selamat berjumpa semoga tidak marah-marah

Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu diri sendiri sedang mereka tidak sadar. (QS. 2:9)

In trying to deceive GOD and those who believe, they only deceive themselves without perceiving


Selasa, Disember 28, 2010

Ke rumah Ibu Nini yang masih sakit




Minggu, 19 Desember 2010.

Rumah yang sunyi, kerupuk dan air putih.

Siang hari ini sengaja bermotor dengan istri untuk menjenguk sakitnya Ibu Nini Kusumaatmaja, yang sakit sejak beberapa tahun yang lalu, menurut perkiraan sekarang kondisinya yang sedang bertahan itu pastinya sangat lelah melawan sakitnya.

Sebelumnya sejak pagi tadi sudah bersiap ke pasar, sarapan makan nasi goreng dahulu sebelum berangkat ke pasar, saat makan sarapan itu terdengar nenek yang rumahnya di belakang datang minta buah mengkudu, saya cepat menghentikan makan dan melihat siapa gerangan, ternyata nenek belakang rumah, ia mengeluh sakit ulu hatinya, saya taksir ia terkena hepatitis, saya sarankan sambil mengambilkan daun meniran yang banyak tumbuh depan rumah dan setelah itu nenek itu pulang setelah memngenggam daun meniran cukup banyak, di cuci dan di masak dan airnya di minum ya nek, kataku.
Shalat dlhuha setelah itu berani mengambil posisi berangkat ke pasar, di tengah jalan mampir dahulu untuk mengisi bensin motor senilai Rp 10 000,- ternyata ujung permukaan bensin ngak terlihat ini berarti bensinnya kosong dalam sekali, setibanya di pasar, keadaan pasar cukup sepi, bukan berarti kerena ini hari libur, tetapi lebih banyak di sebabkan naiknya semua barang yang di jual, membelinya bagi sipedagang sudah mahal dan menjualnya si pembeli ngak kuat lagi membeli barang mahal, resiko rusaknya barang kerena ngak laku harus jadi pertimbangan pedagang, sehingga pedagang pagi ini terlihat sepi.

Tomat terbeli dengan harga Rp 11 000 se banyak 3 kg, kemudian terbeli juga wortel, hanya terong ungu yang ngak terbeli, untuk lauknya ada ikan bandeng di cuek dan dan ikan mas yang akan di pepes, dan ada pula tempe serta tahu.

Sepulangnya dari pasar sempat mengisi bensin motor lagi sebab di kantong masih menyisahkan uang belanja Rp 5000,-

Masuk rumah yang di kerjakan dahulu adalah mencuci ikan mas yang darahnya banyak juga, kemudian mempersiapkan bumbunya sementara istri mencari daun, kemudian di presto setelah di tempatkan dalam satu bungkusan daun pisang setiap potong ikan yang ada.

Di susun dalam panci presto dan di atasnya turut di masak untuk mematikan bakteri pasar adalah ikan cuek bandeng.


Tinggalkan sebentar untuk mulai persiapan berangkat ke rumahnya ibu Nini.

Tidak beberapa lama kemudian tekanan uap yang keluar dari panci presto berdesis dengan suara khasnya, tinggal menunggu 10 menit lamanya setelah itu kompor dimatikan, setelah itu sarapan lagi sambil merasakan pepes tahu dengan menggunakan sisa bumbu pepes ikan yang juga cukup enak.

Jam 10.30 berangkat menuju rumahnya ibu Nini, Fifinya menangis merajuk dan menggigit tangan ibunya kerena hendak ikut, setelah di redahkan cukup lama ia akhirnya diam sambil di beri uang sedikit sekali dari ibunya.

Ditengah jalan mengisi bensin untuk motor lagi senilai Rp 7000,- dan tanki penuh, berangkat dengan perlahan saja sebab hari ini untuk Jalan Rasuna Sahid sedang diberlakukan bebas kendaraan bermotor sampai jam 13.00.

Mampir ke Hypermart untuk membeli buah bawaan ke ibu Nini, masuk Hypermart berdua dengan istri, demikian juga memilih buahnya, hanya saja setelah buah di dapat tetapi tempat buah itu yang ngak terbeli sebab wadah untuk tempat buah semuanya mahal juga.

Saat keluar dari Hypermart, saya melihat dua orang laki- laki keluar dari balik kain spanduk yang menyisahkan ruang sempit di belakangnya dan di iringi polisi, saya terkejut sebab saya akan menegur orang itu, saya berfikir pasti habis membayar polisi itu, hal ini cukup baik bagi saya sebab saya setelah itu membalikan motor danmendorong melawan arus berjalan dengan istri untuk mencari jalur jalan yang benar.

Sekilas melihat bus MGI yang di naiki ke Bandung beberapa hari yang lalu bersama istri dan Fifi, saya ngak memperhatikan lama sebab setelah dapat di jalur yang benar saya hidupkan motor dan berkendaraan untuk melawan kemacetan yang cukup panjang.

Masuk ke kompleks Taman Bunga dan Pramuka untuk shalat dzhuhur, setelah itu berangkat lagi menuju Jakarta.

Perjalanan lancar lewat jalan Ciracas Bogor lama, kemudian masuk Celilitan, Cawang dan Mampang, sampai di Rasuna Sahid yang telah di buka larangan berkendaraannya.

Saat itu jalan Rasuna Sahid masih sepi, kemudain memasuki kompleks perumahan menteri di jalan Denpasar, lama ngak kesini pastinya lupa, dan betul juga lupa masuk jalan rumahnya ibu Nini, lapangan tennis yang jadi patokan ngak di jumpa.

Akhirnya setelah keluar lagi dan di ujung jalan itu bertanya betul di sini nanti ada lapangan tenis, polisi yang berpakaian preman itu mengiakan, saya masuk dan berhenti di depan pintu masuknya ibu Nini.

Sementara itu istri mencari duduk di warung yang masih tutup pagi itu di depan rumahnya ibu Nini untuk menyusun buah yang tadi dibeli agar terlihat cantik, wadah yang di gunakan adalah wadah yang dibeli tadi setelah shalat Dzhuhur dan mampir di pasar Cibubur lama seharga Rp 1000,-

Pembantu dan merangkap perawat ibu Nini membuka kan pintu setelah bertanya panjang lebar dan mekonfirmasikan ke dalam untuk meminta persetujuannya di ijinkan masuk atau ngak.

Saat melihat tangga yang terjurai ber susun susun, istri sedikti malas untuk menaiki rumah itu, tetapi saat pintu dibuka oleh perawat ibu Nini mau ngak mau ya ikutan naik dan masuk kerumah.

Diterima di ruang tengah cukup sepi dan terlihat banyak barang yang tak ter urus, koran yang menumpuk bebas. Ya siapa rumah tangga yang sanggup memelihara salah seorang anggotanya yang sakit berkepanjangan.

Terdengar langkah kaki menuruni tangga di belakang saya duduk, saya berbisik ke istri untuk tidak melihat, ternyata pak Sarwono yang muncul dan langsung akrab dan banyak berbicara, sewaktu saya menanyakan nomer Hp ibu Nini yang sudah lama ngak di hubungi itu pak Sarwono mengatakan bahwa Hp itu nomernya masih aktif, say mencoba menghubungi ternyata di jawab oleh ibu Nini yang berada di dalam ruangannya.

Istri saya di ijinkan memasuki ruangan di atas di mana ibu Nini di rawat.sambil di antar oleh sang perawat sakit istrinya menaiki tangga.

Sementara itu di ruang duduk saya berbicara banyak dengan pak Sarwono perihal penyakit jantungnya, perihal rokok dan makanan yang di larang, perihal Golkar sebab ia bekas Sekretaris Jendralnya, perihal Kementerian Kelautan dan Perikanan sebab ia pernah Menterinya dan Kementerian Lingkungan Hidup sebab juga ia pernah menterinya.

Pulang.

Saat istri saya menuruni tangga dan gabung lagi tetapi istri minta pulang saja, dan kahirnya rumah sang bekas menteri itu saya tinggalkan dengan motor saya.

Jalanan cukup sepi, tetapi kendaraan yang melintas cukup kencang, mencari putaran balik, dapat di dekat hotel Four Sesion yang pernah di datangi malam- malam dengan istri saat pertemuan alumni belanda.

Menyusuri jalan Rasuna Sahid kearah Blok M, cukup sepi dan belok kiri saat melintas Cassablangca, masuk kawasan kampung Melayu dan Jatinegara stasiun kereta api, Cawang, Celilitan belok kiri , Halim Perdana Kusuma, Pinang ranti, dan Ciracas, shalat ashar di masjid jin di Kelapa Dua Wetan.

Saat keluar dari Masjid membeli es cincau yang pedagangnya hendak shalat ashar, sewaktu perjalanan pulang masuk Giant Super Market di Kranggan untuk membeli, Jeruk, ikan bandeng, ikan patin, kangkung cabut akar, daging ayam giling, hati ampela ayam, ayam satu bunder bagi dua, gorengan tahu siap makan, roti kortingan 50 % dan biskuit astor kortingan 50 %.

Masuk rumah jam 17.00 basah kuyup sebab terkena hujan, langsung persiapan masak tumis kangkung cabut akar yang di senangi anak- anak, di masak dengan gorengan daging ayam giling dimasak di goreng di atas api panas setelah masak ayamnya, di masukan bumbunya dan terakhir kangkungnya, habis maghrib langsung makan besar kerena enaknya.


Senen, 20 Desember 2010.


Di Kantor dapat dengar jikalau ayahnya pak Parmin meninggal dunia, saya sendiri belum tahu persis. Setelah hampi shalat dzuhur, pak Parmin saya jumpai ia berceritra, jikalau hari Jumat sewaktu pulang sama- sama dari Jogjakarta itu masuk rumah jam 21.00, kemudian esok harinya hari Sabtu dapat berita jikalau ayahnya meninggal, langsung pak Parmin ke Jogjakarta, pemakaman hingga minggu, minggu sore sudah di Jakarta, dan senen hari ini sudah ngator lagi.
Disebabkan tadi pagi di bawain lauk oleh istri sehingga sampai menjelang Adzan Maghrib sempat masak nasi di kantor dan setelah shalat maghrib langsung makan buka puasa, enak sekali.

Jam 20 00 pulang dari kantor.


Selasa, 21 Desember 2010.



Rabu, 22 Desember 2010.



Pagi hari sekitar jam 10.00 sudah ada di Ciputat Sospol UIN yang sedang di bangun oleh PP, tetapi kerena pagi ini pihak PP tidak siap rapat, ia minta rapat besok, padahal saya besok itu ada janji akan datang ke Departemen.

Jam 10.30 sudah di ruang kerja Rehab ruang Pascah Sarjana padahal janjinya kemaren akan kemari jam 16.00 sore, oleh sebab itu saya bilang ngak usah merasa bersalah sebab ada pembatalan rapat dari PP di Sosial Politik UIN.

Saat adzan Dzuhur terdengar kemudian menuju ke Saida Inn di belakang gedung Pascah Sarjana ini sebab di dalam penginapan itu terdapat musholah yang cukup lebarnya untuk menampung 20 orang.

Jalan berdua dengan pengawas lapangan pak Muin ( kalau ngak salah ) ternyata ia adalag orang Bandung yang tidak lagi berumah di Bandung sebab rumahnya di Bogor.

Saat memasuki Saidah Inn, para Satpam di sana sudah mengenal saya dan pak Muin sebab ke tempat ini hanya untuk shalat, dan ternyata di dalam sedang ada pertemuan tahunan yang di selenggarakan partai Politik Bulan Bintang, dan sewaktu akan shalat di musholah di penuhi dengan wajah- wajah orang dari seberang, saat ia akan menghidupkan kipas angin tegak yang berdiri di samping tempat iman berada, saya cegah sebab saya agak masuk angin, ia mau menerima, dan shalat pun berlangsung. Sebab di tempat itu dari sekian banyak orang yang shalat dzuhur hanya saya dan pak Muin yang berbeda baju dan penampilannya, mereka semua orang partai Bulan Bintang.

Kembali lagi ke proyek tetapi saya lanjut ke Laboratorium Psikologi, di sana sudah di siapkan makan siang sebelum rapat di mulai.

Rapat sendiri berjalan lancar dan di setujui pihak pengawas pekerjaan akan melakukan penelitian 100 % pekerjaan nanti tanggal 27 dan akan di rapatkan tanggal 29.

Saya mencoba keluar ruang rapat untuk melihat sesuatu yang saya banggakan di unit pekerjaan ini yaitu membebaskan bangunan dari air genangan hujan, sebab di halaman Laboratorium Psikologi ini tidak ada got nya, sehingga sejak lama saya mendesak untuk di kerjakan pekerjaan menyalurkan genangan air ini ke got seberang jalan, lagi pula jalan di depan ini di sisi yang rapat dengan laboratorium Psikolog tidak ada gotnya padahal gotnya ada di seberang sehingga dari kegiatan ini di siapkan saluran melintas jalan di depannya sebanyak dua unit di sisi kira dan kanan halaman bangunan laboratorium psikologi, semuanya sudah di kerjakan 100 %.

Jam 15.00 rapat berakhir

Pindah rapat ke Rehab Ruang Paskah Sarjana UIN, dan disana sedang menunggu peserta yang akan ikut rapat, ternyata dari pihak UIN sendiri ada mengutus dua orang stafnya yang mengikuti keputusan penting saat rapat hari ini, Sebelum rapat di mulai saat bersamaan utusan dari UIN masuk, terdengar adzan Ashar, saya minta rapat jangan di langsungkan dahulu, kita shalat saja, tetapi saat keluar dari bagunan ternyata di luar sudah ada pak Wakil Rektor bidang ngak tahu saya, yang meminta saya untuk melihat beberapa kerusakan bangunan di Paskah Sarjana di lantai empatnya, padahal saya keluiar dari ruang rapat ini akan shalat ashar, okeylah saya setuju tetapi setelah shalat ashar, dan setelah shalat di lantai empat terlihat suatu penyelesaian pekerjaan yang tidak sempurna. Sehingga melahirkan beban seperti sekarang ini yaitu, retak kontruksi, plapond runtuh, kayu di makan rapap, bocor.

Hari ini keputusan yang cukup strategis itu adalahan:

1. Pekerjaan penambahan daya yang terlihat salah dari pihak Konsultan Perencana ( cacat Perencanaan ) dan dari pihak PLN sudah meninjau bahwa pekerjaan dengan spek gambar dari konsultan perencana tidak bisa di gunakan, kalau di gunakan akan membahayakan pemakai, wujudnya adalah kebakaran, ini bahaya besar bagi perencana, hukumannya konsultan perecana harus dimasukan daftar hitam perencana yang tidak mumpuni.

2. Pekerjaan dalam waktu yang mepet ada indikasi kontraktor utama pemegang kontrak tidak memberikan uang belanja pembeli perlengkapan untuk pekerjaan rehabilitasi sehingga terklihat sedikit tersendat pekerjaan hari ini, untuk itu saya putuskan pihak UIN untuk memanggil pihak kontraktor Utama dan sub Kontrak dan pihak UIN harus di salahkan mengapa memberikan ketulusan soal tagihan uang 100 % padahal pekerjaan belum 100 %. Harus di perkuat dengan jaminan sisa pekerjaan, jaminan penyelesaian pekerjaan dan jaminan perawatan pekerjaan.

3. Terlihat Utusan UIN dalam rapat tidak memberikan pendapat




Kamis, 23 Desember 2010.

Jam 11.00 siang sudah di Tata Bangunan Kementerian Pekerjaan Umum untuk memenuhi permintaan pak Gunawan sejak kemaren untuk menandatangani berkas, dan setibanya di sana, ternyata pak Gunawan belum datang, di tunggu dahulu sebentar.

Jam 11.45 keluar dari Tata Bangunan setelah urusan selesai, dan pindah ke Penataan Ruang dan Pak Harjono sudah menunggu di ruangan.






Jumat, 24 Desember 2010.




Libur bersama persiapan hari Natal. Di rumah. dan sore setelah shalat Ashar hari berlari, terus berlari, hingga nafas tersenggal, berjalan dan nafas netral lagi berlari lagi melepas energi yang terhimpun. Hari mendung dan akan hujan.



Sabtu, 25 Desember 2010.

Sepenuhnya istirahat di rumah.

Berangkat ke Jogjakarta




Minggu, 12 Desember 2010.

Senen, 13 Desember 2010.

Semenjak kemaren sudah di ingatkan jikalau berkas tagihan pengelolah teknis yang sekarang sedang di perbaiki oleh ibu beby di Cipta Karya Tata Bangunan harus di setorkan kembali ke Kementerian Kelautan dan Perikanan hari ini paling lambat jam 13.00, sehingga untuk itu saya harus kekantor hari ini, berangkat tidak ada hujan, suasana puasa hari Senen, lancar saja, Fifinya ikut sampai sekolahan, sedikit ada tidak enak adalah saat berangkat tadi pagi mengapa kok jatuh pada baju telor asin yang sudah sangat kumal tetapi masih pantas untk kekantor, Cuma warnanya yang redup apalagi mengenakan celana panjang warna coklat pemerintah daerah, dan atasannya baju telor asin pudar jadilah serba kurang.

Setibanya di jalan Kebun Binatang, ujungnya jalan Buncit, macetnya luar biasa, sehingga putuskan untuk mencari jalan menyimpang kekiri saat di sekitar lampu merah kedua dari arah Ranggunan, belok kiri yang sama sekali saya tidak tahu, tetapi kecepatan motor bisa naik, dan setelah bertanya berberapa kali akhirnya tiba juga di kawasan Blok M Kebayoran Baru, dan langsung kelapangan parkir Menteri Perumahan Rakyat.

Berjalan di pinggiran jalan dan tiba di Masjid Al Azhar untuk menyampaikan sodaqoh, saat itu di dalam ruang kecil Al Azhar Peduli itu sedang diadakan pembacaan doa masuk kantor, rupanya masih pagi suasananya, setelah proses doa mengiringi sodaqoh selesai langsung masuk halaman departemen pekerjaan umum dan naik ke lantai 5 untuk menjumpai sdr beby untuk meminta berkas yang akan di kirim ke Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Bermotor terus dan jam 10.00 sudah tiba di Kementerian Kelautan dan Perikanan, hanya lima menit di sana setelah menandatangani semua berkas saya tinggalkan kantor itu, di saat pintu keluar saya memilih kekanan ke stasiun Gambir, pada hal setibanya di sana jalan belok kiri memasuk Lapangan Monas di tutup, macetnya luar biasa, saya hanya bisa jengkel sendiri.

Cukup lama saya harus mengitari jalan ini dari Kelautan ke Gambir belok kanan Masjid Is Tiqal dan Belok Kanan lagi Kementerian Dalam Negeri belok kiri lagi Kementerian kelautan, saya banyak – banyak ucapkan astagfirulloh sebab ini yang namanya membuang waktu dan premium, benar salah ambil jalan.

Tugu Tani, jalan Rasuna Sahid dan belok kiri ke jalan Cassablanka, ParkLine hotel, Kampung Melayu dan terowongan jalan belok kanan langsung menuju lingkaran balik dan belok kiri menuju Cawang, saya putuskan pulang saja.


Jam 11.30 sudah memasuki kemacetan di Cibubur, adzan Dzhuhur terdengar dan masuk masjid depan Lagenda Wisata, shalat disana sambil mengaji sebab kemacetan terlihat di bawah masih mengalir tersendat, setelah itu turun dari masjid dan hidupka motor berangkat lagi menempuh kemacetan yang panjang, apa yang terjadi diujung kemacetan, ada mobil sedan dan ada anaknya di didalam mobil dan macet di tengah jalan, berhenti total, mungkin orang tuanya mencari pertolongan, berhentinya mobil di jembatan ini yang menyebabkan kemacetan sepanjang 7 Km lebih. Luar biasa.

Maghrib, buka puasa dengan kacang ijo.


Selasa, 14 Desember 2010.

Ke Bengkel pagi ini sebab sejak berangkat dari rumah dengan Fifi motor berjalan tersendat- sendat, setibanya di bengkel yang baru buka pagi itu sekira 100 meter sebelum perempatan Cikeas.

Di bengkel yang keren itu yang diterima oleh anak muda sepantar usianya Aswan, yang senang motor juga dan yang senang menjalankan bisnis bengkel keluarga yang mewah, tidak seperti bengkel lainnya yang kotor, motor saya di coba di naiki dengan masinisnya dan ia tahu penyakitnya hanya ganti busi motor sudah baik lagi, langsung berangkat kekantor, hujan turun di Cibubur dan berhenti di Cibubur kantor Tentara Zeni.

Jam 12.30 dapat perintah ke Jogjakarta yang berangkat dari kantor 21 orang.




Rabu, 15 Desember 2010.

Berangkat ke Jogjakarta tanpa tiket, tiket di setujui akan di beriakn di terminal garuda airport Cengkareng. Berangkat dari rumah jam 06.00 berjalan kaki menuju ke depan sekitar 700 meter, udara cerah dan kesibukan pagi dan genangan sisa air hujan semalaman membuat jalan kaki sedikit terganggu.
Setibanya di Cileungsi sempat mencari tempat untuk buang air kecil dahulu. Jam 06.50 naik angkot 121 tujuan Kp Rambutan, perjalanan pagi ini cukup ramai dan sedikit tersendat jam 07.10 saat angkot masih di kawasan Kranggan saya di serang ngantuk yang amat sangat, naik angkot kok bawaannya ngantuk melulu.
saat memasuki jalan Tol, sedikit macet.
Jam 07.41 mulai menaiki bus Damri, setelah meletakan tas turun dahulu untuk buang air kecil dahulu.
Naik Bus Bandara dari terminal Kampung Rambutan berangkat dari kp rambutan jam 07.35.

Undangan dari SMS Manajer Konstruksi UIN Ciputat baru masuk terpaksa di batalkan.

Jam 08.14 bus Damri terhalang macet di pintu keluar Cawang. Saya sampai menegakan sandaran kursi yang rusak untuk melihat sampai dimana posisi bus sekarang.

09.24 turun di Bandara di depan gerai Garuda, suasana cukup ramai, dan harum aroma kopi semerbak memenuhi udara bandara internasional ini, berapa banyak orang yang telah di terbangkan dan berapa banyak orang yang telkag di turunkan, lama juga jasa terminal ini, yang saya tahu pertama kali saya kesini saat tahun 1983 sewaktu ada pendidikan pelatihan kepemimpinan nasional dan P4 tingkat Manggala yang di selenggarakan oleh KNPI.

09.27 mencari dimana musholah berada, dan langsung shalat Dlhuha, banyak juga muslim yang shalat dlhuha, baik yang bekerja disini dan yang sebagai musafir.

09.30 Duduk di depan gerai kopi dan mulai makan donat yang dibawa dari rumah, saat ini pak Helmi baru masuk ruangan dan menitipkan tas nya sementara ia menuju ke pengurusan tiket.

09.38 Tiket sudah di serahkan Kasirin di tangan setelah saya berteriak dari kejauhan, sebab saya lihat dari sejarak itu Kasirin masuk saja ke Bandara tanpa memperhatikan jikalau ia membawa tiket saya, mendengar suara saya Kasirin keluar lagi dari antrian dan menyerahkan tiket.

09.39 saya kembali ke tempat duduk menunggu tadi sebab tas nya pak Helmy dan tas saya masih berada di situ.


09.45 saya putuskan masuk bersama pak Helmy, di dalam ruangan bording pas mengular antriannya, saya di tanya membawa begasi pak, tidak kataku kalau begitu bisa di sana pak, orang itu memberi jalan sambil di berjalan terlebih dahulu menunjuk arah, penerbangan luar biasa pagi ini, kalau begini ke adaannya maka sudah sewajarnya jikalau di rencanakan bandara baru.

di pojok itu terlihat orang yang sedikit mengantri hanya satu orang di depan saya tetapi orang itu mencari pengembalian uang Rp 5000,- dari airport tiket yang dibayarkannya malahan susah amat, ia terlihat berjalan berlima dengan dua anak gadis remajanya, bapaknya ada se usia saya, tetapi lebih ke arah etnis chinna pikirku.

Tiba giliran saya dan semua beres, saya minta duduk di mana saja yang penting di jendela di sisi kanan, sebab ingin melihat daratan pulau Jawa pagi ini.

Saya melihat rombongan yang dari kantor terhambat boarding pasnya sebab di antrian yang banyak orang yang punya barang begasi.

Masuk perlahan lahan setibanya di undakan terbawah untuk mulai naik tangga, banyak sekali antrian, setelah selesai pemeriksaan ke dua, berjalan lurus menuju pinti G 4.


mencari duduk baik untuk mulai makan nasi udug yang di beli oleh istri tadi pagi, baru makan beberapa suap kok dada sebelah kiri sakit, berarti makanan ini sudah sewajarnya di buang.

Dari arah pintu masuk saya melihat rombongan dari kantor mulai masuk ruangan, berbanyak orang, dan mengambil tempat duduk di sisi kiri dan 90 derajat membentu sudut tempat duduk dimana saya berada.

tiba- tiba di samping saya masuk dua orang bapak dengan tiga orang ibu usia diatas 50 tahunan mengambil duduk di sebelah saya, kalau dari semua pembicaraan yang saya dengar mereka adalah orang jawa yang menjabat di Kalimantan, entah Kalimantan mana, saya ngak menyimak lebih jauh.

jam 10.20 berita keberangkatan sudah di umumkan, berjalan menuju ke pesawat, dan duduk di no 22 C. sisi Jendela.

kalau dari deretan tempat duduk berarti sisi kanan.

Pesawat mulai bergerak, dan menuju ke landasan pacu, saya memeperhatikan banyaknya pesawat berbadan besar yang sudah ngak ada lagi mesinnya.

Diatas Jakarta mulai mendung, Jakarta hilang dari pandangan mata sebab terhalang oleh mendung yang menggantung.

ternyata dimana- mana awan putih menutup permukaan sehingga tujuan duduk disebelah jendela tidak berhasil sebab pemandangan kebawah tak nampak sama sekali.

Perjalanan sudah agak lama, tiba tiba di sebelah kanan saya kok ada laut, ngak mungkin laut kan di jendela sebelah kiri pikirku, mungkin saja kalau pesawat ada di pesisir pantai selatan kota Jogjakarta, oh ya bener juga sewaktu melihat dari kejauhan kota Bantul, dan persimpangan jalan kenuju Bantul, bisa jadi rute ini di lakukan untuk menghindari terpaan debu g8nung merapi yang masih aktip.

Akhirnya pesawat mendarat juga dengan suasana mendung masih menyelimuti.

Sedikit terkejut kok ada kereta api di sisi airport, sebab saat itu otak saya masih melihat kondisi airport Jogja ini kok situasi dengan letak jalan kereta apinya kok seperti mendarat di Bandara Ahmad Yani Semarang, yang juga di sisi luarya ada jalan kereta apinya, sehingga tidak sengaja saya bertanya, lho kapan membuat stasiun kereta api di samping bandara udara ini.
Sopir taksi yang saya naik itu berkata kan sejak dahulu pak, lho saya minta maaf sebab saya pikir di Semarang.









Kamis, 16 Desember 2010.

Masih di Jogjakarta hari ke dua

Jam 04.00 saat adzan shubuh merebak, saya masih shalat sunah, sebab bangun sejak jam 03.30, sehingga sedikit sekali waktu mengerjakan shalat tahajud. Pak Parmin sudah berdiri di depan pintu mengajak untuk shalat Shubuh berjamaah, di musholah di samping.

Setelah shalat kemudian di lanjutkan dengan berjalan kaki tanpa alas kaki bersama pak Permin, tujuannya ke arah kanan dari halaman penginapan Cipta karya di jalan solo itu.

Memasuki pasar Gejayan, belok kanan dan terus memotong jalan kecil, jalan yang sama yang pernah di lewati sewaktu berjalan dengan pak Pardino beberapa tahun yang lalu, suasana pasar pagi itu masih sangat sepi belum terlalu ramai pembelinya.

Setibanya di depan kantor tidak langsung balik tetapi tetap jalan lurus melewati sungai gajah wong dan berjalan terus sampai di pusat bisnis.




Jumat, 17 Desember 2010.


Masih Di Jogjakarta hari ke tiga.


Pagi masih menyisahkan dingin, Jokjakarta masih nyenyak dalam tidurnya, saya sudah terbangun jam 03.00 pagi ini dan keluar berjalan menuju ke kamarnya pak Parmin untuk membangunkan untuk bersegera shalat tahajud.
Setelah shalat sepagi itu saya mencoba memakan kue yang selalu saya sisihkan setelah acara malam dengan minum teh hangat yang di letakan semalam dalam termos.

Adzan shubuh terdengar, keluar dari kamar dan pak Parmin sudah keluar juga, di Musholah penginapan Cipta Karya itu saya mengambil posisi untuk adzan shubuh dengan suara yang tidak pernah lagi berteriak. Jadi suara adzannya hampir datar saja, sebab batuk masih membayang, akan menyerang sewaktu- waktu.

Shalat sudah di kerjakan dan sekarang berjalan berdua dengan pak Parmin menyusuri jalan Solo depan IAIN dan menuju ke arah Kota Jokjakarta dengan patung tugunya.

Jalan cukup jauh, dan terlihat gerombolan anak muda sambil bernyanyi dan menulis dan membaca dan ada yang membuka komputer, dan jumlahnya banyak di bagi dalam tiga gerombolan perkumpulan, apakah ini ekstra kurikuler, entahlah.

Timbul pertanyaan, apakah mereka tidak shalat shubuh, sebab shubuh belumlah beranjak jauh.

Berjalan terus dan dibawa palang papan nama besar sebuah toko emas terlihat seorang pelacur cantik di seberang jalan yang masih menjajakan dirinya untuk diambil langganannya, hingga sepagi ini ia masih belum laku, ini kam berarti hari Jumat dan tadi malam kan berarti malam Jumat, apakah ada hubungannya.

Memasuki beberapa hotel pagi ini untuk mnegetahui kepadatan hotel menjelang tanggal 25 Desember, Hotel Novotel masih kosong sebab harganya juga mahal, sedang hotel sebelumnya yang di lihat, hotel melati yang semalam harganya Rp 300 000,- sudah padat dengan pesanan hingga tanggal 2 Januari.

Kaki ini penat sekali, sangat sakit telapak kakinya setelah berjalan cukup jauh dari penginapan Cipta Karya di jalan solo menuju pasar Lempuyangan, sejarak 3,60 km bolak balik berarti 7,20 km saya tidak melihat angkutan umum yang cukup intesn di sini, tidak seperti di Jakarta, harus charter dengan harga yangdi tawar, membuat saya ngak berminat untuk berkendaraan.
Betapa kecewanya sesampainya di pasar lempuyangan, makanan bakpia yang dicari dikemas secara kasar dan harganya 1 butirnya Rp 500, dengan penampilan jelek, demikian juga makanan kesukaan yaitu belut yang di goreng kering, saat saya tanya harganya Rp 13.000 ,- tetapi sangat mengecewakan tampak luarnya, sudah di beli malahan liat/keras dan akhirnya ngak di beli juga, untuk tahun mendatang kalau ada acar ke Jogja saya harus membuang mencari oleh- oleh di pasar Lempunyangan ini.

Balik dari pasar lempuyangan dengan perasaan sedikit kecewa, sebab terbayang sudah jalan lurus yang panjang dan belok sedikit menuju penginapan sejarak empat kilometer kurang.

Saat itu itu dari emplasemen stasiun Lempuyangan yang bisa di lihat dari luar masuk kereta api Lodaya, dari Bandung tujuan Solo, kereta itu panjang juga sementara saya berjalan cepat di sisi luar stasiun, melintasi banyak taksi yang menawarkan tumpangannya, saya berjalan terus, sambil melihat arah jalan dimana di sudut mata terjauh terlihat panjangnya jalan yang mengecil di ujungnya, saya taksir tiga kali membaca surah Al- Fatiha sudah sampai di ujung terjauh penggal jalan itu.

Berkali – kali peristiwa ini saya lakukan untuk memotong kejemuan saat melintas ini.
Setelah tiba di halaman penginapan langsung masuk ruang pertemuan di lantai atas dengan kondisi telapak kaki yang sedikit kesakitan.

Jam 11.00 acara di tutup dan di lanjutkan dengan shalat Jumat di Masjid UIN Sunan Kalijaga Jogjakarta.

Masjid baru yang baru di gunakan cukup bagus dengan menampung banyak mahasiswa dan penduduk luar yang ikut shalat di dalamnya.

Selesai shalat Jumat langsung di lanjutkan shalat Ashar, sebab pulang jam 16.00 sangat sulit mengatur waktunya.

Setibanya di penginapan langsung makan siang dengan nasi boks. Setelah itu masuk kamar lagi untuk mulai melipat pakaian dan memisahkan mana yang di bawa dan mana yang tidak di bawa.

Jam 14.00 pak Budi doel mengumumkan siapa yang akan ikut berangkat ke Bandara dengan kendaraan kantor, akhrinya yang berangkat dalam mobil itu, saya, pak budi dan anak buahnya yaitu ibu wied serta sopir kantor menuju ke Lapangan Terbang, tetapi mampir dahulu membeli oleh- oleh di ujung jalan masuk lapangan terbang.

Saya dapat bagian oleh – oleh bakpia patok dua bungkus dan satu bungkus gudeg dan temannya seperti krecek dan kacang tolo santan.

Masuk Bandara sekitar jam 14.30 dan langsung mengikuti proses pelaporan, boarding dan pencatatan, dapat duduk di nomer 23A pinggir jendela.


Setelah memasuki ruangan tunggu, ternyata di dalamnya telah berkumpul banyak sekali manusia yang akan terbang dengan beragam penampilannya.
Sebanyak ini manusia Jogjakarta yang bepergian dengan pesawat, ada yang ke utara dan ada yang ke timur dan ada yang ke barat, ke utara bisa ke kalimantan, ke timur bisa ke Makasar, Kupang denpasar, dan ke barat bisa ke Jakarta dan sumatera.

Cuma luar biasa sekali jumlah penumpang yang akan naik, seakan mendadak kaya semua orang Indonesia ini.
Jam 15.30 mulai memasuki antrian naik pesawat dengan pemeriksaan boarding pass terlebih dahulu.

Berjalan tegap menuju pesawat mendahulu rombongan yang lain yang sibuk dengan beban oleh- olehnya.

Duduk berdampingan dengan pak Budidoel

Awan menutup sepanjang perjalanan sehingga duduk di samping jendela tidak memberikan keuntungan.

Hujan turun sedikit diatas bandara cengkareng

Bertiga naik taksi dengan pak budidoel dan stafnya, turun di kantor, dan ganti mobil dengan mobilnya pak budi yang di jemput dengan sopirnya.

Turun di jalan baru langsung naik 121 tujuan Cileungsi.

Masuk rumah jam 21.00


Sabtu, 18 Desember 2010.

Fifinya sakit demam lagi



Minggu, 5 Desember 2010.


Lampu PLN mati sejak tadi malam, sampai minggu pagi ini Hp sudah kedip kedip kehabisan powernya, sebab dipakai shalat shubuh tadi pagi.




Senen, 6 Desember 2010.



Selasa, 7 Desember 2010.




Rabu, 8 Desember 2010.

Semalam Fifinya panas, ia yang tidur di samping saya terasa sekali demamnya, malam itu juga terbangun untuk membuatkan parutan kunyit untuk mencegah panasnya Fifi berlarut- larut.
Saat berangkat ke kantor pagi ini, di hadang kemacetan panjang sejak fly over pasarminggu hingga Lebak Bulus, di kantor hanya sempat tanda tangan absen saja sebab sudah jam 09.45, padahal rapatnya jam 10.00 pagi ini, dan betul juga setibanya di ruang Rehab Paskah Sarjana, pengawas lapangan pak Arif telah berada di ruangan menunggu, rapat kemajuan hari ini melaporkan laporan yang lumayan yaitu 50 % dan tertinggal 24 % seharusnya 74 % sebab banyak barang yang di minta pemborong sub, tetapi tidak di beliin oleh pemborong utama.

Saat adzan dzhuhur terdengar rapat di hentikan dahulu, berjalan keluar menuju ke Saidah Inn, sarana penginapan buat mahasiswa yang bertarif. Di dalamnya terdapat fasilitas musholah.

Setelah makan siang dengan garang asem, rapat di lanjutkan dengan pembahasan soal pemasukan tenaga listrik oleh PLN, setelah itu rapat dipindahkan ke Mahad Aly, disana pak Yul sedang mengerjakan shalat Dzhuhur.

Rapat dihadiri cukup lengkap dengan datangnya Rektor UIN bidang Kemahasiswaan dan Rumah Tangga, di temani PPK dan dua orang pembantunya, disini rapat membahas keterlambatan pelaksanaan, sebagai keputusan rapat di lakukan rapat tiga harian, untuk itu tiga hari besok yang jatuh hari Sabtu akan dilakukan rapat lapangan untuk memonitor kemajuan.

Menjelang sore rapat di di Lab Psikologi UIN Ciputat, setelah itu balik menuju kekantor untuk mengerjakan pekerjaan rutin yang tertunda, setelah shalat maghrib makan malam di kantor dengan masak nasi sendiri, dan lauknya di bawa dari rumah.


Kamis, 9 Desember 2010.

Rapat terakhir di Kementerian Kelautan dan Perikanan, dengan suasana sedikit tegang sebab terlihat pemborong akan menghindar memberikan uang jaminan penyelesaian pekerjaan yang tersisi 24 % lagi.


Jumat, 10 Desember 2010.

Shalat Jumat di masjid kompleks perumahan, sebab badan terasa lelah kehujanan beberapa hari ini.
Haji Mahdum terlihat shalat pakai kursi.

Sempat meninjau ke rumahnya orang Palembang yang sakit- sakitan.



Sabtu, 11 Desember 2010.

Berangkat ke UIN untuk memenuhi janji pengawasan ketat terhadap pelaksanaan gedung Mahad Aly, Hujan deras semenjak di Cibubur, kemudian perpindahan gigi kembali bermasalah, gigi ngak mau di pindahkan, untungnya ada bengkel langganan, sehingga langsung masuk bengkel, peristiwa ini terjadi di jalan Kesehatan Cijantung, sementara hujan deras masih mengguyur, si tukang bengkel yang cukup akrab itu mempersilahkan saya duduk tetapi saya ingatkan kalau saya ada janji rapat jam 10.00 pagi ini, akhirnya motor saya di ganti pemutar gigi persnelingnya dan pas dan membayar Rp 25 000,-

Sesampainya di UIN, hujan masih turun, rapat di mulai jam 11.00 siang. Dengan kemajuan proyek 40 %.

Bayi Meninggal







Minggu, 28 November 2010.


Sejak pagi sekali sudah di persiapkan akan ke pasar hari ini, terutama kesehatan, sebab yang namanya kesehatan ini sangat penting sekali, sehingga sewaktu bangun tadi jam 03.10 langsung masak kacang hijau, diperkirakan setelah shalat tahajud sebentar lagi kacang hijaunya sudah bisa di makan.

Betul juga beberapa saat sebelum shalat shubuh, makan kacang hijau tanpa di beri apa- apa, tidak ada garam dan gulanya, hambar saja, enak juga.

Shubuh datang sekitar jam 04.05 dan shalat berjamaah dengan anak dan istri, beberapa menit kemudian sarapan nasi goreng masih diatas tempat tidur sebab sedang memainkan Fifi yang tidurnya nyenyak bener dan ngak mau di bangunin sejak shubuh tadi siang sedikit berangkat ke pasar.

Jam 07.00 berangkat ke pasar, perjalanan tidak terlalu banyak kesannya, sebab biasa- biasa saja, hanya jalanan sangat becek, sebab hujan terus menerus semalam.

Dipasar pun demikian sangat becek, lumpur pasar sangat banyak, sehingga jalanan sedikit licin, Istri yang ikut kepasar tidak berjalan terlalu jauh dari saya, beriringan, sewaktu akan memutuskan akan membeli lauk, setelah semua sayuran terpenuhi, yang terbeli adalah ikan emas, air tawar sebab ikan inilah yang tidak tercemarkan oleh formalin.

Saat pulang, ternyata di tangan masih tersisa uang Rp 13 000,- istri bilang masuk aja lagi pasar sebab percuma membawa uang iutu pulang ke rumah ngak bisa di pakai apa- apa.

Akhirnya istri masuk lagi ke pasar dan saya tetap di motor sambil membetulkan belanjaan, dan membalas SMS nya Yadnya dari Denpasar-Bali yang sedikit kangen dengan ibu saya setelah ia di beri makan oleh istrinya berupa urap.

Pulang ke rumah dengan pikiran bahwa target lauk untuk di rumah sangat kurang, sebab kemaren sore, ini istri yang ceritra, jikalau Yasin membuka kulkas dan isinya sudah kosong, hanya tersisa daging cincang sore itu dan daging itu sekarang pagi ini telah di habisi dengan ibunya untuk campuran membuat nasi goreng.

Ikan mas yang di beli tadi di pasar sekarang sudah masak dan siap dimakan, dimakan sedikit saja sudah enak rasanya, ikan mas tadi di masak pepes, saat adzan dzhuhur terdengar, langsung bersiap mengerjakan shalat berjamaah dengan anak- anak dan ibunya sebab saya habis shalat akan ke Lotte Mart untuk belanja lauk.

Yasin yang tadinya berencana ikut saya sekarang ngak jadi ikut, saya berangkat ke Lotte mart sendirian, perjalanan siang itu sangat tenang sebab mendung yang sejak tadi menggantung belum turun juga hujannya, mendung ini pula membuat Yasin dan Fifi ngak ikut ke Lotte mart.

Setibanya di Lottemart langsung menuju ke bagian ikan, ikan yang di beli adalah : ikan selar 700 gram, ikan patin 2 Kg, ikan bandeng 1 Kg, ikan bawal singa 0.6 Kg, ikan tongkol 1 kg. Ayam 1 kg, hati sapi 0.25 kg dan rempelo 0.25 kg. Biskuat satu plastik, kecap hitam, total semua habis Rp 200 000,-

Sewaktu di kasir saya mendapat surprice sebab kasir sangat kagum hitungan saya dimana membayar dua ratus ribu tetapi kembaliannya tiga rupiah.

Pulang berarti saya ngak membawa uang sepeserpun, semoga lancar, di terpa hujan sekitar di Pangkalan dua, hujan sangat lebat dan perjalanan sangat sunyi, lobang jalanan sangat banayk, sehingga harus hati2 menghitung dimana letak lobang jalan.

Hujan berhenti sebentar di kecamatan Cileungsi dan sekitar 5 Km sebelum rumah, hujan sudah turun lagi sampai masuk rumah hujan masih turun, anak- anak datang menurunkan belanjaan yang bau ikannya terasa amisnya.

Luar biasa, akhirnya kulkas sudah terisi lagi, sehingga Yasinnya agak gembira sedikit.






Senen, 29 November 2010.

Jam 03.10 bangun untuk shalat tahajud dan di lajutnkan dengan makan sahur untuk berpuasa hari ini.

Sewaktu ke Kantor pagi ini kemacetan sangat melelahkan, saya tahu ini ke macetan hari Senen, akhirnya masuk kantor jam 09.00.

Hujan siang hari ini 12.30 mendadak datangnya, saya sudah berjalan bergegas ke bawah dan dihalaman parkir motor hujan datang demikian lebatnya, saya tertahan cukup lama di parkiran motor yang bidang halamannya sangat kecil.

Akhirnya terpikirkan jikalau di dalam tas hujan ada bagian bajunya, bagian baju itu yang saya naungkan ke kepala untuk perpindahan saya dari halaman parkir ke lobby kantor dan naik lagi ke lantai tiga di kantor, tujuan keberangkatan ini adalah memenuhi kesimpulan rapat hari Kamis lalu untuk rapat lagi jam 13.00 di Kementerian Kelautan.

Hujan berhenti dan betul kering setibanya di bunderan Hotel Indonesia, luar biasa yang namanya hujan ini, seperti ada garis yang tegas yang memisahakan beranda depan rumah dan halaman luar.

Saat melepaskan semua plastik hujan lewat si penyapu jalan, dimana kehujanan pak, suatu pertanyaan yang kelihatan konyol.


Di ruang rapat Menteri Kelautan dan Perikanan di lantai dua, acara rapat sudah berlangsung, semua menuju kepada persiapan pindahnya pak Menteri Kelautan dari lantai satu ke lantai tuju, sementara lantai tuju belum siap.

Rapat berakhir sekitar jam 16.30, motor dikemudikan cukup kencang untuk mengejar buka puasa sampai di masjid tertentu di Jakarta Timur.

Lewat jalan Rasuna Sahid, awalnya lancar tetapi setelah perempatan Salemba, macetnya berhenti dan jalan merambat. Maju terus dan maju terus sampai di perempatan Jalan yang menuju ke Kampung Melayu, belok kiri menuju kampung melayu agak lancar sedikit tetapi pengaruh macet dari jalan Rasuna sahid masih terasa.

Putaran di Jatinegara sedikit macet sebab ada kereta api lewat sehingga semua kendaraan di hentikan.

Masuk jalan arteri lagi lancar sampai di Cawang dan di sana hujan lagi, dan memakai plastik hujan kembali.

Saat adzan maghrib tiba, posisi sudah mendekati masjid Barokah Kompleks CPM Cegger, setelah shalat maghrib akan makan nasi yang di bawa dari rumah, ternyata nasinya rusak, sudah benyek, basi, terpaksa buka puasa dengan kecap yang memang dibawa dari rumah tadi pagi.

Berangkat menuju pulang, langit awal gelap sudah mewarnai, pembangunan gorong- gorong di depan masjid mempersempit gerak kendaraan yang lewat.

Setibanya di rumah saat adzan Isya berkumandang, tetapi saya langsung buka puasa dahulu, selama makan itu istri memberi tahukan jikalau ada kematian bayi di RT kita, saya tidak memeperhatikan dan makan terus memang sedari tadi puasa.

Kemudian shalat Isya, tetapi setelah shalat isya di bisikan bahwa saya harus hadir di rumah yang kematian bayinya itu, setelah shalat isya saya langsung berangkat kesana, terlihat sepi jalanan menuju sana, lewat ruamh ibu Nani yang tadi siang baru datang dari Makkah, melaksanakan ibadah haji.

Anak itu terlihat tidur tenang, tetapi sudah ajal sejak jam 16.00 sore tadi, menurut informasi meninggal di Gawat Darurat RS Thamrin, itupun setelah pindah dari poliklinik.

Jam 21.00 Jenazah bayi 16 bulan itu yang meninggal kerena meaningtis ( menurut informasi orang tuanya kepala anak itu sering panas, tetapi badannya ngak panas ).

Proses selanjutnya adalah akan di makamkan di Bandung, Majalaya, sebab pihak orang tua suami memintanya di sana, dan mobil yang menjemput dari Bandung sudah jalan.

Jam 22.30 pulang bersama istri dan para tetangga yang lain yang sudah sangat kantuk, dan berjanji jam dua nanti akan datang lagi kesini.





Selasa, 30 November 2010.

Jam 02.00 terbangun, dan sedikit berusaha memerangi ngantuk, akhirnya betul terbangun jam 02.10. langsung di buatkan teh panas dengan istri, minum teh panas dan biskuat yang ada dibeli sejak hari minggu kemaren.

Jam 02.20 berangkat sendirian menuju rumah yang meninggal bayinya.

Terlihat pak Kahar masih siaga, dan pak Syarif terlihat tidur-tiduran di sampingnya, dimana tikar untuk baring dan duduk itu di letakan di sisi jalan.

Saat saya datang saya menanyakan sampai dimana posisi mobil yang datang dari Bandung, sudah sampai di Cileungsi.

Pas menurut saya, dan terlihat orang tua almarhum bayi itu naik motor untuk menjemput mobil yang datang dari Bandung itu.

Jam 03.30 mobil pun datang dan keluar dari mobil jenis suzuki carry itu empat orang, memang empat orang yang menjemput, informasi yang masuk bahwa ini adalah mobil yang kedua, sebab mobil yang pertama akan di pakai menjemput jenazah goyang terrot rodanya, sehingga tidak berani di bawa pergi jauh.

Terlihat mereka mengerumuni jenazah yang akan di8 berangkatkan, jenazah bayi itu di gendong ayahnya dan di pangku di mobil posisi di tengah tempat duduk, saya berfikir mobil ini kan perlu bahan bakar, padahal sepagi ini saya ngak membawa uang sehingga saya minta bantuan ibu Herman untuk pinjam dahulu sedikit uang untuk membekali mobil beli bahan bakarnya.

Jam 03.35 Mobil berangkat dengan iringan tangan kesedihan sebab di dalam mobil itu ada jenazah bayi 16 bulan yang akan di makamkan di Majalaya Bandung.

Setelah masuk rumah lagi secepatnya ganti baju dan mengerjakan shalat tahajud yang sisa aktunya sangat sempit, jam 04.05 terdengan adzan shubuh, setelah itu membuat jus sayur untuk menyehatkan badan yang terlihat payah ini, jus sayur itu terdiri dari : mengukudu, nenas, wortel, buncis, terong ungu bunder kecil dan terong ungu panjang, mentimun, leunca, kool, dan dicuci bersih dan di blender dan di peras langsung di minum dua gelas.

Ngak sampai 3 menit reaksinya datang ngantuknya luar biasa, artinya badan sedang melakukan detoksisasi, secepatnya tidur.

Bangun- bangun nya jam 10.00, akhirnya ngak jadi kekantor.

Cuci baju yang banyak menumpuk dan istirahat lagi.




Rabu, 1 Desember 2010.

Jus sayur pagi ini terdiri dari : wortel, kol, leunca, terong ungu, dan nenasnya di banyakin.
Empat gelas sudah di minum terasa badan segar dan persiapan kekantor pagi ini.
Berangkat pagi dari rumah setelah shalat Dluha langsung berangkat Fifi ikutan sampai sekolahnya.

Jam 08.00 sudah di kantor, jalanan lancar saja.








Kamis, 2 Desember 2010.

Rapat di Kementerian Kelautan dan Perikanan hingga malam, sebab malam harinya di lanjutkan pengajian penggunaan ruang kerja menteri yang baru, acara nya sendiri mulai jam 16.00 dengan membaca banyak doa dan bacaan Al- Quran akhirnya selesai jam 20.00 malam.


Jumat, 3 Desember 2010.



Upacara Hari Bhakti PU di dalam ruangan sebab hujan deras mengucur sejak di Pasar Rebo.






Rapat lagi kementerian kelautan untuk membahas pekerjaan tambah kurang, shalat jumat di PLN Pusat Jakarta, serta makan siang di sana, masjid dalam keadaan baik, dan Khotba Jumatnya termasuk bagus sebab ia lama tinggal di Arab. Siapa siapa yang kurang tauhidnya apabila masih ada yang di kuatkan selain Allah.

Rapat berlangsung cukup alot sebab si Kontraktor terlambat sekali pelaksanaannya.



Sabtu, 4 Desember 2010.

Hotel Cipaku Bandung




Minggu, 14 November 2010.

Senen, 15 November 2010.
Selasa, 16 November 2010.
Rabu, 17 November 2010

Kamis, 18 November 2010.

Jumat, 19 November 2010.
Sabtu, 20 November 2010.




Minggu, 21 November 2010.




Senen, 22 November 2010.

Masih ada rasa sakit batuk sehingga di putuskan untuk istirahat di rumah tetapi siang hari di telepon dari kantor jikalau hari Selasa besok harus ke Bandung untuk mengikuti latihan per bekelan menghadapi masa pensiun.

Saya berangkat kekantor siang ini sekitar jam 15.00 dan tiba sekitar jam 17.00 langsung mengurus ke uangan dan tiket bus ke Bandung, di ingatkan jikalau hotelnya di suru mencari sendiri hanya semalam saja.

Jam 19.00 saat selesai shalat Isya baru dapat hubungan telepon ke Hotel Cipaku Garden.

Langsung pulang malam itu.

Selasa, 23 November 2010.

Berangkat ke Bandung ber tiga saya istri dan Fifi. Naik bus MGI dari Cileungsi. Keberangkatan yang jam 06.00 membeli dua tiket seharga Rp 90 000,-
Perjalanan di iringi dengan hujan deras

Saat keluar dari rumah tidak hujan, malahan sempat berjalan kaki bertiga dengan ibunya dan Fifi, tidak boleh naik ojek, sebab akan duduk di dalam bus sekian jam.

Tetapi setibanya di Cileungsi hujan yang deras datang mengguntur, dan saat bus MGI tujuan Bandung tiba, hujan agak reda, tepat jam 06.00 bus berangkat ke Bandung dan hujan menderas terus, hujan terlihat mereda di Bekasi saat bus melintas jalan tol Bekasi Timur, dan sampai Bandung tidak ada hujan.


Saat sudah memasuki jalur Cikampek menuju Bandung terlihat jalanan mendaki dan bus terasa melambat dan Fifinya bolak balik pindah kursi untuk melihat panorama yang sudah tidak ada kotanya.


Saat sudah mendekati Padalarang dimana di sisi jalan raya ada jalan kereta api, berkali- kali Fifi berteriak lirih itu pa jalan kereta api, mana kereta apinya, ngak taunya mendadak ada kereta api bisnis lewat sehingga lengkap sudah melihat rel nya dan melihat keretanya yang lewat.

Memasuki kota Bandung sudah mulai kemacetan menghadang

Turun di terminal Leuwipanjang dan mencari bus kota tujuan Ledeng utnuk mencari Hotel Cipaku yang sudah di daftar tadi malam.

Rabu, 24 November 2010.

Hotel Cipaku Garden Hotel Bandung.


Disini Fifi suka sekali mempermainkan jendela dorong, dimana udara di dalam sudah dingin malahan di buka jendelanya oleh Fifi sampai ibunya kedinginan














Bandung yang mendapat nilai baik tetapi bagiku mendapat nilai C kurang.

Jam 03.00 Hp sudah berbunyi dan bangun untuk mengerjakan shalat Tahajud, istri ikut bangun, kamar yang tidak terlalu sempit ini , dengan penataan lampu tidur yang cukup temeraman, di hiasi Televisi kecil yang hampir tidak menarik untuk di lihat, memberi suasana ruang yang sangat hangat, nilai baik untuk pengaturan kamar, masuk kamar kecil di hotel ini ada air panasnya, sehingga sepagi ini sudah mandi air panas untuk membangunkan syaraf persiapan shalat.

Shalat tahajud yang khusyu di hotel Cipaku Garden Hotel, shalat yang belum tentu di tempat ini bisa dilakukan lagi. Sehingga memanfaatkan situasi terbatas ini, shalatnya sedmikian khusyuknya. Akhirnya tiba giliran membaca Al- Quran, terlihat pula istri kut shalat.
Setelah itu adzan shubuh terdengar sayup- sayup memasuki jerejak jendela hotel yang terbuak kisi- kisinya dari kayu jati itu, shalat shubuh pun dilakukan berjamaah dengan istri.

Sore harinya saat pulang kehujanan di Terminal Leuipanjang Bandung dan banjir, naik bus MGI tujuan Cileungsi dan tiba di Cileungsi jam 19.30, masuk rumah jam 20.00






Kamis, 25 November 2010.


Jam 11.56 saat adzan Dzuhur berkumandang, posisi berada di jalan Dewi Sartika, setelah mengambil Hp Smart yang dinyatakan rusak berat dan ganti mesin Hp.

Mencari tempat shalat dan didapat masjid di pinggir jalan di jalan Otista setelah Fly Over.

Rapat di Kementerian Kelautan, tiba di sana sekitar jam 12.40

Kontraktor terlambat 15 % , Progres hari ini 84 % dari target hari ini 96 %.





Jumat, 26 November 2010.




Sengaja motor di letakan di pinggir pintu belakang kantor, agar sebentar kalau akan ke departemen tidak berputar jalan.

Dikantor hanya satu jam saja kemudian, untuk menyelesaikan laporan pelaksanaan pekerjaan ke Bandung dua hari yang lalu. Setelah itu di kumpulkan untuk di proses ke uangannya dan sekitar jam 10.00 berangkat lagi ke departemen, Seperti janji dahulu kalau akan ke departemen harus mampir terlebih dahulu ke Al Azhar untuk menyantuni duafa di Al Azhar Peduli.

Setelah itu berjalan menyeberangi jalan raya depan masjid untuk memasuki kompleks kementerian Pekerjaan Umum, di Lobby banyak orang poliklinik yang sudah dikenal wajahnya selama ini, rupanya Biro Umum Kementerian PU menyelenggarakan kampanye memerangi pemakaian narkotika, saya ikut masuk dan mendapat snak kua yang cukup enak, setelah itu ke lantai 5 untuk mencoba me klarifikasi temuan untuk beberapa kegiatan pengelolaan teknis bangunan, sebab yang belum di klarifikasi adalah kegiatan di UIN dan di Kementerian Kelautan Gambir.

Saat di depan lift di lantai dasar akan mengerjakan shalat Jumat, badan ini sudah menghadap ke kanan untuk menuju ke masjid PU tetapi kok badan ini memutar dan menuju masjid Al -Azhar, e ternyata terjawab juga masalah ini, yaitu Istri sudah menunggu di pintu gerbang Al Azhar sebelah kanan dimana saat itu selesai shalat Jumat, saya secepatnya akan ke motor sebab mendung sangat gelap, jikalau hujan turun jiket motor saya ada di letakan di atas motor kan kebasahan nanti pulangnya, pikirku, tetapi setelah ketemu ibunya di pintu keluar Al Azhar, langsung le Lobby Universitas Al Azhar untuk donor darah.
Saat donor darah saya sempat melihat langit yang masih mendung tetapi ngak menurunkan hujan.
Habis donor darah, makan nasi perkedel dengan siraman kuah rendang di Family kedai masakan padang depan kantor Kementerian PU.

Setelah itu Pulang naik motor bertiga, dan di serang hujan lebat saat akan naik fly over pasar minggu, sebab saya hanya membawa satu plastik hujan maka saya memilih berteduh di warung di sisi jalan.

Makanan di warung itu penuh dengan lalat sehingga Fifi yang duduk di depan makanan itu hilang seleranya, hujan turun agat lebat.

Warung itu ada atapnya sehingga banyak pengendara motor yang berteduh disana.

Hujan sedikit reda, tetapi masih turun juga, saya ajak anak istri bermotor lagi, Fifi saya selimuti plastik hujan dan ibunya ada membawa payung kecil, hujan sudah reda, dan bermotor sampai di Kalan Baru, dimana istri dan Fifi pindah kendaraan naik angkot ke Cileungsi.

Saya masuk terus potong jalan sedikit di bawa lebatnya hujan dan masuk jalan Penganten Ali, shalat ashar di masjid Jin Kelapa Dua Wetan.









Sabtu, 27 November 2010.

Kunjungan selamatan nikahan gurunya Fifi, di sebut selamatan ternyata akad nikahannya baru besok, tetapi sewaktu saya dengan istri dan Fifi yang ikut juga pergi ke rumah anaknya almarhum pak Ayub yang menikah ini, maksudnya adalah pihak laki-laki menyelenggarakan dahulu selamatan tetapi pelaminan sudah di pasang dan si calon penganten sudah tampil hanya saja belum resmi. Sempat foto bersama.

Rapat Koordinasi Lanjutan di Puncak



Minggu, 7 November 2010.


Berangkat ke Puncak dalam rangka memenuhi undangan pembahasan Rapat Koordinasi Lanjutan serta program- program tahun anggaran 2011
Persiapan berangkat sekitar jam 05.00 pagi dengan merendam pakain dan langsung di cuci dan dilain hal cucian kemaren masih menumpuk sebab hujan masih datang, pengaruh obat batuk semalam membuat badan sedikit tidak stabil sehingga setelah shalat shubuh malahan tidur dahulu.

Berangkat ke puncak jam 08.00, yang ikut disini adalah Fifi dengan Ibunya, naik angkot dari desa Gandoang menuju terminal angkot di Cileungsi, dan setibanya di sana naik angkot tujuan Ciawi mengambil dua tempat duduk dan Fifi di pangku.

Angkot berjalan sebentar ngak tahunya istri bilang hendak buang air kecil dahulu, saya ingatkan ke sopir angkot untuk berhenti dahulu di depan masjid Kecamatan Cileungsi agar istri bisa membuang air kecil disana, angkotpun berhenti menanti sementara saya dan Fifi tetapi di angkot, bersama penumpang lainnya.

Setelah istri kembali naik angkot, angkot tujuan Ciawi itupun berjalan lagi dengan kecepatan sedikit tinggi. Saat memasuki jalan tol Jagorawi ada tikungan yang baru kali ini saya lewati, tikungan itu selalu di lihat kalau naik sepeda motor menuju jakarta, tetapi ngak pernah di lewati sebab ngak masuk jalan tol dengan mobil, sekarang naik angkot, tikungan itu mengarah masuk ke jalan tol Jagorawi dari Cileungsi, tikungan itu termasuk tajam.

Di jalan Tol Fifinya bernyanyi terus.

Setelah lama berjalan akhirnya angkot pun memasuki kota Ciawi, kota yang terjadi kerena pertemuan kendaraan yang menuju puncak dan Bandung, Bogor, Sukabumi dan Jakarta, cukup ramai, disini terlihat keterlambatan pemerintah daerah untuk mengatur keberadaan aktifitas manusia yang berjualan, dan tempat terbuka yang tertata seperti taman, apalagi udaranya cukup mendukung untuk di jadikan kota transit yang bertaman.

Naik angkot menuju hotel Grand Jaya milik pemerintah DKI Jakarta.

Sewaktu turun dari angkot, terlihat jalan mendaki secara terjal dan ibunya dan Fifi sudah menciut sebab harus berjalan kaki, akhirnya tok sampai juga di jalani pelan- pelan, tetapi setelah itu menurun sampai ke lobi hotel.

Lapor ke reservasi dan dapat kamar berdua dengan pak Slamet di nomer 9A.

Memasuki ruangan bertiga dengan Fifi dan Ibunya, setelah itu terdengar adzan Shalat Dzuhur, mengerjakan shalat dan setelah itu menuju ke ruang makan untuk makan siang dahulu.

Setelah makan siang Fifinya minta tidur dahulu di kamar sebentar, saya antar, setelah itu Fifinya mulai minta berenang di kolam renang.





Jam 4. Sore setelah shalat ashar Ibunya dan Fifi pulang ke Cileungsi. Fifinya ngak mau pulang ingin tidur dengan papanya, tetapi saya satu ruangan dengan pak Slamet, akhirnya ada tukang ojek mau mengantar ke depan dan Fifinya dan Ibunya naik ojek kedepan, menuju ke depan itu harus mendaki dahulu jalannya,, kemudian menurun sampai di jalan raya Jakarta Bandung.

Pertemuan sedang berlangsung hingga maghrib tiba untuk istirahat dan setelah makan malam kembali ke ruangan, sementara itu batuk saya semakin manjadi- jadi saja, padahal tadi berangkat dari rumah sudah berbekal kunyit, tetapi tak tembus khasiatnya.

Saat tidur malam jam 23.00 itu, batuk masih berkumandang, udara dingin membuat semakin batuk, tadi saat makan malam saya sempat pesan ke bagian pengatur makanan yang di hidangkan makan malam ini untuk menyisihkan seporsi nasi dengan aneka lauknya untuk makan sahur dan diantar kekamar nomer 22.



Senen, 8 November 2010.

Sekitar jam 03.00 pagi pintu di ketuk, saya baru sadar jikalau pak Slamet tidak tidur di bed di samping saya

dan pintu yang sengaja saya tidak kunci agar pak slamet jikalau masuk kamar tanpa mengetok pintu lagi, sampai pagi ini tetap ngak di kunci, saya buka pintu itu dan makanan hangat sudah masuk, saya sadar bahwa saya mau puasa sunah hari senen ini, hidangan hotel yang sedemikian lezatnya dan aneka ragam banyaknya sampai tidak dipakai beribadah kok kualat rasanya.


Mengikuti acara persidangan sambil berpuasa dan batuk ikut mengiringi.

Maghrib tiba, acara sidang sore itu belum selesai juga, sehingga saya keluar ruangan untuk mulai menyeruput kopi panas menikmati buka puasa yang sangat lezat.

Rapat belum selesai tetapi sudah di istirahatkan, dan saya tinggal ke ruangan untuk shalat maghrib.


Saat setelah makan malam dan mengerjakan shalat isya, diantar dengan sopirnya pak Kuat untuk pergi ke Rumah Sakit Umum Ciawi, sebab batuk ini terasa sedikit mengganggu, Rumah sakit yang mega, dan disini kartu Askes saya di layani dengan baik, lama saya harus menunggu di ruang emergency, berteman dengan seorang tua yang sakit cukup payah, dan di bed yang satu ada anak gadis berjilbab yang sakit entah sakitnya apa tetapi kelihatan orang tuanya mendampingi, sekarang dalam kesibukan akan memindahkan pasien gadis berjilbab itu menuju ruang perawatan dengan menggunakan kereta dorong.

Jalanan cukup sepi dan situasi malam itu di puncak masih diguyur hujan.



Selasa, 9 November 2010.

Acara pagi ini praktis acara sarapan saja di hotel, sebab acara nya sendiri telah di tutup tadi malam.

setelah sarapan langsung angkat tas untuk mencari angkutan umum untuk pulang, setibanya di rumah, ibunya banyak ceritra tentang tangisnya Fifi yang ingin ikut tidur di hotel bersama bapaknya.




Rabu, 10 November 2010.


Perjanjian dengan anak buah pemborong yang akan minta tanda tangan termin pertama, janji ketemu di pos polisi Cikeas, dan setibanya di sana ternyata mereka menunggunya di seberang perempatan, sehingga setelah di hubungi dengan Hp kembali ia terlihat badannya, saya suruh maju, kemudian kerena sering masuk ke bank Muamalat, pagi ini di ijinkan menandatangi berkas di ruang tunggu bank muamalat yang memang belum buka pagi ini.
Hal lain sehubungan dengan bank muamalat ini adalah memasukan rezeki ke rekening Yatim Piatu di Nusa Tenggara Timor Tengah Selatan.

Kemacetan pagi ini sudah terjaga sejak memasuki jalan Bogor – Jakarta lama. Di wilayah Cibubur pasar, setelah jalanan menurun, kemacetan ini cukup panjang dan masih berlangsung terus sampai di jalan Simatupang.



Kamis, 11 November 2010.

Jumat, 12 November 2010.
Sabtu, 13 November 2010.

Minggu 24 Okt - Sabtu 30 Okt 2010 Pelatihan di Puncak





Senen, 25 Oktober 2010.


Mengejar target untuk mengumpulkan tulisan yang akan di evaluasi pada acara pelatihan besok di puncak, judulnya : Dinamika masyarakat bawah terhadap OP Partisipatip waduk Rawa Pening, kesibukan di depan komputer tidak sadar jiakalu hari sudah siang, saat melihat pak Nardi mengambil air wudlhu akan mengerjakan shalat Dzhuhur, apakah sudah dzuhur pikirku, sudah pasti toh, kemudian ikutan shalat berjamaah, dan balik lagi didepan komputer untuk melanjutkan penulisan.

Sekitar jam 14.00 dinding di kiri saya tempat berkerja tedengar air mengalir, berarti hujan deras di luar, dan derasnya hujan menyebabkan halaman depan kantor banjir.

Saat waktu shalat ashar tiba, hujan tidak berhenti dan banjir semakin tinggi dilihat dari lantai empat.

Bangkit datang memberikan draft pembahasan Waduk Rawa Pening, saya letakan di depan meja kantor, dan pembahasan nanti kalau sudah ada waktu luang.

Maghrib tiba, hujan masih deras mengguyur dan banjir masih terasa deras.

Setelah shalat maghrib membuat teh panas hangat dan di ceruput perlahan- lahan menikmati dinginnya dan sayup- sayup derasnya suara hujan turun.

Makan malam di hidangkan oleh unit kerja enak juga ayam gorengnya, dingin- dingin udara di luar.

tiba saat shalat Isya, hujan belum mereda, berdoa, putuskan untuk pulang.

Turun ke lobby kantor dan air masih tinggi di halaman depan, banyak mobil yang ngambang belum sempat di selamatkan pengemudinya, saya berjalan di teritisan untuk memasuki parkiran motor dan mulai memasang plastik hujan, plastik di pasang bukan berarti menjuamin air hujan ngak masuk, dipasang dengan harapan tidak banyak air hujan yang masuk, sebab ini perjalanan malam.

saat meluncur dari lapangan parkir motor memasuki genangan air yang sampai separuh motor tingginya, kaki saya angkat agar ngak basah dan maju terus sampai di jalan raya, sudah surut genangannya, pulang dengan ditemani gelapnya malam, hujan tetap turun dan malaikat selalu menjaga, doa panjang di lantunkan, sebab perlidungan dari Allah sangat di harapkan.

masuk rumah jam 22.30.


Selasa, 26 Oktober 2010.

Persiapan berangkat ke Puncak, acara pelatihan di selenggarakan di hotel Citra Cisarua, dan pagi yang masih basah, memang tadi malam di sepakati untuk ikut mobil kantor tetapi saya harus menunggu di terminal Kampung Rambutan jam 08.30

berangkat dari rumah jam 07.00 berjalan kaki ke perempatan Gandoang, saat itu jalanan basah hujan semalaman
Tiba di Kampung Rambutan jam 08.00 dan mencari tempat dimana di janjikan yaitu pompa bensin di samping tanahnya pemerintah Arab Saudi.

Saya shalat Dlhuha di masjid Unit Kerja Hukum Militer di Terminal Bekasi, kemudian menyebrang di jembatan penyebrangan untuk mencari pompa bensin, dan berjalan menyusuri jalan Kampung Rambutan dan akhirnya Pompa Bensin itu di capai.

Tidak beberapa lama ibu Mulyani dari kantor turun dari angkot sebab ia ikut juga sebagai panitia penyelenggara pelatihan hari ini.

jam 09.30 kendaraan dari kantor datang sebab terlambat harus ke tambal ban sebab ban pecah, tadi malam habis menobrok sudut tangga kantor, di saat hujan deras dan banjir tinggi katanya.

di kendaraan itu sudah ada pak Helmy, sehingga di kendaraan itu sekarang hanya berempat saja.

Perjalanan ke puncak lancar saja, dan memasuki kawasan Ciawi mulai macet, dan akhirnya memasuki jalan kecil menuju hotel Citra.

Saya dapat Vila nomer 7 bersama pak Helmy



Pamandangan yang cantik, sangat menyegarkan, keluar dari kerutinan setiap harinya, mencoba berlari dan berjalan, melewati kolam renang yang kecil, cuma terpikirkan oleh saya siapa yang mau mandi disini, sebab kolam renangnya terbuka dan tidak terlalu besar, dan berjalan saat ini sampai dimana gedung besar tempat pelatihan di langsungkan.



Acara pelatihan dimulai jam 13.00 setelah makan siang.






Rabu, 27 Oktober 2010.

Saya baru ingat jikalau hari ini adalah rapat pertama di Hari Rabu dengan UIN Ciputat, rapat hari Rabu ini adalah saya yang minta sebab konsultan Manajemen minta hari Kamis.

sejak jam 03.00 sudah bangun untuk shalat Tahajud, kemudian seperti permintaan saya kemaren malam saat sebelum mengakhiri makan malam saya minta satu porsi makanan untuk di siapkan buat saya untuk sarapan jam 05.00 pagi.

dan betul juga setelah shalat shubuh jam 04.30 kemudian berkemas dan pergi ke restaurant hotel untuk makan pagi- pagi sekali, wah enaknya, hidangan pagi yang mewah.

beberapa menit kemudian saya sudah keluar dari hotel berjalan kaki menuju jalan keluar , di ujung jalan menunggu bus yang datang dari Cianjur ke Jakarta, dan bus itu sudah datang, tiba di kampung rambutan jam 07.30

Jam 09.40 sudah tiba di UIN Ciputat.

Jam 10.00 sudah mengikuti rapat di pemborong PP untuk membahas pembangunan FISIP UIN.





jam 13.00 pindah rapat ke Mahad Aly, dan jam 14.00 pindah rapat di Rehab Lab dan jam 15.00 pindah rapat di Rehab Ruang kuliah paskah Sarjana.

jam 16.00 sudah di Lebak Bulus lagi di iringi mendung untuk naik bus tujuan Cianjur.

Macetnya luar biasa. dan tiba di Hotel Citra lagi jam 19.00


Langsung shalat maghrib, dan tidak lama kemudian shalat isya, kemudian makan malam sendirian di restauran dan setelah itu mengikuti sesion lanjutan pelatihan hari kedua.



Kamis, 28 Oktober 2010.



Jumat, 29 Oktober 2010.

Menerima pemberitahuan jikalau saya menjadi pemenang survey

Dear Mr Seputro, congratulations! It is my pleasure to inform you that you are the winner of the IHS Alumni Survey Draw. As you may recall participants in the Alumni Survey could take part in the draw by leaving their contact details at the end of the survey. You were one of 119 people leaving their details and one of over 200 people completing the survey. I would like to thank you for completing the survey, since your opinion as that of all of our alumni is very important to us. The survey did yield some very interesting results, which we will publish later this year in the IHS Alumni Newsletter.

This week we performed the draw and your name came out of the hat! This means that you have won an IHS Scholarship with a value of EUR 2,500 for participation in one of the IHS short courses in 2011. The scholarship will pay for the tuition fee. The full list of short courses can be found on our website:http://www.ihs.nl/prospective_students/ihs_programmes/post_graduate_diploma_courses/ .

Please have a look at the programme offer and inform me which of the courses you are interested in. I look forward to hearing from you soon.

Kind regards,

Thijs van Vugt (vanvugt@ihs.nl)
Head of Marketing
IHS, Making Cities Work

P.O. Box 1935
3000 BX Rotterdam
The Netherlands
Tel +31 010 408 9874
Fax +31 10-4089826
www.ihs.nl




Pengawasan di BRKP Slipi



Minggu, 31 Oktober 2010.

Senen, 1 November 2010.
Selasa, 2 November 2010.
Rabu, 3 November 2010

Kamis, 4 November 2010.

Pagi hari ini di awali dengan putusnya tali kopling sepeda motor, saat Fifi jam 06.12 itu akan berangkat ke sekolah, sehingga Fifi naik ojeg dan saya mendorong motor mencari bengkel.

Saat mendorong motor, teringat jikalau motor ini bisa di hidupkan mesinnya walau koplingnya putus dengan cara setiap memasukan kopling harus di kecilkan gasnya terlebih dahulu.

Akhirnya motor bisa di kendarai tanpa kopling, dan mencari bengkel di arah berangkat sehingga dapat bengkelnya di depan.

Di bengkel, tali kopling nyangkut, sampai pipa kopling di potong dua kali untuk mencari sangkutannya, dan di sambung lagi, mengingat susahnya perkara penggatian tali kopling ini sewaktu berangkat menuju kantor melihat masjid di parkiran truk pasir, disana motor di arahkan untuk secepatnya shalat dlhuha di masjid itu, masjid yang cukup sepi tetapi di kiri banyak rumah yang kelihatannya rumah yang di sewakan, sedangkan halaman depan masjid digunakan untuk penjualan pasir.

Menuju kantor, tetapi di tengah jalan berfikir ulang sebaiknya langsung aja ke BRKP Slipi

Berangkat ke BRKP Slipi dan di sana tiba jam 09.50.

Pak Opi tidak ada di kantor, Pak Muhano juga tidak ada, sehingga rapat saya pimpin sendiri.

Saya minta kopi panas mengingat saya sakit tenggorokan.




Rapat saya pimpin dengan laporan kekurangan dari target pelaksanaan pekerjaan sebesar 5 %, dari target 79 % hari ini.

Hal ini pun di sebabkan ada beda hari pembacaan, sebab hari rapat hari Kamis sedangkan laporan selalu hari Sabtu, sehingga kalau di hitung hari ini ya cukup lah.

Ada laporan jikalau satu orang tenaga kerja jatuh dari atap setinggi 13 meter. Dan selamat, bersyukurlah.

Setelah itu meninjau ke ruang luar untuk melihat pelaksanaanya, dan ternyata penyekat itu belum di kerjakan, terlihat pekerjaan sedikit terlambat.
Saat adzan Dzhuhur terdengar, shalat dahulu di lantai dua bersama pak Edi pelaksana site lapangan.

Makan siang dengan nasi boks dan lauk ayam dan rendang, ayam dan rendang saya sisihkan untuk di makan di kantor nanti malam.

Kemudian tanda tangan berita acara rapat hri ini dan laporan harian.

Kemudian berangkat menuju ke rapat berikutnya di Kementerian Kelautan dan Perikanan di Gambir, selepas pintu gerbang BRKP belok ke kiri menuju masjid dan mengikuti jalan kecil untuk keluar ke jalan besar dan menyebrang rel kereta api, kemudian masuk gang dan tembus di jalan Tanah Abang.

disini mulai kemacetan sedikit demi sedikit dan akhirnya tembus juga memasuki terowongan Tanah Abang dan tembus di seberanglangsung naik fly over dan di ujungnya belok kekanan balik arah unutk mencari di bawah jalan Fly Over tadi jalan menuju ke Stasiun Gambir, lewat di depannya Bank Indonesia, menyebrang melewati bunderan patung kereta Kuda Kresna dan Arjuna di Monas dan menyusuri lapangan Monas sampai di sasiun Gambir, luruus masuk ke Departemen Kelautan dan Perikanan.
Langsung naik ke lantai 7 ruangan yang diperbaiki untuk ruang kerjanya pak Menteri DKP, saat itu debu pemotongan marmer sangat pekat sehingga saya ngak tahan dan turun ke lantai enam.

Jam 14.45 acara rapat di mulai.



Saat rapat tiba tiba jam 14.56 Hp berteriak adzan ashar, rapat saya tinggalkan sebentar untuk shalat di lantai 2, dan setelah itu kembali lagi mengikuti rapat kemajuan pekerjaan yang saat itu pemborong melaporkan keterlambatan dari target keterlambatan 36 % dari 80 % rencana pencapaian pekerjaaan.

Kelihatan sama sekali pemborong tidak bisa mengambil keputusan, tetapi bagaimana juga ini kan anggaran APBN yang harus di pertanggung jawabkan, anda kalau tidak menyelesaikan pekerjaan ancaman nya adalah korupsi kataku sengit.

Diluar hujan sedemikian lebatnya dan kelihatan dari lantai tuju itu kemacetan lalu lintas di depan stasiun gambir sementara kereta api eksekutip dan bisnis yang berangkat dario stasiun gambir telah berjalan berkali- kali dan sekarang terlihat ada rangkaian kereta api yang di dorong memasuki stasiun untuk menjemput penumpang pemberangkatan yang jam 17.00

Saat pulang setelah rapat usai, saya putuskan tidak menuju kekiri akan tenggelam dalam kemacetan di tugu tani nantinya, saya ambil kekanan lewat depan stasiun Gambir dan belok kiri depan istana kepresidenan dan langsung Tanah Abang, langsung menyusuri jalan rel kereta api Pal Merah dan masuk jalan Sultan Mahmud Iskandar Muda dan masuk ke Pondok Indah dan jam 17.56 masuk kantor yang dari tadi pagi belum saya datangi.

Saat menaiki tangga ke lantai tiga, jumpa dengan Kasirin yang sedari tadi pagi mencari saya untuk mengklarifikasi keberangkatan ke Puncak.

Tidak beberapa lama kemudian Maghrib datang dan secepatnya shalat dan dilanjtkan dengan ngaji surah Al Imran 101 - 148.

Mulai masak nasi dengan rice cooker di kantor dan jam 19.00 makan malam sendirian dengan lauk ayam dan rendang yang disisihkan tadi siang.


saat makan terpikirkan jikalau nanti jam tiga lapar sarapannya makan apa lauknya sehingga malam ini yang di makan adalah ayamnya sedangkan rendangnya di siapkan makan pagi hari besok.

Kemudian langsung bekerja memperbaiki penulisan.

jam 24.00 pun datang, siap- siap tidur di kantor dengan menggelar karpet yang di letakan di musholah, batuk masih terus menyerang.







Jumat, 5 November 2010.

jam 03.30 terbangun dengan batuk mengiringi, shalat tahajud, setelah itu cuci beras dan masak nasi di rice coocer dan setelah Shalat Shubuh langsung makan nasi panas dengan lauk rendang yang telah panas juga di masak ulang dengan nasi.

setelah itu bekerja lagi.

mulai mandi jam 06.00 pagi dan setelah itu siap-siap shalat dlhuha. jam 07.00
Setelah shalat keluar dari kantor untuk mencari buah mengkudu yang jatuh di samping jalan menuju masjid, perjalanan di lanjutkan ke pasar untuk mencari tomat.

di kantor dua buah mengkudu itu di remas dan di buang bijinya dan diminum dan dimakan bersama 4 butir tomat, badan sudah sehat kembali dan jam 10.00 pekerjaan sudah bisa di print, dan jam 10.30 di kumpulkan.jam 11.30 berangkat Shalat jumat.

Sabtu, 6 November 2010.

Acara istirahat di rumah sebab batuk mulai menyerang tenggorokan.

Sejak pagi di ingatkan istri jikalau beras habis, saya membuat opsi kepada istri untuk menanyakan harga beras di warung pak Rohidin, ternyata kalau untuk bertanya saja istri malu terpaksa beli 2 liter seharha Rp 10 000,-
Ternyata harga sekarungnya Rp 345 000,- saya belum memutuskan untuk membeli sebab beras itu termasuk baik.
Kalau standard saya tidak perlu baik, yang penting layak makan dan harganya jangan tinggi – tinggi.

Jam 15.30 setelah shalat ashar berangkat ke Puskesmas dengan menahan batuk, Fifi mau jaga rumah, bermotor berdua dengan istri, jalan di sore hari, cuaca agak mendung, sebab dari tadi siang akan hujan tidak jadi- jadi, setibanya di Puskesmas pintu Puskesmas di tutup, ternyata alasannya dari suster adalah ada orang gila yang akan masuk, sampai pintu di tutup.

Saya masuk bersama istri di ruang puskesmas Cileungsi yang cukup luas.
Duduk sambil menunggu suster yang melayani dan diberi antibiotik dengan 5 obat lainnya, sesampai di rumah terngat prihal sesak nafas sewaktu sakit tahun lalu makan sekarang yang di minum hanya antibiotiknya saja.

Tiba di Pasar Cileungsi dan dapat beras seharga Rp 315 000,- se karung besarnya, sehingga ibunya berjalan kaki sementara saya pulang sore itu memasuki rumah dengan beras di goncengan sepeda motor.

Membagi beras dengan di bantu Fifi, separuhnya di masukan kedalam tong plastik penyimpan beras dan separuhnya di biarkan di karung untuk di kosumsi harian.

Maghrib pun datang.

Setelah isya dan minum obat langsung tidur lagi.

Minggu 10 Okt - Sabtu 23 Okt 2010

Minggu, 10 Oktober 2010.

Senen, 11 Oktober 2010.
Selasa, 12 Oktober 2010.
Rabu, 13 Oktober 2010

Kamis, 14 Oktober 2010.

Jumat, 15 Oktober 2010.
Sabtu, 16 Oktober 2010.

Minggu, 17 Oktober 2010.

Senen, 18 Oktober 2010.

Menyusun membuat laporan perjalanan ke Rawapening minggu lalu.



Selasa, 19 Oktober 2010.






Rabu, 20 Oktober 2010.


Pagi sudah sampai ke kantor, langsung mempersiapkan karya tulisnya Yasin yang di tugaskan dari sekolahnya untuk mencari artikel apa saja di internet untuk diambil pengetahuannya mengenai penyakit pada mata, mengenal indra pengecap, bagian- bagian indera pengecap dan mekanisme indra pengecap.


Penyakit mata atau bahasa kerennya Eyes Diseases
03.13 | Author: Hady

Penyakit mata".
Penyakit mata tidak hanya dijumpai pada manusia, tapi banyak juga dijumpai pada anjing. Kasus yang terjadi pada anjing beraneka ragam, mulai kasus ringan hingga berat. Ketidaktahuan pemilik anjing akan penyebab penyakit mata sering berakibat bertambah parahnya gangguan pada mata anjing kesayangannya. Pemberian obat yang tidak benar atau obat-obatan yang beredar di pasaran, dapat menjadikan kerusakan mata lebih meluas. Sebagai contoh obat-obat tetes mata yang beredar bebas di pasaran tidak cocok untuk kasus glaucoma atau meningkatnya tekanan cairan bola mata. Bahkan bila pemberian yang berlebihan akan membuat rusaknya biji mata yang berakibat kebutaan. Untuk memahami berbagai kasus pada mata, setidaknya problema pada mata dibagi menjadi 2 bagian besar berdasarkan auto minya yaitu problem pada biji mata dan problem diluar bola mata.
Bagian penting dari mata yang sering mengalami gangguan yaitu cornea atau bagian terluar dari bola mata yang berupa lapisan tipis. Bagian ini sering mengalami luka (ulcercornea) karena berbagai hal, trauma atau infeksi bakteri. Dibelakang cornea terdapat cairan yang disebut anterior dumber yang seringkali tekanannya meningkat karena kenaikan limbah cairan yang ada disebut glaucoma. Tekanan cairan yang meningkat ini dapat menyebabkan lensa mata tertekan, sehingga terjadi kebutaan. Sedangkan yang dimaksud dengan katarak adalah keruhnya lensa mata yang bisa disebabkan faktor usia. Keradangan pada selaput pelangi atau iris sering disebut uveitis. Jadi jelas bahwa perlu hati-hati dalam menyebutkan perubahan magma pada mata karena tidak semua perubahan kornea adalah katarak.
Diluar bola mata problem gangguan yang sering ditemui misalnya mata belekan. Belekan adalah kotoran mata yang sering dijumpai pada sudut mata. Penyebab belekan beragam diantaranya karena benda asing atau karena melengkungnya kelopak mata berarah biji mata sehingga mata seperti tertusuk. Penyebab lain belekan dapat berupa infeksi kuman atau alergi sehingga mata terasa gatal. Umumnya bila terjadi infeksi atau alergi bagian dalam dari kelopak mata memerah atau meradang. Kasus belekan juga dapat terjadi karena tersumbatnya saluran mata.
Problem mata yang juga banyak dijumpai yaitu cherry eye atau keluarnya kelopak mata bagian tengah sehingga menonjol mirip buah cherry yang hanya bisa diatasi dengan tindakan operasi. Trauma yang sering terjadi karena pakula atau gigitan seringkali menyebabkan keluarnya bola mata. Pada kasus ini hanya menimpa anjing-anjing pekingese. Lepasnya bola mata harus segera ditangani dengan memasukkan kembali bola mata dan menjahit kelopak mata sehingga menahan bola mata keluar kembali. Pada kejadian yang berat adalah bola mata sudah tidak dapat berfungsi lagi maka sebaiknya dilepas atau diamputasi sehingga tidak dapat menyebabkan infeksi yang melanjut.
Dari uraian kasus mata diatas dapat disimpulkan bahwa perlu kehati-hatian dalam menangani problem mata karena tidak semua obat mata mampu mengatasi problem mata bahkan bila akan menyebabkan masalah yang lebih besar.

sumber dari : Pakdhe Google
|














Indra Pengecap

Pengertian Umum

 INDERA PENGECAP TERLETAK PADA LIDAH
 LIDAH MERUPAKAN SUATU RAWAN (cartilago) YG AKARNYA TERTANAM PADA BAGIAN POSTERIOR RONGGA MULUT (cavum oris) DEKAT DGN KATUP EPIGLOTIS YG MENUJU KE LARYNG
 PADA LIDAH TERDAPAT PUTING-2 PENGECAP (TASTE BUD) YG DAPAT MENDETEKSI SEGALA MACAM RASA
 RASA MANIS (SWEAT)à PD UJUNG LIDAH; RASA ASIN (SALT) à SAMPING LIDAH (KIRI & KANAN) AGAK KE DEPAN; RASA ASAM (SOUR) à SAMPING LIDAH (KIRI & KANAN) AGAK KE BELAKANG DARI RASA ASIN; RASA PAHIT (BITTER) àPANGKAL LIDAH; SEDANGKAN BAGIAN TENGAH LIDAH MERUPAKAN RASA PEDAS
 PEDASPUN MEMPUNYAI RASA PEDAS MANIS, PEDAS ASIN, PEDAS ASAM & PEDAS PAHIT
UNTUK MENGHINDARI KERUSAKAN SYARAF PENGECAP, DIANJURKAN TDK MEMAKAN/MEMINUM YANG TERLALU PANAS


Lidah (Indera Pengecap)
5.1 Bagian tentang Lidah

Lidah terdiri atas dua kelompok otot yaitu otot intrinsik yang berfungsi untuk melakukan semua gerakan lidah dan otot ekstrinsik. Otot ekstrinsik ini mengaitkan lidah pada bagian-bagian sekitarnya serta melakukan gerakan-gerakan kasar yang sangat menekannya pada langit-langit dan gigi, kemudian mendorongnya masuk ke faring.

Gambar 5.1 Struktur dan Anatomi Lidah Manusia

Permukaan atas lidah manusia seperti beludru karena dilapisi oleh beberpa lapisan. Pada manusia reseptor bagi stimulus rasa berada pada kuncup pengecap (Taste bud) yang tersebar di lidah. Permukaan lidah manusia seperti beludru, karena ditutupi oleh beberapa lapiisan. Pada penampang lidah kuncup pengecap mengalami penjuluran yang biasa disebut dengan papila. Papila bermacam-macam sesuai bentuk dan lokasi banyaknya papila tersebut ditemukan.








a. Papila filiformis

Papila filiformis banyak dan menyebar pada seluruh permukaan lidah yang berfungsi untuk menerima rasa sentuh dari rasa pengecapan.

b. Papila sirkumvalata


Papila sirkumvalata memiliki bentuk V dan terdapat 8–12 jenis yang terletak di bagian dasar lidah. Papila ini berukuran paling besar daripada yang lain.


c. Papila fungiformis


Papila fungiformis menyebar pada permukaan ujung dan sisi lidah dan berbentuk jamur.
d. papila foliata

papila foliata ini umumnya banyak terletak pada bagian sisi lidah.

5.2 Proses Pengecapan
Seperti halnya indera yang lain, pengecapan merupakan hasil stimulasi ujung saraf tertentu. Dalam hal mampu membedakan kelezatan makanan tersebut karena ada stimulasi kimiawi. Pada manusia, ujung saraf pengecap berlokasi di kuncup-kuncup pengecap pada lidah. Kuncup-kuncup pengecap mempunyai bentuk seperti labu, terletak pada lidah di bagian depan hingga ke belakang.

Di dalam satu papila terdapat banyak kuncup pengecap (taste bud) yaitu suatu bangunan berbentuk bundar yang terdiri dari 2 jenis sel, yaitu sel-sel penyokong dan sel-sel pengecap sebagai reseptor. Setiap sel pengecap memiliki tonjolan-tonjolan seperti rambut yang menonjol keluar taste bud melalui taste pore (lubang). Dengan demikian zat-zat kimia yang terlarut dalam cairan ludah akan mengadakan kontak dan merangsang sel-sel kemudian timbul lah impuls yang akan menjalar ke syaraf no VII dan syaraf IX otak untuk diteruskan ke thalamus dan berakhir di daerah pengecap primer di lobus parietalis untuk kemudian diinterpretasikan. Makanan yang dikunyah bersama air liur memasuki kuncup pengecap melalui pori-pori bagian atas. Di dalam makanan akan merangsang ujung saraf yang mempunyai rambut (Gustatory hair). Dari ujung tersebut pesan akan dibawa ke otak, kemudian diinterpretasikan dan sebagai hasilnya kita dapat mengecap makanan yang masuk ke dalam mulut

Banyak sekali jenis makanan dan minuman yang ada di sekitar kita. Rasa makanan dan minuman itu bermacam-macam, ada yang manis, asin, asam, bahkan ada pula yang pahit. Kita dapat merasakan rasa manis, asin, asam, dan pahit menggunakan lidah. Rasa yang dikenal lidah terdiri atas 4 rasa. Berikut merupakan tinjauan sensasi rasa dilihat dari zat-zat kimia penimbul sensasi rasa.

1. Pahit, ditimbulkan oleh alkaloid tumbuhan. Alkaloid ialah zat-zat organik yang aktif dalam kegiatan fisiologis yang terdapat dalam tumbuhan. Contohnya ialah kina, cafein, nikotin, morfin dan lain-lain. Banyak dari zat-zat ini bersifat racun.
2. Asin, ditimbulkan oleh kation Na+, K+ dan Ca+
3.Manis, ditimbulkan oleh gugus OH- dalam molekul organik. Gugus ini terdapat pada gula, keton dan asam amino tertentu.
4. Asam, ditimbulkan oleh ion H+
Kuncup pengecap untuk masing-masing indra tersebut terletak di daerah yang berbeda-beda pada lidah kita. Untuk citarasa manis berada di bagian ujung lidah, juga untuk rasa asin. Kuncup pengecap untuk rasa masam ada di sisi lidah. Sedangkan kuncup pengecap untuk citarasa pahit berada di bagian belakang lidah. Inilah sebabnya apabila kamu makan makanan yang mempunyai rasa manis dan pahit sekaligus, maka yang terasa lebih awal adalah rasa manis barulahkemudian rasa pahit
Indra Pengecap (Lidah)
Lidah mempunyai reseptor khusus yang berkaitan dengan rangsangan kimia. Lidah merupakan organ yang tersusun dari otot. Permukaan lidah dilapisi dengan lapisan epitelium yang banyak mengandung kelenjar lendir, dan reseptor pengecap berupa tunas pengecap. Tunas pengecap terdiri atas sekelompok sel sensori yang mempunyai tonjolan seperti rambut.
Permukaan atas lidah penuh dengan tonjolan (papila). Tonjolan itu dapat dikelompokkan menjadi tiga macam bentuk, yaitu bentuk benang, bentuk dataran yang dikelilingi parit-parit, dan bentuk jamur. Tunas pengecap terdapat pada paritparit papila bentuk dataran, di bagian samping dari papila berbentuk jamur, dan di permukaan papila berbentuk benang.





Indera Pengecap
Iqbal
Penjelasan Mekanisme Pengecap
Pada mamalia dan vertebrata yang lain, pada lidahnya terdapat reseptor untuk rasa. Reseptor ini peka terhadap stimulus dari zat-zat kimia, sehingga disebut kemoreseptor. Reseptor tersebut adalah kuncup-kuncup pengecap. Kuncup tersebut berbentuk seperti bawang kecil atau piala dan terletak dipermukaan epitelium pada permukaan atas lidah. Kadang juga dijumpai pada langit-langit rongga mulut, faring dan laring, walaupun sedikit sekali.
Kuncup-kuncup pengecap ini ada yang tersebar dan ada pula yang berkeompok dalam tonjolan-tonjolan epitel yang disebut papila. Terdapat empat macam papila lidah:
1. Papila foliate, pada pangkal lidah bagian lateral,
2. Papila fungiformis, pada bagian anterior.
3. Papila sirkumfalata, melintang pada pangkal lidah.
Ketiga papila di atas mengandung kuncup pengecap, dan
4. Papila Filiformis, terdapat pada bagian posterior. Pada foliate tidak terdapat kuncup-kuncup pengecap.
Setiap kuncup pengecap terdiri dari dua macam sel, yaitu sel pengecap dan sel penunjang, pada sel pengecap terdapat silia (rambut gustatori) yang memanjang ke lubang pengecap. Zat-zat kimia dari makanan yang kita makan, mencapai kuncup pengecap melalui lubang-lubang pengecap (taste pores).
Kuncup-kuncup pengecap pada semua vertebrata mendapat persarafan dari cabang-cabang saraf kranial nomor VII, IX, dan X.
Kuncup-kuncup pengecap dapat merespon empat rasa dasar, yaitu manis, masam, asin dan pahit. Pada lidah reseptor-reseptor yang sensitif terhadap rasa manis terdapat pada ujung lidah, sedangkan untuk rasa masam terdapat pada bagian kanan dan kiri lidah. Pangkal lidah sensitif untuk rasa pahit dan bagian samping depan sensitif terhadap rasa asin.






Kamis, 21 Oktober 2010.

Berpuasa hari ini, mengingat ada kelebihan energi semalam.

Jam sudah menunjukan 04.14, dan belum sahur, lihat energi masih banyak, sahur hanya dengan dua gelas minuman jus sayur .

Rapat pagi hari di BRKP Kelautan Petamburan Slipi Jakarta Barat.

Berangkat pagi dan tiba di sana malahan ke pagian sebab jam 09.00 sudah memasuki kantor BRKP.

Rapat siang hari jam 14.00 di Kementerian Kelautan dan Perikanan dalam rangka rehab dan relokasi lantai ruang kerja menteri.

- Pak Pur ternyata sudah disana
- Terlihat ada pekerjaan pembongkaran lantai yang telah di pasang Marmer salah warna,
- Rapat berlangsung seru sebab sekretaris menteri sering merubah bestek yang padahal ini tidak boleh untuk jaminan waktu pelaksanaan dan order barang yang di pesan.

- pulang kehujanan di Salemba

- Sangat ramai ibu- ibu pengajian ke masjid At Tien. Terdengar Adzan maghrib waktu buka puasa, pinggir di depan Carefure dengan minum teh kotak yang merupakan konsumsi rapat tadi siang yang saya bawa pulang.

- Shalat maghrib di Masjid Akbar di Ciracas, pintu masuk halaman masjid di kompleks CPM itu sngat licin sebab ada galian tanah.

- Masuk rumah jam 19.30 dengan badan terasa dingin sepanjang 50 km kehujanan, fifi belum pulang dari ngaji di tetangga, langsung aja buka puasa,






Jumat, 22 Oktober 2010.






Sabtu, 23 Oktober 2010.