selamat berjumpa semoga tidak marah-marah

Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu diri sendiri sedang mereka tidak sadar. (QS. 2:9)

In trying to deceive GOD and those who believe, they only deceive themselves without perceiving


Khamis, November 28, 2013

Iedul Fitri ada masakan brongkos






Kamis, 1 Agustus 2013

05.05 Saat sehabis shalat Shubuh, badan merasa tidak sehat, belum sampai parah sih, sepertinya ada ngak beres di pencernaan, seperti merasa masuk angin, rasa nek minum susu SKM masih terasa, sedikit pusing, perlahan ambil posisi baring, baca shalawat Rosulloh hingga ngantuk mendatangi, masih berpakaian sholat lengkap, dan tak lama kemudian lelap dalam tidur.

06.35 Istri datang membangunkan sebab penerangan kok masih menyala terang, masih terdengar ucapan istri, lho kok berpakaian lengkap, tetapi saat sadar, terasa badan fit sekali, mencoba ingat dimana sumber virus yang menyebabkan saya tak berkutik tadi pagi, wah sprei nya anak- anak, sebab sehabis sahur tadi sempat berbaring di kasurnya anak- anak.
Langsung bangkit dengan semangat baru, lepas sprei tidur, sarung bantal, semua yang berhubungan dengan kasur, rendam dalam air, kemudian membangunkan anak- anak untuk diambil sprei dan selimut serta sarung bantalnya, rendam juga, dan tak lama kemudian mencuci sebagian, dan sebagian dilanjutkan istri.

07.10 Shalat Dlhuha.
07.30 Terjadi pelemahan lagi.
09.00 Berangkat bersama Istri untuk ngurusin uang pembelian pakaian Masa Orientasi Studi Astari di Makassar.
09.40 Bank Mandiri Cileungsi, wadow wadow yang antri didepan kasir dapat nomer 125
Putuskan pindah Bank.

10.55 Mampir di masjid Kecamatan untuk mengantar Takjilan buka puasa maghrib nanti, takjilan hari ini berupa kurma.  
11.30 Bank Mandiri Kranggan, dapat antrian ke 64 menuju kasir.
12.01 Shalat Dzhuhur di masjid Jamie At-Taqwa, Kranggan Wetan Kec Jatisempurna Bekasi, masjid ini adalah masjid terdekat dari Bank Mandiri Kranggan, tidak ada alasan menunda shalat untuk mempertahankan antrian.

12.19 Kembali lagi ke Bank Mandiri Kranggan nomer antrian masih 29 antrian lagi menuju kasir, luar biasa    
13.00 Antrian di depan masih 9 orang menuju kasir.
13.10 Masih 7 antrian dari kasir, umumnya orang mengambil uang dari pada memasukan uang.
Soal antrian yang membludak seperti hari ini, ada baiknya di depan pintu awal diberi tahu anda di antrian nomer sekian, sehingga kalau customer mau mencari alternatip bank mandiri yang lain masih memungkinkan.

13.20 Masih diurutan ke 4
Pemuda berwajah sangar diurutan ke tiga didepan saya tidak menyangka jikalau lebih dua jam dia mengantri menunggu giliran bertemu dengan kasir untuk menabung yang tidak seberapa banyak.
13.40 Baru dipanggil kasir.
14.00 Meninggalkan Bank Mandiri.
15.00 Masuk Rumah.

16.00 Tidak menyangka jikalau penghitungan dan aktifasi ke siap siagaan menjelang H-7 Iedul Fitri  tahun ini sudah mulai.
Dari laporan pandangan mata RRI Pro V Fm di Nagrek lancar
17.00 Dari Radio Al Shinta
Yang menonjol berita kehilangan, manusia hilang, kunci hilang, dan buku kir mobil hilang.
17.25 Radio Al Shinta,    



Jumat, 2 Agustus 2013

01.00 Membaca Al-Quran memasuki surah Al-Duchan mendekati akhir jus 25.
01.30 Shalat Lail
02.00 Meninggalkan masjid Al-Taqwa, penjaga masjid yang sengaja di bangunkan untuk mengetahui bahwa masjid akan menjadi sepi kembali sepeninggalannya anak- anak, istri dan saya.
Saat di halaman masjid sempat juga si penjaga masjid bertanya bagaimana menerbangkan orang berlima untuk pulang di tengah malam.

Fifi yang didera ngantuk naik terlebih dahulu dan ibunya, motor bergerak cepat mengantar Fifi hingga diujung gang Geboy.
Disini Fifi dan ibunya turun dan dianjurkan untuk menunggu, motor kembali ke masjid menjemput Tyas bersama Yasin.
 
17.25 Saat mengantar Takjilan di masjid Al-Taqwa, sewaktu memasuki ruas jalan raya Cileungsi- Gandoang, terlihat arus kendaraan roda dua yang cukup konstant mengalir dari arah Jakarta.
Sewaktu pulang akan menyebrang jalan, lho susahnya bukan main, baru menyadari sewaktu ada sepeda motor yang menepi untuk memperbaiki tali pengikat bawaannya, seperti mudik pikirku, oh ya, inilah mudik, pasukan mudik sudah keluar dari rumahnya, mudik jikalau lewat sini berarti mudik di Jawa Barat bagian Barat.

Membicarakan mudik sesaat hati ini trenyuh juga, Allah SWT tempat ku mengadu, cukuplah saya menerima apa adanya, lelah rasanya dunia ini, biarlah mengantar Takjilan di masjid bisa meningkatkan Takwa kepada Allah SWT.
Sore semakin menjelang, sudut gelap sisi desa sudah mulai meredup kehabisan sinarnya.
Motor tua tetap berjalan, meninggalkan jejak dari rumah ke pintu masjid dan balik kerumah.
Bergeraknya waktu dari detik ke detik berikutnya sepenuhnya milik dan sepengetahuan Allah SWT.
Ada rasa takut melintasinya, takut memasuki massa kemiskinan dalam usia pensiun.




Sabtu, 3 Agustus 2013

09.00 Saat bermotor dengan istri, sempat memperhatikan rombongan pemudik yang memilih berangkat pagi ini, bermotor, berboncengan dan barang bawaannya banyak.
Di pasar banyak yang dibeli, terutama bahan untuk brongkos, antara lain, kacang tolo membeli hingga dua kilo, manisa atau sebutan orang sini labu siam sampai 4 kilo, kacang panjang 2 kg, pisang 6 sisir, dan lainnya terdiri, telor, jamur kuping, tomat, pare.

Terutama sewaktu memperhatikan bahan untuk membuat brongkos yang sekarang ada adalah kacang tolo dan labu siam, labu siam sebegitu banyaknya akan dijadikan bahan brongkos, brongkos ini membutuhkan daging dan tulangan, dua poin ini yang belum hadir, entah saat lain.
Fifi saja yang paling semangat menghadapi lebaran tahun ini, dua hari yang lalu mencuci karpet, sampai saya putuskan cukup jangan dilanjutkan biarkan bapak yang mencuci sambil mencari waktu, akhinya dibilas malam dan ditiriskan dan kemaren pagi dijemur dan sore hari kemaren karpet bersih sudah dipakai lagi.
Pagi tadi sewaktu berangkat ke pasar juga di ingatkan, brongkos pak, brongkos.

17.00 Fifi ikut mengantarkan takjilan untuk dua masjid, biasanya ngak mau ikut, sekarang ikut, penutup hidung sudah dipasang dan motor pun bergerak.
Dijalanan Fifi melihat sendiri ramainya kendaraan motor untuk pulang mudik, Fifi tidak berkomentar terhadap pengendara motor yang mudik itu.
17.45 Masuk rumah.
17.47 Meramu buah mengkudu cukup banyak, tomat agak banyak,  daun sawi, wortel dan buncis banyak sekali, blender, peras, tiba-tiba terdengar adzan Maghrib, dua gelas langsung minum, yang dapat bagian satu gelas, beberapa saat kemudian kehidupan enak dirasa, hidung tidak berat lagi.
      
Minggu,  4 Agustus 2013
00.01 Masih itikaf di masjid Al- Taqwa Kampung Mekarsari, tetangga desa Gandoang, Cileungsi Bogor.
02.00 Pulang dari Itikaf, istri menggigil kedinginan, udara mendadak dingin.
Sementara pemantauan lalu lintas di jam begini masih terlihat bus Budiman bus antar propinsi melintas dengan beriringan sepeda motor dan mobil pribadi yang pulang mudik menghindari kemacetan.
Seperti diketahui ruas jalan Cileungsi bisa menuju Jonggol, Cianjur dan bertemu jalan raya utama Jakarta Bogor di kecamatan Ciranjang Cianjur, terus menuju Padalarang, Bandung, Tasikmalaya, Purwokerto, Joga, Surabaya, Banyuwangi.

Sejauh ini pemantauan mudik di harian Kompas jumlah pemudik yang meninggal sudah wafat 12 jiwa, Innalillahi Waina Illaihi Roziun, apapun alasannya. 
07.10 Shalat Dhluha
08.00 Bermotor sendirian menuju agen penjualan XL di Cileungsi untuk menghidupkan XL internetannya yang udah dibeli paket 5 gb.

09.00 Lelaki muda usia itu sedang menjaga warung makanan yang bukan warungnya, sebab pemuda itu agen penjual pulsa dan warung pulsanya dijaga dengan adik perempuannya, sedangkan sipemilik warung makanan terlihat sedang tidur.
Sementara itu apa yang terjadi dengan Hp saya, dengan pemuda itu, Hp Samsung saya di utak atik untuk terkoneksi internetannya. 
Akhirnya terhubungkan juga.

10.00 Di SPBU Cibubur, untuk menukarkan kartu diskon Giant Supermarket yang masa berlakunya terbatas hingga 7 Agustusan.
Kartu diskon bahan bakar itu hanya berlaku untuk bahan bakar jenis Pratamax, apa boleh buat, motor jelek ini di isi bahan bakar mobil canggih.
10.10 Saat mengendarai motor yang berbahan bakar Premix ini, motor jalannya kencang sekali. 
10.30 Pasar Cileungsi untuk membeli tahu, dan bumbu untuk masakan daging, dan telor.
11.00 Masuk rumah.
17.30 Saat yang kritis, bahan membuat jus sayur sudah tersedia banyak tetapi blenderannya kembali ngadat, terasa sekali ada pertolongan darurat dari Allah SWT,blenderan itu hidup, dan saat berbuka puasa Ibunya bisa minum jus sayur untuk melawan sakitnya.



Senen, 5 Agustus 2013

Gurauan Para Pensiunan

03.45 Setelah selesai shalat tahajud, mendengar panggilan dari pak Suparman guru bahwa dia ada sahur di musholah, saya bergerak keluar rumah malam itu untuk men datangin musholah,

Kalau mau Itikaf jangan di musholah tapi di masjid.

akhirnya dapat bagian rendang, rendang satu biji di bawa pulang, sampai dirumah di bagi tiga, anak- anak yang makan sahur dapat tambahan lauk 1/3 bagian rendang.
Sahurnya semakin bersemangat, rendang secuil juga rezeki sepengetahuan Allah SWT
06.00 Akhirnya tuntas cucian baju, sebelumnya dipikirkan mau dikerjakan malam, apa pagi sebelum sahur, apa setelah sahur, akhirnya terpilih sesudah shubuhan.

06.30 Kompas harian hari ini menulis sudah 72 jiwa melayang para pemudik yang meninggal belum sampai ke tujuannya.
Innalillahi Waina Ilaihi Rojiun, Saya atas nama Negara Republik Indonesia, mengucapkan Belasungkawa sedalam- dalamnya semoga Allah SWT mengampuni segalah dosanya, menerima segala amalannya, dan nyawa yang melayang hari ini memicu kami dengan segenap jajaran anak bangsa akan bekerja lebih baik untuk menghadirkan public service perjalanan mudik yang tidak membahayakan, murah dan nyaman.

07.30 Bermotor bersama Tyas ke BTPN Cileungsi, suasana jalan di Desa Mampir sepi, rupanya para karyawan pabrik sudah diliburkan sejak hari sabtu kemaren.

08.00 Saat memasuki Bank Tabungan Pensiunan Negara BTPN Cabang Cileungsi Tyas nya yang ikut bermotor ke bank itu, mengambil nomer antrian di angka 17.
Sepagi ini sudah dapat antrian diatas sepuluh sehingga saya tanyakan ke Satpam buka jam berapa tadi pagi, jam tuju jawabnya sambil menahan ngantuknya.
Nomer di depan kasir 08.
Tetapi hanya selang beberapa menit dibelakang, banyak para bapak pensiunan yang datang mengambil nomer, tidak sampai tiga puluh menit nomer terakhir yang diambil nasabah pensiunan sudah di nomer 35.


















08.35 Seakan serius tetapi tidak, bergurau dengan para pensiunan yang mulai lupa- lupa sedikit memorynya, yaitu dengan cara bapak pensiunan yang duduk di samping saya, di foto diam- diam.
Hasil foto tadi di sodorkan kepadanya, diperbesar ukuran nya, diiringi kalimat mencari, kemaren sewaktu saya jumpa dengan pak ini yang punya bapak itu, ini pak foto nya barangkali bapak kenal, Hp yang memuat gambar perbesaran wajah bapak itu dari samping saya sodorkan ke dekatnya, di terima, dan dia mengangguk- angguk, katanya, sepertinya saya kenal, sambil menunjukan raut muka yang berfikir mengingat- ingat wajah di gambar Hp itu.

Suasana nya jadi hening, tidak tahan dengan situasi demikian tetangga duduk bapak tadi menghardik bapak itu, lho fotonya sendiri kok ngak tahu, bapak ini, Menunjuk ke arah saya, memotret bapak diam- diam, kemudian hasilnya diperlihatkan, kok ngak kenal.

Bapak tadi tersenyum sambil berkata perlahan, apa betul itu wajah saya, sambil perlahan- lahan dibukanya kartu anggota pensiun dan diperlihatkan kepada saya, fotonya dengan kumis yang lebat ( dahulu sebelum pensiun, sekarang sudah habis tercukur halus ), ini baru foto saya, beberapa pensiunan yang menunggu juga ikut melihat dan tertawa pun tak di tahan lagi, ramai jadinya.
Wajah yang sekarang berkeriput ketuaan tak di akuinya, wajah yang masih nempel di memory nya adalah wajah sebelum pensiun.

Saat menyebut kemana kumisnya yang lebat itu, di menunjukan sesuatu ke arah bawah, turun ke bawah katanya.       

09.00 Bank Mandiri Cileungsi, Bank ini tutup, hanya kegiatan ATM nya saja yang buka, Tyas sedang berurusan dengan ATM untuk membayar uang perkuliahannya.
09.15 Bermotor menuju Lottemart Fatmawati Jakarta Selatan.
Lalu lintas yang cenderung sepi di kota Jakarta malahan membuat perasaan tidak enak, seperti menghadapi perubahan dari bahagia menjadi bencana.
10.25 Lottemart Fatmawati.
10.50 Bagian penjualan daging, telihat daging sapi yang dijual dengan harga 66500 masih mengandung banyak lemak, sehingga tidak di beli.
Tetapi ayam yang 21900 langsung dibeli sebanyak lima sebab diperhitungkan ngak usah hari raya, sahur nanti malam juga ngak ada lauknya.
11.00 Di kounter kontainer yang 52 liter dijual 49900 dari harga normal 74500, beli satu.
11.18 Di depan Kasir Lottemart Fatmawati.
11.30 SPBU di ruas jalan Simatupang, isi bensin.
12.15 Shalat Dzhuhur di musholah depan Cijantung Mall di sisi jalan Jakarta-Bogor
13.00 Pasar Cileungsi untuk membeli pesanan istri kalau daging ayam sudah di dapat, yaitu membeli bumbu opor ayam, membeli bumbu basah, membeli santan kemasan dan parutan tiga butir kelapa.
14.00 Masuk rumah



Selasa, 6 Agustus 2013


00.01 Masih Itikaf di masjid Al-Taqwa, Mekarsari, tetangga dekat desa Gandoang, Cileungsi Bogor.
00.10 Memasuki jus 30 Al-Quran bacaan suci.
Semakin terasa sedih sebab harus berpisah dengan Ramadhan, berpisah dengan kesibukan mengirim takjil buka puasa ke masjid.

01.00 Tiba- tiba gangguan datang ingin buang air kecil padahal Al-Quran mau dihatamkan tinggal beberapa lembar lagi.
Berwudlhu setelah ke toilet, setelah itu masuk lagi dalam bacaan suci Ayat- ayat suci Allah SWT, suara sudah sangat sarau, serak dan batuk, dan

01.12 Bacaan Suci Al-Quran 30 Juz telah selesai di baca, langsung sujud dan berdoa, doa yang susah mendapatkan waktunya, situasinya, keadaannya, dan tempatnya, doa yang harus ditempuh dengan perjuangan dahulu baru berdoa, doa bukan asal doa, doa yang tidak berhubungan dengan waktu dan situasi, doa semau- maunya, tidak begitu doa itu.     
Sebab saya menghendaki doa yang terkabulkan, doa yang diterima, doa yang mensejahterakan baik diri sendiri, anak, istri, ibu dan ibu mertua, negara dan ke ilmuan dan ke jujuran profesional yang di sandang, doa yang menjadikan negara Republik Indonesia memegang kendali atas perjuangan Dunia untuk mencari keseimbangan baru membeban manusia diatas 8 milyard, tanpa satu peluru melukai hati rakyat
Doa yang menggetarkan langit dan para Ruh dan para Malaikat yang ikut mendoakan agar tetap berjalan diatas perintah Rosululloh Nabi Mulia Muhammad SAW.
Doa yang mengutamakan Keindahan, Keberkahan, Ke besaran Allah SWT.
Amien.
ALLAHUAKBAR.

01.30 Meninggalkan Masjid
Sebab motor hanya satu, ibunya dan Fifi diantar dahulu sampai di ujung gang, dan balik lagi mengambil Tyas dan Yasin, dan nyambung lagi sampai masuk dalam rumah.

16.50 Mengantar takjilan buka puasa pada masjid yang semalam digunakan mencari Lailatul Qadar.
Setibanya di masjid sempat menyampaikan ucapan terima kasih sebab diijinkan untuk beritikaf satu keluarga di malam ganjil di sepuluh hari terakhir.
21.30 Berkali - kali minum teh panas untuk menutup rasa haus yang masih dirasakan.
   



Rabu, 7 Agustus 2013

Geram kemarahan, 212 jiwa anak bangsa meninggal

02.30 Terbangun untuk memasuki hari puasa terakhir, Fifi males makan sahur, bangun tapi menangis dan minta tidur lagi.
08.00 Mencuci motor, perlahan- lahan menghanyutkan semua debu jalanan yang nempel.
09.00 Ketupat pertama mulai dimasak.
10.30 Ketupat kedua mulai dimasak

Memasuki Iedul Fitri dengan kesederhanaan.

12.30 Bermotor bersama Fifi dan Tyas, Fifi minta hari raya harus ada minuman Jelly drink, siang- siang kepasar membeli minuman anak- anak Jelly drink, bumbu brongkos, tahu untuk brongkos, kerupuk kelengkapan brongkos.
Pasar agak redup suasananya, bagaikan nenek yang berkemas hendak pulang, sebab besok akan hari raya Iedul Fitri.
 
14.00 Masuk rumah, dengan kesan sepi sekali kota ini.
14.10 langsung mengerjakan tahu untuk dipotong 1/16 pertahu, goreng kering, tenggelamkan di panci besar mendidih kacang tolo dengan kuah daging, dan bumbu di oseng panas sampai matang dan di tuangkan juga ke panci besar, setelah itu potongan labu siam di masukan dan tutup dan di didihkan lagi.
Proses ini cukup lama, sambil melewati waktu demi waktu lantunkan shalawat rasululloh.

17.30 Beberapa saat lagi Ramadhan akan berakhir dan Insya Allah jumpa Ramadhan tahun depan, dengan tetap menjaga kesehatan tubuh sebab bulan September bulan depan harus mengucurkan darah lagi dengan judul donor darah ke 52 kalinya.
Menjadi orang yang aktif donor darah harus tidak boleh sakit, segala tindakan di orientasikan menjaga kesehatan.

18.00 Buka puasa sederhana saja dengan kurma.
18.30 Saat mengikuti sidang Isbath satu syawal tahun ini, ada sedikit terkejut, terbaca di tulisan TV-ONE jikalau mudik lebaran sudah mengantarkan nyawa 212 jiwa melayang, INNALILLAHI WAINA ILLAIHI ROJIUN, keterlaluan negara ini, terlalu tidak perdulinya itu lho, apa menunggu adzab Allah SWT untuk menghukum pemimpin- pemimpin yang menutup hati dan pikirannya.

Duaratus dua belas orang itu apa ngak banyak, bukan perang lho, bukan bencana alam juga, tidak ada tornado yang nomplok di sepanjang pulau Jawa.
Tidak ada artinya kerja haha hehe hoho, kelihatan sok begitunya, sidak dengan helikopter tetapi korban masih diatas 212 jiwa, gimana sih cara berfikirnya, seperti orang yang suka puas diri, saya sudah kerja pak, saya sudah kerja pak, tetapi bukti suatu kerja dengan angka 212 meninggal adalah bukti kerja tak bermakna.

Bisa lah disebut autis dikalangan orang- orang yang menduduki tanggung jawab menjaga negara ini untuk tetap eksis, angka 212 sudah terjadi langsung saja putuskan strategi militer.
Nanti acara menuju balik ke Jakarta jangan terbentuk korban 300 jiwa lagi, semua jalanan ditutup, serius.
Sepeda motor naik kereta atau kapal laut. semua kerja keras untuk tidak terjadi korban 300 jiwa lagi.

            




Kamis, 8 Agustus 2013

00.01 Takbiran di Musholah dekat rumah.
01.00 Masih takbiran membesarkan Asmah Allah SWT.
02.00 Takbir dan tahmid di lafadkan terus.
02.50 Shalat Al-Lail.

03.00 Pulang, di rumah istri sudah bangun, kopi capuchino tinggal satu sanshet, jerang air panas dan gelas kering, buatkan kopi untuk istri, kemudian ngantuk datang. 
06.00 Masjid Jamie Baiturrahmah Desa Gaok Gandoang, nuasa perdesaan, dengan aroma parfum 1970 an  "Snowh " penampilan sederhana dengan kekhusyuaan takbir melantun halus, pengeras suara yang parau cenderung pecah suaranya.
























Dominasi warna beragam, putih dan kream dan diikuti warna coklat dan biru dan hitam.
Suara takbir masih mengalun syahdu menyadarkan bahwa manusia tak sanggup sebagai pemimpin di negeri ciptaan Allah SWT tanpa Al-Quran menjadi pegangan nya.

Terlalu banyak rekayasa pemikiran sekuler yang mendudukan agama di pintu mihrab dan non agama di pintu formalitas dan hasil akhirnya hanya gagal dan ummat yang peminum dan bunuh diri.
Minum itu untuk mencari happy mu dan bunuh dirilah situ kerena itu nyawamu, tidak begitu Islam yang datang, ini bumi nya Allah SWT, bukan bumi mu, jangan merasa berkuasa atasnya, kamu akan gagal saja di dunia ini, Allah SWT menghendaki ke saksianmu bahwa Allah adalah Tuhan Mu dan Nabi Muhammad SAW adalah Nabi mu.   

09.00 Berdatangan orang untuk bersilaturahmi.































11.00 Memenuhi imbauan seorang nenek yang datang ke rumah, untuk saya dan istri agar mau berkunjung kerumahnya, akhir siang ini menyempatkan waktu datang kerumahnya sambil membeli pulsa.
Ia seorang ibu, pensiunan guru, ber kakak empat, bercucu delapan, dan siang ini banyak di datangi dengan banyak cucunya.
Saya datang menghormati usianya yang memasuki pensiun dan pernah jumpa di BTPN Cileungsi sebagai sama- sama pensiun.
Pulsa didapat setelah mencari lebih dari 3 tempat penjual pulsa.
Siang ini cukup panas.

21.30 Terlihat ada mobil memasuki jalur jalan panjang kompleks perumahan.
Betul juga mobilnya Erik.
Saat mobil itu berhenti terlihat seseorang unjuk salam, saat saya mengenali Erik, saya lupa, sebab enam bulan tidak jumpa, aktif di SMS aja.
Erik membawa istri dan dua anaknya yang masih bayi, satu bayi orok dan satu bayi besar.
Istri menggendong bayi itu sementara orang tuanya mulai mengudap brongkos panas dan irisan ketupat.
Si bayi besar tersadar, ia menangis, tangisan bayi yang dirasa lucu.
Kesibukan berikutnya adalah memasukan brongkos panas dalam plastik sebanyak dua kantong dan dibawakan ke Erik saat ia mohon diri.       
22.00 Tamu di malam hari di Iedul Fitri hari pertama, Erik , pulang dari rumah.






Jumat, 9 Agustus 2013

05.30 Lari- lari bersama istri setelah sekian lama tidak berlari.
18.30 Saat membuka harian Republika Online, korban jiwa selama mudik sudah 276 jiwa melayang, Innalillahi Waina Ilaihi Rojiun, akupun seperti bego juga jadinya melihat kematian yang sentrul- sentrul di depan mata, tanpa bisa berbuat banyak.

Ya Allah SWT tolonglah mereka, hentikan mati sia- sia ini Ya Allah SWT, hukumlah orang di belakang kematian besar ini Ya Allah SWT.


Sabtu, 10 Agustus 2013

05.30 Lari pagi sendirian saja sebab ibunya lagi demam, demam semenjak lari kemaren pagi.
14.00 Berangkat bermotor bertiga, saya, Fifi dan Yasin, ibunya kurang enak badan, dan Tyas menemani ibunya, bermotor untuk silaturahmi hari raya Iedul Fitri ke rumahnya bapak Iskandar Kamil, Mayjend, purnawirawan.
Rumahnya di Kompleks MABAD - AD Rawabelong  Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

15.19 Saat sore sudah menjelang, membelokan motor ke arah kanan jalan, jalan yang menghubungkan kelurahan Kramatjati dengan kampung Makkasar, sebab disana diujung jalan nya ada Masjid.
15.20 Adzan Ashar terdengar dan sudah berwudhlu, Yasin dan Fifi juga sudah berwudlhu. 
15.22 Ashar

15.27 Bermotor di ruas jalan Kramatjati, Celilitan dan Cawang.
16.00 Jembatan Semangi, DPR-RI, Slipi.
16.15 Rawabelong, masuk, kompleks Perwira MABAD.
16.20 Hanya ibu Iskandar yang menerima sebab bapak Iskandarnya baru saja masuk istirahat tidur, sebab dari pagi tamu ngak habis- habisnya.

17.30 Beberapa menit sebelum maghrib tiba, bapak Iskandar mantan Hakim Agung itu terbangun, lho ada tamu dari jauh ya, serunya perlahan.
18.00 Shalat Maghrib di musholah depan rumah pak Is.
18.30 Meninggalkan kediaman bapak Iskandar
19.05 Saat adzan Isya berkumandang, sudah berada di Kramatjati dan langsung saja masuk ke Masjid yang shalat Ashar tadi dilakukan juga di masjid yang sama.

20.00 Masuk rumah.
  

Minggu, 11 Agustus 2013

05.00 Silaturahmi kemana hari ini, berkaitan Iedul Fitri, sejak pagi mulai menghubungi banyak orang untuk terutama para pensiunan kementerian pekerjaan umum, dan semua menjawab tidak bisa menerima kunjungan, ada yang akan menuju rumah calon besan, ada yang masih mudik di Bandung, ada yang tidak bisa menerima kerena dirinya akan keliling mengantar istrinya kerumah saudara- saudaranya, ya sudahlah.

08.00 Berangkat bertiga, saya, Yasin dan Fifi melakukan kunjungan silaturahmi Iedul Fitri ke Larangan selatan - Ciledug
09.00 Cijantung jalan kesehatan dengan sisa- sisa pasar kagetnya yang masih mempersempit jalan raya.  
10.00 Carefure Lebak Bulus, lalu linyas lancar.
10.30 Pesanggrahan kecamatan Petukangan, setelah itu bertemu jalan utama Ciledug- Kebayoran.
Lalu lintas sangat kacau, ada yang aneh melihat prilaku masyarakat Petukangan hingga Ciledug.
Dari yang bermotor hingga bermobil, rata- rata kepala angin, aneh, sebab mereka kan bagian dari masyarakat ibu kota Negara.
Tapi sangat- sangatlah tidak kelihatan ke utamaannya.
Suatu pertanda beberapa bulan lagi ada orang yang di door di daerah ini, suatu akumulasi ketidak harmoni an, dan beredarnya senjata api tanpa ijin, tetapi semoga tidak terjadi, tidak ingin melihat Indonesia terpuruk dalam kelaliman.
Saya yang biasa bermotor di berbagai tempat, sementara ini menyimpulkan perempatan Cileungsi adalah suatu wilayah yang hukum di abaikan, ngak tahunya kawasan Petukangan hingga Ciledug lebih- lebih an in lawloose.
Sangat tidak masuk akal, keanekaan sosial   kehidupan di Petukangan hingga Ciledug tidak melahirkan ke arifan budaya, budaya tidak semata betawi saja, apa sajalah yang penting bisa meletakan nilai luhur menjadi terhormat, tetapi jangan terkecoh dengan syirik.
Tidak ada yang berpendapat, bahwa budaya betawi lebih luhur dari jawatengah, dan sebaliknya.
Kurang sentuhan budaya sajalah yang menjadikan masyarakat Petukangan - Ciledug gampang beringas.  

11.00 Tiba di rumah Ibu Nur dengan Pak Lili suaminya, ibu Nur yang pensiunan Kementerian Pekerjaan Umum tidak kelihatan sebagai seorang pensiunan, sebab cukup makmur, dan pak Lilinya masih menghasilkan pendapatan, dan berita gembiranya bulan September besok berangkat Ibadah Haji ke Mekkah, Alhamdulillah.
Berita duka nya, kakak wanita pak Lili meninggal tiga jam sebelum shalat Iedul    

12.01 Saat Adzhan terdengar, semua manusia yang ada di rumah itu mempersiapkan diri untuk shalat berjamaah, ruang keluarga di sulap menjadi musholah besar, dan 8 orang pun shalat Dzhuhur berjamaah, dalam usaha menjaga mentalitas keluarga bu Nur dan pak Lili.
12.10 Bersilaturahmi ke keluarga pak Sigit, pak Lilik ikut mengantarkan.
Saat pak Sigit muncul, terkejut tak bisa dihindari sebab tubuhnya pak Sigit sangat- sangat kurus sekali, ada penyakit, tetapi ngak diberitahu.

13.00 Meninggalkan kompleks Ciledug dan bermotor ke Cipulir, kediaman Erik. 
14.00 Anak kecil perempuan gemuk itu sudah menunggu di depan pintu rumahnya, dan selalu berteriak dengan keras.
Disebabkan istrinya Erik adalah seorang dokter, dalam kesempatan bersilaturahmi ini Fifi di periksa batuknya.
18.00 Masuk rumah saat adzan maghrib berkumamdang.


Senen, 12 Agustus 2013

05.45 Berangkat dari rumah sendirian, istri yang mau ikut masih merasa tidak enak badan.
Saat mengisi bahan bakar di SPBU Mekarsari Cileungsi, sepertiga nya di isi Pertamax dan sisanya premium biasa untuk memacu motor.
Betul juga motor berjalan kencang di kesunyian pagi hari ini.
Udara dingin mendera, pemotor pagi ini terbanyak adalah para militer.
Lalu lintas sepanjang Cileungsi hingga Cibubur lancar saja, yang paling menghawatirkan adalah para pemobil yang  berjalan perlahan sehingga susah di antisipasinya.

06.30 Cijantung
06.45 Kemang
06.50 Antasari      
07.00 Tiba di Kementerian Pekerjaan Umum Pusat.
07.15 Terjebak di loby lift bangunan utama sementara rasa kepingin buang air kecil sedemikian kuatnya, sekarang berada di lantai dua, turun dengan tangga menuju lantai bawah, untuk ketemu seseorang untuk bisa di tanya dimana toilet.

07.30 Berdiri dalam barisan untuk silaturahmi di Kementerian Pekerjaan Umum Pusat, antrian yang memanjang berdiri dengan kesabarannya.
Sekian banyak orang yang dilihat dan tidak dikenal, berarti radius kenal seseorang sudah berkurang banyak, melintasi kehidupan dengan melihat puncak bangunan dan menara masjid.
Bisa jadi orang yang dikenal sudah pensiun sehingga tidak aktif lagi di kantor.

Kicauan para  pegawai pekerjaan umum senior baik pria maupun wanitanya, terkadang kenes, menceritrakan tentang mudik lebaran kemaren yang dilakukan.
Tentang perjumpaannya dengan para teman se kuliah nya, tentang sepak terjang temannya yang duduk di rektorat Gajah Mada University.   
08.00 antrian bergerak perlahan dan mencoba mencuri pandang kebelakang, yang berbaris sudah panjang antriannya dan tertib.

08.20 Bersalaman dengan bapak Menteri Pekerjaan Umum dan salaman berikutnya kepada para pembantu menteri.
08.30 Memasuki ruang pendopo hidangan sarapan sudah dipersiapkan, ada bakso panas beraroma padat dan enak, ada ketupat sayur dengan opor ayamnya yang tidak sempat di goreng sehingga hancur.
Dari sekian banyak warga pekerjaan umum yang pagi ini bersilaturahmy di pendopo, sangat susah mencari wajah teman- teman Balitbang Dept Pekerjaan Umum.
Didetik- detik terakhir berada di Pedopo berjumpa dengan Pak Budi Doel, Balitbang Dept Pekerjaan Umum.
08.50 Meninggalkan pendopo untuk ke Masjid Al - Ashar berniat untuk mengerjakan shalat Dluha.
Dihalaman masjid Al-Ashar yang sunyi tadi,
mencoba melirik kesudut kanan tempat kesukaan Buya Hamka dengan kopiah hitamnya berdiri dan merenungkan kehidupan sambil berkata:  Rabbana Hadza Bathilan .

09.01 Al-Ashar Peduli umat saat itu sedang di bersihkan oleh petugas dan merangkap pembersih ruangan.
Menyumbang atas nama anak, Yasin Ilmarahimy.
09.20 Shalat Dlhuha.
09.30 Bermotor menuju pulang, blok M, Antasari, Simatupang, Jalan raya Bogor, Lapangan Tembak, Cibubur Juction, Cileungsi, Gandoang.

11.00 Masuk rumah.   
15.52 Sesaat setelah shalat ashar, air mendidih langsung tuang untuk membuat teh, dan naik ke atas atap untuk membaca koran, berbekal teh panas dan keripik lanting makanan ringan masyarakat Jogjakarta.
Korban mudik dan balik lebaran di koran hari ini tercatat 471 jiwa melayang, Innalillahi Waina Illaihi Rojiun.
Tidak ada kebanggaan walau katanya sih agak sedikit korban yang meninggal di bandingkan tahun lalu.
Sebab hari- hari berikut nya adalah hari- hari kalau ada korban kecelakaan lalu lintas mudik dan balik lebaran tidak diperhitungkan, ada korban, tapi tidak dimasukan dalam hitungan yang 471 ini, sebab sudah H + 5 dari Iedul Fitri.
Ghalas, Ghalas, Ghalas.
Dalam ber laporan publik seperti ini, rasanya Negara Republik Indonesia ini berwajah Astina, laporan yang di politikin.
Sampai- sampai pernyataan Menteri Pekerjaan Umum di koran pagi tadi bilang, ngak mungkin hari raya ngak macet.
Pernyataan aneh sebagai publik opinion.
   


Selasa, 13 Agustus 2013

05.30 Berlari- berlari- lari terus, lelah, jalan kaki, lari lagi, jalan lagi, lari lagi.
Kali ini Tyas ikut berlari, lari terus melintasi GNI Grand Nusa Indah Cileungsi.
Lari terus Tyas walau kamu hidup  indekosan di Denpasar, lari terus Tyas biar metabolisme tubuh mu berjalan normal.

06.30 Masuk rumah dengan keringat yang mengering tertiup angin. 
09.10 Berangkat, kerena Tyas kepingin ikut sampai ujung gang Geboy, Tyas dahulu yang diantar dengan motor, setelah itu balik lagi menjemput mamanya.
09.30 Sekarang mamanya yang di gonceng sepeda motor satu- satu nya kekayaan yang tak berharga itu yang selalu menemani.

10.00 Tiba di BTPN Cileungsi, brongkos dari rumah yang sudah dikemas menjadi 5 bungkus cepat diserahkan ke satpam untuk dimakan saat makan siang nanti, sambil menjelaskan enaknya brongkos dan susahnya membuatnya, sementara itu dapat antrian di nomer 21, di kasir nomer yang dipanggil no 7.

10.25 Nomer 14 yang dipanggil kasir, berarti masih ada 7 nomer lagi baru giliran saya.
11.00 Nomer 18 yang dipanggil kasir, tinggal 3 lagi.
11.35 Nomer 21, nomer antrian yang saya pegang dipanggil, dan ternyata teller bank adalah orang cadangan, teller yang asli cuti,  dan saya nikmati sendiri lambatnya menghitung uang, kemudian memberi uang kepada nasabah berlebih, sehingga hitung ulang, dan memakan waktu.

11.40 Bank Muamalat untuk  Yatim piatu NTT-TTS.

11.45 Bank Mandiri untuk uang sekolah nya Astari, uang seragam, uang lainnya, mencapai lima juta lebih.
11.50 Hari semakin siang, didalam tas yang berisi komputer jinjing adalah niat tambahannya tadi pagi akan Mangga Dua mencari Android untuk mempersiapkan pekerjaan setelah Lebaran, hari siang begini, sampai Kampung Rambutan kira2 jam 12.45 naik busway, tiba di mangga dua 15.00 baru sebentar disana, karyawan service computer minta pulang dahulu, komputer belum dikerja hari berubah menjadi malam, akhirnya batalkan saja pergi ke Mangga Dua, motor melintasi Flyover dan tembus ruas Cileungsi - Gandoang.     
12.20 Masjid Jamie Al- Ihklas  Kampung Garogol, Desa Mekarsari, Kecamatan Cileungsi, untuk mengejar shalat berjamaah Dzhuhur, Alhamdulillaah berhasil juga, he he he yang namanya istiqomah.
  


Rabu, 14 Agustus 2013


12.10 Berada di Mangga Dua untuk setting komputer jinjing dengan modem USB GSM, kartu Tree baru dimulai saya tinggalkan turun ke basement untuk shalat Dzhuhur bersama istri.
13.00 Komputer laptop dengan Modem USB sudah selesai di setting, dan sekarang sedang diambilkan pesanan Android yang saya setujui untuk di beli.
14.00 Pesanan Android sudah datang dan mulai di set-up 
15.20 Saat adzan shalat Ashar berkumandang dari pengeras suara di bangunan Harco Mangga Dua, hal yang sama mulai melangkah meninggalkan gerai komputer yang di tongkrongi sejak jam sebelas dua lima tadi siang.


15.23 Menunggu di lift dan banyak orang yang hendak shalat.
15.27 Saat di Basement, istri minta beli makanan terlebih dahulu, dan semua warung makan di basement tutup, bisa jadi tutup kerena masih libur atau udah habis jualannya.
15.30 Shalat Ashar

15.45 Menyusuri jalan sayap kiri Harco Mangga Dua dan banyak warung makan yang tutup.
16.00 Makan di pedagang asongan diatas pintu air Mangga Dua
16.10 Halte Pademangan.
16.20 Busway yang tidak berdesakan penumpangan datang, langsung naik, sebab sudah dua busway yang lewat di abaikan kerena penuh penumpang.

17.43 Didalam Busway di ruas jalan UKI- Celilitan, penumpang cukup banyak, antara yang baru pulang rekreasi di Ancol dengan yang pulang kerja.
Didalam busway penumpang wanita lebih banyak.      
Hari semakin sore.
17.55 Halte Pasar Rebo, tidak seperti biasanya masih banyak para penumpang yang bertahan di tempat duduknya kerena turunnya di halte terakhir, halte Kampung Rambutan.
Adzan Maghrib pun terdengar dan bus masih berjalan terhalang kepadatan lalu lintas.
18.20 Busway memasuki terminal, banyaknya bus yang mengantarkan penumpang dari mudik lebaran itu, membuat kesibukan terminal semakin tinggi dan sampah berserakan merata.
Jalan perlahan dan selalu menghindar dari seruan kernet bus yang menawarkan jasa bus nya, bandung- bandung- bandung itu yang ke bandung.
18.25 Shalat Maghrib di masjid terminal Kampung Rambutan.
19.20 Masjid Pemuda di Taman Pelatihan Paskibra Cibubur untuk shalat Isya, masjid yang sepi, setelah berwudlu, menghampiri jadwal shalat hari ini, ternyata Isya jam 19.08 berarti udah lewat 12 menit, ada seorang bapak memberi tahu jikalau dari tadi belum adzan, langsung aja saya adzan.
Akhirnya shalat Isya berjamaah itu bermakmum satu orang, ya bapak itu, terasa sekali kehadiran bapak itu untuk menyempurnakan shalat agar tetap ber jamaah.
20.30 Saat melintas di Kranggan, Giant supermarket masih buka, teringat jikalau kemaren istri minta ikan, berlari dari parkiran motor untuk menetralkan kekakuan kaki yang bersepeda motor.
Akhirnya ikan kembung di dapat, berlari dan berjalan cepat menuju parkiran motor.
20.50 Melintasi Cileungsi.
20.56 Masuk rumah.
 
Kamis, 15 Agustus 2013
Puasa Syawal hari pertama

Jumat, 16 Agustus 2013
Puasa Syawal hari ke dua
05.30 Berencana silaturahmi ke Depok, untuk menyambung perkawanan, rumah seorang yang hampir pensiun, betul juga setelah di hubungi melalui telephone ternyata si orang tua penderita Thalasemia itu pagi akan masuk kantor.


Sabtu, 17 Agustus 2013
05.30 Mulai berlari pagi bersama istri,  setelah beberapa hari tidak berlari, jalurnya di balik, lewat belakang rumah untuk mengawali lari.
Melewati perkampungan penduduk yang terlihat perubahan- perubahan ekonomi yang membaik.
Debu menghampar saat ketemu jalan desa yang sedang diperbaiki.
Tepat di samping Musholah, memasuki gang kecil dan menelusuri  
19.30 Di rumahnya pak Sukarna, satu RT, yang akan menikahkan putri pertamanya, malam ini mengadakan selamatan.
Satu persatu warga datang,
20.30 Acara baru dimulai.
21.30 Secepatnya pulang setelah usai acaranya.


Minggu, 18 Agustus 2013

Senen,19 Agustus 2013
Puasa Syawal hari ke Tiga


Selasa,20 Agustus 2013
Puasa Syawal hari ke empat
07.20 Rumah tetangga pak Sukarna yang akan menikahkan putrinya, agak siang katanya pasang tendanya.
09.30 Pasar Cileungsi mengantarkan daun untuk pengobatan sakit kanker kelenjar getah bening.
10.30 Pak Sanim tetangga di belakang rumah di kampung sebelah meninggal dunia, langsung menuju rumah duka, Pak Samin ini cukup dikenal orang sebab dia sebagai pemijat senior.
Almarhum seorang peladang garap dengan penghasilan sedikit


































17.00 Ada pengumuman jikalau ibu Sutina meninggal dunia dalam usia 62 tahun, hanya kerena keletihan yang melanda dan sedang menjalankan ibadah puasa Syawal hari ke empat, diputuskan untuk membaca yasinan setelah Maghrib.

18.01 Maghrib tiba dan buka puasa.

18.30 Setelah shalat maghrib, berjalan berdua dengan istri menuju ke kediaman almarhumah ibu Sutinah yang meninggal tadi sore, terletak di RW sebelah. 




















20.30 Menuju rumahnya pak Sukarna yang hendak menikahkan anaknya dua hari lagit
Rupanya sewaktu bertakjia duka tadi, disini diselenggarakan pengajian ibu kelompok malam Jumat.
 

Rabu,21 Agustus 2013

07.00 Shalat Dlhuha
07.30 Berjalan lagi ketempat almarhumah ibu Sutinah, ditempat duka masih belum terlihat persiapan memandikan jenazah, gelisah, mulai menyusuri permasalahan mengapa tempat mandi jenazah dan keranda belum didatangkan.
07.45 Saat berjalan menuju masjid, terlihat dikejauhan keranda sudah datang dan disusul tempat mandi jenazah.

















08.00 Semenjak meninggal nya haji mahdum, tempat mandi belum ditutup bocornya, kesempatan sekarang di perbaiki bocornya, dilakukan pe seal an terhadap kebocoran.
08.20 Menulis di kayu nisan dengan warnah cat hitam.   
08.50 Jenazah mulai di mandikan, diiringi bacaan surah Al- Yasin.


















09.20 Memandikan oleh ibu-ibu telah selesai dilaksanakan, jenazah di kafani.
Pemakaman tidak bisa segerah dilakukan sebab menunggu keluarga yang akan datang.
10.05 Jenazah memasuki masjid untuk dilakukan shalat Jenazah.
10.20 Pengiringan jenazah menuju pemakaman, ambil posisi terdepan  



Kamis,22 Agustus 2013

04.59 Jatuh terperosok ke got yang di tutup tripleks di tempat perhelatan tetangga satu RT yang akan menikahkan putrinya pagi ini.
05.00 Dua orang naik tenda untuk memasang kain ternyata saat jam sepuluh saat sinar matahari udah terik saat akad nikah dimulai terasa terik maka kain tadi mengurangi teriknya matahari.
08.00 Acara pernikahan putrinya tetangga pak Sukarna di mulai
































09.00 Hidangan yang enak, tidak berlebih dan tidak berkurang.
10.00 Ini hari Kamis jadwal tukang sampah lingkungan mengambil sampah dan setelah ditanya ke sopirnya tenyata ada 5 orang petugas, 5 orang ini menerima sodaqoh perhelatan acara pernikahan tetangga satu RT berupa lima bungkus makan siang makanan perhelatan.
11.00 Lagu bertalu-talu
13.00 Among tamu lagi. musik diaktipkan lagi; 4 penyanyi itu tampil dengan banyak jenis genre lagu, dan enak sehingga berdiri ini tidak melelahkan.
15.00 Waktu berjalan terus, berbagai lagu- lagu telah diputer, berbagai wajah tamu sudah banyak berdatangan dan pergi.
15.20 Pulang shalat Ashar.
16.00 Bertugas lagi sebagai among tamu malahan teringat surah Abashah, saat Allah SWT memperingatkan Rosululloh SAW untuk jangan memalingkan muka pada seseorang yang cacat, miskin, buta dan lumpuh.
Musik semakin mendayu
Matahari semakin surut
Lagu meredup dan bernada panjang, maafkan waktu yang terus terucap.....ikhlas.... dan tidak tahu itu lagunya siapa.
18.00 pulang untuk shalat maghrib
18.30 Bertugas among tamu lagi.
Habis maghrib tamu lebih banyak yang datang.
Datangnya bergelombang sangat intensif.
19.09 Adzan Isya terdengar pulang untuk shalat
19.30 Kembali bertugas
20.00 Tamu semakin sepi, dan saat terbaik untuk mohon diri 



Jumat,23 Agustus 2013
Mencari jas dokter.
pasar pramuka Jakarta Timur dan Shalat Jumat di Masjid besar diujung jalan Celilitan Besar depan Mall PGC.




Sabtu,24 Agustus 2013
Puasa Syawal hari ke lima
17.50 Beberapa saat akan buka puasa, masjid sudah mengumandangkan lantunan ayat Al-Quran.
Hidup yang bukan milik kita, kita hanya sekedar menjalani perintah, tidak diperintahkan untuk saling membunuh, tidak mengusir pengungsi anak-anak yang orang tuanya mati pertempuran Syriah, sehingga menghasilkan pengungsi anak- anak yang cukup besar di abad ini, hampir dua juta anak- anak di pengungsian.


Minggu,25 Agustus 2013
05.00 Kerena akan bersilaturahmi ke kediaman bapak Marzuki Usman pagi ini, persiapan jus sayurnya hanya buah mengkudu cukup banyak dan tomat juga di banyakin, cuci, blender, minum, segarnya.
07.00 Shalat Dlhuha.
07.15 Bermotor dengan ibunya dan Fifi nyempil di tengah- tengah yang penting terbawa.
08.20 Tiba di UKI Jakarta Timur, panas sudah semakin membara, haus menyelimuti dan membuka bekal berupa air minum dan bubur jagung.
09.30 Menunggu Tyas dan Yasin yang naik bus 45 dari UKI menuju Mampang.
10.01 Sedang berjalan berlima, istri, Tyas, Yasin, Fifi, mendekati rumah kediaman bapak Marzuki Usman, di kompleks Sarina Estate Mampang Prapatan.
Tamu tamu sudah banyak menduduki kursi yang disediakan, pak Marzuki Usman terlihat sedang duduk dengan ustadz Solmed, saat bersalaman saya, istri, Yasin, Tyas, Fifi.
10.30 Acara Halal bi halal dimulai, tamu sudah hampir dua ratus  orang terkumpul.
Pertemuan ini agaknya di rencanakan khusus untuk kenalannya pak Marzuki Usman, yang seusia, yang se aktivitas, untuk mempererat tali silaturahmi yang sudah terbentuk, sehingga yang datang rata- rata tiga generasi.
Si orang utama yang kenal langsung dengan pak Marzuki Usman, usianya udah sepuh,  membawa istrinya juga berusia sepuh, dan membawa satu atau dua anak dan menantunya dan cucunya. 







Add caption
























10.32 Pak Marzuki Usman memberi sambutan
10.45 Ustadz muda Solmed ( Soleh Mahmud ) tampil memberi tausyiah, masalah kebangkrutan yang dibahas, bukan bangkrut ngak punya uang, tetapi bangkrut pahala di akhirat, semua pahalanya habis untuk membayar hutang dosa yang di buat.
12.05 Meninggalkan area perjamuan halal bi halal, berjalan beriringan berlima, diantara orang- orang yang ikut pulang tapi ber mobil bagus, mereka berjalan sampai di kendaraan yang diparkir, terlihat sopirnya yang bergegas membukakan pintu, saya dengan istri dan anak- anak hanya berjalan lurus keluar kompleks Sarina Estate, dan berbelok, dan sempat melirik kebelakang kok sunyi, sebegitu banyaknya orang yang keluar dari area halal- bi- halal kok sekarang menghilang, agaknya mereka telah memasuki kendaraannya masing- masing.   
Perubahan antara ramai dan sunyi itu sangat cepat terjadi, yang tadinya ramai dengan ucapan salam dan saling mendoakan, kemudian langkah kaki yang berserak dan pessss hilang, sunyi lagi, kesunyian ini abadi.
12.08 Musholah kecil menjadi harapan, terletak hanya seratus meter setelah pintu keluar Sarina Estate, disana tempat melaksanakan shalat Dzuhur berjamaah dengan anak- anak dan berdoa panjang dan mulai  bergerak untuk berjalan pulang, Allah SWT, yang sangat memperhatikan apa yang dilakukan manusia mahluk yang di ciptakanNya.
13.30 Pemberangkatan pertama di mulai, yang di gonceng terlebih dahulu Yasin dan
Tyas dan motor pun bergerak.
13.35 Pemberangkatan terakhir ibunya dan Fifi. Musholah kecil itu ditinggalkan perlahan - lahan dan semakin lama hilang di tikungan.
Kemacetan sudah terjadi menjelang perempatan Mampang patung bengkok.
Saat melintasi Tyas dan Yasin yang sedang berdiri menunggu bus 45 untuk mengantarkannya ke UKI, berhenti sebentar, Fifi minta minum dan Ibunya juga.
Setelah bergurau sejenak, motor berangkat lagi dengan membawa Fifi dan Istri menuju Cawang Bawah, setelah itu belok kanan menyusuri jalan Dewi Sartika, dan ketemu Pusat Grosir Celilitan, Kampung Makasar, Pasar Rebo, dan disini tiba- tiba ngantuk, ngantuk yang luar biasa, yang amat sangat datang menyergap, tak bisa menahan lagi, akhirnya tertidur di musholah kecil seberang mall Cijantung.
Musholah yang didalamnya banyak ikan mas koki berhamburan warna merah, merah muda, totol hitam, dan hitam legam, semua bergerak dan mengantuk semakin parah. 
13.56 Motor bergerak lagi setelah sadar dari  tidur sejenak.
14.00 Melintas di Khongghuan pabrik biskuit.
14.30 Arundina
14.35 Cibubur Junction
14.50 Kemacetan parah di Cileungsi.
15.15 Masuk rumah, ternyata Yasin dan Tyas sudah tiba terlebih dahulu.   

  
Senen, 26 Agustus 2013

Puasa Syawal hari ke enam.
04.00 Makan sahur sederhana saja, telor goreng di dadar dengan tambahan bawang putih yang banyak, kemudian gorengan kerupuk bawang. Udah deh.
10.00 Tyas minta uang untuk beli tiket kereta api menuju Denpasar dan akan transit
di rumahnya Eyang trinya di Wonorejo Lumajang.
10.10 di BTPN Cileungsi
11.00 di Bank Muamalat Cileungsi untuk anak yatim di Oekam NTT-TTS
11.20 Menunggu istri di depan Mall Cileungsi, dengan terpaan udara panas yang cukup menggigit.
Saat berdiri menunggu istri didepan Mall Cileungsi, ingatan kembali meloncat peristiwa tahun 1995 saat pertama kali ke Cileungsi, Cileungsi saat itu adalah suatu wilayah yang berada di balik pintu samping.
11.58 Masuk rumah saat adzan Dzuhur terdengar.

Selasa, 27 Agustus 2013
05.30 Hari masih pagi, tetapi kemacetan parah terjadi lagi di depan Taman Buah Mekarsari, rombongan militer yang mau berangkat kantor terjebak kemacetan parah sebab jalan didepannya tidak ditutup, seharusnya ditutup, azas pengabdian, militer yang akan berangkat ke kantor di dahulukan, tapi pagi ini tidak ada pengaturan untuk itu.

06.00 Motor masih bisa liak -liuk dan sampailah dipasar Cileungsi untuk membeli bahan brongkos.
Harga - harga setelah lebaran masih tinggi.

Rabu, 28 Agustus 2013
10.00 Kantor Pos Cileungsi dalam keadaan sepi, kalau tanggal muda selalu dipadati dengan banyak warga kota kecamatan, baik di usia senja nya maupun anak SD yang datang ke kantor pos untuk mengenal pola kerja pegawai pelayanan masyarakat.
Pagi ini akan me paket kan baju dokter nya Aswan yang di beli di Pasar Pramuka beberapa hari lalu, dan beberapa titipan untuk Astari dan untuk saudara istri.
Sewaktu turun dari motor, tadi, saya sudah memasuki toko fotocopy didepan kantor pos Cileungsi, untuk meminta jasa penyampulan bungkus paket, tapi lain hal dengan Tyas, turun dari motor terus berjalan memasuki halaman depan kantor pos sambil membawa paket untuk Aswan yang belum di bungkus.   
Akhirnya saya menyusul Tyas memasuki halaman kantor Pos Cileungsi, Tyas sudah duduk di kursi flat aluminum warna orange, warna pos Indonesia, barang - barang terakhir yang mau dipaketkan berupa keripik belinjo dua bungkus besar sudah diletakan di samping kursi datar yang dijadikan meja kerja. 
Mulai mencoba secara acak mengumpulkan menjadi satu barang- bareng yang mau di paketkan, alat-alat kerja berupa gunting, pisau cutter, lem plester bening dan plester coklat semuanya dikeluarkan dari tas, barang tadi dibawa dari rumah untuk keperluan mempaketkan permintaan Aswan sepotong baju dokter.
Ternyata bisa menjadi satu bungkus karton tipis karton bekas membeli toples plastik sewaktu bulan puasa kemaren, barang-barang yang mau dipaketkan itu.
Belit dengan plester coklat agar tidak berurai, sebab jikalau sudah di belit kuat, kemungkinan pecah dan berhamburan menjadi sedikit lebih aman.
Berikutnya adalah menutup semua permukaan paket dengan kertas sampul coklat, kertas cangkul dalam ukuran besar itu setelah di schal di potong menjadi dua, cutter yang dibawa dari rumah sekarang berfungsi, setelah itu meletakan paket di tengah- tengah kertas, sekarang dilakukan penyampulan rapat, jangan sampai ada udara terjebak didalamnya.
Penyampulan seluruh permukaan paket sudah selesai, sekarang mencari kertas untuk menulis alamatnya Aswan di Makassar, Sulawesi Selatan.
Kertas HVS putih ngak ada, berdiri menghampiri banyak formulir kantor pos yang banyak tersedia, sayangnya, halaman belakang formulir penuh dengan tulisan.      

Kamis, 29 Agustus 2013

Jumat, 30 Agustus 2013


Sabtu, 31 Agustus 2013

Bermotor sudah hampir satu setengah jam sejak keberangkatan dari rumah jam 09.00 tadi, tiba- tiba Fifi dan Tyas yang di gonceng memberi tanda jikalau minta istitarahat, saat itu berada di depan Poin Pasar Jumat Lebak Bulus Jakarta Selatan.
Tyas kepingin muntah segala, mual, pusing setelah turun Tyasnya mencari tempat duduk dimana banyak pengemudi ojek berkumpul, kalau melihat Tyas kurang enak badan, tukang ojek pun memberi tempat untuk istirahat sebentar Tyas nya. 
Perempatan Pasar Jumat pagi itu sudah termasuk ramai di hari sabtu ini, tidak ada kemacetan.
10.40 Tyas nya udah baik lagi, bermotor kembali, menuju arah Ciputat, IAIN Syarif Hidayahtuloh, kemacetan panjang terbentuk lagi, kemacetan yang panjang, hingga putaran U atau putaran balik di depan IAIN. 
10.50 Memasuki ruas jalan IAIN - Stasiun KA Pondok Ranji, jalanan yang sempit dan dilintasi dua arah.
Sempit luar biasa, hampir berserempetan dengan mobil bagus, saat saya lagi nyalip angkot yang berhenti di tengah jalan dari depan mobil bagus itu tidak mengurangi kecepatannya, saya udah memberi tanda dengan tangan, akhirnya mobil itu berhenti, saya menepi dan jalanan lancar kembali.
11.00 Memasuki ujung jalan masuk ke Bintaro dari penggal jalan Pondok Ranji - Cibetung. 
11.30 Jalanan lurus dan sepi setelah memasuki lampu merah ujung Bintaro, tanda panah itu memberitahukan jikalau sektor 9 yang saya cari masih jauh, harus melewati jalan sepi dan lebar ini, Giant lurus, di kawasan Bintaro ini banyak sekali sepermarket- supermarket besar berada, ada Lottemart, ada Giant, ada pusat berbelanjaan lainnya yang sering mengkorting harga murah, khususnya produk yang akan habis masa berlaku nya dan memasuki masa kedaluwarsa, situasi jalanan seperti ini sangat berbahaya dan betul juga terlihat pecahan kaca mobil berserakan yang menandakan telah terjadi tobrokan mobil, sebab jalanan lebar dan lurus dan ada perempatan tak berlampu.
11.35 Memasuki kawasan Emerald Town House, penjagaan lingkungan yang rapi, saat itu diujung jalan didalam kompleks sedang dilakukan peringatan tujubelas agustusan intern warga Emerald Town House, cara penyelenggaraan jauh dari semarak, sangat kaku, dan seperti penyelenggaraan tujubelasan di luar negeri, apa mungkin kerena mayoritas penghuni adalah orang luar, dan seorang yang mau di datangi saat ini adalah Koneko seorang warga negara Jepang.
11.40 Blok D itupun didapat, rumah tanpa pagar, dan taman cukup terjaga kerapiannya. 

      


















11.41 Saat pintu diketok sebab setelah memeriksa memang tidak ada bel pintu yang harus dipencet, Harunipj, si orang Bandung yang ber suamikan Jepang itu membukakan pintu, ia terlihat gembira tokh sampai juga, perkiraan waktu yang saya asumsikan lebih 25 menit.
Saya measumsikan waktu tempuh perjalanan dari Gandoang Cileungsi Bogor ke Bintaro Sektor 9 selama 2 jam 30 menit




















































Kegembiraan berhenti sejenak saat terdengar adzan shalat Dzuhur berkumandang, saya permisi sebentar untuk shalat ke musholah, sedangkan Fifi dan Tyas duduk bertamu dengan berbahasa jepang campur bahasa indonesia. 
Semakin membanggakan atas suatu karya design yang sangat sederhana, saat memasuki musholah di dekat penjagaan Satpam di pintu keluar masuk Emerald Town House,

















suatu type musholah yang hemat penerangan sebab dinding bagian imam memimpin shalat yang selama ini terkenal gelap dan tertutup sekarang terang sebab dinding di arah depan semua dari kaca yang dilapis pemudar.
Kembali lagi ke rumah kunjungan, Tyas nya sedang menerima banyak pesan- pesan masalah mencari kerja berbasiskan bahasa Jepang. 
13.30 Gerimis sedikit di Bintaro, saat terbaik untuk mohon diri.
15.20 Shalat Ashar di masjid Pramuka Cibubur, masjid yang besar tetapi sunyi.
16.00 Masuk rumah

Tiada ulasan: