selamat berjumpa semoga tidak marah-marah

Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu diri sendiri sedang mereka tidak sadar. (QS. 2:9)

In trying to deceive GOD and those who believe, they only deceive themselves without perceiving


Rabu, Februari 01, 2006

Integrasi Populasi dengan Kebijakan Pembangunan Perdesaan guna Pemeliharaan Sumber Daya Air

Integrasi Populasi dengan Kebijakan Pembangunan Perdesaan Guna Pemeliharaan Sumber Daya Air




I. PENDAHULUAN


Suasana wilayah Perdesaan disekitar kota-kota utama seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, Semarang, Medan Makassar, sekarang ini menghadapi perkembangan permukiman kumuh yang tidak terkendali yang diwarnai dengan jumlah populasi yang sedemikian tinggi, menyebabkan ketidak jelasan penataan ruang dan pembangunan kota.

Wilayah Perdesaan yang identik dengan kehidupan pertanian, sebab bidang pertanian adalah bidang yang paling banyak digeluti manusia perdesaan, sekarang suasana tersebut banyak tak muncul lagi, berganti dengan kehidupan semi urban yaitu ditandai dengan banyaknya keberadaan penjual jasa penyedia bahan makanan dorong, baik mentah maupun telah diolah.

Pembangunan kependudukan yang dikaitkan dengan pembangunan wilayah perdesaan guna memelihara sumber daya air di tingkat hulu, hampir tidak pernah disentuh. Sedangkan penurunan kualitas kehidupan yang disebabkan jumlah populasi yang tak terkendali diwilayah perdesaan, diwarnai dengan mulai lemahnya semangat untuk mempertahankan suatu norma keluarga kecil sejahtera di bawa slogan KB Sejahtera,sudah mulai dirasakan.

Sedangkan keberadaan air yang berhulu diwilayah perdesaan hampir tak tersentuh dengan satu paket program penyelamatan wilayah sungai.

Industri yang belakangan ini mendapat dorongan untuk dieksploitasi lebih banyak tidak berpijak pada potensi perdesaan, footloose, lepas dari kaitannya dengan potensi sumber daya lokal.

Masalah tersebut antara lain disebabkan oleh kurangnya memacu Aspek :

- Strategi pengembangan wilayah Perdesaan
- Belum dijadikan program Rural Urban Linkage sebagai mata rantai pengembangan keserentakan di dua wilayah yang saling tergantung.
- Kependudukan dan masalah kemiskinan.
- Daya dukung kawasan perdesaan yang tidak pernah ditinjau
- Ketidak seimbangan pembangunan kota dan desa didalam satu wilayah



Disamping itu usaha untuk mengangkat pertanian sebagai sumber pasokan bahan industri lokal tidak banyak peranannya. Pembangunan pertanian yang relatif massal sifatnya adalah sektor pertanian, selama ini penanggulangan strategi pengadaan beras berorientasi pada government driven , bukan berdasarkan permintaan pasar,market driven.


Diabaikannya hak-hak rakyat termasuk hak untuk berperan serta dalam menentukan pembahasan pemanfaatan ruang wilayah perdesaan dan mengetahui rencana tata ruang wilayah perdesaan, telah menimbulkan pola dan wujud struktur dari penataan ruang wilayah menjadi tidak adil dan hanya diatur atas dasar kepentingan tertentu. Dan hal ini jelas telah melanggar UU No 24/1992 dan PP Tentang Peran Serta Masyarakat No 69 tahun 1996.



Rendahnya tingkat kepercayaan masyarakat terhadap lembaga pengaturan untuk pemanfaatan ruang dan kelemahan dari system penegakan hukum yang lemah maka berdampak pada rendahnya kesadaran dan sikap pandang masyarakat terhadap pelaksanaan rencana tata ruang.


II. STRATEGI DAN SASARAN


2.1. Strategi.


Strategi pembangunan wilayah perdesaan berkaitan dengan populasi adalah dititik beratkan kepada kemampuan daya dukung sumber alam perdesaan untuk mengkover populasi yang ada. yang ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di kawasan perdesaan ter fokuskan pada berbagai bidang, perekonomian masyarakat, kebudayaan, pendidikan, dan kepentingan dunia usaha secara berimbang dan adil disamping untuk mendukung percepatan pembangunan penciptaan keseimbangan pembangunan antar wilayah





2.2. Sasaran

- Perlu dibuatkannya evaluasi daya dukung alam wilayah perdesaan untuk menampung populasi yang diijinkan, sehingga setiap wilayah perdesaan mempunyai nilai ambang batas yang di ijinkan.


- Perlu dibuatkannya strategi khusus untuk mengarahkan masuknya investasi modal langsung ke wilayah perdesaan.

- Dibutuhkan suatu kebijakan untuk tidak menghadirkan barang cemaran lingkungan diwilayah perdesaan.

- Membekali setiap kepala wilayah perdesaan suatu kemampuan menganalisa wilayah guna membatasi jumlah populasi yang ada secara alamiah



III. Konsep - Konsep


3.1. Konsep Dasar

Didalam menentukan arah strategi pembangunan wilayah perdesaan sudah seharusnya terangkum didalamnya suatu tujuan untuk menjadikan wilayah perdesaan akan dijadikan apa?. Apakah akan dijadikan sebagai daerah penyangga wilayah perkotaan disekitarnya, apakah akan dijadikan daerah produksi, dan lain lainnya.

Sudah harus dibicarakan juga tingkat tenaga kerja yang ada dan sumber pekerjaan yang bisa menghidupi keluarga


3.2. Konsep Lanjutan

Langkah berikut asdalah kontribusi wilayah perdesaan pada kemampuan menerima bebanm populasi yabf bias memicu pertumbuhan ekonomi yang juga bias diwujudkan dalam jangka waktu tertentu.

Tingkat daya dukung kemampuan wilayah sangat elastis, keberadaan tenaga potensial dan sumber daya alam, terkadang tidak menunjukan korelasi positif, dijumpai adanya wilayah perdesaan yang sangat miskin sumber daya alamnya tetapi menghasilkan sumber daya manusia yang berkualita.

Tingkat fleksibilitas suatu wilayah juga nmempunyai keterbatasan, wilayah perdesaan umumnya mempunyai banyak variasi untuk mampu menyerap kehidupan yang ditimbulkan adanya populasi.

Peran pemimpin wilayah yang terdidik sesuai program pengembangan wilayah perdesaan sangat besar, pada tataran pengembangan kebijakan pembangunan wilayah perdesaan harus terfokuskan pada kemampuan me efektipkan potensi wilayah yang ada sehingga dicapai keharmonian kehidupan dengan jumlah populasi yang ada.



`

3.3. Konsep Pengembangan


Pengembangan peran partisipasi populasi pada kegiatan ekonomi skala kecil maupun menengah perlu diaktifkan, hal ini memerlukan kegiatan pedampingan untuk bisa menyajikan sosok manusia perdesaan yang mumpuni dalam ekonomi global, sehingga keberadaan wilayah perdesaan tidak terbebani adanya populasi, dengan kata lain wilayah tidak menjadi berkurang potensinya disebabkan tekanan populasi.

Populasi yang ada diberikan hak untuk memanfaatkan sumber-sumber alam yang ada untuk menjaga sumber daya air untuk air baku, yaitu dengan dukungan kemampuan mencapai Publik informasi, Potensi keuangan, Pasar terbuka dan Teknologi terapan.

Wilayah perdesaan mempunyai tekanan politik yang besar untuk bisa menjaga kelestraian sumber – sumber daya air, hampir tidak masuk akal, perencanaan untuk menjaga sumber daya air tanpa melibatkan populasi wilayah perdesaan, untuk itu suatu kebijakan progressive perlu diterapkan untuk mengintregasikan kebijakan populasi dengan kebijakan pembangunan perdesaan dengan tujuan untuk memelihara sumber-sumber daya air.


3.4. Konsep Pemberdayaan

Pemberdayaan Masyarakat adalah suatu proses dimana masyarakat, terutama mereka yang kurang dukungan sumber daya alamnya, didukung agar mampu meningkatkan kesejahteraannya secara mandiri. Dalam proses ini, lembaga berperan sebagai fasilitator yang mendampingi proses Pemberdayaan Masyarakat. Pada prinsipnya masyarakatlah yang menjadi aktor dan penentu pembangunan. Usulan-usulan masyarakat merupakan dasar bagi program pembangunan lokal, regional, bahkan menjadi titik pijak bagi program nasional.
Aspek penting dalam suatu program Perberdayaan Masyarakat adalah: program yang disusun sendiri oleh masyarakat, menjawab kebutuhan dasar masyarakat, dibangun dari sumberdaya lokal, mengandung nilai-nilai budaya setempat, memperhatikan dampak lingkungan, tidak menciptakan ketergantungan, berbagai pihak terkait terlibat, serta berkelanjutan.
Menjalankan pendekatan Perberdayaan Masyarakat pada tingkat penentu kebijakan akan meningkatkan efektivitas dan efisiensi penggunaan sumberdaya pembangunan yang semakin terbatas. Hal ini akan meningkatkan kesesuaian program pembangunan dengan kenyataan setempat dan memperkuat keberlanjutan program karena masyarakat mempunyai rasa memiliki dan tanggung jawab.



IV. Kajian program terkait.

Tujuan utama Integrasi Populasi dengan Kebijakan Pembangunan Perdesaan Guna Pemeliharaan Sumber Daya Air adalah pengurangan tekanan pada water resource kerena keberadaan populasi yang besar, sehingga konsep penanganannya harus disusun secara comprehensive yang berisi country specific strategies untuk penanggulangan tekanan kepada sumber sumber daya alam khususnya air, yang disebabkan kemiskinan poverty reduction strategic. Kompleksitas penyebab penurunan kualitas sumber daya air harus dikenali dengan baik sehingga semua kebijakan dapat memfokuskan pada tujuan pengendalian populasi di wilayah perdesaan.



V. Rumusan Dukungan Prasarana Sarana dasar Ke PU an


5.1. Dukungan Dasar Pengaturan Penataan Ruang Wilayah Perdesaan
5.2. Dukungan Dasar Prasarana jalan utama perdesaan
5.3. Dukungan Dasar Prasarana Pengendalian sungai wilayah hulu
5.4. Dukungan Dasar Bangunan Prasarana sungai
5.5. Dukungan Dasar Pengendalian wilayah catchment area
5.6. Dukungan Dasar Prasarana perumahan dan lingkungan
5.7. Dukungan Dasar Fasilitas Sosial dan Umum nasyarakat
5.8. Dukungan Dasar Pengendalian populasi berbasiskan publik partisipan



VI. Sosialisasi Program











Jakarta, 8 Agustus 2005


Ir H Siswoyo seputro
NIP 110037909

Tiada ulasan: