selamat berjumpa semoga tidak marah-marah

Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu diri sendiri sedang mereka tidak sadar. (QS. 2:9)

In trying to deceive GOD and those who believe, they only deceive themselves without perceiving


Ahad, Julai 22, 2012

Menyemarakan pemilihan RW


Jumat, 1 Juni 2012/3-30

Bangun dengan kepala sedikit pusing, langsung saja ambil kentang satu butir di kupas dan dimakan seperti makan buah, jangan ditambahin apa2.

Perasaan sedikit baikan, langsung kerjakan serangkaian shalat dan ngaji hingga waktu shalat shubuh mendatang,
Kegagalan hafalan surah Al-Sajjadah di ayat ke 6 sehingga saat shalat shubuh tadi pembacaan surah-surah Al-Qurannya di pindahkan, sudah hilang pula kesempatan sujud sajjadah di rakaat pertama.


Kegagalan bacaan tadi apa disebabkan pusing kepala sedikit itu ya?, yang jelas kurang hafal lah.
Setelah shubuhan meramu jus sayur terdiri: mengkudu, wortel, terong ungu, buncis, timun dikit, daun srikaya satu lembar dan daun kumis kucing agak banyak, setelah minum tiga gelas jus sayur tersebut, badan terasa enak sekali, cucian baju langsung sikat. 
09.00 mulai menghidupkan motor untuk mengurus pengiriman uang bekal hidup dua anak di Makasar dan Denpasar,
seperti dugaan sebelumnya saat ( 10.00 )
memasuki BTPN Cab Cileungsi ramainya bukan main, dapat nomer antrian 106, kemudian tinggalkan BTPN menuju Bank Mandiri Cikeas, disinipun penuh antrian, keluar dari bank sebab masih punya harapan di Bank Mandiri Kranggan, sejarak 2 km dari  Cikeas, dan disana dapat antrian ke delapan saat waktu menunjukan 10.45, mulai dilayani sekitar jam 11.15
Menuju masjid di Ciberieum Cileungsi untuk Shalat Jumat, sementara istri menunggu di BTPN Cileungsi.
12.30 memasuki BTPN dan didalamnya masih ada antrian 10 ibu-ibu dan 2 bapak.
13.00 memasuki Bank Muamalat cabang Cileungsi untuk menyampaikan santunan anak yatim NTT Kabupaten TTS
14.00 memasuki Giant Metland untuk mencari lauk kesukaan Yasin, yaitu Ayam. 
15.00 tiba di rumah.

Sabtu, 2 Juni 2012/4- 1



Minggu, 3 Juni 2012/4-2

Hari ke dua setelah 4 bulan pensiun mengikuti pemilihan ketua RW 8 desa Gandoang Kecamatan Cileungsi.
05.00 Hari masih pagi benar, motor agak tersendat saat dijalankan, berdua dengan istri menuju kepasar.
Gelap panorama pagi terbiaskan embun yang hendak melayang, sebab suhu semakin naik, pantul kemerahan kaki langit bertabir udara pagi yang masih gelap.

Pasar yang di datangi pun masih bertabur lampu listrik dengan sistim kabel sembarangan, bentuk korupsi internal yang tidak dilacak bertahun- tahun, kerena pintarnya bangsaku dengan merekayasa energi nasional.










Pasar pagi masih bertabur lampu listrik 

07.00 rumah
07.30 dlhuhaan ngaji
08.00 menuju lapangan tempat pemilihan RW diselenggarakan.







08.30 acara pembukaan dengan pidato sambutan dan pemberian piagam penghargaan untuk penyusunan laporan pertangungan jawab kepengurusan RT, dari RT 01 - RT 10. 
Terbaca terdapat 8 calon dengan dua orang calon yang tidak muncul.
Duduk dikursi para calon RW adalah penghomatan suatu prosedure kejujuran dan keterbukaan, bahwa ada nama para calon dipasang di billboard dan ada wujud orang dari nama- nama itu. 
Ada suatu hakekat yang dirasakan adalah kemuliaan suara dari hak pemilih, mereka yang memilih dengan suara hatinya, sesaat saya melihat diri saya, rasa nya tidak ada sesuatu yang sangat dibanggakan dari diri saya sehingga apapun hasilnya tidak menjadi  pemikiran.
Dalam penyelenggaraan satu pemilih satu suara sangat terbukti bahwa keberadaan satu manusia pemilih sangat berharga.
Tepat sekiranya dikatakan bahwa suara hati pemilih lebih dekat pada suara Tuhan.
Sebelum Zhuhur datang, mulai berjalan meninggalkan tempat pemilihan RW dan menyakini suara terbanyak di RW lama.
Kepada pemilih warga RW 8 Kelurahan Gandoang yang telah mempercayakan hak suaranya kepada saya, dan tidak menang, saya dan istri dan anak- anak mengucapkan terima kasih atas kepercayaannya.
 Hari beranjak sore, ditelinga masih terngiang nomer lima ( nomer pencalonan RW atas nama saya ) terpanggil sesekali menyusul nomer satu yang jauh mendahului, kehidupan masih berlangsung tanpa terpengaruh hasil pemilihan, sesayup kumandang lagu sunda dengan serulingnya dikejauhan mengalun sunyi, suara ibu yang menenangkan bayinya, embikan kambing yang merasa haus, hentakan palu memukul kayu.
Sebelum sore mengikat kuat, menyempatkan ber olah raga jalan kaki bersama istri, berjalan melintas desa Mampir dan memasuki Grand perumahan dekat kandang sapi, sesaat terlupakan beberapa pandangan mata yang seperti mimpi, mendadak bertemu banyak orang saat pemilihan RW tadi pagi, berjalan terus bersama istri,  setelah penat berolahraga masuk kembali kekompleks perumahan dan banyak yang memberi selamat atas kedudukan nomer dua pencalonan RW tadi pagi.
Diawal malam sesudah shalat Isya bersilaturahmi bersama istri dan Fifi  kepada warga yang secara jelas
telah menconteng gambar nomer lima, pemilihan RW tadi pagi.



Persiapan tempat pemungutan suara




Para pemilih sebelum memanfaatkan hak suara nya




Saat istri ikut mempersiapkan sesuatunya




Para pemilik hak suara yang mendatangi tenda pemilihan RW





Beberapa warga terpilih sebagai calon RW 08 Kelurahan Desa Gandoang Cileungsi Bogor




Pemilik hak suara mengisi buku absen dari masing-masing RT nya




Penentuan ketua RW dengan memberi tanda pada gambar calon di mulai tanpa ada tekanan




Data adminstrasi yang akurat untuk mempermudah verifikasi atas sanggahan apabila terjadi.





Selasa,5 Juni 2012/4

Sudah sejak pagi kucing rumah yang diberi nama Bontek  tidak pulang, terlintas bayangan sedih seandainya harus lagi melakukan prosesi penguburan bontek yang diketemukan menggeletak dijalan, mohon pada Allah SWT supaya peristiwa itu tidak terjadi.








Rabu, 6 Juni 2012/4
Sudah dua hari ini kucing "Bontek" tidak pulang, tapi sekitar jam 09.00 kucing itu datang.
09.30 menurunkan sepeda yang sudah karatan untuk diperbaiki, sebab pak Rosa menyetujui untuk membongkar sepeda, sepeda itu sangat aktif saat Yasin masin TK, sekarang Yasin sudah kelas satu SMK 
Menjelang Dzuhur membongkar sepeda selesai, rencana akan dibelikan bagian sepeda yang rusak.
20.00 hujan deras turun.






Kamis, 7 Juni 2012/4
Terbangun jam 02.15 tidur sangat pulasnya, pengaruh hujan, diluar memang dingin, satu gelas air minum untuk memerangi udara dingin.
Keluar rumah untuk Ronda jaga malam, sambil membekali diri pipa besi bengkok bekas stang sepeda motor, untuk membunyikan tiang,  memang hari ini jadwalnya, jumpa pak Dahlan teman jaga malam, dengan bersenjatakan tongkat pendek.
02.30 keliling kompleks
04.00 makan sahur
04.32 Shalat Shubuh.











Jumat, 8 Juni 2012/4-7
Sudah sejak pagi persiapan untuk bermotor dengan istri, rencananya mau shalat Jumat ditempat berbeda dan ke Lottemart - Ciputat.
09.56 saat melintas di depan Kementerian Perdagangan Ciracas, mengingatkan istri jikalau di titik ini kemaren sore ada kecelakaan lalu lintas, terjatuh dari motor sebab tersenggol motor lain, dan sikorban di lindas oleh bus tiga perempat kampung rambutan cibinong, meninggal.
10.00 tiba di Bank Muamalat kompleks pendidikan yayasan sudirman Cijantung untuk menyantuni Yatim dan Taman pendidikan di NTT-TTS
10.40 saat melintas di Pasar Jumat, keramaiannya sederhana saja.
10.45 memasuki Lottemart Ciputat yang sudah berbenah menyambut musim belanja Ramadhan beberapa hari kedepan.
Langsung menuju gerai ikan, sementara istri melihat- lihat elektronik, niatnya akan mengganti telephon rumah yang rusak.
Ikan tongkol masih ada, lansung ambil dua ekor, sebab kalau ke sini siang setelah Jumatan, ikan ini habis,  ikan selar, ikan kecil kecil yang enak kalau digoreng tanpa tambahan apa-apa, ikan kembung como beli 800 gram saja untuk mengejar harga sekitar duapuluh ribuan, ikan patin besar seberat 1000 gram, ikan sebelah, ikan ayam-ayam yang selalu ngak kelupaan.
Keluar dari Lottemart secepatnya sebab akan Jumatan.
Shalat Jumatan di ujung jalan Fatmawati, dengan jumlah jemaah yang banyak.
12.35 bermotor melintas Simatupang
13.00 di ujung Penganten Ali Ciracas didepan Kemen Sosial Panti Jompo, berhenti untuk makan siang dengan lauk bakso bulatan besar dan mie ayam, nasi membawa sendiri dari rumah.
Dimakan berdua dengan istri dan minumannya juga bawa air putih dari rumah yang dimasukan dalam botol aqua 600 gram.
Cukup lezat sih, walau nasi di satu tempat plastik itu di bagi dua dengan istri, udara siang itu menambah badan berkeringat.
Datang ibu-ibu bertiga masing-masing membawa seorang bayi dalam gendongan, sederhana, ingin makan siang dengan sederhana juga, mereka duduk memenuhi satu meja tanpa melepas gendongan bayinya masing- masing, dan yang dipesan adalah bakso juga.
Bedanya dengan saya dan istri, mereka tidak membawa nasi.
Istri juga teringat saat anak kedua Tyas yang kini kuliah di Denpasar Bali, saat di gendong sambil makan siang di Kudamati, kota  Ambon Desember 1988, dimana Aswan 2 tahun yang sekarang masih kuliah di kedokteran UNHAS Makassar masih nakal- nakalnya. 
14.30 masuk rumah, dimana Fifi dan Yasin ada didalam sedang melihat TV.
Cukup melelahkan perjalanan sejauh ini.






  
Sabtu, 9 Juni 2012/4
Menjelang pagi hujan masih turun merintik, saat pintu dibuka setelah Shubuhan, menyerbak udara sejuk basah dari luar, hujan pun masih merintik.




Minggu, 10 Juni 2012/4
Perjalanan pagi  06.30  bermotor dengan istri menuju pasar Kecamatan, masih sempat menjumpai pedagang sayuran yang orang pesantren, dari sana terbeli wortel, terong, tomat, buncis masing2 dua kilogram.
 Dan belanja lainnya, termasuk semua bawang, dan asem.





08.00 masuk rumah dan terlihat orang- orang se Rt mulai kerja bhakti.
Dirumah yang dikejar dahulu adalah makan pagi dengan lauk ikan patin di gulai asam belimbing.
Sambil membawa cangkul mulai keluar rumah, mencari dimana lokasi kerja bhakti, ternyata yang dikerjakan adalah memperbaiki pos ronda dibelakang rumah,
Cangkul itu sangat berperan saat mengaduk semen dengan pasir untuk membuat umpak pelindung tiang kayu yang dimakan rayap.
11.46 Adzan Dzuhur terdengar, pulang dahulu untuk shalat berjamaah dengan anak dan istri, setelah itu sekitar jam 12.30 balik ke pos yang sedang diperbaiki, ternyata yang bekerja tinggal pak Trisno sendirian.
14.00 mulai memaku bilah- bilah bambu untuk dijadikan hamparan pengganti tripleks yang sebelumnya digunakan sebagai lantainya.
 




Senen, 11 Juni 2012/4

03.40 sakit bersangatan saat hendak buang air besar, terjadi pengerasan, sakit sekali, di bantu dengan dibuatkan jus tomat, agak lama bereaksinya, perut digosok minyak tawon oleh istri, setelah itu terjadi dorongan hendak kebelakang dan blus keluar, lega rasanya, shalat tahajud waktunya tinggal lima menit, setelah shubuhan lelah rasanya dan tertidur.
10.00 Saat rumah telah ditinggal pergi anak anak yang sekolah, ibunya juga sebagai komite sekolah ikut berangkat ke SD nya Fifi, untuk memberi sambutan pada acara peringatan Isra Miraj se SD Gandoang.
Tiba- tiba saja di kamar mandi yang sengaja di gelapkan lampu penerangannya, ada seseorang berdiri, ternyata adik istri datang
dari Makassar.
Ia menginap dirumah temannya di Cibubur, dan di Jakarta sejak hari Sabtu, Selasa besok pulang, urusan bisnis katanya.
11.00 goreng pisang dan hangus sebab tidak memperhatikan waktu, sehingga menghitam, tapi ya dimakan juga.
Ilham disini sebentar saja, sekitar jam 14.00 Ilham kembali ke Cibubur untuk mengurus tiket penerbangan besok hari ke Makassar.
 
Selasa, 12 Juni 2012/4


Rabu, 13 Juni 2012/4

Sesuatu yang harus dialami, dalam setiap tahap kehidupan, sore hari setelah shalat maghrib, istri mengalami kesulitan bernafas, secepatnya diberi air minum oleh Astari, dan agak redah, jam 19.00 saya membuatkan jus kacang ijo dan kedelai, ditambahi kayu manis, tiga jenis makanan ini akan membantu kesehatan jantung istri.

Kamis, 14 Juni 2012/4

Ngak bisa tidur, jam 01.30 terbangun, semua sedang tidur, menggosok lantai yang mulai licin, shalat, dan membaca Al-Quran cukup lama hingga jam 03.00 mulai masuk dapur untuk membuat sayur untuk makan sahur, sayur itu sederhana saja, wortel diiris kecil, buncis juga, daun saledri dipotong kecil, ditambah tomat,  tumis bawang putih dan merah dan masukan sayurannya tanpa ditambah apa- apa, angkat, makan sahur dimulai, dan istri dibangunkan untuk ikut makan.
Shalat lagi dan jam 04.00 datang ngantuknya bersangatan, baru tidur sepuluh menit terasa di jantung dada kiri ada sesuatu yang sakit sebesar satu titik kecil.
Terbangun lagi, dan jam 04.35 adzan shubuh berkumandang, dan setelah itu kantuk pun datang lagi.

10.20 dapat SMS Dari Tyas jikalau kakaknya
istri sedang menuju ke Bandung dari Makassar lewat Cengkareng.
Menginap di hotel Ibis Bandung




   
Jumat, 15 Juni 2012/4-14

Perjalanan yang di rahmati
Betul betul sesuatu yang terjaga dan terawasi serta terlindungi, sekitar jam 08.00 berangkat dari rumah bersama istri dengan niat shalat Jumat di masjid mana se jumpanya, motor dihidupkan tidak masalah, hanya setelah dinaiki mesinnya langsung merendah mau mati, kecilkan gas nya mesin hidup lagi, di depan sekolahnya Fifi SDN Gandoang malahan motor mesinnya lemah, saya pikir bermasalah, ternyata tetap hidup dan mau naik lagi putaran mesinnya, motor bisa dinaiki tapi sepanjang jalan batuk- batuk.

Melintas di Permata Cibubur yang di Cileungsi, agak sepi, dan motor tetap tidak mau kencang jalannya, akhirnya masuk bengkel di samping BTPN bank nya para pensiunan cabang Cileungsi.
Montir bengkel hanya seorang sehingga ia tidak bisa menangani motor saya, sementara istri mefoto copy Ktp saya untuk syarat penarikan uang di BTPN.

Masuk BTPN dan mendapat antrian nomer dua, sebab bank dalam keadaan sepi, setelah urusan bank selesai, kembali ke bengkel, dan salah seorang staf bank BTPN mencoba menolong permasalahan motor, saya ceritrakan jikalau motor sedang berjalan di masukan ke persnelling dua atau tiga mesinnya ngak mau mengangkat.
Ia berteriak memanggil seorang mekanik bengkel, dan motor dicobanya, dia menyimpulkan cukup berat masalahnya dan yang akhli mekaniknya tidak datang.

Motor tetap bisa berjalan bergoncengan dengan istri dan mesin sesekali berbatuk- batuk, masuk ke bank Muamalat untuk menyantuni anak Yatim dan pendidikannya di NTT TTS, motor dikendarai menuju arah Permata Cibubur Cileungsi sebab tadi sempat melihat ada bengkel yang sepi pengunjungnya, tapi apa nyatanya setelah saya kesana, dapat antrian nomer limabelas.

Motor tetap dikemudikan menuju jalan utama Cileungsi - Gandoang.
Kalau belok kekanan menuju pulang, berarti permasalahan motor dan shalat jumat di masjid yang belum pernah dikunjungi batal, ah jangan ah, motor belok kekiri, melintasi Flyover Cileungsi, motor tidak ada masalah, batuk- batuk sih masih terjadi, akan menyalip angkot didepan kecamatan Cileungsi juga ngak bisa, angkot sengaja jalan pelan menunggu penumpang.

Sebelum jumpa pertigaan Cikeas pak SBY, ada bengkel motor yang pernah menangani motor ini juga, tapi pagi ini bengkel itu sudah ada pelanggannya yang bermasalah juga motornya, okey, melintas pertigaan Cikeas dan sesudahnya juga ada bengkel yang sering jadi langganan, juga penuh dengan pelanggan.

Masuk bengkel di Kranggan sebelum lampu merah, aduh pak, montirnya ngak datang, berjalan terus dengan motor yang bermasalah, setibanya di pertigaan Cibubur lama dengan jalan Jakarta Bogor, ada bengkel yang sering di datangi, dan ada seorang mekaniknya yang nganggur, memang lain, kalau masuk bengkel dengan mesin motor mati, dengan mesin motor hidup.

Mekanik bengkel bertanya dari jarak lima meteren terhalang motor- motor yang diparkir menunggu penanganan, saya memberi kode dengan telapak tangan mengikuti laju kendaraan dan tiba- tiba berhenti dan jalan lagi dan berhenti lagi.

Ia cukup mengerti, motor yang lain di pinggirkan dan motor saya langsung di tangani dan saat motor dihidupkan, tangannya meraba kearah bawah mesin, kok ada yang aneh dengan suara mesin, wah meaningful nya pecah pak, ya ganti jawabku.






Istri duduk disudut bengkel itu tanpa melepaskan helm nya, luar biasa ma, kataku, kalau dilihat dari kerusakannya, sejauh jarak 40 km motor masih bisa di bawa menuju ke bengkel, ini kalau tidak ber amal sodaqoh anak yatim piatu dan pendidikannya di NTT TTS tadi, mungkin motor ngak sampai disini, kita nikmati saja karuniah Ilahi ini dan jangan lupa bersyukur.


Setelah selesai pengerjaan yang hanya 41 menit itu motor sudah di pinggirkan untuk dikendarai menuju masjid, entah ketemu masjid dimana. 


Di jalanan Simatupang sudah mulai menjupai seseorang yang berjalan menuju masjid, berarti waktu shalat Jumat sudah hampir tiba, motor di belokan kekiri, sambil bertanya mencari masjid, setelah belok beberapa kali menjumpai masjid Baitunnur Lebak Bulus I Rw 04 Cilandak Barat, Jakarta Selatan.


Sebelum masuk masjid sempat belanja es dogger Rp 3 000,- dan dimakan berdua dengan istri, es dogger yang se upil itu kecilnya dimakan berdua di halaman masjid malahan ngak habis- habis, mengingat waktu shalat semakin dekat saya minta istri untuk menghabiskan es itu di ujung halaman masjid.


Masjid yang bagus, dan sedang melakukan rehabilitasi, di hamparan setiap sajadah orang shalat diselipkan amplop untuk memasukan sodaqoh pembangunan masjid, timbul tanda tanya nanti setelah amplop itu selesai shalat kan akan dikumpul kan dan saat dikumpulkan itu ada kemungkinan amplop yang berisi uang akan terlepas dari perhatian.
Shalat Jumat pun usai, kembali bermotor berdua menuju Lottemart Ciputat.

Ikan merupakan sasaran utama, ikan patin dua ekor, satu ekornya untuk sodaqoh ke RT kalau kerja bakti besok minggu, ikan selar, ikan kembung como, ikan bandeng.

   

Sabtu, 16 Juni 2012/4

Ternyata hari ini adalah jadwal jaga malam saya di lingkungan RT 05 RW 08Desa Gandoang, sudah sejak sore istri mencari daun mangkoan, daun itu nantinya di campur dengan daun mengkudu, daun kunyit, daun pandan, daun jambu biji
di iris super halus dengan gunting dari lembar daun.

Saat sadar dari tidur malam sekitar jam 22.30 mulai mencuci beras untuk dibubur dengan campuran empat daun tadi, daun mangkoan, daun kunyit, daun mengkudu, daun jambu biji, sementara panci bekerja merubah beras menjadi bubur berdaun tadi, keluar rumah untuk berjumpa dengan teman satu team jaga malam, sementara istri dan anak2 masih lelap.

Udara cukup dingin, setelah merasa tiga puluh menit bubur matang balik lagi kerumah dan matikan kompor.
Bubur berdaun mangkoan, kunyit, jambu biji, mengkudu tadi mulai dikudap, memang hambar dan harum daun kunyit sangat enak, terasa sedikit pahitnya daun jambu biji, tapi kerena digunting sangat halus, pahitnya hilang.
Betul juga, bubur sepiring habis, semangat naik, badan terasa hangat memerangi dinginnya malam.


Minggu, 17 Juni 2012/4

Saat terbangun jam 04.25 menjelang shubuh, mata ini sangat berat, tapi setelah beberapa suap bubur berdaun tadi dikudap,  semangat datang, Shubuh pun tiba 04.40,-

Setelah shalat, bubur tadi di tambah satu ekor ikan patin, dan di presto lagi, saat dimakan tiga puluh menit kemudian ( 05.30 ), rasanya semakin enak sebab ada patinnya.


Setelah itu kantuk datang
Rasanya sih tidur belum terlalu lama, sesudah dlhuhaan, istri minta diantar ke hotel Cemara belakang Sarina Thamrin, sebab kakak istri yang tiga hari lalu berada di Bandung, semalam telah di Jakarta dalam rangka mendekati bandara untuk terbang kembali ke Makassar nanti malam dan sekarang menginap di hotel Cemara.
09.00 keluar rumah berdua dengan istri bermotor, Fifi yang kepingin ikut, tapi kerena motor belum sehat, jadi tidak bisa dibebani banyak muatan.

Seperti terbang layaknya setelah beberapa hari tidak bermotor, ada keserupaan kalau kita terbang meluncur menggunakan pakaian bersirip dimana kedua kaki dan kedua tangan dihubungkan dengan kain untuk mengendalikan pergerakan udara panas yang  mengangkat daya terbang melayang, hanya saja kalau mau berhenti harus menggunakan payung.
Lha kalau bermotor kita bisa memperhatikan hamparan aspal yang dilewati dari satu sentimeter ke sentimeter berikutnya, nikmat sih, apakah kita tidak bersyukur.
Tiba- tiba motor ngak mau maju lagi, saat itu di jalan Cibubur Junction, ternyata setelah istri turun ia memberitahu jikalau rantainya lepas, wah harus diganti pikirku, harus sedia uang.
Hari ini pergerakan kendaraan tidak terlalu ramai, keramaian terjadi di depan titik utama Mall Cijantung Ciracas, ada gegiatan olah raga bersepeda agaknya, tetapi melubernya pedagang kaki lima hingga mempersempit gerak di jalan yang menyebabkan kemacetan.
Para penjual itu datang dari mana-mana, padahal ini kan termasuk kawasan tertentu, yaitu kawasan militer, seharusnya kegiatan ini yang mengisi adalah para purnawirawannya, tapi apa hendak dikata, pembinaan ber swadaya di lingkungan mereka macet, yang menonjol konsumeritasnya.

Kembali ke sistim pasar, dimana ada segerombolan orang akan datang serombongan penjual.
Jual dan membeli barang tidak ada sistim pemaksaan, berminat silahkan datang, cocok harga ambil dan bayar selesai, kelihatannya mudah, ternyata banyak pembeli yang melindungi kepentingannya, yaitu uangnya, tidak digunakan kecuali untuk hal yang utama, walau hal utama ada di jual ditempat ini, lihat harganya, kalau tetap tinggi cari di tempat lain.

Saat memasuki jalan Antasari dari pertengahan di perempatan jalan dari Kemang, jalan layang sudah terlihat hampir selesai, dari mata pengelolaan teknis saya bisa ditaksir 87% progres kemajuan, semuanya serba terukur dan terencana, cuma secara pencapaian globalnya apakah sesuai dengan niat awal untuk mengurai kemacetan di Jakarta, kalau jawaban saya sejak awal tidak, sekarang dihitung ulang laporan penggunaan uang pembangunannya apakah efektip.

Kementerian Pekerjaan Umum saat dilintasi siang itu ada keramaian perkawinan rupanya.
10.30 Kemacetan di jalan Sudirman, semua kendaraan di tahan laju nya sebab jalur utama digunakan balapan sepeda
Sampai di depan Hotel Indonesia.

Jalan putar didepan Bank Indonesia, melintas Lapangan Monas, putar dekat balaikota DKI Jakarta, belok kiri masuk jalan belakang Sarina, dan mulai mencari hotel dimana Marwah kakaknya istri menginap.

11.30 Hotel Cemara, setelah bertanya sana sini akhirnya jumpa, motor diparkir, dan masuk ke loby, ternyata nama Marwah tidak ada di daftar tamu.

Berkali- kali meyakinkan petugas front affice, jawabannya negatip, hal ini perlu sebab si mata penjaga sudah curiga aja bawaannya, baiknya lagi hotel ini menyiapkan minuman selamat datang yang dingin.
Tiba-tiba terdengar adzan shalat dzuhur, mohon ijin shalat di musholah hotel, dan naik ke lantai dua untuk mengerjakan shalat berjamaah dengan istri.

Keajaiban pertama ada sambungan Hp dari Marwah jikalau ia berada di Pasar Tanah Abang, belanja, tunggu aja ki di hotel jawabannya dengan logat Makassarnya.

 Turun ke lobby menunggu dan tiba-tiba perut terasa lapar, ijin dengan petugas, kaki melangkah keluar dari loby untuk mencari makanan, saat menyusuri jalan Abdul Muis depan hotel tepatnya di restoran " tiga nyonya", ada ojek sepeda motor membawa kakaknya istri, saat itu istri berseru itu dia yang di cari, akhirnya bertemu juga, dan masuk lagi ke loby hotel sambil memperlihatkan ke petugas ini loh orang yang di cari-cari, ternyata Marwah sudah chekout sejak pagi tadi, pantesan aja namanya hilang di layar monitor penginap hotel, terbang ke Makassar nanti malam jam 20.00 dan barang koper rombonganya diletakan di gudang hotel.

Makan siang di restoran tiga nyonya di samping hotel Cemara, restoran bergaya tempo doelu, hidangan yang di pesan, tiga piring nasi, tiga minuman air putih hangat, dua jus strobery, satu tempat soup buntut, dan lalapan komplit ada irisan tomat, kacang panjang, salada,dan ketimun serta piring kecil sambal, sebelum pulang sempat pesan lagi satu tempat soup buntut untuk dibawa pulang untuk anak-anak.










Kembali lagi ke loby hotel sambil melepas kerinduan dan permasalahan keluarga antara istri dan kakaknya.
14.20 meninggal hotel
14.30 melintas di jalan Thamrin yang sepi.
15.20 masjid baru di Ciracas, jalan Jakarta - Bogor.
Shalat sunnah dan shalat Ashar
bermotor lagi.
16.24 rantai motor lepas lagi di Cileungsi
Ke bengkel tambal ban, tidak bisa diperbaiki kecuali harus di ganti rantainya.
16.52 masuk rumah, Fifi menyambut gembira sebab ada oleh- olehnya dari kakak istri berupa uang selembar limah puluh ribu rupiah.









      
Senen, 18 Juni 2012/4

Bermotor lagi bersama istri memenuhi undangan untuk berkumpul di gedung Sapta Taruna Kementerian Pekerjaan Umum.
Tiba di komplek kementerian sekitar 11.30, langsung menuju ke Bank Muamalat Universitas Al-Azhar, dan setelah itu menuju Al-Azhar peduli umat untuk menyampaikan Sodaqoh, setelah itu memasuki halaman Kementerian Pekerjaan  Umum dari pintu kecil yang berhadapan dengan Masjid Al - Azhar, tiba- tiba berkumandang azhan shalat Dzuhur  



Shalat di lantai empat Bina Marga setelah bersilaturahmi ke pak Bambang Wied, kemudian  menuju ke ruang pertemuan Sapta Taruna.
Makan Siang bersama, acara ini sangat lama, yang datang dalam pertemuan ini banyak juga.
Terlihat datang Pak Suyatno yang pernah menjemput saya dengan Yasin di Surabaya, saat Aswan mau masuk ITS 10 November Surabaya tahun 2004.
13.30 acara dimulai



Keseluruhan acara menyimpulkan untuk mencermati pengertian membantu disini
sebab kementerian pekerjaan umum yang diminta bantuannya berupa seseorang yang berke-ahlian dengan temannya untuk menjadi pengelolah teknis pembangunan gedung di suatu kementerian.
Isi diskusi tanya jawab lebih banyak diisi keluhan romantisme kekurangan segala hal bagi pengelolah teknis.
Saya mencoba melihat apa yang terjadi selama ini dihubungkan dengan pidato pengarahan dari Dirjen Ciptakarya Kementerian Pekerjaan Umum, mengangkat berbagai permasalahan pembangunan bangunan yang di biayai APBN, yang dibina pengelolah teknis di Tata Bangunan. pertama institusi ini sangat lambat untuk maju, reaksi kejujurannya kurang tanggap, lebih cenderung tinggi hati.
Bertahun- tahun saya dilingkungan ini, cuma menjumpai manusia yang itu- itu juga, apabila di usulkan dia bilang nanti dipertimbangkan, dan ada sesuatu yang melekat disini adalah persekawanannya tinggi, hanya berkawan dengan saya sebatas formal, dan rapuh. 
16.55 acara ditutup dengan p guratno.
17.00 tiba dilapangan parkir kementerian perumahan rakyat, motor saya terlihat jelas paling jelek seluruh motor yang ada, sebab memang ngak ada dananya.
17.30 diujung jalan Antasari mendekati Simatupang
17.50 saat terdengar adzan maghrib, posisi masih di atas flyover pasar minggu.
Masuk ke Batam dan mencari masjid untuk shalat maghrib.
17.40 kemacetan parah di pertigaan Condet dan Simatupang.
18.00 di Mall Cijantung.
19.00 di Cibubur Junction
19.30 di Cileungsi
20.00 masuk rumah, Fifi yang menyambut, oleh- olehnya cuman kacang snack rapat tadi.
Istri langsung berbaring kelelahan, terpaksa nyiapkan minumannya berupa teh hangat manis untuk menstabilkan kondisinya.
"itu saja masih untung dibantu minum jus mengkudu dan makan empat jenis daun, daun kunyit, daun mengkudu, daun mangkoan, daun jambu"








Selasa, 19 Juni 2012/4
Siang hari saat mengantar istri untuk membeli beras buat Yatim dan Dhuafa, tiba- tiba motor yang di naiki mati mendadak, menurut tetangga yang melihat ini berkaitan dengan scheher piston mesin,
sudah terbayang rencana untuk ke bengkel dan biayanya.
Padahal sumber pembiayaan tidak ada.







Rabu, 20 Juni 2012/4
09.30 mendadak Modem Smartfren mematikan komunikasinya, padahal sudah langganan unlimited R30 seharga Rp 45 000,- padahal memperpanjang penggunannya terakhir tanggal 7 Juni 2012, berarti baru digunakan 13 hari mendadak dimatiin.
Sejak awal sewaktu membeli smartfren, saya sudah berfikiran buruk saja dengan satu nama ini, " jangan dipercaya " tapi kerena harganya murah saat itu Rp 199 000,- dan ada uang ya beli lah, sehingga dengan peristiwa seperti ini, dengan dimatikan secara sepihak, kapok deh memakai nama produk ini. 
09.40 istri mengeluh sakit dada sebelah kirinya, langsung saya kupasin bawang putih tiga siung dan air satu gelas agar bawang putih itu dikunyah dan dimakan didorong dengan air.
Fifinya juga merasa ngak enak perutnya, masuk angin agaknya.
Membuat jus, campuran mengkudu ( agak banyak )  dengan wortel, buncis, tomat, terong, cuci, saring, minum, Fifi setengah gelas cangkir, ibunya dua gelas dan saya tiga gelas, tak lama kemudian Fifi sudah lari lipat sepuluh mencari temannya dibelakang rumah.
Istri tidak ada keluhan sedikitpun.
Tyas kirim SMS dari Denpasar minta uang membayar indekosan, terasa sekali tidak ada penghasilan, berat, terasa sesak dada, 09.55 ber motor dengan istri untuk mencari ATM, tumben motor lancar saja, tidak terbatuk- batuk.
Dapat ATM di Harvest City.
proses pengiriman lancar. 
10.45 Shalat dua rakaat setibanya di rumah sebagai rasa syukur masih bisa ngirimi Tyas untuk memperpanjang indekosannya di Denpasar Bali, disaat tiada uang sepeserpun di tangan.




Kamis, 21 Juni 2012/4

Sudah tidak bisa tidur sejak jam 02.30; saat memasuki dapur tercium bau makanan basi, ternyata sayur untuk sahur tidak dihangatin semalam sehingga pagi ini mengeluarkan aroma bactery pembusuk, mulai menghidupkan mesin air untuk mengisi semua bak yang kosong, dan merebus menggunakan panci presto kacang ijo

Almarhum mas ajar sanjoyo mendatangiku

Almarhum berkendaraan dan saya menumpang, almarhum berkenderaan sangat kencang, saat saya minta berhenti, ia pun turun dari mobil, sempat menanyakan kapan mau minta tolong lagi mengantar, rupanya almarhum tahu jikalau saya sudah pensiun, saya bilang lusa saja mas saat Tyas akan berangkat ke RSCM, sebab aku kesulitan transportasi ke RSCM.  

Saat sadar baru ingat jikalau mas ajar sudah tiada, Tolonglah mas ajar Ya Robb, engkau maha penolong.





Jumat, 22 Juni 2012/4

Jam 11.00 saat bertanya kepada pedagang makanan yang mangkal di depan pintu masuk halaman pasar Asemka Glodok Kota, sebab saat sudah terdengar suara Al-Quran dilantunkan dari Masjid mengiringi perjalanan waktu saat masuk shalat Jumat, Fifi yang ikut serta bersama ibunya bermotor bertiga ke pasar Asemka berangkat dari rumah jam 09.30  
kelihatannya cukup kuat bermotor berjam- jam.
Pasar Asemka yang baru kali ini dimasukin lorongnya sangat sempit, dengan berbagai macam sovenir yang dijual, kedatangan saya dengan istri dan anak juga dengan alasan mencari souvenir buat perkawinan anak perempuan ke dua dari kakak nya istri di Makassar.
Barang sudah didapat tetapi dengan jumlah hanya empat jenis sebanyak empat ratus, targetnya lima jenis sejumlah lima ratus, kerena waktu sudah menunjukan 11.40 saya serahkan istri untuk mencari sendiri kekurangannya.
Masjid di pusat pasar Asemka ini menempati dibawah fly over jembatan lima, masjid di bawah fly over jalan.
Makmumnya banyak, memenuhi lorong pasar, luar biasa.






12.20 menyebrangi jalan sambil menenteng sepatu, sebab melihat Fifi dan ibunya menunggu, setelah mengikat sepatu, kaki melangkah pulang sambil melihat- lihat barang pernak pernik.
13.00 Bermotor dengan Fifi dan istri melintas di samping Sekretariat Negara Republik Indonesia.
13.30 melintas Senayan.
14.00 masuk wilayah kementerian  perumahan  rakyat untuk parkir motor.
14.10 makan nasi rendang, disini Fifi menujukan ketidak sukaan nya, ia ngambek dengan tidak jelas keinginannya.
Rendang dibungkus dibawa pulang.
14.30 melangkah ke Al Azhar Peduli Umat, di ruang kecil ini Fifi menyampaikan sodaqohnya, dan diruang ini, Fifi mencair ngambeknya, yaitu saya memang dari rumah sudah mempersiapkan teh jahe sejak pagi, teh jahe itu lupa di beri gula oleh ibunya, di ruang Al- Azhar Peduli Umat Fifi dibuatkan teh jahe panas, teh jahenya ngambil dari tas, dituang di gelas pinjaman, kemudian minta gula dua sendok agar teh jahenya manis, setelah itu teh jahe hangat di gelas besar habis diminum Fifi sendirian, kemudian membaca doa dan keluar dari Al-Azhar Fifi terlihat gembira.




14.45 melintas di jalan Antasari yang sudah mulai teduh sebab Flyover untuk non tol tanpa motor yang sedang dibangun terus maju penyelesainnya mengejar batas waktu project pengerjaannya.
15.23 saat Adzan Ashar terdengar motor sudah masuk musholah Sirajud hak di jalan Lapangan Tembak Cibubur, untuk mengerjakan shalat Ashar.
16.15 masuk rumah, lelahnya luar biasa, istri langsung menggeletak kelelahan, saya memanaskan nasi rendang dengan panci bertekanan presto untuk membunuh kuman
pembusuk kuman, Fifi terlihat lapar langsung minta makan rendang yang harum semerbak rasa dagingnya.  
 Tidak lama kemudian Yasin datang juga ikut makan.





Sabtu, 23 Juni 2012/4-22
Siang hari 12.37 kemacetan panjang di jalan Cileungsi sejauh 5 km.
Sebab akan mengirim barang souvenir ini ke Makassar, bermotor dengan istri.

Musim kemarau ini menyinarkan pancaran matahari yang cukup terik, sedikit rasa khawatir terhadap kemacetan yang terjadi, sebab ini jauh dari Jakarta, kemacetan tetap terjadi.

Tiba di kantor pos Cileungsi, tapi tutup, akhirnya dikirim lewat Tiki, barang kiriman seberat 6 kg itu diperkirakan tiba hari Jumat di Makassar. 
Untuk amannya pulang lewat jalan jelek di Samic tembus Mampir.







Minggu, 24 Juni 2012/4

13.00 Di iringi bacaan talmid dan membesarkan Asmah Allah saat hadir peringatan Isra Miraj di masjid Nurul Hidayah Kompleks Perumahan Puri Culeungsi Gandoang Bogor.
Peristiwa Isra Miraj itu sendiri sesuatu yang tidak sanggup akal manusia untuk menerimanya, kecuali Iman, percaya bahwa hal itu nyata.




dan banyak yang tidak sanggup menggugah  Isra Miraj, sebab terbatasnya kemampuan, dan sering pembicara hikma Isra Miraj tergelincir pada bergurau sekitar pelaksanaan ibadah, sekitar cacat niat, sekitar sifat manusia yang beribadah banyak melakukan tidak tertib beribadah.    
Masuk ke ceritra tetapi ceritra yang dibawa bukan berkaitan dengan Isra Miraj.
Ada sesuatu yang aneh, bahwa acara seperti ini dijadikan hiburan, banyak yang tertawa.
Dan contoh yang diambil bukan dari hadis, inilah kesalahan didepan umat

16.00 olah raga berjalan kaki dengan istri mengitari desa Gandoang masuk ke Grand Nusa Indah, bertanya ke bagian ammusementnya yang mengelolah kolam renang, ternyata untuk anak yang ranking satu hingga tiga bisa masuk kolam renang gratis, soalnya Fifi naik ke kelas empat dengan ranking ke dua, matahari sejengkal akan masuk ke bumi, baru masuk rumah.





Senen, 25 Juni 2012/4


Depok, belakang pasar Agung, silaturahmi kepada orang tua penderita thalasemia 

11.57 saat adzan Dzhuhur berkumandang mulai mengetuk rumah pak Makmur yang habis di tobrok angkot tanggal 4 Maret 2012, saat mengantar kartu undangan pernikahan anak perempuan pertamanya, sehingga tersisa 200 undangan belum terkirim termasuk undangan untuk saya sehingga PMakmur yang dijumpai hari ini merasa tidak enak hati melihat kedatangan saya sebab undangan nya ngak sempat terkirim.





12.05 shalat Dzhuhur berjamaah dengan istri di ruang tamu pak Makmur.

Kerena sedang melaksanakan puasa sunah hari Senin maka silaturahmi ini berjalan sangat akrab.
15.15 Adzhan Ashar terdengar, shalat Ashar dahulu, kemudian mohon diri, bermotor menuju Cileungsi melewati Jalan Baru Depok Cimanggis, Trubus, Cibubur, Cileungsi.
16.30 masuk rumah.



Istri pak Makmur ini trampil membuat tas dari bungkus kopi kapal api, terlihat istri di ajari bagaimana seni melipat



Sebelum mohon diri untuk meninggalkan mereka






Selasa, 26 Juni 2012/4

23.45 keluar rumah untuk melangkah ke pos ronda, sebab malam jadwal ronda lingkungan RT malam ini jatuh ke nama saya, sebelumnya sudah menghangatkan badan dengan teh hangat dan irisan jahe, irisan jahenya dikunyah langsung ditelan, untuk menjaga pencernaan sebab badan akan dipakai ronda jaga malam.
Di tempat yang disepakati sebagai pos ronda, hanya ada kursi panjang kayu untuk warung satu dan dipan bambu kecil yang saat ini sedang diduduki dua orang, dengan hadirnya saya di pos maka jumlahnya menjadi empat orang. 




 

Rabu, 27 Juni 2012/4

03.00 masuk rumah dengan perut lapar, semua yang dirumah masih tidur nyenyak, teringat tadi sekitar jam 01.00 saat jalan keliling putaran pertama wilayah RT05 RW08 Kelurahan Gandoang sempat memetik bunga pepaya yang putih semu kehijauan dengan batang bunga yang panjang.

Kemudian masuk kerumah meletakan genggaman bunga pepaya, ternyata ibunya dirumah ditengah malam itu membuat gorengan terigu campur sayuran dan saat itu sudah selesai gorengan yang pertama, sewaktu tangan saya meletakan bunga pepaya dan akan berkeliling ronda lagi istri datang memberikan piring berisi gorengan ini, akhirnya gorengan itu dimakan sambil berjalan dengan beberapa orang yang terkelompok dalam group ronda malam itu.

Dan makan diujung pagi ini dengan tumisan bunga pepaya, enak sekali pengaruhnya ke pencernaan, dan membuat badan sehat.



Kamis, 28 Juni 2012/4
Jumat, 29 Juni 2012/4
Sabtu, 30 Juni 2012/4

Bermotor bersama istri menuju ke tempat berkumpulnya para orang tua penderita sakit Thalasemia di depan stasiun Cikini Jakarta Pusat, di tempat itu adalah sebuah sekolah kesehatan dan laboratoium gizi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, tiba disana sekitar jam 10.20 pagi, betul- betul dua jam bermotor dari rumah.

Semalam sudah di rundingkan dengan istri sebab hari ini ada dua undangan di waktu yang sama, akhirnya diputuskan untuk menghadiri acara orang tua penderita Thalasemia di Cikini.

Saat parkir motor bergabung dengan motor para orang tua penederita dan motor lainnya, terlihat di depan meja pencatat kunjungan, pak Ruswandi, salaman dan memasuki ruangan.






Didalam ruangan ternyata sudah banyak yang datang, dengan bangku berteras-teras sebagaimana bangku kuliahan, anak- anak thalasemia bermain dan berteriak ceriah dengan didampingi orang tuanya, saya berusaha menyalami sebanyak- banyaknya tapi tak bisa juga.

Memory ini cepat bekerja saat melihat ada seorang ibu dengan dua balita, balita yang satu di gendongnya dan yang lain memegang ujung baju ibunya, ibu itu berusia muda, sekitar 24 tahun, tapi dari wajahnya ia terlihat penderita thalasemia yang tidak di transfusi.


Beberapa tahun yang lalu di sekumpulan anak penderita Thalasemia di RSCM ini ada penderita bernama Diaz, nama anak itu dipanggil tetapi pendengaran saya Tyas yang dipanggil, sehingga sewaktu mendekati loket pengambilan darah, dijelaskan oleh petugas bukan Tyas pak tapi Diaz anak laki-laki, usia satu tahun dan Hb darahnya 2.



Saya terkesiap mendengar angka dua ini, sebab Tyas sewaktu kecil dulu ( 1993 ) masuk RSCM dengan Hb 6.


Dan si ibu muda, ibu dari anak bernama Diaz itu menghampiri loket sambil menggendong Diaz yang ber Hb 2.


Dalam pandangan mataku si ibu itu sendiri berwajah pucat dengan perkiraan Hb 7.


Tahun berjalan tahu, dan suatu pagi sewaktu mengantar Tyas untuk kontrol lagi ke RSCM ternyata loket darah itu memanggil nama Diaz tetapi yang mengantar ayahnya, dan saya langsung bertanya kemana ibunya, meningal pak sebulan lalu.
Terpukul saya mendengarnya, dan lebih terpukul lagi saat Diaz ke RSCM di antar neneknya sedang Diaz sendiri telah berusia 5 tahun , saya langsung mendekati anak itu, he he  Diaz udah besar, mana ayahnya, langsung aja wajah nenek itu berubah, ow bapak tahu tentang Diaz ya,
" Ya sejak Diaz usia 1 tahun ber Hb 2 dibawa ibunya ke RSCM ini "
" Ayahnya meninggal sebulan yang lalu "
Terkejut, benar benar terkejut, ini baru suratan takdir, nenek itu dengan sedih berceritra, diusianya yang sedemikian rapuhnya, ia harus berusaha mengantar Diaz ke RSCM setelah meninggal ibu dan ayahnya Diaz, sampai sekarang saya belum berjumpa kembali, semoga Diaz sehat selalu


Kesimpulan saya, pertama, ibu dari si pasien Diaz ini adalah penderita Thalasemia yang tidak terkontrol, sehingga saat Hb darah nya menurun tidak dianggap sebagai penyakit, dianggap kelelahan biasa sampai menghentikan denyut jantungnya,


Ceritra inilah yang saya berikan kepada ibu muda yang melintas di depan saya saat pertemuan para orang tua penderita Thalasemia itu.


Allah SWT yang mengetahui segalanya, dan Allah SWT tempat kita memohon, amien.


Jam 15.04 tiba di rumah, shalat Ashar terlebih dahulu, sebab undangan yang harus di datangi yaitu khitanan anak tetangga yang orang Maluku dari Sirisori Islam, Fifi yang ikut serta sudah bersiap diri.


Tenda besar dipasang  dirumahnya yang besar, panggung setengah bulat masih menyediakan hiburan berupa lagu- lagu yang tak bermakna.


Banyak dari warga Puri Cileungsi yang berkunjung setelah Ashar
Dominasi klen sangat terasa, hubungan dara, sepupu dan misanan, serta persaudaraan perkawinan semua ikut meramaikan sehingga sewaktu melihat mereka, mencoba berfikir bahwa mereka hidup awalnya di Jakarta berbasiskan kekeluargaan.


16.30 Tetangga satu RT memanggil istri untuk ikut dalam latihan sepakbola lapangan kecil, istri
 datang belum sempat ganti pakaian.
Latihan pun dimulai dengan pakaian lengkap.



Persiapan latihan sepak bola lapangan kecil


Ibu- ibunya latihan dan bapaknya mengasuh bayi


Mencerdaskan kaum ibu dengan bola


Istri sebagai penjaga gawang, mengusir bola dengan senyum