Sabtu, 1
Desember 2012.
Saat terbaik untuk memperbaiki komputernya Aswan yang
dibawa dari Makassar sewaktu pulang kemaren.
09.00 berangkat
dari rumah bersama istri, komputer itu besar maka istri yang memeganginya.
Sesampainya di
Cileungsi, motor di parkirkan dan di kunci, istri pulang lagi ke rumah
mengingat Fifi nya tadi pagi minta mama ngak boleh pergi ke Manggadua.
13.00 turun
dari busway di halte Pademangan, hari semakin siang saja, panas menerpa, sungai
berwarna hitam kental ketinggiannya hampir sama denga jalan, cukup berat
kompter ini dibawa sambil digendong, tiba- tiba alrm kereta hendak lewat, saat
semua kendaraan tertahan, saat terbaik untuk menyebrng jalan.
Kereta lines
timur Bekasi Ekspres lewat, kereta jarak dekat saja, kereta para pekerja
jakarta tapi berumah di Bekasi.
Berjalan terus
memaski kawasan Harco Manggadua, beberaapa pengojek motor menawarkan jasanya, komputer
sebaiknya di sandang di bahu saja.
Baju sudah
basah kerena keringat akhirnya sampai juga di reperasi komputer dan yang
menerima Ade, saya tinggalkan semua untuk mengerjakan shalat dahulu.
13.15 shalat
dzhuhur di musholah basement Harco
Manggadua
14.55 sedang
asyik browser penyelenggaraan Jakarta Metropolis 2050 tiba- tiba internet mati,
sengaja dari rumah membawa laptop sebab di Mangga Dua banyak free internet
untuk membuka pengumuman sayembara.
16.30 keluar
dari Manggadua, cukup berat bawaan, computer dan monitor.
17.00 naik
busway dari shelter Pademangan busway dalam keadaan kosong sehingga dapat
tempat duduk.
18.00 saat
maghrib tiba masih diatas busway dikawasan Cijantung Kramatjati, belum bisa
kerjakan shalat, mengapa busway tidak menyiapkan shalter musholah yang tidak
menerima penumpang, yang masuk hanya penumpang saja, ada tempat air wudlu dan
tempat shalat, setelah itu penumpang naik busway berikutnya.
Sementara itu
keadaan lalu lintas sangat padat.
19.00 di
terminal kampung Rambutan untuk mencari angkot 121.
20.00 tiba
Cileungsi.
Menunggu istri
cukup lama sebab kalau naik motor sendirian tidak ada yang memegangi.
20.30 istri
datang dan mulai bermotor dari Cileungsi ke Gandoang.
21.00 sampai
dirumah, shalat maghrib dan isya, makan dan setelah itu datang ngantuknya luar
biasa.
Minggu, 2
Desember 2012
Tyas hari ke
tiga di RSUSanglah Denpasar
Pagi ini Tyas
nya ketiduran secara tidak sengaja memutuskan slang darah transfusinya,
sehingga bercak darah banyak di sprei rumah sakit.
Membaca SMS ini
ibunya ikut bersedih tidak bisa menemani anaknya yang dirawat di rumah sakit.
05.30 bermotor
dengan istri tujuan pasar Cileungsi, sebab bahan makanan di kulkas kosong sejak
keberangkatan 19 November 2012 ke Makassar.
Lumayan banyak
belanjaan hari ini, biasanya susah mencari kacang merah mudah dan basah,
sekarang dapat seberat 4 ons, setelah itu habis, kacang ini sangat baik untuk
dikonsumsi buat para pensiunan untuk menjaga kerapuhan tulang.
07.00 pulang dengan satu karung belanjaan, setibanya dirumah, ngurus buang sampah disamping rumah, entah siapa yang membuang sampah nasi dengan segala kotoran sampah makan, kalau diperhatikan jenis sampahnya ini berhubungan dengan kegiatan tetangga yang habis menyelenggarakan 100 hari ibu tua itu meninggal.
Banyak tamu,
banyak makan, banyak sampah nasi lho kok dibuang di depan samping rumah.
Tanpa jedah
waktu sepulang dari pasar langsung ambil cangkul dan mengikis hingga tanah
permukaan, sampah nasi ikut terbawa dan dimasukan dalam karung, setalah itu lingkungan
segar lagi, terhendus bau tanah yang baru dibuka.
08.00 Shalat dlhuha
09.00 meupayakan tiket kereta api ekonomi Gaya Baru Malam Jakarta - Surabaya untuk ibunya sendiri yng ingin melihat Tyas di Denpasar, menghubungi dari telephon nomer 121 pusat pelayanan kereta api, untuk pemberangkatan besok penuh, lusa tanggal 4 penuh, tanggal 5 juga demikian, di tanggal 6 bisa berangkat hari Kamis, dengan KA GBM Jakarta Pasar Senen ke Surabaya Gubeng, dan lanjut dipesankan juga KA Mutiara Timur Surabaya Gubeng - Denpasar ditanggal 7 nya.
10.00 bermotor
lagi bertiga dengan ibunya dan Fifi, berjalan 100 m tiba- tiba saja ban
belakang kempes, pulang ambil pompa tekan, agak keras sedikit dinaiki lagi,
berjalan lagi 100 m kempes lagi, tapi tidak terlalu habis anginnya, Fifi dan
Mamanya turun, berangkat sendirian, motor agak kempes, kerena pemesanan tiket
online berjangka waktu maka ada rasa khawatir habis waktu saat di depan ATM.
Diujung gang
Geboy ada jasa pompa ban, akhirnya ban motor kembali keras, bermotor agak
kencang dan di area perumahan Harvest City ada ATM Mandiri, kesana arah motor
dibelokan dari jalan utama Gandoang - Cileungsi.
ATM Mandiri
Harvest City Cileungsi, mensyaratkan transfers uang paling sedikit Rp 50 000,-
betul juga ditolak oleh mesin ATM, pembayaran tiket KA dibawah nominal syarat
minimal itu.
Saya mencoba
ATM Mandiri yang lain, pindah lokasi ini cukup memakan waktu, kemacetan
lalulintas Cileungsi sudah terjadi, tiba di ATM Mandiri bank Mandiri Capem
Cileungsi juga mensyaratkan jumlah minimal sebesar itu sehingga proses pebelian
tiket lewat ATM tertolak.
Antara percaya
atau tidak, kaki ini melangkah ke Indomart Cileungsi, sudah dicoba masuk ke
internet juga susah, disarankan ke Indomart dekat BTPN Cileungsi.
Disini indomart
Cileungsi dekat BTPN, tiket berhasil di isued, tercetak, hanya saja sewaktu
membayar tidak ada uang kontan, terpaksa mohon ijin meninggalkan Indomart untuk
ke ATM Mandiri mencairkan uang untuk
membayar tiket KA.
11.30 saat
keluar itu ban motor kempes habis, dorong motor hingga ke bengkel tambal ban,
motor di tinggal, ada rasa percaya kepada orang batak itu, kembali ke Indomart
memberitahu waktu yang terbuang tadi untuk mendorong motor hingga bengkel
tambal ban.
11.45 ATM
Mandiri Cileungsi
12.00 Indomart
Cileungsi proses membayar tiket berangkat 6/12 KA GBM dan 7/12 KA MTimur hingga
Denpasar, demikian juga tiket pulang 14/12 dengan tiket KA MTimur dan 15/12
KAGBM
Saat akan
pulang di ingatkan jikalau pembelian tiket KA di Idomart dapat hadia, hadia
lumayan banyak, hadia tertulis di strook belanja, ada 2 kemasan minyak goreng 1
liter dan ada 1 cup mie Indomart, dan 1 botol air minum 1500 ml Aqua, air aqua ini yang sangat diharapkan
sebab hausnya luar biasa.
12.30 masjid
ujung awal jalan Mampir desa Cibereum, Shalat Dzhuhur.
13.00 masuk
rumah
Didepan rumah
sudah terlihat gundukan pasir dan semen dan beberapa orang RT, ada program
pengerasan jalan depan rumah yang di sponsori pak Taufik.
13.30 keluar rumah dengan membawa cangkul untuk ikut membantu mengaduk semen dengan pasir.
15.01 Adzan
Ashar terdengar kerjakan shalat dan setelah itu kembali turun ikut bantu-
bantuin aduk semen.
17.30 hujan
turun merintik
18.00 shalat
Maghrib
Ternyata istri
dirumah sudah menyiapkan hidangan makan malam buat warga RT yang ikut kerja
bhakti, hujan tetap turun, warga yang istirahat pulang ke rumahnya masing,
enggan keluar rumah, dan hidangan di panas kan di atas kompor agar tidak basi.
Senen, 3
Desember 2012
03.50 makan
sahur cukup enak walau sangat sedikit mengingat waktu yang membatasi, ada
sambal, ada orek tempe ikan teri, ada sambel goreng hati.
04.05 adzan
Shubuh terdengar, dan puasa Senen pun di mulai.
08.00 membantu
tetangga depan rumah yang melanjutkan pengerasan jalan depan rumah dengan membuat
adonan acian, diterpa matahari pagi keringat pun deras mengucur.
Alhamdulillah
Tyas sudah
keluar dari RSU Sanglah Denpasar
16.00 akan
mencari idea existensi Jakarta Metropolis 2050 dengan mekanibalisasi kelambu,
Yasin dibawain kelambu tidur dari Makassar oleh Mama Tuanya, sedangkan kelambu
Astari parah lobangnya, rencannya kelambu Yasin yang lama akan dipotong dan
potongannya akan dijahitkan ke kelambunya Astari, kerena niat ini tidak ada
dukungan alat
akhirnya saya masuk saja ke permasalahan Jakarta 2050.
Disaat akan tidur mulai membuka file pengembangan kota, terlihat konsep kota terhubungkan dengan daratan dengan
desa- desa sekitarnya, ilmu rural linkage sudah terakupasi dengan pesatnya
urbanisasi, jadilah Urban Sprawl.
Selasa, 4
Desember 2012
09.00 bermotor
berdua dengan istri sebagai tim Sayembara Design Jakarta Metropolis 2050.
Menikmati
hingga sekecil- kecilnya potensi dan dukungan untuk menjadikan Jakarta
Metropolis 2050.
Kemacetan di
Cileungsi, kemacetan di Cibubur Juction, Kemacetan agak parah di Kramatjati,
kemungkinan mengembalikan kawasan hijau di Kramatjati sepanjang sungai hingga
Celilitan, memindahkan area luas pengaruh listrik tegangan tinggi di
Celilitan.
11.00 bank
Muamalat Cijantung untuk anak yatim NTT-TTS
11.30 Dzuhur belum
datang tetapi untuk memberi rasa istirahat maka motor diparkir depan Asabri
Celilitan dan berjalan masuk bersama istri mencari masjid Asabri Baitul Halim
Cawang untuk persiapan shalat Dzhuhur.
13.00 Stasiun Pasar Senen.
Entah matahari
kemana, suasana matahari terlindung awan, mungkin hujan hari ini, terang siang
itu tanpa bayangan.
Pasar Senen
dengan berbagai unit dengan namanya sendiri- sendiri, sudah terlihat tua, sudah
bau dengan air got yang me aroma kota metropolitan Jakarta, dan jangan ditanya
kalau malam hari, tikus hitam besar kotor berjalan lambat dan tak takut manusia
akan mendatangi sesuatu untuk dimakan.
Berjalan menuju
stasiun KA, melewati penghuni metropolitan dari sisi ter tiada, tiada rumah,
tiada penghasilan, tiada harapan, tiada kebaikan.
Terlihat
berjualan, tetapi barang yang dijual sudah sangat tidak di inginkan oleh
pembeli, dijualnya buah, salak, apel, melon, dan sankist, tapi hasil buangan
supermarket sehingga dengan muda dilihat salak yang busuk, apel yang mencoklat
kehitaman, melon yang benyek berbusa, dan sankist yang menghitam, dan
sipenjualnya seorang ibu tua gemuk dan tidak sehat, tidur disamping jualannya
yang tidak ada seorang pun pembeli yang menghampirinya.
Cermin, ibu tua
itu ingin hidup, berjualan sebagai mata usahanya, modalnya hanya sampai membeli
bua busuk untuk dijual.
Ia tak memiliki
harapan yang muluk- muluk terhadap hidupnya, ia pun tahu malaikat pencabut
nyawa sudah menantinya disudut lintasan penumpang yang keluar dari stasiun,
hanya kapan saja ia datang, ia sudah siap, pergantian gubernur baginya tak
berpengaruh apa- apa, pemerintah dengan program kabinetnya yang siap menyedot
trilyunan uang negara sebagai barometer kinerja, tak di letakan satu derajat
pun di otaknya.
Deretan penjual
di jalan penghubung stasiun dengan terminal bus di samping taman kota yang tak
terurus dan jeleknya malu- malu in Jakarta sebagai barometer kota- kota di
Indonesia, banyak sekali, duduk sambil berderetan.
Ada penjual
mainan anak- anak yang di displaykan adalah mainan gerobak dorong bakso, suatu
mainan yang tertinggal 20 tahun lalu, modal tidak ada katanya dan sasaran
jualannya hanya untuk anak yang nangis lapar dan di diamkan oleh ibunya dengan
mainan apa saja yang penting murah.
13.14 memasuki
halaman stasiun Senen, terlihat barisan pengantri tiket menjelang tutup tahun
2012, cukup panjang.
13.17 di depan
loket penukaran strook pembelian tiket di indomart untuk ditukar dengan tiket
yang benar
13.18 tiba
giliran penukaran strook indomart ke bentuk tiket, tak lama kemudian tiket KA
Gaya Baru Malam Selatan dan KA Mutiara
Timur untuk perjalanan bolak balik ibunya anak2 ke Denpasar sudah ditangan.
13.22 keluar
dari stasiun berdua dengan istri meninggalkan pe ngantri tiket yang sabar
berdiri menunggu giliran.
13.25 lewat
lagi deretan penjualan tanpa pembeli di samping taman depan stasiun Senen,
istri tertarik dengan penjual kacamata baca, akhirnya istri membeli.
13.30 di pasar
Inpres Senen untuk mencari teh bunga rosela dan bubuk kayu manis, kesempatan
kesini sangat susah.
Berkeliling di
pasar yang bau dan kumuh, penampilan pasar yang kalah cantik dengan pasar
terjelek di sudut kota Bangkok.
Akhirnya bunga
rosela dan bubuk kayumanis pun didapat.
14.00 mencari
makan siang
15.40 Shalat
Ashar di masjid kecil depan seberang jalan Mall Cijantung
Saat ini
ngantuk luar biasa datang sehingga tertidur untuk beberapa saat, akan
meninggalkan masjid itu, di arah jalan pulang, dilangit terlihat mendung
menggumpal, hari hendak hujan sore ini rupanya.
16.12 hujan
deras mulai mendera di Kelapa Dua Wetan
16.30 melintas
Cibubur Juction hujan mulai menderas lebat.
17.00 Cileungsi
dan macet dibawah siraman air hujan
17.30 masuk
rumah dengan basah- basahan.
17.56 maghrib
pun datang
setelah shalat
mulai meminum teh rosela asem- asem panas sehingga masuk makan malam lahapnya
luar biasa.
Rabu, 5
Desember 2012
02.30 mengapa
alrm hp berbunyi jam sekian, kemungkinan masih di set waktu Indonesia Bagian
Tengah saat kunjungan ke Makassar dua minggu lalu, ya kalau sudah terbangun ya
bangun saja.
Menjelang pagi
membuat teh merah rosela, asem- asem enak.
Lama ngak
membuat terigu isi kacang merah, terigu di campur bubuk coklat di tambahin
vanili sedikit ditambahin kacang merah besar sudah direbus lunak, diaduk rata,
tambahin irisan halus gula merah satu buah, di encerkan sedikit dengan air, di
aduk hingga kalis, masukan ke pemanggang dengan api kecil dan tinggalkan untuk
shalat tahajud dan mengaji Al-Quran menjelang pagi.
03.40 shubuh
belum datang tapi terigu isi kacang merah besar sudah matang, panas- panas dihidangkan
istri, dengan minuman asem- asem panas teh rosela.
04.05 Shubuh
yang ditunggu datang dan shalat berjamaah dengan istri dan Yasin.
Kamis, 6 Desember 2012
04.20 sesaat
setelah shubuhan langsung bermotor ke pasar sebab, istri yang akan berangkat ke
Denpasar Bali, berangkat sebentar siang menengok Tyas disana, belum ada lauk
untuk dimakan diatas kereta api, lauk yang tahan umur dan tidak cepat rusak
kerena waktu adalah ayam goreng, nah bahan ini tidak ada di kulkas.
Gelap masih
menyelimut, dijalan didalam gelap banyak debu, ini dia, tidak membawa penutup
hidung.
Baru ingat
jikalau hari ini adalah hari Kamis, maka diniatkan sekalian untuk puasa,
untungnya sejak habis shalat shubuh tadi tidak memasukan sesuatu untuk dimakan
atau diminum, habis shalat shubuh langsung aja berangkat ke pasar.
Pasar yang
sedemikian demokratisnya, ada barang cocok harga beli, tidak cocok tidak beli,
alhamdulillah, dapat ayam sekilo, jagung muda kecil sekilo, tomat sekilo,
bawang merah 1/2 kilo, bawang putih 1/2 kilo, salada air 1/2 kilo, tempe 800
gr, ikan kucing 1 ekor.
Subhanalloh,
saat pulang, terlihat diufuk timur, sembrurat merah jingga kaki langit sebab
matahari hendak keluar, teringat saat yang sama sewaktu di halaman Masjidil
Haram pergi ke pasar di sudut kota Mekkah ada penjual kangkung, dimana si
penjual adalah warga Indonesia, saat membeli ini sempat melihat ke kaki langit
cahaya merah di ufuk yang menandakan siang yang terik saat itu, akan
keluar.
Biarlah, aku
dengan Tuhanku yang ku Agungkan sebab aku mengharap bantuanNya, apalagi untuk
masalah yang rumit dan cepat, adalah mengangkat konsep Jakarta Metropolis 2050.
05.40 makanan
langsung diolah, Yasin sudah berapa kali keluar masuk dapur mau makan pagi.
06.30 Yasin
akan berangkat sekolah ia memberikan uang kepada mama nya yang akan berangkat
ke Denpasar, mama nya sampai menangis dan Yasin juga menangis, doa yang ikhlas
dari seorang ibu mengalir dan berangkatlah Yasin ke sekolah.
07.05 shalat
dlhuha.
08.00 motor
mulai diturunkan, persiapan penutup hidung, malahan ibunya anak- anak minta
mint obat kumur, bisa dimaklumi selama dijalan tidak bisa gosok gigi, malahan
saya anjurkan untuk mengambil antis anti baktery di tangan mengambil dari tas
yang biasa dibawa bepergian.
Proses mengunci pintu lama banget, masih ada kelupaan sehingga harus masuk lagi, menit berjalan terus.
Saat ibu nya
anak2 mulai melangkah keluar, ibu Haji Nani melihat, dugaannya akan berangkat
ke Makassar lagi, ibunya anak2 terpaksa mendatangi untuk salaman sambil pamitan
untuk berangkat ke Denpasar.
08.30 berangkat
Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang.
08.56 tiba di
Giant supermarket dan syukurnya saat itu juga petugas pintu utama membukakan
pintunya, jadilah saya pengunjung pertama pagi ini, yang dibeli hanya kopi top
2 bundel, sabun mandi 2 bh, air minum mineral 1500 ml 1 bh, roti tawar, dikemas
dalam dua tas kresek giant, roti dan air minum untuk jadi bekal mamanya ke
Denpasar, dan sisanya ke rumah.
09.15 Cileungsi, terlihat bus Metro Cileungsi - Senen sudah parkir menunggu penumpang naik.
Ibunya anak2
dapat tempat duduk terdepan bergabung dengan penumpang sebelumnya.
Penumpang satu
persatu menaiki bus
09.30 bus Metro
Senen Cileungsi mulai meninggalkan Cileungsi
10.00 sampai di
rumah, rumah yang sunyi tanpa warna dan aroma,
kucing si bontek masih tidur sejak tadi sebelum berangkat mengantar
istri.
Rumah kembali
sepi, kembali berdekatan dengan sang pencipta, kepada Kholik, yang mencintai
mahluk ciptaanNya yang selalu ber Dzikir keberadaan Nya.
14.00
halilintar datang bersahutan
14.23 hujan
mulai turun
22.56 Fifi
mulai rewel sebab tidur sendirian
Sabtu, 8
Desember 2012
05.30 buah
mengkudu yang hampir setengah karung itu sekarang mulai matang, hanya bisa
mengelolah 2 ember mengkudu untuk disimpan dalam 2 plastik, sebab juga tempat
simpan sudah sangat sempit.
05.30 Berbekal
satu botol perasan buah mengkudu, air minum 1500 ml, kue terigu dan kayumanis
tanpa gula dan garam, mulai berangkat ke Tangerang untuk mengamati kota
Tangerang pengaruhnya pada Jakarta Metropolis 2050.
06.00 tiba di
Terminal Kampung Rambutan,
kendaraan
angkot 121 yang di naiki sejak dari Cileungsi, melintasi jalan tol Cibubur-
Kampung Rambutan pagi ini seperti terbang layaknya, kerena terlalu cepatnya,
saya sempat berfikir, antara selamat dan celaka saat ini sangat tipis.
Subhanalloh Ya
Robb akhirnya tiba juga di Terminal Kampung Rambutan, banyak usia muda pulang,
gadis manis ke Subang, kuliah barangkali Jakarta atau kerja.
06.30 bus
Agramas datang, naik, sepi hanya ada 5 penumpang
06.45 pasar
rebo, berhenti cukup lama, titik jalanan Kp rbutan pasar Rebo menjadi terminal
bayangan.
06.47 Pasar Rebo, bus Agramas merah masih menanti
penumpang sambil menunggu lampu lalu lintas hijau, banyak juga peminat bus ini,
tak lama separuh dari tempat duduk penuh
06.50 masuk tol
Simatupang
Saat akan
mefoto baru ingat jikalau memory tertinggal di lapttop, syukurnya ada cadangan.
07.00 memasuki
ruas tol yang jarang dilewati, Lebakbulus Tangerang
0702 bus keluar
tol dan berada dititik jaln kalau saya ke bintaro, kemungkinan cinere blok m
rasanya
0704 bus masuk
lagi tol, terlihat KA Rangkas dgn banyk muatn diatasnya lewat bawah jalan tol,
da jln kereta api kiri bus, kawasan tertata,
07.19 Serpong
07.21 serpong
cisauk serpong cisauk giant giant teriak kenek bus, terlihat secara kasat mata
penguasaan lahan yang luas- luas, SMS dari pak Nurhadi, orang kantor Pasar
Jumat, disuruh turun dari bus Agramas di perempatan Gading.
Setelah itu
naik mikrolet no 19 menuju kompleks PU Klapadua, pak Nurhadi datang menjemput
sambil naik sepeda, sepedanya pak Nurhadi seharga empat juta
07.30 di rumah
pak Nurhadi.
08.30 di rumah
ibu Esti pensiunan sekantor dahulu sewaktu masih aktip.
09.00 Mohon
diri untuk melakukan pengamatan kota Tangerang
10.16 naik
angkot dari Gading ke Kalideres,
10.30 kota
tangerang
10.52 menjumpai
ujung jalan Daan Mogot di perempatan kota Tangerang,
Poros jalan
Tangerang Jakarta terlihat tidak berkembang seperti wilayah kota Tangerang yang
lain.
11.06 terminal
Kalideres, suatu terminal yang harus dipindahkan kedekat jalan acses tol.
1124 naik bus
mayaraya kalideres cileungsi.
habis main (
cileungsi Kalideres ) coba diperdalam istilah buruh karyawati, ruas macet luar
biasa.
12.26 grogol,
kemacetan pusat kota, panjang macetnya, dalam penguasan lahan terlihat lahan
strategis banyak dikuasai swasta.
13.00 saat
melintas tol ruas Cawang- Cibubur di arah berangkat terjadi dua kali peristiwa
tobrokan beruntun, lagu rintih kesakitan bergema kemacetan panjang,
terhubungkan kalimat datang sabtu sebagai hari libur, berhamburan korban
kecelakan lalu lintas yang over speed dalam mengemudi, Sabtu ini selamat belum
tentu sabtu depan.
Luar biasa
jalan raya di Jakarta, tidak memberi rasa aman dan jaminan keselamatan, alasan
klise selalu dilemparkan kepada pemakai, akibat adanya distorsi pendapatan,
yang bertanggung jawab jalan raya pun tidak semua bisa mengelolah permasalahan
jalan, belum dihubungkan besar gajih yang diterima, ambang batas humanitis
terhadap stress, dan saat itu lewat orang berkendara bagus mewah narsis dan
pongah, langsung aja rasain lou kalau benjut di jalan, korban pun berjatuhan.
Tidak
seharusnya jalan raya dijadikan pamer miliki kendaraan.
Subsidi BBM
yang sampai trilyunan itu untuk siapa, pembangunan infrastruktur mahal- mahal
juga untuk siapa,
13.35 Cibubur
Juction, masuk macet
13.56 Kemacetan
Cikeas.
14.00 Cileungsi
14.02 berlari
menuju masjid Al- Rojaah untuk shalat Dzuhur, pintu masjid di kunci sebab habis
kehilangan bandul nya jam.
Mengapa masjid tidak di streilkan saja dari segala barang yang gampang dipegang, biarkan masjid tak berpintu, jangan ditembak orang yang sedang di masjid walau dia kejahatannya dianggap 100 % seperti teroris, sebab beberapa hari lalu ada orang dikejar dengan tuduhan terduga teroris mati di loby masjid dengan peluru penegak hukum. Kejadian di Sulawesi Selatan.
Mengapa masjid tidak di streilkan saja dari segala barang yang gampang dipegang, biarkan masjid tak berpintu, jangan ditembak orang yang sedang di masjid walau dia kejahatannya dianggap 100 % seperti teroris, sebab beberapa hari lalu ada orang dikejar dengan tuduhan terduga teroris mati di loby masjid dengan peluru penegak hukum. Kejadian di Sulawesi Selatan.
15.00 Giant metland untuk membeli, ayam, kopi top
sanchetan, pasta gigi, sabun, mangga, mie, minyak, tisue kacamata, obat nyamuk
bakar.
Saat keluar
langit kelabu, awan hujan menutup cakrawala, secepatnya mengenakan plastik
hujan, betul juga tidak beberapa lama setelah berkendara motor, hujan turun,
anehnya di Gandoang tidak turun hujan.
15.20 masuk
rumah, Fifi mengingatkan untuk datang ke undangan pernikahan.
15.25 shalat
ashar
15.30 berangkat di temani Fifi ke tempat pernikahan sederhana.
Suatu
pernikahan yang cukup sederhana, dengan hiburan orang RW setempat yang memiliki
alat band.
Yang menikah ini anak yang dahulu kecilnya pernah membuat Aswan anak saya pertama menangis di buatnya.
Minggu, 9 Desember 2012
05.00 Berlari,
lari, lari sambil membawa musik jazz dikantong training, sengaja di besarkan
suaranya, untuk menunjukan ini loh musik ku, ada sih yang terpengaruh, sesama
pelari jogging minggu pagi ini mendengar alunan music jazz, lihat bapak itu,
berlari dengan music jazz nya.
08.00 kerja
bhakti tingkat RT 5 RW 8
melanjutkan
pembuatan lapis jalan semen adukan pasir.
Tenaga RT yang
datang 12 orang, saya sendiri kepinginnya ada didepan komputer merumuskan hasil
pengamatan kemaren ke Tangerang.
11.50 saat
adzan dzuhur terdengar, pulang, untuk shalat dzhuhur dengan anak-anak.
15.05 adzhan
Ashar, pulang dulu untuk shalat dengan anak-anak.
16.00 masih
istirahat.
16.30 kembali
gabung dengan orang se RT, untuk finishing kerja bhakti perkerasan jalan sejak
dari pagi.
Senen, 10
Desember 2012
14.25 saat
tenggelam dalam proses jakarta metropolis 2050, mendadak udara mendung, akan
hujan deras artinya, semua jemuran dimasukan dan mengingatkan anak2 untuk
berhenti dengan listrik, semua antena lepas, TV dan Telephone rumah, tiba- tiba kilat menyambar dan ledakan petir
terasa keras berarti dekat sekali halilintar itu, langsung mati listrik PLN.
Hujan deras pun
turun, deras dan sangat deras, bocor lah rumah sangat sederhana ini, sementara
akibat pengerasan pasir semen jalanan depan rumah, jalanan berubah menjadi
sungai kerena limpahan air hujn dari atasannya.
15.26 Anak-
anak sudah tidur saat dibangunkan untuk shalat Ashar.
17.30 Aliran
listrik PLN masih mati, gelap, membuat adonan kue buka puasa dalam suasana
gelap, terigu, vanili, satu sendok gula pasir dan sebuah gula merah diiris
tipis, campuran tadi diaduk dengan diberi air matang sedikit demi sedikit
hingga agak lembek tingkat pertama.
Setelah itu
diberi irisan mangga setengah matang, diopen panci tutup kaca, api sengaja
besar sebab perkiraan adzan Maghrib sudah berkumandang.
Listrik PLN
hidup, TV di nyalakan dan terdengar adzhan, saat nya buka puasa
Selasa, 11
Desember 2012
Pengerjaan
Sayembara Jakarta Metropilis
masih
berlangsung, sekarang menemui kesukaran prinsip.
Badan tidak mendukung,
wujudnya ngantuk saja sehingga sejak 19.30 setelah shalat Isya ngantuknya bukan
main.
Rabu, 12
Desember 2012
Sejak lepas
shubuh jam 05.30 sudah tenggelam dalam membangun konsep Jakarta Metropolis
2050, ada sesuatu yang sifatnya menetap dalam membangun konsep tersebut adalah,
keberadaan orang orang miskin yang masih ada sepanjang waktu berlalu.
Apa yang
dilakukan saat :
12.00 bulan 12
tahun 12, ya Shalat Dzhuhur, Zikir dan wirid Asmaul Husnah.
16.00 masih
tenggelam dalam pemunculan Konsep Jakarta Metropolis 2050
16.30
mempelajari draft tata ruang JABODETABEKPUNJUR, betul juga bahasa hukum Tata
Ruang itu bernada multitafsir
Sehingga
kesulitan bagi Hakim Agung jikalau akan memutus perkara kasasi, kasus
penggunaan lahan, saat itu baru dirasa bahwa keberadaan perda- perda dan
perundangan yang mengikat hukum tata ruang itu seperti tidak ada.
Hakim harus
memutus perkara, akhirnya dilakukan multitafsir terhadap permasalahan tadi,
multitafsir inilah sumber korupsi.
22.30 badan
terasa fit untuk masuk ke permasalahan baru, perihal jakarta metropolis 2050,
yaitu memasukan unsur climate change act 2008 berbunyi mereduksi hingga dibawa 80% emissions of GHGs hingga
tahun 2050.
Ternyata 2050
adalah suatu virus kebangkitan sebab saat berkesempatan melihat dari
internet, apa yang diperbuat Dunia
menghadapi 2050.Negara- negara seluruh
dunia sudah mempersiapkan langkah strategynya.
Kamis, 13
Desember 2012
03.00 bangun
untuk sahur, lihat hasil download di Hp ternyata ngak masuk, padahal sudah rugi
Rp 16 000,- ngak dapat internet uang pesan langganan internet hilang,
menggunakan provider yang terkenal jahatnya, XL.
03.15 tahajudan
03.30 mulai
mempersiapkan makan sahur, 03.55 mulai di makan dalam keadaan panas- panas
sebab shalat tahajudannya belum tuntas, cukup sepuluh menit untuk makan dan
melanjutkan shalat tahajud nya.
04.07 adzan
shubuh terdengar dilanjutkan ngaji Al-Quran.
04.45 mulai
mengerjakan jakarta metropolitan 2050, kerugian di internet Xl Rp 16000,- hanya
dapat 4 download city planning amerika.
07.00
Dlhuhaan
12.00 saat Fifi
pulang sekolah dan berjamaah mengerjakan shalat Dzhuhur, otak ini cukup lelah,
tidak ada ide, dari pagi shubuh tadi hanya bisa mem peta kan sungai yang ada di
Kabupaten Tangerang, Bogor dan Bekasi, sungai cukup banyak, dari pengamatan
sungai yang melintas Tangerang adalah sungai yang berpengaruh besar memberi
ancaman banjir di sisi barat wilayah metropolis Jakarta.
13.00 kehabisan
ide untuk menegakkan konsep Jakarta Metropolis 2050
Tiba- tiba
terdengar teriakan tape uli, tape uli, tape uli, saya tahu se siang ini tidak
ada seorangpun yang akan membeli barang jualannya, tetapi dia berjualan,
perempuan penjual itu seorang wanita miskin, yang sering mendapat santunan
zakat dari rumah ini, barang yang dijual, dia sangat gembira jikalau barang
yang dijualnya laku di beli.
Secepatnya
meraih tangga untuk turun dan minta tolong kepada Fifi untuk mengejar nenek tua
penjual tape uli itu, Fifi agak keberatan sebab dia paling takut berhadapan
dengan nenek penjual tape uli itu, bayangan dalam pikiran Fifi seperti nenek
sihir di televisi.
Fifinya mau
juga keluar rumah mengejar nenek penjual tape uli, kerena saya puasa ya cukup
disimpan dikulkas menunggu maghrib buka puasa tiba.
Tapi ada hal
yang penting, tujuan utama pembangunan metropolis jakarta 2050 itu apa sih, tak
lebih dari pada me improve kondisi sosial kependudukan, lingkungan, sumberdaya
alam, mempersedikit penggunaan angkutan pribadi, penyediaan rumah layak huni,
efisiensi lahan, walau lahan itu miliknya sendiri, sehingga penggunaan lahan
sangat efisien dan kompak sebab bangunan itu akan menjulang tinggi, penggunaan
sumber bahan bakar ramah lingkungan, mudah mendapatkan transportasi umum, muda
membuang sampah, mempersedikit polusi, mempersedikit produksi sampah, dibawah
80% GGH berkaitan gas rumah kaca.
Setuju ngak
setuju ya ini saja dijadikan konsep dasar Jakarta Metropolis 2050.
Jumat, 14
Desember 2012
10.28 masih di
counter ikan nunggu ikan yang di beli di bersiin semua, cukup lama, disini
sudah gelisah sebab ini hari Jumat untuk mengerjakan shalat Jumat.
10.45 mulai
pembayaran di kasir lottemart
10.48 mengikat
belanjaan kedalam satu dos, untungnya belanjaan yang dibeli terdiri dari, ikan
dori dan ikan sebelah kesukaan Fifi, ikan tongkol dan ikan patin.
10.58
meninggalkan lottemart Ciputat.
11.35 memasuki
masjid besar di pinggir jalan raya Bogor untuk shalat Jumat, motor diparkir di
pinggir jalan.
12.35 setelah
shalat saat mengemasi bawaan diatas motor, ada penjual buah yang dikerubutin jemaah
untuk membeli buahnya, saya cukup satu iris besar buah pepaya dua ribu rupiah
dimakan setelah shalat Jumat, menikmati karunia Allah SWT nikmat sehat.
13.00 bermotor
di kawasan Kelapa Dua Wetan.
14.00 memasuki
bank Tabungan Pensiun kantor cabang Cileungsi dengan perasaan haus luar biasa,
saat keluar bank, dilangit terlihat mendung gelap menggantung, diperkirakan
tidak berapa lama akan turun hujan.
14.20 pasar
Cileungsi untuk membeli wortel 2 kg dan lombok dua ribu rupiah, sebab sudah
beberapa hari makan ngak ada pedisnya, dan wortel untuk merangsang kerja otak
terutama untuk urusan sayembara jakarta metropolitan 2050 ini.
Hujan turun
juga, yang perlu di selamatkan adalah dos karton ikan, karton gampang hancur
kalau terkena air hujan.
14.35 masuk
rumah, perut lapar, langsung memanggang ikan sebelah dikerjain berdua dengan
Fifi, sedangkan sayurnya adalah wortel agak banyak di iris tipis, demikian juga
buncisnya, jagung kecilnya, lombok rawit digunting kecil kecil, cuci, tumis
dengan sedikit minyak dimana sebelumbya di goreng terlebih dahulu irisan bawang
merah dan putih.
Makan berdua
dengan Fifi sampai nambah berapa kali, janji, ngak usah makan malam lagi.
Sabtu, 15
Desember 2012
08.00 Berangkat
dari rumah bermotor dengan membawa komputer, keyboard, mouse yang sejak
dipasang
09.25 Terminal
Kampung Rambutan, suasana trerminal basah habis hujan, mentari yang bersinar
mengusik uap air hujan.
09.30 naik
busway tujuan ManggaDua dengan ganti trayek di Kampung Melayu
09.34 halte
busway Pasar Rebo
banyak penumpang
yang naik.
11.01 hampir
terjadi kecelakaan lalu lintas dijalan Gunung Sahari, saat diarah depan ada
bagian muka nya mobil sedan masuk ke jalur busway; sementara busway yang saya
naiki ini melaju dengan kencang
Minggu, 16
Desember 2012
03.30 Menanti
berita kereta api Gaya Baru Malam yang dinaiki ibunya anak2 dari Surabaya
kemaren siang, pagi ini baru sampai stasiun Pegaden.
04.00 Kereta
akan memasuki Cikampek
07.40 tiba-
tiba saja ibunya anak2 kirim SMS minta dijemput di pasar Gandoang, mendengar
itu Fifi secepatnya berkemas alakadarnya dan langsung berdua bermotor, diujung
jalan keramaian pasar Gandoang sudah terlihat, penuh sesak motor kendara
penduduk yang belanja.
Belum terhitung
yang jalan kaki, dan genangan air di depan pasar yang meminggirkan orang yang
lewat.
Ada angkot
berhenti dan terlihat ibunya turun, langsung saja di angkat barang bawaannya
yang hanya terdiri dari dua dos kecil, setelah ditenteng, yooo ringan aja
dibandingkan ngangkat komputer kemaren.
08.00 masuk
rumah.
Oleh- olehnya
bawang merah, jauh- jauh pergi oleh2 bawang merang, harga lima ribu semua ini
ya cukuplah dibeli dikereta api stasiun Pegaden Baru, kata istri.
Senen, 17
Desember 2012
03.30
terbangun, istri masih lelah perjalanan, persiapan shalat tahajud
03.40 shalat
malam
03.50 makan
sahur, tidak menyangka jikalau persediaan nasi habis sewaktu makan semalam,
semalam memang ibunya ada membeli bakso dua porsi di bagi lima, makan bakso
ngak usah banyak2.
Tapi selera
makannya anak2 bertambah dan habislah nasi itu, sekarang mau makan sahur, waktu
tinggal lima menit lagi, konsepnya makan sahur kan : makanlah sahur walau
sedikit betul juga sedikit sekali
nasi yang tersisa tapi tetap makan sahur.
Alhamdulillah
sahur pun selesai, dan adzan shubuh pun terdengar.
05.00 berdua
dengan Fifi bermain pukul- pukulan bola kock bulutangkis.
Tetangga masih
tidur, tidak terdengar kesibukan, siapa yang memiliki hari, bersyukurlah,
bergembira lah.
07.00 shalat
Dlhuha
07.10 masuk kedalam
permasalahan membangun konsep Jakarta Metropolis 2050.
11.05 Fifi tahu
jikalau saya lelahnya bersangatan, otak sudah ngak bisa koordinasi, Fifi minta
bapaknya istirahat dahulu dan komputer dipakai main game.
12.00 setelah
shalat dzhuhur masuk lagi ke permasalahan jakarta metropolis 2050.
Selasa, 18
Desember 2012
09.50
Perempatan Cileungsi, saat yang sama ada perwakilan XL sehingga sekalian
melaporkan
pembelian paket yang satu minggu kok hilang, ternyata dari pemjelasa mereka
kalau beli paket saatu minggu kemudian beli lagi pket stu hari maka mesin akan
merobahnya menjadi paket satu hari, sehingga saya kerugian uang paket yang satu
minggu ebesar sepuluh ribu rupiah.
10.09 naik 121
ke kampung rambutan
10.55 Terminal
Kampung Rambutan, pemumpang sepi saja.
10.58 naik
busway, hanya ada penumpang 13 orang bus berangkat juga.
11.57 masih
diatas busway dan dihadang kemacetan parah di Cawang, depan Halte Badan
Narkotika, saat mau masuk bawah jembatan, kemacetan akibat ada busway yang
rusak mesin dan ditongkrongkan begitu saja di jalur nya.
Hari semakin
siang, dari menara masjid terdengar adzan Dzhuhur dikumandangkan, Maha suci Allah pencipta semesta alam.
Setelah lepas
kemacetan, busway pun berjalan normal.
13.30 Turun di
Halte busway Pademangan, terjadi genangan air, sungai di sisi jalan airnya
meluap akibat air laut pasang.
Kali ini datang
ke Harco Mangga Dua tidak terbebani komputer box PC yang berat, sehingga bisa
melintas cepat.
13.40 mencari
besement sebab disana ada tempat shalat, belum mengerjakan shalat dzuhur,
setibanya di tempat shalat masih banyak pengunjung dan pegawai Harco yang
sedang shalat.
13.50 setelah
shalat langsung naik ke lantai dua dan setelah berjalan menyusuri gang yang
penuh dengan orang profesion kamputer, akhirnya menjumpai Arief, teknisi
komputer yang mengerjakan laptop putih saya.
Kamputer dapat
peringatan sebab hardisc nya rusak, sudah direperasi tetapi tidak akan bertahan
lama.
14.00 mulai di
tanam ulang data- data yang dipindahkan sewaktu di service.
14.30 meninggalkan
unit kerjanya Arief, sempat bincang- bincang dengan Andi bossnya Arief yang
akan mengusahakan mencarikan hardisc komputer jinjing saya tapi bulan depan.
14.32 saat
sudah disisi bangunan Harco, ternyata diluar bangunan dari tadi sudah hujan
deras.
14.40 makan
dahulu dengan membeli laukan terdiri dari sayur bening bayem jagung, sambel
goreng kentang, orek tempe
dan nasi yang
dibawa dari rumah dibuka untuk dimakan.
15.10 Shalat
Ashar
15.16 keluar
bangunan Harco dengan bertopi plastik kecil secukup kepala saja.
Naik bus Harco
yang lagi ngetem, dari dalam bus sudah terlihat bapak2 dua orang yang ada
didalam dan menanyakan berapa bayar bus ini, saya menjawab berbisik tidak
membayar sebab ini termasuk service pengelolah Harco dan turun di halte bus,
hujan deras masih turun.
Ditempat ini
ketemu Ade yang memperbaiki komputer sejak pertama, dia bilang pasti Hardisc
nya pak, ya jawabku.
15.45 lama
berteduh hujan tidak reda juga, sehingga saat hujan mulai berkurang sedikit
langsung
berlari menyebrang jalan dibawa gerimisnya hujan, basahlah pakaian, tetapi
tidak diperdulikan,berlari- berlari di seberang jalan tidak ada sesuatu yang
bisa melindungi badan dari air hujan, masih tetap mengenakan topi kantong
plastik dikepala, berlari terus menyusuri jalan Mangga Dua menuju lanjutan
jalan Gunung Sahari Ancol.
Air hujan yang
tergenang bertemu dengan air rob, limpahan pasang naik laut Tanjung Priok,
genangan ini yang di injak- injak dengan langka kaki berayun saat berlari.
Air berkericak
hingga ke pinggang, kendaraan macet dimana- mana.
Segala isi
didalam tas yang tidak anti air ini sudah terlindungi dalam kantong plastik.
Sibuknya
pertemuan jalan Ancol Senen Manggadua saat hujan turun, tetapi tidak ada
anccident kendaraan.
16.05 didepan
konter tiket busway, mencari uang limaribuan yang nyelip diantara berbagai
bungkus plastik dalam tas, ada plastik laptop, ada plastik Hp, ada plastik
data, cukup lama mencari uang yang terselip itu, akhirnya muncul juga dan
langsung bayarkan, malahan diberi satu lembar tisue untuk me lap kaca mata yan
kehujanan.
16.25 Bus itu
datang dan padat penumpang yang naik.
16.30 Bus way
laju kendaraannya terhambat kemacetan di pertigaan Manggadua.
17.00 Kampung
Melayu untuk ganti busway tujuan Kp Rambutan.
17.30 busway
yang lama ditunggu itu akhirnya datang juga, penuh penumpang, langsung jalan
gak sampai 2 menit berhentinya.
18.00 macet di
Kramat Jati.
19.00 tiba di
Cileungsi
19.45 masuk
rumah.
Rabu, 19
Desember 2012
10.00
berhasilkan dilahirkan konsep Jakarta Metropolis 2050 secara struktur ruangnya,
jalan- jalannya dan fungsi khusus seperti bertemunya moda transportasi kereta
api dengan bus kota dalam stasiun terpadu, dan airport baru untuk antisipasi
ledakan penduduk menggunakan transportasi udara.
Kamis, 20
Desember 2012
03.00 saat
terindah untuk menghadap kepada Allah SWT dengan tahajudan, isi air kamar mandi
dan penuhin semua bak cadangan air agar saat anak2 bangun tidak ada alasan
mehidupkan mesin air sehingga mengganggu pengerjaan sayembara Jakarta
Metropolis 2050.
03.50 makan sahur, cukup enak dan segar, lauknya
sambal goreng tempe campur teri, kentang, hati sapi, dan lalapannya adalah daun
salada air yang daun kecil-kecil dimakan mentah setelah dicuci beberapa kali.
04.07 adzhan
shubuh
04.25 shalat
berjamaah dengan anak- anak dan setelah itu ngaji Al-Quran.
05.00 mulai
hidupkan komputer, untuk mengerjakan sayembara Jakarta Metropolis 2050.
Dari pagi
hingga sore jam 17.30 hanya menkreate gambar jalan existing di Kab Bekasi, kota
Bekasi, kota Bogor, Kab Bogor, Kab Tangerang, kota Tangerang dan Tangerang
Selatan serta Depok.
Sekitar jam
duabelas siang setelah shalat, punggung belakang leher terasa sakit.
Kerena berjam-
jam melototi garis halus dan tangan yang memegang mouse jangan sampai bergetar.
18.05 maghrib
pun datang saatnya untuk berbuka, setelah itu mengapa badan tidak cepat pulih
untuk berfikir tentang Jakarta Metropolis 2050.
20.00 saat
shalat Isya dikerjakan badan ini maunya tidur aja.
Jumat, 21
Desember 2012
01.40 tersadar
ingin segera ke permasalahan Jakarta Metropolis 2050
02.00 Shalat
tahajudan, bangunkan anak anak untuk shalat.
02.30 makan
kacang ijo campur kedelai panas- panas, kali ini tidak usah di blender.
02.40 sudah di
depan komputer masuk ke permasalahan Jakarta Metropolis 2050
07.42 brk
07.50 keluar
kompleks tiba dijalan mampir
08.00 berjalan
terus baru sampai di depan penjual nasi Padang yang dahulu pernah menjual serba
tuju ribuan.
08.15
dibelakang Taman Buah Mekarsari, sepeda motor berbelok ke kanan tanpa tnda
08.21 ada
seorang pemotor memberikan kesempatan untuk mengajak saya naik motor, tapi saya
tolak halus sebab saya berolah raga.
08.42 lho sudah
satu jam dari rumah belum sampai juga di BTPN, memang waktu tempuh ini
sepenuhnya berjalan kaki, tanpa berlari.
09.00 antri
foto copy KTP ditoko di samping
BTPN
09.05 dapat
nomer 05 antrian BTPN
09.09 keluar
dari BTPN untuk berjalan kaki lagi
09.20
perempatan Cileungsi
09.30 memasuki
Giant Supermarket Metland Cileungsi
09.46 di depan
kasir pembayaran supermarket Giant Meetland Cileungsi
09.50 naik
angkot
10.00 ujung
gang Mardiyah untuk mulai berjalan kaki di tanah licin sebab hujan semalaman
10.29 masuk
rumah
11.00 persiapan
ke Masjid untuk shalat Jumat
13.00 mulai
masuk ke permasalahan Jakarta Metropolis 2050.
Ada
pertimbangan, difinisi ke wilayahan yang direncanakan untuk melahirkan konsep
Jakarta Metropolis 2050 ternyata sampai ke PUNCUR, Jakarta Depok Tangerang
Bekasi Tangerang Selatan, Kab Tangerang, Kab Bogor, Kab Tangerang, Puncak
dan Cianjur
20.00
ngantuknya bukan main.
Sabtu, 22
Desember 2012
03.00 terbangun
saat Hp berbunyi.
05.00 masuk ke
design Jakarta Metropolis 2050 hari ini khusus mengangkat masalah kawasan
Puncak.
Dipertimbangkan
dari berbagai aspek, di planningkan kawasan puncak, maka kawasan puncak menjadi
daerah konservasi, kendaraan pribadi ngak boleh masuk, bus dan truk diijinkan.
Dipersiapkan
jalan kereta api, ujungnya bertemu dengan stasiun Bogor dan Cianjur, pengunjung
Kawasan Konservasi Puncak bisa mencapai dari kereta api.
15.10 ada
pemberitahuan jikalau di Rt 4 Rw 8 ada gadis meninggal sakit.
15.20 setelah
shalat Ashar berjalan berdua dengan ibunya untuk mengunjungi rumah kedukaan
anak gadisnya.
16.40 dirumah
duka, yang meninggal Lilis 19 thn,
informasi tetangga dan para pelayat adalah sakit demam sejak 4 bulan lalu, ada
yang bilang types, ada informasi sedikit kuat, ada lebam merah di sekujur
tubuh, diwajah tidak ada.
17.32 jenazah
telah selesai di mandikan.
Sore sudah
datang, hujan tetap turun sejak jam dua siang tadi, rintik tetapi basah juga ke
pakaian.
18.03 di
musholah yang dekat dengan rumah duka, musholah yang sewaktu membangunnya
sempat bertanya kemana arah kiblat dan saya beritahu.
18.20 Jenazah
itu terlihat sendirian di ruang tamu, saya ingatkan jangan lagi di siksa
jenazah ini, bawa sekarang ke musholah untuk di sholatin, tetapi datang ibunya
sambil menangis minta ditunda pemakaman sebab ayahnya atau kakek si jenazah,
baru terhadang kemacetan di Cileungsi.
Mulai menanyakan siapa yang punya genset
jinjing, sementara hujan rintik masih turun, tiba- tiba datang laki-laki ke
kerumunan para bapak yang mulai mempersiapkan lampu emergency, terlihat ada 6
lampu emergency yang akan dibawa kekuburan.
Ia berbicara
masih diperlukan bantuan lampu genset portable, saya langsung menjawab perlu,
tapi siapa yang punya, saya ada di rumah pak, baguslah, ber empat para bapak bergerak mengikuti langkah kaki di
kegelapan malam dibawah siraman rintikan hujan.
Memasuki rumah
di pedesaan tapi berdampingan dengan perumahan, rumah itu terlihat baik, yang
punya rumah mengeluarkan diesel dan dicoba dihidupkan didepan rumahnya, diesel hidup dengan satu
titik lampu, akhirnya berempat menuju kubur di gelap malam sambil menggotong
diesel, diesel 1000 watt itu berat juga bawaannya, dua orang diangkat baru
bergerak.
Tiga orang
sipenggali kubur dikeremangan malam itu terlihat bengong sebab rombongan yang
datang tidak membawa jenazah tetapi mesin diesel untuk penerangan proses
penguburan nantinya.
Secepatnya
lampu yang saya bawa mulai dipasang di tiang tenda diatas lobang makam dan sekarang
menghidupkan diesel, menyala terang, suasana perkuburan sedikit nampak gundukan
tanah perkuburan para tetangga di Puri Cileungsi Gandoang yang telah menghadap
terlebih dahulu.
Hujan masih
turun juga, berjalan menuju pintu masuk pemakaman, menunggu datangnya jenazah,
didalam gelap, lampu neon emergency hanya menerangi sejarak dua meter saja,
selebihnya gelap, gelap, gelapnya malam dan hujan.
Berdiri
menunggu datangnya jenazah, cukup lama, tiba- tiba dikejauhan terlihat ada
sinar lampu yang bergerak, rombongan pengiring jenazah telah menuju ke makam,
entah banyak dan sedikitnya, tidak tahu.
Saya masih
berdiri sendirian di pintu masuk pekuburan, pintu yang tidak berpintu, diujung
pintu masuk pernah dibangun bale- bale untuk duduk, tetapi sejak dibangun hingga
robohnya beberapa hari lalu, bale ini jarang yang menduduki.
Akhirnya
rombongan itu datang dan saya unjuk salam kerena menunggunya, dan mulai
berjalan menuju lobang pemakaman yang telah dipersiapkan dan proses pemakaman
pun dimulai.
Saat adzan Isya
terdengar, pemakaman sudah selesai, semua gembira, hujan mulai merintik.
19.30 masuk
rumah, mandi, shalat Isya, makan dan tertidur kerena
lelahnya.
Minggu, 23
Desember 2012
03.20 terbangun
setelah dari tadi Hp berdering terus tetapi antara sadar dan tidak Hp itu
dibiarkan berbunyi, sebab masih menahan kantuk yang bersangatan.
Akhirnya
menemukan motivasi untuk bangun memerangi rasa kantuk tadi dengan ingat bahwa sayembara Jakarta Metropolis 20.50 akan
dikumpul delapan hari lagi.
03.40 Shalat tahajud
setelah mengisi penuh semua bak air yang ada
04.00 ngopi
dengan Top Kopi dahulu setelah shalat tahajud sambil menunggu shalat shubuh,
sementara istri cukup dengan secangkir teh panas.
05.00
menurunkan motor persiapan berangkat kepasar.
05.20 hari masih
gelap dan sudah bermotor menuju pasar.
05.40 penjual
sayur yang anak muda pesantren itu, membeli kentang, kacang isi nya buncis tua,
tomat, lombok, daun bawang dan saledri, labu siam, wortel dan buncis.
Bergerak pindah
ke penjual lain untuk mencari nenas, pindah lagi mencari jahe, pindah lagi
mencari tempe, pindah lagi mencari baby corn, pindah lagi cari jamur putih,
pindah lagi mencari tepung terigu kerupuk kentang polong kesukaan Fifi dan
bumbu, tahu.
06.30
meninggalkan pasar
06.50 memasuki
rumah langsung masuk dapur, sebab ibunya sepulang dari pasar ada rasa tidak
enak di badannya.
08.00 shalat
dlhuha
08.20 sarapan
dengan ayam di campur sayuran, suatu strategi untuk menjaga syaraf agar
bertahan lama menggambar didepan komputer.
15.20 beberapa
saat sebelum adzan shalat Ashar dikumandangkan, selesai sudah pemikiran
penataan kawasan puncak 2050, tetap berpikir bahwa Puncak stop pengembangan,
kawasan harus di hutankan kembali, tidak ada kendaraan pribadi masuk kawasan
Puncak, pengunjung Puncak resor menggunakan kereta api yang bisa di naiki dari
stasiun Gambir, Kota, Tanjungpriok, Babelan, Cikarang, Jonggol, Bogor, Ciawi,
Cisarua, Puncak, Cianjur.
Terdapat venue
pariwisata baru dan public service sifatnya yaitu area terbuka dengan taman
bergaris tengah 340 m untuk kegiatan sight seeing, dan ditengah new park ini
ada menara melihat sekeliling dengan tinggi menara 150 m.
Menara dari
struktur beton, dengan ruang lift berkecepatan tinggi mengantar pengunjung
memasuki restoran berkapasitas 100 orang, untuk makan dan menikmati pemandangan
diketinggian 118 m.
Senen, 24
Desember 2012
hilang
yahoo.mail
20.00 ngantuk
sekali.
Selasa, 25
Desember 2012
00.01 tersadar
teringat ada halaman sayembara Jakarta Metropolis 2050 yang sudah jadi ada
kelupaan materi yang dimuat.
00.20 langsung
hidupkan komputer dan masuk ke permasalahan yang memicu bangun tadi.
02.00 masuk ke
permasalahan penanganan banjir di jakarta
05.30
diketemukan penanganan banjir Jakarta Metropolis 2050.
Yaitu membagi
arah saluran sungai Citarum di Ciawi dan sungai Cisadane sejak di bogor
selatan, wah ini pekerjaan ngak mungkin ( 10.00 ).
07.00 shalat
Dlhuha dan dilanjutkan ngaji.
07.30 setelah
sarapan datang ngantuknya.
11.00
secepatnya merobah aliran sungai yang salah dibelokan
12.05 Dzhuhur
datang
12.10 masuk
kembali ke permasalahan Jakarta Metropolis 2050.
15.30 saat
selesai salam shalat Ashar berjamaah tiba- tiba saja lampu mati.
Ngak bisa
ngejar gambar sayembara Jakarta Metropolis 2050
18.02 beberapa
saat akan maghrib tiba-tiba saja lampu kembali menyala.
Rabu, 26
Desember 2012
03.10 terbangun
bantuan alarm Hp.
Ngupas ubi dan
buat kopi, dan mempresto ubi biar lunak nanti kalau digoreng
03.30 shalat
tahajud dan ngaji Al-Quran surah Al- Imran 109
04.00 ngopi dan
ubi goreng hangat enak sekali.
04.20 Shalat
Shubuh
05.00 didepan
komputer mengerjakan Sayembara Jakarta Metropolis 2050.
sekarang
berfikir tentang energi angin sebab wilayah Jakarta Metropolis yang membentang
dari ujung barat Tangerang hingga ujung timur Bekasi, nah diujung timur Bekasi
itu ada tanah datar luas terbentuk dari sidementasi sungai Ci..... yang
merupakan sungai limpasan dari dam besar bendungan Jatiluhur.
12.09 setelah
shalat dzuhur mulai memindahkan komputer sebab ruangan akan dipakai untuk
pengajian ibu- ibu majelis taklim Al-Afif Puri Cileungsi
18.00 setelah
shalat mahgrib memindaahkan kembali komputer ke tempat semula, tetapi saat
dihidupkan mengapa mouse dan keyboard nya tidak bereaksi, diam saja.
Stress saya
jadinya.
18.40 ke
tetangga yang memang pekerjaannya di bagian komputer di tempat ia kerja.
21.00 Memorynya
rusak katanya sekarang membeli Rp 250 000,- dari cadangannya, langsung pasang,
tes, hidup lagi, padahal sudah hilang harapan dan bayangan gelap ke gagalan
merubah Indonesia sudah terbayang.
23.00 ngantuk
luar biasa, tidur
Kamis, 27
Desember 2012
02.50
terbangun, sebab dari beberapa menit lalu ngak bisa tidur.
03.20 kopi siap
minum
03.40 bersama
istri makan sahur
03.50 shalat
tahajudan
04.12 shubuh
04.30 mulai
masuk design Jakarta Metropolis 2050 dengan sasaran Airport International baru
pengganti Cengkareng.
Lokasi
penggantian diletakan di Muaragembong, utara Bekasi,
jam 09.00 finis
Airport International Jakarta Metropolitan 2050.
09.10 shalat
dua rakaat
10.00
memindahkan batargebang sampah ke pulau tertentu di wilayah Jakarta, sistim
pengelolaan sampah dengan dibakar tanur tinggi.
13.00 selesai
masalah sampah.
13.10 istirahat
dulu.
Jumat 28 Desember 2012
10.00 Bank
Muamalat Cileungsi untuk anak yatim NTT, kelihatan Bank sangat sibuk sebab
dalam waktu bersamaan Bank sedang mengirimkan uang setoran ke BI dengan bantuan
usaha antaran ber biaya yaitu Kejar.
10.30 tiba
giliran untuk maju ke teller
15.00 Kelelahan
mental luar biasa.
15.30 Setelah
Ashar membuat jus sayur untuk mengangkat stamina, buah mengkudu 4 buah, terong
ungu 4 buah, dan buah nenas satu butir,
langsung di minum, entah apakah langsung berreaksi, biasanya ngak sampai lima
menit ada reaksinya.
15.45 masuk ke
masalah penyediaan air bersih, untuk penduduk Jakarta Metropolis 2050
penduduknya diperkirakan 20 000 000 jiwa.
Jikalau satu
jiwa memerlukan air 60 liter perhari maka disiapkan air bersih sebanyak 1 200
000 000 liter atau 1 200 000 M3, kemudian dilakukan kebijakan menabung air
sebagai reservoar sebanyak 30 hari, maka air yang di tabung sebanyak 36 000 000
M3, ditabung di dalam tanah lokasinya di sebelah barat Rumpin membujur dari
utara ke selatan mengikuti garis jalan ring road Jakarta Metropolis 2050.
Reservoar dalam
tanah itu juga mengatur banjir di sebelah barat Tangerang.
17.54 selesai
me elaborasi konsep dasar Jakarta Metropolis 2050 dengan tema persediaan
pasokan air minum untuk Jakarta Metropolis 2050.
18.10 Shalat Maghrib.
20.00 setelah
shalat Isya dan membaca Al-Quran hafalan surah Al-Imran 109.
20.10 masuk
lagi ke masalah Jakarta Metropolis 2050.
Masuk dalam
pembahasan budaya kota Metropolitan, Jakarta belum punya gedung Teater sekelas
International Event, kapasitas 10 000 pengunjung.
Bangunan Teater
menduduki luas lahan 5 Hektar Are, lokasi di Bogor timur, dicapai dengan jalan
ring road Jakarta Metropolis 2050.
20.00 lelahnya
luar biasa langsung masuk tidur.
Sabtu, 29
Desember 2012
02.50 hari
masih gelap malam, semangat untuk bangkit masih tinggi, badan sudah pulih, isi
air, buat kopi.
03.50 Buatlah
surga itu dalam kehidupanmu, surga yang sederhana, habis salam shalat tahajud,
baca doa, kemudian mencrucup kopi panas satu sanchetan, kue nya kue kilat
ekspres, sebab dengan api kecil saja di tinggal shalat kue sudah matang, yang
penting jangan urusan kue sampai mengambil waktu lama- lama dan akhirnya hilang
kesempatan shalat nya.
Kue sederhana,
tepung terigu, tepung coklat, vanili, air, tuang di panci anti lengket bertutup
kaca tebal, api kecil, matang.
05.00 berangkat
ke pasar Cileungsi sebab semalam Fifinya minta bubur Manado, yang banyak
sayurannya.
05.20 belanja
nenas terlebih dahulu, kemudian jagung sekilo, ikan cuek, sewaktu beli ikan ini
kalah cepat dengan pembeli yang berperan sebagai tukang sayur, saya dapat satu
biji seharga Rp 2 500,- pindah tempat mencari tempeh, ubi, sereh, jahe, sayur
kangkung, kacang panjang, wortel, tomat, lombok
05.50 hampir
terjadi kecelakaan ada anak muda keluar dari rumahnya bermobil tanpa melihat
kiri kanan, sukur motor berhenti.
06.13 masuk
rumah, langsung buka komputer untuk menyusun Framework berfikir berupa bagan
dalam proses penyusunan konsep dasar Jakarta Metropolis 2050.
07.00 shalat
Dlhuha
07.30 makan
bubur Manado yang pedis, bubur bercampur sereh, jagung, ubi, kacang panjang,
kangkung, dan ikan cuek goreng tanpa bumbu
08.00 masuk
lagi ke design Jakarta Metropolis 2050.
09.30 terasa
energi habis lagi, untungnya tadi beli wortel, buat blenderan wortel dan tomat,
langsung makan tanpa peras untuk meningkatkan kerja otak.
11.00 Framework
konsep dasar Jakarta Metropolis 2050 selesai langsung dirobah menjadi file Jpeg
sebagai persyaratan sayembara.
11.10
istirahat.
11.50 Ibu
Parman datang berkunjung untuk menyampaikan undangan lisan peringatan 1000 hari
ibu nya meninggal bertempat di Cibinong.
12.05 Shalat
Dzuhur.
17.00 Masuk
lagi ke Design Jakarta Metropolis 2050.
Minggu, 30
Desember 2012
00.38 sudah
terbangun
langsung
menghidupkan komputer sambil masak air panas, mulai memindahkan satu halaman ke
dalam halam final.
02.30 shalat
tahajud
03.00 mulai
pengiriman data dan gagal
04.00 gagal
lagi pengirimn hasil sayembara.
05.00 pindah ke
komputer kecil, ngak bisa dibuka web nya sebab modem tidak terbaca.
tidak ada yang
menolong, hanya Allah SWT yang bisa menolong
05.10 kerena
lelahnya akhirnya tertidur, kalau hanya problem pengiriman mengapa panitia
tidak memberi jalan keluar, boleh dikirim benda langsung, tidak melalui
internet.
07.00 shalat
Dlhuha.
07.10 dapat ide
membuat pendaftaran baru dengan membuat e-mail baru setelah itu proses
pengiriman dilakukan, pengiriman 20 lembar berformat pdf dikirim satu halaman
satu halaman, sebab kalau di gabung bisa makan 28 mega, dan 1 halaman berformat
Jpeg dengan kapasitas 224 kb
07.20
pengiriman halaman satu selesai, lega hati terhadap proses pengiriman ini, baru
merasakan betapa perut laparnya bukan main, didepan komputer sambil menjagain
proses pengiriman mulai makan.
08.45 proses
pengiriman selesai.
Langsung
persiapan untuk mengunjungi keluarga bapak Suparman guru, dirumah undangan di
Cibinong,
Ia mengundang
dalam rangka memperingati 1000 hari meninggalnya ibu istrinya.
09.00 bermotor
bertiga, istri dan Fifi duduk di goncengan, melintasi Samic dan tembus jalan
Cilewungsi - Bogor.
Jalanan tidak
terlalu padat, banyak yang libur.
11.00 masuk
wilayah perumahan di Cibinong, perkiraan tempat/lokasi ternyata yang ada di
benak mengalami kelupaan.
11.05 saat
melihat dua ibu sedang menunggu mainan
yang dikendalikan dengan kayuhan, mulai menghentikan motor dan bertanya,
dia juga ngak bisa memberi jawaban, lha saya ditanya siapa yang meninggal 1000
hari lalu, saya juga ngak tahu.
Kerena pernah
ke sana peristiwa 4 tahun lalu saya ceritra rumahnya di bagian belakangnya
dengan berjalan kaki dekat saja sudah sampai Musholah.
Mendengar
kalimat Musholah, serentak ibu- ibu itu memberitahukan letaknya, yaitu mundur
satu ruas belok kiri sampai ketemu orang yang memasang tenda parasut, diminta
ber tanya di sana.
11.25 rumah itu
diketemukan.
11.40 ke
musholah
11.56 adzan
dzuhur terdengar.
12.20 kembali
lagi ketempat semula untuk mulai segera acara peringatan 1000 harinya ibunda
nya istri pak Parman mulai.
12.45 memberi
tausia
14.00 pulang
15.20 masuk
rumah
Senen, 31
Desember 2012
03.00 sudah
berada di ujung tahun, tidak ada makanan yang patut untuk menyambut kedatangan
tahun baru nanti malam.
03.50 makan
sahur, bersama istri, enak juga mengakhiri tahun 2012 dengan berpuasa, sebab
secara garis, berarti juga berpuasa di awal tahun.
05.00 berangkat
ke pasar Cileungsi, bermotor bersama istri, yang dibeli cukup lumayan, ada
jagung, buncis, lombok, tempe, terigu, bawang bombay, hati sapi, kentang, tahu.
06.00 Masuk rumah
08.30 berangkat
bersama istri menuju giant soperstore.
Suatu
perhitungan yang tepat tiba disana saat jam sembilan pagi waktunya pintu
dibuka, masuk dengan beberapa pengunjung yang menunggu, langsung yang dicari
ayam untuk anak- anak melepas tahun baru, harga cukup terjangkau.
Dan setelah
shalat Ashar dibantu dengan Fifi dan Astari mulai mempersiapkan bahan untuk
membuat ayam isi, isiannya, bawang putih yang sudah diiris tipis di goreng
sebentar dengan bawang bombay, setelah itu dimasukan daging ayam cincang turut
di tumis hingga matang, setelah itu irisan wortel dan buncis, dan terakhir
kentang goreng yang sudah di uleg di cobe an, tumis hingga matang.
Ambil ayam satu
ekor dan dilihat mana yang robek di jahit dahulu, bagian leher robek, ya di
jahit dahulu, kemudian dimasukan bahan isian ayam tadi kedalam badan ayam dan
setelahnya di jahit.
Panggang ayam
dalam Happycall, alat ini sejak di beli baru sekarang berfungsi, cepat sekali
matengnya, dan empuknya, setelah itu dengan api kecil di biarkan untuk menunggu
buka puasa.
18.10 Adzan
Maghrib terdengar saat gembira untuk berdoa kepada Allah SWT, untuk mohon
perlindunganNtya, pertolonganNya, kesehatanNya, barokahNya, keimananNya,
kesehatan lima anak amien
18.30 mulai
makan ayam panggang isian dengan sambal kecap.
23.30 masih di
temani ayam panggang isi, melepas tahun 2012 dirumah bersama istri dan Fifi.
Kembang api sudah bising diatas rumah.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan