selamat berjumpa semoga tidak marah-marah

Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu diri sendiri sedang mereka tidak sadar. (QS. 2:9)

In trying to deceive GOD and those who believe, they only deceive themselves without perceiving


Isnin, Disember 04, 2006

Wajah yang tidak ramah

Senen,30 Oktober 2006


Wajah yang tidak ramah

Bersilaturahmi dengan bapak Menteri PU dan jajarannya, terlihat pak Saleh Latukonsina dengan wajah yang tidak ramah, berbaris di deretan pak Menteri, sedang menerima ucapan selamat. Pikir saya “ anda tidak bisa terlepas tangan atas banyaknya nyawa hilang selama pemerintahan anda sebagai Gubernur di Maluku, hidangan silaturahmi hanya bakwan malang, ketupat sayur dan minum aqua gelas.

Ada wajah yang tidak ramah berikutnya adalah P Bambang Wied, permasalahannya saya tidak tahu, Cuma kalau saya tidak di ramahain seseorang, ya tidak apa-apa.

Sempat ketemu pak Rifaldi dan mengatakan kunjungan ke Ternate dibatalkan sebab sudah banyak orang yang datang kesana.

Balik ke Kantor Pasar Jumat, sempat ramah tamah dengan lingkungan dekat, dapat uang makan selama dua puluh hari sebesar Rp 80 000,-

Ke supermarket carefure untuk membelikan susunya Yasin, Astari, Tyas, beras kencurnya istri semua sebesar Rp 85 000,-

Teringat akan permintaannya Tyas akan Hp, kemudian setelah di kantor terlihat sepi, langsung naik motor ke Roxi ITC mas membelikan HP nya Tyas, yang sekond- sekond saja yang penting CDMA.

Dapat Hp Nokia CDMA rencananya di isi Flexy, ternyata nomer Flexy yang sudah ada sudah dihapus dengan operatornya, kemudian diganti Esia dan untuk menghidupkan Hp tersebut sampai siap dipakai sangat lama, sempat di tinggalkan shalat Ashar, kemudian Hp bisa digunakan sebelumnya mendaftar dahulu. Sudah terisi pulsa Rp 20 000,- seharga Rp 350 000 ,-

Meninggalkan ITC Roxy Mas jam 16.34 membayar parkir motor Rp 1 500,-
Pulangnya sangat macet, kemudian begitu sampai pada perte,muan rel kereta api balik kanan dari arah kedatangan Pasar Tanah Abang, disini hampir melanggar jalur lalu lintas, yang seharusnya tidak boleh lurus, saya hampir lurus, dan sempat melihat ada sepeda motor yang di tahan polisi, saya belok kiri dan melaju beberapa saat sampai menjumpai perempatan lampu merah, kendaraan pada berhenti, saya mencari posisi paling depan untuk mencari arah putar arah balik, kemudian kewsempatan itu di dapat dan loncat kearah deretan mobil – mobil yang putar arah juga, dan dari sana belok kiri, dan lanjut belok kiri lagi sekali sampai ketemu jalan menuju Tanah Abang dan lolos sampai Blok M, melanjutkan jalur jalan biasanya kalau pulang kantor sewaktu berkantor di Patimura.

Shalat Maghrib di Masjid Jin dan sampai rumah sudah hampir Isya.

Tiada ulasan: