Kamis, 1 Agustus 2013
05.05 Saat sehabis shalat Shubuh,
badan merasa tidak sehat, belum sampai parah sih, sepertinya ada ngak beres di
pencernaan, seperti merasa masuk angin, rasa nek minum susu SKM masih terasa,
sedikit pusing, perlahan ambil posisi baring, baca shalawat Rosulloh hingga
ngantuk mendatangi, masih berpakaian sholat lengkap, dan tak lama kemudian
lelap dalam tidur.
06.35 Istri datang membangunkan
sebab penerangan kok masih menyala terang, masih terdengar ucapan istri, lho
kok berpakaian lengkap, tetapi saat sadar, terasa badan fit sekali, mencoba
ingat dimana sumber virus yang menyebabkan saya tak berkutik tadi pagi, wah
sprei nya anak- anak, sebab sehabis sahur tadi sempat berbaring di kasurnya
anak- anak.
Langsung bangkit dengan semangat baru,
lepas sprei tidur, sarung bantal, semua yang berhubungan dengan kasur, rendam
dalam air, kemudian membangunkan anak- anak untuk diambil sprei dan selimut
serta sarung bantalnya, rendam juga, dan tak lama kemudian mencuci sebagian,
dan sebagian dilanjutkan istri.
07.10 Shalat Dlhuha.
07.30 Terjadi pelemahan lagi.
09.00 Berangkat bersama Istri untuk
ngurusin uang pembelian pakaian Masa Orientasi Studi Astari di Makassar.
09.40 Bank Mandiri Cileungsi, wadow
wadow yang antri didepan kasir dapat nomer 125
Putuskan pindah Bank.
10.55 Mampir di masjid Kecamatan
untuk mengantar Takjilan buka puasa maghrib nanti, takjilan hari ini berupa
kurma.
11.30 Bank Mandiri Kranggan, dapat
antrian ke 64 menuju kasir.
12.01 Shalat Dzhuhur di masjid Jamie
At-Taqwa, Kranggan Wetan Kec Jatisempurna Bekasi, masjid ini adalah masjid
terdekat dari Bank Mandiri Kranggan, tidak ada alasan menunda shalat untuk
mempertahankan antrian.
12.19 Kembali lagi ke Bank Mandiri
Kranggan nomer antrian masih 29 antrian lagi menuju kasir, luar biasa
13.00 Antrian di depan masih 9 orang
menuju kasir.
13.10 Masih 7 antrian dari kasir,
umumnya orang mengambil uang dari pada memasukan uang.
Soal antrian yang membludak seperti
hari ini, ada baiknya di depan pintu awal diberi tahu anda di antrian nomer
sekian, sehingga kalau customer mau mencari alternatip bank mandiri yang lain
masih memungkinkan.
13.20 Masih diurutan ke 4
Pemuda berwajah sangar diurutan ke
tiga didepan saya tidak menyangka jikalau lebih dua jam dia mengantri menunggu
giliran bertemu dengan kasir untuk menabung yang tidak seberapa banyak.
13.40 Baru dipanggil kasir.
14.00 Meninggalkan Bank Mandiri.
15.00 Masuk Rumah.
16.00 Tidak menyangka jikalau
penghitungan dan aktifasi ke siap siagaan menjelang H-7 Iedul Fitri tahun ini sudah mulai.
Dari laporan pandangan mata RRI Pro
V Fm di Nagrek lancar
17.00 Dari Radio Al Shinta
Yang menonjol berita kehilangan,
manusia hilang, kunci hilang, dan buku kir mobil hilang.
17.25 Radio Al Shinta,
Jumat, 2 Agustus 2013
01.00 Membaca
Al-Quran memasuki surah
Al-Duchan mendekati akhir jus 25.
01.30 Shalat Lail
02.00 Meninggalkan masjid Al-Taqwa,
penjaga masjid yang sengaja di bangunkan untuk mengetahui bahwa masjid akan
menjadi sepi kembali sepeninggalannya anak- anak, istri dan saya.
Saat di halaman masjid sempat juga
si penjaga masjid bertanya bagaimana menerbangkan orang berlima untuk pulang di
tengah malam.
Fifi yang didera ngantuk naik
terlebih dahulu dan ibunya, motor bergerak cepat mengantar Fifi hingga diujung
gang Geboy.
Disini Fifi dan ibunya turun dan
dianjurkan untuk menunggu, motor kembali ke masjid menjemput Tyas bersama
Yasin.
17.25 Saat mengantar Takjilan di
masjid Al-Taqwa, sewaktu memasuki ruas jalan raya Cileungsi- Gandoang, terlihat
arus kendaraan roda dua yang cukup konstant mengalir dari arah Jakarta.
Sewaktu pulang akan menyebrang
jalan, lho susahnya bukan main, baru menyadari sewaktu ada sepeda motor yang
menepi untuk memperbaiki tali pengikat bawaannya, seperti mudik pikirku, oh ya,
inilah mudik, pasukan mudik sudah keluar dari rumahnya, mudik jikalau lewat
sini berarti mudik di Jawa Barat bagian Barat.
Membicarakan mudik sesaat hati ini
trenyuh juga, Allah SWT tempat ku mengadu, cukuplah saya menerima apa adanya,
lelah rasanya dunia ini, biarlah mengantar Takjilan di masjid bisa meningkatkan
Takwa kepada Allah SWT.
Sore semakin menjelang, sudut gelap
sisi desa sudah mulai meredup kehabisan sinarnya.
Motor tua tetap berjalan,
meninggalkan jejak dari rumah ke pintu masjid dan balik kerumah.
Bergeraknya waktu dari detik ke
detik berikutnya sepenuhnya milik dan sepengetahuan Allah SWT.
Ada rasa takut melintasinya, takut
memasuki massa kemiskinan dalam usia pensiun.
Sabtu, 3 Agustus 2013
09.00 Saat bermotor dengan istri,
sempat memperhatikan rombongan pemudik yang memilih berangkat pagi ini,
bermotor, berboncengan dan barang bawaannya banyak.
Di pasar banyak yang dibeli,
terutama bahan untuk brongkos, antara lain, kacang tolo membeli hingga dua
kilo, manisa atau sebutan orang sini labu siam sampai 4 kilo, kacang panjang 2
kg, pisang 6 sisir, dan lainnya terdiri, telor, jamur kuping, tomat, pare.
Terutama sewaktu memperhatikan bahan
untuk membuat brongkos yang sekarang ada adalah kacang tolo dan labu siam, labu
siam sebegitu banyaknya akan dijadikan bahan brongkos, brongkos ini membutuhkan
daging dan tulangan, dua poin ini yang belum hadir, entah saat lain.
Fifi saja yang paling semangat
menghadapi lebaran tahun ini, dua hari yang lalu mencuci karpet, sampai saya
putuskan cukup jangan dilanjutkan biarkan bapak yang mencuci sambil mencari
waktu, akhinya dibilas malam dan ditiriskan dan kemaren pagi dijemur dan sore
hari kemaren karpet bersih sudah dipakai lagi.
Pagi tadi sewaktu berangkat ke pasar
juga di ingatkan, brongkos pak, brongkos.
17.00 Fifi ikut mengantarkan
takjilan untuk dua masjid, biasanya ngak mau ikut, sekarang ikut, penutup
hidung sudah dipasang dan motor pun bergerak.
Dijalanan Fifi melihat sendiri
ramainya kendaraan motor untuk pulang mudik, Fifi tidak berkomentar terhadap
pengendara motor yang mudik itu.
17.45 Masuk rumah.
17.47 Meramu buah mengkudu cukup
banyak, tomat agak banyak, daun sawi,
wortel dan buncis banyak sekali, blender, peras, tiba-tiba terdengar adzan
Maghrib, dua gelas langsung minum, yang dapat bagian satu gelas, beberapa saat
kemudian kehidupan enak dirasa, hidung tidak berat lagi.
Minggu, 4 Agustus 2013
00.01 Masih itikaf di masjid Al-
Taqwa Kampung Mekarsari, tetangga desa Gandoang, Cileungsi Bogor.
02.00 Pulang dari Itikaf, istri
menggigil kedinginan, udara mendadak dingin.
Sementara pemantauan lalu lintas di
jam begini masih terlihat bus Budiman bus antar propinsi melintas dengan
beriringan sepeda motor dan mobil pribadi yang pulang mudik menghindari
kemacetan.
Seperti diketahui ruas jalan
Cileungsi bisa menuju Jonggol, Cianjur dan bertemu jalan raya utama Jakarta
Bogor di kecamatan Ciranjang Cianjur, terus menuju Padalarang, Bandung,
Tasikmalaya, Purwokerto, Joga, Surabaya, Banyuwangi.
Sejauh ini pemantauan mudik di
harian Kompas jumlah pemudik yang meninggal sudah wafat 12 jiwa, Innalillahi
Waina Illaihi Roziun, apapun alasannya.
07.10 Shalat Dhluha
08.00 Bermotor sendirian menuju agen
penjualan XL di Cileungsi untuk menghidupkan XL internetannya yang udah dibeli
paket 5 gb.
09.00 Lelaki muda usia itu sedang
menjaga warung makanan yang bukan warungnya, sebab pemuda itu agen penjual
pulsa dan warung pulsanya dijaga dengan adik perempuannya, sedangkan sipemilik
warung makanan terlihat sedang tidur.
Sementara itu apa yang terjadi
dengan Hp saya, dengan pemuda itu, Hp Samsung saya di utak atik untuk
terkoneksi internetannya.
Akhirnya terhubungkan juga.
10.00 Di SPBU Cibubur, untuk
menukarkan kartu diskon Giant Supermarket yang masa berlakunya terbatas hingga
7 Agustusan.
Kartu diskon bahan bakar itu hanya
berlaku untuk bahan bakar jenis Pratamax, apa boleh buat, motor jelek ini di
isi bahan bakar mobil canggih.
10.10 Saat mengendarai motor yang
berbahan bakar Premix ini, motor jalannya kencang sekali.
10.30 Pasar Cileungsi untuk membeli
tahu, dan bumbu untuk masakan daging, dan telor.
11.00 Masuk rumah.
17.30 Saat yang kritis, bahan
membuat jus sayur sudah tersedia banyak tetapi blenderannya kembali ngadat,
terasa sekali ada pertolongan darurat dari Allah SWT,blenderan itu hidup, dan
saat berbuka puasa Ibunya bisa minum jus sayur untuk melawan sakitnya.
Senen, 5 Agustus 2013
Gurauan Para Pensiunan
03.45 Setelah selesai shalat
tahajud, mendengar panggilan dari pak Suparman guru bahwa dia ada sahur di
musholah, saya bergerak keluar rumah malam itu untuk
men datangin musholah,
Kalau mau Itikaf jangan di musholah tapi di masjid.
akhirnya dapat bagian rendang,
rendang satu biji di bawa pulang, sampai dirumah di bagi tiga, anak- anak yang
makan sahur dapat tambahan lauk 1/3 bagian rendang.
Sahurnya semakin bersemangat,
rendang secuil juga rezeki sepengetahuan Allah SWT
06.00 Akhirnya tuntas cucian baju,
sebelumnya dipikirkan mau dikerjakan malam, apa pagi sebelum sahur, apa setelah
sahur, akhirnya terpilih sesudah shubuhan.
06.30 Kompas harian hari ini menulis
sudah 72 jiwa melayang para pemudik yang meninggal belum sampai ke tujuannya.
Innalillahi Waina Ilaihi Rojiun,
Saya atas nama Negara Republik Indonesia, mengucapkan Belasungkawa sedalam-
dalamnya semoga Allah SWT mengampuni segalah dosanya, menerima segala amalannya,
dan nyawa yang melayang hari ini memicu kami dengan segenap jajaran anak bangsa
akan bekerja lebih baik untuk menghadirkan public service perjalanan mudik yang
tidak membahayakan, murah dan nyaman.
07.30 Bermotor bersama Tyas ke BTPN
Cileungsi, suasana jalan di Desa Mampir sepi, rupanya para karyawan pabrik
sudah diliburkan sejak hari sabtu kemaren.
08.00 Saat memasuki Bank Tabungan
Pensiunan Negara BTPN Cabang Cileungsi Tyas nya yang ikut bermotor ke bank itu,
mengambil nomer antrian di angka 17.
Sepagi ini sudah dapat antrian
diatas sepuluh sehingga saya tanyakan ke Satpam buka jam berapa tadi pagi, jam
tuju jawabnya sambil menahan ngantuknya.
Nomer di depan kasir 08.
Tetapi hanya selang beberapa menit
dibelakang, banyak para bapak pensiunan yang datang mengambil nomer, tidak
sampai tiga puluh menit nomer terakhir yang diambil nasabah pensiunan sudah di
nomer 35.
08.35 Seakan serius tetapi tidak,
bergurau dengan para pensiunan yang mulai lupa- lupa sedikit memorynya, yaitu
dengan cara bapak pensiunan yang duduk di samping saya, di foto diam- diam.
Hasil foto tadi di sodorkan
kepadanya, diperbesar ukuran nya, diiringi kalimat mencari, kemaren sewaktu
saya jumpa dengan pak ini yang punya bapak itu, ini pak foto nya barangkali
bapak kenal, Hp yang memuat gambar perbesaran wajah bapak itu dari samping saya
sodorkan ke dekatnya, di terima, dan dia mengangguk- angguk, katanya,
sepertinya saya kenal, sambil menunjukan raut muka yang berfikir mengingat-
ingat wajah di gambar Hp itu.
Suasana nya jadi hening, tidak tahan
dengan situasi demikian tetangga duduk bapak tadi menghardik bapak itu, lho
fotonya sendiri kok ngak tahu, bapak ini, Menunjuk ke arah saya, memotret bapak
diam- diam, kemudian hasilnya diperlihatkan, kok ngak kenal.
Bapak tadi tersenyum sambil berkata
perlahan, apa betul itu wajah saya, sambil perlahan- lahan dibukanya kartu
anggota pensiun dan diperlihatkan kepada saya, fotonya dengan kumis yang lebat
( dahulu sebelum pensiun, sekarang sudah habis tercukur halus ), ini baru foto
saya, beberapa pensiunan yang menunggu juga ikut melihat dan tertawa pun tak di
tahan lagi, ramai jadinya.
Wajah yang sekarang berkeriput
ketuaan tak di akuinya, wajah yang masih nempel di memory nya adalah wajah
sebelum pensiun.
Saat menyebut kemana kumisnya yang
lebat itu, di menunjukan sesuatu ke arah bawah, turun ke bawah katanya.
09.00 Bank Mandiri Cileungsi, Bank
ini tutup, hanya kegiatan ATM nya saja yang buka, Tyas sedang berurusan dengan
ATM untuk membayar uang perkuliahannya.
09.15 Bermotor menuju Lottemart
Fatmawati Jakarta Selatan.
Lalu lintas yang cenderung sepi di
kota Jakarta malahan membuat perasaan tidak enak, seperti menghadapi perubahan
dari bahagia menjadi bencana.
10.25 Lottemart Fatmawati.
10.50 Bagian penjualan daging,
telihat daging sapi yang dijual dengan harga 66500 masih mengandung banyak
lemak, sehingga tidak di beli.
Tetapi ayam yang 21900 langsung
dibeli sebanyak lima sebab diperhitungkan ngak usah hari raya, sahur nanti
malam juga ngak ada lauknya.
11.00 Di kounter kontainer yang 52
liter dijual 49900 dari harga normal 74500, beli satu.
11.18 Di depan Kasir Lottemart
Fatmawati.
11.30 SPBU di ruas jalan Simatupang,
isi bensin.
12.15 Shalat Dzhuhur di musholah
depan Cijantung Mall di sisi jalan Jakarta-Bogor
13.00 Pasar Cileungsi untuk membeli
pesanan istri kalau daging ayam sudah di dapat, yaitu membeli bumbu opor ayam,
membeli bumbu basah, membeli santan kemasan dan parutan tiga butir kelapa.
14.00 Masuk rumah
Selasa, 6 Agustus 2013
00.01 Masih Itikaf di masjid Al-Taqwa,
Mekarsari, tetangga dekat desa Gandoang, Cileungsi Bogor.
00.10 Memasuki jus 30 Al-Quran
bacaan suci.
Semakin terasa sedih sebab harus
berpisah dengan Ramadhan, berpisah dengan kesibukan mengirim takjil buka puasa
ke masjid.
01.00 Tiba- tiba gangguan datang
ingin buang air kecil padahal Al-Quran mau dihatamkan tinggal beberapa lembar
lagi.
Berwudlhu setelah ke toilet, setelah
itu masuk lagi dalam bacaan suci Ayat- ayat suci Allah SWT, suara sudah sangat
sarau, serak dan batuk, dan
01.12 Bacaan Suci Al-Quran 30 Juz
telah selesai di baca, langsung sujud dan berdoa, doa yang susah mendapatkan
waktunya, situasinya, keadaannya, dan tempatnya, doa yang harus ditempuh dengan
perjuangan dahulu baru berdoa, doa bukan asal doa, doa yang tidak berhubungan
dengan waktu dan situasi, doa semau- maunya, tidak begitu doa itu.
Sebab saya menghendaki doa yang
terkabulkan, doa yang diterima, doa yang mensejahterakan baik diri sendiri,
anak, istri, ibu dan ibu mertua, negara dan ke ilmuan dan ke jujuran
profesional yang di sandang, doa yang menjadikan negara Republik Indonesia
memegang kendali atas perjuangan Dunia untuk mencari keseimbangan baru membeban
manusia diatas 8 milyard, tanpa satu peluru melukai hati rakyat
Doa yang menggetarkan langit dan
para Ruh dan para Malaikat yang ikut mendoakan agar tetap berjalan diatas
perintah Rosululloh Nabi Mulia Muhammad SAW.
Doa yang mengutamakan Keindahan,
Keberkahan, Ke besaran Allah SWT.
Amien.
ALLAHUAKBAR.
01.30 Meninggalkan Masjid
Sebab motor hanya satu, ibunya dan
Fifi diantar dahulu sampai di ujung gang, dan balik lagi mengambil Tyas dan
Yasin, dan nyambung lagi sampai masuk dalam rumah.
16.50 Mengantar takjilan buka puasa
pada masjid yang semalam digunakan mencari Lailatul Qadar.
Setibanya di masjid sempat
menyampaikan ucapan terima kasih sebab diijinkan untuk beritikaf satu keluarga
di malam ganjil di sepuluh hari terakhir.
21.30 Berkali - kali minum teh panas
untuk menutup rasa haus yang masih dirasakan.
Rabu, 7 Agustus 2013
Geram kemarahan, 212 jiwa anak bangsa meninggal
02.30 Terbangun untuk memasuki hari
puasa terakhir, Fifi males makan sahur, bangun tapi menangis dan minta tidur
lagi.
08.00 Mencuci motor, perlahan- lahan
menghanyutkan semua debu jalanan yang nempel.
09.00 Ketupat pertama mulai dimasak.
10.30 Ketupat kedua mulai dimasak
Memasuki Iedul Fitri dengan
kesederhanaan.
12.30 Bermotor bersama Fifi dan
Tyas, Fifi minta hari raya harus ada minuman Jelly drink, siang- siang kepasar
membeli minuman anak- anak Jelly drink, bumbu brongkos, tahu untuk brongkos,
kerupuk kelengkapan brongkos.
Pasar agak redup suasananya,
bagaikan nenek yang berkemas hendak pulang, sebab besok akan hari raya Iedul
Fitri.
14.00 Masuk rumah, dengan kesan sepi
sekali kota ini.
14.10 langsung mengerjakan tahu
untuk dipotong 1/16 pertahu, goreng kering, tenggelamkan di panci besar
mendidih kacang tolo dengan kuah daging, dan bumbu di oseng panas sampai matang
dan di tuangkan juga ke panci besar, setelah itu potongan labu siam di masukan
dan tutup dan di didihkan lagi.
Proses ini cukup lama, sambil
melewati waktu demi waktu lantunkan shalawat rasululloh.
17.30 Beberapa saat lagi Ramadhan
akan berakhir dan Insya Allah jumpa Ramadhan tahun depan, dengan tetap menjaga
kesehatan tubuh sebab bulan September bulan depan harus mengucurkan darah lagi
dengan judul donor darah ke 52 kalinya.
Menjadi orang yang aktif donor darah
harus tidak boleh sakit, segala tindakan di orientasikan menjaga kesehatan.
18.00 Buka puasa sederhana saja
dengan kurma.
18.30 Saat mengikuti sidang Isbath
satu syawal tahun ini, ada sedikit terkejut, terbaca di tulisan TV-ONE jikalau
mudik lebaran sudah mengantarkan nyawa 212 jiwa melayang, INNALILLAHI WAINA
ILLAIHI ROJIUN, keterlaluan negara ini, terlalu tidak perdulinya itu lho, apa
menunggu adzab Allah SWT untuk menghukum pemimpin- pemimpin yang menutup hati
dan pikirannya.
Duaratus dua belas orang itu apa
ngak banyak, bukan perang lho, bukan bencana alam juga, tidak ada tornado yang
nomplok di sepanjang pulau Jawa.
Tidak ada artinya kerja haha hehe
hoho, kelihatan sok begitunya, sidak dengan helikopter tetapi korban masih
diatas 212 jiwa, gimana sih cara berfikirnya, seperti orang yang suka puas
diri, saya sudah kerja pak, saya sudah kerja pak, tetapi bukti suatu kerja
dengan angka 212 meninggal adalah bukti kerja tak bermakna.
Bisa lah disebut autis dikalangan
orang- orang yang menduduki tanggung jawab menjaga negara ini untuk tetap
eksis, angka 212 sudah terjadi langsung saja putuskan strategi militer.
Nanti acara menuju balik ke Jakarta
jangan terbentuk korban 300 jiwa lagi, semua jalanan ditutup, serius.
Sepeda motor naik kereta atau kapal
laut. semua kerja keras untuk tidak terjadi korban 300 jiwa lagi.
Kamis, 8 Agustus 2013
00.01 Takbiran di Musholah dekat
rumah.
01.00 Masih takbiran membesarkan
Asmah Allah SWT.
02.00 Takbir dan tahmid di lafadkan
terus.
02.50 Shalat Al-Lail.
03.00 Pulang, di rumah istri sudah
bangun, kopi capuchino tinggal satu sanshet, jerang air panas dan gelas kering,
buatkan kopi untuk istri, kemudian ngantuk datang.
06.00 Masjid Jamie Baiturrahmah Desa
Gaok Gandoang, nuasa perdesaan, dengan aroma parfum 1970 an "Snowh " penampilan
sederhana dengan kekhusyuaan takbir melantun halus, pengeras suara yang parau
cenderung pecah suaranya.
Dominasi warna beragam, putih dan
kream dan diikuti warna coklat dan biru dan hitam.
Suara takbir masih mengalun syahdu
menyadarkan bahwa manusia tak sanggup sebagai pemimpin di negeri ciptaan Allah
SWT tanpa Al-Quran menjadi pegangan nya.
Terlalu banyak rekayasa pemikiran
sekuler yang mendudukan agama di pintu mihrab dan non agama di pintu formalitas
dan hasil akhirnya hanya gagal dan ummat yang peminum dan bunuh diri.
Minum itu untuk mencari happy mu dan
bunuh dirilah situ kerena itu nyawamu, tidak begitu Islam yang datang, ini bumi
nya Allah SWT, bukan bumi mu, jangan merasa berkuasa atasnya, kamu akan gagal
saja di dunia ini, Allah SWT menghendaki ke saksianmu bahwa Allah adalah Tuhan
Mu dan Nabi Muhammad SAW adalah Nabi mu.
09.00 Berdatangan orang untuk
bersilaturahmi.
11.00 Memenuhi imbauan seorang nenek
yang datang ke rumah, untuk saya dan istri agar mau berkunjung kerumahnya,
akhir siang ini menyempatkan waktu datang kerumahnya sambil membeli pulsa.
Ia seorang ibu, pensiunan guru, ber
kakak empat, bercucu delapan, dan siang ini banyak di datangi dengan banyak
cucunya.
Saya datang menghormati usianya yang
memasuki pensiun dan pernah jumpa di BTPN Cileungsi sebagai sama- sama pensiun.
Pulsa didapat setelah mencari lebih
dari 3 tempat penjual pulsa.
Siang ini cukup panas.
21.30 Terlihat ada mobil memasuki
jalur jalan panjang kompleks perumahan.
Betul juga mobilnya Erik.
Saat mobil itu berhenti terlihat
seseorang unjuk salam, saat saya mengenali Erik, saya lupa, sebab enam bulan
tidak jumpa, aktif di SMS aja.
Erik membawa istri dan dua anaknya
yang masih bayi, satu bayi orok dan satu bayi besar.
Istri menggendong bayi itu sementara
orang tuanya mulai mengudap brongkos panas dan irisan ketupat.
Si bayi besar tersadar, ia menangis,
tangisan bayi yang dirasa lucu.
Kesibukan berikutnya adalah
memasukan brongkos panas dalam plastik sebanyak dua kantong dan dibawakan ke
Erik saat ia mohon diri.
22.00 Tamu di malam hari di Iedul
Fitri hari pertama, Erik , pulang dari rumah.
Jumat, 9 Agustus 2013
05.30 Lari- lari bersama istri
setelah sekian lama tidak berlari.
18.30 Saat membuka harian Republika
Online, korban jiwa selama mudik sudah 276 jiwa melayang, Innalillahi Waina
Ilaihi Rojiun, akupun seperti bego juga jadinya melihat kematian yang sentrul-
sentrul di depan mata, tanpa bisa berbuat banyak.
Ya Allah SWT tolonglah mereka,
hentikan mati sia- sia ini Ya Allah SWT, hukumlah orang di belakang kematian
besar ini Ya Allah SWT.
Sabtu, 10 Agustus 2013
05.30 Lari pagi sendirian saja sebab
ibunya lagi demam, demam semenjak lari kemaren pagi.
14.00 Berangkat bermotor bertiga,
saya, Fifi dan Yasin, ibunya kurang enak badan, dan Tyas menemani ibunya,
bermotor untuk silaturahmi hari raya Iedul Fitri ke rumahnya bapak Iskandar
Kamil, Mayjend, purnawirawan.
Rumahnya di Kompleks MABAD - AD
Rawabelong Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
15.19 Saat sore sudah menjelang,
membelokan motor ke arah kanan jalan, jalan yang menghubungkan kelurahan
Kramatjati dengan kampung Makkasar, sebab disana diujung jalan nya ada Masjid.
15.20 Adzan Ashar terdengar dan
sudah berwudhlu, Yasin dan Fifi juga sudah berwudlhu.
15.22 Ashar
15.27 Bermotor di ruas jalan
Kramatjati, Celilitan dan Cawang.
16.00 Jembatan Semangi, DPR-RI,
Slipi.
16.15 Rawabelong, masuk, kompleks
Perwira MABAD.
16.20 Hanya ibu Iskandar yang
menerima sebab bapak Iskandarnya baru saja masuk istirahat tidur, sebab dari
pagi tamu ngak habis- habisnya.
17.30 Beberapa menit sebelum maghrib
tiba, bapak Iskandar mantan Hakim Agung itu terbangun, lho ada tamu dari jauh
ya, serunya perlahan.
18.00 Shalat Maghrib di musholah
depan rumah pak Is.
18.30 Meninggalkan kediaman bapak
Iskandar
19.05 Saat adzan Isya berkumandang,
sudah berada di Kramatjati dan langsung saja masuk ke Masjid yang shalat Ashar
tadi dilakukan juga di masjid yang sama.
20.00 Masuk rumah.
Minggu, 11 Agustus 2013
05.00 Silaturahmi kemana hari ini,
berkaitan Iedul Fitri, sejak pagi mulai menghubungi banyak orang untuk terutama
para pensiunan kementerian pekerjaan umum, dan semua menjawab tidak bisa
menerima kunjungan, ada yang akan menuju rumah calon besan, ada yang masih
mudik di Bandung, ada yang tidak bisa menerima kerena dirinya akan keliling
mengantar istrinya kerumah saudara- saudaranya, ya sudahlah.
08.00 Berangkat bertiga, saya, Yasin
dan Fifi melakukan kunjungan silaturahmi Iedul Fitri ke Larangan selatan -
Ciledug
09.00 Cijantung jalan kesehatan
dengan sisa- sisa pasar kagetnya yang masih mempersempit jalan raya.
10.00 Carefure Lebak Bulus, lalu
linyas lancar.
10.30 Pesanggrahan kecamatan
Petukangan, setelah itu bertemu jalan utama Ciledug- Kebayoran.
Lalu lintas sangat kacau, ada yang
aneh melihat prilaku masyarakat Petukangan hingga Ciledug.
Dari yang bermotor hingga bermobil,
rata- rata kepala angin, aneh, sebab mereka kan bagian dari masyarakat ibu kota
Negara.
Tapi sangat- sangatlah tidak
kelihatan ke utamaannya.
Suatu pertanda beberapa bulan lagi
ada orang yang di door di daerah ini, suatu akumulasi ketidak harmoni an, dan
beredarnya senjata api tanpa ijin, tetapi
semoga tidak terjadi, tidak ingin melihat Indonesia terpuruk dalam kelaliman.
Saya yang biasa bermotor di berbagai
tempat, sementara ini menyimpulkan perempatan Cileungsi adalah suatu wilayah
yang hukum di abaikan, ngak tahunya kawasan Petukangan hingga Ciledug lebih-
lebih an in lawloose.
Sangat tidak masuk akal, keanekaan
sosial kehidupan di Petukangan hingga
Ciledug tidak melahirkan ke arifan budaya, budaya tidak semata betawi saja, apa
sajalah yang penting bisa meletakan nilai luhur menjadi terhormat, tetapi
jangan terkecoh dengan syirik.
Tidak ada yang berpendapat, bahwa
budaya betawi lebih luhur dari jawatengah, dan sebaliknya.
Kurang sentuhan budaya sajalah yang
menjadikan masyarakat Petukangan - Ciledug gampang beringas.
11.00 Tiba di rumah Ibu Nur dengan
Pak Lili suaminya, ibu Nur yang pensiunan Kementerian Pekerjaan Umum tidak
kelihatan sebagai seorang pensiunan, sebab cukup makmur, dan pak Lilinya masih
menghasilkan pendapatan, dan berita gembiranya bulan September besok berangkat
Ibadah Haji ke Mekkah, Alhamdulillah.
Berita duka nya, kakak wanita pak
Lili meninggal tiga jam sebelum shalat Iedul
12.01 Saat Adzhan terdengar, semua
manusia yang ada di rumah itu mempersiapkan diri untuk shalat berjamaah, ruang
keluarga di sulap menjadi musholah besar, dan 8 orang pun shalat Dzhuhur
berjamaah, dalam usaha menjaga mentalitas keluarga bu Nur dan pak Lili.
12.10 Bersilaturahmi ke keluarga pak
Sigit, pak Lilik ikut mengantarkan.
Saat pak Sigit muncul, terkejut tak
bisa dihindari sebab tubuhnya pak Sigit sangat- sangat kurus sekali, ada penyakit,
tetapi ngak diberitahu.
13.00 Meninggalkan kompleks Ciledug
dan bermotor ke Cipulir, kediaman Erik.
14.00 Anak kecil perempuan gemuk itu
sudah menunggu di depan pintu rumahnya, dan selalu berteriak dengan keras.
Disebabkan istrinya Erik adalah
seorang dokter, dalam kesempatan bersilaturahmi ini Fifi di periksa batuknya.
18.00 Masuk rumah saat adzan maghrib
berkumamdang.
Senen, 12 Agustus 2013
05.45 Berangkat dari rumah
sendirian, istri yang mau ikut masih merasa tidak enak badan.
Saat mengisi bahan bakar di SPBU
Mekarsari Cileungsi, sepertiga nya di isi Pertamax dan sisanya premium biasa
untuk memacu motor.
Betul juga motor berjalan kencang di
kesunyian pagi hari ini.
Udara dingin mendera, pemotor pagi
ini terbanyak adalah para militer.
Lalu lintas sepanjang Cileungsi
hingga Cibubur lancar saja, yang paling menghawatirkan adalah para pemobil
yang berjalan perlahan sehingga susah di
antisipasinya.
06.30 Cijantung
06.45 Kemang
06.50 Antasari
07.00 Tiba di Kementerian Pekerjaan
Umum Pusat.
07.15 Terjebak di loby lift bangunan
utama sementara rasa kepingin buang air kecil sedemikian kuatnya, sekarang
berada di lantai dua, turun dengan tangga menuju lantai bawah, untuk ketemu
seseorang untuk bisa di tanya dimana toilet.
07.30 Berdiri dalam barisan untuk
silaturahmi di Kementerian Pekerjaan Umum Pusat, antrian yang memanjang berdiri
dengan kesabarannya.
Sekian banyak orang yang dilihat dan
tidak dikenal, berarti radius kenal seseorang sudah berkurang banyak, melintasi
kehidupan dengan melihat puncak bangunan dan menara masjid.
Bisa jadi orang yang dikenal sudah
pensiun sehingga tidak aktif lagi di kantor.
Kicauan para pegawai pekerjaan umum senior baik pria
maupun wanitanya, terkadang kenes, menceritrakan tentang mudik lebaran kemaren
yang dilakukan.
Tentang perjumpaannya dengan para
teman se kuliah nya, tentang sepak terjang temannya yang duduk di rektorat
Gajah Mada University.
08.00 antrian bergerak perlahan dan
mencoba mencuri pandang kebelakang, yang berbaris sudah panjang antriannya dan
tertib.
08.20 Bersalaman dengan bapak
Menteri Pekerjaan Umum dan salaman berikutnya kepada para pembantu menteri.
08.30 Memasuki ruang pendopo
hidangan sarapan sudah dipersiapkan, ada bakso panas beraroma padat dan enak,
ada ketupat sayur dengan opor ayamnya yang tidak sempat di goreng sehingga
hancur.
Dari sekian banyak warga pekerjaan
umum yang pagi ini bersilaturahmy di pendopo, sangat susah mencari wajah teman-
teman Balitbang Dept Pekerjaan Umum.
Didetik- detik terakhir berada di
Pedopo berjumpa dengan Pak Budi Doel, Balitbang Dept Pekerjaan Umum.
08.50 Meninggalkan pendopo untuk ke
Masjid Al - Ashar berniat untuk mengerjakan shalat Dluha.
Dihalaman masjid Al-Ashar yang sunyi
tadi,
mencoba melirik kesudut kanan tempat
kesukaan Buya Hamka dengan kopiah hitamnya berdiri dan merenungkan kehidupan
sambil berkata: Rabbana Hadza
Bathilan .
09.01 Al-Ashar Peduli umat saat itu
sedang di bersihkan oleh petugas dan merangkap pembersih ruangan.
Menyumbang atas nama anak, Yasin
Ilmarahimy.
09.20 Shalat Dlhuha.
09.30 Bermotor menuju pulang, blok
M, Antasari, Simatupang, Jalan raya Bogor, Lapangan Tembak, Cibubur Juction,
Cileungsi, Gandoang.
11.00 Masuk rumah.
15.52 Sesaat setelah shalat ashar,
air mendidih langsung tuang untuk membuat teh, dan naik ke atas atap untuk
membaca koran, berbekal teh panas dan keripik lanting makanan ringan masyarakat
Jogjakarta.
Korban mudik dan balik lebaran di
koran hari ini tercatat 471 jiwa melayang, Innalillahi Waina Illaihi Rojiun.
Tidak ada kebanggaan walau katanya sih
agak sedikit korban yang meninggal di bandingkan tahun lalu.
Sebab hari- hari berikut nya adalah
hari- hari kalau ada korban kecelakaan lalu lintas mudik dan balik lebaran
tidak diperhitungkan, ada korban, tapi tidak dimasukan dalam hitungan yang 471
ini, sebab sudah H + 5 dari Iedul Fitri.
Ghalas, Ghalas, Ghalas.
Dalam ber laporan publik seperti
ini, rasanya Negara Republik Indonesia ini berwajah Astina, laporan yang di
politikin.
Sampai- sampai pernyataan Menteri
Pekerjaan Umum di koran pagi tadi bilang, ngak mungkin hari raya ngak macet.
Pernyataan aneh sebagai publik
opinion.
Selasa, 13 Agustus 2013
05.30 Berlari- berlari- lari terus,
lelah, jalan kaki, lari lagi, jalan lagi, lari lagi.
Kali ini Tyas ikut berlari, lari
terus melintasi GNI Grand Nusa Indah Cileungsi.
Lari terus Tyas walau kamu
hidup indekosan di Denpasar, lari terus
Tyas biar metabolisme tubuh mu berjalan normal.
06.30 Masuk rumah dengan keringat
yang mengering tertiup angin.
09.10 Berangkat, kerena Tyas
kepingin ikut sampai ujung gang Geboy, Tyas dahulu yang diantar dengan motor,
setelah itu balik lagi menjemput mamanya.
09.30 Sekarang mamanya yang di
gonceng sepeda motor satu- satu nya kekayaan yang tak berharga itu yang selalu
menemani.
10.00 Tiba di BTPN Cileungsi, brongkos
dari rumah yang sudah dikemas menjadi 5 bungkus cepat diserahkan ke satpam
untuk dimakan saat makan siang nanti, sambil menjelaskan enaknya brongkos dan
susahnya membuatnya, sementara itu dapat antrian di nomer 21, di kasir nomer
yang dipanggil no 7.
10.25 Nomer 14 yang dipanggil kasir, berarti masih ada 7 nomer lagi baru giliran saya.
11.00 Nomer 18 yang dipanggil kasir, tinggal 3 lagi.
11.35 Nomer 21, nomer antrian yang
saya pegang dipanggil, dan ternyata teller bank adalah orang cadangan, teller yang
asli cuti, dan saya nikmati sendiri
lambatnya menghitung uang, kemudian memberi uang kepada nasabah berlebih,
sehingga hitung ulang, dan memakan waktu.
11.40 Bank Muamalat untuk Yatim piatu NTT-TTS.
11.45 Bank Mandiri untuk uang
sekolah nya Astari, uang seragam, uang lainnya, mencapai lima juta lebih.
11.50 Hari semakin siang, didalam
tas yang berisi komputer jinjing adalah niat tambahannya tadi pagi akan Mangga
Dua mencari Android untuk mempersiapkan pekerjaan setelah Lebaran, hari siang
begini, sampai Kampung Rambutan kira2 jam 12.45 naik busway, tiba di mangga dua
15.00 baru sebentar disana, karyawan service computer minta pulang dahulu,
komputer belum dikerja hari berubah menjadi malam, akhirnya batalkan saja pergi
ke Mangga Dua, motor melintasi Flyover dan tembus ruas Cileungsi -
Gandoang.
12.20 Masjid Jamie Al- Ihklas Kampung Garogol, Desa Mekarsari, Kecamatan
Cileungsi, untuk mengejar shalat berjamaah Dzhuhur, Alhamdulillaah berhasil
juga, he he he yang namanya istiqomah.
Rabu, 14 Agustus 2013
12.10 Berada di Mangga Dua untuk
setting komputer jinjing dengan modem USB GSM, kartu Tree baru dimulai saya
tinggalkan turun ke basement untuk shalat Dzhuhur bersama istri.
13.00 Komputer laptop dengan Modem
USB sudah selesai di setting, dan sekarang sedang diambilkan pesanan Android
yang saya setujui untuk di beli.
14.00 Pesanan Android sudah datang
dan mulai di set-up
15.20 Saat adzan shalat Ashar
berkumandang dari pengeras suara di bangunan Harco Mangga Dua, hal yang sama
mulai melangkah meninggalkan gerai komputer yang di tongkrongi sejak jam sebelas dua lima tadi siang.
15.23 Menunggu di lift dan banyak
orang yang hendak shalat.
15.27 Saat di Basement, istri minta
beli makanan terlebih dahulu, dan semua warung makan di basement tutup, bisa
jadi tutup kerena masih libur atau udah habis jualannya.
15.30 Shalat Ashar
15.45 Menyusuri jalan sayap kiri
Harco Mangga Dua dan banyak warung makan yang tutup.
16.00 Makan di pedagang asongan
diatas pintu air Mangga Dua
16.10 Halte Pademangan.
16.20 Busway yang tidak berdesakan
penumpangan datang, langsung naik, sebab sudah dua busway yang lewat di abaikan
kerena penuh penumpang.
17.43 Didalam Busway di ruas jalan
UKI- Celilitan, penumpang cukup banyak, antara yang baru pulang rekreasi di
Ancol dengan yang pulang kerja.
Didalam busway penumpang wanita
lebih banyak.
Hari semakin sore.
17.55 Halte Pasar Rebo, tidak
seperti biasanya masih banyak para penumpang yang bertahan di tempat duduknya
kerena turunnya di halte terakhir, halte Kampung Rambutan.
Adzan Maghrib pun terdengar dan bus
masih berjalan terhalang kepadatan lalu lintas.
18.20 Busway memasuki terminal,
banyaknya bus yang mengantarkan penumpang dari mudik lebaran itu, membuat
kesibukan terminal semakin tinggi dan sampah berserakan merata.
Jalan perlahan dan selalu menghindar
dari seruan kernet bus yang menawarkan jasa bus nya, bandung- bandung- bandung
itu yang ke bandung.
18.25 Shalat Maghrib di masjid
terminal Kampung Rambutan.
19.20 Masjid Pemuda di Taman
Pelatihan Paskibra Cibubur untuk shalat Isya, masjid yang sepi, setelah
berwudlu, menghampiri jadwal shalat hari ini, ternyata Isya jam 19.08 berarti
udah lewat 12 menit, ada seorang bapak memberi tahu jikalau dari tadi belum
adzan, langsung aja saya adzan.
Akhirnya shalat Isya berjamaah itu
bermakmum satu orang, ya bapak itu, terasa sekali kehadiran bapak itu untuk
menyempurnakan shalat agar tetap ber jamaah.
20.30 Saat melintas di Kranggan,
Giant supermarket masih buka, teringat jikalau kemaren istri minta ikan,
berlari dari parkiran motor untuk menetralkan kekakuan kaki yang bersepeda
motor.
Akhirnya ikan kembung di dapat,
berlari dan berjalan cepat menuju parkiran motor.
20.50 Melintasi Cileungsi.
20.56 Masuk rumah.
Kamis, 15 Agustus 2013
Puasa Syawal hari pertama
Jumat, 16 Agustus 2013
Puasa Syawal hari ke dua
05.30 Berencana silaturahmi ke
Depok, untuk menyambung perkawanan, rumah seorang yang hampir pensiun, betul
juga setelah di hubungi melalui telephone ternyata si orang tua penderita
Thalasemia itu pagi akan masuk kantor.
Sabtu, 17 Agustus 2013
05.30 Mulai berlari pagi bersama
istri, setelah beberapa hari tidak
berlari, jalurnya di balik, lewat belakang rumah untuk mengawali lari.
Melewati perkampungan penduduk yang
terlihat perubahan- perubahan ekonomi yang membaik.
Debu menghampar saat ketemu jalan
desa yang sedang diperbaiki.
Tepat di samping Musholah, memasuki
gang kecil dan menelusuri
19.30 Di rumahnya pak Sukarna, satu
RT, yang akan menikahkan putri pertamanya, malam ini mengadakan selamatan.
Satu persatu warga datang,
20.30 Acara baru dimulai.
21.30 Secepatnya pulang setelah usai
acaranya.
Minggu, 18 Agustus 2013
Senen,19 Agustus 2013
Puasa
Syawal hari ke Tiga
Selasa,20 Agustus 2013
Puasa Syawal hari ke empat
07.20 Rumah tetangga pak Sukarna
yang akan menikahkan putrinya, agak siang katanya pasang tendanya.
09.30 Pasar Cileungsi mengantarkan
daun untuk pengobatan sakit kanker kelenjar getah bening.
10.30 Pak Sanim tetangga di belakang
rumah di kampung sebelah meninggal dunia, langsung menuju rumah duka, Pak Samin
ini cukup dikenal orang sebab dia sebagai pemijat senior.
Almarhum seorang peladang garap
dengan penghasilan sedikit
17.00 Ada pengumuman jikalau ibu
Sutina meninggal dunia dalam usia 62 tahun, hanya kerena keletihan yang melanda
dan sedang menjalankan ibadah puasa Syawal hari ke empat, diputuskan untuk
membaca yasinan setelah Maghrib.
18.01 Maghrib tiba dan buka puasa.
18.30 Setelah shalat maghrib,
berjalan berdua dengan istri menuju ke kediaman almarhumah ibu Sutinah yang
meninggal tadi sore, terletak di RW sebelah.
20.30 Menuju rumahnya pak Sukarna
yang hendak menikahkan anaknya dua hari lagit
Rupanya sewaktu bertakjia duka tadi,
disini diselenggarakan pengajian ibu kelompok malam Jumat.
Rabu,21 Agustus 2013
07.00 Shalat Dlhuha
07.30 Berjalan lagi ketempat
almarhumah ibu Sutinah, ditempat duka masih belum terlihat persiapan memandikan
jenazah, gelisah, mulai menyusuri permasalahan mengapa tempat mandi jenazah dan
keranda belum didatangkan.
07.45 Saat berjalan menuju masjid,
terlihat dikejauhan keranda sudah datang dan disusul tempat mandi jenazah.
08.00 Semenjak meninggal nya haji
mahdum, tempat mandi belum ditutup bocornya, kesempatan sekarang di perbaiki
bocornya, dilakukan pe seal an terhadap kebocoran.
08.20 Menulis di kayu nisan dengan
warnah cat hitam.
08.50 Jenazah mulai di mandikan,
diiringi bacaan surah Al- Yasin.
09.20 Memandikan oleh ibu-ibu telah
selesai dilaksanakan, jenazah di kafani.
Pemakaman tidak bisa segerah
dilakukan sebab menunggu keluarga yang akan datang.
10.05 Jenazah memasuki masjid untuk
dilakukan shalat Jenazah.
10.20 Pengiringan jenazah menuju
pemakaman, ambil posisi terdepan
Kamis,22 Agustus 2013
04.59 Jatuh terperosok ke got yang
di tutup tripleks di tempat perhelatan tetangga satu RT yang akan menikahkan
putrinya pagi ini.
05.00 Dua orang naik tenda untuk
memasang kain ternyata saat jam sepuluh saat sinar matahari udah terik saat
akad nikah dimulai terasa terik maka kain tadi mengurangi teriknya matahari.
08.00 Acara pernikahan putrinya tetangga pak Sukarna di mulai
09.00 Hidangan yang enak, tidak
berlebih dan tidak berkurang.
10.00 Ini hari Kamis jadwal tukang
sampah lingkungan mengambil sampah dan setelah ditanya ke sopirnya tenyata ada
5 orang petugas, 5 orang ini menerima sodaqoh perhelatan acara pernikahan
tetangga satu RT berupa lima bungkus makan siang makanan perhelatan.
11.00 Lagu bertalu-talu
13.00 Among tamu lagi. musik
diaktipkan lagi; 4 penyanyi itu tampil dengan banyak jenis genre lagu, dan enak
sehingga berdiri ini tidak melelahkan.
15.00 Waktu berjalan terus, berbagai
lagu- lagu telah diputer, berbagai wajah tamu sudah banyak berdatangan dan
pergi.
15.20 Pulang shalat Ashar.
16.00 Bertugas lagi sebagai among
tamu malahan teringat surah Abashah, saat Allah SWT memperingatkan Rosululloh
SAW untuk jangan memalingkan muka pada seseorang yang cacat, miskin, buta dan
lumpuh.
Musik semakin mendayu
Matahari semakin surut
Lagu meredup dan bernada panjang,
maafkan waktu yang terus terucap.....ikhlas.... dan tidak tahu itu lagunya
siapa.
18.00 pulang untuk shalat maghrib
18.30 Bertugas among tamu lagi.
Habis maghrib tamu lebih banyak yang
datang.
Datangnya bergelombang sangat
intensif.
19.09 Adzan Isya terdengar pulang
untuk shalat
19.30 Kembali bertugas
20.00 Tamu semakin sepi, dan saat
terbaik untuk mohon diri
Jumat,23 Agustus 2013
Mencari jas dokter.
pasar pramuka Jakarta Timur dan
Shalat Jumat di Masjid besar diujung jalan Celilitan Besar depan Mall PGC.
Sabtu,24 Agustus 2013
Puasa Syawal hari ke lima
17.50 Beberapa saat akan buka puasa,
masjid sudah mengumandangkan lantunan ayat Al-Quran.
Hidup yang bukan milik kita, kita
hanya sekedar menjalani perintah, tidak diperintahkan untuk saling membunuh,
tidak mengusir pengungsi anak-anak yang orang tuanya mati pertempuran Syriah,
sehingga menghasilkan pengungsi anak- anak yang cukup besar di abad ini, hampir
dua juta anak- anak di pengungsian.
Minggu,25 Agustus 2013
05.00 Kerena akan bersilaturahmi ke
kediaman bapak Marzuki Usman pagi ini, persiapan jus sayurnya hanya buah
mengkudu cukup banyak dan tomat juga di banyakin, cuci, blender, minum,
segarnya.
07.00 Shalat Dlhuha.
07.15 Bermotor dengan ibunya dan
Fifi nyempil di tengah- tengah yang penting terbawa.
08.20 Tiba di UKI Jakarta Timur,
panas sudah semakin membara, haus menyelimuti dan membuka bekal berupa air
minum dan bubur jagung.
09.30 Menunggu Tyas dan Yasin yang
naik bus 45 dari UKI menuju Mampang.
10.01 Sedang berjalan berlima,
istri, Tyas, Yasin, Fifi, mendekati rumah kediaman bapak Marzuki Usman, di
kompleks Sarina Estate Mampang Prapatan.
Tamu tamu sudah banyak menduduki
kursi yang disediakan, pak Marzuki Usman terlihat sedang duduk dengan ustadz
Solmed, saat bersalaman saya, istri, Yasin, Tyas, Fifi.
10.30 Acara Halal bi halal dimulai,
tamu sudah hampir dua ratus orang
terkumpul.
Pertemuan ini agaknya di rencanakan
khusus untuk kenalannya pak Marzuki Usman, yang seusia, yang se aktivitas,
untuk mempererat tali silaturahmi yang sudah terbentuk, sehingga yang datang
rata- rata tiga generasi.
Si orang utama yang kenal langsung
dengan pak Marzuki Usman, usianya udah sepuh,
membawa istrinya juga berusia sepuh, dan membawa satu atau dua anak dan
menantunya dan cucunya.
Add caption |
10.32 Pak Marzuki Usman memberi
sambutan
10.45 Ustadz muda Solmed ( Soleh
Mahmud ) tampil memberi tausyiah, masalah kebangkrutan yang dibahas, bukan
bangkrut ngak punya uang, tetapi bangkrut pahala di akhirat, semua pahalanya
habis untuk membayar hutang dosa yang di buat.
12.05 Meninggalkan area perjamuan
halal bi halal, berjalan beriringan berlima, diantara orang- orang yang ikut
pulang tapi ber mobil bagus, mereka berjalan sampai di kendaraan yang diparkir,
terlihat sopirnya yang bergegas membukakan pintu, saya dengan istri dan anak-
anak hanya berjalan lurus keluar kompleks Sarina Estate, dan berbelok, dan
sempat melirik kebelakang kok sunyi, sebegitu banyaknya orang yang keluar dari
area halal- bi- halal kok sekarang menghilang, agaknya mereka telah memasuki
kendaraannya masing- masing.
Perubahan antara ramai dan sunyi itu
sangat cepat terjadi, yang tadinya ramai dengan ucapan salam dan saling
mendoakan, kemudian langkah kaki yang berserak dan pessss hilang, sunyi lagi,
kesunyian ini abadi.
12.08 Musholah kecil menjadi
harapan, terletak hanya seratus meter setelah pintu keluar Sarina Estate,
disana tempat melaksanakan shalat Dzuhur berjamaah dengan anak- anak dan berdoa
panjang dan mulai bergerak untuk
berjalan pulang, Allah SWT, yang sangat memperhatikan apa yang dilakukan
manusia mahluk yang di ciptakanNya.
13.30 Pemberangkatan pertama di
mulai, yang di gonceng terlebih dahulu Yasin dan
Tyas dan motor pun bergerak.
13.35 Pemberangkatan terakhir ibunya
dan Fifi. Musholah kecil itu ditinggalkan perlahan - lahan dan semakin lama
hilang di tikungan.
Kemacetan sudah terjadi menjelang
perempatan Mampang patung bengkok.
Saat melintasi Tyas dan Yasin yang
sedang berdiri menunggu bus 45 untuk mengantarkannya ke UKI, berhenti sebentar,
Fifi minta minum dan Ibunya juga.
Setelah bergurau sejenak, motor
berangkat lagi dengan membawa Fifi dan Istri menuju Cawang Bawah, setelah itu
belok kanan menyusuri jalan Dewi Sartika, dan ketemu Pusat Grosir Celilitan,
Kampung Makasar, Pasar Rebo, dan disini tiba- tiba ngantuk, ngantuk yang luar
biasa, yang amat sangat datang menyergap, tak bisa menahan lagi, akhirnya
tertidur di musholah kecil seberang mall Cijantung.
Musholah yang didalamnya banyak ikan
mas koki berhamburan warna merah, merah muda, totol hitam, dan hitam legam,
semua bergerak dan mengantuk semakin parah.
13.56 Motor bergerak lagi setelah
sadar dari tidur sejenak.
14.00 Melintas di Khongghuan pabrik
biskuit.
14.30 Arundina
14.35 Cibubur Junction
14.50 Kemacetan parah di Cileungsi.
15.15 Masuk rumah, ternyata Yasin
dan Tyas sudah tiba terlebih dahulu.
Senen, 26 Agustus 2013
Puasa Syawal hari ke enam.
04.00 Makan sahur sederhana saja,
telor goreng di dadar dengan tambahan bawang putih yang banyak, kemudian
gorengan kerupuk bawang. Udah deh.
10.00 Tyas minta uang untuk beli
tiket kereta api menuju Denpasar dan akan transit
di rumahnya Eyang trinya di Wonorejo
Lumajang.
10.10 di BTPN Cileungsi
11.00 di Bank Muamalat Cileungsi untuk
anak yatim di Oekam NTT-TTS
11.20 Menunggu istri di depan Mall
Cileungsi, dengan terpaan udara panas yang cukup menggigit.
Saat berdiri menunggu istri didepan
Mall Cileungsi, ingatan kembali meloncat peristiwa tahun 1995 saat pertama kali
ke Cileungsi, Cileungsi saat itu adalah suatu wilayah yang berada di balik
pintu samping.
11.58 Masuk rumah saat adzan Dzuhur
terdengar.
Selasa, 27 Agustus 2013
05.30 Hari masih pagi, tetapi
kemacetan parah terjadi lagi di depan Taman Buah Mekarsari, rombongan militer
yang mau berangkat kantor terjebak kemacetan parah sebab jalan didepannya tidak
ditutup, seharusnya ditutup, azas pengabdian, militer yang akan berangkat ke
kantor di dahulukan, tapi pagi ini tidak ada pengaturan untuk itu.
06.00 Motor masih bisa liak -liuk
dan sampailah dipasar Cileungsi untuk membeli bahan brongkos.
Harga - harga setelah lebaran masih
tinggi.
Rabu, 28 Agustus 2013
10.00 Kantor Pos Cileungsi dalam
keadaan sepi, kalau tanggal muda selalu dipadati dengan banyak warga kota
kecamatan, baik di usia senja nya maupun anak SD yang datang ke kantor pos
untuk mengenal pola kerja pegawai pelayanan masyarakat.
Pagi ini akan me paket kan baju
dokter nya Aswan yang di beli di Pasar Pramuka beberapa hari lalu, dan beberapa
titipan untuk Astari dan untuk saudara istri.
Sewaktu turun dari motor, tadi, saya
sudah memasuki toko fotocopy didepan kantor pos Cileungsi, untuk meminta jasa
penyampulan bungkus paket, tapi lain hal dengan Tyas, turun dari motor terus
berjalan memasuki halaman depan kantor pos sambil membawa paket untuk Aswan
yang belum di bungkus.
Akhirnya saya menyusul Tyas memasuki
halaman kantor Pos Cileungsi, Tyas sudah duduk di kursi flat aluminum warna
orange, warna pos Indonesia, barang - barang terakhir yang mau dipaketkan
berupa keripik belinjo dua bungkus besar sudah diletakan di samping kursi datar
yang dijadikan meja kerja.
Mulai mencoba secara acak
mengumpulkan menjadi satu barang- bareng yang mau di paketkan, alat-alat kerja
berupa gunting, pisau cutter, lem plester bening dan plester coklat semuanya
dikeluarkan dari tas, barang tadi dibawa dari rumah untuk keperluan mempaketkan
permintaan Aswan sepotong baju dokter.
Ternyata bisa menjadi satu bungkus
karton tipis karton bekas membeli toples plastik sewaktu bulan puasa kemaren, barang-barang
yang mau dipaketkan itu.
Belit dengan plester coklat agar
tidak berurai, sebab jikalau sudah di belit kuat, kemungkinan pecah dan
berhamburan menjadi sedikit lebih aman.
Berikutnya adalah menutup semua
permukaan paket dengan kertas sampul coklat, kertas cangkul dalam ukuran besar
itu setelah di schal di potong menjadi dua, cutter yang dibawa dari rumah
sekarang berfungsi, setelah itu meletakan paket di tengah- tengah kertas,
sekarang dilakukan penyampulan rapat, jangan sampai ada udara terjebak
didalamnya.
Penyampulan seluruh permukaan paket
sudah selesai, sekarang mencari kertas untuk menulis alamatnya Aswan di
Makassar, Sulawesi Selatan.
Kertas HVS putih ngak ada, berdiri
menghampiri banyak formulir kantor pos yang banyak tersedia, sayangnya, halaman
belakang formulir penuh dengan tulisan.
Kamis, 29 Agustus 2013
Jumat, 30 Agustus 2013
Sabtu, 31 Agustus 2013
Bermotor sudah hampir satu setengah
jam sejak keberangkatan dari rumah jam 09.00 tadi, tiba- tiba Fifi dan Tyas
yang di gonceng memberi tanda jikalau minta istitarahat, saat itu berada di
depan Poin Pasar Jumat Lebak Bulus Jakarta Selatan.
Tyas kepingin muntah segala, mual,
pusing setelah turun Tyasnya mencari tempat duduk dimana banyak pengemudi ojek
berkumpul, kalau melihat Tyas kurang enak badan, tukang ojek pun memberi tempat
untuk istirahat sebentar Tyas nya.
Perempatan Pasar Jumat pagi itu
sudah termasuk ramai di hari sabtu ini, tidak ada kemacetan.
10.40 Tyas nya udah baik lagi,
bermotor kembali, menuju arah Ciputat, IAIN Syarif Hidayahtuloh, kemacetan
panjang terbentuk lagi, kemacetan yang panjang, hingga putaran U atau putaran
balik di depan IAIN.
10.50 Memasuki ruas jalan IAIN -
Stasiun KA Pondok Ranji, jalanan yang sempit dan dilintasi dua arah.
Sempit luar biasa, hampir
berserempetan dengan mobil bagus, saat saya lagi nyalip angkot yang berhenti di
tengah jalan dari depan mobil bagus itu tidak mengurangi kecepatannya, saya
udah memberi tanda dengan tangan, akhirnya mobil itu berhenti, saya menepi dan
jalanan lancar kembali.
11.00 Memasuki ujung jalan masuk ke
Bintaro dari penggal jalan Pondok Ranji - Cibetung.
11.30 Jalanan lurus dan sepi setelah
memasuki lampu merah ujung Bintaro, tanda panah itu memberitahukan jikalau
sektor 9 yang saya cari masih jauh, harus melewati jalan sepi dan lebar ini,
Giant lurus, di kawasan Bintaro ini banyak sekali sepermarket- supermarket
besar berada, ada Lottemart, ada Giant, ada pusat berbelanjaan lainnya yang
sering mengkorting harga murah, khususnya produk yang akan habis masa berlaku
nya dan memasuki masa kedaluwarsa, situasi jalanan seperti ini sangat berbahaya
dan betul juga terlihat pecahan kaca mobil berserakan yang menandakan telah
terjadi tobrokan mobil, sebab jalanan lebar dan lurus dan ada perempatan tak
berlampu.
11.35 Memasuki kawasan Emerald Town
House, penjagaan lingkungan yang rapi, saat itu diujung jalan didalam kompleks
sedang dilakukan peringatan tujubelas agustusan intern warga Emerald Town
House, cara penyelenggaraan jauh dari semarak, sangat kaku, dan seperti penyelenggaraan
tujubelasan di luar negeri, apa mungkin kerena mayoritas penghuni adalah orang
luar, dan seorang yang mau di datangi saat ini adalah Koneko seorang warga
negara Jepang.
11.40 Blok D itupun didapat, rumah
tanpa pagar, dan taman cukup terjaga kerapiannya.
11.41 Saat pintu diketok sebab
setelah memeriksa memang tidak ada bel pintu yang harus dipencet, Harunipj, si
orang Bandung yang ber suamikan Jepang itu membukakan pintu, ia terlihat
gembira tokh sampai juga, perkiraan waktu yang saya asumsikan lebih 25 menit.
Saya measumsikan waktu tempuh
perjalanan dari Gandoang Cileungsi Bogor ke Bintaro Sektor 9 selama 2 jam 30
menit
Kegembiraan berhenti sejenak saat
terdengar adzan shalat Dzuhur berkumandang, saya permisi sebentar untuk shalat
ke musholah, sedangkan Fifi dan Tyas duduk bertamu dengan berbahasa jepang
campur bahasa indonesia.
Semakin membanggakan atas suatu
karya design yang sangat sederhana, saat memasuki musholah di dekat penjagaan
Satpam di pintu keluar masuk Emerald Town House,
suatu type musholah yang hemat
penerangan sebab dinding bagian imam memimpin shalat yang selama ini terkenal
gelap dan tertutup sekarang terang sebab dinding di arah depan semua dari kaca
yang dilapis pemudar.
Kembali lagi ke rumah kunjungan,
Tyas nya sedang menerima banyak pesan- pesan masalah mencari kerja berbasiskan
bahasa Jepang.
13.30 Gerimis sedikit di Bintaro,
saat terbaik untuk mohon diri.
15.20 Shalat Ashar di masjid Pramuka
Cibubur, masjid yang besar tetapi sunyi.
16.00 Masuk rumah
Tiada ulasan:
Catat Ulasan