selamat berjumpa semoga tidak marah-marah

Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu diri sendiri sedang mereka tidak sadar. (QS. 2:9)

In trying to deceive GOD and those who believe, they only deceive themselves without perceiving


Selasa, Oktober 06, 2009

Pengaruh Ramadhan

Selasa, 18 Agustus 2009.


Acara ke Kantor sebagaimana biasanya setelah acara kemerdekaan kemaren, tetapi semalam saat acara menyambut kemerdekaan di lingkungan RT mata sangat ngantuk sehingga acara belum dimulai sudah pulang untuk tidur dahulu.

Saat ini merasa suasana Ramadhan sudah sangat mewarnai.

Acara ke Surabaya monitoring Jembatan Surabaya Madura hingga sore hari ini belum ada kepastian, apalagi jam 15.00 pak Kuat yang menentukan jadi dan tidaknya berangkat ke Surabaya, malahan pergi Rapat ke Departemen, sehingga keputusan besok berangkat tidak ada yang bisa menentukan.

Secara spontan saja sore hari setelah acara kantor selesai, menyempatkan diri ke Giant Supermarket untuk membeli lauk yang mulai kosong, dan kebetulan juga mendapat lauk yang dikenakan pemotongan 50 % khusus untuk ikan- ikan yang sobek.

Upacara 17 Agustus 2009

Senen, 17 Agustus 2009.


Berangkat dari rumah jam 04.00, dan shalat shubuh di masjid dua ratus meter setelah puskesmas Ciracas, mobil parkir di puskesmas itu sudah banyak, apakah ada kegiatan di puskesmas sebelum shubuh, ternyata ada peraturan semua mobil dinas tidak boleh di bawa pulang. Setelah itu langsung ke kantor Departemen, dan tiba di departemen sekitar jam 06.00.

Sewaktu memasuki orinoar di gedung pak Menteri, jumpa dengan pak Sadanul, sang calon profesor dari penelitian Bandung, ia berangkat dari rumah di Bandung jam 04.00. Sama dengan saya hanya saja beda kecepatan saja, ia naik mobil dan saya naik motor.

Makan dahulu, berjalan ke arah belakang halaman, melintasi lapangan upacara yang masih sepi, mobil- mobil para pegawai departemen pekerjaan umum sudah mulai membanyak, parkir dimana- mana penuh, pintu kecil itu terlihat terbuka, padahal sebelumnya saya khawatir jikalau pintu kecil itu belum di buka sebab saat ini masih pagi.

Betul juga, deretan kios makanan di belakang kantor pertanahan itu masih tutup, hanya satu yang terbuka tetapi sewaktu saya masuk ternyata hanya makanan ayam goreng ulang, dan sambal dan hijau daun singkong, saya bertanya apakah ada berkedel, dijawab ngak ada, jam begini belum datang makanan, kerena hari masih pagi terpaksa memesan nasi dengan sayur dan kuah rendang seharga Rp 5 000,-
Setelah itu mengikuti proses acara tujuh belasan sangat bersemangat.

Banyak pimpinan yang baru naik dan sudah lama saya kenal.

Sambil menuju jalan keluar menyempatkan diri menuju ke Masjid Al Azhar untuk meletakan sumbangan sodaqohnya Yasin di Baitul Mall Masjid.
Kerena hari ini hari libur, uang itu saya lipat denga secari nama Yasin Ilmarahimy dan besarnya uang kemudian saya sisispkan di bawah pintu.

Saat keluar dari perkantoran, ketemu lagi dengan pak Sadanul yang akan pulang ke Bandung.


Sore hari setelah shalat ashar naik sepeda berdua dengan Fifi, sedangkan ibunya naik sepeda sendiri, tujuannya mencari es krim untuk memperingati acara tujuhbelasan agustus di rumah, sebab sudah kebiasaan sejak lama, setelah upacara tujubelasan ada makanan yang di bawa pulang.

Akhirnya tadi sepulang dari apel membawa pulang Rp 57.000,- uang ini digunakan untuk biaya untuk acara tujubelasan di rumah.

Bersepada hingga istri bilang jikalau sepeda yang saya naiki kempes ban belakangnya, sewaktu mengisi angin membayar Rp 1000,- uang sisa Rp 56 000,-

Bersepeda lagi di sore hari, kesibukan di jalan kecil itu terlihat sangat padat, tetapi sangat menghormati kepada orang yang bersepeda.

Daratan yang dahulu sawah yang subur dan sering dijadikan pemandangan yang baik untuk anak- anak, ternyata sekarang sudah berubah menjadi hamparan tanah siap bangun seluas mata memandang, sangat luas lebih 500 hektar barangkali, perkiraan saya akan di gunakan sebagai kompleks perumahan, memang sekarang masalah lahan untuk memenuhi kebutuhan perumahan sangat tinggi, tetapi pemerintah tidak memberi penuntunan.

Makanan yang didapat adalah es krim empat buah untuk Fifi, Yasin, Astari dan Tyas, kecap bango, syrop, togo biskuit, dan biskuat, kacang atom.

Letter S patah

Minggu, 16 Agustus 2009.


Jam 03.00 sudah bangun, persiapan, jam 04.00 sudah mengerjakan shalat tahajud, dan sepeda sudah di ikat menyilang di motor dan mulai berjalan keluar dari kompleks perumahan.

Pagi yang dingin dan shubuh juga belum tiba, sehingga berkendaraan dengan membawa sepeda di belakangnya tidak terasa menghalangi.

Saat adzan shubuh terdengar saat mana posisi sudah jauh mendekati Cijantung, malahan sempat terpikirkan akan shalat shubuh di majsid kecil di Cijantung, tetapi sebaiknya di sekitar sini saja, mulai bertanya dimana masjid yang adzannya terdengar adri sini, di beri petunjuk arah dengan seorang yang berdiri di pinggir jalan, dan setelah memasuki gang masjid itu terlihat.

Motor diparkir tanpa harus menurunkan sepeda dan saya mengerjakan shalat shubuh berjamaah.

Tiba di kantor hari masih gelap, dan sewaktu sepeda saya turunkan teryata dari banyaknya manusia jajaran Departemen Pekerjaan Umum yang datang pagi itu, muncul pak Iwan, teman sewaktu mengikuti Adum di Makassar tahun 1977 beberapa tahun lalu.

Ia adalah orang yang sangat rajin membaca blog ini.

Tepat jam 06.30 acara bersepeda santai dengan pak Menteri PU di mulai, melewati patung api nan tak kunjung padam, kemudian senayan dan melawati jalan asia afrika di depan gelora senayan bung karno.

Dan di tempat inilah letter s sepeda saya patah, maklum sepeda bekas dan sekarang sedang menunggu angkutan terbuka untuk mengangkut sepeda yang bermasalah.

Setelah di. Lihat saya sudah tak berdaya dengan sepeda yang koit, banyak peserta yang bersimpati akan membantu, ada yang akan mencoba memutuskan rantainya, sehingga letter s sepeda bisa dikeluarkan dan sepeda di kendarai, tetapi setelah di coba akan memutuskan rantai, kerasnya bukan main.

Mobil angkutan terbuka berwarna hitam mulai datang, dan sepeda saya naikan ke mobil sementara saya naik di mobil di belakangnya, tetapi sebelum tiba di kantor, saya turun untuk berolah raga ber lari mengelilingi kantor departemen.


Banyak peserta yang berkumpul di halaman yang terjepit dengan bangunan kantor departemen pekerjaan umum itu, sementara dua tenda besar di penuhi dengan para penjabat PU.

Setelah mendapat bantuan satpam untuk menemukan mobil angkutan ban terbuka yang membawa sepeda saya, sepeda saya parkir dekan motor dan selanjutnya pulang, tetapi sebelumnya sempat menunggu nomer door prize yang nomer 0602 yang saya pegang ngak di panggil- panggil, dan telah memasukan namanya Yasin di celah bagian bawah di Masjid Al Azhar bagian sodaqoh.

Persiapan Sepeda Santai

Sabtu, 15 Agustus 2009.

Pagi ini mengantar Astari ke Sekolah, tetapi istri bilang akan juga ke pasar sebab besok hari minggu ngak bisa ke pasar, sebab akan ke Departemen Pekerjaan Umum, untuk mengikuti sepeda santai bersama jajaran Dept PU juga dengan menteri PU, tapi hingga pagi ini sepeda belum juga didapat, sementara yang ada di dalam benak adalah bagaimana memanfaatkan dua sepeda yang diatas, yang selama ini di telantarkan, yang satu sepeda hadiah dari pembeliah Komputer, saat mana pentium belum ada, AT388.
Kemudian sepeda yang satu sepeda perempuan merah yang dibeli sewaktu berumah di Ciledug, dan membelinya di Pasar Rumput, Manggarai seharga Rp 125 000,- kemudain setelah itu di kendarai dari Manggarai hingga Ciledug.

Kedua sepeda itu sekarang sudah karatan.

Sementara Astari nya sudah turun dari motor, dan saya sudah memutar balik motor menuju arah berangkat, tetapi memikirnya jikalau istri yang akan ke pasar pagi ini juga berjanji akan ketemu di tempat parkir toko fotografi Cemerlang, saya pikir pasti belum datang, sehingga saya sempatkan terlebih dahulu slahat dlhuha di masjid di belakang deretan toko sekitar Cileungsi.

Masjid itu cukup kecil tetapi sering di gunakan untuk shalat Jumat, dengan menutup halaman jalanan di depannya.

Shalat dlhuha telah di laksanakan di dalam masjid kecil itu, dengan seorang tua yang juga ikut shalat, ia datang terlebih dahulu dari pada saya, sedemikian banyaknya orang yang meraih rezeki Allah dengan menyempurnakan dengan shalat dlhuha.

Setibanya di parkir depan toko fotografi Cemerlang Cileungsi, saya belum melihat ada tanda- tanda istri sudah tiba di tempat itu, tanpa memperhatikan hal ini saya langsung berbelanja sayuran yang selalu dugunakan untuk campuran membuat jus sayur setiap pagi, terutama wortel, buncis terong ungu dan tomat, empat sayur yang tidak boleh ketinggalan, walau harganya naik.

Tiba – tiba ada suara memanggil, saat mana saya baru selesai membeli buncis 1,5 kg dan akan berjalan menyebrang jalan. Ternyata istri dengan belanja an berat sudah ada di seberang jalan, dari tadi ia melihat tidak ada motor parkir di depan Cemerlang, saya jelaskan jikalau saya mengerjakan shalat dlhuha terlebih dahulu.

Setibanya di rumah secepatnya makan dan langsung ke bengkel, saat menurunkan sepeda dari tempat parkir diatas, kaki lupa menuruni anakn tangga satu trap sehingga pergelangan kaki terasa sakit sewaktu menapaki lantai.

Ada- ada saja padahal luka kena knalpot belum sembuh benar, sekarang di pergelangan kakinya ada sakit.

Sepeda tua yang berkarat itu di ikat di motor dan motor dikendarai sementara Fifi ikut duduk di depannya.

Sesampai di Gandoang, di tukang sepeda yang tua itu, sepeda saya di taksir dengan banyak kerusakan, rantai diganti, letter s di ganti, gigi as depan dan belakang di ganti, ban luar dalam muka belakang di ganti, tali- tali di ganti diperhitungkan terkena Rp 150 000,-

Kemudian saat ia mengeluarka sepeda lama yang siap pakai konsidi baik bentuk sangat sederhana dan modelnya lama sewaktu ia membuka harga penawaran Rp 200 000,- saya tawar Rp 150 000,- dan akhirnya sepakat Rp 160 000,-

Sepeda sudah dinaikan lagi ke motor untuk di bawa pulang, hal ini menghindarkan waktu tungga reperasi sepeda mengingat Fifi ikut ke bengkel sehingga harus diperhitungkan kesehatannya.

Bisa sakit kalau lama di bengkel dan terkena hamparan debu jalanan.

Sesampainya di rumah sepeda di coba dengan Yasin.

Isnin, Oktober 05, 2009

Kelupaan membawa baju training

Jumat,14 Agustus 2009.



Pagi sebelum shubuh, sekitar jam 04.00 pagi sudah berangkat ke Departemen, shalat shubuh di perguruan Al Azhar di Cibubur, kemudian berjalan lagi dan tiba Blok M memasuki pasar kue terlebih dahulu,membeli kuenya anak- anak Rp 15 000,- kemudian ke kantor Departemen, setibanya di sana baru ingat saya tidak membawa pakaian training yang baru di bagikan kemaren,lupa, betul- betul lupa, lupa tidak berdosa, dari pada lama- lama disini tanpa peran ya sebaiknya balik ke kantor Pasar Jumat, tetapi sebelumnya masih sempat menyisipkan uang Rp 20 000,- untuk sodaqohnya Yasin di Al Azhar, pagi itu masih tutup sehingga di masukan di bawah pintu dengan di isi tulisan Yasin di secarik kertas yang di dapat seadanya.

Berfikirnya sederhana, biar ngak rugi di akhirat, di dunia sudah rugi di akhirat rugi ya kasihan lah.

Sesampainya di kantor memang nama saya ngak ada di jadwal senam hari ini.
Ngak tahulah.
Kerja aja rutin.

Setelah berganti pakain untuk shalat Jumat, langsung berangkat ke masjid siang itu, tanpa ada teman yang menyertai, urusan Allah banyak yang suka menunda, masjid Hijau, kerena banyak warna hijaunya, adalah masjid yang dekat dengan kantor dan pengantar khotba jumatnya selalu dengan bacaan AL QURAN.

Pulang agak cepat kerena lelah.

Lampu motor terganggu

Senen, 10 Agustus 2009.

Saat pulang malam dari kantor sekitar jam 20.00 ternyata lampu besar motor ngak hidup.

Tetapi setelah berjalan sebentar lampu motor hidup lagi, merasa bahwa dalam kondisi rawan sebab ada gangguan lampu depan , perjalanan pulang terpaksa agak perlahan, untungnya sampai di rumah lampu masih hidup juga walau terkadang mati.

Hidup kemudian mati lagi.

knalpot melukai kaki

Minggu, 9 Agustus 2009.


Sore hari, saat Tyas minta di antar menjemput air minum galon, sebab sejak kemaren galon sudah dikirim tetapi tidak di kirim balik, sehingga Tyas minta diantar mengambil galon, dan setelah itu saat akan memasuki rumah, ada pot bunga nya istri yang mempersempit jalan masuk sehingga kaki terkena knalpot, sakit dan panas saya rasakan sehingga cukup menderita, secepatnya mengambil pasta gigi yang ada pepsodent dan di torehkan pada kulit yang mengelupas.

Kepungan Teroris

Sabtu, 8 Agustus 2009.

Saat memasuki masjid kuning di jalan Cibubur itu, langsung berjumpa dengan penjaga masjid yang selalu setia menemani, kali ini ia mengatakan jikalau tidak jauh dari sini di Vila Nusa Indah semalam ada penggerebegan teroris, ternyata teroris sudah ada di dekat kita, di ketemukan dua bom, satu untuk Cikeas dan satu untuk istana negara. Saya berkomentar seharusnya bapak Presiden harus lebih banyak lagi sodaqohnya.

Dua Korban Tewas di Bekasi Terlibat Bom Mega Kuningan

Sabtu, 8 Agustus 2009 | 08:46 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Dua korban tewas dalam penggerebekan aparat di perumahan Puri Nusa Phala, Kelurahan Jatiluhur Kecamatan Jati Asih, Bekasi, Jawa Barat, Sabtu pagi, terlibat dalam dua ledakan bom di kawasan Mega Kuningan, Jakarta 17 Juli.

"Mereka terlibat peledakan bom Hotel JW Marriott dan Hotel Ritz-Carlton, 17 Juli 2009 serta Kedubes Australia tahun 2004," kata Kapolri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri sebagaimana dikutip juru bicara Polri Brigjen Pol Sulistyo Ishak, Sabtu (8/8).

"Mereka berdua itu masuk residivis karena terlibat ledakan di Kedubes Australia juga," katanya.

Identitas tersangka yang ditembak mati itu adalah Eko Joko Supriyanto dan Ari Setiawan. "Polisi terpaksa menembak mati karena mereka hendak melempar polisi dengan bom," tambahnya.

Namun, polisi belum dapat memastikan apakah bom yang akan dilempar itu rakitan atau granat. Tindakan tembak mati itu dilakukan sebab tindakan kedua orang itu telah membahayakan keselamatan polisi. Kedua jenazah telah dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk otopsi.

"Mereka sedang mempersiapkan serangan dengan bom mobil tiga minggu lagi," katanya.

Selain menembak mati dua orang, polisi juga mengamankan barang bukti antara lain ratusan kilogram bahan peledak dan satu mobil. Selain di Bekasi, Polri juga telah menangkap tersangka lain bernama Yayan di Koja, Jakarta Utara, Kamis (6/7) karena diduga terlibat bom JW Marriott dan Ritz-Carlton.


Di sini, di Indonesia, dengan berbagai gerakan manusia, yang teroris yang rampok, yang narkoba, yang menyalahi aturan main, banyak sekali ragamnya, disini pula kita bisa mencari uang dengan membuat film soal ke terorisan, soal narkoba, tetapi semuanya harus di bumbuhi cinta, dan sudut pandang kamera dari bagian vision yang berbeda dan jeli memanfaatkan cuaca dan sinar.

Penduduk yang beragam, dengan postur yang banyak rupa, sehingga kesempatan menggalang dunia dengan menerbitkan konsep kehidupan yang mampu menyinar di dunia, di saat mana para pencari konsep merasa frustrasi dengan ke gagalan konsep mereka terhadap kehidupan.