selamat berjumpa semoga tidak marah-marah

Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu diri sendiri sedang mereka tidak sadar. (QS. 2:9)

In trying to deceive GOD and those who believe, they only deceive themselves without perceiving


Rabu, Mei 18, 2011

Bengkel Lagi




Senen, 25 April 2011

Mampir ke Bengkel Saudara di pertigaan Cibubur Lama sebab rantai sepeda motor kendor dan lepas, saat lepas lagi melaju sehingga menimbulkan kemacetan saat saya berhenti dan berputar balik, sebab bengkelnya sudah kelewatan 100 meter lebih.


Konsepnya jangan ragu, terobos saja sambil menuntun sepeda motor yang rantai menjuntai jauh ke aspal, setiap pengendara motor tahu, rantai putus ya di betulin di bengkel.

Di bengkel ternyata di jual juga standar dua yang di sepeda motor hilang sejak beberapa bulan lalu, langsung membeli dan di pasangkan, waktu habis sekitar 45 menit.

Mampir lagi ke Bank Muamalat untuk anak yatim piatu NTT.

Mampir lagi ke Bank Mandiri di Plaza PP jalan Simatupang, untuk masuk ke rekeningnya Tyas yang hari ini rencana belanja bersama ibunya, uang yang dikirim merupakan penyertaan modal agar Tyas bisa membeli barang agak banyak di Jakarta dan di bawa ke Denpasar sepenuhnya untuk di jual, kerena bersamaan ini juga Tyas perginya bersama ibunya, di bekali juga ibunya uang belanja untuk keperluan Hari Raya yang masih jauh menghitung barangkali ada susah rezeki di bulan- bulan mendatang. Yang sudah terbayang adalah belanja handuk setiap orang di rumah sebab handuk yang dipakai hingga sekarang sudah tipis, mungkin pembelian dua tahun yang lalu.

Maghrib pun datang, buka puasa dikantor, dengan kopi bungkus sachet di bawa dari rumah, dan kuenya serabi.

Shalat maghrib berjamaah di kantor

Makan malam dengan nasi rice cocer isinya ada kacang ijo, ada pisang nangka, ada leleh.

Shalat isya masih juga di kantor, ngaji sebentar surah Al Imran 187.

Jam 20.20 Pulang.



Selasa, 26 April 2011

Sengaja tidak membawa motor, motor di parkir di bawah pohon chery kampung kalau dahulu disebut kersen depan warteg di perempatan Cileungsi, jam 07.00 sudah di terminal Kampung Rambutan dan saat turun dari angkot Cileungsi.

Matahari terlihat bersinar kencang, sudah waktunya shalat dlhuha, ada yang aneh di dalam hati ini mengapa tidak mendekati masjid kecil di sisi kanan terminal, malahan mencari metromini 76 yang akan menuju ke blok M, ada sedikit suara hati akh sebentar kalau sudah sampai di kantor dikerjakan, menunda shalat, berarti suara penggoda, berarti saya tergoda, audzubillahiminas syaiton nirrojim, aku manusia biasa yang tergoda, untungnya saya turun dari angkot itu ada rasa ingin buang air kecil, sehingga secara tidak sadar mendekati pagar terminal.

Ngak tahunya di depan saya ada lobang pagar kawat yang telah di koyak, yang lurus langsung ke masjid, hati ini lebih tawadlu kalau ke masjid, okeylah melangkah kaki ke masjid dan mengerjakan shalat dhluha, alhamdulilah sudah selesai, ke terminal dan mencari metromini 76, yang pertama penuh, yang kedua penuh dan yang ketiga agak kosong, duduk sebentar langsung berangkat.

Alhamdulillah, hati ini yang terlindungi, mengapa tidak bersyukur, bersyukurlah, bersyukur itu menyehatkan dan memperbaiki getah lambung.

Hubungan kimia antara komposisi getah lambung, tingkah laku, dan pengambilan keputusan, kuncinya jangan dikotori hati ini dengan perbuatan dosa, sebab apabila dosa telah kita lakukan, dosa itu dengan perkasanya mengatakan " ala sudah berdosa kok ngaku alim" ini bahayanya.

Kalau ayat AlQuran menganjurkan setelah berbuat dosa secepatnyalah lakukan pendekatan diri kepada Allah, agar dosa itu tidak mutasi, membanyak laku dosa.

Metromini76 berjalan dengan kapasitas dua kali lipat ijin penumpang yang dimuat, luar biasa, saya putuskan naik metromini76 sebab kalau naik motor kemacetan di jalan Antasari yang lagi dibangun dua susun, sangat menyiksa.

jam 0820 turun dari metromini, menyusuri ujung jalan sisingmaharaja, disamping Al Azhar masuk, bank Muamalat sodaqoh NTT, lari kecil sebab sdh jam 08.30, langsung menuju Al Azhar peduli umat untuk sodaqoh dan ditempat ini selalu selesai sodaqoh dibacain doa sehatnya anak2, masuk kementerian PU langsung registrasi, ruangan sudah ramai, acara hari ini mengundang pemegang mata anggaran, cukup ramai, diruangan diwarnai dengan wajah baru, makan kue untuk sarapan, yang dimakan langsung adalah pai telor, dan getuk bersantan manis, yang dimasukan tas adalah risoles dan kacang telor, biasa untuk bagian Yasin dan Fifi di rumah.

Jam 09.00 acara Pembinaan teknis di mulai, Ekoyuli pengantar, Guritno DirTBL membuka, menyampaikan peraturan menteri, konsep dari green building.

jam 09.45 sesi pendalaman materi Pembangunan Bangunan Gedung Negara.

pembangunan gedung saat akan dibangun kejelasan status tanah miliknya harus jelas, Amdal bangunan gedung harus memenuhi syarat, masalah persyaratan minimal ruang penggunaan dan lingkungan bangunan serta mudah di lintasi setiap sudutnya oleh kelompok penyandang cacat tubuh.

Gedung Negara tercatat sebagai perbendaharaan negara.

peran instansi teknis, melakukan pengelolaan teknis yang akan membantu pembangunan gedung negara,

jam 11.30 beberapa saat menjelang shalat dzuhur, keluar, mencari musholah dilantai 2 dimana lantai ini ada unit kerja esselon I Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pekerjaan Umum, tapi saya ingat jikalau pak Kuat Pujianto telah menduduki kepala Tata Usaha Balitbang Kem PU ternyata ia ada dilantai 3, silaturahmi sebentar kemudian silaturahmi dengan pak Hendar juga dilantai yang sama kemudian terdengar adzan dan masuk musholah dan memimpin shalat, makan siang bersama pak Kuat, makan gado2 yang kurang enak, 2 ekor gurame goreng di bungkus dibawa pulang untuk Yasin dan Tyas, saat selesai langsung memasuki ruangan dimana acara pembinaan Pengelolah Teknis masih berlangsung.

acara masih berlangsung saat jam 14.30 dimana ruangan itu saya tinggalkan, perhitungan saya rumah jauh begini saja masuk rumah sudah gelap.

Udara diluar gedung masih agak mendung, rupanya habis hujan, kelihatan becek dimana2, berjalan di depan Al Azhar, menyebrang jalan sisingamaharaja, mulai menunggu metromini 76 dari Kampung Rambutan.

Cukup lama menunggu satu persatu angka yang terpasang di kaca depan dibaca, tetapi angka 76 tetapi belum datang juga, para pengamen musik yang turun naik metro mini segala jurusan banyak berkumpul disini, baru saya sadari jikalau dimana saya berdiri adalah tempat mangkalnya pemusik jalanan.

Metromini 76 itu terlihat dari jauh dan berhenti akibat kendaraan berhenti didepannya kerena lampu merah menyala, saya berlari kecil mendekat dan langsung naik dan dapat tempat duduk.

Metromini berjalan dan mengikuti jalurnya dan berkali-kali mengalami kemacetan, jam 15.00 metromini itu baru memasuki jalan panglima Polim, hujan mulai turun, titik kemacetan dijalan ini lumayan banyak, di pasar blok A Cipete, D best, pusat belanja Wijaya, jam 15.30 memasuki jalan tol.

Di jalan ini hujan deras mendera dan berhenti, gerimis yang lama, halaman jalan tol basah, banyak penumpang turun di Pasar Rebo tapi saya turunnya di jalan baru untuk ganti angkot 121, sudah memasuki waktu Ashar walau tak terdengar adzan sedikitpun.

Angkot 121 itupun cepat penuhnya dan mulai berjalan memasuki jalan tol jakarta bogor, jalan tol ini macetnya bukan main, akibat pembangunan satu jalur lintasan di pinggir kiri kanan jalan tol, apakah pembangunan lintasan baru ini bisa memecahkan kemacetan di ruas jakarta bogor, tidak, sebab semakin di beri peluang melintas semakin banyak saja kendaraan yang lewat, dan kemacetan tak akan berhenti.

Sambil menepis air hujan yang masuk di sela sela kaca depan, saya memperhatikan banyaknya kendaraan yang menumpuk dan terhalang laju kecepatannya, jenis kendaraan industri perdagangan banyak terlihat dan tak kalah banyaknya angkutan penumpang kendaraan pribadi dan angkot.

Apabila ada kenaikan harga BBM dan berhentinya pasokan BBM gejolak hebat pun akan bangkit.

Hujan masih turun dan udara dalam angkot 121 sumuknya bukan main, saya meraih pemutar kaca untuk menurunkan biar udara segar masuk, tapi tampyasan air hujan pun masuk, terlihat di sisi kiri lintasan yang sedang dikerjakan itu mobil- mobil konstruksi jalan bekerja mengejar target.

Yang masuk dalam pikiran saya adalah siapa yang mengijinkan pembangunan lintasan baru dengan menebang sekian banyak, apa bener itu membangun permukaan tanah seluas itu tidak ada secuil ijinpun.

Ketebalan wilayah hijau pepohonan di kiri kanan jalan tol itu adalah merupakan syarat mutlak, dan sekarang ditebang, dari garis pinggir jalan yang terbentuk, akan terjadi batas terpinggir jalan tol dengan pagar lahan penduduk kurang dari dua meter, masa yang gini aja tidak menjadi pertimbangan kementerian saya pekerjaan umum.

Hujan masih turun, hingga turun di Cileungsi malahan semakin lebat, saat itu sudah jam 16.55, belum shalat ashar, lama menunggu dibawah jalan layang Cileungsi, hujan tak henti-hentinya, jam 17.10 teringat jikalau didalam tas saya masih ada tas plastik belanjaan giant, saya letakan dikepala, dan memasuki badan jalan menyongsong hujan, berjalan sambil kehujanan dan melihat motor juga kehujanan, dan memasuki musholah kecil diperempatan Cileungsi itu dengan basah baju sekujur badan.

Selesai shalat mendekati motor,

dan mulai mestarter motor, motor ngak mau hidup.

Didorong cukup berat, dorong terus dibawah turunnya hujan, dan sekali-kali di naiki untuk di engkol stater nya dan tetap diam.

Doa tetap mengiringi dan dibawah hujan deras ini semua badan sudah basah, tiba2 mukzizat turun dan harus di syukuri saat motor di engkol stater dan mau hidup.

Motor berjalan pulang, masuk rumah sekitar jam 18.20.




Rabu, 27 April 2011

Tyas jam 12.55 baru memasuki pesawat lion air yang akan berangkat 13.00 siang itu ke Denpasar, saya sampai mengambil air wudhlu dan shalat syukur sebab Tyas nya tidak terlambat pesawat.

Dari malam nya saya ingatkan Tyas harus pagi - pagi berangkat ke airport Cengkareng, tetapi di bantah terlalu pagi, jam 08.00 aja baru berkemas, jam 09.00 baru saya ikat final, tidak ada yang disisipkan lagi, sementara ibunya mempersiapkan masakan ayam goreng dan gulai daging kurang bumbu, nasi dan lauk sudah saya bantu membungkuskan, datang Yasin dan Fifi pulang sekolah cepat cari ojeg buat mbaknya, Yasin yang bergerak, dan Tyasnya juga sudah selesai mandi, tidak beberapa tetangga yang mengoperasikan ojeg datang, lansung Tyas naik.

Saya dirumah tinggal menghitung perjalanan waktu sambil otak ini meloncat melihat kemacetan yang akan menghadang Tyas ke airport Cengkareng.

Hanya doa yang membantu, tiba2 terdengar adzan Dzuhur yang menyatakan jam sekitar jam dua belas siang, tidak punya rasa percaya diri untuk membuka Hp menanyakan posisi Tyas, shalat aja dan berdoa, setelah waktu menunjukan 12.30 dari SMS Tyas memberitahukan jikalau masih di bus Damri bandara, tegang luar biasa, ibunya hanya bisa membaca doa dengan membuka Al-Quran, jam 12.45 sudah boarding, dan 12.55 tyas sudah diatas pesawat, dan jam 15.05 Tyas sudah mendarat di ngurah rai Denpasar, di Hp in jam 17.30 terdengar ramainya Tyas di asrama putri Unud membagi oleh - oleh yang disisipkan ibunya di dalam tas nya.




Kamis, 28 April 2011

Tengah malam terbangun, terasa sunyi sepi dan gelap, we we lampu mati rupanya, berjalan melewati ember kosong di kegelapan dengan bantuan pencahayaan dari Hp.

Tidur dengan Yasin sementara ibunya tidur bertiga dengan Fifi dan Astari.

Jam 03.00 terbangun dan keluar rumah di kegelapan malam menuju musholah untuk mengambil air wudhu dan balik lagi untuk mengerjakan shalat tahajud.

Adzan shubuh terdengar sayup2, dan shalat berjamaah dengan anak2 di bawa lampu senter empat batery.

Air cadangan habis sejak sore anak2 ngak mau mengisi air, listrik 450watt itu lebih banyak dipakai nonton, sehingga dengan kejadian seperti ini semoga saja kesadaran akan pentingnya cadangan air itu perlu.

Pagi semakin terang, tetangga pak Yapis mengangkat tangan melambai memberi isyarat saya tangkap, saya keluar untuk sekedar berdialog soal listrik yang padam sejak semalam, tau apa sebabnya PLN mati pak, saya hanya menggelengkan kepala.

Setelah masing2 masuk rumah setelah bertutur sebentar pagi itu, saya menelpon 8234039 untuk menanyakan mengapa ada pemadaman, wilayah mana pak, tanya di sebrang, gandoang, jawabku, gangguan kabel bawah tanah pak.

Mendapat jawaban ini langsung saya keluar rumah memberitahukan ke pak Yapis atas gangguan PLN tersebut.

Jam 07.00 PLN menyala, dan air bisa mengalir dari pompa, langsung cuci baju

Mati PLN, terpaksanya saya angkat telephon untuk PLN menanyakan mengapa mati sejak semalam, di nomer 021 823034 ternyata ada gangguan kabel bawah tanah.

Lampu PLN Hidup sekitar jam 08.00, langsung mencuci baju yang di tinggalkan Tyas kemaren.

Istirahat

Menghafal Al Quran surah Al Imran, ayat 186.

Jam 12.00 terasa badan ada terasa sakit sedikit, kalau di tilik gejalanya ini lebih mirim masalah endokrin, sehingga sekitar jam 14.00 saya putuskan untuk membuat jus sayur, tadi pagi ngak buat sebab PLN mati.

ambil istirahat lagi.

Jam 15.10 saat shalat ashar badan sudah sehat kembali.Jus sayur tersebut terdiri dari, mengkudu, wortel, nenas, mangga, buncis, terong ungu, daun mengkudu, daun mangkoan, bengkoang, daun nagka belanda atau srikaya, daun kumis kucing. seperti biasanya di blender dan di peras dan diminum.



Jumat, 29 April 2011

Jus sayur pagi ini, Wortel di banyakin sebab sayuran lainnya sudah habis, ketimun, mangga, jambu air merah, bengkoang, mengkudu, daun mengkudu, daun mangkoan, daun kumis kucing.

Setelah itu siap untuk berangkat kekantor.

Saat akan berangkat ke kantor pagi ini, dimana Fifi sudah menunggu untuk ikut bersama ternyata motor ngambek ngak mau hidup, saya sabarin, dorong ke depan, di engkol lagi juga ngak mau, di dorong ke belakang agak jauh dan di ujung sana di engkol staternya juga diam aja, saya dorong sampai ujung dekat rumah, di engkol ulang, juga diam, saya chuk juga diam, Yasin punya usul, di longgarin pak rem belakangnya, okeylah, Yasin dengan cepat mengambil alat- alat kerja, dan dua kali di longgarkan, waktu per5ama kali malahan memperkeras rem sehingga roda tidak bergerak sama sekali, dan sekarang di putar sebaliknya, roda agak longgar.

Dorong sedikit sampai keluar batas jalan, juga ngak jalan, mundur dan di engkol lagi juga ngak hidup.

Sampai anaknya Bu Nani ikut mendorong juga ngak mau hidup, akhirnya motor saya dorong terus hingga di ujung jalan dan belok kanan menyebrangi lapangan hingga ketemu simpangan jalan ke kiri dan belok kiri melewati ibu- ibu yang sedang menimang bayinya di pagi hari dan belok kanan berhenti tepat di bengkelnya pak Satriayadi, dan ternyata orangnya lagi ke belakang, tetapi anehnya sewaktu saya iseng- iseng saya engkol motor mau hidup, motor saya bawa balik kerumah untuk mengambil kelengkapan kekantor.

Saya baru ingat di mana Fifi, ternyata Fifi telah di ojekan dengan ibunya sejak tadi sewaktu saya sibuk mendorong maju mundur motor.

Motor berjalan keluar kompleks dan ketemu jalan dan mulai memacu kecepatan, setelah mengisi bensin Rp 12 000,- langsung menuju ke Cileungsi, setelah kecamatan, beli ban dalam cadangan untuk motor 300-18 seharga Rp 25 000,-

Maju terus, Cibubur telah di lewati, dan mampir di kantor pos Cibubur untuk mengirim kuis Kompas di acara Pendidikan, motor maju terus dan berhenti lagi di bank Muamalat di kompleks pendidikan yayasan ahmad yani di sekitar Mall Cijantung, kemudian berangkat terus, tetapi motor tiba- tiba mati di depan lampu merah Pertanian jalan Simatupang.

Motor saya dorong ke arah buncit dimana di ujung jalannya ada bengkel yang pernah saya datangi sewaktu mengganti rem depan.

Ternyata dengan bengkel tersebut cuma diganti businya motor sudah hidup lagi, langsung motor bergegas ke kantor yang tersisa jarak sekitar 10 km lagi.

Langsung menempati meja baru di ruangan bawah, mulai hari ini saya menyatakan resmi pindah fisik, ke lantai dua, dan pertama yang saya turunkan adalah komputer hingga tiga kali turun naik.

Kemudian sedikit buku dan alat makan minum.

Waktu Jumat telah tiba.

Sore hari saat akan keluar kantor, sempat ke Supermarket Carefure di sana harga lauk, ikan dan ayam serta daging agak mahal, sehingga keluar dari carefure dengan tangan hampa, pindah supermarket, Giant, disana dapat ikan 3 jenis seharga Rp 64 000,- Ikan kembung komo 1 Kg, Ikan Terisi 0,8 Kg, Ikan Terisi 0,875 Kg, ikan Kakap merah 1 kg. Alhamdulillah.

Cuaca mendung.

Sore hari saat pulang kantor, motor tak bernafas lagi, mendorong motor lewat pintu belakang, cukup lelah, sampai di lampu merah Fedex bengkel yang saya harapkan buka ternyata tutup, ada kecendrungan bengkel tutup di hari Jumat.

dorong lagi menyusuri jalan depan pendidikan sekolah polisi wanita, bengkel disitu juga tutup.

Setelah berpeluh deras sore itu, masuk bengkel orang jawa mahal, gemuk bunder berwajah malas menentukan harga mahal, letaknya di perempatan setelah terminal Lebak Bulus yang dibawahnya ada lintasan ke Ciputat.

Motor sih mau hidup tapi di ingatkan dengan teknisi bengkel yang bermata satu sebab terkena pecahan obeng itu, tapi ngak yakin bisa mengantar bapak sampai rumah, motor saya hidupkan dan melaju mengejar ujung malam saat maghrib yang akan tiba beberapa saat lagi.

Melewati perempatan Fedex aman, melewati Poin aman, melewati Citos Fatmawati, aman, jembatan awal simatupang sebrang sekolah globlal, mulai batuk, saat masuk ekor kemacetan Simatupang, motor mati.

Dorong itu keputusan yang singkat, tapi tidak bisa maju sebab macet yang terbentuk sudah sedemikian parahnya, tidak menyisahkan ruang jalan sedikitpun, sayapun terpaku memegangin motor, peluh sudah berapa banyak keluar.

Dikompleks perkantoran prabu5 motor saya parkir pinggir jalan dan saya dengan kelelahan luar biasa minta ijin untuk melaksanakan shalat maghrib, diijinkan tapi tempat shalatnya cukup jauh berjalan kebelakang, melewati beberapa penjagaan lagi, dan tanah lapang yang sedang digunakan bermain sepak bola gawang kecil.

Shalat berjamah di basement 1b itupun telah dikerjakan, perasaan enak, mendekati motor yang dikerumuni 3 orang satpam, dorong lagi memecah kemacetan, akhirnya ujung kemacetan di dapat, kendaraan mulai mengalir, tapi alhamdulillah motor mau hidup, langsung saya jalankan meninggalkan kemacetan yang masih tersisa.

Pasar Rebo sudah dilewatin, Ciracas, Kelapa Dua wetan, mati, dorong, minta minum dengan pengelolah instalasi air isi ulang, motor hidup lagi, sampai rumah, masuk rumah jam 21.30




Sabtu, 30 April 2011

Terbangun jam 01.30 langsung minum dan menghidupkan mesin air, penuhi semua tempayan kosong, jam 02.30 shalat tahajud pertama, dilanjutkan ngaji, jam 03.00 tahajud kedua dan setelahnya tertidur hingga shubuh menjemput.

Mendorong motor yang sudah mati total ke bengkel depan di jalan raya Gandoang, istri ikut berjalan, di bengkel pertama minta waktu tiga hari, di bengkel kedua minta nanti sore di tengok, terpilih bengkel ke dua.

Pulang berjalan kaki berdua dengan istri sambil membeli satu renteng kopi campur kremer gula, satu bungkus bahan sayur soup.

Pak haji Tholib, yang 2 minggu lalu saat ditengokin masih sakit pagi ini sewaktu kesana ia terlihat sehat, untuk kesempurnaan kesehatannya saya memberi saran untuk membuat tepung kacang ijo dan tepung kedelai dan dicampur bekatul diseduh dengan air panas setengah gelas ketiga tepung tadi sebanyak 2 sendok makan, diminum 3x sehari.


Sore hari hujan turun jalanan berubah becek, menengok orang sakit yang mulai ngak mau makan, dari rumah dengan istri dibawain kacang ijo hambar satu cangkir untuk mengangkat staminanya, berhasil, kemudian bersilaturahmi, setelah itu berjalan kaki kedepan lihat motor, ternyata motor belum dikerjain sebab ngak ada modal,

mahal CDI nya, saya kasi modal Rp 100 000,-

pulang jalan kaki lagi dengan istri, menyusuri beceknya jalanan dan lumpur asli desa Gandoang sejak jaman dahulu.Memang betul becek ini telah berlangsung hampir berpuluh tahun yang lalu.




Minggu, 1 Mei 2011

Jam 01.42 terbangun sebab Fifinya menangis, setelah pindah tidur ia terlihat nyenyak lagi.

Tinggal saya yang ngak bisa tidur, bangun sajalah, toh sudah jam dua pikirku, kebetulan cucian agak banyak, hudupkan mesin air, rendam pakaian, ngopi dahulu dicampur susu nya Yasin yang ngak di minum- minum.

Setelah itu mencuci baju, cucian berakhir sekitar jam 03.30, dilanjutkan dengan shalat, sekitar jam 05.00 setelah selesai shalat malahan ngantuk yang luar biasa datang, ini harus disyukuri sebab ini yang ditunggui, langit pagi masih gelap, udara pagi sudah memasuki badan, dan tertidur nyenyak.

06.00 naik sepeda menuju kepasar, tapi sayang ban sepeda belakang kempes, sepeda di tuntun barangkali jumpa sambil jalan, setelah berjalan 1200 m ada pompa ban yang sudah bangun, setelah itu sepeda dikendarai, dari centimeter jarak yang ditempuh akhirnya jalanan itu mendaki, sebaiknya di tuntun, berkayuh lagi, hingga sampai pasar Cileungsi.

Pasar dalam keadaan sedikit ramai, tapi harga tomat masih tinggi, pedagang banyak yang tidak belanja tomat takut ngak laku dan busuk tomat di buang.

Akhirnya target terpenuhi, pulang, satu tangan yang kiri nemegang stir stang sepeda, tangan kanan memegang belanjaan, berkali-kali turun dari sepeda sebab jalanan mendaki dan akhirnya rumah pun di dapat.

Sore hari setelah ashar hujan turun, Fifi tetap bertahan akan ikut naik sepeda, memang jadwal sore ini mengambil motor yang dibengkelkan sejak kemaren pagi, ya hujan rintik turun dan Fifi memakai topi merah hati sekolah dasarnya untuk menghindar air hujan, baru beberapa kayuh sepeda di kendarai pedal kiri sepeda terlempar, Fifi turun mengambilnya tetapi memang memang patah sehingga walau dimasukan lagi tetap lepas.

Ya biarlah, berkayuh bersepeda dengan Fifi, bersepeda sore- sore tapi sayang udara hujan dan ramainya kendaraan hilir mudik dibawah hujan rintik sore ini, sampai di bengkel motor sudah siap di bawa pulang, ternyata saya lupa membawa uang, motor dikendarai pulang, Fifi duduk didepan dan sepeda di ikat melintang di belakang, hujan tetap turun

dan akhirnya sampai juga di rumah.


Kembali lagi ke bengkel untuk membayar dan plastik hujan sudah dikenakan, gerimis berubah menjadi hujan kecil, setelah membayar di bengkel, beli ayam bakar disamping agak jauh bengkel yang di datangi, Fifinya sangat gembira tahu kalau ada ayam bakar, langsung aja minta makan walau malam belum datang juga




Tiada ulasan: