selamat berjumpa semoga tidak marah-marah

Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu diri sendiri sedang mereka tidak sadar. (QS. 2:9)

In trying to deceive GOD and those who believe, they only deceive themselves without perceiving


Selasa, Disember 28, 2010

Minggu 22 Agust - Sabtu 28 Agust 2010

Minggu, 22 Agustus 2010.

Menuju pasar pagi ini, sebelum ke pasar, mengembalikan dahulu tempat kue cucur bu Nonon sambil memesan kue cucur untuk buka puasa di masjid Kecamatan Cileungsi sore hari ini.

Suasana pasar cukup rame dan harga- harga terlihat stabil.


Setalah shalat Dzhuhur.
Berjalan mencari orang yang miskin dan sabar dan layak di santuni zakat, bertiga dengan Fifi, Ibunya, berangkat setelah shalat Dzhuhur.

Panas cukup menyengat, motor di kendarai perlahan, setelah keliling Puri keluar menuju Mampir dan hamparan tanah yang di gali terlihat jelas, dahulu di sisi kanan jalan ada lapangan bola, sekarang lapangan bola itu lenyap sebab tanahnya di gali sedalam 20 meter dan mengikuti topografi sebelumnya sehingga jalan raya itu sangat tinggi letaknya.

Mampi ke kebunnya pak Budi doel yang di jaga dengan pak Yanto, pak Budi Doel sedang membangun bale- bale untuk tempat istirahat.

Keluar lewat Bojong dan di sini mendapat dua orang miskin, jalan lagi keluar menuju jalan raya Jonggol, di dekat jalan raya Jonggol dapat satu orang miskin dan menuu desa Gandoang, sebelum masuk ke rumah Puri Cileungsi sempatkan masuk ke sekolah madrasahnya Yasin dan Fifi sewaktu kelas satu SD dahulu, sekarang telah berubah, dan dapat orang miskin di sampingnya Domen.

Setelah shalat Ashar menuju masjid Kecamatan Cileungsi sebelumnya mengisi premium ke motor senilai Rp 10 000,- ke Masjid Cileungsi ini tujuannya memberikan zakat ke penjaga masjid kecamatan Cileungsi, dan makanan pembuka puasa.

Sore itu di masjid sudah ada beberapa orang berkumpul, dan meja hidangan kue sudah di letakan di depan pintu masuk masjid, sewaktu saya dekati ternyata kuenya sangat sederhana, ada agar- agar yang tinggal separuhnya, entah separuhnya ke mana, ada arem- arem isi nasi dengan oncom, ada kue bugis, dan sekarang saya menambah susunan kue dengan kue Cucur tradisional gula merah yang lebar bundar dan bergunung tengahnya, rasanya jangan di tanya.

Setelah itu menarik tangan si penjaga masjid dan perangkap pembersih masjid yang sore iini menerima bingkisan bukaan puasa bersama, setelah dekat istri langsung memberikan uang dari zakat keluarga.

Senen, 23 Agustus 2010.


Perasaan hari ini sangat tidak enak, ada sedikit kesedihan menyeruat, ada pula jalan keluar terhamparkan, jam 02.00 pagi sudah menghubungi pak Rudy kerena keinginan istri untuk segerah bergabung dengan kegiatan sosial perlindungan anak- anak yang di emban pak Rudy Parasdio.

Puasa, acara sahur hari ini makan sangat sederhana, akibat terlambat memanaskan kerik tempe makan saya akhirnya makan tidak dengan lauk, tapi saya harus menerima ini, sebab ada kemungkinan sesuatu saat harus mengalami seperti ini, saya hanya bisa memohon ke pada Allah semata atas pertolongannya.

Semua proses berjalan biasa dan akhirnya jam 06.00 pagi menjelang, semua berangkat sekolah, Astari terlebih dahulu di antar kemudian sewaktu bermotor balik untuk mengambil Fifi dengan Tyas, sempat menjumpai orang tua pulang dari pasar dengan kondisi kerja keras, kaki miring, cacat, peluh mengalir, habis kerja di pasar, berarti orang ini patut menerima zakat keluarga.

Setelah Fifi turun di depan SD Gandoang dan Tyas turun di depan SMA I Cileungsi, melaju sendirian ke kantor, tetapi dalam usaha membagi zakat pagi ini berkesempatan membagi zakat buat penjaga mesjid dan berfungsi juga sebagai pembersih masjid Al Muhajirin, saat shalat dlhuha di masjid tersebut, masjid ini sering ditulis dalam blog sebagai masjid kuning Cibubur.

Setelah anak muda penyapu pengepel masjid yang bersih itu menerima santunan zakat, motor berangkat lagi menuju masjid Jin sekitar 8 Km lagi ke arah Kelapa Dua Wetan, ternyata masjid yang sunyi itu di pagi hari ini bapak yang hendak di sasar akan diberikan sodaqoh zakat tersebut sedang bekerja mengecat di rumah ketua pengurus masjid.

Gagal penyantunan sodaqoh Zakat untuk masjid ini, sebaiknya datang saat shalat Dzhuhur, ia pasti pulang.

Menuju kantor lewat jalan Kemanten Ali tembus dekat pak Marsudi Kampung Rambutan, dimana – mana semua arah jalur lalu lintas di dera kemacetan pagi ini.
Masuk kantor jam 09.00





Selasa, 24 Agustus 2010.


Saat melewati tikungan seakan terdengar suara pak Abdullah Almarhum, pak Sis lihat lah anakku, langsung saya belokan motor menuju ke rumah pak Abdullah, dan saat memasuki gang menuju rumah pak Abdullah alm terlihat dua orang wanita di depan pintu gerbangnya, ternyata dua orang itu masih saudara denganpak Abdullah dan sudah biasa menjual kue buat hari raya keluarganya pak Abdullah.
Kemudian anaknya datang memberikan catatan kue apa saja yang di pesan, saat anak itu muncul hati ini ingin menangis sebab anak itu adalah anak nya pak Abdullah, sewaktu saya tidur di rumah pak Abdullah saat berurusan dengan RSCM mengantar Tyasnya transfusi darah, ya anak itu yang melihat dan menggelarkan kasur.

Saya merogoh ke tas mengambil selembar uang dan saya berikan kepadanya, sambil berucap sabarlah nak Allah menolong.

Akhirnya motor berjalan terus dan memasuki kawasan masjid Jin untuk menyerahkan sodaqoh kepada penjaga masjid dan penjual minyak wangi yang jualan di depan pintu masjid, sebab si penjual ini merangkap juga sebagai pe adzan waktunya shalat.





Rabu, 25 Agustus 2010.

Membayar tiket elektronik pesawat Lion Airline untuk Tyas yang berangkat tanggal 16 September 2010, membayar nya di ATM bank Mandiri Cileungsi, siang itu agak macet seperti biasanya di depan pasar menjadi pusat macetnya sebab banyak angkot yang keluar masuk ke pasar menghambat kecepatan laju kendaraan. Fifi dan ibunya ikut juga untuk meramaikan suasana, di Bank mandiri susah mencari e tiketnya, sehingga minta bantuan dari Satpam.

Urusan tiket sudah selesai dan sekarang pindah urusan ke kantor pos untuk menguangkan buat ibu dan lik Bambang. Dalam kesempatan ini membayar juga Okevision bulan September.

Saat pulang mampir di pasar Gandoang untuk membelikan sesuatu buat nenek dan kekek Jangkung di belakang rumah yang terlihat sakit- sakitan.

Sepulangnya memberikan bingkisan buat kakek dan nenek itu istri berceritra jikalau kakek jangkung sudah gemetaran badannya.




Kamis, 26 Agustus 2010.

Jam 01.30 terbangun untuk segerah memepersiapkan makan sahur, sangat sepi, tetapi di luar terdengar bunyi orang meronda malam, anak- anak masih tidur nyenyak, rasa lapar menyeruak, ada sisa kolak semalam, itu yang di hangati dan di makan, sehingga kadar gulanya sedikit naik, saat jam 02.00 langsung shalat tahajud.
Setelah itu ngaji sampai surat Al Maryam.
Jam 03.00 mulai mengerjakan jus sayuran, proses pem blenderan hingga pemerasan dan terminum sekitar 30 menit.

Tyas selama di sini terjamin minum jus sayurnya, walau ia tidak puasa.

Saat kekantor, dua kali keluar masuk kompleks Puri sebab keluar pertama mengantar Astari sampai jalan depan dan balik lagi mengambil Tyas dengan Fifi, langsung jalan kekantor, saat shalat dlhuha di masjid Al Mujahidin atau mesjid kuning Cibubur sudah menunjukan jam 07.30.

Perjalanan ke kantor lancar saja.




Jumat, 27 Agustus 2010.


Saat menyampaikan kue cucur ke Pak jaja, pak Jaja minta jumpa setelah shalat Jumat, shalat Jumat di masjid kompleks kantor, dan setelah shalat jumat sudah di SMS dengan pak Jajak untuk jumpa di ruang Widyaiswara Binamarga, dan kue cucur itu pun di serahkan.
Beli kompor gas hadiah dari pak Jaja.
Barang di Carefure, khususnya pangan ikan dan daging dan ayam, cukup mahal, sehingga berlari ke Giant supermarket.
Dapat ikan gepeng


Sabtu, 28 Agustus 2010.

Pak Lukman Meninggal

Tiada ulasan: