selamat berjumpa semoga tidak marah-marah

Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu diri sendiri sedang mereka tidak sadar. (QS. 2:9)

In trying to deceive GOD and those who believe, they only deceive themselves without perceiving


Sabtu, Julai 06, 2013

Oh Mei luar biasa










Rabu, 1 Mei 2013
15.30 Setelah shalat Ashar langsung paksakan untuk masuk merenungi ayat- ayat Allah SWT, yaitu Al- Quran.
Saat itu semua kedukaan dalam hidup akibat hati yang tidak tulus mulai ter gerus.

15.55 Tiba- tiba saja udara mendung menyelimut, awan hujan beriringan datang mendekat, dan ujung - ujung terdepan hujan mulai terdengar satu persatu.
Pakaian dan alas kaki yang dicuci sejak pagi sudah kering.




Kamis, 2 Mei 2013
06.00 Menelphone ke pak Jaja, apakah pak Jaja bersedia membubuhkan tanda tangan atas keterangannya yang bersaksi saya pernah di Manokwari di tahun 1991 untuk merencanakan Bagian Wilayah Kota Manokwari di kawasan Amban.
Jawaban dari pak Jaja mau saja tetapi sebaiknya ke pak Bambang dahulu sebab pak Jaja berada di Puncak sedang mengikuti pelatihan GIS.
07.00 Menghubungi pak Bambang dan pak Bambang setuju.
Akhirnya saya mempersiapkan surat dan kalimatnya untuk ditanda tangani.
08.00 Bermotor kerumah pak Bambang berangkat bersama istri.
08.30 Kantor Pos Cileungsi untuk membeli materai.
08.56 Bank Muamalat Kranggan untuk anak yatim di NTT-TTS
09.20 Bank Mandiri Kranggan untuk biaya hidup Tyas di Denpasar dan bantuan transport untuk Aswan di Makassar.
10.30 Tiba di rumah pak Bambang. 
Setelah tanda tangan dilanjutkan mendengar ceritranya bu Bambang, sebab pak Bambang dan bu Bambang baru hari Senen kemaren masuk rumah setelah melaksanakan Umroh ke Mekkah 9 hari.
Betapa bahagianya bu Bambang yang bisa mencium Hajar Aswad, berdoa di Roudah masjid Madinah, naik ke Goa Hiro dan shalat Shubuh disana.
11.56 Shalat Dzhuhur dirumah pak Bambang
12.10 Bermotor lagi meninggalkan rumah pak Bambang.
13.00 Tiba di markas Gerindra di Pasar Minggu untuk menyampaikan surat pengunduran diri dari anggota partay Gerindra kerena sifat pekerjaannya.
Melangkah kaki perlahan- lahan bersama istri siang hari itu, para lelaki yang banyak berdiri di arah loby gedung Gerindra itu tidak memperdulikan sama sekali kehadiran saya dengan istri.
Mencoba  menghilangkan semua kenangan beberapa bulan yang lalu saat menyaksikan Prabowo yang menggebu - gebu  menyerang koruptor di Indonesia, peristiwa penting kehujanan basah- basah  disaat mengumpulkan laporan sosialisasi dapil 5 Jawa Barat, dan terakhir saat di wawancara dengan pukulan telak, menjadi ketua RT saja pakai uang apalagi mau menjadi anggota DPRRI dari Partai Gerindra, saya memang pensiunan pegawai negeri hanya terdorong himbauan Prabowo saya mendaftarkan Caleg, dan sekarang dimintai kesepakatan biaya mensukseskan kemenangan Garindra saya hanya bisa menyisihkan satu juta dari uang pensiun saya. 
Si empat orang pewawancara Caleg itu dengan sinis mengatakan dengan segitu merebut suara Jawa Barat.
Saya bekerja dengan Tuhanku pak, demikian jawaban saya tanpa berharap atau meng iba agar diterima.
ruang wawancara itupun ditinggalkan
( 14:48  11 Maret 2013 ) dan dari sekian banyak pertanyaan yang dilontarkan akhirnya tak berarti saat masuk phase pembiayaan, dan siap- siap untuk tidak dihubungi lagi sebab sudah tahu diri tidak akan lolos pencalegan, dan sampai diumumkan partai peserta pemilu untuk diminta menyerahkan daftar caleg nya, saya pun tak dihubungi, ya berarti tidak diterima.     
13.30 Menunggu agak lama untuk menjumpai petugas dari Partai Gerindra berkaitan dengan pengunduran diri, akhirnya petugas itu datang seorang wanita berusia muda, langsung menerima surat saya beserta KTA partay.
13.40 Bermotor lagi langsung pulang
15.20 Shalat Ashar di musholah depan seberang jalan gerbang masuk Citragrand Cibubur.  
16.00 Masuk rumah.






Jumat, 3 Mei 2013
10.00 Tiba di depan gedung Ombudsmen untuk menyerahkan lamaran Kepala Perwakilan Ombudsmen Manokwari Papua Barat.
Langsung naik ke lantai 5.
Tetapi setibanya disana di minta untuk ke lantai 7 sebab bagian umum penerimaan surat ada disana.
11.00 Bermotor kembali bersama istri menyusuri jalan Rasuna Sahid untuk mencari masjid buat shalat Jumat.
Masuk jalan Gatot Subroto, akhirnya dapat masjid Abu Bakar Siddiq di Cawang.
11.30 Duduk di shaf terdepan sambil membaca Al-Quran.
12.35 Saat keluar dari masjid sempat mampir di sekretariat masjid untuk menyampaikan keinginan ikut terlibat di pemeliharaan bangunan masjid, ikut menjalankan program masjid, orang yang bertugas itu hanya mencatat nomer Hp saya dan saya pun permisi. 
14.00 Makan siang dengan makan tongseng kambing yang panas dan pedas, satu mangkok untuk berdua.
16.00 Masuk rumah.






Sabtu, 4 Mei 2013

00.55 sudah tidak bisa tidur lagi, sebab membaca SMS yang masuk, Tyas nya di Denpasar Bali masuk rumah sakit umum Sanglah Denpasar.
Dapat kamar sekitar jam 21.45
Kepingin makan ubi, masih banyak ubi yang dibeli kemaren, hanya buka ubinya yang lama.
03.00 Shalat Tahajud. Sebelum shalat sempat membawa ubi panas untuk dihidangkan ke penjaga malam, tapi sudah mendatangi pos perondaan, penjaga malam sudah pulang, pos kosong.  

03.20 Anak sakit di Denpasar masuk rumah sakit dan disini ngak bisa nengok, masalah ekonomi.

09.00 Kantor Pos Cileungsi untuk kirim uang ke Lik Bambang yang rumahnya roboh di Tempeh Lumajang, uang ini sedikit aja hanya  sekedar untuk makan saja bukan untuk memperbaiki rumah.
 Di kantor pos Cileungsi antriannya sangat banyak, setelah meletakan di kotak depan loket formulir isian pengiriman wesel, tinggalkan kantor pos dan jalan- jalan sekitar kantor pos, di depan kantor pos Cileungsi ada toko grosir yang setiap harinya di padati pembeli pesepeda motor barang- barang dari gula hingga minyak kelapa untuk dijual lagi diwarungnya, disini   teringat saat-saat mendekati lebaran selalu membeli sembako, gula satu karung, membawa gula naik motor se karung beratnya bukan main.
Belum kebutuhan lainnya, yang penting uang yang dikumpulkan untuk anak yatim dan dhuafa itu harus habis nol koma nol.
Sehingga kalau banyak uangnya yang terkumpul, banyak pula yang di beli dan banyak tenaga yang disediakan untuk mengangkatnya.
Dan nanti setelah di masukan dalam wadah satu tentengan tas plastik terdiri dari banyak item, di cari lagi siapa yatim dan dhuafa yang berhak,untuk itu harus berjalan kaki dan bermotor lagi menyusuri kampung dan rumah penduduk sederhana diperdesaan. 
09.50 Kembali lagi ke loket ternyata formulir antrian masih tebal susunannya.
09.51 Bermotor lagi dengan istri disekitar kecamatan Cileungsi sambil silaturahmi ke orang Makasar yang membeli lahan di belakang kecamatan dan sudah dibangun rumah sederhana.
10.30 Kembali ke kantor pos dan belum lama berdiri diantara banyaknya manusia nama dipanggil, pengiriman uang ini tidak perlu ribet seperti ini kalau saja pak lik Bambang di Tempeh mempunyai rekening Bank.
Sesuatu yang sangat sulit diceritrakan, setelah mengirim uang ke pak lik bambang, urusan transfusinya Tyas di Denpasar lancar, Subhanalloh.
19.00 Malam hari Tyas yang lagi dirawat di RSUP Sanglah Denpasar me kirim SMS jikalau darah yang masuk membuat badan nya menggigil, saya suruh bertahan dulu sebab saya harus me SMS ke pak Juremi Muhamadiyah Denpasar untuk minta diantar daun sirih merah.
 





Minggu, 5 Mei 2013
13.00 Masjid Abu Bakar Sidiq di Cawang dekat Flyover.
Masjid sunyi tetapi sudah berniat akan mengenal masjid sedetil- detilnya untuk memenuhi panggilan profesi bagaimana menjaga masjid dan meamalkan amanahnya dan menyebar luaskan syiar agama nya.
Sewaktu habis wudhlu mencari ustadz Abdullah yang mencatat nama saya hari jumat kemaren untuk menjadi pengurus di masjid ini, konsep saya sederhana kalau mau menjadi pengurus ya harus sering datang untuk yang di urusin.
Si Ustadz sedang ke rumahnya, nanti kalau hampir shalat Ashar baru datang keta temannya.
Turun ke lantai bawah dan mulai shalat sunnah, masjid ini menggunakan pendingin udara yang full service sehingga bisa di duga bahan pendinginnya yang merusak O2 atau familiar lingkungan.
14.00 Fifi menangis minta pulang.
14.30 Makan di Kelurahan Kampung Makasar nasi Tongseng saya dan ibunya sedangkan Fifi minta sate ayam.
19.00 SMS dari Tyas sudah agak enakan setelah makan daun sirih merah.






Senen, 6 Mei 2013
03.00 Terbagun untuk mengerjakan tahajudan Tyas masih diopname di rumah sakit Sanglah Denpasar.
04.00 Makan sahur untuk puasa hari ini Senen.
Hidup bergelimang duka, hanya kepada Allah SWT semata harapan tertuju.





Selasa, 7 Mei 2013
07.15 Shalat Dlhuha
08.30 Bermotor bersama Fifi menuju bank untuk membeli beras sebab beras dirumah habis sejak hari minggu kemaren, lho saat motor dikeluarkan kok berat, berarti bocor ban depan, akhirnya mendorong motor hingga ke sekolahannya Fifi yang ada tempat pompa ban.
09.00 Setengah jam dorong motor jalan pelan- pelan tiba juga di tukang angin.
09.02 Bermotor bersama Fifi.
09.40 BTPN Cileungsi, dapat nomer 48.
sementara nasaba yang dilayani di nomer 37, berarti masih menunggu sepuluh nomer lagi, tinggalkan antrian untuk berjalan bersama Fifi menuju ke Bank Muamalat 
10.00 Bank Muamalat Kantor Cabang Cileungsi, untuk hari ini terlihat ada hidangan untuk nasabah berupa kue krakes dan satu gelas air minum aqua gelas 330ml.
Hanya saya dan Fifi saja yang menikmati hidangan ini, setelah hidangan habis, nama antrian di bank muamalat kok ngak dipanggil, jangan2 offline hubungan internat perbank nya, e e benar saja, terpaksanya tinggalkan bank muamalat sebab perkiraan antrian di BTPN Cileungsi juga sudah di panggil.
Berjalan lagi dari Bank Muamalat menuju BTPN dan setibanya disana nomer nasabah didepan loket di nomer 44, nomer saya sendiri 48. 
Ternyata nomer 44 itu ibu tua bertongkat dan uang pensiunnya sangat kecil dan saya teringat tadi mau kirim ke anak yatim NTT-TTS hanya kerena hubungan internet e-bank Muamalatnya terganggu, akhirnya ngak jadi kirim, malahan didepan mata sekarang ada ibu tua yang pensiunannya sangat kecil, ya salurkan saja ke ibu pensiunan dhuafa ini. 
10.30 Bank Mandiri Cileungsi untuk kirim uang perawatannya Tyas di Denpasar dan sedikit untuk Aswan di Makassar.
11.00 Membeli beras di toko beras Cileungsi.
11.07 Bermotor membelah kemacetan di Cileungsi sambil membawa beras dibelakang dan Fifi nya duduk di depan.
Bermotor perlahan saja.
11.45 Sampai rumah.
12.00 SMS masuk Tyas sudah keluar dari Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar.

Rabu, 8 Mei 2013




Kamis, 9 Mei 2013

05.30  Hari ini libur kalender merah hari Nasrani, libur hari ini yang saya tanyakan kepada istri di hari minggu empat hari lalu, ada libur apa ma kok ada berita di koran kompas di Kuta Bali mempersiapkan kamar hotel menghadapi libur panjang minggu ini, oh rupanya libur hari ini, berarti Jumat besok libur dan disusul Sabtu dan Minggu, praktis Senen kehidupan berjalan normal lagi.
Semalam sekitar jam 00.03 terdengar tangisan anak, saya ingin keluar tapi itu urusan ibu dan anak tetangga, dan saya harus minta tolong istri, istri tidurnya nyenyak sekali.
Pagi ini istri mendatangi rumah tetangga itu yang anaknya semalam menangis, sambil membawakan kue - kue Khong Guan dan satu lembar uang, beberapa kali istri masuk rumah dan bilang pintunya ke tutup pagi ini, belum ada tanda kehidupan.   
Saya bilang kepada istri, membuka pintu dengan doa ma.
07.00 Shalat Dlhuha.
07.18 Berjalan bersama istri menuju ke GNI untuk olah raga berjalan kaki, matahari sudah naik tinggi, dan para pekerja bangunan di kompleks GNI, sudah terlihat bekerja.

09.00 Memasuki rumah dengan keringat mengalir deras.
09.30 Bubur dicampur sayuran yang dimasak bersamaan hingga lunak, dan lauknya potongan tempeh dimasak pedas cukup enak untuk melepas kepenatan.






Jumat, 10 Mei 2013

03.30 Terbangun untuk tahajudan
04.15 Kue cepat sudah tersaji hangat.
04.26 Shubuh, setelah shubuhan tetap membaca Al-Quran hingga waktu Dlhuha. 
07.00 Shalat Dlhuha
07.30 Didepan komputer untuk mulai koneksi internet, sudah lama tidak menghidupkan modem smartfrend saat diisi pulsa 50 000 ternyata pulsa ngak cukup untuk membeli kuota unlimited satu bulan, sebab nilai pulsa berkurang untuk menghubungi operator, setelah ditelepon harganya udah naik.
Astari membantu membeli pulsa tambahan 5000 tetapi dijual 6 500.   
Setelah itu internet terhubungkan.
Saat mendownload pertanyaan untuk di lakukan tes tebaca pertanyaan.
Diminta untuk menunjukan peraturan apa dan yang mengeluarkan siapa peraturan itu, berkaitan dengan penjualan produk luar negeri yang akan dijual di Indonesia berupa alat penentu arah yang diletakan di dalam mobil.  
Kalau akan dilakukan test alat, ijin permisinya kepada siapa.
Kalau alat itu menggunakan teknologi nirkabel untuk bisa berkomunikasi siapa ijin penggunaannya
Sampai pertanyaan terakhir soal alat yang bisa memberitahu pengemudi jikalau sudah melewati batas kecepatan maksimumnya yang ditentukan disetiap ruas jalan sesuai speksifikasi teknis jalan dan kepadatannya. 
16.00 Semua pertanyaan sudah di jawab dan dikembalikan ke pengirim.
16.15 Monitor koputer di rumah mati.
20.00 Setelah shalat Isya mempersiapkan monitor pengganti dengan menurunkan monitor komputer tabung, diganti dengan monitor LCD.






Sabtu, 11 Mei 2013

04.26 Terbangun saat adzan Shubuh sudah berkumandang, berarti memasuki bulan Rajab berpuasa dengan tidak ber sahur, bagaimana mahu sahur, bangun aja saat adzan Shubuh berkumandang.
06.00 Sedang hanyut dalam membaca Al-Quran, Yasin bergegas minta print tugas- tugas kerja lapangannya bulan lalu.
Membaca Al-Quran diberhentikan dahulu dan mempersiapkan peralatan printer komputer.
18.00 Saat buka puasa istri mempersiapkan nasi Philipina, rasanya bagaimana begitu ternyata enak dan sederhana, istri bilang itu sih namanya nasi liwet kalau disini, entahlah soal nama jangan terlalu terikat.
Saya hanya menjelaskan sesuai dengan apa yang dibaca di internet saat browhsing ke Philipina, ditumis dahulu di wajan yang khusus wajan bertutup rapat, yaitu bawang merah, bawang putih diiris, sereh, daun salam, daun mangkoan, lombok rawit, ikan teri, kalau resep aslinya sih daging babi,  sama sekali tidak garam, gula, dan bumbu penyedap, ini khusus untuk saya.
Setelah terlihat layu langsung masukan beras yang telah dicuci, tuang air untuk memasaknya, bisa juga santan, diaduk agar bumbu yang ditumis tadi tercampur rata, dan setelah air habis diserap oleh beras panci ditutup, biarkan dengan api kecil saja, matang, makan, lauknya seharusnya telor dadar setengah matang, ayam di cincang dibumbuin dan digulung dengan lapisan       
tepung yang ditipis kan setelah itu di goreng, sama seperti membuat lumpia.
Dan lauk ini yang dirasa cukup ribet di coret dari daftar keinginan.
Tapi belum buka puasa, anak2 yang tidak puasa sudah memakannya dan enak katanya.
Akhirnya Alhamdulillahirobbil alamin puasa sehari dihari pertama bulan Rajab tersampaikan, walau tadi pagi bangun kesiangan, dan otomatis tidak minum dan tidak sahur.





Minggu, 12 Mei 2013
05.30 Sesuatu yang harus dijalani, yaitu akan kepasar, ban motor yang bocor halus itu dalam keadaan kempes, mendorong motor kedepan yang biasanya ada penambal ban tapi setibanya disana, kios tambal ban itu tutup, dorong lagi ke arah jalan raya, sudah melewati pasar Gandoang tukang tambal ban diujung jalan itu juga kosong, dalam mendorong motor bersama istri ini sudah menjumpai 5 kios tambal ban dan tutup, masih pagi pikirnya barangkali.
 Motor diletakan saja dipinggir jalan, setelah mendorong sejauh 1500 m dari rumah, tiba- tiba saja didepan sekolahnya Fifi SDNGandong ada pedangan sepeda yang lagi duduk ngopi, saya datangi dan dia rupanya melihat saya dari jauh mendorong motor, ia meminjamkan pompa.
06.25 Motor sudah bisa dikendarai, pompa pinjaman udah dikembalikan, lambaian tangan diseberang jalan kepada penjual sepeda bekas yang meminjamkan pompanya juga sudah dilakukan, sekarang hujan datang merintik, hujan begini tidak sebanding dengan mendorong motor dari rumah.
Akhirnya hujan tetap turun dan bermotor kepasar pun tak berhenti.
07.00 Pasar Cileungsi, yang dibeli dari tomat, kol, terong ungu, lombok, tahu, tempe, teh, lele, terigu, kacang panjang, jahe, wortel.
Harga wortel saja yang naik.
07.30 Sampai rumah listrik PLN, air berhenti mengalir.
Shalat Dlhuha gelap- gelapan.
18.00 Saat tiba waktu maghrib, listrik PLN belum menyala juga, shalat dalam keadaan gelap, hanya sebatas penerangan Hp untuk menentukan arah kiblat sajadah. 
19.00 PLN kembali menyala saat takbir shalat Isya di awali.





Senen, 13 Mei 2013
03.30 Mengejar waktu untuk tahajudan dan sahur akhirnya puasa hari ini bisa makan sahur, tidak seperti hari Sabtu kemaren.
Bacaan AlQuran mengulang kembali surah Al Iftihar dan Al Muthafifin yang tergerus lupa, digosok lagi dengan membaca berulang- ulang dan nanti akan lupa lagi, sesuai dengan pelepasan cel- cel syaraf yang merapuh kerena usia.
Bacaan AlQuran yang diulang-ulang inilah salah satu menghindari penyakit pikun.

Selasa, 14 Mei 2013

14.00 Hujan deras menyiram dengan lebatnya, cepat sekali terbentuk genangan air, nyamuk yang beterbangan sempat ditangkap sebanyak 8 ekor, sudah tiga kali membuang air yang tiris di atas kamar.
Hanya bisa menyebut nama Allah SWT agar hujan tidak berubah menjadi bencana.

Rabu, 15 Mei 2013

Kamis, 16 Mei 2013





Jumat, 17 Mei 2013
09.30 Bank Tabungan Pensiunan Negara kantor Cabang Cileungsi
09.40 Bank Muamalat Cileungsi untuk NTT-TTS
10.00 Bengkel Cikeas, sebab soal kabel sibengkel keberatan, pekerjaan rumit.
10.30 Bengkel di Kelapa Dua Wetan.
11.30 Tidak menyadari jikalau waktu berjalan terus, dan saat itu ada seorang bapak dan putranya berpakaian sarung bermotor untuk shalat Jumat yang mampir ke bengkel untuk memeriksakan motornya.
Akhirnya saya pun sadar, sudah tiba saatnya meninggalkan bengkel untuk shalat Jumat, dunia ngak ada habisnya.
Berjalan berdua dengan istri meninggalkan bengkel yang mana motor masih belum selesai  di selusuri mengapa motor mati lampunya.
Ternyata sekarang ada jalan tembus seperuntukan pejalan kaki di samping warung padang, mempermudah mahasiswa keluar kompleks Iprija.
Didepan loby masjid istri memilih duduk di warung sambil mengamati jualannya.
Shalat Jumat di Masjid Iprija.
Setelah wudlhu naik ke lantai atas dan ganti baju dan sarung, setelah itu menuju ketempat shalat yang masih terlihat sepi.
Dimasjid ini diumumkan jikalau bapak Haji Qosim Nurseha sakit lanjut usia, jemaah shalat diminta ke ihklasannya membacakan Al-Fatiha.
13.00 Motor selesai diperbaiki Qproks lampu, dan sekarang lampu motor menyala.
Sebelum bermotor istri memberikan jus sayur tadi pagi untuk diminum.
Sekarang bermotor lagi berduaan dengan istri untuk menambah deposit pulsa telephon di gerainya di prtyigaan jalan Jakarta Bogor dan Cibubur.
14.00 Supermarket Giant di Cileungsi untuk membeli daging cincang sedikit aja.
15.12 Masuk rumah.





Sabtu, 18 Mei 2013
02.40 Terjebak kebohongan provider Axis, untuk paket begadang, sudah meminta pelayanan dan pulsa sudah terpotong Rp 1 000,- tetapi hingga jam 06.00 jadwal paket begadang habis, sms konfirmasi pemakaian paket begadang tidak datang juga, mendudukan Axis sebagai kekonyolan baru. 


Minggu, 19 Mei 2013

04.20 Mengejar tahajudan yang tersisa sedikit.
05.40 Kepasar Cileungsi, sebelum berangkat memompa ban depan, pentil pompa sudah dibeli hari Jumat kemaren dan pagi ini memompa ban depan motor tidak terlalu payah,
Udara pagi masih sejuk, motor berjalan perlahan- lahan, sampah sisa semalaman di jalan belum disapu, entah siapa yang akan menyapu, ini kan setingkat kelurahan.
06.12 Tiba di pasar, langganan pedagang sayur terlihat sepi berarti tidak jualan hari ini.
Menuju pedagang langganan lain, dan dapat wortel, terong, kol, lombok, kacang panjang dan buncis, bergerak lagi dapat tahu bergerak lagi dapat kentang, tempe, lele, tauge, teh, khusus untuk teh ini sering diminum teh tubruk tanpa gula dan kue - kue sederhana lainnya, itupun enak sekali.

Senen, 20 Mei 2013





Selasa, 21 Mei 2013

Nasib - nasib sejak pagi buka internet kok di blok, hubungan semua jalur di blok, pada siapa ini bertanya.
Satu-satunya komunikasi dengan dunia luar terbatas adalah Free Zone dari Telkomsel, walau terbatas.
Kemaren seharian dimasalahkan mengapa modem EVDO Rev A SMARTFREN AC 682 lambat sekali, betul- betul seharian.
17.30 PLN memutuskan alirannya, gelap, padam shalat Maghrib dan Isya gelap-gelapan, saat menentukan arah kiblat menggunakan penerangan layar Hp.
20.00 Masih gelap - lap.
20.15 Masih gelap juga, badan terasa sakit sedikit, olah raga gelap- gelapan
20.47 Memandang kearah langit, diluar cahaya bulan terhalang mendung tipis, posisi bulan di arah jam 12.00 siang.
Sunyi, dikejauhan terdengar hilir mudik kendaraan pulang kerja.
Sesekali terdengar deru sepeda motor.
Kilat juga terlihat sekali- kali.
Mereka juga beribadah pada Allah SWT.
Rabu, 22 Mei 2013






Kamis, 23 Mei 2013
03.49 Terbangun untuk makan sahur puasa hari Kamis di bulan Rajab.
Saat hendak mengerjakan jus sayur pagi itu, wortel yang dibeli hari Minggu kemaren sudah banyak diserang busuk buah, wortel yang sisa di rendam dengan banyak air, di gosok satu persatu wortelnya dan busuk buah itu larut dengan air, yang sisa adalah wortel yang termakan busuk dan bentuknya seperti buah dimakan ulat, dan ini dipisah lagi mana yang masih keras itu yang diolah selanjutnya menjadi jus sayur, dari 1000 gram wortel yang tepakai hanya 456 gram saja, sisanya terbuang.
Jus sayur pagi ini menjelang makan sahur, mengkudu matang agak banyak, wortel dipotong kecil, terong hijau, nenas, blender dan disaring diminum.
04.15 Mengingat waktu, langsung saja mkan sahur.
04.22 Berdiri untuk mengerjakan Tahajudan dari waktu yang tersisa sebelum terdengar adzan shubuh.
  




Jumat, 24 Mei 2013
07.00 Saat motor akan dihidupkan motor hidup sebentar tiba- tiba saja mati ti.
Berusaha untuk hidup sebab sudah perjanjian hari ini untuk datang ke gedung Prudential lantai 22 untuk wawancara berkaitan dengan lamaran sebagai audit perusahaan ( tapi kenyataannya setelah melewati serangkaian test, audit perusahaan yang saya bayangkan tidak sedemikian adanya, test nya saja yang serem, tapi ujung- ujung nya menyaring manusia yang berminat untuk gugur, sehingga kepilih satu atau dua orang setiap group, sampai - sampai di akhir test saya berbicara, ini rasanya perusahaan ngak butuh orang, test dan latihan dan ujiannya yang serem tujuannya untuk membuang orang, perwakilan perusahaan hanya berkilah, kami harus mencari orang yang betul serius seperti bapak, kan bapak lihat sendiri selama pelatihan 5 hari siapa yang bisa mengikuti, tapi pekerjaannya ngak sedemikian ini kan maya, umpama kata, ia pak itu juga namanya test casus ). 
07.10 Motor mau hidup setelah dibantu tetangga, keluar dari rumah bermotor bersama istri.
09.10 Di kawasan Rangunan depan Kementrian Pertanian, di lampu merah perempatannya tiba- tiba saja mesin motor mati misterius, kondisi jalan disini memang landai sehingga kalau motor berhenti kerena menunggu lampu hijau menyala ditempat ini motor sering mati, tetapi sekarang sudah berusaha menghidupkan berkali- kali juga gagal, sehingga motor di dorong saja menuju bengkel diseberang, istri yang ikut bermotor pagi ini terpaksa berjalan kaki juga.
Di bengkel motor mau hidup sebentar kemudian mati lagi.
Akhirnya motor di tinggal saja di bengkel, sebab sudah perjanjian bertemu dengan pewawancara untuk audit perusahaan.
Berjalan bergegas menuju halte busway di Rangunan.  
09.30 Bus way dari halte bus Rangunan, ternyata bus ini berhenti terakhir di Tugu Atas.
Busway berjalan lancar melewati kemacetan dan akhirnya tiba di Tugu Atas.

















10.10 Tugu Atas, pindah halte untuk mencari busway arah blok M, lumayan panjang.
10.20 Halte Busway Setiabudi.
Berkali- kali bertanya dengan Satpam yang memang para Satpam pagi itu berada di pinggir jalan, dimana letak gedung Prudential.
10.45 Didepan Satpam Gedung Prudential, untuk menukar KTP dengan kartu identitas bangunan.
10.47 Antri di lobby lift sebab lantai yang dituju lantai 22.
Berdiri bergabung dengan orang asing yang bekerja di perusahaan yang menyewa salah satu lantai bangunan Prudential.
Menurut informasinya yang punya gedung ini bukan Prudential, hanya saja Prudential yang menyewa lebih banyak dari perusahaan lainnya maka Prudential di beri bonus untuk boleh memasang papan nama besar-besar diatas bangunan.
Saya mengenakan peci hitam bangsa Indonesia, sehingga wajah saya yang kental ke Indonesiannya merasa bangga diantara bangsa asing yang pagi ini memenuhi lift untuk naik sama- sama.
11.00 Lantai 22 gedung Prudential, langsung mengisi beberapa pertanyaan pengantar wawancara. Istri yang ikut juga naik ke lantai 22 ikut memperhatikan pertanyaan - pertanyaan yang tertulis di secarik kertas itu.
Sempat terpikirkan untuk shalat Jumat terlebih dahulu baru kemudian dilaksanakan wawancara.
11.10 Seorang wanita belia seumur anak saya pertama datang mendekat dan membisikan nama saya, langsung masuk ke ruang kecil dan dilangsungkan pertanyaan pertanyaan yang memperkuat motivasi mengapa melamar ke sini.
11.20 Wawancara selesai dan akan dilakukan pemanggilan untuk beberapa hari kedepan untuk mengikuti pelatihan selama tiga hari.
Kalau ngak di hubungi ya berarti tidak diterima.
11.30 Saat di bawah untuk mencari tempat shalat Jumat di sarankan oleh para Satpam untuk memasuki gedung Chase Building, tempat shalatnya di car park lantai enam.
Tempat shalat yang terjelek yang pernah di alami.
















13.00 Busway tujuan Cawang Uki.
14.00 Makan bakso di halte angkot 56 tujuan Cileungsi.
15.00 Istirahat di Masjid Nurul Hidayah Kampung Sawah depan terminal Cileungsi sebab istri mengerjakan shalat dzhuhur.
Setelah itu berjalan beriringan menuju Giant Superstore Metland.
15.25 Shalat Ashar di musholah Giant Superstore, kecil dan bersih.           
16.20 Masuk rumah dengan oleh- oleh sedikit daging cincang untuk lauk yang dibeli di Giant.






Sabtu, 25 Mei 2013b
05.30 Keluar dari rumah bertiga bersama istri dan Fifi yang lagi liburan hari raya Waisak, untuk menjumpai pemilik perusahaan survey/penelitian pasar produk buatan jepang di Indonesia, kesepakatan bertemu hari ini setelah menerima SMS hari Kamis dua hari lalu atas pemeriksaan hasil jawaban saya terhadap survey pasar produk Jepang di Indonesia.
Berjalan kaki bertiga menyusuri tanah yang basah kerena hujan sebelumnya, pagi masih sangat redup sudah berjalan bertiga dengan pakaian rapi kerena mau wawancara dengan perusahaan survey pemasaran produk jepang.
Banyak penduduk yang dijumpai di jalan kampung itu bertanya, kemana pagi- pagi kok siap sekali, hanya senyum dan anggukan untuk menjaga silaturahmi saja yang dimunculkan.
Tiba- tiba air hujan turun tapi gerimis halus, bertiga tetap berjalan di jalan kampung itu, belakang Kantor Kepala Desa Gandooang, biasa ma untuk mendapat hasil harus melewati halangan dahulu, kataku kepada istri yang mengiringi perjalanan pagi ini.
Tiba di jalan raya, sengaja mencukupkan uang yang hanya empat ribu rupiah untuk naik kendaraan menuju ke perempatan Cileungsi, empat ribu rupiah terdiri dari dua lembar uang dua ribuan, kalau naik ankot, satu orang di kenakan tiga ribu rupiah berarti sembilan ribu untuk saya istri dan anak, Fifi.
Kelihatannya murah sih kurang lima ribu rupiah, tetapi kalau memang ngak ada, yang memang tidak ada.
Hujan gerimis masih turun, Fifinya sudah kepingin naik angkot, uangnya ngak cukup Fi kalau naik angkot, kataku menjelaskan, tetapi lama sekali nunggunya pa, sabar lah baru berapa menit menunggu disini.
Akhirnya bus kosong datang dari Jonggol menuju Bekasi, untuk sejarak 7 km itu bus mau dibayar dua ribu rupiah perorang dan Fifinya yang sudah besar tetap aja di pangku duduknya.
06.20 Cileungsi, kota pertemuan dua arus kendaraan, ruas Batargebang - Cibinong yang banyak dilewati kendaraan industri berbadan besar dan panjang.
Dan ruas Jonggol - Cibubur yang didominasi kendaran pribadi.
Angkot 121 tujuan Kampung Rambutan, cari angkot yang kosong agar bisa duduk bertiga di depan, Fifi dipangku.
Jalan Tol Cibubur - Kampung Rambutan situasinya ramai dan lancar sekali, angkot sampai bisa dipacu 80 - 90 km/jam.
Disini lah ngerinya naik angkot yang masuk jalan tol, jalan tol malahan dijadikan adu cepat, taruhannya ya nyawa penumpang angkot, baru terasa negara tercinta ini tidak ada penegak hukumnya.
Ironis memang, untuk menyelenggarakan negara ini dengan ketiadaan aparat pengawas kecepatan jalan tol ( antara lain ), negara berhutang hingga Rp 2 000 000 000 000 000,- dua ribu trilyun rupiah, uangku saja cuma dua ribu rupiah, luar biasa.
Kalau Rasululloh Nabi Muhammad SAW me nasihatkan ummatnya " Jangan di perbanyak urusan dunia dikhawatirkan tertinggal shalatnya sehingga jauh dari amalan akhirat"
Jikalau almarhum Mbah saya, Mbah Sahut Wirosudirjo, pensiunan PJKA Stasiun Tempeh Lumajang Jawa Timur tahun 1964, mengatakan, jangan banyak kamar nanti banyak biayanya, maksudnya kalau banyak kamarnya kalau membangun rumah maka biaya untuk perlengkapan kamar itu, dari tempat tidur, keset alas kaki ruang, lampu meja, almari pakaian, meja kecil dan satu kursi, alat hiburan, akan banyak jadinya.
Kalau kembali ke urusan negara yang paling dirasa adalah urusan wakil menteri, suatu urusan yang tidak perlu, hapuskan saja dan tidak ada diskusi untuk itu.
Kementerian cukup lima menteri, Menteri Dalam Negeri, Menteri Luar Negeri, Menteri Pertahanan Negara, Menteri Keuangan, Menteri Efisiensi dan Intensifikasi.
Untuk menteri sektoral seperti Perumahan, Pekerjaan Umum, Perdagangan, Pertanian, Kesehatan, dan seterusnya cukup sampai esselon satu.
Untuk Kementerian Efisiensi dan Intensifikasi berkaitan dengan upaya kedepan Bangsa Indonesia, Pride nya orang Indonesia, untuk meraih kemajuan, kecepatan, perencanaan, contoh kasus tunggal, Aceh - Denpasar Bali 8 Jam  Kereta api cepat Indonesia " Bayu Pitu " tujuh kecepatan angin.
Satu judul ini saja akan mengerahkan pemikiran yang luar biasa, dari penyiapan infrastruktur jalan kereta nya serta jembatan penghubungnya dari ujung akhir daratan Sumatra dan ujung awal daratan pulau Jawa dan menyebrang ke Bali dan menyusuri pantai selatan Bali dan berhenti didekat Tulangampiang Denpasar Bali sebagai stasiun akhir.          
Kecepatan pindah tempat Sumatera dan Jawa Bali akan menaikan posisi Indonesia di era capital captive semakin besar, mendekati nilai 46.7 % hingga 61%, sehingga investor berlomba - lomba melirik Indonesia  secara regional kebangsaan Indonesia Sabang Merauke.
Malaysia, Vietnam dan Thayland akan tertinggal, hanya dengan akal- akalan nakal yang selama ini dikembangkan oleh negara kecil di sekitar negara besar, dengan konsep behind bouderline. Untuk menerima hasil jarahan haram untuk di cuci dan di bersihkan, diberi sertifikasi halal langsung masuk lagi ke Indonesia.
07.20 Metromini 509 Kampung Rambutan ke Lebak Bulus berangkat perlahan-lahan meninggalkan terminal Kampung Rambutan, memasuki jalan tol Simatupang dan wus wus melaju cepat.
07.55 Memasuki terminal Lebak Bulus
Langsung berjalan kaki menuju masjid kompleks PU Pasar Jumat Lebak Bulus, melewati kompleks perumahan pegawai PU yang mulai banyak di jual dan dimiliki oleh bukan orang PU.
08.05 Memasuki Masjid Al-Salam Kompleks PU Pasar Jumat untuk shalat Dluha dan mengaji Al-Quran, udara pagi yang ramah menyapa dan shalat pun berlangsung khusyu, Fifi dan ibunya shalat dibelakang.
08.30 Tiba- tiba datang mendekat membisikan kalimat kalau dia lapar
08.32 Tutup Al-Quran dan mulai mencari sarapan untuk Fifi, masih didalam halaman masjid, disudut dinding pagar masjid yang berhubungan dengan jalan Simatupang terdapat warung yang belum siap masakan pagi itu, warung itu bersih dan cukup enak sebagai tempat makan sederhana, dipinggir jalan Simatupang yang ramai dan berdebu tetapi warung itu berada dibalik pagar tembok tebal sehingga debu jalanan tidak berimbas masuk.  
Lauk yang sudah dimasak pagi itu oleh istri penjual warung adalah, ayam goreng, ikan cuek goreng pedis dan tempe di orek pedis manis, saya ambil piring dan saya masukan ayam satu, ikan satu dan tempe orek tiga sendok saya tanya harganya cuma sebelasribu, tanpa nasi, sebab nasinya telah membawa dari rumah. 
Makan bertiga dengan lahap kerena perasaan yang tanang habis shalat, suasana bersih dan sejuk kerena masih pagi dan keteduhan oleh mendung yang melindungi.
09.00 Memasuki Carefure Lebak Bulus dengan perut yang sudah di isi, sehingga sepagi itu saat udara sejuk bercampur berpendingin udara ruangan dengan kesibukan wanita belia mempersiapkan barang yang akan dijualnya, umumnya makanan ringan, tidak sedikitpun perut meronta.
Sudut makanan tradisional sudah siap untuk sekedar sarapan, ada bubur semangkok sepuluh ribu rupiah tetapi tak tertarik sedikitpun.
Sudut yang mempromosikan bilik berappartmen terlihat jorok dengan kertas promosi berserakan, tanpa sales yang siap, seakan tidak membutuhkan pelanggan.
Naik ke lantai dua sambil memperhatikan pramusaji mempersiapkan kopi seduhan langsung mesin kopi berpenggiling halus suara, tertarik dengan seperangkat alat itu, tetapi dengan adanya kopi sanschetan kok rasanya alat itu sudah terlihat sangat kuno.
Penjaga pintu masuk lantai dua langsung dengan sopan menempelkan lekatan untuk menutup tas plastik yang dibawa dari rumah yang isinya botol air minum 1.5 liter.
Ambil keranjang dorong dan Fifi dengan gembiranya naik berdiri di ujung bawah depannya keranjang dorong, dan saya yang mendorong dari belakang perlahan- lahan.
Fifi yang di depan menikmati pergerakan lambat- lambat tanpa harus melangkah.
Tujuan utama sebenarnya hanya membuang waktu 60 menit untuk memasuki waktu perjanjian 10.30 untuk wawancara dengan perusahaan survey pemasaran produk Jepang di Indonesia, dan lokasi perjanjian juga tidak di sini tetapi di gedung seberang, bangunan Poin.  
Keranjang dorong itu diarahkan seperti Fifi sedang menikmati olah raga layang gantole, diarahkan perlahan- lahan ke gerai televisi layar lebar, LCD yang besar dimana yang nonton terasa memasuki dunia tiga dimensi, setelah itu keranjang di dorong menuju lorong susu dan Fifi membisik "pak ada orang memberi banyak- banyak susu kesukaannya", susu indomilk coklat.
Betul juga harganya sangat kecil di diskon besar- besaran, sehingga membeli enam boks susu dan tinggal sedikit, pembeli sebelumnya membeli hingga 20 boks berarti yang dijual cuma 30 boks sebab sekarang tersisa 4 boks.
Keranjang didorong lagi memasuki gerai ikan, ikan termasuk tinggi harganya sehingga di abaikan, memasuki gerai kue dan roti, ibunya anak- anak tertarik dengan hiasan donat yang mengkilat warna warni yang terlihat sangat menarik.
Tiba- tiba mata melihat roti Perancis batang panjang langsung istri teringat sewaktu ibadah haji 1992 di Madinah, sebab sering untuk urusan makan harus membeli roti panjang itu dan menyimpannya di gantung di dinding seperti pedang, dan para jemaah haji yang satu kloter pemberangkatan embarkasi Jayapura semua bertanya, apakah gerangan yang digantung, roti jawabku, bagaimana makannya, di celupkan di teh hangat, tapi paling enak dicelupkan di masakan pakistan yang disebut dal.
Kopi di beli juga malahan disini ibunya anak- anak sempat mikirkan apa yang hendak di masukan dalam tas jinjingan untuk dibagikan ke anak yatim dan dhuafa untuk bulan ini, akhirnya dibeli tiga bungkus, satu bungkus isinya 30 sanshet khusus untuk di rumah dan 2 bungkus isi 60 sanshet di bagikan untuk anak yatim dan dhuafa, lho anak yatim kok dikasi kopi, anak yatim kan ada ibunya. 
09.50 Kasir Carefure untuk proses pembayaran
10.00 Berjalan bergegas sigap dari Carefure Lebak Bulus menuju Poin Lebak Bulus, udara mendung dan ramainya kendaraan berkeluarga yang bergembira, tidak terlihat wajah sedih.
10.05 Memasuki POIN dengan aroma supermarket yang baru di buka, aroma yang tidak enak, cenderung membangkitkan mual, dan saya harus bertahan dengan udara begini, sangat tidak sehat, harus ada pengamatan kira- kira dengan udara begini menimbulkan penyakit apa pada seseorang apalagi telah bertahun- tahun berada dalam situasi demikian, mereka tersebut adalah para pekerja Mall, Satpam dan Sales Counter.  















10.10 Duduk rapi di restorant AW menunggu konsultan finansial itu datang sebab baru terima SMS jikalau mereka sedang mencari halaman parkir.
10.30 SMS terbaca jikalau mereka sudah di depan AW Restaurant.
Saya menoleh lho kemana gerangan.
Kemudian disudut mata saya terlihat seorang ibu dengan seorang anak dengan orang lelaki Jepang, saya tak berprasangka apa- apa, saya pikir mereka group kerja.
Perkenalan pun dilakukan ternyata lelaki Jepang itu tidak bisa berbahasa Indonesia secara lancar, sehingga si ibu muda si orang Bandung dan alumni Sastra Jepang Unpad itu menjelaskan dengan bahasa Jepang kepada lelaki Jepang.
Dia semakin terkejut sewaktu saya jelaskan perihal hubungan kerja Indonesia Jepang di bidang Infrastruktur ke PU an, perihal Kyoto, perihal Seribashi Hikone City Shiga Jepang dekat danau Biwa.
Perihal NILIM riset teknologi ke PU an pemerintah Jepang.
Ia berceritra banyak tentang latar belakang usaha riset pemasaran produk Jepang di Indonesia, bagi saya ngak ada masalah, masalah apabila riset tidak bisa dilakukan sebab berkaitan dengan tingkat kerahasiaan perusahaan yang orang lain ngak boleh tahu.  
Ia berceritra juga sejak ia mengumumkan di koran dalam bentuk iklan 3 baris, sudah mendaftar 152 person, mereka berdua yang melakukan evaluasi terhadap jawaban tes soal yang dikirim melalui E-Mail.
Banyak yang tidak tepat waktu pengiriman jawaban test, dan dari test yang masuk banyak yang tidak mengerti jawaban atas pertanyaan test, kesimpulan hanya bapak sendiri yang bisa menjawab dengan benar.
Untuk itu selamat untuk bergabung di perusahaan yang tak berkantor, sebab kantornya ada di dunia maya, tetapi pekerjaan survey market numpuk dari seribu lebih perusahaan di Jepang, bulan sibuk dari bulan Agustus hingga Maret dan sekarang termasuk bulan tidak sibuk.
Saat itu si anak lelaki yang berambut jabrik itu mendekati wanita sunda dan terdengar memanggil mama, sehingga saya ingin tahu siapa anak ini, ini anak saya kata wanita sunda itu, saya masih belum jernih berfikir, kok wajahnya ngak mirip ibunya, wanita itu pun tertawa, mirip ayahnya, lho berarti ayahnya orang Jepang juga, lha ini kan ayahnya, ouw, saya pikir dari tadi mereka adalah rekan kerja, ya rekan kerja juga ya keluarga juga.
Baru saya mengerti.
Akhirnya penutup dengan berfoto
dan saya ambil gambar melalui Hp.
Untuk selanjutnya kerja akan dikirimkan lewat E-Mail.
11.30 Saya istri dan Fifi meninggalkan Poin dengan membawa tiga tas carefure yang padat dan berat isinya boks susu dan kopi,    
Pulang naik Kopaja 20
11.45 Tiba di bengkel dan motor sudah selesai diperbaiki sejak kemaren.
13.00 Shalat Dzuhur di Masjid An-Nur Ciracas.
15.00 Masuk rumah.
 





Minggu, 26 Mei 2013
05.00 Berhari- hari keluar rumah sehingga segunung cucian baju, rencana ke pasar Cileungsi ditunda beberapa menit dahulu, kerjakan cucian.
06.00 Bermotor dengan istri menuju pasar Cileungsi, syukurnya motor kembali sehat.
Dalam kesempatan ini, istri belanja juga keperluan untuk santunan anak yatim, sehingga barang yang dibawa pulang agak banyak
10.00 Berjalan bersama istri untuk menghadiri perhelatan nikah orang kampung, tidak mengundang, hanya dari mulut.








Senen, 272013
07.30 Berangkat menuju Mangga Dua untuk Instal ulang computer.
08.00 Cileungsi, suasana pagi, kantor bank Muamalat belum ada yang buka. 
09.00 Bank Muamalat Cijantung, Yayasan Sudirman Jakarta Timur untuk Yatim Piatu NTT-TTS, baru memasuki kantor cabang itu, tiba - tiba saja padam aliran listrik, tidak beberapa lama tetapi saat hidup kembali, komputer tidak langsung on line.
Terasa lambat sekali perputaran bumi ini
09.25 Nomer antria 07 yang saya pegang dipanggil untuk memasuki teller dan pembayaran transfer pon berjalan lancar, keluar dari Bank Muamalat dan bermotor lagi melewati Mall Cujantung dan motor diparkir diujung jalan yang akan masuk ke pintu tol, motor dikunci dan tinggalkan untuk mencari busway dari halte Pasar Rebo.
09.29 Halte busway Pasar Rebo membeli tiket.
09.35 Menunggu agak lama tetapi datang juga busway dari arah terminal Kampung Rambutan dalam keadaan penuh, selama masih ada ruang ya maju terus ngak tahunya udah ditengah, kali ini istri ngak ikut.
10.01 Halte Kramatjati
10.15 Halte BKN untuk transfer bus way tujuan Ancol
10.32 Halte Cawang depan Masjid Abu Bakar Sidiq, ingat jikalau besok ada undangan nikahan seorang mualaf Chinna bulan lalu masuk Islam dan besok akan nikah
11.20 Halte Pademangan Ancol, turun untuk berjalan menuju Harco Mangga Dua.
Saat yang sama kereta api commuter Jakarta - Bekasi melintas dengan sirene yang meraung- raung.
11.30 Computer yang dibawa dari rumah langsung di tangani.
12.10 Shalat Dzhuhur di basement Harco MD
13.00 Install Windows 7 sudah selesai, setelah masalah administrasi lunas langsung pulang, sempat dapat informasi perihal memperbaiki hubungan komunikasi internet disarankan jangan memakai CDMA. udara diluar gedung Mangga Dua Harco masih mendung.
Berjalan ringan dan kendaraan cukup ramai melintas
13.15 Halte busway Mangga Dua.
13.20 Busway dari Mangga Dua sudah berangkat, sepi dan ngantuk luar biasa
17.30 Masuk rumah.




Selasa, 282013
03.00 Shalat Tahajud, betapa karuniah Allah SWT sangat besar, hanya kerena kebodohan   kita sehingga negara Republik Indonesia jalannya terseok- seok begini.
06.20 Dibawah fly over Cileungsi untuk meletakkan sepeda motor dengan memperhitungkan terlindung dari air hujan, kunci dan tinggalkan.
06.23 Menunggu angkot 56 Cileungsi - UKI Cawang.
Sepi dan penumpang udah banyak menunggu, nyebrang jalan untuk menjemput kedatangan angkot 56 yang datang dari Jakarta.
Lama juga menunggu.
06.45 Angkot 56 tujuan UKI.
penumpang sesak.
06.56 Kawasan Cikeas macetnya luar biasa.
07.05 Masuk jalan tol Cibubur - Uki
dan macet.
07.20 Masih di jalan tol ruas Cibubur - Uki, kaki kram akibat duduk lama bersempit- sempitan, terlihat kendaraan diarah belakang mengekor padat berjalan perlahan.
Dari balik jendela terlihat life style para wanita yang bermobil pribadi menghias wajahnya serapi mungkin, rekahan bibirnya dioles halus lipstik yang warnanya terlihat seperti merah jambu muda, kecendrungan bermain warna di area ragu- ragu mengingatkan bahwa kekinian itu tidak melahirkan keberanian, seperti semangat warna merah.
Kalau dipikir ya pantes aja Indonesia di era sekarang ini seperti hidup tidak matipun tidak.
Membayangkan kalau sekarang angka tahun itu 1945 dan Indonesia harus merdeka, mungkin jawabannya entar dulu aachhhhh, sonoan dulu gi merdeka, rakyat mu loe kasi makan apa.
Sehingga kalau kita memperhatikan Pembukaan Undang- Undang Dasar 1945, kata- kata yang tersusun rapi dan mensyiratkan Kekuasaan Allah SWT yang berada di peristiwa bersejarah Kemerdekaan Bangsa Indonesia ini.
   




Rabu, 29 Mei 2013
03.00 Bangun dengan semangat tinggi melawan keleemahan, jangan mau lemah badan, lemah otak dan lemah beraktifitas.
03.30 Shalat Tahajud, Yasin, Astari, Ibunya juga shalat tahajud.
Suatu bisikan kuat masuk perihal sekolahnya Astari yang baru tamat MAN Jonggol tahun ini, saya minta Astari dan Ibunya pagi ini ke Trans 7 tanyakan orang- orang disana dimana sekolah penyutradaraan film, ikuti saja hasil evaluasi bakat dan kecendrungan berfikirnya Astari, yaitu kecendrungan besar terhadap minat design grafis, saya tekankan penyutradaraan sebab disana ilmu utamanya, kandungan lebih intensive terhadap grafis adalah bentuk penonjolan semua produk film produksinya Astari nantinya adalah detil didalam mempertimbangkan design grafis. 
04.26 Shubuh masuk.
05.00 Persiapan berangkat tidak mau mengulang keterlambatan kemaren, dan
05.10 Berangkat, tapi saat mau buka portal jalan disamping rumah kok di gembok, biasanya tidak pernah, ya disinilah, marah dan bersiap untuk berjihad siapa yang menghalangi jalan mencari rezeki Allah SWT  di pagi hari ini.
Gembok juga portal sehingga portal akan tidak bisa dibuka, kemudian bermotor dengan memutar jalan, berangkat sendirian sebab ibunya akan memberikan pendampingan Astari untuk mencari sekolah penyutradaraan.
06.00 Tiba di Cileungsi, motor diletakan di bawah Flyover Cileungsi tanpa kunci pengaman. 
06.10 Menaiki angkot 56 yang tak berpenerangan sedikitpun, angkot sudah terdapat beberapa orang penumpang, kerena gembiranya saya mendapatkan angkot 56 sepagi ini saya berunjuk salam kedalam penumpang didalam angkot, tidak terdengar jawaban, sebab ini Indonesia.
Angkot banyak yang berparas orang bertakwa, tetapi salam yang saya ucapkan tidak mendapat respond, tuli kah mereka, tidak.
Berarti ada di surah Al- Baqaroh mereka tidak tuli tapi tak mendengar dan bermata tapi tak melihat, Oh Indonesia, kemana Majelis Ulamah Indonesia.
06.51 Turun di Cawang Uki dari angkot 56, tiba- tiba terasa mau buang air kecil, masuk ke kompleks Rumah Sakit UKI untuk mencari orinoar.
Saat keluar terasa jauh perjalanan mencari orinoar buang air kecil itu.
07.02 Naik busway di halte Cawang UKI, bus dalam keadaan padat penumpang.
07.05 Kepadatan lalu lintas di halte BNN. 
07.40 Busway berada diujung jalan Rasuna Sahid Kuningan Jakarta, saya tahu jikalau saya turun disini dari Busway dan belok kanan memasuki jalan Rasuna Sahid disana ada Obusdman Republik Indonesia, kepada BangsaKu Bangsa Indnesia, hari ini namaku Ir H Siswoyo Seputro dipanggil di Manokwari Papua Barat, jam 09.00 untuk mengikuti test OMBUSDMEN Perwakilan Papua Barat, hanya kerena ngak ada uang untuk beli tiket pesawat Jakarta - Manokwari
maka peluang untuk mendamaikan masyatakat Papua dengan Pemerintah RI  melalui lembaga OMBUDSMEN, hilang.
08.00 Halte Setiabudi depan gedung chass Building, turun da
08.04 Prudential Tower di kawasan Seriabudi lansung naik lantai 22.
Acara pelatihan Hari ke dua sudah mulai tepat jam 08.00 tadi pagi
Saat si nona Ita dari Jalatama Artha Berjangka menanyakan tugas pekerjaan rumah yang diberikan kemaren sore, saya belum mengerjakan kerena terbentur mau diisi apa kolom- kolom kosong yang diberikan kemaren sore, tetapi pagi ini langsung dijalaskan sebentar saja langsung mengerti dan soal 16 yang diberikan 8 sudah selesai dan 8 disuruh melanjutkan dirumah.
09.00 Session pembelanjara.  





Kamis, 30 Mei 2013
06.30 Saat angkot 121 memisahkan diri dari rambatan merayap di jalan tol, terasa menang, planning hari ini untuk merubah angkutan awal yang arah Cieungsi menuju Kampung Rambutan, berhasil. Terlihat mobil mobil masih merayap dengan khidmatnya dan perkiraan masih 35 menit lagi untuk mencapai Cawang UKI.
06.33 Turun dari angkot sebelum masuk tempat ngetemnya angkot 121 untuk mencari kerimbunan pepohonan guna buang air kecil, memang terasa berguna membawa botol air kecil untuk cebok. 
06.37 Loket tiket busway, ternyata harga tiket Rp 2 000 ,- penjualan sebelum jam tujuh pagi.
06.38 Masuk busway yang sudah menunggu dengan penumpang yang hanya 15 orang bus sudah berangkat, Alhamdulillah dapat tempat duduk, dibandingkan kemaren, pagi berdiri dan sore maghrib pulang juga berdiri.
Kemacetan menghadang juga
07.44 Halte busway Pancoran Barat, kepadatan lalu lintas masih melintang jalan.
07.56 Halte busway Semangi, turun untuk pindah jalur busway lintasan Blok M ke Kota dan turun di halte Setiabudi.
08.20 Salah lift di gedung Prudential, mengulang lagi dari bawah.
08.30 Sudah diruangan, langsung menyerahkan hasil pemetaan modal nasabah yang meletakan modalnya di segreget account terhadap transaksi berjalan.
08.40 Shalat Dluha di musholah lantai 22 gedung Prudential.
10.00 Diskusi terhadap ujian yang akan dilaksanakan siang ini.
11.30 Istirahat untuk makan siang, sebab saya melaksanakan puasa maka hanya jalan - jalan di permukaan tanah di pinggir jalan Thamrin sambil mencari kehangatan udara.
12.00 Naik ke lantai 22 untuk mengerjakan shalat Dzhuhur.
13.00 Ujian dilaksanakan, setiap peserta dijemput oleh satu petugas dan diantar ke ruangan kecil yang hanya ada satu meja, dan dua kursi, berhadapan, dan sayapun demikian dan langsung diberikan satu lembar kertas berisi 8 pertanyaan untuk dijawab secara benar.
13.30 Ujian selesai, akan dihubungi lewat telephon apabila masuk nominasi terpilih untuk memasuki tahap latihan pengerjaan tugas.
13.31 Petugas mengantar keluar untuk masuk lift dan turun kebawah sehingga tidak jumpa dengan peserta lain yang selama tiga hari telah sama- sama belajar ilmu membaca dan menganalisa dan struktur perdagangan berjangka yang diselenggarakan oleh PT Jalatama Artha Berjangka.
13.45 Busway menuju halte transit Semangi.
14.00 Busway dari Grogol ke Cawang Uki.
17.00 Shalat Ashar dirumah.
17.30 Dihubungi melalui telephone rumah bahwa saya harus datang lagi ke tempat pelatihan di PT Jalatama Artha Berjangka  untuk mengikuti tahap pelatihan menghitung, yang dipanggil hanya dua orang.
17.58 Buka puasa.
  




Jumat, 31 Mei 2013
Shalat Jumat di masjid raya Al- Huda di ujung jalan Celilitan yang mengarah ke Halim, masjid cukup besar tetapi halaman masjid di sewakan untuk parkir motor.
12.30 Hujan deras turun saat usai salam shalat Jumat
13.00 Halte awal pemberangkatan busway menuju Grogol terletak didalam Pusat Grosir Celilitan, penumpang sudah membludak menunggu kedatangan bus gandeng, sudah dipastikan sejak baru berangkat bus ini akan penuh sesak.
Untungnya saat didalam bus saya dan istri dapat tempat duduk.
13.40 Halte Semangi/Benhil untuk pindah jalur Busway Blok M - Kota
14.00 Tiba di Prudential Setiabudi, dan terlihat pak Syarif yang lolos ujian kemaren sore.
Meja pelatihan itu masih tersusun rapi hanya pak Syarif sendiri sedang mengerjakan soal pelatihan penghitungan saham.
Terbayang 5 wajah yang tidak dipanggil lagi hari ini, ada bapak Hafids yang sering bertanya, ada ibu Ami yang terlihat sudah sepuh tapi semangat dan sering tertinggal, ada anak muda laki- laki yang berdasi dan lucu, ada anak perempuan seusia Astari anakku yang baru lulus SMK nya, akhirnya semua ngak tahu kemana kaki mereka melangkah yang jelas sudah ngak ketemu lagi, bangunan mega Prudential Tower lantai 22 ini hanya seperti sepenggal terminal yang kita tidak bisa menjumpai lebih akrab sesama rekan latihan keuangan tiga hari.
15.00 Saya dan istri diterima diruang tertutup untuk mulai diberikan soal.
15.20 Shalat Ashar terlebih dahulu.
16.00 Mengingat waktu dan jauh nya rumah maka soal bisa dikerjakan dirumah yang penting jangan lewat jam 10.00 kirim balik lewat e-mail.
16.10 Meninggalkan Prudential Tower dan sudah di halte Setiabudi untuk menunggu busway yang sesak padat.
16.20 Halte Semangi menunggu lama, jalanan padat merambat.
Sudah 3 busway dibiarkan lewat kerena padatnya maka bus yang ke empat tidak di lewatkan, padat ya padat ya masuk saja.
17.00 Masih dikawasan Bank Mandiri Tower.
18.00 Halte BNN, disini turun untuk ganti bus.
19.00 Halte PGC turun.
Kelelahan luar biasa setelah berhimpit- himpitan di busway, sehat, Alhamdulillah, hanya Maghrib ngak sempat shalat, berarti sebentar mampir di masjid juga akan menggabungkan shalat Maghrib dengan Isya, Shubhanallah Allah yang meringankan.
19.10 Saat menyebrang di jembatan penyebrangan di depan PGC terlihat dari atas pedagang nasi Padang dengan panci bergulai berwarna coklat kemerahan kental, langsung saja setelah dibawah, istirahat di warung Padang pinggir jalan depan PGC, membeli sayuran ditambah telor dan kuah rendang satu piring RP 5 000,- sebab nasi membawa sendiri dari rumah, makannya sedap dan mewah dan murah.     
Ada martabak enak seharga Rp 10 000,- yang antri lumayan, ikut juga mengantri sambil mengenang kembali perempatan Cililitan ini sudah ramai semenjak tahun 1981 saat kesini pertama kali setelah selesai melakukan Munas Pertama FKPPI 1981, hanya saja saat itu jalanan kecil saja.
19.30 Shalat Maghrib dan Isya di masjid Raya Al-Huda, tadi siang shalat Jumat disini dan sekarang shalat Maghrib dan Isya, dimana penerangan masjid setelah shalat isya dipadamkan, gelap dan meremang, pantulan cahaya dari penerangan pinggir jalan masuk menelusup sunyi dan senyap. sangat- sangat dekat dengan Allah.
20.00 Mendorong motor sebab ban depan kempes lagi, Alhamdulillah tidak terlalu jauh.
20.10 Bermotor berdua dengan istri di ruas jalan Celilitan Besar untuk tembus ke jalan raya Bogor lama, bermotor terus malam semakin larut, tiba- tiba laju kendaraan tersendat sebab ada kecelakaan di depan, terlihat kecelakaan motor.
Tidak terasa sudah melewati flyover pasar Rebo.
21.00 Saat melintas dijalan Lapangan Tembak, 400 m sebelum pertigaan Arundina  dari arah Cibubur Pasar Tradisional,  tiba - tiba ngantuk yang bersangatan datang menyerang, motor di istirahatkan sebentar di Musholah pinggir jalan, tiba2 melihat ada bangku panjang, lebar 25 cm, dan disana tidur baring total, sementara istri tidur terduduk diatas penutup mesin air musholah.    
21.20 Badan kembali pulih, pedagang mie ayam yang melihat hanya tersenyum saja.
Hidupkan motor lagi mengarungi gelap menuju pulang.
22.00 Masuk rumah.
Anak- anak belum tidur, langsung saja martabak enak yang tebal penuh coklat seresnya itu yang dimakan, sebagai oleh- oleh di malam hari, setelah sikat gigi semua kembali sunyi sebab lampu penerangan dipadamkan dan semuanya tidur dengan naungan Illahi Robil Alamin.



Tiada ulasan: