selamat berjumpa semoga tidak marah-marah

Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu diri sendiri sedang mereka tidak sadar. (QS. 2:9)

In trying to deceive GOD and those who believe, they only deceive themselves without perceiving


Isnin, Oktober 25, 2004

Puasa hari ke 11 Ramadhan 2004

Senin 25 Oktober 2004
Hari ini mau ngaji ngelanjutin dari rumah, di musholah kantor e..e...e sudah ngaji sampai zus ke 13 pengeras suara masjid kantor dikerasin, saya sudah memberitahukan, bahwa ini bukan hari jumat, biarkan khusyu orang ngaji sambil menunggu waktu dzhuhur tiba, e.. suara tetap keras, terpaksa angkat kaki dari masjid, nanti datang lagi kalau sudah masuk dhzuhur aja.

Minggu 24 oktober 2004
puasa hari ke 10, buka puasa bersama dirumah tetangga depan ( pak Warsan ) acar dibuka hanya 3 menit sebelum buka puasa sehingga tidak sempat lagi untuk berbicara hal-hal lain, kecuali secepatnya berbuka.

Sabtu 23 oktober 2004
Baru datang dari Surabaya, setelah melihat aswan sakit cacar di RS Dr Sutomo Surabaya, tiba di stasiun Senen jam 08.00 dengan KA Ekonomi Gaya Baru Malam Selatan. Sepanjang perjalanan bisa meluruskan badan sebab penumpang sedikit, teman perjalanan seorang pecinta sepak bola berumur 60 th rumah di Tangerang habis nengok cucu di Surabaya, KA Ekonomi GBMS masuk Cirebon sudah pukul 03.00 pagi perhitungannya kalau lurus aja masuk Jakarta jam 05.00, tetapi kerena ini KA Ekonomi harus sering berhenti untuk mendahulukan KA yang lebih mahal lewat dahulu.

Jumat 22 Oktober 2004
pagi-pagi keluar dari RS Dr Sutomo, setelah semalam tidur di sana menemani Aswan yang sakit Cacar, dirawat dibagian Kulit di bangunan paling belakang, kondisi Aswan baik, cuma harus sabar dengan luka-luka eruption akibat cacarnya.Pulang ke rumahnya Mbah Ni di bilangan Sidotopo Lor Sekolahan, Sesampainya disana beli langsung pepaya, rencananya akan dibawakan ke Aswan sebentar lagi sambil pulang ke Jakarta, Pintu tak terkunci, acara hari ini ya pamitan untuk pulang ke Jakarta, pada Mbah Ni, Mbah Yah istrinya almarhum mbah Wardi, Bu Suti ibunya Catur yang paling setia merawat Aswan sakit,
Jam 09.30, membeli minyak San Hong, minyak urut cina yang disarankan oleh mbah ni untuk dibawa ke Jakarta buat sakit kakinya istri. minyak itu harganya Rp 4 300,- dan berkhasiat luar biasa untuk persendian kaki, obat gosok itu hanyak didapat di Surabaya saja.
Diantar Catur ke RS Dr Sutomo, ngelihatin Aswan sambil pamitan sekalian, kemudian diturunkan ke Stasiun Gubeng, saya langsung beli tiket KA Ekonomi Gaya Baru Malam Selatan Rp 38 000 ,- kemudian shalat Jumat di Masjid PDAM dan sekitar jam 13.40 KA Meninggalkan Surabaya, Udara panas luar biasa, Badan harus dikoordinir agar tidak bergerak luar biasa sehingga melemahkan badan yang lagi puasa. Buka puasa saat memasuki Stasiun Madiun. dan Sahur saat nmemasuki Stasiun Cirebon jam 03.00.

Kamis 21 Oktober 2004.

Masuk Surabaya Stasiun Gubeng jam 08.00 pagi, suasana sepi saja stasiunnya, keluar stasiun naik Line No F jurusan Sidotopo, sesampainya di Mbah Ni langsung mencari para Mbah-mbah yang usianya udah lanjut, buka bungkusan zakat yang mulai dibagikan buat mbah ni
Mbah Ni pakai baju kepanjangan sedkit, tetapi terpancar wajah kegembiraan dari raut tua diusianya 103 tahun sewaktu mengenakan baju baru panjang warna agak kecoklatan sebagai bingkisan idul fitri, diantar ibunya Catur ke RS Dr Sutomo untuk melihat sakitnya Aswan, Aswan kondisinya baik walau banyak bercak cacar di wajahnya

Tiada ulasan: