Kamis, 1 Mei 2014
Libur hari Buruh, hari buruh kok
diliburkan, buruh cermin kerja, orang kerja ya ngak libur, liburnya ya hari
minggu, panteskan.
19.30 Acara aqiqa an anak besar nya
pak Dahlan satu RT.
Saat menanti acara dimulai, banyak
yang berbicara peristiwa tobrokan beruntun di Cibubur Kranggan, dipicu dari
meluncur tak terkendali mobil angkut tanah 8 ton menobrok 15 mobil dan 2 motor
didepannya.
Saya ingat di blog ini juga,
beberapa bulan yang lalu, saya menulis
bahwa mengingat situasi kendaraan seperti di Cibubur saat ini, tidak menutup
kemungkinan akan terjadi tobrokan beruntun, dan akhirnya terjadi juga kan.
Jumat, 2 Mei p2014
05.30 Tyas minta diantar ke Kampung
Rambutan untuk wawancara atas lamaran kerjanya
06.40 Tiba di Kampung Rambutan
Terminal
Saat akan naik busway, mesin tiket
elektronik busway tidak berfungsi, dirubah sistim manual.
06.45 Keluar dari terminal
07.00 Saat melintas di depan kampus
IPRIJA, Jakarta Timur, langsung masuk ke
Masjid Kampus di pagi hari itu untuk mengerjakan shalat Dlhuha, keadaan sunyi
dan masjid ini sering di datangi untuk shalat, naik ke lantai atas dimana
masjid berada, saat mengerjakan shalat enaknya luar biasa sebab bangunan masjid
yang besar itu memberi efek psikologis yang sangat mengagungkan ke Esaan Allah
SWT.
08.10 Tiba di rumah, istri ingin
mengendarai motor ini dengan memaksa
akhirnya patah kunci kontak motor.
09.00 Mendorong motor kerumahnya pak
Waluyo kerena anaknya bisa mengutak atik motor
09.20 Motor bisa hidup tanpa kunci
kontak, tetapi sesampainya di rumah motor tidak mau off.
Keluar lagi ke bengkel untuk
bertanya bagaimana mematikan mesin.
11.00 Shalat Jumat di masjid Gaok
depan pasar Gandoang.
Sabtu, 3 Mei 2014
Hari Khitanannya anaknya pak Dahlan
Puri Cileungsi Rt 5 Rw 8 Gandoang, mau ikut sibuk tetapi rupanya situasinya
tertutup, akhirnya saat jam menunjukan.
10.25 Melangkakan kaki bersama istri
dan Fifi menuju tempat perhelatan khitanannya anaknya pak Dahlan
diselenggarakan.
Diselenggaran di depan rumahnya
saja.
11.30 Berangkat bermotor bersama
istri ke PMI untuk donor darah ke 55 kali nya
11.59 Saat adzan Dzuhur terdengar,
posisi sudah di Cikeas, akhirnya masuk ke masjid Cikeas untuk melaksanakan
shalat Dzuhur.
14.20 Tiba di PMI Kramat
Minggu, 4 Mei 2014
Senen, 5 Mei 2014
02.00 Terbangun untuk persiapan
shalat malam dan makan sahur.
03.28 Setiap mau berangkat harus
menjahit baju dahulu, kali ini yang robek adalah bagian leher bawah belakang,
bajunya udah tua sehingga kainnya gampang robek, robek sepanjang 5 cm.
03.30 Datang pula ngantuknya,
seharusnya udah berangkat, jikalau Tyas
di ingatkan waktu berangkatnya, terjadi kegugupan, ia cenderung banyak yang tertinggal, jadi
saya memilih diam dan baring- baring saja dengan pakaian lengkap, yang penting
sudah siap berangkat.
04.00 Terdengar pemberitahuan dari
Tyas jikalau ia sudah siap.
04.05 Berangkat mengantar Tyas di
pagi yang masih gelap, di jalan raya sudah banyak orang- orang yang bermotor
mengejar waktu menghindari kemacetan Cileungsi dan Cibubur.
04.33 Kranggan
04.34 Masjid Kuning untuk shalat
Shubuh
we we we yang mau shalat shubuh
banyak sekali, deretan mobil panjang.
04.50 Keluar dari masjid
05.00 Arundina
05.05 Penganten Ali
05.10 Terminal Kampung Rambutan.
05.11 Ada 509 melintas dan Tyas naik
05.20 Keluar dari Terminal
05.40 Sudah terjadi kemacetan hebat
di Cibubur Gate, ekor kemacetan hingga masjid kuning
06.30 Masuk rumah.
07.00 Shalat Dluha dua puluh rakaat
08.00 Ibunya minta diantar ke
Puskesmas Gandoang untuk mengurus rujukan Thalasemianya Tyas.
08.15 Puskesmas Gandoang
Selasa, 6 Mei 2014
Hari ini dua tabung gas tiga
kilogram habis, bermotor bersama istri hingga jauh baru dapat gas, di perumahan
Grand Nusa Indah, penjual gas dekat rumah sudah habis jualannya, belum ada
pasokan, penggunaan gas tiga kilogram sangat banyak sebab
berpindah dari tabung dua belas
kilogram ke tabung tiga kiligram, tidak hanya sepuluh ribu orang yang pindah
tabung tapi tercatat di seluruh Indonesia empat juta pengguna.
Rabu, 7 Mei 2014
03.30 Terbangun untuk segerah
tahajudan
04.20 Setelah tahajudan dapat hidangan
teh panas kental tawar dan sebundar dunkin donut klas istimewah, makanan ini
datang kerena Tyasnya datang semalam dari indekosannya Radio Dalam Jakarta
Selatan, dapat satu bagian, rasa kurangnya di susul dengan kudapan hangat
kacang ijo hangat dengan roti cane- canean.
04.50 Shalat Shubuh
05.00 Cuci baju, sarung, sprei,
sepatu dan segala pakaian kotor kapasitas tiga ember besar, membilasnya sampai
dua belas kali
06.33 Shalat Dlhuha dua puluh rakaat
ditambah langi membaca Al-Quran surah Al-Hasyr
07.15 Jemur pakaian yang banyak itu
meliputi seluas dua atap rumah.
07.25 Membaca doa diatas genteng
sebab pekerjaan sedemikian banyaknya sudah finish terjemur, hanya karuniah
Allah SWT yang melancarkan semua ini, bersyukurlah, nanti akan ditambahkan lagi
rahmatNya.
20.00 Shalat Isya berjamaah sebab
menunggu Fifi pulang mengji dan dilanjutkan makan malam.
20.21 Tiba di bengkel yang tadi
siang didatangi sedang tutup
20.24 Dalam menentukan harga olie
ternyata si penjaga bengkel tidak tahu.
Bengkel ini dikelolah oleh banyak
anak muda yang masih misanan atau keluarga dekat.
20.26 Penjaga bengkel minta ijin
sebab akan mencari si penentu harga biar jelas harga olienya.
20.36 Saudara yang menjagga bengkel
datang dan olie di hargai tiga puluh enam ribu tupiah.
20.56 Selesai mengisi olie motor
21.05 Saat pulang melewati depan
rumah pak Agus, sulaturahmi cukup di halaman jalan depan rumah pak Agus yang
lagi sakit
21.22 Masuk rumah
Kamis, 8 Mei 2014
04.11 Mengawali makan sahur.
05.30 Berangkat menuju kota Bogor
untuk menguruskan BPJS Kesehatannya tetangga pak Jafhis dan pak Sattu tetangga
seberang RW
07.12 Tiba di BPJS Kesehatan Bogor
langsung mengambil nomer giliran dan dapat angka 190.
Luar biasa.
07.20 Shalat Dlhuha dua puluh rakaat
di musholah BPJS Kesehatan Bogor.
08.00 Para pegawai kontrak lepas
BPJS Kesehatan Bogor berkumpul di samping musholah membicarakan hilangnya motor
salah satu pegawai.
11.20 Jenuh dengan menunggu, yang
kini memasuki giliran nomer 75, mengajak istri untuk jalan- jalan mencari
internet.
11.54 Bermotor hingga ke Kecamatan
Kebon Pedes kota Bogor.
11.59 Terdengar adzan Dzhuhur
12.05 Shalat di musholah di salah
satu perkampungan kota Bogor di Kebon Pedes.
12.20 Duduk di internet untuk
melakukan pendaftaran online BPJSKesehatan, berkali kali mendaftar tetapi tidak
di kirimi konfirmasi diterima atau tidak di email yang telah di kirimkan.
13.00 Keluar dari internet dan
kembali ke jalan A Yani dimana BPJS Kesehatan Bogor berada, antrian sudah di
nomer 106 dan istri dapat hiba nomer dari salah seorang ibu yang sedang
menunggu di panggil nomer urutnya di nomer 148, ibu itu sedang meninggalkan
anaknya di RSUD Bogor kerena sudah dua hari sakit, ibu ini anaknya sakit,
sementara yang lain, para pengantri yang lain tidak ada anaknya yang sakit, apa
harus mengantri, sementara nomer yang dipegangnya 148, istri langsung berbicara
pada petugas rujukan, dan himbauan oleh istri agar ibu muda itu di dahulukan
mau di dengar sehingga ia di panggil langsung, sementara nomer urutnya di nomer
148 di berikan ke istri.
15.05 Nomer 148 dipanggil, BPJS
Kesehatannya pak Jafhis berhasil sementara
BPJS Kesehatannya pak Sattu gagal sebab nomer NIK pak Sattu ternyata
milik orang lain yang tinggal di Cilacap, ini berarti pak Sattu harus mengurus
ulang ke dinas kependudukan bagaimana masalahnya.
Jumat, 9 Mei 2014
Sabtu, 10 Mei 2014
07.48 Melintas di Kranggan
08.25 Pondok Gde, melintas di Pondok
Gde teringat jaman pak Harto menjadi Presiden, saat itu ( 1986 ) seluruh jalan
di Pondok Gde rusak parah, setelah diselusuri permasalahannya disebabkan tidak
ada kucuran dana perbaikan dan perawatan jalan.
Sebab mayoritas masyarakat disini
pendukung partai politik nomer satu, jaman itu kan partai politiknya hanya
tiga.
09.30 Tiba di PMI Kramat
09.35 Pengisian formulir donor di
loby PMI Kramat
09.40 Pemeriksaan dokter sebelum di
donor, tensi darah istri 110/80
09.45 Masih menunggu antrian donor
sebab istri minta pengambilan darah di lengan kanan, sementara meja donor lengan
kanan dipakai semua.
09.55 Akhirnya ada meja donor yang
kosong, nama istri dipanggil dan langsung di proses.
10.25 Menemani istri makan mie
setelah donor.
10.30 Meluncur di jalan Pramuka dan
terhalang kereta api lewat.
11.00 Pusat Grosir Celilitan.
11.20 Lotte mart Pasar Rabo untuk
mencari lauk anak- anak.
12.01 Shalat Ddzhuhur di Musholah
terusan jalan Indomilk ke Kelapa Dua Wetan, serasa seperti donor darah
berhadiah ibadah umroh, ya Allah SWT Yang Maha Kaya kalau berkehendak memberi
hadiah umroh kerena habis donor darah, siapa yang bisa menghalangi.
Kerena ijin Allah SWT maka donor
darah istri bisa berlangsung, seminggu lalu istri juga datang kesini tetapi
tertolak untuk donor sebab Hb darahnya 11.8 dan hari ini spektrum pengukur Hb
darah 12.6.
Lulus syarat untuk donor.
14.00 Masuk rumah
Minggu, 11 Mei 2014
05.30 Di Pasar Cileungsi, suatu
kejujuran yang nyata adalah harga pasar, terlihat dari banyaknya sayur mayur
yang di sampahkan kerena tidak laku, harga jual tetap tinggi, dan tidak ada
yang beli, akhirnya di buang.
Sampah itu pun merupakan bahan
terbaik untuk membuat gas methane, tetapi tidak ada yang melakukan.
Harga- harga tetap tinggi dan terasa
sejak memasuki Januari 2014, harga tetap tinggi, ada usaha dari pemerintah
maupun tidak ada harga- harga masih tinggi.
Harga - harga tinggi ini akan
menjadi semakin tinggi saat menjelang bulan puasa beberapa bulan mendatang.
Kemiskinan reality ini tidak pernah
masuk dalam pertimbangan, yang menjadi pertimbangan adalah bisakah di beli
jikalau dijual dengan harga sekian ini, dari mana sumber tambahan pendapatan
penduduk, yang paling nyata adalah sikap pasrah, harga naik maupun tidak, tidak
menjadi permasalahan, ada uang ya di beli dan tidak ada uang ya tidak dibeli.
Sekarang akan menghadapi Ramadhan
yang akan datang, akan menjadi lebih bersemangat sebab jelas tidak ada milik
pada diri kita untuk di banggakan sehingga mengabaikan ibadah kepada Allah SWT.
Para pembeli yang membeli barang
banyak- banyak untuk dijual lagi, barang yang di minati pembeli adalah rokok,
rokok lah yang di belanjain banyak-banyak.
Minggu pagi yang mendung, membuat
semakin suram suana, tak lagi merupakan kebanggan.
07.00 Shalat Dlhuha dua puluh
rakaat, dengan catatan, syukur Allah SWT masih menerima.
Senen, 12 Mei 2014
03.00 Terbangun untuk tahajudan dan
sahur.
04.00 Makan sahur dengan
kesederhanaan saja, tempe dan tahu di bumbu pedas dengan wortel di tumis
04.32 Shubuh.
05.30 Tyas berangkat ke RSCM tidak
mau di antar
07.07 Shalat Dhluha
09.00 Berangkat ke Mangga Dua untuk
mengambil komputer yang seminggu lalu di service.
09.20 Hendak mencapai Mangga Dua
tetapi ingin melewati Bekasi, sebab merasa sudah lama tidak lewat di sana.
Tetapi apa yang didapat, tiba- tiba
di ujung Metland yang kearah Bekasi, jalanan di tutup, ada demo masyarakat
minta jalan di perbaiki, wilayah jalan itu masuk ke pemerintahan Bogor, jalan
yang mengubungkan Cileungsi dengan Tambun, atas saran penduduk di arahkan
memasuki gang kecil untuk menghindari demo warga.
09.40 Kemacetan parah di
Batargebang, akibat volume kendaraan yang banyak dan jalanan yang parah.
Semua adalah truck bertonase besar
dengan muatan hasil industri sepanjang jalan Cileungsi - Narogong Bekasi.
Wilayah Bekasi yang semakin parah.
09.55 Setelah lampu merah perumahan
Kemang Pratama Bekasi, jalanan lenggang.
10.00 Memasuki kawasan Rawa Lumbu
Bekasi, perempatan yang menghubungkan jalan Bekasi - Cileungsi itu dahulunya
sangat ramah, sewaktu masih berjaya nya bus tigaperempat Jonggol- Bekasi,
sekarang perempatan itu terlihat garang, pragmatis, dan tidak ada eloknya sama
sekali, dingin dan membosankan.
Hanya mobil bertonase besar yang
memenuhi jalanan berbelok melingkar meng arah Cileungsi.
Orang yang sepuluh tahun lalu
memenuhi perempatan Rawa Lumbu untuk menunggu bus Mayasari tujuan Kampung
Rambutan, sekarang sudah sepi, sebab mereka telah beralih moda kendaraan, ada
yang bermobil pribadi dan banyak lagi yang bermotor.
Secara nasional akan menekan kepada
cadangan ketersediaan BBM dan harus dipikirkan secara strategik, salah pikir,
salah persepsi untuk mengantisipasi kebutuhan BBM masyarakat, riot ( kekacauan masyarakat ) lah
ancamannya.
Semakin kedepan Indonesia dengan
membeban sumber daya manusia sedemikian besarnya kalau ngak ati- ati akan riot
jadinya, suatu estimasi kalau terjadi kegagalan dalam RI I, atau RI I yang tak
berfungsi, ramai sudah kekacauan tahun 2016-2017.
10.05 Awal jalan Kalimalang,
sebagian kota Bekasi, dengan kendaraan motor seperti ini melintas di kalimalang
tak ada artinya kerena lambat dan jelek.
Tidak ada motor yang jalannya pelan
seperti motor saya, motor yang lewat berkelakuan serba cepat, padahal kemaren
tanggal sebelas bulan mei ini juga, jam tujuh pagi, dua orang polisi mengalami kecelakaan lalu
lintas di jalan ini juga, di kampung Pekopen RT 4 RW 5, salah seorangnya tewas
di tempat ditabrak sepeda motor yang berkecepatan tinggi juga.
Jalan raya Kalimalang ini, sejak
lama, terkenal dengan tabrakan sepeda motor yang luar biasa, kerena didorong
kecepatan tinggi sehingga kekuatan hancur nya tinggi.
10.50 Akhir jalan Kalimalang di Uki
Celilitan.
11.00 Kawasan Jatinegara
11.15 Kawasan Pasar Burung Pramuka
11.30 Kawasan Pasar Senen
11.45 Kawasan Jembatan Merah.
11.50 Memasuki kawasan Mangga
Dua
Parkir motor di jalan samping rel
kereta api masuk jauh hingg pintu belakang Harco Mangga Dua.
12.00 Di service san komputer milik
pak andi, komputer tenteng kecil ada dua yang diservice dengan keluhan kerja
yang lambat kemakan virus.
Diservice sejak dua minggu lalu, dan
sekarang sudah selesai, setelah kedua- duanya di test hidup kemudian di tutup,
bayar jasa service dan penggantian sparepart.
12.20 Shalat Dzhuhur di basement
Harco Mangga Dua.
12.30 Bermotor menyusuri belakang
Harco Mangga Dua melintasi banyaknya warung makan dan ramainya pembelinya.
12.45 Tembus di jalan Pangeran
Jayakarta.
12.56 Pertigaan Pasar Baru dengan
jalan Senen.
13.15 Pasar Senen.
13.25 Parkir motor depan pasar
Kenari, berseberangan jalan dengan masjid Rahmat Hakim.
13.27 Memasuki kawasan UI
13.29 Kamar Jenazah RSCM
13.30 Lab Pathologi Klinik UI
13.36 Thalasemia RSCM, Tyas sedang
duduk diatas bed pasien, menunggu dokter.
13.40 Pemeriksaan dokter dan saya
mengambil darah di bank darah RSCM.
14.00 Transfusi darah labu pertama
di awali.
15.45 Transfusi darah labu kedua di
mulai
17.00 Transfusi darah labu ke
tiga
17.40 Hari sudah hampir maghrib,
akan berbuka puasa sunah hari ini, tidak mau belanja makanan, kekayaan saat ini
adalah satu setengah liter air minum yang di isi dari rumah dan di bawa tadi
pagi.
Hanya saja motor yang di gantungi
air di botol aqua itu di parkir agak jauh, keluar dari RSCM, ketemu lampu merah
Salemba, nyebrang di zebracross dan jalan lagi depan kebudayaan Perancis, dan
lewat depan 7 eleven, sampai pasar Kenari.
Belum sampai motor di parkir Adzhan
Maghrib terdengar menggelegar dari masjid Rahmat Hakim UI.
Doa mohon pertolongan pada Allah SWT
yang dilafalkan saat akan berbuka puasa sebab rumah masih 80 km lagi.
Berbuka dengan air minum yang dibawa
dari rumah, untuk mengatasi rasa lapar yang timbul baca terus surah Yasin
sebisa- bisa nya.
Menyebrangi jembatan penyebrangan
Salemba, dan masuk di masjid UI untuk shalat Maghrib yang sudah tertinggal dua
rakaat.
18.05 Menyusuri halaman parkir
kedokteran UI, yang penuh dengan mobil.
18.15 Masuk ke ruang transfusi darah
Thalasemia dan Tyas sedang tidur sementara darah tinggal 50% nya.
Diruang transfusi Thalasemia masih
terdapat pasien 11 anak lagi dengan pengantarnya sebanyak 14 orang, sempat
berbicara banyak dengan orang tua anak penderita kanker darah Leukimia, saya
sarankan untuk mengangkat imun pada diri si anak yang menderita Leukimia dengan
jus sayur, Lobak, Wortel, Kentang, Tomat.
Jikalau imunnya anak naik, akan
semakin efektif obat leukimia yang diminumkan pada si anak.
19.05 Slang darah dicabut sebab
darah dalam buli sudah habis.
19.20 Meninggalkan RSCM, berjalan
perlahan, dan terlihat di ujung selasar seorang anak dengan kursi rodanya
sedang menanti siapa yang menjemputnya.
Saat melewati anak itu, bukan pasien
Thalasemia rupanya.
Langit sudah gelap, dan kemacetan di
depan RSCM sudah terjadi berkali- kali di saat lampu merah Salemba menyala.
Melewati penjual gorengan, Tyas
membelanjakan dua ribu rupiah untuk membeli tiga gorengan kecil-kecil untuk
buka puasa agar tidak masuk angin sebab akan bermotor jarak jauh menuju rumah
di Cileungsi.
19.28 Menyebrang zebracross di lampu
merah Salemba.
19.32 Tiba di parkiran motor, minum
lagi, mendorong sisa rasa yang mengganjal di tenggorokan habis makan tiga
gorengan yang tercemar logam berat.
19.35 Motor melaju cepat melintasi
keramaian kendaraan yang tertahan lampu merah Salemba.
Sewaktu melintas di Santa Corolus
teringat tetangga almarhum pak Lukman Marahrusli yang meninggal beberapa tahun
lalu.
Selasa, 13 Mei 2014
05.00 Mengejar waktu akhirnya
terlepas juga, saat yang kritis, Tyas hendak ke RSCM pagi ini melanjutkan
tranfusi darahnya kemaren, sementara setelah shalat shubuh tadi saya mengalami
kelelahan, saya tahu kelelahan ini, secepat nya mempersiapkan jus sayur, tetapi
jus sayur sedang di proses Tyas nya udah berangkat mencari ojek, ya sudahlah.
Jus sayur tetap di proses dan
Tyasnya udah berangkat ke RSCM.
Dari beberapa keterangan yang
didapat kemaren sewaktu menunggu Tyas di transfusi, para pasien Thalasemia yang
tiba di RSCM jam lima pagi sudah mendapat nomer antrian tiga ratusan, dan Tyas
nya sendiri mendapat nomer antrian diatas seribu tigaratusan, sebab saat
mendaftar sekitar jam sepuluh pagi hari.
Nomer ini untuk mendapat jaminan
pembiayaan selama dirawat di RSCM satu hari ini.
Luar biasa sekali yang nama nya
waktu, apalagi RSCM itu terkenal jarak capai dari satu fungsi ke fungsi lainnya
dengan selasar penghubung yang panjang-panjang selayaknya suatu rumah sakit,
jarak itu akan meminta energi untuk berjalan kaki, banyak sekali orang tua yang
tergeletak melepas kelelahan setelah berjalan dan antri yang lama.
Bangku duduk banyak tetapi yang akan
duduk lebih banyak lagi, akhirnya kembali membicarakan kapasitas.
Rabu, 14 Mei 2012
Pagi- pagi sekali sudah mati listrik
PLN,
hanya satu menit sebelum adzan
shubuh, menikmati gelap.
Pemadaman listrik tak bisa di
hindari, sebab itu merupakan suatu sistem yang saling berhubungan, jumlah
pelanggan, besar Kwh, generator pembagkit, pola konsumsi energi generator pembangkit,
cadangan sumber daya alam.
Dijumpai salah satunya tidak
berfungsi berhenti pula supply energy yang dibutuhkan.
07.00 Shalat Dlhuha dalam suasana
mati lampu
08.00 Masih padam PLN
09.00 PLN kembali menyala
Kamis, 15 Mei 2014
08.00 Setelah shalat dlhuha,
langsung mengaduk semen untuk menambal rembesarn air kamar mandi ke area dapur
11.30 Pekerjaan penyemenan menambal
sudah selesai, kebetulan tukang tape lewat, beli sekilo dan setengahnya di
campurkan ke kacang ijo, sebagai hadiah pengerjaan penyemenan selesai.
14.00 PLN mematikan aliran listrik,
rumah menjadi gelap.
15.10 Shalat Ashar gelap- gelapan
18.01 Shalat Maghrib gelap- gelapan
juga
19.20 Shalat Isya juga gelap-
gelapan.
20.00 Aliran listrik PLN hidup
kembali.
Jumat, 16 Mei 2014
17.00 PLN hidup lagi setelah
memadamkan listriknya sejak jam satu siang tadi.
21.15 Ada SMS dari Tyas jikalau ia
minta di jemput, sekarang posisinya selewat Giant Cileungsi
21.20 Keluar rumah bermotor dan Fifi
yang belum tidur ikut serta menjemput
Tyas di pasar Gandoang, hujan merintik sangat mengganggu, suasana gelap dan
jalan berlobang, genangan air pun diterjang pula.
21.30 Masuk rumah,
Sabtu, 17 Mei 2014
Minggu, 18 Mei 2014
Senen, 19 Mei 2014
02.30 Terbangun sebab ibunya anak-
anak sudah sibuk di dapur ditemani Tyas yang akan berangkat pagi- pagi sekali.
Langsung menangani jus sayur terdiri
dari : buah mengkudu, wortel, buncis, tomat, beberapa lembar daun sawi,
potong2, cuci, blender, peras dan minum, setengah jam hilang waktunya untuk
mempersiapkan ini.
04.00 Sudah keluar dari rumah,
bermotor mengantar Tyas.
04.15 Peristiwa pagi yang cukup
tragis, disaat akan melewati fly over Cileungsi, memang jalanannya banyak yang
berlobang, di fly over itu, ada tentara, bermotor kencang mengejar waktu
menyalip saya, dan setelah 200 m di depan, dia masuk lobang jalanan fly over
Cileungsi, dan jatuh, saya secara instink menghentikan kendaraan yang melaju
cepat, untung mau berhenti sebab rem nya baik, kalau tidak saya ditobroknya.
04.30 Saat adzan Shubuh berkumandang
sudah sampai wilayah Iprija Kosim Nurseha.
04.40 Shalat Shubuh di masjid Ibadur
Rahman Kelapa Dua Wetan, yang sering saya sebut masjid jin sebab pernah shalat
Isya jam dua belas malam di masid itu di tampakan dua jin yang duduk di emperan
depan masjid.
05.07 Terminal Kampung Rambutan
05.12 Meninggalkan terminal, pulang.
05.30 Kemacetan parah di Cibubur
Junction
06.00 Cileungsi
06.10 Didepan sekolah SD Gandoang,
tukang bubur yang baru saja membuka lapak jualannya, ditobrok sepeda motor yang
melaju kencang dari arah Jonggol menuju Cileungsi.
Gerobak bubur nya pecah kerena
terlalu kencang nya motor yang menabraknya, bubur hangat berwarna putih berbau
sedap dan gurih itu tumpah di pinggir jalan, pecahan gelas, mangkok bubur dan
sendok2 berhamburan di jalanan.
06.15 Masuk rumah.
13.00 Pak Budi satu RW beda RT di
umumkan meninggal dunia.
13.09 Menuju rumah duka bersama
istri
13.15 Sibuk mempersiapkan tenda,
untuk tempat naungan yang menyampaikan duka.
13.45 Inna Lillahi Waina Ilaihi
Rojiun, dapat informasi bahwasannya, pak Budi ( yang memang saya tidak mengenal
nama dan lupa wajahnya ) kemaren hari Minggu sehabis mengganti ban motornya, ia
terjatuh dan tadi pagi sudah berbaring sakit dan jam dua belas siang tadi
meninggal dunia.
14.30 Matahari mendadak redup,
secepatnya saya bertanya ke istri almarhum, apakah siap untuk dimandikan, siap
katanya.
Langsung mengkoordinasi orang2 untuk
mendekatkan meja permandian ke sisi jalan depan rumahnya, kemudian memasang
tirai, dan mempersiapkan batang pisang untuk landasan badan jenazah sewaktu di
mandikan di bak, dan bak air.
15.15 Adzan Ashar
langsung menuju musholah didekat
rumah almarhum pak Mulyono
15.20 Adzan Ashar di musholah
15.23 Shalat Ashar berjamaah dengan
anak2 yang berdatangan.
15.30 Kembali ke ke tempat duka
15.32 Pemberangkatan jenazah menuju
musholah untuk di shalatin.
15.40 Menjadi imam shalat jenazah
15.45 Berangkat ke pemakaman.
16.30 Masuk rumah setelah dari
pemakaman
17.00 Sudah bersih badan habis mandi
dan duduk manis menanti datangnya adzan maghrib untuk buka puasa sunah hari
ini.
17.50 Adzan Maghrib
Hausnya terasa sekali, berkali -
kali minum kok ngak hilang- hilang hausnya, agaknya cairan tubuh sejak tadi
pagi ke Terminal Kampung Rambutan dan sorenya ke pemakaman, sangat berkurang.
Terasa nikmat benar buka puasa
berselimut kesederhanaan.
Kelulusan SMA yang sangat sederhana,
Yasin yang menamatkan SMK nya telah lulus, Alhamdulillahirobil Alamin.
Hanya seorang yang tidak lulus satu
ruangan dengan Yasin.
Selasa, 20 Mei 2014
06.00 Mengikuti arus kendaraan yang
cukup masif dari arah Jonggol menuju ke Cileungsi, kendaraan motor para pekerja
sedemikian banyaknya, dan tertib.
Pagi ini dalam perjalanan ke pasar
Cileungsi, mengingat kebutuhan akan nenas dan terong ungu yang habis di rumah,
tadi pagi istri berkata jikalau kakinya di telapaknya sangat sakit kalau
dipakai berjalan.
07.00 Sewaktu tiba di rumah
secepatnya membuat jus sayur; nenas satu buah di pakai semua, terong ungu,
buncis, wortel, buah mengkudu matang, potong kecil, cuci, blender, saring, dan
semua minum, untuk istri dua gelas mug.
Terasa nikmat melewati kehidupan
tanpa ada anggauta badan sakit, secepatnya berwudlhu untuk melaksanakan
07.30 Shalat Dlhuha dua puluh
rakaat.
Rabu, 21 Mei 2014
Kamis, 22 Mei 2014
09.00 Ada dhuafa yang sering
disantuni setiap bulan sedang sakit, setelah didatangi di rumahnya yang
sederhana ia sakit akibat pengaruh pengobatan mata.
Dan saat diurus BPJS Kesehatannya
ternyata ia belum punya KTP, berarti
sekarang ngurus KTP terlebih dahulu.
10.30 Disanggupi oleh anaknya untuk
ke kecamatan Cileungsi menanyakan KTP ibunya dia yang sudah diurus sejak
Januari kemaren.
16.00 Hujan cukup deras mengguyur
Gandoang dan merata hingga Cileungsi.
Jumat, 23 Mei 2014
06.40 Shalat Dlhuha
07.00 Persiapan menuju pusat
Disaster Management di Ciputat.
07.30 Berangkat
08.15 Kawasan Kranggan Cibubur
08.30 Pertigaan Cibubur Lama
09.10 Pasar Jumat, ada yang baru
saat ini melihat Kawasan Pasar Jumat, yaitu lebih terang, memang tidak ada lagi
pepohonan yang tumbuh.
09.39 Tiba di markas Disaster
Management Ciputat, arah jalan ke Rempoa.
Pak Asep Beny yang hendak dijumpai
sedang pertemuan mendadak di Dompet Dhuafa Pusat.
Ngak mungkin saya balik kanan sejauh
ini jarak yang harus ditempuh mencapai tempat ini.
10.00 Masih berada di markas
Disaster Management.
10.13 Mendengar Radio Al Shinta
sambil menunggu, ternyata Surya Dharma Ali sudah di tetapkan sebagai tertuduh
pelaku korupsi dana haji 2014.
Ada suatu perlawanan mengapa Surya
Dharma Ali di tetapkan sebagai tersangka pada saat menjelang Pilpres 2014,
sebab PPP mendukung Prabowo- Hatta Rajasa.
Calon jemaah haji itu 25 juta orang
sudah masuk daftar tunggu, sudah membayar 25 juta, tanggung jawab Riba nya
bagaimana, dana bunga ternyata bukan untuk jemaah, tetapi untuk orang-orang
Departemen Agama.
Dan dalam pemeriksa sering dijumpai
adanya dua pertanggungan jawab yang satu bersumber dari APBN dan yang satu dari
bunga dana haji yang di bayarkan jemaah menunggu.
Tahun 1992 saat saya berangkat
ibadah haji bersama istri, hal yang terindikasi korupsi sudah terasa, pertama
saat menukarkan uang rupiah ke real, nilai rupiah di hargai murah sehingga
harus banyak uang untuk membeli real, dan sebaliknya saat pulang real dihargai
murah kalau ditukarkan ke rupiah, untuk itu sejak di Arab Saudi semua uang
rupiah yang sisa di tukarkan ke dolar USA, dan setelah tiba di Indonesia, Dolar
itu di tukarkan ke rupiah dan harganya stabil.
Seharusnya tidak ada APBN untuk
biaya haji, seperti di India, orang hindu di India dengan ketus bilang ngapain
negara membiayai umat islam berangkat ibadah haji, dan orang islam india lebih
keras, ngak apa- apa, kalau harga ibadah haji itu menjadi mahal kerena tidak
ada RAPBN India menyokongnya saya tidak berangkat, biar Allah SWT saja yang
meperkaya diriku dan nanti aku berangkat.
Hebat kan India, bandingkan dengan
Indonesia, kebohongannya saja yang gede, dan ujung- ujung nya korupsi.
10.30 Mulai berjalan menuju masjid
Al-Jihad berjarak 200 m dari markas Disaster Management Dompet Dhuafa untuk
mengerjakan sholat Jumat.
Saat kaki melangkah, sepotong
suasana ini kok mirip benar dengan lingkungan di Condet, hanya saja tidak ada
minyak harum yang merubah kawasan Condet saat ini.
Masjid Al - Jihad tempat
melaksanakan shalat Jumat sebentar lagi sudah didapat, masjid cukup besar dan
tidak besar- besar amat, berlantai dua di sebagian atapnya, ada unsur
perencanaan saat mendesignnya,
Di masjid ini tidak ada jemaah
wanita shalat Jumat, sehingga saat ini saya membawa istri terpaksa mencarikan
tempat menunggu selama saya shalat di warung makan sekitar masjid.
11.00 Memasuki Masjid Al-Jihad,
lepas sepatu ket, dan berjalan menuju sisi kiri tempat berwudlu, bersih dan air
berlimpah.
Setelah itu ganti pakaian,
mengenakan sarung dan baju koko, masuk masjid dan shalat tahyatul masjid dan
membaca Al-Quran
Masjid yang enak, pembaca Al-Quran
nya banyak, ramai dan hidup, dan menjadikan masjid ini nomer satu nilainya di
bandingkan masjid- masjid yang lain, dan nomer duanya adalah masjid tua desa
Tarikolot Citeureup.
13.00 Sewaktu kembali ke Dompet
Dhuafa Disaster Management, pimpinan DMCDD sudah datang, ternyata sewaktu jumpa
ketemu dengan pumuda 35 tahun, padahal saya menduganya 36 tahun.
15.14 Shalat Ashar di masjid yang
digunakan shalat Jumat tadi.
16.00 Saat akan permisi pulang
kerena hari sudah jauh sore, beberapa hal yang saya dapat simpulkan adalah, ( 1
) orang membantu bencana lebih banyak menyumbang bahan pangan tetapi tidak
memikirkan keluarannya atau tinja nya, untuk itu masalah tinja ini saya jadikan
pekerjaan rumah untuk dipikirkan dan secepatnya di simpulkan.
( 2 ) Hubungan istansional dengan
Badan Penanggulangan Bencana Alam sudah terbangun baik, yang kurang di bangun
adalah hubungan dengan perguruan tinggi untuk membantu laboratorium seperti uji
kadar air minum layak bagi pengungsi banjir dan gunung meletus.
Uji gas layak nafas terhadap ancaman
gas SO2 di Dieng misalnya
( 3 ) Bantuan tidak berbasiskan
agama, basis utamanya adalah kemanusiaan semata.
( 4 ) Walau ada BNPB ternyata kiprah
DD masih dibutuhkan sangat tinggi
( 5a ) Saran pertama, menjadikan
masjid atau musholah di daerah strategis untuk di bangun bertingkat dan di
bagian bawahnya untuk tempat berbaring dan beristirahat beberapa jam saja
menanti shubuh untuk bekerja kembali, dengan pembayaran seharga sodaqoh,
terutama untuk pemuda dan pemudi yang baru bekerja belum berpenghasilan tetap,
dan berfungsi rumah singgah bagi pasien yang dirawat di RSCM umpanya sebab
rumahnya jauh di Subang atau Sukabumi.
( 5b ) Saran kedua, tetap mengupayakan adanya
bus gratis untuk para pekerja di jam sibuk ber AC, walau pernah di coba
menyediakan bus gratis untuk jalur Rawamangun Grogol, tetapi ujung akhirnya
dengan ditodongkannya golok kepada pengemudi bus DD sehingga pelayanan itu
tidak berlanjut.
Sabtu, 24 Mei 2014
10.00 Berada di Worshop pembuatan
cetakan modul bangunan dan ornamen vertikal berbahan fibre glas cement, yang
lokasinya di depan pasar Gandoang.
Hasilnya, tidak di rekomendasikan
jikalau bahan fibre glass cement ini dijadikan komponen toilet portable, sebab
bersifat getas gampang pecah.
Minggu, 25 Mei 2014
Senen,26 Mei 2014
09.00 Desa Mampir, pagi belum
terlalu lama beranjak siang, berjalan bersama istri menuju tukang besi dan las
yang mengerjakan pagar, dua hari yang lalu pernah di cari, tetapi ia sedang
memasang pagar pesanannya di perumahan Citra Grand.
Pagi ini ia sedang memotong- motong
besi untuk pekerjaan pagar, kedatangan saya cukup mendapat perhatian sehingga
ia menghentikan pekerjaannya, saya gambarkan di secarik kertas kusam kertas
buku tulis bergaris.
Ia mengerti untuk membuat satu unit
toilet portable, setelah dihitung agak lama ia minta 3 Juta untuk toilet
porable sederhana memenuhi syarat, berdinding, beratap, berpintu dan ada
penampung tinjanya kapasitas 40 liter.
Saat berjalan pulang sempat mampir
di rumahnya pak Ali atas saran pak Kosim sebab pak Ali sedang membangun
workshop fibre cement, tetapi setelah lama dihitung maka ketemu harga Rp 7 480
000,-
satu unit toilet portable.
Sewaktu mampir dirumahnya pak
Waluyo, pak Waluyoh telah dikaruniahi dua bayi kembar perempuan, dan sore ini
pulang dari RS Bersalin.
22.00 Terdengar Tyas datang dari
Radio Dalam Jakarta Selatan.
Selasa, 27 Mei 2014
05.00 Lari pagi bersama istri, semua
lari, Yasin yang biasanya tidur sekarang minta lari, terpaksa saya merelakan
sepatu putih di pakai Yasin untuk lari, dan saya menggunakan sepatu kantor yang
lama dan harus menjahit terlebih dahulu di sebagian titik robeknya.
Fifi dan Tyas berlari juga, tapi
setibanya di jalur lari tidak ketemu anak-anak, jalur larinya berbeda.
Banyak sekali orang yang berlari
pagi ini, kesadaran orang untuk hidup sehat sudah terlihat mendapat perhatian
yang baik.
07.00 Saat memasuki rumah terlihat
Fifi dan Tyas sudah masuk rumah terlebih dahulu dan sedang makan nasi udug
lengkap.
16.00 Menghadiri undangan dari pak
Budi untuk aqiqah an anak ke duanya yang baru lahir sepuluh hari yang lalu,
shalawat rosululloh mengiringi sepenuh waktu penyelenggaraan aqiqahan itu.
17.12 Masuk rumah sambil membawa
berkat aqiqqah an.
23.00 Hujan cukup deras turun dan
banjirlah Bekasi.
Rabu, 28 Mei 2014
Yasin kepingin bekerja
Yasin semenjak kelulusannya dari SMK
Administrasi tiga minggu yang lalu, sudah kepingin bekerja.
Hari ini mengantar Yasin ke Jakarta
untuk test wawancara berkaitan dengan lamarannya disuatu perusahaan di Jakarta.
07.15 Berangkat dari rumah, semalam
sudah di ingatkan berangkat dari rumah jam lima pagi, tetapi Yasin memilih jam
tujuan begitu.
Kemacetan menghadang sejak di Taman
Buah Mekarsari, cukup panjang macetnya, Di Al-Azhar dekat Cikeas demikian juga.
08.17 Melintas di Kranggan
09.00 Kawasan Buncit Pasar Minggu
09.10 Memasuki jalan Antasari yang
kini telah beratap jalan
09.20 Tiba di lokasi bertetangga
dengan Melawai Plaza dimana Yasin di undang untuk interview, motor yang
diparkir di depan gedung alamat undangan itu ramai dengan orang berkumpul,
tiba- tiba datang seorang anak muda melintas, saya dekati untuk minta
penjelasan terhadap perusahaan yang mengundang Yasin, aduh jangan pak anak nya
di daftarkan di situ, perusahaan itu sering di demo, dan meminta bayaran untuk
penempatan, perusahaan ini seperti penyalur begitu pak, lho di caloin pikirku,
pulang aja sin.
09.30 Lansung pulang
11.20 Cileungsi
11.35 Bank Tabungan Pensiunan Negara
Cabang Cileungsi.
12.05 Bank Muamalat Cileungsi untuk
NTT TTS
12.10 Antri di kantor pos untuk kirim
uang ke paklik Bambang di Tempeh Lumajang
13.00 Masih menuggu antrian nama
belum di pangil
13.06 Giliran antrian untuk
pembayaran kiriman
13.30 Masuk rumah, terlihat istri
sedang memasukan nasi kuning kedalam tempat plastik untuk lansung di steppler,
nasi kuning syukuran atas lulusnya Yasin dari SMK dan Fifi masuk usia 12 tahun.
14.00 Mempersiapkan ruangan untuk
pengajian ibu- ibu Al-Affif sebentar sore
18.00 Setelah shalat Maghrib, menuju
rumahnya pak Waluyo untuk melihat cucu nya pak Waluyo yang lahir kembar
perempuan.
Ayahnya si bayi sangat senang sebab
ia sangat di bantu dengan adanya BPJS Kesehatan
yang pernah saya uruskan bulan Januari 2014, dua puluh lima juta rupiah
diperkirakan biaya kelahiran cercar kembar yang di tanggung BPJS Kesehatan, saya
yang mendengar pun ikut bersyukur, sebaliknya kalau ingat almarhum imelda yang
BPJS Kesehatannya yang saya juga mengurusnya tetapi anak itu tidak dibawa ke
rumah sakit yang memadai oleh orang tuanya sampai ajal datang, sedih juga
jadinya.
Kamis, 29 Mei 2014
Tidak berpuasa sebab hari ini hari
besarnya umat kristiani
06.45 Mengawali shalat Dlhuha dua
puluh rakaat
07.30 Berangkat berburu baso enak
dan murah di rumahnya pak Kiki di pertigaan Jonggol-Bojong-Gandoang, diperlukan
pagi hari kesana sebelum jatuh waktu pak Kiki berangkat dengan motor nya
mengiderkan baksonya.
Pak Kiki kalau jualan kelilingnya di
Citra Indah dan mangkal nya di banyak titik, terkadang didepan RSU Daerah
Cileungsi di depan Citra Indah.
Tapi sebelumnya ke pak Sanih orang
tua yang sakit2an semua badannya, rumahnya 200 m sebelum sekolah SMK Fatahila.
Di tempat di mana pak Sanih tinggal
gubugnya kosong, setelah di cari juga ngak ketemu akhirnya istri menitipkan
bagian sembako pak Sanih kepada warung dimana pak Sanih sering makan disitu.
08.15 Tiba di rumah indekosannya pak
Kiki si penjual bakso keliling asal Wonogiri, ia sedang memersiapkan bakso
jualannya.
langsung memesan 5 bungkus sebab
Tyas ada di rumah.
08.30 Pulang melintasi jalan menuju
Bojong dan Grand Muiara Cileungsi di dekat Bojong.
09.00 Tiba di rumah dan langsung
merayakan ulang tahunnya Fifi dengan makan bakso.
Jumat, 30 Mei 2014
02.15 Terbangun
02.30 Shalat Tahajud
04.15 Keluar dari rumah menggantar
Tyas menuju Teminal Kampung Rambutan.
04.43 Melintas dengan cepat di
Kranggan untuk mengejar shalat Shubuh berjamaah di masjid Al-Ijtihad di
Kranggan Cibubur
Masjid yang pagi itu sangat ramai,
mobil jemputan parkir di luar memenuhi pinggiran jalan, banyak sekali yang
shalat Shubuh pagi ini.
04.52 Motor dihidupkan kembali, Tyas
sudah naik di goncengan motor, motor kembali melaju dan angin dingin tidak
terasa sebab satu lembar sarung menutup bagian leher di bawah helm.
04.56 Melintas Cibubur Junction
05.05 Pertigaan Arundina
05.10 Masuk ujung jalan Pengnten
Ali.
05.15 Terminal Kampung Rambutan.
Setelah Tyas turun dijarak terdekat
dari bagian terminal yang bisa dicapai motor, beberapa puluh meter setelah
masjid Terminal Kampung Rambutan, balik arah menuju pulang.
05.17 Meninggalkan Terminal Kampung
Rambutan di pintu belakang yang mengarah ke Penganten Ali.
05.30 Diatas jembatan tol Cibubur terlihat di
bawah kerapatan kendaraan yang akan memasuki Jakarta
05.40 Mengisi bensin di SPBU
Perkemahan Bumi Pramuka Cibubur.
05.48 Kranggan
05.59 Kota Wisata
06.07 Cileungsi
06.12 Masuk rumah
aduh capeknyaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
11.00 Berangkat shalat Jumat di
masjid Gaok
17.30 Hujan cukup deras
mengguyur,
Hingga malam hujan rintik masih
turun.
Sabtu, 31 Mei 2014
00.01 Tersadar dari tidur, ternyata
Tyas sudah pulang dari tadi.
00.30 Tertidur lagi
03.40 Terbangun sebab akan tahajudan
waktu yang cepat sekali berlalu
05.00 Shalat Shubuh sudah selesai
dikerjakan, kacang ijo ditemani dengan kopi susu sanchetan sangat enak benar,
sewaktu merebus kacang ijo nya tidak diberi apa2.
Setelah itu Tyas datang mendekat dan
menyodorkan uang lima puluh ribu rupiah seraya berkata kepingin daging pa,
dimasak teriyaki.
Daging, memang sudah berbulan- bulan
tidak pernah beli secara penuh satu kilogram, hari ini Tyas menyumbang separuh
harga daging.
06.45 Shalat Dlhuha
08.00 Bermotor bersama istri untuk
mencari daging, hari ini Indomart di Kranggan Cibubur ada promo harga
daging.
Kemacetan sudah menghadang sejak
didepan Taman Buah Mekarsari, pelan2 saja bermotor megambil posisi paling kiri,
banyak lubang jalanan.
08.50 Tiba di Plaza Cibubur, suasana
masih sepi, sebab jam sembilan baru resmi dibuka Plaza ini, merasa sudah lama
tidak kesini, sehingga istri mau memperhatikan apa yang ada di plaza, e e
ternyata penjual dalam arcade- arcade di plaza Cibubur sedang tutup, belum
buka.
Langsung memasuki swalayan Superindo
Plaza Cibubur di lantai satu sebagai pelanggan pertama pagi itu di bagian
daging sapi dan daging sengkel yang di promo kan di harian kompas itu memang
ada dan harganya enam puluh sembilan ribu sembilan ratus rupiah, hanya saja
jumlahnya, hanya dua kilogram, saya membeli satu kilogram tinggal satu kilogram
itupun tersisa daging ber urat dan berlemak, kasian kan yang beli berikutnya.
Supermarket tidak bersalah, apa yang
dipromokan di koran memang ada barangnya, harga sesuai dengan yang tertulis di
koran, hanya jumlahnya saja, dua kilogram.
Ditambah istri kepingin telor satu
kilogram, bumbu kecap teriyaki, dan sekalian pasta gigi, langsung ke kasir dan
pulang.
10.00 Masuk rumah.
Yang dikerjakan terlebih dahulu
adalah memetik daun pepaya agak banyak, daun di letakan di wadah, kemudian
daging di hamparkan, tutup lagi daun pepaya, hmparan daging, tutup lagi daun
pepaya dan terakhir di tindis dengan beras seberat dua kilogram, berasnya sudah
dimasukan dalam plastik, didiamkan diatas sembilan puluh menit, agar daging
melunak.
12.30 Setelah shalat Dzhuhur,
teriyaki mulai diolah.
13.00 Makan siang dengan teriyaki pedas sebab
potongan lomboknya sengaja di perbanyak.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan