Minggu, 1 Juni 2014
05.00 Acara ke pasar bersama istri,
suasana gelap masih menyelimuti pagi, lampu jalanan di samping tanah garapannya
pak Ido, mati, sehingga jalanan cukup diterangi dari sinar lampu motor.
Tiba di ujung gang bertemu jalan
utama Cileungsi-Jonggol, keramaiannya tidak seperti hari masuk kerja, cukup
lenggang.
05.20 Tiba di pasar Cileungsi.
Harga- harga yang naik adalah daging
ayam, telor, dan yang lain cukup stabil.
Mengingat ini sudah memasuki bulan
Syaban, dan sangat singkat sebelum terkena keriuhan menyambut ramadhan, maka
dalam kesempatan ini istri membeli gula 40 bungkus dalam kemasan kecil, dan
saat pulang, beban bawaan di motor sangat berat.
07.05 Pulang
07.30 Shalat Dlhuha.
09.00 Ada rencana sedikit nekad,
ingin mendorong motor ke Cibubur tempat motor
laki di bengkelkan terakhir.
Tetapi ada yang luar biasa yaitu Ada
rasa sayang dari Allah SWT, sehingga motor laki mau hidup walau menggunakan
olie bekas.
Motor ini sudah tiga minggu tidak
digunakan.
10.00 Motor laki sekarang dijalankan
menuju stasiun penjualan BBM di Taman Buah Mekasari, istri ikut, motor masih
enak di kendarai, ada rasa rindu terhadap kebersamaan yang pernah di lalui
bersama motor ini, setibanya di SPBU isi premium sebanyak empat liter.
Senen, 2 Juni 2014
03.30 Makan sahur puasa sunnah hari
Senen
04.00 Menurunkan motor, Tyas nya
masih mempersiapkan diri
04.15 Betul- betul berangkat itupun
masih di iringi kelupaan Tyas nya membawa Hp, untung saja Hp ada di dalam tas
nya, dan ibu nya percuma saja bergegas masuk kerumah hendak menolong
mengambilkan Hp nya Tyas yang katanya tertinggal.
Shubuh belum nampak dan gelap itu
masih menyelimut, meluncur dengan cepat di jalanan berbatu tanpa berpenerangan
jalan, tiba juga di ujung gang dan melaju kencang bersama pemotor lainnya yang
bergegas mendekati Jakarta dari segala sudut.
04.31 Fly over Cileungsi, kendaraan
jemputan militer yang berlari kencang.
04.37 Masjid dekat pertigaan Cikeas
untuk shalat Shubuh.
04.50 Kembali mengendarai motor
berteman keramaian pagi para penunggu angkutan umum di Cikeas.
05.05 Kawasan Kranggan
05.15 Arundina
05.28 Kawasan Terminal Kampung
Rambutan
05.30 Masuk Terminal
05.32 Tyas turun dari motor bergegas
menuju angkutan Kopaja kuning 509 tujuan Pasar Jumat.
05.35 Meninggalkan terminal.
Angkutan 12 warna merah yang
berjalan perlahan di jalan kecil sekarang menjadi masalah kemacetan di belakang
Terminal Kampung Rambutan.
05.58 Diatas jembatan tol Cibubur,
melihat ke bawah kemacetan total di ruas tol Cawang - Cibubur yang berdampak
hingga di Leuwinanggung
Terbayangkan jikalau ada tube yang
menghubungkan Cawang Cibubur yang siap menyedot semua kendaran yang macet, tapi
kemacetannya akan pindah di Cawang dong?
06.00 SPBU Bumi Perkemahan Cibubur
mengisi premium
06.10 Cikeas, pagi yang sangat
ramai, tiba- tiba saja ada pemuda tiga puluh tahun, badan agak gemuk kulit
bersih terawat tak berbaju, bercelana pendek putih, berdiri sikap sempurna
sambil memberi hormat berdiri diatas tembok menghadap jalan raya, itulah
kehidupan.
06.20 Cileungsi
06.32 Gandoang
06.37 Masuk Rumah
06.45 Mengawali Shalat Dlhuha dua
puluh rakaat, dan dilanjutkan membaca Al-Quran.
17.56 Saat buka puasa, cukup dengan
kolak tanpa santan kelapa dan tanpa gula.
Selasa, 3 Juni 2014
05.30 Sedang membaca berulang- ulang
dalam rangka menghafal Al-Quran surah Al-Maidah 12, tiba-tiba saja kok kepingin
keluar rumah, diluar memang sepi- sepi saja.
Shubuh yang belum terlalu lama
meninggalkan pagi, keremangan masih bisa dirasakan, instink itu tepat ternyata
pak Yafish didepan rumahnya lagi berharap, sehingga sewaktu saya datangi dengan
gembira ia menerima, katanya, ia mau operasi gigi geraham bawah balakang, BPJS
Kesehatannya belum bayar, ia ingin minta tolong kapan saya membayar
BPJSKesehatannya Tyas ia mau titip, ya hari ini jawabku, sambil membayar
listrik untuk tiga rumah, rumahnya mbah almarhum Sahud Tempeh Lumajang Jawa
Timur, rumahnya ibu, Wonorejo Lumajang dan yang ditinggali di Gandoang
Cileungsi.
06.45 Mulai mengawali pengelanaan
panjang yaitu shalat Dlhuha dua puluh rakaat.
08.00 Bermotor bersama istri, tujuan
pertama adalah membayar listrik di pojok jalan pertigaan Puri Cileungsi, tetapi
hanya sayangnya bayar listrik berhadiah kartu perdana kok ngak ada, kata
penjaga kios, kartu perdana kartu three nya habis pak, warung sebelah yang di
usaha kan oleh pemuda Pontianak Kalimantan Barat juga masih tutup.
Langsung menuju BNI cabang Cileungsi
untuk membayar BPJSKesehatannya Tyas dan pak Yafish sambil menikmati jalan
Mampir yang berlobang besar- besar, kan lagi ngak hujan, genangan tidak
terbentuk, akhirnya diketahui kedalaman lobang jalanannya yang kalau ditimbun
dengan batu pecah diperlukan 13 truk batu.
09.10 Bank BNI Cileungsi urusan dua
BPJSKesehatan.
09.40 Bank Muamalat Cileungsi untuk
anak yatim Oekam NTT TTS.
10.30 Bank Mandiri untuk membayar
uang bulanannya Astari
11.00 Masuk rumah, langsung
menjenguk tetangga sakit yang baru pulang dari perawatan di Rumah Sakit Daerah.
11.30 Menikmati kopi panas dengan
roti sponge coklat berbercak chip coklat kesenangan Fifi, Fifi sudah masuk
rumah.
panasnya itu nikmat, kelelahannya
terbayar dengan minum kopi panas, ibunya ikut menyeruput kopi panas, Fifi ngak
mau.
11.55 Waktu Shalat Dhzuhur datang.
Rabu, 4 Juni 2014
05.00 Waktunya lari pagi bersama
istri, udara cerah dan terang tanah sudah datang, berjalan melewati belakang
rumah, jumpa tetangga belakang yang baru datang pagi tadi dari Cirebon.
07.00 Fifi minta diantar kesekolah
07.25 Shalat Dlhuha sepulangnya
mengantar Fifi
08.30 Datang ke tetangga sebelah
bersama istri untuk meramaikan tetangga sebelah rumah yang mengkhitan kan
anaknya, bernama Dirham, sambil bersilaturahmi, dokter klinik bedah ringan yang
datang kerumah tetangga.
08.56 Terdengar tangis tertahan saat
jarum suntik bius disuntikan.
09.20 Mulai dilakukan penjempitan
09.24 Pemotongan dengan laser
10.00 Selesai sudah acara
pengkhitanan si Dirham anak tetangga.
Ramai- ramainya akan di meriahkan di
hari Sabtu besok.
Kamis, 5 Juni 2014
03.40 Terbangun saat suara kambing
tetangga yang akan dijadikan hidangan kemeriahan khitanannya Dirham anak
tetangga, mengembik sangat kuat, ada maling kambing pikirku, akh tidak, ini
kawasan aman.
04.00 Makan sahur
04.32 Shubuh datang
05.00 Ke bengkel pagi untuk mengisi
olie baru motor laki, yang beberapa hari lalu tepatnya tanggal satu hari minggu
kemaren diisi olie bekas untuk
menghidupkan mesinnya, konsepnya motor harus ada olie untuk hidupnya moto.
Udara cukup sejuk dan situkang
bengkel sudah terlihat duduk- duduk ngopi.
06.47 Mengantar Fifi sekolah
06.20 Dlhuhaan
12.05 Bermotor bersama istri ke
pasar Cileungsi, lauk kok udah habis.
Udara siang itu tertutup mendung,
motor laki yang tadi pagi diganti olie nya sekarang ada alasan untuk keluar
rumah, sekitar
13.05 tiba di bank mandiri untuk
urusan Anak Yatim Kompleks Puri Cileungsi, antrian di dalam tidak terlalu
panjang.
13.45 Cukup lama menunggu saat
belanja di pusat grosir Cileungsi lima kilogram kacang ijo, yang harganya akan
naik menjelang bulan puasa dua puluh sembilan hari lagi, yang belanja grosiran
cukup banyak, mobil bagus- bagus di gunakan belanja tepung terigu, memang
kehidupan kalau diserahkan begitu saja kepada mereka, ya benar- benar saja, itu
mobil aku, aku pakai bawa karung terigu itu urusan ku.
Untungnya Allah SWT tidak begitu,
kehidupan itu dirumuskan, dituntun, di ajarkan, dipercontohkan, dan di azab.
14.30 Mendatangi beberapa toko
kacamata berkaitan dengan kacamata baca nya istri, yang selalu bermasalah,
akhinya diujung pencarian diketemukan juga, yang berkesesuaian antara harga
beli dan kualitas barang, lima belas ribu rupiah untuk sebuah kacamata baca
istri, yang di baca adalah ayat-ayat Allah SWT di dalam Al-Quran.
15.00 Masuk rumah
Jumat, 6 Juni 2014
02.30 Terbangun yang diinginkan
adalah kacang ijo panas berkuah kental tepung terigu, mulai mempersiapkan panci
presto, bahannya dan cuci bersih, masak diatas kompor dan tinggalkan untuk
03.00 Shalat Tahajud dan di sambung
membaca Al-Quran surah Al-Maidah
04.00 Kacang ijo berkuah kental
terigu panas- panas mulai dikudap.
Sesendok demi sesendok sambil
merenungi kandungan ayat- ayat surah Al-Maidah yang intinya bagaimana dua belas
hawariyin itu
memohon dengan sedikit memaksa untuk
Allah SWT mau menurunkan makanan buat mereka.
05.11 Membantu memotong kambing
tetangga yang mengkhitankan putra nya.
Berjalan menuju lokasi dimana akan
ditempatkan darah pemotongan kambing, terlihat sudah dua warga mempersiapkan
penggantung karkas kambing, sayangnya terlalu pendek sehingga di batalkan, saya
mulai mencari siapa yang punya bambu panjang, ketemu di pak Dahlan.
Bertiga mengangkat bambu.
Pemasangan penggantung karkas
kambing dimulai.
05.25 Mulai melepaskan tali temali
pengikat kambing
05.30 Mengiringi kambing menuju
tempat pemotongan
05.32 Dilakukan ijab kabul.
05.33 Berjalan menuju pemotongan
05.40 Kambing mulai diikat
05.45 Takbir dikumandangkan untuk
mengiringi pemotongan kambing
05.50 Mulai menguliti kambing
pertama
06.45 Mulai menguliti kambing kedua
08.00 Selesai sudah pemisahan daging
dengan tulang dengan kulit, untuk dilanjutkan dengan pekerjaan
pencincangan daging untuk di sate dan di
gulai, setelah itu pulang sambil membawa hadiah berupah delapan tapak kaki
kambing.
08.20 Shalat Dlhuha
09.00 Gas habis.
09.15 Menguliti kaki kambing, cukup
sulit juga ya.
11.00 Berangkat shalat Jumat
19.30 Memenuhi undangan selamatan
atas aqiqah dan khitanan sang putra tetangga, Dirham.
20.30 Pembacaan doa di mulai
21.30 Acara selesai.
Sabtu, 7 Juni 2014
05.00 Lari pagi bersama istri,
membakar energi yang tertimbun akibat makanan yang si asup.
06.00 Putuskan untuk mengakhiri olah
raga lari sebab tetangga masih ada hajatan cukup besar dan harus diperhatikan
dari yang kecil dan sepele.
06.30 Tiba dirumah tetapi tidak
langsung masuk rumah, hanya istri saja yang akan mempersiapkan pakaian yang
masuk rumah.
Keadaan tempat hajatan sedang
menurunkan kursi- kursi plastik, mulai ikut mengatur kursi, tetapi sewaktu
mulai bertanya dimana meja untuk tempat minum aqua dan tempat bakso, dan tempat
terima ramu, itulah permasalahan sekarang, tetangga ada yang memiliki dua meja
yang dibutuhkan, dan satu meja tempat air minum aqua di ambil dari meja yang
ada di rumah itu dengan menurunkan buku- buku yangg masih menumpuk.
06.35 Mengangkat meja dan mulai
merapikan meja dengan kain penutup.
Fifi yang melihat ayahnya sibuk membantu
ikut berlari dari rumah dan ikut sibuk menarik lipatan kain untuk ditebarkan
sebagai penutup meja.
06.55 Mulai mempersiapkan perapian
untuk membakar api.
Tetangga yang menjual arang ikut
membantu mempersiapkan arang dan harus dibayar.
Panasnya api mulai membakar.
07.25 Sate- sate mulai dibakar
ulang.
07.45 Finish pembakaran sate.
07.47 Sound system mulai disiapkan
08.25 Dianggap selesai urusan
resepsi sebentar siang.
08.27 Masuk rumah, bersih badan.
08.35 Shalat Dlhuha
09.30 Dengan bersarung dan berbaju
jas putih peningggalan almarhum ayahnda, mulai menuju ketempat perhelatan.
Pihak keluarga dari si empunya
hajatan mulai berdatangan dan ada yang datang dari Jepara Jawa Tengah.
12.30 Setelah shalat Dzhuhur
langsung ganti baju dan kembali bertugas sebagai penerima tamu acara resepsi
khitanan anak tetangga, terima tamu bersama istri.
14.59 Hari semakin siang, tamu sudah
sepi, anak- anak teman yang dikhitan semakin banyak menguasai loudspeaker dan
sound system mengumandangkan lagu oplosan, lagu itu sangat fasih di lafalkan
anak-anak.
15.15 Adzan Ashar, shalat
15.35 Ganti baju batik sebab sinar
matahari sudah surut, sehingga kalau mengenakan batik tangan panjang, akan
memberikan kesan tambahan.
15.45 Kembali ke posisi sebagai
among tamu acara resepsi khitanan anak tetangga.
Tamu yang memilih datang sore hari
banyak juga sehingga acara cukup ramai.
17.30 Tiba saat nya resepsi
berakhir, pernyataan ini tidak tertulis, dengan gerakan badan berdiri dari
tempat duduk sambil membawa tempat duduk yang diduduki tadi kemudian ditumpuk
ke tempat duduk yang kosong dan dilanjutkan dengan tempat duduk- tempat duduk
yang lain.
Demikian pula bagian sound system
begitu dilihat saya menumpuk kursi tanda akhir acara resepsi khitanan, secepat
nya mereka memutuskan hubungan listrik ke saluran PLN, dan dilanjutkan dengan
pekerjaan menggulung kabel, menurunkan pengeras suara, melipat tripod salon
tegak.
17.40 Masuk rumah dan langsung
terdengar adzan Maghrib.
Minggu, 8 Juni 2014
Nasi Goreng Kambing
05.10 Setelah shalat Shubuh,
terpikirkan jikalau dari kemaren pak Mulyo itu minta nasi goreng kambing.
Pagi ini berniat membuatkan untuk
dia, langkah pertama adalah memberi contoh ke Fifi bagaimana menggunting kecil-
kecil lemak kambing yang sudah empat hari ada dirumah, setelah itu ibunya
membantu membuka bawang merah dan putih dan bawang bombai.
Awalnya pecahkan tiga telor ayam di
wajan panas aduk sehingga pecah dan hancur, angkat sisihkan.
Berikutnya adalah irisan bawang
merah dan bawang putih dan bawang bombai ditumis agak lama dan di susulkan
potongan halus lombok rawit pedas agak banyak, masukan lemak kambingnya cukup
banyak setelah itu masukan telor yang tadi di goreng, setelah itu masukan
nasinya cukup banyak dan mulai di aduk rata dan matang.
Masukan saus campuran kecap 5 sendok
dan saus teriyaki 1 sendok beri air lima sendok aduk rata dan masukan,
lanjutkan lagi adukan nasi itu, setelah itu di cicipin, hambar, sebab memang
saya tidak suka garam tetapi ini kan akan diberikan ke pak Mulyo, beri garam dan
merica sampai ketemu rasanya.
Satu wajan panci agak besar dituang
nasi goreng dari penggorengg kerumah pak Mulyo, ibunya yang berjalan lebih
dahulu langsung mengetuk pintu rumah kakaknya pak Mulyo dimana beberapa hari
ini pak Mulyo tidur di sana.
06.00 Pak Mulyo terkejut pagi- pagi
di anterin nasi goreng kambing satu panci besar cukup untuk 5 orang porsi
besar.
06.15 Berlari, mengingat hari sudah
agak siang dan istri pun ikut berlari setelah kemaren di tempat perhelatan
khitanan banyak makan banyak jenis makanan.
07.00 Masih berlari di area kompleks
perumahan Grand Nusa Indah, dan banyak nya orang yang berlari pagi ini.
Berlari terkadang cepat dan
terkadang perlahan, mengikuti irama jantung.
07.30 Masuk rumah.
07.41 Urusan air bersih untuk mandi
bersih badan.
08.00 Menjahit sarung yang tadi
sewaktu shalat shubuh ada robek, gagal menjahit sebab tali tidak berputar,
tinggalkan saja dan kerjakan.
08.30 Shalat Dhuha.
09.00 Diserang ngantuk.
10.00 Mulai memasuki Al-Quran surah
Al- Maida.
Perenungan yang panjang, kemiskinan yang
halus.
Senen, 9 Juni 2014
Selasa, 10 Juni 2014
05.00 Saat istri mengingatkan
jikalau bahan makanan di kulkas sudah habis, tetapi berangkat ke pasar
terhalang oleh tidak diketemukannya kunci motor, cukup lama mencari dan
membongkar.
06.00 Berangkat menuju pasar yang
seharusnya hari minggu kemaren dulakukan, pertama kerena kelelahan habis among
tamu di hari Sabtunya dan masih ada lauk.
Harga di pasar belum terlalu
bergejolak
07.30 Masuk rumah
08.00 Ketimun, Terong ungu, Wortel,
Tempe dan dua butir telor, setelah
dicuci bersih, dimasukan kedalam panci wajan bertutup, tanpa diberi air, api
kecil biasa saja, dari panas api ini akan memasak semua sayuran yang dimasukan,
dan sekarang dibiarkan saja dan sebaiknya mengerjakan shalat Dlhuha
08.15 Shalar Dlhuha dua puluh
rakaat, shalat yang menenangkan jiwa sambil berdoa untuk anak-anak di ujung
akhirnya
09.00 Makan dengan sambal tomat
semua apa yang dimasak didalam panci wajan tertutup, terongnya menjadi lunak
dan sejuk ke hati, demikian pula yang
lain, tidak ada tambahan garam dan gula.
Badan harus di pelihara sebab empat
puluh hari lagi akan donor darah sukarela yang ke lima puluh enam kalinya.
13.00 Istri mengingatkan besok hari
Rabu 11 Juni 2014 adalah pembagian sembako untuk anak yatim sehingga memasuki
nifsu Syahban yang jatuh tanggal 12 Juni 2014 esok harinya mereka sudah
memiliki sesuatu untuk dimakan.
Siang hari bermotor dengan istri ke
pasar Gandoang, beras yang di cari dari kriteria harga ada berasnya, tetapi
persentase butir beras pecahnya tinggi, sehingga di batalkan pembelian di pasar
Gandoang.
Pulang dahulu ke rumah sebab akan
mengambil jicket dan helm menuju pasar Cileungsi.
14.00 Di Pasar Cileungsi, siang itu
cukup panasnya, beras yang dicari sebanyak satu setengah karung, ada.
14.25 Pulang dengan membawa satu
setengah karung beras, bermotor perlahan saja sebab bisa jatuh berasnya,
kemungkinan licin pelapis jok dudukan motor akibat lobang jalanan.
18.20 PLN memadamkan aliran listriknya
dan gelap pun terjadi
22.00 Listrik hidup.
Rabu, 11 Juni 2014
Kamis, 12 Juni 2014
20.45 Bus terakhir datang, dari
sepuluh bus yang berankat, suasana gelap, dan hujan turun cukup deras, sudah
basah kuyup sarung yang dikenakan, jeleknya lagi, bus itu parkir menurunkan
penumpang anak- anak agak jauh dari
titik sekolah, suasana gelap masih mencekam dan lalu lintas macet, bagaimana
dalam suasana mati lampu melihat satu persatu wajah- wajah yang turun.
Jalanan penuh dengan orang tua murid
yang mencari masing- masing anaknya, di siram hujan yang merintik dan matinya
listrik PLN.
.Mulai mendatangi bus dan salah
seorang guru yang menyertai anak murid mengatakan jikalau Fifi masih ada di
atas bus, belum turun.
Fifi sudah menyebrang jalan kata salah
seorang orang tua murid yang ikut menjemput anaknya di suasana gelapnya malam,
dibawah siraman air hujan yang turun.
Macet pun tak bisa dihindari,
menyusuri jalanan menuju motor di parkir.
Rupanya Fifi sudah berdiri di
samping motor yang diparkir bersama teman nya, Fifi mengenali keberadaan motor
ini di dalam gelap malam dimana listrik PLN padam.
21.05 Bermotor bertiga, temannya
Fifi ikut.
Tidak memilih jalan umum sudah
dipastikan terjadi kemacetan, dan melintas di gangnya pak Geboy almarhum.
21.07 Motor berjalan perlahan sebab
sinar lampu motor digunakan untuk menerangi tiga orang anak perempuan murid
kelas enam yang berjalan pulang didalam gelap malam.
21.10 Untungnya rumah mereka bertiga
tidak terlalu jauh, sehingga sewaktu mereka memasuki gang, maka sudah putus
kewajiban moral menerangi jalanan dengan lampu motor sebab sudah terhitung
dekat rumahnya, motor berjalan lurus dan kecepatannya ditambah, menembus
ketebalan semak dan pepohonan dan tiba di langit gelap yang diyakini sebagai
ladang yang baru tadi sore di panen, sedang bermotor bertiga di bawah langit
yang gelap serta diiringi matinya listrik dan hujan masih turun, terasa tangan-
tangan Allah SWT turut melindungi.
21.15 Memasuki lorong gelap memotong
perumahan tanpa penerangan dengan hujan
merintik, mengantar temannya Fifi dahulu kerumahnya dan seteah itu
21.20 Masuk rumah.
21.25 Basah semua sarung, baju dan
jicket sebab sewaktu berangkat menjemput Fifi tadi kan belum shalat Isya, dan
sekarang berwudlhu dan mengerjakan shalat Isya berjamaah.
21.40 Makan ketan susu tempe goreng
jilid dua untuk membakar tubuh yang kedinginan
21.45 Mulai mengerjakan tapungan air
bocoran yang telah meluap.
22.00 Tertidur
Jumat, 13 Juni 2014
00.01 Tersadar, jikalau listrik
sudah hidup kembali
Dan tertidur lagi.
05.00 Setelah shalat shubuh teringat
jikalau lima belas hari lagi akan memasuki bulan Ramadhan, membaca ulang
sebagian surah Al-Maidah, masih disekitar sajadah shalat secepatnya melapis
kertas untuk letak semua unsur sarapan,
kemudian sarapannya adalah ketan susu tempe goreng tepung berteman kopi susu kental manis,
Astgfirulloh, Alhamdulillah enak bener.
07.00 Shalat Dlhuha
08.00 Minum jus sayur dari campuran
tiga jenis yaitu Tomat, Terong ungu, dan Wortel, blender peras minum.
08.30 Badan sudah fit langsung cuci
baju.
08.57 Diatas genteng, disaat
menjemur pakaian, menikmati keceriaan pagi yang tak sebanding dengan ke ganasan
malam, tadi malam.
Angin dan hujan di iringi petir
memenuhi langit.
11.00 Masjid Gaok depan pasar
Gandoang, hujan lebat semalaman membuat bocor sebagian atap masjid, banyak
waktu untuk dzikir dan membaca Al-Quran.
21.00 Menemani Fifi yang ngak bisa
tidur, menanti kakaknya, Tyas yang belum pulang juga, minggu lalu Tyas ngak
pulang.
21.10 Ada ojeg berhenti depan rumah
Ternyata Tyas datang dan oleh2nya membawa sate padang, tak lama kemudian
semuanya makan sate padang kecuali ibunya yang ngak mau gosok gigi untuk kedua
kalinya.
Sabtu, 14 Juni 2014
03.00 Terdengar piring dan sendok
berdenting ternyata ibunya makan sate padang sendirian, langsung aja menemani.
03.45 Tahajudan
05.00 Lari pagi bersama istri,
teringat akan donor darah bulan depan sehingga badan harus sehat betul.
13.00 Memenuhi undangan pernikahan
putri nya teman di RT 7 RW 8.
Minggu, 15 Juni 2014
08.00 Membakar ikan 900 gram yang
dibeli tadi di pasar Cileungsi.
Rencananya sih mau makan ikan bakar
menjelang datangnya tamu bulan Ramadhan, diperkirakan minggu depan, dan ikan
itu secara tidak sengaja di beli tadi pagi sewaktu melihat ada orang membeli ikan
kok cukup besar.
09.00 Makan ikan bakar berdaging
tebal dan durinya jarang2, ibunya membuat bumbu sambal kecap irisan cabe dan
bawang merah.
09.30 Shalat Dlhuha.
Senen, 16 Juni 2014
05.05 Memasuki Terminal Kampung Rambutan dari arah jalan
Penganten Alie.
Selasa, 17 Juni 2014
14.00 Lelah luar biasa pulang dari
mengantarkan Yasin memasukan lamaran kerjaannya menjadi administrasi, di Galur
Senen Jakarta pusat.
Setibanya di rumah tidak ada yang
sedap- sedap di makan, kehidupan harus berlangsung, kesedihan dan rasa bimbang
dihati harus segera di usir, makanan pengusir sedih dan menumbuhkan semangat,
tomat 4 buah cuci dan di iris tipis, jahe satu jari besar cuci dan diiris
tipis, tepung terigu 100 gram, aduk rata, kurang air tambahin dikit aja,
letakan di wajan panas tutup biarkan beberapa menit dan balik.
15.00 Minum teh panas tanpa gula
saat makan piza tomat tanpa irisan sosis, ternyata cukup lezat dan enak sekali
di liver, Fifi yang ikut makan malahan usul untuk dicampuri sosis.
15.20 Adzan Ashar terdengar, segera
shalat berjamaah dan membaca Al-Quran.
Takut benarrr, melintasi kehidupan
ini tanpa Al-Quran, orang lain silahkan saja memberi komentar jelek tentang
Islam dan Al-Quran, dan saya tetap membaca Al-Quran.
Rabu, 18 Juni 2014
Kamis, 19 Juni 2014
06.00 Fifi minta dibuatkan piza
tanpa syarat,
kali ini campuran tepung terigunya
diberi mentega cair dan dipecahin telor ayam sebutir saja setelah itu tepung
terigu 200 grm dimasukan dan diaduk rata tuangin air dan aduk lagi sampai cukup
encer dan kentalnya.
Topingnya irisan bawang, sosis dan
bakso, ada tomat, membuat tiga, dan jadilah pagi-pagi sarapan piza tanpa
syarat, tanpa syarat itu maksudnya tidak perlu ini dan itu.
06.25 Mencari bengkel buka sebab
sejak kemaren sore pulang dari Bogor lampu motor mati.
Jumat, 20 Juni 2014
Waktu Jumat untuk shalat Jumat yang dinanti akhirnya tiba juga, banyak hal
yang harus diselesaikan, dan dibutuhkan stamina yang berkualitas, sejak jam di
angka 03.30 membuat kacang ijo jahe hambar
10.30 Persiapan ke masjid untuk
shalat Jumat
11.00 Masjid depan pasar Gandoang
itu masih sepi, memasuki nya dengan ketenangan dan khusyu, shalat dan membaca
Al-Quran untuk mendekat lebih dekat kepada si pemilik kehidupan, Allah SWT.
13.00 Fifi sudah gelisah saja, jam
berapa mbak Astari terbang dari Makassar, pertanyaan itu selalu di ucapkan.
Jam berapa pa jemput Astari di
terminal Kampung Rambutan.
15.45 Setelah shalat Ashar mulai
berkemas untuk bermotor menjemput Astari.
17.04 Masuk terminal kampung rambutan
Sabtu, 21 Juni 2014
Minggu, 22 Juni 2014
19.30 Anaknya Erick menangis sebab
dicakar bontek kucing dirumah, dari tadi sejak masuk rumah ini, anak ini
tertarik dengan kucing, e malahan kucing si bontek tidur di depan anak- anak
yang sedang disuapin makannya dengan ibunya.
Tangisan anak ini sangat kuat, dan
dirumah sudah bertahun- tahun tidak ada anak kecil menangis, sehingga tangisan
itu dengan senang di nikmati tekanan dan selingan tarikan nafasnya.
20.00 Saat Erick minta diri sempat
membawakan ikan mas panggang berbumbu merah dan ketan susu buatan sendiri.
Senen, 23 Juni 2014
Merah dan putih, dua warna yang
tegas, biarlah merah dan biarlah putih, akhirnya kita memaklumi, hujan yang
datang mendadak di tengah hari ini adalah merah, sebab basah semua pakaian yang
baru tadi pagi dan cuci, dan putih adalah peristiwa keihlasan untuk mencuci
sekian banyak baju, ngak usah di sesali berkepanjangan, tapi semua sarung tidak
ada yang kering, shalat dengan sarung sedikit lembab, dan parahnya handuk basah
kuyup kehujanan.
Yang merah biarlah merah dan yang
putih biarlah putih, kalau merah mau putih ya silahkan.
Selasa, 24 Juni 2014
05.00 Berlari bersama istri, udara
pagi masih sunyi, terlihat dijalanan beberapa pegawai instansi militer, yang
berdiri menunggu bus jemputan, kedai- kedai yang belum buka dengan sampah
berserakan dan tempat duduk yang diletakan terbalik diatas meja jualan.
Pagi masih sepi tapi lari dengan
kecepatan agak lebih cepat sehingga pembakaran kalori cepat terjadi, kemudian
diiringi dengan jalan kaki untuk meredahkan jantung yang berdetak keras.
17.00 Mendorong motor laki
19.30 Ke Pak Juned
21.00 Masuk rumah setelah mengurus
motor di bengkel.
Rabu, 25 Juni 2014
05.19 Persiapan berangkat ke Bogor
ngurusin BPJS Kesehatannya Pak Juned orang desa Mampir yang terkena stroke dan
miskin dan tidak mampu membayar BPJS Kesehatan, dan tidak mau lewat PBI BPJS
Kesehatan sebab prosedure nya rumit dan memakan jarak jauh.
Sehingga saya mengatasi nya apabila
ada kerabat yang menguruskan BPJSKesehatannya
melalui saya saya mintakan kesediannya untuk bisa membantu satu orang
miskin, baik sebagian kecil dari iuran bulanannya yang harus di bayar ke bank
sebesar dua puluh lima ribu lima ratus rupiah atau dibayar semuanya.
06.00 Berangkat menuju kota Bogor,
Fifi, Yasin dan Astari di tinggalkan dirumah.
Motor sudah enak di kendarai setelah
dibengkelkan tadi malam.
06.12 Isi premium di SBPU Mekar
Sari.
06.30 Sudah berada di pedalaman
Cikeas menuju River Side, pagi udara cukup sejuk.
07.00 Daerah Cilangkap setelah
Kinansih.
07.30 Sukaraja akan memasuki kota
Bogor
08.00 Tiba di kantor BPJS Kesehatan
Bogor, terpampang pengumuman jikalau kantor BPJSKesehatan Cabang Bogor,
operasional hariannya pindah di gedung baru jalan Kedung Halang.
Langsung saja menuju internet di
seberang jalan kereta api, Tanah Sereal Bogor.
08.30 Toko internet dekat jalan
kereta api itu masih tertutup, dan parkir motor dan berniat hendak mengerjakan
shalat dlhuha
08.32 Menuju musholah diseberang
jalan masuk gang, saat itu kendaraan dari arah kanan masih berhenti kerena
terhalang pintu kereta yang diturunkan ada kereta melintas.
Didepan musholah yang terbuka tetapi
tempat untuk membersihkan diri dengan berwudlu kok terkunci.
Rumah- rumah yang tertutup di
sepanjang jalan itu sehingga harus berjalan jauh untuk bertanya siapa pemegang
kunci kamar berwudlu nya musholah.
Situkang bubur di ujung gang
memberitahu kan jikalau sipemegang kunci rumahnya berhadapan dengan musholah.
Berjalan lagi ke musholah, dan
menuju rumah diseberang mushola, rumah itu tertutup, tetapi ada kran air di
dinding depan sisi rumahnya.
09.00 Selesai shalat Dlhuha, kembali
menuju warnet yang tadi tutup, warnet sudah terlihat terbuka.
Si Ade pengurus internet sudah
aktif, proses pendaftaran BPJS Kesehatan online langsung dikerjakan, rezeki nya
pak Juned, lancar pendaftaran online nya hingga keluar virtual account.
09.50 Pendaftaran BPJS Kesehatan
keluarga nya pak Erick istri dan kedua anak nya akhirnya selesai.
10.00 Bermotor di kota Bogor Pasar
Anyar menuju ke BANK BNI untuk membayar
BPJS Kesehatan lima jiwa.
10.30 Di kantor BPJS Kesehatan
Cabang Bogor di Jalan Baru Kedung Halang menunggu diterbitkannya kartu BPJS
Kesehatan pak Juned dan keluarganya pak Erick.
12.00 Merasa sudah masuk waktu
shalat, seperti biasanya kalau berada di BPJS Kesehatan Jalan Ahmad Yani
secepatnya mencari musholah, tapi di bangunan kontrakan yang baru ini,
BPJSKesehatan Bogor tidak mempunyai musholah.
12.10 Mulai mencari- cari musholah
untuk mengerjakan shalat Dzhuhur.
Pemikiran agak tenang sewaktu
melihat dari ketinggian jalanan di mana BPJS Kesehatan Bogor berada, terlihat
ada menara masjid, menyusuri jalanan berundak menurun enam meter dari permukaan
jalan raya, setibanya di bawa, menara masjid yang terlihat dari jalan raya
setelah dituruni ternyata bukan masjid, tetapi TK Aisyiah, lho mengapa memasang
menara masjid kalau bukan masjid, dimana akalnya orang- orang Aisyiah Bogor
ini, kan menipu namanya.
12.25 Sudah naik lagi keatas dimana
jalan raya berada, di depan ada pendorong bakso rakyat yang beraroma bukan
bumbu asli, mencoba bertanya " pak, musholah terdekat dari sini dimana pak
? ", si tukang bakso itu menunjukan ada musholah tetapi berada dibawah
jalan raya, saya menangkapnya musholah itu terletak berada di jalanan menurun
dan berada di ujung mata, ngak apa2 kataku, bukan begitu kata tukang bakso itu
menjelaskan, musholah itu terletak dibawah jalan persis, kalau kita shalat
terasa suara getaran mobil yang melintas di atasnya.
12.30 Kembali ke halaman depan BPJS
Kesehatan Bogor yang disulap menjadi ruang tunggu dengan memasang tenda cantik,
dimana istri duduk, ayo ma ada tempat shalat di bawah jalan.
Istri setuju saja dan berjalan
mengikuti sambil berkata " kok bisa- bisanya tempat shalat di bawah
jalan"
Semakin yakin sebab ujung anak
tangga sederhana selebar tiga puluh sentimeter itu mengarah ke bahu jalan dan
menuruni dinding sungai dan tiba di tanah datar terdapat musholah berdinding
sederhana dan terletak tepat di bawah jalan.
12.45 Shalat Dzhuhur di bawah
jembatan di Jalan Baru Kedung Halang Bogor, aroma anyir dari sungai yang
membawa kotoran perkotaan Bogor tidak bisa dihindari, baru terasa jikalau rana
ini adalah bumi korupsi, dari Bupati nya yang tak jerah- jerah berkorupsi,
entahlah, belum dinas pendapatan nya, belum kantor bersamanya, belum polisinya,
juga pedagang makanannya dengan melakukan manipulasi bahan dan kimia.
Bogor seperti suatu kota yang
menantang amarah Nya Allah SWT.
13.30 Hujan deras saat nama Erick
yang kartu BPJS Kesehatannya saya urusin penduduk Jelambar Grogol Petamburan
Jakarta Barat tetapi cetak kartu BPJS Kesehatannya di Bogor.
13.41 Bermotor meninggalkan kota
Bogor dengan jiket basah kehujanan, hujan masih merintik dan pemandangan
mendung kelabu menutupi seluruh kota Bogor.
13.55 Makan siang di Cibinong,
melihat ada warung makan menjual ikan di pesmol, timbul rasa lapar, yang dibeli
cuma lauknya saja dan nasinya sudah disiapkan sejak berangkat dari rumah tadi
pagi.
Makanan cukup enak.
14.20 Sudah di jalanan Leuwinanggung
14.30 Giant di Kranggan untuk
memenuhi pesanan Fifi yang minta sosis dan keju untuk dibuat pizza.
15.20 Shalat Ashar di masjid depan
terminal Cileungsi.
15.30 Masuk rumah langsung disiapkan
teh panas untuk menikmati makan roti berbumbu pedas.
Hujan turun dengan derasnya.
19.00 Shalat Isya berjamaah, timbul
keinginan untuk makan,
20.00 Pak Maman belakang rumah
datang tergopoh- gopoh menghabarkan ayahnya kritis
20.03 Merapikan diri, keluar
bergegas, mampir di rumah pak Yapis, beritahu jikalau ayah kandungnya pak Maman
kritis.
20.05 Masuk kerumah pak Maman, dan
langsung ke tempat tidur, terlihat ayahnya sedang berbaring, secepatnya saya
raba nadi nya dan sudah tidak ada gerakan, inalillahi waina ilaihi rojiun,
mendadak meledak ruang dengan tangisan, saya sedikit terkejut kok pada menangis
semua,
oh ya saya maklum ini duka cita,
Astagfirulloh, berarti pernyataan saya setelah meraba denyut nadi ayahnya pak
Maman Uki ini ditunggu-tunggu oleh 11 jiwa dari anak hingga cucu yang duduk
mengitari tempat tidur dimana sang ayah pak Maman Uki berbaring.
Tak lama kemudian tangisan itu
hilang tetapi pingsan, awalnya istrinya pak Maman Uki dan di susul pak Maman
Uki nya sendiri.
Untungnya ada istri yang ikut disitu
secapatnya menolong dengan memberikan harum-haruman di hidung istri nya pak
Maman Uki.
Kamis, 26 Juni 2014
03.00 Membuat bubur kacang ijo sebab
diperkirakan banyak kesibukan sebentar siang, sebab dibelakang rumah ada
Jenazah yang belum dimakamkan..
05.00 Membaca Tahlil dan Tahmid di
depan Jenazah orang tua laki nya pak Maman Uki.
06.00 Mulai berdatangan orang-orang
untuk bertakziah.
Banyak yang membicarakan bahwa di
syukuri almarhum tidak membuat susah yang ditinggalkan.
11.00 Berjalan pulang dari pemakaman
yang terbayang adalah Fifi minta pizza tetapi sejak tadi pagi belum dibuatkan.
12.15 Setelah shalat dzhuhur baru
sempat membuat adonan pizza, potongan sosis sudah disiapkan dengan ibunya dan
sekarang 12.30 angkat, wui pizza bantat
jadi juga akhirnya
Jumat, 27 Juni 2014
03.20 Hari memang masih pagi tetapi
hari ini kan terakhir bulan Syaban, kasian waktu akan hilang percuma kalau ngak
di pakai shalawatan rosululloh Nabi Muhammad SAW.
08.00 Matahari bersinar redup
tertutup mendung tipis, tidak berpotensi hujan, selesai shalat dlhuha mejemur
pakaian dan merasa beruntung dengan sistim penggunaan waktu, kemaren sore
menjelang maghrib, mencuci pakaian, pakaian yang dikenakan merawat orang akan
meninggal, pakaian memandikan jenazah, pakaian shalat jenazah dan menggotong
jenazah ke makam, banyak bener pakaian yang di cuci.
Lha pagi ini dijemur sehingga tenaga
tidak terlalu menderita.
09.50 Fifi minta dibuatkan nasi
goreng kambing, daging kambingnya di ganti sosis.
10.00 Anaknya pak Waluyo minta
blanko BPJS Kesehatan, ada tetangganya yang ingin mendaftar BPJS Kesehatan.
11.00 Berangkat ke masjid depan
pasar Gandoang
16.00 Ke bengkel untuk melihat
seberapa jauh memperbaiki motor laki, Fifi ikut juga, jalanan berdebu dan
sedikit basah.
17.00 Saat dikendarai untuk di bawa
pulang,
22.45 Masuk rumah
Sabtu, 28 Juni 2014
12.05 Shalat Dzhuhur di sarana
pendidikan pesantren di Cipadu-Kreo-Tangerang, pergi ke Cipadu pasar tekstil
disebabkan Tyas nya berinisiatip sendiri telah membeli bahan baju untuk dirinya
dan adiknya, sehingga kemaren pagi sewaktu membicarakan model bagaimana yang di
inginkan, keinginan model yang dikehendaki melahirkan
Minggu, 29 Juni 2014
02.00 Terbangun sebab Hp berdering
cukup kuat, kemaren tidak berdering lupa menset dering alrm jam dua malam.
Banyak waktu untuk membuat enaknya
makan sahur.
06.00 Pasar Cileungsi, pasar
terlihat sepi, alasannya banyak yang merayakan puasa hari pertama sehingga
tidak berjualan.
Senen, 30 Juni 2014
17.00 Sore hari di saat akan
mengantarkan takjilan buka puasa ke Masjid, jalan raya sangat ramai, kendaraan
bermotor para pekerja yang pulang di sore hari saling berpacu kecepatan untuk
mencapai tempat tinggalnya dan berbuka puasa dengan keluarganya.
Disetiap kedai penjual makanan
berbuka puasa selalu di kelilingi pembeli untuk membeli kue- kue jualannya.
Masjid yang dituju untuk mengantar
Tiada ulasan:
Catat Ulasan