selamat berjumpa semoga tidak marah-marah

Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu diri sendiri sedang mereka tidak sadar. (QS. 2:9)

In trying to deceive GOD and those who believe, they only deceive themselves without perceiving


Selasa, Disember 28, 2010

Rapat Koordinasi Lanjutan di Puncak



Minggu, 7 November 2010.


Berangkat ke Puncak dalam rangka memenuhi undangan pembahasan Rapat Koordinasi Lanjutan serta program- program tahun anggaran 2011
Persiapan berangkat sekitar jam 05.00 pagi dengan merendam pakain dan langsung di cuci dan dilain hal cucian kemaren masih menumpuk sebab hujan masih datang, pengaruh obat batuk semalam membuat badan sedikit tidak stabil sehingga setelah shalat shubuh malahan tidur dahulu.

Berangkat ke puncak jam 08.00, yang ikut disini adalah Fifi dengan Ibunya, naik angkot dari desa Gandoang menuju terminal angkot di Cileungsi, dan setibanya di sana naik angkot tujuan Ciawi mengambil dua tempat duduk dan Fifi di pangku.

Angkot berjalan sebentar ngak tahunya istri bilang hendak buang air kecil dahulu, saya ingatkan ke sopir angkot untuk berhenti dahulu di depan masjid Kecamatan Cileungsi agar istri bisa membuang air kecil disana, angkotpun berhenti menanti sementara saya dan Fifi tetapi di angkot, bersama penumpang lainnya.

Setelah istri kembali naik angkot, angkot tujuan Ciawi itupun berjalan lagi dengan kecepatan sedikit tinggi. Saat memasuki jalan tol Jagorawi ada tikungan yang baru kali ini saya lewati, tikungan itu selalu di lihat kalau naik sepeda motor menuju jakarta, tetapi ngak pernah di lewati sebab ngak masuk jalan tol dengan mobil, sekarang naik angkot, tikungan itu mengarah masuk ke jalan tol Jagorawi dari Cileungsi, tikungan itu termasuk tajam.

Di jalan Tol Fifinya bernyanyi terus.

Setelah lama berjalan akhirnya angkot pun memasuki kota Ciawi, kota yang terjadi kerena pertemuan kendaraan yang menuju puncak dan Bandung, Bogor, Sukabumi dan Jakarta, cukup ramai, disini terlihat keterlambatan pemerintah daerah untuk mengatur keberadaan aktifitas manusia yang berjualan, dan tempat terbuka yang tertata seperti taman, apalagi udaranya cukup mendukung untuk di jadikan kota transit yang bertaman.

Naik angkot menuju hotel Grand Jaya milik pemerintah DKI Jakarta.

Sewaktu turun dari angkot, terlihat jalan mendaki secara terjal dan ibunya dan Fifi sudah menciut sebab harus berjalan kaki, akhirnya tok sampai juga di jalani pelan- pelan, tetapi setelah itu menurun sampai ke lobi hotel.

Lapor ke reservasi dan dapat kamar berdua dengan pak Slamet di nomer 9A.

Memasuki ruangan bertiga dengan Fifi dan Ibunya, setelah itu terdengar adzan Shalat Dzuhur, mengerjakan shalat dan setelah itu menuju ke ruang makan untuk makan siang dahulu.

Setelah makan siang Fifinya minta tidur dahulu di kamar sebentar, saya antar, setelah itu Fifinya mulai minta berenang di kolam renang.





Jam 4. Sore setelah shalat ashar Ibunya dan Fifi pulang ke Cileungsi. Fifinya ngak mau pulang ingin tidur dengan papanya, tetapi saya satu ruangan dengan pak Slamet, akhirnya ada tukang ojek mau mengantar ke depan dan Fifinya dan Ibunya naik ojek kedepan, menuju ke depan itu harus mendaki dahulu jalannya,, kemudian menurun sampai di jalan raya Jakarta Bandung.

Pertemuan sedang berlangsung hingga maghrib tiba untuk istirahat dan setelah makan malam kembali ke ruangan, sementara itu batuk saya semakin manjadi- jadi saja, padahal tadi berangkat dari rumah sudah berbekal kunyit, tetapi tak tembus khasiatnya.

Saat tidur malam jam 23.00 itu, batuk masih berkumandang, udara dingin membuat semakin batuk, tadi saat makan malam saya sempat pesan ke bagian pengatur makanan yang di hidangkan makan malam ini untuk menyisihkan seporsi nasi dengan aneka lauknya untuk makan sahur dan diantar kekamar nomer 22.



Senen, 8 November 2010.

Sekitar jam 03.00 pagi pintu di ketuk, saya baru sadar jikalau pak Slamet tidak tidur di bed di samping saya

dan pintu yang sengaja saya tidak kunci agar pak slamet jikalau masuk kamar tanpa mengetok pintu lagi, sampai pagi ini tetap ngak di kunci, saya buka pintu itu dan makanan hangat sudah masuk, saya sadar bahwa saya mau puasa sunah hari senen ini, hidangan hotel yang sedemikian lezatnya dan aneka ragam banyaknya sampai tidak dipakai beribadah kok kualat rasanya.


Mengikuti acara persidangan sambil berpuasa dan batuk ikut mengiringi.

Maghrib tiba, acara sidang sore itu belum selesai juga, sehingga saya keluar ruangan untuk mulai menyeruput kopi panas menikmati buka puasa yang sangat lezat.

Rapat belum selesai tetapi sudah di istirahatkan, dan saya tinggal ke ruangan untuk shalat maghrib.


Saat setelah makan malam dan mengerjakan shalat isya, diantar dengan sopirnya pak Kuat untuk pergi ke Rumah Sakit Umum Ciawi, sebab batuk ini terasa sedikit mengganggu, Rumah sakit yang mega, dan disini kartu Askes saya di layani dengan baik, lama saya harus menunggu di ruang emergency, berteman dengan seorang tua yang sakit cukup payah, dan di bed yang satu ada anak gadis berjilbab yang sakit entah sakitnya apa tetapi kelihatan orang tuanya mendampingi, sekarang dalam kesibukan akan memindahkan pasien gadis berjilbab itu menuju ruang perawatan dengan menggunakan kereta dorong.

Jalanan cukup sepi dan situasi malam itu di puncak masih diguyur hujan.



Selasa, 9 November 2010.

Acara pagi ini praktis acara sarapan saja di hotel, sebab acara nya sendiri telah di tutup tadi malam.

setelah sarapan langsung angkat tas untuk mencari angkutan umum untuk pulang, setibanya di rumah, ibunya banyak ceritra tentang tangisnya Fifi yang ingin ikut tidur di hotel bersama bapaknya.




Rabu, 10 November 2010.


Perjanjian dengan anak buah pemborong yang akan minta tanda tangan termin pertama, janji ketemu di pos polisi Cikeas, dan setibanya di sana ternyata mereka menunggunya di seberang perempatan, sehingga setelah di hubungi dengan Hp kembali ia terlihat badannya, saya suruh maju, kemudian kerena sering masuk ke bank Muamalat, pagi ini di ijinkan menandatangi berkas di ruang tunggu bank muamalat yang memang belum buka pagi ini.
Hal lain sehubungan dengan bank muamalat ini adalah memasukan rezeki ke rekening Yatim Piatu di Nusa Tenggara Timor Tengah Selatan.

Kemacetan pagi ini sudah terjaga sejak memasuki jalan Bogor – Jakarta lama. Di wilayah Cibubur pasar, setelah jalanan menurun, kemacetan ini cukup panjang dan masih berlangsung terus sampai di jalan Simatupang.



Kamis, 11 November 2010.

Jumat, 12 November 2010.
Sabtu, 13 November 2010.

Tiada ulasan: