Senen, 1 April
2013
Bulan April pun
datang, hanya Allah SWT yang tahu apa yang ada di dalamnya.
03.30 Terbangun
dengan kondisi kurang fit
03.50 Shalat
Tahajud untuk segera mensyukuri nikmat kehidupan.
03.15 Blender
wortel, buncis dan mengkudu ( mengkudunya sangat kecil, stok sudah habis ), di
cuci dan di blender, peras dan diminum satu gelas, gelas berikutnya untuk
istri.
Kondisi
langsung fit lagi, makan sahur untuk berpuasa hari Senen ini.
08.00 Setelah
shalat dlhuha dan membuka ingatan hafalan surah Al-Imran 35 - 50
langsung olah
raga.
Satu hari ini
lebih banyak di isi dengan membaca Al-Quran menggosok hafalan surah Al-Imran.
Selasa, 2 April 2013
Manusia tempat
terhimpunnya kebodohan ketidaktahuan, ketamakan, iri hati, kekacauan berfikir,
salah bertindak, tidak cermat, sombong, dzalim dan tak mau tahu.
03.20
Mengerjakan shalat tahajud
04.10 Kue
ekspresnya gagal kue, sebab masih lunak dan lembek tidak mengeras mungkin
kurang tepungnya, kacang ijo dan kedelai dan kentang setelah dibersihkan di
presto, lunak, presto normal, blender, tambahin tepung terigu, sedikit gula,
sedikit sekali bubuk kayu manis dan irisan jahe, aduk dan masukan ke
pemanggang, tinggalkan shalat, shalat sudah dan membaca Al-Quran sudah dan
akhirnya kue dibuka, bawahnya gosong dan atasnya tetap lembek, tapi dimakan
enak juga.
07.04 Shalat
Dlhuha
07.09 Berjalan
menuju ke rumahnya pak Suparman untuk memastikan acara hari ini di rumahnya pak
Suparman betul diselenggarakan acara kumpul-kumpul arisan teman kolega nya di
satu kantor Penilik Sekolah Jakarta
Utara.
Dirumah itu
terlihat bapak Suparman sedang mengawasi orang menurunkan dos air minum aqua
untuk beberapa karton.
Kalau begitu
acara hari ini tidak di batalkan.
09.00 Bersama
istri bermotor menikmati pagi yang mulai terlihat kemacetan di depan Taman Buah Mekarsari, kerusakan jalan membuat
kendaraan tidak melaju sepenuhnya, merayap dan macet deh.
09.25 Kantor
pos Cileungsi, ramainya bukan main tetapi tetap masuk saja menerobos kerumunan
orang yang memadat di loket pengiriman weselpos, pengiriman weselpos untuk pak
Lik Bambang di Tempeh Lumajang.
09.30 Setelah
meletakan formulir weselpos di tumpukan weselpos didepan loket yang akan di
kirim dan tunggu panggilan hari ini, tinggalkan sebentar kantor pos untuk mulai
mengurus uang sekolahnya anak- anak di Bank Mandiri Cileungsi.
09.40 Bank
Mandiri Cileungsi
10.00 Bank
Muamalat Cileungsi untuk Yatim Piatu NTT-TTS
10.15 Kantor
Pos Cileungsi untuk proses membayar weselpos nya paklik Bambang Tempeh-Lumajang.
10.30 Pasar
Cileungsi membeli bingkisan buat kelahiran bayi anak tetangga, cucu barunya aki
jangkung belakang rumah.
11.00 Masuk
rumah untuk persiapan acara nya pak Suparman.
12.02 Adzan
Dzuhur terdengar dan bersamaan waktu nya Fifi masuk rumah.
12.30 Berjalan
menuju rumah pak Suparman.
12.33 Rumah pak
Suparman, tikar sudah di gelar, suasana ramai para tetangga ikut membantu
mempersiapkan makanan, tamu dari Penilik Sekolah Jakarta Utara baru 4 orang yang
datang.
Waktu- waktu
berikutnya adalah kesibukan tuan rumah yang memadu para tamu banyak tersesat
arah mencari Puri Cileungsi.
13.00 Acara
makan siang bersama para Penilik Sekolah Jakarta Utara, dengan hidangan nasi
Rawon.
14.00 Acara
dimulai, selesai pembukaan saya diijinkan untuk memberi tausiah agama,
mengingat yang datang ada juga tergolong Nasrani maka pembahasan Al-Quran hanya
terfokus kepada sifat empat yang di senangi Allah SWT, tercantum dalam Al-Imran
, yaitu orang yang Sabar, Sodikin orang yang jujur, dan yang beramal sholeh dan
yang bangun ditengah malam untuk memohon.
15.00 Acara
berakhir.
Rabu, 3 April
2013
Kamis, 4 April 2013
0330 Terbangun
dengan semangat menjalankan puasa hari Kamis
09.10 Halte
Cawang, semua penumpang dianjurkan pindah halte ke halte BKN sebab ada bus
mogok
10.00 Halte Bidara Cina.
10.15 Halte
Matraman.
11.05 Tiba di
kios komputernya Andi, komputer di test akhirnya di ganti motherboard didalamya
mati.
Tambah memory,
tambah drive simpan.
12.02 Shalat
Dzuhu dan menjadi imam di basement Mangga Dua.
12.30
Meninggalkan kios komputernya Andi.
12.40 Mampir di
Bank CIMB Niaga untuk tanya soal rekening ponsel.
12.57 Dibelikan
tiket busway dengan seorang bapak bertopi Irian
12.58 Busway
14.15 Naik
angkot 56
14.50 Cibubur
Juction kendaraan mulai merayap padat lalu lintas sekeluarnya dari jalan tol, naik pengamen jalanan melantunkan
lagu- lagu tahun 1970
Lagu yang
menghentakan perasaan, lagu cinta, lagu rindu, lagu malam minggunya Edi Bing
Slamet, lagu entah siapa lagi penyanyinya.
15.00 Kranggan,
dari kaca angkot yang pengab terlihat dilangit mendung sangat luar biasa
gelapnya, tetapi hujan tak juga turun.
Pengamen itu
tetap melantunkankan lagunya dengan suara malu- malu.
15.10 Angkot
mendekati terminal akhir kota kecamatan Cileungsi, tetapi pengamen itu masih
berkutat dengan lantunan lagunya, sambil baca doa ia menghaturkan kantong
doraemonnya dan rezekinya dia banyak yang memberikan kepadanya termasuk saya.
15.20 Saat hujan
turun di awalnya, saat itu juga angkot 56 mulai menurunkan penumpangnya di
tujuan akhir, berlari mendekati motor yang mulai kebasahan, buka kuncinya dan
dorong motor di bawah flyover Cileungsi untuk berteduh dari derasnya air hujan
yang turun.
15.40 Hujan
mulai reda dan motor dihidupkan untuk mengarungi genangan air dimana- mana,
genangan air tinggi, motor tetap jalan.
16.00 mendekati
kompleks rumah tinggal, kira- kira 500 m sebelum rumah, mendadak motor mati
mesin, hujan masih turun dengan derasnya, berteduh dan perlahan- lahan
menurunkan komputer dan hidupkan motor, motor mau hidup, syukurlah, bermotor
lagi dibawah hujan lebat sambil membawa komputer yang sudah dibungkus plastik
sejak di Mangga Dua.
16.06 Masuk
rumah, hujan masih turun, Listrik PLN padam, suasana gelap, shalat Ashar sambil
menyalakan lilin.
16.20 Dibawa
penerangan lilin membaca Al-Quran berkali kali, yang penting baca, yang penting
baca, biar kehidupan yang susah ini enak adanya.
17.00 PLN
menyalakan lagi listriknya, dan terang kembali menjelang enam puluh menit buka
puasa
Jumat, 5 April 2013
07.50
Menghidupkan motor, langsung hidup dan lama di panaskan, tetapi saat mau
berangkat mendadak mati, stater lagi, kalau di stater setelah mati begini susah
staternya.
Berkali- kali
di stater dan susah hidupnya, tetapi akhirnya mau hidup juga motor nya, ada
hubungan dengan mendadak mesin mati saat hujan turun kemaren sore.
Setelah
dikendarai sendirian mengelilingi RT, kemudian istri datang menghampiri dan
bermotor ke Cileungsi.
09.15 BTPN kancab
Cileungsi dapat giliran 36.
Antrian para
pensiunan yang mengambil uang pensiun.
Tinggalkan
untuk berjalan menuju bank Muamalat.
09.28 Bank
Muamalat untuk anak Yatim NTT-TTS
09.32 menuju
Bank CIMBNiaga Cileungsi untuk bertanya masalah rekening ponsel.
09.40 Bank
CIMBNiaga sedang menunggu giliran dapat nomer antrian 515, sekarang nomer 512.
09.50 Nomer
urut Bank CIMBNiaga 515 dipanggil, kesimpulannya B CIMB Niaga Cileungsi bisa
melayani Rekening Ponsel tetapi harus mendaftar dahulu, dan pandangan dari
istri masih lebih efisien dengan transfer ATM Bank Mandiri selama ini, langsung
masuk ke nomer rekeningnya.
Berjalan menuju
BTPN.
10.20 Bank TPN
Cileungsi, nomer yang udah dipanggil 30.
10.24 no 31 -
yang dipanggil.
10.45 No 36
yang saya pegang dipanggil
10.50 Bermotor
menuju masjid Kecamatan Cileungsi untuk shalat Jumat.
11.20 Mulai
membaca Al-Quran sementara istri menuju rumah Yuli yang dahulu pernah tinggal
di Gandoang Puri.
12.40 di Giant
Metland untuk mencari lauk ayam buat anak- anak.
12.56 Dikounter
makan -makan ayam goreng dengan tambahan nasi dari rumah.
14.00 Masuk
rumah.
Sabtu, 6 April
2013
Minggu, 7 April 2013
10.00
Berkunjung ke warga RT, pak Kahar yang pertama di kunjungi dengan kesimpulan
akan pergi ke kota kecamatan Cileungsi untuk mencari sesuatu barang berkaitan
dengan mobilnya.
Ke pak Rudy,
ada suara dari balik pagar disuruh menunggu sebab pak Rudy nya lagi di belakang
kamar kecil, setelah ditunggu pak Rudy keluar langsung saya ajak menengok pak
Warsan yang baru pulang perawatan RS Mitra Keluarga berhubung dengan fungsi
ginjal.
Senen, 8 April 2013
00.30 Terbangun
ditengah malam sebab ada tangisan anak dibawah 5 tahun terdengar, bangunkan
istri untuk melihat keadaan yang menangis, anak yang menangis berjarak 5 rumah
dari rumah tinggal, syukur tak lama kemudian tak terdengar lagi tangisan.
Selasa, 9 April 2013
05.30 Olah raga
jalan kaki dan lari. Suasana remang pagi masih menyisahkan kesunyiannya,
bergerak cepat dengan istri menyusuri jalan yang mulai ramai orang- orang
menuju ketempat bekerjanya, terasa jalan kampung desa Mampir Kecamatan
Cileungsi Kabupaten Bogor itu sangat sempit, saat mobil besar mobil jemputan
karyawan militer angkatan laut yang keluar dari rumah si pembawa mobil
jemputan.
Pergerakan
matahari sedemikian cepat, tiba di alam terbuka dengan panorama luas
pemandangan langit, taburan cahaya merah merona di ufuk lagit timur mengiringi
penerangan dari Allah Maha Pencipta SWT, keindahan yang singkat saja, sebab
saat berlari dan berjalan kaki sudah memasuki tengah- tengah kompleks GNI (
grend nusa indah ) cahaya merah itu sudah tidak ada, berganti dengan terang
langit yang merata menandakan pagi sudah tiba.
06.30 Tiba di
jalan yang mendaki, istri minta di tarik sebab kelelahan sudah mewarnai.
Rabu, 10 April 2013
09.50 Halte
Semangi, turun dari busway untuk pindah jalur busway dari Blok M ke Kota, baru
kali ini saya turun disini, dan perpindahan shelter/ halte cukup jauh panjang
dan seakan ngak habis- habisnya, jalur jalan kaki perpindahan halte mengiringi
putaran jalan dari Giant supermall dan Universitas Tarumanegara,
Setelah itu
terjadi penurunan landai dan masuk halte busway dari Kota ke Blok M.
Menunggu
kedatangan busway, saat itu lewat beberapa busway yang tidak bertugas melintas
di halte dengan kecepatan tinggi. dan datang juga bus besar itu,
10.02 Halte
Polda, turun dari busway, terhampar di depan mata adalah jarak jalan kaki yang
cukup jauh.
Setelah
memasuki gerbang Gelora Bung Karno berjalan terus, suasana cukup sepi, hati
agak bergetar saat melewati Loby Appartment Hotel
10.07 Jakarta
Convention Center sudah duduk didalam ruangan pameran yang hanya menerima tamu
beberapa orang saja.
Ruangan di tata
sebagai ruang pameran.
Acara belum
dimulai, banyak yang mengenakan batik.
Kamis, 11 April
2013
Jumat, 12 April
2013
Minggu, 14 April 2013
15.40 Berlari-
berlari bersama Fifi, sebab saya berlari kerena Fifi yang minta berlari mita
ditemani, berlari setelah hujan sore hari agak meredah, hujan mulai turun sejak
jam 15.00 saya berfikir Fifinya sudah lupa dengan keinginannya untuk berlari,
ternyata tidak, di tunggunya hujan itu reda, di analisa tutupan awan yang tipis
sekali sehingga Fifi berani memutuskan untuk tetap berlari.
Berlari terus
di jalanan Mampir yang ramai dengan pedagang dan pelintas motor dan mobil,
berlari melewati sawah- sawah yang mulai dikurangi luasannya untuk di tanami
rumah tinggal para pengembang.
Sampai disini
baru mengerti jikalau pemerintah daerah tingkat dua tidak bersungguh- sungguh
mengamankan lahan pertanian untuk tidak dirubah menjadi lahan perumahan. Satu
hal yang selalu tercatat, asal Kabupatennya makan uang suap pasti bodoh
penampilannya.
17.00 Saat
memasuki rumah setelah berlari dibawah hujan , hujan cukup deras turun.
Dan rumah bocor
lagi.
Senen, 15 April 2013
03.13 Hari
masih sunyi tetapi dirumah sudah ramai, yang pasti adalah hari ini adalah hari
Senen, hari untuk berpuasa secara satria.
Dan hari ini
Astari akan menempuh ujian akhir negeri nya, untuk itu minta antar kesekolahnya
dikhawatirkan tidak ada angkot, sekolahnya berada di kecamatan Jonggol, sekitar
13 km dari rumah.
05.15 Bermotor
bersama Astari, menyusuri jalan desa Mampir yang pagi itu sudah ramai kendaraan
lalu lalang, berkali- kali ber papasan dengan motor dan mobil yang menyalah kan
lampu besar nya, dan terjadi gelap pada mata, saat itu kecepatan motor
dikurangi dan berkira- kira jarak aman kiri dan aman kanan sebab selebihnya gelap,
gelap oleh pagi dan gelap silau mata.
Memasuki desa
Regas 05.40 jalanan rusak, berlobang akibat lepasnya bebatuan perkerasan
jalan.
Sementara
kendaraan yang melintas cukup banyak, jalan yang dilewati ini adalah jalan
kampung sekelas lima begitu.
05.50 Setelah
lama di jalan kampung itu masuk juga sekarang ke jalan antar kota kecamatan di
satu kabupaten, ruas jalan ini menghubungkan Cileungsi ke Jonggol.
06.00 Sudah di
Jonggol, Astari turun dari motor untuk bergabung dengan teman- temannya,
diujung jalan kecil yang dilewati banyak anak sekolah berjalan kaki teman-
teman nya Astari, berjalan sejauh 700 m.
Selasa, 16 April 2013
02.30 Terbangun
sebab istri meberitahu jikalau Yasin agak panas badannya, ibunya udah dari tadi
membaca doa Ukashah.
04.29
Alhamdulillah sudah tahajudan, sudah pula cuci baju shalat, hanya hati tertekan
sebab Yasin demam dan Tyas Hb nya rendah berada di Denpasar belum masuk rumah
sakit juga dan Hp nya di matiin, semua SMS dari saya tidak di jawab.
Rabu, 17 April 2013
17.00 Awan hitam menggantung kuat diatas kompleks perumahan Puri Cileungsi, sementara pengajian ibu-ibu sangat ramainya di rumah, berkali- kali saya membisikan kalimat ke ibunya anak- anak yang memimpin pengajian sekaligus memperingati hari Kartini, tapi tak dimengertikannya.
Sementara
diluar semakin gelap, awan hujan melingkup kuat tapi hujan belum turun,
tetangga yang tidak ikut pengajian bersuara keras, bagaimana mau hujan, kerena
ada pengajian ibu- ibu di rumah.
17.15 Saat pengajian ditutup, saat itu pula hujan deras turun, dan langsung mati lampu.
17.20 Sebanyak
40 ibu- ibu pengajian Al-Affif Puri Cileungsi terjebak dirumah, dimana PLN
mematikan aliran listriknya
dibawah hujan
lebat yang turun
17.30 Ibu ibu
mulai bergerak di kegelapan sore di hujan yang mulai sedikit mereda tetapi
jalanan berubah menjadi sungai, sewaktu mengantar mereka dan menggendong salah
satu putra nya kedinginan kehujanan, kaki yang tak beralas, terasa menginjak
kerikil tajam di bawah arus air hujan.
Kamis, 18 April 2013
05.30 Fifi ikut
pagi ini mengantar kakaknya Astari yang memasuki UAN di hari terakhirnya.
Bermotor agak
sempit sebab bertiga, Astari sedikit kesal mengapa adiknya kepingin ikut juga,
rupanya hujan lebat kemaren sore berdampak luas terlihat sejauh bermotor,
jalanan berlumpur sebab jalanan di aliri limpahan air hujan.
Kerusakan jalan
di desa Rawaragas, Bojong, semakin parah, pagi ini banyak pesepeda motor yang
antri melintas disisa jalan yang sedikit masih baik.
06.00 Di
pertigaan jalan raya Jonggol dan Cikarang, pertigaan jalan yang tak pernah
sepi, sudah berapa jiwa melayang di tempat ini.
13.10 Hujan
lebat kembali menderas, bunyi rintikan hujan di atap sangat keras, beberapa
tawon besar memasuki rumah
02.30 Sudah
ngak bisa tidur, sebaiknya bangun shalat dan membaca Al-Quran
07.00 Shalat
Dluha
07.08 Ibu nya
memberitahukan jikalau Fifi naik demamnya
07.15 Membuat
jus sayur : buah mengkudu masak agak banyak, tomat, buncis, wortel dan dau
bawang prei, potong2 kecil, setelah itu di cuci, blender, saring dan minum,
untuk Fifi yang berbaring lemah, satu gelas harus habis, sambil menahan mualnya
dan muntahannya akhirnya satu gelas habis oleh Fifi, lima menit yang lalu
Fifinya lemes sekarang sudah bisa bernyanyi gembira lagi, ibunya kebagian dua
gelas dan saya tiga gelas, lima menit setelah minum badan terasa enak.
08.00 Berangkat menuju Taspen Bogor untuk
impasing, ceritranya, berangkat brsama istri, jalanan rusak habis banjir dan
macet nya itu lho sangat tidak enak, ada rombongan pekerja wanita disuatu
pabrik yang membebaskan dari pekerjaan pagi hari ini, mungkin untuk
memperingati hari kartini pikirku, setelah itu keadaan jalanan macet berteman
dengan mobil angkutan barang pabrik yang besar- besar tonasenya pabrik itu
merata di Gunungputri - Cibinong.
Selepas pasar
Cibinong jalanan lenggang.
09.40 Bogor di
pertemuan jalan tol dengan jalan menuju ke Darmaga dan Leuwiliang, lampu merah
sedikit lama sehingga agak lama menunggu dari merah ke hijau, sempat
memperhatikan konstruksi flyover yang sedang di kerjakan, nantinya kendaraan
yang ke Darmaga tidak lagi turun kebawah ke jalan biasa, tetapi tetap diatas
dan lepas to di ujung jalan setelah jalan kereta api, wou panjangnya konstruksi
flyover itu, wou mahalnya, untuk siapa, untuk orang Jakarta ke Darmaga Bogor,
dan ke mahalan harga itu tidak di perhatikan, dengan sombongnya ia ( dicision
maker ) bilang mahal bagaimana, kan wajar aja, konstruksinya juga dari baja
ultimate, ( biasa hidup mewah sehingga kemahalan itu tidak berarti demi suatu
posisi atau . . . ) lha ini dia, atau untuk demi suatu harga korupsi, maka
didesign berniat korupsi walau designnya betul, dan pilihan konstruksinya
betul.
Timbul tanda
tanya, jikalau KPK yang kerjanya normatip sedemikian selama ini, apakah bisa
menelanjangi korupsi konstruksi demi sesuatu yang tak bermakna.
Kembali ke
lampu merah di pertemuan ujung jalan tol dan jalan lokal Bogor Cibinong.
Kawasan ini
akan berubah jikalau di empat penjuru perempatan besar berjalan flyover tol ini
menerapkan concept urban compact design, bisa- bisa keramaian kota Bogor
berpindah ke sini.
Keempat penjuru
perempatan tadi di bagun mall berstruktur mega dan dijadikan kaki penompang
struktur yang menyatu di tengah- tengah perempatan dan menjulang tinggi
berlatai 45 level sebuah appartemen buat penghasilan dibawah dua juta rupiah,
Kemudian
diujung flay over yang ada jalan kereta apinya di buatkan stasiun tambahan, dan
dari stasiun ini ke perempatan yang ada mall dan appartemen diatasnya,
dihubungkan dengan bus suttle ( suttlebus ) sehingga penghuni appartemen kalau
hendak ke Jakarta tidak memasuki jalan Bogor- Cibinong.
Appartemen yang
diperuntukan bagi siapapun warga negara yang berpenghasilan di bawah dua juta
rupiah (2013) akan mendorong orang- orang untuk tidak berumah di lereng- lereng
perbukitan kota Bogor.
Yang sering
makan korban kerena longsor.
10.00 Parkir
motor didepan Pt Taspen.
10.13 Antri
dapat nomer 23 dan yang sedang dilayani nomer 21.
10.50 Nomer 23
dipanggil dan saya menyampaikan SK Impasing,
diberi penjelasan panjang lebar kesimpulannya uang pensiun yang mungil
selama setahun ini sudah menerapkan nilai yang tertera di SK untuk pembayaran
pensiun nya.
11.00
Meninggalkan gedung Taspen Bogor.
11.45 Memasuki
masjid di kawasan Cibinong penggal jalan Cibinong Jakarta jalan lama untuk
mengerjakan shalat Jumat. Masjid lama dipinggir jalan yang diperbarui dinding
dan lantainya, dan tidak berubah lokasinya.
13.00 Setelah
shalat bermotor lagi menuju arah utara kota Jakarta, sekarang tiba untuk makan
siang, bermotor terus sambil memasang mata mencari menu pilihan sambil menghitung
harga yang disajikan, sudah melewati Cilodong tetapi menu makanannya terlalu
biasa yaitu bakso, ketoprak dan soto, semua ngak mau saat ini, bermotor terus
dan sampai pada penjual tongseng ayam, sate heppy nama warungnya, makan bersama
istri tongseng ayam ternyata harganya mahal, tapi makan saja.
14.00 Giant
Cileungsi untuk cari lauk buat dranak- anak.
14.30 Masuk
rumah
19.00 Saat
makan malam membuat tongseng ayam sendiri di rumah, jumlahnya bisa banyak dan
dimakan sekeluarga.
Istri sampai
timbul kepercayaan diri bahwa ia bisa membuat tongseng ayam.
Sabtu, 20 April 2013
Minggu, 21 April 2013
05.30 Berangkat
kepasar Cileungsi, yang terbeli, lele, terigu, teh, tempe, tahu, kacang sayur,
kacang tolo atau kacang sayur,
07.20 Setelah
Shalat Dlhuha sarapan dengan tongseng lele, lele di tongseng
betul- betul
enak sekali
Mbah Sutrisno
70 thn meninggal dunia semalam jam 24.00, dari rumah sejarak 300 m dan harus
melewati 7 blok perumahan.
05.30 saat
keluar dari rumah untuk menuju rumah mbah Trisno agak nyasar masuk gang,
kedahuluan belok gang, padahal masih dua gang lagi.
ditempat duka
sudah terlihat tenda di pasang dengan penerangan satu lampu neon, dan kursi
sudah terpasang.
09.30 Jenazah
mbah Sutrisno telah di shalatkan dan sekarang di berangkatkan ke pemakaman
10.10 Masuk
rumah
11.30 Ruang
rapat besar Majelis Ulama Bogor, pembahasan fatwa MUI tentang LDII.
14.30 Masjid Al-Nikma Citragrand Cibubur, shalat sunah tahayatul masjid dan mulai makan nasi bawaan dari rumah.
15.12 Masuk
rumah
13.00 Hujan
lebat datang menyiram, terdengar gemuruhnya hingga jauh, air selokan dengan
deras mengalir.
Kamis, 25 April
2013
Jumat, 26 April 2013
05.30 Tiba -
tiba saat browsing Hp untuk mengetahui berita hari ini tertulis berita Ustadz
Jefri Al Buhori meninggal dunia kecelakaan lalu lintas sendiri, menabrak pohon
pinang di Pondok Indah.
08.00 Berangkat
bermotor bersama istri untuk Shalat Jumat di Istiqal sejauh 70 km dari rumah.
10.00 Tiba di
kawasan Kuningan, motor diparkir di dekat gedung Kejaksaan dan menyebrang
jembatan penyebrangan, setelah tiba disisi berlawanan dari arah datang kembali
menyusuri jalan Rasuna Sahid Kuningan di depan Kedutaan Australia, baru
sekarang mengetahui dari jarak dekat oh ini kedutaan yang pernah di bom,
penjagaannya sangat rapat, gemuk- gemuk nya Satpam di depan pagar terluar nya
ternyata mengenakan pelapis anti
peluru.
Berjalan terus
sedikit waktu dan tiba di depan bawah gedung Ambudsment, naik ke lantai 7 dan
setelah dijelaskan turun lagi ke lantai 5, mencari seseorang petugas
pendaftaran Ambudsment Daerah.
Setelah duduk
bersama istri menanti petugas datang membawa lembar persyaratan pendaftaran
Ambudsmen Daerah.
11.00 Bangunan
kantor Ambudsment itu ditinggalkan dan kembali menyusuri jalan Rasuna Sahid,
menyebrang jembatan penyebrangan dan bermotor lagi.
11.30 Tiba di
ujung pintu terluar kompleks Masjid Istiqal dari arah Monas, terlihat jemaah
masjid berdatangan berduyun- duyun.
Masjid itu
sangat luas, waktu berjalan terus, mendekati masjid dari sisi dengan berjalan
kaki sudah memakan waktu.
11.55 Saat
sedang mengambil air wudhlu terdengar suara adzan bahwa telah masuk waktu
shalat Jumat, menuju tangga dan berlari di terik matahari menuju shaft shalat
terdepan di sayap masjid sebelah kiri.
Istri telah
memasuki kelompok wanita dilantai dua untuk shalat jumat.
12.45 Persiapan shalat Jenazah Almarhum Jefri Al Buhori usia 40 tahun.
Para makmun
shalat bergerak ke dalam masjid, saya sudah sampai terdepan di tengah agak ke
kiri dari letak jenazah, shalat tertahan dikerjakan sebab tidak tertibnya para
makmum yang datang mendekati peti jenazah.
13.10 Shalat
jenazah dimulai
13.40 Terjadi
kemacetan luar biasa disekitar lingkungan masjid hingga ke Gambir, saat
menuntun motor untuk menerobos mencari ruang yang longgar untuk mulai
mengendarai motor, di jalanan terlihat siapa- siapa calon orang fasikun, orang
- orang yang tidak mengerjakan shalat Jumat,
tidak peduli orang itu beragama nasrani, sebab perintah shalat jumat itu
jauh sebelum nabi Isa lahir, cuma dia tidak mengerjakan saja, apalagi yang
jelas- jelas mengaku dirinya muslim, berarti dia tidak menegakan tiang agama,
tiang agama itu shalat.
Bermotor
mengelilingi Monas, berawal dari Kementerian Dalam Negeri, lurus bermacet ria,
belok kiri menuju Thamrin, disini semakin macet, belok kiri didepan DKI Jakarta
agak longgar hingga seterusnya lancar.
13.40 Dipasar
Gembrong ujung untuk mencari alat pijat ternyata salah jalan, letak toko yang
dicari masih sejauh 2 km lagi, batalkan saja mencari alat pijat.
14.20 Didepan
penjual tongseng langganan di jalan Kelapa Dua Wetan, kios penjual tongseng itu
tutup, bermotor agak jauh dapat penjual bakso telor, telor di bungkus bakso,
untuk teman makan siang berdua bersama istri.
15.13 Terdengar
adzhan Ashar saat melintas di Kranggan.
Akhirnya dapat
shalat Ashar berjamaah di musholah kecil depan seberang pintu masuk Citra Grand
Cibubur.
15.45 Membeli
udang 800 gr dan daging 15 gr untuk lauk
anak- anak dirumah.
16.30 Masuk
rumah.
Sabtu, 27 April
2013
Minggu, 28
April 2013
Senen, 29 April 2013
04.00 Shalat
tahajud
04.25 Makan sahur
dengan bubur pedas
04.35 Makan
sahur berhenti sebab terdengar adzan Shubuh.
08.00 Berangkat
bersama istri menuju kantor kepolisian Cileungsi untuk mengurus surat
keterangan kepolisian.
09.00 Di sana
dijelaskan persyaratannya yaitu pas foto 4x6 5 biji dan fotocopy Ktp.
09.30 Bermotor
lagi mencari tukang Foto, istri memberitahu di dekat kantor pos Cileungsi ada
tukang Foto, bermotor menuju kesana.
09.40 Motor
diparkir, tetapi terlihat kesibukan dua orang sipenjaga toko ATK dan foto copy
dan Afdruk Foto itu luar biasa, banyak pembeli yang dilayani pagi ini berkaitan
banyak pabrik yang akan menutup peti kemasnya dengan segel beacukai, urusan
beacukai yang mefoto copy surat surat pemeriksaan yang banyak itulah yang
membuat kesibukan cukup tinggi, akhirnya saya putuskan untuk memfoto sendiri
dengan Hp.
Dengan meminjam
latar belakang warna merah foto di lakukan oleh istri, setelah itu SD di Hp di
lepas dan dibuka di komputer toko itu dan di edit dan di cetak, saat membayar
yang dihitung adalah mencetak foto, sebab yang memfoto istri sendiri.
10.00 Kembali
ke kantor kepolisian Kecamatan Cileungsi, dan langsung mengisi formulir, saat
mengisi formulir inilah terjadi pemandangan aneh, yaitu semua yang mengisi
formulir adalah anak- anak sebaya Astari, anak saya ke empat dan kelahiran
1995, sempat menjadi tanya, lho sudah pensiun kok masih cari kerja, yang
penting halal.
10.20 Surat
keterangan kepolisian sudah di cetak, mengapa bisa cepat, sebab arsip surat
keterangan kepolisian sewaktu di Denpasar tahun 1985 masih ada dan nomer kode
sidik jari itu yang penting untuk di cantumkan di surat keterangan kepolisian
sekarang.
10.40 Puskesmas
Gandoang untuk mencari surat kesehatan dari dokter pemerintah, disini timbul
tanya, se usia bapak kok tensi darahnya normal sekali, saya jelaskan saya
pendonor darah aktif sehingga harus dijaga kesehatannya, tapi bapak mencari
surat keterangan dokter ini mau untuk apa, melamar kerja, dimana pak, tanyanya,
di Ambudsment, perusahan baru ya pa, kata dokter itu, saya hanya tersenyum.
11.30 Setelah
bermotor sejauh 35 km sejak dari rumah ke Cileungsi, ke Gandoang, ke
Jonggol tibalah di RSUD Cileungsi, sudah
jauh- jauh kesini malahan tidak ada peralatan untuk tes Narkoba.
Bermotor lagi
menuju Cileungsi.
12.10 Masjid
Cibereum Cileungsi, udara sangat panas, badan lemas, air wudlhu itu
menyegarkan, setelah bermotor sejarak 21 km dari RSUD Cileungsi di Jonggol.
Setelah shalat
ada tentara AL saya minta tanya kepadanya barangkali tahu di Cileungsi ini
alamat untuk mencari surat bebas narkoba, ia pun tidak tahu.
Setelah itu
badan terasa ngantuk dan tertidur di dalam masjid, Masjid kampung Cibereum
Cileungsi yang cukup besar.
12.50 keluar
dari masjid untuk melanjutkan bermotor ke BTPN Cileungsi, motor yang dari tadi
diparkir dibawah pohon, saat diambil tetap sejuk.
13.00 Bank
Tabungan Pensiun Negeri kantor cabang Cileungsi, masih diatas motor kok terbaca
tulisan TUTUP tulisan ini yang
membuat saya lama tidak turun dari motor, tetapi terlihat si satpam si orang
Sirisori Nasrani, Kecamatan Saparua, Maluku Tengah.
Sedang berada
di bengkel mobil memperhatikan kendaraan yang di service.
Saya minta
tolong ke istri untuk menanyakan ke padanya mengapa bank di tutup.
Ia datang
bergegas sambil menjelaskan jikalau ditiup angin tanda buka itu sehingga
terbalik menjadi tutup, Satpam itu membalikan tanda buka yang tergantung
dipintu kaca itu.
Tetapi suasana
sangat sepi, kepala cabang yang gemuk dan usia muda itu sedang sibuk
memperbaiki anak kunci pintu utama yang patah dan nyangkut di tengahnya,
13.15 Setelah
menunggu lima belas menit, kasir itu terlihat didepan meja kerja yang sedari
tadi kosong.
Sementara kasir
bekerja saya membuka arsip persyaratan pendaftaran Ambusdment Daerah, terbaca
untuk persyaratan SBN ( surat keterangan bebas narkoba ) merupakan syarat
mutlak dan menurut saya yang banyak
memakan uang ya mendapatkan SBN.
13.20 Selesai
urusan BTPN langsung meninggalkan bank, dan sempat mampir di Rumah Sakit Swasta
Mitra Medika Kenari Cileungsi untuk menanyakan berapa biaya mengurus SBN, rumah
sakit swasta itu mematok harga Rp 180 000,-
13.40 Bank
Muamalat Cileungsi, untuk menyantuni anak yatim NTT-TTS
14.00 pindah
tempat ke Puskesmas Cileungsi untuk menanyakan berapa harga
mendapatkan
Surat BEBAS Narkoba, Puskesmas itu mematok harga Rp 150 000 ,-
Pemeriksaan jam
08.00.
14.30 Masuk
rumah, setelah bermotor sejauh 70 km bersama istri.
15.30 Setelah
Ashar membaca Al-Quran Surah An-Naba, Surah An-Naziat, Surah Abasha, Surat
An-Takwir dan Surah Infithar, diulang- ulang sebab suksesnya perjalanan hari
ini sejak mengurus surat keterangan polisi dan surat keterangan dokter semua
lancar dan mendapatkan informasi dimana untuk mendapatkan SBN.
Selasa, 30 April 2013
07.30 Dorong
motor kedepan ke tukang tambal ban, sebab ban depan kok kempes pagi- pagi
sewaktu akan berangkat ke Puskesmas.
Bocor halus
pak, maksudnya anginnya keluar perlahan-lahan selama 48 jam baru kempes, memang
menghadapi bocor halus ini serba susah, kalau cari gampangnya ya diganti ban
dalam ngak usah di cari lagi lubangnya.
Tapi kali ini
di pompa saja, tambah angin.
08.00 Sudah
antri di loket Puskesmas Cileungsi untuk mencari Surat Bebas Narkotika, dari
rumah sudah membawa air minum dua botol satu setengah liter air, agar lancar
kencingnya, nanti kalau orang Lab menyuruh kencing langsung cir, cirrrrrr
08.30 Saat
dipanggil nama saya, saya memasuki ruang puskesmas yang berisi 3 dokter di
depan mejanya, saya hanya menjelaskan untuk minta surat keterangan bebas
narkotika, langsung di tuliskan resep di secarik kertas dan dianjurkan ke ruang
7 untuk periksa kencing.
Saat keluar
dari kamar kecil 09.00 sambil membawa air kencing sedikit di sebuah plastik
kecil dan diterima oleh petugas lab.
Di luar ada
seorang bapak, menanyakan, sakit ginjal kok periksa air kencing, tidak pak tes
kehamilan kataku singkat, bapak itu seorang pensiunan pegawai negeri juga
mungkin pensiunan guru, dia memperhatikan saya lamat-lamat, melihat rambut
putih di kepala saya ia tersenyum sambil berkata, air kencingnya istri yang
diperiksa, bukan pak, air kencing saya, bapak itu di dampingi istrinya dan sang
istri ngak sabar melihat saya, maksudnya tes hamil istrinya, bukan bu, hanya
periksa air kencing ada tanda- tanda kandungan atau tidak, akh macem- macem
bapak ini katanya sambil tertawa, tidak bu cuma periksa ada narkoba nya atau
tidak, tiba - tiba bapak itu bertanya, maksudnya habis nyabu dan terus di
tangkap dan terus di suruh periksa oleh polisi.
Tidak, pak,
jawabku sambil tertawa, dari tadi saya mengajak bapak itu tertawa tapi saya
gagal, saya tes narkoba untuk lamar kerja, lho lamar kerja, kan udah pensiun,
iya pak sudah satu tahun lebih dua bulan di rumahkan dan sekarang kok kepingin
kerja lagi.
Kalau boleh
tahu pak, ngelamar kerja dimana, saya juga belum tahu, kataku sambil tertawa,
lho kok aneh, bapak mau kerja apa, jadi presiden jawabku singkat, baru sekarang
bapak itu terlihat tertawa terbahak - bahak.
Tiba - tiba suasana di ruang puskesmas Cileungsi yang pengap dan belum mendapat dana rehabilitasi total itu berubah, sebab terlihat seorang ibu muda usia dengan seorang bapak yang juga muda usia keluar dari ruang penimbangan balita, anaknya yang sekitar 18 bulan itu terlihat pucat.
Pucat, pucat, saya sangat hafal dengan penyakit anak ini, dan terlihat kegelisahan si ibu itu, penyakit apa pak, anak saya dua yang menderita ini sejak bayi, demikian saya menjelaskan.
Mainlah kerumah ada ibunya anak-anak yang membesarkan dua buah hatinya dalam tangis dan derita dari orang tua anak Thalasemia.
Saat memasuki ruang dokter, untuk menerima tanda surat bebas penggunaan narkoba, saat itu saya mencoba membangkitkan semangat ibu dokter muda untuk kampanye pencegahan penyakit thalasemia, dokter itu hanya senyum saja sebab tidak termasuk program puskesmas
Jikalau dilihat dari usia anak yang menderita kepucatan tadi, usia perkawinan mereka termasuk baru, hanya saja tidak ada yang memberitahukan periksa darah dahulu calon penganten wanita dan prianya sehingga diketehui gen pembawa sifat thalasemia dari calon ayah dan calon ibu, kalau keduanya dominan, jangan menikah dan kalau salah satunya pembawa sifat, ya kemungkinan anaknya ada yang membawa sifat thalasemia.