selamat berjumpa semoga tidak marah-marah

Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu diri sendiri sedang mereka tidak sadar. (QS. 2:9)

In trying to deceive GOD and those who believe, they only deceive themselves without perceiving


Khamis, Mac 03, 2005

Pak OING meninggal

Kamis, 3 Maret 2005

Kemaren sore, Rabu 2 Maret 2005, sekitar jam 3.00 sore hari meninggalnya, saat itu sekitar jam 17.00 lebih sedkit, saat saya melewati jalan raya menuju ke rumah sebelum masuk jalan kompleks, masih di jalan utama Cileungsi - Jonggol, saya melihat ada bendera kuning di pasang didepan rumah pak Oing, saat itu motor melaju kencang, sehingga berhentinya agak jauh, kemudian belok balik kiri, supaya tidak memotong lalu lintas, melewati timbunan pasir yang dijual motor kuarahkan kerumahnya pak Oing, dan terlihat rumah itu sepi, anaknya yang ada diteras depan sedang membersihkan ruangan, baru saja dibawa kekubur, katanya, saya antar kekuburan pak, tawarnya, kapan meninggalnya, tanyaku, sekitar jam 15.00 sore tadi.

Kemudian saya berjalan kekubur dibelakang rumahnya, dan terlihat dari jauh kerumunan orang-orang yang berdiri mengitari pemakaman, pemakaman itu dibawa dedaunan pohon bambu, banyak juga orang yang mengantar, saat saya mendekati lubang, saya melihat jenasah sudah ditutup bambu sebagai pemisah, kemudian proses selanjutnya adalah menurunkan gundukan tanah disamping lobang kubur, saya terduduk di samping kuburnya, dengan pakaian lengkap dari kantor, ditutup jiket kumel pengendara motor.

Bayangan indah bersamanya, permitaan almarhum untuk jalan-jalan ke Jawa Timur sewaktu sehatnya dahulu hingga matinya belum terlaksana, keburu kesehatannya menurun terus, penyakit nya adalah paru-paru, lima tahunan yang lalu pernah saya bawa ke RSCM ke bagian paru, tetapi jauhnya rumah sakit itu dari rumahnya yang m,embuat ia tidak bersemangat untuk melanjutkan pengobatannya.

Sosok pak Oing saya dapatkan, saat itu saya melihat dimana rumah yang sudah saya akad kriditkan, Puri Cileungsi E 7 No 10 Desa Gandoang Kecamatan Cileungsi Kabupaten Bogor, itu tulisannya, yang harus saya tuju, hari itu hari Jumat, saya berangkat dari kantor ke Kp Rambutan, terminal bus, untuk mencari bus yang Ke Jonggol, saat itu jalan potong dari Cibubur belum jadi, sehingga untuk mencapainya harus ke Cibinong dahulu, kemudian memutar balik kearah Cileungsi dan belok kearah Jonggol, lama perjalanan itu, tapi sampai juga, akhirnya bisa melihat rumah yang akan ditempati sampai sekarang, tapi kan hari itu kan hari jumat saya harus jumatan, jumatan dimana, saya melihat seorang tua kecil berjalan menuju ke Masjid, saya memperkenalkan diri dan akan ikut dengannya ke Masjid kemana dituju, ia dengan senang hati menunjukan arahnya, dan sejak saat itu hingga saya pindah ke rumah itu hingga matinya, ia seorang sahib penduduk kampung setempat yang bisa saya bina.

Tiada ulasan: