selamat berjumpa semoga tidak marah-marah

Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu diri sendiri sedang mereka tidak sadar. (QS. 2:9)

In trying to deceive GOD and those who believe, they only deceive themselves without perceiving


Isnin, Disember 13, 2004

Ibunya Teman Baik Meninggal

Ibunya Pak Harjono Meninggal
Senin 13 Desember 2004
Hari Jumat jam 11.00 sebelum shalat Jumat, saya dapat sms dari Jogja dan diberitahu jikalau ibunya pak Harjono dalam kondisi koma, sudah tiga hari, ia mohon doa dariku, dan pada shalat Jumat yang mulia saya sempat mendoakan, dan setelah shalat jumat saya sempat telepon balik ke Jogjakarta lewat Hp yang terima pak Harjono sendiri dan memberitahukan jikalau kondisi ibu berangsung membaik, tetapi saya mengingatkan umumnya sebentar, dan baru hari Senin pagi ini dari kantor saya menghubungi Hpnya pak Harjono ternyata ibundanya telah dipanggil Allah SWT pada hari Sabtu jam 02.00 pagi, dan dimakamkan hari itu juga di Wonosari, Gunung Kidul Jogjakarta,

Kenangan baik
Saya sempat kerumah itu dua kali, Rumah bercat putih cukup bergaya dipinggir jalan besar di kota Jogjakarta dengan halaman cukup untuk suatu rumah ditengah kota, saat pertama ditengah bulan juli 2004 atas prakarsa pak Harjono dalam rangka menemani Pak Marjuki Usman pergi ke Jogjakarta, dalam rangka memberi semangat adik perempuannya pak Harjono yang Pengacara Tanah/ notaris tanah PPAT, di Wonosari yang mencalonkan diri menjadi Bupati Gunung Kidul, saya dan Pak Marjuki sebatas memberi option kesemangatan agar tidak mudah menyerah, saya dijogja hanya satu malam dan besok paginya pulang dengan pesawat garuda, dan kunjungan kerumah itu yang kedua adalah dua minggu kemudian saya mendapat penugasan ke Jogjakarta dalam rangka pelatihan Balai Kimpraswil di Jogjakarta selama 3 hari, saya sempatkan mampir kerumah itu dan diterima dengan baik, sempat tertidur dikursi mengingat waktu tunggu shalat ashar, rumah itu hanya dihuni oleh pasangan yang sang ayah dalam kondisi lumpuh harus di bantu dengan perawat lelakinya, dan si ibu yang kurus kerena gulanya yang banyak memikirkan banyak hal, sore itu saya sempat diajak jalan-jalan sore, yang memang jadwal tetap buat sang ayahnya pak Harjono setiap sore naik mobil jalan-jalan keliling kota Jogjakarta, nah saya ditumpangkan dibelakang diapit oleh sang ibu dan pembantu/perawat tetap sang ayahnya pak Harjono, untuk diantar ke kompleks penginapan Cipta Karya di depan IAIN Jogjakarta. sempat juga dibawain oleh-oleh untuk besok pulang ke Jakarta, naik Sumber Alam Bus Malam, turun langsung Cileungsi.

Menghadiri Forum Pemantau Pemberantas Korupsi

Rabu, 8 Desember 2004

Siang itu sekitar jam 13.30, saya berjalan ke tempat pertemuan Forum Pemantau Pemberantas Korupsi, keputusan ini ternyata tepat, sebab saya melihat disepanjang jalan patimura macetnya luar biasa, sambil membakar kalori pikirku, saya berjalan cepat, melintas antrian mobil yang terhalang kemacetan, siang itu banyak para polisi yang dari daerah datang, keterlihatan ini nampak dari bentuk tubuh dan berjalannya, setelah melewati bangunan kepolisian lantas terlihat kuburan dan belok kiri terbaca jalan Mulawarman, berjalan lagi sampailah di depan taman, tanda-tanda kalau ada pertemuan adalah mobil parkir yang banyak dan terlihat orang-orang meng gegam map datag masuk bergegas sambil menuliskan namanya di spanduk yang disediakan dan mengisi buku hadir sambil menerima bahan diskusi yang sempat di cetak dan snack pertemuan yang terdiri dari kue sus, roget, dan lemper, lempernya tak termakan sebab sudah merasa kenyang.didepan pintu masuk sudah terlihat orang tinggi berbaju jas, saya sih pakai baju biasa saja yang saya senangi yang telah 3 tahun ini setiap menemani saya kekantor, yang paling menonjol adalah hadirnya Yusuf Syakir, orangnya pendek kecil , sedang disampingnya berdiri anak muda gemuk ternyata ia dari Republika harian nasional, ia sebagai moderator pertemuan, Diruangan sudah banyak para undangan lainnya, tepat jam 14.00 acara dimulai, acara pertama adalah sambutan dari ketua Forum Pemantau Pemberantas Korupsi, yang berbicara banyak mengenai anti klimaks dan strategi pemberantasan korupsi di indonesia, forum diharapkan menjadi Think Tank, pusat pikir bagaimana memberantas Korupsi di Indonesia, diharapkan forum bersifat kritis dan kosepsual, dilain pihak perkembangan hukum perdata di Indonesia tidak berkembang sesuai dengan perkembangan masyarakat.Suasana rapat bagi saya tidak mengarah kepada satu point, hanya mengungkapkan kebobrokan penjabat negara, akhirnya pada saat jam menunjukan pukul 16.30, saya bertanya pada diri sendiri, patutkah saya lanjutkan pertemuan ini sementara shalat ashar belum kulakukan, akhirnya kuputuskan untuk keluar ruangan dang langsung berjalan kaki kekantor, di kantor masih ada beberapa teman yang dimeja kerjanya dan setelah shalat ashar saya langsung pulang.

Tiada ulasan: