Jumat, 1 April 2005
Saat menerima gajih bulan April.
Bank Mandiri di kantor sudah buka pagi itu, dan komputer bank selalu belum siap untuk menerima pengambilan gajih pegawai, sehingga antrian berbaris menunggu.
Gajih diterima, Rp 1 350 000,- tetapi pengambilan Rp 2 500 000, sebab Rp 500 000 untuk pembayaran deposit kesehatan yang dipakai untuk membeli beras, belanja diluar rutin untuk memperbiki gizi anak-anak, membeli gas masak, pergantian olie motor. susu beberapa dos, yang dipakai saat bulan maret memasuki minggu terakhir.
Rincian penggunaan gajih yang semungil itu untuk ibunya di rumah dengan segala keperluan belanjanya Rp 1 000 000,- anak yatim Rp 100 000,- Aswan di Surabaya Rp 250 000 dan mbah Ni nya Rp 50 000 ,- Ibu di Wonorejo untuk tambahan pensiun jandanya Rp 100 000 Telepon Hp Rp 100 000,- Telepon Rumah Rp 100 000,- cicilan rumah BTN di Leuwliang Bogor Rp 51 500,- total Rp 1 750 500, sisanya Rp 249 500 ,- habis di susu nya anak dan tambahan gizinya selama bulan april ini.
Gajih Pegawai Negeri Tidak Naik
Gajih tidak naik sedangkan keperluan meningkat, pasti kurang, yang kurang adalah dana kesehatan, sehingga siapa yang menutup kekurangan itu, ya Allah, Tuhanku yang menutup dengan membuka pintu rezekinya.
Rezeki awal bulan.
Pak Jaja yang meminta contoh beberapa macam animasi, pagi itu saya bawakan animasi terbaru darri rumah, contoh animasi itu bertopikkan tikus, mengapa tikus, sebab bagaimanapun juga yang pintar adalah tikus. habis daya ini unutuk memusnahkan tikus dari muka rumah tetapi ia muncul dan muncul terus, dan pak Jaja mengomentari, ntar orang PU dibilangin tikus-tikus pembangunan, tetapi benar juga, sekarang yang ditangkap adalah Bupatinya, tidak ada kepala dinas PU nya, pintar juga orang PU.setelah itu pak Jaja mengajak saya ke mobilnya untuk mengambil bingkisan dari rumahnya, isinya terasi sebungkus seberat 1 ons, petis sidoarjo 1 ons, sambal goreng kentang 2 ons dan kopiah hitam untuk shalat.
Rabu, Jun 01, 2005
Langgan:
Catat Ulasan (Atom)
Tiada ulasan:
Catat Ulasan