selamat berjumpa semoga tidak marah-marah

Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu diri sendiri sedang mereka tidak sadar. (QS. 2:9)

In trying to deceive GOD and those who believe, they only deceive themselves without perceiving


Ahad, September 28, 2014

Kartu BPJS Kesehatannya Tyas hilang



Sabtu, 1 Februari 2014

04.30 Shubuh datang
04.40 Membaca Al-Quran mengais pahala, baca terus baca terus, tidak usah di dengar omongan orang yang risih kalau Al-Quran di bacakan.
05.00 Terasa badan kok kepinginnya berlari lagi, mengingat dua belas hari lagi akan donor sukarela.
Berlari- lari sehatkan jasmani,
berlari- berlari pikiran menjadi berfungsi, berlari- lari hingga jauh diujung langit,
berlari - lari hilangkan rasa dengki
berlari - lari ketemu sipengusaha air
berlari - lari mengingatkan si pengusaha air  jangan lupa membayar zakat, sebab air bukan hasil rekayasanya, air tinggal ambil dan dialirkan ke pembeli pembawa mobil tanki air bersih.
berlari - lari si pengusaha air membantah jikalau ia sudah mengeluarkan yang di maksud
berlari - lari kerena air tinggal ambil maka zakatnya dua puluh persen nya   
kalau tidak mau ukuran segitu, silahkan protes kepada si pembuat hidup, yaitu Allah SWT sendiri.
Saya bilang kalau ngak mau ikutin aturan ini, di desa Gandoang ini sudah banyak yang saya bilangin tapi ngak di kerjakan, apa jadinya, hidupnya ngak di perpanjang lagi.
berlari-lari meninggalkan sipengusaha air, yang mulai menghitung berapa hasil pendapatan menjual air dan berapa uang yang diraih, dan seperlimanya adalah miliknya Allah SWT.
mau membantah silahkan nikmati azhabNya.
Berlari hingga jauh, dititik yang sama di capai kemaren, dan berlari sprint untuk jarak dua ratus meter sehingga nafas berloncatan.
Hari ini banyak yang ikutan berlari, dari pandangan mata saja sudah terhitung tigabelas orang.
06.40 Masuk rumah dengan keringat mengguyur.
06.50 Fifi yang sudah siap akan ujian lagi sekarang minta diantar ke sekolahnya.
07.20 Shalat Dlhuha dua puluh rakaat di mulai
08.00 Mengantar Yasin ke sekolah.
08.20 Memonitor kesehatan bapak si orang Bangka yang paru- paru berfungsi empat puluh persen.
08.30 Kesehatan Topo yang terkena Strooke, sudah di ajak jalan sejauh empat ratus meter, matahari hanya mengintip sebentar sebelum di tutup gumpalan awan hujan.
09.00 Memberanikan menjemur pakaian yang sudah tiga hari ini tidak terlihat matahari.
Cuaca masih mendung tapi tidak turun hujan
10.35 Panas datang menyengat untuk beberapa saat.
16.00 Lumayan banyak yang kering semua pakaian basah dan serbet kaki yang bertebaran kerena banyak yang basah.

Minggu, 2 Februari 2014
05.56 Berangkat ke pasar, sementara hujan gerimis turun.
Agak lumayan, dari rumput laut, buncis, wortel, tomat, tauge, tahu, tempe, jamur, lombok, kangkung yang naik harganya luar biasa, ikan tongkol pindang, ikan asin, jagung, bumbu pepes ikan, cukuplah persediaan untuk melewati masa hujan yang tak berhenti.
Becek dan genangan air di pasar di atasi dengan mengikatkan tas plastik yang banyak dijumpai di pasar pada ujung kaki seperti mengenakan kaos sepatu, genangan air pun sewaktu berjalan tidak jadi masalah.
07.40 Sewaktu memasuki rumah gerimis hujan masih turun
08.00 Shalat Dlhuha
09.00 Sarapan dengan bubur beras bercampur serai, sayur kangkung, pipilan jagung manis, rumput laut, panas-panas dengan sambal gorengan  tomat lombok bawang merah tidak ada tambahan terasi bakar sebab lupa kalau terasi dirumah udah habis, musim hujan susah mencari terasi, dan ikan asin digoreng kering, nikmatnya luar biasa.
10.00 Membaca Al-Quran lagi di ulang ulang untuk melekatkan di hafalan.
12.05 Hujan masih merintik di saat dzhuhur       


Senen, 3 Februri 2014

00.11 Hujan masih turun dengan derasnya 
03.00 Terbangun untuk sahur.
03.10 Membuat jus sayur, mengkudu, wortel, buncis, tomat.
Luar biasa sekali afeknya, shalat tahajudannya sangat khusyu sekali
04.10 Makan sahur dengan sederhana dan enak, masih ditambah lagi kue berselai blubery sebagai penutup sahur sebelum sikat gigi.
04.32 Shubuh datang.
07.00 Saat mengantar Yasin, dimana shalat Dlhuha nya tertahan di rakaat delapan, tiba-tiba saja mur pijakan pedal motor hilang, sehingga pijakan pedal pungkat sebagian, sewaktu menurunkan Yasin diujung jalan itu, motor masih dilanjutkan menuju bengkel yang buka, ngak ada bengkel buka, agak jauh baru mendapatkan mur, tetapi tidak ada teknisinya, ya pinjam alat dan pasang mur sendiri, yang hilang tiga, yang dipasang satu, nanti kalau ada bengkel buka mur ini akan dipasang.          
08.00 Setibanya di rumah melanjutkan kembali shalat Dlhuha nya dan bacaan Al-Qurannya.

Selasa, 4 Februari 2014

Rabu, 5 Februari 2014
Tyas hari mau kontrol ke RSCM untuk Thalasemiannya, berangkat dari rumah jam tujuh duapuluh  ngak taunya sekitar jam sepuluh bus yang dinaiki dari Clleungsi ke Senen tidak bisa menembus banjir di Cempaka Putih, banjir sangat tinggi, e e e masih ada musibah, yaitu kartu BPJS Kesehatannya Tyas hilang.
Hilang
Hilang
Dari penjelasan Tyas saat ibunya mendesaknya menanyakan kok bisa- bisanya kartu BPJS Kesehatannya hilang,
mungkin terjatuh saat mengambil uang di saku celananya.
Terbayang kembali oleh ibunya harus ke Bogor, belum lagi kehujanan, jauh nya, capeknya, walau kalau ke Bogor tidak melewati jalur maut Cileungsi Gunung Putri, tetapi lewat Kranggan, Leuwinanggung, Cimpeun, Kinansih, Cibinong, Bogor. Tetapi kerena jauhnya itu lho.

Kamis, 6 Februari 2014

Jumat, 7 Februari 2014
07.30 Hujan lebat pagi hari di Cileungsi tak lagi dihiraukan, berangkat ke Bogor untuk mengurus kartu BPJSKesehatannya Tyas yang hilang dua hari lalu. 
09.45 Saat mengambil nomer antrian di BPJS Kesehatan Bogor di jalan Ahkmad Yani, tercetak angka 256.
Luar biasa yang antri hari ini, banyak sekali, tetapi tidak menyentuh ke pengurus BPJS Kesehatan Bogor, ya mbok menambah orang layanannya kek, sejak dua januari bulan lalu ya dua orang itu saja yang memproses permintaan kartu BPJS Kesehatan,   
10.30 Meninggalkan kantor BPJS Bogor untuk mencari masjid sholat Jumat.
Masjid yang dituju adalah masjid di kompleks militer di belakang sebelum Jambu Dua dari arah Bogor, masjid masih sepi, biarlah, banyak- banyak in membaca Al-Quran biar Allah SWT akan selalu menolong, mengingat jarak, cuaca hujan, kondisi lapar, kerena ngak punya uang sampai- sampai mohon pada Allah SWT untuk mengatasi lapar perut sesudah shalat Jumat nantinya, habis tadi kelupaan membawa  bekal air minum dan nasi dari rumah, sudah disiapkan, tetapi lupa mengikatnya di motor, sehingga begitu jam nya, motor ya jalan saja, sudah sampai di Bogor baru ingat ketinggalan bingkisan bekal makan siang.  
Masjid itu terletak dekat lapangan, siang itu masjid masih sepi, baru sendirian, sedangkan istri juga sendirian di dekat parkiran motor. 

12.30 Saat kembali ke BPJSKesehatan Bogor nomer yang dipanggil di posisi 186, masih 70 nomer lagi untuk mencapai angka 256
15.40 Baru nomer 256 dipanggil, proses cetak kartu baru BPJS Kesehatannya Tyas berjalan lancar sebab saat satu jam yang lalu ada juga seorang bapak yang mengurus kehilangan kartu Askes nya dan disuruh membeli materai enam ribu rupiah terlebih dahulu.    
Sehingga saya di bantu istri membeli materai enam ribu rupiah di warung agak jauh dari BPJS.
15.45 Kartu baru kartu pengganti BPJS Kesehatannya Tyas sudah selesai.
15.50 Shalat Ashar berjamaah dengan istri di musholah BPJS
16.00 Pulang, udara kota Bogor sore itu cerah sekali, diantara basah bekas siraman air hujan masih terlihat sinar matahari.
17.30 Memasuki Giant Supermarket Kranggan untuk mencari ikan laut yang di korting, kerena hari sudah sore sekali, sesampai nya di dalam terlihat ikan cuma tersisa tiga kemasan, kepala ikan tenggiri yang sering orang menggunakan untuk membuat empek2, ikan patin dan ikan nila.
18.20 Shalat maghrib di masjid pesantren depan Duta Wisata
19.15 Masuk rumah
Cepat- cepat membuat jus sayur terdiri dari ketimun, buah mengkudu dan tomat.
Badan terasa segar, malam masih belum malam sekali, merasa ada informasi berkaitan dengan BPJS Kesehatan yang di dapat tadi siang, maka perlu untuk mengetok pintu pagar pak Yapis tetanga dua rumah berseberangan.
Pak Yapis yang berharap bisa ikut BPJS Kesehatan dari jalur PBI ( penerima bantuan iuran ) merasa senang mendengar bahwa ada orang datang ke BPJS Kesehatan Bogor untuk ngurus BPJS Kesehatan dari jalur PBI.
Hanya saja kartu itu hanya berlaku tiga hari dan harus diperpanjang lagi, proses memperpanjang validitas kertu BPJS Kesehatan ini dari Cileungsi ke Bogor makan biaya naik bus dan angkot sudah bisa membayar iuran dua puluh lima ribu lima ratus rupiah per bulan, kalau ikut perseorangan.
Fifi datang menjemput membisikan jikalau gulai patinnya sudah matang     
Akhirnya menikmati makan malam dengan enaknya.
    
Sabtu, 8 Februari 2014
14.50 Hari mendung tetapi tidak hujan
Menjenguk pak Rudy yang lagi sakit.

Minggu, 9 Februari 2014
05.00 Hujan udah turun saat baru beberapa meter meninggalkan rumah menuju ke pasar Cileungsi.
Harga- harga cukup mahal dan kali ini wortel sangat naik dan barang tidak ada.

Senen, 10 Februari 2014
06.20 Curiga kok motor miring posisi mau jatuh, ternyata ban bekakang kempes, turunkan motor menuju jalanan keluar dari rumah dan di pompa, setelah itu di bersihkan di cuci dengan banyak air bilasan.
06.40 Mandi bersihkan badan yang kotor akibat terkena percikan air kotor saat membersihkan motor.
06.50 Shalat Dlhuha, kerena motor bermasalah ban nya, Yasin berangkat sekolah dengan naik ojeg. 
07.30 Memompa ban belakang motor yang sudah hilang lagi udaranya untuk dibawa kebengkel tambal ban, motor sudah berjalan 700 m ban belakang terasa kempes lagi, berhenti dan melepas pompa tekan yang tadi sengaja di bawa, setelah kuat, berangkat lagi dan terasa kempes saat tepat di bengkel langganan, bengkel motor itu masih terlihat sepi, ya kerena saya yang berkepentingan, ya di tunggu sampai bengkel buka.
07.45 Datang istri pemilik bengkel motor memberitahukan bahwa bengkel tidak buka hari ini, akan belanja keperluan bengkel.  
Sementara itu angin di ban belakang sudah berkurang banyak, untuk itu dipompa lagi agar siap dikendarai untuk mencari bengkel lainnya.
07.55 Bengkel tambal ban depan Puri Cileungsi dan sementara itu terdapat empat orang bapak yang pagi itu lagi berkumpul membicarakan kelakuan kepala desa yang baru yang akan mengenakan pajak kepada semua warung dan toko di wilayah desa Gandoang.
Saya ikut terlibat di dalamnya mempermasalahkan payung hukum pelaksanaan keputusan desa tersebut.  
Tapi sempat terpikirkan dalam pembicaraan itu jikalau hal itu adalah perbuatan oknum, dan terbersit juga berita jikalau semua jabatan RT telah diganti dengan para pendukung kepala desa yang baru, saya mendengarnya kok seperti ceritra rakyat dimasa Diponegoro.
08.20 Membawa tabung gas 12 kg dan tabung 3 kg yang kosong dari rumah untuk dicarikan isinya, ngak tau nya saat melintasi gundukan polisitidur di RW 7, gas 12 kg terlepas dari ikatan dan berdentam jatuh, ya pungut lagi sambil di perbaiki ikatannya, tabung yang 12 kg di letakan dulu di Ceria Mart sementara gas penukarannya belum datang, sore hari di suruh datang lagi.  
09.00 Bermotor menuju ke bank BNI Cileungsi
09.20 Memasuki bank BNI Cileungsi untuk mengambil nomer dan nomer yang didapat adalah 76.
Sementara nomer yang sedang dipanggil kasir adalah 55, tinggalkan BNI untuk memasuki BTPN.
09.30 BTPN Cileungsi kerena sepi maka langsung maju didepan kasir.
09.39 Masuk lagi ke bank BNI dan nomer yang dipanggil 60
09.40 Berjalan menuju Bank Muamalat Cileungsi, untuk yatim piatu NTT-TTS
09.56 Kembali lagi ke BNI Cileungsi, dan nomer yang dipanggil 70, berarti enam nomer lagi
10.04 Kasir bank BNI untuk pembayaran BPJS Kesehatan
10.27 Kantor pos Cileungsi untuk kirim uang ke Paklik Bambang di Tempeh Lumajang Jawa Timur.
Jalan di depan kantor pos Cileungsi rusak parah, jalan berubah menjadii bubur.
11.00 Pulang dan memasuki kemacetan akibat kerusakan jalan di Cileungsi.
11.30 Memasuki rumah.
16.00 Senjah diselimuti mendung yang tak hujan, bermotor untuk mengambil gas 12 kg yang tadi pagi telah diserahkan tabungnya, sesampai di Ceria Mart, dapat informasi dari petugas pasokan gas belum datang, disarankan besok dilihat lagi.


Selasa, 11 Februari 2014
01.00 Dini hari sudah terjaga dari tidur
02.00 Bangun dan mulai shalat tahajud
dan membaca Al-Quran
03.30 Ngantuknya datang, mulai tidur lagi.
06.00 Tyas minta di antar hingga ke terminal Cileungsi sebab Tyas kemaren berangkat, tidak diantar, sebab motor ada masalah ban belakang, dan Tyas tiba ditempat test kepegawaian dalam posisi terlambat, hari ini ngak mau terlambat, sehingga pagi-pagi sudah mengantar, semoga berhasil.
We we we yang namanya ruas jalan Gandoang - Cileungsi, macettt.
Berbondong- bondong orang mau berangkat ke Jakarta.
Kegagalan transportasi gagal ya begini jadinya, ngak usah saling menyalahkan, nikmati saja kemacetan, kecelakaan, kematian, perkawinan, perceraian, kerjasama, kebohongan, penularan penyakit, dan sebaik- baik manusia adalah yang membaca dzikir pada Allah SWT dan Rosulnya Nabi Muhammad SAW.
16.00 Ceria Mart untuk mengambil gas 12 kg, Udara sore cukup ramah, diwarnai jalanan yang penuh dengan lubang ternyata setibanya disana pengiriman gas belum ada.
16.17 Bersama pak Yapis menjenguk pak Rudy yang masih sakit patah pinggangnya.
22.00 Memperhatikan tikus yang ada di belakang almari, bagaimana caranya menaklukan, semua sepengetahuan Allah SWT.
22.30 Masak air panas hingga mendidih, ambil centong kamar mandi dan siramkan air panas ke belakang almari, tikus yang terkena air panas berlarian.
22.35 Belum bisa tidur, ambil air wudlhu dan shalat dua rakaat setelah itu menggosok ingatan pada hafalan Al-Quran surah Al -Anabiyah.  
23.15 Ngantuk pun datang
  
Rabu, 12 Februari 2014
04.45 Ada hujan di pagi hari, tiba-tiba lebat dan menghilang, ternyata di tempat shalat, Tyas yang akan ke RSCM pagi ini kontrol kesehatan berkaitan Thalasemianya sedang tahajudan, saat memperhatikan jam, o o o waktu terbaik untuk mengerjakan tahajudan. 
04.40 Shubuh datang
05.50 Keluar rumah bersama Tyas menuju ke RSCM setelah tertunda dua bulan.
Udara lembab habis kehujanan, jalan raya ramai dengan para pesepeda motor yang berangkat kantor, sekolah, pabrik, jualan di pasar, ya tentara juga, angkatan lautnya juga.
Hasil pemeriksaan lab darah Hb nya Tyas 6.9
Masuk rumah jam 19.30 macet nya ngak habis- habis

Kamis, 13 Februari 2014

06.20 Berangkat dengan Tyas ke RSCM.



Jumat, 14 Februari 2014
Fifi menangis di tengah malam sebab demam yang dirasakannya.
Buang air sudah hampir tiga kali.
Gunung Kelud Jawa Timur meletus.
Fifi sakit sampai pagi ini harus ke Puskesmas untuk mencari pertolongan
09.00 Fifi di dudukan ditengah goncengan sepeda motor, dan dibelakang ibunya, bermotor bertiga menuju ke Puskesmas Gandoang.
Mendung masih menyelimuti, dan kendaraan di jalan cukup ramai.
Air masih menggenangi halaman depan Puskesmas Gandoang, dan yang paling parah genangan air itu merendam kantor kelurahan Gandoang. 
Sepulang dari Puskesmas langsung minum obat dan terlihat positip, Fifi tidak demam lagi dan tidak sering ke toilet untuk buang air.
11.11 Berangkat ke Masjid Gaok untuk shalat Jumat.
16.00 Mendapat SMS dari adik istri di Maros Sulawesi Selatan, memberitahukan jikalau ia sedang dalam perjalanan ke Bandung, meninggalkan kota Jogjakarta sore sebelum gunung Kelud erupsi.

Sabtu, 15 Februari 2014
03.00 Terbangun sebab Fifi merengek minta ditemani untuk buang air dan badannya tidak hangat lagi.
04.40 Shubuh, hari ini shubuh agak siang, malam lebih panjang dari siang.
08.00 Saat sepulang dari mengantar Yasin, menyempatkan waktu untuk melihat pak Rudy, ternyata setibanya di rumahnya pak Rudy sedang menyapu, berarti sudah sehat kembali punggungnya, setelah beberapa hari terbaring patah pinggangnya akibat jatuh dimana atap yang di injaknya terban. 
16.45 Bermotor dari rumah bersama ibunya dan Fifi untuk menyongsong adik istri bersama kedua anaknya dan rombongan Dinas Kesehatan Pemerintah Daerah Kabupaten Pangkep Sulawesi Selatan yang sudah memasuki kota Jakarta, perjalanan dari Makassar, Jogja, Solo, Bandung, Jakarta, Makassar. 
Lama sekali tidak bermotor ke Jakarta semenjak pertengahan Desember hingga sekarang, tetapi yang namanya macet sudah menghadang semenjak di depan terminal Cileungsi, jembatan Cikeas, putaran balik arah di Kranggan, depan pompa bensin Pertamina Cibubur taman Bunga, Arundina, pertigaan lampu merah Cibubur lama dan Kramatjati.
18.40 Shalat maghrib di masjid depan Sarana Olah Raga Otista.
18.59 Bermotor melintasi Kampung Melayu daerah yang sering di landa Banjir jikalau sungai Ciliwung meluap.
19.05 Gramedia di jalan Kramat Raya
19.10 Distasiun Cikini, Kelurahan Menteng
19.15 Hotel Sofyan dijalan Cut Mutia depan Masjid Cut Mutia.
Saat bersamaan dengan kedatangan satu bus rombongan Dinas Kesehatan Kabupaten Pangkep memasuki hotel.
Adik istri menginap di lantai 514
19.30 Shalat Isya di masjid Cut Mutia.
20.00 Ada voucher berlaku untuk dua orang  minum selamat datang di restaurant hotel Sofyan yang tidak digunakan oleh adik istri, maka kesempatan ini dipakai berdua saja bersama istri untuk merayakan hari kasih sayang sambil minum jus jeruk dingin.
Alhamdulillah Hirobil Alamin.  

Minggu, 16 Februari 2014

02.00 Bersama istri didepan pintu masjid Cut Mutiah yang terkunci dalam posisi hendak sholat tahajudan dan membaca Al-Quran, pintu tetap tertutup.
Tak sedikitpun pintu terbuka, diam, diam, sunyi. 
Pintunya terkunci rapat, pintunya terkunci mas, kata istri, ngak apa- apa jawabku, masjid juga manusia, ada maunya.
Tak sepenuhnya apa yang kita inginkan musti tercapai, soal pintu masjid pun demikian juga adanya.
02.30. Akhirnya Shalat Tahajudan di foyer masjid, dan dilanjutkan membaca Al-Quran.
Tak terasa waktu sudah banyak dihabiskan di depan pintu masuk masjid yang masih tertutup rapat.
03.30 Saat kejenuhan melanda, mata di lontarkan jauh kearah halaman masjid Cut Mutiah yang terlihat tidak ada art nya sedikitpun juga.
Pagi nan tak kunjung datang,  sunyi  terlihat anak- anak jalanan bergerombol dengan kegaduhannya, tiba - tiba terlintas imajiner kesunyian ini sama persis saat stunami melanda Jakarta, air terukur 80 cm diatas foyer depan masjid, jikalau diukur dari muka tanah bisa mencapai 240 cm, air sebegitu banyaknya menghilangkan Jakarta dalam waktu empat puluh menit, kesunyian yang menyelimuti permukiman penduduk kerena penduduknya telah meninggal.
Air itu datang dengan diam- diam bersama datangnya malam, tidak ada hiruk pikuk, dan tidak ada pergerakan kendaraan di jalanan, sebab semua lintasan jalan raya dalam waktu cepat tergenangi air laut yang naik.       
03.49 Saat mengantuk sudah sangat bersangat, terpaksanya betul betul terpaksa, bersujud mohon pada Allah SWT untuk dibukakan pintu MasjidNya.
Luar biasa Ya Allah, pintu terbuka dan seorang bapak tua berseragam biru membuka pintu dari dalam ruang masjid, ngak usah berpolemik, langsung masuk ke dalam masjid yang masih gelap suasananya  dan mengerjakan lanjutan shalat tahajudan dan dilanjutkan shalat witir, dan setelah itu membaca Al-Quran.
04.30 Shubuh datang.
07.00 Didepan petugas pendaftaran donor darah sukarela pagi itu, untuk mengisi formulir, dan disudut ruang ada seorang bapak muda usia senyum- senyum sebab dia terlebih dahulu datang dari pada saya dan istri dan Fifi.
07.12 Pengukuran Hb darah, saya mendapat 13.8 dan istri 13.2
07.30 Pengukuran tensi dan cek kesehatan, lulus.
07.50 Proses Donor darah ke 54 mulai ditusukan jarum pemindah darah dari lengan disalurkan ke buli- buli darah.
08.20 Selesai donor darah
08.25 Berjalan beriringan menuju kantin PMI, tapi menu hari ini hanya ada roti dan susu kemasan 200 ml.
10.00 Bermotor pulang lewat Kalimalang, Pondok Gde, Kranggan, Cileungsi masuk rumah dalam kondisi lelah nya luar biasa.
Ya Allah, Ya Allah hamba hanya berharap pemberian dari mu saja Ya Allah.
15.45 Terbangun sebab terdengar adzan Ashar.
          
Senen, 17 Februari 2014
04.20 Makan sahur dengan sangat sederhana, pertama waktu terbatas, belum tahajudan,  dua belas butir kacang digoreng  dengan bawang putih dan ambil nasi lima sendok, merupakan menu makan sahur, dan selanjutnya secepatnya menuju tempat shalat untuk mengerjakan tahajudan di waktu yang tersisa sebelum adzan shubuh.  
04.50 Sesudah shalat shubuh, mengevaluasi kerja memory yang ternyata terjadi penurunan ingatan pada bacaan Al-Quran surah An-Abiyah terutama setelah surah ke limapuluh hingga terakhir di seratus dua belas.
Harus perlu diambil aksi penghafalan kembali, lupa pasti terjadi, penurunan kinerja isinya kepala juga terjadi penurunan,  harus dilakukan aksi penghafalan kembali.



Selasa, 18 Februari 2014

Mendung sejak pagi, cucian baju sempat tidak terjemur menunggu bersinarnya matahari, matahari tertutup awan tetapi radiasi panasnya betul-betul terasa hangat sejak jam duabelas siang, sehingga berani mengeluarkan pakaian hasil cucian tadi pagi.
Urusan gas masak.
Semalam Tyas mengatakan gas masak tigakilogram habis, tetapi di rumah sudah tersedia cadangan gas tiga kilogram yang lain sehingga proses dapur tidak terganggu.
Pagi tadi setelah mengantar Yasin ( 07.02 ) dan setelah shalat Dlhuha ( 08.00 ) mulai mengurus gas, dari rumah di bawa tabung gas tiga kilogram, Tyas ikut di motor, dan setibanya di agen gas, tabung gas kecil diletakan terlebih dahulu, kemudian menuju Ceria Mart yang sejak seminggu lalu menaruh tabung gas dan uang pembelian isi gas dua belas kilo gram, tapi hingga hari gas ngak datang - datang ke rumah.
Setelah itu kembali ke agen gas dan membeli isi gas di tabung duabelas kilogram dan tiga kilogram.      

16.04 Dapat pesan untuk memasukan lamaran pekerjaan sebagai estimator di CV Metawahyu

22.30 Tersadar dari tidur, hilang semua kantuk dan kepinginnya olah raga, akhirnya naik turun tangga dan hingga kelelahan datang mendekat, istirahat dulu, setelah itu naik turun tangga lagi, setelah itu ambil air wudlu dan shalat dua rakaat dan dilanjutkan membuka hafalan Al-Quran surah An-Abiyah.
Banyak waktu sehingga bisa memperbaiki bacaan, masuk dalam kesulitan tetapi masuk terus sehingga bisa mengaprisiasi ke Rahmannirohiman Nya Allah SWT dengan menunjukan secara jelas sakti nya Al-Quran itu.    
23.30 Badan mulai terasa enaknya dan kantuk mulai datang.

Rabu, 19 Februari 2014
05.00 Cuaca terasa gelap, tetapi kesibukan dijalan sudah tinggi, berlari pagi ini kerena semalam Tyasnya minta "Ayo lari- lari pagi besok, pa ! " kebetulan juga beberapa hari ini atau dua minggu lebih tidak melakukan olah raga pagi lari- lari.
Semalam tidur terganggu kerena badan minta olah raga, sekarang olah raga lari pun dilakukan, rasanya enak sekali, lari terus lari terus, bermain dengan gelap malam yang masih tersisa.
Lari ini adalah lari pertama setelah donor darah hari minggu kemaren.
Lari terus dan Tyas mengikuti dari belakang, tujuh hari lalu Tyasnya transfusi darah.
Lari sambil memperhatikan jalan desa yang semakin rusak terkikis air hujan.
Kesehatan adalah sarana untuk ber amal ibadah, badan sehat, darah segar, donorkan.
Tidak dimakan sendiri.
Lari hingga jauh dan keringat deras mengucur, pada bunderan yang pertama dijumpai di kompleks GNI, stop, balik arah untuk pulang.
07.00 Antar Yasin sekolah
07.20 Shalat Dlhuha

Kamis, 20 Februari 2014
10.00 Bermotor bersama Tyas yang siang ini akan test wawancara tahap pertama, Tyasnya banyak melakukan lamaran pekerjaan on-line,
Siang cukup terik
10.29 Bengkel Cikeas untuk membeli lampu cadangan, lampu belakang yang suka mati.
Ditempat lain harganya bisa lima kali dari harga di bengkel ini.
10.35 Melintas di Cibubur Junction.
10.46 Arundina
10.56 Pertigaan Cibubur lama dengan jalan Jakarta Bogor lama.
11.30 Pertanian Simatupang 
11.45 Kemang
12.05 Masjid Nurul -Falah Kemang untuk shalat Dzuhur.



Jumat, 21 Februari 2014

04.48 Membuat jus dari buah mengkudu guna menambah stamina badan untuk mengarungi jalanan di Jakarta.
05.00 Sarapan
05.20 Berangkat mengantar Tyas yang akan test tahap ke dua di Kemang tempat yang sama test kemaren siang, hanya kerena lolos test tahap pertama saja yang diijinkan mengikuti test tahap ke dua.
Berangkat jam begini cuaca masih gelap, ditambah mendung yang menggantung.
05.56 Dikawasan Cikeas hujan deras turun.
motor diparkir pinggir jalan dan secepatnya mengenakan plastik pelindung hujan.
07.00 Lautan pemotor memenuhi jalanan Simatupang depan Kementerian Pertanian saat lampu merah menunjukan angka 220, untuk itulah manfaat jus mengkudu yang diminum tadi pagi, padatnya arus lalu lintas memerlukan kecerdasan untuk menghitung dan mengambil keputusan.
Hujan masih turun dan banyak pemotor yang memilih berteduh.
07.59 Tiba di Kemang 15 tempat Tyas mengikuti Test.    
08.07 Tiba di masjid Nurul-Falah Kemang, terlihat pintu masjid tertutup sehingga motor diletakan diluar belakang, berseberangan dengan toko souvernir Gentong Lombok.
Setelah didekati, pintu terluar masjid tidak terkunci, masuk, mulai melepaskan sepatu yang basah air hujan selama perjalanan, celana plastik dan jiket bermotor semua dimasukan ke lockers, mengambil air wudhlu dan setelah itu terdengar banyak suara anak-anak, agaknya masjid ini di bagian bawahnya digunakan sekolah taman kanak- kanak Nurul-Falah. 
08.12 Naik kelantai atas dan langsung mengerjakan shalat Dlhuha dua puluh rakaat.
Shalat seperti di atas kapal rakyat dari Ambon ke Wahai pulau Seram Utara, bunyi kendaraan yang tak henti - hentinya bagaikan gelombang air laut yang terhempas kedinding luar kapal. 

10.30 Tidak keluar-keluar dari masjid Nurul Falah Kemang
Ber jam jam berada di Kemang, ada sedikit pemikiran bahwa masjid ini adalah faktor pembentuk opini public .
15.45 Shalat Ashar di masjid Jamie Nurul Iman Pesantren depan Lagenda Wisata.
16.40 Masuk rumah.

Sabtu, 22 Februari 2014
10.45 Hujan deras yang turun sejak jam tiga pagi tadi masih belum reda juga, tiba-tiba saja Tyasnya mengeluh tenggorokannya ngak enak, langsung saya mengambil buah mengkudu segar dan sudah tua, daun pepaya, daun srikaya dan ketimun, potong potong dan di cuci lantas di blender dan peras di saringan kain, semua minum.    
12.12 Hujan masih turun deras.
Sebetulnya air yang berlimpah dari hujan ini bisa di manfaatkan untuk transportasi, dimulut sungai penampung air hujan disalurkan kedalam canal, hanya saja topografi Jakarta tidak datar, maka kanal akan bertingkat sesuai level air, hingga ke ujung sungai, hanya sedikit jeleknya kanal ini tidak bisa begitu saja menghilangkan banjir dari kota Jakarta.
Seharusnya pemerintah DKI Jakarta membuat desk banjir; desk kenakalan remaja, desk kebutuhan rumah, desk kemacetan lalu lintas, desk bertransportasi di Jakarta, tugas desk tadi mencari solusi kebuntuhan Pemda dengan segala permasalahannya biarkan masyarakat yang menyelesaikan secara analitik.          

Minggu, 23 Februari 2014
02.00 Entah siapa yang memasang alarm Hp yang berbunyi keras menyadarkan dari tidur nyenyak, hujan yang turun sejak sore hari masih merintik, menyadari hal ini secepatnya menuju ke tempat penampungan bocoran dak beton di ruang sholat agar jangan sampai meluber.
02.20 Ternyata plastik penampung air sudah hamil besar sehingga secepatnya di alirkan perlahan - lahan agar tidak tumpah
Ibunya yang curiga dengan keadaan Tyas, setelah di dekati Tyasnya memberi tanda jikalau ia tidak bisa bersuara, secepatnya mengupas kunyit dan diberikan ke Tyas agar   radang tenggorokanya tidak parah.
03.00 Mulai shalat tahajud.
03.30 Kue ekspres sudah siap dengan teh panas. 
03.45 Ngantuk pun datang, shubuh masih cukup lama.
04.40 Saat Tyas terbangun untuk mengerjakan shalat shubuh, ia sudah bisa bersuara lagi.
05.50 Menuju pasar diantara hujan lebat menerpa, badan sudah terbalut plastik hujan, bermotor tak masalah dengan hujan
07.50 Saat memasuki rumah, lumpur penuh di kaki, dan bersihkan badan, setelah itu cuci semua sayur sebab kotornya pasar 
08.20 Mulai mengerjakan jus sayur, dengan bahan- bahan yang sudah dibeli seperti Wortel, Tomat, Ketimun, buah Mengkudu tinggal ambil,
08.50 Tyas langsung minum dua gelas dan efeknya tak lama kemudian bangkit ambil semua pakaian kotor dan direndam.
09.30 Shalat Dlhuha
10.00 Cuci pakain bertiga ramai- ramai sebab lama tidak mencuci kerena hujan dan sekarang matahari menampakan sinarnya.    
11.00 Makan istimewah hari ini adalah sesuatu yang murah dan meriah, yaitu botok ikan teri kecil- kecil dengan petai cina, petai cina nya yang sangat jarang- jarang orang jual, bahan- bahannya ikan teri, petai cina cukup banyak, potongan daun mengkudu, tahu potong kecil, tempe potong kecil, kelapa parut, daun pisang.   
we we we makan sampai nambah berapa kali.
Perihal hujan yang masih merintik, semua akan memasuki wilayah Bekasi, Jakarta dan Tangerang, bagaimana kalau tiga wilayah ini membuat sungai besar melintang dari Bekasi Timur, Jakarta, dan kota Tangerang, lebar sungai 60m.
Sungai ini akan ketemu sungai- sungai yang menyebabkan banjir selama ini, dan air langsung menjadi feed bagi sungai baru. sudah tentu dengan hadirnya sungai buatan dan besar ini akan merubah wajah tiga wilayah tadi, sebab sungai besar itu akan dijadikan pusat air minum, transpartasi air untuk angkutan berat, semua perlu perencanaan, dan pengendalian banjir khususnya.
Keuntungan yang terbanyang, adalah untuk menghadapi tahun 2050 kita tidak perlu cemas, sebab Jakarta dan sekitarnya akan bebas banjir dan bebas macet sebab ada pilihan melintas yaitu melewati air.
Penataan kiri kanan sungai akan diproyeksikan untuk rumah susun rakyat Indonesia minimal 16 lantai, moda transportasi kereta api dan darat.
Kemudian tanah galian pembuatan sungai buatan tadi digunakan untuk reklamasi pantai Jakarta Utara, ini pun memerlukan perencanaan khusus.
Untuk sungai- sungai yang sudah ada cukup dijadikan sebagai sungai pelepasan jikalau muka air sungai buatan sudah tinggi.
Hanya saja yang terjadi nantinya, sungai buatan ini tidak mempunyai wilayah Hilir dan Muara.
      
Senen, 24 Februari 2014
09.00 Dibawah rintikan hujan yang turun, kondisi kesehatannya Tyas menurun, bermotor membawa ke Puskemas Gandoang.
Puskesmas Gandoang yang tergenang air hujan di halamannya.

Selasa, 25 Februari 2014

Rabu, 26 Februari 2014
03.00 Hujan deras sudah turun, terbangun sebab percikan air hujan mengenai wajah, dan rasa buang air kecil.
Hujan tanpa petir, sejak beberapa minggu ini hujan deras selalu menjelang pagi.
09.30 Hujan masih turun, memasuki bank Muamalat Cileungsi masih dengan celana hujan, berusaha istiqomah untuk anak yatim piatu NTT-TTS.
10.00 Saat membelikan pesanan istri untuk air minum kemasan ukuran gelas, hujan yang turun semakin lebat saja.
10.30 Kantor pos Cileungsi pengiriman uang untuk paklik Bambang di Tempeh Lumajang dan ibu di Wonorejo Lumajang.
Kantor pos dalam keadaan sepi dan tidak lama mengantri, petugas kantor pos yang pernah bertugas di Pronojiwo malahan gembira ketemu dengan orang Tempeh lagi, maksudnya ketemu saya.
11.00 Masuk rumah.  


Kamis, 27 Februari 2014
Melaksanakan puasa sunnah hari kamis.
Adib, Denpasar Bali, teman SD Muhammadiyah Denpasar, masuk rumah sakit Sanglah kerena Jantung.

Tiada ulasan: