selamat berjumpa semoga tidak marah-marah

Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu diri sendiri sedang mereka tidak sadar. (QS. 2:9)

In trying to deceive GOD and those who believe, they only deceive themselves without perceiving


Rabu, Mac 30, 2005

Pulang jam 11 Malam

Selasa 29 Maret 2005

Rencana Pak Jaja.

Sedari shalat shubuh berakhir, saya sudah didepan komputer untuk membuat animasi yang rencanannya akan diperlihatkan pada pak Jaja hari ini, sayang tepat jam 6.30 saat hendak berangkat kekantor bersama anak-anak yang akan sekolah, hasil animasi yang sudah dikerjakan dari pagi itu, tidak mau di save di disket.

sehingga waktu dikantor hanya memperlihatkan gambar masjid dan animsi tertentu saja pada pak jajak, sewaktu pak jajak melihat design masjid jalan Sawahlunto Manggarai, Pak Jaja langsung punya ide bagaimana caranya Mertuanya menyumbang Masjid kecil di rumahnya di bilangan Bintaro yang selama ini dijadikan tempat shalat, Pak Jaja merasakan sudah terlalu sempit, sehingga ia ingin menyumbang, tetapi yang menyumbang Mertua nya.

Lha saya disuruh mendisign Masjid tersebut, yang menyerahkan ke panitia atau pengurus Masjid adalah pak Jaja atas nama Mertuanya yang sudah sepuh itu.

Setuju nggak, kalau setuju nanti siang makan nasi soto bening dengan gado-gado.

Saya bisa tersenyum saja, saya mengharap urusan mendisign masjid tidak usah dibayarlah, biar pintu rezeki lain yang masuk, tetapi jikalau mertuaku akan memberi masakan ditolak, sarganya.

Isnin, Mac 21, 2005

Tepat jam 20.00

Minggu 20 Maret 2005

Pagi-pagi sesudah shalat shubuh sudah siap-siap kepasar, sebab kopi yang dibuat istribelum selesai, duduk ini tidak beringsut dari sajadah shalat, maka dilanjutkan saja me tilawah Al Quran sambil membazca artinya, sambil membangunkan anak-anak dari tidur malamnya.
Kopi pun dihidangkan, pembacaan Al Quaran dihentikan, dan persiapan kepasar dimulai, benak ini sudah teringat masakan apa yang hendak di explrorasi hari ini, yang harus dibeli adalah 1 kg Kentang, 1/2 kg udang agak besar, ati ayam dan rempelonya 5 biji, jamur merang 1/4 kg, tauge kecil cambanya gopek aja, bawang merah, bawang putih, kecap, merica, bawang bombay.

Pagi masih menjelang, tetapi datangnya shubuh pagi ini terasa siang, jam lima kurang seperempat baru terdengar adzan dikumandangkan dimasjid, sehingga keluar rumah paling cepat 45 menit setelah adzan.
Pergi kepasar bersama istri, di iringi tangisannya Fifi yang sudah bangun, udara masih lembab, gelap meremang sudah terangkat fajar, jalan masih sepi, kendaraan santai aja, setibanya dipasar setelah parkir secepatnya mencari tempat tersembunyi sebab kepingin pipis menahan dingin.

Sepulangnya dari pasar, semua bahan sudah didapat, anak-anak sudah menunggu, Fifi nya menari-nari, sebab yang diincer adalah pisang kesenangannya, saya cepat memerintahkan anak-anak untuk membantu, mengambil wadah untuk memisahkan satu persatu bagian yang akan dimasak, semuanya dihamparkan dilantai bersih biasa dipakai shalat, kalau semuanya terlihat maka dihindari lupa untuk memasukan bahan yang akan dimasak, dan bisa direncanakan mana yang masuk dahulu dan mana yang kemudian, resep masakan ini dilihat sehari sebelumnya di telivisi ada yang menanyangkan sajian ini, saya pikir kok gampang amat ya, enak lagi.

Setelah semua dipotong, dicuci, dipotong tipis-tipis, dirajang, disiangi, lalu ke atas kompor untuk memulai masak, melihat bapaknya masuk dapur, semua anak-anak ikut masuk dapur, sampai bayi Fifi juga ikut minta duduk disamping kompor, dan kerena sempitnya tempat, yasin menyenggol kecap, tumpah sedikit.

Masakan sudah diproses, dibagi dua, untuk dimakan langsung dan untuk makan malam, janji makan siang tidak ada, semuanya setuju, dan semuanya sudah duduk siap untuk makan, lezat katanya Yasin, Pak ini bisa dijual pak, semuanya makan.

Hari minggu adalah hari istirahat, sesudah makan secxepatnya bersihkan badan dan shalat dlhuha kemuadian tidur, yang mau nonton tv boleh, cuci baju ditunda sore hari, tidur paling penting, ternyata yang tidur hampir semuanya kecuali Yasin yang masih aktif nonton tv.

Adzan dhuhur berkumandang, semuanya bangun, mandi dan shalat Dzhuhur, janji untuk tidak makan siang tidak bisa dipegang oleh anak-anak, semuanya makan siang, pada saat bersamaan lampu mati listrik padam, habis shalat listrik padam, berarti kajian Al Quran dilanjutkan lagi, sementara anak-anak makan siang.
60 menit kemudian lampu hidup, ide untuk melanjutkan mendesign masjid Jalan Sawaluntoh sedang memuncak, yang dibahas kali ini adalah design kuba masjid, setelah menghidupkan komputer dirumah, akhirnya saya tenggelam dalam design masjid.

Ashar pun datang, setelah shalat berjamaah dengan anak-anak, kembali masuk kekomputer untuk medesign masjid Jalan Sawahluntoh Manggarai dilanjutkan, pemikiran kali ini adalah diantara empat tiang penyangga kuba utama, terdapat ruang tembereng lingkaran kelebihan dari bulatan kuba, kuba sendiri dibuat segi 12, tampat kuba sudah didapat, cukup cantik.

Satu jam sebelum maghrib menjelang, saya harus menghentikan komputer, kerena belum menguduh/mengambil buah mengkudu yang semengkal, yang telah kuning tetapi belum matang sama sekali, buah itu diambil sebanyak 10 buah, kemudian dicuci, setelah itu dipukul dengan batu sehingga hancur buang mengkudu itu, sebab kalau diutuhkan kerja blender untuk menghaluskan mengkudu sangat berat, dibantu dengan dipecah-pecah begini biar ringan kerjanya blender, kemudian dimasukan dalam blender diaksi air secukupnya asalh mengkudu dalam blender itu berputar setelah berputer 1 menit dan dilihat mengkudu sudah menjadi bubur lantas dituangkan dalam wadah, dan diperas dengan penyaringan kain lalu diminum satu gelas dengan buih-buihnya, badan terasa panas, semangat tinggi, hidup menjadi positif, semua minum mengkudu, termasuk anak-anak dan ibunya, setelah itu mengerjakan shalat maghrib, kemudian makan malam dan secepatnya mengambil kerjaan cucian yang sengaja tidak dikerjakan pagi tadi.

Saat adzan Isya dikumandangkan, badan sudah siap istirahat, seleasi shalat isya, si bayi Fifi merengek minta tidur, masukan sepeda motor, matikan lampu, baca doa, tepat jam 20.00 rumah sudah gelap dan sunyi. semuanya tenggelam dalam dengkur panjang untuk menyongsong hari esok.

Jumaat, Mac 18, 2005

Ke RSCM hari pertama bulan Maret

Rabu, 9 Maret 2005.

Tyas Hb nya 7,8 dan Ysin Hb nya 6,1, dalam bulan ini Yasin tambah berat badannya demikian juga Tyas, Yasin menjadi 25 kg dan Tyas 53 Kg
Pulangnya mampir kerumahnya pak Minis, Teman ibadah haji yang sekarang sudah pensiun, Pak Minis di usia pensiunnya menderita penyakit prostat dan glukoma pada mata kanannya. rumahnya di klender.

Bayar STNK

Selasa, 8 Maret 2005

Saya ingat bulan maret adalah bulan pembayaran STNK dua kendaraan, yang satu kendaraan Qingqi 50 cc dan yang satunya Qingqi 125 cc yang sekarang aktif dibawa kekantor, pembayaran habis Rp 270 000,- tanpa test fisik segala, Dari Bogor langsung ke Ciledug mencari rujukan ASKES nya Tyas yang rencananya besok pagi mau kontrol, sesampainya di Ciledug jam 13.00 sudah tutup, atas kebaikan sang perawat akhoirnya rujukan ASKES bisa keluar.

Isnin, Mac 07, 2005

Langit langit rumah runtuh

Minggu. 6 Maret 2005

Sesudah shalat maghrib, saat makan malam. semua berkumpul untuk makan, tiba-tiba satu ruas langir langit rumah runtuh, debunya memenuhi ruangan, anak-anak tidak ada yang kejatuhan, diluar udara dingin, menjatuhi karpet, makanan banyak yang terkena, sesaat dilakukan seleksi, mana makanan yang masih bisa dimakan dan mana yang tidak.

Debu yang bergumpal menjatuhi karpet,

Khamis, Mac 03, 2005

Pak OING meninggal

Kamis, 3 Maret 2005

Kemaren sore, Rabu 2 Maret 2005, sekitar jam 3.00 sore hari meninggalnya, saat itu sekitar jam 17.00 lebih sedkit, saat saya melewati jalan raya menuju ke rumah sebelum masuk jalan kompleks, masih di jalan utama Cileungsi - Jonggol, saya melihat ada bendera kuning di pasang didepan rumah pak Oing, saat itu motor melaju kencang, sehingga berhentinya agak jauh, kemudian belok balik kiri, supaya tidak memotong lalu lintas, melewati timbunan pasir yang dijual motor kuarahkan kerumahnya pak Oing, dan terlihat rumah itu sepi, anaknya yang ada diteras depan sedang membersihkan ruangan, baru saja dibawa kekubur, katanya, saya antar kekuburan pak, tawarnya, kapan meninggalnya, tanyaku, sekitar jam 15.00 sore tadi.

Kemudian saya berjalan kekubur dibelakang rumahnya, dan terlihat dari jauh kerumunan orang-orang yang berdiri mengitari pemakaman, pemakaman itu dibawa dedaunan pohon bambu, banyak juga orang yang mengantar, saat saya mendekati lubang, saya melihat jenasah sudah ditutup bambu sebagai pemisah, kemudian proses selanjutnya adalah menurunkan gundukan tanah disamping lobang kubur, saya terduduk di samping kuburnya, dengan pakaian lengkap dari kantor, ditutup jiket kumel pengendara motor.

Bayangan indah bersamanya, permitaan almarhum untuk jalan-jalan ke Jawa Timur sewaktu sehatnya dahulu hingga matinya belum terlaksana, keburu kesehatannya menurun terus, penyakit nya adalah paru-paru, lima tahunan yang lalu pernah saya bawa ke RSCM ke bagian paru, tetapi jauhnya rumah sakit itu dari rumahnya yang m,embuat ia tidak bersemangat untuk melanjutkan pengobatannya.

Sosok pak Oing saya dapatkan, saat itu saya melihat dimana rumah yang sudah saya akad kriditkan, Puri Cileungsi E 7 No 10 Desa Gandoang Kecamatan Cileungsi Kabupaten Bogor, itu tulisannya, yang harus saya tuju, hari itu hari Jumat, saya berangkat dari kantor ke Kp Rambutan, terminal bus, untuk mencari bus yang Ke Jonggol, saat itu jalan potong dari Cibubur belum jadi, sehingga untuk mencapainya harus ke Cibinong dahulu, kemudian memutar balik kearah Cileungsi dan belok kearah Jonggol, lama perjalanan itu, tapi sampai juga, akhirnya bisa melihat rumah yang akan ditempati sampai sekarang, tapi kan hari itu kan hari jumat saya harus jumatan, jumatan dimana, saya melihat seorang tua kecil berjalan menuju ke Masjid, saya memperkenalkan diri dan akan ikut dengannya ke Masjid kemana dituju, ia dengan senang hati menunjukan arahnya, dan sejak saat itu hingga saya pindah ke rumah itu hingga matinya, ia seorang sahib penduduk kampung setempat yang bisa saya bina.

Selasa, Mac 01, 2005

Bermakna sekali shalat dlhuha pagi ini

Selasa, 1 Maret 2005


Terasa sekali kekurangannku untuk menghidupi anak-anak dengan segala kebutuhannya, shalat dlhuha pagi ini terasa melegakan, siapa sih yang mengetahui tentang rahasia kehidupan, walau pemerintah telah mengumumkan kenaikan harga BBM sejak pagi ini, saya belum mulai mengisi bahan bakar BBM, sudah diperhitungkan saya akan menunai segala beban, biaya pembelian susu yang mana Yasin Astari Tyas dan Fifi tidak bisa lepas dari susu, sedangkan lauk ikan yang selama ini saya tanggung, entah berapa harganya sekarang, apakah bandeng kecil masih dibolehkan Rp 10 000 se kg nya. memang berat, memang berat, gajih yang ku ambil pagi inipun tak terasa mampukah ia meredam kegelisahan naiknnya harga-harga, yang jelas sekarang kalau punya uang Rp 5000,- hanya dapat 2 liter.