selamat berjumpa semoga tidak marah-marah

Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu diri sendiri sedang mereka tidak sadar. (QS. 2:9)

In trying to deceive GOD and those who believe, they only deceive themselves without perceiving


Khamis, Mei 07, 2009

Darah dan Doa

Selasa, 20 Januari 2009.


Darah dan doa.

Saya tahu jikalau orang yang paling kafir pun selalu memohon kepada Tuhannya, apalagi saya yang ketergantungan berat, sehingga saat melewati masjid jamie Cileungsi, setelah mengantarkan Astari, saya tidak membuang kesempatan untuk shalat Dlhuha.

Masjid itu seperti biasanya sunyi, para pedagang di pinggir- pinggir halaman masjid sedang membersihkan pekarangannya.

Setelah shalat langsung mengendari motor untuk berangkat ke kantor, perjalanan saya buat cukup sajalah, ngak usah cepat sebab yang namanya mendadak selalu membuat kita bingung, akhirnya terjadi juga apa yang saya duga.

Saya sendiri dibelakang angkot yang sedang menaikan penumpang ber jajar dua lapis, dan sudah tentunya berjalan perlahan, tetapi tiba- tiba saya melihat sepeda motor bergoncengan berjalan cukup kencang sekitar 40 Km per jam, loh kok ngak ngerem pikirku, dan brak di tobroknya pantat angkot dibagian belakangnya disisi kanan dan sepeda motornya terpelanting kekanan kemudian ada sepeda motor dari belakang berjalan kencang sedang menggonceng anak sekolah. ia yang tersenggol muntahan motor yang nobrok angkot kekanan, dan terjatuh lagi, tiba- tiba angkot lewat saya lihat untung saja yang di lindasnya adalah roda depan motor yang jatuh kekanan, saya sangat khawatir jikalau yang di lindasnya adalah kepala orang yang terlempar tadi.

Untuk itu saya hanya bisa memanjatkan tangan kepada Allah bahwa hal tersebut tidak terjadi.

Terlihat si pengemudi motor yang menobrok langsung angkot itu digotong sebab kaki kirinya di dengkul bagian dalamnya berdarah, darah segar masih mengalir.

Jalan raya yang selalu berdarah.


Seharian ini sibuk dengan pemantapan tekad untuk menjadi Jabatan Fungsional Penataan Ruang yang baru hari Jumat kemaren SKnya saya terima.

Tanya dengan pak Hardi malahan tujuan pertanyaan ngak diberi jawaban malahan yang ngak ditanya di jawab yaitu hati- hati biasanya SK itu belum tentu berlaku di BAKN, sewaktu saya konfirmasikan ke pak Putut , pak Putut menjawab jikalau SK udah turun semua penunjangnya ya sudah beres.

Okeylah sekarang saya mulai mefokuskan diri untuk mulai menulis apa- apa yang berkaitan dengan penataan ruang.

Ngak terasa jam sudah menunjukan jam 12.30, terlambat shalat dlhuhur, sebab biasanya mengerjakan shalat di awal waktu, dan melakukan shalat setelah makan siang dahulu.

Pak Kuat membawa kepala ikan dimasak kuah kuning, ia mau berbagi dengan saya, dan setelah nasi saya kucuri dengan kuah kuning kepala ikan dan sebagian dagingnya, maka saya harus tambah nasi, terasa lapar benar.

Sewaktu pulang sempat mampir di Giant Kranggan untuk membeli lauk, masuk disana terlihat di tiket parkir jam 17.50.

Sewaktu saya masuk ke bagian penjualan ikan, harapan saya ada ikan yang di korting, tetapi secara asumsi tidak ada sebab jumlah ikan sedikit di pasaran, masih banyak pelaut yang ngak melaut, udara masih dingin habis hujan, orang- orang kaya masih suka belanja ikan.

Dan betul juga ikan ngak ada yang di korting.

Saya memilih membeli daging ½ kg seharga Rp 28 000,- saya minta di iris tipis- tipis, lantas keluar dari supermarket itu.

Perjalanan pulang dihadang kemacetan paran di depan Citra Garment, sebab bersamaan dengan pulangnya karyawan pabrik.

Sesampainya di rumah, anak- anak sudah shalat Maghrib, dan Fifi langsung merebut bungkusan daging itu dan saya suruh di panggang saja, atau di pan dengan minyak sedikit, sudah tentu sebelumnya dibumbui.

Makan malam sangat meriah sebab ada daging.

Tiada ulasan: