Selasa, 1 April 2014
00.15 Syukurlah sudah masuk rumah
kembali, setelah keluar dari rumah sejak sehabis Ashar tadi, untuk Tahlilan
atas tujuh hari meninggalnya pernah
dosen lingkungan di Fakultas Teknik Arsitektur walau sebentar di tahun 1982
almarhum bapak Ir Aik Suwarno bin Suhandi.
Lokasi tahlilan di rumah kakak
kandung pak Aik di bilangan Jatiwaringin, Cempaka Baru I/37 Curug Indah
Jatiwaringin Pondok Gde Bekasi.
Oh ya batas Pondok Gde Bekasi dengan
Jakarta Timur sangat tipis sekali, sebab dipintu gerbang Curug Indah itu masuk
Jakarta Timur dan didalamnya masuk wilayah Bekasi.
Meninggalnya hari Senen di makamkan
di Tonjong Parung, kalau menurut pak Aca Sugandhy yang ikut hadir acara
tahlilan itu lokasi nya bagus, lokasi apa pikirku, lokasi kuburan, suatu estate
pemakaman yang baik, dan saya, istri saya sudah pesan di sana sis, kata pak Aca
Sugandhy dengan bangganya.
Jam empat sore itu saat bermotor
sendirian dari rumah ( istri tidak ikut sebab motor tidak layak jalan, gangguan
roda belakang )
Kemacetan panjang sudah menghadang
sejak di pendakian batas Desa Gandoang, phui jauh banget udah macet, hari ini
kan nyepi, libur, penduduk menghabiskan waktunya di Taman Buah Mekarsari, sore
begini sudah saatnya pulang rekreasi, jadilah kepadatan lalu lintas di ruas
jalan Gandoang-Cileungsi berlebihan, sangat padat.
Jam empat tiga puluh lima tiba
dipertigaan Giant Matland langsung belok kanan saja yang sepi sampai ketemu
jalan Cileungsi - Bekasi, mau mengambil Bekasi nanti belok ke Kali Malang, tapi
kok jauh pikirku.
Jam empat empat tiga belok kiri
memasuki kompleks Kota Wisata untuk mencari jalan Kranggan- Pondok Gde.
Sekeluarnya dari Kota Wisata, hingga
memasuki Jatiasih langsung berhadapan dengan kerusakan jalan dan kemacetan lalu
lintas yang panjang seiring kepulangan warga dari tempat rekreasi, terlihat
satu mobil diisi enam jiwa dan posisi duduk berjejalan.
Ada pula indikasi mereka berekreasi
di jalan raya saja, artinya keluar dari rumah berbanyak penumpang, melaju di
jalan raya, di hadang kemacetan panjang dan pulang ketemu macet, diperkirakan
waktu shalat maghrib, masuk rumah kembali.
Sekitar saat Maghrib kurang empat
puluh menit, sudah tiba di Pondok Gde,
Suatu pekerjaan yang sejak dua puluh
lima tahun hingga sekarang yang saya
benci di Jakarta dan sekitarnya, dan paling parah dipinggiran Jakarta adalah
mencari alamat rumah seseorang yang kita tuju.
Orang yang kita tanya ngak tahu,
mencari orang untuk bertanya saja tidak ada ( sore hari itu sewaktu telah tiba
di lokasi yang dituju, kemungkinan orang- orang persiapan shalat Maghrib
sehingga sangat sedikit orang di jalanan ).
Sampai- sampai adzan Maghrib sudah
terdengar dan sudah tiga kali memasuki gang yang salah, ketemu pedagang di
rumahnya dan dia menjelaskan, memang betul disini jalannya dan rumahnya harus
mundur lagi sekitar limaratus meter, setelah melakukan itu semua, terlihat
angka 37 yang di cari, dan terlihat di balik pagar ada deretan kursi, berarti
ada acara tahlilan sebentar malam.
Parkir motor, berjalan menuju
musholah dan berwudlu dan ikut shalat Maghrib ( Masbuk tiga rakaat ).
Sekitar jam enam tiga puluh menit
kembali ke rumah dimana almarhum pak Aik Suwarno hendak di Tahlil kan ke tuju
hari nya, mendapati dahulu motor yang diparkir untuk mengenakan sarung dan baju
koko putih, mengenakannya ya dipinggir jalan saja, sebab kan sudah berpakaian,
jadi hanya sebagai pelapis saja, setelah bersarung langsung memasuki ruangan,
ternyata di ruangan sudah ada pak Aca Sughandy ditemani ke dua cucunya dan anak
kandungnya laki- laki terakhir.
Terakhir saya berjumpa dengan pak
Aca Sughandy sekitar tiga belas tahun yang lalu.
Saat pertemuan di Riau membahas
perkembangan kota Pekanbaru tanpa meninggalkan arsitektur tradisionalnya.
Jam tujuh dua puluh berdatangan
jemaah pengajian lingkungan yang meramaikan acara tahlilan tersebut.
Jam tujuh dua puluh lima langsung Shalat Isya
berjamaah dan dilanjutkan Tahlil.
Membesarkan nama Allah SWT menyebut
kebesaran Rosululloh Nabi Muhammad SAW, dan
Jam delapan tiga puluh selesai,
diisi ramah tamah, jemaah pengajian yang datang membawa informasi jikalau
tetangga dari rumah ini kemaren dimasukin maling saat rumah ditinggal sebentar
kunjungan ke Bogor, maling masuk melalui lobang sampah, dengan satu orang
pengais sampah menjaga di depan di dekat kotak sampah rumah itu.
Jam sembilan malam mohon diri untuk
pulang ke Cileungsi.
Sewaktu menyusuri jalan Jatiwaringin
Pondok Gde, roda belakang motor semakin bergoyang.
Jam sembilan tiga puluh masuk
bengkel, tetapi bengkel ini minta bayaran mahal, merasa uang tidak cukup, motor
di kendarai lagi maju menuju Pondok Gde untuk mencari bengkel lain.
Jam sembilan empat puluh dapat
bengkel yang berdampingan dengan pedagang makanan malam hari, ada seafood, ada
ketoprak, ada lombok hijau, ada nasi goreng, ada mie rebus.
Aroma masakan memasuki hidung sambil
menunggu motor di bongkar roda belakangnya.
Jam sepuluh empat puluh motor sudah
selesai ganti leger roda belakang.
Jam sepuluh lima puluh malam hari
melintas di jalanan yang berubah menjadi pasar di sekitar Pondok Gde, macet,
macet lah jadinya.
Jam sebelas malam keluar dari Pondok
Gde
Gelap dan sunyi ditengah malam
melintas wilayah kriminal di ujung aspal, bunyi motor jelek yang sering bocor olinya tidak membuat
para pelaku kriminal yang duduk berkelompok di warung minum dipinggir jalan
memperhatikannya.
Beberapa kali lobang dijalanan tanpa
berpenerangan itu di terjuni.
Jam dua belas malam lewat lima belas
menit masuk rumah.
Rabu, 2 April 2014
Pengaruh negatip pada badan akibat
bermotor ditengah malam itu masih terasa, badan hilang kreatifitasnya.
14.00 Hujan deras turun setelah
beberapa hari hujan tidak datang.
15.40 Hujan berhenti sejenak,
secepatnya mengantar ibunya memimpin pengajian, bermotor, menyibak banjir di
jalanan.
Kamis, 3 April 2014
20.00 Disaat mencermati apa apa yang
diusung oleh para kontestant peserta Pemilu 2014 minggu depan adalah kebohongan
saja yang ditonjolkan, berbicara tidak berdata, memandang tidak melihat,
mendengar tidak memperhatikan, kebingungan yang melatar belakangi.
Indonesia dalam posisi parah tetapi
di lenakan dengan nyanyian dan dangdutan.
Pemilu hanya sekedar mainan, jangan
berharap lebih, penjualan suara itu pasti, akan memilih PPP tapi ujung-
ujungnya ke Gerindra juga muara nya.
Belum partai ber lambangkan ke
Islaman, Islam hanya dijadikan penarik suara pemilih fanatik keagamaan, tapi
ujung2nya di belokan, untuk negosiasi mencari jabatan menteri, sekedar tampil,
jabatan menteri sudah di berikan, e e e orang menjelek-jelekan Rosululloh Nabi
Muhammad SAW di facebook ngak bisa di adili, besok sampai malaikat Mungkar dan
Nangkir bertanya ngak malu kamu dengan jabatanmu.
Lihat Indonesia, berdiri lah agak
lama di Cileunyi, saat sunyi menerpa, hitung jumlah manusia nya, dan
kesehatannya, lingkungan yang sudah rusak akan menjadi lebih rusak lagi dengan
jumlah manusia sedemikian banyaknya.
Dengan kondisi begini akan dilakukan
pembangunan, omong kosong, pranata tak normal di lakukan pembangunan, korupsi
saja isinya, korupsi niat.
Jumat, 4 April 2014
05.00 Berlari setelah lama tidak
berlari, berlari bersama istri yang ingin juga menikmati olah raga pagi,
berlari dan terlihat kembali lokasi dimana tetangga pak Kayun yang dipukulin
orang, berlari untuk membentuk optimisme dalam kehidupan.
Udara pagi masih merembang gelap,
langit diufuk timur sudah tergambar sinar siang yang akan datang.
06.15 Saat pulang dari berlari,
tetangga rumah terlihat berkumpul disuatu rumah keluarga tetangga, ternyata
beberapa menit yang lalu, terjadi teriakan yang cukup mengejutkan sebab rumah
itu mendapat berita ibundanya meninggal
di Magetan.
Sabtu, 5 April 2014
Hari Berduka.
05.00 Terkejut saat diumumkan siapa
yang meninggal pagi ini terdengar nama Imelda, anak perempuan yang paru ada
fkeksnya,
minggu ke dua Januari 2014 saya
bersama istri berhujan- hujan an ke Bogor untuk mengurus BPJS Kesehatan nya
Imelda almarhuma, tetapi setelah BPJSKesehatannya di dapat malahan tidak mau
dirawat ke Rumah sakit, malahan dibawa ke orang pintar, saya sangat tertekan,
pasti meninggalnya, dan akhirnya pagi ini diumumkan jikalau Imelda meninggal
dunia.
05.10 Datang kerumah duka, suasana
sunyi saja, hanya bendera kuning yang tak berkibar tak ada angin pagi ini, yang
menandakan bahwa ada yang meninggal dirumah ini, baca doa dihadapan jenazah dan
kembali berkumpul bersama para bapak.
08.00 Jenazah telah berjalan menuju
pekuburan, suasana khidmat dan sedih mengiringi pengantar jenazah.
08.50 Acara pemakaman selesai.
Ada yang terasa pagi ini adalah
mulai terlihat rasa tidak malu-malu lagi tidak mengantar jenazah ke pemakaman,
kalau sudah mulai muncul sikap begini berarti akan ada apa- apa di kompleks
perumahan Puri Cileungsi ini, entahlah.
16.00 Hujan turun.
20.00 Menuju ke rumah duka untuk
membaca Yasinan dan Tahlil.
Minggu, 6 April 2014
05.00 Ke pasar Cileungsi hari ini
harga- harga sudah naik, walau sedikit; dan belanjaan dipenuhi dengan ubi,
empat kilo ibunya sendiri yang menawar.
Cukup banyak belanjaan hari ini.
06.30 Saat pulang secepatnya
mempersiapkan secangkir kopi hangat untuk melepas kelelahan.
06.50 Tyas nya minta tolong untuk
membilas dua ember baju yang dicucinya, beres saja, langsung hidupkan air dan
menghamparkan plastik lebar dan membilas separuh ember pakaian dan direndam air
hingga penuh, air ditumpahkan dihamparan plastik, air hilang tinggal
pakaiannya, di masukan ember lagi dan ember dipenuhi air bilas sekali langsung ditiriskan, jemur.
07.20 Saat merasa badan fresh
langsung mandi dan setelah itu mengerjakan shalat Dlhuha dua puluh rakaat.
10.00 Paklik Slamet, adiknya
ibu, datang dari Cililin Bandung
Barat.
Hobbi nya paklik Slamet adalah
berkebun, kesini mau ke Taman Buah Mekarsari untuk membeli bibit pohon Mangga,
Manggis, Sawo.
12.05 Saat adzan Dzhuhur paklik
Slamet bersama Yasin mengerjakan shalat Dzuhur dan langsung berangkat ke
Mekarsari.
Senen, 7 April 2014
Luar biasa hari Senen.
02.30 Terbangun kerena tersadar
jikalau ada kerugian uang jikalau sampai Tyasnya over time
jam tujuh memasuki ruang dimana ia magang guru pra sekolah berbahasa
jepang di Radio Dalam Kebayoran.
Terlihat Tyasnya udah bangun,
langsung saja semua mengerjakan shalat Tahajud.
Paklik Slamet yang shalat tahajudnya
jam dua belas malam sekarang masih tertidur.
Sempat membaca Al-Quran sesudah
shalat dan
03.00 Mulai makan sahur, acara makan
sahurnya sangat ramai, bersemangat, seakan melihat karunia Ilahi yang bersinar,
empat orang makan sahur, biasanya dua orang saja, ada tambahan yaitu Tyas dan
mbah nya si paklik Slamet.
Makan sahur cukup lezat, tersedia
ayam goreng berbumbu enak, paklik Slamet sangat bersemangat makan nya apalagi
Tyas.
03.35 Minum kopi hangat luar
biasa.
03.45 Isi olie tambahan pada motor,
tambah angin, dan cek lampu, hidupkan, motor langsung berangkat mengantar Tyas
ke terminal Kampung Rambutan.
Perjalanan bermotor pagi sebelum
shubuh tiba, cukup dingin.
04.05 Cileungsi diwaktu pagi sudah
ramai persiapan mobil angkutan menerima penumpang.
04.20 Pertigaan Cikeas yang ngak
pernah sepi
04.28 Kranggan
04.30 Jembatan penyebrangan diatas tol Cibubur
04.38 Arundina mulai terdengar adzan
shubuh.
04.48 Terminal Kampung Rambutan,
langsung mencari masjid, dan masbuk satu rakaat saat mengerjakan shalat shubuh
berjamaah di masjid terminal Kampung Rambutan.
05.00 Mengantar Tyas mendekati
Metromini 509 tujuan Pasar Jumat, secepatnya Tyas bersalaman dan langsung naik
metromini.
05.04 Ada peristiwa spesifik pagi
hari di terminal Kampung Rambutan, adalah terlihat banyaknya orang berkerumun
untuk bertransaksi tertentu, saya pun sampai ikut ingin tahu apa yang di
transaksikan seramai itu dipagi hari, he he he jualan kroto, anaknya semut atau
masih dalam bentuk telor semut untuk makanan burung dan mancing.
Saya ngak membayangkan jikalau yang
terjadi adalah transaksi jamur yang tergolong narkotika tetapi bukan narkotika
menurut undang- undang narkotika yang baru ( pembaharuan undang-undang selalu
ada, kecuali ibadah pada Allah SWT ).
05.05 Meninggalkan terminal Kampung
Rambutan, teringat sewaktu mengerjakan shalat masjid itu sangat kecil, perlu
diperluas kapasitas tapungnya, dan perlu dipadukan tempat Shalat, tempat makan,
tempat tidur berbayar sebesar sodaqoh.
Untuk mengantisipasi pergerakan
orang yang tinggi dan kecukupan ruang yang tersedia, maka perlu masjid dibuat
mega bertengger di lantai delapan, dan lantai empat hingga tujuh merupakan
ruang tidur berbanyak berkapasitas 8 atau 10 orang per ruangnya, yang tidur
menyimpan tas, sepatu, pakaian, dan barang bawaan kecil lainnya di ruang
deposit di lantai tiga, kamar mandi dan ruang perturasan terletak di lantai
tiga.
Masjid sebagai tempat shalat yang
mempunyai jalan pencapaian tersendiri berupa lift menghubungkan lantai dua
hingga lantai delapan.
Sedangkan lantai dasar dan lantai
dua digunakan sebagai fasilitas umum, tempat makan dan rupa- rupa makanan siap
saji.
Kantor sewa kecil seperti kantor
pos, loket bus dan travel agent, apotik, poliklinik, layan mobil ambulance berada di lantai dasar.
Konsep ini dikemukakan untuk
menghadapi kesulitan tinggi daya saing Indonesia 2050 yang sudah diprediksikan
pemilu 2014 gagal membawa Indonesia
memiliki daya saing menghadapi Indonesia 2100, dibandingkan Vietnam dan apalagi
Malaysia dan Singapura.
Sementara pertumbuhan penduduk,
tenaga kerja dan persaingan internasional akan terjadi secara pasti.
Dan Islam sebagai agama Lil Alamin
akan semakin bersinar dan sederhana kerena kedekatannya dengan sang Pencipta,
yang hanya membutuhkan takwa dari umatnya saja tak lebih dari itu.
Takwa, takwa dan takwa pada Allah
SWT, tertulis secara jelas pada kitab yang tidak pernah berubah satu huruf pun
sejak tahun enamratus limapuluhan saat Al-Quran di terbitkan.
05.20 Melintas di Cibubur,
menghadapi kemacetan pagi yang terhitung luar biasa akibat buntut kemacetan di
jalan Tol Bogor Cililitan, yang kelihatannya seperti tidak ditangani dengan
baik, kita sudah tergolong kepada
kedunguan berbanyak.
Apa artinya pembangunan terowongan
yang menghubungkan ruas menuju Jakarta dari arah jalan Transyogi, yang menelan
biaya tak sedikit ( Indonesia kan punya duit )
sehingga tak bermasalah soal
pembiayaan, tapi pagi ini melihat kemacetan mengular dimana- mana di titik tol
Cibubur, sepertinya kerja pembuatan terowongan itu tidak berdaya guna.
Sama seperti apa artinya gajih
terendah limajuta rupiah di tahun 2019
jikalau harga satu karung beras kualitas biasa saja seharga satu juta
rupiah.
Dan untuk mencapai limajuta rupiah
tadi otomatis tidak ada pengurangan tiga nol di mata uang kita, sehingga di
tahun 2019 anak sekolah SD saja akan mengantongi uang belanja harian sekolah
paling miskin sebesar lima puluh ribu rupiah termasuk transportasi lebih dari
empat kali bolak balik, dan yang berjalan kaki tanpa transport akan berbekal
sepuluh ribu rupiah.
06.15 Masuk rumah dengan kelelahan
yang cukup, ternyata paklik Slamet sudah berangkat ke Bandung sejak selesai
Shubuh tadi pagi.
06.55 Saat tangan ini bertakbir
untuk mengawali shalat Dhluha dua puluh rakaat, terasa nikmat, menghadap Allah
SWT dengan bacaan- bacaanNya.
Selasa, 8 April 2014
05.00 Waktunya untuk berlari,
dilihatnya saya telah siap berlari pagi, istri pun ikut bangkit semangatnya
untuk berlari.
Berlari menjaga aspirasi agar tetap
tumbuh nilai - nilai positipnya, kalau ayam rajin di beri makan gemuk langsung
dipotong, lha kalau manusia, badannya sehat langsung sodorkan lengan untuk
donor darah.
Saat berlari bersama istri tiba-
tiba terdengar langka- langka kaki yang cukup di kenal mengiringi pagi ini,
ternyata si Cakra, 16 tahun anak tetangga sebelah.
Datangnya si anak belia ini menambah
semangat untuk berpacu, tapi kenyataannya istri ngak bisa mengimbangi sehingga
tertinggal jauh.
Keringat mengucur deras dan
keindahan pagi bisa mendukung bangkitnya cara pandang kehidupan untuk lebih
baik, tidak sinis dan tidak berfikir nakal aja sudah baik, sebab Allah SWT Yang
hidup dan Ada, selalu menolong.
Akhirnya setelah tiba di lingkaran
pertama kompleks perumahan GNI disetujui untuk balik arah, akhirnya di arah ini
jumpa lagi dengan istri yang berlari perlahan saja.
Saat berjalan pulang istri rupanya
telah titip belikan beberapa tempe untuk lauk dirumah, malahan ditambah lagi
gado-gado di pagi hari.
Akibatnya, sesampai dirumah
gado-gado satu bungkus itu dikeroyok berempat, Fifi, Yasin, Ibunya juga.
Ini kalau di Bali habis berlari
makan tipat cantok.
19.00 PLN padam, entah apa
alasannya, gelap.
21.00 Tyas datang dimana masih
terjadi pemadaman listrik oleh PLN, minta jus sayur untuk mengatasi
kelelahannya, tidak bisa dipenuhi sebab supply listrik terhenti.
21.25 Alhamdulillah listrik hidup
lagi, secepatnya mempersiapkan jus sayur terdiri dari : buah mengkudu 4, wortel
12, tomat 4, buncis 10, nenas 1/2, terong 1 biji, potong-potong dan cuci,
langsung blender, peras dan minum, semua ikut minum.
Masuk tidur terasa enak sekali.
Dalam perjalanan pulang Tyas
berceritra jikalau arus kendaraan sangat padat di jalan raya, tyas sampai
tertidur beberapa kali di bus.
Rabu, 9 April 2014
05.00 Bermotor dalam sisa-sisa gelap
malam, lampu motor terkadang mati hidup jikalau melintas bebatuan, bermotor
menuju pasar, ibunya ngak ikut sebab mempersiapkan sarapan nya anak- anak,
tetapi tadi jam tiga pagi saat bangun shalat tahajudan, istri mengingatan
jikalau tidak ada lauk hari ini, saat anak-anak libur sekolah kumpul dirumah
sebab hari Pemilu.
05.10 Jalanan terasa sepi, sangat
sedikit kendaraan yang melintas, sebab hari ini adalah hari Pemilihan Umum.
05.20 Setibanya di pasar yang dibeli
adalah
dua kilogram ayam potong.
06.00 Setibanya dirumah langsung
istri mengolahnya.
06.10 Saat keluar menuju TPS dimana
persiapan sedang dilakukan, kok terlihat wajah- wajah yang dingin, ada apa ini
ya, sudah mencoba keliling RW tetapi data ngak bisa disimpulkan.
08.30 Berangkat menuju TPS dimana
saya dan istri dan Tyas akan memilih.
09.00 Jari kelingking telah di tanda
tinta yang berarti telah melaksanakan Pemilu, kalau langsung pulang berarti
hilang momentnya, akhirnya berlanjut berjalan bertiga menuju RW sebelah ke
rumah pak Agus sejarak 600 m dari TPS pemilihan tadi, sebab dua anaknya
penderita Thalasemia.
Berbicara dengan keluarga yang
sama-sama anaknya menderita Thalasemia
malahan lebih hidup pembicaraannya dari pada membicarakan Pemilu beberapa saat
yang lalu.
Ya soal sepotong kue yang di bagi
tujuh lah, soal perawatan Thalasamia di RSCM, soal darah cuci, soal
berhari-hari menunggu di PMI Kramat saat darah golongan A sulit didapat, soal
labu darah merah yang dijatah setiap pasien maksimal empat kantong.
Soal negara- negara lain melanyani
Thalasemia malam hari ( Inggris, sebab perawatan semakin baik maka usia harapan
hidupnya semakin tinggi dan para
penderitanya sudah banyak yang bekerja ), di Thailand, para militer diwajibkan
memonitor para anak-anak penderita Thalasemia, untuk diketahui jadwal
transfusinya, langsung tentara itu mengantar penderita thalasemia kalau sudah
tiba waktunya untuk transfusi darah.
Dan RSCM sendiri belum punya rumah
singgah Thalasemia, dan sering penderita Thalasemia dari Subang dan Kerawang
tinggal di emperan RSCM atau musholah dan bergabung dengan pemulung sekitar
RSCM untuk mengurangi waktu tempuh dan biaya perawatan.
23.00 Saat lampu di matikan, ada
yang tidak beres, La Ilahailalloh, La Ilahailalloh, La Ilahailalloh.
Kamis, 10 April 2014
03.50 Terbangun, kesiangan, sebab
Tyasnya harus masuk kerja jam tujuh pagi di Radiodalam.
Shalat tahajud, blender mengkudu,
buncis, tomat, langsung minum, makan sahur, dan secangkir kopi hangat.
04.15 Isi olie motor.
04.20 Berangkat menembus gelap
04.35 Shalat Shubuh di masjid depan
Kecamatan Cileungsi, masih sempat masbuk shalat Shubuh berjamaah saat jamaah
duduk atahiyat akhir.
04.40 Ramainya kendaraan yang
melintas di Cileungsi mengejar waktu.
05.00 Cibubur jembatan diatas jalan
tol Bogor Jakarta
05.25 Memasuki Terminal Kampung
Rambutan dari pintu belakang, Tyasnya minta naik metromini 509 jurusan pondok
indah di pintu depan saja.
05.35 Metromini kuning 509 sarat
penumpang sudah ada didepan mata, Tyas langsung naik.
05.45 Saya kembali ke pintu belakang
terminal Kampung Rambutan dan meninggalkan terminal untuk pulang.
Ternyata jalan belakang ini dikuasai
angkot merah 12 yang berjalan lambat dan berjumlah banyak sehingga macet
jadinya di jalan kecil ini.
06.00 Kelapa Dua Wetan.
06.30 Kranggan
06.55 Masuk Gandoang, mampir ke
masjid ujung awal desa Gandoang untuk shalat Dlhuha dua puluh rakaat.
07.00 Mengawali takbir shalat dlhuha
yang panjang
07.30 Shalat selesai, bertanya
dahulu bagaimana kabarnya pak Haji pemilik masjid ini, sebab telah tahu semenjak
kematian istrinya bulan puasa kemaren, pak haji sakit - sakitan melulu.
Menantu laki dari pak Haji yang
menerima ia berceritra jikalau pak haji dalam kondisi sakit berat, tidak bisa
lagi berdiri, disebabkan sang menantu laki-laki akan berangkat bekerja maka
disetujui nanti sore saya mengulang kunjungan sambil membawa tanaman
meringankan sakitnya.
08.00 Tiba di rumah.
08.10 Mulai mencari data apa saja
yang meringankan penyakit paru akibat merokok.
09.00 Mulai mencari rerumputan
bandotan
18.00 Saat akan kerumah pak
Jumat, 11 April 2014
05.00 Saatnya berlari bersama istri,
berlari terus menapak bumi, melintasi rumah besar yang sepi tak berarti, rumah
ini dibangun dengan tumbal nyawa satu orang tukang bangunannya meninggal saat
konstruksi kerena ke stroom listrik.
Rumah itu besar dan dibiarkan
terlantar, beberapa bayangan samar-samar tak nampak saja melintas dibalik
jendela di lantai dua, sudah pindah pak haji kata tukang ojeg itu menjelaskan,
pindah ke kota wisata, suatu kawasan hunian mahal di sudut kecamatan Cileungsi
juga, mungkin juga masuk kecamatan Gunung Putri.
Berlari- lari hingga keringat
membasahi kaos yang dikenakan.
07.00 Saat mengawali shalat Dlhuha,
sewaktu mandi memersihkan badan tadi terasa enak, semua lemak yang mengendap
telah larut dengan keringat.
07.40 Mengantar Yasin hingga BRI
Gandoang.
Di depan BRI Gandoang.
Yasin turun dan melanjutkan naik
angkot dan saya mengambil nomer antrian dapat antrian nomer 11, bank belum buka
antrian sudah nomer 11.
08.00 Bank BRI Gandoang baru dibuka
08.40 Nomer 11 - yang saya pegang
baru di panggil, di BRI hanya untuk menukar uang kecil nominal dua ribuan untuk
Fifi dan Yasin setiap pagi hendak sekolah.
21.00 Tyas datang dari indekosannya
di Radio Dalam Jakarta Selatan.
Sabtu, 12 April 2014
05.00 Pilihan terbaik pagi ini
adalah berlari- lari bersama istri membuang energi, gelap terasa lambat
beranjak dari peraduannya, tak ada cahaya yang menyinar, gelap masih melingkupi
tanpa leluasa menerpa dingin.
06.00 Saat pulang sempat memanen
belimbing wuluh dimana sipemilik pohon adalah jemaah pengajiannya istri.
Sudah dapat beberapa genggam
belimbing wuluh dan sambil berjalan pulang mulai dibicarakan mau dimasak apa
belimbing ini, sayur tempe dan belimbing wuluh sangat baik untuk kesehatan diusia
mendekati enam puluh tahun.
Minggu, 13 April 2014
08.39 Sambil membawa cangkul menuju
diujung jalan, dimana terlihat RT sebelah beberapa orang yang sedang bersiap-
siap kerja bhakti mengeraskan jalan.
09.00 Bangganya kerja bhakti ini
setiap ayunan cangkul yang di hujamkan, selalu menyebut Asmaul Husna, kerja wat
wet wat wet memindahkan kerikil ke dalam ember dan ada orang lain yang
mengangkat ember berkerikil tadi di curahkan ke pasir bercampur semen.
10.00 Keringat berhenti mengalir
saat angin sepoi sepoi bertiup perlahan.
Bisa dipastikan kerja bhakti ini
akan berakhir sebelum shalat dzhuhur.
13.42 Beberapa saat akan mengantar
Tyas ke Radio Dalam, hujan cukup lebat datang menyiram, hujan biarlah turun dan
saya memilih menunggu hujan reda sebab resiko macet akan di hadapi kalau berani
turun ke jalan.
Menunggu hujan reda sambil berbaring
melepas penat habis kerja bhakti mengeraskan permukaan jalan di rumah tetangga.
14.00 Bermotor mengantar Tyas, saat
hujan meredah.
14.20 Kemacetan Cileungsi sudah
terjadi sejak selepasnya Taman Buah Mekasari.
14.30 Didepan Kecamatan Cileungsi
hujan deras mulai turun, parkir sebentar motor sambil mengenakan plastik
pelindung hujan.
14.59 Tiba- tiba di kawasan Kranggan
sesudah Maal Kranggan yang disebut orang Cibubur Plaza, tiba-tiba saja ada
mobil bagus berwarna gelap melintas di sisi kanan yang ada genangan airnya, air
sembruat kencang kearah motor dan tiba- tiba saja motor hilang tenaganya dan
mati.
Mulai mendorong motor dibawah
rintikan hujan.
15.10 Mendorong motor sudah
mendekati masjid Al Mujahidin Kranggan sebelum RS Melia.
Mengapa tidak masuk masjid sekalian
untuk Ashar.
15.12 Masjid AlMujahidin, Cibubur,
Kranggan, celana panjang yang tersiram air jalanan cipratan sangat deras mobil
yang lewat tadi sekarang sambil berwudlhu ya dibilas.
15.23 Sudah terdengar adzan Ashar.
Shalat Ashar berjamaah.
15.25 Motor mau hidup, hidup terus hingga
hingga jalan Cibubur I, yang menghubungkan jalan Lapangan Tembak dengan jalan
Susu Indomilk.
Disini motor mati, ada bengkel,
langsung diolah dengan bengkelnya dan diganti busi dan cup busi nya, motor mau
hidup tetapi
tiga kali bolak balik di bengkel
yang sama dan akhirnya putuskan jalan terus mendorong motor hingga pertigaan
jalan raya Bogor dengan Indomilk.
16.00 Disini ada bengkel dekat rumah
makan 99 yang rasial, melihat motor saya
yang jelek langsung orang bengkel bilang ngak terima motor begini, terlalu
lazim untuk dimengerti, ya gak apa- apa.
Saat inilah Tyas memutuskan untuk
naik angkot menuju Pasar Rebo, takut kemalaman tiba di Radio Dalam tempat
indekosannya.
16.10 Saya masih mendorong motor di
iringi hujan merintik, sekarang sudah didepan Kantor Perdagangan di Ciracas.
16.50 Ada pasangan muda besama putri
dan istrinya yang mau berbaik hati mendorong motor hingga, kasian istri dan
putrimu kataku menolak dengan halus, sudahlah pak ayo saya bantu dorong,
akhirnya mator didorong dengan kaki kirinya, dan motor melesat cepat.
17.35 Tiba di banyak bengkel samping
pool Mayasari Bhakti, tapi bengkel disitu tidak terima.
17.40 Coba- coba motor dihidupkan
setelah ditolak bengkel berkali- kali, motor mau hidup, dan sebelum datang
matinya motor dikemudikan melintasi Yayasan Sudirman, Bunderan Mall Cijantung,
masuk jalan Kesehatan, Rumah Sakit Angkatan Darat, jembatan langsung masuk
bengkel.
18.05 Adzan Maghrib baru saja
terdenga saat saya didepan bengkel, istri sang pemilik bengkel mengatakan
bengkel udah tutup, ya ngak apa-apa, motor ini yang tahu seluk beluknya ya
bengkel sini, akhirnya sipemilik bengkel keluar terlihat ia mengenakan baju
koko hendak shalat maghrib agaknya, kenapa pakde, ia memanggil pakde kepada
saya, mogok sejak Ashar tadi, aduhhhh katanya, lebih dua puluh kilometer dari
sini, bisa jadi.
Begini saja pakde motor saya pakde
pakai, sekarang pakde shalat maghrib dahulu di musholah.
18.23 Shalat maghrib masbuk di
rakaat ke tiga.
18.50 Kembali ke bengkel,
memindahkan tas bawaan dan megicjar Tyas ke motor sipemilik bengkel yang
diijinkan untuk dikendarai.
19.00 Melaju kencang di ujung jalan
Simatupang menuju Pondok Indah.
19.50 Memasuki kawasan Margaguna,
malam berpijar lampu, lalu lintas lancar, hanya ingatan yang lupa dimana
rumahnya pak Suparman, mana Kimia Farma sebagai patokan, jalan perlahan-lahan,
sebab harus membaca semua bangunan di sisi kanan jalan, akhirnya dijumpa
7eleven yang di depannya ada Kimia Farma, belok kiri masuk Taman Radio Dalam,
jalan Delta Sari masuk ada jalanan turun dan belok, sampailah dirumah pak
Suparman.
20.00 Terlihat pak Suparman sedang
tidur-tiduran sambil bertelephon Hp bersuara keras.
Cukup terkejut pak Suparman melihat
saya didepan pintu, kemudian mulai melepas semua bawaan diatas motor termasuk
magicjar nya Tyas yang tadi di titipkan.
Tyas masuk dirumah ini sekitar jam
enam lebih seperempat saat maghib tadi sore.
20.53 Shalat Isya di rumah pak
Suparman.
Pak Suparman tidak mau diajak sholat
berjamaah sebab akan shalat isya
berjamaah jam dua pagi nanti bersama istri dan kedua anak putrinya.
21.00 Malam semakin larut dan
waktunya untuk mohon ijin pulang
21.05 Melintas di Margaguna
21.25 Melintas diujung jalan
Simatupang
Tiba- tiba bensin motor habis, tidak
sadar jikalau bensin diisi sedikit.
21.26 Mendorong motor hingga SPBU
dijalan Simatupang setela gedung menara Prabu.
22.00 SPBU Simatupang.
23.15 Masuk rumah, badan sakit semua
kerena terkena udara dingin dijalanan.
23.20 Masih ada soto saat makan
ditengah malam kerena laparnya.
Senen, 14 April 2014
00.14 Naik ke tempat tidur dengan
rasa ngantuk bersangatan.
06.40 Mengantar Yasin untuk Ujian
Nasional
12.40 Bermotor berdua bersama istri
untuk menuju bengkel dimana motor yang mogok kemaren di bengkelkan.
12.58 Di Kapung Sawah Cileungsi di
serang hujan bersangatan, hujan diiringi badai dengan hembusan angin yang kuat,
naik motor terasa goyang.
Masuk berteduh pada suatu bangunan
yang terbuka, tapi setelah di dalam baru tahu jikalau ini adalah bangunan jasa
pencucian mobil motor.
Selasa, 15 April 2014
03.30 Saat terbangun pagi hari,
untuk pertama kalinya dalam kehidupan, dengkul kaki sebelah kiri sakitnya
bersangatan, terpikirkan apakah ini akibat mengkonsumsi soto yang dibuat
dirumah, sejak dibuat di hari Minggu dua hari lalu, dibuat untuk menggembirakan
Tyas yang sedang berada dirumah setelah berhari-hari di indekosannya di kawasan
Radio Dalam, Jakarta Selatan.
Untuk mengerjakan shalat tahajud
saja sakitnya luar biasa, tapi paksakan saja.
04.28 Beberapa saat sebelum shalat
Shubuh, memetik daun Sirsak beberapa lembar dimasak bersama dua gelas air dan
dibiakan mendidih.
04.40 Setelah shalat Shubuh,
langsung meminum dingin rebusan daun sirsak, ada rasa enak sedikit di kaki,
langsung gunakan untuk berlari pagi.
05.00 Berlari pagi bersama istri,
rasa sakit di dengkul tidak terasa lagi, berlari untuk mencairkan endapan asam
urat di otot dengkul, berlari dengan semangat tinggi.
06.00 Saat masuk rumah, terpikrkan
untuk membuat jus sayur.
06.10 Untuk memenuhi syarat jus
sayur harus disertakan buah mengkudu, pohon mengkudu didepan rumah sudah sangat
jarang buahnya, mungkin saja kerena usianya sudah lewat 10 tahun menemani
menjaga kesehatan dirumah, sudah longok sana sini tetapi buah mengkudunya ngak
ada, ada pohon mengkudu kecil berbuah besar dua buah, itu sajalah yang di
manfaatkan.
06.30 Yasin yang sedang mengikuti
Ujian Negara minta diantar ke sekolah, tidak lama kemudian bermotor dengan
sepeda motor si pemilik bengkel yang kemaren sore sudah dibayar lunas uang
penggantinya.
Tukang ojeg di tikungan jalan itu
melihat bengong kok ganti motornya, motor rusak ada gangguan pengapiannya dan
ini pinjaman pemilik bengkel, jelas saya singkat, dan dia terlihat maklum
sambil menaikan alis kedua matanya.
Saat mengendarai motor ini terasa
ada gangguan perasaan ngak enak, sebab mengetahui jikalau motor ini berhutang
pajak, sipemilik tidak membayarkan pajak motor tahunannya, kata sipemilik
bengkel sudah dua tahun, sehingga terlintas dalam pikiran hari ini harus ke
Samsat Bogor mengurus pajak kendaraan dan sudah siap di denda berapapun juga
atas kesalahan tidak dibayarkan pajak kendaraan bermotor ini lebih dua tahun.
Betul-betul ngak enak melintas
dijalan raya dengan motor belum membayar pajak yang mana telah diketahui semua
serba berbiaya berkaitan dengan jalan, ya perbaikannya, ya perencanaannya, ya
pemeliharaannya.
06.48 Saat masuk rumah setelah
mengantar Yasin, langsung memberitahukan ke istri untuk bersiap ke Bogor ngurus
pajak kendaraan, jangan ditunda lagi, ngak enak memakai motornya.
07.00 Shalat Dlhuha duapuluh rakaat
09.40 Baru bisa secara pasti
berangkat ke Bogor setelah tertunda berkali-kali kerena harus masak nasi dan
lauk pauknya terlebih dahulu untuk Fifi yang akan ditinggalkan di rumah, Fifi
ke sekolahnya masuk siang, dan Yasin diperkirakan masuk rumah sebelum Dzhuhur
datang.
Jalan macet akibat rusaknya jalan di
Cileungsi
Rabu, 16 April 2014
11.00 Mendapatkan SMS dari bengkel
memberitahukan motor bisa di ambil.
11.30 Mulai persiapan untuk
melakukan jalan siang sebab bengkel itu tidak di jalan yang dilewati angkutan umum.
Tidak mungkin naik motor
berboncengan dengan istri dan nantinya istri pulangnya membawa motor sendiri,
sebab istri belum mahir sekali.
12.04 Adzan Dzhuhur dilanjutkan
shalat berjamaah
12.21 Fifi yang rencananya sehabis
shalat Dzhuhur akan berjalan bersama ke sekolah, ternyata ia berangkat terlebih
dahulu sebab ada tiga orang temannya datang menjemput.
Berjalan kaki melintasi jalan
setapak menuju jalan raya, banyak orang bertanya kok berjalan membawa helm,
motornya di bengkelin.
12.30 Tiba di jalan besar, angkot
tujuan Cileungsi lagi sepi, untuk membuat enak kaki yang lama tak berjalan ini,
jalan kaki dilanjutkan hingga batas akhir desa Gandoang.
12.45 Perempatan Cileungsi dan
mobil- mobil lagi berhenti kerena macet.
12.58 Angkot 121 jalur Cileungsi ke
Kampung Rambutan, penumpang tinggal seorang langsung berangkat.
13.30 Terminal Kampung Rambutan.
Hari sangat terik dan badan cukup
berkeringat, bus- bus yang saat keluar terminal ngetem sambil mencari penumpang
tujuan Bandung, Garut, Sumedang, Subang, terminalnya dimanaaaa tau.
Berjalan menyusuri trotoar dari
Terminal Kampung Rambutan menuju desa Gadong dimana bengkel berada, yang
namanya Trotoar yang diinjak ini, sangat menyedihkan, seharusnya pasal ini
termasuk pasal korupsi, korupsi nya kebijakan mengapa trotoar tidak dibangun,
uang fasilitas umum di kemanakan, besar pos gajih dari pada belanja
pembangunan, ngak malu- malunya berbohong dimata Allah SWT, sudah waktunya di
hapus pemerintahan yang ngak ngurusin kebutuhan dasar fasilitas kota, syukur
terkena banjir merupakan tamparan dari Allah SWT atas kebohonganmu memerintah
negeri ini.
Dan yang lebih bodoh lagi, dan ini
satu- satu nya terjadi di negara Indonesia, soalnya di negara lain tidak ada,
yaitu, sedang melintas di trotoar, ada talang air menjorok kearah jalan
letaknya empat meter dari muka jalan, berisikan air got diatas perbukitan di
dinding turap sebelah kiri ruas jalan Kampung Rambutan ke Pasar Rebo,
disiramkan airnya dan jatuh bebas muncrat mengenai pejalan kaki, si pejalan
kaki harus berhitung seberapa jauh ia harus menghindar memasuki badan jalan
umum yang padat lalu lintas keluar dari terminal. agar tidak terkena percikan
air got, ini cermin dari masyarakat yang tidak mau tahu, tapi you ( teringat
almarhum pak Cok Ngurah Mayun dosen Mekanika Teknik 1975 )
tidak mengerti apa arti jabatan yang
engkau pegang.
Seberapa kuatnya trotoar jalan yang
permukaanya di semen biasa diinjak beribu- ribu manusia mengejar bus setiap
harinya, sekarang ini hancur, cur, cur.
Malu- malu in tidak ada biaya untuk
itu, apakah memang tidak di anggarkan, apakah tidak diusulkan, apa arti wakil
rakyat jikalau tidak tahu masalah rakyat, baik yang dirinya menamakan dirinya
perisai pembela rakyat, omong kosong, penjual kebohongan.
Berjalan terus di pinggir jalan dari
Kampung Rambutan menuju Pasar Rebo, trotoar- trotoar yang di ambil alih
penggunannya oleh para pedagang, kemana Satpol PP nya.
Para penunggu bus yang berteduh di
kerindangan pohon kersen, kehausan kerena udara panas menerpa, ya cerminkanlah
atau wujudkanlah bahwa Negara Indonesia ini kaya raya dan mengayomi rakyatnya,
dengan cara memberikan fasilitas air minum gratis di sepanjang atau di titik
berkumpulnya rakyat menunggu datangnya bus angkutan untuk bepergian, seperti di
Pasar Rebo ini, air minum gratis, air minum gratis dari Negara RI untuk Rakyat
nya.
Walau hanya mampunya hanya memberi
seteguk air pemutus dahaga, rakyat saja bisa menilai seberapa besar kebaikanmu.
Melintas di depan Rumah Sakit Pasar
Rebo, berjumpa seorang bapak dengan istrinya yang berjalan perlahan memapa sang
suami yang sakit jantung dan habis
kontrol kesehatan jantungnya di RS Pasar Rebo.
" e e e Bapak ini dari mana kok
menenteng helm segala " disapa secara mendadak oleh istri bapak itu
bingung juga saya menjawabnya
" e ibu, habis kontrol
kesehatan ya, sakit jantung bapak ya bu, jangan lupa mengkonsumsi bubuk kayu
manis agar baik jantungnya bapak bu "
" Ya pak terima kasih "
Kemudian berpisah, bapak ibu itu
berjalan kearah fly over Pasar Rebo, dan saya menuju jalan Kesehatan.
Memasuki jalan Kesehatan, trotoar
pejalan kaki hilang semua, sepanjang jalan di gunakan untuk berjualan.
Anak-anak miskin berambut keriting
berjalan disisi jalan saat melintas di jalan kesehatan, disebabkan trotoar
tidak ada ia turun ke jalan, sekarang ada di hadapan saya, saya harus berhenti
agak ketengah jlan sambil memberi tanda kepada sepeda motor yang lewat agar
mengurangi kecepatannya.
13.45 Cukup panas hari ini sewaktu
tiba di bengkel, sepeda motor telah diletakan di sisi jalan siap di ambil,
langsung diuraikan pengeluarannya dan bayar, ganti spoul pusat pengapian, seal
knalpot, tambal bocor knalpot, tangki bensin bocor, CDI, lumayan banyak yang
harus dibayar.
14.00 Pulang motor sudah bisa
dikendarai lagi, pulang dalam keadaan mendung, suasana kawasan Cijantung yang
tadi nya cerah berangsur kelabu, motor- motor berlalu kencang menyalip motor
yang saya kendarai, jumlah kendaraan dilampu merah Cijantung depan mall sangat
banyak dan banyak diantaranya tidak taat lampu merah.
Dalam masyarakat yang begini,
konstruksi harus membentuk karakter, trotoar kalau pendek akan di naiki oleh
motor, trotoar di tinggikan, setinggi logika kalau motor naik atau turun akan
rusak as-arm nya.
Arahkan rakyat untuk berjalan kaki
dengan trotoar yang lebar dan berteduhan di titik tertentu saat hujan atau
panas menyengat, trotoar tidak dibuat sama tinggi, untuk mematahkan niat
pemotor yang akan naik untuk melintas.
14.20 Mendadak hujan cukup deras di
Ciracas
15.20 Shalat Ashar di masjid dalam
kompleks perumahan Kodam Jaya di Cibubur.
16.00 Melintas di Cibubur poin,
belum terjadi kemacetan yang parah.
16.44 Fly Over Cileungsi, lancar.
17.04 Saat memasuki gang Geboy
terlihat Fifi berlarian mengejar motor, rupanya Fifi sudah pulang, langsung
naik.
17.10 Masuk rumah.
Kamis, 17 April 2014
Memasuki puasa hari kamis dengan
ketenangan dan kesejukan, untuk pertama kalinya Yasin mau mengerjakan shalat
tahajud tanpa di suruh- suruh lagi, sebab jelas akan memasuki tahapan kehidupan
yang penuh ketidak pastian, oleh sebab itu harus di mohonkan kepada si Pemilik
Kehidupan sendiri, Allah SWT.
Hari ini saya merasa di pecat dari
kelompok PPP walau saya bukan simpatisan PPP, dan bukan orang PPP, sebab saya
tergolong orang yang tidak setuju, pemilu belum di gelar kok PPP sudah
berangkulan dengan Gerindra.
Dan umpama kata, dalam perjalanan
politiknya PPP bersebrangan dengan Gerindra, apakah PPP akan melenggang bebas
dengan dalih menjaga institusi partai, sehingga apa arti berpelukan dihadapan
berjuta- juta mata memandang antara PPP dengan Gerindra.
Dan sama pula artinya PPP tidak bisa
memegang amanah arti suatu persahabatan, atau nanti konsep amanah itu diplintir
dalam dunia politik tidak ada itu yang namanya sahabat sejati, kalau
menguntungkan ya sohib kalau tidak ngapain di pikirin.
begitu ya begitulah tapi jangan
begitu lho.
Dan hari ini saya melihat ketua PPP
seperti apa yang diuraikan di ayat 275 surah Al-Baqaroh, baik di akui maupun
tidak, kita lihat saja nanti di akhirat.
Tapi dari nama-nama yang diusung
menjadi RI I dan RI II, tidak ada yang
capable untuk membawa negara KRI menjadi yang terbaik di Asean.
Sejak Pemilu sepuluh tahun lalu
Indonesia telah turun grade persaingan globlanya apalagi lima tahun mendatang,
semakin turun, malahan sekarang harus ada suatu posisi kegagalan NKRI, gunanya
untuk merumuskan langkah strategis tindak keluar dari krisis, janganlah kita
berlari semua ke suatu jurusan maya, suatu negara yang berjalan mengikuti alur
waktu tapi tidak berbuat apa-apa untuk membawa negara ini bangkit.
Sebab negara kita ini mempunyai sakit
yang sejak lama tak tertanggulangi yaitu ancaman lapar, bangkitnya anthraks,
limpasan banjir akibat terbukanya tutupan hutan, bencana perubahan iklim,
ancaman tsunami volcano letusan anak krakatau yang mampu menenggelamkan Jakarta
setinggi satu meter dari lantai shalat masjid Cut Mutia.
Berbicaralah banyak-banyak mengelak
segala tuduhan menggerogoti kekayaan negara dengan keputusan sumir sehingga
menghasilkan keluaran yang tak sempurna, keluaran yang melahirkan masalah baru,
dan Jakarta punya ceritre.
17.15 Mencuci pakaian shalat yang
sudah kotor dengan perhitungan saat cucian selesai langsung tiba waktu buka
puasa.
17.56 Rencana berhasil, cucian
selesai saat adzan maghrib berkumandang.
21.30 Terjadi kesibukan dirumah
sebab Yasin akan berangkat besok menuju Jogjakarta, berombongan dengan seluruh
kelas tiga SMK Fatahila Cileungsi.
Jumat, 18 April 2014
10.45 Persiapan berangkat ke masjid
untuk shalat Jumat dalam waktu bersamaan Yasin juga akan ikut berangkat sampai
jalan raya Gandoang Jonggol, sekolah nya Yasin mengadakan study tour ke kota
Jogjakarta.
Tetapi ada hambatan akan berangkat
ke masjid motor viva nya mati lagi.
Berkali- kali di engkol dan pindah
motor, motor honda yang dipakai ke masjid sambil mengantar Yasin.
11.00 Motor melaju lancar dan
setibanya di pertigaan jalan sudah menanti tiga orang temannya Yasin yang juga
sama- sama akan ke Jogjakarta.
11.05 Saya masuk masjid dan Yasin
shalat Jumat di sekolahannya.
15.20 Hujan deras turun dengan
lebatnya.
17.05 Yasin sudah di Bandung.
17.07 Dapat SMS dari bengkel yang
menangani motor Viva, untuk di suruh narik chuknya dan coba hidupin, sudah di
coba tetap saja motor grem grem grem kalau di sela.
20.44 Mengakhiri menjahit sarung
robek seribu kerena udah rapuh tapi masih layak pakai.
Sabtu, 19 April 2014
09.00 Bermotor bertiga dengan Tyas
dan Fifi untuk menikmati kemacetan yang terjadi kerena banyaknya pengendara
mobil dan motor melintas di Cileungsi.
Selain itu untuk menumbuhkan
optimisme sebab kalau di rumah hanya
nonton televisi saja.
Sebegitu banyaknya kendaraan yang
tumpah di ruas jalan Cileungsi Gandoang, sehingga sangat sulit bermotor.
11.00 Tiba di Cibubur Plaza, dsini
tidak bisa lama sebab suasananya kurang mendukung.
11.20 Tiba di Giant Kranggan.
Minggu, 20 April 2014
05.00 Berlari pagi bersama istri dan
berlari terus untuk mencari kesehatan
route lari pagi ini menggunakan
route jauh, hingga pintu masuk GNI di dekat pasar Gandoang.
11.00 Urusan motor viva, sudah tiga
hari ini mogok, sekarang dibawa ke bengkel, dibantu tarik oleh tetangga.
Saat menarik motor sempat memacetkan
kendaraan, bus pariwisata besar masuk ke jalan kecil, susah bergerak.
Sampai di bengkel, bengkelnya tutup.
Motor di biarkan di bengkel
12.30 Sehabis shalat Dzhuhur
berjalan lagi ke bengkel, dan setibanya di bengkel, si tukang bengkel minta
bayaran seratus lima puluh ribu untuk menggulung dynamo pembangkit pengapian
motor, saya tidak lagi beruang, sehingga saya usulkan ke tukang bengkel biar
saya yang mencari tukang gulung dynamo,
14.30 Dapat tukang gulung dynamo dan
tutup istirahat di hari minggu.
Senen,21 April 2014
01.00 sudah ngak bisa tidur, tidak
ada makanan tersisa, cukup puas dengan segelas air putih.
02.00 Bangun untuk shalat dan
membaca Al-Quran.
03.00 Mulai makan sahur.
03.30 Menurunkan motor honda,
dipanaskan, sambil menunggu Tyas yang akan diantar pagi-pagi sebelum shubuh
menghindar macet
03.32 Berangkat bermotor sebelum
shubuh, sebab terlambat dari jam tujuh pagi honornya Tyas langsung dipotong
limabelas ribu rupiah.
Jalanan Gandoang - Cileungsi cukup
ramai juga orang yang melintas bermotor dengan kecepatan tinggi.
03.58 Tiba di Kranggan
04.24 Ujung jalan Kelapa Dua Wetan
04.32 Adzan Shubuh terdengar saat
tiba di kawasan terminal Kampung Rambutan.
04.35 Pintu masuk terminal bagian
belakang lansung di area pemberangkatan mobil Bandara Cengkareng.
04.36 Masjid terminal Kampung
Rambutan.
04.38 Shalat Shubuh berjamaah,
makmum shalat meluber ke teras.
04.50 Tyas masuk kedalam Kopaja
kuning
509 tujuan Pasar Jumat
Kembali ke tempat dimana motor di
parkir
04.55 Bermotor keluar dari terminal
Kampung Rambutan.
05.20 Sinar merah lampu belakang
mobil yang terjebak kemacetan di ruas Cibubur - Cililitan, menutup hamparan
seluas jalan raya.
06.05 Memasuki rumah, Yasin belum
datang juga dari studytour ke Jogjakarta.
07.00 Shalat Dlhuha dua puluh rakaat
07.40 Berjalan menuju kerumahnya pak
Waluyo sebab Spul motor yang mau diganti di pegang anaknya yang kemaren sore
sebelum hujan deras sempat ketemu dan diminta tolong untuk mencarikan tukang
gulung Dynamo spul motor.
Kemungkinan gagal mencari tukang
gulung spul motor kemaren sore, sebab terbukti pagi ini spul motor dikembalikan
ke saya
08.03 Masuk rumah lagi untuk
mengambil motor honda sebab akan mencari banyak alamat penggulung dynamo spul
motor yang berbeda.
08.10 Kemacetan terjadi di ruas
Gandoang - Tenggeulis, suatu kawasan yang banyak meminta nyawa dijalan berupa
kecelakaan lalu lintas.
09.00 Setelah bertanya kesana kemari
di jumpa toko penjual sparepart motor yang pagi itu banyak sekali yang beli,
rata-rata si pengusaha bengkel, yang sering di beli adalah ban dalam, busi
motor, lampu- lampu.
Yang antri banyak dan sipenjual
merangkap si pemilik melayani banyak pembeli, belum datang pembantu
penjualannya.
Selasa, 22 April 2014
00.30 Terbangun sebab ada benda
jatuh di dapur, tikus menjatuhkan kotak plastik tempat simpan kue.
Untuk mengundang rasa kantuk datang
lagi mulai memasukan pakaian kotor dalam
bak rendaman dan membersihkan dapur dan setelah itu tinggalkan untuk tidur
lagi.
Memasuki masa pensiunan tidak bisa
memperbaiki dapur, takut, takut pada marah Nya Allah SWT, Ya Allah hamba
mengharap rezeki dari Mu Ya Allah untuk memperbaiki dapur.
03.00 Terbangun untuk bersihkan diri
dilanjutkan berwudlu dan shalat tahajud
04.33 Shubuh datang.
05.00 Mencuci baju dalam jumlah
cukup mengeluarkan keringat, oleh-oleh Yasin dari studytour ke Jogjakarta
adalah pakaian kotor setumpuk.
07.00 Shalat Dlhuha dua puluh
rakaat.
10.20 Berjalan sejarak 900
meter mengambil motor di bengkel
11.00 Motor sudah bisa dijalankan
dan sekarang dikendarai ke SPBU Taman Buah Mekarsari untuk mengisi bensin.
12.04 Masuk rumah saat adzan Dzhuhur
berkumandang.
16.00 Hujan deras dan PLN mati
18.20 Shalat maghrib dalam keadaan
gelap
20.00 Saat tiba waktu makan, PLN
masih padam, jadi, makan malam dibawa ketemeraman lilin, cukuplah ke bahagiaan
itu miliknya Allah SWT, manusia hanya memanfaatkan sedikitt aja.
Rabu, 23 April 2014
05.15 Berlari pagi hari ini agak
beda, naik motor, sebab istri hendak mempermahir menaiki motor, di tempat lari
nanti, saya berlari dan istri yang mengendarai motor, untuk mengenal lebih
jauh, mana rem dan mana gas.
20.30 Lelah psycho sebab tidak mampu
menanggulangi tikus yang ada di dapur.
Kamis, 24 April 2014
10.46 Tiba di Mangga Dua Harco untuk
service 3 Komputer, dua komputer jinjing dan satu PC yang lama mati, terlihat
Iwan dan Yacob pegawai nya Andi Komputer sedang duduk bersila di depan kios,
sedang sarapan, dan kios komputernya yang masih tutup.
Kunci kios di pegang pak Andi
pemilik merangkap pimpinan organisasi kios, yang sekarang belum datang, saat
saya hubungi dengan Hp, pak Andi nya sedang dalam perjalanan menuju ke
Manggadua, sekarang keberadaanya di Pademangan.
11.00 Andi sipemilik kiosnya datang,
Iwan menerima kunci dan dibuka semua dinding- dinding dari rooling door itu.
Alat kerja sudah di siapkan dan
seterusnya Iwan mengerjakan tiga komputer sekali gus dengan menghubungkan ke
instalasi listrik.
Yang betul - betul mati adalah
komputer jinjing hitam dan PC.
12.00 Adzan Dzhuhur berkumandang,
saya dengan istri turun menggunakan lift dimana musholah berada
Jumat, 25 April 2014
05.05 Merasa badan sangat fit,
langsung berlari, sekarang mengambil arah sebaliknya, ibunya anak2 tidak ikut,
sebab mempersiapkan sarapannya anak-anak.
Melintas di hutan bambu pagi ini ada
sedikit was was kalau saja ada ular malam terlambat masuk rumah, untunnya tidak
ada.
05.25 Tiba di trak lari di kompleks
GNI dan berlari terus berlari.
Berlari untuk membakar kalori.
06.20 Masuk rumah dengan keringat
mengucur deras.
20.00 Ya Allah Biha Ya Allah Biha Ya
Allah bi Husnul Khotima
Fifi sakit
Sabtu, 26 April 2014
10.45 Terminal Kampung Rambutan,
memparkir motor seperti biasanya, kemudian menyebrangi terminal menuju halte
awal busway, kerena masih menyimpan kartu busway hanya kandungan uang
didalamnya tinggal enam ribu rupiah, dan harus di top up senilai dua puluh ribu
rupiah.
10.47 Top up kartu tiket busway
sehingga uang didalamnya bernilai dua puluh enam ribu rupiah.
10.49 Menunggu busway di antrian
pertama bersama istri, saat menunggu kedatangan busway yang paling lama, sudah
tiga kali bus bandara Cengkareng lewat di depan halte busway
11.45 Busway baru datang
14.30 Tiba di Harco Mangga Dua, yang
dijadikan sasaran tempat tujuan setelah berjalan cukup jauh dari halte busway
menuju Harco adalah musholah di basement Harco.
Setelah shalat Dzhuhur yang tertunda
dua jam lebih, naik ke lantai satu untuk reperasi printer terlebih dahulu,
kemudian naik ke lantai dua untuk memindahkan komputer yang sudah diinstal di
kios komputernya pak Andi, turun lagi ke bawah untuk mulai di tanamkan program
printer.
15.20 Shalat Ashar di basement Harco
Mangga dua, setelah itu makan di kantin Harco, di lantai basement, dengan
membeli lauk tempe orek dan kentang di sambal goreng di beri kuah sayur nangka
seharga lima ribu rupiah.
Mulai makan berdua bersama istri,
sebab nasi dan minumnya di bawa dari rumah.
Makan perlahan menikmati enaknya
makanan sehat dan murah di Harco Mangga Dua.
Kondisi udara buatan di Harco Mangga
Dua ini termasuk dingin, setelah makan badan terasa hangatnya, naik ke lantai
satu untuk memonitor instal program printer, dari printer yang dibawa dari
rumah diketemukan kerusakan pada
18.50 Terminal Kampung Rabutan
18.56
22.00 Masuk rumah
Minggu, 27 April2014
13.00 Bermotor bersama istri menuju
ke desa Pananggak antara kecamatan Cileungsi dan Jonggol untuk menjumpai
seorang bapak yang terusir dari rumahnya, yang mengusir anak dan istrinya,
dahulunya bapak ( 60 thn ) itu seorang karyawan sebuah PT di Bekasi, sampai ia
bisa membuat rumah dan setelah pensiun bapak itu terkena sakit menyerang
dengkul nya sehingga tidak bisa apa- apa, saat itulah ia di usir oleh anak dan
istrinya.
Saat bermotor dalam perjalanan lima
kilometer itu lancar, hanya bunyi knalpot motor yang lepas mur nya saja sedikit
menganggu, sebab menimbulkan suara berisik.
13.20 Setibanya di rumah bapak 60 thn
itu ia terbaring sebab pergelangan kaki kirinya keseleo.
Istri menyerahkan bingkisan bahan
makanan pokok kepada nya, suara yang indah terdengar dari wajah gembiranya
diantara sakit kakinya yang keseleo, yaitu kebetulan simpanan beras tinggal
satu genggam untuk satu kali masak, tapi semenjak keseleo kaki kiri dua hari
lalu ia tidak bisa masak lagi, sebab kaki - kakinya sudah terkena kaku dengkul
dan ditambah keseleo lagi.
Dari penuturan bapak itu, semenjak
pertemuan dengan saya di hari Senin 7 April 2014 seminggu sebelum Yasin ujian
Negara, ia rajin meminum rebusan daun sukun kering, daun jati dan daun Andong
yang memang ada semua daun itu disekitar rumahnya, dan dia sangat senang dapat
rumus minuman itu yang selanjutnya ia rebus sendiri, air kencingnya lancar, dan
hari ini ia terlihat sangat sehat, hanya kaki kiri keseleo.
Senen, 28 April 2014
01.50 Sudah ngak bisa tidur
terbayang tersiksanya Tyas jikalau hari senen datang terlambat, apalagi banyak
hal yang harus diselesaikan, bangun untuk shalat.
01.55 Setelah semua terisi air untuk
menghadapi pekerjaan yang numpuk
01.58 Mempersiapkan jus sayur
terdiri dari buah mengkudu, buncis, tomat, wortel, terong ungu, persiapan cukup
lama.
02.00 Masih mempersiapkan wortelnya.
02.30 Blender jus sayur, peras dan
minum, minum gelas pertama segarnya menentramkan dan disusul gelas ke dua, dan
gelas ketiga saat akan berangkat mengantar Tyas.
02.35 Bersihkan badan
02.40 Mengawali takbir shalat
tahajud.
03.15 Makan sahur untuk puasa hari
Senen.
03.20 Tiba- tiba datang ngantuknya
luar biasa, tidur dahulu sebentar.
03.50 Persiapan berangkat mengantar
Tyas
03.56 Motor honda kecil pendatang
baru kok terasa ngak enak di awal mengendarainya, periksa ban, ternyata kempes
ban depan, mau berangkat ban motor kempes di malam sebelum shubuh datang.
04.00 Menggunakan motor biasanya
yang sejak kemaren pulang dari Mangga Dua putus lampu- lampu nya.
Jadilah bermotor gelap bersangatan,
keluar rumah langsung potong jalan lewan jalan kampung yang tak berpenarangan,
susah membedakan mana jalan dan mana semak- semak.
Pepohonan pada berbaris
menghalangi, tapi bisa menghindar dari
bantuan cahaya langit di waktu shubuh, mengendarai motor yak berlampu sama
sekali, takut menabrak pohon. akhirnya ketemu juga jalan besar Cileungsi -
Jonggol.
Motor dipacu mengejar waktu.
04.20 Melintasi Cikeas
04.22 Melintasi Kranggan
04.40 Shalat Shubuh di masjid Ibadur
Rahman Kelapa Dua Wetan.
04.56 Terminal Kampung Rambutan,
bermotor tak menyalakan lampu masuk terminal dilihatin dengan petugas.
05.00 Masih menunggu kopaja 509
lewat didepan pintu keluar terminal
05.16 Keluar dari Terminal setelah
Tyas naik 509 Pasar Jumat.
'Bermotor perlahan- lahan sebab
jalanan kecil belakang terminal ramai sekali.
05.30 Saat melintas di Arundina pagi
ini, teringat bengkel yang pernah mengatasi pecah nya tabung mesin motor ini
sampai olie nya muncrat, pagi ini sengaja menuju kesana.
05.31 Tiba di bengkel yang masih
tutup itu suasana temeraman pagi masih menyisahkan gelapnya malam, motor
dikunci dan di tinggalkan menuju kompleks pendidikan Islam Al- Maruf jalan
lapangan tembak, Cibubur.
Para petugas menyapu halaman yang
luas dan memasuki tempat wudhu, kamar-kamar kecil sedang di bersihkan, dan
dimatikan lampunya, sehingga salah masuk ke bagian tempat berwudlhu wanita,
pagi hari itu sepi tidak ada orang, tetapi setelah mengetahui untuk wanita ya
mundur dan masuk ke ruang disampingnya.
Setelah berwudhlu memasuki masjid
dan membaca Al-Quran.
06.00 Saat jam besar di dalam masjid
itu berbunyi enam kali, sedang membaca Al-Quran dan tidak memperhatikan
perubahan pagi menjadi siang.
06.31 Waktu Dlhuha, shalat Dlhuha
dua puluh rakaat, di masjid, luas dan khidmat, kalau dirumah shalatnya
berdampingan dengan buku- buku dan dos tempat simpan barang komputer, sekarang
shalatnya lega amat.
07.00 Saat menyelesaikan shalat
dlhuha, tiba- tiba saja seratus anak sekolahan memenuhi ruang dalam masjid,
suasana riuh dan agaknya ada mata pelajaran yang dilaksanakan di dalam masjid.
07.02 Berjalan keluar kompleks
pendidikan Al-Maruf menuju motor yang diparkir didepan bengkel yang masih
tutup.
07.30 Saat diingat-ingat sewaktu
motor ini ngadat mesinnya di hari Minggu 14 April 2014 sore mengantarkan Tyas
masuk indekosannya, pernah melewati bengkel yang ramai, ternyata dekat dari
sini.
Bermotor menuju bengkel yang lain
yang diperkirakan sudah buka.
Akhirnya tiba di bengkel itu yang
masih terbuka satu bila penutup dinding merangkap pintu depan bengkel.
Ada seorang bapak yang datang
terlebih dahulu satu detik dari kedatangan saya di bengkel, akhirnya motor bapak
itu yang dikerjakan terlebih dahulu.
08.30 Motor mulai di tangani setelah
salah satu teknisi bengkel datang, beda sekali dengan bengkel yang lain,
bengkel yang ini sebab permasalahan di telusuri.
Lampu motor menyala semua
Tidak dirasakan dari knalpot motor
keluar asap putih menandakan ada pembakaran olie, berarti harus secepat nya di
perbaiki ring shecher nya.
10.00 Keluar dari bengkel.
11.30 Masuk rumah tapi saat iseng
menyalakan lampu sein kanan lho kok padam lagi.
Selasa, 29 April 2014
02.00 Sudah tidak bisa tidur,
mengapa tidak sholat dan membaca Al-Quran, dari pertanyaan ini secepatnya
bangun dan mulai mempersiapkan kehidupan, masalah air harus di beresin dahulu,
sarung-sarung dan pakaian kotor yang dipakai ke bengkel kemaren dan penggunaan sebelumnya
mulai direndam.
03.00 Mengawali shalat Tahajud dan
dilanjutkan membaca Al-Quran.
03.56 Rasa mengantuk yang
bersangatan datang, ini berarti harus tidur.
04.33 Adzan Shubuh berkumandang dan
kerjakan shalat.
Sarapannya satu piring kacang hijau
hambar dan setengah roti terigu ekspres.
05.00 Mulai cucian baju yang
berhari- hari numpuk sekarang di kerjakan.
09.30 Tiba di Kampung Rambutan,
suasana terminal sedikit sepi, setelah mengunci motor, berjalan menuju halte
busway, menyebrang terminal.
09.40 Busway datang tetapi penumpang
banyak yang mau naik sehingga dibiarkan lewat, tapi ada untungnya, dapat
antrian paling depan sehingga harapan mendapatkan tempat duduk semakin besar
09.50 Busway datang dan masuk dan
dapat tempat duduk.
10.30 Tiba di PMI Kramat untuk donor
darah, langsung isi formulir dan di masukan datanya ke komputer dan ditolak,
sebab belum waktunya, terlalu maju empat hari, sistim tidak menerima.
10.57 Di halte Busway lagi untuk
perjalanan pulang.
11.30 Halte Jatinegara
12.00 Halte Bidara Cina, disini
turun untuk menunggu busway tujuan Kampung Rambutan.
Menunggu cukup lama, kembali lagi ke
Kampung Melayu.
12.40 Busway datang langsung penuh
dan berangkat menuju Kampung Rambutan
13.30 Shalat Dzhuhur di masjid
Terminal Kampung Rambutan
14.15 Tiba di bengkel yang kemaren
pagi di datangi untuk membentulkan lampu motor.
Datang dengan sudah ada 6 motor yang
antri untuk di bengkeli.
14.17 Istri menunjuk warung makan
tegal lambang kesederhanaan untuk makan siang
14.40 Kembali ke bengkel untuk
melihat antrian motor yang di tangani.
15.00 Adzan Ashar terdengar, bengkel
di tinggal untuk shalat Ashar.
15.30 Kembali lagi ke bengkel
15.40 Motor mulai di tangani.
16.50 Motor sudah siap, bayar biaya
bengkel dan hujan turun, kerena gembira, rintikan hujan turun tidak di
hiraukan.
Motor berjalan biasa saja sebab
jalan nya sempit, hanya 200 m sebelum pertigaan depan Al Azhar Cibubur yang
macet, motor ngadat mesinnya, hujan tetap turun, di engkol berkali- kali motor
tetap diam, akhirnya putuskan untuk balik lagi ke bengkel.
Sedang mendorong motor ada dua orang
remaja yang mau mendorong motor dari belakang dengan motornya.
Saya dan istri naik dahulu di motor
yang mati mesin ini dan mulai di dorong dengan motor di belakang menggunakan
kaki kirinya, motor berjalan cukup cepat, lama juga untuk mencapai bengkel tadi
berarti cukup jauh juga berangkat dari bengkel.
17.20 Mendung dan hujan mempercepat
redupnya suasana sore, bengkel akhirnya di dapat, bengkel sudah siap-siap
tutup, dan motor langsung di tangani, berbagai upaya di coba oleh teknisi
bengkel, pengapian ada, dibersihkan karburatornya, dan di cabut Qprox nya mesin
hidup, tetapi meraung- raung, matikan dan di buka lagi pengatur gasnya, dan
diputuskan untuk di ganti pegangan pemutar gas, cari sparepart, ada yang mirip,
itu yang di akali.
17.50 Adzan Maghrib, Shalat di
musholah sewaktu shalat Ashar tadi.
18.15 Kembali lagi ke Bengkel, motor
sedang di cari penyebab Qprox kok mesin mati.
18.30 Motor siap, bayar lagi biaya
bengkel dan berangkat pulang.
Motor lancar, lampu terang dan
rintik hujan masih turun doa shalawat di baca terus.
18.45 Isi premium di SPBU Cibubur
Pramuka.
18.59 Melintas di Kranggan
19.20 Cileungsi
19.35 Masuk rumah.
Rabu, 30 April 2014
05.00 Bermotor sendirian di pagi
hari sebab lauknya anak-anak udah habis, motor sudah normal dan berlampu.
05.20 Tiba di pasar, harga ayam
masih tinggi, tidak jadi beli ayam, sehingga yang dibeli pagi hari ini cukup
sederhana saja yaitu tauge satu kilogram, tahu 3 bungkus dan tempe dan ikan
cuwek besar 2 buah langsung minta
dipotong, dan bumbu pepes.
06.30 Tiba di rumah istri langsung
mengolahnya.
06.33 Shalat Dlhuha dua puluh rakaat
untuk menghadapi kehidupan yang sangat menggigit.
Allah SWT Yang Maha Penyayang tidak
mungkin tidak menolong.
1 ulasan:
What do you need to know about a casino and how do - JTG Hub
What are the advantages 태백 출장샵 of a casino? The most 영주 출장샵 important feature is that 구리 출장샵 you can quickly and easily play slots and table games on the 하남 출장샵 go! How can 이천 출장샵
Catat Ulasan