Minggu, 11 November 2007
Ke pasar sebab cadangan jus sayur di dalam kulkas sudah habis, berangkat bertiga bersama istri dan si kecil Fifi, hari masih agak gelap sedikit, berangkat lewat Samic, wortel sudah agak rusak, susah mencari wortel baik, sekilonya Rp 4000,- tomat sekilonya Rp 4000,- buncis hanya membeli ½ kg seharga Rp 2000,- timun sekilo Rp 1500,- lobak putih Rp 2000 /kg, Terong ungu Rp 2000/kg, Tauge Rp 3000/kg, jarum sepatu dgn benangnya Rp 1000 /bh, Ikan asin Rp 9000 /I/2 kg, bumbu rica- rica Rp 1000,- Nenas kecil 3 biji Rp 1000,-
Yang lain istri yang melengkapi
Pengajian di Masjid sesudah shalat Dhluhur, saya berangkat berdua dengan Fifi, ibunya telah berangkat dahulu, Yasin menghilang bermain entah kemana.
Acara di Masjid cukup baik, saya duduk sendiri di sisi Jendela, sambil selalu berzikir pada Allah, sebab kekuasaanNya lah sehingga kondisi seperti sekarang ini.
Fifi minta pulang ia menarik lengan, minta kunci, dan saya antar, acara di Masjid belum selesai.
Sore hari, istri Yasin dan Fifi berangkat Arisan tingkat RW, dan saya di rumah setelah di bisikin dari hati, lantas mengisi semua bak air dan mencuci pakaian yang sejak pagi telah tertumpuk.
Menjelang maghrib, setelah air penuh, Listrik PLN mati. Hujan deras disertai petir menyambar, rumah bocor.
Saya berusaha mengurangi genangan air dengan menindisnya dengan pakaian kering yang koyak-koyak.
Sebab gelap mendung dan petir tidak terasa jam 18.15 dan belum shalat Maghrib, secepatnya mengerjakan shalat berjamaah, Fifi dan Yasin ikut.
Hujan masih menderas, kemudian secepatnya juga shalat Isya.
Setelah itu naik tidur.
Khamis, Januari 17, 2008
Langgan:
Catat Ulasan (Atom)
Tiada ulasan:
Catat Ulasan