selamat berjumpa semoga tidak marah-marah

Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu diri sendiri sedang mereka tidak sadar. (QS. 2:9)

In trying to deceive GOD and those who believe, they only deceive themselves without perceiving


Jumaat, Februari 10, 2012

awal tahun 2012 masuk RSCM














Terkadang bed untuk tranfusi penuh sehingga Yasin memilih transfusi duduk

Tyas dan Yasin lagi di transfusi

Minggu 1 Januari 2012

Kesalahan kecil tapi runyam, kemaren sore sepulang dari rumah sakit Daerah Cibinong mengantar Yasin, lupa matikan kunci kontak motor sehingga pagi ini motor di hidupkan ngak mau hidup, di bantuin mendorong dengan Astari, mendorongnya aja udah lemes, apalagi motor laki, bagaimana bisa hidup, ikut turun dari motor dorong, juga ngak mau hidup, setelah di tinggalkan dijalan motor itu seperti meninggalkan anak kecil yang lagi ngambek, agak lama, di dekati dengan ibunya, e e e motor hidup.








Senen 2 Januari 2012

Dengan semangat optimis, memasuki tahun 2012 dengan amanah, pagi ini berfikir sepenuhnya amanah yatim piatu NTT -TTS, amanah biaya pendidikan Aswan di Makassar dan Tyas, Denpasar, tapi anaknya ada dirumah, dan amanah kantor, amanah uang sekolahnya anak-anak Fifi, Yasin dan Astari yang semakin lama membutuhkan banyak saja.
Jam 08.25 di Bank Muamalat Cijantung
Jam 08.35 di Bank Mandiri untuk keperluan belanja ibunya di rumah, santunan yatim di kompleks tinggal, biaya sekolah transport dan buku tiga anak.
Pagi itu tidak ada antrian, begitu masuk barisan langsung masuk mengikuti jalur yang dibelokan hingga tiga kali, dan teller bank mandiri itu sudah tahu saya harus berputar tiga kali untuk dapat mendekati meja teller.
Jam 09.09 absen elektronik kantor.
Mulai mempersiapkan meja kerja dan instalasi komputer.
11.32 berjalan dibawah rintikan hujan menuju masjid untuk persiapan mengerjakan shalat Dzuhur Nurul HIDAYAH Kompleks PU Pasar Jumat.
15.00 ngantuk luar biasa dan lemas tertidur di samping penjual minyak harum yang mengenakan baju berjuba panjang merah tua hingga mata kakinya, di masjid jin Kelapa Dua Wetan, terbangun saat penjual minyak harum itu bertransaksi dengan pembeli seorang sopir angkot yang telah menaruh uangnya terlebih dahulu kerena memesan keharuman minyak dengan keharuman pesanannya, dan jam 15.32 shalat Ashar di masjid itu.
Jam 17.00 memasuki rumah, istirahat dimana tempat mendarat hingga adzan maghrib tiba dan setelah berbuka badan ada pulih kekuatannya untuk melanjutkan kehidupan.





Selasa 3 Januari 2012

Pagi sekali 02.40 Fifi nangis masalah teman tidur, ingin tidur disamping mbak Tyas nya ternyata ada ibunya, menangis lagi, terbangun sebab mendengar Fifinya nangis, dan setelah ditenangkan langsung tidur, kalau anak- anak ngambek habis sudah dayaku, berat juga mengkoordinasi ngambeknya anak- anak.
Habis shalat shubuh Yasin mencret lagi, cepat memarutkan kunyit dan kunyit putih, meminumkan ke mulutnya Yasin susah bener, Ya Allah yang maha Penyembuh, angkatlah sakitnya anak- anak hambah ya Allah.
jam 05.52 istri datang membawa kacang ijo panas yang sudah dibubur, sebab dari semalam Tyasnya minta kacang hijau.
Bersujud pada Allah sekitar jam 09.00 mohon Yasin untuk mau makan, sebab dari tadi Yasin ngak mau makan, ibunya sepulang dari pasar mau berjalan menyusuri Puri Cileungsi untuk mencari nasi Padang, sebab masakan yang dimasak ibunya tidak menimbulkan seleranya.
Tadi pagi saat akan membuat jus sayur ternyata kulkas kosong, sehingga saat Tyas dengan Fifi berangkat ke dokter gigi kementerian PU, mereka berdua ikut naik motor sampai Cileungsi, sementara ibunya sudah berangkat lebih dahulu ke pasar setengah jam yang lalu.
Sepulangnya dari pasar ibunya mikirkan makanan apa yang sekiranya Yasin mau makannya.




Rabu 4 Januari 2012


Kamis 5 Januari 2012
Tiba di BPPT lantai 20 sekitar jam 10.30, ternyata semua pasukan panas bumi sedang ke Kamojang semua, saya tidak ke Kamojang kerena tidak jelas siapa yang membiayai perjalanannya.
Tiba di Perdagangan Jalan Jambu Wisma Niaga Eka sari, pelaksana pekerjaan sakit, pengawas nya pindah kerja, ini lagi nunggu penggantinya.
Shalat Dzuhur di masjid Cut Mutia, menjadi imam shalat berjamaah, kalimat takbir mengiringi keputusan.






Jumat 6 Januari 2012

Suatu keputusan yang harus diambil, membawa anak- anak rekreasi sebelum masuk perawatan RSCM berkaitan dengan sakit Thalasemia nya Yasin dan Tyas.
Sejak sebelum shubuh sudah di ingatkan untuk bangun pagi sebab perjalanan ke Bandung akan di awali pagi ini, jadwal bus tidak bisa diundur, niatkan jalan ke Bandung untuk shalat Jumat, dan niatkan pula kerena perintah Allah Tuhanku maka aku melakukan perjalanan sambil memperhatikan siapa- siapa yang mengabdi pada Allah dan siapa- siapa yang ingkar.
05.00 keluar dari rumah
06.04 Bus MGI tujuan Bandung dari Cileungsi datang dan berhenti di bawah fly over jalan Cileungsi.
Fifi, Yasin dan Tyas dua tempat duduk paling depan kiri, Astari sendiri dengan tas pakaian yang di taruh menduduki kursi kosong sampingnya, saya dengan istri di belakang Astari duduk.
06.50 putaran Kampung Rambutan, belok kanan menuju tol Cikunir untuk lanjut ke Bekasi, dan memasuki tol Cikampek Bandung.
07.33 masuk Kerawang, matahari cerah, jikalau tidak di waspadai dengan perencanaan yang tepat sepanjang jalan tol Jakarta Cikampek akan ditumbuhi bangunan yang tidak berhubungan dengan jalan tol, perencanaan yang baik menghasilkan harmoni dengan alam.
07.40 masuk tempat istirahat di kilometer 57.500 untuk kencing dan mengisi bahan bakar bus nya, berlari kecil dan doa ke enakan setelah melepas hajat, pagi masih terasa sepi, dimana - mana pagi masih sama nadanya, yaitu baru mulai kegiatan.
08.00 masuk tol Purbaleunyi
08.09 di kilometer 78.00 macet sebab ada pemeliharaan jalan.
08.34 melewati perbukitan teh Walini kilometer 109.00
08.53 Leuwi Panjang Bandung
Saat bus MGI yang dinaiki dari Cileungsi tadi pagi keluar dari jalan tol, terlihat banyaknya manusia yang berjajar di pinggir jalan menanti angkutan.
Bus berhenti didalam terminal.
Berjalan menyusuri terminal Leuwipanjang untuk mencari bus kota yang melewati Pasteur, setelah keluar dari parkiran bus antar kota sekarang memasuki area bus dalam kota, udara pagi kota Bandung, tidak terlihat kesibukan yang amat sangat.
Naik bus kota, hari ini tidak terlihat si pencopet terminal, apa sudah baik kondisinya sehingga tidak mencopet lagi, Bandung ini terkenal dengan jaringan copetnya, saat bus kota mulai dipenuhi dengan penumpang, banyak sekali penjaja makanan dan barang, Fifi tertarik dengan kamus sederhana bahasa inggris bergambar seharga Rp 6 000,- dan ibunya tertarik dengan pengait benang pada jarum yang praktis seharga Rp 3 000,- ramai benar terasa sekali kebudayaan nya, ngak beli ngak apa2.
Saat mencoba berbicara dengan kakek di kanan duduk ternyata ia tidak bisa berbahasa Indonesia, bisanya cuma bahasa Sunda, saya seperti buta huruf di buatnya, tetapi enak sebab dia bisa tertawa terus, sebab kalau ada bahasa Sunda yang ketemu miripnya dengan bahasa Indonesia, saya langsung mengertikan bahasa Indonesianya, padahal salah, contohnya ia menjawab dengan bahasa Sunda embik, pengertian saya bapak ini memelihara kambing, sehingga saya bertanya berapa ekor jumlah kambing yang dipeliharanya, ia terlihat tertawa tergelak- gelak, saya ngerti pasti ia mengatakan bukan begitu maksudnya, tetapi kerena saya tidak mengerti juga maksudnya saya tidak memperhatikan.
10.15 tiba di lokasi Metrologi Kementerian Perdagangan
10.17 pemeriksaan bangunan
10.50 pemeriksaan berakhir dgn menjumpai rembesan air di belakang.
10.55 Menjumpai Direktur Metrologi Kemedag untuk melaporkan kedatangan.
10.57 mengawali perjalanan ke Lembang, mendapat angkot di bawah Flyover depan RSHasan Sadikin, berjalan terus, saat melewati UPI, Fifi sangat semangat sebab pernah menginap di hotel Cipaku Garden walau semalam beberapa bulan lalu, jalanan terus mendaki.
11.30 Shalat Jumat di masjid Jami Lembang.
sementara istri dan Tyas, Astari dan Fifi menunggu di luar masjid.
12.30 Perjalanan angkot menuju Ciater, melewati puncak bukit lereng Takuban Perahu sebelah timur, jalanan mendaki, memasuki desa Cibogo yang berkabut, kabut di jalanan, jalanan mendaki dan berbelok kanan, kiri.
Menikmati pemandangan alam, Ciater ini layaknya peristirahatan masyarakat Bandung, layaknya orang Jakarta dengan Puncaknya, terlihat banyaknya tempat peristirahatan sepanjang jalan.
Menelusuri perbukitan dan lembah menuju Ciater ini, kiri kanan lahan sudah beralih fungsi, hutan lebat nya sudah ngak ada, udara dingin kerena letaknya diatas padahal itu terjadi belum seratus tahun yang lalu,
Tetapi saat melintas masih di wilayah Kabupaten Bandung, hutannya masih terjaga, beda dengan memasuki wilayah Kab Subang.
Jam 13.30 tiba di perempatan Ciater, pusat titik singgah di Ciater, Yasinnya lapar, kebetulan disudut ada pedagang nasi masakan Padang, Yasin minta nasi rendang.
14.00 melanjutkan perjalanan menuju Riung Rangga yang sekarang berubah nama High land Rangga Ciater, dengan angkot.
14.15 di pintu gerbang HRC yang penuh patung kuda berbagai posisi.
14.16 Tyas jatuh sebab setelah turun dari angkot, bermain bergurau dengan Astari dan Yasin adiknya sebab salah lihat lobang, lobang di injak, lobang itu terbentuk setelah batu yang menutup pecah atau lepas dari perekat pengikatnya, dan sekarang ditutup genangan air.
14.18 berteduh di pos penjagaan Highland Riungrangga Ciater, sebab hujan turun deras, agak lama berteduh, satpam berbaik hati mau menghentikan salah satu mobil yang lewat untuk masuk ke villa beralamat di jalan Montana 2 nomer 34
14.30 hujan masih turun, berhenti di depan Villa, dalam kondisi basah kehujanan, villa tertutup, menghubungi Jakarta yang memiliki Villa, tidak lama kemudian si Pak Opik datang dengan berpayung kuning.
15.00 memasuki Villa di samping villa yang dituju sebab villa yang di tuju telah di pesan tamu, dan tamunya datang saat saya dengan anak2 ada di sana.
15.30 Shalat Ashar





Sabtu 7 Januari 2012
Terbangun jam 02.30 saat udara dingin menyerang, kaki yang terasa keram kerena di bawa jalan terus, sekarang protes, tetapi setelah minum air hingga sekitar enam ratus ml, betis kaki terasa enak, ternyata Fifi tidur dekat saya dengan Yasin, sementara ibunya dengan Astari dan Tyas.
03.00 masih asyik nonton film saluran HBO
dengan pemeran utama Shalma Hayek.
03.05 ibunya ikut bangun dan minta dibuatkan kopi, setelah menjerang air sedikit, membuat kopi campur susu kaleng bawaan rumah dengan
03.40 shalat tahajud
03.50 di ingatkan untuk masak nasi, saya ingat jikalau masih ada nasi yang di bawa dari rumah itu, maka methodenya adalah, ambil beras yang di beli semalam dan dimasak dengan banyak air, setelah agak lama dirasa sudah bisa di makan, kalau bisa sudah waktunya nasi dingin yang di kulkas dimasukan kedalam panci penanak nasi, tutup dan biarkan sampai agak lama, diperhitungkan api jangan terlalu besar.
Jam 04.25 adzan shalat Shubuh terdengar, shalat berjamaah dengan anak2.
06.00 Belanja, saya keluar sendirian yang lain masih tiduran, ada yang di kamar mandi, dan Yasinnya pindah tidur di sofa ruang depan cari dingin katanya, saat keluar suasana terang langit masih redup, jalanan kompleks Ciater Highland Resort Riung Rangga sangat sepi sekali.
Menuruni jalanan kampung Cisaat dan warung yang semalam di datangi masih tutup, berjalan terus dan terlihat di pertigaan perkampungan itu terdapat rumah dan warung yang sudah buka, yang dijual cukup ada, tetapi baru tahu jikalau gorengan yang tidak laku semalam pagi ini dijual lagi setelah digoreng ulang, melihat ini saya membatalkan membeli, dan akhirnya yang terbeli adalah satu butir telur asin yang asinnya ngak keras- keras amat, satu ikan kaleng, satu bungkus sayur buncis, buncis di beli biar anak- anak ada unsur sayuran di asupannya.
Balik lagi ke villa, ternyata keberadaan saya saat ini di kerendahan 100 m sejarak 700 m sehingga sudut kemiringannya hampir 30 an derajat dan 40 di titik tertentu, diketinggian 1496 m dpl, olah raga pikirku dan langsung lari mendaki dan ketemu jalan Villa berjalan kaki lagi, masuk villa.
Yang dikerjakan adalah membuat teh untuk Tyas dan Fifi, tidak mau di campur susu.
setelah itu membuka kaleng, ibunya masuk dapur bertanya " apa saja yang dibeli,mas?" saya menunjukan tiga benda yang menggeletak di meja kaca villa.
Ikan kaleng itu di tumpahkan ke sisa ikan dan ayam rebus semalam, dan dimasak
Selain itu buncis satu bungkus seberat 250 gram dimasak begitu saja, pokoknya semua rebus dan menghindari penggunaan bumbu, sebab ini bukan rumah kita. Astari masuk dapur dengan dua bungkus mie dan dua telor ayam, ia membuat mie rebus telor.

Nasi sudah tersaji, ikan tanpa minyak campur daging ayam di masak sarden juga sudah tersaji, demikian juga buncis rebusnya sebagai unsur sayurnya telah siap, maka saya umumkan rencana kepulangan pagi setelah sarapan dan shalat dlhuha, lewat Subang.
Semua memilih makan di luar beranda belakang Villa, sambil memandang kebesaran ciptaan Allah SWT dengan pegunungan Takuban Perahu nya di kejauhan, lembah di bawah villa, dan terang langit di pegunungan di pagi hari.
07.30 Keluar dari Penginaapan, saat itu lewat orang menuntun kuda, kuda sewa, dengan di dampingi pawang, tapi anak2 tidak tertarik.
Jalan kaki menyusuri lembah, ibunya ngomel melulu sebab diajak jalan mendaki dan menuruni lembah.
Ibunya sudah kepingin memberhentikan mobil yang lewat untuk di mintain tumpangan, tapi saya ingatkan belum tentu mau. Anak2 yang telah berjalan mendahului sempat bermain ayun - -uyunan Fifi dengan Yasinnya, kemaren sore masuk villa kehujanan dan sekarang keluar vila jalan kaki.
Diujung jalan belok kanan untuk mencari angkot Subang, perjalanan dari Ciater Highland Resort yang dahulu disebut Riung Rangga memang terasa jauh, pemandangan perkebunan teh terlihat di kanan kiri jalan hingga ketemu pertigaan Kecamatan Jalancagak, melihat ramainya kendaraan yang melintas dan banyaknya perkantoran saya pikir sudah sampai Subang, ternyata Subang masih jauh, dan benar jauh sampai Fifi tertidur lagi di angkot yang kendaraan ini tidak di design untuk angkutan jauh.
Memasuki kota Subang yang sempit dan memanjang, suatu karakteristik pertumbuhan kota yang gradualy, mengikuti garis jalan, umumnya kota- kota di Jawa, Subang pun karakteristik kotanya di bangkitkan dari adanya pusat perbelanjaan dari ukuran kecil dan besar, pusat pemerintahan, pasar, dan terminal.
Hanya ada yang membedakan, yaitu kota Subang masih mempertahankan pepohonan yang menghijau, hanya kurang tertata, masih menyisahkan ketidak seriusan menata kota, hubungan langsung kota Subang sedikit banyak merubah vision masyarakat Subang terhadap suatu pengharapan, kota Subang tidak memberi harapan, sederhana saja mereka putuskan, tinggalkan kota itu, satu pertanyaan, sampai kapan bertahan pepohonan di kota Subang?.

09.15 terminal Subang
09.16 bus Kramatjati yang dinaiki mulai bergerak keluar terminal, ngak langsung berangkat, bergerak perlahan memunguti penumpang yang akan ke arah Jakarta.
09.55 melewati SMUN2 Subang
10.07 bus Kramatjati Subang- Jakarta Kp Rambutan berjalan seperti nenek reyot yang memunguti ranting jatuh sekeluarnya dari kota Subang' didaerah yang di tumbuhi pohon perkebunan.
10.19 di jalan raya Kalijati disiram hujan yang cukup deras, Lanud Suryadharma Kalijati sudah dilewati.
10.57 memasuk kota kecamatan Cipeundui, kota yang menemukan ujung jalan arah Jakarta, Cirebon dan Subang, ramainya angkot yang parkir dan besarnya pasar, menandakan kota kecil ini mempunyai wilayah layanan yang cukup luas.
11.07 ujung awal kota Purwakarta kecamatan Cibatu dari arah Subang.
11.35 di Kota Purwakartanya, persiapan memasuki tol, saya turun untuk membeli panganan roti isi kelapa di manisin sebanyak 6 buah dan naik bus lagi untuk di bagikan ke anak2.
11.39 memasuki tol Sadang ruas Purwakarta - Cikampek.
Terlihat ujung jalan tol yang menuju Bandung dan melihat titik masuk tol dari Purwakarta, berarti perjalanan ini memutar ke Bandung dulu, Lembang, Ciater, Jalancagak, Subang, Kalijati, Purwakarta masuk tol ke Jakarta. Kesimpulannya, Bekerja sambil membawa istri dan anak untuk berjalan keluar dari rumah biar tidak merasa sempit di rumah yang sempit ini, sebelum masuk RSCM dengan segala penderitaannya.
Bus Kramatjati menunjukan staminanya mengarungi jalan tol.
Perlambatan laju kendaraan dan akhirnya berjalan perlahan dan macet tersendat saat mendekati pintu to Cikarang.
12.20 pintu tol Cikarang.
12.26 Memasuki Tambun macet parah
12.37 berjalan merayap dan badan terserang kantuk
13.03 memasuki tol Jati Asih.
Tidak bisa sebab pintu tol di tutup, entah apa alasannya, kasian yang antri dibelakang sejauh 5 km, mereka antri taat aturan dan tidak di beritahu kalau ruas Bekasi Kmp Rambutan ditutup, tapi saya ingat ini kan Indonesia, kontrol sosial ditunjang teknologi kurang sadar, coba lihat ke belakang deretan antrian yang jauhnya 5 km dan mereka sabar untuk antri, disiplin asli Indonesia, saya tahu begini kerena bus Kramat Jati yang saya naiki dengan anak2 dan istri menyerobot antrian, prilaku bangsa Indonesia kelompok pengemudi angkutan umum.
Semua turun di UKI dan nyambung 56 tujuan Cileungsi, dan dibagi dua gelombang, Yasin dan Tyas di gelombang berikutnya, sehingga setelah Fifi, Astari, Ibunya turun, harus menunggu kedatang 56 yang membawa Yasin Tyas.
Akhirnya 14.00 kumpul di bawah jembatan layang Cileungsi, sebab hujan masih turun.
Saat naik angkot Cileungsi - Gandoang berenam, macet depan pasar, ibunya mengingatkan dirumah ngak ada lauk, turun sebentar untuk meloncat kepasar yang beceknya dimana- mana untuk membeli ikan lele sekilo.
14.30 saya sendirian turun diujung gang sekolahan untuk berjalan kaki memotong jalan menuju rumah, sedang anak2 dan ibunya turun di pasar Gandoang untuk naik ojeg.
masuk rumah 14.56






Minggu 8 Januari 2012
Hujan tiada hentinya pagi ini, ibunya kondisinya menurun sehingga pagi ini kepasar sendirian saja, baju sudah dilapis plastik hujan, saat berangkat gerimis sudah turun, jalanan agak sepi dan lalu lintas lancar, sepagi tadi sempat membuat jus sayur, akibat minum jus sayur dua gelas tadi menyebabkan terjangan hujan dan angin pagi ini tidak terasa, enak saja rasanya badan ini, campuran jus sayur tadi : buncis, wortel, buah mengkudu, nenas, sawi banyak, daun srikaya beberapa lembar saja.
Setibanya di pasar hujan masih turun





Senen 9 Januari 2012
Pagi setelah shalat shubuh, melihat kakaknya, Tyas bersiap ke rumah sakit, Yasin langsung menyatakan ikut, kerena Yasin ke ikut ke RSCM maka rencana kekantor di tunda dahulu, Yasin dan Tyas naik angkot, nyambung busway tujuan RSCM, bermotor sendirian, di Cibubur akan mampir ke kantor pos malahan penuh orang antri, sebab tadi pagi ibu di Wonirejo nelpon menanyakan kondisi cucunya di Jakarta.
Tiba di Bank Muamalat jam 08.30 bank dalam keadaan offline, gangguan listrik rupanya, setelah titip berkas, lanjut bermotor ke RSCM lewat Kramajati, Celilitan, Jatinegara fly over, Jalan Pemuda,
RSCM, motor diletakan didepan santa corolus, berjalan kaki ke Loby RSCM, sudah lama ngak kesini, sehingga ada sedikit lupa, tapi syukur berkas Yasin masih utuh di map plastik.
Tyas dan Yasin datang ( 09.30 ) proses adminstrasi, jam 10.00 bertiga ke laboratorium anak untuk mengetahui posisi Hb Yasin dan Tyas.
Jam 11.00 berjalan mencari makan hingga kebelakang melewati jembatan kembar RSCM, masjid dan jalan Kimia, Tyas minta nasi soto daging dan Yasin nasi dengan sayur, telor dadar dan perkedel.
12.00 shalat Dzuhur di masjid
12.30 antri didepan dokter untuk melakukan pemeriksaan.
13.30 menunggu utusan di loby RSCM, orang dari MenPAN yang membutuhkan tanda tangan pelaksanaan pekerjaan renovasi bangunan.
14.00 bermotor ke PMI Kramat
sementara anak- anak pulang, saat itu mendung sudah menggantung.
Shalat Ashar di masjid PMI Kramat, hujan rintik sudah turun, tempat shalat itu diletakan di bangunan pagar halaman depan berdampingan dengan pos penjagaan.
Jam 17.00 tiba dirumah sementara Tyas dan Yasin belum datang, menunggu saat buka puasa.
jam 19.00 Yasin dan Tyas datang.





Selasa 10 Januari 2012


Transfusi hari pertama di RSCM, diwarnai dengan kemacetan dimana- mana, hujan turun sejak pagi, apa lagi Fifi sejak pagi sudah merengek minta diantar ke dokter gigi Kementerian Pekerjaan Umum, jam 07.00 sudah keluar dari rumah, dimana Fifi dan ibunya ikut sampai Fly over Cileungsi untuk naik angkot p56, di jam 08.02 di kantor pos Cibubur untuk ngirim uang ke ibu di Wonorejo Lumajang dan paklik Bambang Tempeh Lumajang, kerena antrian panjang akhirnya wesel di titipkan ke petugas.
Jam 08.40 di bank Muamalat Cijantung, setelah memasuki jalan raya Kramatjati, macetnya luar biasa hingga ke PMI Kramat, Hp berdering dari Tyas menanyakan posisi dimana, ya sedang antri darah.
Jam 10.20 darah transfusi masuk ke Tyas dan Yasin.


Jam 11.30 Tyas merasa lapar, minta makan seperti kemaren.
Berjalan ke belakang RSCM dan sampai di masjid RSCM shalat dzuhur berjamaah, membeli nasi dua bungkus dan langsung diantar ke ruang transfusi, setibanya disana ( 13.00 ) ibunya dan Fifi sudah datang.
Fifi lapar, kembali ke warung makan di belakang RSCM, jam 14.00 kembali ke ruang transfusi, Tyas dan Yasin sudah selesai transfusinya.
Keluar dari ruang transfusi berlima, Fifi, Yasin, Tyas, saya dan ibunya anak2, mendapat perhatian dari banyak orang, yang sangat menyolok adalah berjalan beriringan sambil membawa tentengan dari busa yang diberikan PMI untuk memindahkan darah dari PMI Kramat ke RSCM.
Fifi, Yasin dan Tyas naik busway, sementara ibunya bermotor berdua dengan saya, Shalat Ashar di masjid Al-Akbar di kompleks CPM Cegger, istri teringat sewaktu pagi2 sebelum shubuh kehujanan shalat shubuh di masjid ini, kemudian ke terminal Kampung Rambutan naik bus Damri ke Bandara kemudian naik pesawat ke Makassar dan jam 10 00 pagi di sana mengikuti pemakaman baak mertua yang meninggal.





Rabu 11 Januari 2012
Pagi masih gelap ( 03.30 ) langsung ke peturasan untuk mengeluarkan isi di kandung kencing yang terkumpul semalaman, kopi susu panas dan roti di soek- sobek cara makannya sebab besarnya, ingin menikmat ke tidak teraturan dari sobekan roti, mau besar mau kecil silahkan, mau di cubit kecil rotinya sekedar di cicipin juga silahkan, mau dicubit besar untuk di dekatkan ke mulut juga silahkan, atau ingin berkarakter seperti monyet besar melihat makanan, dimana makanan itu di rebutnya dan di sembunyikan.
Shalat tahajud memohon pertolongan pada Allah SWT.
Usai shubuhan langsung menyerbu cucian baju yang menggunung, semua virus rumah sakit yang nempel di baju di cuci sekarang.
Hujan masih sering turun saat menjemur pakaian di bawah redupnya matahari pagi hujan masih turun.




Kamis 12 Januari 2012
09.30 PMI Kramat, lancar ini disebabkan sejak Bank Muamalat Cijantung terus bermotor di jalur Busway, Celilitan, Cawang, jalan Pemuda, Salemba, PMI Kramat.
Darah golongan B untuk Yasin mengalami kesulitan sehingga hari ini Yasin dapat satu kantong, sedangkan Tyas tidak ada masalah.
10.00 darah sudah mengalir di tubuhnya Yasin dan Tyas, awalnya saat ruangan transfusi darah RSCM penuh, mereka berjauhan, tapi setelah pasien di sampingnya Yasin menyelesaikan transfusinya ada tempat kosong, sehingga Tyas minta pindah bed kedekat Yasin, saya membawakan buli darah yang sedang ditransfusikan ( 11.11 )
Jam 13.30 darah transfusi dihentikan tetesannya swbab susdah habus waktunya, walau masih tersisa sefikit.
Yasin dan Tyas memilih tidur dahulu sewaktu di tawari makan siang, sekitar jam 13.00 mereka sadar untuk makan
13.05 berjalan bertiga diantara kerumunan manusia sakit di loby RSCM, berjalan jauh dibelakang RSCM untuk sekedar mencari makan yang cocok seleranya, berjalan melewati jembatan kembar beratap, loudry RSCM, Masjid dan belok kanan sampai ke warung makan yang di tuju.
13.45 Shalat Dzuhur.
14.00 bertiga berjalan beriring untuk mengurus obatnya Tyas.
14.30 utusan dari jalan Jambu datang membawa berkas yang harus di tanda tangani.
14.40 Tyas dan Yasin naik busway ke UKI dan saya bermotor, shalat Ashar ( 15.30 ) di jalan Urip Sumodiharjo, Jatinegara, saat masuk Cawang hujan deras turun.
16.20 Dibawah langit mendung bergumpal dan rintikan hujan sore hari, tiba di Lotte Mart Pasar Rebo membelikan anak : buah salak, buah semangka, tomat, wortel besar, ikan teri basah, ikan bandeng, ikan beku daging ikan beku, ikan sebelah, daging cincang dan terakhir roti tawar bungkus besar.
Shalat maghrib di masjid kuning di Cibubur, menyebrang jalan sebab masjid terletak diarah berangkat.





Jumat 13 Januari 2012
Hari masih gelap dan Hp telah membangunkan, badan terasa segar pagi ini dan terpikirkan secepatnya kopi susu panas dengan roti tawar di celupkan kedalamnya, menambah semangat hidup, okey, bangkit secepatnya ( 03.02 ).
Hidupkan air dan mulai nyalakan kompor untuk air panas membuat kopi, dan ( 03.20 ) sudah ngopi bersama istri, yang juga telah ikut bangun, tersedia kopi dua cangkir tapi istri ngak mau, ia lebih menyukai teh panas, ngak apalah, yang penting ada yang di minum hangat- hangat, untuk sesaat semua masalah sulit dalam kehidupan ngak usah dipikir dulu, anak- anak tidur dengan nyenyak, hanya Astari yang mau di bangunkan untuk shalat tahajud.
03.45 mengerjakan shalat tahajud
04.00 menantikan saat shubuh sambil mengaji surah Al- Imran ayat 21 - 37 dibaca berulang-ulang sampai terdengar adzan shubuh di kejauhan.
04.28 waktu shalat Shubuh berjamaah dengan anak2.
04.50 menyusun jus sayur, wortel import yang dibeli kemaren sore memang kualitasnya baik, campuran jus sayur pagi ini adalah, buah mengkudu, wortel, tomat agak banyak, buncis, terong ungu.
06.00 Astari dan Fifi membutuhkan dana, Fifi untuk satuan bundel semester buku RKS, dan Astari transpot ke sekolah.
06.10 berangkat dimana Astari ikut sampai pertigaan pasar Gandoang.
Hujan sudah merintik jauh sebelum berangkat kekantor.
08.02 Bank Muamalat di Cijantung untuk tetap berkomitmen dengan anak yatim.
08.49 Absen di kantor Pasar Jumat.
09.00 naik busway ke RSCM
09.40 bus way yang dinaiki baru sampai Pondok Indah
10.21 Duri Keppa lama juga naik busway.
Saat menjelang shalat Jumat, saya berlari mencari masjid.
Jam 19.00 masuk kantor di Pasar Jumat, masih tersisa beberapa rekan kerja beda ruang dan peran, shalat maghrib, dan jam 19.30 shalat Isya berjamaah dengan pak Parmin dan bendahara kantor.
20.00 pulang, membelah hujan gerimis dan gelap malam, melintas Simatupang, Cijantung, disini berhenti sebentar sebab bapak tua yang berdiri di pertigaan jalan depan Cijantung Mall ( 21.00 ) menyodorkan tangannya untuk mengharap sesuatu, saya sodaqoh, jalan raya Jakarta-Bogor, turunan Pasar Cibubur Lama ,Lapangan Tembak, berhenti sebentar teringat anak-anak terutama Fifi, bagaimana kalau sampai nanti Fifi minta mana oleh- olehnya, sementara di jalan Lapangan Tembak ada penjual soto ayam, beli dua porsi tanpa nasi, berjalan lagi, Cibubur Junction, Kranggan, Cikeas, Cileungsi, Taman buah Mekarsari, Gandoang.
Jam 22.20 Badan ini terasa penat sekali,
saat memasuki rumah.
Fifi dan Istri terbangun saat mencium ada bau soto ayam hangat yang dimakan Yasin dan Tyas, akhirnya Fifi makan juga dan setelah itu gosok gigi dan tidur lagi.





Sabtu 14 Januari 2012
Setelah shalat shubuh, melintas pagi bersama istri mencari pertolongan puskesmas kecamatan Cileungsi, sebab istri merasa badan nya meriang selalu, tetapi lama berdiri didepan pintu masuk puskesmas tidak ada tanda2 pintu di buka,
datang pasangan ibu dan bapak bersama seorang anak lima tahunan yang dikenakan jiket ayahnya, sakit pastinya si anak, tetapi pintu puskesmas tetap tertutup, ambil alternatip lain yaitu puskesmas Jonggol, walau jauh jaraknya dari puskesmas Cileungsi.
06.00 tiba di puskesmas Jonggol, setelah bermotor melewati daerah bahaya Cipeuciang, bahaya sebab sering orang bermotor di situ berkecelakaan lalu lintas.

Pagi itu puskesmas sepi, seorang bapak tua dengan sapu bergagang bambu menyapu halaman yang basah tersiram air hujan, tetapi dokternya ada, dan proses pengobatan berjalan lancar, setelah beberapa lama menunggu, istri terlihat keluar bangunan puskesmas, bermotor pulang, berkali- kali istri menyarankan saya untuk berhenti untuk makan nasi udug, yang dijual pagi itu disepanjang jalan Jonggol - Gandoang, tetapi saya membayangkan suatu hidangan sarapan dengan kadar garam diatas ambang minimal yang biasa saya makan, akhirnya hilang selera makan, pulang saja secepatnya dan membuat sarapan sendiri saja yang tahu kadar garam yang dibutuhkan badan sendiri.
Lobang jalanan diarah sisi jalan menuju pulang dari Jonggol ke Gandoang sangat banyak di bandingkan di sisi menuju Jonggol dari Gandoang, hujan beberapa hari ini membuat tanah melunak dan jalanan rusak.
Dirumah ada Tyas dan Fifi, sewaktu ditinggal tadi pagi Fifinya sedang tidur, terlihat ia duduk, habis mengerjakan shalat kelihatannya, sewaktu saya memastikan ternyata Fifi membenarkan kalau ia telah mengerjakan shalat, sementara kedua kakaknya Astari dan Yasin sudah berangkat sekolah, dari catatan keuangan untuk anak sekolah terbaca Astari menggunakan uang dua belas ribu rupiah, dan Yasin sembilan ribu rupiah.
Lapar semakin menyayat, Fifi berlari kewarung membeli mie, sedangkan saya mempersiapkan bawang merah dan putih dan sayuran wortel dan buncis sebagai campuran mie nantinya.
Sarapan pagi ini, Fifi ikut sarapan.
Saat itu Tyas sedang menghubungi maskapai penerbangan Lion Air untuk mencari tiket promo penerbangan Jakarta - Denpasar, akhirnya di dapat untuk penerbangan hari Selasa besok.

Pembayaran tiket lewat ATM, bermotor dengan Tyas ke Giant Metland, pulangnya sempat membeli roti tawar dua buah.



Minggu 15 Januari 2012

Jam 06.01 tiba di pasar Cileungsi, berangkat tadi dengan cuaca cerah, sehabis shubuh saat melihat langit, masih terlihat bulan dan komposisi awan yang tidak padat, sehingga berani di perkirakan tidak akan hujan setengah hari ini.
Serbet dan alas kaki yang basah beberapa hari ini ngak terjemur sekarang kesempatan dijemur, saya tahu tidak semua permukaan di sinari matahari hari ini, harus di syukuri.
Saat mulai belanja yang mana istri berhalangan ikut ke pasar, harga wortel masih tinggi, tomat didapat dengan harga agak murah, langsung beli 2 kg, berjalan agak jauh diujung pasar didapat wortel yang 3 kg nya sepuluh ribu rupiah, di tempat yang sama dapat juga jagung dan sawi, cukup banyak memindahkan ke parkiran motor, belanja tahap ketiga, buncis, kacang ijo biji, tempe empat bungkus, ikan basah ikan mas sekilo seperempat, kunyit dan bumbu pepes ikan, masuk rumah jam 07.41 langsung shalat Dluha, setelah itu mengerjakan pepes ikan sebab perut lapar sangat.
09.30 ganti olie motor di bengkel si orang Belitung
10.00 cuci motor didepan rumah bawah pohon mengkudu.




Senen 16 Januari 2012
Pagi masih gelap, hujan tak lagi turun, jam 03.45 shalat tahajud dan jam 04.05 makan sahur puasa hari Senen.
07.00 memasuki keramaian jalan raya Gandoang Cileungsi, bagaimana menikmati kerutinan ini.
09.02 di Bank Muamalat Cijantung.
09.40 absen di kantor Pasar Jumat.
18.00 masuk rumah





Selasa 17 Januari 2012
Tyas hari ini akan berangkat k Denpasar, bangun hari ini kesiangan, belum shalat Tahajud sudah terdengar adzan Shubuh, tapi semenjak bangun tadi sudah merebus kacang kedelai dicampur kacang ijo masing2 tiga genggam, sehingga setelah shalat makanan itu sudah lunak langsung di blender halus di bagi empat mangkok, ibunya, Tyas, Yasin dan bapaknya.
Hanya Yasin saja yang minumnya di tunda, minuman kacang kedelai campur kacang ijo ini memperbaiki fungsi jantung.
Jam 07.00 beberapa saat akan menghidupkan motor ingat jikalau aki motor kurang airnya, bongkar dulu aki dengan pakaian lengkap akan kekantor sehingga kerjanya harus hati2.
Jam 08.30 sudah tiba di Bank Muamalat Cijantung
Jam 09.30 absen kantor Pasar
Jam 11.00 Politeknik Kesehatan II Jakarta Selatan, bangunan direktorat belum selesai, apalagi BPK sudah turun ke lapangan memeriksa bangunan yang dikerjakan tehabnya tahun 2011.
Jam 12.00 shalat Dzuhur di masjid RSPPertamina
Jam 12.30 memeriksa bangunan Gizi dan Kesehatan Lingkungan, pekerjaan banyak mengecewakan, dari l
Jam 15.25 Shalat Ashar di Masjid Kemang, dapat SMS dari Tyas jikalau ia sudah naik pesawat yang membawanya ke Denpasar.
Jam 17.00 ngantuk sore hari, tidur dulu di emperan masjid Nurul Huda Kompleks Perumahan Kodam Jaya Cibubur beberapa menit saja.
Jam 17.40 berburu roti tawar kismis enak di Giant Meetland.
Jam 18.00 masuk rumah, mencoba menghubungi Tyas tetapi Hp ngak di jawab, mungkin masih terbang.
Setelah shalat maghrib Tyas memberitahukan jikalau ia sudah di Denpasar, Alhamdulillah.





Rabu 18 Januari 2012
Jam 00.30 tersadar, seterusnya sulit tidur, timbul rasa lapar, 01.00 ke dapur membuat kopi susu panas dan makan roti beberapa iris, dan timbul kantuk lagi jam 01.45, datangnya kantuk sangat di syukuri dan tertidur lagi.
Jam 08.45 di Bank Muamalat Cijantung, bank masih sepi dan langsung di layani sehingga tidak beberapa lama formulir penyetoran di kembalikan, tidak terlihat seorang nasabah, walau urusan bank Muamalat selesai, saya masih bertahan disitu sebab tangan ini masuk kedalam tas mencari jus sayur yang tadi dimasukan ke dalam plastik dan di ditenggelamkan dalam tas, jus sayur yang dicampur mengkudu beberapa butir sangat menambah semangat dan bisa merobah visi kehidupan menjadi positip, didalam otak tidak pernah tersirat pikiran negatip, bersyukur,
09.10 menjumpai awal macet di simpangan Ranco Aldi Donat, macet panjang,
09.30 absen dikantor pasar jumat
10.28 lantai 20 gedung BPPT
11.05 masjid Cut Mutia di Jakarta Pusat.
12.15 Rehabillitasi mes Kementerian Perdagangan di jalan Jambu
Tangga dan rumah lift lagi dikerja cor betonnya.




Kamis 19 Januari 2012

03.15 Terbangun saat Hp berdering
03.50 makan sahur setelah memanaskan makanan semalam
04.10 mengerjakan tahajudan
04.25 shubuh datang
05.38 Innalillahi waina illaihi rojiun, Pak Mistrun meninggal dunia, berita ini dikumandangkan dari masjid, jenazah masih di rumah sakit Halim.
Jam 08.00 berangkat bersama istri takzia orang meninggal
Jam 08.33 ditempat orang meninggal, jenazah masih dijalan di bawa ambulance dari RSHalim ke Puri Cileungsi Gandoang dan informasi terakhir terhambat macet di jalan Gandoang sebab diarah Gandoang Jonggol terjadi kecelakaan lalu lintas yang kemacetannya panjang sampai taman buah Mekarsari.
Banyaknya para Angkatan Udara muda yang datang bersama mobil Jenazah baru saya tahu jikalau Almarhum adalah purnawirawan angkatan udara
Ternyata para angkatan udara ini adalah satu corps semasa aktipnya almarhum di tempat kerjanya, pembinaan corps dilingkungan militer sangat baik, entah di kementerian Pekerjaan Umum, yang saya tahu tidak sebaik di angkatan, padahal kerja di lingkungan pekerjaan umum resiko kematiannya juga tinggi, tergantung pimpinan untuk embina kepegawaian anggotanya, saya siap untuk tidak diperdulikan oleh kementerian sendiri walau telah bekerja lebih tiga puluh tahun.
11.01 jenazah dibawa ke masjid
11.30 mengantar jenazah ke kubur
12.02 saat adzan dzuhur terdengar sedang di pemakaman penguburan almarhum.

Malam harinya
23.00 Fifinya menangis saat akan tidur malam, terbangun, mencoba menenangkan Fifi yang lagi ngambek.
membuat teh panas sambil makan roti dimakan berdua dengan istri, yang penting jangan sampai lapar.





Jumat 20 Januari 2012

Setibanya dikantor dan absen, 09.36. Menjumpai pak Zaenal dalam keadaan tidak sehat dan tetap bekerja, pak Zaenal ini sudah dua tahun lalu pensiunnya tapi sering membantu dikantor perihal komputer, dan pagi ini terlihat pucat, sebagaimana biasanya kalau saya menjumpai dia, setelah salaman saya pegang tangannya, lho kok dingin, lho kok pucat, lho serius ini, ia hanya tersenyum, saya sudah tiga hari ngak makan, katanya, akh....., kataku, kenapa, soalnya baru kemaren saya mengantar ke pemakaman tetangga dengan keluhan tidak mau makan, mual.
Gawat di depanku ada masalah sahabat, okey nurut ya saya terapi, okey katanya.
Pak Zaenal mendekati mobilnya yang berwarna biru ke unguan, ngak tahu apa merk mobilnya, bermobil berdua menuju pasar dekat kantor Pasar Jumat, dan yang di beli adalah pepaya dua buah dan sebungkus kentang, akhirnya bermobil menuju rumah tinggal pak Zaenal, pak Zaenal tinggal di rumah flat Kementerian Pekerjaan Umum, dilantai tiga, saat naik tangga nafas pak Zaenal kurang tegar, masuk kerumah flat, semua serba sempit dan serba berdekatan, ada dua wanita di dalam tapi saya tidak pernah melihat yang mana istrinya pak Zaenal, yang saya tahu istrinya pak Zaenal seorang guru, pasti berpenghasilan, pastinya juga bukan yang lagi menyeterika ini, okeylah, secepatnya saya menghampiri meja dan pepaya saya kupas, cilakak, buah pepaya nya tak berbiji.
Akhirnya saya minta tolong ke seorang anak muda pak Zaenal yang lagi akan berangkat kekantor, untuk membelikan pepaya yang ada bijinya, sambil menunggu buah pepaya yang berbiji, pak Zaenal di optimasi mentalnya agar mau makan buah pepaya yang sudah saya buka, setelah itu putra pak Zaenal datang membawa buah pepaya, dan saya belah, dan betul juga ada bijinya, biji pepaya yang berbutir hitam itu saya suruh kunya hingga halus dan di telan, saya minta jangan di bohongi saya, kerjakan terus memakan biji pepaya walau saya sudah kembali ke kantor.
Tenggelam ke kerutinan kantor.





Sabtu 21 Januari 2012
Pagi belum beranjak tinggi, suasana shubuh masih terasa, ibunya bilang jikalau semalam Fifi demam dan diberi panadol, tapi pagi ini Fifi masih nyenyak tidurnya, berjalan sedikit lebih cepat dari jalan biasanya tapi rutenya tidak biasa ke jalan Mampir, tapi sekarang ke jalan yang tiap hari kekantor, kecewa, sebab kadar debu jalanan itu cukup tinggi menganggu pernafasan, sehingga masuk gang yang lain, menjauhi jalan raya, istri bilang jangan melewati rumah yang ada anjingnya, belok kiri menyusuri jalan kecil, teringat ada musholah tapi sejak dibangun hingga sekarang belum pernah memberi sodaqoh ke musholah itu, itu yang harus di ingat, beri waktu utama untuk diperhatikan.
Ketemu pasar Gandoang, istri membeli tempe, jalan lagi, masuk jalan kecil dibelakang salah satu perumahan dan ketemu dengan seorang ibu tua yang biasa di santuni sodaqoh sehingga pagi ini, saat berjalan pagi membawa tempe, ibunya memberi satu bungkus tempe kepadanya untuk sarapannya.





Minggu 22 Januari 2012
Ngantuknya, Hp sudah berdering membangunkan sejak jam 03.00, tapi tiga puluh menit kemudian betul2 bangun, herannya kok ngak langsung shalat, malahan buat kopi, shalat baru dikerjakan jam 03.49.
08.00 Fifi ngambek lihat sarapannya cuma ikan bandeng kering di goreng dengan terong, ngambeknya lama, ngamuk minta uang banyak mau naik pesawat telephone ke Bali nyusul mbak Tyas.
10.00 terlihat ibunya mengolah ayam di kulkas menjadi ayam goreng kesukaan Fifi, setelah itu Fifi terlihat diam dan makan.
Siang ini 12.36 angin barat bertiup cukup terasa, dedaunan yang ditiup angin menimbulkan suara berderu, sesayup mendengar suara musik tetangga, bunyi benturan ringan pintu berkali- kali ditiup angin, dilangit matahari tertutup awan.
22.28 tiba - tiba saja Fifinya sadar dari tidurnya dan membongkar kelambu dan alas tidurnya dengan tidak diketahui apa maunya, saat itu Fifinya tidur sendirian, saya khawatir apakah Hb darahnya turun terus?.





Senen 23 Januari 2012
Pagi masih gelap 03.31, dengkur nyenyak anak2 tidur masih terdengar panjang, tetapi bagi saya ini udah kesiangan, urus air penuhi semua tempat penampung air dan air sudah mendidih, seduh kopi, baru bisa shalat malam menjelang pagi jam 03.45.
Ada untung shubuh agak mundur dikit, sudah jam 04.20 adzan shubuh belum terdengar, padahal minuman kopi sudah habis, 04.31 terdengar adzan shubuh.
05.00 memanaskan motor untuk persiapan ke pasar.
05.45 pasar masih ramai, lampu menyala dimana- mana semuanya memakai lampu hemat energi, pemandangan yang tidak akan terlihat jikalau kepasar nya agak siang sedikit.
Sewaktu menawar wortel, sayur itu masih bertahan diharga tinggi, yang mahal ngak dibeli, terong ungu yang enak kalau di goreng dan disambal masih bertahan tinggi,
Kentang malahan dapat yang pas harganya
Hari beranjak siang, hanya hati ayam yang dapat beli cuma dua buah, kebutuhannya 10 terpenuhi dua, cukuplah.
kentang, sawi putih, sawi hijau, jagung, tempe, kacang panjang, jamur, soup2an, wortel, buncis, tomat, terong ungu, nenas, merica butir, terasi, hati ayam, petai, tauge, diikat dalam satu karung dan bermotor pulang dengan istri.
Setibanya dirumah yang dikerjakan pertama kali adalah jus sayur sementara ibunya memotong kentang untuk membuat sambal goreng.
Siang hari angin bertiup cukup kencang.




Selasa 24 Januari 2012
Warta berita pagi ini 42 rumah di pulau Pramuka dan pulau Harapan tersapu angin puting beliung minggu kemaren.
Dikantor jam 09.56






Rabu 25 Januari 2012
Kantor masih sekitar 2 Km lagi, kemacetan sejak Fly over Pasar Minggu masih berpengaruh, untuk menghindari macet sempat berputar ke Pasar Minggu Kecamatan, jarak tempuh lebih panjang, harus melintas rel Kereta Api Pasar Minggu - Depok.
Menyusun laporan yang tertunda beberapa hari.
Saat pulang juga macet

Kamis 26 Januari 2012





Jumat 27 Januari 2012
09.00 tiba di Bank Muamalat Cijantung, setelah melintas kemacetan di banyak titik sejak berangkat dari rumah 07.30, saat di rumah kaki sudah terkena dua kali judul, judul pertama kaki kanan tersakit- sakit sebab saat menstater motor, terpeleset pijakan dan kaki terkena ujung besi pijakan motor.
Judul ke dua saat kaki tertusuk jarum saat kesetan, cukup sakit.
Jam 09.30 sudah di kantor.
Jam 11.25 berangkat ke Masjid.
Saat pulang sore hari kemacetan panjang terjadi memasuki jalan lapangan tembak, entah bagaimana barisan kendaraan merambat panjang, memasuki pertigaan Arundina barisan kendaraan merayap perlahan, Arundina yang menjadi tujuan orang keluar rumah sore hari, saat itu tidak lagi terlihat indah, pertigaan jalan itu banyak ditempati para pedagang sepanjang jalan, terutama disisi kiri jalan tetapi begitu memasuki Cibubur Junction macet dan merayap perlahan kendaraan di depannya, masuk Cikeas pun demikian, Kecamatan Cileungsi, parahnya di perempatan Cileungsi, ke arah Bekasi macet, kearah mana- mana macet, masuk rumah tepat adzan maghrib.





Sabtu 28 Januari 2012
11.26 Hujan deras turun mendadak, diiringi angin cukup kencang, hanya lima menit hujan hilang.
Dari radio Al-Shinta, Briptu Sukarno, Brimob IA Jayapura 13.00 meninggal dunia di tembak oleh kelompok bersenjata di Kabupaten Puncak Jaya.
Saat shalat Ashar 15.33 lampu PLN mati, gelap ruang shalat, gelap bukan berarti berhenti segala- galanya, gelap adalah abadi, penerangan dari spotlight penempok raket nyamuk, cukup untuk menentukan sajadah di arah kiblat.
Angin kencang masih berembus.
Dari radio Al-Shinta ( 16.42 )di beritakan angin telah menumbangkan pohon menimpa angkot di ruas jalan Kampung Rambutan - Ciangsana.






Minggu 29 Januari 2012

Semalam tidur tidak nyenyak sebab harus bangun setiap beberapa jam saat nyamuk datang menyerang, sehingga pagi ini bangun agak kesiangan sekitar 03.59, wou, kapan lagi waktu shalatnya.
Secepatnya masuk kamar mandi berbersih dan wudhu, diatas sajadah sudah jam 04.20, shubuh masih sepuluh menit lagi, astaghfirulloh.
Jus sayur pagi ini: nenas, wortel, buncis agak banyak, terong, tomat, buah mengkudu, blender, minum, shalat dlhuha 06.30, berangkat ke pasar jam 06.50, hujan gerimis, jalanan banyak berlobang
Tomat lagi turun harganya, ini berarti panen tomat berlimpah,
Siang 13.30 gerimis hujan datang, mendung disepanjang waktu tengah hari.
Ibunya membuat kue dari tape yang beli tadi dipasar.
Malam lambat datangnya, shalat maghrib di 18.20, cukup malam kan.






Senen 30 Januari 2012
Sahur pagi ini cukup waktu yang tersedia, sebab terbangun sejak jam 03.05, mengerjakan ubi rambat yang kemaren dibeli di pasar untuk memasok serat pada tubuh, serat pada ubi mampu menurunkan semua penyakit yang akan timbul, dan jam 03.30 menjalankan shalat Tahajud, Astari ikut shalat juga bersama ibunya.
04.00 mulai makan sahur
04.31 shubuh datang
06.00 mengerjakan laporan dirumah, laporan pekerjaan Pengelolaan Teknis Penugasan dari Kementerian Pekerjaan Umum di tahun 2011.
07.00 telephone ke ibu di Wonorejo untuk meningkatkan makan tomat dan kebetulan tomat di Wonorejo Lumajang juga telah membanjir sehingga harganya turun.





Selasa 31 Januari 2012
Hujan turun sejak shubuh, merintik, dan terkadang menderas, udara cukup dingin, dan panas badan kerena telah minum jus sayur : mengkudu, wortel, buncis agak banyak, nenas satu bundar, terong, tomat 6 butir, cukup lama memprosesnya hingga bisa diminum,
07.30 Olie motor, sewaktu di lihat, kondisinya kurang, berarti sebentar ngurus olie, didepan kecamatan Cileungsi, berhenti untuk membeli olie di toko sparepath motor, dari rumah sudah membawa botol kosong olie sehingga setelah membeli langsung di tuang ke motor dan sisanya di masukan ke botol.
08.30 Motor meluncur lagi
09.35 di Bank Muamalat Cijantung
10.15 Politeknik Kesehatan Jurusan Anafarma untuk evaluasi pekerjaan rehabilitasi 2011. Canopy
penadah tampyas air hujan telah berfungsi baik, penyekat ruangan lantai tiga juga berfungsi baik, dan lapangan parkir berfungsi baik.
Jam 11.30 Kementerian Perdagangan, langsung ke lantai enam bangunan tengah yang lagi diperkuat strukturnya, pekerjaan sudah 100% dan sekarang tinggal bersih2nya, 12.05 shalat Dzuhur di masjid Kemendag.
13.22 di wisma perdagangan jalan jambu menteng yang lagi di rehab, pekerjaan
Tangga sedang di kerja.



Tiada ulasan: