Rabu, 1 Januari 2014
Assalammualaikum Wr Wb
Selamat Pagi Tahun 2014.
Shubhanallah Walhamdulillah Walailah
Hailalloh Wallohuakbar
03.30 Mengawali kehidupan di tahun
2014 dengan shalat Tahajud dan dilanjutkan dengan Shubuhan, sementara diluar
hujan masih merintik.
05.15 Tidak bisa lari pagi sebab
hujan turun merintik secara intens, olah raga rider hingga 500 tarikan, dan
badan pun bermandikan keringat.
06.00 Teriakan pedagang tahu
keliling memecah kesunyian pagi di awal tahun 2014, hujan masih turun, warga
masih memilih untuk memperpanjang waktu tidurnya, mendung gelap masih
menyiratkan bencana dari langit,
16.00 Melintas Simatupang yang
macetnya luar biasa, harap di maklumi, sore ini adalah jadwal pulang para pengunjung Kebun Binatang
Rangunan, setelah sedari pagi tadi melakukan rekreasi.
Kerena terlalu banyaknya pengunjung
dan sangat sedikitnya angkutan
Kamis, 2 Januari 2014
08.00 Berangkat bersama Tyas untuk
menyampaikan lamaran kerja Tyas menuju jalan Pangeran Jayakarta.
08.34 Bank Muamalat Cikeas, untuk
anak yatim piatu NTT-TTS Oekam
08.40 Kranggan, belok kanan menuju
Pondok Gde.
09.10 Pondok Gde, kemacetan belum
terjadi mungkin anak sekolah masih libur dan saat ini masih tergolong pagi.
10.20 Salah belok kiri di perempatan
jalan besar Jembatan Merah, jalan Pangeran Jayakarta masih di lampu merah
berikutnya.
10.30 Kompleks pertokoan hotel
Orchad, jalan Pangeran Jayakarta dalam rangka mengantarkan Tyas berkaitan
dengan pemasukan lamaran kerja di balai
latihan kerja, khusus pengiriman tenaga kerja
negara Jepang.
10.40 Menunggu Tyas sambil
mendinginkan badan di loby hotel Orchad Jalan Pangeran Jayakarta.
10.45 Tyas sudah keluar dari ruang
10.48 Bermotor perlahan saja mecari
putaran arah balik untuk menuju jalan Ashari, kendaraan lancar saja.
11.00 Cawang untuk mencari jalan ke
Kalimalang.
11.30 Pondok Gde dengan situasi
kendaraan rapat dan berjalan perlahan.
12.05 Masjid Jamie Jati Ranggon
Pondok Gde, Bekasi, untuk mengerjakan shalat Dzuhur.
12.10 Jatiwarna
12.14 Kranggan dan jumpa lagi jalan Cibubur- Cileungsi
12.30 Di rumahnya Topo
dikecamatan Cileungsi, untuk
mengantarkan blenderan kacang ijo, kemajuan penyakit strooke nya Topo, kalau
makan bisa makan sendiri.
13.15 Masuk rumah, sudah pulang
kembali.
Jumat, 3 Januari 2013
10.45 BPJS Kesehatan Bogor yang
dahulu disebut PT ASKES, mengambil antrian dapat nomer 200, sementara nomer
yang sedang didepan petugas bernomer 145, diperkirakan sesudah shalat jumat pun
nomer dua ratus belum dipanggil.
Mencari masjid.
11.00 Dapat menjumpai masjid di
kompleks Den Ang Angkatan Darat di ujung jalan Ahmad Yani Bogor, disebabkan
masih sepi sempat meluncur di depan rumahnya almarhum pak Alfin, rumah itu
terlihat sudah ditinggali oleh jabatan militer, sebab rumah adalah rumah dinas
militer.
Di tanya dengan orang orang
yang berada di dekat rumah itu, mencari siapa, saya malahan bertanya yang
dicari sudah meninggal, sambil menunjuk kerumah almarhum pak Alfin.
Saya bertetangga dengan pak Alfin
sewaktu di Denpasar
Sebagai informasi pak Alfin tinggal
di rumah ini dalam keadaan terkena strooke dan saya bersama istri sering
berkunjung, dan setelah peristiwa istri tercintanya meninggal dunia kerena
diabet, dan tak lama kemudian pak Alfin juga meninggal.
Setelah cukup lama berdiri di depan
rumah itu, akhirnya kembali lagi ke masjid untuk mengerjakan shalat Jumat.
12.40 Kembali lagi ke BPJS
Kesehatan, dan antrian sudah penuh lagi.
14.50 Giliran nomer 200 yang saya
pegang dipanggil, proses berikutnya menunggu kartu nya Tyas.
16.40 Diumumkan jikalau komputer
mengalami gangguan sehingga di sarankan untuk datang lagi hari Rabu tanggal 8
beberapa hari lagi.
16.45 Membayar iuran BPJS Kesehatan
secara manual sebab hanya untuk Tyas saja aturan ini diberlakukan.
17.00 Kemacetan di Jambudua Bogor.
18.10 Shalat Maghrib di masjid
Sabtu, 4 Januari 2014
10.00 Bertanya pada seorang pemuda
berjenggot tipis, dimana letak kantor Dompet Dhuafa bagian tanggap bencana yang
sering orang sebut DMC, ia menunjukan untuk mengikuti dirinya dan nanti saat di
depan kantor Dhuafa ia akan berhenti, hanya kerena ia seorang pemuda dengan
motor berkecepatan tinggi maka tidak lama kemudian pemuda itu telah jauh menghilang
di tikungan.
Dengan sabar terlihat dikajauhan
pemuda itu berhenti di bangunan warna
hijau dan setelah dekat pemuda itu menunjukan ini lho Dompet Dhuafa seksi
tanggap Bencana.
10.10 Tiba di markas Disaster
Management Centre milik Dompet Dhuafa, banyaknya barang iventarisasi yang diletakan di depan kantor, menyiratkan memang
benar kantor ini sibuk dengan urusan penanggulangan bencana.
Seorang bapak menyodorkan ke saya
buku tamu untuk di tulis, kemudian seorang anak muda memperkenalkan dirinya
sebagai salah satu pasukan tanggap bencana Dompet Dhuafa, ia bernama Eko, dan
termasuk terlatih terhadap situasi kedaruratan bencana, tergambar dari
penuturannya terhadap semua tugas- tugasnya.
Semua penuturan untuk membuat
semangat dirinya untuk sabar dan jujur didalam menjalankan amanah masyarakat
dalam bentuk sodaqoh yang disampaikan.
11.40 Mohon diri.
12.05 Shalat Dzuhur di masjid Ar-Rahim Rempoa.
13.00 Hujan di Giant Supermarket
Kranggan
13.45 Masuk rumah
Minggu, 5 Januari 2014
Aki Jangkung meninggal dunia
05.20 Saat akan berangkat kepasar
pagi hari ini, melintas didepan rumahnya Aki Jangkung yang sudah setahun ini
mengindap Kaki Gajah, kok banyak orang berkumpul didepan rumahnya, dikeremangan
cuaca shubuh.
Setelah salah seorang di tanya, Aki
Jangkung meninggal dunia semalam jam 23.00
Kembali lagi kerumah sementara istri
turun dari motor untuk takziah, saya pulang untuk memberitahukan ke pak Yapis
tetangga jikalau Aki Jangkung belakang rumah meninggal dunia.
Setelah membaca pada jasad yang
membujur di ruang tamu rumahnya aki,
langsung berangkat ke pasar.
07.45 Saat pulang dari pasar dalam
kelelahannya nyempatkan untuk memasak air panas dua gelas saja untuk membuat
kopi sanchetan yang di beli tadi dari pasar, dalam jumlah terbatas.
Langsung menyeduh kopi dua gelas dan
kue nya adalah kue biskuit enak Selai olai
08.20 Shalat dlhuha dua puluh
rakaat.
08.45 Ternyata jenazah Aki Jangkung
akan lewat depan rumah, secepatnya mengambil Hp yang ada kameranya dan mengejar
rombongan pengantar jenazah, tapi niat tadi di batalkan saja dan mengambil
jalan potong menuju ke pekuburan.
08.56 Tiba terlebih dahulu di
pemakaman sementara rombongan pengantar jenazah belum datang.
Saat rombongan datang, kinerja
kamera tak berfungsi baik sehingga terlambat shoot saat jenazah memasuki
pemakaman.
Kamera Hp baru berfungsi saat
jenazah Aki Jangkung sudah dibaringkan diliang lahat.
09.15 Bambu- bambu pelindung jenazah
di turunkan
09.30 Ayunan cangkul pertama yang
saya pegang mulai di ayunkan untuk memakamkan Aki Jangkung Almarhum.
11.00 Menerima SMS DMC Dompet Dhuafa
yang sedang melakukan tanggap darurat di Kabanjahe sebelah barat kota Medan,
dalam rangka tanggap darurat pengungsi letusan gunung Sinabung.
19.30 Hujan mulai merntik setelah
Isya, tidak memperdulikan hujan turun tetap berjalan menuju rumah Almarhum
untuk tahlilan di rumah almarhum, yang datang terbanyak adalah penduduk kampung
diluar perumahan, ada kebiasaan penduduk tetangga adalah tidak langsung berdiri
saat acara tahlilan usai, saya sudah kepingin pulang, tetapi tidak ada yang
berdiri, situsi ini cukup lama.
Aki Jangkung telah tiada, dengan
menderita kaki gajah.
20.30 Baru bisa minta diri untuk
pulang sebab ada yang berdiri untuk pulang.
Senen, 6 Januari 2014
03.20 Terbangun untuk sahur puasa
Senen, pompa air masih berfungsi walau jelek suaranya dan serat aliran /putaran
kipasnya.
03.50 Setelah tahajudan makan sahur,
ada untungnya jadwal kedatangan shubuh melambat, sebab sesudah sahur masih
sempat menyeduh kopi sanschetan sambil menikmati enaknya hangatnya menjelang
shubuh.
04.15 Adzan Shubuh terdengar.
05.00 Agak strees sedikit saat istri
memberitahukan gas masak di dapur habis, dirumah menggunakan tabung 12 kg biru.
Dimana hari ini harganya seratus
empat puluh ribu rupiah.
Ya ngak bisa berbuat apa- apa,
kecuali harus beli dan barangnya ngak ada.
07.00 Yasin minta di antar ke depan,
saat bermotor itulah mulai memperhatikan kepada setiap warung yang di lewati
adakah menjual gas tabung biru, sepanjang perjalanan ngak ada yang jual.
Luar biasa, barang tidak ada.
Sejak tahun 1963 hingga sekarang
saat ingatan ini masih mampu bekerja, kesukaran kebutuhan dasar penduduk selalu
mengancam negara Republik Indonesia.
Saat itu ( 1963 ) Presiden Soekarno
memerintahkan mengganti beras dengan jagung, saya masih ingat sampai sekarang
dan ternyata enak makan nasi jagung.
Tetapi banyak mendapat tantangan
sehingga kampanye itu di hentikan.
23.41 Terbangun ada rasa berdenyut
di geraham kanan bawah, sekalian saja bangun dan mengambil air wudhlu dan
shalat dua rakaat dan dilanjutkan mengulang bacaan hafalan Al-Quran surah
Al-Abiyah ayat 1 - 40
Selasa, 7 Januari 2014
00.00 Belum bisa tidur juga.
09.44 Sesaat menyelesaikan shalat
Dlhuha dua puluh rakaat, tiba- tiba saja disekeliling saya banyak sekali orang
shalat, berpakaian muslim dengan baju panjang dan ada yang berbaju koko seperti
saya, saat in sedang berada di masjid Pemuda Cibubur Junction.
Memang shalat Dlhuha dua puluh
rakaat saat ini sampai berpindah tempat sejarak 18 km dari awal shalat, shalat
dlhuha ini sekitar jam enam lewat lima puluh menit tadi pagi di kerjakan di
rumah, sebanyak empat rakaat, Yasin dan Fifi mendesak minta diantar ke sekolah,
shalat dlhuha di jedah dahulu, sekitar jam tuju lima belas menit setelah pulang
dan tiba dirumah langsung shalat dlhuha melanjutkan empat rakaat yang telah di
laksanakan.
Disebabkan Tyas harus tiba di
Cibubur jam setengah delapan maka hanya bisa mengerjakan hanya dua rakaat.
Sekitar jam 07.25 langsung berangkat
bersama Tyas untuk test lamaran kerjanya ke Cibubur Juction.
Perjalanan lancar saja ke Cileungsi
lewat desa Mampir, dan tembus perempatan Cileungsi, langsung Cibubur dan
sekitar jam delapan empat belas menit
tiba di Cibubur Junction, langsung mencari gedung pemuda, berjumpa dengan para
pelamar lainnya, dan ternyata lamaran kerja yang dilamar kerja kali ini adalah
Matahari Departement Store, sebab ada rencana MDS akan membuka store baru
diwilayah Bogor.
Sekitar jam delapan tiga puluh menit
Tyas saya tinggalkan di gedung pemuda dan saya bermotor sendiri menuju masjid
Pemuda kompleks latihan paskibra bila ada acara tujuh belas agustusan.
Agak terkejut sewaktu memasuki
kompleks masjid, kok banyak orang berjualan, ada pengajian rupanya, tetapi dari
kelompok mana, sebab pagi ini yang terlihat datang lebih banyak adalah para
wanita nya.
Mengambil air wudlhu dan shalat
tasyahud masjid dan setelah itu menyambung lagi shalat Dlhuha yang tertunda dua
kali tadi.
Memang terdengar kedatangan satu
persatu para peserta pengajian pagi ini tetapi ngak nyangka saja peserta nya
kok banyak sekali, hingga akhir rakaat ke dua puluh shalat Dlhuha dan salam dan
terkejut manusia- manusia muslim sesama Bangsa Indonesia dari berbagai etnis,
kok sudah duduk mengelilingi dimana saya sedang shalat.
Kalau sudah begini anggap saja
sedang berada di padang Masyhar di Akhirat kelak, banyak orang yang dilihat
tetapi seorangpun tidak dikenal.
Dan itu yang sangat berkesan dari
terjadinya manusia kumpul di masjid yang tergolong besar ini, adalah suara
dibawah pendengaran, bagaikan lebah madu sedang membuat sarang.
09.50 Masih di dalam masjid kompleks
pemuda Cibubur Junction, dengan para bapak bapak yang tertib menanti pembicara
yang diundang datang.
10.00 Acara dimulai
Seorang pemuda sederhana berbicara
membuka dengan mengingatkan untuk selalu mengikuti sunnah Rosullulloh Nabi
Muhammad SAW.
Pembahasan surah Al - Hadid ayat 25,
26, 27, 28, 29.
Tentang kehendak Allah SWT dengan
meneguhkan keturunan Nabi Ibrahim keturunannya untuk menjadi Rosul.
Cahaya dan ampunan yang sepenuhnya
dari Allah, Allah SWT pemilik karuniah yang Maha Besar.
Seluruh Rosul dan Nabi hampir semua
keturunan Nabi Ibrahim.
Anak yang sholeh adalah keturunan
orang tua yang sholeh.
Sholehkan dirimu sebelum mensholeh
anak2mu dan orang lain.
Memiliki anak yang sholeh adalah
kerena rahmat Allah SWT, Hidayah dari Allah yang menentukan.
Bagaimana mendapat rahmat Allah SWT,
adalah ke ihklasan diri kita, semakin besar keihklasan semakin besar rahmat
Allah SWT.
Rasul pertama adalah Nabi Nuh, dan
setiap nabi bukan Rosululloh.
Rosululloh mendapat permusuhan yang
paling besar dari kaumnya, tidak sedemikian dengan para nabi.
Hidayah itu tidak ada tanpa ilmu,
orang bodoh tidak akan mendapatkan hidayah.
Hidayah adalah sarana mempermuda
menuju Surga.
Hidayah memiliki tuntutan yaitu
belajar, lakukan belajar, lakukan belajar, lakukan belajar.
Kerjakan Sunnah.
Sebab Sunnah itu bukan seremonial,
sunah bukan hiburan.
Hidayah Dlilalah, menerangkan dan
menjelaskan, siapa yang paling sempurna keterangannya perihal Allah SWT adalah
Rosululloh.
Ketertipuan kita terhadap
penyembahan kepada Allah SWT, kerena tidak menyelaraskan amalan sunah pada
langkah kita.
Masalah umur dan hisab, siapa yang
kepingin ketemu Allah, adalah dengan melaksanakan agama yang penuh tanpa
tambahan dan pengurangan, yaitu Islam yang dibawa Nabi Muhammad SAW.
Jalan yang mengantarkan kita kepada
Allah SWT adalah memurnikan Islam tanpa tambah dan pengurangan.
Hidayah Ilham adalah milik Allah,
orang yang jauh dari hidayah adalah kerena ada sikap sombong, walau sedikit.
Ya Musa, sesungguhnya Firaun telah
melampaui batas, Musa dan Harun berangkat ke Firaun.
Orang tidak mendapat hidayah adalah kerena
orang itu menolak.
Rosululloh Nabi Muhammad SAW yang
tiap hari mendapat wahyu masih saja membutuhkan perlindungan pamannya Abu
Thalib.
Ilmu wajib di sambung dengan amal,
kalau tidak disambung dengan amal ilmu itu akan lenyap.
Fasik, membangkang, dan tidak taat,
dosa sangat besar sekali tetap disebut orang fasik, termasuk fasik adalah orang
melakukan dosa kecil terus menerus.
Isa bin Mariam, sebab Isa anak
ibunya Mariam, Injil itulah yang mengakui adanya Rosululloh Nabi Muhammad SAW.
Injil yang sekarang di jumpai adalah
injil yang telah dirobek bab menerangkan setelah nabi Isa akan datang nabi
Al-Masih yaitu Nabi Muhammad SAW.
Ahli sunnah adalah orang yang suka
menolong, suka menjenguk orang sakit, hanya tahu tapi tidak di amalkan, dimana
bil hal nya dakwa.
Orang yang lemah lembut adalah
puncak- puncak amalan pengamalan sunnah, tidak lembut, sebab tidak menjalankan
sunnah.
Takwa di hati adalah takut pada
Allah SWT.
Takwa di hati selalu ingat mati.
Takwa di hati adalah malu pada Allah
SWT.
Takwa adalah orang yang mengikuti
Rasullulloh.
Allah akan mengangkat seseorang
lebih tinggi dari yang lain sebab orang itu berpegang teguh pada sunnah.
Syetan takut pada seseorang yang
menjalankan sunnah, sebab sunnah itu tidak mati- mati sama seperti syetan tidak
mati-mati.
Tidak ada anugrah yang lebih besar
kepada hambanya yaitu sunnah.
11.15 Acara berakhir
Lha disini masalahnya, saya melihat
ada kejanggalan, begitu khusyunya mendengar uraian yang santun perihal empat
ayat terakhir surah Al-Hadid, lho setelah acara di tutup kok pada berdiri, ini
kan masjid, jemaah kan banyak, lho kok pergi dan tak lama kemudian sepi lagi
masjid besar ini.
Mengapa pembahasan dan kajian tafsir
dari surah Al- Hadid kok tidak memberatkan kakinya untuk tidak pergi secepatnya
dari masjid, sebab sebentar lagi Dzuhur datang.
Ya biarlah
12.05 Adzan Dzhuhur
12.34 Setelah shalat berjamaah
langsung bermotor dengan Tyas untuk pulang.
13.15 Berhenti di depan Giant
Kranggan Cibubur, untuk melihat apakah ada kortingan harga ikan, untuk lauk
anak2 di rumah, ternyata setibanya di lantai tiga Giant Kranggan tidak ada
kortingan harga ikan, meninggalkan Giant Kranggan tanpa membeli sesuatu pun,
sebab uang memang sangat terbatas.
13.45 Cileungsi depan kantor pos
untuk mencetak foto hasil jepretan kemaren guna persyaratan formulir Jaminan
Kesehatan Nasional.
14.20 Masuk rumah.
19.30 Memenuhi Tahlil doa buat Aki
Jangkung yang meninggal dua hari lalu.
Perihal Jaminan Kesehatan Nasional,
iseng2 saya tanyakan kepada penduduk sample, JKN telah diketahui melalui
Televisi, dan tanggal berlakunya tanggal satu Januari 2014 pun telah diketahui,
hanya mau mendaftar ke mana, ini yang tidak di ketahui, saya jawab ke Bogor,
aduh jauhnya katanya.
Rabu, 8 Januari 2014
11.40 Anak mudah yang lagi
kebingungan itu terlihat menjauh dari saya, ia tidak mempercayai penjelasan
saya tentang BPJS, ia berusaha minta penjelasan prihal BPJS kepada orang- orang
yang berkerumun di loby kantor BPJS Bogor, tetapi akhirnya anak muda yang
kebingungan sebab anaknya akan di operasi itu terlihat bekerja sendiri mengisi
formulir, dan akibat nervousnya sudah terlihat dua formulir yang dibuangnya
kerena ada kesalahan.
11.50 Hujan masih turun dengan
lebatnya, loby kantor BPJS Bogor yang sempit itu penuh orang yang menunggu
nomernya dipanggil.
Akhirnya anak muda itu saya datangi,
Dibilangin dari tadi ngak mau nurut kan salah melulu, melihat saya yang
mendekati langsung ia minta tolong di pandu untuk mengisi formulir.
Sepuluh menit saya pandu anak muda
itu yang bernama Asep Sujana kelahiran 1984, beranak dua, anak terkecil dua
bulan mengindap kelainan jantung, untuk
mengisi formulir BPJS.
12.15 Shalat Dzhuhur di musholahnya
BPJS Bogor.
Kamis, 9 Janari 2014
11.00 Sambutan bapak Menteri
Pekerjaan Umum yang di bacakan oleh bapak Sekretaris Jenderal PU.
Menit pertama aplouse bagi para
pensiunan yang sudah mengabdikan kesetiaan nya bagi negara RI, khususnya PU.
Pelepasan 414 seluruh Indonesia.
Kementerian Pekerjaan Umum ikut
berpartisipasi Grand design Reformasi Birokrasi.
Sumbang saran diharapkan.
Selamat, Mohon Maaf, sengaja tidak
sengaja, terima kasih kerja sama, karya jasa, terimakasih sekali lagi, ass wr
wb.
16.30 Memasang tulisan BPJS didepan
rumah, upayah minimal untuk menolong warga agar tidak berlelah- lelahan ke
Bogor seharian ngurus BPJS.
Jumat, 10 Januari 2014
07.01 Saat anak-anak minta diantar
kesekolah saat itu pula salam terakhir shalat dua puluh rakaat shalat Dlhuha,
langsung menyalakan motor dan bermotor mengantar Fifi dan Yasin.
07.14 Ditengah perjalanan pulang
melihat toko fotocopy sudah buka, berhenti sebentar, saat di tanya mau apa
dengan penjaga toko, mau fotocopy, tapi saya tidak membawa berkas, lantas apa yang
di fotocopy, saya menunjukan kepala saya, setelah itu saya minta selembar
kertas A4 dan pinjam pulpen, lantas menulis, KESEHATAN HAK SETIAP WARGA
MEMBANTU URUS BPJS
PURI CILEUNGSI E7 No 10 GANDOANG
CILEUNGSI BOGOR.
di foto copy rangkap sepuluh.
08.20 Disaat berada di rumahnya pak
Bandung yang beristrikan orang Mampir Cileungsi, menerangkan panjang lebar
prihal BPJS Kesehatan.
08.45 Dirumah pak Waluyo pensiunan
angkatan laut, ternyata pak Waluyo baru saja satu minggu lalu sakit keras
akibat minum serbuk jahe yang diberikan tetangganya ternyata barang
kedaluwarsa, sehingga perutnya pak Waluyo seperti di pelintir rasa nya.
Dua kali masuk emergency RSUD
Cileungsi di Citra Indah.
Melihat kondisinya yang masih lemah
itu saya menuliskan resep jus sayur terdiri dari tomat, wortel, buncis, bunga
kol dan daun sawi, potong kecil, cuci, dan di blender halus dan diperas
langsung minum.
09.00 Pulang ke rumah merasa lapar
sejak pagi belum sarapan.
09.25 Bermotor menuju ke desa
Malimping, sebab disana pernah sahabat sedang terkena strooke, namanya pak
Juned, dulu pernah kerja di Yamaha.
09.30 Setibanya di kios bensin nya
pak Juned, pak Juned terlihat sedang duduk di temani tiga orang lelaki berusia
diatas 70 tahunan.
Kondisi strookenya pak Juned sudah
baikan.
Kalimat pembuka sesudah salam adalah
menerangkan BPJS Kesehatan yang selama ini hanya dilihat di televisi.
Awalnya pak Juned bertahan di poin
PBI, penerima bantuan BPJS, yaitu orang miskin.
Mengingat panjangnya urusan, dan
sakit yang diderita maka ia mau juga membayar premi dua puluh lima ribu lima
ratus rupiah
09.40 Bermotor bersama pak Juned
untuk pulang kerumahnya mengambil kartu penduduk dan kartu keluarga.
09.45 Sudah lama tidak kerumah ini,
sehingga agak lupa dimana rumahnya.
Kondisi pensiun dimana- mana yang
terlihat adalah rumah bocor, cat tembok pudar, dan penyakit yang menyerang
akibat berubahnya sistim tubuh akibat umur operasional telah terlampaui, cucu
yang berlarian tanpa mengenakan baju.
Pak Juned ini pernah makmur dan
sekarang dalam posisi sebaliknya, dan inipun ketentuan Allah SWT.
Tidak ada sesuatu yang terjadi di muka bumi ini Allah SWT tidak
tahu.
09.50 Membantu pak Juned untuk mem
fotocopy kan kartu penduduk dan kartu keluarga, setelah itu yang asli
dikembalikan.
10.00 Setibanya di rumah istri ingin
melihat hasil jepretan wajahnya pak Juned terakhir, lho sudah lama di cari-
cari di Hp kok ngak ada, berarti sewaktu Hp sedang memproses menyimpan Hp mati
kehabisan baterynya.
10.05 Kembali lagi ke desa
Malimping, mengingat hari ini adalah hari Jumat untuk segera shalat Jumat,
sehingga motor dipacu sedikit cepat.
Untungnya lagi pak Juned masih
terlihat diwarung dan sedang berkemas untuk ditutup mengingat pak Juned akan
pergi ke masjid.
Setelah shoot lagi lanjut bermotor
pulang.
15.30 Ashar datang
15.38 Saat berniat hendak ke RSUD
Cileungsi menjenguk putri seorang ibu pengajian yang dipimpin istri, tiba- tiba
saja hujan lebat turun, hujan ini lama sekali, dan saat ditengah waktu hujan,
terdengar suara
nyaring berjatuhan di atap, berarti
hujan es di Cileungsi sore ini, dan aliran listrik PLN padam.
17.00 Hujan mereda dan sekarang
gerimis hingga malam.
19.30 Mengerjakan shalat Isya hujan
masih turun dan PLN mati.
Sabtu, 11 Januari 2014
03.30 Gelap, berarti PLN masih
memutus aliran listriknya ke Gandoang Cileungsi Bogor.
Hendak shalat tahajud berwudhlu
menggunakan air hujan, diluar rumah, dan terlihat langit sangat cerah dan
bintang-bintang berserakan, jumlah bintang lebih banyak dari pada jumlah
manusia di bumi.
Pagi dengan gelap yang masih
tersisa, membuat ingatan meloncat dari satu sisi ke sisi lainnya, gelap pagi
yang menyeluruh, baik di Belanda, Amerika dan Jakarta, pagi adalah sama, sama-
sama menanti rahmat Allah SWT. Tinggal manusia yang ingkar.
06.00 Aliran listrik PLN menyala,
kebutuhan air untuk kamar mandi dan bak kosong dipenuhi terlebih dahulu.
06.30 Shalat Dlhuha dua puluh rakaat
07.00 Fifi sudah duduk di samping
sajadah dalam kondisi siap berangkat sekolah.
07.10 Saat di tikungan Gandoang,
sepulang dari mengantar Fifi kesekolah,
yang kendaraan saling berjubel, dari kendaraan yang keluar tikungan dan
yang akan masuk serba tak teratur, tiba-tiba dari mobil yang hendak keluar itu
ada tangan mengisyaratkan, bahwa pak Rudy jatuh dari atap rumah bagian dapur
saat membetulkan kebocoran dihujan kemaren sore, pak Rudy adalah tetangga satu
RT.
Langsung menuju kerumahnya pak Rudy,
dan terlihat para tetangganya berdiri di jalanan depan rumahnya.
Diruang dapur kediaman pak Rudy
terlihat atap rumah dan langit2 yang ambrol
07.50 Mencoba menelusuri jejaknya
pak Rudy kok sampai jatuh, sebab itu saya naik dari tangga yang masih
terpasang, terlihat bidang yang diijak kaki kanannya pak Rudy adalah asbes yang
tidak ada balok di bawahnya.
Bisa di bayangkan jatuhnya pak Rudy
dengan kaki kanan terlebih dahulu bagaikan
terperosok lobang dalam dan punggungnya membentur kulkas dan langsung ke
lantai, dari tetangga yaitu pak Yapis, suara jatuhnya pak Rudy cukup keras,
terpikirkan oleh pak Yapis seseorang menjatuhkan atap genteng dari
ketinggian.
08.00 Perbaikan genteng pak rudy
08.30 Yasin minta diantar sekolah
10.00 Ada berita dari RS Mitra
Keluarga Cibubur, pak Rudy ada di ICU, dan sedang minta persetujuan operasi
bagian tulang punggungnya.
12.30 Rumaah Sakit Daerah Cileungsi
yang termasuk baru tapi hasil perencanaannya tidak memberikan hasil yang ideal.
Kerumah sakit ini sebab ada salah
seorang anak RW tetangga yang dirawat akibat ada fleks di paru paru nya, lagi
pula sejak kemaren sore setelah shalat Ashar mau menjenguk terhalang hujan
lebat.
Dirawat tiga minggu dan tidak ada
perbaikan.
Rumah Sakit Daerah ini menempati
lahan yang bagus, dengan view gunung di wilayah
Bogor dan Sentul, hanya kerena tidak ada biaya perawatan taman maka
taman di rumah sakit ini terlihat sangat brutal.
Yang saya sangat sayangkan sebagai
rumah sakit baru mengapa hasil perencanaannya tidak memberikan hal yang memberi
nilai tambah terhadap kesehatan, malahan cenderung pesimis untuk sehat kalau
masuk rumah sakit ini.
Yang pertama adalah sirkulasi udara
di ruang perawatan penyakit dalam dimana tidak dipisahkan perawatan untuk
penyakit dalam anak- anak dengan penyakit dalam orang dewasa.
Saya khawatir pasien anak-anak yang
masuk ke rumah sakit ini malahan semakin parah kondisinya.
Yang kedua adalah perencanaan rumah
sakit berorientasi ke dalam, tetapi kurang menempatkan selasar untuk
pencapaian.
Kesimpulan umum yang dirasakan
adalah , tidak sesuai antara besar nya uang yang di anggarkan dengan hasil
akhir yang di berikan.
13.30 Sewaktu sudah kembali lagi ke
rumah orang tua anak yang sakit itu, dirumah ada ayahnya saja.
Dan saya meminta kepadanya agar mau
mengikuti program BPJS yang sekarang sedang di luncurkan dan minta rujukan
untuk pindah rumah sakit Mary.
Orang tua si anak kelihatan
ragu-ragu dan saya ingatkan jikalau ragu nyawa anak tidak tertolong.
14.00 Masuk rumah dengan cuaca agak
mendung yang teringat derasnya hujan kemaren sore dan pakaian yang masih
dijemur, untungnya sudah sampai dirumah, dan tidak terkendala hujan.
16.30 Bermotor kerumahnya amang yang
membawakan singkong dan ubi jalar tadi siang saat saya dan istri menengok anak
sakit, sambil membawakan sembako.
Cuaca sangat mendung tetapi hujan
enggan turun.
17.08 Hujan turun perlahan- lahan,
turun dengan acara permisi segala.
17.53 Hujan mereda
19.50 Tahlil tuju hari meninggalnya
Aki Jangkung belakang rumah, yang datang adalah para tetangga sekitar.
Dalam kesempatan ini saat acara
tahlil belum dimulai, saya meminta waktu untuk me informasikan tentang BPJS
Kesehatan yang menjadi hak warga, tanggapan masyarakat dingin- dingin saja.
Usulan pun tidak ada, akhirnya ya
silahkan anda tidak berkepentingan dengan kesehatannya anda sendiri.
Minggu, 12 Januari 2014
06.00 Kunci motor
Sejak jam lima tadi pagi, akan
berangkat ke pasar, membeli bahan jus sayur, akan berangkat terhalang kunci
motor, kunci motor lenyap.
Lenyap, di ingatan lenyap, di
kantong celana tidak di jumpai, payah mencari.
Merasakan sebagai mahluk Allah SWT
yang merangkak menjadi tua, dan ingatan terbatas.
Apa harus di bongkar ?
Sering kejadian sudah di bongkar,
kuncinya ketemu.
Ya Allah SWT hamba memohon
bantuanMu.
Mencoba memasuki ingatan mundur,
hari Rabu sewaktu ke Bogor ngurus BPJS Kesehatan miliknya Tyas, pulang nya
hujan lebat, tas basah.
Hari Kamis ke Kementerian PU dan dan
tidak membawa tas sebab tas basah, dan sepulang dari PU, kunci terpakai untuk
membuka tanki motor untuk mengisi bensin, itu isi bensin terakhir.
06.30 Jangan terlalu terlena dalam
hilangnya kunci motor, sudah masuk waktu Dlhuha dan kerjakan shalat, kerjakan
shalat, kerjakan shalat.
06.32 Shalat Dlhuha dua puluh rakaat
07.00 Berangkat ke pasar, mendung
hujan sudah menggantung.
08.16 Di jalanan kompleks perumahan
menjumpai ibu imelda, anak yang sakit paru kemaren yang dirawat di
RSUDCileungsi, menanyakan tentang formulir pendaftaran BPJS ia mengatakan sudah
siap untuk di sampaikan kerumah.
08.20 Masuk rumah langsung
mengerjakan
Kacang ijo dan kedelai di presto.
08.30 Mulai membuat jus sayur
mengangkat auto immun si Imelda yang sakit paru.
09.00 Mengirim ke rumah orang tuanya
Imelda yang hendak berangkat ke RSUD Cileungsi, tetapi setibanya dirumahnya,
ibunya Imelda sudah berangkat ke RSUD.
Motor diarahkan kerumahnya pak
Waluyo yang pensiunan Angkatan Laut dan telah dua puluh enam tahun ditinggal
wafat istrinya.
Setibanya di rumahnya, pak Waluyo
terlihat gembira, sudah dua kali minum jus sayur untuk meningkatkan autoimune
badannya, dan sekarang saya kirimi dua jenis jus, jus untuk jantung dan paru
nya dan jus untuk autoimune nya, hasilnya sangat baik dibandingkan sewaktu di
datangi hari Jumat kemaren.
Tiba- tiba saja hujan deras mulai
turun, secepatnya pulang, dan hujan semakin deras saja.
Di rumah mulai mempersiapkan plastik
hujan sebab terbayang wajahnya si kecil imelda yang sakit.
Bermotor bersama istri berlindung
hujan dengan plastik, menuju RSUD Cileungsi.
Hujan semakin deras, melalui jalan
Bojong ke pertigaan Gandoang Jonggol.
Setiap menembus genangan air selalu
berdoa agar motor tidak macet, Alhamdulillah sejauh ini lancar saja.
11.30 RSUD Cileungsi, mencapainya
dengan susah payah menembus hujan sejauh 6 Km, setelah menerima karcis parkir
masuk motor dipacu mendaki menuju entrance lobby rumah sakit, tiba- tiba saja
motor ngambek ngak mau hidup mesinnya, dorong saja.
Motor di parkir di lobby rumah
sakit, lepas semua baju plastik dan berjalan sambil membawa selembar plastik
menembus lebatnya hujan menuju bangsal rawat inap.
Banyak para orang tua pasien
menunggu diluar tirisan air hujan halus tak dihiraukan, dan jumpa ibunya
Imelda, menjelaskan kegunaan jus sayur untuk mengangkat daya tahan tubuh Imelda
dan jus yang satu untuk memperkuat jantung dan paru nya.
12.15 Terjebak hujan deras di lobby
Rumah Sakit Daerah Cileungsi, berada di dalam lobby memandang keluar dan dari
balik kaca tebal itu terlihat hujan sedemikian lebatnya turun, untuk beberapa
saat terhindar dari terpaan angin dingin angin hujan di luar bangunan.
Sambil menanti hujan meredah, mulai
menyusuri poliklinik- poliklinik yang ada di RSUD Cileungsi.
Rahasianya sih hati ini mau mencari
tempat shalat dzuhur, sebab sudah masuk waktu shalat, tetapi diluar hujan
lebat, barangkali aja ada mushola, tapi tidak di jumpa.
Saat melihat keluar kearah belakan,
terlihat dikejauhan puncak menara
masjid, hujan yang memisahkan sehingga belum mengerjakan shalat.
12.40 Hujan mereda, langsung
melintas ruang emergency dan berada di pintu luar RSUD Cileungsi.
Motor yang tadinya mogok setelah
istirahat sekarang udah baik, pasang plastik hujan dan pulang.
12.45 Menjumpai genangan air cukup
dalam di arah ruas jalan Bojong - pertigaan Gandoang Jonggol.
Masuk ke kanan ke rumah penduduk
yang beratap lebar, berteduh, dan saya mulai berjalan ke pinggir genangan,
mempelajari dalamnya genangan dan sisi mana, sisi kiri atau sisi kanan yang
dalam.
Terlihat lebih dangkal sisi kanan,
lantas bagaimana kalau sedang melintas ada kendaraan dari depan, ya ini kan
darurat, akhirnya secepatnya balik ke motor di parkir, hidupkan dan mulai
menyebrangi genangan air.
13.00 Genangan berikutnya sampai
motor ngambek ngak mau hidup adalah di pertigaan bekas pemeliharaan burung onta
miliknya Mamik anak bungsu almarhum pak Suharto mantan persiden RI.
Lolos dari genangan tetapi ada
tetesan air masuk ke karburator dan itu menyebabkan mogok motor.
Jalan pun mendaki dan motor di
dorong, di saat puncak pendakian motor di kendarai tanpa hidup mesin dan istri
sudah di boncengan, motor meluncur di iringi hujan merintik, hujan deras
bagaimanapun tidak diperdulikan.
Setelah tiba di jalan datar, motor
tidak mau lagi laju, hidupkan motor dan bisa hidup dengan garang nya, langsung
motor melesat membelah hujan.
13.30 Masuk rumah, dan shalat
Dzhuhur.
Sementara hujan deras masih turun.
17.00 Listrik PLN kembali hidup.
19.30 Saat Isya datang, hujan yang
sudah reda sejak jam lima tadi sore sekarang datang lagi dan bocor rumah di
banyak titik, Kepada Allah SWT berharap
ada biaya memperbaiki rumah, Allah SWT dengan segala kekuasaannya pasti bisa
menolong.
Senen, 13 Januari 2014
03.02 Bangun sebab akan shalat
tahajud dan makan sahur untuk
melaksanakan puasa sunnah hari ini.
Syukurnya lagi waktu shubuh mundur,
shubuh hari ini 04.25, masih ingat beberapa bulan lalu waktu shubuh jam 03.56
sehingga makan sahurnya hanya minum air putih saja.
05.00 Memfoto anak kecil
Hujan masih turun, dengan semangat
tinggi keluar rumah bersama istri sambil
meraih lembar plastik untuk perisai air hujan yang masih saja turun sejak
kemaren.
Genangan air merata di jalanan.
Sewaktu berjalan kerumah pak Waluyo
menjumpai para tukang ojeg yang siap mengantar siapa yang menggunakan jasanya,
sewaktu mendengar BPJS yang dipikirkan adalah besarnya dua puluh lima ribu lima
ratus setiap bulan, sehingga dia memilih untuk kelompok PBI ( Penerima Bantuan
Iuran, tertuang di Leaflet Panduan Layanan bagi Peserta BPJS Kesehatan ).
Hanya prosedure yang belum di tahu.
Kerumah pak Waluyo dengan niat mau
mengambil formulir BPJS yang sudah dilengkapi, hanya satu syarat yang kurang
adalah fotonya sikecil, usaha pak Waluyo kemaren sudah dilakukan dengan
berjalan kaki di bawah hujan dan tiba di kios foto, kios itu tutup, sehingga
pagi ini saya datang sambil membawa Hp yang ada program fotonya, diterima dengan
senang hati.
Si kecil cucunya pak Waluyo
yang pensiunan perwira Angkatan Laut
Republik Indonesia di bangunkan, sambil manangis di pangku ibunya dan di foto
beberapa kali shoot, untungnya hasilnya baik walau hanya penerangan lampu rumah
biasa saja, setiap detik kemudahan itu kerena ada kehendak Allah SWT, sehingga
secepatnya membaca Subhanalloh.
Dilihat saya dan istri datang
kerumah ini dengan berbekal selembar plastik, sehingga sewaktu pulang dari
rumah pak Waluyo sambil membawa formulir BPJS yang sudah diisi malahan di beri payung besar ukuran dua orang untuk
dipakai tidak usah dikembalikan. Alhamdulillah.
07.01 Yasin minta di antar
kesekolah, saat shalat Dlhuha baru dikerjakan separuhnya dari dua puluh rakaat
yang akan dikerjakan.
Di pending dahulu shalat Dlhuha nya.
07.10 Mampir ke bengkel setelah
mengantar Yasin, dan permasalahan yang di ajukan adalah bagaimana membuka tangki bensin motor disaat kuncinya kelupaan,
lupa simpan, lupa meletakan.
Si tukang bengkel sendiri tidak bisa
berbuat apa- apa, akhirnya pulang ke rumah tetangga satu RT, yang biasa meng
utak- atik mobil, motor dilihat, di pinjam kan kunci mobil yang bisa membuka
tangki motor, dan secepatnya ke tukang kunci.
08.00 Melanjutkan shalat dlhuha
09.00 Hujan masih turun merintik, bermotor
bersama istri menuju Kota Kecamatan Cileungsi, cuaca hujan tetapi kendaraan
yang melintas cukup banyak.
09.10 Mengisi BBM motor, cukup
banyak rupiah yang diminta sebab tiga hari tidak isi bensin.
09.20 Service kunci di perempatan
Cileungsi, cukup lama menunggu, cuaca gerimis, kerena sudah berpelindung
plastik hujan maka tidak terlalu menderita, menunggu kunci tangki motor
dikerjakan.
10.00 Kunci selasai, dilanjutkan
menelusuri
pasar Cileungsi untuk mencari
plastik pelindung hujan buat istri, cukup susah mencarinya, ada penjual sudah
memotong- motong plastiknya seukuran dua puluh lima sentimeter.
10.30 Plastik di dapat, sekarang
menuju ke cetak foto, lokasinya di depan Kantorpos Cileungsi, macet lagi
kendaraan di saat hujan turun.
Foto yang di cetak dua buah, fotonya
pak Juned yang strooke dan foto cucunya pak Waluyo, foto- foto diperlukan untuk
syarat formulir BPJSKesehatan.
11.20 Berangkat menuju kota Bogor
untuk mengurus BPJSKes bagi beberapa nama, Yasin anak sendiri, keluarganya pak
Waluyo, pak Tunut, pak Juned.
12.15 Shalat Dzhuhur di madjid
Al-Makmur di Leuwinanggung, berdekatan dengan pintu masuk perumahan elite
Addresvila.
Masjid yang cukup besar, rasanya
shalat di masjid ini sudah yang ke dua kalinya, semuanya berkaitan dengan
mengurus BPJSKes di Bogor.
12.30 Bermotor melintas di Cibinong,
udara lembab habis hujan, kendaraan yang mengerem berkali- kali kerena ramai
nya lalu lintas di Cibinong.
13.00 Memasuki kota Bogor yang
menyempit di pertigaan Parung, yang antri kendaraan kerena macetnya panjang
sekali,
13.22 BPJSKes Bogor, ambil nomer dan
dapat nomer 310, sedang nomer yang dipanggil 208, tinggal seratus nomer lagi.
Luar biasa yang sabar mengantri,
hanya saja kelemahannya BPJSKes Bogor tidak menganggap hal ini sesuatu yang
luar biasa, sehingga petugas verifikasi BPJSKes Bogor hanya satu orang yang
aktif, satu orang lagi yang khusus melayani rujukan Askes atau Rumah Sakit,
kalau ada rujukan, kalau ngak ada rujukan yang di klaim, ya menolong petugas
pertama yang sibuk, dan petugas yang ke tiga adalah membantu petugas pertama.
Kekuranganya adalah di pintu depan
BPJSKes Bogor tidak ada petugas yang memeriksa semua persyaratan, dari formulir
yang sudah dilengkapi belum, foto yang tertempel, dan foto copy KTP dan KK yang
nomer NIK di KTP harus sama degan di KK, foto copy Karip bagi pensiunan, Foto
Copy Kartu Askes Lama.
Setelah petugas itu memeriksa
kelengkapan persyaratan maka petugas itu memberikan nomer untuk antri panggilan,
sehingga tidak ada calon peserta BPJSKes tertolak kerena tidak sama nomer NIK
di KTP dan di KK, ngulang lagi beberapa hari lagi kalau rumahnya jauh lebih dua
puluh kilo meter.
Jeleknya lagi untuk wilayah
kecamatan yang jauh dari Bogor seperti Tanjung Sari, Cariu, Jonggol dan
Cileungsi, penyebaran informasi BPJSKes ke penduduk belum dilakukan, sehingga
penduduk tidak merasa berkepentingan dengan BPJSKes.
14.35 Anak muda yang hendak mengurus
BPJSKes perseorangan mendekati saya, lho kok sudah di tutup, maksudnya kotak
pencetak nomer antrian sudah ditutup sejak jam setengah tiga tadi, dan dia
mengatakan melakukan mengisi formulir disertai bertanya dan diterangkan dan
melengkapi kekurangan sehingga tidak sadar jikalau kotak nomer antrian sudah di
tutup, sekarang ia belum punya nomer antrian, saya tanya mau di bantu ngak, mau
katanya, akhirnya kotak nomer itu saya buka segelnya dan keluar nomer giliran
356.
Dia giliran di nomer 356 dan saya di
giliran nomer 310, mau ngak nomer ini saya berikan ke kamu, tetapi nomer saya
bagaimana ?.
Tiba- tiba di belakang saya ada anak
muda yang juga akan mengurus BPJSKes perseorangan, pakai nomer saya pak, 267,
sebab KK saya bermasalah tidak sama nomer di KTP dan nomer di KK.
Akhirnya saya sekarang di nomer 267
sementara nomer yang dipanggil di posisi 250.
Saya harus siap- siap, tetapi perlu
ruang yang agak longgar untuk membuka tas untuk menyusun berkas, terbayang
jikalau di belakang ada musholah.
Dimusholah BPJS Bogor itu, berkas
dari keluarga pak Juned, pak Waluyo A dan Waluyo B, pak Tunut semua disusun
rapi dengan kelengkapannya.
15.00 Kembali ke ruang depan, dan
antrian sudah di nomer 260.
15.20 Giliran nomer 267 dipanggil
dengan petugas bagian verivikasi berkas rujukan pasien.
Satu persatu berkas diperiksa,
pertama kali berkasnya Yasin, anak sendiri, kekurangannya, ganti formulir
isian, foto copy ayahnya dan kartu pensiun ayahnya, kerena ada sudah membawa
fotocopynya sehingga tinggal meyerahkan saja.
16.00 Shalat Ashar di musholah
BPJSKes Bogor.
16.15 Saat meninggalkan BPJSKes
Bogor, yang antri untuk pendaftaran mendapatkan kartu BPJS tinggal sedikit.
Hujan masih saja turun.
Kemacetan terjadi di saat
meninggalkan kota Bogor,
Selasa, 14 Januari 2014
05.30 Hari masih pagi, tetapi dalam
urusan BPJS Kesehatan tidak mengenal pagi, sebab kemaren sewaktu dokumen
kepersertaaan BPJS Kesehataan perorangan untuk anak nya pak Waluyo, ditolak
oleh BPJSKes Bogor, kurang melengkapi syarat administrasi, ketuk pintu rumahnya
pak Waluyo, kok masih tertutup rapat, kemaren pagi, rumah ini di datangi jam
begini juga sudah buka, sekarang kok tertutup, sudah diketuk tiga kali, berarti
pergi yang punya rumah.
Mengetuk pintu tetangga rumah pak
Waluyo, ia keluar, ia mengatakan tidak dalam keadaan bepergian maksudnya pak
Waluyo ngak pergi-pergi.
Tetapi dia juga membantu mengetok
pintu juga ngak terbuka, akhirnya hanya titip pesan untuk di sampaikan saja.
05.35 Ke rumahnya bapak Tunut,
keluarga bapak ini juga turut di urusin kepersertaannya BPJSKes mengingat ada
anaknya yang sakit keras, dokumen BPJSKes nya ditolak sebab keluarga ini
melengkapi dokumennya dengan KK yang kedaluwarsa, sehingga dokumen tidak bisa
di lanjutkan prosesnya.
05.50 Di rumah pak Kosim yang tidak
punya sepasang kaki, saya ingatkan saja untuk segera mengurus surat keterangan
tidak mampu dari RT/RW dan Kelurahan di syahkan di Kecamatan dan didaftarkan di
Dinas Kesehatan Bogor.
Masalahnya jatah dari pemerintah
sangat terbatas, sesama orang miskin akan berebut, siapa yang miskin dan memang
miskin baru tergolong PBI ( penerima bantuan iuran ) BPJS Kes.
08.20 Matahari menujukan sinarnya,
secepatnya menjemur semua pakaian yang basah dan serbet alas kaki yang basah,
tiga hari tidak lihat matahari sekarang muncul, dan gratis patut sekiranya
untuk di syukuri, Alhamdulillah Hirobbil Alamin
16.00 Bermotor bersama istri ke
rumah pak Juned yang sakit strooke di desa Malimping Kelurahan Mampir,
berkaitan dengan di tolaknya kepesertaan pak Juned di program BPJSKes kerena
yang ikut hanya pak Juned sendiri sementara di KK nya pak Juned ada anak dan
istri, pak Juned mau ikut sendiri sebab dia tergolong orang ngak mampu, tapi
dari pihak BPJS Kes Bogor, pak Juned harus mengikut sertakan istri dan
anaknya.
Dan kalau ngak sanggup ya harus masuk
golongan PBI dimana ada surat miskin dari RT/RW, Kelurahan, Kecamatan dan Dinas
Kesehatan.
16.10 Memasuki rumah pak Juned
diiringi hujan gerimis, rumah nya jauh dari jalan raya dan tanahnya pak Juned
sudah banyak di jual untuk biaya pengobatan sakit strooke nya.
Saya hanya meninggalkan nomer
telepon rumah sewaktu pak Juned ada perubahan berfikir.
19.30 Datang pak Budi tetangga satu
RT, unjuk salam dari luar, suara itu tidak terdeteksi sebab suara itu tidak
biasa berunjuk salam jam begini, untung saja di dalam rumah sudah selesai makan
semua, hanya cobekan kosong kerena ibunya tadi membuat sambal terasi goreng,
lombok goreng dan tomat goreng sehingga enak rasanya dan sekejap habis oleh
anak-anak.
Sambil membuka ikatan pintu yang
membelit, sebab sudah lama pintu tak berkunci, hanya di ikat dengan tali rafia
melilit kuat sehingga susah di buka dari luar, saya bertanya, siapa gerangan
diluar.
Terdengar jawaban " pak Budi
pak tetangga satu RT"
" RT nya siapa "
" SBY pak"
" Lho kok SBY" tanyaku
menyakinkan setelah pintu dibuka
" Sama-sama
Bukan Yang dimaksud pak"
Sambil tertawa lepas, langsung saya
memanggil istri yang dibelakang dan pasti ngak mau datang
" Kalau begitu sama- sama
NU"
" Lho kok NU sih pak "
" Numpang Urip"
Akhirnya tertawa lagi.
" Ma, pak Budi datang ma, ngak
pakai Sarung "
" Kok pakai sarung toh pak,
saya ngak datang dari musholah" kata pak Budi
" Ada maksudnya saya datang
kemari pak"
" Tyas, tyas lihat di buku
catatan hutang bapak, adakah bapak berhutang dengan pak Budi "
" Hutang apa sih pak"
tanya pak Budi.
" Barangkali yang dimaksud
kedatangan malam ini ada kaitan dengan hutang"
" mau Khitan pak"
Sambil saya melebarkan mata dan
mendekatkan muka saya kepadanya
" Memangnya dari dulu belum di
khitan"
Jadi malam ini pak Budi datang
berkaitan akan di khitan anak laki satu- satunya yang sudah berumur 8 tahun di
hari Minggu empat hari lagi, dan saya diminta untuk menjadi among tamu.
Selamatan di malam minggunya dan
among tamu di hari minggu nya, sebab menyentuh hari minggu adalah jadwal ke
pasar maka harus diperhitungkan menuju ke pasar di hari sabtu nya.
Rabu, 15 Januari 2014
Hujan sudah turun sejak pagi.
12.30 Setelah membaca Al-Quran
setelah shalat Dzhuhur, teringat akan paklik Bambang di Tempeh, Jawa Timur yang
belum dikirimi uang, tidak memperdulikan hujan turun menghadang jalan, melintas
saja dengan plastik hujan berlapis-lapis, menuju kantor pos Cileungsi.
Macetnya perempatan Cileungsi kali
ini cukup panjang, pembangunan Flyover yang makan biaya besar itu betul- betul
ngak ada artinya, sekali lagi memperkokoh negara ini sangat tidak mengerti
urgency.
13.30 Tiba di kantor pos Cileungsi,
untuk paklik Bambang biar antri ngak usah dipermasalahkan, setelah ditunggu
cukup lama tinggal 7 orang yang lebih dahulu datang sebelum saya.
13.50 Lumayan lama menunggu giliran
nama saya dipanggil untuk pembayaran weselpos nya paklik Bambang, akhirnya nama
itu dipanggil juga.
14.00 Bermotor menuju BNI 46
Cileungsi untuk pembayaran BPJS Kes putranya pak Waluyo, dapat giliran nomer
279 sementara nomer yang dipanggil kasir 262.
Menunggu lagi, berceritra dengan
Satpam Bank, BNI 46 tutup kantornya jam 16.00 tidak seperti bank yang lain,
batas waktu akhir nya jam 15.00
14.40 Nomer 279 yang saya pegang di
panggil, langsung bayar BPJSKes keluarganya pak Waluyo.
14.52 Keluar dari BNI 46 langsung
berlarian menuju Bank Muamalat yang tinggal beberapa menit tutup, hujan gerimis
yang merintik tak dihiraukan lagi, tanah berlumpur, yang di khawatirkan
terjadinya beda jam, jam Bank Muamalat dan Bank BNI46.
14.55 Bank Muamalat Cileungsi
syukurlah masih ada waktu lima menit lagi untuk transaksi perbankan buat anak
yatim piatu di NTT-TTS
14.57 Keluar dari bank Muamalat
dengan perasaan lega, semua target krusial terpenuhi semua, motor diletakan
jauh diujung di depan bank BPPN, jalanan terasa licin.
15.00 Bermotor di kawasan Cileungsi
Pasar, macet kendaraan besar- besar hingga perempatan.
15.10 Diperempatan Cileungsi ngurus
pengisian pulsa Hp yang tidak berfungsi
15.20 Hujan lebat di pasar Cileungsi
untuk membelikan anak- anak di rumah kue Selai O lai, beli kopi 30 sancheet,
dan tahu untuk lauk di rumah sebanyak 15 biji.
16.00 Masuk rumah, istri sudah
jalan, untuk memimpin pengajian ibu-ibu Al-Afif.
17.30 Saat istri pulang, membawa
ceritra jikalau sebagian besar peserta pengajian ibu- ibu Al-Afif adalah
tergolong tidak mampu, terbukti tidak mampu membayar BPJS Kes sebesar dua puluh
lima ribu lima ratus rupiah.
Masalah sakit berharap Allah SWT
yang menolong, dari data ini saja terbukti jikalau uang dua puluh lima ribu
lima ratus rupiah adalah sangat besar.
Bisa jadi program ini akan susah
jalannya, sebab beban dua puluh lima ribu lima ratus tergolong memberatkan.
Percuma saja program BPJS Kes, ada tapi tidak terjangkau, sama seperti tidak
ada.
Kasihan bangsa ku ini.
Kalau ada orang yang menyangkal, kan
ada PBI ( penerima bantuan iuran ),tapi ngurusnya, RT/RW lancar lanjut ke
Kelurahan dan di syahkan Kecamatan, di Dinas Kesehatan Kabupaten apakah masih
ada jatah.
Ngak dapat jatah dan ngak dapat
kartu, jadinya ngak dapat jaminan kesehatan,
Percuma saja program ini jadinya.
Kamis, 16 Januari 2014
Hujan sudah turun sejak pagi sebelum
shubuh, makan sahur kali ini tidak ada yang hangat, sebab baru diketahui
jikalau gas tabung kecil hijau mudah kekuningan, habis.
Untungnya, masih ada nasi semalam
dan tahu goreng, air thermos untuk membuat teh hangat, ada biskuit selei o lai,
sudah cukup lah.
Setelah shubuh juga hujan masih
turun, memilih mengulang hafalan ayat- ayat Al-Quran surah An-Abiyah
Utusan, mengutus seseorang, adalah
sesuatu pekerjaan yang tidak menarik, sehingga Allah SWT juga melakukan pilih-
pilih orang, bisa dijadikan pembawa pesan tidak.
Pesan tidak boleh di robah.
Kitab Injil itu menerangkan nanti ada Al-Masih
Nabi Terakhir, di Jazira Arab jauh dari Palestina, berarti nanti akan lahir
nabi dari keturunan Ismail di Jazira Arab, pemuka agama pembaca kitab itu ngak
mau ada keturunan nabi diluar keturunan- keturunan nabi- nabi sebelum nabi Isa.
Maka di robek nya lah kitab Injil
yang ada menerangkan akan datangnya nabi terakhir di tanah Arab itu, yaitu
Rasululloh Nabi Muhammad Sallallohu Alaihi Wasalam.
Merobek kitab sama seperti menahan
informasi, sebab itu Allah SWT menurunkan
kitab yang terjaga hingga kini nama nya ya Al-Quran Nur Karim.
Mau bukti in, jikalau ayat yang
diturunkan sejak tahun umur Rosululloh empat puluh tahun hingga hari ini tidak
berubah, bacalah Al-Quran.
06.45 Mengawali shalat Dlhuha dua
puluh rakaat.
07.00 Shalat Dlhuha dipending saat
sampai rakaat ke dua belas, Yasin minta di antar ke sekolah, hujan masih
menderas juga,
Yasin ngak mau menggunakan plastik
hujan, ia memilih payung, akhirnya bermotor dengan berpayung.
07.21 Saat memasuki ruang shalat di
rumah, langsung ganti pakaian dan berwudlhu dan melanjutkan shalat Dlhuha di
delapan rakaat terakhir dari dua puluh rakaat.
Jumat, 17 Januari 2014
05.00 Hujan yang merintik dari
semalam tidak berhenti jua barang sedetik pun, bagaimana Jakarta tidak
kebanjiran.
Buat sungai baru dari persimpangan
puncak dan Bogor langsung ke laut ke
arah Utara.
Kalau tidak air hujan sedemikian
banyak yang mengarah ke satu titik kota Jakarta dibuatkan kanal bertingkat, air
hujan itu digunakan untuk sarana lalu lintas alternatip Jakarta Bogor, kalau
airnya masih berlebih, kanal - kanal trasportasinya digunakan untuk
menghubungkan Jakarta Bekasi dan Jakarta Tangerang, dan Jakarta Serpong.
06.30 Shalat Dlhuha, di luar hujan
gerimis
07.00 Setelah berakhir rakaat ke dua
puluh, Yasin minta di antar ke sekolah, hujan menjadi serius.
Sambil berplastik pelindung bermotor
mengantar Yasin, saat melewati tikungan jalan, ada bendera kertas kuning,
berarti ada yang meninggal.
Yang jelas ada yang meninggal
sementara dibiarkan dulu dan mengantar Yasin di bawan siraman air hujan
dilakukan dulu.
07.20 Memasuki rumah sambil
memberitahukan istri jikalau ada yang meninggal dunia dan berjalan bertazia
duka.
Hujan masih turun, genangan air pun
dilewati, dan tiba di rumah duka, yang meninggal adalah ayah dari seorang warga
RW 7, dengan keluhan muntah darah, perkiraan umur 65 tahun.
Yang bertazia cukup ramai.
08.00 Persiapaan memandikan jenazah
Hujan masih turun deras dan saya
pegang seorang bapak muda yang sering di jumpa kalau olah raga lari- lari pagi,
saya meminta di datangkan keranda dan tempat memandikan jenazah.
" Sedang di ambilkan pak
haji"
Dan memang saya melihat ada
rombongan pembawa keranda datang, disusul pembawa tempat mandi jenazah.
" Sekarang batang pisang dan
tirai penghalang mata untuk memandikan jenazah"
Semua serentak menggeser kursi untuk
memberi tempat pemandian jenazah.
08.20 Tirai sudah dipasang, tempat
mandi jenazah sudah di bersihkan, ember- ember sudah penuh air, kapas, bud
pembersih telinga, sabun, shampo dan kapur barus sudah siap.
08.25 La illah hailalloh jenazah di
angkat ketempat mandi, dan penyiraman dibawah kain sudah dilakukan.
08.35 Mengkafani jenazah
09.05 Membawa jenazah ke masjid
09.26 Me ngimami, menjadi Imam
shalat jenazah
09.35 Jenazah diberangkatkan ke
pemakaman, terlihat jenazah ber payung dan pengangkat keranda juga berpayung,
dan saya juga berpayung sebab hujan deras mengguyur, melintas banyak genangan
air.
Tidak ada foto kali ini sebab Hp
tidak di bawa kerena hujan.
10.05 Rombongan pengantar jenazah
memasuki pemakaman.
10.40 Acara pemakaman sudah selesai
Sekarang berjalan pulang secepatnya
sambil berpayung kerena hujan dan membawa juga akar alang- alang untuk dibuat
minuman, akar alang- alang di dapat saat pengurugan lobang pemakaman, tanah
dibersihkan dari akar alang2, saat penggalian makam tergali juga alang2 yang
tumbuh di permukaan tanah makam, hasil
buangan itu yang saya kumpulkan untuk di bawa pulang.
10.50 Tiba di rumah langsung mandi
dan sarapan sebab perut lapar sekali.
11.00 Berangkat ke masjid untuk
Jumatan.
Sabtu, 18 Januari 2014
04.30 Shubuh akan dilaksanakan
berjamaah bersama anak istri, hujan deras turun, dari semalam hujan turun
tetapi tidak sederas pagi ini.
Jakarta dan Bekasi bisa di pastikan
banjir lagi, air yang mengalir ke Jakarta cukup deras, mengingatkan pada
mereka, Allah SWT masih ada, baik engkau laksanakan perintahnya atau tidak,
05.30 Hujan masih turun, mengingat
besok akan diminta tenaganya untuk among tamu khitanan nya anak nya pak Budi se
RT, seharusnya pagi ini ke pasar, lebatnya hujan saja yang menghalangi.
06.00 Hujan udah berhenti, mendung
masih menggantung, dan bercelana lapis plastik, bermotor bersama istri menuju
pasar,
Pasar yang banjir dengan aliran air
deras juga, akibat gorong- gorong air tertutup sampah sayur dari pasar.
Harga- harga naik, dan tempe pada
gagal fermentasi akibat cuaca dingin, tidak beli, ikan menghilang, tidak beli, dan semua ikan asin naik, tidak beli, yang
terbeli, wortel, tauge, kacang panjang, tomat, jagung, jagung putren, tahu, teh
bubuk, terigu, kacang ijo, gula, Allah SWT pengatur rezeki.
08.20 Masuk rumah turut serta hujan
deras mengiringi
08.30 Shalat Dlhuha.
Minggu, 19 Januari 2014
Among Tamu Khitanan putranya pak
Budi tetangga se RT.
03.20 Gelap ternyata PLN melakukan
pemadaman tanpa pemberitahuan, sebab diluar hujan di iringi angin cukup deras
bertiup.
Shalat tahajud dalam gelapnya malam
05.00 Keluar rumah bersama istri di
gelap dinihari, udara sejuk menyergap dengan segarnya, kaki melangkah menuju
kerumahnya pak Budi yang pagi ini akan mengkhitankan putra nya.
Tenda sudah terpasang rapi, tinggal
kursinya belum dipasang.
06.00 Listrik PLN mengalir lagi,
urusan air bak mandi yang terpenting.
06.30 Mengawali shalat dlhuha
06.45 Saat shalat di rakaat ke
delapan, pintu di ketok orang ternyata tetangganya almarhum yang meninggal dua
hari lalu, memang sempat saat itu saya menjelaskan prihal BPJS Kes dan pagi ini
ia datang minta formulir untuk diisi.
07.05 Melanjutkan shalat dlhuha
08.00 Menyiram dapur dengan dua
panci air mendidih untuk membunuh bakteri liptoporisa, setelah itu di pel.
08.30 Naik ke genteng untuk
memeriksa bocoran air hujan
08.50 Mulai persiapan untuk memenuhi
permintaan pak Budi menjadi among tamu pada acara khitanan putranya.
09.05 Tiba di tempat perhelatan
dengan sunyinya, langit masih mendung.
10.05 Matahari yang sudah lima hari
tidak menampakan sinarnya sekarang terlihat disela- sela awan yang menggumpal.
15.17 Beberapa menit akan memasuki
waktu Ashar, waktu terbaik untuk mohon diri.
Istri yang menemani among tamu cukup
lelah juga melewati waktu dari detik ke detik dan sekarang waktunya pulang.
Senen, 20 Januari 2014
Selasa, 21 Januari 2014
Tidak bisa kekiri ke kanan, hujan
mengurung sejak pagi, sekitar jam tuju saja bermotor mengantar Yasin hingga
jumpa dengan angkot arah Jonggol.
Hujan sedemikian lebatnya dan
membuang air bocoran atap hingga dua tiga kali, bagaimana ngak banjir Jakarta,
hujan memang intensive, dan air pasti mengalir ke arah Jakarta, dan Jakarta nya
sendiri yang ngak siap menerima air berlebih, air di biarkan mengalir begitu
saja, tanpa ada rekayasa.
Banjir datang ya di nikmati dan
banjir tertahan datang juga ngak di rasa kan apa-apa, seharusnya hujan yang
datang di tempatkan yang layak, kerena ngak ada penempatan itulah maka air
dengan liar menggapai pemukiman penduduk dari yang miskin hingga yang
kaya.
Hujan berhenti sama sekali sekitar
jam 16.00
Rabu, 22 Januari 2014
05.00 Saat pagi telah beranjak
fajar, terlihat cahaya bulan menghiasi lagit.
07.00 Matahari menampakan
kehangatannya setelah hampir seminggu ini langit kelabu melulu.
07.15 Setelah mengantarkan Yasin,
sewaktu pulang menyempatkan diri singgah di suatu rumah yang memiliki seorang
ibu yang strooke, tidak dirawat, dan KTP nya sudah mati.
Saya ingin menolong ibu itu untuk
mau mengikuti program BPJS Kesehatan, sebab program ini merupakan program dari
pemerintah yang bersentuhan langsung dengan masyarakat.
Seorang bapak setengah umur kurang
dikit lah, menghampiri saya sebab dia adalah putra dari si ibu itu, saya
menyemangati dirinya untuk mengurus kan KTP ibunya yang kedaluwarsa dan
memasukan ke program BPJS Kesehatan.
07.25 Masuk rumah dan melanjutkan
shalat Dlhuha yang tersisa dua belas rakaat.
08.30 Bermotor ke pasar bersama
istri untuk membeli beras kebutuhan di rumah yang tepat hari ini habis- habis
an.
17.00 Ada suara mendesis dan
cenderung berteriak tetapi suaranya seperti angin disamping tempat tidur,
ternyata saya perhatikan dari balik kelambu ada sesuatu bergerak dan menegakan
kepalanya sambil melebarkan kepalanya, ular.
Langsung panggil anak- anak untuk
minta bantuan ke tetangga
17.15 Pak Yapis dan pak Kayun datang
dan mulai melacak keberadaan ular, minta bantuan lampu senter yang bersorot
kuat, lampu senter di dapat, dan ada benda bergerak di balik tumpukan koran,
saya meraih batang kayu panjang yang dipegang Yasin dan saya tekan ujungnya ke
badan ular itu dan Yasin datang dengan bambu besar memukul kepalanya berkali-
kali hingga hancur.
17.45 Mulai membuang semua koran
yang ada di ruangan, kerena terlalu banyaknya koran itu, untuk malam ini
dipakai landasan bawa kasurnya Yasin.
21.00 Memindahkan koran baru
selesai.
Kamis, 23 Januari 2014
03.20 Terbangun untuk segera
melaksanakan shalat tahajudan dan makan sahur dan di sambung dengan shalat
shubuh.
05.00 Berjalan kerumahnya Sugiono RW
8 untuk menanyakan kesiapan nya mengisi formulir BPJS Kesehatan.
Rumah- rumah yang tertidur
penghuninya sebab dinginnya udara pagi.
05.10 Terlihat Sugiono sedang sibuk
mengerjakan sket gambar pesanan bufet nya.
Setelah didesak ia mengatakan belum
siap untuk ikut BPJS Kesehatan sekarang.
06.30 Mengawali shalat Dlhuha,
diluar hujan masih turun.
07.00 Badan terbungkus plastik
menghindari gerimis hujan yang turun, berangkat bermotor bersama istri menuju
kota Bogor sejauh 50 km lewat Cileungsi suasana hujan gerimis sedikit lebat,
Kranggan suasana gerimis, Leuwinanggung gerimis halus dan mendung tebal
sebentar akan turun hujan , Tapos mendung, Cimpeun suasana mendung, Kinansih
masih suasana mendung, Cibinong juga masih mendung, Bogor tidak hujan tapi
mendung.
09.00 Tiba di BPJS Kesehatan jalan
Ahmad Yani Bogor.
Suasana agak sepi, dapat nomer urut
ke tuju dari nomer yang dipanggil terakhir.
Pengurusan BPJS Kesehatan hari ini
tertujukan untuk keluarga pak Tunut RW 07 dan pak Waluyo RW 07 sejumlah
sembilan jiwa.
09.40 Proses lancar dan sekarang proses pembayaran
ke Bank, ada anak muda yang bersedia membantu.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan