selamat berjumpa semoga tidak marah-marah

Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu diri sendiri sedang mereka tidak sadar. (QS. 2:9)

In trying to deceive GOD and those who believe, they only deceive themselves without perceiving


Selasa, Disember 28, 2010

Minggu 19 Sept - Sabtu 25 Sept 2010

Minggu, 19 September 2010.

Setelah pulang dari pasar dengan istri secepatnya mandi dan shalat dlhuha setelah itu pergi ke tempat kematian sebab orang tua istri pak Dedeh belum di makamkan, berita yang masuk saudaranya yang dari Kalimantan, adik dari si mati dan putrinya akan datang pagi ini, pesawat sudah terbang dari tadi jam 07.00 pagi.

Sempat berbicara banyak dengan para pelayat lainnya sambil menanti pemberangkatan jenazah.

Jam 10.00 yang di tunggu sudah datang, di tandai dengan masuknya mobil taksi ke wilayah duka cita, kemudian pintu terkuak dan tangisan menghambur sejak dari pintu mobil taksi hingga memasuki rumah duka, jenazah mulai di erangkatkan menuju musholah, musholah di RT saya sendiri, yang kiblatnya sudah saya betulkan tetapi di tolak oleh warga RT.

Berjalan ke kuburan, dan setibanya di sana di lanjtkan dengan proses pemakaman, tiba- tiba dari sekian banyak wajah yang datang ke kuburan itu terlihat wajah istri, saya langsung mendekat ke istri dan saya memberi tanda kepadanya ayo pulang sama- sama.

Setibanya di tempat yang akan di bangun musholah saya mencoba melihat baowplang dan benang yang telah di pasang. Say perhatikan kemiringan ke arah kiblat kurang, kurang miring sejauh 15 derajat.

Akhirnya saya ke Sarjono untuk menjelaskan kemiringan kiblat tersebut, ternyata Sarjono telah berangkat ke lokasi bersama rombongan, saat rombongan saya jumpai mereka sedang makan siang di bawa keteduhan daun pepohonan, di samping lokasi musholah yang akan di bangun.

Saya serahkan gambar oreintasi arah kiblat terhadap lokasi dan saya persilahkan tukangnya untuk membetulkannya.



Senen, 20 September 2010.


Bangun jam 02.30, cukup waktu untuk mengerjakan jus sayur yang kelengkapan pagi ini sangat lengkap sebab kemaren pagi sempat ke pasar untuk mengisi kembali isi sayuran di kulkas.
Kemaren sore sudah terpikirkan cukup berat puasa kali ini sebab habis buka puasa kok perasaan ngak enak, tetapis etelah minum jus sayur pagi ini yang campurannya terdiri dari, Mengkudu, Tomat, Wortel, Terong Ungu, Nenas Buncis di blender di peras dan di minum, terasa kuat kembali semangat untuk berpuasa hari ini.

Persiapan anak- anak akan berangkat ke sekolah, Fifi akan menabung hari ini sebesar Rp 150 000,- ternyata ibunya terlambat ke sekolah.
Saat berangkat ke kantor fungsi rem depan terganggu, tak berfungsi sama sekali, untuk tidak mau bahaya, mencari bengkel dan dapat bengkel yang sudah buka pagi ini adalah bengkel di jalan Kesehatan, dekat Wilayah Simatupang, saya ingat tukang bengkel ini, sewaktu memasuki bulan puasa kemaren, puasa sudah dua hari, saya khusus memberi salam kepadanya untuk kegembiraan memasuki bulan puasa, saya turun dari motor dan memasuki bengkel nya dan ia menerima dengan dingin saja, dan pagi ini saya ada di bengkelnya saya tidak mengucapkan selamat lebaran kepadanya, saya langsung ke permasalahannya mengapa saya memasuki bengkel pagi ini, kerena rem depan mati, ia bilang mungkin karetnya yang hancur, dan betul juga sewaktu ia membuka karet rem cakram depan sudah hancur, minyaknya juga sudah habis.

Sedang asyiknya bekerja sambil berbicara banyak ia mencoba meminta maaf sehubungan dengan jatuh lebaran bulan ini, saya terima saja, mungkin ia merasa juga kakalu ia telah menyepelekan saya sewaktu saya memberi salamat berpuasa empat minggu yang lalu.

Tiba-tiba datang seorang muda berseragam militer dengan sepeda motornya yang ada gangguan, langsung dia pegang Hp, pikiran saya, berapa jumlah personal kesatuan militer yang meninggal di jalan raya, bukan meninggal di medan tempur, sebab saya perhatikan tentara di depan saya ini dari rumahnya ber sepeda motor.

Biaya service rem cakram depan dan penggantian kanvas rem Rp 40 000,-

Di kantor ada acara silaturahmy Halal Bi Halal, tetapi sewaktu Kapus memberi sambutan jikalau Kapus akan pensiun dan ia berceritra banyak tentang penyakit stroke, kalau sering memendam kejengkelan, akhirnya saya melihat diri sendiri sebab saya termasuk orang yang sangat di abaikan, di anggap tidak ada di kantor ini, apalagi semenjak lebaran tidak ada makan siang di kantor, mendadak saya melihat diri sendiri bahwa saya adalah orang sakit, saya merasa sakit, saya keluar dari acara pertemuan yang saya lihat sangat tidak bermanfaat, saya lari ke Masjid walau shalat Dzuhur saat itu tinggal ½ rakaat, saya masbuk shalat, dan berlanjut dengan lanjutan shalat Dzhuhur, dan setelah itu baca doa, setelah itu mengaji sebanyak- banyaknya dan surah yang terambil adalah surah Yusuf di baca hingga habis.

Hamba hanya minta tolong pada Mu ya Tuhannku, aku tidak sakit dan sehat, hanya merasa mubazir berada di lingkungan kantor sedemikian ini.
Saat kantor saya tinggalkan siang itu, ada sedikit rasa bahagia yang tersirat, lupa segala derita di kantor jikalau sibuk di jalan dengan mengatur kendaraan, dengan angkotnya yang menguasai jalan.



Selasa, 21 September 2010.

Lepet syawal telah selesai dan hasilnya kurang memuaskan.

Saat adzan maghrib tiba saat gembira sebab bisa menyelesaikan puasa sunah syawal selama enam hari dari hari Rabu tanggal 15 September, kemudian kamisnya istirahat dan jumat nya terus berpuasa hingga hari selasa ini hari.

Sewaktu melihat tayangan TVRI di sana ada iklan untuk menyampaikan salam lewat TVRI, dan di iklan itu tidak dicantumkan besarnya biaya yang di bebankan ke pelanggan apabila menghubungi nomer SMS 9338 tersebut, ternyata setelah saya menghubungi beberapa kali saya di kenai biaya Rp 9 000,- sadis juga, besok lain kali ngak mau akh, hitung- hitung membantu TVRI yang lagi bangkrut.

Sebelum tidur malam sempat menyapa teman – teman lama seperti Yadnya dan Adnyanegara di Denpasar dan Alit puja di Depok untuk tetap saling berhubungan walau hanya lewat SMS, untuk beberapa kali kirim sms ke Adnyanegara ngak ada jawaban, demikian juga ke alit puja ngak ada jawaban.





Rabu, 22 September 2010.

Hujan lebat saat saya bangkit dari tempat duduk di kantor, dan sewaktu saya keluar ternyata hujan mendadak juga redah, setelah itu berjalan ke masjid sebab saya melihat di depan saya ada seorang pemuda berjalan dengan seorang wanita berpayung, tetapi pemuda itu tidak berpayung, berarti hujan telah berhenti.

Berjalan di belakang mereka sambil ikut bergurau tentang hujan

Ahirnya berpisah sebab masjid yang di tuju sudah terlihat

Hujan menderas saat di dalam masjid, megimami shalat Dzhuhur.

Makan siang di meja kantor sebab tidak ada acara makan siang, dan makan siang ini adalah makan siang pertama yang saya bawa dari rumah, sebab tadi pagi setelah shalat shubuh sempat membuat lontong nasi bungkus plastik dengan lauknya sayur brongkos yang sudah dimasak dari rumah, sebetulnya saya harus berterima kasih banyak pada Tuhanku sebab makanan sederhana ini sangat membahagiakan, enak, enak sekali, tanpa biaya korupsi.

Saya selalu berusaha untuk jangan sampai kufur nikmat, nikmat yang paling kecil saja sudah membahagiakan, cukuplah.


Kamis, 23 September 2010.

Kekantor dengan penuh semangat, sebab jus sayur tadi pagi adalah campuran antara lain: tomat, terong ungu, mengkudu, buncis, nenas, wortel sedikit dau kumis kucing, efeknya secepatnya diminum dan langsung tidur setelah shalat shubuh untuk memberi kesempatan badan melarutkan semua nutrisi yang diminum sebanyak dua gelas itu, nyenyak walau 10 menit dan bangun jam 06.30 sudah berangkat dari rumah dan tiba di kantor jam 08.40.
Kemacetan kendaraan terjadi di sekolah international High Scope.

Setibanya di lapangan parkir motor saat stang motor di olah gerak untuk membalikan motor sebab akan keluar sebelum jam 12 siang nanti, agar keluarnya tinggal meluncur saja, meletuslah sayur brongkos yang di bungkus plastik yang rencananya akan di makan nanti siang, meletus di plastik lapisan dalam dan kuahnya membajiri plastik hitam sehingga setibanya di ruang saya buang kuahnya dan sisa kuahnya dan lontong yang terendam itu saya sisihkan untuk di makan nanti sekitar jam 11.00.


Jam 09.47, mengkonsumsi daun pegagan yang selama ini di cari- cari, jumpa daun sekecil itu ( lingkar daun 10 mm – 13 mm ) sewaktu ke ruangannya pak Jaja hari Kamis minggu lalu, lho sewaktu saya melihat ke bawah ada surga berhamburan, sayangnya tadi pagi sewaktu saya ambil satu genggam habis di bersihkan rupanya, terlihat banyak rumput yang bekas di potong, mungkin kemaren tukang kebun menyikatnya.

Tapi pegangan ini tidak bisa mati.

Kalau khasiatnya yang saya cari adalah bagaimana membantu mempertahankan kecerdasan otak di usia lewat 50 tahun ini.

Tidak beberapa lama, perut rasanya terbalik- balik, saya keracunan, beberapa kali buang air besar, buang air yang ke tiga saya cepat minta tolong ke pak Andy untuk membelikan norit, sambil menunggu datangnya norit, saya duduk di kursi di loby, barangkali perut memberontak lagi saya langsung ke belakang.

Lontong yang di bawa dari rumah langsung di makan dengan brongkosnya, mencegah jangan sampai kekurangan gizi, tidak beberapa lama Halim si OB kantor membawakan norit dan uang kembaliannya saya suru kembalikan saja ke Andy, langsung minum 9 tablet warna hitam dan buang air, istirahat lagi. Menunggu saat datangnya shalat dzhuhur.

Jam 12.00 shalat Dzhuhur kemudian, tengok ke perut ternyata perut dan pelepasan belakang sudah merapat, sesudah itu saat akan berangkat minum dahulu 3 butir, berani berangkat ke Kementerian Kelautan dan Perikanan di Gambir.

Jam 13.30 tiba di gambir, saat sebelum rapat di mulai sempatkan minum norit 3 butir.

Isi rapat sebenarnya adalah membahas kelambatan proyek yang baru terserap 0.9 % dari target 6 % minggu ini, alasan nya adalah, tenaga kerja belum semuanya kembali ke jakarta, kesulitan kendaraan yang membawa mereka ke jakarta.

Jam 15.30 rapat selesai, shalat Ashar di Kelautan, tempat shalat adalah tempat shalat sewaktu 5 tahun yang lalu pernah shalat di sini sewaktu menjadi Pengelolah Teknis bangunan belakang.

Isi bensin saat sepulangnya di depan sebelum Stasiun Cikini, melihat RSCM, teriring sudah lama ngak kesini, masuk kemacetan Salemba, masuk jalan Pramuka dan putar naik ke jalan layang menyebrang jalan dan meluncur terus.

Hujan melebat di depan Taman Mini Indonesia, pasang mantel hujan dan melaju membela lebatnya kehujanan.

Lewat depan kompleks rumahnya pak Bambang masih hujan juga, Shalat maghrib di rumah.



Jumat, 24 September 2010.

Pagi sudah berangkat, niatnya akan memenuhi undangan rapat lapangan lapangan di laboratorium hasil budidaya kelautan di Petamburan di bawah Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Setibanya di kantor, tanda tangan dahulu, kemudian minum air segelas besar dan berkendaraan lagi menuju ke Petamburan Slipi,

Ibu Yanti ( keturunan Chinna ) datang dan bertindak sebagai Pimpinan Pemborong yang menentukan strategis perusahaan di bantu dengan pak Herman.

Permasalahan :

Sisa waktu 23 hari lagi; progres laporan 40,2 % dari target 75 % sehingga terlambat 36,4 %, pekerjaan berhenti tanggal 16 Oktober 2010.

Shalat Jumat di masjid dekat kompleks kantor BRKP itu juga.

Kemudian di ajakn makan siang di rumah makan Padang di samping hotel Santika, makanan pesanan yang ngak bisa di habisi di bawa pulang saja yaitu rendang yang sepotong saya masukan plastik dan martabak.

Pindah rapat di UIN Ciputat, sudah di tunggu Syukurnya perjalanan dari Slipi Petamburan ke UIN Ciputat lancar rapat untuk menentukan rapat hari Selasa minggu depan.

Perjalanan pulang di bayangi hujan lebat. Di tengah perjalanan sekitar di Ciracas ternyata lampu depan mati, mulai mendekati bengkel yang ada di sepanjang jalan itu, dan rata- rata semuanya ngak bisa ngurus lapu tersebut.

Mendung masih tebal, ada bengkel yang yang sedikit baik mau mengerjakan lampu, ternyata bukan di bola lampu permasalahannya tetapi di kabel, di cari kabel mines nya dan menyala, sekarang menyala semua lampu muka belakang.

Keluar bengkel masih gelap, perkiraan maghrib sudah berlalu tetapi belum habis, gelap sudah melanda kota.

Sewaktu melintas di Cibubur pasar lama motor saya parkir di sisi jalan dan saya mulai berjalan menuju masjid Cibubur yang harus menyebrang jalan terlebih dahulu, shalat maghrib berjamaah dengan makmum dari Depok.

Motor berjalan lagi menuju rumah tetapi di tengah Jalan di Kranggan lampu padam lagi, sehingga untuk menjaga ke amanan lampu sign kanan di nyalakan sebab lampu besar mati.








Sabtu, 25 September 2010.

Istirahat sepenuhnya.

Siang hari menghadiri perkawinan anaknya pak Satriadi, jalanan berubah menjadi tempat pesta perkawinan dengan menghadirkan tenda dan panggung, rumah tetangga di pinjam untuk tempat latar perkawinan.

Duduk di deretan tiga dari depan saya, istri dan Fifi, saat makan siang, setelah memberi salam ke pengantin sambil menikmati panggung terbuka dengan penyayi yang lebar sekali pinggulnya, sehingga sewaktu ia menggoyangkan pinggulnya saya menjadi risih sendiri, saya lihat nasi nya Fifi sudah hampir habis, saya beritahukan ke istri saya mau pulang.

Lebih baik di rumah, istirahat tidur.

Tiada ulasan: