selamat berjumpa semoga tidak marah-marah

Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu diri sendiri sedang mereka tidak sadar. (QS. 2:9)

In trying to deceive GOD and those who believe, they only deceive themselves without perceiving


Isnin, Oktober 04, 2004

Pasar Uang

Jumat 1 Oktober 2004.
Undangan melalui e-mail ku dari PT Pasific duaribu future mengharapkan hadir untuk acara seminar terbatas, perihal prospek pemasaran Pasar Uang di gedung Chartered Bank lantai 18. saya berangkat dari kantor jam 13.00 seusai shalat jumat dikantor dan makan siang bersama Pak Roslan Zahris, Pak Purwono yang dahulu pernah di Irian Jaya. Berangkat naik Kopaja No 19 tujuan Tn Abang, perhitungannya kenapa tidak naik spd motor adalah jikalau naik Kopaja bisa santai sedangkan jam begini kalau naik spd motor polisinya kejam amat sedikit melakukan kesalah bisa kena tilang, apalagi akan melewati jalan utama. eh eh eh ternyata sopir kopaja tidak tahu yang mana namanya gedung Chartered Bank terpaksa turunnya kelewatan, dan harus tanya sana sini kemudian baru diberitahukan oleh sesama pejalan kaki jikalau gedung yang saya maksud itu terletak dibelakang bangunan Wisma Dharmala, akhirnya samapi juga saya di lantai 18, suasana kantor banyak generasi muda yang terlihat amat gentol dengan soal keuangan, ternyata di dalam sudah ada undangan yang duduk, seorang pendeta yang memegang keuangan gereja Methodis, namanya Pak Edi, sudah tua sih, dia banyak mengenal rekan sejawat di Kimpraswil, dari Menteri jamannya pak Radinal sampai Pak Roslan Zahris yang tadi siang seusai jumatan makan siang bersamanya, Acara dimulai jam 1400. dan betul dugaannku akan membicaranakan malasalh harga-harga saham, harga saham yang menjadi andalan adalah Hongkong Stock Index HSI kemudian Japan Stock Index SNI dab Korean Stock Index Kospi. saya harus mengeri dimana dan jam berapa hari apa nilai saham saham tersebut yang terlihat garis birunya yang artinya sedang turun indexnya dan harus membeli dan di jual setelah indeksnya berwarna merah, ada suatu konsep yang diberikan oleh si trainer gratis pak Hary Manupputy yang orang ambon tapi lama tingga di Jakarta, konsep tersebut adalah harga itu selalu berulang, harga itu tidak ada yang baru, tetapi ada kalimat kunci tyang mengikat kalau mau ikut dalam pasar uang ini modalnya minimal adalah 100 juta rupiah, hebat hebat darimana uang itu, bisa dikumpulkan dari beberapa orang, bisa sepuluh orang bisa 20 orang tergantung koordinatornya, tetapi yang penting ambiol kesem[patan ini dalam konteks latihan kemudian pasarkan diri barangkali ada pemilik modal 100 juta yang mempercayai kemampuan kita membaca angka-angka saham dan dipercaya kita untuk menggerakan uangnya. acara berakhir jam 17.00 dan masuk kekantor jam 17.30. tunggu shalat mahgrib dan baru pulang kerumah, masuk rumah jam 20.30, diterjang hujan di 15 km sebelum masuk rumah.

Tiada ulasan: