selamat berjumpa semoga tidak marah-marah

Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu diri sendiri sedang mereka tidak sadar. (QS. 2:9)

In trying to deceive GOD and those who believe, they only deceive themselves without perceiving


Selasa, Mac 31, 2009


Senen, 8 Desember 2008

Hari Raya Idul Adha, Shalat ied di masjid di kompleks perumahan, berangkat sendirian sebab anak- anak selalu terlambat, antisipasi jumlah makmum shalat banyak sebab tidak ada yang pulang mudik.

Keluar dari rumah berjalan sendirian, saat itu jam 05.15, masjid dalam keadaan lenggang, belum banyak jemaah yang datang.

Selesai shalat langsung pulang dan makan soto daging yang dibuat istri sejak kemaren.

Persiapan Perjalanan ke Jogjakarta.

Jam 15.10 saat shalat ashar sore itu, mendung menggantung diatas langit Gandoang, perhitungan tidak sampai lama pasti hujan akan turun, jam 15.30 berangkat menuju Jogjakarta, mengawali perjalanan dengan jalan kaki, lewat belakang, ditengah jalan hujan sudah mulai merintik, setibanya di perempatan Gandoang, hujan deras turun, kesempatan menunggu bus yang datang dari arah Jonggol.

Dalam perjalanan di dalam bus ke Perempatan Cileungsi, bus berjalan tersendat, macetnya luar biasa, ujung kemacetan adalah truk tanah sengaja parkir di separuh badan jalan, sehingga mobil dari arah depan harus berganti lewat dengan mobil yang dari arah Jonggol.

Terlihat sopir truk tanah itu dengan sikap masa bodohnya.

Sore semakin meredup dan terdengar adzan Maghrib saat masih diangkot 56 tujuan UKI, tiba- tiba bus P2 yang lewat stasiun Gambir sedang berjalan perlahan menanti penumpang, saya cepat turun dari angkot untuk ganti kendaraan naik bus P2.

Mendung masih menggantung, lampu-lampu jalanan mulai menyala, warnah ke emasan dari pantulan lampu pijar toko pinggir jalan, menunai renungan, bahwa aku masih berhutang shalat maghrib, shalat belum aku laksanakan.

Sore itu bus melintas di jalan Otista, terlihat alat berat untuk membongkar aspal sedang diparkir di tengah jalan, menurut jadwal jalan ini akan dibongkar besok pagi, entah bagaimana macetnya.

Bus berjalan cukup kencang sebab yang membutuhkan kendaraan ini sedikit, hari ini hari libur, di terminal Kampung Melayu naik seorang ibu dan putrinya yang menyebut Gambir sebagai arah tujuannya.

Sewaktu bus melintas di Kedokteran Indonesia, saya tahu disisi belakangnya adalah ruang poliklinik Thalasemia, tempat yang akrab untuk anak- anak yang selalu di rawat disana.

Bus melewati Fly Over Senen, terlihat di awal malam itu, pedagang kue malam sedang mempersiapkan barang dagangannya, terpikirkan juga untuk membeli saat waktu seperti ini, dan dimakan didalam kereta.

Setelah melintasi Rumah Sakit Gatot Subroto, pasti tidak seberapa lama akan memasuki kawasan Gambir, untuk itu saya mulai beringsut kedepan pintu, untuk menaruh posisi badan sewaktu bus akan berhenti.

Tiba di depan stasiun Gambir, turun dari bus, dan berjalan mencari pintu masuk stasiun, ternyata cukup jauh jalan putarnya, harus memasuki halaman stasiun dengan melewati keluar masuknya mobil- mobil.

Jam 18.40, berarti masih ada waktu shalat maghrib, langsung menuju musholah untuk mengerjakan shalat, setelah itu menunggu datangnya waktu shalat Isya, setelah selesai shalat langsung naik kelantai atas untuk memasuki stasiun kereta.

Setibanya di ruang tunggu kereta di lantai paling atas, sudah menunggu kereta api eksekutif setelah saya tanya ini kereta apa, jawab pramugari yang berdiri di pintu kereta ”Argo Lawu” pak.

Turun lagi tangga untuk memasuki jalur empat dimana sesuai pengumuman akan diletakan kereta Eksekutip Taksaka yang akan membawa saya ke Jogjakarta.

Di jalur ini sudah ada beberapa penumpang yang menunggu, saya mencari tempat duduk yang ideal untuk bersiap akan makan malam, suatu hidangan yang dikemas dalam bungkus kertas sederhana, dengan lauk ayam bakar dengan bumbu kecap berpotongan rawit kecil- kecil.

cukup pedas, enak dan mengenyangkan.

Jam 20.10 rangkaian kereta Taksaka memasuki apron, datang dari arah Manggarai, setelah rangkaian itu berhenti, saya langsung mencari gerbong satu dan memasuki dan langsung mencari tempat duduk 7c. setelah itu memasuki toilet kereta api.

Tepat jam 20.45 kereta berangkat, terlihat pramugari membagikan bungkusan sneak, terisi 2 butir roti dan cup air minum, langsung minum dan makan. Sebab tidak berani beresiko membawa perut kosong.

Tanpa memperhatikan kondisi kereta yang termasuk baik dibandingkan kelas ekonomi, tayangan TV yang meperagakan film cartoon, tidurlah saya.

Sewaktu akan memasuki saat tidur, dimana mata belum sepenuhnya dipejamkan, dari balik kereta, terlihat sunyinya semua stasiun kereta yang dilintasi di tengah malam ini, akhirnya tertidur juga.

Saat ada orang berteriak menjajahkan kuenya dari ujung bordes kereta, saya agak sadar sedikit yang menyatakan bahwa ini stasiun Purwokerto.


Hari Raya Idul Adha, Shalat ied in the mosque in the housing complex, leave alone because children always late, anticipating the number of congregation to pray for the many who have not returned mudik.

Walk out of the house alone, at that time 05.15 hours, the mosque in the swing, not many who came congregation.

Done prayer directly soto go home and eat the meat that is made where the wife since.

Preparation trip to Jogjakarta.

Hours 15:10 ashar evening prayer time, the cloudy sky Gandoang hang above, the calculation is not long until the rain will surely come down, leave for the hours 15:30 Jogjakarta, the trip with a walking, through the back, the way the rain has started merintik, Arriving at perempatan Gandoang, heavy rain came down, the opportunity to wait a bus coming from the direction Jonggol.

In traveling in the bus to Perempatan Cileungsi, bus running stagnating, macetnya extremes, the end of the bottleneck is truck parking on the ground deliberately, half of the road, so that the car's direction must be changed through the front of the car's direction Jonggol.

Visible trucker attitude with the land that time bodohnya.

The overcast afternoon and heard adzan Maghrib time is still 56 goals diangkot Uki, suddenly through the P2 bus station Gambir is running slowly waiting for passengers, I quickly came down from angkot vehicle to replace the P2 bus ride.

Cloud still hang, lights, street lights began to flash, warnah to emasan reflection of fluorescent light from the roadside shops, menunai reflection, that I still owe maghrib prayer, pray I have not been conducted.

The afternoon bus travel on the road Otista, seen heavy equipment to unload asphalt diparkir are in the middle of the road, according to the schedule of this street will be demolished tomorrow, somehow macetnya.

Buses run fast enough for this vehicle that requires a bit, this day holiday, Kampung Melayu in the terminal increase a mother and daughter who mentions the direction as Gambir purpose.

When the bus pass at the Medical Indonesia, I know the back room is policlinic Thalasemia, a familiar place for children in care who is always there.

Bus passes Fly Over Senen, seen early in the night, the cake the night traders are preparing goods dagangannya, terpikirkan also to buy time like this, and eaten in the train.

After crossing Hospital Gatot Subroto, not sure how long the area will enter Gambir, for that I started beringsut fore-door, to put the position of the body when the bus stops.

Arriving in front of the station Gambir, down from the bus, walk and explore the entrance of the station, far enough way putarnya, must enter the page with the station entrance pass out cars.

18:40 hrs, it means there is still time to pray maghrib, musholah go directly to the prayer, after the wait time comes Isya prayer, prayer immediately after kelantai rise up to enter the train station.

Arriving at the train in the waiting room on the floor, waiting train executive after I asked what this train, it stewardess stood at the door of the train, "Argo Lawu" pack.

Going down the stairs again to enter the four-lane where appropriate announcement will be placed Eksekutip Taksaka train that will take me to Jogjakarta.

In this path are some passengers who wait, I find the seat that will be ideal for preparing dinner, a meal that is packed in a simple coffin, with a side dish with roasted chicken flavor soy sauce have the small.

quite spicy, tasty and filling.

20:10 hours to enter the series of train Taksaka apron, came from the direction of Manggarai, after a series of stops, I find one and enter the carriage and directly seek seat 7c. after the train entered the toilet.

Right train departs 20:45 hrs, to distribute the pack sneak stewardess, filled grains 2 cup of bread and water, and eat and drink immediately. Because the risk of not carrying an empty stomach.

Regardless of the condition of the train which includes both economic class than, impressions TV cartoon film, sleping me.

While time will enter the bed, where the eye is not fully, from behind the train, silent seen all over the train station in the middle of night, finally fall asleep, too.

When there are people yelling cake from bordes end of the train, I am quite aware that a few states that this station Purwokerto.

Khamis, Mac 19, 2009

Puasa Hari Arafah


Minggu, 7 Desember 2008


Puasa hari Arafah.

Astari minta di antar membeli buku bank data soal penyelesaian pelajaran SMP klas dua, di Gramedia Cijantung.

Fifi makan siang di pos penjagaan militer di ujung jalan Graha Cijantung depan yayasan Akhmad Yani.


Fasting day of `Arafah.

Astari're buying a book on the inter-bank data concerning the settlement of junior lessons klas two, in Gramedia Cijantung.

Fifi lunch in a military defense post at the end of the road ahead Graha Cijantung foundation Akhmad Yani.

Persiapan Idhul Adha

Sabtu, 6 Desember 2008

Ke Makro super store di Bekasi membeli persiapan hari raya Idhul Adha, yang dibeli senilai Rp 157 000 ,-

Daging soup, Hati sapi, Tongkol se ekor utuh, ikan kerapu tiga ekar, ayam satu bulat, kecap bango, sneaknya Fifi, nata de coco, chiken nuget.

Macro to super store in preparation to buy Bekasi Idhul Adha feast, which is worth Rp 157 000, --

Meat soup, beef heart, ear se tails intact, three ekar grouper fish, chicken a rounded, soy bango, sneaknya Fifi, nata de coco, chiken nuget.

Berburu tiket KA Eksekutip

Jumat, 5 Desember 2008


Berburu tiket KA di Stasiun Senen, setelah tanya sana sini dimana cari tiket eksekutif disuruh masuk stasiun sebab sudah on line.

Tiket KA Eksekutif Tasaka tujuan Jogjakarta dan balik lagi ke Jakarta untuk tanggal 8 dan 10 Desember.

Balik secepatnya ke kantor untuk mengejar shalat Jumat.
Shalat Maghrib di kantor, ayat Amma ya ata alun di alunkan


Hunting ticket in the train station Monday, after a search there, here where the executive is a ticket for the entrance station is on line.

Tickets KA Executive Tasaka goal Jogjakarta and return to Jakarta for 8 and 10 December.

Back to the office as soon as possible to pursue prayer Friday.
Maghrib prayer in the office, Surah Amma ta alun use to pray

Sapi Kurban Idul Adha

Kamis, 4 Desember 2008

Sapi Kurban Idul Adha



Telepon ke Mama Tua, ibu mertua, jikalau harga sapi disana Rp 5 000 000,- langsung saya ambil dan uangnya dikirim sebentar, qurban untuk 7 jiwa, saya, istri, aswan, tyas, astarai, yasin fifi.

Ambil uang di Bank Mandiri Cileungsi seharga Rp 5 000 000,- untuk dimasukan ke rekeningnya mama tua di BRI, Jam 11.12 saya telepon ke Sulawesi Selatan kota Pangkep dari kantor ternyata uangnya sudah dibawa oleh ibu mertua untuk diserahkan ke pedagang sapi.

Dikantor rencana berangkat ke Jogjakarta hari Senen.
ibu apun membeli pulsa Rp 50 000,-
ternyata sisa deposit Rp 19 300,-
terpaksa ibu Apun dilayani dengan pulsa Rp 10 000,- seharga Rp 12 000,-

Masukan deposit ke Dynasis lewat Bank Mandiri senilai Rp 103 000,- di bank Mandiri Poin Square

Siang menjelang sore sekitar jam 15.05 Bendahara kantor si dewi muntah-muntah masuk angin, banyak orang yang menolongnya.

Pak Kuat minta Kalender, tetapi saya belum ada pemikiran kesana.


Calls to Old Mama, mother-in-law, if the price of cattle there, Rp 5 000 000, - I immediately sent the money and take a moment, qurban for 7 people, my wife, Aswan, Tyas, astarai, Fifi yasin.

Take the money in Bank Mandiri Cileungsi worth Rp 5 000 000, - to account for any old mama in the BRI, I phone Hours 11:12 to South Sulawesi city of Pangkep office money was already taken by mother-in-law to be submitted to the cattle traders.

Dikantor plan to leave for Jogjakarta day Monday.
mother apun buy credits Rp 50 000, --
that the remaining deposit Rp 19 300, --
Apun mother had served with the pulsa Rp 10 000, - at Rp 12 000, --

Enter Dynasis to deposit via Bank Mandiri Rp 103 000, - at the bank Mandiri Points Square

Afternoon before the evening around 15:05 hours the office of the Treasurer goddess vomiting flu, many people who help him.

Strong Pak Calendar requested, but I have not thought that.



Rabu, Mac 18, 2009

Saat Pak Abdullah masih Sehat




Sekarang Pak Abdullah sedang cuci darah akibat penyakit kencing manisnya
saya tidak bisa berbuat apa- apa
sebagai teman saya berharap kebaikan saja dari kehidupan ini
saya sendiri dalam kondisi terbatas
anak- anak yang belum sehat
besabarlah Pak Abdullah
Dekatilah Allah Tuhanmu dan Tuhanku juga

Hari Bakti PU

Rabo, 3 Desember 2008



Upacara Hari Bhakti Pekerjaan Umum, sudah tiba di lapangan upacara sekitar jam 07.15, sudah banyak orang- orang berseragam atas putih dan bawahan warnah hitam gelap, berkelompok disekitar halaman depan dan pintu masuk.
Berangkat dari rumah sekitar jam 05.15 pagi hari setelah makan dan minum, dalam perjalanan SPBU Mekarsari yang dekat dengan rumah sudah buka sehingga bisa mengisi BBM secepatnya, berangkat pagi itu dengan tanki bensin penuh.
Lagu kebangsaan dikumandangkan sebagai persiapan upacara, semakin banyak orang- orang yang berkumpul menurut satuan kerja eselon satunya, semua wajah hampir dikenal dengan warna rambut yang keputihan.
upacara itu dipimpin langsung oleh pak Menteri Departemen Pekerjaan Umum.
Saat upacara selesai langsung mengendarai motor ke Lebak bulus, tetapi banyak orang yang berbicara jikalau di Pasar Jumat kantor ada yang meninggal, seorang pensiunan.
Sempat membayar hutang sate ayam yang dibelanjakan Fifi kemaren saat ikut donatur darah senilai Rp 6 000,- saat saya membayar ia rupanya agak lupa, saya ingatkan kemaren yang anak kecil makan sate lima tusuk itu, ia baru ingat.
Betul juga sesampainya di kantor, perumahan Flat di samping kantor sadang ada yang berduka, saya pasti akan kesana.
Setelah makan siang saat menjelang adzan Dzhuhur, saya berlari melintasi banyak orang yang masih berseragam putih hitam habis upacara tadi pagi dan dilanjutkan melayat orang yang meninggal. tiba- tiba ada suara seorang ibu- ibu yang berteriak ” Pak- pak dicari pak Saleh ”
Kalimat itu sangat akrab, ternyata ia adalah ibu Kiki, teman sejawatan Dinas Pekerjaan Umum Propinsi Maluku tahun 1985-1992, ia memberitahukan kepada saya jikalau beberapa bulan ini di cari – cari Pak Saleh Latuconsina.
Ia meminta nomer telepon Hp saya dan saya berikan sambil saya katakan jikalau nanti setelah urusan selesai orang meninggal ini saya sempatkan menelpon ke pak Saleh.
Di Masjid tempat jenazah di shalatkan masih berlangsung shalat Dzhuhur yang sudah dua rakaat,saya masbuk langsung ikut shalat dan menambah kekurangannya, setelah itu dilanjutkan shalat Jenazah si pensiuanan Departemen Pekerjaan Umum.

Pada saat pengangkatan peti jenazah saya ambil posisi pegangan peti yang terdepan, saya angkat berdelapan orang dan mengantarkan hingga keluar masjid dan disodorkan ke kereta/mobil jenazah Yayasan tertentu.
tugas selesai, sebab saya tidak mengantarkan hingga kuburan.

Setibanya di kantor langsung menghubungi Pak Saleh Latuconsina,yang sekarang sedang menjabat Staf Akhli Menteri Bidang Khusus, dan saya ingatkan semua komitmen sebagai pejabat adalah rakyat dan jangan memandang remeh semua permasalahan di kelompok rakyat.

Sambil berjalan pulang sempat menawar harga sapi, rata- rata sapi dijual 9 juta, 11 juta dan 12 Juta, dan untuk itu saya masih menundah terlebih dahulu.


Celebrities ceremony of Public Works, have arrived in the field ceremonies around 07.15 hours, many people on the white uniformed subordinate black and dark, gather around the front page and the entrance.
Departure from the house around 05.15 hours the morning after eating and drinking, in SPBU Mekarsari trip close to home has been open so that it can fill the fuel as soon as possible, leaving the morning with the floatation tank full of gas.
Adzan Shubuh ceremony as preparation, the more people who come together under a single work echelon, all the faces are almost the color of hair that keputihan.
the ceremony was led by the pack of the Department of the Ministry of Public Works.
When the ceremony is completed directly to the motorhome Lebak struck, but many people who speak it in the market Friday that the office have died, a pensioner.
Had to pay debts chicken sate Fifi people who spend time blood donors participate worth Rp 6 000, - when I pay it seems rather forget, I remind people that children eat five sate pin, he was a new note.
Sesampainya also correct in the office, residential flat on the side of the office Sadang the sorrow, I am sure there will be.
After lunch at the adzan Dzhuhur, I ran across many people who still uniformed white black out before the morning ceremony and proceed look those who died. suddenly have a voice mothers who cried "Pak-pak pak sought Saleh"
The sentence is very familiar, in fact it is the mother Kiki, a friend sejawatan Department of Public Works Maluku Province 1985-1992 year, he told me if some of this month in search - search Pak Saleh Latuconsina.
He asks for Hp phone number and I gave me while I say if the deal is completed later people died this sempatkan call me to pack Saleh.
At the mosque where the corpse is still in progress shalatkan prayer Dzhuhur already two rakaat, I masbuk directly participate in prayer and add kekurangannya, resumed after the prayer remains the pensiuanan Department of Public Works.

At the time of adoption chest I take the position of the foremost specialty box, I berdelapan lift people out and deliver to the mosque and to train disodorkan / Foundation for a hearse.
the task is complete, because I do not deliver to the grave.

Arriving at the office directly contact Mr. Saleh Latuconsina, who is currently serving staff Akhli Minister of Special, and I remind all officials are as committed and people do not sell short all the problems in the group of people.

While walking home bid price was cattle, the average cow sold 9 million, 11 million and 12 million, and for that I am still pennding first.

Hari Korpri di kantor Departemen

Senen, 1 Desember 2008

Upacara hari KORPRI, di lapangan Departemen Pekerjaan Umum.


Berangkat pagi dari rumah setelah shalat shubuh, kondisi dalam keadaan puasa, di niatkan akan mampir ke rumahnya pak Abdullah, sebab kemaren siang sewaktu hari Sabtu panen Mengkudu dirumah, Fifinya ingat jikalau membawa mengkudu banyak pastinya ke rumahnya pak Abdullah, sehingga dia sempat kapan kerumahnya pak Abdulaah pak.

Di rumahnya pak Abdullah sedang tiduran, saya berikan bungkus mengkudu yang tadi sempat jatuh di jalanan.


KORPRI day ceremonies, in the field, the Ministry of Public Works.

Departure from home after morning prayers shubuh, conditions in the fasting state, in will going to house Abdullah before ceremonies, for humanity during the day Saturday Mengkudu harvest home, remember if I brought Fifi many mengkudu course pack Abdullah to his house, so when he was housing pak Abdulaah.

At the pak Abdullah housing is laying in bed, I was wrapped mengkudu that had fallen in the street.

Olah raga di Departemen

Jumat, 28 November 2008

Acara olah raga di kantor.


berangkat dari rumah sepuluh menit setelah shalat shubuh berjamaah dengan anak- anak. Fifi masih sakit, demamnya dan rewelnya masih terasa, sehingga doa khusus kepada Allah yang Maha Pencipta untuk kesembuhan Fifi, sewaktu saya menurunkanmotor untuk dipanasi akan berangkat , diturunkan juga Qinqi kuning dan Yasin yang sudah bangun saya beri kesempatan untuk menjalankan motor pagi ini.

Fifi terlihat menangis berlari keluar rumah, sementara udara masih gelap, sebab jam lima saja masih jauh.

Sebelum berangkat, Fifi yang terlihat masih lemah saya tanyakan mau minta oleh- oleh apa, ia bilang minta kue yang banyak, beres jawabku.

Motor berlari tidak terlalu kencang, tetapi kerena keadaan ajalan memang sepi sehingga sekitar jam 05.55 sudah memasuki kompleks Departemen Pekerjaan Umum.

Motor saya parkir di Inspektorat Jenderal Pekerjaan Umum, kemudian berjalan kearah lapangan upacara Departemen, ternyata semua pintu di pinggir masih terkunci sehingga harus memasuki halaman depan, dari gedung Menteri.

Baru melangka beberapa meter dari belakang Pak Hendar yang satu ruangan dengan saya datang menmghampiri dengan motornya ia menawarkan untuk goncengan memasuki lapangan upara tempat acara senam pagi ini dilakukan.

Di bataran tiang bendera sebagai sentral point lapangan upacara terlihat beberapa rekan- rekan dari Pasar Jumat sudah duduk disanan, pak Imam malahan terlihat sudah berlari- lari mengitari halaman.

Setelah mendapat baju training yang akan dipakai untuk senam pagi ini, langsung mengganti baju dan ijin untuk meletakan baju training yang dikenakan sejak dari rumah untuk di simpan di motor, berlari kecil mengitari pagar halaman departemen, setibanya diluar terpikirkan jikalau acara pasti terlambat dan sebaiknya membelikan kue buat Fifi terlebih dahu di Blok – M.


Pakaian telah di simpan diatas motor, sekarang berlari kecil menuju pasar kue pagi hari di Blok- M, melewati penjagaan polisi di Mabes Polri, melewati Masjid di Peruri, melewati pinggiran bangunan bekas Golden Truly, melewati ujung terminal yang sekarang terlihat kumuh sebab digunakan untuk menyimpan barang- barang para penjual kaki lima, kemudian memasuki terminal Blok M tapi hanya untuk menyebrang, kemudian memasuki pasar Blok M dan sekarang terlihat Carefure telah membangun di bekas Bangunan Aldiron Plaza, setibanya di pasar kue, langsung membeli bolu kukus 20 biji seharga Rp 10 000,- kue lapis 10 biji Rp 5000,- kue panada 10 biji Rp 5000,- kue kukus seperti bika 10 biji Rp 5000,-roti gulung 2 biji besar Rp 10 000,- Bolu lapis kotak besar Rp 15 000,- habis dah uang Rp 50 000,-

Acara senam ternyata belum mulai, gabung langsung dan semua bertanya kok saya sudah berkeringat, saya ceritrakan jikalau habis lari mengelilingi pagar halaman Departemen.

Acara dimulai, dengan dibantu peraga senam berbadan bagus si pelatih senam, gadis- gadis yang belia bertubuh ramping dan padat.

Saat shalat Jumat pun tiba, di kantor pasar Jumat, bermotor dari Pattimura ke Pasar jumata cukup lancar, sebelum berangkat ke Masjid sempat mandi terlebih dahulu, kemudian melangka ke Masjid Hijau, sebab semua pengantarnya bahasa Arab, dan adzannya tidak menggunakan loudspeaker.


Sporting events in the office.

departs from the house ten minutes after prayers shubuh Pray with the children. Fifi is still sick, fever and many speaks still feel so special prayer to God the Almighty Creator for healing Fifi, when I down motor will be heated to depart, also revealed Qinqi and yellow mall, which is I gave up the opportunity to run a motorcycle this morning.

Fifi seen weeping ran out of the house, while the air is still dark, because it is still five hours away.

Before departing, Fifi is still weak I want to ask ask by what he requested a cake that much, okey please.

Motor does not run too fast, but due to circumstances ajalan quiet until around 05.55 hours have been entering the complex Department of Public Works.

My motorcycle parking in the Inspectorate General of Public Works, and then running toward the field, the Department of ceremonies, appeared on the edge all the doors are locked, so should enter the front page, the Minister of the building.

New walking few meters from the back of Pak Hendar a room with my come with motornya he offers to lift upara enter the field events where we conducted this morning.

In base flagpole as a central point field ceremony seen several colleagues from the market is sitting disanan Friday, pack the priest is visible even to run fast around the page.

After training to get clothes that will be used for the exercises this morning, directly change clothes and permits for places of clothes worn since training from the house to the store in the motor, ran a small fence around the page ministry, if Clipboard right outside the event and should certainly too late to buy cakes Fifi made in the first dahu Block - M.


After clothes in the store over the motor, now run a small cake to the morning market in Block-M, passing through police custody at the National Police Headquarter, past Mosque in Peruri, past the edge of the former ex building Golden Truky supermarket, past the end of the terminal that is now seen as slums are used to store goods, the seller of five feet, then enter the terminal Block F, but only caused, and then enter the market Blok M and now has seen Carefure build on the former Aldiron Building Plaza, right in the cake market, buy directly steamed sponge 20 seed at Rp 10 000 , - 10 seed layer cake Rp 5000, - 10 seed cake panada Rp 5000, - snacks such as steamed seeds bika 10 to Rp 5000, roll-2 seed of Rp 10 000, - Bolu coated box of Rp 15 000 - out of my money Rp 50 000, --

Events acrobatics has not started, and join direct all questions I have, my sweaty, exhausted if I ceritrakan fled corral fence Department of the page.

Events started, with the model we have a good coach acrobatics, girls are young and well-slim compact.

Friday prayers when I arrived, the office pasar jumat, , before departing to the mosque had a bath first, then walk to the Green Mosque, for all speak Arabic language, and do not use the loudspeaker adzannya

Fotonya Yasin



Yasin yang lagi santai, kakanya Fifi, anak nomer empat, sekarang sudah di SLTP kelas satu, malesnya luar biasa, sebab Hb nya selalu kurang 12

Gambarnya Fifi



Ini gambarnya Fifi, anak nomer lima, sekarang berumur 6 tahun kurang satu bulan, bulan depan ia ulang tahun.