selamat berjumpa semoga tidak marah-marah

Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu diri sendiri sedang mereka tidak sadar. (QS. 2:9)

In trying to deceive GOD and those who believe, they only deceive themselves without perceiving


Isnin, Ogos 02, 2010





Jumat, 2 Juli 2010.





Sakit luar biasa saat buang air besar, tidak tertahan sakitnya, sampai berteriak, awalnya tadi pagi sewaktu bangun tidur minum air putih satu gelas besar, tetapi pagi ini istri mempersiapkan teh panas dan agak pekat, dan kerena itu yang di tawari oleh istri, ya di minumlah, dan betul juga pagi ini ngak buang air besar.

Saya pikir mungkin nanti di kantor bisa buang air besar, tetapi juga ngak bisa, dan setelah tiba di rumah sore hari ini, langsung ingin buang air besar tetapi sangat keras dan sakit, dari belum terdengar adzan Maghrib, sudah di kamar kecil, tetapi saat adzan maghrib tiba, pembuangan bawah ini belum juga menunjukan keluar, sehingga saya anjurkan anak- anak mengerjakan shalat maghrib sendiri tanpa berjamaah dengan bapaknya.

Saya masih di dalam kamar kecil dan sangat sukar keluarnya, terdengar ibunya memerintahkan Yasin untuk membeli semangka, dan terdengar Yasin berlari membeli buah tersebut, ternyata yang di beli yang di iris- iris padahal menurut ibunya bisa membeli satu butir yang kecil seberat 2 kg, sebab Yasin di bawain uang Rp 10 000,-

Masih sakit saya tahan, saya anggap selesai, dan saya keluar dari kamar kecil untuk mengerjakan shalat maghrib.

Setelah shalat terasa akan keluar, secepatnya masuk kembali ke kamar kecil.

Dan tidak bisa juga keluar dan sakitnya juga bukan main.
Belum pernah sakit seperti ini.

Sampai teriak segala, anak- anak saya minta untuk memanggil tetangga untuk meminta pendapatnya, datang pak Yapis yang anaknya sewaktu menikah beberapa minggu yang lalu saya menjadi wali nikahnya, pak Yapis berdiri di pintu kamar kecil sebab saya duduk di dalamnya, tetapi dia [punya pengalaman, yaitu minum larutan cap kaki tiga, secepatnya ibunya anak- anak membelikan larutan tersebut dan di berikan kepada saya yang masih kesakitan di dalam kamar kecil.

Setelah saya minum terjadi gerakan dan ada desakan akan keluar dan sakitnya luar biasa.

Dari sisi kamar kecil istri dan pak Yapis memberi semangat dan saranya untuk memasukan sabun di lobang pengeluaran sebab licinnya sabun bisa membantu pengeluaran kotoran, saya lakukan juga hal itu walau sakit, dan ternyata kerena licinnya itu, maka kotoran pun keluar, sakit nya luar biasa.










Sabtu, 3 Juli 2010.

Istirahat total di tempat tidur. Sementara itu ibunya dan Astari dan Fifi ke Jonggol untuk mendaftarkan Astari untuk masuk MAN Madrasah Aliyah Negeri Kecamatan Jonggol.




Minggu, 4 Juli 2010.

Istri tidak mau ke pasar sebab tidak ingin perdarahan lagi, oleh sebab itu sewaktu ke pasar, saya di temani Yasin, setibanya di pasar pagi itu, saya melihat harga – harga mulai menjulang.
Ada sedikit prilaku yang tidak enak adalah saat saya memberikan uang lima puluh rivbu rupiah untuk membeli tomat 2 kg seharga Rp 8 000.- ia berusaha mencari pengembalian, dan ia mencoba mencari pengembalian dengan menukarkan dengan angkot yang sedang parkir, tetapi saat ia menerima uang tukaran lipa puluhan itu dari sopir ke tangannya ia menuju ke arah saya tetapi sambil berjalan ia menukarkan sesuatu dari kantongnya, saya menerima pengembalian itu tanpa menghitung ulang, tetapi akhirnya setelah uang itu di kembalian itu saya belanjakan berikutnya, maka ketahuan dari sekian banyak uang yang di kembalikan ada uang Rp 10 000,- yang robek, saya tidak memperhatikan, tetapi saat saya membeli terong 2 kg dan uang itu saya serahkan ke pedagang, pedagang terong itu minta adakah uang yang lain sebab uang ini robek, ah robek, dan saya berikan uang yang lain, saya secepatnya kembali ke pedagang tomat yang memberikan uang kembalian tadi tetapi setibanya di pedagang itu ia mengelak bukan saya- bukan saya, ya sudah kalau bukan kataku, sebab uang itu masih berlaku dan nomer serinya sisi kiri dan kanan masih sama, sehingga sewaktu di belanjakan ke pedagang yang lain ia tidak menolak.



Senen, 5 Juli 2010.




Akan membuat jus sayur ternyata Blender yang baru di ganti as tengahnya malahan bocor.

Tidak merasa stabil badan, mengambil istirahat saja. Astari mengikuti test masuk MAN dan minta di antar ibunya dan adiknya.


Selasa, 6 Juli 2010.

Sudah di kantor jam 08.30, langsung kontak ke Widodo untuk menanyakan jam berapa rapat pembahasan pemeliharaan bangunan BUMN hari ini, jawab nya jam 13.00.

Kehujanan, di senayan, basah kutuyp, masuk ruang rapat, basahan, cek bangunan, banyak yang belum beres, ke american Beef steak, bungkus bawa pulang yang di pesan, ada yang gratis itu yang di makan. Shalat ashar masjid sarina, banyak makmum anak muda dan perlu umat di pelihara.

Rabu, 7 Juli 2010.


Beli blender sebab blender di rumah sudah mati, sudah lama ngak minum jus sayur.

Ikan bandeng dan ikan como.

Tidur siang 10 menit di masjid Kelapa dua Wetan, widodo datang menyusul, soto ibu haji cibubur. Tanda tangan.



Kamis, 8 Juli 2010.

Ada orang mendorong sepeda motornya, di tanjakan Giant, saya berusaha menolong dengan dorong pakai kaki sebisanya, hampir di puncak saya nya yang ngak kuat, lepas, dada sambil berjalan, tetapi lumayan bisa membatu sedikit.

Ada orang terjatuh berjalan kaki, sudah tua tapi ngak terlalu tua, saya pikir stroke ringan sekali, bibirnya pecah, di Pasar Cibubur lama.

Tyas datang jam 05.00 sudah sampai di Brebes, dan jam 12.00 sudah sampai di Kerawang, jam 14.20 mendarat di Lorena pol Lebak Bulus.

Sewaktu menunggu Tyas, saat mana bus yang membawanya dari Denpasar belum memasuki Pol, saya berusaha memperhatikan kantor baru yang bari pindah dari Buncit ke sini di jalan Simatupang, di sampingnya pol bus Lorena, yaitu kantor Imigrasi Jakarta Selata, ternyata kantor ini mengundang kemacetan , sebab banyaknya para pemanfaat layanan imigrasi yang datang dengan mobilnya dan susah parkirnya sehingga parkir di jalan, dan jalanan menyempit, akhirnya jalanan perlahan jalannya dan memperparah kemacetan yang dahulunya ngak ada. Tetapi saya sempat memperhatikan tingkah laku yang namanya orang preman, yaitu orang yang mengatur parkir di depan dan sisi jalan sekitar kantor baru itu, berwajah garang, saya mencoba memperhatikan karakternya, terbaca jikalau mereka orang terstruktur, berarti ada pimpinannya, ada pelindungnya, ada pembagian rezekinya, ada penyetoran uang ke pihak yang ber wajib ( untuk ini saya belum melihat tetapi saya yakin perbuatan yang kasat mata ini pihak aparat akan memanfaatkan mereka juga.

Saat saya berdiri di samping bus Lorena yang baru datang dari Denpasar itu saya mencoba menebak siapa yang turun paling dahulu, ternyata bukan Tyas, saya menunggu saja dan akhirnya Tyas turun, sementara saya mengambil motor, tetapi Tyasnya meng isyaratkan jikalau masih ada barang bawaannya lagi yang di simpan di bakasi bus di belakang.

Dari kaca spion terlihat Tyas menarik tas yang beroda kecil pemberian bapak Iskandar Kamil SH sewaktu Hakim Agung dahulu, Tyasnya mulai menaiki motor dan terasa angin ban belakang menghilang, terpaksa turun lagi dan saya mendorong maju untuk mencari tambal ban yang praktek di pinggir jalan.

Saat menunggu itu, si penambal ban yang orang batak itu menganjurkan saya untuk selekasnya mengganti ban luar sebab ban sudah mengikis ban dalam.

Akhirnya pulang, saat pulang berboncengan dengan Tyas terdengar adzan Ashar, dimana masjid yang hendak di tuju akhirnya terpilih masjid di Pasar Rebo.

Karena puasa maka terjadi kelelahan sedikit dan ngantuk, tertidur setelah shalat Ashar selama 10 menit.


Masuk rumah sekitar jam 17.30




Jumat, 9 Juli 2010.


Harus bersyukur, oleh sebab itu pagi- pagi sudah ke Bank Muamalat untuk memasukan sedikit rezeki ke anak yatim di Nusa Tenggara Timur Tengah Selatan, setelah itu motor maju dan ingat pesan tukan tambal ban kemaren sore saat menjemput Tyas, secepatnya mengganti banluar pak sebab bab ini merirtasi ban dalam sehingga ban dalam tanpa sebab yang jelas menjadi bocor.

Motor mampir di bengkel yang menjual ban bekas di jalan Arundina, bengkel itu langganan sebab saya sudah tiga kali membeli ban bekas disini.

Ban bekas baru di belakang dan ban depan dan memperbaiki dan mengganti rem depan semuanya seharga Rp 100 000,-

Harus bersyukur sebab nilai sebegini murahnya tidak mungkin di dapat di tempat lain, perkiraan saya di tempat lain bisa sekitar Rp 200 000,- itu pun ban bekas kalau baru semua Rp 375.00,-

Bagaimana harus bersyukur, itu yang jadi masalah, sebab yang namanya manusia itu sangat sukar untuk bersyukur, sebab bersyukur itu juga melihat kelemahan diri, kalau tidak ada pertolongan dari Allah SWT apakah kita mampu melintas kehidupan ini dengan damai. Damai tidak hanya bisa di ucapkan, di kampanyekan, tetapi ia muncul dari kesadaran diri bahwa ada sesuatu yang berperan dalam ke tidak berdayaan kita.

Setelah selesai shalat Jumat, sempat membeli Rice Cooker dan ikan bandeng untuk di rumah sebab penghuninya bertambah Yaitu Tyas.

Sabtu, 10 Juli 2010.

Saat jam menunjukan 05.30 pagi, dan saya ber Hp dengan kakaknya Istri di Makkasar, yang akan menikahkan putri nomer satunya pada tanggal 26 Juli 2010,- ia mengundang saya dan keluarga untuk datang ke Makkasar dan jarak yang sedemikian jauhnya itu terhalang dengan mahalnya transportasi, dan keterbatasan yang saya miliki, sehingga saya termenung di ujung keterbatasan, bahwa ke mahalan itu memisahkan saya dan keluarga dengan keluarga besar istri di Makassar.

Membeli beras lokal hasil panen penduduk setempat satu karung nya seharga Rp 260 000 .-


Senen, 12 Juli 2010.

Terbangun 02.00 sebab tetangga berteriak goal berarti semua orang sedang sibuk menonton pertandingan final antara spanyol dengan belanda,

Membuat kopi dengan di saring tiga kali setelah itu duduk depan TV melihat pertandingan bola antara belanda dengan spanyol yang kedudukan masih nol – nol.


dan akhirnya belanda kalah satu nol dengan spanyol.


Hari ini waktu shubuh mundur, shubuh masuk jam 04.46, dan jam 04.00 sudah selesai makan sahur sambil menonton bola, lauknya cukup enak, yaitu bandeng dan emping belinjo.



Mengantar Fifi untuk mencari bangku di sekolahnya, seperti biasanya tahun ajaran baru selalu di iringi dengan berebutan mencari bangku duduk, Fifinya yang datang pagi itu cukup pagi masih kalah pagi dengan temannya yang lain, Fifi sekarang sudah duduk di kelas 2 SD Negeri Gandoang Cileungsi Bogor.
Walau tidak di deratan depan, Fifinya dapat bangku di belakang tetapi tidak di belakang sekali, sehingga cukup aman bagi dia untuk belajar.

Shalat dlhuha di masjid Cileungsi, masjid ini kamar kecilnya kotor, dan bagaimana membersihkannya dan bagaimana kepanitiaan masjid ini.

Jalanan masih sepi kemungkinan wilayah Jakarta hari pertama masuk sekolah bukan hari ini. Mungkin lho.

Jam 08.00 sudah di kantor.


Saat menanti adzan maghrib untuk berbuka puasa hari ini, saat baru saja pulang dari kantor, melihat tayangan televisi tentang pengendara motor dari Inggris yang berkeliling dunia dengan motornya yang berganti-ganti, dan selalu di design baru, dan selalu di tunjang team peralatan kalau ada spare part yang rusak, hebat.




Selasa, 13 Juli 2010.

00.30 saat sadar akan buang air kecil, ingat jikalau Fifi besok pagi akan masuk pagi, dan ia paling suka dengan bubur daging, setelah buang air kecil, langsung ke kamar belakang mengambil Rice Cooker untuk masak bubur daging, ambil beras satu cup kemudian di cuci kemudian di beri air agak banyak sedikit, dan di masukan daging cincang dan irisan bawang merah dan bawang putih dan garam, hidupkan rice cooker dan tinggal tidur.


Pagi saat terbangun hendak shalat tahajud dimana saat itu jam 04.10, termasuk kesiangan nih, langsung melihat hasilnya buburnya sangat cantik jadinya dengan daging cincang di topingnya.

Setelah shalat tahajud saat menunggu shubuh, sarapan bubur panas, kemudian waktu shalat shubuh masuk dan mengerjakan berja maah dengan anak- anak.



Jam 08.00 sudah menandatangani absen kantor, jalanan agak lancar, berangkat pagi sebab Fifinya ngak mau ketinggalan bangku seperti kemaren,

Nasi goreng yang di bawa dari rumah, kerena sewaktu akan berangkat perut terasa penuh dengan jus sayur dan bubur daging, sehinga setibanya di kantor makan nasi goreng lengkap, ada pete, ada teri, ada tempe, ada daging cincangnya juga di meja kantor, saat pegawai yang lain belum datang.

Ada fotonya




Rabu, 14 Juli 2010.

Tiba- tiba banyaknya kendaraan yang ada di pertigaan jalan di sisi pol bus mayasari, pagi ini, berhenti, langsung saya memutar motor dan plus masuk ke bengkel, sebab sejak kemaren sore sudah janjian akan di urut ulang sistim kabel di motor, sampai mengapa tidak ada pengisian di aki motor yang baru satu bulan yang lalu di beli, memang sejak dua hari yang lalu sore hari saya memeriksakan aki yang baru di beli itu kok tidak bisa untuk menghidupkan klakson motor lagi dan so toko, sore dua hari yang lalu bilang, bukan akinya pak yang bermasalah tetapi tidak ada pengisian ulang , katanya.

Okeylah kalau begitu, sehingga besoknya yaitu kemaren saya menggunakan kesempatan untuk ke pusat reperasi Hp Smart ZTE c261 kok mendadak berhenti sejak hari minggu yang lalu dan saya hubungi 08811223344 mengatakan Hp itu pewrlu di service, dan service terdekat dari Lebak Bulus adalah di Taman Makam Pahlawan Kali Bata.

Sehingga kemaren sore itu saya jam 13.30 sudah keluar dari kantor menuju ke Mall Kali Bata, dan di sana, di Kalibata, di serang hujan yang mendadak datangnya, cukup deras, dan suasana duka, sebab detik- detik pemakaman sang Jenderal angkatan Laut akan datang Jenazahnya, Lakmana Kasenda Alm.

Betul; juga seperti yang di ceritrakan di Hp sewaktu saya menghubungi kantor tersebut sebelum berangkat, bahwa sedang dilakukan pemasangan tiang pancang di depan kantornya sehingga macetnya cukup lumayan, tetapi saya tetap saja ke toko service Hp Smart tersebut, kerena hujan maka banyak motor yang parkir, hal ini membuat sedikit lowong jalanan, dan akhirnya saya sampai juga ke toko itu, walau sedikit basah, terutama sepatu yang tak terlindungi air hujan.

Ternyata juga di toko itu sudah ada beberapa orang yang menyerahkan Hp Smart yang bermaslahan Factory Test Mode , sehingga saya bercuriga barangkali ini akal- akalan perusahaan china untuk di jual murah dengan pemakan satu tahun lantas Hp itu tak berfungsi, sebab ada suatu perjanjian dari si penerima barang itu, sewaktu saya duduk di depannya sebagai giliran saya menunggu. Bahwa Hp akan di program ulang, semua data hilang, dan kalau terjadi kerusakan permanen, Toko tidak bertanggung jawab.

Okeylah, sebab Hp itu walau saya yang membeli, kalau tetap di tangan saya juga ngak bisa di gunakan, dan kalau di serahkan berarti menghadapi resiko gagal program dan Hp itu hanya barang yang patut di buang, sebab ngak bisa apa- apa.

Sialan barang murah China.

Akhirnya terpikirkan kalau orang china itu menghalalkan segala cara, bisa jadi ia dalam perjajian dengan salah satu penyedia chip yang dipasang di HP itu berjanji hanya satu tahun masa pemakaian, dan toh barang itu ngak bisa di pakai lagi, dan dia berani menjual harga murah, dan berapa keuntungan dari bentuk penipuan semacam ini, tetapi Tuhanku tidak tidur, akan terjadi pembalasan.

Setelah bengkel toko itu pagi ini saya gedor, sebab pagi itu masih tutup, kemudian ada yang membuka dari dalam sambil saya menjelaskan bahwa kemaren sore ada janjian dengan kakaknya bahwa pagi ini motor akan di urut kabelnya, saya tinggal motor di bengkel.dan saya naik bus yang datang dari Bogor menuju Kp Rambutan, walau perempatan pasar Rebo itu hanya tinggal 1 500 meter lagi dari benkel.

Telinga ini bisa menikmati suara mesin mobil bus tiga perempat Jakarta Bogor ini enak rasanya berarti bagus perawatannya, tidak seperti motor saya.

Sewaktu diatas bus Kp Rambutan ke Lebak Bulus, penumpangnya cukup banyak, memang sih berdiri, tetapi kan memakan waktu yang cukup singkat, apalagi metromini itu memasuki jalan tol.

Terlihat sesuatu pada jalan yang setiap hari di liwati naik motor, tetapi tidak diketahui apa yang ada diatas rumah, apa yang ada di balik pagar, kerena saat ini posisi berdiri dalam keramaian penumpang, bisa melihat ada mobil di letakan di atas atap rumah seseorang, dan di bilang mobil kerena beroda empat, dan mempunyai body pintu dan atap, tetapi dilihat sekilas mobil itu hanya bisa di naiki satu orang dengan mesin di gerakan dari akki.

Kerena jalan kaki dari terminal menuju kantor sehingga sempat memetik daun sirih 5 lembar di salah satu pohon sirih yang di tanam penghuni kompleks perumahan PU Pasar Jumat, lima lembar daun sirih ini setibanya di kantor langsung di cuci dan di kunyah dan di telah, khasiatnya banyak sekali.

Sampai di kantor jam 09.00.

Sore hari saat akan pulang kantor, setelah shalat Ashar, berjalan terlebih dahulu ke Carefure Lebak Bulus, di disana menyebrang jalan untuk mencari metromini kuning 509 jurusan Kp Rambutan, naik dan kosong sehingga harus menunggu banyak, menunggu akhirnya membuka tas, bacaan apa yang dibawa, perihal Keputusan politik dalam perencanaan kota.

Tiba – tiba datang ibu gemuk duduk di samping saya, padahal saya sudah duduk paling pinggir, berarti saya harus bergeser dekat jendela, resikonya matahari masuk dan memantulkan sinarnya pada kertas bacaan, sehingga silau di buatnya. Dia punya kemampuan untuk menyuruh orang, buktinya saya mau saja bergeser tempat duduk.

Menunggu lagi, sementara pengamen dan anak jalanan mulai menaiki Metromini dan semua lagu di nyanyikan tanpa ada curiga.

Maju lagi saru ruas tiba di perempatan berikutnya di perempatan Fatmawati, berhenti lagi menunggu penumpang yang berlari, saya mencoba melihat dari kaca spion, betapa sepinya penumpang yang mendekati pintu metromini.

Akhirnya berjalan juga, dan berhenti lagi di depan Citos, dan naik pula seorang anak jalanan yang telah berputra, ia seorang wanita yang besar di jalanan, dan sekarang menggendong putranya yang selalu menangis, dan di depan saya duduk seorang wanita muda usia dengan seorang anak kecil apakah dia anaknya atau keponakannya, tidak ada data.

Perhatiannya tertuju kepada seorang wanita jalanan tadi yang naik bus untuk mengamen sambil membawa anaknya yang selalu menangis, apakah tangisan itu di stel, atau sesungguhnya kerena lapar, saya berpihak yang kedua, sehingga menggerakan saya untuk mengintip ke tas kantor saya adakah disana terselip rezekinya, e.e.e ada, ya sampaikan, terima kasih katanya, biasanya tidak ada ucapan demikian.

Busa berjalan dan berhenti dan berjalan dan akhirnya penuh juga untuk mencapai Kp Rambutan yang hanya tertinggal 5 Km lagi.

Turun di Pasar Rebo, dan naik angkot lagi dan turun di depan Pol Mayasaribhakti Pasar Rebo. Dan berjalan mendekati bengkel, bayangan saya sepeda motor sudah siap di bawa, ternyata setelah di dekati motor dalam keadaan lepas- pas- pas, beretbaran di mana, sedang di selusuri penyakitnya pak, luar biasa motor ini, untung ngak kebakaran bapak, apa maksudnya, ya semua kabelnya konslet, siapa yang tahu pikirku, saya ngak pernah membuka.

Kemudian tukan akhli pengapian elektronik motor itu memperlihatkan banyaknya komponen yang terbakar, setahu saya ngak apa- apa, ngak ada bau asap terbakar, ya itu untungnya bapak, pakai doa kali, ya memang betul saya menyetujui sebab setiap melihat masjid selalu mampir untuk mengerjakan shalat, dan motor di tinggalkan begitu saja walau di situ tertulis harap di kunci tambahan.

Maghrib pun tiba, saya sudah gelisa akan shalat maghrib dimana, ternyata si anak bengkel keturunan Kalimantan itu yang menganjurkan saya untuk di urut kabelnya hari ini ada melakukan kesalahan, yaitu sewakyu akan menunutp lobang di celah spul motor karet yang di masukannya itu nyoplos masuk, kalau kena kumparan spul pasti ada bau karet terbakar, oleh sebab itu di bongkar lagi, melihat motor sudah hampir rampung di bongkar lagi, wah saya tinggal lari saja untuk mencari tempat shalat.

Gang kecil cukup bus masuk itu saya lalui dan mulai bertanya dimana tempat shalat, saya di anjurkan untuk maju terus dan akan menjumpai masjid di pinggir jalan, akhirnya jalan itu membelok kekiri dan mengikuti batas akhir pagar halaman tinggi pol bus Mayasari Bhakti, di ujung pagar yang panjang itu ada masjid , berdiri sendiri di tengah halaman, bangunan sangat sederhana tetapi cukup lebar, tidak seperti masjid yang lain, entah sifatnya masjid ini, terlihat beberapa orang telah selesai shalat maghribnya, saya secepatnya menghampiri tempat wudlhu dan menjumpai seorang bapak tua yang berwajah cukup sedang menyisir rambutnya setelah berwudlhu.

Bapak belum shalat kan, tunggu saya pak saya mengambil wudlhu dahulu, kita shalat berjamaah.

Ia menyetujui, dan tidak lama kemudian saya telah menjadi imam shalat Maghrib, Alhamdulillah,

Masjid saya tinggalkan dan berjalan lagi menuju ujung jalan setelah melewati belokan beberapa kali, danmelewati warung makan yang menyediakan ikan goreng dan pasti sedap rasanya, saya taksir dengan harga sedemikian hari ini, pasti yang paling sederhana pasti harganya sekitar Rp 6 000,-

Saya berjalan dan akhirnyanya menjumpai bengkel itu dan si anak bengkel itu telah berkemas, dan mulai menghitung apa saja yang di hargai kerja dari pagi hingga jam 18.30 ini, terlihat yang diganti adalah, Akku, Spul, Flaser, Kunci Kontak Utama, Busy, CDI Shogun, Kiprok Supra, Olie Ongkos dan total Rp 367 000,-

Pulang dengan perasaan senang sebab Lampu motor kembali menyala terang, seperti baru lagi, lampu belakang menyala, lampu indikator menyala, lampu belok kanan kiri muka belakang menyala, berangkat dan memasuki kompleks perumahan angkatan Darat di Cibubur, perkiraan saya sudah Isya, saya masuk saja untuk mengambil air wudlhu.

Di masjid kecil itu saya sendiri yang berpakaian siaga, sebab yang lain mengenakan sarung dan baju koko dan kopiah dan harum- haruman.

Shalat pun telah selesai terlihat beberapa anak muda memasuki rumah dan keluar lagi sambil membawa makanan di tangannya, ada baca doa biasanya hal ini di lakukan, saya di persilahkan untuk jangan pulang dahulu, tetapi mengingat malam dan rumah masih 20 Km lagi saya menolak dengan manis.

Baru maju 5 Km setelah keluar dari Masjid itu tiba- tiba di kaki kiri terasa kosong yaitu pindahan operan gigi yang coplok, jatuh dan saya harus menghentikan motor dalam keadaan motor berpersneling 5, hemmm tau rasa deh gawatnya,

Saya menyusuri jalan di belakang dari arah kedatangan tadi dan terlihat di kejauhan operan gigi itu menggeletak di tengah jalan, dan saya memberi tanda kepada mobil yang datang untuk tidak melindasnya sebab fatal deh, mobil itu mengerti dan saya mendekat untuk mengambilnya, kemudian saya pasang lagi.


Ternyata samapi di ujung gang jalan potong sekolahnya Fifi yang malam itu sudah sepi sekali, kaki kiri saya kembali tidak merasakan apa- apa lagi saat akan memindahkan gigi, berarti coplok lagi, saya menghentikan dan saya melihat di kegelapan tidak ada, saya menyerah pada nasib, ternyata operan gigi itu menggantung di pijakan kaki kiri.

Saya pasang sementara motor di istirahatkan dengan dongkrak kaki satu, kerena saya pukul dengan sedikit keras untuk memasuk operan gigi itu maka motor terdorong ke samping dan jatuh, tanpa saya bisa menahanya.

Bunyinya serem amat.

Secepatnya saya berlari utnuk mengangkatnya dan saya berdirikan dan sekarang agak hati- hati memasukan. Dan maju lagi, untung tidak ada kerusakan.

Melintas gang yang gelap tetapi motor berpenerangan sangat kuat sehingga terang di mana- mana, samapi hantu yang setiap malam menunggu saya sewaktu saya pulang malam kemaren kemarennya sekarang tak terlihat lagi.

Kemaren- kemarennya kalau pulang selewat maghrib saja di gang ini jalan an gang itu pernah menghilang kerena di makan gelap, lampu motor sangat redup sekali, lebih terang senter satu betery pikirku.

Gelap itu menghilangkan pandangan di mana jalan harus di lewati sementara motor melaju walau perlahan tetap saja melaju dan harus di ambil keputusan ke sudut mana arah motor di tujukan, akibat instik saja saya bisa berkira, ini dia jalannya.

Lha sekarang ini, hampir masuk rumah di depan anak- anak yang rupanya sudah lama menunggu kedatangan kok ngak pulang- pulang, motor kembali terjatuh operan giginya, dan saya turun dan minta alat – alat motor di keluarkan, termasuk senter besar, palu dan tang dan serbet, sebab olie telah melicinkan tangan.

Tetangga berdatangan dan memberi saran dan akhirnya terpasang dengan sempurna.

Baru terasa yang namanya lapar, aroma daun singkong yang di kulup hambar ada sepiring terdiri dari tiga ikat besar daun singkong saat mentahnya, habis, sampai anak anak heran daun kok di habisi.



Kamis, 15 Juli 2010.

Fifi ikut bapaknya tetapi sebelumnya di Foto dahulu untuk mana gambar nya nanti akan di letakan di biodatanya Fifi, sekarang Fifi sudah duduk di kel;as dua SD Gandoang Cileungsi Bogor.

Perjalanan aman Cuma pergantian gigi kurang licin, sering tertahan.

Jam 08.30 sudah di kantor.

Sore Hari dapat faks untuk menjadi pengelolah teknis di Kementerian Kelautan dan Perikanan.





Jumat, 16 Juli 2010.


Hujan turun sejak pagi, olie motor mengucur terus, saat selesai mengerjakan shalat dlhuha, mohon pada Allah untuk melakukan sesuatu apakah, sebab saya juga masih banyak pikiran, bantuanmMu ya Allah hamba harap, hamba hanya sekedar mencari rezekimu.

Saat saya mendorong motor akan di bawa ke bengkel terdekat, terbisikan dari suara hati untuk membatalkan, kan ada olie cadangan, sekarang isi olie, dan hidupkan mesin dan berangkat kekantor, saat itu jam sudah menunjukan 07.30, ibunya turut serta hingga pasar Gandoang sebab hari ini di rumah ada pengajian.

Hujan tetap turun tak mengenal ampun, tiba- tiba terdengar brak di belakang dekat sisi kanan dan terlihat si anak muda pengendara motopr terbalik dan saling kejar dengan motor yang jatuh, terdorong kerena cepatnya ia melintas, entah siapa yang menyebabkan, saya hanya mendengar brak saja, kejadian di depan Grand Giant Kranggan, di jalan yang lurus, saya tahu ia mengendarai motor dengan cukup berkecepatan.

Saya mengolah mesin motor agar jangan sampai menobrok dia yang jatuh di depan saya, dan motor berhenti satu meter di badan anak muda itu yang rebah badanya, saya parkir motor dan menghampiri anak muda itu untuk menolongnya.

Suatu peristiwa yang cepat berlalu, dan kejadian yang tidak berhenti, hanya Allah semata yang tahu.

Di pengisian BBM di Cibubur, motor saya parkir, niatnya akan mencuci ujung celana panjang yang mencuat keluiar dari plastik pelindung yang sekarang penuh lumpur, sebab sebentar akan shalat Jumat.

Tetapi sewaktu saya melihat mesin motor olienya mengucur, deras, mesin saya matikan, saya tuang lagi olie, saya perhitungkan bertahan hingga bengkel, bengkel tinggal 8 Km lagi.

Setibanya di Bengkel yang masih tutup itu, saya gedor dan pintu tetap tidak terbuka, saya membuka tas meminum kopi yang di bawa dari rumah dan sekarang sudah dingin, saya gigit ujung plastiknya dan saya sedot kopi dingin itu dan enaknya luar biasa, kecerdasan kembali pulih.

Bengkel terbuka dan saya beritahu kebocoran akibat pembukaan spul motor, dan motor saya tinggal, naik bus ke perempatan Simatupang dan di lanjutkan naik bus Metromini Kuning 509, yang saat itu sudah penuh, saya naik di pintu, dan bus langsung berangkat memasuki jalan tol.


Terlihat di sisi jalan biasa, kemacetan pagi hari di hari Jumat, dimana semua serba sibuk, dan semuanya adalah mahluk Allah.

Tiba di Terminal Lebak Bulus menuju kantor sambil berlari kecil, membakar kalori, apalagi tadi habis minum kopi satu plastik, hujan tetap merintik, entah apakah bisa hari ini bisa ke Kementerian Kelautan.


Sore Hari saat pulang, setelah turun dari bus 509 di Pasar Rebo, berjalan di trotoar Jakarta Timur yang jauh dari enak, kondisi trotoar sangat jelek, dan kotor, seperti dunia ini tidak di Jakarta.

Sewaktu lewat masjid yang sedang di renovasi, sempat mengeluarkan seharga ongkos kalau naik angkot dari Pasar Rebo ke bengkel, tetapi kerena saya berjalan, biayanya di masukan ke kotak amalan masjid.

Motor sudah ngak ada masalah bisa langsung di bawa pulang.

Setibanya di rumah, ternyata Astari nginap di sekolahnya untuk acara penutupan osis.
Sehingga di rumah agak sedikit mereda kesibukannya.





Sabtu, 17 Juli 2010.


Saat pikiran bisa santai sedikit, baru sekarang timbul tanda tanya, mengapa Tyasnya kok ngak beres- beres urusan kerja praktek Lapangannya.

Informasi terakhir Tyas di terima di SMA Cileungsi untuk mengamati bagaimana pembelajaran bahasa Jepang di bekas sekolahannya dahulu, tetapi ibu guru kepala sekolah itu meminta ke pada Tyas suart resmi dari perguruan tingginya, padahal surat itu ngak ada, sehingga saya putuskan segera hari ini juga Tyas berangkat.

Tyas minta Yasin untuk menemani, Yasinnya mau, dan jam 07.00 Tyas dan Yasin berangkat ke Denpasar melalui Pasar Senen untuk mencari kereta Api Ekonomi Gaya Baru Malam Selatan tujuan Surabaya.

Minggu, 18 Juli 2010.


Jam 23.00 Tyas dan Yasin tiba di Denpasar, Yasinnya sangat senang dalam perjalan, saat memasuki asrama putri di mana Tyasnya tinggal, Yasinnya senang sebab bersih dan langsung tidur. Diruangannya Tyas ada tiga tempat tidur.




Senen, 19 Juli 2010.


Kemacetan yang panjang me warnai hari Senen pagi ini, sejak di depan sekolah Al Azhar Kranggan, Cibubur, sebab para orang tua yang akan mengantar anaknya sekolah di hari pertama ini ingin di antar dengan mobil, tetapi ya begitu, mobil itu tidak menjadi perlambang ke dewasaan, masih memakai baju tidur sudah turun ke jalan dan mengantarkan anaknya sekolah, semua orang mengantarkan anaknya sekolah dengan mobil, bagaimana ngak penuh jalanan dengan mobil, untuk apa naik mobil kalau macet.

Bank Mandiri di Kranggan masih tutup pagi itu sehingga saya ngak mampir, dan maju lagi Bank Mandiri di Cibubur juga begitu masih tutup. Dan buka setelah masuk kekompleks perkantoran wisma PP, dan ternyata Tyasnya tidak memberikan nomer rekeningnya, saya tunggu lima menit kalau ngak di kirimi nomer rekening bapak pergi keluar dari Bank, kataku lewat SMS ke Tyas.

e..e ngak sampai satu menit sudah ada jawaban isisnya nomer rekeningnya di Denpasar Bank Mandiri, uang di kirim kali ini adalah uang semesterannya Rp 800 000,- sedangkan yang Rp 100 000,- buat pegangan sebab di sana ada Yasin.

Setelah selesai uruan di kantor Pasar Jumat, pagi ini keluar lagi menuju ke Petamburan tujuannya Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Saat saya bertanya ke kanto Polisi Petamburan, dia menjelaskan arah jalan ke kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan, ternyata ya kelewatan juga, terbukti setelah bertanya dengan orang di pinggir jalan ia mengatakan telah lewat.

Saya memasuki gang yang sangat sempit dan di depan sudah masuk gerobak mie sehingga kalau salip harus perlahan, tiba- tiba masuk pula sepeda motor ternyata pelan juga dan bisa masuk, akhirnya kantor kementerian Kelautan dan Perikanan di Petamburan itu di jumpa, jalan masuknya yang tidak gampang di dapat seperti saya yang baru ke sana.

Bapak Epi itu menerangkan jikalau pekerjaan Pelaksanaan Bangunan tinggal menunggu SPK sebab semua proses tender telah di lakukan dan selama ini di temani Gunawan, rekan sesama Pengelolah Teknis, tetapi ngak ada SK nya, sehingga di akan konfirmasi ke Tata Bangunan yang mengeluarkan SK penempatan saya menjadi Pengelolah Teknis Bangunan APBN di Kementerian Kelautan dan Perikanan Petamburan.

Tetap dia akan mengkonfirmasi surat SK penempatan saya yang saya bawa dan telah di foto copy oleh pak Epi.

Saya kembali ke kantor di Patimura, sebelum memasuki kantor terlebih dahulu ke Al Azhar untuk sodaqoh, seperti peristiwa tadi, yang jelas ada SK nya saja masih akan di konfirmasi, apalagi yang tidak ada SK nya, sehingga hidup ini hanya ketidak pastian saja isinya, yang pasti adalah doa dan sodaqoh.

Di halaman Masjid sudah duduk beberapa orang wanita yang membutuhkan bantuan dari Al Azhar, saya melihat mereka, tetapi saya langsung memasuki ruang administrasi untuk menyerahkan uang, sebetulnya kedudukan orang ibu- ibu di luar tadi sebelum saya masuk ruang administrasi adalah sama saja dengan saya, saya mengharap rezeki Allah dengan sodaqoh, dan ibu tadi mengharap bantuan Al Ahzar untuk memberikan Sodaqohnya.


Seperti yang saya duga, sewaktu saya naik ke lantai V, dimana pusat administrasi penempatan tenaga pengelolah teknis bangunan negara yang di bangun dengan dana APBN, bu Lis tetap berkata SK nya kan bunyinya pak Sis ya pak Sisi yang bertugas di sana, terhadap tanggapan pak Epi, bu Lis minta di hubungan , dan tetap pak Epi akan datang besok ke kantor ini untuk me refikasi.

Shalat Dzhuhur di ruang musholah lantai V

Berpindah tempat ke Inspektorat Jenderal, bapak Sekretaris Irjen tidak ada di tempat, padahal sudah menunggu 15 menit di sana


Putuskan untuk pulang.



Hujan sangat deras turun sore hari, saat mana baru saja masuk rumah, setelah berlelah di jalan, saya di ingatkan oleh istri untuk naik keatas rumah pasti bocor, betul juga kerena kerasnya hujan sehingga, sambungan atap itu kemasukan air dan air mengucur deras, saya berusaha menapungnya, walau ter kesan darurat, tetapi tak bisa di pungkiri jikalau masih banyak air yang tampas mengenai apa saja, ada pakaian, ada kasur, ada koran Kompas.

Tiba- tiba Astari yang di bawa sibuk dengan menjaga air di bawah berteriak jikalau air mulai naik, saya turun dan mencari plastik pelindung, sebab sering lipan keluar juga dari air, sementara air dengan cepat memasuki ruangan, sehingga semua orang sibuk dengan barang- barang yang ada di lantai, termasuk kasur segala.

Saya memasukan tangan kedalam lobang mencari lobang saluran keluar, saya sudah putus asa mencari lobang tidak jumpa, rupanya lobang itu sudah tertutup sepotong batu bata, kecil dan sekitarnya tertutup sampah pasir dak kertas dan segala macam kotoran, saya sadar jikalau batu bata itu bisa di goyang, saya goyang terus dan bisa terangkat sehingga air yang dari cucuran atap atas bisa langsung keluar dan ari kembali surut, tetapi air yang sempat memasuki ruangan tamu yang di pakai ruangan tidur anak- anak telah membasahi banyak hal, dan air telah masuk kedapur segala, sehingga sekarang tambah pekerjaan yaitu mengepel, menguras air, dan saat mana maghrib akan tiba, berarti saat akan buka puasa.

Seteguk teh panas menikmati kebahagiaan yang hanya sedikit saat membatalkan puasa. Kemudian bersihkan badan , kerjakan shalat, dan setelah shalat Isya kembali badan berkotor lagi untuk membersihkan ruangan.

Fifi minta tidur di bawah setelah ruangan kering dan ditebarkan kembali karpet, saya membentangkan tempat tidurnya Yasin yang sementara ini masih berlibur ke Bali, mengantar kakaknya Tyas.

Setelah kelambu terpasang dan sprei nya Fifi juga terpasang baru terlihat besar sekali robekan nya kelambunya Yasin, sehingga menjahit kelambu dahulu seblum tidur.

Banyak lobang yang harus di tutup dan banyak robekan yang di sambung kembali, tetapi juga selesai sementara Fifinya sudah tidur dahuluan.

Memasuki phase tidur, terganggu dengan masuknya nyamuk, setelah terbangun terpaksa kerena gatal tergigit nyamuk dan di tangkap dengan tangan ada 8 nyamuk telah mati di tangan.

Kembali memperhatikan konstruksi kelambu, dari mana nyamuk kok masuk, ibunya terlihat turun dari tidur sendirian di atas, dan memperlihatkan disini lho lobang masuk, memang masih tersisa lobang- lobang kelambu yang belum terjahit, kembali mengambil benang dengan jarum dan menjahit kembali lobang tadi, setelah itu tidur lagi, kemudain terganggu dan tangkap lagi masih bisa menangkap nyamuk tiga buah.

Akhirnya tertidur tanpa ada nyamuk masuk.





Selasa, 20 Juli 2010.

Pagi ini sedikit terhalang saat tali kopling motor putus di Nagrak, motor di kemudikan perlahan- lahan dan kewaspadaan harus tinggi sebab kalau mendadak berhenti motor pasti susah di hidupkan kembali.

Bengkel yang di lewati masih banyak yang tutup, sebab memang pagi masih menyelimuti.

Di tikungan hampir habis jalan tarnsyogi Cibubur, ada bengkel tambal ban, tetapi sewaktu saya tanya ada sedia tali kopling, ia bilang ada tetapi tali kopling vespa, ngak apa kataku, dan langsung di kerjakan.

Proses pengerjaannya sedikit makan waktu sebab untuk memasukan ujung kawat terlihat sangat susah, sebab ada halangan di tengah pipa tali kopling.

Sewaktu saya sarankan di putus saja, mendadak si orang bengkel itu tersenyum mengatakan kalau sudah bisa masuk.

Akhirnya kawat itu di ikat di pengait kopling yang telah pecah, dan ngak ada gantinya, ia mengusulkan akan di bor, tetapi pertimbangan saya percikan api dan tangki motor berarti rawan kebakaran, di ikat saja seperti sebelumnya, dan ternyata ia ngak punya cadangan kawat, kawat yang selalu saya bawa di jadikan alat pengikat.

Ke Carefure untuk mengambil beras, sebab sewaktu membeli Rice Cooker beberapa hari yang lalu di janjikan berasnya akan datang menyusul setelah di telepon, dan telepon telah masuk sejak hari sabtu kemaren, dan baru sekarang di ambil, sekalian membeli susunya Fifi, obat nyamuk, di Giant store sempat membeli Bandeng dan ikan gurame.

Sewaktu makan malam sudah terhidang masakan gurame asam manis masakan ibunya di rumah.



Rabu, 21 Juli 2010.


Pagi-pagi saat persiapan akan kekantor, terlihat lele sudah di goreng, langsung saya minta di sedikana lombok rawit tiga, terasi dan garam dan tomat separoh, jadilah pagi makan lele dengan sambal terasi, enak tenan akan berangkat kekantor, yang makan, semua, biiasanya Astari ngak mau makan kalau sekolah tetapi begitu di lihat ada sambal langsung ikut makan.


Mengapa semangat sekali datang ke kantor hari ini ternyata jam 10.20 ada SMS dari Tyas jikalau ia ingin pulang.

Jam 10.50 sudah naik motor keluar kantor menuju ke Bank Mandiri Pondok Indah dan ternyata sampai di sana bank dalam posisi OFFLINE, artinya semua transsaksi per bank an terhambat, saya di sodori ATM, terpaksanya kirim uang ke Tyas memakai ATM Bank Mandiri yang di jaga satpam di Bank Mandirinya sendiri.


Negara ku ini cenderung membayar orang – orang yang bodoh, tidak peka, tidak merasa bersalah kepada kemiskinan yang sedang melanda bangsa, tidak mau ambil jalan strategis untuk melaksanakan kegiatan yang mendasar.

Saya sudah berusaha mengajak orang untuk berdiskusi, tetapi tak terjadi bayangannya mereka untuk bisa mengikuti jalan pemikiran yang progesive.


Saya harus putus kan sendiri.

Untuk lebih jelas mengikuti buka selavip@selavip.org

Sesaat baru memasuki jam 15.40, saya mencoba menelpon ke Tyas ternyata Tyas telah sampai di Selemadeg, sesudah kota Tabanan Bali, dalam rangka perjalanan menuju pulang di Cileungsi.
Mahasuci Allah Allahuakbar, baru tadi uang di kirim lewat ATM sekarang anaknya sudah naik bus.


Kamis, 22 Juli 2010.


Terbangun agak siang, sewaktu melihat jam e.. ternyata sudah jam 04.00 pagi, ada sedikit niatan untuk tidak berpuasa hari ini, tetapi ada bisikan mengapa tidak jikalau setiap hari selalu mendapat bisikan dari yang Ghoib, berpuasa sajalahhhh.

Sahur dengan membuat mie, sementara ibunya sengaja saya ngak bangunkan supaya ngak puasa maksudnya, e.. malahan bangun itu setelah saya selesai makan sahur.

Ternyata jam yang dijadikan patokan melihat waktu itu jam yang di luar yang waktunya sengaja di majukan 10 menit agar anak sekolah cepat persiapannya.

Dan jam di dalam sewaktu akan mengerjakan shalat tahajud, malahan menunjukan 10 menit lebih lama, padahal jam ini yang selalu di cocokan dengan waktu international dengan menekan telepon 103, jikalau anda mendengar gong ini waktu menunjukan..

Apakah ngak ghoib begitu.

Sehingga ada waktu buat ibunya makan sahur.

Sewaktu menelpon ke Tyas setelah shalat Shubuh pagi ini, keretanya baru sampai di Bangil.

Dan menelpon lagi sewaktu akan berangkat ke kantor Tyasnya baru masuk Sidoharjo.

Sewaktu di kantor jam sudah menujukan 09.10, Tyasnya sudah di rumahnya mbah Yah, Sidotopo untuk beristirahat, sebab keerta Gaya Baru Malam Selatan yang akan mengantarkan ke Jakarta berangkat dari Gubeng jam 12.30 siang ini.

Saat selesai shalat Mahgrib di rumah Tyasnya baru sampai di Madiun.




Jumat, 23 Juli 2010.




Kepayahan masyarakat, yang di bebani perihal keamanan tabung gas masak, yang di akui sendiri oleh pertamina bahwa tabung gas dari periode awal hingga periode tertentu memang tidak standard SNI, padahal Pertamina itu kan pemerintahan juga, di sini letaknya ke tidak beresan mengelolah pemerintahan, di banyak aspek, belum lagi di jalan raya yang akibat banyaknya pengguna jalan baik dari motornya dan mobilnya semua memperebutkan ruang kosong didepannya walau hanya 1 cm luasnya.

Dan mengakibatkan kepayahan massal, oleh sebab itu saat ini kalau ada yang menyulut kerusuhan hari ini sangat sekali terbakar.

Dan akan melunak lagi setelah masyarakat istirahat panjang hari sabtu dan minggu dan senennya dengan semangat baru mulai bergelut lagi di jalan, itu sebatas yang mempunyai waktu libur, sedangkan yang tidak punya.

Sampai di mana daya tahannya Bangsa Indonesia dengan model pengelolaan negara seperti ini.

Kalau mengkaji berbagai pengalaman negara dengan kertas kerja strategiknya, terlihat sekali mereka seperti Chinna Srilangka, Denmark, India mempunyai visi yang cantik terhadap kehidupan kebangsaannya, kalau saya lihat di negeri ini ngak ada.


Over €3 billion (in 1999 prices) was allocated to the Public Transport Priority of the
ESIOP. Over €2 billion was earmarked for the Greater Dublin Area (mostly for Luas
and Suburban Rail), while almost €1 billion was earmarked for the National Measure
(mainly for Rail Safety and track improvements). In the 2000-2004 period, actual
expenditure equalled €2.5 billion (3% above forecast), of which €215 million came
from the ERDF (9% above the planned figure). Spending in the BMW region was
only 55% of the level envisaged in the OP forecast, while in the S&E expenditure is
13% ahead of forecast.

Lebih dari € 3 milyar (pada tahun 1999 ) dialokasikan untuk Angkutan Umum Prioritas dari
ESIOP. Lebih dari € 2 miliar diperuntukkan bagi Greater Dublin Wilayah (sebagian besar untuk Luasdan Suburban Rail), sementara hampir 1 000 000 000 € telah dialokasikan untuk Mengukur Nasional (Terutama untuk KeselamatanKA dan perbaikan track). Pada periode 2000-2004 aktual pengeluaran setara € 2,5 miliar (3% di atas perkiraan), dimana € 215.000.000 datang dari ERDF (9% di atas angka yang direncanakan). Pengeluaran di kawasan BMW hanya 55% dari tingkat digambarkan dalam ramalan OP, sedangkan di S & E adalah pengeluaran 13% depan dari prediksi.

Yang saya akui daya tahan bangsa ini sangat liat, tetapi daya tahan ini tidak dipakai sebagai nilai strategis untuk mengembangkan kebaikan bersama, akhirnya harus dilepaskan ke hukum alam, seberapa jauh kuatnya.

Tapi tadi sewaktu sehabis shalat shubuh dan membuka Al Quran terbaca di ayat 120 surah Al Imran, dimana Allah memberikan alat kepada Manusia berupa kemampuan untuk bertahan yaitu berupa ”Sabar dan Bertakwa ”

Luar biasa.

Lemparkanlah hamparan sabar di hadapanmu dan berjalan lah di atasnya dan isilah dalam perubahan waktu ke waktu di dalam dunia sabarmu dengan Ketakwaan.

Luar biasa.

Sebab banyak orang yang sabar tetapi tidak bertakwa.

Siang menjelang saat akan pulang kantor, menyempatkan ke Carefure untuk membeli sesuatu lauk untuk anak- anak di rumah, ternyata hari ini harga- harga naik semua, ikan yang biasanya ada korting sekarang ngak ada, yang ada hanya daging rendang, pertimbangan ketat untuk membelanjakan uang yang tidak seberapa banyak tetapi harus tepat sasaran, kalau beli daging rendang dan nanti kalau saat pulang di jalan kesehatan akan mampir untuk membeli bakso, sehingga di rumah bisa makan bakso dengan soup daging, kesimpulannya, sektor pangan sangat menyita anggaran.

Pada hal puasa masih tiga minggu lagi.



Minggu, 25 Juli 2010.

Dua orang meninggal dunia di kompleks perumahan, pengumuman tadi shubuh tidak terdengar, untung saja terjadi perubahan mood mengapa kok ngak suka ke pasar, biasanya setiap Minggu pagi sudah ke pasar, rupanya ada firasat ini, yaitu dua orang meninggal di Kompleks, yang satu pegawai negeri BAKN tetapi kalau sore hari bekerja sebagai apotik, dan jarang pulang, dan yang satu adalah salah seorang staf teknis kontraktor swasta yang mengerjakan pekerjaan di Samarinda Kalimantan, ia meninggal di sana, di perkirakan jenazahnya masuk kompleks sekitar jam 11.00 siang.

Pagi berenam berangkat ke tempat kematian yang ada jenazahnya dahulu yang di tuju, yaitu pegawai BAKN, saya dengan istri, pak Taufik dengan istri dan Bapaknya Sandi dengan istri, setibanya di sana seperti rasa lupa sebab melihat sesama penghuni kompleks perumahan semuanya sudah naik umurnya, lama ngak ketemu, sampai lupa mencari seseorang yang biasanya bersahabat kalau ada acara kematian seperti ini, di cari keliling dan ada seseorang yang duduk di depan saya tetapi dia juga ragu, tetapi kalau di tarik mundur, bisa jadi itu orangnya, akhirnya saya memberi aba- aba ternyata ia menyahut, berarti betul ini orangnya, yang membuat agak lupa adalah giginya yang ompong dan rambutnya yang memutih.

Yang lain masih ingat apalagi di sebabkan status tubuhnya yang kalau pendek ya tetap pendek, dan kalau terjadi penggemukan tidak terlalu drastis perubahan tubuhnya.

Tadi pagi sebelum takziah kematian sudah berniat akan lari pagi, dan sekarang di tempat takzia ada meja kaki empat tempat memandikan jenazah telah selesai di gunakan, jenazah telah di mandikan, akhirnya meja pemandian jenazah itu saya angkat bersama seseorang untuk dibawa ke tempat kematian yang jenazahnya sedang dalam perjalanan dari Kalimantan ke Jakarta.

Saya anggap mengangkat meja ini sebagai ganti olah raga tadi pagi, sehingga bersemangat untuk mengangkatnya, dan betul juga ada rasa enak di badan sebab ada keringat yang keluar.

Kembali lagi ketempat takziah semula, dan datang seseorang langsung bersalaman dengan saya dengan penampilan yang sangat layu, kemungkinan penyakit besar pikirku, sebab sewaktu saya menyapu ujung kakinya dengan pandangan tajam mataku, terlihat pucat.

Saya di ijinkan untuk menekan syaraf di telapak tangan kirinya di pangkal jempolnya dan ia merasa kesakitan yang luar biasa, saya anjurkan untuk secepatnya cek kesehatan.

Ternyata ada pemberitahuan jikalau jenazah yang dari Kalimantan telah memasuki kompleks perumahan dan segera di makamkan sebab tidak lagi di mandikan, banyak orang yang meninggalkan tempat duduknya untuk menuju rumah yang kematian di belakang masjid.

Setibanya disana ada sedikit aneh, yaitu mobil jenazah terbaca sebuah nama yayasan gereja, dan ada beberapa wajah sesama karib si jenazah yaitu wajah asing timur keturunan, sehingga saya memutuskan untuk menunggu jenazah di masjid saja bersama dengan pak Yapis.

Masjid sedemikian lenggangnya, setelah shalat tahyatul masjid dan salam dan salaman dengan pak Yapis utnuk mengingatkan jikalau hari Senen besok ada Nisfu Syaban.

Setelah pak Yapis dengan nada serius untuk menyatakan perhitungannya bahwa besok adalah hari nisfu Syaban, tiba- tiba jenazah memasuki masjid di iringi banyak kerabat dan tetangga satu kompleks perumahan, setelah di shalati langsung di bawa ke kuburan kompleks.

Setelah jenazah di turunkan di liang lahat dan saya sempat menaburkan tanah kubur ke makam, saya angkat kembali keranda Jenazah bersama seseorang untuk di dekatkan kerumah kematian yang PNS BAKN tadi.

Tiba di rumah itu tidak terlalu lama sudah terlihat tanda akan di kumandangkan adzan Zhuhur, banyak orang menuju Masjid terdekat dan disana shalat Dzhuhur pun di langsungkan.





Senen, 26 Juli 2010.

Mengikuti dua rapat, rapat Jalan Tol dan Kereta api dan rapat Rawa Pening, yang sedikit banyak di ikuti jalan Tol dan Kereta Api.

Pulang agak cepat sebab malam ini akan menyelenggarakan nisfu Syaban di rumah.

Tadi pagi sewaktu berangkat sempat membeli kue di Donat Aldi.

Pada saat acara nisfu syaban di laksanakan semuany shalat maghrib bersama, setelah itu membaca yasin tiga kali, terlihat disini Fifinya yang semangat ingin membaca Yasin bisa menyelesaikan bacaannya tetapi lambat.
Setelah itu doa Nisfu Syaban di lantunkan dan di tutup dengan bacaan Al Fatiha dan langsung shalat Isya, setelah itu makan baso buatan di rumah, tetapi biji baksonya membeli sewaktu hari Jumat kemaren.

Setelah itu di susul dengan makan kue donat, setelah itu minum ramuannya berupa es krim di campur minuman kola bersoda dan setelah itu di beri orio, enak bener.

Tyas sendiri yang belanja dan saya tidak tahu, tetapi semangat nya untuk memeriahkan malam Nisfu Syaban ini yang harus di hargai.

Malam semakin larut, ngak sampai lama Fifi langsung tidur dalam pangkuanku.


Selasa, 27 Juli 2010.

Hujan deras mengguyur di pagi hari, berangkat dari rumah tidak ada tanda- tanda akan hujan deras, sehingga permasalahan pagi dijalani juga dengan sedikit ketegangan, sebab pada waktu yang sama tiga anak hendak keluar rumah semuanya, Astari minta ikut hingga pertigaan Gandoang sementara Tyas yang akan ke SMA N Cileungsi bersama Fifi akan menyusul sementara berjalan kaki dahulu, nanti setelah Astari turun, saya balik arah lagi mengambil mereka ternyata mereka berjalan belok ke kiri sehingga sepanjang jalan balik tidak berjumpa, hingga ke rumah, ibunya yang di rumah merasa aman- aman saja saya malahan mencari dua anak yang beda jalan.

Berangkat lagi memasuki jalan kampung dan setelah motor di kendarai agak cepat di jalan kampung itu terlihat Tyas berjalan berdua dengan Fifi, baru sampai di depan sekolahannya Yasin, begitu tiba, motor di naiki bertiga langsung kempes ban belakang.

Maju dahulu ke ujung jalan memompa sepeda motor dan balik lagi, malahan Fifinya sudah sampai di belakang sekolahannya.

Tyas ikut sampai jalan masuk lorong menuju SMA N Cileungsi. Dan berangkat sendiri ke kantor, udara memang pagi ini mendung, dan mulai mengenakan plastik hujan di depan deretan kedai onderdil sepeda motor di Ciracas, setelah di kenakan berjalan lagi menembus rintik hujan, belum deras amat, hujan deras sewaktu di depan RS Fatmawati, banjir, genangan air dan mobil mogok mewarnai kemacetan pagi ini.

Paling payah jikalau hujan demikian, tetapi punya cara mengatasi, sepanjang jalan kehujanan berucap Alhamdullillah, sebab semua ini hanya Allah semata yang tahu, dan Allah semata yang menolong.




Saya lihat di citra satelit ternyata wilayah Jakarta hingga Cirebon ada gulungan badai dan di sebelah timurnya terang benderang. Pengaruh badai ini hingga ke seluruhan Lampung dan sebagian Jambi. Tetapi keseluruhan Sumatera hujan lebat dan sedikit sekali yang ringan.

JAKARTA--MI: Selasa (27/7) pagi sejak pukul 07.50, hujan turun merata di Jakarta. Oleh karena itu, pengguna jalan diiimbau untuk berhati-hati. Permukaan jalan yang licin dan pandangan yang terbatas bisa menyebabkan terjadinya kecelakaan.

Selain itu pengguna jalan juga diimbau untuk waspada terhadap pohon yang tinggi dan papan reklame. Hujan deras disertai angin, sewaktu-waktu, dapat menumbangkan pohon dan papan reklame.

Genangan air juga patut diwaspadai di beberapa titik yang menjadi langganan banjir, lubang yang biasanya tertutup oleh genangan air juga bisa menyebabkan kecelakaan.

Masyarakat pengguna jalan terutama pengendara sepeda motor apabila berteduh dihimbau untuk mencari tempat yang tidak mengganggu arus lalu lintas.

Banyaknya pengendara sepeda motor yang berhenti untuk bertenduh di bawah fly over dan jembatan penyeberangan juga menyebabkan arus lalu lintas terhambat. Selain itu genangan air biasanya menyebabkan kemacetan di beberapa ruas jalan. (*/TMC)


Di kantor sekitar jam 10.00 ada pertemuan umum di kantor sebab Kapus yang lama akan menduduki jabatan sebagai sekretaris Badan dan ada Kapus baru yang dahulu jabatannya Sekretaris Badan Penelitian.




Rabu, 28 Juli 2010.

Kondisi badan tidak mengijinkan untuk terlalu di eksploitasi, sebab kemaren seharian kehujanan, sekarang terlihat tanda- tanda penurunan.


Kamis, 29 Juli 2010.

Mengikuti pembahasan penyegaran para peniliti dengan narasumber dari LIPI tiga orang.

Saat pulang sore itu, di tobrok sepeda motor anak sekolah SMU sekolah Islam, di Kelapa Dua Wetan sebelum danau dari arah pertigaan Indomilk,
Menobrok dari samping, saat saya sudah lewat, saya memperhatikan ke samping bahwa ada motor hijau yang akan keluar, lho saya kan sudah lewat dan motor itu kok ngak mengerem, roda depan motor itu memasuki belakang kakai kiri saya dan di tobrok dengan pijakan kaki sebelah kiri motor saya, dan saya merasa kok empuk amat, dan motor goyang, syukur tidak jatuh, saya cepat mengurangi kecepatan yang memang tidak terlalu kencang, tetapi rupanya besi cengkang yang di gunakan untuk memindahkan gigi persneling di kaki kiri itu yang di tobrok belakangnya dan sekarang patah.



Anak itu terlihat jatuh, dan berdiri dan menghampiri saya sambil menahan rasa sakit di tangan kanan, saat ia minta maaf saya menerima dengan baik sebab saya juga punya anak.

Akhirnya saya terbengong sendiri bagaimana membawa motor ini dari jalan sebab posisinya masuk ke gigi tiga dan patah perubah giginya.

Ada beberapa anak sekolah yang lain kelas, rupanya yang menobrok itu anak kelas satu dan sekarang anak kelas dua yang mendorong untuk sampai ke bengkel terdekat, dari sana si bengkel mengambil alat dan di putar persnelingnya hingga mencapai nol atau netral, setelah itu motor di dorong sambil mencari di mana tukang las terdekat.

Saat mendorong melintas di dekat danau air yang tergenang ada seorang anak muda yang menolong untuk mendorong sambil menghidupkan motornya, jadilah saya melaju dengan mesin mati dan di dorong pakai kaki kiri, sampai di pertigaan depan saya dorong motor ke kiri mencari tukang las.

Las, proses pengerasan di mulai, saat ia bertanya saya jelaskan peristiwa tumbukan motor dengan ban depan anak sekolah, ia hanya tersenyum, yang namanya jalan raya, apa saja bisa terjadi.

Saya minta sekalian di las pegangan belakang agar tidak goyang.

Shalat Ashar di masjid jin dan setelah itu pulang.

Mampir di Giant sebab Fifi ke habisan susu.





Jumat, 30 Juli 2010.



Uang Seratus Ribu hari ini sangat tidak ada harganya.

Hanya bisa membeli, ikan bandeng 1 ekor berat 780 gram, daging giling seberat 600 gram, pasta gigi klas dua, macam- macam mie masing masing 2 buah sebanyak 5 mie.

Luar biasa inflasi ini, bagaimana orang lain.

Saat pulang sore hari, melintas sepeda motor dengan muatan 5 jiwa, bapaknya sebagai pengemudi motor, anaknya yang agak besar di dudukan di depan, anaknya yang agak kecil duduk antara ibu dan bapaknya dan anaknya yang kecil yang saat itu di tengah jalan yang terik dengan panas matahari menjelang sore sedang makan kacang, dan ibunya.

Tiba- tiba saat melintas sambil perlahan saja motor yang saya kemudikan terlihat ada plastik hitam jatuh, saya pikir pasti keluarga yang tadi yang menyalip saya yang memiliki, tetapi kenyakinan itu meragukan, daan saat melintas jembatan diatas jalan kereta api pasar minggu di puncak jembatan, terlihat keluarga itu sedang menurunkan anak- anaknya, ternyata setelah saya dekati, ibunya hampir pingsan sambil duduk di atas motor, terlihat wajah yang pucat.

Saya turunkan dari motor, tetapi ini di puncak flyover pasar minggu saya ngak bisa leluasa minta tolong kepada seseorang.

Agaknya bapak itu hanya minta biarkan saya istirahat dahulu, setelah itu mereka saya tinggalkan, saya tidak bisa apa- apa, hidup tidak hanya sekedar kebaikan.

Di ujung malam, setelah makan malam, keluar rumah, ternyata di balai bambu di luar ruangan di bawa pepohonan bapaknya Rani tetangga telah duduk di sana dan ia terlihat gembira saat saya dekati untuk berbicara sekedar pelepas ucapan setelah beberapa minggu tidak ketemu.

Hingga jam 20.50 baru masuk rumah untuk mendengakan warta berita radio jerman.



Sabtu, 31 Juli 2010.

Ibunya di rumah membuat soto madura, yang resepnya ada di komputer dan rasanya enak tenan.

Hingga sore hari soto madura itu masih bertahan.