Minggu, 29 Agustus 2010.
Mulai shalat shubuh di musholah al kautsar
Senen, 30 Agustus 2010.
Lihat munafiknya orang2 RT yang menggeser kiblat.
Di jalan Simatupang saya melihat gerobak barang bekas yang di tarik oleh lelaki kemungkinan bapak anak- anak, sebab di dalam gerobak itu ada dua anak perempuan yang duduk, dan setelah berhenti sebentar naik pula ibunya dan berjalan lagi, entah mau kemana.
Akhirnya saya putuskan bahwa orang ini berhak mendapatkan sodaqoh dari zakat keluarga saya.
Dan Motor berjalan lagi, dan ada dua anak perempuan kecil dengan seorang ibu, berpakaian lusuh duduk di trotoar dengan karung barang bekas yang terlihat masih sedikit barang yang di kumpulkan, dan inipun setelah saya evaluasi ulang saya putuskan untuk wajar mendapat sodaqoh zakat keluarga saya, dan motor berhenti sekitar duapuluh meter dari ibu itu duduk, di daerah Trakindo, saat saya panggil dari jarak sejauh itu, ia memperhatikan dan berlari bertiga dengan anaknya yang kecil, saat mendekat saya berikan satu lembar uang itu dan ia sangat gembira menerimanya.
Itikaf malam ke 21 puasa.
Selasa, 31 Agustus 2010.
Rasa kantuk menyelimut tebal, berangkat ke kantor juga.
Rabu, 1 September 2010.
Foto masjid udara dan kiblat
Itikaf malam ke 23 puasa
Kamis, 2 September 2010.
Jam 00.01 masih di masjid
Jam 01.00 keluar dari masjid
Ada perasaan ngak enak sewaktu berangkat ke kantor, apakah ini pengaruh ngantuk sejak itikaf semalam, tetapi hari ini adalah hari pengambil gajih, sehingga setelah shalat dlhuha di masjid kecamatan mempunyai ide bagaimana jikalau ambil gajih di Bank Mandiri Cileungsi saja, kemudian motor di hidupkan dan menuju ke Perempatan cilungsi untuk memasuki kemacetan di depan pasar cileungsi. Tiba- tiba ada ke ajaiban, yaitu sebuah becak kayuh maju di depan saya dan ia menjadi pembuka jalan kemacetan pagi ini di depan pasar Cileungsi, setibanya di bank Mandiri ternyata bank belum buka, saya menunggu sambil mengisi formulir, 3 formulir penyetoran dan 1 formulir pengambilan. Saat bank telah di buka sekitar jam 08.20 ternyata bank ini mengenakan tarif Rp 2500 untuk pengiriman anak sekolah Tyas dan Aswan padahal kalau di Bank Mandiri PP di ujung jalan Simatupang tidak dikenai beban tersebut.
Perasaan ngak enak itu semakin kuat saat mendengar banyak orang di sepanjang keramaian pasar Cileungsi yang bicara tentang formasi pasukan TNI RI terhadap jawaban pengerahan pasukan Malaysia, sebab dua hari ini di atas rumah baik siang maupun malam di lewati pesawat herkules pengangkut pasukan. Saya merasa tidak bisa berbiuat banyak buat negara itulah yang menjadi perasaan ini menjdi tidak enak.
Akhirnya sesampainya di rumah 09.00 diputuskan untuk SMS pak Jaja untuk melihat bagaimana kedudukan Indonesia terhadap Malaysia. Menadapat jawaban yang melegakan langsung bangkit rasa ngantuk itu dan tertidur hingga terdengar shalat Dzuhur berkumandang.
Menjelang Ashar mendung di langit telah menyelimut sehingga tidak lama kemudian hujan deraspun turun, tidak lama kemudian lampu PLN padam, dan gelap sudah, sampai acara buka puasa tiba, kegelapan masih meliputi.
Jumat, 3 September 2010.
Sewaktu ke Carefure menjelang lebaran seperti hari ini harga2 mejadi mahal, ke carefure hanya belanja Rp 1 500,- mendapat 3 ikat daun poh-pohan untuk lalapan di rumah, di saat orang belanja satu kali masuk ke kasir pembayaran ada yang sampai Rp 2 300 000,-
Lama antrinya.
Ke Giant dapat daging murah 1,5 Kg Rp 68.500,- dan daging giling Rp 20 000 untuk ½ Kg.
Saat ini jikalau ngak punya uang sunggu nelongso, kita harus patahkan konsep ini, malam ini malam ke 25 untuk itikaf di masjid.
Sewaktu berangkat itikaf yang ikut adalah Tyas, Astari dan Yasin, lokasi itikaf di masjid ujung desa Gandoang, Tyas berjalan dahulu dan ikut dengan sepeda motor dan sampai di masjid turun dan kemudain motor balik lagi kerumah mengambil Yasin dan Astari untuk ikut itikaf.
Setibanya di sana ternyata jemaah masjid sebagiannya sedang mengadakan kenduri lailatul qadar, saya ikut sebatas membaca doa, begitu acara selesai di lanjutkan dengan makan hidangan, saya memisahkan diri untuk memasuki masjid dan membuka kan pintu di sisi lain sebab anak- anak malu masuk masjid sebab ada orang makan di sisi lainnya.
Sabtu, 4 September 2010
Jam 01.30 keluar dari masjid, untuk membawa tiga anak ini kembali lagi di lakukan pengambilan dua kali, untuk trip pertama yang berangkat adalah Yasin dan Astari kemudian bermotor di tengah malam itu lancar saja, tetapi di tempat gelap tiba- tiba motor ban belakangnya kempes.
Berjalan bertiga dengan motor tetap di hidupkan agar penerangan motor bisa menerangi jalanan yang di tempuh anak- anak, Yasin sempat protes sewaktu di suruh berjalan, masakan tempat gelap begini jalan kaki, sabar aja Sin kan ada lampu motor.
Sesampainya di rumah motor di parkir di jalanan kemudian saya naik sepeda, sepeda sudah lama ngak di pakai, sepeda kempes, di pompa dahulu tetapi kemudian membawa senter.
Sewaktu mendayung sepeda di tempat gelap di kejar anjing, saya sempat jatuh terguling dan kaki paha kiri berdarah sedikit kena ujung stang sapeda nya Yasin.
Anjing saya usir dengan kekuatan penuh, kemudian saya melanjutkan jalan, tetapi tidak di naiki sebab akan di kejar lagi, hanya ada satu anjing yang menggonggong di arah tujuan jalan hingga keluar sampai masjid, ternyata Tyasnya udah lama menunggu ngak sabaran sehingga keluar dari Masjid.
Berjalan dengan Tyas, tetapi membawa senter, sepeda di tuntun, sampai di rumah, kaki sedikit sakit.
Setelah shalat shubuh langsung tidur dan bangun jam 09.00
Terlihat Fifinya bernyanyi sendirian, sebab ibunya dan kakak- kakaknya semuanya tertidur, dan sewaktu saya beritahu jikalau akan ke bengkel langsung aja Fifi akan ikut.
Setelah shalat dlhuha langsung mendorong motor, berangkat bertiga saya, Fifi dan ibunya, banyak tetangga yang bertanya mau di dorong ke mana, ya bengkel.
Selasa, Disember 28, 2010
Langgan:
Catat Ulasan (Atom)
Tiada ulasan:
Catat Ulasan