Sabtu, 1 Februari 2014
04.30 Shubuh datang
04.40 Membaca Al-Quran mengais
pahala, baca terus baca terus, tidak usah di dengar omongan orang yang risih
kalau Al-Quran di bacakan.
05.00 Terasa badan kok kepinginnya
berlari lagi, mengingat dua belas hari lagi akan donor sukarela.
Berlari- lari sehatkan jasmani,
berlari- berlari pikiran menjadi
berfungsi, berlari- lari hingga jauh diujung langit,
berlari - lari hilangkan rasa dengki
berlari - lari ketemu sipengusaha
air
berlari - lari mengingatkan si
pengusaha air jangan lupa membayar
zakat, sebab air bukan hasil rekayasanya, air tinggal ambil dan dialirkan ke
pembeli pembawa mobil tanki air bersih.
berlari - lari si pengusaha air membantah
jikalau ia sudah mengeluarkan yang di maksud
berlari - lari kerena air tinggal
ambil maka zakatnya dua puluh persen nya
kalau tidak mau ukuran segitu,
silahkan protes kepada si pembuat hidup, yaitu Allah SWT sendiri.
Saya bilang kalau ngak mau ikutin
aturan ini, di desa Gandoang ini sudah banyak yang saya bilangin tapi ngak di
kerjakan, apa jadinya, hidupnya ngak di perpanjang lagi.
berlari-lari meninggalkan
sipengusaha air, yang mulai menghitung berapa hasil pendapatan menjual air dan
berapa uang yang diraih, dan seperlimanya adalah miliknya Allah SWT.
mau membantah silahkan nikmati
azhabNya.
Berlari hingga jauh, dititik yang
sama di capai kemaren, dan berlari sprint untuk jarak dua ratus meter sehingga
nafas berloncatan.
Hari ini banyak yang ikutan berlari,
dari pandangan mata saja sudah terhitung tigabelas orang.
06.40 Masuk rumah dengan keringat
mengguyur.
06.50 Fifi yang sudah siap akan
ujian lagi sekarang minta diantar ke sekolahnya.
07.20 Shalat Dlhuha dua puluh rakaat
di mulai
08.00 Mengantar Yasin ke sekolah.
08.20 Memonitor kesehatan bapak si
orang Bangka yang paru- paru berfungsi empat puluh persen.
08.30 Kesehatan Topo yang terkena
Strooke, sudah di ajak jalan sejauh empat ratus meter, matahari hanya mengintip
sebentar sebelum di tutup gumpalan awan hujan.
09.00 Memberanikan menjemur pakaian
yang sudah tiga hari ini tidak terlihat matahari.
Cuaca masih mendung tapi tidak turun
hujan
10.35 Panas datang menyengat untuk
beberapa saat.
16.00 Lumayan banyak yang kering
semua pakaian basah dan serbet kaki yang bertebaran kerena banyak yang basah.
Minggu, 2 Februari 2014
05.56 Berangkat ke pasar, sementara
hujan gerimis turun.
Agak lumayan, dari rumput laut,
buncis, wortel, tomat, tauge, tahu, tempe, jamur, lombok, kangkung yang naik
harganya luar biasa, ikan tongkol pindang, ikan asin, jagung, bumbu pepes ikan,
cukuplah persediaan untuk melewati masa hujan yang tak berhenti.
Becek dan genangan air di pasar di
atasi dengan mengikatkan tas plastik yang banyak dijumpai di pasar pada ujung
kaki seperti mengenakan kaos sepatu, genangan air pun sewaktu berjalan tidak
jadi masalah.
07.40 Sewaktu memasuki rumah gerimis
hujan masih turun
08.00 Shalat Dlhuha
09.00 Sarapan dengan bubur beras
bercampur serai, sayur kangkung, pipilan jagung manis, rumput laut, panas-panas
dengan sambal gorengan tomat lombok
bawang merah tidak ada tambahan terasi bakar sebab lupa kalau terasi dirumah
udah habis, musim hujan susah mencari terasi, dan ikan asin digoreng kering,
nikmatnya luar biasa.
10.00 Membaca Al-Quran lagi di ulang
ulang untuk melekatkan di hafalan.
12.05 Hujan masih merintik di saat
dzhuhur
Senen, 3 Februri 2014
00.11 Hujan masih turun dengan
derasnya
03.00 Terbangun untuk sahur.
03.10 Membuat jus sayur, mengkudu,
wortel, buncis, tomat.
Luar biasa sekali afeknya, shalat
tahajudannya sangat khusyu sekali
04.10 Makan sahur dengan sederhana
dan enak, masih ditambah lagi kue berselai blubery sebagai penutup sahur
sebelum sikat gigi.
04.32 Shubuh datang.
07.00 Saat mengantar Yasin, dimana
shalat Dlhuha nya tertahan di rakaat delapan, tiba-tiba saja mur pijakan pedal
motor hilang, sehingga pijakan pedal pungkat sebagian, sewaktu menurunkan Yasin
diujung jalan itu, motor masih dilanjutkan menuju bengkel yang buka, ngak ada
bengkel buka, agak jauh baru mendapatkan mur, tetapi tidak ada teknisinya, ya
pinjam alat dan pasang mur sendiri, yang hilang tiga, yang dipasang satu, nanti
kalau ada bengkel buka mur ini akan dipasang.
08.00 Setibanya di rumah melanjutkan
kembali shalat Dlhuha nya dan bacaan Al-Qurannya.
Selasa, 4 Februari 2014
Rabu, 5 Februari 2014
Tyas hari mau kontrol ke RSCM untuk
Thalasemiannya, berangkat dari rumah jam tujuh duapuluh ngak taunya sekitar jam sepuluh bus yang
dinaiki dari Clleungsi ke Senen tidak bisa menembus banjir di Cempaka Putih,
banjir sangat tinggi, e e e masih ada musibah, yaitu kartu BPJS Kesehatannya Tyas
hilang.
Hilang
Hilang
Dari penjelasan Tyas saat ibunya
mendesaknya menanyakan kok bisa- bisanya kartu BPJS Kesehatannya hilang,
mungkin terjatuh saat mengambil uang
di saku celananya.
Terbayang kembali oleh ibunya harus
ke Bogor, belum lagi kehujanan, jauh nya, capeknya, walau kalau ke Bogor tidak
melewati jalur maut Cileungsi Gunung Putri, tetapi lewat Kranggan,
Leuwinanggung, Cimpeun, Kinansih, Cibinong, Bogor. Tetapi kerena jauhnya itu
lho.
Kamis, 6 Februari 2014
Jumat, 7 Februari 2014
07.30 Hujan lebat pagi hari di Cileungsi
tak lagi dihiraukan, berangkat ke Bogor untuk mengurus kartu BPJSKesehatannya
Tyas yang hilang dua hari lalu.
09.45 Saat mengambil nomer antrian
di BPJS Kesehatan Bogor di jalan Ahkmad Yani, tercetak angka 256.
Luar biasa yang antri hari ini,
banyak sekali, tetapi tidak menyentuh ke pengurus BPJS Kesehatan Bogor, ya mbok
menambah orang layanannya kek, sejak dua januari bulan lalu ya dua orang itu
saja yang memproses permintaan kartu BPJS Kesehatan,
10.30 Meninggalkan kantor BPJS Bogor
untuk mencari masjid sholat Jumat.
Masjid yang dituju adalah masjid di
kompleks militer di belakang sebelum Jambu Dua dari arah Bogor, masjid masih
sepi, biarlah, banyak- banyak in membaca Al-Quran biar Allah SWT akan selalu
menolong, mengingat jarak, cuaca hujan, kondisi lapar, kerena ngak punya uang
sampai- sampai mohon pada Allah SWT untuk mengatasi lapar perut sesudah shalat
Jumat nantinya, habis tadi kelupaan membawa
bekal air minum dan nasi dari rumah, sudah disiapkan, tetapi lupa
mengikatnya di motor, sehingga begitu jam nya, motor ya jalan saja, sudah
sampai di Bogor baru ingat ketinggalan bingkisan bekal makan siang.
Masjid itu terletak dekat lapangan,
siang itu masjid masih sepi, baru sendirian, sedangkan istri juga sendirian di
dekat parkiran motor.
12.30 Saat kembali ke BPJSKesehatan
Bogor nomer yang dipanggil di posisi 186, masih 70 nomer lagi untuk mencapai
angka 256
15.40 Baru nomer 256 dipanggil,
proses cetak kartu baru BPJS Kesehatannya Tyas berjalan lancar sebab saat satu
jam yang lalu ada juga seorang bapak yang mengurus kehilangan kartu Askes nya
dan disuruh membeli materai enam ribu rupiah terlebih dahulu.
Sehingga saya di bantu istri membeli
materai enam ribu rupiah di warung agak jauh dari BPJS.
15.45 Kartu baru kartu pengganti
BPJS Kesehatannya Tyas sudah selesai.
15.50 Shalat Ashar berjamaah dengan
istri di musholah BPJS
16.00 Pulang, udara kota Bogor sore
itu cerah sekali, diantara basah bekas siraman air hujan masih terlihat sinar
matahari.
17.30 Memasuki Giant Supermarket
Kranggan untuk mencari ikan laut yang di korting, kerena hari sudah sore
sekali, sesampai nya di dalam terlihat ikan cuma tersisa tiga kemasan, kepala
ikan tenggiri yang sering orang menggunakan untuk membuat empek2, ikan patin
dan ikan nila.
18.20 Shalat maghrib di masjid
pesantren depan Duta Wisata
19.15 Masuk rumah
Cepat- cepat membuat jus sayur
terdiri dari ketimun, buah mengkudu dan tomat.
Badan terasa segar, malam masih
belum malam sekali, merasa ada informasi berkaitan dengan BPJS Kesehatan yang
di dapat tadi siang, maka perlu untuk mengetok pintu pagar pak Yapis tetanga
dua rumah berseberangan.
Pak Yapis yang berharap bisa ikut
BPJS Kesehatan dari jalur PBI ( penerima bantuan iuran ) merasa senang
mendengar bahwa ada orang datang ke BPJS Kesehatan Bogor untuk ngurus BPJS
Kesehatan dari jalur PBI.
Hanya saja kartu itu hanya berlaku
tiga hari dan harus diperpanjang lagi, proses memperpanjang validitas kertu
BPJS Kesehatan ini dari Cileungsi ke Bogor makan biaya naik bus dan angkot
sudah bisa membayar iuran dua puluh lima ribu lima ratus rupiah per bulan,
kalau ikut perseorangan.
Fifi datang menjemput membisikan
jikalau gulai patinnya sudah matang
Akhirnya menikmati makan malam
dengan enaknya.
Sabtu, 8 Februari 2014
14.50 Hari mendung tetapi tidak
hujan
Menjenguk pak Rudy yang lagi sakit.
Minggu, 9 Februari 2014
05.00 Hujan udah turun saat baru
beberapa meter meninggalkan rumah menuju ke pasar Cileungsi.
Harga- harga cukup mahal dan kali
ini wortel sangat naik dan barang tidak ada.
Senen, 10 Februari 2014
06.20 Curiga kok motor miring posisi
mau jatuh, ternyata ban bekakang kempes, turunkan motor menuju jalanan keluar
dari rumah dan di pompa, setelah itu di bersihkan di cuci dengan banyak air
bilasan.
06.40 Mandi bersihkan badan yang
kotor akibat terkena percikan air kotor saat membersihkan motor.
06.50 Shalat Dlhuha, kerena motor
bermasalah ban nya, Yasin berangkat sekolah dengan naik ojeg.
07.30 Memompa ban belakang motor
yang sudah hilang lagi udaranya untuk dibawa kebengkel tambal ban, motor sudah
berjalan 700 m ban belakang terasa kempes lagi, berhenti dan melepas pompa
tekan yang tadi sengaja di bawa, setelah kuat, berangkat lagi dan terasa kempes
saat tepat di bengkel langganan, bengkel motor itu masih terlihat sepi, ya
kerena saya yang berkepentingan, ya di tunggu sampai bengkel buka.
07.45 Datang istri pemilik bengkel
motor memberitahukan bahwa bengkel tidak buka hari ini, akan belanja keperluan
bengkel.
Sementara itu angin di ban belakang
sudah berkurang banyak, untuk itu dipompa lagi agar siap dikendarai untuk
mencari bengkel lainnya.
07.55 Bengkel tambal ban depan Puri
Cileungsi dan sementara itu terdapat empat orang bapak yang pagi itu lagi
berkumpul membicarakan kelakuan kepala desa yang baru yang akan mengenakan
pajak kepada semua warung dan toko di wilayah desa Gandoang.
Saya ikut terlibat di dalamnya
mempermasalahkan payung hukum pelaksanaan keputusan desa tersebut.
Tapi sempat terpikirkan dalam
pembicaraan itu jikalau hal itu adalah perbuatan oknum, dan terbersit juga
berita jikalau semua jabatan RT telah diganti dengan para pendukung kepala desa
yang baru, saya mendengarnya kok seperti ceritra rakyat dimasa Diponegoro.
08.20 Membawa tabung gas 12 kg dan
tabung 3 kg yang kosong dari rumah untuk dicarikan isinya, ngak tau nya saat melintasi
gundukan polisitidur di RW 7, gas 12 kg terlepas dari ikatan dan berdentam
jatuh, ya pungut lagi sambil di perbaiki ikatannya, tabung yang 12 kg di
letakan dulu di Ceria Mart sementara gas penukarannya belum datang, sore hari
di suruh datang lagi.
09.00 Bermotor menuju ke bank BNI
Cileungsi
09.20 Memasuki bank BNI Cileungsi
untuk mengambil nomer dan nomer yang didapat adalah 76.
Sementara nomer yang sedang
dipanggil kasir adalah 55, tinggalkan BNI untuk memasuki BTPN.
09.30 BTPN Cileungsi kerena sepi
maka langsung maju didepan kasir.
09.39 Masuk lagi ke bank BNI dan
nomer yang dipanggil 60
09.40 Berjalan menuju Bank Muamalat
Cileungsi, untuk yatim piatu NTT-TTS
09.56 Kembali lagi ke BNI Cileungsi,
dan nomer yang dipanggil 70, berarti enam nomer lagi
10.04 Kasir bank BNI untuk
pembayaran BPJS Kesehatan
10.27 Kantor pos Cileungsi untuk
kirim uang ke Paklik Bambang di Tempeh Lumajang Jawa Timur.
Jalan di depan kantor pos Cileungsi
rusak parah, jalan berubah menjadii bubur.
11.00 Pulang dan memasuki kemacetan
akibat kerusakan jalan di Cileungsi.
11.30 Memasuki rumah.
16.00 Senjah diselimuti mendung yang
tak hujan, bermotor untuk mengambil gas 12 kg yang tadi pagi telah diserahkan
tabungnya, sesampai di Ceria Mart, dapat informasi dari petugas pasokan gas
belum datang, disarankan besok dilihat lagi.
Selasa, 11 Februari 2014
01.00 Dini hari sudah terjaga dari
tidur
02.00 Bangun dan mulai shalat
tahajud
dan membaca Al-Quran
03.30 Ngantuknya datang, mulai tidur
lagi.
06.00 Tyas minta di antar hingga ke
terminal Cileungsi sebab Tyas kemaren berangkat, tidak diantar, sebab motor ada
masalah ban belakang, dan Tyas tiba ditempat test kepegawaian dalam posisi
terlambat, hari ini ngak mau terlambat, sehingga pagi-pagi sudah mengantar,
semoga berhasil.
We we we yang namanya ruas jalan
Gandoang - Cileungsi, macettt.
Berbondong- bondong orang mau
berangkat ke Jakarta.
Kegagalan transportasi gagal ya
begini jadinya, ngak usah saling menyalahkan, nikmati saja kemacetan,
kecelakaan, kematian, perkawinan, perceraian, kerjasama, kebohongan, penularan
penyakit, dan sebaik- baik manusia adalah yang membaca dzikir pada Allah SWT
dan Rosulnya Nabi Muhammad SAW.
16.00 Ceria Mart untuk mengambil gas
12 kg, Udara sore cukup ramah, diwarnai jalanan yang penuh dengan lubang
ternyata setibanya disana pengiriman gas belum ada.
16.17 Bersama pak Yapis menjenguk
pak Rudy yang masih sakit patah pinggangnya.
22.00 Memperhatikan tikus yang ada
di belakang almari, bagaimana caranya menaklukan, semua sepengetahuan Allah
SWT.
22.30 Masak air panas hingga
mendidih, ambil centong kamar mandi dan siramkan air panas ke belakang almari,
tikus yang terkena air panas berlarian.
22.35 Belum bisa tidur, ambil air wudlhu
dan shalat dua rakaat setelah itu menggosok ingatan pada hafalan Al-Quran surah
Al -Anabiyah.
23.15 Ngantuk pun datang
Rabu, 12 Februari 2014
04.45 Ada hujan di pagi hari,
tiba-tiba lebat dan menghilang, ternyata di tempat shalat, Tyas yang akan ke
RSCM pagi ini kontrol kesehatan berkaitan Thalasemianya sedang tahajudan, saat
memperhatikan jam, o o o waktu terbaik untuk mengerjakan tahajudan.
04.40 Shubuh datang
05.50 Keluar rumah bersama Tyas
menuju ke RSCM setelah tertunda dua bulan.
Udara lembab habis kehujanan, jalan
raya ramai dengan para pesepeda motor yang berangkat kantor, sekolah, pabrik,
jualan di pasar, ya tentara juga, angkatan lautnya juga.
Hasil pemeriksaan lab darah Hb nya
Tyas 6.9
Masuk rumah jam 19.30 macet nya ngak
habis- habis
Kamis, 13 Februari 2014
06.20 Berangkat dengan Tyas ke RSCM.
Jumat, 14 Februari 2014
Fifi menangis di tengah malam sebab
demam yang dirasakannya.
Buang air sudah hampir tiga kali.
Gunung Kelud Jawa Timur meletus.
Fifi sakit sampai pagi ini harus ke
Puskesmas untuk mencari pertolongan
09.00 Fifi di dudukan ditengah
goncengan sepeda motor, dan dibelakang ibunya, bermotor bertiga menuju ke
Puskesmas Gandoang.
Mendung masih menyelimuti, dan
kendaraan di jalan cukup ramai.
Air masih menggenangi halaman depan
Puskesmas Gandoang, dan yang paling parah genangan air itu merendam kantor
kelurahan Gandoang.
Sepulang dari Puskesmas langsung
minum obat dan terlihat positip, Fifi tidak demam lagi dan tidak sering ke
toilet untuk buang air.
11.11 Berangkat ke Masjid Gaok untuk
shalat Jumat.
16.00 Mendapat SMS dari adik istri
di Maros Sulawesi Selatan, memberitahukan jikalau ia sedang dalam perjalanan ke
Bandung, meninggalkan kota Jogjakarta sore sebelum gunung Kelud erupsi.
Sabtu, 15 Februari 2014
03.00 Terbangun sebab Fifi merengek
minta ditemani untuk buang air dan badannya tidak hangat lagi.
04.40 Shubuh, hari ini shubuh agak
siang, malam lebih panjang dari siang.
08.00 Saat sepulang dari mengantar
Yasin, menyempatkan waktu untuk melihat pak Rudy, ternyata setibanya di
rumahnya pak Rudy sedang menyapu, berarti sudah sehat kembali punggungnya,
setelah beberapa hari terbaring patah pinggangnya akibat jatuh dimana atap yang
di injaknya terban.
16.45 Bermotor dari rumah bersama
ibunya dan Fifi untuk menyongsong adik istri bersama kedua anaknya dan
rombongan Dinas Kesehatan Pemerintah Daerah Kabupaten Pangkep Sulawesi Selatan
yang sudah memasuki kota Jakarta, perjalanan dari Makassar, Jogja, Solo,
Bandung, Jakarta, Makassar.
Lama sekali tidak bermotor ke
Jakarta semenjak pertengahan Desember hingga sekarang, tetapi yang namanya
macet sudah menghadang semenjak di depan terminal Cileungsi, jembatan Cikeas,
putaran balik arah di Kranggan, depan pompa bensin Pertamina Cibubur taman
Bunga, Arundina, pertigaan lampu merah Cibubur lama dan Kramatjati.
18.40 Shalat maghrib di masjid depan
Sarana Olah Raga Otista.
18.59 Bermotor melintasi Kampung
Melayu daerah yang sering di landa Banjir jikalau sungai Ciliwung meluap.
19.05 Gramedia di jalan Kramat Raya
19.10 Distasiun Cikini, Kelurahan
Menteng
19.15 Hotel Sofyan dijalan Cut Mutia
depan Masjid Cut Mutia.
Saat bersamaan dengan kedatangan
satu bus rombongan Dinas Kesehatan Kabupaten Pangkep memasuki hotel.
Adik istri menginap di lantai 514
19.30 Shalat Isya di masjid Cut
Mutia.
20.00 Ada voucher berlaku untuk dua
orang minum selamat datang di restaurant
hotel Sofyan yang tidak digunakan oleh adik istri, maka kesempatan ini dipakai
berdua saja bersama istri untuk merayakan hari kasih sayang sambil minum jus
jeruk dingin.
Alhamdulillah Hirobil Alamin.
Minggu, 16 Februari 2014
02.00 Bersama istri didepan pintu
masjid Cut Mutiah yang terkunci dalam posisi hendak sholat tahajudan dan
membaca Al-Quran, pintu tetap tertutup.
Tak sedikitpun pintu terbuka, diam,
diam, sunyi.
Pintunya terkunci rapat, pintunya
terkunci mas, kata istri, ngak apa- apa jawabku, masjid juga manusia, ada
maunya.
Tak sepenuhnya apa yang kita
inginkan musti tercapai, soal pintu masjid pun demikian juga adanya.
02.30. Akhirnya Shalat Tahajudan di
foyer masjid, dan dilanjutkan membaca Al-Quran.
Tak terasa waktu sudah banyak
dihabiskan di depan pintu masuk masjid yang masih tertutup rapat.
03.30 Saat kejenuhan melanda, mata
di lontarkan jauh kearah halaman masjid Cut Mutiah yang terlihat tidak ada art
nya sedikitpun juga.
Pagi nan tak kunjung datang, sunyi
terlihat anak- anak jalanan bergerombol dengan kegaduhannya, tiba - tiba
terlintas imajiner kesunyian ini sama persis saat stunami melanda Jakarta, air
terukur 80 cm diatas foyer depan masjid, jikalau diukur dari muka tanah bisa
mencapai 240 cm, air sebegitu banyaknya menghilangkan Jakarta dalam waktu empat
puluh menit, kesunyian yang menyelimuti permukiman penduduk kerena penduduknya
telah meninggal.
Air itu datang dengan diam- diam
bersama datangnya malam, tidak ada hiruk pikuk, dan tidak ada pergerakan
kendaraan di jalanan, sebab semua lintasan jalan raya dalam waktu cepat
tergenangi air laut yang naik.
03.49 Saat mengantuk sudah sangat
bersangat, terpaksanya betul betul terpaksa, bersujud mohon pada Allah SWT
untuk dibukakan pintu MasjidNya.
Luar biasa Ya Allah, pintu terbuka
dan seorang bapak tua berseragam biru membuka pintu dari dalam ruang masjid,
ngak usah berpolemik, langsung masuk ke dalam masjid yang masih gelap
suasananya dan mengerjakan lanjutan
shalat tahajudan dan dilanjutkan shalat witir, dan setelah itu membaca
Al-Quran.
04.30 Shubuh datang.
07.00 Didepan petugas pendaftaran
donor darah sukarela pagi itu, untuk mengisi formulir, dan disudut ruang ada
seorang bapak muda usia senyum- senyum sebab dia terlebih dahulu datang dari
pada saya dan istri dan Fifi.
07.12 Pengukuran Hb darah, saya
mendapat 13.8 dan istri 13.2
07.30 Pengukuran tensi dan cek
kesehatan, lulus.
07.50 Proses Donor darah ke 54 mulai
ditusukan jarum pemindah darah dari lengan disalurkan ke buli- buli darah.
08.20 Selesai donor darah
08.25 Berjalan beriringan menuju
kantin PMI, tapi menu hari ini hanya ada roti dan susu kemasan 200 ml.
10.00 Bermotor pulang lewat
Kalimalang, Pondok Gde, Kranggan, Cileungsi masuk rumah dalam kondisi lelah nya
luar biasa.
Ya Allah, Ya Allah hamba hanya
berharap pemberian dari mu saja Ya Allah.
15.45 Terbangun sebab terdengar
adzan Ashar.
Senen, 17 Februari 2014
04.20 Makan sahur dengan sangat
sederhana, pertama waktu terbatas, belum tahajudan, dua belas butir kacang digoreng dengan bawang putih dan ambil nasi lima
sendok, merupakan menu makan sahur, dan selanjutnya secepatnya menuju tempat
shalat untuk mengerjakan tahajudan di waktu yang tersisa sebelum adzan
shubuh.
04.50 Sesudah shalat shubuh,
mengevaluasi kerja memory yang ternyata terjadi penurunan ingatan pada bacaan
Al-Quran surah An-Abiyah terutama setelah surah ke limapuluh hingga terakhir di
seratus dua belas.
Harus perlu diambil aksi penghafalan
kembali, lupa pasti terjadi, penurunan kinerja isinya kepala juga terjadi
penurunan, harus dilakukan aksi
penghafalan kembali.
Selasa, 18 Februari 2014
Mendung sejak pagi, cucian baju
sempat tidak terjemur menunggu bersinarnya matahari, matahari tertutup awan
tetapi radiasi panasnya betul-betul terasa hangat sejak jam duabelas siang,
sehingga berani mengeluarkan pakaian hasil cucian tadi pagi.
Urusan gas masak.
Semalam Tyas mengatakan gas masak
tigakilogram habis, tetapi di rumah sudah tersedia cadangan gas tiga kilogram
yang lain sehingga proses dapur tidak terganggu.
Pagi tadi setelah mengantar Yasin (
07.02 ) dan setelah shalat Dlhuha ( 08.00 ) mulai mengurus gas, dari rumah di
bawa tabung gas tiga kilogram, Tyas ikut di motor, dan setibanya di agen gas,
tabung gas kecil diletakan terlebih dahulu, kemudian menuju Ceria Mart yang
sejak seminggu lalu menaruh tabung gas dan uang pembelian isi gas dua belas
kilo gram, tapi hingga hari gas ngak datang - datang ke rumah.
Setelah itu kembali ke agen gas dan
membeli isi gas di tabung duabelas kilogram dan tiga kilogram.
16.04 Dapat pesan untuk memasukan
lamaran pekerjaan sebagai estimator di CV Metawahyu
22.30 Tersadar dari tidur, hilang
semua kantuk dan kepinginnya olah raga, akhirnya naik turun tangga dan hingga
kelelahan datang mendekat, istirahat dulu, setelah itu naik turun tangga lagi,
setelah itu ambil air wudlu dan shalat dua rakaat dan dilanjutkan membuka
hafalan Al-Quran surah An-Abiyah.
Banyak waktu sehingga bisa
memperbaiki bacaan, masuk dalam kesulitan tetapi masuk terus sehingga bisa
mengaprisiasi ke Rahmannirohiman Nya Allah SWT dengan menunjukan secara jelas
sakti nya Al-Quran itu.
23.30 Badan mulai terasa enaknya dan
kantuk mulai datang.
Rabu, 19 Februari 2014
05.00 Cuaca terasa gelap, tetapi
kesibukan dijalan sudah tinggi, berlari pagi ini kerena semalam Tyasnya minta
"Ayo lari- lari pagi besok, pa ! " kebetulan juga beberapa hari ini
atau dua minggu lebih tidak melakukan olah raga pagi lari- lari.
Semalam tidur terganggu kerena badan
minta olah raga, sekarang olah raga lari pun dilakukan, rasanya enak sekali,
lari terus lari terus, bermain dengan gelap malam yang masih tersisa.
Lari ini adalah lari pertama setelah
donor darah hari minggu kemaren.
Lari terus dan Tyas mengikuti dari
belakang, tujuh hari lalu Tyasnya transfusi darah.
Lari sambil memperhatikan jalan desa
yang semakin rusak terkikis air hujan.
Kesehatan adalah sarana untuk ber
amal ibadah, badan sehat, darah segar, donorkan.
Tidak dimakan sendiri.
Lari hingga jauh dan keringat deras
mengucur, pada bunderan yang pertama dijumpai di kompleks GNI, stop, balik arah
untuk pulang.
07.00 Antar Yasin sekolah
07.20 Shalat Dlhuha
Kamis, 20 Februari 2014
10.00 Bermotor bersama Tyas yang
siang ini akan test wawancara tahap pertama, Tyasnya banyak melakukan lamaran
pekerjaan on-line,
Siang cukup terik
10.29 Bengkel Cikeas untuk membeli
lampu cadangan, lampu belakang yang suka mati.
Ditempat lain harganya bisa lima
kali dari harga di bengkel ini.
10.35 Melintas di Cibubur Junction.
10.46 Arundina
10.56 Pertigaan Cibubur lama dengan
jalan Jakarta Bogor lama.
11.30 Pertanian Simatupang
11.45 Kemang
12.05 Masjid Nurul -Falah Kemang
untuk shalat Dzuhur.
Jumat, 21 Februari 2014
04.48 Membuat jus dari buah mengkudu
guna menambah stamina badan untuk mengarungi jalanan di Jakarta.
05.00 Sarapan
05.20 Berangkat mengantar Tyas yang
akan test tahap ke dua di Kemang tempat yang sama test kemaren siang, hanya
kerena lolos test tahap pertama saja yang diijinkan mengikuti test tahap ke
dua.
Berangkat jam begini cuaca masih
gelap, ditambah mendung yang menggantung.
05.56 Dikawasan Cikeas hujan deras
turun.
motor diparkir pinggir jalan dan
secepatnya mengenakan plastik pelindung hujan.
07.00 Lautan pemotor memenuhi
jalanan Simatupang depan Kementerian Pertanian saat lampu merah menunjukan
angka 220, untuk itulah manfaat jus mengkudu yang diminum tadi pagi, padatnya
arus lalu lintas memerlukan kecerdasan untuk menghitung dan mengambil
keputusan.
Hujan masih turun dan banyak pemotor
yang memilih berteduh.
07.59 Tiba di Kemang 15 tempat Tyas
mengikuti Test.
08.07 Tiba di masjid Nurul-Falah
Kemang, terlihat pintu masjid tertutup sehingga motor diletakan diluar
belakang, berseberangan dengan toko souvernir Gentong Lombok.
Setelah didekati, pintu terluar
masjid tidak terkunci, masuk, mulai melepaskan sepatu yang basah air hujan
selama perjalanan, celana plastik dan jiket bermotor semua dimasukan ke
lockers, mengambil air wudhlu dan setelah itu terdengar banyak suara anak-anak,
agaknya masjid ini di bagian bawahnya digunakan sekolah taman kanak- kanak
Nurul-Falah.
08.12 Naik kelantai atas dan
langsung mengerjakan shalat Dlhuha dua puluh rakaat.
Shalat seperti di atas kapal rakyat
dari Ambon ke Wahai pulau Seram Utara, bunyi kendaraan yang tak henti -
hentinya bagaikan gelombang air laut yang terhempas kedinding luar kapal.
10.30 Tidak keluar-keluar dari
masjid Nurul Falah Kemang
Ber jam jam berada di Kemang, ada
sedikit pemikiran bahwa masjid ini adalah faktor pembentuk opini public .
15.45 Shalat Ashar di masjid Jamie
Nurul Iman Pesantren depan Lagenda Wisata.
16.40 Masuk rumah.
Sabtu, 22 Februari 2014
10.45 Hujan deras yang turun sejak
jam tiga pagi tadi masih belum reda juga, tiba-tiba saja Tyasnya mengeluh
tenggorokannya ngak enak, langsung saya mengambil buah mengkudu segar dan sudah
tua, daun pepaya, daun srikaya dan ketimun, potong potong dan di cuci lantas di
blender dan peras di saringan kain, semua minum.
12.12 Hujan masih turun deras.
Sebetulnya air yang berlimpah dari
hujan ini bisa di manfaatkan untuk transportasi, dimulut sungai penampung air
hujan disalurkan kedalam canal, hanya saja topografi Jakarta tidak datar, maka
kanal akan bertingkat sesuai level air, hingga ke ujung sungai, hanya sedikit
jeleknya kanal ini tidak bisa begitu saja menghilangkan banjir dari kota
Jakarta.
Seharusnya pemerintah DKI Jakarta
membuat desk banjir; desk kenakalan remaja, desk kebutuhan rumah, desk
kemacetan lalu lintas, desk bertransportasi di Jakarta, tugas desk tadi mencari
solusi kebuntuhan Pemda dengan segala permasalahannya biarkan masyarakat yang
menyelesaikan secara analitik.
Minggu, 23 Februari 2014
02.00 Entah siapa yang memasang
alarm Hp yang berbunyi keras menyadarkan dari tidur nyenyak, hujan yang turun
sejak sore hari masih merintik, menyadari hal ini secepatnya menuju ke tempat
penampungan bocoran dak beton di ruang sholat agar jangan sampai meluber.
02.20 Ternyata plastik penampung air
sudah hamil besar sehingga secepatnya di alirkan perlahan - lahan agar tidak
tumpah
Ibunya yang curiga dengan keadaan
Tyas, setelah di dekati Tyasnya memberi tanda jikalau ia tidak bisa bersuara,
secepatnya mengupas kunyit dan diberikan ke Tyas agar radang tenggorokanya tidak parah.
03.00 Mulai shalat tahajud.
03.30 Kue ekspres sudah siap dengan
teh panas.
03.45 Ngantuk pun datang, shubuh
masih cukup lama.
04.40 Saat Tyas terbangun untuk
mengerjakan shalat shubuh, ia sudah bisa bersuara lagi.
05.50 Menuju pasar diantara hujan
lebat menerpa, badan sudah terbalut plastik hujan, bermotor tak masalah dengan
hujan
07.50 Saat memasuki rumah, lumpur
penuh di kaki, dan bersihkan badan, setelah itu cuci semua sayur sebab kotornya
pasar
08.20 Mulai mengerjakan jus sayur,
dengan bahan- bahan yang sudah dibeli seperti Wortel, Tomat, Ketimun, buah
Mengkudu tinggal ambil,
08.50 Tyas langsung minum dua gelas
dan efeknya tak lama kemudian bangkit ambil semua pakaian kotor dan direndam.
09.30 Shalat Dlhuha
10.00 Cuci pakain bertiga ramai-
ramai sebab lama tidak mencuci kerena hujan dan sekarang matahari menampakan
sinarnya.
11.00 Makan istimewah hari ini
adalah sesuatu yang murah dan meriah, yaitu botok ikan teri kecil- kecil dengan
petai cina, petai cina nya yang sangat jarang- jarang orang jual, bahan-
bahannya ikan teri, petai cina cukup banyak, potongan daun mengkudu, tahu
potong kecil, tempe potong kecil, kelapa parut, daun pisang.
we we we makan sampai nambah berapa
kali.
Perihal hujan yang masih merintik,
semua akan memasuki wilayah Bekasi, Jakarta dan Tangerang, bagaimana kalau tiga
wilayah ini membuat sungai besar melintang dari Bekasi Timur, Jakarta, dan kota
Tangerang, lebar sungai 60m.
Sungai ini akan ketemu sungai-
sungai yang menyebabkan banjir selama ini, dan air langsung menjadi feed bagi
sungai baru. sudah tentu dengan hadirnya sungai buatan dan besar ini akan
merubah wajah tiga wilayah tadi, sebab sungai besar itu akan dijadikan pusat
air minum, transpartasi air untuk angkutan berat, semua perlu perencanaan, dan
pengendalian banjir khususnya.
Keuntungan yang terbanyang, adalah
untuk menghadapi tahun 2050 kita tidak perlu cemas, sebab Jakarta dan
sekitarnya akan bebas banjir dan bebas macet sebab ada pilihan melintas yaitu
melewati air.
Penataan kiri kanan sungai akan
diproyeksikan untuk rumah susun rakyat Indonesia minimal 16 lantai, moda
transportasi kereta api dan darat.
Kemudian tanah galian pembuatan
sungai buatan tadi digunakan untuk reklamasi pantai Jakarta Utara, ini pun
memerlukan perencanaan khusus.
Untuk sungai- sungai yang sudah ada
cukup dijadikan sebagai sungai pelepasan jikalau muka air sungai buatan sudah
tinggi.
Hanya saja yang terjadi nantinya,
sungai buatan ini tidak mempunyai wilayah Hilir dan Muara.
Senen, 24 Februari 2014
09.00 Dibawah rintikan hujan yang
turun, kondisi kesehatannya Tyas menurun, bermotor membawa ke Puskemas
Gandoang.
Puskesmas Gandoang yang tergenang
air hujan di halamannya.
Selasa, 25 Februari 2014
Rabu, 26 Februari 2014
03.00 Hujan deras sudah turun,
terbangun sebab percikan air hujan mengenai wajah, dan rasa buang air kecil.
Hujan tanpa petir, sejak beberapa
minggu ini hujan deras selalu menjelang pagi.
09.30 Hujan masih turun, memasuki
bank Muamalat Cileungsi masih dengan celana hujan, berusaha istiqomah untuk
anak yatim piatu NTT-TTS.
10.00 Saat membelikan pesanan istri
untuk air minum kemasan ukuran gelas, hujan yang turun semakin lebat saja.
10.30 Kantor pos Cileungsi
pengiriman uang untuk paklik Bambang di Tempeh Lumajang dan ibu di Wonorejo
Lumajang.
Kantor pos dalam keadaan sepi dan
tidak lama mengantri, petugas kantor pos yang pernah bertugas di Pronojiwo
malahan gembira ketemu dengan orang Tempeh lagi, maksudnya ketemu saya.
11.00 Masuk rumah.
Kamis, 27 Februari 2014
Melaksanakan puasa sunnah hari
kamis.
Adib, Denpasar Bali, teman SD
Muhammadiyah Denpasar, masuk rumah sakit Sanglah kerena Jantung.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan