04.30 Udara dingin, pagi yang masih
gelap, gerimis datang satu persatu, belum datang bersama teman- temannya, dalam
bentuk hujan yang membanjiri Jakarta.
Pagi sedemikian dingin itu bermotor
bersama istri, bukan kepasar seperti biasa di hari minggu umumnya, tetapi mau
pergi jauh mengantar surat lamaran kerjanya Tyas ke PT ASKES PERSERO, di
Cempaka Putih Jakarta Utara.
05.00 Bermotor bersama istri
menikmati dingin dan basahnya udara mau hujan, mendung sudah berbaris hendak
menurun hujan.
Saat hujan mulai dirasa menganggu,
berarti sudah waktunya memasang plastik hujan
Posisi saat itu berada di Kranggan
Cibubur, kendaraan yang melintas belum terlalu padat, tetapi semua pengendara
motor terlihat menggunakan jas hujan.
Selembar plastik yang di design jas
hujan, untuk menolak rintikan air hujan tidak membasahi data, buku dan lamaran
kerja nya Tyas.
Bermotor terus menyebrang Tol
Cibubur, Arundina, Klapadua Wetan, Penganten Ali, ketemu deh Terminal Kampung
Rambutan.
05.56 Pintu pagar belakang terminal
Kampung Rambutan, kesibukan terminal di zona pemberangkatan bandara Cengkareng,
pagi itu terlihat sibuk.
Tas koper yang ditarik tongkat nya
merupakan penanda jikalau ia akan terbang,
dengan menggunakan pengantar bus bandara.
05.59 Saat motor diparkir dan jiket,
helm dilepas demikian juga plastik hujan, mengapa hujannya malahan semakin
besar.
06.01 Berjalan cepat diantara
licinnya hamparan semen trotoar terminal, untuk mencapai terminal yang beratap.
Baru sadar, licin ini kan berbahaya
disaat hujan seperti ini, bagaimana kalau ada penumpang, terutama penumpang
wanita, dan berusia tua, jatuh di trotoar di saat licin hujan begini.
Pemda DKI Jakarta harus bertanggung
jawab, dan pihak ansuransi harus berani menuntut demi kenyamanan kliennya.
Terlihat terminal Kampung Rambutan tidak
mengenal standarisasi terminal angkutan umum ber klas A dari suatu ibu kota
Negara Republik Indonesia, ya penampilan terminal Kampung Rambutan tak beda
dengan terminal kabupaten plus luas dan ramainya kendaraan dan penumpang.
Tidak ada tempat berlindung hujan, masuk
terminal, terlindung dari hujan tetapi serangan bermacam- macam aroma makanan
sarapan menyerbu hidung, dari aroma
bubur ayam, aroma ketupat sayur, aroma khas nya masakan Padang, tapi
semua di hindari, sebab mengejar waktu.
06.02 Tiket busway Kampung Rambutan
masih dapat harga tiket dua ribu rupiah sekali jalan.
06.04 Diatas busway dapat tempat
duduk paling belakang di sudut bersama istri.
06.05 Penumpang berbondong- bondong
naik di halte Jalan Baru dan langsung habis ketersediaan tempat duduk di dalam
busway.
06.10 Bus menuju jalan tol sehingga
perjalanan semakin cepat.
06.20 Halte Cawang Uki
06.30 Halte Kampung Melayu
06.40 Halte Senen dan pindah jalur
busway menuju Cempaka Putih.
06.58 Cempaka Timur, Cempaka Mas,
Cempaka Putih.
Seturunnya dari busway di Cempaka
Timur jalanan banjir, menyusuri jalan di depan Cempaka Mas yang tidak banjir,
menyebrang jalan, menyusuri sisi kanan jalan besar itu dan langsung gedung
ASKES ( PERSERO ).
07.01 Di ruang Satpam PT ASKES (
PERSERO ) menyerahkan surat lamaran kerjanya Tyas.
Sebelum menyerahkan surat lamaran
itu ke tangan Satpam, istri bergumam, bertahun- tahun engkau ( maksudnya Tyas
), dalam kempitan lengan mama, sekarang izasah sarjanamu di serahkan ke PT
ASKES, berkarir lah di sana, PT ASKES dengan dirimu tidak berjarak terlalu
jauh, sejak perawatan gejala Thalasemia mu saat itu engkau berumur 3-4 tahun
Juli tahun 1992, saat engkau sakit panas, pagi- pagi juga sudah menggedor pintu
PT ASKES di A.P.O. Jayapura, untuk minta rujukan masuk RS Dok Dua Jayapura, di
vonis Thalasemia, pindah perawatan RSCM Jakarta, dan Kuliah di Denpasar, masuk
RSUP Sanglah Denpasar, dan sekarang melamar kerja di PT ASKES ( PERSERO ).
Subhannaloh Ya Allah Ya Rahim.
07.20 Halte busway Cempaka Putih,
sekarang pindah jalur busway Tanjungpriok Cawang Uki.
Halte yang terletak dibawah jalan
layang.
Perjalanan lancar sebab tidak perlu
pindah jalur busway di Senen dan Kampung Melayu.
07.40 Halte Cawang Uki.
08.00 Busway menuju Kampung Rambutan
08.40 Halte Terminal Kampung
Rambutan.
09.00 Bermotor untuk mencari masjid
untuk shalat Dlhuha.
09.05 Dapat masjid di pertigaan
jalan Penganten Ali dibelakang kantor Kecamatan, dan shalat Dlhuha di sana.
Masjid kurang bersih.
10.00 Masuk rumah dengan kelelahan
luar biasa.
Hidup yang dijalani dengan biasa-
biasa saja, berteman motor dari hadiah juara pertama design Ruang Terbuka Hijau
Kampung Sawah Jakarta Barat, adalah sangat sederhana, sepanjang jalan tadi di
atas busway selalu makan roti ekspres buatan sendiri, terdiri dari terigu di
beri air sedikit dan di aduk dan dimasukan wajan tertutup kaca tebal, dan di
taburi bubuk kayu manis dan dibiarkan dengan api kecil hingga matang
sendirinya.
Semuanya ini strategy menaklukan
cuaca ekstrim, bermotor dan kehujanan serta keanginan di pagi hari, diusia
pensiun, sangat riskan sih, kalau nggak tahu strategy nya.
Jadikan semua ini lahan untuk
meningkatkan takwa kepada ALLAH SWT tidak lebih, kalau berlebih bisa takabur,
syetan masuk, celaka kita.
Senen, 2 Desenber 2013
03.56 Waktu sahur tinggal beberapa
menit saja saat makan sahur pagi ini, Alhamdulillah, makan sahurlah walau
sedikit, kalimat sedikit itu yang di pegang kuat.
Prihal kemacetan parah di pulau
Jawa, nanti akan terjadi suatu signifikasi, yaitu kemacetan lalulintas tidak
itu Jakarta, tetapi Bogor, Cianjur, Padalarang, Bandung, Tasikmalaya, Cilacap,
Kroya, terus nyambung ke Kutoharjo, Jogja, Solo, Madiun, Mojokerto, Surabaya,
Pasuruan, Probolinggo, Klakah, Jember, Banyuwangi
Kapan terjadinya, seiring dengan
naiknya perekonomian Bangsa, timbul pertanyaan naiknya perekonomian kok tidak
di iringi naiknya kesejahteraan, adanya jalan dan adanya mobil lah penyebab
nya.
Aspek planning nya yang harus di
utamakan, membangun jalan menggunakan dana rakyat dan membeli mobil dana
sendiri, akhirnya timbul kemacetan itu pun akibat memiliki dana sendiri.
Kita harus berani tidak populer,
sebab kebijakan yang selama ini dilakukan tidak membuat bangsa ini menjadi
baik, cuma baik bagi tetangga, Singapura, Malaysia dan Australia.
Secara ngak langsung bangsa
Indonesia memegang nasib perutnya negara tetangga, sebab negara tetangga bisa
makmur kerena jualan di negara Indonesia, Lyon Air bisa membeli pesawat yang
banyak kerena sukses menjual jasa penerbangan di Indonesia.
Demikian juga negara lainnya, soal
daging sapi dan sogok- menyogok kuota impor kerena ia khawatir pasar Indonesia
di isi negara lain, yang tahu hal ini lebih jauh ya Kementerian Perdagangan.
Suruh bersaksilah Kementerian Perdagangan apa upaya kementerian menyongsong
kemandirian Bangsa Indonesia 2050 di sektor perdagangan.
Bukan laporan duta besar dari
berbagai negara dengan pengetatan persyaratan perdagangan Internasional
sehingga mempersulit Indonesia bersaing, Duta besar itu suruh bicaralah apa
usahanya mengangat perdagangan dalam negeri, meningkatkan harapan hidup sumber
daya Nabati, dan konservasi sumber daya asli Indonesia.
Kira- kira apa yang dipikirkan
Indonesia di tahun 2050, saat penduduk Indonesia menjadi 745 365 226 jiwa di
jam 00.01 tanggal 1 Januari 2050 ( hasil estimasi ).
Pulau Jawa terasa sesak, air minum
sangat sulit, usaha untuk memproses air laut menjadi air minum sejak sekarang
harus dijadikan alternatip ke tiga, alternatip ke dua nya adalah mengolah air
minum dari naiknya air sungai saat hujan tinggi, dan disimpan nya, atau tanpa
melalui proses air sungai yang meluap itu di simpan untuk cadangan kebutuhan
bahan baku air minum guna konsumsi masyarakat pulau jawa yang sedemikian
padatnya.
Untuk itu setiap kabupaten dibebani
tugas menyimpan cadangan air dengan segala kecerdasannya.
Masalah perumahan, sudah waktunya
sejak sekarang dipikirkan untuk membuat undang- undang dimana pemerintah akan
menggunakan hak perumahan diatas empat lantai rumah milik warga, di tanah warga
sendiri.
Umpama saya memiliki sebidang tanah,
empat lantai keatas adalah hak saya, tetapi lantai ke lima hingga tak terhingga
adalah milik pemerintah, penggunaannya untuk perumahan juga.
Pemerintah harus cerdas menggunakan
opsi ini guna mengatasi kesulitan lahan untuk perumahan yang akan dirasakan
semakin melilit leher permasalahan rumah ini dari tahun ke tahun.
Pasti banyak pertanyaan dan wacana
hukum kepemilikan, tetapi harus dilihat masalah nasional dan image cakrawala
Indonesia sejahtera 2100.
Perkereta apian, menghadapi
Indonesia 2050 kereta bertingkat sudah harus dipikirkan sejak sekarang, tidak
bisa lagi kereta api satu bidang seperti sekarang ini, pergantian rel,
penggunaan jarak roda ke roda ber as lebar, sehingga kereta stabil di buat
bertingkat.
Tetapi masalah pergantian
infrastruktur perkereta apian yang meliput rel, jembatan, viaduct, stasiun,
jalan layang, sangat besar biayanya sehingga lebih baik biarkan saja di pulau
jawa rel kereta lebar nya tetap seperti sekarang, tetapi untuk Kalimantan,
sudah harus dipikirkan penggunaan rel kereta ber as lebar.
Mau tidak mau Kalimantan harus
dijadikan pemikiran utama menghadapi Indonesia 2050.
Sehingga perencanaan kapal fery
berjarak panjang antara pulau Jawa dan Kalimantan sudah harus dipikirkan sejak
sekarang, sifat arus bawah nya laut Jawa, yang terkadang ganas di bulan- bulan
tertentu itu menjadi pertimbangan utama.
Dan pintu penyebrangan sudah harus
di tambah, sejak dari pantai Banten, Jakarta, Cirebon, Tegal, Semarang,
Lamongan, Surabaya, Probolinggo dan Sitibondo.
Sebab setelah Kalimantan dijadikan
wilayah dukungan pulau Jawa 2050 angka penyebrangan Jawa Kalimantan pun
meningkat.
Kehidupan yang serba hiruk pikuk di
Indonesia saat itu akan membuat Jepang, Australia, Malaysia, Singapura, semakin
belajar lagi melihat pertumbuhan yang masive kehidupan dalam negeri Indonesia.
Selasa,3 Desember 2013
Hari Ulang Tahun Kementerian
Pekerjaan Umum.
05.00 Dengan semangat tinggi
bermotor dipagi hari untuk mengikuti apel bendera menghadapi hari ulang tahun
Kementerian Pekerjaan Umum, sewaktu berangkat istri bertanya, mas kan ngak ada
undangan dan udah pensiun, tapi ini kan hari ulang tahun PU, masaksih bapak
pergi ke pasar, kayaknya ndak pernah ke pasar saja.
Akhirnya berangkat sendirian
bermotor membelah sunyi dan dijalan beramai- ramai dengan pengendara motor dari
militer yang mengejar apel pagi.
Ya, berangkat ke Kementerian
Pekerjaan Umum tanpa undangan, tanpa uang transport, tanpa mikir sampai disana
siapa yang ngasi makan, tapi dari rumah sudah dibawakan, roti ekspres, nasi
dalam wadah plastik dan air minum satu botol aqua besar, kerena tahu tidaak ada
yang ngasi makan di saat lapar nantinya.
Semangat tinggi tujuh putra
Pekerjaan Umum yang jenazah nya tidak diketemukan saat penyerbuan pasukan NICA
3 Desember 1945 bersenjata lengkap ke
gedung sate Jawa Barat ( gedung sate yang sekarang pusat gubernuran itu
dahulunya kantor Kementerian Pekerjaan Umum ).
Dibandingkan dengan keadaan sekarang
itulah yang membakar semangat untuk bermotor pagi- pagi menuju Kementerian
Pekerjaan Umum di jalan Pattimura Jakarta Selatan.
Masalah usia dan kesehatan harus
dipikirkan juga, malahan menjadi prioritas
sehingga setibanya
05.15 Pangkalan angkot 56 Cileungsi,
mator di parkir dan naik angkot 56 tujuan Cawang-Uki.
Pagi masih meremang gelap, dan
penumpang muda usia para pekerja di kota Jakarta, sudah duduk rapi menunggu
angkot berangkat.
Dan banyak yang tertidur sambil
terduduk
sudah terbayang lelahnya, masuk
rumah setiap malam sekitar jam 20.30, belum permasalahan di rumah, dan jam lima
pagi harus berangkat ke kantor.
06.10 Halte busway BKN
06.20 Diatas busway tujuan Grogol
06.40 Di Bendungan Hilir ganti jalur
busway tujuan Blok M.
06.55 Halte masjid agung Al-Azhar,
turun.
06.57 Sudah menjadi kebiasaan setiap
memasuki kompleks Al-Azhar selalu mampir di Al-Azhar peduli umat untuk
menyampaikan santunan buat yatim piatu dan dhuafa.
Petugasnya belum siap, pintu baru
dibuka, ada satu orang berada di dalam bilik kecil itu, Pak, pak belum di
catat, teriaknya saat saya menyerahkan uang sodaqohan itu, saya cepat melintas
untuk memasuki halaman Kementerian Pekerjaan Umum.
07.00 Sudah di tengah lapangan
upacara.
08.00 Upacara bendera di mulai,
sebegitu banyaknya manusia hanya satu dua yang dikenal, yang dikenal pun tidak
menunjukan kehangatan dalam berkomunikasi, dingin saja, sama keadaanya seperti
di padang Masyhar kelak, dari sekian banyak manusia yang dibangkitkan dari
kuburnya, satupun tidak dikenal, pandang matanya kosong, ini bisa terjadi
kerena sudah ada pemisah, kamu sudah pensiun dan kamu belum pensiun.
Yang sudah pensiun berhak atau ngak
sih merayakan hari ulang tahun korps kerjanya.
Baru bisa dirasakan, disinilah letak
tidak solidnya jiwa korsa dikalangan non militer,
ya sayapun sudah menarik garis,
belum tentu 3 desember 2014 saya datang lagi.
09.45 Upacara bendera pun usai.
10.00 Makan rendang masakan padang
dengan nasi membawa sendiri dari rumah tadi pagi, membeli di kedai rumah makan
padang Famili.
10.30 Diatas busway tujuan Bendungan
Hilir.
10.45 Pindah jalur tujuan Cawang
UKI.
11.20 Angkot 56 tujuan Cileungsi
12.30 Pasar Cileungsi membeli telur
puyuh
13.00 Masuk rumah.
Rabu,4 Desember 2013
05.00 Berlari- lari sebab
termotivasi, jikalau badan ini harus dipelihara kerena dari badan ini telah
dilakukan limah puluh tiga kali donor darah suka rela.
Berlari sehatkan badan sebab banyak
orang se usia yang sama tidak pernah berlari- lari, tetapi hartanya banyak.
Berlari- lari di saat waktu yang
sama, berduyun- duyun orang bergerak ke Jakarta untuk bekerja dan kita cukup
berlari- lari.
Akhirnya lari pagi itu berhenti saat
melihat nenek haji SD Nyaklindung menangis, mendengar tangisan seseorang,
telinga ini menyuruh kaki berhenti berlari, dekati nenek itu diantara kursi-
kursi berhamburan bekas ada hajatan
semalam.
" Nenek haji mengapa menangis
"
" Sedih sebab bapak Haji
meninggal, jenazahnya diketemukan disawah di samping cangkulnya"
" Ya sabar nenek Insya Allah
nanti malam saya datang baca doa".
Lari- lari sebab banyak orang mati
Sudah mati ngak bisa lari
Kalau lari dibilang mayat di gondol
maling
Maling mayat sudah ngak jamannya
lagi
Entah nanti kalau krisis
berkepanjangan berubah keburukan
para manusia menjadi kanibal.
06.20 Shalat Dlhuha 20 rakaat
06.50 Yasin minta di antar sekolah
06.59 Laporan ibunya beras di rumah
habis
07.30 Bermotor membawa satu karung
beras kualitas kurang, sebab di konsumsi sendiri, di pasar harga beras lagi
merangkak naik.
Jumlah permintaan tinggi sehingga
harga beras berapapun di beli orang.
Banyak beredar beras kemasan lima
kilogram seharga tujuh puluh lima ribu rupiah.
Masalah pangan yang semakin hari
semakin mahal, dan tidak setiap orang bisa membeli, adalah sarana persiapan
menjalankan Surah Al-Balad ayat 14.
Sore hari setelah Ashar hujan turun,
awalnya, tidak berlebih, tetapi cukup
membasahkan badan, tetapi tiga puluh menit kemudian menderas.
Istri hendak memimpin pengajian
Majlis Taklim Ibu-ibu Al-Afif sore ini, hujan yang terjadi saat ini sedang di
fikirkan untuk di mohonkan kesudahannya.
Dimohonkan semata kepada Allah SWT.
Malam hari hujan turun deras dan
rencana tahlilan dirumah bu haji batal.
Kamis,5 Desember 2013
19.20 Hujan deras mulai redah, hujan
yang turun sejak 14.20 sudah mulai berkurang.
Tetapi gerimis masih menemani.
Tingginya luapan air, ada sedikit
air memasuki rumah dari saluran belakang.
Jumat,6 Desember 2013
02.45 Sudah ngak bisa tidur
03.00 Shalat Tahajudan
03.30 Roti ekspres buatan mama sudah
dihidangkan.
musimnya orang pada tidur disini menikmati
karuniah Allah SWT kelezatan dari kesederhanaan, sebuah roti dari terigu dan
air dan bubuk kayu manis, tanpa bahan tambahan lainnya, dimakan bersama seduhan
teh satu teko penuh teh hambar, panas- panas seger rasanya.
09.00 BTPN Kantor Cabang Pembantu
Cileungsi dapet urut dinomer 38, sedangkan nomer urut yang dipanggil sekarang
ini di nomer 16.
Motor diletakan di depan BTPN, dan
membuang waktu tunggu hingga nomer 38 berjalan menyusuri lobang- lobang jalanan
di pertokoan Kenari Cileungsi menuju Bank Muamalat.
Udara cukup cerah, mendung tipis
menyelimuti, dan kemacetan abadi dijalan raya Cileungsi sudah terjadi bertahun-
tahun tanpa ada usaha memperbaiki, masyarakat lelap dengan kepentingan sendiri,
hal ini terjadi sebab pintu dialog tidak dibangun oleh pemerintah kecamatan
setempat.
Sekali-kali meloncati genangan air
dari hujan semalam, pertokoan yang buka masih sepi keadaanya, kebutuhan pangan
menjadi prioritas tertinggi orang mengeluarkan uangnya.
10.00 Bank Muamalat Kantor Cabang
Cileungsi.
Hari masih pagi, dan sepi, hanya
seorang nasabah yang menunggu di depan saya, " Jumatan dimana?" tanya
saya kepada petugas verifikasi di meja depan, ia pun menjawab sambil tersenyum
menunjukan arah masjid yang hendak di tujunya.
Tak terbayangkan benar jikalau saat
di hari Jumat ini bertanya pada petugas Bank Muamalat, Jumatan dimana sebentar,
jawabnya anak muda itu, " maaf pak saya tidak Jumatan sebab saya bukan
muslim ", apa ngak keki orang dibuatnya,
Untungnya hal itu tak terjadi.
10.07 Berjalan menuju Bank Mandiri
untuk kirim uang ke rekeningnya Aswan untuk keperluan STNK motornya di Sulewesi
Selatan.
10.30 Sambil membuang waktu di nomer
antrian 38 di BTPN Cileungsi, berjalan
lagi menuju pasar Cileungsi sasarannya adalah kacang ijo dirumah sudah habis.
Memasuki pintu pasar dari pintu
depan, pintu yang jarang di lalui, paling sering pintu belakang, pusat jualan
sayuran.
" Kacang Ijo naik harga pak
haji" kata pedagang itu, ya ngak apa yang penting halal saja kataku
Terbeli dua kilogram kacang ijo, dua
kilogram terigu dan satu kilogram gula pasir.
Kembali berjalan menuju BTPN
Cileungsi diujung kompleks Kenari Cileungsi.
10.45 Sebelum memasuki bank
pensiunan itu, saya sempat melempar tebakan kepada istri, " sudah nomer
berapa sekarang dipanggil ma?"
" Nomer 30 " jawab istri.
Saat memasuki bank itu, pintu dibuka
satpam Hendra, langsung istri bertanya sudah nomer berapa, satpam itu menjawab,
tiga puluh, langsung istri saya tertawa menang tebakannya, sebab saya menduga
nomer 34.
Satpam BTPN Hendra dengan bingung
bertanya kepada saya, saya jelaskan, tadi sewaktu mengambil nomer kan dapat
nomer 38 sedangkan saat itu di kasir nomer yang dipanggil 16, kemudian saya
jalan2 jauh sampai dapat kacang ijo, terigu segala, sewaktu balik lagi ke BTPN
, saya membuat tebak- tebakan, kira2 sekarang nomer urut berapa yang dipanggil
kasir, istri saya menebak 30 dan nomer itu yang sedang di panggil kasir saat
saya dan istri memasuki bank pensiunan itu, sehingga istri saya tertawa gembira
memasuki bank, menang tebak- tebakan.
11.15 Mengejar Jumatan, motor di
kemudikan agak kencang.
11.27 Tiba didepan rumah, istri
turun dengan belanjaan dan saya langsung berangkat lagi ke masjid Gaok.
11.32 Masjid Gaok untuk shalat
Jumat.
Sabtu,7 Desember 2013
Akhirnya tiba juga hari Sabtu saat
untuk berlari sekencang- kencangnya meninggalkan yang berlari secara perlahan-
lahan saja.
Cuaca sangat mendukung setelah hujan
kemaren sore, semoga hari cerah adanya, kehidupan diawali sejak
03.05 Hp berdering cukup berisik
Bangun dengan optimism
05.00 Satu mangkok blenderan halus
kacang ijo campur jahe diminum untuk persiapan lari pagi.
05.10 Berlari diawali dengan
berjalan dahulu menenuju jalan raya, dan keadaan cepat menjadi siang, berlari
terus tanpa berhenti sementara istri tertinggal jauh, berlari - lari hingga
kaki dan nafas ini terasa sesak sehingga tidak ada alasan untuk tidak istirahat
berjalan cepat.
06.20 Saat kembali menuju pulang,
naluri seorang ibu, istri bertanya, " membawa uang ngak mas?"
" membawa dikit "
" nasi udug untuk tiga anak di
rumah, Tyas, Yasin dan Fifi !"
Mampir membeli tiga bungkus nasi
udug porsi besar, sesampai nya diujung jalan depan rumah, melihat pak Rudy
sudah sibuk mengangkut pasir yang berserakan depan rumahnya, bisa jadi hujan
semalam menghanyutkan pasirnya, agaknya setelah di dekati pak Rudy habis ada
kesibukan seminggu ini, yaitu lobang septicktank nya yang diatasnya di beton di
jadikan tempat parkir mobil, ambles, peristiwa lima hari lalu, untungnya lagi,
ambles penutup septicktank terjadi setelah mobil keluar rumah hendak menuju
kantor.
Sejak itu kesibukan pun terjadi
membongkar septicktank lama, menyedot tinja dengan mobil sedot tinja, menggali
dan memperdalam lobang septicktank, menembok dinding galian, menutup beton
kembali dan memasang keramik.
Ada janji yang disepakati yaitu
nanti malam ke Rumah Sakit Husni Thamrin Cileungsi untuk menjenguk Topo yang
terkena strooke.
11.30 Terbangun dengan sedikit
mendadak sebab terkejut, wow kok bisa tidur nyenyak setelah berlari tadi,
mandi, shalat dlhuha 20 rakaat kemudian mengantar Yasin, dan masuk rumah
kembali, sarapan dan tertidur, memang terasa ngantuk luar biasa saat setelah
sarapan tadi, ngak taunya terbangun di siang begini, luar biasa, perubahan
tubuh sangat tidak diketahui kemana mau nya.
12.00 Mendung menggantung saat
pulang mengantar sekolah nya Fifi, gemuruh berlari-larian, dan jalanan kampung
itu berubah menjadi lumpur.
Ada SMS dari pak Budidoelrahman
bahwa ia hari ini ke Bandung dan besok ke Cileungsi.
13.12 Hujan cukup deras turun, dan
singkat saja, tidak sampai lama- lama.
13.30 Hujan meredah dan menyisahkan
rintikan air yang mengalir lepas diatas ember penampung air hujan.
Denting mangkok pedagang bakso
menelusuri gang perumahan menawarkan kehangatan bakso, sebagai pelepas
waktu, hanya sayang, penggunaan
bermacam- macam bahan tambahan yang menjauhkan indahnya kenangan kehangatan
semangkok baso ditahun 1963, telah menghilangkan keinginan untuk mengkudap
bakso.
Harga daging sapi yang bertahan
seratus ribu sekilo nya membuat kesulitan pedagang bakso menentukan harga jual
nya.
Soal daging sapi dengan preman
perempatan Cileungsi tak ada beda nya, preman kelompok si A telah di musnahkan
tapi kerena kemacetan lalu lintas perempatan Cileungsi masih melingkar- lingkar
disitu saja, terdorong seseorang untuk turun kejalan mengatur lalu lintas dan
akhirnya memiliki kekuatan suatu team dan jadilah preman.
Muter muter bagaimanapun konsepnya
daging sapi tetap menjadi kebutuhan bagi penduduk Indonesia 241 juta jiwa ini,
sepuluh persen dari jumlah penduduk adalah orang berpenghasilan diatas 50 juta
keatas setiap bulannya, pastilah dia membutuhkan lauk daging sapi, satu hari
satu kilo dimakan berbanyak dengan keluarganya maka kebutuhan setiap hari
daging sapi yang harus dipersiapkan sebanyak 24 juta kilogram, untuk seluruh
Indonesia, Jakarta sendiri membutuhkan 13 juta ton kebutuhan, lha pasokannya
sendiri cuma 6.4 ton seharinya, artinya masih ada peluang pasar yang besar.
Dari sini KPK harus bisa melihat
siapa yang bermain di daging sapi sekarang ini, termasuk orang KPK yang
ditempatkan untuk mengamati daging sapi, jangan- jangan kerena perhatian hanya
ditujukan pada pemain yang tertangkap yaitu si orang PKS maka orang lain yang
masih bermain di hal yang sama diabaikan saja.
15.30 Lauk habis, lauk habis
akhirnya udara cerah sore hari dengan matahari menyisahkan sinar sorenya bermotor bersama anak- anak untuk berburu
lauk di Giant Kranggan.
Kemacetan lalu lintas sore pun
terjadi di Cileungsi, kendaraan- kendaraan besar bergerak perlahan menghabiskan
ruang jalan.
16.30 Giant Kranggan, secepatnya
mencari sasaran dan mendapatkan gurame dan ikan teri basah dan daging kerang
ijo.
17.50 Saat memasuki rumah sore itu
kumandang adzan maghrib terdengar bertalu- talu.
Minggu,8 Desember 2013
03.50 Terbangun untuk beribadah
kepada Allah SWT.
04.05 Shubuh datang, setelah shalat
maka kue ekspres di hidangkan, aroma kayumanis nya menyerbu hidung, gurihnya,
ditemani teh panas hambar.
06.00 Berangkat kepasar.
Mengingat harga- harga sangat masive
kenaikan nya, maka stretegi belanja
sekarang dirubah sedikit, yang harus di beli dahulu adalah satu kilogram telor
puyuh yang banyak berkhasiat mempertahankan Hb darah, terutama untuk anak
Thalasemia seperti anak- anak di rumah, setelah itu dari uang tersisa dibelikan
aneka ragam sayuran dan lombok dan tempe dan tahu.
Telor puyuh satu kilo itu minta
dibagi tiga sama banyak sehingga bisa di rencanakan makan telor puyuh tiga kali
dalam satu minggu ini.
08.00 Setiba dirumah, satu bungkus
telor puyuh berisi 35 butir itu di rebus dengan api kecil, secepatnya ambil air
wudhlu untuk shalat 20 rakaat shalat Dlhuha, kerjain aja dan kita nikmati
hasilnya, ngak mungkin Allah SWT tidak menolong dari segala kesulitan.
08.30 Kupas telor puyuh dan siapkan
daging kerang ijo,dan sayuran kelengkapannya.
09.30 Setelah sarapan dengan olahan
bahan kerang ijo dicampur kacang
panjang, leunca, terong dan butiran telur puyuh, berkunjung ke tetangga dengan
pakaian siap kerja bhakti, pak Rudy sedang memperbaiki tembok got saluran air
depan rumahnya yang ambrol, terlalu sering menahan tekanan putar ban mobil nya
pak Rudy kalau masuk ke halaman rumahnya.
Dapat informasi mengapa semalam
tidak jadi menjenguk Topo di RS H Thamrin, sudah tiga hari ini Topo diungsikan
oleh pihak keluarga istrinya, ada yang bilang pulang ke rumah istrinya dan ada
yang bilang di bawa ke penyembuhan alternatip strooke di Depok.
Sudah banyak orang yang kecewa
mendatangi RS H Thamrin dan informasi pasien pulang yang disampaikan petugas.
Orang- orang yang kecewa dari RW 7
itu pagi ini kerumahnya Topo yang kosong,
agar mereka tidak terlalu kecewa,
saya dengan pak Rudy yang sedang memperbaiki saluran air, ikut menyambut mereka
sambil bergurau seadanya.
Sebab ada diantara mereka yang
ditinggal meninggal istrinya.
14.00 Hujan deras melanda desa
Gandoang Cileungsi, ada untung, tadi pagi sempat meninggikan bendungan air
menjadi 3 cm sehingga air dari tempat cuci tidak masuk kekamar.
Rumah persisnya berada di daerah
aliran air, air dari rumah di atasnya mengalir ke jalan di rumah.
16.00 Hujan redah ibunya sambil
berpayung menuju rumah tetangga RT untuk
mengikuti pertemuan ibu-ibu dan arisan.
17.30 "Arisan sekarang sudah
ngak enak, pak" kata istri sebab sudah dibentuk arisan dua ratus ribuan.
Bogor, sebagai pusat edar ganja
baru, mensuppply kebutuhan Jakarta dan Bandung.
Luar biasa, sebab wilayah Bogor ini
mempunyai wilayah lemah pengawasan, kerena sistim geografisnya, yang bisa
dijadikan tempat penyimpanan stock ganja suplian Jakarta Bandung, wilayah itu
adalah Rumpin, Parung, Perbatasan Bogor Depok, Tanjungria, Puncak.
Perumahan yang jarang, Geografi yang
berkontur lembah, jurang, kesulitan dan susah transportasi, lereng gunung adalah hal yang paling di cari untuk
penyimpanan stock ganja.
Senen, 9 Desember 2013
03.00 Terbangun untuk mempersiapkan
makan sahur puasa sunnah hari Senen, membuat jus sayur sebab sudah lama tidak
minum, terdiri dari buah mengkudu, wortel, terong ungu, dan buncis.
Proses pembuatannya memang mengambil
waktu lama sehingga perhatian khusus diberikan kesini, masalah kebersihan,
volume, kelarutan, dan jenis ragam bahan jus sayur.
03.50 Setelah Tahajudan dan waktunya
minum jus sayur, istri juga ikut minum, dan disusul makan sahur.
04.07 Sahur berakhir tepat adzhan
shubuh.
06.30 Fifi yang hari ini akan
mengikuti Cerdas Cermat tingkat SD se kecamatan Cileungsi Kabupaten Bogor,
sudah siap untuk diantar kesekolahannya.
Akhirnya ada yang mengikuti jejak
saya sewaktu kelas lima tahun 1965 ikut cerdas cermat SD di Denpasar Bali.
10.00 Dari radio El-Shinta di berita
kan kecelakaan KA di Bintaro tidak jauh dari lokasi tobrokan KA Bintaro Oktober
1987 saat saya di Rotterdam.
KA Commuter Line KA 1131 Tanahabang
Serpong, menabrak truk tangki Pertamina berisi bensin yang macet di tengah
lintasan Pondok Betung.
14.00 Hujan deras sekali mengguyur
bumi Gandoang diiringi listrik mati.
16.05 Buka puasa dengan lilin yang
menyala redup, teh hangat dan roti ekspres selalu menemani.
20.00 Listrik hidup lagi.
Selasa, 10 Desember 2013
03.30 Ibunya udah bangun terlebih
dahulu sejak jam dua tadi malam langsung membuat adonan kue yang niatnya akan
diantar ke guru SD Gandoang tempat sekolahnya Tyas dahulu, pagi hari ini.
Saat terbangun kue sudah matang dan
tinggal cicipin potongan luar saat kue di iris rapi, untuk dimasukan kotak kue.
03.40 Tahajudan
04.05 Azhan Shubuh terdengar
06.30 Shalat Dlhuha 20 rakaat
Innalillahi Waina Ilaihi Rojiun saat
membaca koran kepada almarhum, masinis KA Darman Prasetyo, Teknisi KA Sofyan
Hadi, pembantu masinis Agus Suroto, dan Almarhuma ibu Rossa Elizabeth Kesauliya
dan Almarhum Al Risha, yang meninggal dunia tertobroknya KA Commuter Line
dengan Truck Tangki Pertamina di Bintaro kemaren pagi.
Panas nya api yang membakar masih
diingat oleh penumpang yang selamat, tetapi hampir semua penumpang tidak
menduga terjadinya peristiwa ini.
Firasat buruk hanya terjadi beberapa
saat tumbukan itu terjadi, saat kereta api menahan laju luncurannya dengan
melakukan pengereman beberapa kali, dan akhirnya betul- betul berhenti dan
terbakar.
07.10 Mengantar anak- anak ke
sekolah, lalu lintas cukup ramai, kompleks perumahan diluar Jakarta hanya
melahirkan keramaian saat berangkat kerja dan mengantar anak sekolah dan
07.30 Mengantar ibunya membawa kue
yang dibuatnya tadi pagi ke SD Gandoang, diantar bersama satu renteng kopi
sanchset biar di seduh sendiri oleh para guru.
Kue itu adalah nazar ibunya saat
Tyas mengalami banyak hambatan untuk menyelesaikan studinya, dan akhirnya Tyas
bisa menyelesaikan studinya dan tersampaikanlah kue itu sesuai dengan niatnya.
Alhamdulillah.
20.15 Hujan cukup lebat turun lagi.
Rabu, 11 Desember 2013
05.00 Berlari berlari berlari,
bersama istri, berlari membuang asam urat yang menumpuk, berlari memerangi
gelapnya pagi, berlari diantara genangan air yang terjadi akibat hujan semalam,
berlari berlari diantara penduduk yang sibuk mencari nafkah sepagi ini.
Langit masih gelap sehingga tidak
bisa memperkirakan posisi awan hujan yang menggantung diatas langit.
Berlari tanpa gangguan hujan yang
turun, berlari melintas para bapak yang masih berkutit di depan televisi besar
memainkan game bola sepagi itu.
Nafas yang memburu dan dada yang
sesak menuntut untuk beristirahat dengan berjalan cepat, di kantong celana
masih ada uang untuk membeli nasi udug kesukaan anak- anak sebanyak tiga
bungkus.
Asal jangan jatuh saja.
06.05 Saat keringat mengalir deras
sekarang memasuki kedai perkampungan
untuk memesan tiga nasi udug buat Tyas, Yasin
dan Fifi di rumah.
06.15 Tiga anak dirumah makan nasi
udug.
06.16 Mandi membilas keringat dan
berwudlu
06.20 Shalat Dlhuha 20 rakaat.
09.10 Tyas ikut bermotor, sambil
membawa laptop bapaknya.
Melintas di Kantor Desa Gandoang,
banjir akibat tidak ada saluran pembuangan.
09.35 Bank Muamalat Cikeas untuk
anak yatim piatu dan dhuafa di NTT - TTS.
09.45 Bank Mandiri Kranggan di
posisi antrian orang ke lima.
11.00 Kantor pos Cileungsi untuk
kirim uang ke Pak Lik Bambang di Tempeh, Lumajang, Jawa Timur.
11.30 Tyas minta turun di Giant
Metland Cileungsi untuk membuka internet dengan memanfaatkan laptop yang di
bawa dari rumah, sebab di Giant Metland pihak pengelolah memasang Wivi sehinga
notebook pun bisa dibuka disitu.
15.30 Hujan deras masih turun sejak
14.00 tadi siang, tetapi jadwal istri untuk membuka pengajian Al-Afif majelis
taklim ibu-ibu Puri Cileungsi Gandoang Cileungsi Bogor.
Mengantar istri dengan menutup badan
dengan plastik pelindung hujan.
Hujan memang tidak di hindarkan
tetapi semangat ibu- ibu untuk mengikuti pengajian walau hujan turun tetap
tinggi.
17.30 Sepulangnya dari pengajian
istri ceritra mengenai para ibu- ibu yang meminta doa kalau mendengar Kilat
atau Halilintar turun, permintaan itu pun dipenuhi oleh istri.
Halilintar di Desa Gandoang
Kecamatan Cileungsi sudah terkenal kejam dan membunuh, sudah banyak jenazah
yang dibaringkan sejak menempati kawasan ini, ada baiknya tidak diluar rumah
saat hujan turun.
Ya doa itu lan sebagai penangkal
bala akibat turunnya Hlilintar.
Tyas yang kesehariannya berada di Denpasar
Bali, sekarang ada di sini juga menyimpulkan nada yang sama, kilat disini
sangat besar gelombang magnit yang ditimbulkannya, tidak seperti kilat- kilat
di Denpasar saat hujan turun sekalipun.
Kamis, 12 Desember 2013
Kamis pun datang tanpa ada yang
mampu menghalangi, deru kehidupan masih berjalan, hujan pagi ini tak berniat
untuk turun, entah sore nanti, hujan sore menjelang malam selalu lebat, ada
fenomena alam timbulnya gerakan angin vertikal yang membumikan awan hujan di
lapis atas jajaran awan kering, wajar
jikalau Jakarta kembali terendam di sebagian wilayahnya.
Hidup hanya untuk beribadah, datang
Kamis datang pula waktu untuk berpuasa sunnah, untuk hidup yang berjalan dengan
benar, tidak ada umpat dan cacian, semua diterima bagaikan angin yang
berhembus, bagaikan genangan air yang terperangkap di kedalaman, tenang.
Pasar Gandoang saat jam tujuh pagi
itu masih ramai dari tiga jurusan arus kendaraan, saat mana sedang bermotor
mengantar Yasin dan Fifi ke sekolahnya.
Genangan air di depan Kelurahan
Gandoang masih mengikis jalan secara perlahan, kerusakan jalan tidak untuk hari
ini, tetapi dua tahun lagi.
09.11 Diumumkan dari masjid jikalau
warga satu RW seorang ibu meninggal dunia, di RS Gatot Subroto, Jakarta.
Suaminya, Pak Bambang bekerja di
Mabes ABRI Cilangkap, masuk rumah sakit hari Jumat kemaren.
10.00 Berangkat bersama istri menuju
rumah duka, dari kejauhan sudah terlihat banyak orang berdiri diujung jalan.
10.15 Di rumah duka, sudah terlihat
beberapa Tentara dengan seragam hijaunya
berada di depan rumah duka.
Detik- detik berikutnya adalah
menunggu jenazah datang dari RSGSubroto.
11.56 Adzan Dzhuhur terdengar
12.05 Meng imani shalat Dzhuhur
berjamaah.
13.00 Mobil Ambulance RSGSubroto
datang
13.30 Shalat jenazah
13.40 Pemberangkatan jenazah
13.50 Pemakaman Puri Cileungsi
Gandoang Bogor.
14.35 Pulang kembali kerumah
15.30 Hujan di sore hari telah
turun.
19.12 Hujan masih merintik, berteman
dingin, menuju ke rumah duka untuk menghibur P Bambang yang tadi meninggal
istri tercinta nya.
19.30 Acara Tahlil dan Tahmid pun
dimulai, tidak beberapa lama ruangan penuh dengan tamu- tamu yang berdatangan
dan ramai pula ruangan.
Jumat, 13 Desember 2013
Cuaca mendung, keinginan untuk
berolah raga di lakukan di dalam rumah, dengan menarik dorong tarik dorong
rider hingga otot-otot lengan tak kuat lagi menarik, keringat pun bercucuran,
dan disusul dengan sarapan blenderan kacang ijo yang sangat halus, di blender
bersama jahe dan daun pandan, keringat semakin bercucuran.
06.28 Shalat Dlhuha 20 rakaat.
07.05 Fifi merengek minta diantar
kesekolah
sepulangnya olah raga menarik rider
lagi.
11.40 Masjid di Taman Bunga Cibubur
untuk shalat Jumat.
12.25 Menunggu selesainya
shalat Tyas dan Fifi yang shalat Dzuhur.
13.20 Rumah Sakit Fatmawati, sewaktu
bertanya ke sopir taxi dimana ITC Fatmawati diberitahukan harus bermotor lagi
menuju Blok M.
13.30 Jalan Fatmawati, macet
jalannya sebab ada pekerjaan saluran air kotor, sementara mendung tebal sudah
terbentuk.
13.45 Tiba di Century Pharmacy di
jalan Fatmawati, lurusannya Panglima Polim kalau dari Blok M, berseberangan
muka dengan Inspektorat Jenderal Kementerian Agama.
Tyas akan mengikuti test pshikology
berkaitan dengan lamarannya ke jajaran perusahaan Century Pharmasi ini,
sebentar lagi jam 14.00.
Mendung tebal belum menurunkan hujan
Dan akhirnya hujan pun turun,
berteduh di toko wallpaper sambil menunggu Tyas di test, menunggu bersama Fifi.
15.15 Masjid Al-Munir Inspektorat
Jenderal Kementerian Agama Fatmawati untuk shalat Ashar, masjid cukup besar
berada di dalam kompleks perumahan Kementerian Agama.
15.30 Menunggu didepan Century
Pharmacy Fatmawati, Tyas nya belum keluar dari test psikologi.
16.30 Tyas sudah selesai test,
tetapi sewaktu ditanya ia tidak berharap lulus sebab ada opsi yang memberatkan
ijazah nya di tahan selama 18 bulan
16.40 Hidupkan motor dan menelusuri
kepadatan lalu lintas di jalan Fatmawati sore itu.
17.00 Memasuki jalan Simatupang,
kemacetan semakin parah.
Betul sudah, melihat semua ini semua
pihak seperti lepas tangan, mau macet sono, semua usulan saya untuk keluar dari
krisis kemacetan di dua sayembara ( Jakarta Green 2050 dan Jalan Tol dalam kota
keluar dari kemacetan ) semua di mentahkan, seperti mengikuti sayembara itu
ngak ada ilmu nya, lantas bagaimana sekarang, kemacetan sore hari di anggap
biasa, ya suda, nikmati aja kegilaan itu.
17.30 Saat kemacetan itu melewati
masjid besar di jalan Simatupang, Tyas nya shalat Ashar di sana.
18.10 Shalat Maghrib di musholah
kecil di seberang jalan depan Cijantung Mall.
18.30 Perut sangat lapar, bekal nasi
udah dibawa sejak siang tadi, tetapi sekarang berada di depan warung Tongseng
di jalan Kelapa Dua Wetan, warungnya tutup.
19.00 Memasuki Giant Kranggan untuk
membeli ayam.
20.00 Saat memasuki rumah dengan
kepayahan luar biasa, menunggu dengan sabar ibunya membuat ayam bakar dengan
sambal terasi tomat di goreng ekstra pedas
20.30 Shalat Isya
20.45 Masuk tidur dengan kelelehan
luar biasa.
Kesimpulannya sederhana gile
kemacetan jakarta.
Sabtu, 14 Desember 2013
Kelelahan yang semalam menguasai
badan sekarang sirna sudah, semangat untuk mengawali kehidupan di pagi ini
dengan menghadap kepada si Maha Pecipta Alam Semesta Allah SWT dengan shalat
tahajud.
Waktu pun berlalu dan shubuh datang.
05.00 Setelah itu tiba waktunya
untuk turun ke jalan dengan berlari bersama istri, menyusuri pagi yang basah,
menyentuh udara pagi yang sarat dengan aroma dedaunan, melihat kesibukan orang
antri membeli nasi udug.
12.00 Menggosok memory dengan
menghafal beberapa ayat Al-Quran surah An-Abiyah, lupa bacaan buka lagi halaman
AlQuran setelah itu tutup dan baca lagi
12.45 Hujan cukup deras turun.
13.59 Hujan masih turun, merintik
intensive.
17.00 Wah sempat bingung juga saat
Hp ngadat ngak mau kirim sms sebab memasuki masa tenggang, syukurnya bisa
ngatasi, sebab Hp esia yang lama ngak di aktipkan kok mendadak dapat
perpanjangan masa aktip, dari nomer itu
memanggili anak- anak dan adik ipar dan sahabat, memberi tahu kalau Hp masuk di
masa tenggang dan saat yang sama hujan turun deras.
19.15 Gelap malam sudah mendatangi,
shalat Isya sudah dijalankan, para mahluk halus sudah berkeliaran di pojok-
pojok penglihatan, malam ini adalah malam terakhir tahlilan dari tiga hari
berturut- turut sejak pemakaman almarhuma ibu Bambang tetangga RT 6, di hari
Kamis kemaren.
Hujan masih merintik saat melangkah
keluar rumah menghadiri Tahlilan,
tetesan hujan yang melekat di badan seakan bertanya hendak kemana malam- malam
begini?.
19.20 Rumah duka di rumahnya P
Bambang masih terlihat sepi, hanya beberapa orang yang menemani p Bambang malam
ini.
Setelah itu bagaikan ada pintu dari
langit, mendadak para tetangga berdatangan dan langsung penuh ruangan
20.00 Acara Tahlil pembacaan Yasin,
Shalawat Rosululloh, Tahmid, Al-Fatiha, doa telah berakhir.
Dan dilanjutkan nanti hari Rabu
minggu depan.
Minggu, 15 Desember 2013
05.00 Ngantuknya luar biasa, sejak
terbangun jam setengah tiga tadi pagi, mengerjakan Tahajudan dan Shubuhan,
tidur itu adalah pilihan tepat, sementara di luar hujan masih merintik.
06.20 Mengerjakan Shalat Dlhuha 20
rakaat,
tanpa harus tergesa untuk mengantar
anak- anak ke sekolah, hari ini kan libur.
07.00 Berangkat menuju pasar
Cileungsi, bermotor berdua bersama istri.
08.20 Saat memasuki kompleks RT
ternyata warga sudah mulai kerja bhakti membuat perkerasan jalan beton depan
rumah pak Rudy.
08.22 Kerja bhakti membantu
memperkeras jalan didepan rumah pak Rudy
11.30 Istirahat untuk shalat
13.00 Mulai lagi kerja bhakti
15.00 Selesai
19.30 Lama ngak minum jus sayur,
setelah shalat Isya berkeinginan untuk membuat jus sayur terdiri : buah
mengkudu masak, terong ungu agak banyak, daun srikaya, daun kencur, tomat,
leunca duaratus gram, cuci bersih, blender, peras, minum.
Semua ikut minum, istirahat.
Senen, 16 Desember 2013
00.58 Hujan deras diujung hari,
kewaspadaan saja hingga terbangun jam sekian, untungnya tekanan hujan deras itu
sebentar saja, dan diganti hujan merintik yang lama.
03.30 Bangun untuk makan sahur
03.59 Tahajudan
04.05 Shubuh datang
05.00 Hujan tengah malam masih turun dengan rintikannya
yang mendayu haru.
Menghubungi teman- teman di Denpasar
untuk minta kesediaannya me ngurus barang indekosannya Tyas.
06.30 Saatnya mengerjakan shalat
Dhuha
06.45 Fifi minta di antar sebab ia
masih cercer singkatan dari cerdas cermat SD kecamatan Cileungsi.
07.00 Panas pagi sedemikian teriknya
dan indahnya waktu dlhuha, lanjutkan lagi shalat yang tadi tertunda kerena
mengantar kan Fifi
08.00 Alhamdulilllah hi Robbil
Alamin berita baik dari teman Dosen
Pertanian UNUD bapak Ktut Sunarte bahwa dia bersedia ke indekosannya Tyas untuk
mengemas dan mengirim barang- barangnya Tyas.
16.00 Berita dari Denpasar tempat
indekosannya sudah dikosongkan oleh bapak ktut
Sunarte sehingga Tyas tidak perlu membayar perpanjangan indekosan lagi.
Selasa, 17 Desember 2013
05.00 Saatnya untuk lari, istri
bersemangat sekali, hujan yang turun semalaman pagi ini menyisahkan genangan
air, lari sekencangnya dan sejauhnya, tetapi semua waktu yang membatasi.
Udara pagi masih meremang redup,
saat melintasi perumahan Grand Nusa Indah Cileungsi, keringat sudah membanjir,
mulai putar balik jauh setelah kolam renang.
Saat pulang tidak lagi berlari hanya
berjalan cepat saja sambil menghampiri setiap pohon peneduh kresen untuk
dipetik buahnya yang merah kecil, ada delapan pohon diarah jalan pulang
sehingga dapat segenggam bua kresen itu, berkhasiat untuk menghindari pecah
pembuluh darah otak.
06.20 Masuk rumah dengan berbekal
tiga bungkus nasi udug untuk Fifi, Yasin dan Tyas.
10.00 Duduk bersama pedagang
ketoprak dorong yang parkir membuka lapak depan Puskesmas Gandoang, istri
sedang periksa gigi, sementara banyak pengunjung Puskesmas yang akan menyebrang
jalan terhalang kendaraan, ambil inisiatip untuk menjadi penyebrang jalan
darurat, dengan mengangkat tangan dan berhenti pula kendaraan dari dua arah dan
dipersilahkan orang menyebrang.
Subhannalah.
Rabu, 18 Desember 2013
03.10 Ada sesuatu tidak beres
didalam tubuh dengan naiknya usia, pinggang kok terasa sakit sewaktu mencuci
piring dalam posisi jongkok.
Kalau posisi berdiri aman saja, tapi
kalau jongkok di pinggang ada yang sakit.
Untuk menetralisir sedang di cari
ilmunya.
06.10 Saat langit mendung
memantulkan sinar matahari terbit, mulai mencari daun kejibeling untuk dimasak
dengan panci bukan aluminum.
Selama-lama belum pernah masak
kejibeling baru sekarang.
Waspadai datangnya awal waktu
Dlhuha, terdeteksi sudah masuk waktu shalat dlhuha, langsung ambil air wudhlu
dan kerjakan shalat seperti pasukan Rasululloh Nabi Muhammad SAW mengerjakan
shalat, tidak ada keluhan.
Kamis, 19 Desember 2013
Kehidupan yang seiring dengan
perjalanan waktu, melompat dari detik ke detik dan tak terasa kehidupan yang
dilewati sudah membekas panjang, tak lenyap oleh waktu dan jarak yang
membentang, lautan yang dalam.
Penyuaraan lagu- lagu khidmat dan
bersahaja mengingatkan di saat dunia dengan lompatan suara hati tentang
berbagai pernyataan yang pernah dilotarkan, menuntut untuk di tepati.
Injaklah garis finish itu dan anda
akan dinyatakan telah menyelesaikan tantangan yang satu dan menanti pula tantangan
berikutnya, dan tak akan terjadi finish apabila berakhir di satu milimeter
sebelum garis akhir, jawabannya pragmatis, belum sampai, titik, tidak ada
pembahasan lagi.
Terdiam sejenak, saat terlupakan
jikalau kemaren bergerak sedikit saja saat mencuci piring, punggung bawah ini
terasa sakit sekali, berdiri dengan bersandarkan ujung tembok kamar mandi, dan
hingga sampai mengerahkan tenaga dalam segala untuk menetralisir rasa sakit
yang mencekram hingga saraf kepala bagian belakang.
Saat tiba waktu shalat Dlhuha pun
berdiri setelah sujud terasa terhuyung- huyung, sehingga setelah terang tanah
sedikit mulai mencari daun kejibeling.
Direbus, dingin diminum dan detik-
detik berikutnya sudah lupa kalau beberapa saat pernah kesakitan.
Saat setelah shalat Maghrib semalam
menyempatkan membuat jus sayur terdiri dari : buah mengkudu 500 gram, Terong
ungu 400 gram, daun srikaya 7 lembar, tomat 200 gram, buah leuncak 120 gram, di
cuci, blender, peras, minum.
03.00 Terbangun dengan kondisi
sehat.
Tahajudan dan dilanjutkan makan
sahur.
06.30 Shalat Dlhuha
07.00 Mengantar Yasin sekolah.
08.00 Berita radio menyiarkan
jikalau topan besar Haiyan di Philiphina menyerang kota Tacloban di pulau Leyte
dan korban yang meninggal mencapai 6069 jiwa, suatu korban yang sangat besar
tanpa perang yang harus diderita negara Philiphina.
Rekonstruksi ulang kota layak huni
dan penyediaan air minum serta merehab infrastruktur jalan, telephon, drainege,
dan tempat pemusnahan sampah bencana.
Hampir setiap tahun selalu ada
bencana yang melanda Philiphina.
21.00 Jus terdiri dari : daun
srikaya, terong ungu, jahe, untuk mencegah asam urat.
Jumat, 20 Desember 2013
05.00 Berlari pagi bersama istri
menembus gelapnya pagi yang masih tersisa.
12.30 Menghadiri undangan khitanan
anak tetangga satu RW, udara mendung dan sejuk.
Ditempat undangan silaturahmi
khitanan, sangat sedikit yang datang berpasangan, kebanyakan ibunya pergi
bersama ibu- ibu satu RT.
Begitu banyak nya orang yang datang
dan ramainya suasana khitanan sederhana itu, menjumpai bapak- bapak yang among
tamu untuk bersilaturahmi.
14.00 Astari menangis dari Hp di
Makassar minta dikirimi uang.
Sabtu, 21 Desember 2013
Hari Sabtu yang penuh mistery
08.00 Terbaca di harian kompas hari
ini jikalau besok sejak jam sembilan pagi di Kompas TV akan menyelenggarakan
audisi Stand Up Comedy, terasa tertarik langsung kirim SMS ke nomer yang di
cantumkan dan dijawab untuk hadir dan mendaftar dengan mengisi formulir dan
membawa foto.
Suatu dunia baru, dunia comedy, belum pernah terjun secara langsung,
tapi pernah tampil di pentas penutupan POSMA 1974 Universitas Udayana, dan
tidak muncul lagi sesudah itu.
Stand Up Comedy, suatu bentuk narasi
individual yang harus mampu membawa pemirsanya mengerti maksud comediannya dan
untuk bermuara ke senyuman ( kalau apesnya ) dan sorak sorai penonton ( kalau mengena ke pemirsanya ).
Itupun baru teori, baru konsep,
belum tentu sukses, bayangkan jikalau para juri adalah orang yang jenuh dengan
segala macam lawakan, sebab dia telah menyelami lawakan dari berbagai sudut
negeri, lawakan apa yang saya bawakan nantinya.
Tetapi optimisme di dalam benak
menyiratkan bahwa " ada sesuatu
yang tetap dalam kehidupan ini adalah hidup itu sendiri " Sehingga
untuk mengolah kehidupan menjadi comedy itulah ke profesi nya seorang, saya
harus mencoba, dan di dalam comedy terumuskan asumsi bahwa tidak ada yang salah
dalam comedy, kecuali SARA.
Sudah terbayang ramainya blog ini
sebab akan menjumpai banyak mahluk ciptaan Allah SWT, yang namanya manusia, apalagi kalau manusia itu lupa kepada Siapa yang
Menciptakan, dan apa tujuan dari Penciptaan itu sendiri.
Cinta juga sebagai bagian dari
kehidupan juga sering dijadikan tema lawakan para comedian, tetapi rasanya
terlalu naif mendudukan cinta yang luhur dalam lawakan comedian, tapi ngak ada
salahnya sih, cuma bagaimana mengemasnya.
Minggu, 22 Desember 2013
Berada di tengah orang lucu
Indonesia.
04.30 Setelah Shalat Shubuh
secepatnya berangkat menuju pasar, mengingat habis semua bahan makanan dan
lauk.
Kenaikan harga yang dipicu
melemahnya rupiah terhadap dolar, satu dolar USA dihargai cukup tinggi Rp 12
300 ,- kali ini cukup membuat susah belanja, wortel dan tomat ngak terbeli,
sebab mahal tawarannya.
06.25 Memasuki rumah langsung
mengerjakan kacang tanah berkulit.
Dimasak rebus, sebab anak - anak
sangat suka.
Rupanya terjadi penipuan, kacang
kulit yang dibeli sebagian besar tidak bisa dimakan, diketahui saat setelah
shalat dlhuha 20 rakaat langsung berpesta makan kacang rebus, ngak tahunya
kacang ngak ada isinya.
07.30 Setelah sarapan berangkat
untuk pemilihan Kepala Desa Gandoang, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor.
08.00 Menuju Jakarta untuk mengikuti
Stand Up Comedy Indonesia.
09.45 Tiba di Kompas TV langsung
antri dibawa rintikan hujan yang turun untuk mendaftar peserta Stand Up Comedy.
10.30 Dapat giliran dengan nomer
registrasi peserta Stand Up Comedy 339
sedangkan istri dapat di nomer 352.
13.15 Dari informasi nomer yang
dipanggil sudah di posisi no 70 dan hanya satu orang yang mendapat golden
ticket.
16.00 Keluar dari masjid Al-Takwa,
menyusuri belakang pasar Palmerah,
17.26 Di lobby audisi Stand Up
Comedy, sudah banyak yang duduk mencari hangatnya ruangan, nomer yang dipanggil 176 -185, sedang terjadi
shooting salah seorang yang terpilih sebagai pembawa comedy, tapi saya sendiri
tidak mengerti sasarannya stand up comedy ini.
22.00 Duduk di foyer tengah dengan
20 orang standper- standper comedyan, dalam waktu tunggu di ruang sunyi ini,
setiap orang sangat tegang, rata- rata mereka berumur seusia anak saya nomer
empat, Yasin.
Ada seorang ibu berambut merah yang
ikut sebagai stand up comedy bolak balik memasuki toilet, kerena tegangnya
menunggu dipangil nomer dadanya.
Anak muda di sisi kiri saya
bertanya, " Sebelumnya pentas dimana pak "
" Pentas, belum pernah ".
" Pasti gagal pak "
" Ya dipelajari dulu, kalau
ngak berani terjun basah basah begini kan ngak bisa mengambil kesimpulan "
" Benar juga sih "
Setelah itu sunyi, mengiringi malam
yang semakin larut.
Peserta didepan saya bertanya,
membawa jimat pak di tas nya, saya jawab tidak, baru saya sadar kalau sarung
yang saya selimutkan ke kaki istri saat tidur di masjid menanti datangnya jam
sepuluh malam tadi mencuat keluar dari tas yang mana tas kain yang saya bawa
itu sudah hilang resletingnya.
Malam pun merayap perlahan, diruang
sudah kosong separuhnya, berarti cukup lama juga penantian di ruang ini.
23.00 Memasuki ruang studio, sebelum
nomer 339 di panggil, berdiri dari tempat duduk setelah pekerja studio itu
mengucapkan angka 338.
Ruang serba hitam standard studio
televisi, dengan temperatur udara super dingin, sorot lampu studio tertuju ke area
penampilan peserta stand up comedy, dan kepada dua orang juri, juri botak gemuk
sudah di tahu sejak kurusnya dahulu tahun 1973, si Hendro, juri yang satu anak
muda dan tak kukenal.
Saat itu sedang tampil orang ke 8
penampil sebelum saya, rata- rata stand up comedy mengambil waktu 2 menit
paling lama, sebelum diperintahkan berhenti oleh juri.
Dari hasil eksekusi juri kepada para
stand up comedy yang sudah tampil, saya mencoba melihat ke mampuan saya, tak
lebih seperti mereka, paling lama bertahan satu setengah menit.
23.10 Saat penampil stand up nomer
336 sedang berunjuk kemampuan didepan juri, nomer 337 dan 338 dan 339,
dipersilahkan mendekati area pertunjukan, tapi masih dalam posisi
menunggu.
23.20 Dipanggil nomer 339 nomer yang
saya sandang, langsung mengikuti pengantar acara dan saat mike di serahkan ke
saya saat itulah saya langsung berkomedian, dan setelah ber olah kata beberapa
menit saya tidak mendengar suara tertawa, berarti saya tidak komedian sejati,
saya bukan komedian, saya bukan komedian tetapi ingin berprofesi sebagai
komedian, sebagai profesi setelah pensiun PNS, dua tahun lalu.
23.22 Distop dengan Hendro berarti
selesai sudah, selesai lah proses yang membosankan menunggu dari pagi dibawah
rintik hujan seharian, malam inipun hujan masih merintik tipis saja.
Selesai sudah pencarian diri di area
komedian Kompas TV ini, Selesai sudah berada di area ini, dan mulai memikirkan
jauhnya rumah dari studio Kompas TV, belok sih hanya dua kali, belok kanan dan
belok kiri.
Selesai sudah perjumpaan dengan
orang- orang pekerja televisi yang pekerjaannya
sangat tergantung dengan performence acting si manusia pemeran judul,
sehingga pengambilan gambar dilakukan berkali- kali.
Selesai sudah, selesai lah sudah,
selesai lah sudah, rindu pada hafalan bacaan suci ayat- ayat Al-Quran, dari
satu ayat ke satu ayat berikutnya.
Keluar dari studio dengan perasaan
datar saja, tidak ada suara suara yang memecah kesunyian, sementara terlihat
istri yang bernomer dada 352 sedang menanti di panggil petugas untuk memasuki
studio.
23.23 Duduk di ruang tengah lobby
menunggu istri yang sedang antri stand up comedy.
Saat itu terasa ingin ke toilet,
keluar dari lobby ruangan dan diluar masih terlihat peserta stand up yang masih
duduk menggerombol, melintasi tenda yang sudah dimatikan lampu penerangannya
yang seak dari pagi sangat ramai orang duduk menungu kapan nomer gilirannya dipanggil,
berjalan menyusuri jalanan yang mengitari bangunan stodio Kompas TV, dan
dipojok belakang ada toilet.
Setelah itu kembali ke jalanan tadi
dan berjumpa dengan penjaga pintu belakang sudio dan dia menjelaskan"
memang begitu pak, jikalau ada peserta yang tidak pernah tampil di Stand Up
Comedy, seperti bapak, latihan dulu di stand up comedy Cibubur dan dari sana
bisa di lihat oleh peserta lainnya dan diberitahu kesalahannya.
Alamatnya disuruh cari sendiri di
google.
23.30 Ternyata istri sudah keluar
dari studio penilaian pencarian bakat stand up comedy, sewaktu saya masuk ke
ruang tunggu untuk menanyakan kemana istri berada.
Terlihat dari sinar penerangan di
halaman luas Kompas Studio ditengah malam itu,
istri datang dari tempat parkir motor, saya jelaskan tadi agak lama ke
toilet sebab sempat berbicara sebentar dengan penjaga pintu belakang studio
penilaian Stand Up Comedy.
23.45 Motor dalam keadaan basah
kuyup, untungnya jiket istri dan jiket saya tidak basah sebab dimasukan kedalam
plastik pelindung dada, kena hujan seharian tetap saja kering.
23.50 Motor diperiksa dengan satpam
minta diperlihatkan STNK motor, agak
lama sebab STNK disimpan di plastik lapis ke tuju untuk menghindari basah
kehujanan.
23.59 Bermotor ditengah malam dengan
istri pulang dari audisi Stand Up Comedy di stodio Kompas TV, sekarang melintas
di ujung jalan Iskandarsyah di kawasan
Permata Hijau
Senen, 23 Desember 2013
00.01 Bermotor dengan istri melintas
di Gandaria Lotte Mart Iskandarsyah.
00.10 Pondok Indah Mall, gemerlapan
nya sinar lampu yang harus dibayar oleh konsumennya, saya ingatkan ke istri
bahwa di jalan inilah Ustadz Almarhum UJE meninggal dunia, cuma beda kecepatan
kendaraannya dan beda jenis kendaraannya, hanya roda yang sama yaitu sama2 dua
roda nya, motor tua yang saya kendarai tida bisa berjalan cepat, khawatir saja
di tobrok dari belakang.
Dan tadi pagi sekitar jam delapan
pagi di hari minggu yang baru lewat setengah jam yang lalu, di Honda Serpong,
sepeda motor melaju kencang dan menobrok tiang listrik pinggir jalan,
pemotornya tewas seketika.
00.40 Fatmawati.
00.50 Pasar Rebo, jalanan sangat
sepi.
01.15 Ngantuk yang sangat luarbiasa
mulai menyerang saat melintas di Cibubur Mall
01.20 Tertidur di dinginnya keramik
emperannya musholah kecil di depan
seberang Citra Grand Cibubur.
01.27 Sadar lagi kerena punggung
sangat dingin dirasa, tidur tanpa alas apa-apa, pakaian dan jiket dan sepatu
masih lengkap,
Bangkit dan bermotor lagi.
01.35 Saat di depan pasar Cileungsi
menyempatkan untuk membeli wortel dua kilogram.
02.00 Masuk rumah, Tyas yang
membukakan pintu.
Kelelahan yang sangat luar biasa
melanda badan, tidak boleh hanya badan sendiri yang menanggungnya, lambat
sekali rocovery nya.
Jus sayur tengah malam, terdiri : 9
daun srikaya, buah mengkudu, terong ungu, wortel setengah kilogram, pisang dua
batang kecil saja, tomat, buah nenas utuh diambil separuhnya, potong, cuci,
blender, saring, minum.
Minum sampai tiga gelas bukan gelas
belimbing, istri hanya bisa satu gelas saja.
Nutrisi pada jus sayur ini akan
menutup cepat ke aus an yang terjadi pada
02.20 Langsung tertidur pulas.
04.05 Terbangun adzan shubuh.
04.15 Shalat Shubuh berjamaah dengan
anak2
05.00 Ngantuk datang dan minta untuk
tidur.
09.15 Bangun dengan kesehatan prima,
cuaca belum bersahabat, bayang hujan turun sudah terlihat.
09.30 Shalat Dlhuha 20 rakaat.
10.15 Bermotor bersama Tyas dan Fifi
yang ingin membuka internet di sarana Wivi nya Giant Supermarket Cileungsi.
Setelah bermtor 3000 m ujan turun,
berlindung untuk memasang plastik hujan
kemudian bermotor lagi.
10.50 Giant Metland Cileungsi,
disini Tyas dan Fifi turun.
11.20 Bank Pensiunan BTPN
11.50 Memasuki Bank Mumalat ternyata
tutup untuk istirahat
12.10 Memasuki halaman masjid di
depan seberang pasar Cileungsi untuk shalat Dzhuhur, halaman cukup luas, tetapi
langit abu- abu awan hujan menggantung dekat
Hujan yang turun sejak tadi pagi,
betul juga setelah shalat hujan deras turun.
Masjid yang masih baru itu basah
emperannya, mulai menggenakan plastik hujan, beberapa bapak yang berteduh di
emperan masjid itu hanya melihat saja, menembus derasnya hujan turun menuju
rumahnya tetangga yang terkena strooke.
12.30 Memasuki rumahnya Topo,
tetangga se RT yang terkena strooke, ternyata yang bersangkutan sedang di RS
Thamrin untuk perawatan rutin paskah strooke.
12.50 Pulang kerena tidak ada
kepastian Topo pulang dari RS Husni Thamrin.
Hujan masih turun deras hingga masuk
ke rumah.
15.20 Saat hujan reda, saat dimana
shalat Ashar telah dilaksanakan, istri mengingat kan jikalau isian untuk anak
yatim piatu yang akan dibagikan dua hari lagi belum di belanjakan.
Sekarang waktunya belanja beras,
bermotor bersama istri menuju pasar desa Gandoang.
Tiba dipasar saya hanya menunggu
diatas motor, dua karung beras berarti tiga kali hilir mudik pasar Gandoang ke
rumah.
17.00 Lelah juga setelah semua beras
berada di rumah.
Selasa, 24 Desember 2013
03.00 Terbangun dari lelapnya tidur
yang sangat luar biasa.
05.00 Menyusun ramuan jus sayur,
keluar rumah memetik buah mengkudu, dapat 6 ukuran besar, terong ungu, nenas
setenggah buah, sawi putih, potong, blender dan saring langsung minum.
11.00 Baru makan pagi yang
kesiangan.
12.00 Dzhuhur.
13.00 Kepasar Cileungsi untuk
mencari tambahan isian untuk bingkisan anak yatim.
Kemacetan panjang sejak dari SPBU
Mekarsari yang tidak beroperasional sebab dilakukan rehab.
Dilangganan yang sering dibeli
kacang ijo jualannya, disana dibelikan untuk anak yatim dan dhuafa berupa gula
kemasan 250 gram sebanyak 10 kg, Minyak kelapa kemasan 250 gram sebanyak 40
bungkus, kopi luwak putih 80 bungkus, kue o'lay 80 bungkus, saat membawa pulang
naik motor barang2 tadi disusun rapi oleh pekerja toko dan keseimbangan terjaga,
akhirnya pulang dengan belanjaan yang banyak.
15.00 Masuk rumah.
Rabu, 25 Desember 2013
Hari ini adalah hari yang
diperingati sebagian warga di dunia sebagai hari raya nya dengan segala
keramaian dan kegembiraan yang di ciptakan, ada yang gembira se adanya di
pengungsian letusan gunung Sinabung, di genangan air banjir Jawa Timur,
terlebih di Philiphina Tengah yang telah di landa topan haiyan yang menewaskan
6096 jiwa, tidak mungkin dalam beberapa hari setelah terjangan topan bisa
membuat rumah lagi.
Belum lagi kriminal di balik baju
Sinterklas yang serba merah di Chicago, merupakan suatu gejala terkejut, sebab
sosok yang tampil dengan kostum merah itu adalah seorang manusia biasa, yang
memiliki nafsu tak terkontrol akibat minuman keras, mendadak di depannya datang
seorang gadis cantik yang berwajah ramah saat melihat sinterklas didepannya.
Bagi si pemeran sinterklas itu,
kejadian ini sangat memukul hatinya, ia merasakan, saat tak mengenakan baju
sinterklas, hampir semua gadis memandang sinis kepadanya, kerena miskinnya,
kerena kumalnya, kerena bodoh tampangnya, sekarang saat dia memerankan
sinterklas sewaan, ia mendapat perlakuan yang berbeda.
Seperti peristiwa kemaren sore
sekitar jam lima sore, studio TV One terbakar akibat percikan api las menyentuh
selimut ducting AC dimana bahan glasswool ini gampang terbakar, walau tidak ada
korban tetap saja kecemasan akibat asap kebakaran studio TV One yang
menyesakkan nafas dan memerikan mata itu, memory itu akan dibawa memasuki hari
yang dimeriah kan seperti hari ini.
Ada derita ada kegembiraan, manusia
tak bisa langsung dalam beberapa detik harus berubah menjadi gembira, ada yang
bisa tetapi umumnya semu.
Keabadian itu adalah sunyi, diam dan
senyap.
Peristiwa kebakaran itu adalah hasil
dari padatnya kegiatan yang diciptakan sendiri, dan terlupa pula siapa itu si
Pencipta, dan peristiwa itu mengingatkan adanya kelemahan dari pelaku peristiwa
si manusia itu sendiri, kurang waspada, salah antisipasi perhitungan perlakuan
las logam.
Yang menjadi pemikiran adalah
mengapa orang kok gampang tergelitik untuk melakukan tindakan kriminal di saat
peristiwa hari yang diraya kan seperti hari ini, diskusi yang dilakukan disudut
jalan oleh tiga anak muda diujung jalan itu adalah bagaimana jam sembilan tadi
malam untuk melakukan perampokan di Teras BRI.
Bukan lelaki kalau tidak merampok,
kata salah seorang temannya, dalam hal ini, pihak kepolisian harus menghormati
talenta si pelaku perampokan.
Polisi harus secepatnya memasang
spanduk, aku akui engkau bisa, tapi jangan lakukan.
melakukan apa, ya melakukan
perampokan, perampasan, pemerkosaan, pembunuhan.
03.20 Terbangun untuk mengerjakan
Shalat Tahajudan, dan dilanjutkan dengan shalat shubuh.
09.00 Mengantar istri belanja
kekurangan isian bingkisan buat yatim piatu, setelah memasuki beberapa toko
penjual barang yang diperlukan, yaitu susu dengan teh masing- masing satuan
empat puluh.
10.00 Dirumah, membuka kembali
bingkisan yatim piatu yang sudah jadi untuk ditambah teh dengan susu, seingga
setiap bingkis nya terdapat 7 jenis.
14.00 Datang tetangga jauh membawa
nasi kemasan guna di unduhkan ke setiap pengunjung pengajian untuk dibawa
pulang sebagai kegembiraan habis mengikuti tausyia agama Illahi.
Rezeki Allah SWT sangat luar biasa
walau satu butir nasi.
Kamis, 26 Desember 2013
03.45 Waktu yang sempit untuk
mengerjakan makan sahur sebab shubuh akan datang 04.07
Dan ternyata tidak ada cadangan
nasi, langsung berubah pikir untuk memanaskan air di thermos, ternyata air
kosong, masak air sedikit saja, buat kopi dan makan kue yang ada, udahlah
dianggap cukup makan sahur denggan menu sederhana ini.
04.07 Shubuh datang
Hidup sendiri sudah seperti stand up
comedy, pagi ini ( 06.16 ) dengan semangat tinggi membawa hasil cucian yang
masih 100% kandungan airnya untuk di bawa ketempat jemuran diatas, ditengah
ketinggian plastik pembawa pakaian basah itu pecah, memang sangat berat sekali,
setelah itu dibilas ulang hasil bilasan digantungkan di tali, kerena beratnya
talinya putus, pakaian jatuh, bilas lagi, dan terakhir, saat pakaian basah di
turunkan di atas ember tiba- tiba datang istri meng geser ember sehingga
pakaian jatuh dilantai yang tidak bersih, karena diperhitungkan pakaian shalat
akhirnya dibilas lagi, habis itu
tersenyum sendiri, ya kita menjiwai stand up comedy untuk terapi kejiwaan agar
tidak hidup tertekan dan merasa menderita sendiri.
06.31 Saat terbaik menghadap Allah
SWT dengan mengerjakan shalat Dlhuha 20 rakaat, rakaat shalat yang panjang bisa
membawa hati ini menjawab semua pertanyaan yang terganjal, biarlah dunia dengan
keriauhannya dan shalat pun dengan khusyu tetap dikerjakan.
08.00 Matahari bersinar terik dan
waktunya menjemur pakaian.
Jumat, 27 Desember 2013
05.00 Hujan berhari- hari sekarang
sudah berhenti, dan waktu terbaik untuk lari pagi bersama istri, lari dengan
konsep banyakan berlari sebab berlari menangkal banyak penyakit.
06.00 Saat berjalan pulang, berhenti
sebentar di penjual nasi udug sebab tiga anak dirumah menanti oleh- oleh, bukan
oleh- oleh dari luar negeri, tapi oleh- oleh lari pagi berupa nasi udug.
11.05 Didepan seberang jalan masjid
At- Tien Taman Mini Indonesia Indah.
Motor diparkir menghadap arah ke
Jakarta, sehingga sehabis shalat Jumat nantinya tidak repot mencari putaran
kendaraan.
11.07 Menyebrang jalan Taman Mini
yang lurus itu, dengan kecepatan kendaraan bagaikan rem di buang.
Menyebrang di zebra croos sambil
mengayunkan sajadah dan kendaraan mulai mengerem sejak jauh.
11.10 Masjid At-Tien.
Berdiri di sayap kiri, dengan
exterior yang berlumut, betapa beratnya memelihara warisan almarhum ibu Tien
Suharto, kebersihan yang kurang, tidak memasukan aspek pemeliharaan sebagai
pertimbangan ketat keputusan design masjid.
Batu pualam yang lepas dari dinding
luar, dengan gurat retakan konstruksi di pergola pintu masuk.
Belum lagi lantai yang ditumbuhi
rumput.
Yang shalat banyak, jemaah wanita
banyak terlihat, istri senang, ada teman shalat Jumat. Tapi belum ada yang
sodaqoh kebersihan, semestinya pihak masjid mengumumkan di hari tertentu
diselenggarakan kerja bhakti bersih masjid dan makmum di harap kehadirannya,
saya yakin pengumuman ini tidak dilakukan, yang sering dilakukan adalah
pengumuman infak uang masuk dan pwengeluaran, seperti pedagang saja layaknya,
menghitung rupiah demi rupiah, kalau alasan amanah, apakah kebersihan bukan
amanah, apalagi ini tempat beribadah shalat.
Sabtu, 28 Desember 2013
08.05 Mengawali sholat Dlhuha 20
rakaat, kerjakan saja ngak usah banyak tanya dan nikmati hasilnya.
08.40 Sehabis shalat tiba- tiba
ingin melihat Topo yang sakit strooke dan sekarang di rawat di rumah keluarga
istrinya di Cileungsi belakang kantor Kepolisian Resort.
Berangkat sendirian bermotor menuju
ke Kecamatan Cileungsi, kemacetan terjadi didepan Taman Buah Mekarsari, imbas
dari kemacetan di jalur Puncak Bogor, kerena penuhnya pengunjung Puncak Bagor
walau saat pergantian tahun masih empat hari lagi, semua kendaraan Jakarta
Bandung via Ciranjang akhirnya lewat di Cileungsi.
Kendaraan besar- besar melintas
Bandung Jakarta via Jonggol.
09.07 Didepan rumahnya Topo, sedikit
jalanan turunan dan sangat licin, motor diparkir disana.
09.08 Topo dengan semangatnya
berdiri, tetapi kerena saraf keseimbangan belum berfungsi sehingga jatuh
kedepan, saat itu saya sudah didepan pintu langsung menerima jatuh badannya
Topo dan terpegang, jatuh ngak sampai ke lantai, ekspresi jatuhnya tidak
menimbulkan perubahan raut wajah, terkejut barangkali kenapa badannya jatuh,
sebab saraf penghubung ke nalar tidak
berfungsi, maka peristiwa jatuh tidak dijadikan sesuatu yang berkesan, jatuh ya
jatuh saja, kalau ngak ada orang ya ngak ada yang menolong, ya susah lah.
Ada untungnya habis mengikuti audisi
stand up comedy TV Kompas, sehingga suasana cepat cair sebab saya bawa ke lawakan-
lawakan singkat.
Contoh lawakan yang saya ragakan
sambil berdiri mendekati pintu, pintu saya ketuk, dan saya bilang, seandainya
Topo ngak sakit, Ass wr wb, mana Topo, jawaban sipemilik rumah pergi ke Madiun
membawa mobil Ambulance, mengantar orang sakit dengan Ambulance Muhammadiyah
Cileungsi.
Untung nya sekarang sakit, saya
datangi, mana Topo, itu, duduk kena strooke, akhirnya tertawa Topo tergucang-
guncang, sudah sebulan ini semenjak Topo terkena strooke tidak tertawa lepas
seperti ini.
Lawakan berikutnya adalah, coba saja
di Masjid ada dua puluh orang terkena stroke sedang shalat berjamaah, imam
shalat juga terkena strooke, bagaimana bacaannya, belum sampai bacaan di
peragakan Topo sudah tertawa terguncang- guncang lagi.
09.10 Menemani Topo lagi dijemur
dibawah sinar matahari pagi.
10.00 Mohon diri untuk pulang
menjumpai anak dan istri.
Minggu, 29 Desember 2013
02.35 Mencari baju hangat Belanda
sewaktu di beli di Rotterdam 1987, dari tumpukan pakaian shalat, dan sarung
pembungkus kepala, sebab diluar udara termasuk dingin di malam menjelang pagi
ini.
Sambil berbekal botol aqua besar dan
sepotong pipa pralon untuk menimbulkan efek bunyi.
02.45 Keluar rumah dengan kehangatan
badan yang enak sekali, kepala terbungkus, dan mengenakan baju semi musim
dingin di Belanda, mulai mengelilingi wilayah RT, sambil membangkitkan efek
bunyi pada pipa pralon dan botol aqua, malam sedemikian senyapnya, ke gelapan
dan kesunyian tidak menjadi perhatian, yang penting melangkah maju dan
bangkitkan bunyi- bunyian, dengan mendengar bunyi- bunyian tadi jikalau ada
orang hendak berbuat sesuatu, cepat berfikir, kalau ada orang mendatangi, sebab
tujuan utama kan tidak mencari musuh, kalau ada orang berbuat salah ya di
ingatkan saja, cuma mengingatkan kebaikan saja, kalau di ikuti syukur kalau
ngak di ikuti, besok- besok di ingatkan lagi.
Tapi harus di akui, rumah berderet
deret ini, satu rumah ada penghuninya, layaknya melewati pekuburan saja,
bedanya dengan pekuburan, rumah- rumah di sini ada mobilnya, ada motornya,
besok pagi akan digunakan dengan penghuninya, jadi pengikatnya disini adalah
kebutuhan, pekuburan tidak membutuhkan kendaraan maka di pekuburan tidak di
parkir kendaraan.
Masalah penghuninya yang sombong-
sombong lain hal, tidak ikut ngasi makan sampai penghuninya sesombong begitu,
tidak ada kebakaran saja yang membuat penghuni setiap rumah lelap dalam
tidurnya.
Mau nyawanya di ambil oleh malaikat
Izrail sekarang atau besok, ngak jadi urusan, jalan kaki berkeliling sambil
mengenakan kehangatan yang luar biasa tetap di jalankan, toh tidak setiap saat.
Terlihat rumahnya Topo yang tak
berpenghuni, sebab semenjak Topo terkena strooke sebulan lalu, rumah ini
ditinggalkan begitu saja, dan sekarang Topo sudah tidak dirawat di rumah sakit
lagi malahan ngak pulang kesini, pulangnya ke keluarga istrinya, 7 km dari
sini, kecamatan Cileungsi.
03.30 Shalat Tahajud sangat syahdu
sepulangnya dari ronda sewilayah RT.
Senen, 30 Desember 2013
10.00 Saat memasuki rumah berhalaman
cukup, sebab rumah dikiri kanannya tak lagi memiliki halaman, rumah itu sepi
saja, rumah cukup besar tetapi keluarga dari rumah itu sudah berumah tangga
semua dan tinggalnya disekitar rumah induk tadi.
Rumah itu berada di belakang jauh ke
arah jalan kiri dari gang samping Polres Kepolisian Cileungsi, dimana tetangga
se RT, se group tugas jaga malam, di RT5 RW8 Kelurahan Gandoang, Topo yang
sakit strooke di ungsikan ke rumah keluarga istrinya di Cileungsi.
Pagi ini saya dan istri berkenan
kerumah dimana Topo berada, seorang ibu tua berusia enam puluh limaan yang terlihat sigap, ibu
mertua dari Topo, datang menyongsong, dan disebabkan pernah jumpa di Rumah
Sakit Thamrin saat Topo di rawat maka perjumpaan kali ini malahan semakin
mempererat silaturahmi.
Terlihat Topo di rumah samping
belakang sedang menonton TV bersama anak laki nya yang lagi berlibur dari
sekolahannya di Purwokerto.
Dengan keterbatasan gerak badannya akibat
strooke, ia berusaha bangun dari duduknya di bantu anaknya.
Jus kacang ijo jahe yang saya
siapkan dari rumah sekarang diminumnya, setelah itu Topo saya pijit bagian
syaraf belakang pundaknya di emperan rumah samping.
Jus kacang ijo itu hanya diminum
oleh Tyas dan Fifi dirumah, sebab saya dan istri berpuasa, sehingga berlebih
banyak, lebih nya itu yang di bawa ke Topo di Cileungsi.
10.35 Bermotor dengan istri
meninggalkan rumah dimana Topo berada, dan menyusuri gang perumahan yang banyak
rumah sewa nya.
Perempatan Cileungsi pagi menjelang
siang ini terbelit kemacetan menutup sirkel di perempatan Cileungsi.
Motor diletakan di perempatan
Cileungsi dan mulai berjalan menuju pasar Cileungsi untuk memenuhi permintaan
anak untuk menyediakan makanan yang harganya terjangkau, kerena ada trotoar
yang cukup tinggi sehingga mobil tidak bisa melintas di atasnya, maka bisa
berjalan kaki menembus kemacetan kendaraan yang berhenti total.
Jagung yang jadi sasaran pembelian,
dan harganya mulai naik, tetapi masih bisa dibeli dengan harga lama, nenas pun
di dapat, pisang untuk digoreng oleh anak-anak, dan kue dua boks isi dua puluh
empat dan minuman leci satu boks.
Saat berjalan menuju motor, terasa
penyambutan tahun baru besok malam sudah dirasa cukup.
12.10 Saat usai mengerjakan shalat
Dzhuhur berjamaah dengan anak2 hujan deras turun.
Selasa,31 Desember 2013
Berada di ujung akhir tahun 2013,
Alhamdulillah nikmat kesehatan dialami terus, jangan di tanya soal kebocoran
atap rumah, belum ada dana yang menghampiri, tidak berani meletakan harapan
ditahun 2014.
Berjalan lah hari, berjalan lah
bulan, berjalan lah tahun, aku mengiringimu sambil membaca doa, Sesungguhnya
Allah SWT tidak menyia- nyia kan ciptaannya.
03.30 Hujan yang turun sejak kemaren
sore pagi ini masih menderas, ember- ember penampung bocoran atap sudah dibuang
isinya yang penuh.
Shalat tahajud dikerjakan hingga
Shubuh menyusul, olah raga lari yang biasa dilakukan terhalang hujan yang
turun.
05.45 Olah raga tarik rider yang
bisa dilakukan didalam ruangan, hembusan angin dingin saat jendela dibuka,
menerobos masuk.
22.45 Beberapa saat sebelum pergantian tahun
Penderita Thalasemia se pantaran dengan Tyas umurnya, bernama Ita, meninggal
dunia, Innalillahi Wa Inna Illaihi Roziun.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan