selamat berjumpa semoga tidak marah-marah

Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu diri sendiri sedang mereka tidak sadar. (QS. 2:9)

In trying to deceive GOD and those who believe, they only deceive themselves without perceiving


Ahad, Julai 07, 2013

Masuk ke Juni dengan semangat baru




















 
Sabtu, 1 Juni 2013
03.00 Pagi masih sunyi, saat menghidupkan pompa air, air tidak mengalir, tidak ada air, di bak masih ada air, tapi untuk buang air kecil, secepatnya keluar rumah saat itu untuk berjalan menuju Musholah.
03.10 Shalat Tahajud di Musholah.
05.00 Buka komputer untuk mengerjakan hitungan saham berjangka
07.00 Tetangga jauh yang memperbaiki pompa air datang.
09.12 Pengiriman melalui e-mail hasil pelatihan menghitung saham yang disimpan nasabah di Jalatama Artha Berjangka.
09.30 Pekerjaan mesin pompa air selesai, air kembali mengalir.
10.00 Shalat dua rakaat kerena air sudah mengalir dan komputer sudah mengirim hasil pelatihan.
 









Minggu, 2 Juni 2013
05.50 Berangkat ke pasar Cileungsi, ternyata jam begini kepasar sudah termasuk kesiangan sebab pedagang sudah banyak yang pulang.
07.12 Masuk rumah setelah pulang dari Pasar.
Mengerjakan shalat Dlhuha sebelum memegang pekerjaan.
07.20 Membuat jus sayur sebab banyak bahan yang baru dibeli dari pasar, jus sayur terdiri dari : buah mengkudu, tomat, wortel,
daun srikaya, kerena tomatnya cukup banyak maka rasanya cukup enak.
Fifi ikut minum, untuk kakaknya Astari di bungkus sebab kakaknya Fifi sudah berangkat.
08.10 Membuat jus sayur lagi sebab baru ingat jikalau semenjak minggu lalu sewaktu kepasar menjumpai pedagang di los pakaian terlihat menderita kanker batang leher di leher samping kiri, bahan- bahannya hasil jus sayur pertama tadi di ambil satu gelas, kemudian daun berkulit tebal dan hidupnya melilit pohon besar yang ditanam oleh tetangga sebanyak tiga lembar, diperkuat dengan daun pepaya dan daun srikaya, blender, peras dan air perasan ini di campur satu gelas jus sayur pertama, akhirnya menjadi tiga gelas, di wadahi dalam plastik dan dimasukan dalam rantang plastik dan terlihat cantik, siap untuk dibawa.  
Bermotor bertiga sebab Fifinya ikut juga, 
09.00 Mampir dahulu ke Astari untuk menyerahkan satu gelas jus sayur yang tadi belum sempat dibuat, kemudian mampir ke bengkel sepeda untuk menyerahkan lima apem buatan ibunya anak- anak sebagai rasa terima kasih sewaktu kesulitan pentil pompa tekan beberapa minggu lalu.
Kemudian bermotor menuju pasar Cileungsi dengan niatan untuk menjenguk orang sakit kanker.
10.00 Cileungsi macetnya luar biasa, hanya tersisa sedikit untuk motor lewat, sewaktu memasuki pasar Cileungsi, agak lupa dimana los tempat jualan pasien pengindap kanker di batang leher yang dijumpai minggu lalu.
Berjalan menuju warung yang penjualnya tidak dipercaya kerena kacang tanah yang dijualnya mengandung sedikit minyak tanah, warung ini yang dijadikan untuk 
akhirnya ketemu juga, dijelaskan panjang lebar prihal daun ini dan kegunaannya, nama orang itu ngak tahu, asal ngak tahu, yang penting menjaga niat hati ini untuk menyembuhkan orang itu.
10.20 Pulang tetapi tidak melintasi ruas pasar Cileungsi ke Giant Metland kerena macetnya, tetapi mutar lewat perempatan Cileungsi, Rumah Sakit Merry, masuk kawasan Metland dari arah utara, dan tiba di Giant Metland Cileungsi, untuk membeli ayam lauk nya anak- anak.
11.12 Keluar dari Giant Metland
11.40 Memasuki rumah.
11.56 Terdengar adzan Dzuhur berkumandang, setelah itu ngantuk datang bersamaan, semua tertidur.
     





Senin, 3 Juni 2013
07.00 Shalat Dlhuha
08.00 Bermotor bersama istri untuk antri di kantor pos Cileungsi
08.40 Bank Muamalat Cileungsi untuk yatim NTT-TTS.
Saya sendiri merasakan kalau tidak sodaqoh ke yatim piatu Timor Tengah Selatan, desa Oeekam, pesantren Miftahuddin   ada perasaan kurang pas begitu.
Walau saya sendiri belum pernah kesana, tetapi ada niat mau kesana, sekedar silaturahmi.
Jikalau menurut website Internet yang sempat dibaca sekarang jumlah masjid di Oeekam ada 32 masjid, Islam berkembang pesat disana.
Islam yang tumbuh dari lingkungan Nasrani, awalnya penduduk Nasrani sendiri yang berhijrah ke Muslim, tidak ada orang asing disini. 
Sekarang sudah berbagai etnis dijumpa disana, ada Aceh, Padang, Palembang, Lampung, Betawi, Sunda, Jawa terbanyak, Bali, Sulawesi Selatan, Gorontalo, Ambon.
Kehidupan yang nasrani dan yang muslim sangat indah disana, hidup berdampingan dalam balutan kekeluargaan.
09.00 Kantor Pos Cileungsi, antrian sudah numpuk.
09.20 Bank Mandiri Kranggan, untuk uangnya anak-anak di Makassar dan Denpasar.
10.30 Kembali ke Kantor Pos untuk pengiriman uang biaya hidup ke paklik Bambang di jalan Hatta,Tempeh,  Lumajang propinsi Jawa Timur.
Mengantri tidak terlalu lama sudah di panggil, sebab diperkirakan waktu antrian sudah tiba.
  
11.01 Masuk rumah setelah keluar sejak pagi untuk urusan bank dan kantor pos.






Selasa, 4 Juni 2013
14.00 Layanan Freezone dari simpati telah dimatiin.


Rabu, 5 Juni 2013

Kamis, 6 Juni 2013
03.30 Sahur sahur sahur untuk berpuasa dihari kamis ini dan merenungi saat Isra Miraj nya Rasullulloh Nabi Muhammad SAW.
06.00 Hujan pagi hari disaat merenungi isra miraj, suatu peristiwa tidak masuk akal, kecuali yakin.
Bahwa untuk perintah Shalat sehari- hari ini Rosululloh Nabi Muhammad SAW harus menjemputnya di Sidratul Muntaha.
08.47 Masjid jamie Nurul Hidayah Kompleks Perumahan Puri Cileungsi, untuk mengikuti acara Isra Miraj di lingkungan tempat tinggal.
Memasuki masjid dengan sederhana saja, kerena diundang dan ditulis nama, didalam masjid hanya anak- anak saja yang memenuhi sudut masjid, para bapak hanya 6 orang, hanya ada pandangan mata yang tidak ramah, yang hanya mata hati ini saja yang tahu.
Mata ini sudah terlalu banyak melihat dan menyapa orang, sehingga bisa membedakan orang- orang tertentu yang berselimut pujian tetapi menghasilkan hati yang dengki.
Bacaan doa pun berlanjut, sambutan, dan yang paling tidak saya suka disini adalah mengagung- agungkan nama orang yang kita tahu mereka tidak bisa apa- apa.
11.30 Acara Isra Miraj berakhir, hanya ketentuan Mu semata Ya Allah SWT yang menjaga kesucian Islam dan menyingkirkan segala tipu daya.
Saat menunggu shalat berjamaah  Shalat Dzhuhur.      
Sebab banyak makmum yang memilih bertahan di masjid menantikan tiba waktu shalat.
Masjid tempat bersilaturahmi dengan sesama makmum shalat, dan saat bersilaturahmi berjumpa dengan seorang bapak yang terlihat semakin sakit, setelah banyak bicara setelah shalat, saya minta telapak tangan kirinya untuk ditekan bagian pangkal ibu jarinya didaerah lereng gunungnya, bapak itu terlihat menahan sakit bersangatan, akhirnya saya hentikan  saya minta putra bapak itu untuk kerumah sebab dirumah ada bubuk kayu manis yang mampu menolong saat semua organ bagian dalam, tidak normal.
Saat berjalan pulang, merasa di belakang ada yang mengejar, seorang anak, oh berarti bapak tadi serius untuk sembuh, setibanya dirumah saya mengambil bubuk kayu manis yang masih banyak, tidak merasa berat hati sebab barang itu berlimpah, saya hanya berpesan setiap mengkonsumsi sedikit saja dan kalau habis segera ke mari.
Kebaikan itu milik Allah SWT, kita hanya mengikuti petunjuk untuk berlaku kebaikan.
dan yang di ingatkan dalam Al-Quran adalah Allah SWT selalu melihat.      




Jumat, 7 Juni 3013
03.30 Bangun kesiangan
04.12 Shalat Tahajud
04.26 Shubuh
05.00 Membuka internet dan yang terbaca masalah pemerkosaan di India kemaren dan korbannya tourist dari USA, India suatu gejolak kehidupan yang tidak berhenti, dengan penduduknya mendekati satu milyar  jiwa, India termasuk sempoyongan dalam membina masalah remajanya.
Memang mengerikan melihat mata yang buas dari remaja India jikalau melihat gadis cantik, mengerikan kerena jumlahnya yang banyak sekitar 400 000 000 jiwa remajanya yang bergeliat dengan masalah air mani.
Pemerintah India harus serius melihat masalah ini, penyimpangan sexual di balik kuil juga banyak terjadi dan belum kehidupan sexual para penganut sekte- sekte berkilah yoga.
Pemerkosaan diwilayah publik sangat mengusik partisipasi hukum dalam membina dan melindungi rakyat nya.
 
Menyikapi kerusuhan sipil di Turki, dimana Perdana Menteri Recep Tayyib Erdogan, menyerang demonstran dengan peralatan mahal yang dibeli dengan uang rakyat, di Taksim,  saya melihat ke arah Indonesia, akankan biaya rupiah sebegitu besarnya untuk membeli Water Cannon, Gas air mata, biaya gajih polisi, pentungan dan perisai badan digunakan untuk melawan rakyatnya sendiri, jikalau sampai ini terjadi, heran juga hati ini, atas persetujuan rakyat, uang itu dipakai untuk membeli peralatan tersebut, tetapi tanpa persetujuan rakyat peralatan itu dipakai untuk menyerang anak, warga, bisa juga wanita yang ikut berdemo, menyuarakan isi hatinya.  

Terbaca juga di Daily Mail tertanggal 2 Juni 2013 reaksi mantan Perdana Menteri Inggris  Tony Blair atas penyerangan mantan serdadu Inggris, Woolwich, yang sekarang memasuki masa bebas tugas, diserang dan dibunuh oleh orang Islam Inggris dengan konsep si Woolwich ini telah membunuh orang Afghanistan yang Muslim, sekarang sudah ada di London, bankitlah kemarahan orang Islam di Inggris sehingga terjadilah   peristiwa itu, dan Tony Blair mengganggap musuh Inggris di masa datang adalah ummat Islam.
Suatu realita bahwa umat Islam di London setiap hari di khotba perihal sesama ummat Islam adalah bersaudara, dan sekarang tentara muda yang habis masa tugasnya kembali lagi ke masyarakat kota London dengan tingkah sangat gagah bahwa ia habis memperkosa dan membunuh orang Islam di Afghanistan, sambil memperlihatkan penghinaan terhadap Islam, seakan menantang mana Tuhan yang engkau Agungkan apakah menolong orang- orang Afghanistan itu, tidak, saya buktikan sendiri tangan ini membunuhnya, sambil memperlihatkan ke dua tangannya.
Ia tidak sadar diantara orang yang berkerumun mendengar ocehannya ada juga yang beragama Islam, usia muda juga, 23 tahun, dan si Woolwich juga 25 tahun, dan dia yang membunuh si Woolwich, engkau bertanya siapa yang membela umat Islam yang engkau bunuh, inilah jawabannya.
Dan terkulai lemaslah Woolwich ditangannya, hukum publik pun berlaku, anak muda itu di ciduk dan di hukum.  
Hingga tanggal 28 Mei 2013 pihak kepolisian metropolitan London telah melakukan penangkapan ke 10 orang yang terkait peristiwa Woolwich, penangkapan terakhir di London Timur Upper Wickham Lane.
Dan menurut saya, percobaan selalu tidak jauh dari seberang lautan, tetapi dari yang dekat dan yang karib.
Di hadapan Allah SWT jangan merasa enak saja hai orang yang tidak beriman. 
07.10 Akan mandi tapi melihat handuk kok robek kerena lapuk, masih tersisa kaos dalam pemberian Almarhum Mas Ajar, itu yang dipakai untuk menyambung robekan handuk, cukup lama prosesnya dan pelan- pelan diiringi doa dan shalawat, mengingat waktu berjalan semakin siang.
07.30 Shalat Dlhuha
08.10 Berangkat bermotor bersama istri untuk shalat Jumat di masjid Al Hidayah kompleks PU Pasar Jumat.
Udara cukup sejuk, mendung tetapi dikhawatirkan cucian baju tak akan kering.
09.15 Saat melintas di Kranggan melihat Bank Muamalat kok buka, langsung belok dan parkir motor, jangan lupa untuk anak yatim piatu di OEEKAM NTT-TTS.
10.06 Disaat lampu merah depan Kementerian Pertanian, Simatupang, yang jalannya landai mendaki itu, dimana di titik ini acapkali mesin motor mati, kali ini lolos, lancar dan selamat.
Hanya ada genangan air setelah bekas kantor imigrasi Jakarta Selatan.
10.35 Sengaja parkir di pinggir jalan depan Carefure Lebak Bulus sebab tiba- tiba olie mesin motor kok menetes, sehingga tidak terlalu jauh jikalau harus memutar berjalan kaki mendorong motor nantinya.
Mencoba memperhatikan tetesan olie mesin, sambil memperhitungkan jumlah olie di dalam mesin, tekor atau belum.
Berjalan memasuki Carefure Lebak Bulus berdua dengan istri.
11.00 Memasukan kupon Carefure dimana hari ini adalah batas pemasukan terakhir.
11.05 Menuju masjid Al- Hidayah di dalam kompleks perumahan PU Pasar Jumat.
Dengan mempertimbangkan situasi menunggu selama saya shalat Jumat, akhirnya istri kembali lagi ke Carefure di tempat yang sama agar muda untuk jumpa kembali.
11.15 Memasuki masjid Al-Hidayah, masjid dalam keadaan kosong, mencari tempat wudlhu dan bersuci, dan masuk ketempat Shalat, ambil sudut kanan depan, setelah shalat sunnah dua rakaat Atahiyatul Masjidil kemudian di tambah shalat sunnah lainnya, langsung ambil Al-Quran di dalam tas yang selalu di bawa dan membaca Al-Quran surah Al-Syaqoq yang ada sujud tilawahnya.
Di Masjid ini banyak sejawat PU yang meninggal dunia kerena sakit, ada rekan PU yang sangat akrab tetapi telah lama berangkat, ia sempat berujar sangat bahagia telah mengerjakan ibadah Haji sesuai dengan ceritra saya katanya dahulu semasa hidupnya, e e ngak tahunya beberapa tahun kemudian berpulang terlebih dahulu.
Dari sejak itu suara di masjid mulai ramai, mulai berdatangannya satu persatu para jemaah shalat, sementara saya tetap membaca Al-Quran, hanya telinga ini saja yang menangkap gemerisik karpet di tapaki kaki-kaki para jemaah shalat.  
12.30 Shalat Jumat
12.56 Menjumpai istri di Carefure Lebak Bulus.
12.59 Memasuki Carefure untuk mencari sesuatu yang disenangi anak- anak
terutama roti tawar, roti coel isi kismis yang dahulu pertama suka roti ini harga empat ratus rupiah ( 1993 )sekarang sepuluh ribu, mentega, seres coklat, jam selai, kopi sanschetan dalam wadah besar isi 30, tanpa roti tawar, sebab harganya yang sangat tinggi sehingga tidak beli, direncanakan beli ditempat lain.
13.40 Sudah antri di kasir tiba- tiba saja ada dua ibu yang meminta masuk antrian terlebih dahulu kerena dua ibu itu belanja dua benda saja
14.05 Proses membayar.
14.20 Mendorong motor ke perempatan Poin membelah keramaian lalu lintas, semua kendaraan berhenti kerena motor tua lewat didorong.
14.30 Diseberang jalan memperhatikan olie mesin yang masih menetes, kerena volume olie masih banyak maka berani menghidupkan motor dan di kendarai untuk mencari bengkel.
Saat mendaki di flyover Pasarminggu, mesin motor tidak kuat mendaki, kurang olie pastinya.
14.50 Di Pasar Rebo ambil jalan putar untuk memasuki Lottemart Kampung Rambutan untuk mencari roti tawar rotinya anak- anak.
16.00 Tiba di bengkel Ciracas samping pool bus Mayasari Bhakti, langganan dahulu sekitar dua tahun lalu, ternyata orang bengkelnya sudah ganti, untungnya masih ada satu orang lama yang mengenal kelemahan motor ini.
16.10 Makan Sate Kambing bersama istri sebab rumah sate di samping bengkel ini sudah lama di kepingini untuk singgah tetapi judulnya kurang pas, sehingga sekarang kerena istri ikut juga sambil motor diperbaiki ya makan sate dahulu satu porsi dan tidak dengan nasi, sempat heran juga si ibu penjual sate, lho beli sate ngak pakai nasi, apa mau dibawa pulang, ngak jawabku, dimakan disini, setelah sate satu porsi terhidangkan istri mempersiapkan nasi yang dikemas dalam dua wadah rantang plastik kecil, rupanya hal ini diperhatikan dengan si ibu penjual sate ini, langsung ia mempersilahkan makan dengan dua piring yang dibawanya.
Teh hangat tawar yang dihidangkan sangat menggugah rasa lapar, sehingga kenikmatan sate kambing tak bisa dihindari.
Rata- rata orang yang belanja makan sate disini saat membayar mengeluarkan dua lembar uang biru lima puluhan, terkadang ada yang tiga lembar kerena mereka makan bertiga, tapi saya cukup dengan satu lembar seribuan, tiga lembar dua ribuan, dua lembar lima ribuan.
16.30 Kembali ke bengkel dan motor sudah sehat kembali, kebocoran di klep jantungnya sudah bisa ditutup, ganti olie mesin, dan bayar, dan motor sudah melaju di jalan raya Bogor lama untuk mencari masjid.
16.40 Masjid besar di pinggir jalan raya Bogor di bilangan Ciracas untuk mengerjakan shalat Ashar.
Tiba- tiba ngantuk datang sebagai mekanisme pertahanan tubuh, ambil posisi baring di belakang dan langsung masuk phase nyenyak.
16.58 Bermotor kembali menyusuri jalan raya Bogor,hari semakin sore, mendung yang selalu menutup awan tetap bertahan hingga menjelang malam, jalan raya lancar tidak terlalu padat, belok kiri setibanya di pertigaan Susu cap Indomik,melaju terus melewati  Arun Dina, Cibubur Juction, Cikeas, Cileungsi Kecamatan, Samic, Mampir.
18.00 Masuk rumah, Udara sudah gelap kerena maghrib sudah datang beberapa saat yang lalu, saat Fifi keluar rumah berangkat ngaji.  




                  
Sabtu, 8 Juni 2013
05.00 Pagi hari setelah shubuhan langsung berpesta roti tawar, sudah lama ngak menyentuh satu ini, roti tawar tiga lapis, lapis pertama di oleskan jam pineaple dan ditutup seres coklat tumpuk roti berikutnya di oles mentega dan ditaburi seres coklat dan di tutup roti terakhir, minumannya kopi hangat dan jadilah nikmat dipagi hari masih dalam habis shalat.
Fifi ikut semangat untuk yang satu ini, roti berlapis taburan seres coklat, dan segelas kopi hangat.
08.00 Kerja bhakti di Musholah, sekalian membawa karpet dari rumah untuk dicuci.
15.00 Berita, suami ibu Mega di terbangkan ke Singapura. 
17.07 Sore hari dapat berita dari India, tiga orang pemerkosa tourist dari Amerika, telah di tangkap.
Tiga orang tersebut adalah orang Nepal, peristiwa terjadi di Manali, pada tanggal 5 Juni 2013, kota Manali adalah kota kunjungan wisatawan di utara India.

Ada berita yang sangat menggairahkan adalah Chinna sedang membangun jalur rel kereta api berkecepatan tinggi di dekat perbatasan dengan Korea Utara, itu artinya dengan kereta api Chinna membangun wilayah terpinggirnya sehingga daerah itu bisa maju bersama pusatnya, teknologi rel kereta berkecepatan diatas 360 km/jam sangat berbeda dengan teknologi rel kereta api yang kita miliki.  
17.20 Hujan gerimis turun.
19.00 ( Waktu Singapura ) Innalillahi Waina Illaihi Rojiun, bapak Taufik Ki Emas meninggal dunia di Singapura.
  



Minggu, 9 Juni 2013
05.30 Bermotor menuju pasar berdua bersama istri, setibanya dipasar harga- harga sudah naik, lembaran uang seribu rupiah sudah ngak laku, minimal sekarang bersatuan dua ribu rupiah an
07.00 Saat pulang dari pasar, di pos jaga banyak warga RT yang berkumpul, setelah parkir motor, kebetulan ingat janji kemaren saat mencuci karpet, untuk memberi kan pak Rahim bubuk kayu manis yang berkhasiat meringankan penyakit jantung, pak Rahim si tetangga belakang rumah diusianya sekarang sakit jantung dengan penyempitan pembulu darah coroner, tapi tidak mau diperiksa, dan dia termasuk pe ngerokok berat, saya hanya mengatakan saat memberikan bubuk kayu manis itu ini sekedar memperpanjang usia pak biar ibadahnya semakin khusyu.
08.00 Shalat Dlhuha
08.10 Membuat jus sayur : terong ungu, pare, wortel, buah mengkudu matang agak banyak dan tomat juga agak banyak, daun mengkudu dan daun srikaya, blender, peras dan di minum, Fifi yang biasa rewel kalau berurusan dengan jus sayur sekarang tidak lagi.
Setelah minum dua gelas jus sayur, badan terasa ngantuk dan sekarang waktunya istirahat.
10.00 Mulai mengerjakan jus untuk
penderita Kanker batang leher kiri belakang
11.00 Ramuan selesai, bermotor bertiga istri dengan Fifi juga ikut ke pasar Cileungsi.
Saat tiba di pasar lupa akan tempat jualannya, untungnya ada tetangga berjualannya yang mengerti bahwa minggu lalu saya pernah mendatangi tempat ini menyampaikan obat, sehingga ia memberitahukan istrinya dan istrinya yang datang berdiri di ujung gang, ternyata saya kelewatan satu gang di pasar yang ramai siang hari ini.
Ternyata pak Danil nya ngak ada ditempat 
dari keterangan istrinya, suaminya sedang belanja baju jualan, memang kios yang diusahakannya di pasar Cileungsi itu adalah kios pakaian.
Tetap saja di serahkan tiga ramuan itu dikonsumsi hari ini, besok dan lusa, untuk hari Kamisnya di berikan bahan untuk direbus sendiri dan untuk hari Jumat juga diberikan bahan untuk direbus sendiri, dan Insya Allah hari minggu depan di datangi lagi saya bersama anak dan istri.
12.00 Masuk rumah kembali saat adzan Dzhuhur berkumandang, setelah shalat dzhuhur kelelahan siang ini di tutupi dengan minum teh hangat pahit dan biskuit oreo. 
Ditelevisi masih ditanyangkan pemakaman jenazah bapak Taufik Ki Emas.





Senen, 10 Juni 2013

03.30 Terbangun untuk tahajudan
04.00 Makan sahur untuk puasa hari ini
06.30 Komputer laptop ada gangguan, tidak mau membuka setiap program yang di klik.
07.00 Habis masa berlangganan modem internet smartfren.
19.46 Setelah shalat Isya di jemput dengan warga RT untuk sama- sama melayat kerumah duka, sebab Pak Haji Mahdum Dimyati meninggal dunia dalam usia 80 thn.















20.09 Di jalan depan rumah almarhum sebagia warga sedang sibuk mempersiapkan tenda buat pelayat.
Banyaknya warga yang datang dan tiba- tiba saja
20.30 Hujan deras turun di saat belum semua tenda terpasang, sehingga pemasangan dipercepat,  para pelayat tidak bisa pulang kerena terhalang derasnya hujan.
21.00 Hujan meredah dan sebagian besar pelayat pulang melewati genangan air dimana- mana.
  





Selasa, 11 Juni 2013
05.10 Setelah shubuhan berjamaah di rumah langsung berjalan menuju rumah kediaman Almarhum Haji Mahdum Dimyati yang meninggal kemaren sore dalam usia 83 tahun.
05.15 Duduk bersila disamping Jenazah almarhum sambil membaca Yasinan hingga doa- doa tambahannya.
06.00 Masih duduk menerima tetamu yang berdatangan yang semalam belum sempat datang.
06.30 Mempersiapkan tempat mandi jenazah almarhum.
07.07 Pulang untuk mengerjakan shalat Dlhuha dan sarapan.
08.35 Tiba- tiba saja seorang ibu pengantar air minum galon kerumah memberitahukan jikalau rombongan jenazah sudah melewati perempatan jalan.
Langsung saja secepatnya berlari ke pemakaman memotong jalan.
09.00 Dipemakaman, Jenazah sedang dimasukan ke liang lahat.
10.00 Pemakaman almarhum Haji Mahdum Dimyati selesai.
Jumpa istri di pemakaman dan pulang bersama- sama.
    
Rabu,  12 Juni 2013





Kamis, 13 Juni 2013
04.16 Menikmati kesibukan makan sahur, sibuk makan lalapan daun pepaya untuk memelihara enzim pencernaan selama berpuasa hari ini.
Kesibukan yang paling hakiki, sebab waktu dari detik ke detik tetap berjalan dan akan tiba nantinya waktu saat mana yang halal menjadi haram sebab puasa, makanan milik kita sendiri haram di makan sebab berpuasa.
Haram dan halal itu jelas, kecuali di hati kita ada sangkutan dosa kecil, sering dosa kecil itu merayu- rayu untuk dijalankan agar menjadi dosa besar, rapat untuk berkumpul untuk memperkuat atau siapa yang usul di cap tidak setuju, sudah sering terjadi, dan merupakan gaya pergaulan Bangsa Indonesia di sisi suram nya.
Bangsa ini tidak pernah dewasa walau kemerdekaan sudah melebihi usia lima puluh tahun, sebab aspek terkecil kesepakatan berdirinya Negara Republik Indonesia itu di belok kan, Bhineka Tunggal Ika, itu berarti menghormati perbedaan, perbadaan tidak harus sama, yang kurang bisa adalah menghormati perbedaan.
Hanya orang- orang yang lahir dari lingkungan apparatur, yang memandang utama keputusan diujung kekuasaan, dan sekarang orang itu menjadi penentu kekuasaan, saat dia menentukan ada yang berbeda prinsip, langsung aja di cap The Other Side.
Mati adalah berhentinya hidup, dan mati sendiri adalah bagian dari hidup, dan orang mati di antara orang hidup diikat oleh jiwa hormat, hormat terhadap yang menjadikan mati, dan yang menghendekaki kehidupan.
Tidak langsung berdiri diatas mimbar dan menyebut hanya orang yang tidak tahu kesulitan ke uangan negara sajalah dan seterusnya.
Mengapa kita tidak berdiri di atas mimbar untuk mengatakan, hanya orang yang tidak mengerti terbentuknya negara kesatuan Republik Indonesia sajalah sampai membiarkan terjadinya lobang besar dan dalam setinggi bangunan tertinggi di Jakarta, di hamparan bumi Papua persisnya di Timika di lembah yang mengandung emas kekayaan bangsa Indonesia, kekayaan bangsa Indonesia, kekayaan bangsa Indonesia.
Kemana kekayaan itu di larikan, mengapa duaratus empat puluh juta rakyat Indonesia tidak tahu, kemana kerjanya BIN dan kemana kerjanya KPK.
Ini suatu contoh riel, Gubernur DKI Jakarta kan mutlak di pilih suara terbesar penduduk Jakarta, berani ngak bapak Gubernur mengatakan kepada rakyat DKI Jakarta sebagai hadiah engkau telah memilihku hai penduduk DKI Jakarta maka mulai detik ini yang namanya Tameng/perisai, pentongan karet, peluru karet dan peluru tajam, water cannon, akan saya jual untuk memberi tambahan modal uang rumah sakit yang menjamin kesehatan rakyat DKI, barang itu tidak akan laku di jual, tetapi perhatikan sewaktu membelinya sangat mahal, apa tidak mungkin ada unsur korupsi di dalamnya.
Perbaiki difinisi korupsi, semua uang rakyat yang tidak untuk kesejahteraan rakyat adalah bentuk korupsi.
Luar biasa, kalau sampai PR ini bisa diwujudkan, Indonesia akan bersinar kembali.
Sama bersinarnya saat Kerajaan Aceh diperintah oleh raja Wanita yang memberikan berkarung- karung emas ke Masjidil Haram Mekkah, waktu itu sekitar tahun 1900.
Indonesia belum ada saat itu, ingat belum ada, berati yang ada bisa menjadi tidak ada, artinya orang yang merasa berkuasa di negeri ini jangan merasa akan berkuasa terus menerus, dengan konsep membodohi umat manusia bangsa Indonesia, Bangsa Indonesia bisa hilang akan di ganti bangsa yang baru yang lebih baik, sama seperti harapan manusia Indonesia di saat jam 13.00 setelah usai shalat Jumat, tanggal 17 Agustus 1945, sebelumnya tidak pernah terpikirkan akan terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia, kalau tidak diumumkan Kemerdekaan Negara Republik Indonesia jam 10.00 tadi pagi, oleh Ir Soekarno dan Hatta.
3 jam kita telah merdeka apa yang harus diperbuat, dan sekarang telah 50 tahun lebih usia kemerdekaan, pertanyaan itu masih patut di ulang yaitu, apa yang harus diperbuat.
Satu catatan, jangan membiayai sesuatu yang tidak membuat bangsa ini maju, semua aspek diorientasikan kesana.
Lakukan suatu semangat nasional, yaitu membangun lintas kereta api cepat Banda Aceh ke Denpasar Dua Belas Jam, berangkat dari Aceh jam enam pagi tiba di Denpasar jam enam sore.
Lakukanlah semua kosentrasi kesana, raih kebanggaan Negara Kesatuan Republik Indonesia, jangan terjebak dengan pemikiran orang Malaysia, kesibukan yang luar biasa akan terjadi, sama kesibukan pemerintah Arab Saudia dalam memperlebar dan memperluas Masjidil Haram.
Dan tetaplah menjadi manusia Indonesia yang berbudaya luhur, tidak menyakiti diri sendiri dengan membuat bom bunuh diri segala, bunuh diri itu bukan sifat orang Indonesia, demikian juga kekerasan bukan sifat Bangsa Indonesia, bunuh diri itu biasanya dilakukan oleh orang Jepang, Harakiri namanya.
Orang Indonesia itu orang yang berjuang, yang tidak suka makan bukan hak nya, memangnya Allah SWT tidak menyaksikan, sederhana saja, bukan orang Indonesia jikalau ia mengutamakan kekerasan, dan teroris, bukan orang Indonesia kalau dia menjadi martir bom bunuh diri, bukang orang Indonesia yang tidak menyukai perbedaan kesenian.
Orang Indonesia itu bisa menerima perbedaan, coba lihat orang- orang Jawa di Suriname, kerena sifat kejawaannya sehingga masyarakat Kreol bisa menerima sarapan nasi pecel di daratan Amerika Latin sana, nasi pecel itu sama enaknya dengan nasi pecel saudara kita dari Madiun.
Kok masyarakat Kreol kok ngak makan nasi udug betawi, sebab dahulu tidak ada imigran masyarakat Betawi yang dibawa Belanda dari daratan Nusantara ke daratan Amerika Latin, Suriname tepatnya.
04.26 Adzan Shubuh terdengar, saatnya yang halal berubah menjadi Haram.
Tapi jangan sampai yang koalisi dirubah menjadi oposisi.
Sebab saat koalisi di setujui, latar belakangnya berbeda dengan saat sekarang, bijaksanalah sedikit.
Kebijaksanaan menunjukan kecerdasan, kecuali orang- orang yang tidak cerdas.   
10.05 Terjadi kemacetan yang luar biasa kendaraan yang datang dari perempatan Cileungsi menuju Cikeas, kemacetan parah
Kendaraan besar - besar bergerak perlahan - lahan tidak tahu nya di ujung kemacetan sebelum jembatan sungai Cileungsi ada truk  pengangkut batu bata merah patah as roda belakang.                     
Jalanan menyempit.
10.25 Memasuki kawasan kota Wisata Cibubur, padahal sih lokasinya jauh dari Cibubur.
10.45 Rumah toko di kelompok Centra Eropa  di blok F no 11  tertulis Aksineas, disana masuk.
Tujuan ketempat ini adalah barangkali aja ada pintu rezeki saya disini.
Tempat itu sekarang dirubah menjadi tempat sekolah acting dan sekolah menulis scenario, kelihatan yang punya, seorang lelaki yang biasa bekerja di bidang seni.
Ia sedang me assistensi berkaitan dengan pelajaran acting dengan seorang anak muridnya.
Tidak lama duduk disana bincang - bincang soal produksi dari suatu rumah produksi, antara lain sinetron, dan produksi tayangan dokumentar, semua menunggu pesanan, sekarang aktif membuka sekolah acting dan sekolah menulis scenario.
Tiba- tiba berdatangan anak murid sekolah Acting sekitar empat orang wanita, usia dari 17 tahun hingga 22 tahun.
Dan pembicaraan berhenti sebab ia ingin mengajar.
11.00 Keluar dari studio rumah produksi dengan kesimpulan belum rezekinya.
11.10 Kembali bermotor dengan istri menelusuri Kota Wisata Cibubur, tetapi sekarang tidak mencari jalan keluar yang akan ketemu jalan alternatif Cibubur- Cileungsi yang tahu tadi berangkatnya sangat macet, tetapi belok kiri sampai akhirnya memotong sungai Cileungsi dan masuk jalan Cileungsi - Batargebang Bekasi.
Di ruas jalan ini terasa keramaian yang berbeda, aroma sedikit mesum ada terendus, yaitu dengan bergeletakannya tempat yang lapang dan kalau malam berubah menjadi pusat Jaipongan.
Jalanan terlihat lubang akibat terkikis dan genangan air hujan, daerah ini tidak di lengkapi got.
Akhirnya belok kiri memasuki Taman Metropolitan ( suatu nama kompleks real estate di kawasan Metland ) dan ketemu jalan Cileungsi - Gandoang dan akhirnya sampai di rumah
11.56 Masuk rumah, puasa sunah masih dijalankan, berpuasa bukan berarti istirahat, sekarang kelelahan merayap perlahan.
  





Jumat, 14 Juni 2013
08.10 Cawang Uki, persaingan dalam mengais rezeki kehidupan sedemikian kerasnya, pengojek motor itu mengikuti angkot 56 yang saya naiki bersama istri dan 18 penumpang lainnya yang hendak parkir depan UKI, saat itu berbanyak pengojek motor yang datang mendekat, dan hampir saja terjadi kecelakaan, tetapi harus di akui keahlian mereka pengojek motor sangat piawai.
08.13 Penyebrangan pejalan kaki di Uki paling tidak di senangi istri sebab tinggi dan terjalnya, sehingga kami berdua sewaktu naik jembatan penyebrangan untuk mencapai halte busway, harus berposisi lokomotip kereta api bertandem, saya di depan dan istri ditarik dan diperhatikan dengan ibu-ibu penjual assesoris Hp di atas jembatan penyebrangan sambil tersenyum, setiap kesempatan harus dijadikan permainan untuk melihat sisi lain dari masalah hidup itu sendiri.
08.15 Halte busway CAWANG UKI.
08.17 Halte busway BKN, disini nunggu lama kok busway tujuan Ancol kok ngak muncul- muncul biasanya muncul, disinilah tidak profesionalnya orang di belakang Busway, ternyata di Ancol ada banjir rob sehingga busway tidak bisa melintas kerena ada di titik tertentu kedalamannya 200 cm, itupun di tahu setelah sore hari jam tujuh belas saat pulang dari Harco Mangga Dua.
09.20 Halte busway BKN, Sudah banyak busway tujuan Kampung Melayu yang lewat sekarang tidak dibiarkan lagi sebab ada dua kursi terlihat kosong, begitu busway berhenti setelah tidak ada penumpang turun langsung naik.
09.50 Kampung Melayu, busway lanjutan ke Ancol sudah masuk sehingga langsung naik.
10.10 Halte Tegalan Jatinegara
10.45 Halte Senen
10.59 Busway di berhentikan di halte Jembatan Merah sebab di Ancol terlanda banjir rob cukup tinggi, penumpang yang bertujuan Mangga Dua dipersilahkan menunggu busway dari TanjungPriok via Kemayoran.
Pantes aja busway yang ke Ancol ngak ada.
11.00 Tidak mau berdiam di satu tempat berjejalan naka begitu ada busway datang menuju arah sebaliknya tujuan, naik saja sambil istirahat, dapat sih duduk, tetapi pengalaman pertama naik busway ke Kemayoran.
11.26 Halte Kemayoran, dengan niat akan melaksanakan shalat Jumat, tadi dari rumah diperkirakan akan shalat Jumat di Mangga Dua tapi sudah jam begini malahan nyasar ke Kemayoran.  Keluar dari busway dengan berharap Allah SWT Yang Maha Kaya mengganti kerugian dua tiket saya dengan istri sebab tiket seharusnya tak berfungsi lagi kalau sudah sampai di Halte tujuan, ini tujuan belum sampai sudah harus keluar dari busway sebab akan Jumatan.
Ada hal yang menarik  mencapai masjid untuk shalat Jumat dari halte busway yaitu harus melewati jembatan besi kecil sekali dan bisa telapak kaki lewat.
Dibawahnya air got lebar berwarna hitam dan bau siap menerima kalau terjatuh, nyatanya saya dan istri sudah tiba di halaman masjid, jam segini masjid masih sepi sehingga bisa duduk di shaft terdepan.
Dari kejauhan terlihat istri belanja makanan sesuatu dan dimakannya sendiri di taman samping masjid.
Masjid MIFTHAUL JANNAH di kompleks rumah susun Kemayoran itu kecil saja, halaman masjid yang di pasang atap sehingga terlihat lebar. 






12.30 Halte busway Kemayoran, e e e tumben- tumbennya ada halte busway dilengkapi toilet, ya di halte ini, langsung istri masuk.
12.40 Busway itu terlihat berwarna merah datang dari ketinggian terlihat dari sisi jendela halte yang tidak memberikan sudut melihat yang baik, kerena bukan ini yang diutamakan, busway datang dengan banyak bangku kosong, sehingga leluasa mencari tempat duduk.
12.58 Kemacetan panjang akibat lampu merah di Hotel gaya Chinna Golden Truly.
13.00 Halte Jembatan Merah, banyak sekali penumpang yang naik.
13.05 Terhalang Kereta Api lewat di ruas Mangga Dua
13.10 Turun dari Busway di halte Mangga Dua dekat hotel Le Grendure, sering saya sebut hotel Gendruwo, kerena menurut ceritranya banyak Gendruwonya.
Halte bus ini yang baru kali ini dilintasi sangat sadis, memberikan kemiringan tangga diatas empat puluh derajat, saat itu mau turun harus setahap demi setahap.
Berjalan terus menuju Harco Mangga Dua untuk memperbaiki komputer kecil yang terganggu membaca programya, sehingga tidak bisa masuk ke program applikasi.
Matahari tidak terlalu kuat sinarnya hari ini, dan bus suttle yang melayani pengunjung Harco sudah lewat dan masih terlihat punggungnya, biarkanlah lewat.
13.30 Komputer dihidupkan oleh Iwan si teknisi komputer dan langsung di instal ulang, saat terbaik untuk meninggalkan mereka sebab istri belum shalat Dzhuhur.
Turun ke basement, dan makan dahulu, sebab hari semakin siang, nasi yang dibawa dari rumah sekarang minta temannya, beli sayur buncis di tumis sedikit, tempe orek di bumbu manis pedis sedikit dan kentang goreng sedikit semuanya enam ribu rupiah dan langsung makan siang berdua, dengan meminjam sendok dua buah.
Setelah itu istri shalat Dzuhur, dan saya naik lagi keatas untuk memonitor pengistalan ulang komputer.        
20.00 Masih berdesakan diatas angkot 56, lokasinya di pintu tol Cibubur, bau kopling yang diinjak menyusup kedalam ruang penumpang, jalan yang lebar itu menjadi sangat sempit, begitu banyaknya kendaraan yang hendak menuju Cibubur.
Kawasan yang telah di senangi orang ini membeban okupansi penduduk yang bertambah terus setiap harinya.
Jalanan dua arah itu padat sepanjang hari, ide dari seorang ibu negara Republik Indonesia almarhum ibu Tien Soeharto, yang meminta kepada almarhum bapak Radinal Moohtar menteri PU saat itu untuk menghubungkan Cileungsi- Cibubur- Tol Jagorawi sebagai akses ke Bandung apabila Puncak macet, hanya saja labil nya geologi badan jalan di Cikalong Wetan, yang sering ambles maka kepopuleran ruas Cibubur- Cileungsi- Jonggol- Cianjur- Bandung semakin lenyap, dimakan angin pegunungan di Cariu yang semakin banyak saja manusia nya.   
20.50 Cileungsi, lelah luar biasa, rumah masih 7 km lagi, begitu mendekati motor, ban depan kempes, saat mendorong jauh baru ada tukang angin ban.
21.05 Shalat Maghrib dan Isya di masjid Nurul Huda depan terminal Cileungsi.
21.15 Giant Metland Cleungsi untuk membeli lauk buat dirumah.
21.40 Masuk rumah.
Yasin dan Fifi ada dirumah.
Langsung masak lauk sebab semuanya lapar.






Sabtu, 15 Juni 2013
Duka yang membayang, tetapi semoga Allah SWT tidak mewujudkan, yaitu, dai muda ustadz Yusuf Mansur, diberi kepercayaan dari orang- orang pengajiannya untuk mengusahakan uang milik jemaah pengajiannya, masalahnya ustadz Yusuf Mansur tidak berbadan hukum, tidak ada penjamin an nya dari pemerintah, uang yang terkumpul sudah milyaran rupiah, sangat banyak. 
Banyaknya uang adalah beban, dia harus ditolong jangan sampai terjebak dengan kesalahan awam, yang malu, kita sendiri, ummat Islam, saya ingat, jangan suka mencela, belum tentu kita lebih baik.





















11.50 Berada di suatu musholah berhalaman luas di wilayah Jonggol, petunjuk arahnya, pertigaan jalan masuk ke MAN Jonggol, dari sini jalan kaki ke selatan 40 m ada musholah yang baru saja di perbaiki, musholah kosong tunggu lama tidak ada makmum shalat.
Shalat sendiri jadinya.
12.20 Meninggalkan musholah
Siang dikota sangat kecil, Jonggol.
Sempat mampir ke toko burung dengan bermacam- macam burung yang dijualnya.
Ada dua hamparan yang berbeda di toko burung itu, setelah didekati hamparan itu bergerak, persis gelombang air laut dilihat dari atas 1000 m.
Ternyata itu adalah ulat yang kecil - kecil dan banyak.
Semua untuk makanan burung yang baru datang dari hutan, burung yang baru ditangkap di hutan tidak bisa langsung diberi makan "pur", beberapa hari setelah mengenal makanan pabrik itu, burung itu diberi pur.
13.00 Makan bakso bersama istri, baksonya enak sekali, suatu rasa sejak tahun 1963 sewaktu saya kecil di belikan bakwan ( sebutan orang Tempeh Lumajang Jawatimur saat itu untuk bakso ) hadir kembali sekarang ini, langsung kalah kedudukan bakso-bakso di tempat- tempat lainnya ( seluruh Jakarta ngak ada yang lebih enak dari ini baik harga maupun rasa ).
Sampai si ibu penjual orang Solo itu bilang langganannya sampai dari Menteng Jakarta Pusat di bela- belain pergi ke Jonggol cuma makan bakso beramai- ramai berombongan maksudnya dan harganya relatip murah.
13.00 Masuk rumah, Fifi yang dirumah sendiri sedang terlihat  makan ayam panggang, sudah bisa memanggang sendiri, PLN mati pak katanya.  
18.00 Shalat maghrib dalam penerangan satu titik minyak kelapa, sebab sejak jam dua belas siang tadi PLN memutuskan aliran listriknya. 
20.30 Listrik PLN hidup kembali.







Minggu, 16 Juni 2013

09.00 Keputusan yang harus di ambil, Astari sekolah lagi ke Makassar, sekarang masalah berangkat, booking pesawat air lion, ternyata telephone rumah angka satunya tidak berfungsi, sehingga berkali- kali telephone ke call centre nya lion disuruh konfirmasi pemesanan tiket dengan menekan angka satu selalu gagal.
Ahirnya pindah ke Hp dan ternyata bisa menghubungi call centre lion air setelah membeli paket rumah.
Menyiapkan dua tiket, untuk istri dan ibunya di pemberangkatan jam lima pagi, di hari Rabu sembilan belas juni besok, yang jadi pikiran jam berapa berangkat dari sini, apa ada bus Damri duapuluh empat jam.
Oh sudah nasib harus tidur di Bandara.

09.45 Yang penting harus sehat, dan sekarang harus minum jus sayur.
Bahan- bahannya, buah mengkudu agak banyak, tomat juga di banyakin, terong ungu, buncis, blender dan minum, semua minum dan terasa sehatnya.
12.00 Bertiga saya Istri dan Fifi mengerjakan shalat Dzuhur di musholah kecil depan sebelah kanan Pasar Cileungsi yang Asli, yang sekarang sedang di rehab          
12.30 Bermotor bertiga menyusuri jalan Cileungsi Cibubur untuk mencari ATM Bank Mandiri untuk membeli tiket pesawat yang sudah di Booking tadi.
12.37 ATM Bank Mandiri Kranggan
14.00 Terminal Kampung Rambutan untuk mencari bus Metromini 76 Kampung Rambutan - Blok M, ternyata bus nya cuma satu, kemana yang lain, berapa banyak armada metromini 76 yang di jalan hari ini.
Sebab ini berpengaruh nanti saat pulangnya.
14.40 Rumah Sakit Pusat Pertamina Blok M, turun dari metromini 76 dan bertiga menyusuri jalan Hang Jebat Raya
14.53 Memasuki kompleks pendidikan Kesehatan dimana adiknya istri ini malam terakhir akan meninggalkan Jakarta setelah 7 hari disini untuk mengikuti pelatihan sosialisasi Askes yang di rubah menjadi ...
Setelah melewati lorong panjang dan menemukan kamar yang di cari, ternyata adik istri sedang menyusun laporan pelaksanaan tugas.
Udara ber AC sehingga lelah habis perjalanan membuat sedikit mengantuk, roti  pisang yang mau dibawa pulang ke Makassar diambilnya satu dan dibukanya, kemudian berempat, saya, istri, Fifi dan adiknya istri makan kue itu, tidak terlalu lezat, tetapi cukuplah untuk menahan lapar.
Berapa botol air aqua diteguk untuk menghilangkan haus yang berkepanjangan selama naik angkot, untungnya Pusdiklat Kesehatan Hang Jebat ini dilengkapi botol galon aqua tuang sendiri, sehingga Fifi dengan senang hati berkali- kali mengisi air di botol air yang kosong, maklum aja ngak ada gelas.
15.16 Adzhan Ashar sore itu sayup- sayup menyentuh halus telinga, sehingga tersadar jikalau hari telah sore dan rumah masih enampuluh kilometer lagi dari sini.
Kekamar mandi untuk berwudlu dan mengerjakan shalat ashar berjamaah dengan adiknya istri, ternyata kerena ketergesaan berangkat dari Makassar sampai lupa membawa selembar sajadah, sehingga shalat Ashar sekarang dikerjakan beralaskan koran yang menumpuk habis di baca.      
19.50 Saat masuk kedalam rumah lelahnya bukan main, langsung memanaskan lauk yang ada, dan lauk rendang yang baru dibawa pulang.
20.00 Shalat Isya, dan Fifinya yang sudah ngantuk langsung tertidur.  





Senen, 17 Juni 2013
07.30 Berangkat, bermotor istri ikut untuk belanja anak Yatim.
07.00 Kemacetan parah dititik dimana jalan sedang di konstruksi peninggian lapisan jalan,  di ruas jalan Cileungsi-Gandoang
Sangat parah, gambaran bundar helm para pengendara motor yang akan bekerja memenuhi semua sudut dan sepanjang jalan yang tidak ada mobilnya, sangat masif, jarak dari satu sepeda motor ke motor lainnya hanya terhitung dua sentimeteran saja, asal tidak bersentuhan. 
08.15 Ujung jalan Kota Wisata dari arah Bekasi, lancar dan memasuki Kota Wisata malahan lengang.
08.16 Melintasi jembatan sungai Cileungsi, yang sering disebut juga sungai Cikeas, riak airnya sedikit beriak menandakan aliran air yang sedikit deras, air yang mengalir dengan ketentuannya, dari ke tinggian ke ketempat yang rendahan.
Air mengalir yang tidak perduli terhadap banyaknya kendaraan yang terjebak macet di ruas jalan Cileungsi- Gandoang, sangat taat dengan kodrat, seandainya saja riak air sungai Cikeas itu berkata
" memangnya ada kemacetan parah dimana ? "
" itu kemacetan parah di pertigaan Giant Metland Cileungsi, sepertinya tidak ada management project yang canggih antara ijin penggunaan lahan dikeluarkan dan efek negatip dari terkenalnya produk sehingga di datangi banyak orang, ditambah lagi pagi ini ada perbaikan pemeliharaan jalan skala kecil yang berdampak luas, dengan alasan kontrak kecil maka kontraktor tidak memakai management proyek, tetapi proyek perbaikan jalan berada di jalan ber status sangat utama.
Ya akibatnya ya begini, ekor kemacetan membuat kemacetan baru di kawasan berbeda. 
Air sungai itu tetap mengalir, tidak memperdulikan kemacetan parah yang terjadi, sambil berkata halus diantara riak air menghantarnya, "kemacetan itu kan kesalahan yang dibuat sendiri, mau nya "
08.40 Bank Muamalat Kranggan, cuaca pagi yang hujan membuat basah jiket tua ini, di dalam bank malahan terjadi kelupaan nomer tujuan untuk anak yatim NTT-TTS, setelah membongkar satu persatu bungkus plastik di dalam tas untuk menghindari basah air hujan, setelah itu formulir lama pengiriman transfers yang ada nomer tujuannya, didapatkan.

09.10 Bengkel sepeda motor di jalan Kesehatan  Cijantung.
Sebab tadi saat berangkat menembus kemacetan dan di saat jalan melandai naik motor sudah menggerang- gerang mesinnya.
Dan untungnya lagi bisa mencapai bengkel ini sejarak 38 km dari rumah dalam posisi motor di kendarai.
Bengkel dalam keadaan ramai pelanggan memperbaiki motornya, dari sekian banyak motor yang masuk, motor saya paling jelek.
Menunggu agak lama sampai motor di identifikasi kerusakannya.
Setelah di ijinkan pemilik bengkel untuk meninggalkan motor, mulai berjalan untuk mencapai jalan Simatupang, jalan kesehatan ini sangat sempit.

09.50 Halte Busway Pasar Rebo, Mendung
11.30 Halte Busway Pademangan, halte ini hari jumat kemaren sewaktu kesini dengan tujuan yang sama tidak bisa di fungsikan sebab banjir, hari ini pun banjir masih ada hanya saja mesin pompa sudah aktif sehingga bisa digunakan.
Banjir mengandalkan mekanisme mesin pompa, kelemahannya jikalau mesin mengalami kerusakan maka banjir pun tidak bisa dihindarkan seperti peristiwa tiga hari lalu.
11.40 Melangkah sendirian di Harco Mangga Dua sebab istri sedang mempersiapkan bingkisan untuk para Yatim dan Dhuafa di luar dan didalam kompleks perumahan Puri Cileungsi Gandoang.
Bus suttle yang melayani pengunjung tidak terlihat siang itu.
11.50 Di kounter computer lantai dua Harco Mangga Dua, Iwan si teknisi berfikir kok muncul masalah lagi kan udah di instal hari jumat kemaren.
Langsung komputer di tangani.
12.00 Tinggalkan service instal computer untuk ke basement mengerjakan shalat dzhuhur.
14.30 Instal computer selesai
14.40 Berjalan keluar dari Harco Mangga Dua
15.05 Memasuki WTC Mangga Dua untuk mencari musholah nya
15.16 Shalat Ashar di Musholah WTC
15.30 Busway dari arah Acol mulai terlihat dikejauhan, genangan air laut yang pasang naik masih membasahi bidang tanah di bawah halte Pademangan, anak- anak meramaikan dengan jasa pengaturan lalu lintas.
15.34 Naik Busway
Kelelahan dan sejuknya udara kondisi dingin membuat mengantuk, memasang bantal dari botol air aqua kosong dan diletakan di belakang leher dan mulai bersandar, enak sekali, ada juga penumpang yang berdiri memperhatikan.
16.30 Halte busway Kampung Melayu, turun untuk ganti jalur.
16.40 Busway tujuan Kampung Rambutan datang.
Berjalan perlahan bercampur keramaian lalu lintas.
17.30 Halte busway Pasar Rebo, turun untuk berjalan kembali ke bengkel.
17.37 Berjalan melintas depan Rumah Sakit Pasar Rebo, dalam posisi berjalan kaki ini bisa memperhatikan jikalau RS Pasar Rebo sudah diperbaiki penampilannya.
17.58 Disaat adzan maghrib berkumandang baru tiba di bengkel, langsung dipersilahkan minum untuk buka puasa, motor sudah siap untuk di bawa.
18.10 Shalat Maghrib di musholah depan Cijantung Mall.
19.30 Disaat tiba di perempatan Cileungsi, bertanya dengan supir angkot perihal kemacetan lalu lintas ruas Cileungsi - Gandoang, saya menanyakan apakah masih macet parah seperti tadi pagi, masih pak katanya, lewat kampung aja pak sarannya.
Akhirnya motor di arahkan belok balik arah sejauh satu kilometer dan belok kiri tembus jalan utama Cileungsi - Cibinong, kemacetan malam hari disebabkan banyaknya penjual sayur hingga ke pinggir jalan.
Menyusuri jalan Mampir yang gelap, jalan ini menjadi sangat ramai setelah terjadi kemacetan parah di ruas jalan Cileungsi- Gandoang. 
20.00 Masuk rumah   




     
Selasa, 18 Juni 2013
17.00 Saat ibunya dan kakaknya Astari hendak berangkat ke Makassar, Fifinya menangis sekuat- kuatnya dan membongkar tas ibunya, dan secarik kecil tiket pesawat dibawanya juga, setelah dibujuk seratus bujukan akhirnya sambil menangis mengantar mamanya berdua jalan kaki menuju pertigaan jalan, dimana angkot 45 lewat.
Barang- barang diletakan dimotor bersama Astari bermotor berdua.
Akibat perbaikan beberapa meter ruas jalan Gandoang- Cileungsi sudah menimbulkan kemacetan luar biasa, imbasnya jalan- jalan kecil di jajal yang penting bisa keluar dari kemacetan.
18.20 Perempatan Cileungsi, ibunya dan Astari turun dari angkot untuk pindah ke angkot 121 tujuan Kampung Rambutan.
Setelah salaman bersama Fifi bermotor lagi menuju ujung jalan samic ada masjid di sana.
18.30 Masjid Cibeureum untuk melaksanakan shalat Maghrib.
19.15 Masuk rumah dan langsung berwudlu untuk mengerjakan shalat Isya.    
Dari SMS yang dikirim ibunya anak2 dan Astari di Cengkareng terminal 1 A  jam 22.00 sudah bertemu dengan sesama penumpang lionair dengan tujuan yang sama dan penerbangan yang sama, ramai jadinya.




Rabu, 19 Juni 2013
04.00 Terbangun dengan kesunyian nyata, ibunya dan Astari sudah di Cengkareng sejak semalam.
05.20 SMS dari Astari jikalau sudah naik ke dalam pesawat.
07.00 Hp berdering untuk mengingatkan shalat Dlhuha, dan dilanjutkan membaca Al-Quran surah Al-Imran.
07.30 SMS dari Aswan di Makassar, pesawat 
Lion Air yang dinaiki ibunya belum juga mendarat.
07.55 SMS dari adik istri yang di Maros Sulawesi Selatan menanyakan berangkat dari rumah kemaren maghrib kok sampai jam sekarang kok belum datang juga.
08.20 SMS dari Astari jikalau sekarang sudah di airport Hasannudin Makassar, sedang menunggu barang.
08.30 Setelah jelas istri telah mendarat, sekarang tiba waktunya untuk mencuci pakaian kotor yang ditinggalkan.

Kamis, 20 Juni 2013
03.30 Bangun untuk tahajudan dan dilanjutkan makan sahur, sebab puasa sunah hari ini adalah puasa sunah terakhir setelah puasa syawal tahun lalu, sebelum masuknya Nifsu Syaban hari Minggu besok.
Nifsu Syaban adalah mengingatkan kita bahwa setengah bulan lagi akan memasuki bulan puasa Ramadhan, sudah sewajibnya lah kita untuk membuat jarak antara puasa sunah dan puasa wajib, jarak itu sejauh setengah bulanan lamanya, selama itu tidak boleh puasa sunah apapun alasannya.
Sehingga masuk bulan Ramadhan sangat indah, jangan kusut dengan alasan lagi mengerjakan puasa sunah, tidak berseri wajahnya dengan kedatangan Ramadhan, sebab sibuk dengan perbuatan sunahnya,  
04.00 Tahajudan selesai dan mulai makan sahur, awalnya makan roti ekspres dahulu, campurannya sekarang sedikit istimewa, yaitu, terigu empat sendok, margarin setengah sendok, susu coklat satu sendok, bubuk kayu manis setengah sendok, aduk rata, tuangi air perlahan sementara pengadukan dilakukan terus.
Setelah seperti lumpur kecoklatan tuang ke panci lapis teflon tutup kacanya dan sebentar api besar setelah itu api kecil dan saat ini kue ditinggalkan untuk mengerjakan shalat.
04.15 Makan sahur dengan gorengan kacang tanah sebagai lauknya, dan rebusan wortel.
05.05 Setelah shubuh, ngaji terus ngaji.
13.00 SMS dari Tyas di Denpasar Bali minta uang untuk memperpanjang indekosan.
Secepatnya mohon pada Allah SWT untuk minta karunia rezekinya.
Kemiskinan hari ini mengingatkan peristiwa tahun 1986, sewaktu di Kanwil PU Maluku, di kota Ambon, belum menikah saat itu, saat mana di siang hari ada Kasubdin Cipta Karya saat itu pak Sudarta ( tidak ada data meninggal dan tidaknya ), sewaktu ia bertanya, seandainya saya ngak punya sedikit uang untuk belanja makan, saya jawab saya punya Allah SWT, saya akan puasa supaya tidak belanja makanan, dan saya membaca Al-Quran supaya tidak lapar, jawaban saya ini membuat pak Sudarta marah, sebab teman kolega yang lain menjawab minta tolong ke pak Sudarta untuk di bantu.
Marahnya itu sangat terlihat dari wajahnya yang memerah buas, lho apa salah jawaban saya, tidak toh, ( masih ada akhiran toh untuk mengakhiri ungkapan ).
Saya memperhatikan kunci mobil yang dipegang pak Sudarta, akan disambitkan ke saya ngak saat itu, saya harus ambil ancang2, untuk menghindar, ternyata ngak jadi di sambitkan.
Hanya ungkapan kesalnya saja, Makan itu Al-Quran kalau lapar di kota Ambon ini, kamu hidup  sendirian, siapa yang membantu kamu, saya diam saja agar ia tidak naik pitam.
Diam tapi tenang, sebab saat diam itu mencoba berkotemplasi untuk zikir pada Allah SWT, terlalu banyak permasalahan kehidupan ini yang dipicu dari lembaran uang.
Dan hari inipun saat Tyas minta uang untuk dikirimi uang membayar indekosannya, saya tetap merajuk kepada Allah SWT untuk minta kelimpahan rezekiNya.
Luar biasa kehidupan ini, sehingga kalau ngak di ambil hikmanya, rugi lahir batin lah kita ini.    
13.30 Bermotor dengan Fifi ke BTPN, setibanya disana dengan terpaksanya menunggu tiga puluh menit mengingat kasir yang bertugas sedang istirahat makan siang, mereka istirahat mulai jam satu siang, mengingat banyaknya jumlah pensiunan yang harus dilayani. Setelah itu ke Bank Muamalat untuk menyantuni anak yatim NTT-TTS, sampai di sini lupa nomer rekening tujuan, bongkar lagi arsip dan untungnya ada, kemudian ke Bank Mandiri kirim uang indekosannya Tyas.
15.00 Masuk rumah dengan rintikan air hujan.





Jumat, 21 Juni 2013

11.30 Naik ke lantai tiga untuk mengerjakan Shalat Jumat, dilantai tiga Harco Mangga Dua ini yang namanya tempat shalat sangat panjang, menempati ukuran 10 x 50 m, sangat besar dengan perkiraan jumlah makmum shalat 1000 orang, mereka adalah anak muda yang bekerja sebagai pelengkap suatu gerai komputer, ada banyak sebagai office boy.
Setelah selesai shalat, banyak yang berbaring sekedarnya meluruskan pinggang.
13.00 Komputer sedang di scan hardisknya
13.10 Mulai mencari makan siang, sebab membawa bekal dari rumah tapi lauk harus beli   
15.15 Terdengar adzan berkumandang untuk segera mengerjakan shalat Ashar, waktu - waktu shalat di Harco Mangga Dua termasuk disiplin waktu, pengingat waktu shalat di telusupkan hingga jauh ke lorong- lorong penjualan komputer. 
16.00 Masih menunggu komputer yang di instal ulang, tapi sudah tahap terakhir.
Tinggal konfigurasi program finishing.
Hari semakin sore dan tekanan AC semakin dingin.
17.00 Halte busway Senen, sejak tadi, sewaktu naik di Pademangan kepadatan di dalam busway sudah terasa, dan saat busway berhenti disetiap halte, penumpang naik terus dan sekarang padat.
Setiap merasakan berjejalnya manusia di bumi ini, ingatlah angka 7 yaitu jumlah manusia dimuka bumi ini sudah 7 milyard.
17.42 Halte BNN, turun dari busway, meninggalkan kesempitan, ternyata untuk turun keluar dari jalur busway tidak disiapkan disini.
Ada ibu-ibu pengojek wanita memberi petunjuk langka untuk keluar dari area busway yaitu dengan menaiki pagar, dan berpegangan dan hup loncat sampai pada tanah untuk menyusuri trotaor berlubang, kalau ngak hati- hati ya terperosok lubang trotoar, dimana got di bawahnya siap menerima.     
17.56 Senjah semakin meredup, lampu penerangan jalan sudah dinyalakan, kemacetan lalu lintas semakin masif,  maghrib pun tiba, saat itu sedang menyusuri trotoar di Cawang Uki untuk mencari angkot 56.
Berjalan terus di trotoar ibu kota negara yang berlubang di Cawang Uki, angkot 56 banyak di jalan tetapi sudah penuh.
18.20 Shalat Maghrib di Masjid Angdam Cawang, disini jumpa dengan pak Slamet yang telah menyelesaikan shalat maghribnya terlebih dahulu.
18.25 Mengimami shalat maghrib
18.29 Bermobil dengan pak Slamet tujuan Cileungsi.
18.31 Naik beberapa penumpang yang ikut pulang ke Cileungsi ke dalam mobil.
18.50 Memasuki toll Jagorawi kemacetan terasa dan hilang
19.00 Antri membeli bahan bakar premium mobilnya pak Slamet.
Diinformasikan jikalau malam ini, tepatnya jam 24.00 akan diberlakukan harga baru BBM Premium, yang sekarang dengan harga Rp 4 500,- akan dirubah menjadi Rp 6 500,-  
20.00 Giant Super Market untuk membeli sedikit lauk untuk anak2 dirumah.





Sabtu, 22 Juni 2013
05.30 Menyusun laporan keadaan Amino Resin di Indonesia
22.30 Penugasan pertama pada kasus pemasaran Amino Resin di Indonesia sudah dikirim via e-mail.
Ngantuknya luar biasa, masuk tidur langsung nyenyak.






Minggu, 23 Juni 2013

04.00 Shalat Tahajudan
05.45 Saat persiapan hendak berangkat ke pasar, Fifinya dari kejauhan berlarian ingin ikut, sejak lima pagi tadi Fifi berjalan dengan teman seumurnya, olah raga minggu pagi katanya,
"Kok udah pulang Fi "
" Banyak teman belum bangun pa"
Akhirnya Fifi ikut kepasar.
Harga harga dipasar sudah melayang, ke pasar dengan konsep realita, mahal tidak beli, tapi lumayan juga belanjaan nya, daging dapat setengah kilogram, jagung muda, tomat, wortel, buncis, sawi, lombok dan bawang, kacang panjang, tahu, tempe,

10.30 Merawat orang pasar Cileungsi yang berpenyakit Kanker batang leher belakang samping.
Daun - daun penjinak kanker udah terkumpul, ada satu tas plastik hitam, bermotor bersama Fifi, langsung lewat belakang, lewat Samic, kemacetan pasti udah terjadi jam segini di ruas Cileungsi- Gandoang.
Setibanya di tempat jualannya, tempat jualan di semua lorong pasar udah sepi, rupanya ada perintah pindah serentak sebab lahan pasar sekarang memang lahannya pabrik yang belum dibangun. 
Setelah bertanya kemana pindahmya pasien, dapat informasi pindah di blok C1
Langsung saja berdua bersama Fifi menuju ke pasar baru Cileungsi
Kemacetan lalu lintas sedang terjadi
10.45 Bangunan baru pasar Cileungsi, dimana- mana sibuk orang untuk membersihkan toko yang baru ditempati, dan setiap unit toko yang bersusun mendapat fasilitas pompa air.
Bersusun dan sumur sendiri disertai pompa sudah terbayang harga yang harus ditebus.
Apalagi dikaitkan dengan pembakaran pasar beberapa tahun lalu yang tidak terungkap pelakunya.   
Dilorong untuk berjualan pakaian, terdapat kios setengah lingkaran, tertutup rapat dengan pintu tarik setengah lingkaran.
11.15 Akhirnya bapak yang sakit kanker batang leher samping sedikit kebelakang datang, ramai jadinya dengan banyak sapaan gembira, yang lebih menggembirakan lagi benjolan di leher samping belakang sedikit terlihat melunak, tidak sekeras sewaktu tiga minggu lalu dilihat pertama kali.
11.50 Masuk rumah.
18.00 Dirumah, untuk menghindari Bid'a, berkaitan dengan ke Agungan Malam Nisyfu Syaban, tempat doa segala doa di kabulkan, dan banyak manusia yang menyala gunakan, mengerjakan doa Nisyfu Syaban dengan anak-anak setelah membaca tiga kali surah Yasin.  
Kue yang di adakan mendadak beli saja di warung, tetapi cukup enak menikmati malam Nisyfu Syaban.



Senen, 24 Juni 2013

Memasuki masa jedah puasa sunnah, hadisnya jangan engkau dekatkan puasa sunnah dengan puasa wajib Ramadhan.
Sehingga mulai hari ini tidak ada puasa sunnah sampai Ramadhan menjelang.
Hidup memang tidak semestinya mau- maunya kita, tetapi sebaiknya mau Nya si pemilik kehidupan sendiri.
Kita yang hanya sekedar melintasi ya berdoa saja dan berusaha.
Berusaha pun harus berkenan pada aturan Al-Quran dan Al-Hadist
Al-Hadist mengatakan jangan berusaha yang berhubungan dengan orang mati, perihal sekarang ada usaha milyaran rupiah untuk makam pekuburan, ngak usah tergiur, uang itu juga larinya ke mana.
Lakukan saja bisnis yang disenangi Allah SWT adalah Sodaqoh.
Dan memang berat hidup itu, mohon petunjuk pada Allah SWT untuk melintasinya, cara menyelamatkan diri banyak contohnya di Al-Quran
 
Selasa, 25 Juni 2013
09.30 Saat di depan loket busway halte Kampung Rambutan, pak harus bayar dua orang kata petugas loket sambil menunjuk ke Fifi yang hari ini Fifi ikut memperbaiki komputer ke Mangga Dua. 
Masuk ke halte Fifinya di kenai bayar tiket dewasa.
Pintu halte yang menghubungkan ke bus kalau bus nya datang, terbuka lebar, hanya ada satu orang yang berdiri, akhirnya saya menemani, bersama Fifi, orang itu biasa saja, hanya gigi geraham samping depannya hilang sehingga kalau tersenyum lobangnya terbuka.
Menunggu cukup lama sudah berapa bus AKAP melewati di depan halte.
09.40 Tiba di belakang muncul manusia agak tinggi sedikit dengan batik dan topi lapangan " Wah bapak- bapak ini udah lama menunggu ya"
Saya tidak langsung meng iya kan tetapi mengomentari, "wah bapak yang tadi duduk didalam terminal ya "
" Iya lagi makan, itu tidak penting pak yang penting bapak jawab dulu sudah lama ngak menunggu, sebab bisa di perkirakan busway beberapa menit yang akan datang"
" Wah itu ngak penting ini kan Indonesia, bapak udah beli tiket sekarang berdiri diujung bataran muat penumpang, bus datang akan menjemput bapak "
" Kita kan memperhitungkan waktu pak "
" Iya kalau memang strick soal waktu harus dimajukan setengah hingga satu jam gunanya antisipasi hilang waktu saat  menunggu ini "
Lelaki agak tinggi yang baru datang ini antusias berbicara masalah BBM yang naik, sedangkan bapak yang berlobang dikala tersenyum itu tetap tersenyum mendengar jawaban saya.
" Bapak ini dengan cucunya " katanya dia sambil memperhatikan Fifi
" Bukan cucu, ini anak saya nomer lima"
" Mau kemana pak? "
" Mangga Dua "
" Shoping ya pak ya, liburan sekolah " tanya dia ingin tahu
" Instal komputer pak, sudah tiga kali di install ulang kali ini kali ke empat "
" Bapak aktif di depan komputer ya pak "
" Ya, dan tidak ada lap top sunyi bagi saya "
" Apa saja pak yang di cari "
" Banyak, tapi lebih banyak diskusi tentang menurunnya kemampuan belanja penduduk dikaitkan dengan naiknya harga BBM"
" Wah menarik itu pak "
10.20 Busway yang dinantikan datang, yang mendapat perhatian adalah naiknya para petugas busway menempati tempat duduk  didalam bus, berarti mengurangi kesempatan untuk mendapatkan bangku duduk kosong.
Mengapa mereka naik terlebih dahulu, itu bus kan bukan bus dinas, kata bapak berbadan agak tinggi itu.
Ya itulah Indonesia pak, kataku singkat sebab bus mulai bergerak menuju anjungan pemberangkatan penumpang.
Fifi dan saya dapat tempat duduk dan bapak tinggi itu juga sedang bapak yang tersenyum terlihat lobang gigi gerahamnya malahan berdiri, penumpang sangat banyak
siang hari itu.
11.00 Halte Pasar Rebo, penumpang yang naik pun semakin sesak.
12.00 Ganti bus di halte Kampung Melayu
12.40 Halte Pademangan, turun dan Fifinya terlihat berlarian mengikuti arah menuju Mangga Dua Harco.
Terdengar suara sirene kereta api, saat baik untuk menyebrang jalan yang lebar itu.
Rupanya terdapat dua kereta yang melintas sehingga agak lama mobil- mobil tertahan dan menyebrang jalan tidak perlu berlari.
13.00 Kios komputernya pak Andi di Harco Mangga Dua lantai 2 blok A.
Pak Andi langsung menerima lap top itu dan dihidupkan yang memang agak lama prosesnya.
Akhirya kamputer saya tinggal sebab Fifi nya minta shalat Dzhuhur terlebih dahulu.
13.30 Setelah shalat di basement Harco langsung menuju kantin untuk makan siang,  memesan tiga jenis lauk, sayur daun ubi, tempe orek dan sambal goreng kentang, diberikan di piring saji dan sendoknya dua.
Setelah dimeja berhadapan dengan Fifi mulai dibuka tas berisi air minum dan nasi dua tempat, makan dengan lahap.
Lha saat membayar itulah ada kejadian, sudah di bayarin dengan mbak- mbak berambut panjang yang duduk disitu pak,
Wah saya tidak mengenal dan tidak tahu, apakah tamu di Harco ini atau Pemilik/pegawai salah satu langganan komputer yang sering saya beli barangnya.
Iya pak tapi sudah dibayarin pak, kata pelayan kantin maan itu menolak uang yang saya sodorkan.
13.40 Dilantai dua Harco dan pak Andi yang menangani perbaikan komputer itu akan mengambil komputer ini dan akan digantikannya dengan komputer yang baru, ini memang betul2 rusak pak, katanya.
14.00 Halte Pademangan dan disini Fifi tidak dikenai pembayaran tiket.
15.00 Halte Cawang, kerena penuhnya busway langsung masuk tol.
15.50 Halte Kramat Jati
15.55 Halte Pasar Rebo
16.00 Shalat Ashar di masjid Kampung Rambutan
16.20 Mompa ban depan sepeda motor yang mulai berkurang anginnya, memang kemana- mana sekarang membawa pompa tekan dan olie cadangan.
17.00 Pasar Cileungsi Fifi minta sepatu sekolah warnah hitam.
17.55 Masuk rumah beberapa saat sebelum adzan Maghrib berkumandang.
            
Rabu, 26 Juni 2013






Kamis, 27 Juni 2013
13.00 Mencoba mencari jalan keluar dari pengumuman yang muncul di layar komputer bahwa modem Esia Mad X sudah habis masa promosi kuota internetan sebesar 2 Giga, padahal masa pemakaian baru dua minggu.
Usaha ini gagal sebab sudah di kunci dari operatornya, kekecewaan bahwa singkat sekali masa bonusnya, memang bonus berlaku dua bulan kalau ngak dipakai, cepat sih cepat.
14.00 Terjadi disharmoni pada pola pikir, kecendrungan menyalahkan orang lain, dan berusaha untuk kembali normal, luar biasa berat.
14.30 Membaca Al-Quran surah Al-Imran untuk mencari motivasi
14.40 Motivasi didapat bahwa saya terkena Depresi Ringan, dengan ciri menyalahkan diri sendiri, memang semenjak 8 hari istri di Sulawesi Selatan kota Pangkep, pola pikir sering terganggu.
14.45 Kalsium, saya ingat kalsium untuk mengurangi depresi yang lagi melanda ini, ditempat penyimpanan bahan makanan masih tergeletak kacang ijo sekitar 8 ons, sewaktu saya rendam kacang ijo itu terjadi pengambangan sebesar 30% nya, banyak juga kacang ijo yang dibuang kerena sudah hilang bagian tengahnya kerena dimakan kutu.
Cuci kacang ijo dan rebus di presto dan matang, didinginan, tekanan hilang, di blender.

15.16 Ashar datang
Makanan sesudah shalat sore ini adalah blenderan halus kacang ijo dan  teh panas, Alhamdulillah beberapa menit setelah itu otak kembali beroriantasi positip kembali, ada lima gelas blenderan halus kacang ijo itu dimakan dan didorong dengan teh panas, efeknya metabolishme badan meningkat, dan bisa diajak menghafal sebagian ayat Al- Quran.
Fifi mau melakukan hal yang sama sehingga ada motivasi baru bagi Fifi yang delapan hari ini terlihat sedih melulu seberangkat mama nya ke Pangkep Sulawesi Selatan.
   
Jumat, 28 Juni 2013

04.34 Bergegas ke musholah yang agak jauh untuk memimpin shalat Shubuh yang rakaat pertamanya ada sujud tilawahnya, pada saat imam shalat  membaca surat Al-Quran dimana terdapat kandungan sujud tilawah, ya imam shalat harus secepatnya sujud tilawah yang diiringi dengan makmum.
Setelah shalat dan zikir singkat, langsung memberi tausiah dimana topik pembicaraan pagi ini adalah hadis untuk tidak mendekatkan jarak puasa sunnah dengan puasa wajib, berarti dua minggu setelah nifsu Syaban adalah tepat.
Makmum shalat sedikit aja ngak sampai sepuluh orang, dan diantara makmum ada yang batuk, sehingga setelah shalat sewaktu berjalan ber iringan keluar musholah, saya bilang, batuk demikian pak, kalau dibiarkan akan menjadi brochitis, tetapi dengan meminum perasan jus mengkudu batuk ini akan hilang.

05.00 Ya ya ya ya anak- anak ( Yasin dan Fifi ) belum bangun tidur, dengan sedikit percikan air mereka bangun untuk mengerjakan shubuh yang sudah dari tadi menunggunya.

06.00 Mempersiapkan bakar kukus beberapa potong tahu, beberapa butir bakso, beberapa hati ayam dan seiris daging untuk Fifi.
Mengambil ide dari Papua yang namanya masak bakar batu, yang pada intinya ya dikukus juga, cuma mengambil lubang di tanah, semua makanan di benamkan disitu, dan di bungkus dengan daun pisang untuk kebersihannya.
Lha kalau dirumah semua bahan lauk itu setelah dicuci, dimasukan kedalam panci berlapis, dan ditutup dengan penutup kaca yang cukup berat, kerena panasnya semua bahan makanan tadi mengeluarkan uap air, dan uap air itu yang mematangkan, sama sekali tidak ada menggunakan minyak kelapa.

07.00 Mengerjakan jus sayur, Mengkudu, tomat, kacang panjang.
Luar biasa yang namanya minuman ini, saktinya itu lho.

08.10 Shalat Dlhuha 
08,30 Sarapan dengan teman sambal terasi untuk penggungah rasa tahu bakar, bakso bakar dan hati ayam bakar.
09.10 Bermotor bersama Fifi.
Melintas jalan Desa Mampir yang sekarang ramai sekali.
09.35 Bank TPN Kantor Cabang Cileungsi, terlihat kasir sedang mempersiapkan sehingga harus menunggu.
Sempat menjumpai pensiunan AL berjenggot putih panjang berusia 70 tahun terdengar ia komplin mengapa hari ini bank pensiunan kok buka, terlihat laison BTPN datang menjelaskan.
Kami buka setiap hari pak demikian sedikit terdengar penjelasan laison bank.
Saya berusaha mendekati untuk salaman sambil berkata, sama- sama mengambil pensiunan pak, tidak sama, wong saya mengambilnya tanggal 5, saya hanya tersenyum sambil bermotor bersama Fifi yang tidak mau tinggal di rumah.
   
10.00 Bank Muamalat Kantor Cabang Cileungsi untuk menyantuni yatim NTT-TTS
Agaknya yang sudah antri banyak sekali sehingga di tunggu saja.
Kasir cuma satu dan yang antri banyak, tadi ada keinginan untuk pindah bank Muamat di Kranggan, tapi lebih memilih disini kerena familiernya, entah dimana shalat Jumat sebentar lagi.

10.45 Nama dipanggil untuk menemui kasir Bank Muamalat.
10.47 Bermotor di Kecamatan Cileungsi, kota kecamatan yang semakin tak menarik, dengan simpang siurnya kendaraan yang, yang mana jalur jalan  mempertahankan jalan desa yang lama
11.30 Shalat Jumat di masjid didalam kompleks Yayasan PB Sudirman Cijantung, suatu tempat yang pas benar, sebab saat ini Fifi menyertai untuk Jumatan, perlu bangku untuk duduk dan udara nya sedikit sejuk, lha masjid ini memberikan semuanya, tempat yang bagus.
12.30 Fifi sudah terlihat berdiri diujung selasar masjid di arah keluar, dan saat menghampiri motor, e e e ban depannya kempes, tenang, kan selalu membawa pompa tekan, memompa dahulu sebelum berjalan.
12.45 Melintas Flyover Pasar Rebo
13.35 PMI Kramat
13.45 mendaftar donor darah
13.55 Registrasi sambil mengukur kadar Hb, Hb saya 13.6
13.07 Teh hangat
14.05 Ruang tunggu Donor Darah
14.20 Mulai donor darah















14.50 Makan mie bersama Fifi sebelum meninggalkan PMI Kramat.
15.25 Shalat Ashar di Cawang kompleks Angkutan Kodam Jaya
16.00 Carefure Kramat Jati untuk mencari ayam korting, ternyata ngak ada berarti tadi salah baca di kompas ( malam hari setelah dirumah kembali membuka halaman kompas ternyata kortingan berlaku untuk penjualan jam 21.00 akh beli ayam kok tengah malam, ngak usah makan ayam juga beresss ).
17.00 Saat melintasi Giant Supermarket di Nagrak, menyempatkan diri untuk masuk, motor diparkir jauh di pinggir jalan, berlari- lari kecil bersama Fifi, untuk melemaskan kaki Fifi, kan dari tadi bermotor terus.
18.10 Masuk rumah.



Sabtu, 29 Juni 2013


08.00 Sarapan pagi ini berdua dengan Fifi, Yasin tidak mau makan bersamaan, sebelum sarapan tadi sempat memetik daun pepaya dan langsung cuci dan di masukan dalam panci tertutup, masak sebentar daun pepaya sudah layu dan enak dimakan, lauknya adalah ikan patin yang dimasak semalam dengan tomat yang banyak.
Kucing di rumah sangat senang di beri percikan ikan patin.
Sebaliknya Fifi dan Yasin ngak mau menyentuhnya, ngak enak katanya.

11.30 Persiapan shalat dzhuhur dengan membersihkan WC yang lama ngak dibersihkan, putih bersih jadinya, mandi bersihkan badan dan selesai malahan terdengar adzan shalat dzhuhur.

13.00 Berangkat memenuhi undangan perkawinan tetangga RW sebelah, Perkawinan cukup meriah dengan musik yang sudah terlatih, hanya saja tidak sempat menunggu lama maka ngak sempat mendengar lantunan lagu- lagu yang dinyanyikan.

14.00 Saat baru pulang menghadiri perkawinan tetangga di RW sebelah, Fifinya menangis sebab ingat mamanya, di undangan tadi Fifi ditanya dengan teman- teman pengajiannya mama nya Fifi,  kok pinter ngak nangis mama pulang ke Makassar.
Kalimat ini mungkn yang berkesan sehingga sampai dirumah yang sunyi hanya tangisan Fifi saja yang memenuhi ruangan.

14.30 Cukup panas udara ini,kehidupan yang mendadak sunyi, diam dan membisu, terlihat wajah apatis terhadap kehidupan, hak mereka untuk melakukan.




, 30 Juni 2013

07.30 Berangkat menuju Resepsi Pernikahannya Anak pertama nya adik kandung.
09.10 Memasuki ruangan ternyata baru saja selesai acara akad nikah.
Mata mencari seruat wajah sang adik yang menikahkan putranya, tidak di jumpa.
Langsung saja kepelaminan sebelum acara akad nikah dibubarkan untuk foto bersama, ternyata tustel kamera yang selama ini digunakan memorynya penuh, sehingga tidak bisa merekam gambar.
Jumpa adik, yang menikahkan putranya didepan pelaminan.

Bersilaturahmi dengan besannya adik, adik laki yang menikahkan anak lakinya si Vebi menikah dengan gadis Tegal putri ketiga   bapak Supardi, rumahnya di Tebet Timur dekat taman honda, dan ada anak muda bersama  anak kecilnya, ternyata anak muda ini anak keponakan  menantu bapak Supardi.  ternyata ia orang Tegal Timur, wajah - wajah etnis Tegal terlihat
Saya seperti bertemu saudara 1000 orang, tinggal tanggung jawab saya bagaimana.
 
09.40 Berjalan keluar menuju tempat parkir motor, jumpa dengan wajah yang seragam, karakter yang hampir mirip satu sama lainnya, ada terasa canggung, langsung mendadak, sebab anaknya adik kandung menikah dengan mereka yang berasal dari Tegal.
Sederhana dan sangat terbuka, suatu keunggulan suku bangsa suku bangsa Nusantara, berbeda sekali dengan pendatang walau sudah berbaju batik untuk mencitrakan dirinya sebagai bagian dari Nusantara, rakus dan tamak yang terbayang pada wajah mereka.
Memindahkan motor dari parkir bersama tukang ojek di depan penjagaan kompleks TNI Angkatan Udara
09.50 Menunggu melepas lelah di samping kiri ruang pesta perkawinan yang masih di sibukan persiapan ruangan dan sajian katering pesta
Sibuk dengan silaturahmi, ada anak muda namanya Wahyu, dia adalah keponakan pak Supardi.
Menurut informasi bapak Supardi ini adalah   keluarga besar etnis Tegal  di Tebet.

Semangat untuk menyambung tali silaturahmi ini terkadang tidak mendapat perhatian yang setimpal dari pihak yang ingin di sambungi, atau yang akan di silaturahmiin, umumnya yang harus dijaga adalah jangan sampai masuknya kita menjadi pemikiran bagi mereka, halus- halus saja seperti desir angin.
Terasa tapi tang nyata.

















11.00 Acara tematen masuk ruangan dengan jalan beriringan.

Saat ini terpikirkan mengapa ibu kandung saya sebagai ibunya adik saya laki-laki yang menikahkan anaknya pagi ini kok tidak dalam deretan atau barisan pengiring penganten, tidak cukup berharga kah ibu ku.

itulah yang sedikit menjadi pemikiran.





























11.30 Dapat penghormatan saya dengan Fifi sebagai orang pertama yang memberi ucapan selamat, Subhanalloh, naik ke panggung dibawa seribu sorotan mata orang yang ingin tahu, setelah itu berfoto bersama dengan orang tua kemanten, dan turun kembali ke titik dimana tadi berdiri berdua denagn Fifi, Fifi sudah bisik-bisik, pa kalau sudah salaman kan boleh makan, jangan dulu elum ada temannya, jawabku mencegah Fifi untuk mendekati hidangan makan perhelatan nikahan.















12. Tidak terasa waktu berjalan sedemikian cepatnya, saatnya shalat dzhuhur pun tiba, mencari Musholah untuk shalat Dzhuhur, fasilitas kompleks pengantenan angkata udara di Pancoran cukup baik, ada musholah.


























12.20 Kembali ke ruang resepsi untuk mempererat silaturahmi.
13.00 Satu meja dengan adik dan besannya adik.
13.05 Meninggalkan mereka yang sedang ramai, adik, jam 21.00 terbang kembali ke Surabaya.
13.10 Menyusuri jalan Pasar Minggu yang ramai sekali, langit tertutup mendung.
14.00 Jalan Kesehatan Cijantung yang tadi pagi ramai sekali sampai motor ngak bisa lewat, siang ini para pedagang yang memadati jalan mulai membongkar jualannya. 
14.25 Tiba- tiba ngantuknya datang sangat sangat ngantuk, masuk ke loby masjid Iprija dan langsung merebahkan diri
14.35 Tersadar dan badan sudah fit lagi.
14.36 Bermotor lagi menyusuri jalan Arundina.
15.30 Shalat Ashar di masjid Cibereum Cileungsi.
Melintas di Samic lancar- lancar saja
16.00 Masuk rumah.  
Kehidupan yang bukan milik kita, kehidupan yang menghapar datar untuk memudahkan pencapaian, paling sedikit jangan di matikan, niat- niat baik untuk tetap menjaga kehidupan ini berjalan dengan indahnya, jangan dikotori dengan nafsu- nafsu jahat yang memang sudah bersarang di hati kita, syetan itu sih hanya mewiswaskan saja, atau ngipas- ngipasi biar membara nafsu jahat kita setelah membara luar biasa marahnya naik pitam, syetan pergi sambil tertawa dan dia bilang siapa suruh ngikutin, dasar goblok.