selamat berjumpa semoga tidak marah-marah

Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu diri sendiri sedang mereka tidak sadar. (QS. 2:9)

In trying to deceive GOD and those who believe, they only deceive themselves without perceiving


Selasa, Jun 28, 2011

Ibu Nini Meninggal



Senen, 30 Mei 2011


Ngelayat Ibu Nini Meninggal

Hp jam 03.00 berdering, bangun untuk sahur, shalat tahajud, jam 03.45 selesai shalat langsung menangani jus sayur diblender peras dan minum, jam 04.10 mulai makan sahur, asyiknya makan sebab dibuatkan patin bakar pagi- pagi ngak tahunya adzan shubuh datang saat berhenti makan, tapi ngak sempat minum.

dari Hp memberitahukan jikalau Tyasnya sudah enak.

jam 11.39 diatas kopaja 20 untuk menuju kerumah duka ibu Nini Kusumaatmaja di bilangan Kuningan Rasuna Sahid, tadi kopaja udah jalan agak jauh kerena saya udah angkat tangan memberi tanda jikalau saya mau ikut, kopaja itu mau berhenti menunggu, saya berlari mencapainya.

Pemberitahuan meninggalnya ibu Nini sewaktu saya membuka e-mail ternyata di miling list referensi ada berita duka cita, setelah saya buka ternyata ibu Nini yang meninggal, saya putuskan untuk kesana sendiri sebab teman kantor kurang semangat diajak pergi.

Kopaja 20 Berjalan cukup cepat

Sewaktu adzan dzhuhur berkumandang bus kopaja yang saya naiki ada di Buncit.

jam 12.11 baru sampai di perempatan Tendean

jam 12.13 baru masuk ujung jalan Rasuna Sahid, saat mana banyak karyawan kantor keluar untuk mencari sekedar dimakan siang ini, sepanjang jalan banyak di serbu karyawan kantor- kantor pencari untung besar dengan menekan serendah- rendahnya gajih pegawai. pegawai pun gizi nya tergantung pedagang siomay pinggir jalan, yang penting dengan Rp 10 000,- ia merasa kenyang, se hari dua hari dan bertahun- tahun akhirnya isinya penyakit melulu.

jam 12.16 turun dari kopaja dan mulai jalan, jalan sepotong yang terhimpit gedung kedutaan asing itu menghubungkan ke jalan Denpasar kompleks menteri, tapi jalan yang sedikit itu siang ini ramai dengan karyawan mencari makan siang, makanan yang disantapnya jauh dari kehidupan sehat, berjalan terus belok kanan didepan gedung RCTI, dan kesunyian melanda kompleks menteri ini, tidak ada yang jalan kaki, berapa kali salah jalan untuk memasuki gang besar kompleks menteri, sebab terasa bener jauhnya kalau jalan kaki, sebagai pedoman saya punya kiat sendiri untuk menuju ke sini, yaitu betul disini nanti akan ketemu lapangan tennis, akh bukan pak jalan yang satu lagi, akhirnya lapangan tennis itu saya jumpai, tapi saya tidak mengira kok jauh sampai saya bertanya berulang, mentok jalan ini betul pak rumah bu nini yang meninggal, dari jauh rumah itu dalam keadaan sepi.

Betul juga rumah duka tempat jenazah bu Nini di baringkan bukan disini tapi di Predatam. Keterangan ini saya dapat dari satpam yang menjaga di perempatan jalan depan rumah bu Nini lama.

Saya di beri tahu jalan potong untuk mempercepat jarak oleh satpam itu di sarankan untuk menyebrang jalan Soeryo, berarti tidak melewati jalan dari arah datangnya tadi di Rasuna Sahid Kuningan, saya ikutin saran itu dari pada balik mencari jalan datang tadi terasa jauh, jalan ini ternyata jalan Casablangka, sebab diatas angkot 44 saya melihat Parkline Hotel yang pernah saya datangi untuk ikut seminar CDM tujuh tahun yang lalu.

Dibawah jalan layang casablangka ini mencari metromini Perdatam Pasar minggu,

didepan gedung ASKES lama turun untuk berjalan masuk, beberapa kali melewati taman akhirnya tanda-tanda duka cita dengan bertebaran banyak bunga ucapan duka terlihat dari jauh.


Rumah yang sedikit tersembunyi dari taman yang terdekat, hanya tenda besar yang berdiri kokoh dan deretan kursi kosong dengan sedikit yang di duduki, akhirnya saya torehkan pena di buku tamu duka dengan alamat segala, saya diantar masuk dengan melewati kolam renang kecil terpalihara baik, jenazah bu Nini di ba

ringkan ditengah ruangan.

Sunyi sangat mewarnai ruangan itu, hanya beberapa tamu pak Sarwonokusumaatmaja saja yang ada


Saya mendekati peti jenazah dimana almarhuma ibu Nini dibaringkan didalamnya.

Saya berusaha mencari wajah yang saya kenal yang didepan saya ngak kenal, yang tengah ruangan saya juga ngak kenal, disamping peti ada empat orang duduk, dua wanita dan dua laki, satu dari laki- laki itu saya kenal yaitu suami almarhuma ibu Nini, ia lagi tertidur sambil duduk, kerena lelahnya, dan saya pegang lengannya, dan ia terkejut menyambut saya yang tiba muncul dihadapannya, jarak sedekat itu saya bisa memperhatikan wajah jenazah yang beda dengan wajah cerianya kalau bertemu dengan saya.

Kematian dan kesakitan adalah sepengetahuan Allah semata, dan itu KehendakNya, tidak ada wajah duka yang terlihat, dan tidak terlihat wajah gembira, wajah yang menanti saat, saat waktu berubah, saat hujan turun, saat keadaan alam ciptaan Allah menunjukan kemampuannya, wajah yang tidak pernah saya lihat berdiri dimana- mana disudut ruang, akhirnya saya mohon diri.

Dijalanan dideret karangan bunga yang berbaris rapi, saya bertanya kepada seorang anak muda dimana letaknya masjid kompleks sebab hampir jam 13.30 saya belum shalat dzhuhur.

Berjalan terus keluar dari kompleks, ditaman itu terlihat polisi yang bertugas sedang makan ketoprak yang berjualan disamping taman, di tengah taman yang di tata sederhana ada lelaki yang berlari- lari siang itu yang saya yakin ada masalah kesehatan di tubuhnya, di depan bangunan yang pernah di sewah PT Askes, ada masjid besar, masjid Al Munawar, kesana langkah dituju untuk melaksanakan shalat dzhuhur yang tertunda.

Naik metromini 640 turun di perempatan Rasunasahid, naik Kopaja 20 tujuan Lebak Bulus, beberapa saat lagi adzan ashar berkumandang sudah di kantor lagi.


Selasa, 31 Mei 2011

Sadar saat Hp bernyanyi waktu menunjukan 03.00

segenggam kacang hijau dan segenggam kedelai di presto dengan panas kompor gas di biarkan, sementara shalat tahajud dan sesudah itu kacang hijau tadi diblender dan disruput hangat untuk menaikan stamina, jam sudah menunjukan 04.12, dimana tak lama lagi waktu shubuh akan datang.

Jam 07.41 sudah siap berangkat tetapi Fifinya yang akan ikut sampai sekolahannya sedang mengenakan kaos kaki

Tetapi setelah sampai sekolahannya Fifi minta pulang sebab ia baru ingat kalau masuk siang, ya nganter lagi dehhhhh.

tepat 09.00 sudah di kantor.

Jam 11.30 ada Hp dari pak Jaja untuk bersamaan makan siang, sewaktu didatangi p Jaja sendirian di ruangan, makan diwarung masih kompleks PU Pasar Jumat.

Jam 18.30 berteduh di Kranggan di sebuah kedai yang kalau siang buka, Hujan menyerang, tadi shalat Maghribnya di masjid sekolahan Al-Azhar perkemahan Cibubur, belum hujan, kok tumben- tumbennya plastik hujan ngak di bawa.

Dalam cuaca gelap awal malam, lampu penerangan toko sepanjang jalan, panorama pertokoan bisa tampil lebih baik jikalau ditata lagi, secuil wajah Tokyo bisa di hadirkan disini, berarti masih ada peluang untuk mempercantik wajah Indonesia.




Rabu, 1 Juni 2011

Terbangun sebab Hp berdering sekitar jam 04.00, sadar jikalau hari ini akan ke Panas Bumi Kamojang untuk pengamatan lapangan lokasi dimana bangunan instalasi panas bumi mau dibangun.

Bangun dan membangunkan anak-anak yang mau ikut, semalam sudah di ingatkan yang mau ikut harus siap mental bangun pagi dan bertemu udara shubuh yang redup- redup menjelang pagi.

Berebutan kekamar mandi, jam 04.10 mengerjakan shalat tahajud, jam 04.30 masuk waktu shubuh, jam 04.44 sudah makan dan siap jalan, 05.00 keluar dari rumah berlima jalan kaki beriringan.

Sempat berhenti sebentar untuk menunggu barangkali ada angkot yang dari pangkalannya akan berangkat ke Cileungsi keluar, ternyata ditunggu juga angkot ngak datang, berjalan lagi keperempatan desa Gandoang.

Terlihat langit pagi mulai meremang, tiba diperempatan langsung naik angkot berempat tempat duduk, di perempatan Cileungsi pindah angkot ke Kampung Rambutan.

Kemacetan sejak akan masuk Cibubur Junction hingga beberapa kilometer setelah masuk tol, kemacetan yang cukup lama, sebab saya melihat jam sudah 07.12, setelah itu lancar, hanya beberapa menit saja sudah tiba di Kampung Rambutan 07.20, menyebrang jembatan penyebrangan yang cukup tinggi, setiap menyebrang jembatan penyebrangan yang tinggi ini selalu ibunya marah-marah setibanya diseberang menunggu sebentar dan mobil jemputan BPPT sudah datang.

Didalam mobil sudah ada pak Samdi, pak Agus dan sopir, anak- anak duduk dibelakang masuk tol.

Saat akan memasuki Kerawang tiba- tiba saja Fifi nya muntah, muntahnya Fifi sempat membuat saya kebingungan, sebab saya tidak membawa plastik untuk muntahan Fifi.

Akhirnya tempat istirahat di kawasan jalan tol dicapai juga ( 08.01), mobil diarahkan mendekati toilet, berdampingan dengan musholah, baju yang sudah dilepas oleh Fifi dan diganti dengan ibunya baju Fifi warna merah, baju tadi saya bawa ketoilet, toilet yang berdampingan dengan musholah itu sedang diperbaiki, ada ember dikamar kecil baju itu saya rendam dan dibilas hingga 3 kali, setelah itu saya berlari ke mobil untuk minta dibukakan, kebetulan si pengemudi itu termasuk orang yang taat shalat, ia baru saja menyelesaikan shalat dluha di musholah, lantai mobil berkarpet kream didudukan belakang saya pel agar tidak menimbulkan efek bau didalam ruang mobil yang kecil itu.

Sudah bersih semua setelah itu kerjakan shalat dluha( 08.09 ) dan mobil berjalan lagi menuju Bandung.

Fifi duduk disamping saya, dan ibunya duduk dibelakang, pemandangan alam perbukitan memasuki kawasan Padalarang tidak jadi perhatian, sebab Fifinya tertidur dipangkuan saya.

Jam 09.20 keluar dari Tol dan masuk Bandung wilayah Buah Batu, mobil menuju selatan, jalanan sempit, ramai, berkembang kawasan urban, jajaran perbukitan batu ada di sisi kanan jalan dengan hamparan perumahan di bawahnya, desa Jelekong masuk kawasan Baleendah, Ciparay 09.57 kota kecamatan selatan Buahbatu, ramai, puskesmasnya besar dan kuno sederhana, puskesmas ini masih menyimpan sejarah kalau dilihat dari tuanya bangunan, bisa jadi akan dibangun kalau ngak salah, tapi terstruktur.

Jam 10.06 masuk kec Majalaya. kawasan industri, tembok tebal tinggi, kota Majalaya 10.12, belok ke selatan, 10.20 keluar Majalaya memasuki mendaki, masuk kec Ibun 10.22 tanah yang sempit, jalanan mendaki susah ada truk, jalanan sempit mendaki terus. Kawasan tanjakan Monteng dengan tanda medaki dan berbelok tajam dan Fifinya muntah lagi, kerena duduk di pinggir langsung berhenti mobil dan turun, setelah selesai muntah Fifi naik lagi, dan mobil melaju mendaki dan sekarang memasuki keterjalan luar biasa perkiraan saya keterjalan diatas 45 derajat dan menikung tajam masih mendaki lagi ( masih kawasan tanjakan Monteng ) sepertinya dua kali peristiwa pendakian tajam ini, kemudian datar dan memasuki kawasan Kamojang dengan hamparan pipa geothermal sepanjang jalan dan unit - unit instalasi dengan berbagai kapasitas pembangkit yang telah dibangun, ada yang dioperasikan oleh Chevron, dan ada pula oleh Pertamina.


Jam 10.42 mobil memasuki halaman administrasi Pertamina, semua turun dari mobil demikian pula Fifi, Yasin, Astari dan ibunya.



Anak-anak terus berlarian ke warung menjual berbagai makanan berbungkus, dan saya, pak Samdi, Pak Agus mulai bertanya mana nama yang telah dihubungi oleh pihak BPPT berkaitan dengan kedatangan team dari Jakarta.

Jam 11.00 lapor PERTAMINA EKSPLOITASI PANAS BUMI untuk mengenakan identitas kartu digantung di dada tertulis sebagai tamu.

Urusan administrasi, memasuki gedung yang membujur ke barat setibanya di dalam ternyata nama seseorang yang akan dicari sedang cuti hamil, masih mudah pikirku, dan berpindah lagi kebangunan dekat mobil di parkir, saat itu terlihat Yasin Fifi Astari dan ibunya bermain disekitar masjid.

Disini ada seseorang yang menjelaskan jikalau sejak pagi tadi semua unsur pimpinan dipanggil oleh manajer site, sebab ia baru pulang dari Chinna,

Pak Agus mengusulkan untuk mencari warung makan dahulu, berjalan berdelapan, saya, istri, Fifi, Yasin, Astari, Pak Agus, Pak Samdi, Pengemudi.

Udara dingin dan cerah, memasuki warung makan sederhana, bapak tua sipemilik warung sedang duduk memunggungi memasukan gorengan kentang yang sebesar lidi dan kering sewaktu dirasa enak sekali.

Makanan yang dijual sangat sederhana, lauk yang dihidangkan di lemari kaca sederhana itu ada ayam goreng tinggal tiga potong, saya mengambil porsi nasi untuk Fifi, hanya nasi sedikit dan sepotong paha ayam, dan ditambahi suwiran kentang goreng. Yasin dan Astari terlihat sudah mengambil nasi dengan telor yang digoreng seperti sarang, demikian pula ibunya, saya hanya mengambil nasi dengan lauk tempe dan tahu goreng.

Ibu sipemilik warung berwajah bundar sunda asli, ramah, banyak suara, keluar membawa dua kali cobekan dan satu tempat berisi daun pepaya dan daun singkong yang telah dikukus, panas panas dengan uap masih mengepul disajikan diatas meja.

Saat makan selesai dan saling berceritra sipemilik warung mempunyai ceritra tentang Bandung Coret, semua penduduk disini masih penduduk Bandung tetapi di perbatasan dengan Garut.

Dari pembicaraan yang terjalin bapak sipemilik warung ini adalah pengindap Jantung Koroner, saya melihat ada saledri ditanam subur itu pun sudah cukup untuk obat jantung koroner dan ada pula pegagkan dibelakang rumahnya ini juga bisa untuk koroner jantungnya.

Adzan Dzuhur terdengar, semua orang menuju ke masjid untuk melaksanakan shalat, masjid terawat bersih dan cukup besar untuk Jumatan para karyawan Pertamina yang bekerja, setelah shalat istirahat duduk dihalaman luar masjid, kemudian terdengar sirene jam 12.30 yang menyatakan waktu aktif bekerja dimulai lagi


Rapat dahulu sebelum kelapangan.

Jam 12.56 ganti sepatu, sebagai safety personal diwilayah kerja pertambangan,



jam 13.15 berangkat kelapangan untuk meninjau lokasi dimana bangunan instalasi pembangkit listrik yang digerakan oleh panas bumi di bangun, bergerak dengan dua mobil, lokasi itu sangat dekat lokasi sumur geothermal yang sudah terintalsi, sehingga nantinya koneksinya dekat dengan sumur, dilokasi saya memperhatikan jurang yang sangat curam yang berbatasan lahan dimana lokasi instalasi dibangun, sebab sewaktu rapat di BPPT keberadaan jurang ini menjadi perhatian terhadap faktor kelongsoran tanah.

Jurang itu sangat curam dan dalam, puncak pohon masih jauh di bawah.

Berjalan kearah sisi lain tanah yang stabil, kesimpulannya lokasi layak bangun, tinggal evaluasi terakhir terhadap design yang akan dibangun sebagai kontrol terhadap design setelah melihat site.

Jam 14.00 pulang setelah pamitan dengan orang pertamina yang bertugas keselamatan di wilayah kerja panas bumi. Keluar dari kompleks lansung diterima dengan jalanan yang menurum curam, Fifi sampai takut dibuatnya, 14.17 memasuki pinggir kec ibun jalanan turun, curam, 14.29 masuk kota kecamatan Ibun, cukup ramai siang itu, ternyata kecamatan Ibun penghasil tomat yang dikirim ber truk- truk ke pasar Bandung.

Jam 14.41 memasuki Majalaya kota, 14.46 masuk kota Ciperay, 15.06 kawasan Buah Batu, dan disini terdengar adzan untuk shalat Ashar, mobil berhenti dan anak2 turun untuk ramai2 berjamaah shalat Ashar.

( 15.17 ).

Jam 15.20 mesjid Buah Batu itupun ditinggalkan dan sekitar jam 15.29 melintasi jembatan Buah Batu yang berair banyak, sungai inilah yang menggenangi kecamatan Buah Batu kalau musim hujan berkepanjang.

15.47 memasuki pintu tol Buah Batu berarti dengan ini kota Bandung ditinggalkan.

Bandung diwaktu sore hanya kesibukan dan pintu tol saja yang terpantau, Dengan adanya pintu tol ini Bandung sudah tak bisa di jamak lagi. 16.22 rest area.

foto2 habis makan, 17.35 meninggalkan rest area.

Memasuki lagi jalan tol sekitar 17.38 kemacetan terjadi sejak di Kerawang hingga Bekasi,

Jam 21.01 turun di jalan Baru Kampung Rambutan, melanjutkan naik angkot biru 121 tujuan Cileungsi. Untungnya ada tempat duduk untuk empat orang, saya istri, yasin dan astari sedangkan Fifi di pangku, perjalanan lancar, dan di Cileungsi ganti angkot lagi, kemudian melanjutkan naik ojek ke rumah.

Masuk rumah jam 22.00.

Langsung shalat maghrib yang tertunda dan dilanjutkan shalat Isya.

Semua tertidur nyenyak.




Kamis, 2 Juni 2011

Tidak berpuasa hari ini sebab bertepatan dengan peringatan hari sucinya agama lain, banyak istirahat, mencuci baju yang dikenakan kemaren ke Kamojang.

Sulit kering sebab matahari terletak di kanan bangunan rumah sendiri, bayangannya menutup ke pakaian.




Jumat, 3 Juni 2011

Terbangun saat Hp berdering 03.15

Shalat jumat di masjid kompleks perumahan.




Sabtu, 4 Juni 2011

Terbangun jam 03.22

Shalat dang membaca Al-Quran di ulang-

ulang untuk hafalan.

Jam 05.00 menurunkan sepeda, memompa dan keluar dinaiki bersama istri, istri duduk di besi penghubung roda depan dan roda belakang, ini sepeda tidak terlalu besar hanya 26" sehingga sewaktu istri duduk terasa pas, istri duduk miring, tetapi sepanjang jalan marah melulu sebab tergoncang lewat jalanan berbatu, didepan perumahan menunggu sebentar angkot yang kepasar lewat, istri naik angkot dan saya bersepeda ke arah desa Mampir.

Jam 05.30 silaturahmi kerumahnya saudaranya pak Dahlan, sekarang ia jualan bensin, padahal beberapa tahun yang lalu sewaktu bapak itu berkeinginan setelah memasuki masa pensiun dari pekerjaannya membawa truk barang bermuatan alat musik Yamaha, ia ingin berjualan bensin, dan sekarang telah berjualan bensin, saya tidak mempunyai alasan untuk melarang jangan berjualan bensin, tetapi data terbanyak hanya kecelakaan saja isinya orang berjualan bensin.

Jam 06.10 kerumah peristirahatan Pak Budi Doel, berdekatan dengan desa Kahuripan.

Rumah itu sudah direnovasi baik walau penampilannya belum final, yang menjaga rumah itu adalah pak Yanto, ia terlihat sedang mencuci piring, terkihat di kajauhan.

Saya sebentar saja disana, kemudian bersepeda lagi menembus jalan Bojong

Jam 06.30 sudah didepan kantor kepala desa Bojong, ternyata pak Eman telah berpindah rumah dan menikah kembali.

Saat bersepeda menuju ke pertemuan jalan Bojong dengan jalan Cileungsi Cibinong, cukup jauh rupanya, dan saat di depan terlihat jalanan menurun, sepeda di tuntun sebab remnya kurang pakem.

jam 07.05 lewat perumahan luas grand Kahuripan, dari orientasi langit diperkirakan batas tanah terakhir Grand Kahuripan di dekat desa Mampir, ingin sih masuk berpetualangan mencari jalan potong, tapi di urungkan mengikuti jalan biasa saja, 07.35 melewati pertigaan Kelapa Nunggal, ketemu jalan Cileungsi Cibinong, jikalau kekiri menuju Cibinong dan ke kanan ke Cileungsi.

Bersepeda di jalur ini jalanan sangat berdebu, jalur truk kerja pabrik, jalanan cukup baik, saat melewati tempat pengambilan air tanah dipinggir jalan Cileungsi arah Kelapa Nunggal, dimana air itu yang saya minum dari hari kehari, dibelakang dan dinding tanki air bersih itu tertulis air pegunungan , air pegunungan apa pikirku, sehingga tingkat keamanan konsumsi air minum tergantung kehandalan alat saring di tempat penjualan air isi ulang.

Dari pinggir jalan terlihat bangunan kepemilikan ibu Tutut putri bapak Suharto, yang semakin hari semakin parah kondisinya.

jam 07.50 memasuki jalan tembus yang melewati pabrik alat musik Samic, dari jalan raya jalanan sudah dibeton dan selanjutnya jalanan batu status rusak, tidak ada lapis atasnya, semakin kedalam semakin parah dengan kumbangan lumpur di dekat- dekat Puri Cileungsi, belok kanan jalanan gang dan menyusuri rumah dari belakang dan

Jam 08.20 masuk rumah, saat mana istri akan berangkat ke undangan perpisahannya sekolahnya Yasin.

Jam 10.00 berjalan menuju sekolahnya Yasin untuk mengikuti acara perpisahan dimana para orang tua diundang, 1017 pembacaan ayat suci Al Quran, surah Al-Imran 192

10.36 acara kesenian di isi anak murid kelas tiga dengan tarian jaipongan.

11.23 sedang berlangsung acara pelepasan untuk anak kelas tiga

11.40 melangkah pulang saat akan memasuki waktu dzhuhur, ditengah jalan berpapasan dengan tetangga Batak pengojek pak Simatupang yang ingin melihat kelulusan anaknya.

Sesampainya dirumah langsung terdengar adzan dan shalat.

12.00 ibunya datang membawa amplop berita kelulusan, saya buka Yasin Lulus UN SLTP nya.

12.30 mengunjungi undangan khitanan anak seorang guru nya Aswan, Tyas, Astari, Yasin dan Fifi.


Minggu, 5 Juni 2011

Terbangun saat jam menunjukan 03.10

setelah menjerang presto kacang ijo dicampur kedalai, tinggal untuk kerjakan shalat, menunggu datangnya waktu shubuh sambil menyeruput satu mangkok hangat blenderan kacang hijau campur kedelai

yang halus yang langsung diserap darah.

Saat memanasi motor, tetangga yang baru memiliki bayi perempuan, terlihat sedang menggendong bayinya dengan pakaian bayi berwarna putih, datang menyampaikan undangan, nanti malam habis Isya akan me akikah kan bayi putrinya ini.

Kepasar bermotor bersama istri, anak-anak dirumah kecuali Yasin yang sudah ramai dengan anak tetangga membicarakan akan pergi kemana pagi ini.

Pasar keadaan biasa termasuk agak sepi, harga tomat cukup tinggi, kita bisa lihat penyebab harga tomat tinggi, ujungnya adalah panen tomat yang berkurang, bisa juga musim tanam tomat, sehingga panen nya nunggu tua pohon, mampir ke lapaknya Maman sudah beberapa kali hari minggu setiap kepasar mampir kelapaknya selalu orangnya ngak ada.

Listrik PLN padam, baru tahu saat pulang pasar akan menghidupkan air, dan semua menahan diri untuk tidak berlebihan memakai air yang tersisa.

Makan siang tapi cuaca belum siang amat, tapi perut terasa lapar, sementara tahu dan tempe sedang digoreng, mempersiapkan lombok besar kepingin membuat sambal sewaktu makan di warung sederhana desa Kamojang Rabu kemaren, dari rasa saya masih ingat apa saja yang harus ada, lombok merah besar, beberapa lombok rawit, garam dan terasi, diuleg halus dan terakhir dikasi tomat diuleg terakhir sampai tercampur tomatnya, akhirnya Yasin Fifi dan ibunya juga ikut makan.

Setelah shalat Isya hujan turun tak hentinya sehingga sewaktu berjalan kerumah tetangga yang baru mempunyai anak perempuan, dan malam ini hendak di selenggara kan acara akikahan, hujan turun terus terpaksanya harus menggunakan payung.

Fifinya tetap ikut walau hujan rintik membasahi.

Setelah acara selesai dengan pembacaan doa yang panjang dan pengguntingan rambut bayi, pulang berjalan kaki sampai di rumah jam 21.15.



Hb nya Tyas menurun



Senen, 23 Mei 2011

Hari masih pagi, shubuh masih jauh untuk di capai, sempat membuat jus sayur dimana campurannya terdiri dari : nenas, mengkudu, buncis, ketimun, terong, wortel, dan pagi yang masih gelap ini meminum jus sayur rasanya segar dan enak sekali, kemudian di lanjutkan shalat tahajud dan setelah itu mulai minum jus kacang hijau dan kedelai yang di presto dahulu kemudian di blender, masing- masing satu cangkir bubur halus kacang hijau dan kedelai ini dengan istri.

Setelah minum luar biasa semangat tinggi untuk mengerjakan sesuatu.

Makan sahur mulai jam 04.10, cukup sepuluh menit sebab yang di makan sangat sederhana.

Tiba- tiba adzan Shubuh pun terdengar dan mulai hitungan waktu puasa hari Senen di mulai.

Cuci motor dengan Yasin membantu mengangkatkan airnya, setelah itu mulai mempersiapkan kemasan terakhir paket pakaian yang akan di kirimkan ke Pangkep.

Jam 06.30 Berangkat, dengan Fifi ikut sampai sekolahannya, motor berjalan terus, dan di sekitar kecamatan Cileungsi bungkusan paket pakaian yang di gonceng terlihat bergeser, sehingga harus di perbaiki ikatannya.

Setibanya di Kantor pos Cibubur sekitar jam 08.00 ternyata kantor pos itu belum buka, dan motor di perhatikan dengan tukang bengkel yang selalu mengganti kanvas rem dan roda luar bertanya apakah sambil menunggu di ganti rodanya.

Setelah itu roda depan di ganti ban luarnya serta di ganti kanvas rem depannya.

Kantor pos masih tutup sehingga saya hanya meletakan barang yang mau di kirim dan uang seratus ribu rupiah, kalau kurang akan di tambah dan kalau lebih akan di kembalikan besoknya.

Langsung ke kantor, dan setibanya di Bank Muamalat di yayasan pendidikan Sudirman Cijantung, berhenti dahulu untuk memasukan uang sodaqoh ke yatim piatu NTT.

Masuk kantor tepat jam 09.00

Pulangnya sore hari menjelang jam 17.00 di niatkan mampir ke rumah putra putrinya pak Abdullah.

Sore hari saat pulang dari kantor

hujan merintik, di niatkan untuk mampir kerumah almarhum bpk Abdulah teman sekantor yang telah meninggal, dan disana dijumpai dengan anak lakinya almarhum, anak itu jelas sudah status yatim piatu, biarlah, kalau saya ada sedikit rezeki saya mampir kesini. Sambil menahan tangis anak remaja itu menyalami saya. Suasana rumah itu seperti Almarhum Pak Abdullah masih hidup sewaktu sering saya kunjungi dahulu dengan istri tapi dalam keadaan sakit, berbaring di tempat tidur di kamar depannya, sehingga ngak ngurus rumahnya.

Bermotor lagi, dan mendung semakin bergumpal, hujan belum turun juga, pasar rebo sudah jauh ditinggalkan sekarang Cibubur lama, mendung semakin menggelapkan pandangan tetapi adzan maghrib belum terdengar.

Shalat maghrib di masjid pesantren depan lagenda wisata.

Setelah itu hujan turun






Selasa, 24 Mei 2011

Jam 07.10 sudah berangkat dari rumah

jam 0735 mampir di Bengkel Cikeas untuk mengganti As Boster roda belakang dan tali gas motor.

Kekantor pos mengambil barang bukti pengiriman paket baju kemarennya.

Masuk kantor jam 09.30

Akibat hujan semalam motor terganggu masalah gas nya, kabel gas ngak mau turun, sehingga hari ini saat berangkat kekantor mampir dahulu ke bengkel Cikeas untuk memperbaiki motor.

Roda belakang sudah dibuka dan mulai diganti empat karet booster roda belakang setelah itu membongkar tali gas, dan pasang ulang penggantinya, urusan bengkel selesai malahan sewaktu motor dijalankan menuju kekantor dalam posisi kecepatan pelan kok terasa goyang roda belakangnya, malahan kalau dalam kecepatan tinggi goyangan tidak terasa.

Jam 11.00 dapat SMS dari teman pengelola teknis pak Dalmono, untuk kementerian perdagangan, ia ingin ketemu dengan melibatkan pihak pemilik bangunan dalam hal ini Biro Umum Kementerian Perdagangan,Kabid Rumah Tangganya pak Hery.

Dzuhur pun masuk, shalat, makan siang nasi yang dibawa dari rumah dengan lauk tahu dan tebaran lombok hijau utuh, sayur terong dimasak asem manis.

Jam 12.15 berangkat ke kementerian perdagangan dari kantor di pasar jumat, motor masih bergoyang kalau dijalankan pelan, melewati jalan kebayoran lama, kemacetan yang dikhawatirkan tak terjadi, alhamdulillah, saat melewati stasiun kereta api kebayoran lama ada kereta api yang masuk sehingga jalanan agak sepi, sempat berhenti didepan bengkel diujung jalan stasiun kereta api kearah blok M, di sarankan oleh bengkel untuk mengganti per break nya bahasa motor nya saya lupa anggaran yang dihabis kan sekitar kalau mau Rp 200 000,- saya milih ngak mau.

Motor berjalan terus menerobos kesemerawutan lintasan kalau ke kanan ke blok M lewat pasar Mayestik, kalau lurus terus ke Dr Gigi Mustopo Beragama Apa, akhirnya memasuki kawasan senayan, maju terus hotel atlit disamping kementerian pendidikan, maju terus belok kiri dibawah jembatan semangi, benhill, karet, hotel indonesia, BPPT, RRI, putar balik BUMN, stasiun Gambir belok kanan langsung kementerian perdagangan.

Lantai 10 itu setelah di sesalkan kirim sms ngak jelas lantai berapa sipengundang, urusan dengan Satpam kartu masuk dengan menukar KTP, kantor ini mirip preman saja penampilannya cuma bergedung tinggi dan berfasilitas negara, saya ngak mau, ngak seimbang, KTP dgn pass masuk, akhirnya mau menerima kartu ASKES saya.

Ternyata pak Hery itu adalah anak muda berpangkat tinggi, Kepala rumah tangga, orangnya biasa malahan lebih banyak berkesan banyak janji kerena berhubungan dengan perawatan rutin bangunan, saya bilang komunikasi diplomatik tidak akan dibuka kalau saya tidak diberi minum dahulu, ia tertawa dan langsung memanggil seseorang untuk menghidangkan air minum bergelas plastik kecil- kecil.

Tak cukup satu gelas rupanya, kehausan yang melanda saya sedemikian dalamnya, tiba-tiba pak Dalmono datang dengan rambut kusutnya, pembicaraan pun semakin mefokus, tetapi terhambat, hambatannya adalah pak Hery ngak pegang DIKnya sehingga ngak tahu berapa besar anggaran pemeliharaan bangunan yang tidak rutin ditumpahkan di kementerian ini.

Waktu ashar pun akan tiba saya pun mulai melepas sepatu dan kaos kaki untuk persiapan shalat,

Jam 20.00 masuk rumah.

Jam 22.00 sakit gigi geraham kanan

Ramalan Kiamat Meleset, Pengikut Harold Camping Bingung

Republika – Sen, 23 Mei 2011

REPUBLIKA.CO.ID,NEW YORK - Harold Camping sudah dua kali mengumumkan prediksi kiamat akan datang. Massa pengikut pemuka evangelis yang menyatakan hari Sabtu (21/5) adalah Hari Kiamat kini kebingungan setelah prediksi tokoh mereka kembali meleset.

Sebagian pengikut Harold Camping menyatakan terheran-heran atau mengatakan kekeliruan ramalan itu ujian terhadap keimananan mereka. Sementara itu, Camping sendiri tidak terlihat sejak batas waktu ramalannya.

Camping (89 tahun) meramalkan Yesus Kristus akan kembali ke bumi pada hari Sabtu kemarin. Orang-orang yang benar-benar beriman kemudian akan diangkat ke surga. Kata Camping ketika mengumumkan prediksinya.

Dia menyebarkan prediksinya melalui jaringan media penyiaran dan juga papan iklan dalam kampanye yang kemudian menyebar ke banyak negara. Menurut Camping, naskah injil mengindikasikan gempa bumi dahsyat akan terjadi pada hari Sabtu. Dia katakan gempa yang akan mulai pada pukul 18.00 di berbagai zona waktu di seluruh dunia itu akan menandai awal kehancuran dunia. Dan sebelum tanggal 21 Oktober, semua orang yang tidak percaya itu akan mati.

Robert Fitzpatrick, seorang pensiunan dinas transportasi di New York, mengatakan dia telah menguras lebih dari 140.000 dollar AS (sekitar Rp 1 miliar) dari tabungannya menjelang 21 Mei untuk mempublikasikan prediksi Harold Camping. "saya belum benar-benar memahami mengapa kita masih di sini,'' kata Fitzpatrick penuh kebingungan.

Setelah pukul 1800 hari Sabtu (21/5) waktu setempat dan prediksi tidak menunjukkan tanda-tanda terwujud, dia mengatakan dirinya kebingungan. ''Saya tidak mengerti mengapa.. saya tidak mengerti mengapa tidak terjadi apa-apa,'' katanya. ''Saya tidak bisa katakan kepada anda perasaan saya sekarang ini. Jelas, saya belum benar-benar memahami mengapa kita masih di sini.''

Sebagian pengikut lain Harold Camping mengatakan mereka menyimpan keraguan terhadap prediksi tersebut. ''Saya agak skeptis, tapi saya mencoba untuk menyisihkan skeptisme sebab saya beriman kepada Tuhan,'' kata Keith Bauer yang menempuh perjalanan 4.830km dari Maryland ke California, tempat kantor Family Radio milik Harold Camping berada, untuk menyongsongRapture (hari orang beriman diangkat ke surga).

Beberapa pengikut lain menyatakan penundaan adalah ujian lain dari Tuhan untuk menguji keteguhan iman mereka.

Ramalan Kiamatnya Meleset, Harold Camping Ngumpet

REPUBLIKA.CO.ID,NEW YORK - Media di Amerika Serikat melaporkan Harold Camping tidak terlihat sejak prediksi kiamat yang dia siarkan itu ternyata salah. Kontak telepon dan e-mail ke Family Radio milik Harold Camping tidak dijawab. Dia memprediksikan kiamat terjadi pada Sabtu (21/5) tepat pukul 18.00 di berbagai zona waktu di belahan dunia.

Koran The Washington Post melaporkan layanan telepon untuk mencegah aksi bunuh diri dibuka untuk mengantisipasi kemungkinan orang-orang yang percaya dengan ramalan tersebut mengalami depresi setelah ramalan kiamat tidak menjadi kenyataan. Sekelompok warga dari Gereja Injil Calvary di Milpitas, California, mengadakan misa pagi untuk menghibur orang-orang yang percaya dengan isi khutbah Harold Camping.

''Kami hadir di sini sebab kami peduli kepada orang-orang ini,'' tuliskoran New York Times mengutip James Bynum yang merupakan salah seorang pemuka gereja.

Namun, banyak warga Kristen menepis pandangan Camping. Sebagian bahkan menggambarkan dia sebagai ''nabi palsu''.

Sebagian kalangan atheis berpesta untuk merayakan melesetnya ramalan kiamat. Sedangkan, sekelompok orang yang tidak percaya berkumpul di luar markas Family Radio International milik Harold Camping di kawasan Oakland, California, ketika tenggat waktu ramalan berlalu.

''Ini mungkin salah satu hal sedih yang saya pernah baca, kabar bahwa ada anak-anak di luar sana yang orang tuanya menghabiskan dana tabungan kuliah dan menjual rumah mereka,'' kata seorang wanita kepada BBC.

Camping mengatakan dia tahu tanpa secuil keraguan pun bahwa hari kiamat akan tiba. Dia menyatakan tidak ada rencangan cadangan.

Dia sudah pernah meramalkan kiamat pada tahun 1994. Para pengikutnya belakangan menyatakan ramalan itu hanya mengacu tahap antara.

Komentar saya :

Betapa bingungnya manusia terhadap rahasia dirinya sendiri dengan rahasia kalbunya sendiri, dimana dunia nalarnya terkadang tidak selangkah dengan dunia mayanya.

Sehingga Allah menurunkan Al Quran untuk di jadikan panutan, Al Quran itu pertolongan sehingga ngak perlu di marahin, seperti layaknya sendok makan, sendok makan itu alat membantu kita untuk menyuapkan makanan ke mulut kita, kalau memakai langsung tangan boleh juga, tetapi kitab dari Allah berupa Al Quran itu alat kita untuk mengenal diri kita, mengenal siapa Tuhan kita, mengenal siapa dan tugas Rosul kita, sehingga Rosul itu bukan Tuhan.

Rabu, 25 Mei 2011

Saat tengah malam belum jauh beranjak, terdengar gemuruh dan sambaran kilat memasuki ruangan, hujan sedemikian lebatnya, saya sendiri terlalu ngantuk sehingga antara sadar dan tidak, tetapi cukup tahu jikalau hujan itu turun cukup lebat.

percikan air hujan menjantuhi kaki.

Saat berangkat kekantor pagi ini jalanan penuh dengan genangan air, rencana rapat di BPPT Serpong hari ini dibatalkan sejak masuknya SMS P Suyanto kemaren siang


Kamis, 26 Mei 2011

Pagi yang sunyi sekitar 02.39 kok Hp ngak biasanya bunyi jam segitu kok sekarang bunyi.

Teringat jikalau hari ini adalah hari kamis berarti mari kita bulatkan hadirnya hari kamis ini dengan puasa sunah, sahur harus dipersiapkan sebaiknya, dua setengah genggam kacang hijau dan dua genggam kacang kedelai cuci langsung dimasak dengan alat masak panci presto, tinggalkan shalat tahajud.

Setelah shalat selesai lantas kacang ijo kedelai lunak itu diblender halus dan dituang dipiring

hangat- hangat disruput sesendok dan sesendok lagi, dimana kehalusan dan kehangatan itu membuka pencernaan yang ngak mau di ajak sahur.

Teh hangat seperempat gelas kecil, cangkir, dibuat manis sebagai pewarna rasa dan satu gelas besar teh dibuat hambar, semuanya dihabisi untuk mengantar sahur.

Sahurnya sendiri hanya ikan bakar, sayur bersantan dua sendok aja, makan sahur jangan banyak2.

Rencana ke Garut peninjauan panas bumi Kamojang di undur minggu depan




Jumat, 27 Mei 2011

Tiba- tiba saja pagi sudah menjelang, keinginan tidur merupakan kesalahan, sehingga bangun untuk segerah shalat, tetapi waktu juga yang memisahkan, shalat tahajud belum tuntas sudah terdengar adzan shubuh.

Jedah sebentar untuk mendengarkan adzan dan lanjut shalat sunah dan shalat shubuh setelah itu mulai berkelana dalam bacaan Al Quran ayat terakhir Al Imran, saya hanya sebatas penikmat karuniah Allah dengan Al Quran Nya.

Berangkat ke kantor di awali dengan mendorong motor yang akan mengantar ke kantor, motor dalam posisi kopling satu mau hidup tetapi di naikan koplingnya ngak mau hidup mesinnnya sampai di ajak keliling lapangan, sementara Fifi yang akan berangkat ke sekolah seudah gelisah, saat akan di vonis motor di tinggalkan tetapi tiba- tiba motor meraung kembali dan hidup stabil mesinnya, langsung Fifi gembira dan berangkat ke sekolah pagi ini.

Saat melintas di Cikeas ada bengkel motor yang termasuk baik penangannya, tetapi mau mampir pagi ini kok kasihan waktunya.

Jam 08.30 sudah di Bank Muamalat Yayasan Sudirman Cijantung dan beberapa menit kemudian jam 08.57 sudah di kantor, yang menjadi catatan pagi ini mengapa jalanan sepi, apakah ada pergerakan ekonomi yang cenderung difisit.

Masalah politik sih masih sekitar tidak keberdayaan sang Pemimpin Nasional dengan segala permasalahan bangsa yang di hadapinya sendiri.

Bapak Ir Daniel MM meninggal dunia hari ini di makamkan di Ciganjur, teman sejawat Pengelolah Teknis


Sabtu, 28 Mei 2011

jam 06.40 shalat dluha di lanjutkan hafalan ayat terakhir Al- Imran

jam 07.30 sarapan nasi goreng,

setelah terkena nasi goreng badan melemas dan ngantuk

Persoalan dari istri untuk membongkar lantai dapur yang ambles, di bawah mesin air, tidak langsung dikerjakan sebab tenaga lagi hilang, sekarang lagi berupaya mencari dimana tenaga itu yang namanya semangat, akhirnya semangat datang juga.

07.50 berfikir apa yang dilakukan sambil dibacaan doa Al Fatiha, apa langkah- langkah awal yang dilakukan.

07.55 cari linggis ke tetangga semua ngak punya, pak Yapis yang kebetulan di depan rumah di salami dahulu sambil memberitahukan istri teman yang meninggal kerena tidak bisa buang air.

untuk bongkaran disarankan pakai cangkul saja.

08.00 mulai membongkar amblesan dapur

terlihat rongga dibawah semen yang lebar tidak bisa menompang beban diatasnya. 08.09 mengangkat bongkaran sambil mendengar ada anak bayi menangis umur 4 bulan, sewaktu istri kerumanya mama shandy untuk memanfaatkan pasir dan kerikilnya yang terbuang di bawa air, suaminya membukakan pintu mempersilahkan saya untuk mengambil pasir dan kerikil saya butuhnya hanya satu ember saja, tapi saya harus siap semen dahulu.

jam 08.50 bermotor dengan istri menuju toko bahan bangunan, motor sudah hidup tapi lansamnya lambat sehingga ditengah jalan diberhentikan dahulu untuk dicari selanya agar lansamnya naik.

Cukup lama menunggu lansamnya naik, ahkirnya datang juga dan suara motor meraung- raung.

Setibanya di toko bangunan bumi raya membeli semen 10 kg, pindah ke toko bangunan lainnya sebab toko yang pertama tidak menjual cetok.

Mampir ke pasar sebab permintaan Fifi untuk ulang tahunnya yang ke delapan membuat nasi kuning dan akan dibagikan di teman pengajian nanti sore, sehingga pagi ini ibunya harus mempersiapkan dari pembungkusnya hingga kelengkapan isi nasi kuning itu.

Setibanya di rumah langsung mengerjakan adukan untuk menimbun lantai depan kamar mandi yang ambrol.

Jam 10.30 sudah selesai

Dengan keringat yang membasahi sekujur badan

Jam 10.55 mandi bersih badan untuk persiapan shalat.

Me Hp Yadnya di Denpasar yang baru pulang dari mandi di Sanur.

Dzuhur datang jam 11.51 shalat berjamaah dengan anak2 dan istri.

Membantu istri mempersiapkan makanan ulang tahunnya Fifi.

Setelah ashar mulai membungkus dalam mika tempat nasi terdiri dari nasi kuning, diatasnya ditutup mihun hati ayam bumbu kecap, telor separuh di tutup sambal tomat asam pedas, kering tempeh dibumbu kecap, krupuk yang dimasukan dalam plastik, ketimun diiris serong kemudian ditutup rapat dan membuat sejenis ini sebanyak 39 bungkus.


Minggu, 29 Mei 2011

Jam 00.39 tersadar, berusaha untuk tidur lagi malahan membuka internet Hp foto bencana stunami di jepang termasuk besar efek merusaknya.

Jam 01.30 turun untuk minum

Jam 02.00 memasak kacang kedalai di presto, tunggu sambil ngisi air, jam 02.30 kacang hijau dan kedelai itu di blender, baru tahu jikalau mata pisau blender patah, tinggal tiga yang tersisa.

Satu mangkok bubur halus blenderan kacang hijau dan kedelai tanpa rasa dengan minum teh hangat sedikit manis membakar energi, langsung semangat yang terbangkitkan digunakan mencuci baju yang sudah menumpuk, setelah itu badan berkeringat dan mandi pagi-pagi langsung shalat tahajud, tiba- tiba rasa kantuk datang dan tertidur hingga adzan shubuh menjelang, setelah itu ngantuk masih nungguin sehingga tidur lagi setelah shubuhan.

Jam 08.00 tersadar dan membersihkan presto untuk memasak pisang nangka yang kemaren siang di beli, habis shalat dlhuha makan pisang rebus.

Kepasar Cileungsi, memang agak siang, motor tidak mengalami masalah.

Tomat agak mahal, sayuran lainnya dapat malahan yang tidak biasa dibeli sekarang dibeli tapi sifatnya untuk hari ini saja yaitu jarum jahit tangan yang seukuran dalam kemasan dan berlobang agak besar, kesulitan selama ini adalah memasukan benang di lobang jarum.

Rujakan dengan anak2 bumbu kacangnya dibanyakin biar enak setelah shalat dzhuhur makan siang dengan rujak sebagai selingannya.

Ashar dihidangkan dengan pisang goreng.

Malam hari dapat SMS dari Tyas Denpasar jika agak pening habis olah raga

berita ini cukup menggelisahkan sehingga doa ngak putus2nya di panjatkan, berbagai SMS dari ibunya dikirimkan untuk melakukan tindakan darurat, akhirnya SMS jam 20.00 agak enak badannya sehingga disini mendengarkan ikut tenang.

Opsi untuk meninggalkan Denpasar secepatnya sudah dikeluarkan tapi Tyasnya masih merasa baikan.