Sabtu, 1 Juni 2013
03.00 Pagi masih sunyi, saat
menghidupkan pompa air, air tidak mengalir, tidak ada air, di bak masih ada
air, tapi untuk buang air kecil, secepatnya keluar rumah saat itu untuk
berjalan menuju Musholah.
03.10 Shalat Tahajud di Musholah.
05.00 Buka komputer untuk
mengerjakan hitungan saham berjangka
07.00 Tetangga jauh yang memperbaiki
pompa air datang.
09.12 Pengiriman melalui e-mail
hasil pelatihan menghitung saham yang disimpan nasabah di Jalatama Artha
Berjangka.
09.30 Pekerjaan mesin pompa air
selesai, air kembali mengalir.
10.00 Shalat dua rakaat kerena air
sudah mengalir dan komputer sudah mengirim hasil pelatihan.
Minggu, 2 Juni 2013
05.50 Berangkat ke pasar Cileungsi,
ternyata jam begini kepasar sudah termasuk kesiangan sebab pedagang sudah
banyak yang pulang.
07.12 Masuk rumah setelah pulang
dari Pasar.
Mengerjakan shalat Dlhuha sebelum
memegang pekerjaan.
07.20 Membuat jus sayur sebab banyak
bahan yang baru dibeli dari pasar, jus sayur terdiri dari : buah mengkudu,
tomat, wortel,
daun srikaya, kerena tomatnya cukup
banyak maka rasanya cukup enak.
Fifi ikut minum, untuk kakaknya
Astari di bungkus sebab kakaknya Fifi sudah berangkat.
08.10 Membuat jus sayur lagi sebab
baru ingat jikalau semenjak minggu lalu sewaktu kepasar menjumpai pedagang di
los pakaian terlihat menderita kanker batang leher di leher samping kiri,
bahan- bahannya hasil jus sayur pertama tadi di ambil satu gelas, kemudian daun
berkulit tebal dan hidupnya melilit pohon besar yang ditanam oleh tetangga
sebanyak tiga lembar, diperkuat dengan daun pepaya dan daun srikaya, blender,
peras dan air perasan ini di campur satu gelas jus sayur pertama, akhirnya
menjadi tiga gelas, di wadahi dalam plastik dan dimasukan dalam rantang plastik
dan terlihat cantik, siap untuk dibawa.
Bermotor bertiga sebab Fifinya ikut
juga,
09.00 Mampir dahulu ke Astari untuk
menyerahkan satu gelas jus sayur yang tadi belum sempat dibuat, kemudian mampir
ke bengkel sepeda untuk menyerahkan lima apem buatan ibunya anak- anak sebagai
rasa terima kasih sewaktu kesulitan pentil pompa tekan beberapa minggu lalu.
Kemudian bermotor menuju pasar
Cileungsi dengan niatan untuk menjenguk orang sakit kanker.
10.00 Cileungsi macetnya luar biasa,
hanya tersisa sedikit untuk motor lewat, sewaktu memasuki pasar Cileungsi, agak
lupa dimana los tempat jualan pasien pengindap kanker di batang leher yang
dijumpai minggu lalu.
Berjalan menuju warung yang
penjualnya tidak dipercaya kerena kacang tanah yang dijualnya mengandung
sedikit minyak tanah, warung ini yang dijadikan untuk
akhirnya ketemu juga, dijelaskan
panjang lebar prihal daun ini dan kegunaannya, nama orang itu ngak tahu, asal
ngak tahu, yang penting menjaga niat hati ini untuk menyembuhkan orang itu.
10.20 Pulang tetapi tidak melintasi
ruas pasar Cileungsi ke Giant Metland kerena macetnya, tetapi mutar lewat
perempatan Cileungsi, Rumah Sakit Merry, masuk kawasan Metland dari arah utara,
dan tiba di Giant Metland Cileungsi, untuk membeli ayam lauk nya anak- anak.
11.12 Keluar dari Giant Metland
11.40 Memasuki rumah.
11.56 Terdengar adzan Dzuhur
berkumandang, setelah itu ngantuk datang bersamaan, semua tertidur.
07.00 Shalat Dlhuha
08.00 Bermotor bersama istri untuk
antri di kantor pos Cileungsi
08.40 Bank Muamalat Cileungsi untuk
yatim NTT-TTS.
Saya sendiri merasakan kalau tidak
sodaqoh ke yatim piatu Timor Tengah Selatan, desa Oeekam, pesantren
Miftahuddin ada perasaan kurang pas
begitu.
Walau saya sendiri belum pernah
kesana, tetapi ada niat mau kesana, sekedar silaturahmi.
Jikalau menurut website Internet
yang sempat dibaca sekarang jumlah masjid di Oeekam ada 32 masjid, Islam
berkembang pesat disana.
Islam yang tumbuh dari lingkungan
Nasrani, awalnya penduduk Nasrani sendiri yang berhijrah ke Muslim, tidak ada
orang asing disini.
Sekarang sudah berbagai etnis
dijumpa disana, ada Aceh, Padang, Palembang, Lampung, Betawi, Sunda, Jawa
terbanyak, Bali, Sulawesi Selatan, Gorontalo, Ambon.
Kehidupan yang nasrani dan yang
muslim sangat indah disana, hidup berdampingan dalam balutan kekeluargaan.
09.00 Kantor Pos Cileungsi, antrian
sudah numpuk.
09.20 Bank Mandiri Kranggan, untuk
uangnya anak-anak di Makassar dan Denpasar.
10.30 Kembali ke Kantor Pos untuk
pengiriman uang biaya hidup ke paklik Bambang di jalan Hatta,Tempeh, Lumajang propinsi Jawa Timur.
Mengantri tidak terlalu lama sudah
di panggil, sebab diperkirakan waktu antrian sudah tiba.
11.01 Masuk rumah setelah keluar
sejak pagi untuk urusan bank dan kantor pos.
Selasa, 4 Juni 2013
14.00 Layanan Freezone dari simpati
telah dimatiin.
Rabu, 5 Juni 2013
Kamis, 6 Juni 2013
03.30 Sahur sahur sahur untuk
berpuasa dihari kamis ini dan merenungi saat Isra Miraj nya Rasullulloh Nabi
Muhammad SAW.
06.00 Hujan pagi hari disaat
merenungi isra miraj, suatu peristiwa tidak masuk akal, kecuali yakin.
Bahwa untuk perintah Shalat sehari-
hari ini Rosululloh Nabi Muhammad SAW harus menjemputnya di Sidratul Muntaha.
08.47 Masjid jamie Nurul Hidayah
Kompleks Perumahan Puri Cileungsi, untuk mengikuti acara Isra Miraj di
lingkungan tempat tinggal.
Memasuki masjid dengan sederhana
saja, kerena diundang dan ditulis nama, didalam masjid hanya anak- anak saja
yang memenuhi sudut masjid, para bapak hanya 6 orang, hanya ada pandangan mata
yang tidak ramah, yang hanya mata hati ini saja yang tahu.
Mata ini sudah terlalu banyak
melihat dan menyapa orang, sehingga bisa membedakan orang- orang tertentu yang
berselimut pujian tetapi menghasilkan hati yang dengki.
Bacaan doa pun berlanjut, sambutan,
dan yang paling tidak saya suka disini adalah mengagung- agungkan nama orang
yang kita tahu mereka tidak bisa apa- apa.
11.30 Acara Isra Miraj berakhir,
hanya ketentuan Mu semata Ya Allah SWT yang menjaga kesucian Islam dan
menyingkirkan segala tipu daya.
Saat menunggu shalat berjamaah Shalat Dzhuhur.
Sebab banyak makmum yang memilih
bertahan di masjid menantikan tiba waktu shalat.
Masjid tempat bersilaturahmi dengan
sesama makmum shalat, dan saat bersilaturahmi berjumpa dengan seorang bapak
yang terlihat semakin sakit, setelah banyak bicara setelah shalat, saya minta
telapak tangan kirinya untuk ditekan bagian pangkal ibu jarinya didaerah lereng
gunungnya, bapak itu terlihat menahan sakit bersangatan, akhirnya saya
hentikan saya minta putra bapak itu
untuk kerumah sebab dirumah ada bubuk kayu manis yang mampu menolong saat semua
organ bagian dalam, tidak normal.
Saat berjalan pulang, merasa di
belakang ada yang mengejar, seorang anak, oh berarti bapak tadi serius untuk
sembuh, setibanya dirumah saya mengambil bubuk kayu manis yang masih banyak,
tidak merasa berat hati sebab barang itu berlimpah, saya hanya berpesan setiap
mengkonsumsi sedikit saja dan kalau habis segera ke mari.
Kebaikan itu milik Allah SWT, kita
hanya mengikuti petunjuk untuk berlaku kebaikan.
dan yang di ingatkan dalam Al-Quran
adalah Allah SWT selalu melihat.
03.30 Bangun kesiangan
04.12 Shalat Tahajud
04.26 Shubuh
05.00 Membuka internet dan yang
terbaca masalah pemerkosaan di India kemaren dan korbannya tourist dari USA,
India suatu gejolak kehidupan yang tidak berhenti, dengan penduduknya mendekati
satu milyar jiwa, India termasuk
sempoyongan dalam membina masalah remajanya.
Memang mengerikan melihat mata yang
buas dari remaja India jikalau melihat gadis cantik, mengerikan kerena
jumlahnya yang banyak sekitar 400 000 000 jiwa remajanya yang bergeliat dengan
masalah air mani.
Pemerintah India harus serius
melihat masalah ini, penyimpangan sexual di balik kuil juga banyak terjadi dan
belum kehidupan sexual para penganut sekte- sekte berkilah yoga.
Pemerkosaan diwilayah publik sangat
mengusik partisipasi hukum dalam membina dan melindungi rakyat nya.
Menyikapi kerusuhan sipil di Turki,
dimana Perdana Menteri Recep Tayyib Erdogan, menyerang demonstran dengan
peralatan mahal yang dibeli dengan uang rakyat, di Taksim, saya melihat ke arah Indonesia, akankan biaya
rupiah sebegitu besarnya untuk membeli Water Cannon, Gas air mata, biaya gajih
polisi, pentungan dan perisai badan digunakan untuk melawan rakyatnya sendiri,
jikalau sampai ini terjadi, heran juga hati ini, atas persetujuan rakyat, uang
itu dipakai untuk membeli peralatan tersebut, tetapi tanpa persetujuan rakyat
peralatan itu dipakai untuk menyerang anak, warga, bisa juga wanita yang ikut
berdemo, menyuarakan isi hatinya.
Terbaca juga di Daily Mail
tertanggal 2 Juni 2013 reaksi mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair atas penyerangan mantan serdadu
Inggris, Woolwich, yang sekarang memasuki masa bebas tugas, diserang dan
dibunuh oleh orang Islam Inggris dengan konsep si Woolwich ini telah membunuh
orang Afghanistan yang Muslim, sekarang sudah ada di London, bankitlah
kemarahan orang Islam di Inggris sehingga terjadilah peristiwa itu, dan Tony Blair mengganggap
musuh Inggris di masa datang adalah ummat Islam.
Suatu realita bahwa umat Islam di
London setiap hari di khotba perihal sesama ummat Islam adalah bersaudara, dan
sekarang tentara muda yang habis masa tugasnya kembali lagi ke masyarakat kota
London dengan tingkah sangat gagah bahwa ia habis memperkosa dan membunuh orang
Islam di Afghanistan, sambil memperlihatkan penghinaan terhadap Islam, seakan
menantang mana Tuhan yang engkau Agungkan apakah menolong orang- orang Afghanistan
itu, tidak, saya buktikan sendiri tangan ini membunuhnya, sambil memperlihatkan
ke dua tangannya.
Ia tidak sadar diantara orang yang
berkerumun mendengar ocehannya ada juga yang beragama Islam, usia muda juga, 23
tahun, dan si Woolwich juga 25 tahun, dan dia yang membunuh si Woolwich, engkau
bertanya siapa yang membela umat Islam yang engkau bunuh, inilah jawabannya.
Dan terkulai lemaslah Woolwich
ditangannya, hukum publik pun berlaku, anak muda itu di ciduk dan di
hukum.
Hingga tanggal 28 Mei 2013 pihak
kepolisian metropolitan London telah melakukan penangkapan ke 10 orang yang
terkait peristiwa Woolwich, penangkapan terakhir di London Timur Upper Wickham
Lane.
Dan menurut saya, percobaan selalu
tidak jauh dari seberang lautan, tetapi dari yang dekat dan yang karib.
Di hadapan Allah SWT jangan merasa
enak saja hai orang yang tidak beriman.
07.10 Akan mandi tapi melihat handuk
kok robek kerena lapuk, masih tersisa kaos dalam pemberian Almarhum Mas Ajar,
itu yang dipakai untuk menyambung robekan handuk, cukup lama prosesnya dan
pelan- pelan diiringi doa dan shalawat, mengingat waktu berjalan semakin siang.
07.30 Shalat Dlhuha
08.10 Berangkat bermotor bersama
istri untuk shalat Jumat di masjid Al Hidayah kompleks PU Pasar Jumat.
Udara cukup sejuk, mendung tetapi
dikhawatirkan cucian baju tak akan kering.
09.15 Saat melintas di Kranggan
melihat Bank Muamalat kok buka, langsung belok dan parkir motor, jangan lupa
untuk anak yatim piatu di OEEKAM NTT-TTS.
10.06 Disaat lampu merah depan
Kementerian Pertanian, Simatupang, yang jalannya landai mendaki itu, dimana di
titik ini acapkali mesin motor mati, kali ini lolos, lancar dan selamat.
Hanya ada genangan air setelah bekas
kantor imigrasi Jakarta Selatan.
10.35 Sengaja parkir di pinggir
jalan depan Carefure Lebak Bulus sebab tiba- tiba olie mesin motor kok menetes,
sehingga tidak terlalu jauh jikalau harus memutar berjalan kaki mendorong motor
nantinya.
Mencoba memperhatikan tetesan olie
mesin, sambil memperhitungkan jumlah olie di dalam mesin, tekor atau belum.
Berjalan memasuki Carefure Lebak
Bulus berdua dengan istri.
11.00 Memasukan kupon Carefure
dimana hari ini adalah batas pemasukan terakhir.
11.05 Menuju masjid Al- Hidayah di
dalam kompleks perumahan PU Pasar Jumat.
Dengan mempertimbangkan situasi
menunggu selama saya shalat Jumat, akhirnya istri kembali lagi ke Carefure di
tempat yang sama agar muda untuk jumpa kembali.
11.15 Memasuki masjid Al-Hidayah,
masjid dalam keadaan kosong, mencari tempat wudlhu dan bersuci, dan masuk
ketempat Shalat, ambil sudut kanan depan, setelah shalat sunnah dua rakaat
Atahiyatul Masjidil kemudian di tambah shalat sunnah lainnya, langsung ambil
Al-Quran di dalam tas yang selalu di bawa dan membaca Al-Quran surah Al-Syaqoq
yang ada sujud tilawahnya.
Di Masjid ini banyak sejawat PU yang
meninggal dunia kerena sakit, ada rekan PU yang sangat akrab tetapi telah lama
berangkat, ia sempat berujar sangat bahagia telah mengerjakan ibadah Haji
sesuai dengan ceritra saya katanya dahulu semasa hidupnya, e e ngak tahunya
beberapa tahun kemudian berpulang terlebih dahulu.
Dari sejak itu suara di masjid mulai
ramai, mulai berdatangannya satu persatu para jemaah shalat, sementara saya
tetap membaca Al-Quran, hanya telinga ini saja yang menangkap gemerisik karpet di
tapaki kaki-kaki para jemaah shalat.
12.30 Shalat Jumat
12.56 Menjumpai istri di Carefure
Lebak Bulus.
12.59 Memasuki Carefure untuk
mencari sesuatu yang disenangi anak- anak
terutama roti tawar, roti coel isi
kismis yang dahulu pertama suka roti ini harga empat ratus rupiah ( 1993
)sekarang sepuluh ribu, mentega, seres coklat, jam selai, kopi sanschetan dalam
wadah besar isi 30, tanpa roti tawar, sebab harganya yang sangat tinggi
sehingga tidak beli, direncanakan beli ditempat lain.
13.40 Sudah antri di kasir tiba-
tiba saja ada dua ibu yang meminta masuk antrian terlebih dahulu kerena dua ibu
itu belanja dua benda saja
14.05 Proses membayar.
14.20 Mendorong motor ke perempatan
Poin membelah keramaian lalu lintas, semua kendaraan berhenti kerena motor tua
lewat didorong.
14.30 Diseberang jalan memperhatikan
olie mesin yang masih menetes, kerena volume olie masih banyak maka berani
menghidupkan motor dan di kendarai untuk mencari bengkel.
Saat mendaki di flyover Pasarminggu,
mesin motor tidak kuat mendaki, kurang olie pastinya.
14.50 Di Pasar Rebo ambil jalan
putar untuk memasuki Lottemart Kampung Rambutan untuk mencari roti tawar
rotinya anak- anak.
16.00 Tiba di bengkel Ciracas
samping pool bus Mayasari Bhakti, langganan dahulu sekitar dua tahun lalu,
ternyata orang bengkelnya sudah ganti, untungnya masih ada satu orang lama yang
mengenal kelemahan motor ini.
16.10 Makan Sate Kambing bersama
istri sebab rumah sate di samping bengkel ini sudah lama di kepingini untuk
singgah tetapi judulnya kurang pas, sehingga sekarang kerena istri ikut juga
sambil motor diperbaiki ya makan sate dahulu satu porsi dan tidak dengan nasi,
sempat heran juga si ibu penjual sate, lho beli sate ngak pakai nasi, apa mau
dibawa pulang, ngak jawabku, dimakan disini, setelah sate satu porsi
terhidangkan istri mempersiapkan nasi yang dikemas dalam dua wadah rantang
plastik kecil, rupanya hal ini diperhatikan dengan si ibu penjual sate ini,
langsung ia mempersilahkan makan dengan dua piring yang dibawanya.
Teh hangat tawar yang dihidangkan
sangat menggugah rasa lapar, sehingga kenikmatan sate kambing tak bisa
dihindari.
Rata- rata orang yang belanja makan
sate disini saat membayar mengeluarkan dua lembar uang biru lima puluhan,
terkadang ada yang tiga lembar kerena mereka makan bertiga, tapi saya cukup
dengan satu lembar seribuan, tiga lembar dua ribuan, dua lembar lima ribuan.
16.30 Kembali ke bengkel dan motor
sudah sehat kembali, kebocoran di klep jantungnya sudah bisa ditutup, ganti
olie mesin, dan bayar, dan motor sudah melaju di jalan raya Bogor lama untuk
mencari masjid.
16.40 Masjid besar di pinggir jalan
raya Bogor di bilangan Ciracas untuk mengerjakan shalat Ashar.
Tiba- tiba ngantuk datang sebagai
mekanisme pertahanan tubuh, ambil posisi baring di belakang dan langsung masuk
phase nyenyak.
16.58 Bermotor kembali menyusuri
jalan raya Bogor,hari semakin sore, mendung yang selalu menutup awan tetap
bertahan hingga menjelang malam, jalan raya lancar tidak terlalu padat, belok
kiri setibanya di pertigaan Susu cap Indomik,melaju terus melewati Arun Dina, Cibubur Juction, Cikeas, Cileungsi
Kecamatan, Samic, Mampir.
18.00 Masuk rumah, Udara sudah gelap
kerena maghrib sudah datang beberapa saat yang lalu, saat Fifi keluar rumah
berangkat ngaji.
Sabtu, 8 Juni 2013
05.00 Pagi hari setelah shubuhan
langsung berpesta roti tawar, sudah lama ngak menyentuh satu ini, roti tawar
tiga lapis, lapis pertama di oleskan jam pineaple dan ditutup seres coklat
tumpuk roti berikutnya di oles mentega dan ditaburi seres coklat dan di tutup
roti terakhir, minumannya kopi hangat dan jadilah nikmat dipagi hari masih
dalam habis shalat.
Fifi ikut semangat untuk yang satu
ini, roti berlapis taburan seres coklat, dan segelas kopi hangat.
08.00 Kerja bhakti di Musholah,
sekalian membawa karpet dari rumah untuk dicuci.
15.00 Berita, suami ibu Mega di
terbangkan ke Singapura.
17.07 Sore hari dapat berita dari
India, tiga orang pemerkosa tourist dari Amerika, telah di tangkap.
Tiga orang tersebut adalah orang
Nepal, peristiwa terjadi di Manali, pada tanggal 5 Juni 2013, kota Manali
adalah kota kunjungan wisatawan di utara India.
Ada berita yang sangat menggairahkan
adalah Chinna sedang membangun jalur rel kereta api berkecepatan tinggi di
dekat perbatasan dengan Korea Utara, itu artinya dengan kereta api Chinna
membangun wilayah terpinggirnya sehingga daerah itu bisa maju bersama pusatnya,
teknologi rel kereta berkecepatan diatas 360 km/jam sangat berbeda dengan
teknologi rel kereta api yang kita miliki.
17.20 Hujan gerimis turun.
19.00 ( Waktu Singapura )
Innalillahi Waina Illaihi Rojiun, bapak Taufik Ki Emas meninggal dunia di
Singapura.
05.30 Bermotor menuju pasar berdua
bersama istri, setibanya dipasar harga- harga sudah naik, lembaran uang seribu
rupiah sudah ngak laku, minimal sekarang bersatuan dua ribu rupiah an
07.00 Saat pulang dari pasar, di pos
jaga banyak warga RT yang berkumpul, setelah parkir motor, kebetulan ingat
janji kemaren saat mencuci karpet, untuk memberi kan pak Rahim bubuk kayu manis
yang berkhasiat meringankan penyakit jantung, pak Rahim si tetangga belakang
rumah diusianya sekarang sakit jantung dengan penyempitan pembulu darah
coroner, tapi tidak mau diperiksa, dan dia termasuk pe ngerokok berat, saya
hanya mengatakan saat memberikan bubuk kayu manis itu ini sekedar memperpanjang
usia pak biar ibadahnya semakin khusyu.
08.00 Shalat Dlhuha
08.10 Membuat jus sayur : terong
ungu, pare, wortel, buah mengkudu matang agak banyak dan tomat juga agak
banyak, daun mengkudu dan daun srikaya, blender, peras dan di minum, Fifi yang
biasa rewel kalau berurusan dengan jus sayur sekarang tidak lagi.
Setelah minum dua gelas jus sayur,
badan terasa ngantuk dan sekarang waktunya istirahat.
10.00 Mulai mengerjakan jus untuk
penderita Kanker batang leher kiri
belakang
11.00 Ramuan selesai, bermotor
bertiga istri dengan Fifi juga ikut ke pasar Cileungsi.
Saat tiba di pasar lupa akan tempat
jualannya, untungnya ada tetangga berjualannya yang mengerti bahwa minggu lalu
saya pernah mendatangi tempat ini menyampaikan obat, sehingga ia memberitahukan
istrinya dan istrinya yang datang berdiri di ujung gang, ternyata saya
kelewatan satu gang di pasar yang ramai siang hari ini.
Ternyata pak Danil nya ngak ada
ditempat
dari keterangan istrinya, suaminya
sedang belanja baju jualan, memang kios yang diusahakannya di pasar Cileungsi
itu adalah kios pakaian.
Tetap saja di serahkan tiga ramuan
itu dikonsumsi hari ini, besok dan lusa, untuk hari Kamisnya di berikan bahan
untuk direbus sendiri dan untuk hari Jumat juga diberikan bahan untuk direbus
sendiri, dan Insya Allah hari minggu depan di datangi lagi saya bersama anak
dan istri.
12.00 Masuk rumah kembali saat adzan
Dzhuhur berkumandang, setelah shalat dzhuhur kelelahan siang ini di tutupi
dengan minum teh hangat pahit dan biskuit oreo.
Ditelevisi masih ditanyangkan
pemakaman jenazah bapak Taufik Ki Emas.
03.30 Terbangun untuk tahajudan
04.00 Makan sahur untuk puasa hari
ini
06.30 Komputer laptop ada gangguan,
tidak mau membuka setiap program yang di klik.
07.00 Habis masa berlangganan modem
internet smartfren.
19.46 Setelah shalat Isya di jemput
dengan warga RT untuk sama- sama melayat kerumah duka, sebab Pak Haji Mahdum
Dimyati meninggal dunia dalam usia 80 thn.
20.09 Di jalan depan rumah almarhum
sebagia warga sedang sibuk mempersiapkan tenda buat pelayat.
Banyaknya warga yang datang dan tiba-
tiba saja
20.30 Hujan deras turun di saat
belum semua tenda terpasang, sehingga pemasangan dipercepat, para pelayat tidak bisa pulang kerena
terhalang derasnya hujan.
21.00 Hujan meredah dan sebagian
besar pelayat pulang melewati genangan air dimana- mana.
05.10 Setelah shubuhan berjamaah di
rumah langsung berjalan menuju rumah kediaman Almarhum Haji Mahdum Dimyati yang
meninggal kemaren sore dalam usia 83 tahun.
05.15 Duduk bersila disamping
Jenazah almarhum sambil membaca Yasinan hingga doa- doa tambahannya.
06.00 Masih duduk menerima tetamu
yang berdatangan yang semalam belum sempat datang.
06.30 Mempersiapkan tempat mandi
jenazah almarhum.
07.07 Pulang untuk mengerjakan
shalat Dlhuha dan sarapan.
08.35 Tiba- tiba saja seorang ibu
pengantar air minum galon kerumah memberitahukan jikalau rombongan jenazah
sudah melewati perempatan jalan.
Langsung saja secepatnya berlari ke
pemakaman memotong jalan.
09.00 Dipemakaman, Jenazah sedang
dimasukan ke liang lahat.
10.00 Pemakaman almarhum Haji Mahdum
Dimyati selesai.
Jumpa istri di pemakaman dan pulang
bersama- sama.
Kamis, 13 Juni 2013
04.16 Menikmati kesibukan makan
sahur, sibuk makan lalapan daun pepaya untuk memelihara enzim pencernaan selama
berpuasa hari ini.
Kesibukan yang paling hakiki, sebab
waktu dari detik ke detik tetap berjalan dan akan tiba nantinya waktu saat mana
yang halal menjadi haram sebab puasa, makanan milik kita sendiri haram di makan
sebab berpuasa.
Haram dan halal itu jelas, kecuali
di hati kita ada sangkutan dosa kecil, sering dosa kecil itu merayu- rayu untuk
dijalankan agar menjadi dosa besar, rapat untuk berkumpul untuk memperkuat atau
siapa yang usul di cap tidak setuju, sudah sering terjadi, dan merupakan gaya
pergaulan Bangsa Indonesia di sisi suram nya.
Bangsa ini tidak pernah dewasa walau
kemerdekaan sudah melebihi usia lima puluh tahun, sebab aspek terkecil
kesepakatan berdirinya Negara Republik Indonesia itu di belok kan, Bhineka
Tunggal Ika, itu berarti menghormati perbedaan, perbadaan tidak harus sama,
yang kurang bisa adalah menghormati perbedaan.
Hanya orang- orang yang lahir dari
lingkungan apparatur, yang memandang utama keputusan diujung kekuasaan, dan
sekarang orang itu menjadi penentu kekuasaan, saat dia menentukan ada yang
berbeda prinsip, langsung aja di cap The Other Side.
Mati adalah berhentinya hidup, dan
mati sendiri adalah bagian dari hidup, dan orang mati di antara orang hidup
diikat oleh jiwa hormat, hormat terhadap yang menjadikan mati, dan yang
menghendekaki kehidupan.
Tidak langsung berdiri diatas mimbar
dan menyebut hanya orang yang tidak tahu kesulitan ke uangan negara sajalah dan
seterusnya.
Mengapa kita tidak berdiri di atas
mimbar untuk mengatakan, hanya orang yang tidak mengerti terbentuknya negara
kesatuan Republik Indonesia sajalah sampai membiarkan terjadinya lobang besar
dan dalam setinggi bangunan tertinggi di Jakarta, di hamparan bumi Papua
persisnya di Timika di lembah yang mengandung emas kekayaan bangsa Indonesia,
kekayaan bangsa Indonesia, kekayaan bangsa Indonesia.
Kemana kekayaan itu di larikan,
mengapa duaratus empat puluh juta rakyat Indonesia tidak tahu, kemana kerjanya
BIN dan kemana kerjanya KPK.
Ini suatu contoh riel, Gubernur DKI
Jakarta kan mutlak di pilih suara terbesar penduduk Jakarta, berani ngak bapak
Gubernur mengatakan kepada rakyat DKI Jakarta sebagai hadiah engkau telah
memilihku hai penduduk DKI Jakarta maka mulai detik ini yang namanya
Tameng/perisai, pentongan karet, peluru karet dan peluru tajam, water cannon,
akan saya jual untuk memberi tambahan modal uang rumah sakit yang menjamin
kesehatan rakyat DKI, barang itu tidak akan laku di jual, tetapi perhatikan
sewaktu membelinya sangat mahal, apa tidak mungkin ada unsur korupsi di
dalamnya.
Perbaiki difinisi korupsi, semua
uang rakyat yang tidak untuk kesejahteraan rakyat adalah bentuk korupsi.
Luar biasa, kalau sampai PR ini bisa
diwujudkan, Indonesia akan bersinar kembali.
Sama bersinarnya saat Kerajaan Aceh
diperintah oleh raja Wanita yang memberikan berkarung- karung emas ke Masjidil
Haram Mekkah, waktu itu sekitar tahun 1900.
Indonesia belum ada saat itu, ingat
belum ada, berati yang ada bisa menjadi tidak ada, artinya orang yang merasa
berkuasa di negeri ini jangan merasa akan berkuasa terus menerus, dengan konsep
membodohi umat manusia bangsa Indonesia, Bangsa Indonesia bisa hilang akan di
ganti bangsa yang baru yang lebih baik, sama seperti harapan manusia Indonesia
di saat jam 13.00 setelah usai shalat Jumat, tanggal 17 Agustus 1945, sebelumnya
tidak pernah terpikirkan akan terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia,
kalau tidak diumumkan Kemerdekaan Negara Republik Indonesia jam 10.00 tadi
pagi, oleh Ir Soekarno dan Hatta.
3 jam kita telah merdeka apa yang
harus diperbuat, dan sekarang telah 50 tahun lebih usia kemerdekaan, pertanyaan
itu masih patut di ulang yaitu, apa yang harus diperbuat.
Satu catatan, jangan membiayai
sesuatu yang tidak membuat bangsa ini maju, semua aspek diorientasikan kesana.
Lakukan suatu semangat nasional,
yaitu membangun lintas kereta api cepat Banda Aceh ke Denpasar Dua Belas Jam,
berangkat dari Aceh jam enam pagi tiba di Denpasar jam enam sore.
Lakukanlah semua kosentrasi kesana,
raih kebanggaan Negara Kesatuan Republik Indonesia, jangan terjebak dengan
pemikiran orang Malaysia, kesibukan yang luar biasa akan terjadi, sama
kesibukan pemerintah Arab Saudia dalam memperlebar dan memperluas Masjidil
Haram.
Dan tetaplah menjadi manusia
Indonesia yang berbudaya luhur, tidak menyakiti diri sendiri dengan membuat bom
bunuh diri segala, bunuh diri itu bukan sifat orang Indonesia, demikian juga
kekerasan bukan sifat Bangsa Indonesia, bunuh diri itu biasanya dilakukan oleh
orang Jepang, Harakiri namanya.
Orang Indonesia itu orang yang
berjuang, yang tidak suka makan bukan hak nya, memangnya Allah SWT tidak
menyaksikan, sederhana saja, bukan orang Indonesia jikalau ia mengutamakan
kekerasan, dan teroris, bukan orang Indonesia kalau dia menjadi martir bom
bunuh diri, bukang orang Indonesia yang tidak menyukai perbedaan kesenian.
Orang Indonesia itu bisa menerima
perbedaan, coba lihat orang- orang Jawa di Suriname, kerena sifat kejawaannya
sehingga masyarakat Kreol bisa menerima sarapan nasi pecel di daratan Amerika
Latin sana, nasi pecel itu sama enaknya dengan nasi pecel saudara kita dari
Madiun.
Kok masyarakat Kreol kok ngak makan
nasi udug betawi, sebab dahulu tidak ada imigran masyarakat Betawi yang dibawa
Belanda dari daratan Nusantara ke daratan Amerika Latin, Suriname tepatnya.
04.26 Adzan Shubuh terdengar,
saatnya yang halal berubah menjadi Haram.
Tapi jangan sampai yang koalisi
dirubah menjadi oposisi.
Sebab saat koalisi di setujui, latar
belakangnya berbeda dengan saat sekarang, bijaksanalah sedikit.
Kebijaksanaan menunjukan kecerdasan,
kecuali orang- orang yang tidak cerdas.
10.05 Terjadi kemacetan yang luar
biasa kendaraan yang datang dari perempatan Cileungsi menuju Cikeas, kemacetan
parah
Kendaraan besar - besar bergerak
perlahan - lahan tidak tahu nya di ujung kemacetan sebelum jembatan sungai
Cileungsi ada truk pengangkut batu bata
merah patah as roda belakang.
Jalanan menyempit.
10.25 Memasuki kawasan kota Wisata
Cibubur, padahal sih lokasinya jauh dari Cibubur.
10.45 Rumah toko di kelompok Centra
Eropa di blok F no 11 tertulis Aksineas, disana masuk.
Tujuan ketempat ini adalah
barangkali aja ada pintu rezeki saya disini.
Tempat itu sekarang dirubah menjadi
tempat sekolah acting dan sekolah menulis scenario, kelihatan yang punya,
seorang lelaki yang biasa bekerja di bidang seni.
Ia sedang me assistensi berkaitan
dengan pelajaran acting dengan seorang anak muridnya.
Tidak lama duduk disana bincang -
bincang soal produksi dari suatu rumah produksi, antara lain sinetron, dan
produksi tayangan dokumentar, semua menunggu pesanan, sekarang aktif membuka
sekolah acting dan sekolah menulis scenario.
Tiba- tiba berdatangan anak murid
sekolah Acting sekitar empat orang wanita, usia dari 17 tahun hingga 22 tahun.
Dan pembicaraan berhenti sebab ia
ingin mengajar.
11.00 Keluar dari studio rumah
produksi dengan kesimpulan belum rezekinya.
11.10 Kembali bermotor dengan istri
menelusuri Kota Wisata Cibubur, tetapi sekarang tidak mencari jalan keluar yang
akan ketemu jalan alternatif Cibubur- Cileungsi yang tahu tadi berangkatnya
sangat macet, tetapi belok kiri sampai akhirnya memotong sungai Cileungsi dan
masuk jalan Cileungsi - Batargebang Bekasi.
Di ruas jalan ini terasa keramaian
yang berbeda, aroma sedikit mesum ada terendus, yaitu dengan bergeletakannya
tempat yang lapang dan kalau malam berubah menjadi pusat Jaipongan.
Jalanan terlihat lubang akibat
terkikis dan genangan air hujan, daerah ini tidak di lengkapi got.
Akhirnya belok kiri memasuki Taman
Metropolitan ( suatu nama kompleks real estate di kawasan Metland ) dan ketemu
jalan Cileungsi - Gandoang dan akhirnya sampai di rumah
11.56 Masuk rumah, puasa sunah masih
dijalankan, berpuasa bukan berarti istirahat, sekarang kelelahan merayap
perlahan.
08.10 Cawang Uki, persaingan dalam
mengais rezeki kehidupan sedemikian kerasnya, pengojek motor itu mengikuti
angkot 56 yang saya naiki bersama istri dan 18 penumpang lainnya yang hendak
parkir depan UKI, saat itu berbanyak pengojek motor yang datang mendekat, dan
hampir saja terjadi kecelakaan, tetapi harus di akui keahlian mereka pengojek
motor sangat piawai.
08.13 Penyebrangan pejalan kaki di
Uki paling tidak di senangi istri sebab tinggi dan terjalnya, sehingga kami
berdua sewaktu naik jembatan penyebrangan untuk mencapai halte busway, harus
berposisi lokomotip kereta api bertandem, saya di depan dan istri ditarik dan
diperhatikan dengan ibu-ibu penjual assesoris Hp di atas jembatan penyebrangan
sambil tersenyum, setiap kesempatan harus dijadikan permainan untuk melihat
sisi lain dari masalah hidup itu sendiri.
08.15 Halte busway CAWANG UKI.
08.17 Halte busway BKN, disini
nunggu lama kok busway tujuan Ancol kok ngak muncul- muncul biasanya muncul,
disinilah tidak profesionalnya orang di belakang Busway, ternyata di Ancol ada
banjir rob sehingga busway tidak bisa melintas kerena ada di titik tertentu
kedalamannya 200 cm, itupun di tahu setelah sore hari jam tujuh belas saat
pulang dari Harco Mangga Dua.
09.20 Halte busway BKN, Sudah banyak
busway tujuan Kampung Melayu yang lewat sekarang tidak dibiarkan lagi sebab ada
dua kursi terlihat kosong, begitu busway berhenti setelah tidak ada penumpang
turun langsung naik.
09.50 Kampung Melayu, busway
lanjutan ke Ancol sudah masuk sehingga langsung naik.
10.10 Halte Tegalan Jatinegara
10.45 Halte Senen
10.59 Busway di berhentikan di halte
Jembatan Merah sebab di Ancol terlanda banjir rob cukup tinggi, penumpang yang
bertujuan Mangga Dua dipersilahkan menunggu busway dari TanjungPriok via
Kemayoran.
Pantes aja busway yang ke Ancol ngak
ada.
11.00 Tidak mau berdiam di satu
tempat berjejalan naka begitu ada busway datang menuju arah sebaliknya tujuan,
naik saja sambil istirahat, dapat sih duduk, tetapi pengalaman pertama naik
busway ke Kemayoran.
11.26 Halte Kemayoran, dengan niat
akan melaksanakan shalat Jumat, tadi dari rumah diperkirakan akan shalat Jumat
di Mangga Dua tapi sudah jam begini malahan nyasar ke Kemayoran. Keluar dari busway dengan berharap Allah SWT
Yang Maha Kaya mengganti kerugian dua tiket saya dengan istri sebab tiket
seharusnya tak berfungsi lagi kalau sudah sampai di Halte tujuan, ini tujuan
belum sampai sudah harus keluar dari busway sebab akan Jumatan.
Ada hal yang menarik mencapai masjid untuk shalat Jumat dari halte
busway yaitu harus melewati jembatan besi kecil sekali dan bisa telapak kaki
lewat.
Dibawahnya air got lebar berwarna
hitam dan bau siap menerima kalau terjatuh, nyatanya saya dan istri sudah tiba
di halaman masjid, jam segini masjid masih sepi sehingga bisa duduk di shaft
terdepan.
Dari kejauhan terlihat istri belanja
makanan sesuatu dan dimakannya sendiri di taman samping masjid.
Masjid MIFTHAUL JANNAH di kompleks
rumah susun Kemayoran itu kecil saja, halaman masjid yang di pasang atap
sehingga terlihat lebar.
12.30 Halte busway Kemayoran, e e e
tumben- tumbennya ada halte busway dilengkapi toilet, ya di halte ini, langsung
istri masuk.
12.40 Busway itu terlihat berwarna
merah datang dari ketinggian terlihat dari sisi jendela halte yang tidak
memberikan sudut melihat yang baik, kerena bukan ini yang diutamakan, busway
datang dengan banyak bangku kosong, sehingga leluasa mencari tempat duduk.
12.58 Kemacetan panjang akibat lampu
merah di Hotel gaya Chinna Golden Truly.
13.00 Halte Jembatan Merah, banyak
sekali penumpang yang naik.
13.05 Terhalang Kereta Api lewat di
ruas Mangga Dua
13.10 Turun dari Busway di halte
Mangga Dua dekat hotel Le Grendure, sering saya sebut hotel Gendruwo, kerena
menurut ceritranya banyak Gendruwonya.
Halte bus ini yang baru kali ini
dilintasi sangat sadis, memberikan kemiringan tangga diatas empat puluh
derajat, saat itu mau turun harus setahap demi setahap.
Berjalan terus menuju Harco Mangga
Dua untuk memperbaiki komputer kecil yang terganggu membaca programya, sehingga
tidak bisa masuk ke program applikasi.
Matahari tidak terlalu kuat sinarnya
hari ini, dan bus suttle yang melayani pengunjung Harco sudah lewat dan masih
terlihat punggungnya, biarkanlah lewat.
13.30 Komputer dihidupkan oleh Iwan
si teknisi komputer dan langsung di instal ulang, saat terbaik untuk
meninggalkan mereka sebab istri belum shalat Dzhuhur.
Turun ke basement, dan makan dahulu,
sebab hari semakin siang, nasi yang dibawa dari rumah sekarang minta temannya,
beli sayur buncis di tumis sedikit, tempe orek di bumbu manis pedis sedikit dan
kentang goreng sedikit semuanya enam ribu rupiah dan langsung makan siang
berdua, dengan meminjam sendok dua buah.
Setelah itu istri shalat Dzuhur, dan
saya naik lagi keatas untuk memonitor pengistalan ulang komputer.
20.00 Masih berdesakan diatas angkot
56, lokasinya di pintu tol Cibubur, bau kopling yang diinjak menyusup kedalam ruang
penumpang, jalan yang lebar itu menjadi sangat sempit, begitu banyaknya
kendaraan yang hendak menuju Cibubur.
Kawasan yang telah di senangi orang
ini membeban okupansi penduduk yang bertambah terus setiap harinya.
Jalanan dua arah itu padat sepanjang
hari, ide dari seorang ibu negara Republik Indonesia almarhum ibu Tien
Soeharto, yang meminta kepada almarhum bapak Radinal Moohtar menteri PU saat
itu untuk menghubungkan Cileungsi- Cibubur- Tol Jagorawi sebagai akses ke
Bandung apabila Puncak macet, hanya saja labil nya geologi badan jalan di
Cikalong Wetan, yang sering ambles maka kepopuleran ruas Cibubur- Cileungsi-
Jonggol- Cianjur- Bandung semakin lenyap, dimakan angin pegunungan di Cariu
yang semakin banyak saja manusia nya.
20.50 Cileungsi, lelah luar biasa,
rumah masih 7 km lagi, begitu mendekati motor, ban depan kempes, saat mendorong
jauh baru ada tukang angin ban.
21.05 Shalat Maghrib dan Isya di
masjid Nurul Huda depan terminal Cileungsi.
21.15 Giant Metland Cleungsi untuk
membeli lauk buat dirumah.
21.40 Masuk rumah.
Yasin dan Fifi ada dirumah.
Langsung masak lauk sebab semuanya
lapar.
Duka yang membayang, tetapi semoga
Allah SWT tidak mewujudkan, yaitu, dai muda ustadz Yusuf Mansur, diberi
kepercayaan dari orang- orang pengajiannya untuk mengusahakan uang milik jemaah
pengajiannya, masalahnya ustadz Yusuf Mansur tidak berbadan hukum, tidak ada
penjamin an nya dari pemerintah, uang yang terkumpul sudah milyaran rupiah,
sangat banyak.
Banyaknya uang adalah beban, dia
harus ditolong jangan sampai terjebak dengan kesalahan awam, yang malu, kita
sendiri, ummat Islam, saya ingat, jangan suka mencela, belum tentu kita lebih
baik.
11.50 Berada di suatu musholah berhalaman luas di wilayah Jonggol, petunjuk arahnya, pertigaan jalan masuk ke MAN Jonggol, dari sini jalan kaki ke selatan 40 m ada musholah yang baru saja di perbaiki, musholah kosong tunggu lama tidak ada makmum shalat.
Shalat sendiri jadinya.
12.20 Meninggalkan musholah
Siang dikota sangat kecil, Jonggol.
Sempat mampir ke toko burung dengan
bermacam- macam burung yang dijualnya.
Ada dua hamparan yang berbeda di
toko burung itu, setelah didekati hamparan itu bergerak, persis gelombang air
laut dilihat dari atas 1000 m.
Ternyata itu adalah ulat yang kecil
- kecil dan banyak.
Semua untuk makanan burung yang baru
datang dari hutan, burung yang baru ditangkap di hutan tidak bisa langsung
diberi makan "pur", beberapa hari setelah mengenal makanan pabrik
itu, burung itu diberi pur.
13.00 Makan bakso bersama istri,
baksonya enak sekali, suatu rasa sejak tahun 1963 sewaktu saya kecil di belikan
bakwan ( sebutan orang Tempeh Lumajang Jawatimur saat itu untuk bakso ) hadir
kembali sekarang ini, langsung kalah kedudukan bakso-bakso di tempat- tempat
lainnya ( seluruh Jakarta ngak ada yang lebih enak dari ini baik harga maupun
rasa ).
Sampai si ibu penjual orang Solo itu
bilang langganannya sampai dari Menteng Jakarta Pusat di bela- belain pergi ke
Jonggol cuma makan bakso beramai- ramai berombongan maksudnya dan harganya
relatip murah.
13.00 Masuk rumah, Fifi yang dirumah
sendiri sedang terlihat makan ayam
panggang, sudah bisa memanggang sendiri, PLN mati pak katanya.
18.00 Shalat maghrib dalam
penerangan satu titik minyak kelapa, sebab sejak jam dua belas siang tadi PLN
memutuskan aliran listriknya.
Minggu, 16 Juni 2013
09.00 Keputusan yang harus di ambil,
Astari sekolah lagi ke Makassar, sekarang masalah berangkat, booking pesawat
air lion, ternyata telephone rumah angka satunya tidak berfungsi, sehingga
berkali- kali telephone ke call centre nya lion disuruh konfirmasi pemesanan
tiket dengan menekan angka satu selalu gagal.
Ahirnya pindah ke Hp dan ternyata
bisa menghubungi call centre lion air setelah membeli paket rumah.
Menyiapkan dua tiket, untuk istri
dan ibunya di pemberangkatan jam lima pagi, di hari Rabu sembilan belas juni
besok, yang jadi pikiran jam berapa berangkat dari sini, apa ada bus Damri
duapuluh empat jam.
Oh sudah nasib harus tidur di
Bandara.
09.45 Yang penting harus sehat, dan
sekarang harus minum jus sayur.
Bahan- bahannya, buah mengkudu agak
banyak, tomat juga di banyakin, terong ungu, buncis, blender dan minum, semua
minum dan terasa sehatnya.
12.00 Bertiga saya Istri dan Fifi
mengerjakan shalat Dzuhur di musholah kecil depan sebelah kanan Pasar Cileungsi
yang Asli, yang sekarang sedang di rehab
12.30 Bermotor bertiga menyusuri
jalan Cileungsi Cibubur untuk mencari ATM Bank Mandiri untuk membeli tiket
pesawat yang sudah di Booking tadi.
12.37 ATM Bank Mandiri Kranggan
14.00 Terminal Kampung Rambutan
untuk mencari bus Metromini 76 Kampung Rambutan - Blok M, ternyata bus nya cuma
satu, kemana yang lain, berapa banyak armada metromini 76 yang di jalan hari
ini.
Sebab ini berpengaruh nanti saat
pulangnya.
14.40 Rumah Sakit Pusat Pertamina
Blok M, turun dari metromini 76 dan bertiga menyusuri jalan Hang Jebat Raya
14.53 Memasuki kompleks pendidikan
Kesehatan dimana adiknya istri ini malam terakhir akan meninggalkan Jakarta
setelah 7 hari disini untuk mengikuti pelatihan sosialisasi Askes yang di rubah
menjadi ...
Setelah melewati lorong panjang dan
menemukan kamar yang di cari, ternyata adik istri sedang menyusun laporan
pelaksanaan tugas.
Udara ber AC sehingga lelah habis
perjalanan membuat sedikit mengantuk, roti
pisang yang mau dibawa pulang ke Makassar diambilnya satu dan dibukanya,
kemudian berempat, saya, istri, Fifi dan adiknya istri makan kue itu, tidak
terlalu lezat, tetapi cukuplah untuk menahan lapar.
Berapa botol air aqua diteguk untuk
menghilangkan haus yang berkepanjangan selama naik angkot, untungnya Pusdiklat
Kesehatan Hang Jebat ini dilengkapi botol galon aqua tuang sendiri, sehingga
Fifi dengan senang hati berkali- kali mengisi air di botol air yang kosong,
maklum aja ngak ada gelas.
15.16 Adzhan Ashar sore itu sayup-
sayup menyentuh halus telinga, sehingga tersadar jikalau hari telah sore dan
rumah masih enampuluh kilometer lagi dari sini.
Kekamar mandi untuk berwudlu dan
mengerjakan shalat ashar berjamaah dengan adiknya istri, ternyata kerena
ketergesaan berangkat dari Makassar sampai lupa membawa selembar sajadah,
sehingga shalat Ashar sekarang dikerjakan beralaskan koran yang menumpuk habis
di baca.
19.50 Saat masuk kedalam rumah
lelahnya bukan main, langsung memanaskan lauk yang ada, dan lauk rendang yang
baru dibawa pulang.
20.00 Shalat Isya, dan Fifinya yang
sudah ngantuk langsung tertidur.
07.30 Berangkat, bermotor istri ikut
untuk belanja anak Yatim.
07.00 Kemacetan parah dititik dimana
jalan sedang di konstruksi peninggian lapisan jalan, di ruas jalan Cileungsi-Gandoang
Sangat parah, gambaran bundar helm
para pengendara motor yang akan bekerja memenuhi semua sudut dan sepanjang
jalan yang tidak ada mobilnya, sangat masif, jarak dari satu sepeda motor ke
motor lainnya hanya terhitung dua sentimeteran saja, asal tidak
bersentuhan.
08.15 Ujung jalan Kota Wisata dari
arah Bekasi, lancar dan memasuki Kota Wisata malahan lengang.
08.16 Melintasi jembatan sungai
Cileungsi, yang sering disebut juga sungai Cikeas, riak airnya sedikit beriak
menandakan aliran air yang sedikit deras, air yang mengalir dengan
ketentuannya, dari ke tinggian ke ketempat yang rendahan.
Air mengalir yang tidak perduli
terhadap banyaknya kendaraan yang terjebak macet di ruas jalan Cileungsi-
Gandoang, sangat taat dengan kodrat, seandainya saja riak air sungai Cikeas itu
berkata
" memangnya ada kemacetan parah
dimana ? "
" itu kemacetan parah di
pertigaan Giant Metland Cileungsi, sepertinya tidak ada management project yang
canggih antara ijin penggunaan lahan dikeluarkan dan efek negatip dari
terkenalnya produk sehingga di datangi banyak orang, ditambah lagi pagi ini ada
perbaikan pemeliharaan jalan skala kecil yang berdampak luas, dengan alasan
kontrak kecil maka kontraktor tidak memakai management proyek, tetapi proyek
perbaikan jalan berada di jalan ber status sangat utama.
Ya akibatnya ya begini, ekor
kemacetan membuat kemacetan baru di kawasan berbeda.
Air sungai itu tetap mengalir, tidak
memperdulikan kemacetan parah yang terjadi, sambil berkata halus diantara riak
air menghantarnya, "kemacetan itu kan kesalahan yang dibuat sendiri,
mau nya "
08.40 Bank Muamalat Kranggan, cuaca
pagi yang hujan membuat basah jiket tua ini, di dalam bank malahan terjadi
kelupaan nomer tujuan untuk anak yatim NTT-TTS, setelah membongkar satu persatu
bungkus plastik di dalam tas untuk menghindari basah air hujan, setelah itu
formulir lama pengiriman transfers yang ada nomer tujuannya, didapatkan.
09.10 Bengkel sepeda motor di jalan
Kesehatan Cijantung.
Sebab tadi saat berangkat menembus
kemacetan dan di saat jalan melandai naik motor sudah menggerang- gerang
mesinnya.
Dan untungnya lagi bisa mencapai
bengkel ini sejarak 38 km dari rumah dalam posisi motor di kendarai.
Bengkel dalam keadaan ramai
pelanggan memperbaiki motornya, dari sekian banyak motor yang masuk, motor saya
paling jelek.
Menunggu agak lama sampai motor di
identifikasi kerusakannya.
Setelah di ijinkan pemilik bengkel
untuk meninggalkan motor, mulai berjalan untuk mencapai jalan Simatupang, jalan
kesehatan ini sangat sempit.
09.50 Halte Busway Pasar Rebo,
Mendung
11.30 Halte Busway Pademangan, halte
ini hari jumat kemaren sewaktu kesini dengan tujuan yang sama tidak bisa di
fungsikan sebab banjir, hari ini pun banjir masih ada hanya saja mesin pompa
sudah aktif sehingga bisa digunakan.
Banjir mengandalkan mekanisme mesin
pompa, kelemahannya jikalau mesin mengalami kerusakan maka banjir pun tidak
bisa dihindarkan seperti peristiwa tiga hari lalu.
11.40 Melangkah sendirian di Harco
Mangga Dua sebab istri sedang mempersiapkan bingkisan untuk para Yatim dan
Dhuafa di luar dan didalam kompleks perumahan Puri Cileungsi Gandoang.
Bus suttle yang melayani pengunjung
tidak terlihat siang itu.
11.50 Di kounter computer lantai dua
Harco Mangga Dua, Iwan si teknisi berfikir kok muncul masalah lagi kan udah di
instal hari jumat kemaren.
Langsung komputer di tangani.
12.00 Tinggalkan service instal
computer untuk ke basement mengerjakan shalat dzhuhur.
14.30 Instal computer selesai
14.40 Berjalan keluar dari Harco
Mangga Dua
15.05 Memasuki WTC Mangga Dua untuk
mencari musholah nya
15.16 Shalat Ashar di Musholah WTC
15.30 Busway dari arah Acol mulai
terlihat dikejauhan, genangan air laut yang pasang naik masih membasahi bidang
tanah di bawah halte Pademangan, anak- anak meramaikan dengan jasa pengaturan
lalu lintas.
15.34 Naik Busway
Kelelahan dan sejuknya udara kondisi
dingin membuat mengantuk, memasang bantal dari botol air aqua kosong dan
diletakan di belakang leher dan mulai bersandar, enak sekali, ada juga
penumpang yang berdiri memperhatikan.
16.30 Halte busway Kampung Melayu,
turun untuk ganti jalur.
16.40 Busway tujuan Kampung Rambutan
datang.
Berjalan perlahan bercampur
keramaian lalu lintas.
17.30 Halte busway Pasar Rebo, turun
untuk berjalan kembali ke bengkel.
17.37 Berjalan melintas depan Rumah
Sakit Pasar Rebo, dalam posisi berjalan kaki ini bisa memperhatikan jikalau RS
Pasar Rebo sudah diperbaiki penampilannya.
17.58 Disaat adzan maghrib
berkumandang baru tiba di bengkel, langsung dipersilahkan minum untuk buka
puasa, motor sudah siap untuk di bawa.
18.10 Shalat Maghrib di musholah
depan Cijantung Mall.
19.30 Disaat tiba di perempatan
Cileungsi, bertanya dengan supir angkot perihal kemacetan lalu lintas ruas
Cileungsi - Gandoang, saya menanyakan apakah masih macet parah seperti tadi
pagi, masih pak katanya, lewat kampung aja pak sarannya.
Akhirnya motor di arahkan belok
balik arah sejauh satu kilometer dan belok kiri tembus jalan utama Cileungsi -
Cibinong, kemacetan malam hari disebabkan banyaknya penjual sayur hingga ke
pinggir jalan.
Menyusuri jalan Mampir yang gelap,
jalan ini menjadi sangat ramai setelah terjadi kemacetan parah di ruas jalan
Cileungsi- Gandoang.
Selasa, 18 Juni 2013
17.00 Saat ibunya dan kakaknya
Astari hendak berangkat ke Makassar, Fifinya menangis sekuat- kuatnya dan
membongkar tas ibunya, dan secarik kecil tiket pesawat dibawanya juga, setelah
dibujuk seratus bujukan akhirnya sambil menangis mengantar mamanya berdua jalan
kaki menuju pertigaan jalan, dimana angkot 45 lewat.
Barang- barang diletakan dimotor
bersama Astari bermotor berdua.
Akibat perbaikan beberapa meter ruas
jalan Gandoang- Cileungsi sudah menimbulkan kemacetan luar biasa, imbasnya
jalan- jalan kecil di jajal yang penting bisa keluar dari kemacetan.
18.20 Perempatan Cileungsi, ibunya
dan Astari turun dari angkot untuk pindah ke angkot 121 tujuan Kampung Rambutan.
Setelah salaman bersama Fifi
bermotor lagi menuju ujung jalan samic ada masjid di sana.
18.30 Masjid Cibeureum untuk
melaksanakan shalat Maghrib.
19.15 Masuk rumah dan langsung
berwudlu untuk mengerjakan shalat Isya.
Dari SMS yang dikirim ibunya anak2
dan Astari di Cengkareng terminal 1 A
jam 22.00 sudah bertemu dengan sesama penumpang lionair dengan tujuan
yang sama dan penerbangan yang sama, ramai jadinya.
04.00 Terbangun dengan kesunyian
nyata, ibunya dan Astari sudah di Cengkareng sejak semalam.
05.20 SMS dari Astari jikalau sudah
naik ke dalam pesawat.
07.00 Hp berdering untuk
mengingatkan shalat Dlhuha, dan dilanjutkan membaca Al-Quran surah Al-Imran.
07.30 SMS dari Aswan di Makassar,
pesawat
Lion Air yang dinaiki ibunya belum
juga mendarat.
07.55 SMS dari adik istri yang di
Maros Sulawesi Selatan menanyakan berangkat dari rumah kemaren maghrib kok
sampai jam sekarang kok belum datang juga.
08.20 SMS dari Astari jikalau
sekarang sudah di airport Hasannudin Makassar, sedang menunggu barang.
08.30 Setelah jelas istri telah
mendarat, sekarang tiba waktunya untuk mencuci pakaian kotor yang ditinggalkan.
Kamis, 20 Juni 2013
03.30 Bangun untuk tahajudan dan
dilanjutkan makan sahur, sebab puasa sunah hari ini adalah puasa sunah terakhir
setelah puasa syawal tahun lalu, sebelum masuknya Nifsu Syaban hari Minggu
besok.
Nifsu Syaban adalah mengingatkan
kita bahwa setengah bulan lagi akan memasuki bulan puasa Ramadhan, sudah
sewajibnya lah kita untuk membuat jarak antara puasa sunah dan puasa wajib,
jarak itu sejauh setengah bulanan lamanya, selama itu tidak boleh puasa sunah
apapun alasannya.
Sehingga masuk bulan Ramadhan sangat
indah, jangan kusut dengan alasan lagi mengerjakan puasa sunah, tidak berseri
wajahnya dengan kedatangan Ramadhan, sebab sibuk dengan perbuatan
sunahnya,
04.00 Tahajudan selesai dan mulai
makan sahur, awalnya makan roti ekspres dahulu, campurannya sekarang sedikit
istimewa, yaitu, terigu empat sendok, margarin setengah sendok, susu coklat
satu sendok, bubuk kayu manis setengah sendok, aduk rata, tuangi air perlahan
sementara pengadukan dilakukan terus.
Setelah seperti lumpur kecoklatan
tuang ke panci lapis teflon tutup kacanya dan sebentar api besar setelah itu
api kecil dan saat ini kue ditinggalkan untuk mengerjakan shalat.
04.15 Makan sahur dengan gorengan
kacang tanah sebagai lauknya, dan rebusan wortel.
05.05 Setelah shubuh, ngaji terus
ngaji.
13.00 SMS dari Tyas di Denpasar Bali
minta uang untuk memperpanjang indekosan.
Secepatnya mohon pada Allah SWT
untuk minta karunia rezekinya.
Kemiskinan hari ini mengingatkan
peristiwa tahun 1986, sewaktu di Kanwil PU Maluku, di kota Ambon, belum menikah
saat itu, saat mana di siang hari ada Kasubdin Cipta Karya saat itu pak Sudarta
( tidak ada data meninggal dan tidaknya ), sewaktu ia bertanya, seandainya saya
ngak punya sedikit uang untuk belanja makan, saya jawab saya punya Allah SWT,
saya akan puasa supaya tidak belanja makanan, dan saya membaca Al-Quran supaya
tidak lapar, jawaban saya ini membuat pak Sudarta marah, sebab teman kolega
yang lain menjawab minta tolong ke pak Sudarta untuk di bantu.
Marahnya itu sangat terlihat dari
wajahnya yang memerah buas, lho apa salah jawaban saya, tidak toh, ( masih ada
akhiran toh untuk mengakhiri ungkapan ).
Saya memperhatikan kunci mobil yang
dipegang pak Sudarta, akan disambitkan ke saya ngak saat itu, saya harus ambil
ancang2, untuk menghindar, ternyata ngak jadi di sambitkan.
Hanya ungkapan kesalnya saja, Makan
itu Al-Quran kalau lapar di kota Ambon ini, kamu hidup sendirian, siapa yang membantu kamu, saya
diam saja agar ia tidak naik pitam.
Diam tapi tenang, sebab saat diam
itu mencoba berkotemplasi untuk zikir pada Allah SWT, terlalu banyak
permasalahan kehidupan ini yang dipicu dari lembaran uang.
Dan hari inipun saat Tyas minta uang
untuk dikirimi uang membayar indekosannya, saya tetap merajuk kepada Allah SWT
untuk minta kelimpahan rezekiNya.
Luar biasa kehidupan ini, sehingga
kalau ngak di ambil hikmanya, rugi lahir batin lah kita ini.
13.30 Bermotor dengan Fifi ke BTPN,
setibanya disana dengan terpaksanya menunggu tiga puluh menit mengingat kasir
yang bertugas sedang istirahat makan siang, mereka istirahat mulai jam satu
siang, mengingat banyaknya jumlah pensiunan yang harus dilayani. Setelah itu ke
Bank Muamalat untuk menyantuni anak yatim NTT-TTS, sampai di sini lupa nomer
rekening tujuan, bongkar lagi arsip dan untungnya ada, kemudian ke Bank Mandiri
kirim uang indekosannya Tyas.
15.00 Masuk rumah dengan rintikan
air hujan.
11.30 Naik ke lantai tiga untuk
mengerjakan Shalat Jumat, dilantai tiga Harco Mangga Dua ini yang namanya
tempat shalat sangat panjang, menempati ukuran 10 x 50 m, sangat besar dengan
perkiraan jumlah makmum shalat 1000 orang, mereka adalah anak muda yang bekerja
sebagai pelengkap suatu gerai komputer, ada banyak sebagai office boy.
Setelah selesai shalat, banyak yang
berbaring sekedarnya meluruskan pinggang.
13.00 Komputer sedang di scan
hardisknya
13.10 Mulai mencari makan siang,
sebab membawa bekal dari rumah tapi lauk harus beli
15.15 Terdengar adzan berkumandang
untuk segera mengerjakan shalat Ashar, waktu - waktu shalat di Harco Mangga Dua
termasuk disiplin waktu, pengingat waktu shalat di telusupkan hingga jauh ke
lorong- lorong penjualan komputer.
16.00 Masih menunggu komputer yang
di instal ulang, tapi sudah tahap terakhir.
Tinggal konfigurasi program
finishing.
Hari semakin sore dan tekanan AC
semakin dingin.
17.00 Halte busway Senen, sejak
tadi, sewaktu naik di Pademangan kepadatan di dalam busway sudah terasa, dan
saat busway berhenti disetiap halte, penumpang naik terus dan sekarang padat.
Setiap merasakan berjejalnya manusia
di bumi ini, ingatlah angka 7 yaitu jumlah manusia dimuka bumi ini sudah 7
milyard.
17.42 Halte BNN, turun dari busway,
meninggalkan kesempitan, ternyata untuk turun keluar dari jalur busway tidak
disiapkan disini.
Ada ibu-ibu pengojek wanita memberi
petunjuk langka untuk keluar dari area busway yaitu dengan menaiki pagar, dan
berpegangan dan hup loncat sampai pada tanah untuk menyusuri trotaor berlubang,
kalau ngak hati- hati ya terperosok lubang trotoar, dimana got di bawahnya siap
menerima.
17.56 Senjah semakin meredup, lampu
penerangan jalan sudah dinyalakan, kemacetan lalu lintas semakin masif, maghrib pun tiba, saat itu sedang menyusuri trotoar
di Cawang Uki untuk mencari angkot 56.
Berjalan terus di trotoar ibu kota
negara yang berlubang di Cawang Uki, angkot 56 banyak di jalan tetapi sudah
penuh.
18.20 Shalat Maghrib di Masjid
Angdam Cawang, disini jumpa dengan pak Slamet yang telah menyelesaikan shalat
maghribnya terlebih dahulu.
18.25 Mengimami shalat maghrib
18.29 Bermobil dengan pak Slamet
tujuan Cileungsi.
18.31 Naik beberapa penumpang yang
ikut pulang ke Cileungsi ke dalam mobil.
18.50 Memasuki toll Jagorawi
kemacetan terasa dan hilang
19.00 Antri membeli bahan bakar
premium mobilnya pak Slamet.
Diinformasikan jikalau malam ini,
tepatnya jam 24.00 akan diberlakukan harga baru BBM Premium, yang sekarang
dengan harga Rp 4 500,- akan dirubah menjadi Rp 6 500,-
20.00 Giant Super Market untuk
membeli sedikit lauk untuk anak2 dirumah.
Sabtu, 22 Juni 2013
05.30 Menyusun laporan keadaan Amino
Resin di Indonesia
22.30 Penugasan pertama pada kasus
pemasaran Amino Resin di Indonesia sudah dikirim via e-mail.
Ngantuknya luar biasa, masuk tidur
langsung nyenyak.
04.00 Shalat Tahajudan
05.45 Saat persiapan hendak
berangkat ke pasar, Fifinya dari kejauhan berlarian ingin ikut, sejak lima pagi
tadi Fifi berjalan dengan teman seumurnya, olah raga minggu pagi katanya,
"Kok udah pulang Fi "
" Banyak teman belum bangun pa"
Akhirnya Fifi ikut kepasar.
Harga harga dipasar sudah melayang,
ke pasar dengan konsep realita, mahal tidak beli, tapi lumayan juga belanjaan
nya, daging dapat setengah kilogram, jagung muda, tomat, wortel, buncis, sawi,
lombok dan bawang, kacang panjang, tahu, tempe,
10.30 Merawat orang pasar Cileungsi
yang berpenyakit Kanker batang leher belakang samping.
Daun - daun penjinak kanker udah
terkumpul, ada satu tas plastik hitam, bermotor bersama Fifi, langsung lewat
belakang, lewat Samic, kemacetan pasti udah terjadi jam segini di ruas
Cileungsi- Gandoang.
Setibanya di tempat jualannya,
tempat jualan di semua lorong pasar udah sepi, rupanya ada perintah pindah
serentak sebab lahan pasar sekarang memang lahannya pabrik yang belum
dibangun.
Setelah bertanya kemana pindahmya
pasien, dapat informasi pindah di blok C1
Langsung saja berdua bersama Fifi
menuju ke pasar baru Cileungsi
Kemacetan lalu lintas sedang terjadi
10.45 Bangunan baru pasar Cileungsi,
dimana- mana sibuk orang untuk membersihkan toko yang baru ditempati, dan
setiap unit toko yang bersusun mendapat fasilitas pompa air.
Bersusun dan sumur sendiri disertai
pompa sudah terbayang harga yang harus ditebus.
Apalagi dikaitkan dengan pembakaran
pasar beberapa tahun lalu yang tidak terungkap pelakunya.
Dilorong untuk berjualan pakaian,
terdapat kios setengah lingkaran, tertutup rapat dengan pintu tarik setengah
lingkaran.
11.15 Akhirnya bapak yang sakit
kanker batang leher samping sedikit kebelakang datang, ramai jadinya dengan
banyak sapaan gembira, yang lebih menggembirakan lagi benjolan di leher samping
belakang sedikit terlihat melunak, tidak sekeras sewaktu tiga minggu lalu
dilihat pertama kali.
11.50 Masuk rumah.
18.00 Dirumah, untuk menghindari
Bid'a, berkaitan dengan ke Agungan Malam Nisyfu Syaban, tempat doa segala doa
di kabulkan, dan banyak manusia yang menyala gunakan, mengerjakan doa Nisyfu
Syaban dengan anak-anak setelah membaca tiga kali surah Yasin.
Kue yang di adakan mendadak beli
saja di warung, tetapi cukup enak menikmati malam Nisyfu Syaban.
Memasuki masa jedah puasa sunnah,
hadisnya jangan engkau dekatkan puasa sunnah dengan puasa wajib Ramadhan.
Sehingga mulai hari ini tidak ada
puasa sunnah sampai Ramadhan menjelang.
Hidup memang tidak semestinya mau-
maunya kita, tetapi sebaiknya mau Nya si pemilik kehidupan sendiri.
Kita yang hanya sekedar melintasi ya
berdoa saja dan berusaha.
Berusaha pun harus berkenan pada
aturan Al-Quran dan Al-Hadist
Al-Hadist mengatakan jangan berusaha
yang berhubungan dengan orang mati, perihal sekarang ada usaha milyaran rupiah
untuk makam pekuburan, ngak usah tergiur, uang itu juga larinya ke mana.
Lakukan saja bisnis yang disenangi
Allah SWT adalah Sodaqoh.
Dan memang berat hidup itu, mohon
petunjuk pada Allah SWT untuk melintasinya, cara menyelamatkan diri banyak
contohnya di Al-Quran
Selasa, 25 Juni 2013
09.30 Saat di depan loket busway
halte Kampung Rambutan, pak harus bayar dua orang kata petugas loket sambil
menunjuk ke Fifi yang hari ini Fifi ikut memperbaiki komputer ke Mangga
Dua.
Masuk ke halte Fifinya di kenai
bayar tiket dewasa.
Pintu halte yang menghubungkan ke
bus kalau bus nya datang, terbuka lebar, hanya ada satu orang yang berdiri,
akhirnya saya menemani, bersama Fifi, orang itu biasa saja, hanya gigi geraham
samping depannya hilang sehingga kalau tersenyum lobangnya terbuka.
Menunggu cukup lama sudah berapa bus
AKAP melewati di depan halte.
09.40 Tiba di belakang muncul
manusia agak tinggi sedikit dengan batik dan topi lapangan " Wah bapak-
bapak ini udah lama menunggu ya"
Saya tidak langsung meng iya kan
tetapi mengomentari, "wah bapak yang tadi duduk didalam terminal ya "
" Iya lagi makan, itu tidak
penting pak yang penting bapak jawab dulu sudah lama ngak menunggu, sebab bisa
di perkirakan busway beberapa menit yang akan datang"
" Wah itu ngak penting ini kan
Indonesia, bapak udah beli tiket sekarang berdiri diujung bataran muat
penumpang, bus datang akan menjemput bapak "
" Kita kan memperhitungkan
waktu pak "
" Iya kalau memang strick soal
waktu harus dimajukan setengah hingga satu jam gunanya antisipasi hilang waktu
saat menunggu ini "
Lelaki agak tinggi yang baru datang
ini antusias berbicara masalah BBM yang naik, sedangkan bapak yang berlobang
dikala tersenyum itu tetap tersenyum mendengar jawaban saya.
" Bapak ini dengan cucunya
" katanya dia sambil memperhatikan Fifi
" Bukan cucu, ini anak saya
nomer lima"
" Mau kemana pak? "
" Mangga Dua "
" Shoping ya pak ya, liburan
sekolah " tanya dia ingin tahu
" Instal komputer pak, sudah
tiga kali di install ulang kali ini kali ke empat "
" Bapak aktif di depan komputer
ya pak "
" Ya, dan tidak ada lap top
sunyi bagi saya "
" Apa saja pak yang di cari
"
" Banyak, tapi lebih banyak
diskusi tentang menurunnya kemampuan belanja penduduk dikaitkan dengan naiknya
harga BBM"
" Wah menarik itu pak "
10.20 Busway yang dinantikan datang,
yang mendapat perhatian adalah naiknya para petugas busway menempati tempat
duduk didalam bus, berarti mengurangi
kesempatan untuk mendapatkan bangku duduk kosong.
Mengapa mereka naik terlebih dahulu,
itu bus kan bukan bus dinas, kata bapak berbadan agak tinggi itu.
Ya itulah Indonesia pak, kataku
singkat sebab bus mulai bergerak menuju anjungan pemberangkatan penumpang.
Fifi dan saya dapat tempat duduk dan
bapak tinggi itu juga sedang bapak yang tersenyum terlihat lobang gigi
gerahamnya malahan berdiri, penumpang sangat banyak
siang hari itu.
11.00 Halte Pasar Rebo, penumpang
yang naik pun semakin sesak.
12.00 Ganti bus di halte Kampung
Melayu
12.40 Halte Pademangan, turun dan
Fifinya terlihat berlarian mengikuti arah menuju Mangga Dua Harco.
Terdengar suara sirene kereta api,
saat baik untuk menyebrang jalan yang lebar itu.
Rupanya terdapat dua kereta yang
melintas sehingga agak lama mobil- mobil tertahan dan menyebrang jalan tidak
perlu berlari.
13.00 Kios komputernya pak Andi di
Harco Mangga Dua lantai 2 blok A.
Pak Andi langsung menerima lap top
itu dan dihidupkan yang memang agak lama prosesnya.
Akhirya kamputer saya tinggal sebab
Fifi nya minta shalat Dzhuhur terlebih dahulu.
13.30 Setelah shalat di basement
Harco langsung menuju kantin untuk makan siang,
memesan tiga jenis lauk, sayur daun ubi, tempe orek dan sambal goreng
kentang, diberikan di piring saji dan sendoknya dua.
Setelah dimeja berhadapan dengan
Fifi mulai dibuka tas berisi air minum dan nasi dua tempat, makan dengan lahap.
Lha saat membayar itulah ada
kejadian, sudah di bayarin dengan mbak- mbak berambut panjang yang duduk disitu
pak,
Wah saya tidak mengenal dan tidak
tahu, apakah tamu di Harco ini atau Pemilik/pegawai salah satu langganan
komputer yang sering saya beli barangnya.
Iya pak tapi sudah dibayarin pak,
kata pelayan kantin maan itu menolak uang yang saya sodorkan.
13.40 Dilantai dua Harco dan pak
Andi yang menangani perbaikan komputer itu akan mengambil komputer ini dan akan
digantikannya dengan komputer yang baru, ini memang betul2 rusak pak, katanya.
14.00 Halte Pademangan dan disini
Fifi tidak dikenai pembayaran tiket.
15.00 Halte Cawang, kerena penuhnya
busway langsung masuk tol.
15.50 Halte Kramat Jati
15.55 Halte Pasar Rebo
16.00 Shalat Ashar di masjid Kampung
Rambutan
16.20 Mompa ban depan sepeda motor
yang mulai berkurang anginnya, memang kemana- mana sekarang membawa pompa tekan
dan olie cadangan.
17.00 Pasar Cileungsi Fifi minta
sepatu sekolah warnah hitam.
17.55 Masuk rumah beberapa saat
sebelum adzan Maghrib berkumandang.
Rabu, 26 Juni 2013
13.00 Mencoba mencari jalan keluar
dari pengumuman yang muncul di layar komputer bahwa modem Esia Mad X sudah
habis masa promosi kuota internetan sebesar 2 Giga, padahal masa pemakaian baru
dua minggu.
Usaha ini gagal sebab sudah di kunci
dari operatornya, kekecewaan bahwa singkat sekali masa bonusnya, memang bonus
berlaku dua bulan kalau ngak dipakai, cepat sih cepat.
14.00 Terjadi disharmoni pada pola
pikir, kecendrungan menyalahkan orang lain, dan berusaha untuk kembali normal,
luar biasa berat.
14.30 Membaca Al-Quran surah
Al-Imran untuk mencari motivasi
14.40 Motivasi didapat bahwa saya
terkena Depresi Ringan, dengan ciri menyalahkan diri sendiri, memang semenjak 8
hari istri di Sulawesi Selatan kota Pangkep, pola pikir sering terganggu.
14.45 Kalsium, saya ingat kalsium
untuk mengurangi depresi yang lagi melanda ini, ditempat penyimpanan bahan
makanan masih tergeletak kacang ijo sekitar 8 ons, sewaktu saya rendam kacang
ijo itu terjadi pengambangan sebesar 30% nya, banyak juga kacang ijo yang
dibuang kerena sudah hilang bagian tengahnya kerena dimakan kutu.
Cuci kacang ijo dan rebus di presto
dan matang, didinginan, tekanan hilang, di blender.
15.16 Ashar datang
Makanan sesudah shalat sore ini
adalah blenderan halus kacang ijo dan
teh panas, Alhamdulillah beberapa menit setelah itu otak kembali
beroriantasi positip kembali, ada lima gelas blenderan halus kacang ijo itu
dimakan dan didorong dengan teh panas, efeknya metabolishme badan meningkat,
dan bisa diajak menghafal sebagian ayat Al- Quran.
Fifi mau melakukan hal yang sama
sehingga ada motivasi baru bagi Fifi yang delapan hari ini terlihat sedih
melulu seberangkat mama nya ke Pangkep Sulawesi Selatan.
Jumat, 28 Juni 2013
04.34 Bergegas ke musholah yang agak
jauh untuk memimpin shalat Shubuh yang rakaat pertamanya ada sujud tilawahnya,
pada saat imam shalat membaca surat
Al-Quran dimana terdapat kandungan sujud tilawah, ya imam shalat harus
secepatnya sujud tilawah yang diiringi dengan makmum.
Setelah shalat dan zikir singkat,
langsung memberi tausiah dimana topik pembicaraan pagi ini adalah hadis untuk
tidak mendekatkan jarak puasa sunnah dengan puasa wajib, berarti dua minggu
setelah nifsu Syaban adalah tepat.
Makmum shalat sedikit aja ngak
sampai sepuluh orang, dan diantara makmum ada yang batuk, sehingga setelah
shalat sewaktu berjalan ber iringan keluar musholah, saya bilang, batuk
demikian pak, kalau dibiarkan akan menjadi brochitis, tetapi dengan meminum
perasan jus mengkudu batuk ini akan hilang.
05.00 Ya ya ya ya anak- anak ( Yasin
dan Fifi ) belum bangun tidur, dengan sedikit percikan air mereka bangun untuk
mengerjakan shubuh yang sudah dari tadi menunggunya.
06.00 Mempersiapkan bakar kukus
beberapa potong tahu, beberapa butir bakso, beberapa hati ayam dan seiris
daging untuk Fifi.
Mengambil ide dari Papua yang
namanya masak bakar batu, yang pada intinya ya dikukus juga, cuma mengambil
lubang di tanah, semua makanan di benamkan disitu, dan di bungkus dengan daun
pisang untuk kebersihannya.
Lha kalau dirumah semua bahan lauk
itu setelah dicuci, dimasukan kedalam panci berlapis, dan ditutup dengan
penutup kaca yang cukup berat, kerena panasnya semua bahan makanan tadi
mengeluarkan uap air, dan uap air itu yang mematangkan, sama sekali tidak ada
menggunakan minyak kelapa.
07.00 Mengerjakan jus sayur,
Mengkudu, tomat, kacang panjang.
Luar biasa yang namanya minuman ini,
saktinya itu lho.
08.10 Shalat Dlhuha
08,30 Sarapan dengan teman sambal
terasi untuk penggungah rasa tahu bakar, bakso bakar dan hati ayam bakar.
09.10 Bermotor bersama Fifi.
Melintas jalan Desa Mampir yang
sekarang ramai sekali.
09.35 Bank TPN Kantor Cabang
Cileungsi, terlihat kasir sedang mempersiapkan sehingga harus menunggu.
Sempat menjumpai pensiunan AL
berjenggot putih panjang berusia 70 tahun terdengar ia komplin mengapa hari ini
bank pensiunan kok buka, terlihat laison BTPN datang menjelaskan.
Kami buka setiap hari pak demikian
sedikit terdengar penjelasan laison bank.
Saya berusaha mendekati untuk
salaman sambil berkata, sama- sama mengambil pensiunan pak, tidak sama, wong
saya mengambilnya tanggal 5, saya hanya tersenyum sambil bermotor bersama Fifi
yang tidak mau tinggal di rumah.
10.00 Bank Muamalat Kantor Cabang
Cileungsi untuk menyantuni yatim NTT-TTS
Agaknya yang sudah antri banyak
sekali sehingga di tunggu saja.
Kasir cuma satu dan yang antri
banyak, tadi ada keinginan untuk pindah bank Muamat di Kranggan, tapi lebih
memilih disini kerena familiernya, entah dimana shalat Jumat sebentar lagi.
10.45 Nama dipanggil untuk menemui
kasir Bank Muamalat.
10.47 Bermotor di Kecamatan
Cileungsi, kota kecamatan yang semakin tak menarik, dengan simpang siurnya
kendaraan yang, yang mana jalur jalan
mempertahankan jalan desa yang lama
11.30 Shalat Jumat di masjid didalam
kompleks Yayasan PB Sudirman Cijantung, suatu tempat yang pas benar, sebab saat
ini Fifi menyertai untuk Jumatan, perlu bangku untuk duduk dan udara nya
sedikit sejuk, lha masjid ini memberikan semuanya, tempat yang bagus.
12.30 Fifi sudah terlihat berdiri
diujung selasar masjid di arah keluar, dan saat menghampiri motor, e e e ban
depannya kempes, tenang, kan selalu membawa pompa tekan, memompa dahulu sebelum
berjalan.
12.45 Melintas Flyover Pasar Rebo
13.35 PMI Kramat
13.45 mendaftar donor darah
13.55 Registrasi sambil mengukur
kadar Hb, Hb saya 13.6
13.07 Teh hangat
14.05 Ruang tunggu Donor Darah
14.50 Makan mie bersama Fifi sebelum meninggalkan PMI Kramat.
15.25 Shalat Ashar di Cawang
kompleks Angkutan Kodam Jaya
16.00 Carefure Kramat Jati untuk
mencari ayam korting, ternyata ngak ada berarti tadi salah baca di kompas (
malam hari setelah dirumah kembali membuka halaman kompas ternyata kortingan
berlaku untuk penjualan jam 21.00 akh beli ayam kok tengah malam, ngak usah
makan ayam juga beresss ).
17.00 Saat melintasi Giant
Supermarket di Nagrak, menyempatkan diri untuk masuk, motor diparkir jauh di
pinggir jalan, berlari- lari kecil bersama Fifi, untuk melemaskan kaki Fifi, kan
dari tadi bermotor terus.
18.10 Masuk rumah.
08.00 Sarapan pagi ini berdua dengan Fifi, Yasin tidak mau makan
bersamaan, sebelum sarapan tadi sempat memetik daun pepaya dan langsung cuci
dan di masukan dalam panci tertutup, masak sebentar daun pepaya sudah layu dan
enak dimakan, lauknya adalah ikan patin yang dimasak semalam dengan tomat yang
banyak.
Kucing di rumah sangat senang di beri percikan ikan patin.
Sebaliknya Fifi dan Yasin ngak mau menyentuhnya, ngak enak katanya.
11.30 Persiapan shalat dzhuhur dengan membersihkan WC yang lama ngak
dibersihkan, putih bersih jadinya, mandi bersihkan badan dan selesai malahan
terdengar adzan shalat dzhuhur.
13.00 Berangkat memenuhi undangan perkawinan tetangga RW sebelah,
Perkawinan cukup meriah dengan musik yang sudah terlatih, hanya saja tidak
sempat menunggu lama maka ngak sempat mendengar lantunan lagu- lagu yang
dinyanyikan.
14.00 Saat baru pulang menghadiri perkawinan tetangga di RW sebelah,
Fifinya menangis sebab ingat mamanya, di undangan tadi Fifi ditanya dengan
teman- teman pengajiannya mama nya Fifi,
kok pinter ngak nangis mama pulang ke Makassar.
Kalimat ini mungkn yang berkesan sehingga sampai dirumah yang sunyi hanya
tangisan Fifi saja yang memenuhi ruangan.
14.30 Cukup panas udara ini,kehidupan yang mendadak sunyi, diam dan
membisu, terlihat wajah apatis terhadap kehidupan, hak mereka untuk melakukan.
07.30 Berangkat menuju Resepsi
Pernikahannya Anak pertama nya adik kandung.
09.10 Memasuki ruangan ternyata baru
saja selesai acara akad nikah.
Mata mencari seruat wajah sang adik
yang menikahkan putranya, tidak di jumpa.
Langsung saja kepelaminan sebelum
acara akad nikah dibubarkan untuk foto bersama, ternyata tustel kamera yang
selama ini digunakan memorynya penuh, sehingga tidak bisa merekam gambar.
Jumpa adik, yang menikahkan putranya
didepan pelaminan.
Bersilaturahmi dengan besannya adik,
adik laki yang menikahkan anak lakinya si Vebi menikah dengan gadis Tegal putri
ketiga bapak Supardi, rumahnya di Tebet
Timur dekat taman honda, dan ada anak muda bersama anak kecilnya, ternyata anak muda ini anak keponakan menantu bapak Supardi. ternyata ia orang Tegal Timur, wajah - wajah
etnis Tegal terlihat
Saya seperti bertemu saudara 1000
orang, tinggal tanggung jawab saya bagaimana.
09.40 Berjalan keluar menuju tempat parkir motor, jumpa dengan wajah yang
seragam, karakter yang hampir mirip satu sama lainnya, ada terasa canggung,
langsung mendadak, sebab anaknya adik kandung menikah dengan mereka yang
berasal dari Tegal.
Sederhana dan sangat terbuka, suatu keunggulan suku bangsa suku bangsa
Nusantara, berbeda sekali dengan pendatang walau sudah berbaju batik untuk
mencitrakan dirinya sebagai bagian dari Nusantara, rakus dan tamak yang
terbayang pada wajah mereka.
Memindahkan motor dari parkir
bersama tukang ojek di depan penjagaan kompleks TNI Angkatan Udara
09.50 Menunggu melepas lelah di
samping kiri ruang pesta perkawinan yang masih di sibukan persiapan ruangan dan
sajian katering pesta
Sibuk dengan silaturahmi, ada anak
muda namanya Wahyu, dia adalah keponakan pak Supardi.
Menurut informasi bapak Supardi ini
adalah keluarga besar etnis Tegal di Tebet.
Semangat untuk menyambung tali
silaturahmi ini terkadang tidak mendapat perhatian yang setimpal dari pihak
yang ingin di sambungi, atau yang akan di silaturahmiin, umumnya yang harus
dijaga adalah jangan sampai masuknya kita menjadi pemikiran bagi mereka, halus-
halus saja seperti desir angin.
11.00 Acara tematen masuk ruangan dengan jalan beriringan.
Saat ini terpikirkan mengapa ibu
kandung saya sebagai ibunya adik saya laki-laki yang menikahkan anaknya pagi
ini kok tidak dalam deretan atau barisan pengiring penganten, tidak cukup
berharga kah ibu ku.
itulah yang sedikit menjadi
pemikiran.
11.30 Dapat penghormatan saya dengan Fifi sebagai orang pertama yang memberi ucapan selamat, Subhanalloh, naik ke panggung dibawa seribu sorotan mata orang yang ingin tahu, setelah itu berfoto bersama dengan orang tua kemanten, dan turun kembali ke titik dimana tadi berdiri berdua denagn Fifi, Fifi sudah bisik-bisik, pa kalau sudah salaman kan boleh makan, jangan dulu elum ada temannya, jawabku mencegah Fifi untuk mendekati hidangan makan perhelatan nikahan.
12. Tidak terasa waktu berjalan sedemikian cepatnya, saatnya shalat dzhuhur pun tiba, mencari Musholah untuk shalat Dzhuhur, fasilitas kompleks pengantenan angkata udara di Pancoran cukup baik, ada musholah.
13.00 Satu meja dengan adik dan
besannya adik.
13.05 Meninggalkan mereka yang
sedang ramai, adik, jam 21.00 terbang kembali ke Surabaya.
13.10 Menyusuri jalan Pasar Minggu
yang ramai sekali, langit tertutup mendung.
14.00 Jalan Kesehatan Cijantung yang
tadi pagi ramai sekali sampai motor ngak bisa lewat, siang ini para pedagang
yang memadati jalan mulai membongkar jualannya.
14.25 Tiba- tiba ngantuknya datang
sangat sangat ngantuk, masuk ke loby masjid Iprija dan langsung merebahkan diri
14.35 Tersadar dan badan sudah fit
lagi.
14.36 Bermotor lagi menyusuri jalan
Arundina.
15.30 Shalat Ashar di masjid
Cibereum Cileungsi.
Melintas di Samic lancar- lancar
saja
16.00 Masuk rumah.
Kehidupan yang bukan milik kita, kehidupan yang
menghapar datar untuk memudahkan pencapaian, paling sedikit jangan di matikan,
niat- niat baik untuk tetap menjaga kehidupan ini berjalan dengan indahnya,
jangan dikotori dengan nafsu- nafsu jahat yang memang sudah bersarang di hati
kita, syetan itu sih hanya mewiswaskan saja, atau ngipas- ngipasi biar membara
nafsu jahat kita setelah membara luar biasa marahnya naik pitam, syetan pergi
sambil tertawa dan dia bilang siapa suruh ngikutin, dasar goblok.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan