Rabu, 1 Agustus 2012
02.00 Sahut
menyahut para pembangun waktu sahur terdengar jelas, dari televisi masih
menyiarkan acara shalat teraweh di masjidil Haram Makka Arabsaudia, bangun dan
masuklah dibulan Agustus Mahasuci Allah dengan segala kekuasannya.
03.00 shalat
tahajud
11.00 Matahari pun cukup terik saat berada di BTPN
Cabang Cileungsi, jumpa kembali dengan pensiunan dari Tanjung Sari, bapak H
karim, yang bulan lalu sempat ketemu, kemudian masuk bapak H Uum dari Cariu,
pembicaraan hangat, sebab saya teringat ucap pak H Karim bulan lalu bahwa dia
berkepentingan dengan BTPN, ternyata untuk nikahan putrinya.
12.05 saat diperkirakan waktu shalat Dzhuhur tiba bertiga keluar dari BTPN untuk mencari tempat shalat, berjalan bertiga dengan para pensiunan mencari masjid, orang- orang pensiunan ini bukan sedang main sinetron, tapi memang mencari hidayah Allah SWT, ternyata istri ikut keluar dari BTPN, istri bilang ngapain aku di bank sendirian, ya ikut shalat dong.
Tempat shalat
nya masjid Al Ithiad kompleks Kenari, agak jauh masuk kedalam, melewati tempat
pembuangan sampah yang meninggalkan bau yang menyengat.
Saat shalat pak
H Karim dipersilahkan menjadi imam shalat.
12.23 kembali berjalan
menuju ruang tunggu BTPN, kali pak H Karim tinggal dahulu di masjid sebab hendak menjumpai putranya.
Di bank tidak perlu menunggu terlalu lama
Di bank tidak perlu menunggu terlalu lama
12.30 saat
nomer 64 giliran saya dipanggil, ternyata ditolak disuruh datang tanggal 4,
sebab uang belum masuk.
Sejak hari ini BTPN memberlakukan peraturan baru, siapa yang betul- betul nasabah KCPCileungsi diijinkan untuk berurusan dengan uang pensiun sejak awal bulan hingga hari keempat, untuk hari berikutnya disediakan untuk nomer BTPN nya yang tedaftar di tempat lain, saya kena, sebab nama saya terdaftar di BTPN Bogor.
Sejak hari ini BTPN memberlakukan peraturan baru, siapa yang betul- betul nasabah KCPCileungsi diijinkan untuk berurusan dengan uang pensiun sejak awal bulan hingga hari keempat, untuk hari berikutnya disediakan untuk nomer BTPN nya yang tedaftar di tempat lain, saya kena, sebab nama saya terdaftar di BTPN Bogor.
12.35 Kemacetan
parah masih terjadi di jalan raya Cileungsi, ternyata kemacetan berlanjut
hingga di Cikeas.
13.30 ATM bank Mandiri untuk kirim ke rekeningnya Aswan Makassar dan Tyas Denpasar.
13.35 masuk antrian kasir.
13.41 antrian di bank mandiri Citragrand Cibubur Kranggan lokasi di jalan naik Cikeas, antrian ke 7.
13.45 antrian ke 3.
13.48 sudah didepan kasir. Setelah itu mulai berangkat ke kantor pos Cileungsi
14.15 tiba di Kantor pos Cileungsi, Kantor pos sudah tutup, memag hari sudah siang, saya hanya mencoba kemungkinan, mungkin belum tutup
14.30 tiba di Bank Muamalat Cileungsi, e e ikutan tutup juga.
14.45 pasar Cileungsi, belanja tomat, bw merah, bw putih, kol, kangkung.
Sementara istri
juga belanja: ubi merah, waluh kuning seiris, tomat, bw merah, lombok.
Saat melintasi
masjid Al-Hidayah Kampung Sawah depan Terminal Cileungsi, mampir sebentar untuk
meletakan takjilan sepiring kurma, Takjilan ini adalah porsi terakhir yang di
stok di rumah untuk diambil satu- persatu setiap hari dan diberikan ke masjid
yang dijumpa setelah itu melanjutkan perjalanan pulang.
17.56 saat buka puasa, ramai- ramai kecuali Yasin, enak tenan kolak buatan sendiri.
23.37 masuk rumah dari musholah setelah berhenti tilawah diujung juz 14 Al-Quran, merenungi sejenak, sebab sudah menjumpai sujud tilawah yang terdepan dalam Al-Quran, sempat dihaturkan permohonan sehatnya anak-anak, istri dan ibu & ibu mertua
Hari ini Tyas
tidak berpuasa sebab lagi haid.
Kamis, 2 Agustus 2012
08.40 Tiba- tiba ada pengumuman gangguan di hubungan internetnya, sebab sistim pengiriman uang di kantor pos menggunakan jasa online dengan internet.
08.45 Pagi baru saja beranjak siang, jalanan di perempatan Cileungsi penuh sesak dengan angkutan truk besar, truk pasir, truk industri, truk distribusi, dan kendaraan penumpang umum.
08.50 bank Muamalat kantor cabang Cileungsi untuk mengirim anak yatim NTT -TTS, administrasi sudah padat dipagi ini, tidak disadari kecamatan Cileungsi tumbuh sebagai pusat keuangan disisi timur kota Jakarta, hal serupa terjadi di wilayah pinggir kota Jakarta seperti Depok, Bekasi, Tangerang.
Satu hal yang menjadikan optimisnya pemikiran ini adalah saat merealisasikan infrastruktur melingkar dari Bekasi Utara paling sebelah timur, masuk Cileungsi, Cibubur, Depok, Gunung Sindur, Cengkareng, pantai utaranya, dibuatkan juga sabuk hijau selebar 1000 m yang memisahkan dua jalan bebas hambatan.
09.10 kasir bank Muamalat memanggil, lumayan antrian pagi ini.
09.30 keluar dari Bank Muamalat, motor setia itu menunggu dengan wajah terkoyaknya, tenang dan sabar.
Dekat kantor pos ternyata ada penjual grosir dan dalam kesempatan ini membeli kue lebaran buat yatim dan dhuafa sebanyak 10 dos dan setiap dosnya berisi 6 toples.
Kemana sasaran pemberian takjilan hari ini, dipilih musholah dekat rumah sebab anak- anak tetangga sering melaporkan jikalau saat takjilan tidak ada makanan yang di santap, betul juga saat menuju kesana sore itu sambil ditemani Fifi melihat beberapa anak- anak yang semangat datang ke musholah sebab ada takjilan maghrib ini.
Jumat, 3 Agustus 2012
Kamis, 2 Agustus 2012
08.30 antri di
kantor pos Cileungsi bagian wesel, untuk mengirimkan sedikit rezeki ke ibunda
di Wonorejo- Lumajang, dan paklik Bambang di Tempeh- Lumajang.
08.40 Tiba- tiba ada pengumuman gangguan di hubungan internetnya, sebab sistim pengiriman uang di kantor pos menggunakan jasa online dengan internet.
08.45 Pagi baru saja beranjak siang, jalanan di perempatan Cileungsi penuh sesak dengan angkutan truk besar, truk pasir, truk industri, truk distribusi, dan kendaraan penumpang umum.
08.50 bank Muamalat kantor cabang Cileungsi untuk mengirim anak yatim NTT -TTS, administrasi sudah padat dipagi ini, tidak disadari kecamatan Cileungsi tumbuh sebagai pusat keuangan disisi timur kota Jakarta, hal serupa terjadi di wilayah pinggir kota Jakarta seperti Depok, Bekasi, Tangerang.
Kalau sistim
ini bisa berkembang baik, maka bisa jadi daerah pinggiran Jakarta melingkar
menjadi pusat pertumbuhan ekonomi nasional dan pusat kata Jakarta nya mulai
mengurangi pertumbuhannya dan menghususkan untuk kebutuhan residential dan
goverment saja.
Sudah tentu
harus ada infrastruktur baru yang menghubungkan Cikarang Utara, bisa jadi
Bekasi Utara sisi Timurnya, Cibarusa, Cileungsi, Cibubur, Depok, Gunung Sindur,
Tanggerang, Cengkareng.
Dan diujung
infrasrtuktur diatas adalah pelabuhan export, sehingga dibutuhkan pelabuhan
eksport di dua tempat, di Bekasi Utara sisi Timur dan di Cengkareng, pelabuhan
efisien space saja, jangan memanjang mengikuti daratan, tapi memanjang menjorok
ke laut, tanpa menghalangi laut arus bawah horizontal bergerak bebas.
Satu hal yang menjadikan optimisnya pemikiran ini adalah saat merealisasikan infrastruktur melingkar dari Bekasi Utara paling sebelah timur, masuk Cileungsi, Cibubur, Depok, Gunung Sindur, Cengkareng, pantai utaranya, dibuatkan juga sabuk hijau selebar 1000 m yang memisahkan dua jalan bebas hambatan.
didalam sabuk
hijau tersebut terdapat sungai buatan besar yang membelok kan semua aliran
sungai yang masuk
Jakarta ke arah kanan menuju Bekasi Utara Timur, dan masuk kiri menuju Cengkareng Pantai.
Jakarta ke arah kanan menuju Bekasi Utara Timur, dan masuk kiri menuju Cengkareng Pantai.
Saat inilah
nantinya akan muncul suatu design aliran sungai dibawahnya ada aliran sungai.
Dinamisasi
planning sudah harus disiapkan, apakah tetap Jakarta tumbuh dengan basis
industri pengolaan atau industri manufactoring, dan orientasi pasar apakah
masih tetap nusantara atau mancanegara atau keduanya.
Efek berikutnya
adalah memindahkan semua pabrik industri, gudang, terminal, industri pengolaan,
keluar dari kawasan Jakarta.
Tapi kita perlu
melihat, posisi eksport kita hari ini bagaimana,
09.10 kasir bank Muamalat memanggil, lumayan antrian pagi ini.
Tapi masih
harus menunggu sebab urusan per bank an istri belum selesai.
09.30 keluar dari Bank Muamalat, motor setia itu menunggu dengan wajah terkoyaknya, tenang dan sabar.
10.00 masuk
antrian di kantor pos Cileungsi untuk melanjutkan pengiriman wesel yang tadi
terhalang online nya dan ditinggal ke bank Maumalat.
Syukur saat itu
juga nama dipanggil dan langsung di proses dua weselpost untuk ibunda
Wonorejo-Lumajang dan paklik di Tempeh-Lumajang.
Dekat kantor pos ternyata ada penjual grosir dan dalam kesempatan ini membeli kue lebaran buat yatim dan dhuafa sebanyak 10 dos dan setiap dosnya berisi 6 toples.
Disebabkan
barang 10 dos ini mengambil tempat sepenuhnya di goncengan motor maka istri
mengusulkan program untuk mencari beras juga buat yatim dan dhuafa
Kemana sasaran pemberian takjilan hari ini, dipilih musholah dekat rumah sebab anak- anak tetangga sering melaporkan jikalau saat takjilan tidak ada makanan yang di santap, betul juga saat menuju kesana sore itu sambil ditemani Fifi melihat beberapa anak- anak yang semangat datang ke musholah sebab ada takjilan maghrib ini.
Apa arti
takjilan buat mereka, tetapi takjilan yang sederhana hari ini akan mengangkat
semangat mereka untuk berbagi saat sudah berpenghasilan.
Jumat, 3 Agustus 2012
Lauk sahur hari
sangat sederhana sehingga badan terasa tidak bersemangat, ada penurunan
persepsi pada semua permasalahan.
Konsumsi
kalsium kurang.
10.00 meng
upload blogger ko lambat banget sih, menggunakan modem smartfren rajanya lelet.
11.00 menuju
masjid kompleks perumahan untuk mengerjakan sholat Jumat.
17.30 membawa
takjilan ke mushola
23.59 masuk
rumah bersama istri dari musholah setelah berhenti tilawah di jus 15
Sabtu, 4 Agustus 2012
23.44 di saat malam semakin larut, keluar dari musholah setelah membaca Al-Quran dan berhenti setelah masuk beberapa halaman di jus 16.
Minggu, 5 Agustus 2012
Senen, 6 Agustus 2012
08.00 bermotor sendirian menuju perempatan Cileungsi, pagi ini belum terlalu parah keadaan jalan raya entah sebentar siang.
09.58 tiba di kantornya pak Jaja Widyaiswara, Pusdiklat PU Pasar Jumat, pak Jaja yang minta datang untuk menerima bungkusan Ramadhan, saat sudah tiba dirumah sekitar jam 12.13 bungkusan itu dibuka oleh istri dan isinya, ada sarung buat Yasin, Sajadah dan Mukenah untuk Tyas, balado telor, makanan kecil lainnya.
17.30 membawa thermos air panas, gelas, gula, kopi, sendok, kurma kualitas baik menuju musholah untuk buka puasa dengan warga.
23.44 melangkah keluar dari musholah bersama istri setelah berhenti bacaan Al-Quran di juz 19, dilangit bulan bersinar redup setelah melewati masa terangnya, posisi bulan saat ini jam sembilan pagi.
Sabtu, 4 Agustus 2012
Hari ini yang
tidak berpuasa Ramadhan 3 anak, yaitu Tyas, Yasin dan Fifi, alasannya sewaktu
makan sahur lauknya tidak enak.
11.00 motor
berjalan sarat dengan muatan besar,
yang di bawa, 1
karung gula dan 5 minyak kemas 0.9 kg
11.30 istri
datang membawa plastik gula, gula dibuka dan diukur kemudian dimasukan plastik, 1 karung dapatnya
57 gula literan.
23.44 di saat malam semakin larut, keluar dari musholah setelah membaca Al-Quran dan berhenti setelah masuk beberapa halaman di jus 16.
Terasa benar
Rosullulloh Nabi Muhammad SAW tidaklah meninggal, kalaupun meninggal rasanya
baru kemaren meninggalkan kita, ayat- ayat Al-Quran yang diwahyukan kepada
Rosululloh, masih terbaca dengan tartil nya, Subhanalloh.
Minggu, 5 Agustus 2012
17.35 membawa
thermos air panas dan kopi sanchetan air untuk buka puasa di musholah di bantu dengan Fifi, tidak beberapa kemudian ank- anak RT datang dan semua berkemas membersihkan musholah.
17.58 Adzan Maghrib pun terdengar dan buka puasa minum kopi dan gorengan.
17.58 Adzan Maghrib pun terdengar dan buka puasa minum kopi dan gorengan.
Senen, 6 Agustus 2012
00.01 mulai
jaga malam bersama 6 orang se RT yang sudah menunggu, keliling bersama
mengelilingi wilayah RT 05 - RW 08, disudut yang gelap dibatas terakhir halaman
kompleks perumahan dan rumah penduduk berhenti cukup lama, sambil membicarakan
tentang di cabutnya penerangan jalan beberapa minggu lalu, oleh petugas PLN.
alasannya
pemasangan lampu liar.
Pembicaraan
yang jadi gurau di tengah malam adalah peristiwa di Tanzania- Africa, dimana
seorang suami meninggal akibat empat orang istrinya minta bersamaan pada
suaminya.
Malam ini
bulan tak nampak lagi wujudnya, entah kemana, udara dingin tidak terasa.
08.00 bermotor sendirian menuju perempatan Cileungsi, pagi ini belum terlalu parah keadaan jalan raya entah sebentar siang.
Saat motor mau
ditinggal di bawah jalan layang Cileungsi, mencari berkali- kali yang namanya
gembok kuningan kok ngak ada biasanya nempel dengan kuncinya, apakah hilang,
berarti harus membeli lagi.
akhirnya motor
di tinggal tidak dengan kunci
09.58 tiba di kantornya pak Jaja Widyaiswara, Pusdiklat PU Pasar Jumat, pak Jaja yang minta datang untuk menerima bungkusan Ramadhan, saat sudah tiba dirumah sekitar jam 12.13 bungkusan itu dibuka oleh istri dan isinya, ada sarung buat Yasin, Sajadah dan Mukenah untuk Tyas, balado telor, makanan kecil lainnya.
Saat pulang
tadi sekitar pukul 11.45 perempatan Cileungsi terjadi kemacetan lalu lintas mengunci
lingkar arus kendaraanya sehingga macet total, sejak dahulu, kemacetan di
Cileungsi ini parah adanya, dibuatkan jalan fly over tidak terlalu menolong
keluar dari kemacetan,
17.30 membawa thermos air panas, gelas, gula, kopi, sendok, kurma kualitas baik menuju musholah untuk buka puasa dengan warga.
23.44 melangkah keluar dari musholah bersama istri setelah berhenti bacaan Al-Quran di juz 19, dilangit bulan bersinar redup setelah melewati masa terangnya, posisi bulan saat ini jam sembilan pagi.
Bulan yang
bersaksi, bulan yang pernah dikejar oleh Nabi Ibrahim yang hendak dijadikan
Tuhannya seandainya bulan itu tidak tenggelam di ufuk barat, bulan yang
bersaksi terhadap teriakan - teriakan mesum ditempat tak terhormat, bulan yang
bersaksi terhadap rumah mewah yang isinya si koruptor, bulan yang bersaksi pada
rumah gubuk yang dihuni manusia bertakwa yang miskin dan papa yang hanya
ampunan Allah semata yang diharap, bulan yang bersaksi sebegitu banyaknya
manusia yang mengingkari untuk percaya pada Allah yang esa, Allah yang tidak
beranak dan di peranakan, Allah tempat bermuaranya semua panjatan.
Selasa, 7 Agustus 2012
10.15 toko reperasi mixer kue, beberapa kali ini mixer jalannya tidak normal, setelah dibuka ada bagian yang pecah, akan diganti tapi tidak bisa membuka.
11.00 di toko grosir untuk membeli barang sesuatu yang cocok untuk diberikan ke anak yatim dan dhuafa, tapi pilihan dari sekian banyak barang tidak ada yang berkenan.
11.50 mendorong troly supermarket dengan sarat muatan syrop hingga kepinggir jalan dimana ada angkot lewat, istri mengawal syrop dan barang lain di dalam angkot dan rencananya disambung ojek hingga rumah.
12.16 masuk rumah, ternyata istri sudah ada di rumah.
12.30 mulai bekerja mempersiapkan bingkisan buat Dhuafa dan Yatim Piatu, istri bagian gula, Tyas bagian makanan kue lebaran dan jam 17. 00 semua selesai.
17.30 berjalan ke musholah membawa perlengkapan buka puasa berupa kopi dan thermos air panas.
Selasa, 7 Agustus 2012
08.00 bersama
istri bermotor menuju bank para pensiunan BTPN Kantor Cabang Cileungsi setelah
ditunda transaksinya tanggal satu kemaren.
09.00 kemacetan
di perempatan Cileungsi 09.30 di BTPN dapat nomer urut 26, dari informasi
satpan si Ipan puncak kunjungan terjadi tadi pagi jam 08.00
10.15 toko reperasi mixer kue, beberapa kali ini mixer jalannya tidak normal, setelah dibuka ada bagian yang pecah, akan diganti tapi tidak bisa membuka.
10.30 di Bank
Muamalat Kantor Cabang Cileungsi, Yatim NTT-TTS
11.00 di toko grosir untuk membeli barang sesuatu yang cocok untuk diberikan ke anak yatim dan dhuafa, tapi pilihan dari sekian banyak barang tidak ada yang berkenan.
11.30 Giant
Metland, disini dapat barang yang sekiranya cukup cantik untuk disandingkan ke
barang- barang isian Yatim dan Dhuafa, yaitu syrop, beli lima karton dan
menutupi kekurangan gula tiga kilo lagi.
11.50 mendorong troly supermarket dengan sarat muatan syrop hingga kepinggir jalan dimana ada angkot lewat, istri mengawal syrop dan barang lain di dalam angkot dan rencananya disambung ojek hingga rumah.
11.58 bermotor
sendirian sebab istri naik angkot, di tengah jalan terlihat penjual ember,
terlihat payah siang terik itu, beli ember dan sekalian sodaqoh untuk kelelahan
dan kesabarannya mengingat ember yang dijual sangat susah lakunya.
12.16 masuk rumah, ternyata istri sudah ada di rumah.
12.30 mulai bekerja mempersiapkan bingkisan buat Dhuafa dan Yatim Piatu, istri bagian gula, Tyas bagian makanan kue lebaran dan jam 17. 00 semua selesai.
17.30 berjalan ke musholah membawa perlengkapan buka puasa berupa kopi dan thermos air panas.
23.30 keluar
dari musholah setelah berhenti membaca Al-Quran di awal juz 20.
Rabu, 8 Agustus 2012
Ya Allah Tuhanku, semua ini rezeki dari Mu ya Allah
Nenek pedagang tape uli itu terlihat terharu
17.33 bergerak menuju musholah membawa thermos tekan air panas dan kopi susu sanchetan dan gelas, di musholah masih kotor, Fifi menyapunya.
Kamis, 9 Agustus 2012
Seorang dhuafa nasharoh, ikut merasahkan nikmatnya zakat.
Salah seorang anak tetangga yang ditinggal cerai
ayanya
13.00 mengantar bingkisan
19.00 kelelahan, setelah berhari- hari mempersiapkan 60 bingkisan buat Yatim dan Dhuafa, saat shalat Teraweh istri kelelahan sehingga minta shalat sambil duduk saja.
Rabu, 8 Agustus 2012
Dilanda
mengantuk yang bersangatan, diantara sisa waktu, masih sempat membuat jus sayur
dengan campuran : tomat 12 butir sedang, mengkudu banyak juga lebih dari 8 buah
matang, nenas separuh, lha setelah minum dua gelas perasan jus ini badan
mengantuknya luar biasa, jam empat pagi belum sahur juga malahan memilih tidur
dulu akh, tidur sepuluh menit setelah itu badan segar lagi baru bisa sahur di
sisa waktu yang tersedia, imsak 04.34.
!4.00 siang cukup terik, terdengar ibu tua penjual tape itu berteriak- teriak menjajakan tape uli nya, tetapi siapa yang beli, akhirnya Fifi memanggilnya dan mengingat besok saat bingkisan zakat maal keluarga akan di bagikan ibu penjual tape uli tidak bisa di harap kehadiannya, maka hari ini juga diputuskan untuk memeberikan zakat mal untuk dirinya.
Terlihat istri mengiringi dengan membaca doa.
!4.00 siang cukup terik, terdengar ibu tua penjual tape itu berteriak- teriak menjajakan tape uli nya, tetapi siapa yang beli, akhirnya Fifi memanggilnya dan mengingat besok saat bingkisan zakat maal keluarga akan di bagikan ibu penjual tape uli tidak bisa di harap kehadiannya, maka hari ini juga diputuskan untuk memeberikan zakat mal untuk dirinya.
Terlihat istri mengiringi dengan membaca doa.
Ya Allah Tuhanku, semua ini rezeki dari Mu ya Allah
Nenek pedagang tape uli itu terlihat terharu
17.33 bergerak menuju musholah membawa thermos tekan air panas dan kopi susu sanchetan dan gelas, di musholah masih kotor, Fifi menyapunya.
19.00 shalat
teraweh
20.30 memasuki
waktu jedah shalat Witir
Kamis, 9 Agustus 2012
02.00 berempat
keluar dari masjid nurul Huda, pulang dari itikaf di masjid yang digunakan
Jumatan, saya, istri, anak nomer dua Tyas, dan nomer empat Yasin.
Berjalan
menyusuri malam, redup sinar bulan menerangi buram kelamnya langit.
setibanya di
rumah, rasa lapar menggerogoti.
Jangankan
manusia, langit yang diatas sana mengetahui jikalau yang beritikaf malam ini
pasti yang awal puasanya hari Jumat.
07.00
membangunkan anak2 yang masih tiduran sebab ruangan akan di benahi untuk
menerima ibu-ibu yang akan pengajian di rumah.
08.00 ruangan
siap
Seorang dhuafa nasharoh, ikut merasahkan nikmatnya zakat.
Salah seorang anak tetangga yang ditinggal cerai
ayanya
13.00 mengantar bingkisan
Peristiwa tak
disangka, dari rumah sudah membawa tiga bingkisan yang dikemas dalam tas kresek
belanjaan warna hitam, cukup berat, bingkisan pertama diberikan kepada bapat
tua yang dua hari lalu tersesat di kuburan.
Siang itu
sedang duduk2 didepan rumahnya, ya rezeki ngak mencari susah - susah.
Bingkisan kedua
untuk istri Almarhum pak Oing, rumahnya depan kelurahan desa Gandoang ,sekarang
di usianya yang ke 80 ia terlihat sehat, sudah memiliki 10 cucu.
Bingkisan ke
tiga untuk ibu Panadol, disebut Panadol sebab peristiwa 15 tahun lalu ibu itu
demam beberapa lama, kebetulan istri lewat depan rumahnya baru pulang dari RSCM
bersama Tyas dan diberikan panadolnya Tyas, dan sembuh.
Lha siang ini
dicari- cari rumahnya kok lupa, malahan motor berhenti didepan rumah orang
miskin yang bersangatan, bingkisan itu akhirnya diberikan kepadanya.
Siang itu Astari minta di foto bersama kakaknya Tyas
Siang itu Astari minta di foto bersama kakaknya Tyas
19.00 kelelahan, setelah berhari- hari mempersiapkan 60 bingkisan buat Yatim dan Dhuafa, saat shalat Teraweh istri kelelahan sehingga minta shalat sambil duduk saja.
23.30 saat
tersadar dari tidur sebab ada nyamuk serentak menghujamkan sungutnya menghisap
darah, dan terdengar di kejauhan seseorang mentadaruskan Al-Quran.
Ingin berusaha
tidur lagi tidak bisa, jam 23.58 mendengar warta berita malam MetroTV bahwa
kota Manila hampir 60% tenggelam, analisa urban mulai berfikir, dugaan 1,
curah hujan yang berlebihan memang pemicu banjir, tapi letak yang rendah dari
permukaan laut merupakan faktor tambahan, sudah terjadi 60% wilayah perkotaan
Manila terendam banjir, penanggulangannya, buat dinding aliran sungai penyebab
banjir setinggi 150 cm, sebab wilayah kota terendam rata2 100 cm- 150 cm.
Atau alternatip
berikutnya, buat bendung pencegahan di arah datangnya air, dipinggir kota yang
terletak di ketinggian, kemudian dibuatkan saluran pembuangan kearah kira dan
kanan kota hingga ke laut,
Program ini
saja akan membebani anggaran belanja pemeritah Philipina cukup besar, sambil
pemerintahnya memerangi kemiskinannya.
17.45 berjalan menuju musholah membawa thermos air panas untuk seduh kopi sanshetan, Yasin agak terlambat mengirim gelas
Sabtu, 11 Agustus 2012
10.00 beras dua karung besar sudah terbeli, malahan sempat kehilangan tukang ojek yang membawa beras, sebab tukang ojek melewati jalur jalan yang berbeda dengan saya dan istri lewat.
10.10 berangkat menuju Cibubur Plaza sebab ada syrup yang dijual harga miring, tetapi setelah kesana berpayah- payah, jauh dan panas terik ditambah macet segala, sesampai di IndoMart syrop itu tidak ada.
11.58 saat keluar dari Cibubur Plaza terdengar adzan shalat dzhuhur berkumandang.
12.50 setibanya di rumah setelah menurunkan barang, berangkat lagi menuju Indomart Gandoang depan pasar, betul juga disana syrop masih yang paling murah.
13.30 setibanya di rumah istri juga sudah di rumah .
16.00 berangkat ke Giant Metland supermarket untuk membeli sarung 36 pice dan kopi 36 ikatan
17.55 pengisian dan pengemasan sebanyak 36 paket sembako tuntas, maghrib pun datang.
21.30 Kemacetan berikutnya di jalan kesehatan Cijantung, manusia menyemut malam itu tak habis- habisnya, yang dibeli juga ngak ada, padat sekali suasana di jalanan.
22.00 tiba di Carefure Lebakbulus, suasananya sangat ramai, saat saya masuk ternyata orang sudah keluar, mungkin belanjanya sejak dua jam an yang lalu.
Minggu, 12 Agustus 2012
03.30 makan sahur dengan tumisan kangkung
Perdesaan yang dituju demikian sunyinya
Suasana permukiman
Terlihat ibunya anak-anak sedang mendata penerima zakat
Anak- anak yang bermain yangtak ber ayah lagi
12.20 mulai berdatangan rombongan mustahik yang diundang tadi pagi.
Datang dengan kesederhanaan
diterima dengan kesederhanaan juga
Menyerahkan semua perbuatan ini untuk meningkatkan takwa pada Allah SWT
Berbahagia bersama mereka yang miskin dan yatim
14.00 acara selesai.
17.00 menghadiri acara buka puasa warga RT 05 RW 08, acara buka puasa di gelar di atas jalan depan rumah dengan menggelar tikar, tajamnya batu dasar jalan yang terkikis air masih terasa, saat jam menunjukan 17.40 saya diminta memberi tausiah, tausia yang saya bawakan adalah sepotong hamparan taman surga yang diletakan di masjidil Nabawi Madina Al - Munawaroh, sebab diantara warga yang datang ada dua orang yang akan berangkat ibadah haji tahun ini, dan kebimbangan seseorang didepan Al-Hisab yaitu timbangan yang menentukan berat dan ringannya amalan tangan kanan dan amalan tangan kiri, disaat itu si individu masih berhak memohon pada Allah untuk memberatkan timbangan tangan kanan, sebab ia melihat banyak sekali dosa- dosa kecil yang ikut memainkan penunjuk timbangan, berat yang kanan atau yang kiri.
17.58 buka puasa
Jumat, 10
Agustus 2012
01.00 mengikuti
acara shalat teraweh dari Mekkah yang di siarkan Kompas TV.
02.00 shalat
tahajud.
02.30 makan sahur enak sekali sebab sambal buatan
sendiri, disebut sambal menghindar penyakit strooke dan jantung, bahan membuat
sambal itu sangat sederhana, yaitu: bawang merah bw putih kupas cuci goreng
kasi lombok, masukan juga tomatnya, setelah terlihat setengah matang angkat,
digerus di cobekan dikasi terasi goreng an garam, sudah halus dimakan deh
dengan lalapan apa adanya, penyakit kencing seperti prostat bisa hilang dengan
sambal ini.
06.20 berangkat
ke pasar sebab bahan habis, saat yang sama Astari hendak berangkat sekolah
sehingga Astari yang di antar terlebih dahulu setelah motor balik menjemput
ibunya dan langsung berangkat ke pasar.
08.00 saat
pulang dari pasar ngantuknya bukan main, tidur sebisanya tanpa sempat ganti pakaian,
lumayan lah terbangun sekitar jam 09.50
11.00 berjalan
menuju masjid didalam perumahan Puri Cileungsi untuk shalat Jumat
12.30 Saat memasuki rumah siang itu di udara yang cukup terik, istri memberitahukan jikalau ada seseorang yang mempercayakan Zakat Mal di percayakan kita untuk membaginya, hemmm jawabku, kerja lagi mempersiapkan dari nol bingkisan Lebaran untuk Dhuafa dan yatim yang berbeda tentunya dengan penerima periode sebelumnya.
Ternyata dari perbendaharaan yang ada zakat Mal keluarga masih terpakai dua per tiganya, sehingga dengan tambahan kepercayaan ini maka cukup diperikrakan 40 muzaki terdiri dari Yatim dan Dhuafa yang menerima.
12.30 Saat memasuki rumah siang itu di udara yang cukup terik, istri memberitahukan jikalau ada seseorang yang mempercayakan Zakat Mal di percayakan kita untuk membaginya, hemmm jawabku, kerja lagi mempersiapkan dari nol bingkisan Lebaran untuk Dhuafa dan yatim yang berbeda tentunya dengan penerima periode sebelumnya.
Ternyata dari perbendaharaan yang ada zakat Mal keluarga masih terpakai dua per tiganya, sehingga dengan tambahan kepercayaan ini maka cukup diperikrakan 40 muzaki terdiri dari Yatim dan Dhuafa yang menerima.
17.45 berjalan menuju musholah membawa thermos air panas untuk seduh kopi sanshetan, Yasin agak terlambat mengirim gelas
Sabtu, 11 Agustus 2012
01.20 keluar
dari masjid bersama istri.
Malam
sedemikian jujurnya, dingin, gelap dan keremangan pandang mata menahan kantuk,
peristiwa malam yang sema sejak jaman Nabi dan Rosul diutus mengingatkan
manusia bahwa masih ada Allah SWT yang luput dari perhatiannya.
09.00 bermotor
bersama istri untuk mencari bahan isian bingkisan lebaran tahap kedua, tahap
pertama sebanyak 60 mustahik sudah habis sejak hari Kamis 9 Agustus 2012.
Dan tahap kedua
sekarang di target 36 mustahik, dengan memperhitungkan modul lusinan, kalau mau
ya satu lusin atau dua lusin atau tiga lusin seperti sekarang, sebab tergantung
dengan barang yang dibeli selalu dihitung lusinan.
10.00 beras dua karung besar sudah terbeli, malahan sempat kehilangan tukang ojek yang membawa beras, sebab tukang ojek melewati jalur jalan yang berbeda dengan saya dan istri lewat.
10.10 berangkat menuju Cibubur Plaza sebab ada syrup yang dijual harga miring, tetapi setelah kesana berpayah- payah, jauh dan panas terik ditambah macet segala, sesampai di IndoMart syrop itu tidak ada.
11.58 saat keluar dari Cibubur Plaza terdengar adzan shalat dzhuhur berkumandang.
Ambil motor dan
kendarai lagi berdua bersama istri, dan shalat dzhuhurnya di musholah kecil
depan Citra grand
Bermotor terus
diudara yang terik menuju penjualan grosir makanan dan bahan- bahan makanan
didepan kantor pos Cileungsi.
Siang cukup
terik, istri cepat duduk di keteduhan bersama dengan pengontrol keluarnya
barang dari gudang duduk ditoko grosir itu, saat didepan toko grosir, syrop
untuk isian bingkisan lebaran untuk dhuafa ditoko ini dijual mahal, coret,
terpilih minyak goreng dikemasan 900 gr sebanyak 3 dos, dan kue astor panjang
coklat, pengganti kue lebaran yang sudah habis ketersediaan dari gudang toko,
sebanyak 3 dos.
12.50 setibanya di rumah setelah menurunkan barang, berangkat lagi menuju Indomart Gandoang depan pasar, betul juga disana syrop masih yang paling murah.
membeli 3 dos,
dan menyusun dibelakang duduk sepeda motor.
13.30 setibanya di rumah istri juga sudah di rumah .
15.30 setelah
cukup istirahat dan shalat ashar mulai dihitung apa kekurangan bingkisan
lebaran tahap ke dua ini, gula, kataku, istri bilang tidak boleh dibeli sedikit
harus limapuluh kilogram, setelah itu habis, tinggal kenangan, akhirnya
disarankan bagaimana kalau sarung dan kopi, harganya juga segitu juga.
16.00 berangkat ke Giant Metland supermarket untuk membeli sarung 36 pice dan kopi 36 ikatan
16.30 mulai
melakukan pembagian, pembagian pertama membagi dua karung beras dalam kantong
plastik sebanyak 36 kantong.
17.55 pengisian dan pengemasan sebanyak 36 paket sembako tuntas, maghrib pun datang.
20.00 setelah
shalat taraweh istri minta istirahat kerena lelahnya bersangatan.
Akhirnya
bermotor dengan Tyas menuju Carefure Lebakbulus untuk belanja sesuatu buat
istri yang bekerja sedemikian keras untuk mempersiapkan 96 paket yatim piatu
dan dhuafa.
Jalan an
menjelang pintu tol Cibubur macet berkepanjangan sejauh 5 km kiranya, taburan
lampu dimalam hari tidak terlihat keindahannya.
21.30 Kemacetan berikutnya di jalan kesehatan Cijantung, manusia menyemut malam itu tak habis- habisnya, yang dibeli juga ngak ada, padat sekali suasana di jalanan.
22.00 tiba di Carefure Lebakbulus, suasananya sangat ramai, saat saya masuk ternyata orang sudah keluar, mungkin belanjanya sejak dua jam an yang lalu.
Carefure
ditengah malam, walau manusia banyak yang belanja tapi suasana malam yang
mencekam juga masih dirasakan.
yang terbeli,
sepatunya istri, Fifi, Tyas dan Astari, dan baju istri dan saya sendiri baju kokok untuk shalat.
23.00
mengakhiri kunjungan di Carefure Lebakbulus, rumah masih 53 Km lagi, motor yang jelek berdiri gagah di arah pintu keluar
kendaraan kompleks Carefure.
Tadi, saat mengambil keputusan mengapa sampai parkir di arah keluarnya kendaraan adalah sangat banyaknya pengunjung yang datang sehingga kesulitan untuk mencari tempat parkir.
Tadi, saat mengambil keputusan mengapa sampai parkir di arah keluarnya kendaraan adalah sangat banyaknya pengunjung yang datang sehingga kesulitan untuk mencari tempat parkir.
Mangarungi
udara tengah malam kota Jakarta, melintas di alan Simatupang, ramainya tetap saja baik itu siang maupun malam, Jalan Kesehatan yang tadi saat berangkat macetnya luar biasa sekarang sepi.
Minggu, 12 Agustus 2012
00.40 masuk
rumah ditengah malam dengan membuka portal, setelah bermotor jauh dari Carefure
Lebak Bulus dengan kondisi motor yang seal nya mulai bocor olie.
Melihat kondisinya Tyas yang ikut ke Carefure
Lebakbulus setibanya dirumah adalah bagaimana meningkatkan stamina, jus sayur,
akhirnya membuat jus sayur terdiri dari : tomat, buah mengkudu, wortel, daun
sirsak, daun kumis kucing, terong ungu, blender dan minum, setelah minum dua
gelas badan ngantuknya luar biasa langsung tertidur.
03.30 makan sahur dengan tumisan kangkung
03.50
tahajudan.
04.50 shubuh
09.00 Dlhuha an
Perdesaan yang dituju demikian sunyinya
Suasana permukiman
Terlihat ibunya anak-anak sedang mendata penerima zakat
Anak- anak yang bermain yangtak ber ayah lagi
12.20 mulai berdatangan rombongan mustahik yang diundang tadi pagi.
Datang dengan kesederhanaan
diterima dengan kesederhanaan juga
Menyerahkan semua perbuatan ini untuk meningkatkan takwa pada Allah SWT
Berbahagia bersama mereka yang miskin dan yatim
14.00 acara selesai.
17.00 menghadiri acara buka puasa warga RT 05 RW 08, acara buka puasa di gelar di atas jalan depan rumah dengan menggelar tikar, tajamnya batu dasar jalan yang terkikis air masih terasa, saat jam menunjukan 17.40 saya diminta memberi tausiah, tausia yang saya bawakan adalah sepotong hamparan taman surga yang diletakan di masjidil Nabawi Madina Al - Munawaroh, sebab diantara warga yang datang ada dua orang yang akan berangkat ibadah haji tahun ini, dan kebimbangan seseorang didepan Al-Hisab yaitu timbangan yang menentukan berat dan ringannya amalan tangan kanan dan amalan tangan kiri, disaat itu si individu masih berhak memohon pada Allah untuk memberatkan timbangan tangan kanan, sebab ia melihat banyak sekali dosa- dosa kecil yang ikut memainkan penunjuk timbangan, berat yang kanan atau yang kiri.
17.58 buka puasa
19.00 shalat
taraweh
23.00 masuk
masjid lagi untuk itikaf yang di awali shalat dua rakaat untuk memasang niat
itikaf.
Lahir dari ketidak berdayaan, hari inipun ketidak berdayaan itu membelit erat
Senen, 13 Agustus 2012
Selasa, 14 Agustus 2012
Rabu, 15 Agustus 2012
Kamis, 16 Agustus 2012
Jumat, 17 Agustus 2012
Lahir dari ketidak berdayaan, hari inipun ketidak berdayaan itu membelit erat
Senen, 13 Agustus 2012
02.00 melangkah
keluar masjid Nurul Hidayah perlahan bersama istri dan anak nomer dua, Tyas.
Setelah
beritikaf didalamnya sejak jam 23.00
dan mengakhiri
bacaan Al-Quran di pintu dalam juz 27 ( beberapa lembar setelah masuk juz 27 ).
Yang penting walau mengantuknya bersangatan,
jangan tidur saja, di dapur masih ada potongan pisang yang rebus dan diberi
gula merah dan santan encer
09.00 mencari
mustahik untuk menuntaskan tersisa 7 paket lebaran yang numpuk di rumah,
pencaharian kelayakan dan kemiskinan serta kebaikan dari rumah- rumah di
pedesaan di selusuri satu persatu, untuk menghindari salah pilih.
Alhamdulillah
semua lancar.
10.00 duduk di
pinggiran musholah dibawa kerindangan pohon bambu, bersama seorang pengurusnya,
sejak awal pembangunan musholah ini terniat ingin ikut menyumbang, tetapi
mencari pengurusnya susah amat, dan pagi ini pengurusnya sedang di depan rumah.
Kemudian
memberikan sumbangan untuk memelihara keperluan musholah kecil dibelakang SD
Gandoang Cileungsi Bogor Jawabarat.
13.00 para
mustahik datang
Tujuh orang
mustahik yang datang ini merupakan kriteria terakhir.
Saat mustahik
terakhir meninggalkan rumah saat itu
pula kelegaan menyelimuti, sebab berhari- hari menyiapkan bahan isian bingkisan
lebaran akhirnya terwujud sebanyak 60 gelombang pertama dan 36 gelombang kedua,
dengan masing- masing bingkisan terasa berat ditangan.
Lha bagaimana
beratnya saat menghitung kekayaan di minggu ketiga Ramadhan saat puasa ke
duasatu, nilainya saja setelah dihitung
2.5% dari batas
minimal dihitung zakatnya sebanyak 93 gram emas, umpama harga emas hari ini Rp
500 000,- berarti ia harus memiliki harta senilai Rp 46 500 000,- dikali 2.5 %
nya, Rp 1 162 500 ,-
itu sebagai
besaran zakat mal nya.
lha kalau ia
memiliki kekayaan sepuluh kalinya, yaitu sebesar Rp 465 000 000,- maka zakat
mal yang dikeluarkan sebesar Rp 11 625 000,-
Lha kalau orang
itu pedagang antar pulau sukses dengan berbagai usaha dan terkumpul harta nya
sebanyak sepuluh lipatnya lagi sernilai Rp 4 650 000 000,- taruk kata apakah
bapak Presiden SBY tidak punya harta senilai empat milyard enam ratus lima
puluh juta rupiah, saya yakin punya, berarti bapak Presiden Indonesia
mengeluarkan zakatnya sebesar Rp 116 250
000,-
Nilai itu besar
dan memerlukan banyak orang jujur untuk mencari siapa orang patut dilimpahi
zakat nya, berapa dos plastik hitam yang disediakan, berapa karung beras di
beli, berapa botol syrop di sediakan, berapa kilogram gula pasir, berapa lembar
sarung atau baju koko atau kain panjang wanita di siapkan, berapa kilogram minyak
goreng di kemaskan, berapa toples kue lebaran di sempurnakan bingkisan itu.
Setelah itu
ditentukan siapa- siapa yang patut menerima zakat itu, dengan mengikuti
difinisi Al-Quran, Yatim dan Yatim Piatu diutamakan, Fakir pasti dapat,
kemudian miskin, mualaf, musafir, kriteria terakhir adalah pembangunan Masjid
dan kelengkapannya.
Jikalau ada
titipan konsep untuk mensejahterakan bangsa dari uang zakat yang terkumpul itu
tergolong bobotnya sama dengan kriteria pembangunan masjid, kriteria terakhir,
sehingga disini jangan di balik.
15.30 mencari
kue yang bisa dijadikan takjilan ke kedua masjid, masjid Al-Hidayah kampung
Sawah depan terminal Cileungsi dan masjid depan Kecamatan Cileungsi.
saat di
Supermarket Giant Metland, menjumpai kek ( bolu kukus pandan besar )
langsung minta
tolong dipotong menjadi dua, setelah itu dipotong melintang menjadi 12 irisan,
satu irisannya terlihat besar, cukup cantik untuk hidangan takjilan di kedua
masjid itu.
Ikut terbeli di
sore hari itu adalah lima bungkus daging sapi untuk persiapan lebaran beberapa
hari lagi.
16.50 saat
mentari tak lagi nampak, tertutup di balik awan di ufuk barat, yang hanya menyisahkan
cahaya jingga kemerahan di kaki langit, memasuki masjid Al-Hidayah kampung
Sawah depan terminal Cileungsi, terlihat seseorang yang biasa menerima kiriman
takjil sedang menata barang jualannya di samping masjid.
Saat dijumpai
sambil berseru salam, ia terlihat gembira menjawab seruan salam itu dan
langsung mendekat, saya minta piring untuk meletakan separuh bolu kukus ukuran
besar ini, saat diletakan diatas piring, piring terlihat sesak menampung paksa
irisan kue takjilan itu, akhirnya di buat dua piring.
17.20 di masjid
depan Kecamatan Cileungsi,
cukup ramai, di
meja yang disediakan untuk meletakan hidangan takjil sudah terlihat kue dan
gorengan takjil yang datang terlebih dahulu, sehingga bolu kukus pandan yang
saya bawa, ikut meramaikan warna - warna aneka hidangan takjil yang ada.
17.30 saat
memasuki kemacetan lalu lintas didepan masjid Al-Hidayah kampung Sawah, mencoba
merenungi sepotong nyawa yang sudah ajal semenjak H min 10 lebaran Idul Fitri
yang jatuh 8 Agustus 2012 kemaren sebanyak 88 jiwa ( TV ONE catatan Kaki ).
Lalu lintas
yang padat seperti sore ini malahan sedikit menjadi alamat kecelakaan, tetapi
umumnya emosi para pengemudi di munculkan setelah melewati kemacetan, dimana
motor dan mobil dipacu mengarungi waktu untuk tiba secepatnya diusahakan
sebelum maghrib saat buka puasa tiba.
Jumlah kematian
di jalan raya yang mengiringi pergantian waktu menuju lebaran yang Fitri besok
hari Minggu, yang tak berhenti di angka 88 saja, angka itu baru sore ini, lha
sebentar malam bagaimana, besok dan lusa juga bagaimana.
17.55 masuk
rumah untuk gabung persiapan buka puasa dengan anak- anak.
19.00 TV one
membahas penyaluran zakat yang membawa sengsara, dalam kesempatan itu
dihadirkan dua orang tokoh BAZIS yang mempertanyakan mengapa zakat tidak di
serahkan ke Badan Amil Zakat.
Sehingga
kepengurusannya mudah, komentar saya terhadap himbauan ini, orang yang di
angkat Badan Amil Zakat tidak mumpuni.
Seharusnya
Badan Amil Zakat mendatangi orang yang diperkirakan akan mengeluarkan Zakat,
tapi dengan hadirnya dua orang tokoh BAZIS ini di televisi, saya terketuk untuk
mendatangi mereka.
Selasa, 14 Agustus 2012
01.23 terbangun
saat penjaga malam RT memukul tiang listrik diujung jalan, denting halus tiang
itu menelusup telinga dan tersadar besok malam adalah giliran jaga malam.
01.30 Bioritmik
tubuh, jam biologis tubuh yang membuat tidak bisa lagi tidur di jam begini.
instink pertama
terbangun tidur adalah minum, haus sangat terasa, penguapan saat tidur tidak
bisa dihindarkan.
01.50 kolak
pisang panas yang tersisa sewaktu buka puasa sangat enak di tengah malam ini.
Rabu, 15 Agustus 2012
02.00 saat
melangkah keluar dari itikaf dimasjid ternyata yang ikut dibelakang langkah
ini, ada istri, ada Tyas, ada Astari dan ada Yasin, lho Fifinya mana, Tyas bilang,
tadi dibangunin untuk itikaf di masjid, Fifi nya ngak mau bangun, ya ditinggal
aja dirumah tidur sedirian, langsung saja kaki ini melangkah cepat menuju rumah
dan betul juga, dari pintu sudah terdengar tangisnya hingga suara nya parau.
Jam berapa
sadar dan mulai nangis, jam satu
katanya, semua yang mendengar tertawa sebab kok ada orang nangis bisa
menghitung.
08.23 saat
membaca berita mudik, sudah 177 jiwa meninggal dunia sejak sepuluh hari sebelum
lebaran ( Kompas 15-08-2012 hal 20 ).
Terlempar ke
sudut dunia
14.45 saat
membaca Al-Quran di sudut sisi kanan Musholah Lottemart Ciputat yang jauhnya
dari rumah Gandoang Cileungsi, 70 km,
baru menyadari jikalau lho kok sampai disini, okeylah apapun yang terjadi
selalu bertasbih dan bertahmid pada Allah SWT.
Tadi setelah
shalat Dzuhur sempat berniat mau berburu Hati Sapi, sebab anak2 minta makanan
yang di siapkan dirumah menyambut lebaran adalah Sagoti, atau disebut orang sambal
goreng hati.
Sesudah
shubuhan tadi sempat ke pasar bersama istri untuk membeli keperluan lebaran,
sebab belanjanya tidak bisa sekali gus, tergantung keinginan anak-anak mau
makan apa.
Kerena anak2
mau sagoti dan kentangnya udah terbeli sekarang tinggal hati sapi nya,
sewaktu membaca iklan supermarket mana yang menjual hati agak miring harganya,
ternyata Lottemart, berangkat ke Lottemart Ciputat, motor diletakan di bawah
jembatan layang Cileungsi, naik angkot 121, tiba di terminal Kampung Rambutan
sekitar jam 13.45
Lanjut siang itu dengan bus kecil kuning 510 tujun Ciputat, Kopaja Kuning melaju kencang melintas jalan tol dan betul juga perjalanan itu lancar dan tiba di sana jam 14.20
Tapi apa yang terjadi saat di konter daging, harga hati sapi diatas empat puluh ribu, lho katanya dua puluh enaman, informasi dari Harian Kompas hari ini, kemudian bagian pelanggan mengantar saya untuk memperhatikan penjelasan di bawah iklan, tertulis untuk Lottemart tertentu, buka Lottemart Ciputat.
Okeylah sambil menunggu Ashar, ngaji membaca Al-Quran di Musholah Lottemart, hingga adzan Ashar terdengar, setelah itu pulang, tanpa membeli sedikitpun.
Lanjut siang itu dengan bus kecil kuning 510 tujun Ciputat, Kopaja Kuning melaju kencang melintas jalan tol dan betul juga perjalanan itu lancar dan tiba di sana jam 14.20
Tapi apa yang terjadi saat di konter daging, harga hati sapi diatas empat puluh ribu, lho katanya dua puluh enaman, informasi dari Harian Kompas hari ini, kemudian bagian pelanggan mengantar saya untuk memperhatikan penjelasan di bawah iklan, tertulis untuk Lottemart tertentu, buka Lottemart Ciputat.
Okeylah sambil menunggu Ashar, ngaji membaca Al-Quran di Musholah Lottemart, hingga adzan Ashar terdengar, setelah itu pulang, tanpa membeli sedikitpun.
Kamis, 16 Agustus 2012
02.00 masuk
rumah setelah terkena giliran jaga malam RT.
Pulang dalam
keadaan menahan mengantuk sebab kalau ketiduran bisa ngak makan sahur.
Tadi sempat
ketemu dengan pak Suparman yang akan berangkat ibadah haji dalam kesempatan
tahun ini, saya sudah jelaskan bahwa saya kerumah ini sudah kali ke tiga, tapi
ngak pernah ketemu, kerena ketemu sekarang ditengah malam ini maka saya
menyarankan, ayo tentukan waktu pak Parman dalam posisi sudah mengambil air
wudlhu, sebab akan membuka Al-Quran.
Tapi seruan
saya tidak ditangkap nya, sampai- sampai saya membaca Istighfar di depan nya
kok ngak nangkep- nangkep orang ini sih, akhirnya perlahan-lahan saya
tinggalkan sebab sudah di tingkah dengan asap rokok.
Malam masih
sedemikian gelapnya dan langit cerah, tidak ada angin yang mendesir sedikit
pun.
Akhirnya jam
03.00 makan sahur, ibunya anak-anak cuma menyiapkan makannya agak asin.
08.00 berangkat
menuju Lotte Hypermart Fatmawati, ditengah jalan mampir ke bengkel sebab lepas
kembali pijakan kaki sepeda motor
Semenjak
berangkat dari rumah sudah menjumpai banyaknya pemudik bermotor melintas di
ruas jalan Cileungsi - Jonggol, tanda- tanda mereka melakukan perjalanan mudik
dikenali dengan barang bawaannya, dan cara menempatkan barang itu, diletakan
dibelakang dengan tambahan kayu penyangga beban,
Ada sebersit
semangat bergelora yang tertangkap sebagai identaiti manusia Indonesia, yaitu
perjuangannya, mudik juga berjuang.
Melihat diri
sendiri yang tidak mudik- mudik
sebab di rumah
ada tanggungan yang lebih mencekam yaitu kesehatannya Tyas, Tyas harus
transfusi darah terlebih dahulu setelah bulan Ramadhan lewat, seiring dengan
keterbatasan sediaan darah di PMI Kramat, pemikiran ini yang menghilangkan
keinginan untuk mudik.
11.05 waktu
yang tercantum saat memasuki kompleks Lottehypermarket di jalan Fatmawati
Jakarta Selatan.
Parkirnya di
basement, Lottemart disini dikelolah seperti supermarket besar, barang mahal
disediakan disini, kebutuhan orang asing juga ada, tujuan kesini untuk mencari
hati sapi dan ayam akhirnya tercapai, tetapi ada belanja lain yang menyebabkan
membengkak nya anggaran belanja, termotivasi ingin menggembirakan anak - anak
di rumah sebab mereka beribadah puasa dan itikaf juga, perlu di enakan sedikit
makanannya, akhinya terbeli juga sesuatu yang tidak biasa di beli, yaitu : buah
anggur, korma dalam jumlah banyak sebab terbagi dua untuk takjilan di masjid
selama tiga hari dan yang di konsumsi dirumah, udang vaname hampir sekilo, nata
de coco untuk minuman buka puasa,
17.05 saat
keluar dari rumah untuk mengantar takjilan tiga piring kurma untuk buka puasa
hari ini, besok dan lusa, di masjid Al-Hidayah Kampung Sawah Cileungsi,
matahari terlihat sudah memudar dan menyinarkan warna kejinggaan, langit yang
berdebu kemarau tanpa hujan, debu- debu yang melayang diudara membiaskan sinar
redup kemerahan matahari menjelang senjah.
Jumat, 17 Agustus 2012
00.05 saat
bacaan Al Quran yang dilakukan mengiringi Itikaf memasuki juz 29.
01.05 dan saat
bacaan Al-Quran memasuki juz terakhir juz 30.
02.10 saat kaki
melangkah ditengah malam, berempat, Astari, Tyas, ibunya dan saya, keluar dari
masjid Nurul- Hidayah Puri Cileungsi, setelah itikaf dan menghatamkan Al-Quran
Bulan tak
tampak lagi, mengingatkan akhir Ramadhan sudah dekat sekali, puasa tinggal hari
ini dan besok.
Khatam Al-Quran
ilmunya di gunakan untuk Regional Planning, melihat kelestarian pertumbuhan
wilayah dengan maksud kehendak Allah SWT menciptakan kehidupan.
Sehingga tidak
ada dominasi permukiman atas kuburan, dominasi pertambangan dengan hutan
koservasi, dominasi industrial dengan
lingkungan, dominasi infrastruktur terhadap naturalilism alam, dominasi jalan
tol terhadap sawah subur berpenghasilan padi yang enak.
03.00 saat
sahur Fifi minta dibuatkan dadar telor dengan udang, dalam kesempatan ini
irisan bawang putihnya di banyakin untuk mengangkat stamina nya melawan bakteri
batuk.
09.00 mengantar
zakat fitra keluarga berupa beras sebanyak 25 liter beras, masing- masing jiwa
dirumah mengeluarkan zakat 3.5 liter beras, ada 5 anak, Aswan, Tyas, Astari,
Yasin, Fifi, ibunya dan saya.
Sipenerima
adalah satu keluarga yang tidak mempunyai ayah lagi dengan beberapa anak, dan
ibunya memulung.
Memang sedikit
kesulitan sewaktu menentukan siapa yang berhak sebab ada satu keluarga miskin
ada ayah dan ada ibu dan beberapa anak kecil, statusnya miskin, pilihan jatuh
kepada yang miskin, yatim, tetangga rumah nya juga.
10.00 mengikuti
detik- detik proklamasi dari Istana Negara dari siaran Televisi di rumah.
11.15 Sholat
Jumat di masjid Nurul Hidayah Puri Cileungsi Gandoang Cileungsi Bogor.
14.23 saat ban
motor yang dikendarai dengan mama, terasa kempes.
Saat itu baru
pulang dari pasar untuk membeli kelengkapan masakan hari raya Iedul Fitri, yang
dibeli berperan sebagai tambahan saja : kulit ketupat 40 biji, kacang tolo
sekilo, tulang sapi 2 kg, garam, rayco, daun bawang, daun sereh, daun salam,
Pasar siang itu
terlihat ramai dengan banyak orang membeli daging sapi, daging se kilo nya
mencapai harga Rp 95 000,-
saya hanya
merasa cukup dengan 2 kg tulangan yang dibalut sedikit daging seharga Rp 5
000,- se kilo nya.
Beberapa
bengkel menolak untuk tambal ban, dia menghususkan untuk perbaikan mesin,
terpaksa mendorong lagi motor maju beberapa meter lagi, panas cukup terik,
terlihat ada kompresor angin pertanda bahwa disitu ada tambal ban.
Ban dibuka dan
di tambal, panas terik masih mewarnai, memperhatikan pola pergerakan semua yang
di jalan, seharusnya tidak boleh dalam kecepatan sedemikian ini, didengar oleh
istri, ya ngak bisa lho mas membatasi kecepatan orang, lha kalau orang itu
dituntut waktu.
Saya tetap
berfikir tidak boleh berlalu lintas dalam kecepatan sedemikian, saya mencoba
menanyakan ke penambal ban tentang ke seringan kecelakaan lalu lintas, ia
menjawab, wah sering sekali, segala peristiwa, dari yang luka hingga yang mati,
dari anak2 hingga oeang tua, dari mobil kecil hingga angkutan roda 12.
Terlebih lagi
di pertemuan jalan dekat Giant Metland, yang korban kecelakaan lalu lintas nya
termasuk sering, dan ini berarti Giant Metland dalam penentuan ijinnya tidak
melampirkan analisa lintasan lalu lintas antara lintasan pengunjung Giant
Metland dan lintasan industri, lintasan pertambangan, lintasan satuan tugas
militer, lintasan pemakaman, lintasan rekreasi warga, Pemda Kabupaten Bogor
yang harus bertanggung jawab terhadap sekian banyak kecelakaan lalu lintas di
ruas Cileungsi - Gandoang.
Ada yang aneh
rasanya pola ber lalu lintas masyarakat, keterkaitan dengan hak seseorang untuk
melintas sesuai tuntutannya, seharusnya berlalu lintas di penggal jalan
Cileungsi - Gandoang tidak boleh berkecepatan diatas 40 km.
15.00 Setibanya
di rumah, langsung mencuci tulang sapi 2000 gram, hingga 2 kali pembilasan
masih berwarnah merah darah, dicuci sekali lagi,
Panci besar
yang jarang turun sekarang mendapat kehormatan untuk di gunakan, cuci dahulu
pancinya, tulangan sebanyak itu di masukan ke panci dan di tambahkan air hingga
8 gayung air, cukup berat pancinya, kalau istri pasti ngak sanggup mengangkat
panci sedemikian berat ini.
setelah itu
dimasukan daun salam, sereh dan laos.
Detik
berikutnya mencuci kacang tolo seberat 2 kg, bersih, masukan kedalam panci
besar yang berisi tulangan tadi, biarkan hingga mendidih.
21.00 saat
mengelilingi kompleks perumahan ternyata yang mudik sudah banyak, beberapa
orang bersiap jaga malam sebab warga yang didaftar untuk jaga malam ini sudah
mudik.
Sabtu, 18 Agustus 2012
Minggu, 19 Agustus 2012
Senen, 20 Agustus 2012
Di kediaman bapak Iskandar Kamil SH mantan Hakim Agung
Jarak yang jauh menempuhnya sehingga saat dihidangkan minuman
kesukaan anak- anak, langsung diteguk.
Berfoto bersama pak Iskandar Kamil SH
Saat pulang
Selasa, 21 Agustus 2012
Rabu, 22 Agustus 2012
Memasuki masjid Al- Munawar, loby masjid sangat kotor, langsung terpanggil untuk ngepel masjid, berjalan menuju samping masjid dimana ada tempat berwudlhu, yang dicari adalah alat pel bertangkai.
Anak-anak minta berfoto di loby masjid Al-Munawar
Yasin melakukan shalat dua rakaat.
09.30 mulai bergerak menuju rumah kediaman bapak Sarwono Kusumaatmaja
09.50 duduk di teras samping, di rumah yang sunyi, berpagar tinggi, rumah mana dahulu sewaktu ibu Nini Kusumaatmaja meninggal memilih rumah ini sebagai rumah dukanya.
10.30 mohon diri
12.10 Shalat Dzhuhur berjamaah.
Suasana sangat meriah, sebab kunjungan bertahun tahun sejak Yasin masih berumur 3 bulan dan dimandiin oleh ibu Sigit beberapa tahun yang lalu dan sekarang Yasin sudah kelas dua SMK melahirkan banyak kenangan, kunjungan akrab ini terjalin setiap Iedulfitri, sebab jarak sejauh 85 km antara Ciledug dan Gandoang yang memisahkan.
14.00 pulang, melintasi Ciledug, Petukangan, pinggiran Pondok Betung, Pinggiran Bintaro, jalan Simatupang, Cibubur, Cileungsi Gandoang.
Sabtu, 18 Agustus 2012
Hari puasa
Ramadhan yang terakhir, masih ada orang yang tidak menyakini jikalau besok
Lebaran Iedul Fitri.
09.00 Tetangga,
Usman, datang minta diantarkan membayarkan zakat, diantar ke mustahik yang
memiliki anak yatim dan miskin dibelakang rumah, agak jauh dikit dan kesananya
naik motor.
Sepanjang jalan
melihat orang memotong ayam, ayam bukan ras, sangat mahal harganya.
Kepingin
bergerak di bisnis ini sebab permintaan sangat tinggi, tapi ujung benang belum
diketemukan.
Ada sebersit
rasa gembira, hari raya iedul fitri esok hari di rayakan serentak, sebab posisi
hilal di 6 derajat saat maghrib nanti,
Baik yang
berpuasa sejak jumat dan sabtu di awal ramadhan ini semuanya mengimami hilal di
posisi 6 der berarti iedul fitri sudah masuk.
12.30 ucap
selamat iedul fitri sudah berdatangan melalui Hp
Saat yang sama
ketupat baru naik keatas kompor.
13.56 ketupat
periode pertama sudah matang
14.30 ketupat
periode kedua usai
15.30 ketupat
pemasakan terakhir selesai
masaknya dikit-
dikit untuk hemat gas.
17.53 beberapa
saat lagi tanda buka puasa berupa adzan maghrib di kumandangkan, berarti telah
berakhir Puasa selama bulan Ramadhan dilaksanakan
Maha Suci
engkau Ya Allah
Maha Besar
kerajaan dan kekuasaan Mu Ya Allah
Limpahkan
taufik dan hidayah Mu ya Allah
Allahuakbar,
Allahuakbar, Allahuakbar
Takbir
berkumandang memenuhi langit
Minggu, 19 Agustus 2012
Sholat ied
dilakukan jam 07.00, tetapi semenjak jam 06.10 sudah melangkah kaki ke masjid.
Suasana
kesederhanaan keluarga dalam menyambut lebaran iedul fitri.
Beberapa saat
setelah Maghrib, langit dipenuhi dengan percikan kembang api, letusan dan
gemerecik letupan kecil- kecil sebrurat menerangi langit untuk beberapa saat.
Senen, 20 Agustus 2012
Hari raya
Iedulfitri 1433 H hari ke dua
Tahu- tahu,
terdengar teriakan itu diantara sejuta rumah sunyi yang di tinggal mudik
02.00 saat
keluar rumah untuk mulai jaga malam, inisiatip sendiri, warga banyak yang
pulang, tetapi di jalan jumpa juga dengan beberapa orang dari RT tetangga yang
ikut jaga malam, rumah- rumah banyak yang sunyi ditinggal mudik dengan
penghuninya.
05.00 setelah
mengerjakan shalat shubuh, mengenakan baju olah raga, dan istri yang melihat
langsung ikut olah raga jogging, ternyata Astari tertarik juga, bertiga berlari
lari keluar kompleks perumahan.
Berlari dan
berjalan, berlari dan berjalan membakar lemak yang selama ini sembunyi dibalik
kulit.
Kompleks
perumahan Grand Nusa indah
sangat sunyi
dan terlihat ketatnya pengawasan oleh satpam,
mengingat
banyak nya penghuni perumahan yang pulang mudik.
Matahari belum
terbit, redup keremangan pagi mulai terkuak pantulan sinar langit pagi, berlari
terus dan berkeringat, pemandangan suatu kawasan hunian yang tak terlihat
manusia yang menghuninya,
Di pos
penjagaan terlihat satpam muda usia mengakhiri shalat shubuhnya, memang
dirasakan bahwa kompleks perumahan ini tidak memiliki sarana masjid, untuk
kompleks seluas ini bukan musholah standardnya, tapi masjid Jamie.
Berlari terus
melintas kekosongan hanya hamparan tanah yang telah dibuka.
07.00 masuk
rumah, menyalakan kompor untuk menyeduh teh hangat, dua gelas, saya dan istri.
Tiba2 terdengar
suara tahu- tahu, lho bapak pedagang tahu ini semenjak Ramadhan kemaren tidak
kelihatan sekarang kok muncul lagi berteriak menawarkan tahu jualannya.
Dan sudah
bertahun- tahun terjadi apabila dia berjualan hari pertama setelah Iedulfitri
selalu silaturahmi kerumah, kali ini pun demikian pagi masih menunjukam jam
07.00 tamu pun datang dengan membawa tahu jualannya, bersepeda tapi di dorong
sebab dua ember penampung tahunya dibelakang muatannya sangat banyak dan dia
tidak kuat mengkayuh beban berat.
Kopi khusus
buat dia saya buatkan, memanaskan air setengah gelas hingga mendidih kemudian
dituang di gelas yang berisi kopi dengan gula, setelah itu ditambah air thermos
seperempat gelas, gelas tidak terlihat penuh, dihidangkan dibawah pohon
mengkudu, bersama kue lebarannya, alas kopi dan hidangan lain menggunakan kursi
penahan kelambu tidurnya Yasin yang di lepas, Yasin yang masih tidur saja
sesiang ini masih tetap bermalas- malasan.
Syahdu
berlebaran dibawah pohon mengkudu, bapak penjual tahu itu ceritra jikalau empat
puluh hari ia tidak jualan, sebab tinggal di rumah anaknya yang di Bekasi,
anaknya ikut jualan kecil- kecilan, harga kontrakan di naikan tuju jutaan dari
lima jutaan, tapi dia menawar, akhirnya di ijinkan dengan harga enam jutaan
setahunnya.
Kue demi kue
dimakannya satu persatu, jam empat pagi sebelum shubuh ia udah keluar rumah
mendorong tahu jualannya dengan sepeda tua nya, ceritra nya lebih lanjut, tiba
- tiba perutnya merasa mual, katanya, sekitar jam lima pagi, dua kali mencari
wc, ditempat penjual nasi udug dekat perempatan perumahan itu ia bisa
menumpang.
07.30 ia
melanjutkan jualannya, berteriak tahu- tahu, diantara sejuta rumah yang sunyi
di tinggal mudik
07.35
mengerjakan shalat dhluha
setelah itu
umumkan untuk bepergian hari ini silaturahmi iedul fitri ke pak Iskandar Kamil
di Kebun Jeruk Jakarta Barat.
07.55 mencuci
motor yang lama juga ngak di cuci, ada sebulan lebih.
08.30 mulai
menangani hidangan Brongkos yang dimasak sejak dua hari lalu.
pertama memilih
tulangan yang terlepas, dibuang, berkali - kali mencari tulangan yang lepas dan
dibuang, bersih, buang juga daun-daun bumbu yang lama, seperti daun salam, daun
kunyit, daun sereh, lengkuas dan ganti yang baru, tambah air panas untuk
menurunkan kekentalannya dan masak lagi hingga mendidih.
08.50 makan
brongkos dengan ketupat dan siraman sambal goreng, enak sekali, yang lain ikut
makan.
09.30 berangkat
ke pak Iskandar,
Lagu hymne nya
begini :
Ada sepeda
motor satu
sudah tua tapi
masih jalan
hadiah dari
juara satu sayembara design ruang terbuka hijau kampung sawah Jakarta
sekarang sepeda
motor itu mau dipakai berlebaran
yang mau naik
enam orang
berlebaran
harus membawa anak dan istri
ada ibunya, ada
Tyas, ada Astari, ada Yasin dan ada Fifi
Astari diantar
terlebih dahulu
turun di
separuh jarak yang di tempuh, kemudian melanjutkan jalan kaki
motor berbalik
menjemput Tyas dan Yasin diantar ke separuh jarak yang ditempuh
Motor berbalik
lagi
menjemput
ibunya dan Fifi, mengarungi jarak sejauh 80 km menuju Jakarta Barat.
Di Cikeas semua
kendaraan di hentikan sebab tamu Presiden RI, para menterinya akan lewat, tapi
motor yang saya naiki di ijinkan jalan, dan Fifi yang digonceng dibelakang
melambaikan tangan pada iringan mobil yang keluar dari kediaman bapak Presiden
RI.
Astari, Tyas
dan Yasin naik angkot disambung angkot 56 dan di sambung busway turun Slipi, naik angkot M11
Akhirnya jam
duabelas semuanya tiba di rumah pak Iskandar Kamil
untuk
melanjutkan budaya silaturahmi
yang terjalin
sejak tahun 1977.
Di kediaman bapak Iskandar Kamil SH mantan Hakim Agung
Jarak yang jauh menempuhnya sehingga saat dihidangkan minuman
kesukaan anak- anak, langsung diteguk.
Berfoto bersama pak Iskandar Kamil SH
Saat pulang
sekitar hampir
Ashar empat puluh menit lagi
lokasi di
Cibubur tempat latihan Paskibra ada masjid
disana tertidur
menanti Ashar
sambil melepas
lelah dan kantuk
menikmati panas
teriknya siang dibawah hembusan dedaun pepohonan yang masuk ke masjid
Selasa, 21 Agustus 2012
Puasa Syawal hari pertama, menemani istri
berpuasa membayar hutang.
14.00 datang
berkunjung Pak Suparman dan istri dan dua anak gadisnya yang menginjak remaja
Selama
bersilaturahmi yang dibicarakan adalah mengenai ibadah haji, sebab mereka akan
berangkat haji akhir bulan oktober besok ini.
Ada SMS dari
bapak Sarwono Kusuma Atmaja jam 10.00 besok pagi diterima di rumahnya.
Rabu, 22 Agustus 2012
08.05 melintas
di jalan Pasar Minggu yang sepi, biasanya macetnya luarbiasa mendekati lampu
merah Kalibata.
08.30 tiba di
titik perjanjian, yaitu di Perdatam Pasar Minggu depan kantor Askes, titik itu
berupa pertigaan jalan untuk menunggu kedatangan anak- anak yang naik
angkot dan metromini.
08.40 Masjid
Al- Munawar yang ada diseberang menjadi perhatian, setelah menerima SMS dari
Tyas, Tyas dan adik2nya sudah di Cawang - UKI.
Memasuki masjid Al- Munawar, loby masjid sangat kotor, langsung terpanggil untuk ngepel masjid, berjalan menuju samping masjid dimana ada tempat berwudlhu, yang dicari adalah alat pel bertangkai.
08.45 mulai
ngepel, berat juga alat itu dalam keadaan basah
saat melihat
sedemikian luas loby masjid Al-Munawar, mulai berfikir, dari titik mana
dilakukan pe ngepelan.
Istri terlihat
sedang melaksanakan shalat dua rakaat.
Setelah sekian
lama ngepel, keringat pun mengalir, pengepelan hanya bisa diselesaikan separuh
lebih sedikit dari luas loby masjid yang ada.
Shalat dua
rakaat di ruang tengah masjid.
Setelah itu
mulai ngepel untuk anak tangga tempat mendaratnya sandal para jemaah,
kotorannya sangat lekat, kemungkinan ini kotoran kuah siomay, berarti ramai
benar tadi malam ditempat ini sampai menghasilkan kotoran yang banyak.
Tiba- tiba
terlihat anak- anak datang memasuki halaman luas masjid, Tyas, Astari, Yasin
dan Fifi.
Yasin terlihat
gembira dan langsung ketempat wudlhu e e ternyata menuju ruang kecil untuk
buang air.
Anak-anak minta berfoto di loby masjid Al-Munawar
Yasin melakukan shalat dua rakaat.
09.30 mulai bergerak menuju rumah kediaman bapak Sarwono Kusumaatmaja
yang di
gonceng motor pertama adalah Astari dan
Fifi,
09.50 duduk di teras samping, di rumah yang sunyi, berpagar tinggi, rumah mana dahulu sewaktu ibu Nini Kusumaatmaja meninggal memilih rumah ini sebagai rumah dukanya.
Menanti bapak
Sarwono Kusumaatmaja keluar, disini sibuk mengatur posisi duduk Fifi minta
duduk sendirian, akhirnya terlihat di balik kaca wajah yang sangat dikenal
muncul, bapak Sarwono Kusumaatmaja dengan baju batiknya, langsung salaman,
sambil bertanya satu persatu, yang mana Tyas, yang mana Astari, yang mana
Yasin, dan yang mana Fifi, lho ibunya kok sama tingginya, semua tertawa saat
bapak Sarwono mencoba memancing tawa dengan
gurauannya.
Disini bapak
Sarwono Kusumaatmaja berceritra kembali tentang perjalanan sakit nya ibu Nini
Kusumaatmja Alm, dan saat di sebut nama ibu Sutikni, mantan kepala pendidikan
dan pelatihan kement PU setelah ibu Nini yang paling rajin menengokin sakitnya
ibu.
Dalam
kesempatan ini bapak Sarwono banyak memberikan nasehat kepada anak-anak untuk
meraih masa depan walau sakit thalasemia masih mengikuti.
10.30 mohon diri
sementara itu
motor yang saya naiki sedikit ngambek, susah staternya, tapi akhirnya hidup
juga.
Kembali merely
anak- anak, tahap pertama Fifi dan Astari di gonceng motor terlebih dahulu ke
jalan raya Pasarminggu, setelah itu balik lagi menjemput Tyas dengan Yasin,
setelah itu menjemput ibunya.
Anak- anak naik
Kopaja 616 tujuan Blok M dan melanjutkan naik metromini 69 tujuan Ciledug.
11.30 tiba
terlebih dahulu di Ciledug di rumah ibu Nur Jannah sebab bermotor bersama
istri, jalanan lancar, sementara anak- anak masih naik metromini 69.
11.56 Tyas
Astari Yasin dan Fifi muncul dipintu, langsung salaman dengan ibu Nur
12.10 Shalat Dzhuhur berjamaah.
12.30 mie ayam
pesanan ibu Nur datang, habis shalat langsung makan siang, hubungan antara
shalat berjamaah yang diikuti istri dan anak2 serta pemilik rumah dan datangnya
makanan yang di pesan ini semua sepengetahuan Allah SWT, oleh sebab itu saya
ingatkan ke anak- anak untuk selalu bersyukur.
13.00 pindah
kunjungan ke ibu Sigit, bertetanggaan dengan ibu Nur, di rumah ini suasana
berlainan, sebab ada tiga anak- anak kecil dua diantaranya tergolong bayi.
Dua anak
diantara tiga anak itu ber ibu seorang Jepang, dalam kesempatan ini Tyas sempat
berbicara bahasa jepang dengan ibu si anak itu, status ibu di rumah ini adalah
menantu dari bapak Sigit pensiunan PU.
Suasana sangat meriah, sebab kunjungan bertahun tahun sejak Yasin masih berumur 3 bulan dan dimandiin oleh ibu Sigit beberapa tahun yang lalu dan sekarang Yasin sudah kelas dua SMK melahirkan banyak kenangan, kunjungan akrab ini terjalin setiap Iedulfitri, sebab jarak sejauh 85 km antara Ciledug dan Gandoang yang memisahkan.
14.00 pulang, melintasi Ciledug, Petukangan, pinggiran Pondok Betung, Pinggiran Bintaro, jalan Simatupang, Cibubur, Cileungsi Gandoang.
15.24 saat
adzan Ashar terdengar posisi sudah berada di Cibubur, shalat Ashar di musholah
depan seberang jalan pintu masuk Grand Cibubur.
17.58 adzan
maghrib sudah berkumandang, anak- anak belum datang.
19.30 anak-
anak berdatangan.
setelah anak-
anak datang ibunya mulai mau makan malam.
Kamis, 23 Agustus 2012
19.00 mohon diri dan kembali berteman sunyi, tiba- tiba Tyas bertanya, pak berjalan lagi sejauh itu, lho kita kan punya Allah SWT, kewajiban sudah kita jalankan sekarang ayo angkat tangan memohon pada Allah SWT untuk mohon pertolongan,
Jumat, 24 Agustus 2012
Sabtu, 25 Agustus 2012
Keramahan keluarga ini sangat sukar dilukiskan, bagaimana mempertahankan tali silaturahmi saja yang berat.
Minggu, 26 Agustus 2012
12.15 Shalat Dzhuhur
Senen, 27 Agustus 2012
Selasa, 28 Agustus 2012
Rabu, 29 Agustus 2012
Kamis, 30 Agustus 2012
Jumat, 31 Agustus 2012
Kamis, 23 Agustus 2012
Puasa syahwal
hari ke dua, sahur tadi pagi sempat membuat jus sayur : mengkudu yang sudah
terkumpul banyak, wortel cukup banyak, buncis secukupnya, terong ungu, dan
tomat, lama sekali prosesnya sehingga khawatir waktu sahur hilang, jus sayur
hanya diproses separuh bahan dahulu, dan akan dilanjutkan setelah shubuhan
nanti, jam tiga empat puluh lima mulai
shalat tahajud.
Makan sahur jam
empat sepuluh menit
berpengaruh
positip setelah minum jus sayur dua gelas dan shalat tahajud, selera
makan nya baik,
sehingga lahap jadinya, brongkos yang kemaren sore sempat di tambah potongan
labu siam, sekarang semakin enak.
Fifi yang
beberapa hari bepergian terus terjadi penurunan stamina tubuhnya, dengan jus
sayur ini cukup setengah gelas sudah menyehatkan kembali.
17.00 diatas
angkot 56 Cilwungsi - Cawang ber enam dengan anak2 memenuhi makna berhari raya
yaitu silaturahmi, kali ini ber silaturahmi ke rumah bapak Marzuki Usman, anak2
semua ikut, diperkirakan pulangnya malam maka naik angkot bersamaan, tidak ada
saling tunggu nantinya, sementara motor di titip di bawa flyover
Cileungsi.
Perjalanan
relatip lancar tidak ada hambatan, kosentrasi berlalu lintas masih disekitar
mudik, yang sudah makan jiwa 574 jiwa, dan asumsi frekfensi laju kematian
diperkirakan penghitungan plus 10 hari setelah lebaran, kematian akan memcapai
900 orang, Indonesia tidak ada perang
tapi meninggal kecelakaan lalu lintas 900 jiwa, ini berarti pemerintah yang
harus di salahkan, sebab tidak memperdulikan kematian nyata sedemikian
besarnya,
Pemerintah
tidak mau disalahkan berarti pemerintahan adalah keras kepala, isi pemerintahan
adalah azab melulu, dan waktunya di ganti.
Kesalahan
pertama, pemerintah tidak menyiapkan sarana dan prasarana mudik yang memadai,
bisa dari penyediaaan jalan yang tidak standarisasi, dan kendaraan untuk mudik
yang tidak memenuhi syarat.
Masalah mudik
ber motor, itu adalah bentuk pemberontakan yang manja, seperti kita pada anak
kita yang bandel dan manja, pemerintah tidak boleh membiarkan kematian didepan
mata seperti pemerintah tidak memegang keuangan negara, penggunaan keuangan
negara sepenuhnya untuk menghindari naik jumlah kematian bangsa dari berbagai
alasan, tidak ada artinya kemakmuran di satu sisi sementara kematian merengkuh
anak bangsa semuda memutuskan daun.
Apa arti
berbangsa jikalau situasi begini.
Matahari sore
semakin merendah
Saat turun dari
angkot 56 ( 17.30 ) kendaraan lanjutan sangat susah datangnya, akhirnya ada bus
kosong yang mau mengantar hingga Pancoran.
Bus di naiki,
saat diatas bus sudah memberitahukan kepada awak bus untuk di turun kan di BNSP
( Badan Nasional Sertifikasi Profesional ), bus melaju cukup kencang yang
dikhawatirkan adalah berfikir ringan dari sipengemudi bus dalam mengambil
keputusan, saya sudah lama ngak naik bus.
Semua tulisan judul
kantor sepanjang jalan dari Cawang menuju Pancoran di baca, bukan ini, maju
lagi, tiba- tiba bus mengambil jalur busway, penumpang tidak mempunyai hak
melarang pengemudi bus memasuki jalur busway, apa yang diperbuat, sudah gembira
kalau ada pengemudi bus yang tahu aturan, tapi ini lain konsepnya, diantar ke
tujuan dengan cepat dan aman itupun patut di syukuri, kelemahan ini tidak
dianggap aib di negara ini.
Tragisnya saat
bus berada di jalur busway, terbaca Badan Nasional Sertifikasi Profesi, dan bus
mendadak berhenti diturunkan di tengah jalan, saya, istri, Tyas, Astari, Yasin
dan Fifi.
Ya untungnya
tidak ada busway, sehingga menyebrang dengan kemurahan hati pengemudi di jalur
kiri untuk mengijinkan saya dan anak2 menyebrang jalan.
Rumah kediaman
bapak Marzuki Usman jauh di dalam, harus berjalan lurus memasuki jalan yang
tidak ada angkutan umumnya, masuk ke dalam sejauh 1000 m, setelah itu jumpa
masjid, masjid ini hendak dijadikan tempat untuk berbuka puasa, tapi di
ingatkan dengan penjual es kelapa, masih ada masjid lagi sebelum menjumpai
kompeks Sarina Estate, perumahan khusus dimana bapak Marzuki tinggal.
Akhirnya
berjalan lagi dan musholah itu di jumpa, persiapan buka puasa, yang saya pegang
adalah jus sayur, dan akhirnya adzan maghrib datang, minum jus sayur.
Shalat dan
jalan lagi berenam memasuki kompleks Sarina Estate.
Suatu kompleks
perumahan yang harga jualannya mahal, yang isinya tidak secara spesifik membawa
budaya tertentu, kecuali mahalnya saja, rumah - rumah begini kebutuhan satu
harinya paling murah lima juta rupiah hilang, hingga sepuluh juta rupiah,
sehingga penghasilan orang yang tinggal disini adalah lima ratus juta rupiah
keatas sebulannya.
Timbul
pertanyaan untuk apa bergelimang harta yang akan menuh- menuhi bak sampah
apabila stunami menerjang.
Rumah begini
akan musnah apabila tidak menyantuni anak yatim, tidak berbakti pada kedua
orang tua, tidak menjalankan perintah agama.
Bapak Satpam
itu hanya menjaga di pintu gerbang saja, sehingga sewaktu melihat nomer rumah L
20, padahal rumah yang dicari tidak sebesar ini nomernya, kalau menurut zonasi,
putar kekanan akan menjadi besar nomernya, sehingga memutar kekiri, apa jadinya
setelah memutar kekiri, malahan menjadi blok D, balik lagi memutar kekanan dan
nomernya langsung L 19; dan seterusnya L 18, betapa sunyinya dunia, tidak ada
yang ditanya, berjalan terus dan akhirnya jumpa yang dicari, unjuk salam dan
menunggu, pembantunya muncul dan dipersilahkan masuk.
Cukup lama
menunggu, akhirnya bapak Marzuki Usman keluar.
Bergurau dan
bernasehat biar di dengar anak- anak bagaimana beratnya menjaga
silaturahmy.
19.00 mohon diri dan kembali berteman sunyi, tiba- tiba Tyas bertanya, pak berjalan lagi sejauh itu, lho kita kan punya Allah SWT, kewajiban sudah kita jalankan sekarang ayo angkat tangan memohon pada Allah SWT untuk mohon pertolongan,
Astaghfirullah
sedetik itu ada perubahan,
ada taxi
mengantar penumpang masuk dan berhenti dan penumpang nya turun, anak- anak naik
dan saya bersama Fifi di depan, dibelakang duduk berempat, ibunya, Yasin, Tyas
dan Astari.
Jakarta
terlihat ramai dari balik jendela taxi yang meluncur dengan cepat, ada sesuatu
yang menjadi perhatian, sebab sebelumnya tidak pernah di perhatikan, adalah,
curb pemisah antara jalur busway dengan tidak, itu tidak terlihat dari kaca
depan taxi, pengemudi taxi yang saya tanya dia bisa melintas lancar disini
sebab sudah biasa dan mengetahui ada curb atau saparator busway disini, tapi
kan ada pengemudi yang tidak tahu jikalau disini ada curb memanjang memisahkan
jalan dan menobrok curb tersebut.
19.14 turun
dari taxi di pangkalan angkot 56 berada yaitu di UKI dekat Kalimalang.
19.25 diatas
angkot 56 menuju Cileungsi
Melihat lurus
dan cakrawala yang menghujam di pandangan mata kearah depan, terpikirkan, jauh
juga jarak yang ditempuh ini, tetapi tidak terasa jauh jikalau naik motor.
19.45 tiba di
Cileungsi
bagi posisi,
ibunya dan Fifi bermotor dengan saya dan Tyas, Yasin, Astari naik angkot turun
di Giant Metland untuk mencari makanan.
20.00 Anak-
anak telah tiba terlebih dahulu dan terlihat sudah mengerjakan shalat Isya di
musholah Giant- Metland.
20.15 hanya
ibunya seorang yang dapat bagian nasi dan berbagai lauk dan es teh, lainnya
habis.
Di ajarin Fifi,
papa kan lapar, bagaimana kalau makan es cream, akhirnya berdua makan es cream
20.45 keluar
dari Giant-Metland, bermotor lagi bertiga Fifi dan ibunya.
21.15 masuk
rumah.
21.30 Tyas
membuat nasi goreng, enak sekali, tapi bapaknya ngak boleh makan, khawatir
emosinya terganggu.
Jumat, 24 Agustus 2012
burble setelah
Iedulfitri
Terpikirkan
sewaktu melepas bendera Merah Putih yang telah seminggu di kibarkan untuk
memeriahkan Kemerdekaan N K R Indonesia 17 Agustus 2012, umpak bendera yang
lumayan berat mau untuk apa, akhirnya ada bambu sepotong digergaji untuk
dirapikan dan pinjam umpak bendera dari
tetangga, dua umpak bendera yang lobang tengahnya untuk memasukan tiang
bendera, sekarang dimasukan batang bambu sepanjang 1,50 m dan umpak itu menjadi beban kiri kanan,
jadilah burble, sewaktu diangkat snacht cukup berat tapi bisa, tapi ngak bisa
dua kali, dari satu angkat ke pengangkatan berikut badan minta waktu istirahat,
tidak beberapa lama keringat mengucur deras.
Sabtu, 25 Agustus 2012
02.00 udah ngak
bisa tidur, masuk dapur mulai mencari sesuatu yang bisa dimakan dan diminum.
03.00 Tahajudan
dan membaca Al-Quran
03.45
Mengangkat beton - beton landasan bendera Merah Putih yang sudah usai masa
pemasangannya, sejak kemaren pagi punya mainan baru yaitu megangkat berat,
sampai berkeringat, beban pemberatnya bukan besi tapi beton landasan bendera
merah putih memperingati tujuhbelas agustusan.
04.35 Shubuh
masuk
07.00
mengerjakan brongkos yang akan dibawa ke rumahnya pak Jaja.
09.00 bermotor
bersama Fifi dan Astari menuju kawasan Bintaro, kediaman pak Jaja.
10.15 tiba di
Giant Poin Lebak Bulus, istirahat dahulu disini, sambil menunggu Tyas dan Yasin
yang naik angkutan umum lewat, saat ini ia berada di Cilandak.
Berjalan
memasuki Giant supermarket, lama ngak kesini, kesunyian masih mewarnai
supermarket yang luas ini, harga daging masih mahal, stock nya masih sedikit.
Melihat ada
tiruan alat masak yang sering iklannya tayang di televisi, secara tiruan,
harganya cukup mahal.
tiba- tiba SMS
dari Tyas jikalau ia sudah naik angkot ke Bintaro.
11.00 bermotor
kembali bersama anak- anak menuju Bintaro sektor 5. Terjadi salah jalan,
seharusnya belok saya lurus, akhirnya di ujung jalan berjumpa dengan jalan yang
menuju Pondok Betung, belok kiri jauh untuk mencari ujung Bintaro lagi.
11.30 tiba
didepan STAN Bintaro, titik ini untuk berkumpul menunggu datangnya Tyas dengan
Yasin.
11.33 tidak
lama menunggu mereka datang.
Add caption |
Keramahan keluarga ini sangat sukar dilukiskan, bagaimana mempertahankan tali silaturahmi saja yang berat.
14.00 mulai
meninggalkan kediaman pak Jaja.
15.00 terserang
mengantuk saat bermotor dan secepatnya beristirahat memasuki masjid Jamik di
Ciracas jalan raya Bogor - Jakarta.
Kelelahan itu
sangat luar biasa tetapi setelah diistirahatkan sepuluh menit, kesegaran
bangkit, langsung persiapan shalat Ashar, setelah itu pulang dan
16.00 didera
kemacetan di Taman Buah Mekarsari.
16.30 masuk
rumah.
Minggu, 26 Agustus 2012
03.00 masuk
rumah setelah jaga malam ronda keliling wilayah RT 05 RW 08
Malam masih
meninggalkan kesunyian dan kesenyapan
Pepohon yang
tak bergerak sedikitpun, angin yang tak berhembus
Remangnya lampu
neon yang menerangi jalanan, sunyi, tidak ada yang bergerak
tinggalkan alam
untuk memasuki waktu tahajudan.
03.50 setelah
tahajudan, olah raga angkat berat.
09.30 berangkat
bertiga istri dan Fifi bersilaturahmi ke
rumah bapak Bambang Wid, Jabfung Jalan dan Jembatan, bertempat tinggal di
kompleks Bina Marga Ciracas Jakarta Timur.
10.50 tiba di
Ciracas, tidak langsung masuk, bersilaturahmi dengan bapak tua penjaga kompleks
perumahan
11.20 dirasa
cukup lama, langsung berjalan sambil mendorong motor, males menghidupkan, dan
saat pagar di dorong, Pak Bambang keluar.
Silaturahmi
dengan cermin kesederhanaan terpancar keluar, Pak Bambang terlihat sibuk berdua
dengan istrinya.
Minggu depan 1
September 2012 beberapa hari lagi pak Bambang memasuki masa Pensiun dari
Pegawai negeri Kement Pekerjaan Umum.
11.30 keluar
bersama pak Bambang Wied untuk mencari nasi padang buat makan siang, sementara
Tyas, Astari dan Yasin sudah sampai di Cikeas, masih sejauh 17 km dari rumah P
Bambang.
11.40 menjumpai
banyak rumah makan padang yang sudah buka, pilihannya adalah rumah makan padang
yang dahulu pernah di beli ikan mas nya dengan Fifi,
tidak dijumpa,
akhirnya memasuki rumah makan sederhana malahan dapat yang lebih murah dan
enak.
Yang dipesan 4
nasi padang lauk kepala ikan mas, 2 nasi padang lauk rendang, 1 nasi padang
ayam sayur, dan beberapa lauk ayam yang akan di konsumsi oleh pak Bambang nanti
maghrib saat buka puasa Syawalannya hari ke tiga.
12.15 Shalat Dzhuhur
13.00 saatnya
mengakhiri silaturahmi
13.15 saat
berkendara motor bersama istri tiba- tiba terasa goyang ban belakang dan sepatu
kaki kanan licin dan asap keluar dari mesin motor, berhenti, matikan motor,
setelah istri turun saya perhatikan ada semprotan olie di sisi kanan, mesin
pecah pikirku, olie membasahi knalpot panas menimbulkan uap, uap putih
meramaikan suasana macet didepan pertokoan Arundina ujung jalan Lapangan
Tembak.
Saya pesan ke
istri, tunggu di titik ini nanti angkotnya yang dinaiki anak- anak Fifi; Yasin,
Astari dan Tyas akan lewat, sementara saya mendorong ke bengkel, teringat
sewaktu motor rusak, dalam suasana ber hari raya, rantainya putus dan gir
depannya hilang terlempar, di depan Mahkamah Agung saat bersilaturahmi dengan SBY
awal menjabat Presiden dahulu, saat itu bermotor bertiga dengan Fifi dan
ibunya, kerena suasana iedul fitri, motor dititipkan semalam di sekretariat
Negara, dan esoknya disaat bengkel masih tutup sudah mendorong motor mencari
bengkel, bengkel didapat di Slipi.
13.30 memasuki
bengkel di jalan lapangan tembak.
14.50 motor
sudah selesai diperbaiki kebocoran olie dan dilanjutkan pindah bengkel untuk
menambal ban dan mengangkat kekendoran rantai motor.
Sedang menunggu
motor diperbaiki, terdengar adzan Ashar, rupanya dekat dengan musholah Sirajul
hak, jalan Lapangan Tembak.
15.30 Shalat
Ashar
15.40 Udara
panas sehingga haus dan beli air minum di Alfamart, tertulis harga Rp 2100 tetapi saat membayar diminta Rp2400
saya heran,
tertulis Rp 2100, lho yang memberi harga situ sendiri kok ngak tahu, akhirnya
harga tidak dinaikan.
Air minum di
minum didepan musholah, saat air mau diminum terlihat ada seseorang yang duduk
depan musholah untuk berbagi air, di udara panas, dia hanya tersenyum dan
menolak.
16.00 melintas
di Kranggan, kemacetan sedikit terjadi.
16.30 masuk
rumah, rumah kok sepi, ternyata anak- anak dan ibunya singgah terlebih dahulu
di Hypermart untuk membeli buku.
18.00 saat
maghrib tiba anak2 dan ibunya datang.
Tetangga datang
untuk silaturahmi, ternyata ia memberitahu peristiwa kesibukan jam tiga tadi
pagi sewaktu saya jaga malam, seorang ibu usia lanjut, ibu salah seorang
tetangga, meninggal dunia semalam di pesawat yang dinaiki sebelum pesawat
mendarat di Cengkareng, ia terbang bersama kakak laki dari si tetangga,
sehingga jam tiga pagi itu si tetangga beramai- ramai dengan tetangga lainnya
ber mobil sampai tiga mobil berangkat ke Bekasi untuk mensholati jenazah ibunya
si tetangga, dan kembali lagi ke Cengkareng bandar udara, dan terbang mengantar
jenazah ibunya, pemakaman di desa nya, maksud si anak hendak dirawat di
Jakarta, yang menjadi pemikiran saya adalah, bahwa membawa terbang seorang
bermasalah kesehatan dalam usia senjah harus seijin dokter, berarti disini
pihak penerbangan tidak melakukan ijin terbang usia senjah, dianggapnya sehat-
sehat saja, sudah sepatutnya jikalau maskapai penerbangan mendapat nilai minus
dengan dijumpainya salah seorang penumpangnya meninggal dalam pesawat yang
dioperasikan oleh maskapai penerbangan tersebut.
Senen, 27 Agustus 2012
Puasa syahwal hari ketiga.
Tyas mulai
mengurus administrasi untuk masuk ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo
Rencana
bersilaturahmi ke pak Supadio dan ibu di Kalimalang gagal sebab tidak mendapat
clerence dari orang yang hendak dikunjungi.
Masalah Sampang
yang meminta korban satu orang meninggal dan beberapa rumah dibakar, kepolisian
harus jeli memisahkan fitnah dan agama, semoga keadilan ditegakan dan
sipefitnah tertangkap.
Sekarang
musimnya berbaju agama tetapi berhati iblis, iblis akan datang memberi wiswas -
wiswas kepada manusia, baik itu mengaku dirinya pemuka masyarakat, pemuka
agama, pemuka pejabat, pemuka daerah, hasil awal konflik adalah benci dan hasil
akhir konflik adalah pembunuhan.
Sudah waktunya
diangkat kasus KRIMINALISASI DEMOKRASI sebab dengan atas nama demokrasi
dengan voting suara terbanyak maka pendukung dan dukungan mayoritas akan
menekan minoritas, minimal me abaikan.
Selasa, 28 Agustus 2012
Pagi- pagi
sekali Fifi sudah angkat telephone ke Sulawesi Selatan untuk menanyakan paman
nya udah berangkat ke Jakarta belum, Aswan yang menjawab disana bilang sudah
berangkat.
Shubuh pagi ini
membawa semangat baru, ada optimise untuk mengangkat burble dari beton berat
itu, angkat- turun- angkat, sedikit berkeringat langsung bersama istri
nengokin/menjenguk tetangga sakit yang kemaren dijumpa di puskesmas sewaktu
ibunya mengantar Tyas proses administrasi Askes untuk masuk RSCM.
Tetangga itu
terlihat sedang mempersiapkan jualannya, dan istri sambil menengok kemajuan
kesehatannya juga memberi saran untuk memasak pepaya mentah, sekiranya sudah
masak, dibelah, dan disendokin bagian dalamnya untuk mengurangi asam
lambungnya.
09.00 ilham,
adik istri, sudah tiba di Cengkareng penerbangan dari Makassar, belum tahu
menginap dimana di Jakarta, dalam rangka tes di DIKTI untuk mengikuti program
pendidikan S2 nya.
Management
baru.
Mudik tahun ini
sangat mengambil korban jiwa besar, 904 jiwa pralaya, tanpa bendera setengah
tiang berkibar secara nasional untuk mau agar negara ini melihat diri bahwa
saya mengelolah negara ini tidak dengan cerdas, tidak dengan arif, berdiam diri
saya selama ini mencerminkan keterlambatan saya berfikir cepat,
padahal dana
publik yang saya kelolah sangat besar, tapi dana itu bukan untuk kesejahteraan
rakyatku, seharusnya aku dihukum akibat
kelalaian mengelolah negara maka jatuh korban, supaya penggantiku tidak sama
seperti aku, kasihan negara ini, yang kutipu, seharusnya delapan tahun yang lalu
jikalau saya menggunakan strategi pertumbuhan cepat dengan menghukum siapapun
warga negara yang tidur siang, kereta api cepat yang menghubungkan kota Medan Sumatera Utara hingga Surabaya
Jawa Timur selama 12 jam sudah terwujud, terobsesi kereta api cepat yang
menghubungkan Qinghai hingga Beijing, kereta api hijau tua yang modern dan
berkecepatan tinggi saat melintas di persawahan di batas timur wilayah Qinghai,
saya sempat meneteskan air mata, sebab negaraku bisa membangun dan
mempersiapkan pembangunan manusia untuk bekerja keras mewujudkan dua belas jam
menghubungkan kota Medan hingga Surabaya.
Berkaitan
dengan methode management baru mudik tahun depan, arahkan pemudik motor naik ke
kapal laut, turunkan di Semarang dan Surabaya.
Kemudian
bangkitkan semangat Pemda Kabupaten yang di lintasi pemudik untuk membuat
undang2 yang melarang melintas pemudik di wilayahnya, kerahkan penduduk untuk
mengamankan.
Buat suatu
hadiah dan hukuman, barangsiapa ada pemudik yang meninggal di wilayah kecamatan
yang di lintasi pemudik maka biaya pembangunan kecamatan itu dikurangi satu
juta rupiah untuk satu jiwa yang meninggal, dan seterusnya, dan semakin besar
jiwa yang meninggal semakin banyak pengurangan biaya pembangunan di wilayah
itu.
Jadikan bangsa
Indonesia cerdas untuk berfikir kritis terhadap permasalahan kebangsaan yang
timbul, jangan ditekan kemudian dipancing dengan anggaran sedikit lebih banyak,
kemudian kewaspadaan nya turun dan melakukan korupsi, dan ditangkap habis itu
gembar gembor sangat aktif memerangi korupsi.
Kasus kebakaran
di Jakarta
Jadikan saksi
itu siapa yang berdiri dibelakang peredaran alat- alat listrik non
standard yang dijual bebas untuk
penduduk, tanyain sampai titik, mengapa kualitas dikurangi, sebab kalau
harganya tinggi mempertahankan kualitas yang berakibat penduduk tidak membeli,
penduduk malahan selamat tidak beresiko kebakaran akibat memakai alat- alat
elektronik tidak standard.
Semua wilayah
perumahan harus dilayani dengan Hidrant tanam terhubungkan pipa induk air
minum, sehingga cepat dilakukan pemadaman api sebelum api membara menghanguskan
rintangan yang ada.
Dan yang paling
sederhana kontrol dari aparat desa kelurahan setempat untuk membangun rumah
sistim putus, tak terhubungkan satu sama lain, terpisahkan gewel tembok tinggi
pemisah antar bangunan.
Gubernur
Jakarta harus cepat mengambil pemikiran ini, percuma dipilih kalau tong kosong
nyaring bunyinya.
Rabu, 29 Agustus 2012
17.00 mulai
meninggalkan RSCM
17.30 PMI
Kramat untuk menyerahkan blangko permohonan darah cuci penggunaan besok pagi
18.10 Shalat
Maghrib di Masjid Sundah Kelapa.
18.30 melintas
di ujung jalan Thamrin dengan kepadatan lintasan kendaraan yang sangat masif,
mulai longgar setelah dijalan Sudirman, di patung api nan tak kunjung padam,
putaran balik belok kanan memasuki jalan Sudirman lagi untuk menuju ke Senayan.
19.30 di jalan
Asia Afrika, dan parkir motor, masuk hotel Atlit Century.
Suatu kawasan
yang dahulu ditahun 1983 pernah tinggal disana di jalan pacuan kuda undangan
Kongres Nasional I, FK-PPI mewakili prop Bali.
19.35 prosedure
masuk hotel besar dengan pemeriksa detektor logam, setelah itu titip helm, naik
ke lantai 7 dan mencari kamar 714 untuk menjumpai adik istri, Ilham, yang
mengikuti test S2 nya.
Setelah pintu
terbuka, terlihat Ilham yang menyambutnya, dan didalam ada Fery sahabat Ilham
dan Hen Sapto peserta S2 dari Semarang
Kamis, 30 Agustus 2012
Puasa syawal
hari ke empat.
07.00 saat
menghidupkan motor Fifi yang kepingin ikut berangkat sekolah bersamaan,
ternyata ban belakang kempes lagi, saya pesankan ke Tyas untuk tetap di rumah
sementara saya mecari tukang tambal ban, motor masih bisa dinaiki, udara dalam
ban masih ada, dapat tukang tambal ban di Mampir.
07.35 motor ban
belakang nya sudah di tambal, menjemput Tyas dan
07.45 berangkat
ke RSCM.
08.00 melintas
di depan Taman Buah Mekarsari dan tiba- tiba semua kendaraan di depan berhenti,
rupanya diujung depan angkot biru berhenti untuk menunggu penumpang.
Berhentinya
yang mendadak membuat harus mengerem mendadak pula, berusaha menerima keadaan.
09.00 Melintas
di Celilitan, lampu merah sedikit lama, biasanya kalau ngak lagi puasa sempat
minum hingga 600 cc aqua satu kali tegak, panasnya cukup.
09.30 PMI
Kramat, keadaan pagi ini agak sedikit ramai, mobil donor bergerak meninggalkan
markas PMI, Tyas nya mendapatkan darah merah golongan O sebanyak 3 kantong,
kantong pertama 163 cc, kantong kedua 130 cc dan kantong ketiga 157cc.
10.00 bermotor
menuju ke RSCM, keadaan lancar, lalu lintas ramai.
10.10 persiapan
pemasangan jarum transfusi.
12.00 Shalat
Dzhuhur di musholah RSCM.
13.00 sisa 50
cc lagi darah merah yang harus ditransfusikan.
13.30 transfusi
berakhir
14.00 mulai
antri didepan bank darah RSCM untuk proses administrasi
14.30 saat
jenuh menunggu membuka komunikasi dengan petugas verifikasi RSCM yang sudah
mulai menganggur untuk mesdikusikan bagaimana memberikan pelayanan terbaik bagi
pasien di RSCM.
Ya itu pekerjaan
rumah bersama yang harus di selesaikan.
Pernah tercetus
pemikiran bagaimana menjadikan RSCM sebagai pusat pergerakan manusia di
Jakarta, baik manusia sehat dan manusia sakit, teringat sewaktu di bandara
Schipool Belanda 1987 dimana penumpang yang menuju bandara menggunakan
prasarana kereta api, stasiunnya berada tepat di bawa bandara, berarti di bawah
RSCM disediakan stasiun lintasan kereta api, kemudian naik lift sehat dan lift
sakit untuk pasien dan muncul di depan lobby RSCM, sebab dimungkinkan banyak
pegawai rumah sakit yang ikut naik kereta dalam status tidak sakit, sewaktu
berada di lobby RSCM tidak perlu masuk rumah sakit.
18.02 saat
adzan maghrib berkumandang saat itu sedang berada di atas flyover Cileungsi,
motor dihentikan dan mulai buka puasa dengan minum air.
18.10 shalat
maghrib di masjid Nurul Hidayah Kampung Sawah Cileungsi
18.15 saat
melintas di ruas jalan Cileungsi Gandoang di ujung malam ini, banyak di jumpai
type pengendara motor penduduk setempat yang sangat mengganggu pelintas motor
jarak jauh, yaitu bermotor dengan santai berkecepatan rendah, bermotor dengan
beriringan berdua, bermotor dengan membuka Hp.
18.30 masuk
rumah dengan kondisi lelah yang luar biasa, istri menghidangkan teh hangat, dan
mulai merasakan nikmatnya kehangatan.
Jumat, 31 Agustus 2012
Mendengar dari
telephone rumah ibu mertua sakit kakinya, dan ibu sengaja belum dihubungi
kerena pikiran di siapkan untuk ke RSCM pagi ini.
Pada nyatanya
badan ini lelah sejak beberapa hari ke RSCM, oh ya masih menyimpan perasan
mengkudu.
tapi semua tak
berpengaruh besar kecuali ber istirahat cukup.
09.00 bermotor
bersama istri menuju BTPN Kantor Cab Cileungsi
10.05 Bank
Muamalat Kantor Cab Cileungsi
11.15 berjalan
untuk shalat Jumat di masjid perumahan.