selamat berjumpa semoga tidak marah-marah

Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu diri sendiri sedang mereka tidak sadar. (QS. 2:9)

In trying to deceive GOD and those who believe, they only deceive themselves without perceiving


Selasa, Disember 28, 2010

Pengawasan di BRKP Slipi



Minggu, 31 Oktober 2010.

Senen, 1 November 2010.
Selasa, 2 November 2010.
Rabu, 3 November 2010

Kamis, 4 November 2010.

Pagi hari ini di awali dengan putusnya tali kopling sepeda motor, saat Fifi jam 06.12 itu akan berangkat ke sekolah, sehingga Fifi naik ojeg dan saya mendorong motor mencari bengkel.

Saat mendorong motor, teringat jikalau motor ini bisa di hidupkan mesinnya walau koplingnya putus dengan cara setiap memasukan kopling harus di kecilkan gasnya terlebih dahulu.

Akhirnya motor bisa di kendarai tanpa kopling, dan mencari bengkel di arah berangkat sehingga dapat bengkelnya di depan.

Di bengkel, tali kopling nyangkut, sampai pipa kopling di potong dua kali untuk mencari sangkutannya, dan di sambung lagi, mengingat susahnya perkara penggatian tali kopling ini sewaktu berangkat menuju kantor melihat masjid di parkiran truk pasir, disana motor di arahkan untuk secepatnya shalat dlhuha di masjid itu, masjid yang cukup sepi tetapi di kiri banyak rumah yang kelihatannya rumah yang di sewakan, sedangkan halaman depan masjid digunakan untuk penjualan pasir.

Menuju kantor, tetapi di tengah jalan berfikir ulang sebaiknya langsung aja ke BRKP Slipi

Berangkat ke BRKP Slipi dan di sana tiba jam 09.50.

Pak Opi tidak ada di kantor, Pak Muhano juga tidak ada, sehingga rapat saya pimpin sendiri.

Saya minta kopi panas mengingat saya sakit tenggorokan.




Rapat saya pimpin dengan laporan kekurangan dari target pelaksanaan pekerjaan sebesar 5 %, dari target 79 % hari ini.

Hal ini pun di sebabkan ada beda hari pembacaan, sebab hari rapat hari Kamis sedangkan laporan selalu hari Sabtu, sehingga kalau di hitung hari ini ya cukup lah.

Ada laporan jikalau satu orang tenaga kerja jatuh dari atap setinggi 13 meter. Dan selamat, bersyukurlah.

Setelah itu meninjau ke ruang luar untuk melihat pelaksanaanya, dan ternyata penyekat itu belum di kerjakan, terlihat pekerjaan sedikit terlambat.
Saat adzan Dzhuhur terdengar, shalat dahulu di lantai dua bersama pak Edi pelaksana site lapangan.

Makan siang dengan nasi boks dan lauk ayam dan rendang, ayam dan rendang saya sisihkan untuk di makan di kantor nanti malam.

Kemudian tanda tangan berita acara rapat hri ini dan laporan harian.

Kemudian berangkat menuju ke rapat berikutnya di Kementerian Kelautan dan Perikanan di Gambir, selepas pintu gerbang BRKP belok ke kiri menuju masjid dan mengikuti jalan kecil untuk keluar ke jalan besar dan menyebrang rel kereta api, kemudian masuk gang dan tembus di jalan Tanah Abang.

disini mulai kemacetan sedikit demi sedikit dan akhirnya tembus juga memasuki terowongan Tanah Abang dan tembus di seberanglangsung naik fly over dan di ujungnya belok kekanan balik arah unutk mencari di bawah jalan Fly Over tadi jalan menuju ke Stasiun Gambir, lewat di depannya Bank Indonesia, menyebrang melewati bunderan patung kereta Kuda Kresna dan Arjuna di Monas dan menyusuri lapangan Monas sampai di sasiun Gambir, luruus masuk ke Departemen Kelautan dan Perikanan.
Langsung naik ke lantai 7 ruangan yang diperbaiki untuk ruang kerjanya pak Menteri DKP, saat itu debu pemotongan marmer sangat pekat sehingga saya ngak tahan dan turun ke lantai enam.

Jam 14.45 acara rapat di mulai.



Saat rapat tiba tiba jam 14.56 Hp berteriak adzan ashar, rapat saya tinggalkan sebentar untuk shalat di lantai 2, dan setelah itu kembali lagi mengikuti rapat kemajuan pekerjaan yang saat itu pemborong melaporkan keterlambatan dari target keterlambatan 36 % dari 80 % rencana pencapaian pekerjaaan.

Kelihatan sama sekali pemborong tidak bisa mengambil keputusan, tetapi bagaimana juga ini kan anggaran APBN yang harus di pertanggung jawabkan, anda kalau tidak menyelesaikan pekerjaan ancaman nya adalah korupsi kataku sengit.

Diluar hujan sedemikian lebatnya dan kelihatan dari lantai tuju itu kemacetan lalu lintas di depan stasiun gambir sementara kereta api eksekutip dan bisnis yang berangkat dario stasiun gambir telah berjalan berkali- kali dan sekarang terlihat ada rangkaian kereta api yang di dorong memasuki stasiun untuk menjemput penumpang pemberangkatan yang jam 17.00

Saat pulang setelah rapat usai, saya putuskan tidak menuju kekiri akan tenggelam dalam kemacetan di tugu tani nantinya, saya ambil kekanan lewat depan stasiun Gambir dan belok kiri depan istana kepresidenan dan langsung Tanah Abang, langsung menyusuri jalan rel kereta api Pal Merah dan masuk jalan Sultan Mahmud Iskandar Muda dan masuk ke Pondok Indah dan jam 17.56 masuk kantor yang dari tadi pagi belum saya datangi.

Saat menaiki tangga ke lantai tiga, jumpa dengan Kasirin yang sedari tadi pagi mencari saya untuk mengklarifikasi keberangkatan ke Puncak.

Tidak beberapa lama kemudian Maghrib datang dan secepatnya shalat dan dilanjtkan dengan ngaji surah Al Imran 101 - 148.

Mulai masak nasi dengan rice cooker di kantor dan jam 19.00 makan malam sendirian dengan lauk ayam dan rendang yang disisihkan tadi siang.


saat makan terpikirkan jikalau nanti jam tiga lapar sarapannya makan apa lauknya sehingga malam ini yang di makan adalah ayamnya sedangkan rendangnya di siapkan makan pagi hari besok.

Kemudian langsung bekerja memperbaiki penulisan.

jam 24.00 pun datang, siap- siap tidur di kantor dengan menggelar karpet yang di letakan di musholah, batuk masih terus menyerang.







Jumat, 5 November 2010.

jam 03.30 terbangun dengan batuk mengiringi, shalat tahajud, setelah itu cuci beras dan masak nasi di rice coocer dan setelah Shalat Shubuh langsung makan nasi panas dengan lauk rendang yang telah panas juga di masak ulang dengan nasi.

setelah itu bekerja lagi.

mulai mandi jam 06.00 pagi dan setelah itu siap-siap shalat dlhuha. jam 07.00
Setelah shalat keluar dari kantor untuk mencari buah mengkudu yang jatuh di samping jalan menuju masjid, perjalanan di lanjutkan ke pasar untuk mencari tomat.

di kantor dua buah mengkudu itu di remas dan di buang bijinya dan diminum dan dimakan bersama 4 butir tomat, badan sudah sehat kembali dan jam 10.00 pekerjaan sudah bisa di print, dan jam 10.30 di kumpulkan.jam 11.30 berangkat Shalat jumat.

Sabtu, 6 November 2010.

Acara istirahat di rumah sebab batuk mulai menyerang tenggorokan.

Sejak pagi di ingatkan istri jikalau beras habis, saya membuat opsi kepada istri untuk menanyakan harga beras di warung pak Rohidin, ternyata kalau untuk bertanya saja istri malu terpaksa beli 2 liter seharha Rp 10 000,-
Ternyata harga sekarungnya Rp 345 000,- saya belum memutuskan untuk membeli sebab beras itu termasuk baik.
Kalau standard saya tidak perlu baik, yang penting layak makan dan harganya jangan tinggi – tinggi.

Jam 15.30 setelah shalat ashar berangkat ke Puskesmas dengan menahan batuk, Fifi mau jaga rumah, bermotor berdua dengan istri, jalan di sore hari, cuaca agak mendung, sebab dari tadi siang akan hujan tidak jadi- jadi, setibanya di Puskesmas pintu Puskesmas di tutup, ternyata alasannya dari suster adalah ada orang gila yang akan masuk, sampai pintu di tutup.

Saya masuk bersama istri di ruang puskesmas Cileungsi yang cukup luas.
Duduk sambil menunggu suster yang melayani dan diberi antibiotik dengan 5 obat lainnya, sesampai di rumah terngat prihal sesak nafas sewaktu sakit tahun lalu makan sekarang yang di minum hanya antibiotiknya saja.

Tiba di Pasar Cileungsi dan dapat beras seharga Rp 315 000,- se karung besarnya, sehingga ibunya berjalan kaki sementara saya pulang sore itu memasuki rumah dengan beras di goncengan sepeda motor.

Membagi beras dengan di bantu Fifi, separuhnya di masukan kedalam tong plastik penyimpan beras dan separuhnya di biarkan di karung untuk di kosumsi harian.

Maghrib pun datang.

Setelah isya dan minum obat langsung tidur lagi.

Tiada ulasan: