selamat berjumpa semoga tidak marah-marah

Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu diri sendiri sedang mereka tidak sadar. (QS. 2:9)

In trying to deceive GOD and those who believe, they only deceive themselves without perceiving


Jumaat, Mei 10, 2013

Sikecil penderita Thalasemia baru di Puskesmas Cileungsi


















Senen, 1 April 2013
Bulan April pun datang, hanya Allah SWT yang tahu apa yang ada di dalamnya.

03.30 Terbangun dengan kondisi kurang fit
03.50 Shalat Tahajud untuk segera mensyukuri nikmat kehidupan.
03.15 Blender wortel, buncis dan mengkudu ( mengkudunya sangat kecil, stok sudah habis ), di cuci dan di blender, peras dan diminum satu gelas, gelas berikutnya untuk istri.
Kondisi langsung fit lagi, makan sahur untuk berpuasa hari Senen ini.
08.00 Setelah shalat dlhuha dan membuka ingatan hafalan surah Al-Imran 35 - 50
langsung olah raga.
Satu hari ini lebih banyak di isi dengan membaca Al-Quran menggosok hafalan surah Al-Imran. 







Selasa, 2 April 2013

Manusia tempat terhimpunnya kebodohan ketidaktahuan, ketamakan, iri hati, kekacauan berfikir, salah bertindak, tidak cermat, sombong, dzalim dan tak mau tahu.
03.20 Mengerjakan shalat tahajud
04.10 Kue ekspresnya gagal kue, sebab masih lunak dan lembek tidak mengeras mungkin kurang tepungnya, kacang ijo dan kedelai dan kentang setelah dibersihkan di presto, lunak, presto normal, blender, tambahin tepung terigu, sedikit gula, sedikit sekali bubuk kayu manis dan irisan jahe, aduk dan masukan ke pemanggang, tinggalkan shalat, shalat sudah dan membaca Al-Quran sudah dan akhirnya kue dibuka, bawahnya gosong dan atasnya tetap lembek, tapi dimakan enak juga.
07.04 Shalat Dlhuha
07.09 Berjalan menuju ke rumahnya pak Suparman untuk memastikan acara hari ini di rumahnya pak Suparman betul diselenggarakan acara kumpul-kumpul arisan teman kolega nya di satu kantor Penilik Sekolah  Jakarta Utara.
Dirumah itu terlihat bapak Suparman sedang mengawasi orang menurunkan dos air minum aqua untuk beberapa karton.
Kalau begitu acara hari ini tidak di batalkan.
09.00 Bersama istri bermotor menikmati pagi yang mulai terlihat kemacetan di depan  Taman Buah Mekarsari, kerusakan jalan membuat kendaraan tidak melaju sepenuhnya, merayap dan macet deh.
09.25 Kantor pos Cileungsi, ramainya bukan main tetapi tetap masuk saja menerobos kerumunan orang yang memadat di loket pengiriman weselpos, pengiriman weselpos untuk pak Lik Bambang di Tempeh Lumajang.
09.30 Setelah meletakan formulir weselpos di tumpukan weselpos didepan loket yang akan di kirim dan tunggu panggilan hari ini, tinggalkan sebentar kantor pos untuk mulai mengurus uang sekolahnya anak- anak di Bank Mandiri Cileungsi.
09.40 Bank Mandiri Cileungsi
10.00 Bank Muamalat Cileungsi untuk Yatim Piatu NTT-TTS
10.15 Kantor Pos Cileungsi untuk proses membayar weselpos nya paklik Bambang Tempeh-Lumajang.
10.30 Pasar Cileungsi membeli bingkisan buat kelahiran bayi anak tetangga, cucu barunya aki jangkung belakang rumah.
11.00 Masuk rumah untuk persiapan acara nya pak Suparman.
12.02 Adzan Dzuhur terdengar dan bersamaan waktu nya Fifi masuk rumah.
12.30 Berjalan menuju rumah pak Suparman.
12.33 Rumah pak Suparman, tikar sudah di gelar, suasana ramai para tetangga ikut membantu mempersiapkan makanan, tamu dari Penilik Sekolah Jakarta Utara baru 4 orang yang datang.
Waktu- waktu berikutnya adalah kesibukan tuan rumah yang memadu para tamu banyak tersesat arah mencari Puri Cileungsi.
13.00 Acara makan siang bersama para Penilik Sekolah Jakarta Utara, dengan hidangan nasi Rawon.
14.00 Acara dimulai, selesai pembukaan saya diijinkan untuk memberi tausiah agama, mengingat yang datang ada juga tergolong Nasrani maka pembahasan Al-Quran hanya terfokus kepada sifat empat yang di senangi Allah SWT, tercantum dalam Al-Imran , yaitu orang yang Sabar, Sodikin orang yang jujur, dan yang beramal sholeh dan yang bangun ditengah malam untuk memohon.      
15.00 Acara berakhir.
    
Rabu, 3 April 2013







Kamis, 4 April 2013
0330 Terbangun dengan semangat menjalankan puasa hari Kamis
09.10 Halte Cawang, semua penumpang dianjurkan pindah halte ke halte BKN sebab ada bus mogok
10.00  Halte Bidara Cina.
10.15 Halte Matraman.
11.05 Tiba di kios komputernya Andi, komputer di test akhirnya di ganti motherboard didalamya mati.
Tambah memory, tambah drive simpan.
12.02 Shalat Dzuhu dan menjadi imam di basement Mangga Dua.
12.30 Meninggalkan kios komputernya Andi.
12.40 Mampir di Bank CIMB Niaga untuk tanya soal rekening ponsel.
12.57 Dibelikan tiket busway dengan seorang bapak bertopi Irian
12.58 Busway
14.15 Naik angkot 56

14.50 Cibubur Juction kendaraan mulai merayap padat lalu lintas sekeluarnya dari  jalan tol, naik pengamen jalanan melantunkan lagu- lagu tahun 1970
Lagu yang menghentakan perasaan, lagu cinta, lagu rindu, lagu malam minggunya Edi Bing Slamet, lagu entah siapa lagi penyanyinya.
15.00 Kranggan, dari kaca angkot yang pengab terlihat dilangit mendung sangat luar biasa gelapnya, tetapi hujan tak juga turun.
Pengamen itu tetap melantunkankan lagunya dengan suara malu- malu.
15.10 Angkot mendekati terminal akhir kota kecamatan Cileungsi, tetapi pengamen itu masih berkutat dengan lantunan lagunya, sambil baca doa ia menghaturkan kantong doraemonnya dan rezekinya dia banyak yang memberikan kepadanya termasuk saya.
15.20 Saat hujan turun di awalnya, saat itu juga angkot 56 mulai menurunkan penumpangnya di tujuan akhir, berlari mendekati motor yang mulai kebasahan, buka kuncinya dan dorong motor di bawah flyover Cileungsi untuk berteduh dari derasnya air hujan yang turun.
15.40 Hujan mulai reda dan motor dihidupkan untuk mengarungi genangan air dimana- mana, genangan air tinggi, motor tetap jalan.
16.00 mendekati kompleks rumah tinggal, kira- kira 500 m sebelum rumah, mendadak motor mati mesin, hujan masih turun dengan derasnya, berteduh dan perlahan- lahan menurunkan komputer dan hidupkan motor, motor mau hidup, syukurlah, bermotor lagi dibawah hujan lebat sambil membawa komputer yang sudah dibungkus plastik sejak di Mangga Dua.
16.06 Masuk rumah, hujan masih turun, Listrik PLN padam, suasana gelap, shalat Ashar sambil menyalakan lilin.
16.20 Dibawa penerangan lilin membaca Al-Quran berkali kali, yang penting baca, yang penting baca, biar kehidupan yang susah ini enak adanya.
17.00 PLN menyalakan lagi listriknya, dan terang kembali menjelang enam puluh menit buka puasa     







Jumat, 5 April 2013

07.50 Menghidupkan motor, langsung hidup dan lama di panaskan, tetapi saat mau berangkat mendadak mati, stater lagi, kalau di stater setelah mati begini susah staternya.
Berkali- kali di stater dan susah hidupnya, tetapi akhirnya mau hidup juga motor nya, ada hubungan dengan mendadak mesin mati saat hujan turun kemaren sore.
Setelah dikendarai sendirian mengelilingi RT, kemudian istri datang menghampiri dan bermotor ke Cileungsi.
09.15 BTPN kancab Cileungsi dapat giliran 36.
Antrian para pensiunan yang mengambil uang pensiun.
Tinggalkan untuk berjalan menuju bank Muamalat.  
09.28 Bank Muamalat untuk anak Yatim NTT-TTS
09.32 menuju Bank CIMBNiaga Cileungsi untuk bertanya masalah rekening ponsel.
09.40 Bank CIMBNiaga sedang menunggu giliran dapat nomer antrian 515, sekarang nomer 512.
09.50 Nomer urut Bank CIMBNiaga 515 dipanggil, kesimpulannya B CIMB Niaga Cileungsi bisa melayani Rekening Ponsel tetapi harus mendaftar dahulu, dan pandangan dari istri masih lebih efisien dengan transfer ATM Bank Mandiri selama ini, langsung masuk ke nomer  rekeningnya.
Berjalan menuju BTPN.
10.20 Bank TPN Cileungsi, nomer yang udah dipanggil 30.
10.24 no 31 - yang dipanggil.
10.45 No 36 yang saya pegang dipanggil
10.50 Bermotor menuju masjid Kecamatan Cileungsi untuk shalat Jumat.
11.20 Mulai membaca Al-Quran sementara istri menuju rumah Yuli yang dahulu pernah tinggal di Gandoang Puri.
12.40 di Giant Metland untuk mencari lauk ayam buat anak- anak.
12.56 Dikounter makan -makan ayam goreng dengan tambahan nasi dari rumah.
14.00 Masuk rumah.

Sabtu, 6 April 2013






Minggu, 7 April 2013
10.00 Berkunjung ke warga RT, pak Kahar yang pertama di kunjungi dengan kesimpulan akan pergi ke kota kecamatan Cileungsi untuk mencari sesuatu barang berkaitan dengan mobilnya.
Ke pak Rudy, ada suara dari balik pagar disuruh menunggu sebab pak Rudy nya lagi di belakang kamar kecil, setelah ditunggu pak Rudy keluar langsung saya ajak menengok pak Warsan yang baru pulang perawatan RS Mitra Keluarga berhubung dengan fungsi ginjal.







Senen, 8 April 2013

00.30 Terbangun ditengah malam sebab ada tangisan anak dibawah 5 tahun terdengar, bangunkan istri untuk melihat keadaan yang menangis, anak yang menangis berjarak 5 rumah dari rumah tinggal, syukur tak lama kemudian tak terdengar lagi tangisan. 

 





Selasa, 9 April 2013
05.30 Olah raga jalan kaki dan lari. Suasana remang pagi masih menyisahkan kesunyiannya, bergerak cepat dengan istri menyusuri jalan yang mulai ramai orang- orang menuju ketempat bekerjanya, terasa jalan kampung desa Mampir Kecamatan Cileungsi Kabupaten Bogor itu sangat sempit, saat mobil besar mobil jemputan karyawan militer angkatan laut yang keluar dari rumah si pembawa mobil jemputan.
Pergerakan matahari sedemikian cepat, tiba di alam terbuka dengan panorama luas pemandangan langit, taburan cahaya merah merona di ufuk lagit timur mengiringi penerangan dari Allah Maha Pencipta SWT, keindahan yang singkat saja, sebab saat berlari dan berjalan kaki sudah memasuki tengah- tengah kompleks GNI ( grend nusa indah ) cahaya merah itu sudah tidak ada, berganti dengan terang langit yang merata menandakan pagi sudah tiba.
06.30 Tiba di jalan yang mendaki, istri minta di tarik sebab kelelahan sudah mewarnai.







Rabu, 10 April 2013
09.50 Halte Semangi, turun dari busway untuk pindah jalur busway dari Blok M ke Kota, baru kali ini saya turun disini, dan perpindahan shelter/ halte cukup jauh panjang dan seakan ngak habis- habisnya, jalur jalan kaki perpindahan halte mengiringi putaran jalan dari Giant supermall dan Universitas Tarumanegara,
Setelah itu terjadi penurunan landai dan masuk halte busway dari Kota ke Blok M.
Menunggu kedatangan busway, saat itu lewat beberapa busway yang tidak bertugas melintas di halte dengan kecepatan tinggi. dan datang juga bus besar itu,  
10.02 Halte Polda, turun dari busway, terhampar di depan mata adalah jarak jalan kaki yang cukup jauh.
Setelah memasuki gerbang Gelora Bung Karno berjalan terus, suasana cukup sepi, hati agak bergetar saat melewati Loby Appartment Hotel   
10.07 Jakarta Convention Center sudah duduk didalam ruangan pameran yang hanya menerima tamu beberapa orang saja.
Ruangan di tata sebagai ruang pameran.
Acara belum dimulai, banyak yang mengenakan batik.

Kamis, 11 April 2013
Jumat, 12 April 2013
Sabtu, 13 April 2013

 





Minggu, 14 April 2013
15.40 Berlari- berlari bersama Fifi, sebab saya berlari kerena Fifi yang minta berlari mita ditemani, berlari setelah hujan sore hari agak meredah, hujan mulai turun sejak jam 15.00 saya berfikir Fifinya sudah lupa dengan keinginannya untuk berlari, ternyata tidak, di tunggunya hujan itu reda, di analisa tutupan awan yang tipis sekali sehingga Fifi berani memutuskan untuk tetap berlari.
Berlari terus di jalanan Mampir yang ramai dengan pedagang dan pelintas motor dan mobil, berlari melewati sawah- sawah yang mulai dikurangi luasannya untuk di tanami rumah tinggal para pengembang.
Sampai disini baru mengerti jikalau pemerintah daerah tingkat dua tidak bersungguh- sungguh mengamankan lahan pertanian untuk tidak dirubah menjadi lahan perumahan. Satu hal yang selalu tercatat, asal Kabupatennya makan uang suap pasti bodoh penampilannya.
17.00 Saat memasuki rumah setelah berlari dibawah hujan , hujan cukup deras turun.
Dan rumah bocor lagi.










Senen,  15 April 2013
03.13 Hari masih sunyi tetapi dirumah sudah ramai, yang pasti adalah hari ini adalah hari Senen, hari untuk berpuasa secara satria.
Dan hari ini Astari akan menempuh ujian akhir negeri nya, untuk itu minta antar kesekolahnya dikhawatirkan tidak ada angkot, sekolahnya berada di kecamatan Jonggol, sekitar 13 km dari rumah.
05.15 Bermotor bersama Astari, menyusuri jalan desa Mampir yang pagi itu sudah ramai kendaraan lalu lalang, berkali- kali ber papasan dengan motor dan mobil yang menyalah kan lampu besar nya, dan terjadi gelap pada mata, saat itu kecepatan motor dikurangi dan berkira- kira jarak aman kiri dan aman kanan sebab selebihnya gelap, gelap oleh pagi dan gelap silau mata.
Memasuki desa Regas 05.40 jalanan rusak, berlobang akibat lepasnya bebatuan perkerasan jalan. 
Sementara kendaraan yang melintas cukup banyak, jalan yang dilewati ini adalah jalan kampung sekelas  lima begitu.
05.50 Setelah lama di jalan kampung itu masuk juga sekarang ke jalan antar kota kecamatan di satu kabupaten, ruas jalan ini menghubungkan Cileungsi ke Jonggol.
06.00 Sudah di Jonggol, Astari turun dari motor untuk bergabung dengan teman- temannya, diujung jalan kecil yang dilewati banyak anak sekolah berjalan kaki teman- teman nya Astari, berjalan sejauh 700 m.
06.20 Masuk rumah.

 
 




Selasa,  16 April 2013

02.30 Terbangun sebab istri meberitahu jikalau Yasin agak panas badannya, ibunya udah dari tadi membaca doa Ukashah.
04.29 Alhamdulillah sudah tahajudan, sudah pula cuci baju shalat, hanya hati tertekan sebab Yasin demam dan Tyas Hb nya rendah berada di Denpasar belum masuk rumah sakit juga dan Hp nya di matiin, semua SMS dari saya tidak di jawab. 







Rabu,  17 April 2013
Pengajian Ibu-ibu Puri Cileungsi Al Afif.
















17.00 Awan hitam menggantung kuat diatas kompleks perumahan Puri Cileungsi, sementara pengajian ibu-ibu sangat ramainya di rumah, berkali- kali saya membisikan kalimat ke ibunya anak- anak yang memimpin pengajian sekaligus memperingati hari Kartini, tapi tak dimengertikannya.
Sementara diluar semakin gelap, awan hujan melingkup kuat tapi hujan belum turun, tetangga yang tidak ikut pengajian bersuara keras, bagaimana mau hujan, kerena ada pengajian ibu- ibu di rumah.
Hujan itu kekuasaan Allah SWT dan tidak hujan juga didalam genggaman Allah SWT













17.15 Saat pengajian ditutup, saat itu pula hujan deras turun, dan langsung mati lampu.
17.20 Sebanyak 40 ibu- ibu pengajian Al-Affif Puri Cileungsi terjebak dirumah, dimana PLN mematikan aliran listriknya
dibawah hujan lebat yang turun
17.30 Ibu ibu mulai bergerak di kegelapan sore di hujan yang mulai sedikit mereda tetapi jalanan berubah menjadi sungai, sewaktu mengantar mereka dan menggendong salah satu putra nya kedinginan kehujanan, kaki yang tak beralas, terasa menginjak kerikil tajam di bawah arus air hujan.
  





Kamis,  18 April 2013
05.30 Fifi ikut pagi ini mengantar kakaknya Astari yang memasuki UAN di hari terakhirnya.
Bermotor agak sempit sebab bertiga, Astari sedikit kesal mengapa adiknya kepingin ikut juga, rupanya hujan lebat kemaren sore berdampak luas terlihat sejauh bermotor, jalanan berlumpur sebab jalanan di aliri limpahan air hujan.
Kerusakan jalan di desa Rawaragas, Bojong, semakin parah, pagi ini banyak pesepeda motor yang antri melintas disisa jalan yang sedikit masih baik.  
06.00 Di pertigaan jalan raya Jonggol dan Cikarang, pertigaan jalan yang tak pernah sepi, sudah berapa jiwa melayang di tempat ini.
13.10 Hujan lebat kembali menderas, bunyi rintikan hujan di atap sangat keras, beberapa tawon besar memasuki rumah

 





Jumat,  19 April 2013
02.30 Sudah ngak bisa tidur, sebaiknya bangun shalat dan membaca Al-Quran
07.00 Shalat Dluha
07.08 Ibu nya memberitahukan jikalau Fifi naik demamnya
07.15 Membuat jus sayur : buah mengkudu masak agak banyak, tomat, buncis, wortel dan dau bawang prei, potong2 kecil, setelah itu di cuci, blender, saring dan minum, untuk Fifi yang berbaring lemah, satu gelas harus habis, sambil menahan mualnya dan muntahannya akhirnya satu gelas habis oleh Fifi, lima menit yang lalu Fifinya lemes sekarang sudah bisa bernyanyi gembira lagi, ibunya kebagian dua gelas dan saya tiga gelas, lima menit setelah minum badan terasa enak.
 08.00 Berangkat menuju Taspen Bogor untuk impasing, ceritranya, berangkat brsama istri, jalanan rusak habis banjir dan macet nya itu lho sangat tidak enak, ada rombongan pekerja wanita disuatu pabrik yang membebaskan dari pekerjaan pagi hari ini, mungkin untuk memperingati hari kartini pikirku, setelah itu keadaan jalanan macet berteman dengan mobil angkutan barang pabrik yang besar- besar tonasenya pabrik itu merata di Gunungputri - Cibinong.
Selepas pasar Cibinong jalanan lenggang.
09.40 Bogor di pertemuan jalan tol dengan jalan menuju ke Darmaga dan Leuwiliang, lampu merah sedikit lama sehingga agak lama menunggu dari merah ke hijau, sempat memperhatikan konstruksi flyover yang sedang di kerjakan, nantinya kendaraan yang ke Darmaga tidak lagi turun kebawah ke jalan biasa, tetapi tetap diatas dan lepas to di ujung jalan setelah jalan kereta api, wou panjangnya konstruksi flyover itu, wou mahalnya, untuk siapa, untuk orang Jakarta ke Darmaga Bogor, dan ke mahalan harga itu tidak di perhatikan, dengan sombongnya ia ( dicision maker ) bilang mahal bagaimana, kan wajar aja, konstruksinya juga dari baja ultimate, ( biasa hidup mewah sehingga kemahalan itu tidak berarti demi suatu posisi atau . . . ) lha ini dia, atau untuk demi suatu harga korupsi, maka didesign berniat korupsi walau designnya betul, dan pilihan konstruksinya betul.
Timbul tanda tanya, jikalau KPK yang kerjanya normatip sedemikian selama ini, apakah bisa menelanjangi korupsi konstruksi demi sesuatu yang tak bermakna.
Kembali ke lampu merah di pertemuan ujung jalan tol dan jalan lokal Bogor Cibinong.
Kawasan ini akan berubah jikalau di empat penjuru perempatan besar berjalan flyover tol ini menerapkan concept urban compact design, bisa- bisa keramaian kota Bogor berpindah ke sini.
Keempat penjuru perempatan tadi di bagun mall berstruktur mega dan dijadikan kaki penompang struktur yang menyatu di tengah- tengah perempatan dan menjulang tinggi berlatai 45 level sebuah appartemen buat penghasilan dibawah dua juta rupiah,    
Kemudian diujung flay over yang ada jalan kereta apinya di buatkan stasiun tambahan, dan dari stasiun ini ke perempatan yang ada mall dan appartemen diatasnya, dihubungkan dengan bus suttle ( suttlebus ) sehingga penghuni appartemen kalau hendak ke Jakarta tidak memasuki jalan Bogor- Cibinong.
Appartemen yang diperuntukan bagi siapapun warga negara yang berpenghasilan di bawah dua juta rupiah (2013) akan mendorong orang- orang untuk tidak berumah di lereng- lereng perbukitan kota Bogor.
Yang sering makan korban kerena longsor.
10.00 Parkir motor didepan Pt Taspen.
10.13 Antri dapat nomer 23 dan yang sedang dilayani nomer 21.
10.50 Nomer 23 dipanggil dan saya menyampaikan SK Impasing,  diberi penjelasan panjang lebar kesimpulannya uang pensiun yang mungil selama setahun ini sudah menerapkan nilai yang tertera di SK untuk pembayaran pensiun nya.  













11.00 Meninggalkan gedung Taspen Bogor.
11.45 Memasuki masjid di kawasan Cibinong penggal jalan Cibinong Jakarta jalan lama untuk mengerjakan shalat Jumat. Masjid lama dipinggir jalan yang diperbarui dinding dan lantainya, dan tidak berubah lokasinya. 
13.00 Setelah shalat bermotor lagi menuju arah utara kota Jakarta, sekarang tiba untuk makan siang, bermotor terus sambil memasang mata mencari menu pilihan sambil menghitung harga yang disajikan, sudah melewati Cilodong tetapi menu makanannya terlalu biasa yaitu bakso, ketoprak dan soto, semua ngak mau saat ini, bermotor terus dan sampai pada penjual tongseng ayam, sate heppy nama warungnya, makan bersama istri tongseng ayam ternyata harganya mahal, tapi makan saja. 
14.00 Giant Cileungsi untuk cari lauk buat dranak- anak.
14.30 Masuk rumah
19.00 Saat makan malam membuat tongseng ayam sendiri di rumah, jumlahnya bisa banyak dan dimakan sekeluarga.
Istri sampai timbul kepercayaan diri bahwa ia bisa membuat tongseng ayam.
Sabtu,  20 April 2013






Minggu,  21 April 2013
05.30 Berangkat kepasar Cileungsi, yang terbeli, lele, terigu, teh, tempe, tahu, kacang sayur, kacang tolo atau kacang sayur,
07.20 Setelah Shalat Dlhuha sarapan dengan tongseng lele, lele di tongseng
betul- betul enak sekali

 





Senen, 22 April 2013
Mbah Sutrisno 70 thn meninggal dunia semalam jam 24.00, dari rumah sejarak 300 m dan harus melewati 7 blok perumahan.
05.30 saat keluar dari rumah untuk menuju rumah mbah Trisno agak nyasar masuk gang, kedahuluan belok gang, padahal masih dua gang lagi.
ditempat duka sudah terlihat tenda di pasang dengan penerangan satu lampu neon, dan kursi sudah terpasang. 
09.30 Jenazah mbah Sutrisno telah di shalatkan dan sekarang di berangkatkan ke pemakaman
10.10 Masuk rumah















 


















Selasa, 23 April 2013
11.30 Ruang rapat besar Majelis Ulama Bogor, pembahasan fatwa MUI tentang LDII.






















12.30 Shalat Dzuhur di masjid Raya Bogor













14.30 Masjid Al-Nikma Citragrand Cibubur, shalat sunah tahayatul masjid dan mulai makan nasi bawaan dari rumah.
15.12 Masuk rumah 


 





Rabu, 24 April 2013

13.00 Hujan lebat datang menyiram, terdengar gemuruhnya hingga jauh, air selokan dengan deras mengalir.

Kamis, 25 April 2013






Jumat, 26 April 2013
05.30 Tiba - tiba saat browsing Hp untuk mengetahui berita hari ini tertulis berita Ustadz Jefri Al Buhori meninggal dunia kecelakaan lalu lintas sendiri, menabrak pohon pinang di Pondok Indah.
08.00 Berangkat bermotor bersama istri untuk Shalat Jumat di Istiqal sejauh 70 km dari rumah.
10.00 Tiba di kawasan Kuningan, motor diparkir di dekat gedung Kejaksaan dan menyebrang jembatan penyebrangan, setelah tiba disisi berlawanan dari arah datang kembali menyusuri jalan Rasuna Sahid Kuningan di depan Kedutaan Australia, baru sekarang mengetahui dari jarak dekat oh ini kedutaan yang pernah di bom, penjagaannya sangat rapat, gemuk- gemuk nya Satpam di depan pagar terluar nya ternyata  mengenakan pelapis anti peluru.    
Berjalan terus sedikit waktu dan tiba di depan bawah gedung Ambudsment, naik ke lantai 7 dan setelah dijelaskan turun lagi ke lantai 5, mencari seseorang petugas pendaftaran Ambudsment Daerah.
Setelah duduk bersama istri menanti petugas datang membawa lembar persyaratan pendaftaran Ambudsmen Daerah.
11.00 Bangunan kantor Ambudsment itu ditinggalkan dan kembali menyusuri jalan Rasuna Sahid, menyebrang jembatan penyebrangan dan bermotor lagi.
11.30 Tiba di ujung pintu terluar kompleks Masjid Istiqal dari arah Monas, terlihat jemaah masjid berdatangan berduyun- duyun.
Masjid itu sangat luas, waktu berjalan terus, mendekati masjid dari sisi dengan berjalan kaki sudah memakan waktu.
11.55 Saat sedang mengambil air wudhlu terdengar suara adzan bahwa telah masuk waktu shalat Jumat, menuju tangga dan berlari di terik matahari menuju shaft shalat terdepan di sayap masjid sebelah kiri.
Istri telah memasuki kelompok wanita dilantai dua untuk shalat jumat.

12.25 Shalat Jumat di mulai













12.45 Persiapan shalat Jenazah Almarhum Jefri Al Buhori usia 40 tahun.
Para makmun shalat bergerak ke dalam masjid, saya sudah sampai terdepan di tengah agak ke kiri dari letak jenazah, shalat tertahan dikerjakan sebab tidak tertibnya para makmum yang datang mendekati peti jenazah.

13.10 Shalat jenazah dimulai

13.40 Terjadi kemacetan luar biasa disekitar lingkungan masjid hingga ke Gambir, saat menuntun motor untuk menerobos mencari ruang yang longgar untuk mulai mengendarai motor, di jalanan terlihat siapa- siapa calon orang fasikun, orang - orang yang tidak mengerjakan shalat Jumat,  tidak peduli orang itu beragama nasrani, sebab perintah shalat jumat itu jauh sebelum nabi Isa lahir, cuma dia tidak mengerjakan saja, apalagi yang jelas- jelas mengaku dirinya muslim, berarti dia tidak menegakan tiang agama, tiang agama itu shalat.
Bermotor mengelilingi Monas, berawal dari Kementerian Dalam Negeri, lurus bermacet ria, belok kiri menuju Thamrin, disini semakin macet, belok kiri didepan DKI Jakarta agak longgar hingga seterusnya lancar.
13.40 Dipasar Gembrong ujung untuk mencari alat pijat ternyata salah jalan, letak toko yang dicari masih sejauh 2 km lagi, batalkan saja mencari alat pijat.
14.20 Didepan penjual tongseng langganan di jalan Kelapa Dua Wetan, kios penjual tongseng itu tutup, bermotor agak jauh dapat penjual bakso telor, telor di bungkus bakso, untuk teman makan siang berdua bersama istri.
15.13 Terdengar adzhan Ashar saat melintas di Kranggan.
Akhirnya dapat shalat Ashar berjamaah di musholah kecil depan seberang pintu masuk Citra Grand Cibubur.
15.45 Membeli udang 800 gr dan daging 15 gr  untuk lauk anak- anak dirumah.
16.30 Masuk rumah.
          
Sabtu, 27 April 2013

Minggu, 28 April 2013






Senen, 29 April 2013
04.00 Shalat tahajud
04.25 Makan sahur dengan bubur pedas
04.35 Makan sahur berhenti sebab terdengar adzan Shubuh.
08.00 Berangkat bersama istri menuju kantor kepolisian Cileungsi untuk mengurus surat keterangan kepolisian.
09.00 Di sana dijelaskan persyaratannya yaitu pas foto 4x6 5 biji dan fotocopy Ktp.
09.30 Bermotor lagi mencari tukang Foto, istri memberitahu di dekat kantor pos Cileungsi ada tukang Foto, bermotor menuju kesana.
09.40 Motor diparkir, tetapi terlihat kesibukan dua orang sipenjaga toko ATK dan foto copy dan Afdruk Foto itu luar biasa, banyak pembeli yang dilayani pagi ini berkaitan banyak pabrik yang akan menutup peti kemasnya dengan segel beacukai, urusan beacukai yang mefoto copy surat surat pemeriksaan yang banyak itulah yang membuat kesibukan cukup tinggi, akhirnya saya putuskan untuk memfoto sendiri dengan Hp.
Dengan meminjam latar belakang warna merah foto di lakukan oleh istri, setelah itu SD di Hp di lepas dan dibuka di komputer toko itu dan di edit dan di cetak, saat membayar yang dihitung adalah mencetak foto, sebab yang memfoto istri sendiri.
10.00 Kembali ke kantor kepolisian Kecamatan Cileungsi, dan langsung mengisi formulir, saat mengisi formulir inilah terjadi pemandangan aneh, yaitu semua yang mengisi formulir adalah anak- anak sebaya Astari, anak saya ke empat dan kelahiran 1995, sempat menjadi tanya, lho sudah pensiun kok masih cari kerja, yang penting halal.
10.20 Surat keterangan kepolisian sudah di cetak, mengapa bisa cepat, sebab arsip surat keterangan kepolisian sewaktu di Denpasar tahun 1985 masih ada dan nomer kode sidik jari itu yang penting untuk di cantumkan di surat keterangan kepolisian sekarang.
10.40 Puskesmas Gandoang untuk mencari surat kesehatan dari dokter pemerintah, disini timbul tanya, se usia bapak kok tensi darahnya normal sekali, saya jelaskan saya pendonor darah aktif sehingga harus dijaga kesehatannya, tapi bapak mencari surat keterangan dokter ini mau untuk apa, melamar kerja, dimana pak, tanyanya, di Ambudsment, perusahan baru ya pa, kata dokter itu, saya hanya tersenyum.
11.30 Setelah bermotor sejauh 35 km sejak dari rumah ke Cileungsi, ke Gandoang, ke Jonggol  tibalah di RSUD Cileungsi, sudah jauh- jauh kesini malahan tidak ada peralatan untuk tes Narkoba.
Bermotor lagi menuju Cileungsi.   
12.10 Masjid Cibereum Cileungsi, udara sangat panas, badan lemas, air wudlhu itu menyegarkan, setelah bermotor sejarak 21 km dari RSUD Cileungsi di Jonggol.
Setelah shalat ada tentara AL saya minta tanya kepadanya barangkali tahu di Cileungsi ini alamat untuk mencari surat bebas narkoba, ia pun tidak tahu.
Setelah itu badan terasa ngantuk dan tertidur di dalam masjid, Masjid kampung Cibereum Cileungsi yang cukup besar.
12.50 keluar dari masjid untuk melanjutkan bermotor ke BTPN Cileungsi, motor yang dari tadi diparkir dibawah pohon, saat diambil tetap sejuk. 
13.00 Bank Tabungan Pensiun Negeri kantor cabang Cileungsi, masih diatas motor kok terbaca tulisan TUTUP   tulisan ini yang membuat saya lama tidak turun dari motor, tetapi terlihat si satpam si orang Sirisori Nasrani, Kecamatan Saparua, Maluku Tengah.
Sedang berada di bengkel mobil memperhatikan kendaraan yang di service.
Saya minta tolong ke istri untuk menanyakan ke padanya mengapa bank di tutup.
Ia datang bergegas sambil menjelaskan jikalau ditiup angin tanda buka itu sehingga terbalik menjadi tutup, Satpam itu membalikan tanda buka yang tergantung dipintu kaca itu.     
Tetapi suasana sangat sepi, kepala cabang yang gemuk dan usia muda itu sedang sibuk memperbaiki anak kunci pintu utama yang patah dan nyangkut di tengahnya,
13.15 Setelah menunggu lima belas menit, kasir itu terlihat didepan meja kerja yang sedari tadi kosong.
Sementara kasir bekerja saya membuka arsip persyaratan pendaftaran Ambusdment Daerah, terbaca untuk persyaratan SBN ( surat keterangan bebas narkoba ) merupakan syarat mutlak dan menurut saya  yang banyak memakan uang ya mendapatkan SBN.     
13.20 Selesai urusan BTPN langsung meninggalkan bank, dan sempat mampir di Rumah Sakit Swasta Mitra Medika Kenari Cileungsi untuk menanyakan berapa biaya mengurus SBN, rumah sakit swasta itu mematok harga Rp 180 000,-
13.40 Bank Muamalat Cileungsi, untuk menyantuni anak yatim NTT-TTS
14.00 pindah tempat ke Puskesmas Cileungsi untuk menanyakan berapa harga  
mendapatkan Surat BEBAS Narkoba, Puskesmas itu mematok harga Rp 150 000 ,-
Pemeriksaan jam 08.00.
14.30 Masuk rumah, setelah bermotor sejauh 70 km bersama istri.
15.30 Setelah Ashar membaca Al-Quran Surah An-Naba, Surah An-Naziat, Surah Abasha, Surat An-Takwir dan Surah Infithar, diulang- ulang sebab suksesnya perjalanan hari ini sejak mengurus surat keterangan polisi dan surat keterangan dokter semua lancar dan mendapatkan informasi dimana untuk mendapatkan SBN.






Selasa, 30 April 2013

07.30 Dorong motor kedepan ke tukang tambal ban, sebab ban depan kok kempes pagi- pagi sewaktu akan berangkat ke Puskesmas.
Bocor halus pak, maksudnya anginnya keluar perlahan-lahan selama 48 jam baru kempes, memang menghadapi bocor halus ini serba susah, kalau cari gampangnya ya diganti ban dalam ngak usah di cari lagi lubangnya.
Tapi kali ini di pompa saja, tambah angin. 
08.00 Sudah antri di loket Puskesmas Cileungsi untuk mencari Surat Bebas Narkotika, dari rumah sudah membawa air minum dua botol satu setengah liter air, agar lancar kencingnya, nanti kalau orang Lab menyuruh kencing langsung cir, cirrrrrr
08.30 Saat dipanggil nama saya, saya memasuki ruang puskesmas yang berisi 3 dokter di depan mejanya, saya hanya menjelaskan untuk minta surat keterangan bebas narkotika, langsung di tuliskan resep di secarik kertas dan dianjurkan ke ruang 7 untuk periksa kencing.
Saat keluar dari kamar kecil 09.00 sambil membawa air kencing sedikit di sebuah plastik kecil dan diterima oleh petugas lab.  

Di luar ada seorang bapak, menanyakan, sakit ginjal kok periksa air kencing, tidak pak tes kehamilan kataku singkat, bapak itu seorang pensiunan pegawai negeri juga mungkin pensiunan guru, dia memperhatikan saya lamat-lamat, melihat rambut putih di kepala saya ia tersenyum sambil berkata, air kencingnya istri yang diperiksa, bukan pak, air kencing saya, bapak itu di dampingi istrinya dan sang istri ngak sabar melihat saya, maksudnya tes hamil istrinya, bukan bu, hanya periksa air kencing ada tanda- tanda kandungan atau tidak, akh macem- macem bapak ini katanya sambil tertawa, tidak bu cuma periksa ada narkoba nya atau tidak, tiba - tiba bapak itu bertanya, maksudnya habis nyabu dan terus di tangkap dan terus di suruh periksa oleh polisi.

Tidak, pak, jawabku sambil tertawa, dari tadi saya mengajak bapak itu tertawa tapi saya gagal, saya tes narkoba untuk lamar kerja, lho lamar kerja, kan udah pensiun, iya pak sudah satu tahun lebih dua bulan di rumahkan dan sekarang kok kepingin kerja lagi.
Kalau boleh tahu pak, ngelamar kerja dimana, saya juga belum tahu, kataku sambil tertawa, lho kok aneh, bapak mau kerja apa, jadi presiden jawabku singkat, baru sekarang bapak itu terlihat tertawa terbahak - bahak.

Tiba - tiba suasana di ruang puskesmas Cileungsi yang pengap dan belum mendapat dana rehabilitasi total itu berubah,  sebab terlihat seorang ibu muda usia dengan seorang bapak yang juga muda usia keluar dari ruang penimbangan balita, anaknya yang sekitar 18 bulan itu terlihat pucat.
















Pucat, pucat, saya sangat hafal dengan penyakit anak ini, dan terlihat kegelisahan si ibu itu, penyakit apa pak, anak saya dua yang menderita ini sejak bayi, demikian saya menjelaskan.
Mainlah kerumah ada ibunya anak-anak yang membesarkan dua buah hatinya dalam tangis dan derita dari orang tua anak Thalasemia.

















Saat memasuki ruang dokter, untuk menerima tanda surat bebas penggunaan narkoba, saat itu saya mencoba membangkitkan semangat ibu dokter muda untuk kampanye pencegahan penyakit thalasemia, dokter itu hanya senyum saja sebab tidak termasuk program puskesmas 
Jikalau dilihat dari usia anak yang menderita kepucatan tadi, usia perkawinan mereka termasuk baru, hanya saja tidak ada yang memberitahukan periksa darah dahulu calon penganten wanita dan prianya sehingga diketehui gen pembawa sifat thalasemia dari calon ayah dan calon ibu, kalau keduanya dominan, jangan menikah dan kalau salah satunya pembawa sifat, ya kemungkinan anaknya ada yang membawa sifat thalasemia.