Minggu, 1 September 2013
03.30 Alhamdulillah hirobbil alamin;
terbangun untuk shalat.
05.00 Menghubungi Erik dengan SMS
untuk konfirmasi akan melihat proyeknya hari ini
05.30 Bermotor dengan istri menuju
kepasar Cileungsi, udara pagi dan kesunyian nya masih dirasakan.
Harga- harga dipasar yang mulai
merangkak naik, barang banyak tersedia tetapi harga tetap tinggi akhirnya tak
terbeli, hari ini kepasar cukup sedikit barang yang di beli, daging tetap
mahal, padahal ibunya memikirkan jikalau besok itu, Tyasnya mau berangkat ke
Denpasar, lauk di perjalanan apa.
06.40 Pulang dengan membawa sisa
uang belanja cukup banyak, ada rasa malas untuk belanja pada saat harga- harga
cukup tinggi.
iya ya, kita tidak tahu, benar-
benar tidak tahu apa yang terjadi di detik- detik waktu berjalan.
Ternyata gas masak habis, sisa uang
itu habis untuk tambahan membeli gas elpiji.
07.00 Saat selesai mengerjakan
shalat Dlhuha, Fifi dan Tyas ikut shalat, Fifi bertanya jam berapa mau melihat
proyeknya om Erik, sms bapak belum di jawab.
07.30 Meramu jus sayur, terdiri,
buncis, wortel, mengkudu agak banyak, potong2, cuci, blender, peras dan minum,
semua ikut minum.
10.00 Ada jawabab SMS dari Erik
jikalau rencana melihat proyek perumahan mewahnya jadi di jadwalkan, Erik
bertanya jam berapa di proyek.
10.30 Fifi dan Tyas ikut serta
bermotor siang ini untuk melakukan pengenalan lapangan proyek perumahannya
Erik.
Baru keluar rumah jalanan sudah
tersendat sebab ada kampanye lapangan salah satu partai pendukung calon bupati
Bogor.
Macetnya itu lho yang membuat lama
waktu melintas dari Gandoang - Cileungsi, kemudian mendekati Cikeas juga
terjadi hambatan akibat banyaknya kendaraan dari arah ke Cikeas memasuki ruas
jalan Cilungsi - Cibubur.
Saat hendak mendekati Cibubur
Junction juga antrian kendaraan akibat memasuki tol.
11.59 Saat melintas di jalan
Cibubur, terdengar adzhan Dzhuhur, hanya saja dimana motor ini akan didaratkan,
masih ada pilihan masjid di Taman Bunga Cibubur,
apa yang terjadi disana, banyaknya
manusia yang telah mengerjakan shalat Dzhuhur dan sekarang membuka bekal
makanan nya.
Tempat yang sering di datangi untuk
pariwisata keluarga.
Di beberapa tempat sebelum
Hari ini terlihat semua keluarga di
Jakarta turun ke jalan, sehingga lalu lintas ramai sekali dan motornya jalannya
melambat.
12.40 Pertigaan Cibubur Lama, yang
ketemu dengan jalan Jakarta-Bogor, kendaraan banyak sekali.
12.56 Ciracas
13.00 Mall Cijantung
13.10 Perempatan kebun binatang
Rangunan.
13.15 Buncit
13.20 Habibi Center, tempat janjian
ketemu Erik, udara sangat panas siang itu.
Dua orang Satpam Habibi Center
terlihat di ujung halaman, kehadiran saya dengan anak- anak siang itu menarik
perhatiannya, saya jelaskan sedang janjian dengan seseorang di tempat ini.
Keramahan muncul saat membahas
masalah kemarau yang baru ujung awalnya, sebab akan masuk ke Oktober dan
November, mendung terbentuk dan di
Desember hujan pun turun di iringi angin yang menerbangan genteng- genteng.
Setelah saya jelaskan pernah
mengiringi bapak Habibi di tahun 1990 saat kunjungan ke Jayapura Irian Jaya,
yang datang bersama bapak Kyai Haji Ali Yafii dan Pak Aca Sugandi, untuk
meninjau ke kecamatan Korem Biak Utara, guna peluncuran roket.
13.30 Erik datang dengan motornya
13.32 Mohon diri dengan Satpam
Habibi Center dan dilanjutkan bermotor beriringan dengan Erik menuju proyek
perumahan yang dilaksanakannya.
13.50 Kawasan Antasari, tetapi masuk
ke jalan kecil sedalam 100 meter terdapat halaman di samping pekuburan dan sisi
lainnya sungai.
14.00 Masih dilokasi proyek, galian
pondasi untuk pagar depan dan saluran air sudah digali.
16.00 Mushola Al Istiqomah, Kemang
Raya, Rt 01 Rw 02 untuk mengerjakan shalat
Ashar
17.00 Mall Cijantung untuk mencari
batery Hp nya Tyas, dilantai dasar batery tersebut sudah tidak dijual lagi,
sudah bermain pada Hp jenis canggih.
18.00 Masjid Jamie Al- Taqwa Jati
Sempuna
untuk mengerjakan shalat Maghrib
18.30 Memasuki Giant Kranggan
untuk membeli daging buat lauk
perjalanan pulang Tyas ke Denpasar Bali besok pagi.
Senen, 2 September 2013
06.57 Tyas sudah siap berangkat
menuju ke terminal Cileungsi untuk selanjutnya akan naik kereta api Gaya Baru
Malam Selatan yang jam 11.30 ke Surabaya dari stasiun kota dan melanjutkan
kereta esok harinya ke Denpasar Bali
07.00 Mengerjakan shalat Dlhuha
terlebih dahulu sebelum berangkat mengantarkan Tyas ke terminal bus Cileungsi.
07.15 Motor sudah dihidupkan, dari
kejauhan ibunya anak-anak datang bergegas setelah berusaha mencari madu
sanschet an untuk bekal Tyas di jalanan.
07.30 Melintas di ruas jalan
Gandoang- Cileungsi yang pagi ini agak sepi sehingga perjalanannya Tyas lancar
saja.
07.43 Tiba di Perempatan Cileungsi,
rupanya bus yang ada sekarang ini adalah bus baru masuk, artinya baru saja bus
sebelumnya yang penuh penumpang sudah berangkat.
Dan terbukti saat Tyas masuk ke bus
Cileungsi- Senen, belum ada penumpang didalamnya.
Tapi tak lama setelah itu berduyun-
duyun penumpang berdatangan dan saya yang ngak ikut berangkat akhirnya turun
juga.
08.13 Masuk rumah untuk mulai
menekuni rumah yang sepi lagi.
11.30 Dari SMS Tyas yang naik KA
Gaya Baru Malam Selatan ke Surabaya dari stasiun Kota, kereta udah berangkat.
18.00 Kereta tiba di Purwokerto
20.15 Kereta tiba di Jogjakarta
Selasa, 3 Setember 2013
00.05 Dari SMS nya Tyas kereta api
Gaya Baru Malam Selatan yang dinaiki sudah melewati Sragen dan akan memasuki
Madiun.
02.30 Tyas sudah tiba Gubeng
Surabaya.
Sedang yang hanya mengikuti dari
rumah disini langsung shalat Tahajudan, untuk memohon perlindungan dari Allah
SWT semata.
09.00 Bermotor dengan istri untuk menyampaikan daun
srikaya untuk membantu penyembuhan sakit kanker payudara, seorang ibu rumah di
Cileungsi
10.00 Masuk Giant Metland Cileungsi.
Untuk membelikan susu cair kesukaan
Fifi
Rabu, 4 September 2013
03.00 Terbangun dan langsung
menghidupkan pompa air, setelah semua tempat air penuh mendadak listrik PLN
padam, gelap-gelap total, tak ada suara sebab semua orang tidur, syukurlah saat
listrik padam persediaan air penuh, dan berusaha mencari penerangan sambil
mengingat- ingat Hp mana yang ada stroomnya.
04.00 Dengan penerangan setitik dari
Hp sudah merasa cukup untuk mulai shalat tahajudan.
05.00 Kerja semalaman untuk
menelusuri perusahaan apa di Jakarta dan sekitarnya yang memproduksi alat
pembaca tekanan darah atau tensimeter dan alat pembaca glucosa, uric acid dan
cholesterol, hanya menghasilkan tiga perusahaan, yang terbanyak adalah para
penjual alat, sedangkan alatnya sendiri buatan luar.
Hasilnya di kirim melalui email ke
orang jepang yang memintanya.
06.00 SMS dari Tyas mengatakan
jikalau Tyas masuk Denpasar sekitar jam 23, bersih- bersih kamar dan masuk
tidur jam 24, Alhamdulillah suatu usaha yang tak berhenti untuk mencari Ridlo
Ilahi.
05.50 Listrik PLN hidup lagi
07.00 Shalat Dlhuha
08.00 Berangkat menuju proyek
perumahan di Pangeran Antasarinyimpang sedikit memasuki jalan bunga Mawar,
bermotor sendiri saja sebab istri akan membuka pengajian sebentar sore, tiba-
tiba di depan rumah suasana menjadi sunyi sebab lampu PLN kembali mati.
10.15 Tiba di proyek jalan Bunga
Mawar di penggal jalan Pangeran Antasari, pondasi pagar yang dilihat hari
Minggu masih lobang sekarang sudah pasangan batu kali setinggi 90 cm, pekerjaan
pondasi pagar sudah ketemu ketinggian design dan diatasnya nantinya akan
dipasang sloof beton.
Halaman tengah masih berantakan, dari
keseluruhan target pekerjaan, hari ini pekerjaan baru 1.05%.
Hari ini diturunkan 5 pekerja,
tetapi yang 2 lagi ijin pulang ke Tegal Jawa tengah sebab saudaranya meninggal
dunia.
11.58 Terdengar adzhan cukup keras
dan berakhir sudah saat kunjungan kelapangan.
12.00 Mendorong motor menuju masjid
di seberang jalan, masjid yang cukup besar dengan dikelilingi banyak kuburan di
sekitarnya, luasnya pemakaman ini mencapai rumah yang tadi di awasi
pengerjaannya.
Masjid yang kental dengan suasana
betawi nya.
Rasa ngantuk sangat menyiksa
sempat tertidur sambil bermotor.
14.00 Memasuki rumah dengan lapar
bersangatan.
Kamis, 5 September 2013
Ambil kesempatan, untuk berpuasa
hari kamis sekarang ini, banyak hal yang tertolong dimana kita tidak tahu.
Direct saja dan langsung makan sahur
jam 04.12, makan sahur dengan brongkos yang masih ada
04.31 Adzan Shubuh terdengar
04.35 Membaca AlQuran surah Al
Maidah ayat 3.
07.30 Mulai menelusuri manufactoring
alat pembaca tekanan darah dan glucose meter
Permasalahan yang di dapat adalah
tergolong aneh yang satu itu wilayah industri dan yang satu wilayah kesehatan.
Adanya hal ini membuat industri
alat- alat kesehatan lebih baik membuat pabriknya di Vietnam, Singapura dan
Taiwan, dan pemasarannya ke Indonesia.
Sementara itu dirumah terlihat
sangat suram keadaannya.
Hanya Allah SWT yang bisa menolong.
Anak sakit, ngak punya biaya untuk
naik angkot ke puskesmas.
Jumat, 6 September 2013
03.30 Terbangun tetapi rasa kantuk
itu sedemikian kuat dan sedikit terhenyak kerenanya, sebab beberapa jam lalu
sekitar jam nol tiga puluh, hujan sangat deras turun dan khawatir saja ember
penada air bocor itu penuh akan mengalir bebas ke lantai sehingga badan
terbangun untuk memeriksa.
03.50 Shalat Tahajud di awali dan
dilanjutkan dengan membaca ulang- ulang surah Al-Maidah ayat ke tiga,
sebagaimana diketahui jikalau ayat ini adalah ayat terakhir dari 6666 ayat
Al-Quran yang diturunkan untuk manusia, baik itu kristiani, yahudi, mejusi,
yehova, hindu, budha, shinto, khonghucu, pemuja gunung, laut, kayu, batu dan
lain-lainnya diajak bersama untuk guyub bersujud bersama-sama me Tuhankan Allah
SWT Allah Ya Robb.
Lupakan masa lalu, putuskan mata
rantai kalimat saya melakukan ibadah ini kerena telah dilakukan sejak beratus
tahun lalu oleh nenek dan moyang- moyang kami, sehingga kami sebagai
keturunannya yidak berani menyimpang.
Manusia yang membanggakan diri
dengan kemampuannya membunuh adalah bukan manusia yang diharapkan kehadirannya
oleh Allah SWT.
Manusia yang saling mengasihi,
saling menolong, saling memperkuat, sesuai petunjuk yang di tulis didalam
Al-Quran, itulah yang di harapkan, mengasihi juga bukan mengashi sesama jenis
lantas di kawini, itu namanya peng ingkaran sunnahtulloh, memangnya ibunda yang
melahirkan mereka- mereka yang melakukan perkawinan sesama jenis itu, bisa
hamil dan melahirkan anak- anak yang dewasanya nanti akan melakukan perkawinan
sesama jenis, kehamilannya hasil dari perkawinan sesama jenis, kalau di
Al-Quran menyebut di surah Yunus ayat 100, Wa ma ka na li nafsi an tu mina illa bi idz nil lahi = dan tidak ada seorang pun akan beriman kecuali
dengan ijin Allah, wa yaj alur rijsa
alallazina laya' qilun dan Allah menimpahkan kemurkaan kepada
orang orang yang tidak menggunakan akalnya.
04.32 Shubuh dan dilanjutkan kajian
Al-Quran.
06.30 Betapa beratnya ke sabaran
itu, hanya Allah SWT yang bisa menolong, untuk tetap sabar.
Hal ini dirasakan saat Yasin yang
sakit sejak kemaren tidak mau meminum jus sayur yang saya buat baru beberapa
saat tadi, memang jus sayur itu tidak enak sebab di tambahi dengan dedaunan
anti kanker.
Saya terpaksa nya memberi jalan,
silahkan keluar dari rumah dan ngak usah kembali kalau ngak mau minum, kalau
tidak Yasin yang pergi, bapak yang akan pulang ke Wonorejo - Lumajang sebab
bapak masih mempunyai orang tua juga, seorang ibu di usia tua nya perlu di
dampingi anak2.
09.00 SMS dari Tyas jikalau Tyas
masuk Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar
11.00 BTPN Cileungsi kerena antrian terlalu panjang
maka tinggalkan dulu.
11.20 Bank Muamalat Cileungsi untuk
anak Yatim Piatu NTT-TTS
11.30 Bank Mandiri Cileungsi untuk
Aswan dan Tyas di Makassar.
11.35 Shalat Jumat di Masjid
Cibereum Cileungsi.
13.00 Kembali ke Bank TPN, udara
agak mendung, para pensiun yang di BTPN masih banyak saja.
13.30 Giliran nomer 72 yang saya
pegang dipanggil itu pun ada rasa aneh, sebab si satpam muda yang mengingatkan
jikalau nomer yang dipanggil itu nomer yang saya pegang.
Sabtu, 7 September 2013
03.30 Saat bangun dari tidur udah di
ingatkan oleh istri untuk mengantar Yasin ke Puskesmas sebelum berangkat ke
Jalan Mawar Jakarta Selatan melihat protek perumahannya erick.
08.00 Berangkat dari rumah, Yasin
ikut sebab akan mampir ke Puskesmas Gandoang.
09.50 Tiba di jalan Mawar, terlihat
pembuatan pondasi pagar depan dan got saluran air hujan sudah selesai.
Sekarang sedang dikerjakan pondasi
pagar samping sedikit saja, cuma ada rasa kecewa sebab pekerjaan terlihat
lambat.
Kemajuan proyek dari hari Rabu
kemaren ke hari Sabtu sekarang dibawah satu persen.
Saya merasa percuma datang kemari,
tahu gitu ya seminggu sekali.
Malahan yang menonjol adalah para
pemeras proyek datang dengan berbagai baju, betul- betul kasian orang - orang
di Jakarta kalau membangun rumah.
Minggu, 8 September 2013
Sejak semalam Tyas sudah masuk Rumah
Sakit Umum Sanglah Denpasar, dan sampai pagi ini belum dapat darah, sedang
terjadi habis stok darah di PMI Denpasar, untungnya Tyas masuk rumah sakit
dengan Hb 7.5.
08.30 Berita baik Tyas dapat darah
ada tapi nya yaitu darah tidak di cuci, semoga tidak menimbulkan alergy.
09.00 Melaksanakan kewajiban sebagai
warga negara untuk melaksanakan Pemilu Bupati Bogor, Bupati yang sepi dari amal
baik, uang pembangunan yang habis untuk kota Bogor sekitarnya, dan sementara
itu kota wilayah Bogor yang jauh-jauh dari kota Bogor hanya dapat porsi sisa.
10.06 Bapak Sarwono Kusumaatmaja
bertanya melalui SMS sudah dapat darah belum, Alhamdulillah sudah pak, terima
kasih perhatiannya pak.
10.07 SMS dari Tyas Alergy belum
terjadi dan semoga seterusnya.
Senen, 9 September 2013
12.00 Saat adzan Dhuhur berkumandang
baru sampai di proyek jalan Mawar Antasari Jakarta Selatan, langsung
mengerjakan shalat Dzhuhur.
Agak terlambat datang ke proyek
sebab ban motor pecah dan harus mendorong 2000 meter baru ketemu tukang tambal
ban
peristiwa nya terjadi di jalan
Kesehatan Cijantung.
Proyek sendiri sedang menggali
pondasi bagian dalam halaman yang berarti bangunan inti.
Keadaannya Tyas sendiri sedang di
transfusi darah ke dua, di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar.
16.00 Masuk kerumah lelahnya bukan
main, kan lagi ber puasa.
19.30 Innalillahi Waina Illaihi
Rojiun, ditempat orang meninggal seorang bapak muda, pak Warsa usia 42 thn,
meninggal di ruas jalan Gandoang - Jonggol, dekat perumahan PasPamPres.
Kecelakaan lalu - lintas, senggolan
stang sepeda motor dengan ( dugaan kendaraan besar beroda banyak ) saat kain
panjang penutup wajah di singkap terlihat wajah penuh luka, anehnya kematian
ini tidak ada kepolisian yang mengiringi, semua bentuk kematian yang bukan
sakit wajar, harus sepengetahuan kepolisian, berarti kemana sang polisi.
Almarhum akan menjemput anaknya (
informasi tetangga korban ).
Masalah warga Puri Cileungsi yang
meninggal kerena kecelakaan Lalu Lintas, sudah lama tak terdengar, berita
kematian ini menghentak jikalau ruas Cileungsi - Gandoang - Jonggol termasuk
ruas yang masih aktif makan korban.
21.00 Masih banyak tamu duka cita
yang berdatangan.
Selasa, 10 September 2013
03.30 Terbangun dengan perasaan
tidak enak sebab ada jenazah yang belum dimakamkan.
05.00 Meninggalkan rumah menuju
rumah duka.
Langsung mengambil posisi di samping
jenazah untuk dibacakan Yasin dan Tahlil, istri menyusul datang.
06.20 Salah seorang keluarga jenazah
kemungkikan kakak iparnya, memohon saya untuk membantu sepenuhnya hingga ke
pemakaman, saya jelaskan bahwa tanpa diminta bantuannya pun saya harus menolong
sebab saat ini ada anak saya Tyas yang berbaring sendirian di RSUPSanglah
Denpasar, siapa yang membantu dia, saya orang tuanya tidak bisa apa- apa.
06.30 Pulang dahulu untuk shalat
Dlhuha
07.00 Kembali ke tempat duka dengan
target akan segerah melakukan prosesi memandikan jenazah.
07.05 Mulai menanyakan mengapa alat-
alat perlengkapan masjid tidak di siapkan untuk memandikan jenazah
07.20 Berombongan menuju masjid untuk
mengambil alat- alat perlengkapan memandikan jenazah
07.30 Bergotongan membawa tempat
memandikan jenazah dari aluminium.
07.37 Persiapan ruangan, tamu yang
ingin melihat terakhir jenazah semakin banyak.
07.40 Mulai mengukur kain kafan dan
mengguting dan membentuknya sebagai pelapis untuk jenazah setelah dimandikan.
07.55 Mengangkat jenazah untuk
dimandikan
08.20 Mengkafani, saat itu pulang
untuk mandi dan ganti baju untuk persiapan shalat jenazah
08.30 Jenazah diberangkatkan ke
Masjid untuk dilakukan Shalat Jenazah
08.40 Shalat Jenazah setelah itu
segera diberangkatkan ke pemakaman.
09.00 Jenazah tiba di pemakaman
09.30 Proses pemakaman selesai dan
masing- masing pulang.
10.00 Cucian baju segunung mulai
dikerjakan sebab frekfensi ganti baju terlalu tinggi, menujukan aktifitas
aktip.
Rabu, 11 September 2013
Sakit perut seharian sejak pagi,
dirasa melilit, sekitar jam 04.00, membuat blenderan kacang ijo rebus untuk
mengangkat gizi tubuh yang tekor akibat buang air terus- terusan, jam 08.00
sakit perut terasa enak setelah minum blenderan buah mengkudu dan daun pepaya,
ukurannya agak banyak,
rasa pahit dari daun pepaya sangat
menonjol, minum dan istirahat, langsung stop buang air ke belakang.
Kamis, 12 September 2013
07.00 Yasin minta diantar ke
sekolahannya, tetapi hanya sampai jalan depan ketemu angkot, sudah lama ngak
diantar katanya, ternyata sewaktu melewati jalan tersebut, jalannya udah di
hotmix, beda sekali dengan saat bulan puasa sewaktu mengantar takjilan
jalanannya berlubang
12.00 Dzuhur dan disambung membaca
Al-Quran
13.00 Berangkat ke proyek jalan
Mawar
Jumat, 13 September 2013
07.00 Mengantar Yasin kedepan
mencari angkot, tidak sadar bermotor hanya mengenakan kaos yang tak terlalu
tebal, untungnya sudah minum jus sayur: buah mengkudu, tomat, wortel, sehingga
angin tak berpengaruh ke tubuh.
07.30 Shalat Dlhuha.
08.00 Sarapan sederhana, istri
membuat mendol dari tempe yang terlihat mulai melunak.
Bumbunya pas sehingga laris manis
08.30 Berangkat bersama Istri untuk
mencari Masjid guna Jumatan di dekat proyek perumahan yang di awasi.
09.30 Bank Muamalat di Kranggan
untuk NTT-TTS
10.40 Tiba di jalan Mawar tempat
proyek perumahan berada
Pekerjaan hari ini bagian pagar
depan adalah memasang dinding tembok diatas sloof.
Hari ini terlihat orang kerja
sebanyak 6 orang itu, kelihatannya kurang bersahabat, sehingga saya harus
melakukan strategi jaga jarak.
Terbiasa kerja tanpa pengawasan,
sekarang kehadiran para pengawas malahan di anggap penghalang.
11.30 Shalat Jumat di masjid yang
dekat dengan jalan Mawar
13.00 Makan nasi padang berdua
dengan istri dengan lauk rendang, Kedainya terletak di jalan Penganten Ali.
Dapat rezeki sedikit dan bisa makan
bersama istri, syukur Alhamdulillah.
14.30 Bank Tabungan Pensiun
Cileungsi
14.45 Giant Metland dengan
mengarungi kemacetan panjang perbaikan jalan dan saluran air di depan Giant
Metland, membeli lauk untuk anak- anak.
15.30 Masuk rumah.
Sabtu, 14 September 2013
Minggu, 15 September 2013
05.30 Matahari hari ini lebih cepat
siang dari biasanya, adzan shubuh tadi pagi saja sudah terdengar di 04.29, Pagi
yang sunyi saat bermotor bersama istri untuk menuju ke pasar Cileungsi,
penduduk masih tetap di pembaringannya, padahal siang sudah melenyapkan
gelapnya malam.
Dan unik nya hari ini adalah berburu
tempe second dan gagal, sebab hari Kamis kemaren, istri berhasil mengolah tempe
second yang sudah mulai matang kondisinya, dibuatkan mendol dan rasanya enak
sekali.
Ternyata naiknya kedelai memicu
naiknya harga jual tempe dan tidak ada tempe second kata penjual.
07.00 Masuk rumah kembali, sementara
istri memilih shalat dluha, saya mempersiap buah pare, sayuran buah pare sangat
baik untuk mengatur gula darah tubuh.
08.00 Shalat Dlhuha
08.30 Sarapan dengan tumisan pare
yang dirajang kecil dan ditambahi ikan teri.
12.15 Berkemas menuju undangan
pernikahan warga RW yang beragama Kristiani, menikahkan putri satu- satu
nya
dan siang ini mengadakan perhelatan
untuk menerima ucapan selamat dari warga.
12.20 Berangkat bersama istri dan
Fifi ikut juga.
Saat mendekati tempat perhelatan,
riuh rendah suara musik ber nada lagu- lagu Gambang Kromo, dan ujung gang yang
dilalui kok bermuara di depan panggung
sehingga begitu muncul malahan di
posisi terdepan.
Tamu cukup ramai dan wajah gembira
sangat sederhana, keguyuban warga tercermin indah.
Saya memerlukan untuk menyalami
sebanyak orang di RW sebab setahun lalu sewaktu ada pemilihan di RW, mungkin
ada diantara mereka yang memilih saya sebagai RW hanya jumlah suara yang kalah
banyak, sehingga hanya menduduki kandidat nomer dua dari RW terpilih.
Saat di perhelatan Fifi mengingatkan
jikalau hari ini saya harus ke PMI untuk donor darah ke 52
13.20 Berangkat berdua bermotor
dengan Fifi untuk donor darah di PMI Kramat Jakarta
13.30 SPPBU Mekar Sari Taman Buah
14.30 Kranggan, lampu merah menuju
Ujung Aspal Pondok Gde.
14.45 Cibubur.
15.00 Arundina, Lapangan Tembak
Cibubur
15.20 Taman Mini Indonesia Indah dan
mulai terdengar adzan shalat Asha.
15.30 Masjid Al-Tarbiyah di jalan
Kerja Bhakti Kramat Jati Jakarta Timur untuk shalat Ashar, Fifi ikut shalat
juga.
16.00 PMI Kramat dan mulai
mendaftar.
16.15 Pemeriksaan Hb darah, Hb 13.2.
16.20 Memasuki ruang tunggu
pemeriksaan dokter, dapat nomer 387.
Waktu menunggu yang lama sebab
pendonor darah di dalam antrian donor masih banyak di dalam.
Saat ini nomer yang terpanggil
adalah 369.
Seorang pemuda datang dengan
formulir yang sama yang saya pegang, dia menghampiri air minum tekan yang sudah
habis isinya dan tidak di ganti galon airnya oleh petugas.
Saya mengingatkan, dik, dik airnya
habis, antara acuh ngak acuh pemuda itu menggoyang- goyangkan galon air yang
kosong, setelah yakin jikalau air itu memang betul habis, ia mendatangi petugas
pengukur Hb darah, mengingatkan jikalau air habis.
Petugas pengukur Hb darah yang
sedang sibuk dengan banyaknya pendonor yang berdatangan sore itu tidak mau
menghiraukan soal air minum habis.
Akhirnya pemuda itu bergumam
sendiri, air habis di biarkan bagaimana petugas itu, sambil mengambil tempat
duduk di samping galon air kosong.
Tidak lama kemudian seorang ibu
datang mendekati tempat penyediaan air yang sudah tak ber air lagi, pemuda itu
bilang air habis tapi tetap saja si ibu itu menekan - nekan barangkali ada air
turun setetes.
Akhirnya pemuda itu berbicara dengan
saya, " kan sudah menjadi tugas mereka pak untuk menyiapkan air minum
"
" Ia semua tahu, kan petugas
sibuk melayani banyak pendonor yang mau menyumbangkan darahnya"
" Ia petugasnya kan banyak
pak"
" Ia benar saya daftar menjadi
petugas menyiapkan air minum, tapi... "
" Tapi bagaimana pak"
"Tapi ditolak, sebab..."
" Sebab apa pak "
" Sebab udah tua"
Tertawa pemuda itu melepaskan
kekesalannya yang tidak mendapat air.
Tiba- tiba terdengar pengumumam no
378 di panggil dokter di ruang satu.
Pemuda itu terlihat terdiam sesaat,
kemudian berkata lagi
" Masih satu nomer lagi pak,
saya memegang 379"
Kemudian saya membuka percakapan
baru,
" Mengapa pemeriksaan dokter di
PMI Kramat kok cepat "
" Ia pak, apa sebabnya
pak"
" Sebab tidak memeriksa
kehamilan"
" Kehamilan ?" kata pemuda
itu tanda tanya, tapi tidak lama kemudian dia tertawa
" Maaf pak nomer saya di
panggil" ia bergegas memasuki ruang dokter satu.
17.00 Nomer 387 nomer yang saya
pegang dipanggil.
17.05 Memasuki ruang donor darah
malahan pengantrinya lebih banyak.
Sewaktu mengambil tempat duduk ternyata
pemuda itu masih menunggu.
17.30 Saat ingin tahu nomer saya
sudah di antrian ke berapa, saya mendekati petugas dan menanyakan nomer 387
nasibnya udah di mana, petugas itu mencari dan nomer itu ternyata diujung yang
artinya nomer yang akan dipanggil jikalau ada bed transfusi darah yang kosong.
Akhirnya di carikan bed kosong dan
kesana kaki melangkah.
17.56 Saat adzan Maghrib
berkumandang masih melakukan transfusi darah donor
18.00 Makan mie, telor, susu, air
putih. Fifi yang dari rumah membawa telor ayam satu butir yang dikemas dalam
wadah aqua gelas dan dilindungi
Senen, 16 September 2013
Tidak puasa dahulu sebab semalam
habis donor darah 350 gram.
16.00 Bersama istri, lari dan jalan
kaki sore hari tujuan Griya Nusa Indah
20.00 Setelah Isya ngantuknya datang
dan nyenyaknya tidur, Alhamdulillah.
Selasa, 17 September 2013
Rabu, 18 September 2013
09.40 Bank Muamalat Nagrak, untuk
yatim NTT-TTS.
10.30 Di Proyek Perumahan Jalan
Mawar Pangeran Antasari, pekerjaan membangun tembok pagar depan, tahap
pekerjaan pemasangan batu bata dan langsung di susul dengan plesteran.
11.45 Adzan Dzhuhur terdengar dari
masjid Al-Ihklas jalan P Antasari.
13.13 Saat motor berhenti di penjual
Tongseng Solo langganan sejak duapuluh tahun yang lalu, di jalan Kelapa Dua
Wetan, Jakarta Timur.
Memesan Tongseng satu porsi tidak
disertai nasi, hanya pinjam piring satu dan sendok dua.
Sambil menunggu Tongseng di ramu,
istri mengambil tempat duduk berhadapan,tidak lama kemudian tongseng selesai
disiapkan langsung diantarkan kemeja, Alhamdulillah nikmatnya ke halal itu.
Nasi yang dibawa dari rumah langsung
dikeluarkan, ngak usah malu, pensiunan kan wajar tidak ada uang, dapat uang
sedikit dari mengawasi bangunan, sudah bisa membeli tongseng tanpa nasi, dengan
catatan nasinya di bawa dari rumah.
He he he lezatnya luar biasa, diusia
begini makan tongseng kambing ya cukup beberapa sendok saja, kenyataannya, satu
porsi tongseng dimakan berdua ngak habis, tinggal separo tongseng di wadahi
plastik dan dibawa pulang.
Kamis, 19 September 2013
03.30 Saat terbangun dengan niatan
untuk melaksanakan puasa sunnah hari Kamis hari ini, menu khusus pagi ini
adalah dua genggam kacang ijo dan dua genggam kedelai, sepotong besar jahe,
cuci bersih dan masak di panci bertekanan.
03.45 Shalat Tahajud.
04.05 Mulai makan sahur dengan
blenderan halus kacang ijo kedelai dan jahe, panas panas dan enak.
13.00 Bank Tabungan Pensiunan Negara
cabang Cileungsi, sepi sebab akan memasuki jam istirahat
13.20 Bank Muamalat Cileungsi untuk
santunan anak anak yatim NTT-TTS
Ternyata sedang memasuki masa
istirahat
13.35 Toko beras depan pasar
Cileungsi, harga beras terjelek 350, agak baikan 360, agak baikan lagi 390, dan
paling baik 420, akhirnya terpilih Rp 360 000 ,- untuk kunsumsi di rumah dan
beli juga dua karung untuk harga Rp 420 000 ,- sekarungnya sebab akan di
bagikan ke anak yatim di kompleks Puri Cileungsi dan sekitarnya, jadwal
pembagiannya tanggal 25 September 2013.
Beras minta diantar ke rumah sore
nanti.
Pasar Cileungsi yang panas terik
siang hari ini, dengan tiupan debu yang looses sangat intens di musim kemarau
ini.
Menjumpai pasien yang sakit kelenjar
getah bening untuk disampaikan daun- daun yang harus direbus guna me
nonaktifkan gen-gen kankernya, tapi minumnya ngak cukup sekali.
Berjalan menyusuri lorong pasar
Cileungsi.
14.20 Masuk kembali ke Bank
Muamalat, dan sudah banyak antriannya.
Bank Muamalat sekarang terlihat
leletnya, entahlah penyebabnya, evaluasi internal tidak cukup cerdas mencari
permasalahannya.
14.30 Giliran nama saya yang dipanggil.
14.32 Meninggalkan Bank Muamalat
14.35 Ternyata selama menunggu di
bank tadi Ibunya telah membeli gula
Jumat, 20 September 2013
Sabtu, 21 September 2013
Ini ceritra dari istri yang tadi
pagi diundang rapat di SDN I Gandoang sebagai Komite orang tua murid,
bahwa rencana SDN I Gandoang untuk memungut Rp 55 000,- setiap siswa sekolah
dasar, tidak jadi dilakukan, disebabkan kemiskinan yang melanda sebagian besar
orang tua murid dipicu meningginya harga- harga kebutuhan harian.
Sementara Tyas nya di Denpasar
mengirim SMS jikalau pembayaran uang memperpanjang indekost an nya hari ini
minta dikirim, sehingga pagi itu sekitar jam sembilan pagi setelah mengirim
uang buat Tyas, motor yang dikendarai kembali mogok.
Mendorong motor hingga jauh, bengkel
itu masih terlihat sepi pagi ini, hanya kerena pegawainya malas- malasan untuk
menangani motor saya, saya urungkan untuk membenahi permasalahan motor di
bengkel itu.
Dan ajaibnya motor hidup lagi.
Langsung terbang pulang.
Minggu, 22 September 2013
05.30 Bermotor dengan istri menuju
ke Pasar Kecamatan Cileungsi, siang hari ini lebih cepat munculnya, sehingga
panorama suram di mana matahari tinggi tetapi penduduk masih terlelap dalam
tidurnya.
Suasana ini sedikit menghawatirkan,
sama seperti peristiwa- peristiwa besar yang dahulu pernah terjadi, sebelum
suatu peristiwa tiba, alam langsung sunyi, sangat senyap.
Senen, 23 September 2013
03.30 Mengawali hari dengan niat
hendak menjalankan ibadah puasa sunnah hari Senen.
Lauk yang paling cepat dan gampang
adalah memasukan satu butir telur ayam kedalam panci tanpa air, dan di panggang
diatas api kecil, tinggalkan semua untuk mengerjakan shalat tahajud.
04.06 Mulai makan sahur nasi telor
panggang dan pepes ikan mas
04.22 Adzan shubuh terdengar.
11.30 Fifi kembali rewel makannya.
tetapi saat saya tawari daging
cincang orek telor selera makannya Fifi bangkit lagi dan 12.10 Mengantar Fifi
sekolah masuk siang.
Selasa, 24 September 2013
Rabu, 25 September 2013
Jangan berfikir negatip terhadap
kehidupan, hari ini bisa menapak di Bangkok Thailand di depan masjid Daros
Saadah, masjid yang sederhana dan kerena usianya, bisa bersaksi bagaimana
masyarakat Bangkok, jatuh dalam penyimpangan sexualitas yang parah.
Kamis, 26 September 2013
Berpuasa hari Kamis, dengan kesederhanaan
dan penuh makna, istri belum bisa berpuasa kerena kesehatannya, tetapi bangun
juga dari tidurnya untuk ikut makan sahur.
Siang setelah shalat dzhuhur sewaktu
mengantar Fifi kesekolah, pulangnya, motor
mati beberapa kali untuk akhirnya bisa hidup kembali hingga sampai di
rumah.
Pensiunan tidak bisa masuk bengkel
motor, wajar, ngak ada uang, dan mendorong motor sambil membaca shalawat
rosululloh, itu lain hal, dan motor hidup lagi, itu anugrah.
23.00 Kegagalan pasti terjadi,
sebelum gagal, harus menikmati semaksimalnya sesuai kuota, jam sepuluh satu jam
yang lalu iseng- iseng membuka isi kartu AS yang semenjak i isi limaribu rupiah
belum di pakai sama sekali, saat dibuka, ternyata pulsa sudah kepotong seribu
rupiah, dari pada di potong ngak ada hasil sekalian sisa pulsa tiga ribu
sembilan ratus rupiah itu di daftarkan untuk mengikuti program internet hemat,
terutama untuk nangkep berita, baru beberapa menit pulsa tiga ribu sembilan
ratus itu pun habis, tetapi sudah bisa menangkap berita.
Sampai hari ini belum bisa
menggungguli kertu Hp untuk di cari kelemahannya untuk digunakan internetan.
Dimana letak kehidupan itu
sebenarnya, terletak pada tidak matinya orang itu, dan bagaimana menikmatinya,
baca lah Al-Quran, memang tidak cukup sekali membacanya, ulang dan ulang dan
ulang dan ulang.
Satu kan koordinat dengan koordinat
Al-Quran yang valid, baru ketahuan kekurangan diri yang fanah ini.
Badan tempat berhimpunnya sakit dan
lemah, tak selamanya putih mulus cantik dan menarik, akan datang saatnya, tua,
keriput, mendengus, banyak keluhan, rewel, dan lemah badan, lemah otak, lemah
yang kecil juga, sambil memandang kebelakang kearah jejak yang telah dilewati,
semangat dan heroisme saja yang menuntunnya hingga hari ini.
La Illah Hailalloh, La Illah
Hailalloh, La Illah Hailalloh.
Jumat, 27 September 2013
Sabtu, 28 September 2013
08.30 Tiba di PMI Kramat
08.56 Shalat Dlhuha di masjid Dakwa
Islamiah
11.00 Acara door prize
11.20 Sudah banyak nomer door prize
yang dipanggil untuk merayakan acara penyerahan penghargaan bagi pendonor darah
ke 50 kali nya, tetapi nomer door prize yang saya pegang 293 entahlah ....
11.56 Saat acara ditutup pun, dari
sekian banyak hadiah door prize yang di bagikan, tak satupun
menghampiriku.
Didalam lift PMI Kramat yang sempit
itu, pembicaraan yang di bincangkan adalah tidak dapat hadiah.
Masjid Al-Furqon, Dakwa Islamiah di
samping PMI Kramat, kesana kaki melangkah untuk shalat Dzuhur, berlari terus
naik ke lantai tiga, Alhamdulillah masjid nya luas sekali, tempat untuk
meningkatkan takwa.
13.00 Lama menunggu datangnya busway
yang agak sepi biar dapat tempat duduk, sudah tiga busway dibiarkan lewat sebab
penuh sesak penumpang.
14.00 Terminal Kampung Rambutan.
Kemana hendak melangka kaki ini,
kesudut masjid untuk shalat Ashar, walau waktu shalat sangat lama menanti,
tetapi kerena masjid sudah didepan mata, walau masjid sederhana setaraf
terminal, tetapi keinginan untuk
bergerak lagi menuju Cileungsi sudah hilang.
Biarlah saya bertahan disini hingga
selesai shalat Ashar nantinya, isteri berkesempatan membeli rujak didepan
masjid.
15.30 Naik angkot ke Cileungsi.
17.00 Tiba dirumah Fifinya sendirian
dirumah.
Minggu, 29 September 2013
03.10 Terbangun sebab Hp berdering
cukup keras
03.30 Shalat tahajud
04.20 Shubuh datang
06.30 Persiapan berangkat ke Pasar
ternyata motor masih rusak, ngak mau hidup.
08.00 Medorong motor ke bengkel.
saat jalan turun, motor di kendarai,
motor berjalan dengan lancar maju hingga 200 meter lebih.
08.10 Motor di tangani bengkel
09.00 Motor selesai dan lagsung
menuju pasar.
Pasar sesiang ini sudah pulang semua
pedagangnya, hanya dapat terbatas yang di beli.
15.30 Bermotor bertiga Fifi ikut
juga, ibunya sibuk membawa kue hantaran acara dua hari tahlilan atas kematian
suami dari ibu gurunya Fifi.
Rumah ibu guru itu di sisi timur
jalan raya utama desa Gandoang, suatu wilayah yang tidak pernah di lewati.
Dari informasi tetangga, Almarhum
pak Diding meninggal muntah darah hitam, artinya darah itu akibat pecahnya
pembulu darah di lambung dan darah mengucur deras ke lambung dan didiamkan
berhari- hari hingga hitam, dan di muntahkan, minta tolong keluarga, masuk
rumah sakit dan meninggal.
Senen,30 September 2013
03.03 Terbangun untuk mempersiapkan
makan sahur
04.10 Sahur sederhana, satu telor
bakar dan pepes kecil saja ikan tongkol bumbu pedas, seakan surga sudah di
depan mata kerena lezatnya, gurihnya telor bakar.
06.30 Mengantar Fifi dan Yasin
sekolah
07.20 Shalat Dlhuha
08.00 Kantor Pos Cileungsi, ternyata
antrian nya banyak sekali, perhitungan nya tidak sebanyak ini sebab ini tanggal
tua, ya salah perhitungan jadinya, tinggal kantor pos.
08.30 BTPN Cileungsi, setibanya di
depan bank, bank dalam posisi tutup, tulisan tutup besar terpampang di depan
pintu kaca, dibuka nanti sekitar jam dua belas siang, sebab pimpinan cabang
Cileungsi, itu pun masih perkiraan.
09.00 Bank Muamalat Cileungsi, yang
antri lumanyan banyak sekali.
09.42 BTPN Cileungsi untuk melepas
sekedar duduk sambil melihat TV sebab menunggu di Bank Muamalat ramai
sekali.
09.53 Keluar dari BTPN untuk berjalan
menuju Bank Muamalat.
10.00 Bank Muamalat Cileungsi,
antrian tinggal satu nama diatas meja kasir.
10.10 Tiba giliran untuk maju ke
meja kasir
10.20 Kantor pos Cileungsi, "
Bapak dari tadi di panggil- panggil ngopi dulu ya ? " saya tersenyum saja,
akhirnya proses mengirim uang ke Paklik Bambang selesai sudah, sekarang jemput
istri di pasar yang sedang mencari baju kokoknya Yasin.
10.30 Istri berdiri di ujung jalan.
10.45 Tiba di rumah, cukup lumayan
lelahnya, sambil berbaring tiba- tiba SMS Tyas masuk
10.46 SMS dari Tyas jikalau
Skripsinya udah acc dosen pembimbingnya.
15.30 Setelah shalat Ashar dan
membaca Al-Quran, hari semakin redup, betapa bangganya melepas bulan September
ini dengan melaksanakan puasa sunnah hari Senen ini hari, biarlah semua
kebaikan ini untuk menambah ketaqwaan kepada Allah SWT yang tidak pernah
bohong.
Sore hari yang mendayu-dayu, membawa
puitisnya hati, walau tangan ini tak mampu mengurai karunia Ilahi yang sudah di
nikmati.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan