selamat berjumpa semoga tidak marah-marah

Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu diri sendiri sedang mereka tidak sadar. (QS. 2:9)

In trying to deceive GOD and those who believe, they only deceive themselves without perceiving


Isnin, Disember 04, 2006

Tabrakan sepeda motor

Selasa, 07 November 2006


Pameran Buku.

Berniat akan membeli obralan buku, empat buku dihargai Rp 10 000 ,-. Setibanya di kantor, menyelesaikan pekerjaan rutin kantor, dan kemudian berangkat ke kantor pos terdekat dengan berjalan kaki, untuk mengirim uang buat ibunda di Wonorejo, Lumajang, Jawa Timur.

Setelah itu berjalan kembali ke arah perempatan untuk mencari bus kopaja 86 tujuan Kota dari Lebak Bulus, yang naik lumayan banyak, dan dapat duduk dibelakang supir, biaya Rp 2000,-

Perjalanan melewati Pondok Indah Maal, diwarnai kemacetan, sampai-sampai tertidur di Kopaja, tertidur sejenak wajar, pemandangan yang tidak pernah dilihat jikalau naik motor adalah ternyata ada toko besar yang menjual Bajay, Bajay tersebut banyak terlihat dari etalase kaca luar, dan bajay itu berwarna kuning semuanya, belum pernah saya melihat dijalan, bajay dijalan biasanya berwarna merah.

Perjalan lurus sampai di atas jalan Kereta Api Senayan turun menyusuri rel kereta Rangkasbitung Kota, dan belok kekiri sewaktu dekat stasiun Palmerah ngak tahunya sudah sampai diperempatan Slipi, yang ramai sejak jaman dahulu.

Kopaja berjalan lurus dan akhirnya melewati juga Taman di Kampung Sawah yang saya menangkan sayembara perencanaannya 4 tahun yang lalu.

Taman itu terlihat ada bangunan baru seperti pos yang tidak pernah saya rencanakan.

Kopaja berjalan lurus sampailah sudah di wilayah Trisakti, memperhatikan jalan sewaktu polisi menembaki para mahasiswa Trisakti yang berdemo saat menjelang kejatuhan pak Harto dahulu.

Kopaja masih berjalan dan menyusuri parit kanal yang selalu bau di Jalan Latumaten, dan berbelok kekanan memasuki wilayah Pangeran Tubagus Angke, dan Kopaja terpaksa berhenti lama kerena pertemuan dengan jalan kereta api di Stasiun Angke Barat.

Kopaja berjalan lurus akhirnya bertemu dengan Jembatan Lima, naik jalan layang dan belok kiri langsung Stasiun kota Beos, saya turun dan menanyakan dimana bank 46, ternyata harus menyebrang lagi sebab bank itu terletak sejajar dengan rel kereta api Beos.

Sesampai di Bank 46 Kota ternyata informasi dari penjaga point permintaan nomer antrian, pameran buku ada di Bank 46 Pusat di dekat hotel Sangrila wilayah karet.

Rasa kecewa memenuhi pemikiran ini, tetapi kita nikmati saja, barangkali ada hikmanya.

Naik Busway yang menuju Blok M, tiket seharga Rp 3500 dan sesampai di stasiun Setiabudi turun, seharusnya turun di stasiun Karet, disebabkan ada pembangunan terminal pertemuan du jalur busway maka stasiun karet ditutup.

Berjalan cukup jauh dari setia budi menuju ke Bank 46 Pusat, harus melewati Bank Muamalat, kemudian meyusuri jalan masuk disana sejauh lebih 2 km untuk menyebrang lapangan parkir menuju Bank 46.

Bank 46 sudah didapat langsung naik kelantai 2 lewat tangga berjalan dan disana pameran buku sudah tidak antri, tetapi didalam ruangan yang namanya manusia sangat banyak, dan setiap kerumunan manusia selalu berkerubut dengan buku-buku, saya mencoba melihat bukunya ternyata kebanyak buku komik jepang yang gambarnya sangat jelek, sesuai dengan orang jepangnya sendiri.

Sudah sempat terpilih satu buku komik jepang, tetapi baru ingat harus membeli 4 buku, dan mencari tiga buku yang layak dibawa pulang, gagal, sehingga saya meninggalkan Pameran buku murah di bangunan Bank 46 itu tanpa membeli sesuatupun.

Saya berjalan menuju jalan Sudirman dan mencari penyebrangan jalan untuk menuju ke arah seberang sebab akan menuju arah Selatan.

Dapat bus AC tujuan Ciputat yang bertarif Rp 5000,- jauh dekat. Langsung dapat tempat duduk dan bus berjalan melintas kepadatan lalu lintas di Jakarta.

Sampai di Kantor Pasar Jumat jam 13.20.


Tabrakan Sepeda Motor.

Terjadi saat sudah mendekati rumah, didepan sekolahnya Yasin yang sore itu sedang banyak anak murid sekolah SMP PGRI sore yang keluar dari halaman sekolah yang menyebabkan kemacetan, dan sewaktu saya meminta untuk berbelok kanan didepan saya ada Bus Feeder Busway jalur Citragarden Jonggol deng Jalan Sudirman Jakarta, mau memberi jalan, ia terllihat bersabar berhenti memberi jalan, sebab kendaraan sangat rapat, sesampai disisi kiri bus tersebut secara tiba-tiba ada vespa yang menobrok roda depan saya,

Saya terjatuh berdiri, sebab sepeda motor yang saya naik jatuh diantara kedua kaki saya, dan vespa yang menobrok itu tersungkur searah tujuan.

Ia tidak memperhatikan jalan sebab ada bus yang berhenti, seharusnya ia ikut berhenti sebab sudah dipastikan didepan bus yang berhenti itu terdapat sesuatu yang lewat, vespa kan tidak bisa melihat situasu jalan didepannya, kerena pendek.

Akhirnya kerusakan ditanggung sendiri-sendiri

Tiada ulasan: