selamat berjumpa semoga tidak marah-marah

Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu diri sendiri sedang mereka tidak sadar. (QS. 2:9)

In trying to deceive GOD and those who believe, they only deceive themselves without perceiving


Khamis, Mei 07, 2009

Tyas masuk Emergency RSCM

Jumat, 24 April 2009.










Jam 08.30 sudah menulis absen di kantor, itupun telah mampir membeli Donat 1 bungkus, Kue tart tape 1 bungkus dan brownis coklat 1 bungkus, rencana nya akan dibawa ke Bandara Cengkareng nanti sore untuk menjemput Tyas, kemudian membayar okevision langganan TV, untuk bulan Mei. di kantor pos besar Fatmawati.

Shalat Jumat pun telah selesai dilakukan, kemudian mulai berusaha meminjam tustel milik kantor, ternyata dapat tustel yang pernah dipakai ke Kalimantan Tengah dahulu yang tidak ada memorynya dan baterynya, kerena persiapan menjemput Tyas ini langsung akan masuk ke RSCM maka yang harus dibawa adalah air minum, utnuk itu belanja terlebih dahulu ke Giant supermarket untuk membeli memory stick tustel, saat akan berangkat keluar kantor, ada teman yang dahulu pernah di belanda sama- sama, ia mencoba memanggil saya tetapi ia ngak tahu siapa nama saya sehingga ia hanya bersuara he he he, saya menoleh ternyata ia orangnya, ternyata ia akan ke Cerefure untuk membeli mouse sebagai kelengkapan note book nya, ia ceritra sambil berjalan menuju supermarket itu, jikalau note book itu pemberian salah seorang temannya, dimana ia telah membantu menyeselesaikan beberapa tugas beberapa tahun yang lalu.

Saat mulai mencari memory stick ternyata harganya bervariasi, baru sadar jikalau ini supermarket yang bisa di tawar harganya,untuk yang 1/5 giga harganya Rp 100 000,- matinya Rp 90 000,- dan saya ngak puas sehingga mencari lagi dilantai atasnya, mendapatkan memory stick sebesar 1 giga seharga Rp 90 000,- kemudian betery ternyata di supermarket Giant harganya mahal sekitar 190 000,- saya merasa buklan ini yang saya cari sehingga saya mencari lagi ke lantai tiga dan mendapatkan changer batery kosong seharga Rp 40 000,- kemudian baterynya seharga Rp 30 000,- untuk 2 batery yang bis adi isi ulang, kemudian turun lagi ke bawa membeli air minum 3 liter dua botol.

Setibanya di ruangan ditanya dengan teman sekantor, kok belum berangkat, saya shalat ashar dahulu jawabku, dan setelah shalat ashra salaman dan langsung berangkat menuju bus Damri Bandara di terminal Lebak Bulus.
Ternyata busnya belum datang, sehingga harus di tunggu, saat yang sama terdapat anak muda yang baru lulus sarjana elektro asal semarang yang habis mengikuti test penerimaan pegawai di Pertamina tetapi tesnya di Balongan Cirebon.
Sekarang ia akan pulang ke Palembang.

Bus akhirnya datang, saat mana sms dari Tyas sudah memasuki pesawat.
Perjalanan menuju bandara sore hari itu diwarnai kemacetan yang sangat panjang, tidak habis- habisnya kendaraan memadati jalan raya, sehingga saat SMSTyas memberitahukan jikalau ia telah mendarat di Bandara Cengkareng, saya yang menjemput dirinya masih di pintu tol Cengkareng.

Bus Damri itu berhenti saya turun mencari Tyas, saya lupa jikalau terminal 2 Garuda ini terdapat dua susun lantai, bus yang aru datang otomatis menurunkan penumpang yang akan bepergian, ternyata Tyasnya menunggu di lantai bawah sebagai lantai kedatangan.

Setelah berjumpah dengan Tyas kemudian shalat maghrib dahulu setelah itu menunggu bus tujuan Gambir.

Agak lama menunggu dan ternyata tujuan Gambir datang dengan penumpang yang banyak, untungnya saya dapat tempat duduk dengan Tyas.

Tiba di Gambir sekitar jam 20.30, kemudian pindah naik taksi setelah menyebrang jalan di depan Departemen Kelautan, tujuan RSCM, dan jam 20.50 sudah tiba di depan Emergency RSCM.

Saat dokter itu bertanya. kenapa kok malam datangnya, saya menjawab sebab Tyas baru mendarat, Setengah tidak bertanya, memangnya mendarat dari mana, dari Bali dok disana ngak ada darah Cuci, bisa jadi katanya setelah itu Tyas di ijinkan untuk mendaftar mengikuti prosedure Emergency.

Jam 22.00 keluar surat pengantar untuk mencari darah di PMI Kramat.

Sepenggal jalan Diponegoro di depan RSCM malam itu seperti lorong panjang yang menakutkan, bisa saja sewaktu- waktu ada orang yang berlari menuju ke tengah jalan sambil menodongkan senjatanya, untungya tidak terjadi.
Saya tetap berjalan sambil berbaju batik, sebab sedari tadi sudah berseragam batik, tidak ada lelahnya, terasa lapar mperut ini, ya di tahan saja.

Diujung jalan sudah berdiam kendaraan mikrolet 01 yang mengantarkan ke PMI Kramat. dan setibanya disana langsung mengikuti prosedure pendaftaran

Dijanjikan darah bisa diambil jam 02.00 esok pagi.
Saat ini jam masih menunjukan 22.20, kemudian terjadi kelelahan, saya sendiri belum shalat isya, kemudian mencari tempat shalat, malahan di tunjukan jikalau tempat shalatnya PMI Kramat ini ada di Masjid NU di sampingnya, berarti PMI Kramat tidak ada tempat shalat, memang praktis berfikirnya sebab disamping PMI ada masjid besar.

Setelah shalat isya mencoba berbaring di luar masjid di lantai tiga itu, sambil membuka makanan yang dibawa dari kantor tadi siang, berupa nasi, dan sepotong daging dan kuah semurnya yang ternyata sampai selarut ini ngak basi, sambil makan mata melihat kearah gedung PMI Kramat di ketinggian tiga lantai, dan terlihat disisi kanan bangunan PMI Kramat dari atas, ternyata di atap ada juga orang yang duduk-duduk di kegelapan sambil bergerombol dan terlihat sedang berkomunikasi dengan Hp nya.

Setelah makan, mulai menchangger Hp dan menunggu sambil tiduran. Sementara saya mencoba memejamkan mata kerena lelahnya ngak bisa sebab nyamuknya sangat banyak.

Saya berusaha harus beristirahat, kaki saya bungkus dengan koran dan sajadah saya gunakan sebagai alas tidur menahan dingin, ditambah beberapa koran bekas dari kantor.

Jam 24.00 saya mulai turun satu tangga ke anak tangga lainnya, saya berfikir dua jam untuk menunggu jam 02.00 sebaiknya di PMI saja.

Tiada ulasan: