selamat berjumpa semoga tidak marah-marah

Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu diri sendiri sedang mereka tidak sadar. (QS. 2:9)

In trying to deceive GOD and those who believe, they only deceive themselves without perceiving


Selasa, Mac 27, 2007

Yasin ke RSCM

Minggu, 18 Februari 2007

Lari pagi sehabis shalat shubuh
Kepasar nawar sepedanya Fifi sepakat harga Rp 180 000 ,-
Ambil Sepeda lagi kepasar sebab tadi ngak bawa uang.
Sesampainya di rumah sepeda langsung dipakai kakaknya Yasin dan tempat duduknya langsung patah.








Senin, 19 Februari 2007
Ke RSCM hari pertama sebab Hb nya Yasin sudah turun. Berangkat dari rumah jam 06.30. Fifi ikut sampai diantar kesekolahannya, mengambil jalan keliling l;ewat depan gangnya Mardiah, setibanya di sekolahnya masih tutup.
Macet di taman mini, banyak sekali kendaraan yang melintas
Motor memenuhi gang pondok ranti senen pagi ini
Macet di Pramuka kereta api lewat sampai 3 kali
Jam 12.00 siang dipanggil dokter untuk memeriksa Yasin, hasil pemeriksaan di RSCM Hbnya Yasin 7.3
Keluar dari doketr jam 13,00 sebab banyak diskusi untuk menentukan darahyang akan di trasfusikan ke Yasin, Yasin serinmg alergi kalau dimasukan darah cuci biasa.
Shalat dhuhur di Kuat.
PMI RSCM untuk mencatankan permohonan darah
Ke Knatinmenemani yasin makan siang, ikan ayam nasi sayur seharga Rp 10 500

Ke PMI Kramat

Motor suka mati kalau jalanan macet.

Ke RSCM Khitanan Massal

Sabtu, 17 Februari 2007

Khitanan massal di RSCM khusus anak-anak penderita Thalasemia, yang ikut hanya Tyas dan Yasin.

Di Rumah Sakit ikut pembahasan dan silaturahmi dari para orang tua penderita penyakit Turner, penyakit hormon yang menyerang anak perempuan, sebab kromosomnya normanya anak perempuan itu XX tetapi anak gejala Turner kromosomnya X0

Membahas KAK Lumpur Lapindo

Jumat, 16 Februari 2007


Pembahasan TOR Lumpur Sidoharjo dan daftar panjang kegiatan dan personalia yang terkait di Sub Bag Program dan Kerjasama.

Hari masih hujan, keluar mencari roti tawar untuk anak- anak di rumah.

Rumah di serempet ledakan petir

Kamis, 15 Februari 2007

Pulang agak cepat sedikit, sebab akan ke pabrik susu untuk memeblikan susunya Fifi seharga pabrik, sampai di pabriknya sekitar jam 15.00 harga susu sudah naik Rp 5000,- se karton nya,
membeli susu nya Fifi 12 liter/12 dos.
Shalat ashar di masjid jin di kelapa dua wetan, kemudian berkendara lagi sesampainya di Cibubur, mendung sudah menggantung, mulai pakai mantel hujan disekitar Taman Sriwedari estate, macet kendaraan luar biasa.

Hujan mulai turun dan menderas, susunya Fifi saya biarkan basah, saya yakin dos nya kuat.

Sesampainya di rumah pohon mengkudu depan rumah roboh, sehingga dibawah hujan menebang pohon mengkudu yang roboh, agar bisa dilewati orang, kemudian istirahat, saat itu dirumah listrik padam.

Sedang asyik- asyiknya istirahat tiba-tiba terdengar petir menyambar terasa dekat, dan sesudah petir menyambar di iringi dengan percikan benda gelas pecah, tetapi saya ngak tahu apa yang pecah.

Sewaktu saya turun melihat anak-anak semuanya duduk ngumpul dan ibunya yang didapur mengatakan jikalau ada sinar masuk katanya.

Kemudian saya mulai membuka sekring lampu, dan ternyata kawat halus ditengah sekring telah hancur berbutir-butir terkena tekanan panas yang sangat besar.

Setelah saya pasa ternyata sewaktu lampu dihidupkan semua kabel menyala, dan lampu tidak hidup.

Kemampuan saya sudah habis, pengetahuan saya terhadap listrik sangat terbatas. Sudah waktunya meminta bantuan orang lain.

Sewaktu adzan maghrib tiba dan saat buka puasa, lampu dirumah tetap mati, padahal lampu tetangga sudah hidup kembali.

Doa buka puasa khusus untuk bagaimana hidupnya lampu PLN, sebab saya sangat awam pada lampu.

Buka puasa dengan kopi panas yang dibuatkan istri, sedangkan saya mempersiapkan alat-alat untuk mulai mengecek dimana masalahnya kok lampu ngak hidup.

Saya membawa naik roti dan madu untuk mencari penerangan langit saat maghrib itu masih tersisa sedikit, untuk bagaimana meraba roti ditempat gelap dan tidak salah sewaktu menuangkan madu di roti, kemudian buka puasa dengan roti dilanjutkan, dibawa gelap awal malam.

Setelah selesai shalat Maghrib keluar ke rumah tetangga yang tahu listri, ke rumahnya pak Karna, ayahnya si kembar, ternyata ia belum datang, kemudian berjalan lagi kerumah pak Topo sidiq, ternyata ia menyetujui untuk melihat kondisi kabel dirumah, tetapi ia minta waktu terlebih dahulu untuk mempersiapkan sesuatu dirumahnya.

Sewaktu saya berjalan pulang menyebrang air genangan sehabis hujan sore itu, saya mendengar ibunya Nanang yang bersedih sebab hingga malam ini Nanang sikecil itu belum pulang, katanya diculik bapaknya, ada apa lgi ini, kok bapak menculik anaknya sendiri.



Sewaktu saya memasuki rumah yang masih diselimuti gelap. Saya duduk menunggu datangnya Topo sidiq yang akan membantu melihat kondisi kabel, tidak berselang lama ia datang bersama anaknya, dan langsung meminta senter untuk mengamati kondisi sekring boks, ia merubah netral yang tidak ada, saya berfikir pasti ada konslet listrik di aliran lama, tetapi yang diherankan pak Topo Sidiq mengapa boks listirk ini kok tidak ada netralnya.

Kemudian setelah dipindahkan kabelnya, dan menemukan mana yang dijadikan netral maka listrik hidup, saya berucap Alhamdulillah, sebab saya hanya bisa berdoa kepada Allah semata.

Menggulung ulang spul motor

Rabu, 14 Februari 2007


Menggulung ulang Spul Motor.

Semenjak kemaren sore, aki motor tidak bisa di isi oleh spul motor, sewaktu sampai di Kelapa Dua Wetan kemaren sore itu, mampir ke bengkel akan membeli aki, dan di setujui harganya tetapi tukang bengkelnya melihat bahwa tidak ada pengisian kembali dari spul ke aki sehingga percuma saja pak di beli in aki baru nanti soak lagi.

Oleh kerena itu pagi ini langsung mencari tukang gulung spul yang diberi tahu alamatnya oleh tukang bengkel bahwa sebelum naik jalan turunan di pertigaan centex, bertanya di sana dimana tukang gulung spul.

Dua kali bertanya akhirnya dapat tukang gulung itu dan motor mulai dibongkar dan di test kembali hasil gulungan spul sebelumnya memang tidak berdaya, sehingga diputuskan gulung ulang.

Jam 10.40 baru selesai dan dipasang ulang dan motor bisa meninggalkan bengkel, biaya Rp 85 000 ,-

Tiba dikantor jam 11.36.


Langsung rapat koordinasi internal kantor, untuk menentukan siapa-siapa duduk di meja baru, khusus untuk tahun anggaran 2007.

Hujan deras mengguyur sekitar kantor, sehingga air naik dan menggenang hingga ketinggian 50 cm.

Setelah air surut dan bisa dilewati, ke carefure bersama pak Abdullah, semua yang dibeli adalah kebutuhan anak-anak, terdiri dari : roti tawar sudah tersisir dan besar Rp 14500,- Biskuat 3 buah, selai strobery, mentega sansetan 200 gram, madurasa, gula pasir 5 kg, keju isi 12 slace, habis sekitar Rp 130 000,-

Menyusun KAK Lumpur Lampindo

Selasa, 13 Februari 2007

Hujan menderas, masuk kantor dengan ujung baju basah, demikian juga ujung celana panjang basah.

Mulai mengenakan plastik hujan di Cikeas Cibubur, kemudian mulai menderas hujannya ada di Pasar Rebo sampai kekantor hujan hanya merintik, tetapi yang sudah basah tidak bisa mendadak kering.

Menyelesaikan Kerangka Acuan Kerja Lumpur Sidoharjo dalam sisi memperkuat partisipasi masyarakatnya.






KERANGKA ACUAN KERJA
PENGUATAN PERAN MASYARAKAT
Lumpur Sidoharjo
Jawatimur.





1. Latar Belakang.

Pada tanggal 29 Juli 2006 terjadi letupan lumpur di kawasan hunian Renokenongo Sidoharjo, letupan lumpur panas bertemperatur 30 °C , mencapai 150 m3 per harinya, sehingga perkembangan terakhir ini telah menenggelamkan desa sebanyak.... seluas..... terdiri dari kecamatan a, ... b, ... dan pabrik-pabrik industi yang mengakibatkan banyak tenaga kerja yang tidak bisa beraktifitas lagi.

Dilain itu para pengungsi yang hidup dalam ruang yang serba terbatas dan berhimpitan dan harus bisa hidup diatas keterbatasan fasilitas hunian yang serba terbatas, akhiornya akan menjadi masalah nasional yang seharusnya bisa diantisipasi sejak dini.

Selama hampir 6 bulan lebih semenjak peristiwa letupan lumpur, isu – isu penting dalam peran Sosial Ekonomi Peran Masyarakat adalah globalisasi bencana yang cenderung pihak corporate membebankan permasalahan lumpur ini kepada negara, dampak sosial akibat beban permasalahan kehidupan sebagian besar masyarakat yang diakibatkan lamanya beban yang menghimpit, apabila timbul anarkisme di wilayah itu akan menyebar keseluruh wilayah Jawa Timur yang efeknya sangat berpengaruh secara nasional ( referensi anakisme petrus tahun 1979 ). Dan kebijakan ekonomi yang menciptakan kerusakan lingkungan dan derita masyarakat selalu tidak diperhitungkan dalam suatu perhitungan tolok ukur pencapaian keuntungan.

Perkembangan terakhir berkaitan dengan kemampuan peran pemerintah daerah Propinsi dan Kabupaten dalam penanggulangan bencana lingkungan yang bersifat massal, perlu diarahkan dan dilakukan pembinaan terus menerus sehingga tercapai perbaikan lingkungan guna mendukung pembangunan yang berkelanjutan.


2. Isu- isu yang relevan.

Berbagai isu yang muncul dengan letupan lumpur Sidoharjo hingga kini, bisa diuraikan dengan mencakup :
• Penguatan Peran Masyarakat Lumpur Sidoharjo, perlu fokus pada isu yang terkait dengan penanggulangan keresahan sosial masyarakat dengan pemenuhan kebutuhan dasar kehidupan meliputi penyediaan sarana dan prasarana dasar ke PU an ( air minum, jalan lingkungan, sanitasi lingkungan ).
• Rekomendasi kebijakan isu Penguatan Peran Masyarakat Lumpur Sidoharjo perlu dibingkai secara terpadu yaitu mencakup dimensi sosial dan ekonomi dan melibatkan stakeholders yang berkaitan.
• Kebijakan Penguatan Peran Masyarakat Lumpur Sidoharjo yang baru perlu dibingkai dalam sasaran yang lebih besar yaitu peningkatan kesejahteraan masyarakat pengungsi lumpur, dan bisa dijadikan sebagai agen perubahan yang penting.
• Konsep Penguatan Peran Masyarakat Lumpur Sidoharjo perlu dipromosikan dengan membahas sub pendalaman pada sektor ini, dengan meningkatkan penelitian, pengamatan dan pemantauan masalah sosial ekonomi kemasyarakatan, meningkatkan dukungan proaktif bagi penduduk yang terkenan dampak semburan lumpur.
• Mengenai isu rembesan lumpur pada pencemaran sumber-sumber air minum warga secara luas, perlu dibahas berbagai pertimbangan peran serta masrakata untuk memeriksakan sumber air minumnya yang diambil dari sumber alam yang ada, mengeluarkan petunjuk singkat mengenali sumber air minum tercemar bahan berbahaya dan tidak layak konsumsi.
• Mengenai isu langka jangka panajng yang harus diambil pemerintah untuk keluiar dari genangan masalah lumpur sidoharjo ini adalah, Perencana spatial perlu didasarkan pada budaya dan sosial ekonomi masyarakat yang terkena dampak lumpur baik langsung maupun tidak langsung, proses perencanaandan perumusan spatial harus lebih transparan dengan peran masyarakat lebih terbuka.


3. Ruang Lingkup.

Di tingkat Pusat, akan dikembangkan suatu makalah subtantif sebagai bahan konsultasi, yang merupakan kajian sistesis dari bergai pihak yang terlibat guna dimanfaatkan dalam forum diskusi, dan kaji ulang dalam rangka perencanaan kedepan jangka panjang penanggulangan Lumpur Sidoharjo yang bisa diprakarsai oleh Pemerintah Pusat atau Daerah.

Proses diskusi pada berbagai tingkat ( Pusat, Regional, Wilayah ) pada tahapan tertentu, diusulkan pengelompokan isue sebagai berikut :

1) Peran serta masyarakat untuk masuk dalam level penanggulangan bencana, evakuasi bencana dan perencanaan jangka panjang bencana lumpur.

2) Pemanfaatan sumber daya alam, konsumsi, produksi, ecoefisiensi, perangkat ekonomi, keamanan lingkungan dan beberapa isu sektoral seperti air tawar, iklim dan bahan pencemaran kimia alam.

3) Isu kelembagaan, penguatan peran masyarakat dalam pengelempokan dan perwakilan, reformasi kelembagaan yang ada yang tidak aspiratif dengan masyarakat, koordinasi antar stakeholder, kaji ulang strategi nasional pembangunan wilayah Propinsi dan Kabupaten.







4. Metodologi.



Disarankan agar isu-isu yang dibahas menggunakan pendekatan kerangka Pressure – State – Impact – Response ( PSIR ) atau Tekanan, Status , Dampak dan Respons, yang merupakan salah satu kerangka model yang banyak diterapkan dalam menganalisis permasalah lingkungan massal.

Pendekatan ini memungkinkan lahir katagori sistematis informasi sosial ekonomi, lingkungan dan sumber daya alam ke dalam empat sub permasalahan yaitu,
a) Tekanan akibat terjadinya letusan lumpur dengan segala implikasinya
b) Status asset sumber daya manusia dan buatan yang lose dan harus di bangkitkan kembali kepercayaan hidup masyarakat untuk bisa bangkit kembali.
c) Kulitas lingkungan hunian baik yang kini maupun untuk perencanaan jangka panjang penanggulangan bencana lumpur.
d) Response masyarakat.


Tekanan akibat terjadinya letusan lumpur dengan segala implikasinya, seringkali di klasifikasikan sebagai faktor utama perubahan pola dan kehidupan masyarakat, lingkungan sudah berubah dan masyarakat akan menyesuaikan diri untuk mengikuti irama alam yang dihuni, informasi spatial dan temporan mengenai variable faktor perubahan akan menjadi dasar bagi perkiraan proyeksi dan langka- langka kedepan.



Status Asset sumber daya manusia dan sumber daya buatan yang lose dan harus dibangkitkan kembali sebagai terapi bencana sosial ekonomi budaya kemasyarakatan, sehingga masyarakat mempunyai kendali untuk meniti lebih jauh penghidupan akan datang.


Kualitas lingkungan hunian yang kini terpapar cemaran lumpur dan ditenggelamkan, diukur pula dari besarnya kosentrasi zat polutan ( SO 2 dan PM ) dalam pemanfaatan sumber daya alam untuk mempertahankan kehidupan, dan perencanaan spatial jangka panjang guna mengatasi bencana lumpur Sidoharjo.


Response masyarakat terhadap perubahan akibat letusan lumpur Sidoharjo, pada berbagai tingkatan dapat berupa peraturan perundangan yang baru terhadap eksplorasi galian dan dampak sosial ekonomi budaya masyarakat sekitarnya, dan lain-lainnya, teknologi tepat guna berpihak pada peran serta masyarakat pada response luapan lumpur, perubahan nilai-nilai masyarakat dengan terjadinya relokasi dan penyesuaian dengan lingkungan baru, kewajiban coorperate terhadap penanggulangan dampak, peran Negara dalam penanggulangan bencana.




5. Lokasi
Kegiatan ini akan dilakukan di Sidoharjo, Provinsi JawaTimur.


6. Jadwal Kegiatan
Kegiatan ini akan dilaksanakan selama 2 bulan ( Agustus hingga Oktober 2007 ).

7. Kebutuhan Tenaga
Kegiatan ini dilaksanakan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial Ekonomi Budaya dan Peran Masyarakat, Badan Penelitian dan Pengembangan, Departemen Pekerjaan Umum. Bersama perguruan tinggi dan LSM di Jawa Timur.
Dalam kegiatan ini juga diperlukan tenaga peneliti/nara sumber/tenaga ahli perorangan yang berasal dari luar Badan Litbang sesuai dengan klasifikasi keahlian yang diperlukan yaitu Tenaga Ahli yang meliputi Ahli Tehnik Geologi dan Ahli Pemberdayaan masyarakat masing-masing sebanyak satu orang selama 2 bulan (Kerangka Acuan Kerja/TOR masing-masing konsultan akan dibuat secara rinci dan akan dilampirkan serta merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Kerangka Acuan Kerja/TOR.

8. Pembiayaan
Kegiatan ini bersumber dari DIPA 2006 dengan jumlah biaya sebesar Rp.100 000 000,.

9. Pelaporan Kegiatan

1 Laporan Pendahuluan:

a) Identifikasi langka- langka yang pernah dilakukan dan apabila mungkin disertai penjelasan mengenai apa yang telah dicapai, dengan menggunakan tabel yang telah disepakati bentuknya.



b) Pengalian masukan dari masyarakat dan kelompok utama ( perguruan tinggi dan LSM lokal, Pemda ) melalui public outreach, untuk mempertajam masukan mengenai Penguatan Peran Masyarakat Lumpur Sidoharjo maupun mengenai kecendrungan masa depan melalui berbagai cara seperti :

- Diseminasi Kerangka kerja acuan melalui media masa dan internet dengan harapan mendapatkan masukan dan umpan balik langsung.
- Pelaksanaan loka karya di beberapa daerah yang di identifikasi mewakili isu prioritas, baik oleh pemerintah maupun masyarakat termasuk dunia usaha dan LSM.
- Komunikasi formal dengan cooperate melalui focal point disetiap permaslahan, guna menidentifikasikan common priority issues dan future trends dikawasan yang akan dijadikan relokasi masyarakat lumpur Sidoharjo.

2 Laporan Interim.

- Keberhasilan dan kegagalan penanganan dampak semburan lumpur Sidoharjo.
- Kendala utama yang dihadapi penanganan dampak semburan lumpur Sidoharjo
- Kelembagan dan keuangan yang dibutuhkan dan peluang yang muncul dalam penanganan dampak penanganan dampak semburan lumpur Sidoharjo
- Inisiatif dan komitmen baru yang mengarah pada upayah mengatasi kendala dan memacu kemajuan lebih lanjut.
- Pembahasan mengenai cara memperkuat kerangka kelembagaan bagi pembangunan penanganan dampak semburan lumpur Sidoharjo



3 Laporan Akhir,



- Identifikasi isu prioritas dan penilaian tantangan – tantangan utama Penguatan Peran Masyarakat Lumpur Sidoharjo.
- Terkandung sasaran prioritas seperti target pengurangan kemiskinan, perbaikan sanitasi lingkungan, dan perlindungan sumber daya air.
- Perumusan strategi nasional penanganan dampak semburan lumpur Sidoharjo
Rumusan dan mekanisme termasuk langka dan kerja sama yang dibutuhkan pada tingkat lokal dan nasional


Disusun oleh Ir. H Siswoyo Seputro.



Jakarta,
Kapuslitbang Sebranmas

Rapat intern kantor

Senin, 12 Februari 2007

Puasa hari senen, jam 02.30 sempat me SMS ke pak Jaja untuk bangun dari tidur dan mengerjakan puasa sunah.

Kekantor dengan semangat tinggi, membawa sajadah yang tersisa dari pembagian anak khitan di lingkungan rumah, sebab sajadah shalat di kantor sering hilang.

jam 08.50 sudah sampai di kantor, terdapat banyak surat-surat diatas meja yang harus diklarifikasi.

Sore hari rapat intern tetapi rapat terputus sebab pak Budi Dul dipanggil pak Pardino Kapusnya.

Saya tinggal pulang sebab sudah selesai shalat ashar.

Lari Pagi

Minggu, 11 Februari 2007


Lari pagi sehabis shalat shubuh, Fifinya ikut bersama saya sedangkan ibunya masih mengurus kakak- kakaknya yang masih urusan dengan bangun tidur, ternyata ada Fifi di samping saya di lari pagi ini membuat saya tidak bisa lari, sebab Fifinya harus digendong, ditinggalkan, lingkungan masih gelap, terpaksa nunggu ibunya datang, untungnya tidak terlalu lama ibunya datang sehingga Fifi saya serahkan ke ibunya dan saya bila lari melepaskan kalori yang tertimbun.

Siang hari sekitar jam 09.00 berangkat ke supermarket Hypermart di Cibubur, yang ikut Yasin, Fifi dan Ibunya, siapapun yg mau ikut harus shalat dlhuha terlebih dahulu, maka secepatnya Fifi ikut shalat bersama saya, sama seperti kakaknya sewaktu kecil dahulu, begitu sujud di rokaat pertama Fifi nya ngak bangun-bangun sampai di rokaat terakhir, salam, di tertawa.

Tiba di Hypermart motor diparkir diluar dengan dikunci ban depan kemudian beriringan masuk halaman Hypermart, suasana pagi itu masih sepi, sasaran pokok saya pagi ini adalah Hypermart lagi menjual kortingan yang cukup,
Memasuki loby Hypermart sempat melihat peragaan mode remaja salah satu majalah mode, suasana pagi sehingga penonton belum banyak yang datang.

Turun kebawah ke ruangan supermarket, mengambil kereta dan Fifinya naik kereta bersama Yasin, sasaran pertama adalah Bandeng , saya beli 2,2 kg seharga Rp 34 000,- Bandengnya besar- besar 1 ekor beratnya 700 gram. Untuk seberat itu bandeng yang naik ketimbangan ada 3 ekor, kemudian beli ayam kesukaanya Yasin sebanyak 3 ekor, kemudian beli jeruk 2 Kg juga harga korting, beli semangka 5 kg satu bunderan seharga Rp 9980,- kuenya Yasin Tango Faver, dan makannya Fifi Sereal bayi tim ayam.

Motor ke Bengkel masalah spul

Sabtu, 10 Februari 2007


Istirahat. Dan puasa Muharam di hari Sabtu.

Memperbaiki sepeda motor spulnya, gulung spul lampu Rp 40 000,- gulung spul CDI Rp 25 000,- pembentukan paking Rp 2000,- baut 3 biji Rp 3000,- Bohlam stop belakang Rp 2000,- lampu depan Rp 5000,- Uang tip Pelayan Rp 15 000 service Rp 18 000,- total Rp 110 000 ,-

Yang lama itu menunggunya, sudah sampai di bengkel sejak belum ada pelanggan bengkel yang datang sekitar jam 09.00 tetapi prosesnya, gulung spul sampai dua kali, yang pertama spul lampu sebanyak 6 biji yang empat digulung ulang yang dua masih baik , itupun harus menunggu sampai jam 12 siang ke bengkel induk, sebab menggulungnya ada di bengkel lain, tetapi sewaktu jam 12.00 siang saat spul sudah diambil dan dipasang ulang di bengkel induk, e, ternyata spul CDI yang sekarang rontok, disebabkan kerena panas maka semua kabel terbakar dalam sehingga bila disentuh tangan langsung hancur.
Nunggu lagi sampai jam 15.00
Pasang ulang dan beres sudah
Tinggal masalah Qprok lampu yang kelihatannya tidak imbang dengan meningkatnya daya listrik dari spul yang baru di service.

Hari terakhir di Hotel Salak Bogor

Jumat, 09 Februari 2007

Setelah sarapan pagi ini, yang berlangsung meriah, saya dengan anak-anak dimana orang-orang DKP sudah banyak yang bubar, dan tidak sarapan kerena ketiduran, istri berkemas, ditetapkan Fif i dengan Mamanya, dengan Tyas dan Astari untuk pulang pagi ini setelah sarapan, kemudian Yasin boleh ikut saya pulang setelah makan siang seusainya shalat Jumat siang nanti.
Saat berpisah Yasinnya terlihat agak sedih.
Untuk menghibur ia dari sedih saya ajak ia ikut masuk keruang makan pagi sebab disana masih ada tiga orang DKP yang masih sarapan.
Tahu jikalau sebentar siang motor akan dipakai jalan pulang, saat ini motor saya buka kuncinya dan saya panaskan.

Shalat Jumat di Masjid Kejaksaan di depan hotel Salak.
Habis shalat Jumat acara di tutup, dan makan siang di restaurant Fatmawati.

Sempat minta dibungkuskan dua dos nasi ikan ayam gurame untuk ibunya dirumah.

Sewaktu akan pulang, motor berubah posisinya, agak mundur 20 cm, terhalang mundurnya sebab di depannya ada dikunci, apakan ini berarti motor disenangi maling ?.

Minta bantuan satpam untukmendorong motor, tetapi ternyata ringan saja masalahnya.

Sekeluarnya dari hotel masuk jalan Juanda di depan hotel, tetap di jalur kiri, kerena ada helm, Yasin duduk dibelakang, tas menggelantung di kiri kanan pundak.
Di jalan Juanda ini menjumpai pertigaan ada lampu merah dan dijaga polisi, sejurus lampu merah, masuk jalan Jalak harupat, disini mulai macet saya mengambil jalanan turun ke jalan Sempur, dan naik ke jalan Salak. Mengikuti jalan ini ketemu jalan Pejajaran langsung keluar kearah Cibinong.

Masuk rumah jam 15.00

Beberapa pemikiran berkaitan dengan evaluasi kemampuan pemborong klas formula 1 ini,

- rata – rata pemborong tidak memperhatikan faktor kritikal lokasi pembangunan dimana di laksi menyilang kabel tegangan tinggi yang tertanam di dalam tanah dan mensupply Istana Negara, tempat kerja Presiden, Departemen Dalam Negeri, Mahkamah Agung dan Monas dan wilayah sekitarnya seperti Istiqal Masjid, Pertaminan.

Hal ini tidak dijadikan pertimbangan pokok dalam methodepelaksanaan pembangunan mengingat ke kritisannya.

Hari ke 3 di Hotel Salak Bogor

Kamis, 08 Februari 2007

Acara fitnes tengah malam ini diisi dengan tambahan Tyas, saya dan istri, berakhir jam 01.00 dini hari.
Sesudah itu tidur lagi dan bangun shalat shubuh, diluar hujan menderas, sehingga acara jalan- jalan pagi ini di tiadakan.
Sarapan hari ini mulai jam 7.00 pagi, banyak orang DKP yang tidak hadir.

Pembahasn evaluasi hari ini menuntaskan sampai ke methode pengerjaan

Hari ke 2 di Hotel Salak Bogor

Rabu, 07 Februari 2007

Akan berangkat tidur, tetapi badan sangat panas untuk dipakai tidur sehingga terpikirkan disini kan ada sarana fitnees centrenya kenapa ngak dipakai, kemudian dari kamar hotel saya menelpon houskeeping untuk diijinkan menggunakan fasilitas fitnes, kemudian pihak houskeeping meminta satpam untuk membuka.

Sewaktu saya turun kebawah ternyata satpam sudah membukanya.

Saya berfitnes bersama istri, hujan keringat membasahi kaos baju, demikian juga istri saya, alat yang paling di senangi adalah treadmil, berlari ditempat dan landasannya bergerak kebelakang oleh kekuatan listrik 2300 watt sehingga kita diatasnya harus berlari.

Jam 01.00 acara fitnes di akhiri, langsung istirahat tidur, jam 03.00 Hp berbunyi dan mengerjakan shalat Tahajud di hotel.

Tertidur lagi setelahnya, kemudian terdengar adzan Shubuh, setelah itu mengajak anak-anak untuk menikmati pagi di kota Bogor.

Langkah pertama sekeluarnya dari lobby hotel adalah menengok sepeda motor kesayangan, masih berada ditempat ngak., masih,

Langsung keluar dari halaman hotel menyebrang jalan menuju Kebon Raya Bogor, dari sisi luarnya saja, mendekatkan Fifi dan Yasin pada Rusa- rusa yang berkeliaran di KRB.

Yasin sempat meraba hidungnya Rusa tetapi sewaktu Fifi yang menjulur kan tanganya meraba rusa, rusanya menghindar.

Kemudian jalan-jalan dilanjutkan menyusuri trotaor kota bogor menuju Stasiun Kereta Api, Trotoar ini kotor, seperti tidak tersentuh dana pembangunan kota sedikitpun, sedikit sekali sentuhan kreatifitas dijalan ini. Malahan yang sering saya lihat adalah bagaiman lintasan ini harus menyediakan orang berangkat berbanyak dan bersamaan waktunya untuk bekerja ke Jakarta, sehingga kebisingan angkot dan orang berjalan kaki yang dominan memburu kereta api.

Bertitik tolak dari sini maka kota Bogor harus bergerak dari perencanaan sifat Stasiun kota bogor sebagai Stasiun Pengumpul awal dan distribusi akhir, sehingga karakteristiknya harus dirubah, didepan stasiun Bogor harus ada lapangan luas dan angkot tidak boleh masuk, angkot hanya boleh mendekat seradius 300 meter kanan, 300 meter kiri dan 300 meter depan.

Kemudian setelah itu baru dipikirkan kembali penggunaan sifat jalan yang berkaitan dengan keberadaan kota bogor dengan KRB nya.

Hubungan langsung antar terminal, Stasiun Kereta Api, KRB dan Jalan Tol. Setelah itu baru dipikirkan sara penunjang lainnya seperti, mana bangunan yang dipertahankan ke asriannya dan mana yang bisa di revitalisasi.

Masuk lagi ke hotel, langsung sarapan pagi, fifinya hanya suka roti saja.

Sarapan pagi cukup lengkap, hotel Salak berbintang 4 sangat nyaman untuk beberapa hari di tinggali.


Kembali ke kamar hotel untuk mengerjakan shalat Dlhuha, dan saat itu istri mengatakan akan menunggu Tyas, sebab Tyas yang di rumah dengan Astari, pagi ini sewaktu astari berangkat ke sekolah, diharapkan Tyasnya berangkat ke Bogor sendirian dengan naik bus dari Gandoang, kemudian Ibunya pulang sebab nanti sore ada pengajian yang harus dibuka dan di tutup olehnya,

Betul juga sewaktu saya sedang rapat jam 10.30 siang itu, tiba-tiba masuk Fifi Yasin dan Tyas memberitahukan jikalau mamanya sudah pulang.

Makan siang bersama anak-anak di Restoran Fatmawati dengan menu utama, sate cumi-cumi dan udang besar goreng kering, kemudian ayam goreng.

Kembali lagi ke ruang rapat.

Malam hari setelah selesai acara makan malam, ibunya datang bersama Astari, sempat mengajak Astari dengan ibunya untuk makan malam tetapi ia makan sangat sedikit.

Rapat malam ini berakhir jam 23.15.

Hari pertama Hotel Salak Bogor

Selasa, 06 Februari 2007

Hari pertama di Hotel Salak Bogor.


Sejak jam 02.00 sudah ngak bisa tidur, hujan diluar masih menderas, listrik di ruangan teras depan sudah lama padam dan belum ketemu kesempatan untuk memperbaiki. Hujan kali ini tidak sampai memperburuk suasana.

Setelah shalat tahajud, bisa tidur sebentar dan bangun lagi untuk mengerjakan shalat Shubuh, secepatnya membangunkan Yasin agar bisa ikut shalat berjamaah.

Jam 06.00 pagi ada SMS dari pak Marsudi DKP bahwa hotel terpilih hotel Salak Bogor, chek in jam 13.00.

Pagi itu masih sempat mengantar Astari Yasin dan Fifi sekolah, kemudian hujan merintik tetapi Fifinya ngkak mau pakau plastik pelindung,

Jam 10.00 pagi menjemput Fifi pulang sekolah, dan jam 12.15 Shalat dhuhur dimuai, sat itu Yasin datang, dan persiapan berangkatpun sudah dinyatakan pas.

Jam 12.50 berangkat dari Rumah, yang ikut, duduk paling depan Yasin, kemudian saya pegang kemudi motor, dibelakang saya Fifi dan Ibunya semuanya pada membawa ransel dan sayapun membawa ransel kantor dan ransel pakaian.
Perjalanan diriringi udara lembab sehabis hujan, lewat mampir, Samik, Cibinong, Bakosurtanal dan memasuki jalan raya Bogor dan kendaraan bisa dilajukan kecepatannya.

Memasuki kota bogor sehabis hujan sangat jelek pemandangannya, sudah terlalu lama Bogor tidak mendapat sentuhan kecerdasan kepemimpinan sehingga penampilannya ya jorok juga, agak baik penampilannya di daerah kawasan swasta dengan warna- warna balihonya dan lampu – lampu reklamenya.

Macet di kota Bogor wajar sebab jalannya sempit, mencari hotel Salak, sebab sudah merasa lama menyusuri Kebon Raya Bogor di sisi kiri kok hotelnya belum kelihatan. Sehinga diputuskan untuk bertanya pada polisi dimana posisi hotel Salak. Itu pak didepan ngak sampai 200 meter.

Akhirnya memasuki hotel lewat lobby depan, semua turun dan saya melanjutkan keparkir sepeda motor.

Sewaktu saya kembali lagi kepintu Lobby ternyata istri saya dan anak-anak masih dilur, kok di luar, kok helmnya belum dilepas dan jiketnya juga.

Memasuki Lobby hotel Fifinya berlari – lari sebab ia sangat senang kalau diajak ke hotel, melihat sinar lampu yang temeraman, interior hotel yang coklat keredupan dan banyaknya sofa- sofa duduk.

Didepan Front Office saya melapor dan mendapat kamar 347.

Yasin berlari menuju kamar sebab harus melewati lift terlebih dahulu, kemudian saat pintu lift terbuka sudah terhampar dihadapan hotel Salak lantai 3 yang standard hotel – hotel berbintang lainnya, bersih dan nyaman, gangnya tidak sempit dan terasa kesejukan dan kenyamannya.

Yasin membuka kunci dengan secarik key card dari hotel dan pintu terbuka dan sewaktu memasukan ke sisipan lampu, semua lampu menyala.

Setelah meletakan barang-barang saya bergegas untuk makan siang.

Semua keluar lagi melewati lift dan Fifi sangat gembira terlihat.

Pak kita mau kemana pak, Makan siang, kan baru makan siang dirumah, ya bapak lapar lagi, kan capek membawa motor.

Memasuki rumah makan Fatmati di bangunan hotel ini juga disisi belakang kanan, mengikuti batas halaman luar kanan di sisi jalan. Terlihat Restoran Fatmawati terkenal dengan ayam gorengnya.

Ruang restoran masih sepi, kemudian saya dipersilahkan memilih makanan, makanan lauk yang terpilih adalah dadar jagung 2, ikan gurame besar 2 ekor, ayam 2 potong, usus- ususan 1 potong, pepes tahu 1, sate hati ayam dan rempelo 3 tusuk, minuman air jeruk panas untuk Yasin.

Sambalnya genjer dicampur oncom enak sekali rasanya. Nasinya diletak di bakul dan mulai makan.

Sementara mereka belum habis makannya saya sudah habis duluan langsung ke tempat rapat. Pak Aji Karo Umum DKP sudah datang, pak Purwadi juga sudah datang, kemudian membuka acara dengan sedikit sambutan dan acara pembahasan dilanjutkan.

Ashar pun datang, saya kembali naik keruangan gabung dengan anak-anak sebab saya akan mengerjakan shalat dikamar hotel saja, sambil mengingatkan Yasin untuk selalu mengerjakan shalat dimanapun berada.

Setelah shalat saya balik kembali keruang rapat dan dibahas methode penilaian peralatan dan personil setiap pemborong yang memasuk SPH.

Maghrib pun datang, saya balik lagi ke kamar hotel dan bergurau dengan anak-anak yang kecapaian dan tertidur di hembusan dinginnya udara AC.

Semua bangun untuk mengerjakan shalat Maghrib, tidak bisa berjamaah sebab membawa satu sajadah, sajadah birunya pak Bambang Wied yang selalu didalam tas bepergian.

Acara berikutnya adalah acara Makan Malam dan memasuki ruangan dengan pakaian rapi. Acara dibuka dengan menyalami orang- orang DKP yang sudah mendahului kemudian anak-anak mengambil meja sendiri dia yang menentukan dan saya mengikuti, mejanya agak pojok sisi dinding kanan. Jumlah meja 2 dengan kursi 8.

Makan malam didahului dengan soup sayuran hangat, kemudian makanan hidangan utama nasi dengan daging dan ikan laut dan sayuran dan ditutup dengan buah dan kue.

Kembali keruangan hotel, saya mengerjakan shalat Isya dan langsung keruangan pertemuan, pertemuan malam ini berakhir jam 24.00

Pembukaan SPH

Senin, 05 Februari 2007


Undangan pembukaan SPH proyek 71 Milyard, Pembangunan Gedung Departemen Kelautan dan Perikanan.

Berangkat dari rumah jam 06.00, mengingat banyak daerah genangan, dan mau lewat dimana sehingga harus banyak waktu yang disediakan untuk mencari jalan.
Astari ikut ke sekolah pagi itu walau hujan merintik sehingga ia datang paling pagi, Yasin jangan sekolah dulu lah sebab masih hujan.

Sesampainya di masjid Kuning di dekat Cibubur, langsung shalat Dlhuha, jam menunjukan pukul 06.35. dan langsung menuju ke Jalan Bogor lama, kemacetan dan hujan belum mulai, pikiran cemas jikalau pasar di Cibubur terendam air ternyata pagi ini tidak terbukti, saya sempat melihat air sungainya memang besar dan menghanyutkan banyak alat-alat rumah tangga yang dengan garangnya semuanya di jadikan sampah sungai.

Menyusuri jalan Bogor Jakarta sampai di Celilitan, sewaktu menunggu lampu merah sempat merogoh biskuit yang dibawaain dengan istri untuk dimakan ditengah jalan, sebab udara dingin sehingga perlu ada asupan makanan supaya perut ngak kembung.

masuk lagi menyusuri kepadatan lalu lintas di depan PGC sampai di Uki, disini terlihat air genangan menutup rata terowongan under pass Uki, lobang terowongan tak terlihat lagi.

Saat banyak motor didepan saya yang berhenti kerena terjebak banjir di depan kearah Kebon Nenas, saya berusaha untuk melihat permasalahan, apakah memang saya sudah tamat tidak bisa mencapai kantor Departemen Kelautan dan Perikanan untuk mengikuti pembukaan SPH hari ini, sempat berhenti sejenak dan mulai mengirim SMS ke pak Purwadi dan pak Marsudi DKP, kemudian setelah itu saya sempat berbicara dengan sesama pengendara, dan menguraikan tujuan, bahwa saya akan ke daerah Monas, langsung dia memberi saran sebaiknya lewat Rasuna Sahid sebab disana agak kering dan kalau ada genangan tidak terlalu dalam.

Akhirnya saya balik arah menuju perempatan UKI dan belok Kanan memasuki jalan MT Haryono, walau tidak bisa cepat tetapi termasuk lancar, sewaktu melewati gedung BRKP lama sempat memperhatikan bahwa gedung itu terhindar dari banjir, kemudian lampu merah di Otista dan lanjut lagi , sempat memperhatikan gedung BULOG yang ditangani PP dan dimanagerein dengan pak Agus, oang yang sama mengelolah BRKP Ancol. sampai diperempatan belok kalau kanan menuju Rasuna Sahid, udara masih dingin dan hujan merintik terus, motor berjalan sedang- sedang aja sebab banyak mobil sedan yang kelimpungan mencari arah sehingga jalanya tidak pas, terkadang belokmkiri dan belok kanan.

Sesampai di daerah Setia budi, arah dari saya diputar balik ke jalur kanan dan semua kendaraan dibelokan kesana sebab hanya jalur itu yang tidak tergenang air, sehingga macetnya jangan ditanya.

Setelah melewati sungai besar di bawah yang sejajar dengan jalan Sultan Agung ( Jalan Sultan Agung sendiri tergenang air sedalam 4 meter ) kendaraan lancar dan memasuki DKP tepat jam 08.50.


Sempat ngopi dan ganti baju diruangan pak Marsudi sebelum masuk keruang rapat.


Yang memasukan SPH 9 perusahaan, Pt Waskita Karya, PT Triparkasa, PT Jaya Kontruksi, PT Wijaya Karya, PT Istaka Karya, PT Hutama Karya, PT PP dan terakhir PT Nindya Karya.

Acara pembukaan lancar saja dan tidak ada yang digugurkan dan semuanya memenuhi syarat untuk mengikuti tahapan evaluasi.

Pak Purwadi datang agak terlambat, ia datang sekitar acara sudah membuka SPH sebnayak 5 peserta.

Saya tahu dari ucapan pak Marsudi sendiri bahwa acara hari ini belum sempat disiapkan snaknya sebab ngak sempat ngurusin.

Padahal saya dari sejak berangkat keluar rumah sudah dibekali dengan biskuit roma anti lapar, sehingga ditempat rapat yang dingin udara AC nya saya dengan tenang membuka tas untuk merogoh kepingan biskuit untuk saya kunyah-kunyah sendiri.

Sampai acara pembukaan SPH ditutup, snak yang dipesan belum juga datang, tetapi sejurus kemudian datang bergegas-gegas orang kantor DKP mengantar bungkusan dengan isinya snak.

Saya langsung memakannya, isinya enak-enak.

Kemudian panitia mempersilahkan pindah kekantor depan untuk mengikuti acar selanjutnya, ewaktu naik kelantai 2 sempat berbicara dengan bapak ang punya restoran bahwa anak saya berniat untuk magang direstoran bapak. Dan ia menyanggupi, Cuma kurang serius begitu nampaknya.

Saat itu saya duduk menunggu acara berikutnya sementara yang lain menghilang, sewaktu saya tanya kemana yang lain dijawab oleh salah seorang yang tinggal bersama saya mungkin shalat dlhuhur, baru saya sadar bahwa saya kurang memperhatikan bahwa saya belum mengerjakan shalat dlhuhur,

Meninggalkan ruangan dan mengambil sandal diruang pak Marsudi dan mengambil wudhu dan selanjutnya mengerjakan shalat Dlhuhur.

Setelah shalat dipersilahkan untuk makan siang dengan hidangan Hoka – hoka bento, makanannya terlalu standard dan rasanya sudah bisa dbaca sebelum dimakan sehingga tidak lagi terlalu istimewah.

Kemudian semua panitia yang ada diminta untuk memasuki ruangan menuju ruangan Kepala Biro Umum Departemen Kelautan dan Perikanan, sebelum masuk saya berusaha untuk menolak sebab ini adalah taraf penilaian pemborong yang harga proyeknyanya tahap pertama ini senilai 71 milyard, bagi saya harus hati- hati.

Saya sudah mengatakan didepan pak Pur bahwa saya adalah team lintas departemen bukan bawahannya Kepala Biro Umum DKP.

Sehingga sewaktu memasuki ruang rapat, saya masuk tanpa ada rasa sedikitpun, diterima dengan ramah oleh pak Aji Kepala Biro Umum, dan yang masuk diruang adalah, saya, pak Purwadi, pak Mariono, pak Marsudi dan pak Waluyo.

Karo minta agar rapat evaluasi harus rahasia, ngak boleh mengirim Hp sewaktu rapat, ada Satpam yang dikirm dari Kelautan, di hotel yang terpencil.

Akhirnya saya beri alternatip. Sekarang mencari hotel di Jakarta sanat susah sebab banyak dipakai pengungsian korban banjir, yang mampu membayar hotel. Memang ada rencana ke hotel Allson hotel Appateremn, ternyata disana penuh.

Kemudian saya memberikan pandangan lagi bahwa, jangan samapi sedang asyiknya rapat evalusai kemudian listrik hotel mati sebab hari ini banyak kawasan trafo listrik PLN yang mati, sehingga amannya ya diluar Jakarta.

Pandangan saya berikutnya adalah Hotel Salak Bogor, sebab ada ruangan rapatnya, ada ruang tinggalnya berupa kamar-kamar hotel, fasilitasnya lengkap sebab ada kolam renangnya walau kecil, ada fitnes centrenya, ada playgroupnya, ada restorannya.

Akhirnya pak Aji menyetujui untuk mengambil opsi dari saya yaitu hotel Salak.

Rapat ditutup, dan saya berlari dengan kencangnya kendaraan motor menuju kantor sebab belum mengambil gajih bulan ini.
Hari Jumat kemaren bendahara gajih masuk tetapi pemegang kunci ngak masuk.

Insiden hampir terjadi sewaktu saya akan berbelok kekanan di ujung jalan Menteng Raya setelah selepas tugu tani, depan Kedawung group, akan memasuki ujung jalanCut Mutia, didepan sudah ada perempatan lagi yang meluncur taksi dengan kencang, saya sempat ngerem, tetapi bajay di belakang saya juga lagi kencang tapi bisa berhenti, kalau tidak dimakan dengan taksi.

Kemudian memasuki jalan Sam Ratulangi dan ketemu ujung jalan Rasuna Sahid untuk menuju kekantor.

Perjalan kekantor sepanjang itu lancar saja dan sesampainya di kantor sudah banyak orang sudah pulang, saya was – was takutnya bendahara gajih juga sudah pulang.

Sewaktu tiba di kantor langsung melemparkan pakain pelapis hujan dan tas segala di depan satpam untuk kemudian naik kelantai 2 menuju ruang bendahara gajih.

Bendahara gajih belum pulang, hanya saja uangnya sudah dimasuk brandkas tetapi belum di kunci.

Setelah menerimah gajih langsung naik kelantai ke atas untuk ketemu pak Abdullah untuk mengerjakan shalat Ashar berjamaah, sat itu baru tahu sajadah ditempat shalat tingal satu, kemana yang lain.

Pulang kerumah, tanpa mau berlama-lama sebab mendung sudah menggantung, tetapi belum hujan juga.

Diperjalanan masih mikirin beras dirumah yang habis, tinggal bertahan dua kali masak saja, sesampai nya di Pasar Cibubur berhenti untuk menawar beras, motor dibiarkan disisi kiri dan setelah setuju harga Rp 240 000 saya balik lagi kemotor dan pemilik toko beras terlihat mengangkat beras menuju motor sambil menyebrang jalan.

Perjalanan pulang sangat miris juga takut diguyus hujan sedang membawa beras ini digoncengan sepeda motor belakang.

Sampai dirumah hujan belum turun juga dan beras langsung di bagi dua agar bisa di angkat dan sisa beras diberikan sebagian kepada keluarga yang sangat kekurangan dengan jumlah anak banyak.

Hujan masih menderas

Minggu, 04 Februari 2007


Hujan masih menderas, ada rencana akan kepasar pagi- pagi walau hujan menurun tetapi setelah melihat derasnya hujan ya ngak jadi, nyuci lap yang basah yang ngak sempat kering kemudian dibilas dengan banyak air, semuanya jumlahnya banyak, sprei – sprei yang lama yang sempat dibeli di Matahari Blok M jauh sebelum kebakaran, bersama pak Marsudi Kampung Rambutan. Sekitar tahun 1995, dan sekarang sprei itu sudah koyak dan dijadikan lap pel, dan ini yang harus dibilas terlebih dahulu kemudian dikeringkan di mesin cuci setelah itu dipakai lagi untuk menampung basahan air yang netes.

Jam 10.00 pagi Fifinya menangis sewaktu ditinggal kepasar, memang hujan sudah ngak ada lagi, tetapi kerena yakin situasi pasar sangat kotor, Fifi tidak dibawa.

Berangkat ke pasar lewat belakang, Mampir dan tembus jalan Cileungsi Cibinong, belok kanan dan langsung parkir didepan pasar.

Hujan mulai merintik, masuk pasar dengan membawa plastik pelindung hujan, pasar becek, yang dibelanja tidak ada, saya belanja Cuma ikan lele, bumbu lele gorengan, wortel dan buncis sekilo, nawar ikan asin ngak cocok – cocok antara bentuk barang dan harga, saya pikir pasti dinaikan. Akhirnya ngak jadi beli ikan tetapi masih ada ikan lele.

Naik ke Atap Rumah

Sabtu, 03 Februari i 2007

Hujan masih menurun, sempat naik genteng pagi- pagi setelah bisa melihat bayangan diluar sekitar jam 05.30 pagi, dengan acara memasang terpal plastik memanjang 5 meter diatas nok atap.

Setelah terpal dipasang tetesan hujan semakin menjarang, hanya tetesan air dari dinding tegak belum bisa diatasi.

Agak siang sedikit saat hujan semakin sedikit, Yasin naik keatas atap membetulkan dan memaku terpal yang berdiri tegak dan sekarang terlihat lemes, untuk menegakan itu di paku dengan Yasin ke dinding.

Seharian hujan terus, hujan terus, hujan terus.

Tersesat di Pasar Minggu

Jumat, 02 Februari 2007


Tersesat di pasar minggu.

Hal ini terjadi disebabkan sewaktu motor sudah sampai dipuncak Flyoffer Pasar Minggu, banyak sekali kendaraan yang balik arah di jalan satu arah itu juga, disebabkan banjir yang menghadang hingga 2 meter, saya sendiri tidak melihatnya.

Balik arah, berjalan perlahan sebab banyak kendaraan yang balik arah mendadak, kemudian setelah sampai dibawah ujung flay offer balik arah lagi memasuki jalan menuju pasar minggu dan belok kanan dibawah jembatan flay offer, memasuki jalan Tanjung Barat Lama disamping kampus Jagakarsa, lurus ke utara sampai ketemu rel kereta api nyebrang dan ada jalan sepotong kedepan belok kiri ( disini awal salahnya , sebab seharusnya belok masih jauh 4 km lagi tetapi saya keburu belok kiri) memasuki kompleks Batan, kemudian belok kiri lagi ketemu jalan Gabus e.e.e ujunganya malahan ketemu jalan Simatupang lagi, sehingga agak pusing saya dibuatnya, dan menyusuri jalan rel kereta api memasuki kompleks pertanian, dan tembusnya jalan Pasar Minggu dan tembus di Warung Jati Barat atau jalan Maegasatwa lama, disini belok kiri sebab sudah hafal jalannya dan ketemu perempatan Simatupang belok kanan menyelusuri jalan Simatupang sampai kantor.

Ditengah jalan di rencana pembuatan jalan tol, terusannya Jalan Antasari yang ke arah Depok, air genangan menutup areal perumahan sangat luas sekali. Luar biasa banjir ini,

Sesampai di kantor jam 9.30, lampu mati, air mati dan gelap, ngak bisa apa-apa.
Langsung menunggu shalat Jumat dan sepulang dari Shalat dikantor PLN sudah hidup kembali dan kantor berfungsi lagi.

Tadi setibanya di kantor sempat menelpon ke Ibu Nini tentang banjir, dan nada marahnya ibu Nini terhadap kemampuan Departemen PU yang tidak sanggup menanggulangi banjir. Padahal orang-orangnya shalat dan taat beragama tetapi produk kerjanya kok ngak ada, ya banjir terus begitu.

Shalat Jumat di Masjid Kompleks kantor PU Pasar Jumat.
Sore pulang setelah shalat ashar, belum sempat gajian sebab pembawa kunci brankas tidak masuk sebab ya banjir.

Informasi teman-teman yang kemaren kekantor, tidak bisa pulang sore kemaren sebab air naik sampai diujung lantai, berarti setingi 80 cm dari muka tanah, dan pasti menenggelamkan ban mobil, mereka bisa pulang sekitar jam 23.00 malam, pantesan hari ini banyak yang nggak masuk.

Istirahat Hari Kamis

Kamis, 01 Februari 2007


Istirahat dirumah, untuk memberi kesempatan pada tubuh untuk relaks. Siang hari sepulangnya Yasin dari sekolah meminta untuk menyetel lanjutan film VCD yang dibeli di Carefure kemaren dengan judul Bulb Boy.

Sore hari hujan lebat hingga malam sehingga banyak titik kebocoran diruang bawah dan diruangan atas yang timbul, banyak lap yang belum sempat kering dan sekarang harus di gunakan lagi.

Menjelang tidur malam hujan masih turun.

Pesanan anak - anak

Rabu, 31 Januari 2007

Dikantor, sewaktu berangkat dari rumah tadi hujan sepanjang jalan, insiden kecil sebuah sepeda motor kapasitas besar Honda Tiger menobrok dari belakang sebuah mobil sehingga jalanan agak terhambat, anehnya si pengendara motor baik- baik aja tetapi sempat marah juga sipengemudi mobil.

Faks Undangan Pembukaan Penawaran SPH di Kelautaan untuk tanggal 5 Feb 2007 hari Senen besok.

Membelikan pesanan anak-anak di Carefure berupa : Obat nyamuk bakar 4 bungkus, pepsodent pasta gigi 1 dos 190 gram, betadine kumur, sabun mandi 3, VCD Boy Ball, susu Bendera Coklat isi 1000 gram, susu kaleng, sosis sapi, bakso 2 bungkus, minyak rambut, shampo 200 ml, coklat 4 biji, karbol wangi 900 ml.
Yang tidak dibeli tetapi dipesan anak-anak adalah mobil-mobilan dan robot-robotan.

Rapat lanjutan di DKP

Selasa, 30 Januari 2007


Ada undangan rapat di Departemen Kalautan dan Perikanan, nanti siang jam 13.00 membahas persiapan dan perkembangan terakhir tender 71 milyard pembangunan kantor Departemen Kelautan dan Perikanan.

Rapat intern dalam kantor membahas kegiatan tahun 2007 ini, saya di bebankan pada modul bencana alam

Jam 12.00 setelah shalat dan makan siang langsung berangkat ke Dept kelautan dan Perikanan, sewaktu meninggalkan kantor hari hujan siang itu, sehingga harus menggunakan perisai anti hujan segala.

Jalur lintasan adalah selepas dari Kompleks Kantor Pu langsung masuk jalur Pondok Indah Mall, dan terus samapi keputaran menuju Pallmerah dan tembus Tanah Abang, disini macetnya luar biasa, ya seperti belum ada dana pembangunan Fly Offer, dahulu sebelum dibangun juga macet dan sekarang setelah di bangun juga macet.

Setelah keluar dari kemacetan didepan pasar langsung menuju perempatan Tanah abang menuju jalan Setia Budi dan masuk Balai Kota dan Stasiun Gambir langsung masuk ke kantor Dept Kelautan dan Perikanan.

Ruangan rapat masih kosong berarti bahwa saya datang paling dahulu, setelah memanaskan tubuh denga minum kopi hangat dengan campuran kremer yang sudah disediakan panitia.

Permasalah pertama yang saya jumpai adalah :

1, Sanggahan Banding yang dikirim PT Adhi Karya dan sekarang sedang disusun jawabannya, sebab jawabannya telah dibuat dua kali tetapi Sekjen DKP menolaknya dengan alasan kurat kuat sanggahannya.

Isi selengkapnya mengandung :

a, Mengenai keterlambatan pengioriman surat, setelah di konfirmasi kepada panitia bahwa surat nomer B 3266/SJ.2/PL.420/XII/2006 tanggal 22 Desember 2006 dibuat dan ditandatangani pada hari Jumat sore tanggal 22 Desember 2006 jam 17.00 dan baru dikirimkan pada hari Selasa tanggal 26 Desember 2006, perbedaan waktu pengiriman surat selama 4 ( empat ) hari bukan merupakan unsur kesengajaan dari panitia untuk mengulur waktu, kerena hari Sabtu – Senen adalah hari libur.

b. Pengiriman surat tersebut juga disampaikan kepada seluruh peserta prakualifikasi lainnya dalam waktu yang samauntuk melengkapi kekurangan dokumen prakualifikasi, dan jangka waktu 4 hari kerja, cukup waktu untuk melengkapi kekurangan dokumen kualifikasi masing-masing perusahaan, selanjutnya kekurangan dokumen tersebut agar diserahkan kepada panitia paling lambat 29 Des 2006.

c. Sebagai bagian dari prosedure prakualifikasi, panitia dapat meminta kepada peserta prakualifikasi untuk menyampaikan klarifikasi dan atau untuk melengkapi data yang kurang dalam jangka waktu tertentu yng mengikat, jika peserta prakualifikasi tidak menyampaikan klarifikasi nya atau tidak melengkapi kekurangnya maka panitia memutuskan peserta prakualifikasi tersebut tidak lulus.


Topik pembahasan rapat berikutnya adalah Penyusunan Telaahan Pekerjaan Pengadaan Manajemen Konstruksi.


1. Sesuai dengan PP 29/2000 tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi pasal 12 butir 1 a. (5) menyatakan bahwa pekerjaan lanjutan yang secara teknis merupakan satu kesatuan konstruksi yang sifat pertangguannya terhadap kegagalan bangunan tidak dapat dipecah – pecah dari pekerjaan yang sudah dilaksanakan sebelumnya.


2. Berdasarkan keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah No 339/KPTS/M/2003 tanggal 31 Desember 2003 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pengadaan Jasa Konstruksi oleh instansi Pemerintah dalam Bab III B point 4.b Penunjukan langsung dapat dilakukan untuk pekerjaan lanjutan yang secara teknis merupakan kesatuan konstruksi yang sifat pertanggungannya terhadap kegagalan bangunan tidak dapat dipecah- pecah dari pekerjaan yang sudah dilaksanakan sebelumnya, dengan persetujuan Menteri/Gubernur/Bupati/Walikota.

3. Berdasarkan KepMen Kimpraswil No 332/ 2002 Bab V B2a1(c) yang berbunyi : Konsultan MK bertugas sejak tahap perencanaan sampai serah terima tahap ke II pekerjaan fisik, dan berfungsi melaksanakan pengendalian pada saat perencanaan dan konstruksi baik di tingkat program maupun ditingkat operasional.

Mk dilakukan apabila Bangunan bertingkat diatas 4 lantai, luas 5000 m2 dan lebih dari satu tahun anggaran ( Kep Men Kimpraswil 332/2002 Bab V B2a1 (f). )

Kesimpulannya MK yang lama ditunjuk langsung, dengan titik perhatiannya harus diperbaiki kinerjanya.

Sebelum proses penyusunan Telaah ini selesai adzan maghrib pun datang sehingga saya tinggal sebentar untuk mengerjakan shalat, sementara saya telah mengambil air wudhu dan memasuki ruangan shalat, tiba-tiba terdengar seseorang bergegas untuk mengikuti shalat juga seraya memanggil teman yang lain.

Ruang shalat ini berdampingan dengan ruang rapat, dan kegiatan pembahasan rapat belum berakhir, tetapi sewaktu saya mulai mengeraskan suara takbir untuk mengawali shalat, mereka sadar dan membubarkan diri dan ramai ke kamar kecil untuk mengambil air wudhu dan shalat bersama.

Setelah itu dihidangkan makan malam berupa nasi dos dengan ikan bakar, Acara ditutup dan keluar dari DKP sekitar jam 19.30.

Sepanjang jalan pulang menjumpai dua kali kecelakaan sepeda motor, yang satu didepan UI Salemba di jalan Diponegoronya, sebab saya datang dari arah tugu tani, Cikini, masuk jalan Diponegoro di gedung Bioskop Megaria.

Dan yang satu masih sekitar jalan Cikini sekitar Ismail Marzuki.

Kepadatan lalu lintas di jalan Salemba dan Kramat saat itu sangat luar biasa, sebab busway sudah beroperasi sehingga semua ditumpahkan dijalur non bus way.

Memasuki Cawang belakang dan Celilitan , langsung masuk jalan Celilitan besar, Halim Perdanakusuma, jalan squadron dan memasuki gang kecil tembus di Taman Mini Carefure, melintas di Taman Mini dan masuk terowongan ketemu jalan Ceger dan Shalat Isya di kompleks CPM Ceger Masjid Barokah, Malam itu masjid sedang mengadakan pertemuan beberapa ibu-ibu pengajian.

Memasuki Cibubur dan lanjut sampai Cileungsi dan membeli bensin Rp 10 000,-, sebelum sampai di pertigaan Gandoang sempatkan diri ganti Olie agar besok pagi langsung berangkat,

Masuk rumah jam 22.15.

Isnin, Mac 26, 2007

Kiriman Aswan datang

Senin, 29 Januari 2007


Sahur puasa hari Senen dengan yang ikutan sahur saya, istri dan Tyas, Astari sudah dibanguni tetapi menolak untuk sahur.
Dikantor diselenggarakan rapat untuk meevaluasi pelaksanaan raker di Jogjakarta, saya dikelompokkan pada pembuatan modul Bencana Alam dari Unesco.

Kiriman Aswan akar pohon pembersih darah, setelah samapi dibuka ternyata yang memberati kiriman adalah kacang disko khas Makasar.

Beli susu nya Fifi di Indomilk Peduli satu karton isi 12 liter seharga Rp 89 850

Sesampai dirumah didepan pintu, Fifi sudah menunggu, dan menanyakan mana susunya.

Acara Bazar di Masjid

Minggu, 28 Januari 2007

Istri saya telah mengeluarkan uang Rp 300 000 untuk membeli sajadah buat bingkisan anak-anak yang di khitan pagi hari ini di Masjid sebanyak 1 kodi, tetapi yang habis dibagi 16 biji, sedangkan cadangan dirumah ada 4 sajadah, kemudian belanja Tyas untuk ikut bazar dengan membelanjakan pernik-pernik hiasan anak-anak muda seharga Rp 200 000,

Sehingga saya perlu menyumbang separuhnya sebanyak Rp 250 000,- uang dari penghematan perjalanan ke Jogjakarta.

Kepasar Cileungsi pagi hari membeli, Wortel 1,5 kg, buncis 1 kg, daging sapi has luar setengah kilogram dipotong tipis, tulangan sapi 1 kg, jagung muda 2 kg.

Cucian baju yang menumpuk bekas pakai sewaktu di Jogjakarta.

Mengikuti acara Bazar di Masjid, sampai shalat Dzuhur disana.kemudian membagi ke 5 orang terpilih anak-anak yang dikhitan untuk diberi bingkisan uang sebesar Rp 10 000 satu orangnya.

Anaknya pak Tetangga Ambon bu Atik, anaknya pak RW, anaknya pak Bambang, anak adiknya pak Bambang dua orang. Kemudian masih ada sisa dua orang yang belum dipikirkan adalah teman sekolahnya Fifi dan anaknya tukang ojek disamping lapangan. Dua trakhir ini ditanggung istri.

Stasiun Jatinegara pagi

Sabtu, 27 Januari 2007
Sewaktu di stasiun Kroya saya sempat turun dan bertanya pada masinis terhadap kelambatan tadi, kerusakan pada pompa olie lokomotif pertama, sehingga dihanti dengan lokomotif sekarang ini, kasihan nanti sewaktu di purwokerto jalan menanjak di lereng gunung Selamet.

Tiba di Cirebon belum masuk waktu shalat shubuh, sewaktu kereta berhenti sebentar di stasiun Jatibarang terdengar adzan shubuh sayup-sayup merambat masuk , langsung bertayamum sebab kereta api ekonomi ini tidak ada fasilitas air nya, kasian.

Perjalanan dari Jatibarang hingga Jatinegara berjalan biasa saja, kecepatannya juga tidak bisa di tingkatkan sebab di depan ada rangkaian kereta api Jayabaya yang sudah masuk dahuluan.

Sewaktu kereta api berhenti di Cikarang, saya berfikir apakah tidak sebaiknya turun disini kan ada jalur bus Cikarang Jonggol dan lanjut Gandoang, hanya kerena belum pernah dibahas jalur ini sehingga tidak ada keberanian untuk turun dari kereta di stasiun ini.

Masuk stasiun Jatinegara jam 07.01 langsung naik angkot tujuan Uki dan ganti angkot 56 tujuan Cileungsi dan naik bus Cileungsi Jonggol dan turun di Gandoang, langsung naik ojek.

Sesampai di rumah sangat sepi


Oleh-oleh dibuka dengan Tyas dan ibunya sebab Fifi Yasin dan Astari masih sekolah.

istirahat

Hari terakhir di Jogjakarta

Jumat, 26 Januari 2007

Pagi-pagi sudah sibuk berkemas untuk pindah kamar, saya menyatu dengan rombongan pak Budi dul rahman dari kantor, hanya sekedar menitipkan tas.

Sebab saya ngak nginap dan hanya titip tas saja.


Saya putuskan untuk pulang ke Jakarta hari ini, sehingga sehabis makan pagi langsung mengikuti acara pembukaan Raker hari ke empat dan setelah itu sewaktu acar istirahat saya keluar menuju stasiun Kereta Api untuk mencari tiket, sewaktu saya keluar dari gerbang dan menanyak pada tukang becak berapa kali naik bus menuju ke stasiun KA Lempuyangan. Dia menjawab bisa tiga kali dan bisa ke dua dan busnya ngak ada yang lewat disitu, ia menyarankan naik becak saja diantar sampai puas seharga Rp 10 000,-

Membeli tiket ternyata loket tiket masih tutup, akhirnya saya dengan beca itu menuju pasar Lempuyangan untuk belanja permintaan anak-anak.

Di pasar yang dibeli Bumbu pecel bungkus besar isi sepuluh, bakpia hangat seratus butir, kue bugis kering yang dijual dengan gaya Jogjakarta empat bungkus, rempeyek welut atau belut goreng lapis tepung dua bungkus, rempeyek kacang dua bungkus, enting- enting jahe kacang empat bungkus. Semuanya dikemas dalam dua dos karton super mie, naik becak lagi menuju stasiun kereta api lempunyangan dan membeli tiket ke Jakarta KA Progo seharga Rp 38 000,-

Balik lagi ke penginapan untuk mengikuti acara Raker, acara Raker hari ini terpotong dengan Shalat Jumat di Masjid IAIN.

Khotba di IAIN Jogjakarta ini agak mengena, sebab IAIN adalah lembaga pendidikan tinggi sehingga khotbanya mempunyai nilai pendidikan.

Sehabis Shalat langsung makan siang dan istirahat sebentar dan dilanjutkan Raker terakhir sebab sebentar ini akan di tutup.

Penutupan raker jam 15.30.

Mandi, dan Shalat ashar dan bergegas diantar sepeda motornya pak Ahyat ke Stasiun KA Lempuyangan.

Tiba di stasiun Lempuyangan jam 16.30, banyak penumpang yang akan naik, tetapi saat Kereta Api Ekspres Jogjakarta – Solo PP datang banyak penumpang yang naik kereta tersebut menuju Solo.

Sisa penumpang yang ada pasti akan ke Jakarta dan betul juga tidak beberapa lama penumpang dipersilahkan naik dan langsung naik kereta api yang sudah menunggu.

Jam 17.00 kereta berangkat, tempat duduk padat depan saya ada penumpang seorang ibu dan suaminya dan disamping saya ada anak muda mahasiswa pemain sepak bola yang datang ke Jogjakarta kerena disuruh mengantar mbahnya saja, dan sekarang pulang ke Jakarta

Kereta berjalan normal dan setibanya di stasiun Karang Anyar kereta berjalan perlahan-lahan sampai di stasiun Tambak, ada kerusakan lokomotif penarik kereta rupanya, dan setibanya di stasiun Tambak lokomotifnya diganti dan berjalan normal.

Hari ke tiga di Jogjakarta

Kamis, 25 J anuari 2007


Pak Kepala Pusat sudah datang dan acara hari ini membahas program ke tahun 2007.


Sore hari untuk melepas stres saya belari lagi, kalau hari selasa kemaren berlari menuju kanan setelah keluar dari kompleks kantor Pemberdayaan Pu dan sekarang menuju kiri, berlari hingga jauh sampai mendekati ring road timur.

Sewaktu berlari ada beca yang saya ikut kecepatannya sehingga sepertinya saya di kawal oleh tukang becak dan menyebabkan penyempitan jalan.

Berlari terus dan sewaktu saya balik dan baru berlari separuhnya adzan Maghrib pun berkumandang.


Lari bergegas dan memasuki kompleks langsung mandi dan mengerjakan shalat maghrib.

Kemudian dengan lahap memakan hidangan makan malam yang bagi saya cukup enak tetapi lupa apa lauknya, yang jelas kalau energi tidak dikelurkan maka tidak bisa makan hidangan makan malam ini.

Acara Raker malam ini hanya terseleksi pada pejabat eselonering saja yang ikut, saya tidak eselon maka sebaiknya saya tidur saja.


Peringatan dari panitia bahwa penghuni kamar C1 – C 4 harus keluar dari kamar untuk pindah kamar sebab penghuni kamar akan datang besok, pemakaian kamar hanya di ijinkan sampai hari ini saja, besok jumat harus keluar.

Hari kedua di Jogjakarta

Rabu, 24 Januari 2007


Acara Raker hari ke dua diisi pembahasan pengalaman balai-balai terhadap pekerjaan yang telah dilakukan.

Acara Raker hari ini berakhir hingga malam, jam 23.00 acara di tutup, dengan debat yang sangat memualkan, saya berusaha bertahan sebab saya harus bisa mendengar apa yang enak dan apa yang tidak enak untuk di dengar, Cuma yang saya catat, bertahun-tahun hal ini berlaku ya begitu- begitu saja tidak pernah mencerdaskan peserta Raker, kalau ditanya setiap peserta ada tambahan ilmu nggak yang di dapat jawaban nya rata-rata ya nggak lah.

Hari pertama di Jogjakarta

Selasa, 23 Januari 2007


Saat bus mengisi bahan bakar minyak di daerah Bumiayu ada pedagang jagung yang masuk kedalam bus menjajahkan jualannya, seribu rupiah tiga jagung, saya membeli sebab enak rasanya, dan habis ketiga - tiganya.

Memasuki kota Gombong pagi hai jam 02.00 sudah terlihat beberapa penumpang turun dan dikerumuni tukang ojek.

Sesampainya di Kutoharjo, jam 03.00 semua bus Sumber Alam memasuki poolnya, dan terlihat disini mulai dibagi mana yang akan melanjutkan perjalanan ke Yogjakarta dibagi dan di titipkan ke Bus yang lain sesama Sumber Alam tujuan Jogjakarta.

Yang turun dari bus ekonomi Cileungsi Jogjakarta hanya berdua saja, saya dan bapak tua, dan yang lain penumpang berhenti di titik itu dan terlihat sibuk dengan para tukang ojek yang berusaha menarik perhatian penumpang untuk mau menggunakan jasanya.

Bus berjalan menuju Jogjakarta dan memsuki Purworejo, ada beberapa penumpang yang turun, dan bus keluar dari terminal dan berjalan kembali menuju Jogjakarta.

Daerah Istimewah Jogjakarta pun telah dimasuki saat shubuh , tetapi bus tidak berhenti sehingga sewaktu memasuki Kulon Progo mengerjakan shalat shubuh didalam bus dengan bertayamum.

Bus berjalan memasuki kota Jogjakarta dan saya sambil sarapan dengan malkis yang dibawa dari rumah dengan teman makannya adalah air minum.

Tiba di Terminal Giwangan Jogjakarta jam 05.10, sudah terang tanah, bus tidak memasuki terminal sehingga penumpang yang akan melanjutkan perjalanan dengan bus kota harus berjalan jauh mengelilingi terminal untuk mencari puntu masuk terminal.

Bus kota yang akan mengantar ke kawasan IAIN sudah tersedia dan langsung saya naik sebelumnya saya bertanya pada anak muda yang ada disitu mana bus yang menuju IAIN.

Jikalau perhitungan jarak, antara Terminal dan IAIN itu tidaklah jauh, tidak sejauh jarak pencapaian di Jakarta. Bus berjalan menyusuri kota Jogjakarta pagi hari ini dan penumpang terlihat membanyak sewaktu berada dibawah jalan fly offer jalan solo.

Sesampainya di IAIN saya turun dan menyebrang untuk memasuki Balai Pemberdayaan Departemen Pekerjaan Umum, saya langsung disambut dengan teman-teman kantor yang telah tiba lebih pagi dari saya dan menyuruh saya untuk memasuki kamar C1 bergabung dengan pak Zaenal dan pak Syarif.

Di kompleks penginapan ini terdapat juga peserta anak didik pramugari yang sedang melakukan training di Jogjakarta.

Sarapan resmi hari ini adalah nasi pecel dengan telor ceplok dan tempe goreng pipih.

Jam 09.30 acara Raker dimulai.

Jam 15.00 datang dua orang peserta dari kantor Pasar Jumat, yang berangkat dari Terminal Lebak Bulus jam 17.30 sore dan tiba di Jogjakarta jam 15.00 sore.


Sore hari acara raker untuk hari ini diakhiri dan jam masih menunjukan jam 17.00 saya cepat-cepat kekamar dan mengenakan celana training dan berkaos dan berlari menuju Malioboro.

Lari sore hari di Jogjakarta tanpa seorangpun yang dikenal, sewaktu berlari melewati agen perjalanan Pesawat Terbang dan menanyakan harga tiket pesawat ke jakarta dan mencari harga yang paling murah, dan jatuh harga 189 000 ke jakarta.

Saya hanya menanyakan saja barangkali bisa lebih murah dari harga kereta.

Berangkat ke Jogjakarta

Senin, 22 Januari 2007


Berangkat kekantor, tetapi istri menitipi jerigen 2 liter untuk membeli BBM di SBPU Taman Buah Mekarsari sebab Qinqinya kehabisan bahan bakar,

Setelah mengantarkan Astari dan Yasin langsung ke SBPU dan setelah itu balik lagi ke sekolahnya Yasin untuk menyerahkan bensin ke Ibunya yang menunggu di sana.

Ngurus Perjalanan ke Jogjakarta dan dapat uang transport Rp 380 000 ,-

Telepon dari pak Abdullah mengingatkan jikalau pemebrangkatan ke Jogjakarta setidaknya harus hari ini mengiungat acara itu dimulai besok pagi.

Jam 10.00 pulang untuk persiapan pemberangkatan ke Jogjakarta, sebelum pulang sempat ditanya naik apa pak pak Sis, saya hanya menjawab sesuai dengan besarnya uang jalan yang sekelumit untuk lima hari itu saya bilang naik motor, akh naik motor kata mereka.

Sebelum memasuki perempatan Cileungtsi sempat mampir ke agen bus Sumber Alam untuk pemesanan tiket pemberangkatan nanti sore jam 17.30 kelas ekonomi harga tiket Rp 50 000,-

Yang dahulunya ke Jogjakarta seharga Rp 50 000 ,- dan duduknya dua- dua kini telah menjadi harga Rp 75 000 .- sedangkan Ekonomi ini kelas baru yang dilemparkan untuk Jalur Cileungsi Jogjakarta mengingat peminatnya banyak juga, dimulai setelah lebaran idul fitri lima bulan yang lalu, dan komposisi duduknya 2 dan 3.

Istirahat sesampainya dirumah apalagi ini hari puasa, setelah shalat ashar kemudian mulai membenah-benah, sementara langit mendung, saat akan berangkat Yasin menangis sebab ia melihat saya memberikan uang Rp 5000 ke pada kakaknya Tyas dengan alasan Tyas kan dirumah jadi uangnya untuk apa, sedangkan ia juga dapat Rp 5000 sebagai uang sekolah selama 5 hari.

Kemudian Fifi yang paling kecil ingin ikut, ia menangis juga, terpaksa diajak ikut mengantar sampai rumah kampung dibelakang, mengingat Yasinnya berteriak-teriak memanggil mama nya yang mana sandalnya Yasin dipakai oleh mamanya untuk melangkah ke rumah belakang mengantar keberangkatan saya ke Jogjakarta, sehingga keinginan mengantar sambil berjalan kaki ria tidak jadi sebab saya harus bergegas dan mendung dan gerimis mulai menetes.

Anak-anak dan ibunya terlihat berlari kebelakang, menuju rumah, sedangkan saya bergegas untuk mencapai ujung jalan yang masih sejauh 700 m lagi dan hujan menggerimis.

Jalan dipercepat sehingga otot dan keringat dikuras keluar, hitung-hitung olah raga sore, sesampai di ujung jalan Gandoang, lewatlah bus Pulo Gadung –Jonggol dan saya stop nya dan naik. Rp 1500 biaya mencapai perempatan Cileungsi.

Diperempatan Cileungsi hujan sudah tidak turun lagi, dan saya sempat melihat jam tangan milik tetangga duduk di dalam bus jam menunjukan 16.40

Berjalan dipingiran didinding dalam jalan Fly Offer, dan samapi juga ditempat agen pemberangkatan bus Sumber Alam, terlihat dari jauh kesibukan pemberangkatan bus dan terlihat banyak penumpang diatasnya, saya yakin bukan bus yang saya naiki, sebab ini baru jam 17.00 pikirku, benar juga setelah dekat pemberangkatan bus yang Pattas dengan duduk 2-2, setelah bus itu berangkat terlihat suasana sepi, masih menunggu yang lain pikirku, sehingga saya menikmati suasana sepi dengan berbicara dengan seorang ibu tua seusia 67 Th bersama anak atau cucunya yang besar, ia tujuan Kebumen kalau nggak salah.
Ia berceritra semenjak harga naik seiring kenaikan BBM maka kalau ia pulang ia hanya bisa naik ekonomi saja.

Kemudian bus Ekonomi Sumber Alam masuk dan parkir di jalan raya, sejurus kemudian di ijinkan penumpang untuk naik.

Bus ini sangat sederhana, tidak menggunakan lapis lantai seperti vinyl misalnya, dan langsung terlihat baja bintang nya sebagai lantai, kemudian kursinya tidak ada pembungkus keringatnya sehingga harus sering dicuci minimal tiga hari sekali untuk mencegah bau yang melekat di permukaan duduk penumpang.

Saya mengantisipasi bahwa penumpang ekonomi adalah penumpang yang merokok, betul juga bus belum berangkat orang-orang sudah merokok, sebagai pelepas ketegangan menunggu kedatangan bus.

Kemudian terlihat petugas bus me absen dan penumpang yang ditunggu malau terlihat berlari datang seorang anak muda dengan bawaan yang banyak juga di punggungnya.

Kemudian jam 17.30 tepat bus berangkat, berjalan perlahan-lahan memecah kemacaten sepanjang jalan Cileungsi hingga Bekasi.

Maghrib pun datang padahal bus belum lepas dari kemacetan di Batar Gebang Bekasi, saya membaca doa banyak-banyak terutama untuk kesejahteraan anak-anak dan kesehatannya, kemudian saya meraih minuman yang dibuat istri dan masih hangat yaitu minuman sereal rasa vanila.

Sedap dan enak, memang betul janji Allah siapa yang ingin enak ya berpuasalah.

Bus masih melaju menuju Bekasi dan sesampainya di jalan raya Bekasi terlihat lenggang dan langsung memasuki jalan Tol di Bekasi Barat, setelah didalam deretan kendaraan yang dijalan tol bus terlihat mulai menunjukan jati dirinya sebagai bus antar kota antar propinsi.

Minuman hangat belum habis, tetapi bus sudah melaju diatas jalan tol, Bekasi Timur telah dilewati dan Tambun dan kendaraan melaju terus, saya belum mengerjakan shalat Manghrib sebab setahu saya bus ini akan berhenti didaerah Jatibarang, untuk memberi kesempatan penumpang untuk makan minum berturasan bershalat dan istirahat lainnya.

Setelah sampai di Jatibarang saat bus akan memasuki restoran langganan Bus Sumber Alam, hujan turun menderas dan saya terobos saja hujan itu untuk berlari menuju emperan restoran dan masuk untuk mencari tempat shalat, hujan ini membuat banyak bagian di restoran ini bocor, terutama dibagian berwudhunya.

Tempat shalat cukup kecil dan banyaknya orang yang shalat, sehingga padat juga, tetapi tidak dipisahkan mana laki dan perempuan.

Setelah selesai shalat saya cuci tangan dan menjaga terus kebersiahan dengan tidak menyenggol apa-apa sebab akan makan, dan meloncat keatas bus dan ke tempat duduk dan makan.

Makan an yang dibawa dari rumah ternyata enak juga nasi dengan tahu goreng dua buah kecil-kecil dan ikan tonggkol di iris tipis melintang dan sayurnya sayur nangka yang dibeli saat akan berangkat ada penjual sayuran yang lewat.

Istirahat sebentar dan bus berangkat lagi membela kegelapan malam menuju Jogjakarta.

Memasuki Brebes sudah mulai ngantuk dan akhirnya tertidur

Gagal mencari sepedanya Fifi

Minggu, 21Januari 2007
Lari-lari pagi setelah shubuh bersama istri, lari sampai di Wartel Fauzan, jalan Mampir, masih sepi tetapi setibanya di rumah sudah terang tanah.


Sarapan lontong dengan sayur lodeh, lontongnya sisa pengajian semalam dan lodehnya baru dibuat.

Ke Carefure untuk mencari sepedanya Fifi, Hujan menyerang di perempatan Pasar Minggu sampai di Carefure, Fifi ditengah di apit ibunya yang ikut.


Sesampainya di Carefure tidak dapat sepeda sebab sudah habis, belanja keperluan harian sebanyak Rp 120 000,- termasuk susunya Tyas dan Fifi, Bandeng dan Ayam dan lainnya.

Shalat dhuhur di masjid jin Kelapa Dua Wetan

Masuk rumah menjelang Ashar

Memperingati 1 Muharam

Sabtu, 20Januari 2007

Jam 03.40 keluar dari rumah bersama Tyas untuk mencari Kue di Pasar Kue Senen, dan shalat shubuhnya di masjid Jin Kelapa Dua Wetan.

Tiba di pasar kue sekitar jam 6.00, langsung cari parkir.

Kehidupan di pasar kue sangat hidup, walau ini hari raya islam tetaoi kehidupan sangat hidup.

Pulang setelah membeli kue Rp 50 000,-

Sarapan pecel Madiun di Pinang Ranti dengan Tyas.

Sampai di rumah jam 08.00, capenya luar biasa.

Bersih-bersih ruangan

Istri membuat ketan putih gagal.

Acara pengajian jam 16.00 sore memperingati hari raya I Muharam.

Badan masih sakit

Jumat, 19 Januari 2007

Badan tidak enak jadinya, sehingga rencana sehat di ganti dengan rencana sakit, perbaikan badan lagi.

Dapat telepon dari kantor jikalau disertakan rapat kerja di Jogjakarta.

Istirhat

Kamis, 18J anuari 2007

Istirahat menetralisir badan setelah mendapat serangan hujan.
Hujan lagi menjelang malam , naik ke atap genteng membetulkan bocoran atap, atap belum bisa di tuntaskan sebab gelap.

Diterpa hujan lagi

Rabu, 17 Januari 2007

Rapat kerja di kantor membahas persiapan berangkat dan materi yang akan dibahas di Jogjakarta.

Menjelang sore setelah berakhirnya rapat kerja dipanggil pak Kuat dan saat itu disampaikan sesuatu untuk dibawa pulang,

Pulang sampai jam 17.00 sore, menjelang di Cikeas diterpa hujan berkepanjangan.

Sesampai dirumah menyampaikan bingkisan dari pak Kuat tadi pada istri.

Mendampingi team DKP ke Anggaran

Selasa, 16 Januari 2007

Berangkat dari rumah jam 07.00 langsung tujuan ke Departemen Kelautan dan Perikanan. Sampai di DKP jam 09.10.

Acara hari ini adalah team Departemen PU terdiri dari Saya dan Pak Purwadi akan menemani Team dari DKP untuk menghadap Dirjen Anggaran, masalah masih ditangguhkannya persetujuan biaya pembangunan gedung 16 lantai seharga 71 milayard lebih.

Pak Purwadi ternyata tidak bisa datang. Dan mengharap saya sendiri yang menemani teap DKP untuk menghadap DJA.

Team dari Departemen Kelautan dan Perikanan terdiri dari Ibu Riyani, Pak Teguh keuangan, Pak Maryono panitia, saya dan sopir.

Berangkat menuju Gedung Anggaran, sewaktu saya melihat luasnya lahan dan banyaknya bangunan di kompleks Direktorat Anggaran saya memikirkan, kok banyak sekali manusia disini pegawainya banyak, bangunan nya banyak, dan ini berarti urusannya juga banyak.

Apakah Departemen Keuangan Ditjen Anggaran ini telah menjadi besar kerena fungsinya atau menjadi besar kerena mengambil alih fungsi-fungsi instansi lainnya.

Mengapa kok permasalahan itu kok tidak dibuat sederhana, sehingga tidak perlu luas, tidak perlu banyak dan tidak perlu ruet.

Sewaktu team memasuki ruangan dan menghadap DJA kemudian pemimpin ruangan tersebut seorang ibu- ibu dan banyak menanyakan masalah bangunan yang direncanakan ini kepada saya.

Semua saya jawab dengan tegas. Tetapi sewaktu pertanyaan diajukan ke saya apakah bangunan ini tidak terlalu boros sebagai bangunan pemerintah, saya mulai mengurangi kecepatan berbicara saya, sebab saya tahu gedung ini termasuk mewah bagi ukuran kesederhanaan bangunan pemerintah.

Pertanyaan yang jadi soal dikerjakan dirumah adalh mengapa faktor pengali harga adalah 1,625, sebab untuk harga di Daerah Khusus Jakarta adalah 1,2 apakah alasannya, kemudian 30 % interior dan perlengkapan furniturenya dianggap mahal mengapa tidak 20 % saja.

Kemudian saya dipersilahkan keluar, sebab rapat berikutnya akan membahas instern perencanaan Departemen Kelautan dan Perikanan.

Saya keluar dan menuruni dengan lift dari lantai 15, sesampai di ground saya mencoba mencari mobil DKP yang mengantar tadi kesini ternyata saya tidak tahu nomer mobil dan tidak tahu nama penegemudi kendaraan tersebut sehingga saya putuskan akan kembali ke Depart Kelautan dan Perikanan dengan sendirian saja.

Saya mencoba mencari jalan keluar, saya melihat dibelakang bangunan ada hotel Alsson, hotel ini pernah saya tinggali semalam sewaktu membahas perencanaan bangunan ini sekitar tahun 2005. sesampainya di pinggir pagar saya mencoba bertanya pada seseorang dimana pintu keluar, disini tidak ada pintu keluar pak, pintu kelua ada di depan, berarti saya harus berjalan jauh kebelakang.

Okeylah saya berjalan kebelakang, tetapi sewaktu saya memasuki kompleks gedung Danapala saya melihat banyak orang berjalan menuju suatu tempat, ternyata menuju Masjid, tetapi saya bertanya dimana jalan keluar akhirnya ditunjukan jalan keluar dari sisi halaman masjid ada tembusan pagar ke ruangan pos kepolisian dan disana ada pintu halaman ke jalan umum.

Jalan Dr Wahidin, sewaktu menyusuri jalan ini saya mencium bau aroma sate, dan akhirnya saya memutuskan membeli sate lima tusuk dan gule dan nasi satu setengah semua seharga Rp 15 000,-

Badan sudah berkeringat dan sekarang berjalan lagi dan belok kanan jalan Gunung Sahari, dari arah depan semua kendaraan menuju dari Senen ke Gunung Sahari, saya berjalan disampin Alson hotel, saya berjalan kaki sedemikian juga sewaktu menginap semalam di Alson Hotel.

Sewaktu akan memasuki Atrium Pasar Senen menolong seorang wanita yang kebingungan sambil membawa map permohonan pekerjaan, rupanya ia diterima di atrium matahari Senen dan sekarang kebingungan mana atrium itu, padahal ia berdiri di sisi Atrium yang dicari, saya antarkan sampai di titik Matahari supermarket yang dicari.

Saya menyebrang jalan sampai di depan penjual buku bekas untuk naik metromini dan turun di dekat stasiun gambir, saya menyebrang dan memasuki kompleks kantor DKP.

Saya mencoba menghubungi pak Purwadi menceritrakan perkembangan dan hasil rapat, kemudian pak purwadi minta waktu untuk secepatnya akan ke DKP ikut dalam rapat penjawaban surat-surat permintaan DJA.

Jam 15.00 Pak Purwadi dengan saya rapat berempat dengan team DKP untuk memformula ulang apa- apa yang disiapkan untuk penjawaban DJA tersebut.

Kemudian rapat dilanjutkan diruang berbeda, rapat dan jumpa langsung dengan bapak Kepala Biro Umum dan Perlengkapan, pak Aji, mengingat rapat tadi pagi bapak Karo Umum ini mengeluarkan pernyataan bahwa pekerjaan MK yang merupakan pekerjaan lanjutan pekerjaan MK tahun 2005 pak Aji akan berniat melelangkannya.

Saya sendiri bersifat netral, secara riil memang konsultan MK kurang berkenan dengan bapak Karo Umum tetapi ke profesionalnya juga harus ditanyakan.
Sebab tahun 2005 itu seakan pekerjaan asal-asalan.


Acara ditutup dengan membagi tugas esok hari pak Purwadi menghubungi pak Sentot yang menghitung harga standard dan harga non standard gedung dan faktor pengali 1,625 itu dari mana untuk bangunan lantai 16 diatas tanah dan 3 lantai dibawah tanah.

Perjalanan pulang berjalan dengan kecepatan tinggi dan hati-hati sebab tujuannya adalah membeli susu Indomilk Coklat cair UHT sebanyak satu karton isi 12 karton literan.

Sesampainya di Indomilk Peduli ternyata sudah mau tutup, dan penjaga Indomilk Peduli sudah pulang sebab ia akan kuliah, tetapi diusahakan oleh banyak orang- orang muda disana agar tetap saya dapat barang, akhirnya diambilkan barang digudang dan dibayar dan proses pembayaran berikutnya esok hari dan dilakukan oleh orang gudang sendiri.

Saya tahu sebab ini agak sedikit menyalahi peraturan perusahaan tetapi saya ucap banyak terima kasih atas pertolongannya.

Sesampai dirumah Fifi langsung gembira melihat saya membawa susu kesukaannya dan langsung minum.

Rapat BRKP

Senin, 15 Januari 2007

Puasa hari Senen.
Berangkat menuju kantor di Pasar Jumat, perjalanan dihadang macet luar biasa sejak di puncak jembatan fly offer pasar minggu, tidak ada masalah apa sehingga kemacetan timbul hanya saja banyaknya kendaraan yang membanjiri jalanan.

Sesampainya dikantor, menghubungi pak Edi BRKP menanyakan apakah ada perubahan jadwal, ternyata tidak ada.
Kemudian mengkonfirmasikan ke pak Agus Pelaksana Bangunan atas nama Pemborong PP ternyata ia berceritra ia berada di lokasi hingga tadi pagi jam 03.00 kemudian pulang sebentar dan pagi ini ia sudah ada di lokasi, saya disuruh datang untuk membuktikan, saya setujui, akan berangkat diperkirakan jam 10.00 pagi dan sampai disana jam 12.00.

Jam 10.00 tepat saya berangkat ke Ancol, setelah menusuri jalan Simatupang belok kiri ke Condet sampai Celilitan dan menyusuri jalan Sutoyo samapi UKI dan melanjutkan masuk jalan DI Panjaitan sampai Cempaka Putih.
Saat melintas semua kendaraan motor disuruh mepet mepet jalannya di jalur kiri yang padat dengan angkutan umum, apakah kendaraan bermotor tidak membayar pajak kendaraan sehingga ia harus tersingkir disisi jalan kiri yang jelek dan ada ancaman paku menghujam ban.

Jikalau masalah kemacetan disebabkan banyaknya kendaraan sepeda motor bukan berarti motornya yang disalahkan, kemampuan personil untuk memelihara kerja dan negara apa yang diharap dari Negara.

Sesampainya di Ancol, bangunan BRKP, kesibukan mulai terdengar orang-orang yang memindahkan steiger yang menyatakan bangunan selesai, dan saat itu Pak Agus terlihat diluar bangunan sedang mefoto bangunan dari eksteriornya, setelah melihat saya datang kemudian menerima saya di pos penjagaan sambil berbicara masalah Lift yang belum terpasang, perkiraan minggu ini lift sudah terpasang.

Setelah berbicara banyak masalah teknologi bangunan, pak Agus mengajak saya untuk memasuki ruangan direksi keet di lantai dua, kesibukan pekerja sudah tidak terlihat sibuk lagi.

Kemudian meninjau dari lantai ke lantai, sambil menanyakan perbaikan kecil-kecil seperti pekerjaan cat, pendempulan, pemasangan silikon pada kaca jendela, mengganti keramik yang pecah, lampu dibalik tembok yang terpasang dari hall sampai lantai lima yang tidak ada dananya tetapi pemborong mau memasang lampu sebanyak 20 mapu neon.

Setelah shalat Dhuhur saya minta permisi untuk selanjutnya rapat di Departemen Kelautan dan Perikanan.

Memasuki ruang rapat DKP saya paling dahulu, dan ruangan masih terlihat dibenahi dari kegiatan rapat sebelumnya.

Pembahasan rapat hari ini adalah menjawab dua surat sanggahan dari PT Total Bangun Persada yang menanyakan seberapa sih besarnya peranan keahlian pertamanan, padahal bangunan yang akan dibangun itu padat konstruksi dan Mekanikal nya, sehingga dari itu perusahaan ini gugur dalam penilaian Prakualifikasi.

Kemudian sanggahan dari perusahaan yang satu lagi dan saya lupa yang pada intinya menanyakan apa sih kekuasaan panitia pengadaan kok samapi bisa menggugurkan perusahaan yang tidak lengkap mengirimkan surat pernyataan intregitas perusahaan.

Point berikutnya adalah membahas RKS untuk kelengkapan dokumen lelang, sebab RKS ini masih banyak berbicara lain.

Suasana mahgrib pun tiba, dari balik jendela di lantai dua terlihat stasiun Gambir yang sibuk memberangkatkan kereta api, matahari sore masih mencorot tajam, bunderannya secara jelas nampak diatas stasiun kereta, jam sudah menunjukan 18.10 tetapi azhan maghribpun belum terdengar, padahal hidangan bakmie gajah mada yang dijadikan pilihan makan menghakiri sore ini telah terhidang diatas meja, pilihan bakmi gaja mada ini juga atas persetujuan saya, kata panitia, menu hari ini ditentukan oleh orang yang puasa, tetapi sewaktu panitia menyampaikan menu Bakmi Gaja Mada saya menyetuji sebab belum pernah ngerasainnya bagaimana begitu.

Banyak para peserta rapat yang sudah menyantap makanan tersebut, dan saya mulai meracik gula dan teh untuk dituangi air panas yang selalu tersedia diruang rapat. Pikiran saya setelah saya selesai mengaduk teh ini maghrib pun datang untuk mulai buka puasa, ternyata maghribpun belum datang sampai teh panas itu saya dudukan didepan meja.

Tiba-tiba terdengar azhan maghrib menyerebak dari jendela lantai dua yang sengaja saya buka sebab banyak peserta rapat yang mulai merokok.

Saya berucap Syukur dan berbuka puasa.


Pembahasan tetap dilanjutkan, dan pulang jam 20.30. sampai dirumah jam 22.30.

Anak-anak sudah menunggu kecuali Yasin yang sudah tertidur lelap, oleh oleh berupa kue snak roti dan kacang dan roti isi pun dimakan habis, dan nasi jatah makan siang dengan lauk ikan bakar yang ditutup aluminium foil pun dengan Tyas dibakar ulang dan dimakan dengan Astari.

Memeriksa bangunan BRKP

Minggu, 14 Januari 2007

Lari pagi dengan Sarjono, tetangga, lari menuju mampir masuk dari belakang Taman Buah Mekarsari tembus kedepan dan berjalan pulang dijalan raya Jonggol Cileungsi, masuk rumah minum sebentar shalat dlhuha dan langsung main tennes dengan anak-anak.

Setelah dirasa cukup lama main tennes nya dan udara memanas langsung pulang sarapan dan setelah itu tidur, sekitar jam 10.00 pagi mandi dan mengumumkan jikalau bapak berniat akan ke Ancol melihat bangunan BRKP.

Berangkat ke Ancol bersama Yasin, menyusuri jalan Taman Mini dan tembus Celilitan lewat Pinang Ranti, belok kanan melewati UKI dan lurus samapi cempaka putih, belok kiri sampai Galur belok kanan menuju Kemayoran dan tembus Ancol, masuk bangunan BRKP jam 12.40.

Setelah shalat Dhuhur bersama Yasin di bangunan Proyek sempat makan siang nasi bungkus Padang dan Yasin terlihat menikmati, kemudian mengajak Yasin kepuncak bangunan untuk melihat ancol dari ketinggian, dari tempat ini juga melihat lima pesawat terbang yang antri akan mendarat di Cengkareng.

Komputer di kantor ada yang main game, yasin ikut main game.

Hasil pengamatan bangunan,

1. Bangunan sudah final
2, Lift tinggal dipasang
3, Kebersihan ditingkatkan
4, Plituran dinding panel kayu
5. Plesteran kecil-kecil.

Pulang setelah shalat ashar, sampai dirumah menjelang maghrib.

Kepasar

Sabtu, 13Januari 2007


Kepasar pagi hari setelah shubuh, yang saya beli, kopi Rp 6000,- Minyak tanah 10 liter Rp 23 000,- Ikan tongkol abu 1 ¾ Kg dan bandeng satu ekor Rp 25 000,- uangnya anak-anak Rp 4000,- Perkawinan Rp 10 000,- Bayar Kompas Rp 34 000,-
Sore sehabis Mahgrib pasang Desferal diperutnya Yasin.

Rapat pembahasan Kabel PLN

Jumat, 12 Januari 2007

Sehabis shalat shubuh, berlari pagi target pulang balik 45 menit, berangkat jam 05.00 yang ikut Astari dan Tyas, berlari terus berteman kegelapan yang meremang dan akan berubah menjadi terang, debu-debu jalanan mulai terasa sedikit sebab banyak mobil dan motor yang lewat, tetapi tidak sebanyak di jalan utama Cileungsi Jonggol.

Yang ikut pagi ini ke kantor sambil ke sekolah adalah Fifi sendirian sebab Astarinya sedang sibuk dengan bajunya yang belum tercuci, sedangkan Yasin naik sepeda kesekolah.

Jam 10.15 berangkat dari Kantor pasar jumat menuju Departemen Kelautan dan Perikanan di depan Stasiun Gambir Jakarta Pusat.

Mengejar Shalat Jumat.

Sewaktu melintas di Simatupang, sempat mampir sebentar di tambal ban untuk mengencangkan rantai motor yang terlihat mulai kendor, kemudian berangkat lagi lewat Buncit, tembus Jalan potong menuju Taman Makam Pahlawan Kalibata, kemudian lurus menuju Manggarai belok kiri melewati pedagang sepeda yang banyak disitu, dan masuk menyebrang rel kereta api dan masuk jalan Diponegoro, kekiri dan sesampai jalan lurusnya Rasuna sahid, motor dimatikan putaran balik dengan kondisi motor didorong, setelah memasuki kiri jalan lantas motor dihidupkan kembali, kemudian menunggu lampu hijau menyala dan lompat menuju Menteng jalan terus menuju Menara Kebonsirih dan belok kiri di jalan depannya Departemen Kelautan dan Perikanan, memanfaatkan deretan kendaraan yang akan memotong kekanan tetapi tertahan lampu merah saya ikut menyisip menghadap kekanan dan begitu lampu hijau, langsung masuk Dep Kelautan dan Perikanan.

Lansung naik ke lantai 14 ntuk mengerjakan shalat Jumat, didalam ruangan yang telah disulap menjadi Masjid tersebut terlihat baru ada tiga orang didalamnya, yang satu orang berkopiah yang nantinya akan berfungsi sebagai Imam Shalat, pengatur sound sistim merangkap mengatur ruangan, dan saya, langsung shalat sunnah, setelah shalat sunnah sempat membisikan kepada imam shalat untuk mengerjakan shalat Goib bagi musibah pesawat terbang yang jatuh Adam Air dan kapal laut yang hilang.

Shalat Jumat berlangsung wajar dan sholat goib pun dilaksanakan.

Turun ke Basemen 1 dari lantai 14, antri lift sebab peminatnya yang banyak, dan pindah blok bangunan menuju bangunan depan dan naik kelantai 2 untuk langsung memasuki ruangan rapat, didalam sudah berada bapak dari pendidikan Kelautan Pasar Minggu yang suka tennes, berdua dan diruangan tidak dihidangkan nasi bungkus tetapi makan roti dan jeruk, terpaksa untuk mengganjal perut yang lapat roti krisan dengan beraneka bentuk dimakan dengan kopi susu dan jeruk manis, beraduk rasanya, tetapi perut ini masih lapar juga.

Terpaksa lapor ke penitian jikalau saya lapar dan biasanya ada nasi bungkus sebelum rapat kok sekarang ngak ada?

Untuk itu secepatnya panitia menyuruh menelpon penjual nasi untuk mengirimkan nasi sebanyak 15 bungkus. Sambil mengunggu nasi datang acara belum juga dimulai sebab banyak yang belum datang juga.

Akhirnya nasi datang, saya makan terlebih dahulu, rapat dimulai dan pembahasan pertama adalan mengenai kabel PLN yang ada sedalam dua meter didalam tanah, sebab konstruksi ini akan mengganggu basement, akhirnya diputuskan kabel diganti dan dipasang melingkar bangunan, kabel itu mensuply listrik Istana Negara dan sekitarnya.

Acara berikutnya adalah pembahasan sanggahan terhadap rekanan pemborong yang gugus dalam PQ, sanggahan dari Indah Karya salah satu BUMN yang gugur dalam PQ ia beralasan bahwa waktu untuk mempersiapkan keurangan terlalu sempit dan banyak karyawannya yang libur.

Sanggahan dari Total Bangun Persada adalah diijinkan untuk tetap ikut tender.

Dan ada sanggahan dari satu pemborong tetapi lupa isi sanggahannya.

Ashar pun tiba, setelah shalat ashar saya makan lagi bungkusan nasi yang tersisa tadi, sampai mendekati maghrib acar belum selesai sebab membahas sangaahan dan mencari jawaban yang tepat.

Shalat maghrib pun tiba saya mengimami sebanyak 10 orang lebih shalat menghadap Allah.

Makam malam menunya sama dengan makan sore tadi mungkin pesan dari tempat yang sama.

Jam 20.00 acara rapat ditutup sanggahan untuk Indah Karya fiks sudah selesai dan harus dikirm hari ini juga.

Shalat isya jam 21.00 di masjid Barokah kompleks CPM Ceger, dan masuk rumah tepat jam 22.00.

Telepon dari ibu

Kamis, 11 Januari 2007


Pagi-pagi sekali dapat telepon dari Wonorejo Lumajang Jawa Timur jikalau wesel untuk ibu telah diterima oleh ibu kemaren sore.

Istirahat dirumah, setelah mengantar Yasin, Astari dan Fifi sekolah balik lagi, menyempatkan memanen mengkudu yang terlihat sudah mulai masak, hasil panen diserahkan kepada ibu yang sakit bagian dalamnya dan sekarang sudah menyerang pernafasannya.

Pagi ini sewaktu istri saya mengantar mengkudu dan sedikit sayur kacang panjang dan labu putih ( sebab sewaktu akan berangkat nenek dibelakng rumah pulang dari kebunnya membawa panenan kacang panjang dan labu putih, dibeli semua Rp 3000,- hasil pembelian itu dibagi dua dan dikirm bersamaan mengkudu kerumah ibu itu ).

Ibu itu sedang akan berangkat untuk kontrol rutin di Cileungsi.
Warta berita TV, kepingan pesawat Adam Airline penerbangan Jakarta Surabaya Menado sudah diketemukan sebagian, dan jenazah sama sekali belum diketemukan.

Lari pagi

Rabu, 10Januari 2007

Sejak selesai shalat shubuh pagi hari, membangunkan anak-anak untuk lari pagi, yang ikut lari Astari dan Tyas.

Berlari sambil membawa Stopwatch ditargetkan lari berangkat 30 menit dan menuju pulang 30 menit.

Target terpenuhi, badan sehat, langsung erangkat kekantor, sempat ke kantor pos di Lebak Bulus sebab kiriman untuk ibu belum datang juga, disarankan untuk menanyakan ke kantor pos Fatmawati didepan RS Fatmawati, saya mengiyakan dan kemungkinan besok.

Rapat pagi intern dalam kantor membahas penampilan akhir semua laporan,

Jam 11.00 semua rombongan orang kantor berangkat ke rumah pak Nardi sebab ia menyunatkan anaknya, rumahnya terletak di jalan raya Legoso, masuk keiri dan masuk terys, saya satu mobil dengan pak Budi Dul bersama dalam satu mobil itu pak Elias, pak Pendek dan pak Jaenal.

Makan siang di rumah pak Nardi, hidangan cukup enak.

Sepulang dari pak Nardi sempat membeli baju jiket jeans buat Astari dan Tyas sedangkan Fifi dapat bagian baju kaos tebal anak-anak bagian dalam dari jiket jeans, untuk Fifi jiket jeans tidak dibelikan sebab badannya akan berubah.

Sepulangnya dari kantor, badan lelah, sempat tidur sebelum maghrib, dan sehabis maghrib saat shalat isya alergi ikan, sebab ikan yang dimakan dikhawatirkan masih basah, kurang matang, alergi ini menyerang dengan efek gatal seluruh badan, cepat0cepat dibuatkan jus daun pepaya untuk menetralisir efek alergi, dan betul juga alergi agak mereda dan tertidur hingga pagi.

Menyampaikan temuan ke Sek BRKP

Senen, 08 Januari 2007

Puasa hari Senen.
Ke BRKP untuk menyampaikan temuan pada Sekretaris Ditjen BRKP, selama perjalanan banyak polisi yang berjaga sepanjang jalan untuk menertibkan pengendara sepeda motor untuk taat peraturan jalan melintas disisi sebelah kiri, banyak terlihat kendaraan sepeda motor yang ditilang kerena tetap saja melewat dijalur cepat.
Jam 08.50 sudah sampai di BRKP Panjaitan, dan bapak Sekretaris Badan belum nongol juga orangnya, katanya membuka rapat kerja pencatatan barang di Pasar Minggu, diperkiraan jam 10.00 keatas akan masuk kantor, Jjam 10.40 bapak Sekretaris BRKP sudah datang dan setelah minta waktu sedikit untuk persiapan ia mempersilahkan saya untuk masuk dalam ruangan, yang saya paparkan adalah temuan pada Bangunan BRKP yang sedang dilaksanakan terdapat retakan konstruksi di lantai atap akibat tidak masive nya hubungan tembok dengan rangka baja.

Dalam rapat-rapat persiapan pembangunan gedung BRKP sekitar bulan pebruari maret 2006 saya sudah menghapus pekerjaan tembok ini dan diganti dengan kisi – kisi angin agar dipuncak sky light ini tidak ada beban berat yang menggantung.

Ternyata saran saya tidak dilakukan.

Balik kekantor di Pasar Jumat dan dikantor masih seperti biasa, masih sepi tetapi jam 13.00 Faksmili masuk ada undangan rapat di Departemen Kelautan dan Perikanan jam 13.00 sehingga saya harus secepat nya berangkat dengan motor kesayangan ini, walau sering masuk bengkel motor ini sudah mengantar saya kemana-mana, mobilitasnya sangat tinggi.

Melewati Pondok Indah, kebayoran Lama, Masjid Al Ashar, Bendungan Hilir, karet, Bunderan HI, Bank Indonesia, RRI belok kanan untuk putaran balik samapi patung Kresna Duta dan belok kiri menyusuri pinggir taman Monas dan ketemu Stasiun Gambir, berhenti sebentar sebab lampu merah dan blus masuk komplek kantor Departemen Kelautan dan Perikanan, langsung mencari parkir motor di Basement B2.

Naik kelantai 2 tempat undangan rapat ternyata rekan sejawatan pak Purwadi sudah ada disana dan terlihat sakit.

Pembahasan dilanjutkan perihal RKS Pekerjaan Pembangunan Gedung Departemen Kelautan dan Perikanan

Ternyata hingga saat ini dananya masih di Bintang.

sepatu karet

Minggu, 07 Januari 2007

Kepasar Cileungsi bersama istri, beli sepatu tennes latihannya Astari dan Tyas, biar semangat bermainnya semakin tinggi.

Setibanya dirumah dari pasar langsung kerja bakti RT dan kesibukan ini berakhir jam 12.00 siang.

Sore hari setelah shalat ashar main tennes lagi dengan anak-anak.

Tetangga meninggal

Sabtu, 06 Januari 2007

Istirahat tidur-tiduran, tiba-tiba ada pengumuman dari Masjid jikalau ada orang meninggal di samping Masjid, sehabis shubuh melayat bersama istri dan sewaktu penguburan sudah tertinggal dan mengejar kekuburan sampai tersesat dengan pak Mulyo.

Periksa Bangunan BRKP

Jumat, 05 Januari 2007


Periksa bangunan BRKP di Ancol, berangkat dari rumah mengambil jalan Narogong tujuan Bekasi dan sesampainya disanan menyusuri Kalimalang samapi tembus ke Cawang dan belok kanan menuju Cempaka Putih dan belok kiri sampai dipertigaan Fly Ofer Galur menuju ke Jalan Tanah Tinggi dan tembus Kemayoran dan lurus sampai di Ancol.

Hasil Pemeriksaan:

1, Laporan teoritis sudah 96 %
2, Bangunan sudah tegak berdiri, exterior sudah wujud, kemajuan pekerjkaan melambat untuk beberapa hari ini, ada liburan Idhul Adha dan Tahun Baru.
3. Lift sedang dirakit elektriknya, portal portal besi lift diangkat dengan tenaga manusia kelantai atasannya.
4, pekerjaan ducting sedang dilakukan disemua lantai.
5, Pekerjaan sirip panel depan belum semua terpasang, terutama pada posisi lantai puncak.
6, Usulan untuk membri kisi-kisi angin dilantai puncak tidak dilakukan padahal sudah dibahas semenjak pradesign, hal ini akan membebani lantai tengah atau bibir lantai atas tengah.
7, Terdapat keretakan konstruksi dindin di bangunan puncak akibt tidak menyatunya konstruksi pasangan batu bata dengan besi portal penyangga sky light.
8, Semua pekerja dikerahkan mengerjakan langit-langit.
9, Pekerjaan plesteran bagian dalam ditangga emergency masih dikerjakan.
Pekerjaan penyekatan ruangan kurang cepat dikerjakan sebab ada perubahan design pintu.
10, ada informasi material pekerjkaan dinding terlambat datangnya, dan ada perubahan design.
11, Ada kecendrungan dari pemborong bahwa ia mampu bekerja dengan cepat sehingga menyakinkan kami, bahwa hal itu tidak usah dipikirkan, sebab kecepatan tadi, contoh, anak tangga emergency keramik penutup akhir lantainya belum terpasang.

Rapat di DKP

Kamis, 04 Januari 2007


Rapat di Departemen Kelautan dan Perikanan.
Jam 13.30 siang.
Diawali dengan makan siang bersama
Dilanjutkan dengan pemaparan kronologi laporan terakhir panitia lelang
Saat ini rapat disertai dengan delegasi PLN untuk mempermasalahkan kabel PLN yang melintas didalam tanah minus dua meter dari muka tanah.
Diputuskan dari hasil rapat bahwa pengadaan kabel baru dan kabel PLN diletakan diluar halaman Departemen Kelautan dan Perikanan.

Uang buat Ibu

Rabu, 03 Januari 2007

Kirim Uang buat ibu di Wonorejo, Sepeda motor menetes olienya.

Rapat Evaluasi PQ

Selasa, 02 Januari 2007


Berangkat ke kantor jalan kaki, ditengah jalan ketemu pak Warsim dan ikut gonceng sampai jalan besar, kemudian naik angkot 2500 sampai perempatan cileungsi dan naik angkot 3500 sampai Cawang Uki dan naik bus P2 Rp 2000, sewaktu naik bus P2 ini baru ada ceritra, bus banyak muatannya dan banyak peminatnya, jikalau pemerintah jadi mengoperasikan Busway seharga Rp 5000 tiketnya, makan yang naik P2 akan berkurang, yang banyak duitnya dan ngak mau berjejalan ia kepungin naik Busway Rp 5000,- kalau mau berhemat sedikit dan berjejalan, mana panas lagi, ya naik aja P2 seharga Rp 2000,-.


Turun di pramuka, Motor sudah baik di coba ada hambatan, uang bengkel Rp 56 000,-uang service tukang bengkel Rp 2000,-

Sewaktu sampai di Manggarai mendadak motor mati, sewaktu dihidupkan susahnya bukan main, sehingga diputuskan untuk balik ke bengkel dan perjalanan ke bengkel ngadat-ngadat tapi maju, sehingga sewaktu masuk bengkel lagi businya dilihat sebentar dan dipanag lagi langsung motor hidup, tetapi perjalanannya masih terbatuk-batuk, sewaktu saya melewati bengkel yang ada Taman Makam Pahlawan Kalibata, saya mampir disana dan kebetulan sepi.
Motor diperiksa dan businya di longgarkan sedikit dan motor berjalan lagi lancar sampai kekantor.

Keadaan jalanan tidak serapat sewaktu hari biasa, hal ini bisa dimaklumi sebab anak sekolah belum ada yang masuk.

Saya berfikir bahwa motor ini sehatnya juga sebentar, tidak stabil lama, mesin dipakai terus tiap hari akhirnya ada juga ngak beresnya.

Masuk kantor jam 10 00.


Sekitar jam 12.10 Pak Abdullah datang, ia mengatakan jikalau baru saja melakukan test gula darah dan sekarang gula darahnya naik 446.

Jam 12.40 saya telepon ke pak Purwadi untuk menceritrakan perihal keadaan pak Abdulah yang gula darah nya naik, pak Purwadi mengatakan ya akan dibuatkan obatnya, tetapi ia mengingatkan kepada saya bahwa sebentar jam 14.00 ada rapat di Departemen Kelautan Pembahasan Evaluasi Pemborong-pemborong yang mengikuti proses PQ Pembangunan gedung Departemen Kelautan dan Perikanan 2007.

Secepatnya saya berangkat ke Jakarta Pusat, Gambir, lewat jalan Pondok Indah, tetapi sewaktu melewati jalang pakubuwono Blok M saya terputar-putar, saya sadar jikalau jalan ini tadi sudah saya lewati kok sekarang saya lewati lagi, samapai ketemu jalan balik jalan bumi tembus RS Pertamina, belok kiri dan mencari tembusan jalan Sisingamaharaja Masjid Al Azhar biar ngak terputar-putar lagi, akhirnya masjid itu di dapat dan langsung kekiri terus masuk jalan Sudirman, samapi Bunderan HI, dan putar balik di depan Musium Indonesia kearah Jalan Balaikota.

Masuk kawasan Monas dan ketemu jalan yang berhadapan dengan jalan masuk Departemen Kelautan dan Perikanan.

Sampai disana pak Pur belum datang.

Rapat Evaluasi PQ Pekerjaan Pembangunan Gedung Kantor Departemen Kelautan dan Perikanan di mulai jam 14.30.

Yang Lulus PQ:

PT Nindya Karya
PT Bayu Aji Interbuana
PT Triperkasa SBPI JO
PT Jaya Konstruksi
PT Wijaya Karya
PT Istaka Karya
PT PP
PT Hutama Karya
PT Waskita Karya.

Rapat ditutup jam 17.12

Masuk rumah di Gandoang Cileungsi Bogor jam 20.00