selamat berjumpa semoga tidak marah-marah

Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu diri sendiri sedang mereka tidak sadar. (QS. 2:9)

In trying to deceive GOD and those who believe, they only deceive themselves without perceiving


Selasa, Februari 21, 2006

Tyas Study Tour ke Tasikmalaya

Jumat, 17 Februari 2006.

Sejak masuk rumah sore hari ini dari kantor, Tyas terlihat sibuk dengan berbagai keperluannya, sebab rencananya nanti jam 24.00 akan berangkat ke sekolahannya untuk berangkat tour ke Tasikmalaya jam 02.00 pagi-pagi.

Ternyata dijumpai ada dua kegagalan, gagal bawa tustel sebab rewind penggulung film rusak, akan dimasukan film yang baru, tetapi film lama masih ada di dalam tustel, gala berikutnya adalah gagal membawa alat rekam suara sebab tidak bisa merekam, dan dynamo perekamnya tidak berfungsi.

Saya sarankan kembali ke catatan saja.

Sejak selesai mengerjakan shalat Isya, istirahat sebab ntar malam harus mengantar Tyas, sekitar jam 20.00 Fifi menangis minta pindah tidur ke tempat bapaknya, saya sadar, tidur baru masuk beberapa menit, saya ingat tadi sewaktu saya akan mengawali tidur sempat mengajak fifi tidur dan dia menolak, masih main dengan kakaknya, main belajar-belajaran,sehingga saya biarkan dan saya tidur sendirian.

Untuk melanjutkan tidur, setelah menggendong fifi naik ketempat tidur, tidak bisa begitu saja, harus olah raga dulu, biar sedikit cape kemudian masuk secepatnya ketempat tidur untuk memasuki phase tidur berikutnya, berhasil.

Bangun jam 23.30, Tyas sudah berkemas, jam 24.00 keluar dari rumah, sewaktu mengantar Tyas, jalanan terlihat sangat sepi, khawatir juga kalau ada perbuatan kriminal, keadaan mulai ramai sewaktu mendekati sekolahannya Tyas, terlihat banyak orang tua yang sibuk mengantarkan juga anak-anaknya yang akan berangkat Tour pagi nanti, dengan berbagai kendaraan bawaannya, ada yang diantar ojeg, ada yang diantar mobil orang tuanya, ada yang jalan kaki setelah turun dari angkutan umum.





Sabtu, 18 Februari 2006.



Menunggu Tukang, yang tiga hari lalu menyanggupi akan datang hari ini untuk memperbaiki atap rumah, ternyata tukan yang ditunggu tidak juga datang.

Sementara hujan datang menderas.





Minggu, 19 Februari 2006.



Diatas Atap Sendirian.



Seperti biasanya setiap hari minggu, mengantar istri kepasar, dirasakan keuangan minggu ini sangat sedih, saya kepasar hanya membawa uang Rp 10 000,- habis untuk membeli Vitamin B1 yang 100 bijinya Rp 3000,- Vitamin B6 yang 100 bijinya juga Rp 3000,-dan Vitamin B12 yang 100 bijinya juga Rp 3000,- total Rp 9 000 ,- sisa dua keping uang logam limaratusan, yang satu untuk amal kerena ada yang meminta bantuan setibanya dirumah dan keping satunya untuk Yasin yang menagis kerena kue TikTak nya dimakan Fifi adiknya, jadi ia minta penggatian.

Sementara saya lihat istri membelanjakan secukupnya saja, lauk harian berupa ikan basah dan tempeh serta sayuran, tidak lupa ubi rambat merah sebanyak 3 kg untuk dua kali makan.

Sekitar jam 11.30 semangat untuk naik ke atap mulai datang, mulai mempersiapkan balok injakan kaki untuk duduk diatas atap, kursi untuk naik, asbes yang akan dipotong dan meteran, anak-anak ikut membantu sebisanya, tetapi banyak tidak maunya, berat katanya.

panas terasa menyengat, yang beberapa hari ini hari-hari banyak ditutup awan hujan, sekarang diterangi dengan sinar matahari yang menyorot tajam. Diatas genteng mencoba berfikir apa yang akan dikerjakan terlebih dahulu, Kemudian mulai menggergaji atap asbes, kepanjangan 10 cm. saat menngergaji Adzhan Dhzuhur terdengar, pekerjaan dihentikan sementara, sambil masih berkeringat, ambil air wudhu dan sholat.Anak-anak ikut shalat berjamaah.

Setelah selesai shalat dilanjutkan lagi menggergaji atap asbes, tapi sedikit pecah, kemudian menaikan ke atap, kemudian saya turun, naik tangga dari rumah tetangga yang kosong untuk naik ke atap dan mulai membongkar, Yasin dengan Astari bergantian ikut naik ke atap.

Sewaktu mengangkat genteng, genteng semen tersebut sangat kuat menjepitnya dan sangat susah diangkat dari atas, saya menggunakan kayu yang ditajamkan untuk mengungkit genteng supaya bisa terkuak sedikit dan jari bisa dimasukan, baru bisa diungkit, tetapi belum juga bisa dilepas sebab harus didorong dulu keatas supaya kaitannya terlepas dari kayu reng nya. tidak ada teman yang menemani diatas genteng sendirian.

Cucuran keringat mengalir, saat itu mencoba mengingat, banyaknya para PNS yang jatuh saat memperbaiki atap, sebab terbatasnya dana, dan perbaikan atap tidak berjumlah banyak, dan badan tidak dilatih untuk berdiri lama-lama di kemiringan atap, sehingga kaki ini ikut berpengaruh.

Pekerjaan atap ini selesai jam 13.30. saat berkeringat, kotor dan bau, mencoba mengejar anak-anak untuk digendong, semua berlari, bapak bau-bapak bau jeritnya.

Mandi dan tidur, wah enak sekali setelah berpayah-payahan sekarang berbaring tidur, nyenyak juga.



Sehabis maghrib, Istri telpon ke SMUNCileungsi menanyakan jam berapa ketibaannya anak sekolah yang tour ke Tasikmalaya, jawabanya sekitar jam 22.00 katanya.

Motor sengaja tidak dimasukan, anak-anak yang mendengar jikalau bapaknya akan keluar nanti malam menjemput mbak Tyas, semuanya ingin ikut, tapi dengan syarat sekarang tidur dahulu.

Jam 22.00 tepat, keluar rumah, tujuannya SMUN Cileungsi, jemput Tyas, sesampainya disanan bus belum terlihat, keramaian orang- orang yang datang menjemput juga belum terlihat, kesibukan malam itu datar-datar saja. Istirahat didepat Warung Tegal diujung pertigaan jalan yang akan masuk ke sekolahannya Tyas, istirahat duduk-duk sendiri 30 menit, tidak juga ada tanda-tanda kedatangan, hidupkan motor dan bergerak menuju ke warung didepan sekolahannya Tyas, kata si tukang warung, datangnya anak- anak diperkirakan jam 02.00 dini hari.

Setelah mendengar pemberitahuan tersebut, lantas pulang sebab perut terasa lapar, melihat orang makan mie goreng dan nasi goreng kok enak banget, jadi cepat aja pulang, sesampainya dirumah digorengin telor dadar dan makanlah saya ditengah malam itu, di iringi serupan kopi hangat.

Tiba-tiba SMS masuk jikalau Tyas sudah masuk di jalan alternatif Jonggol.

Jam 00.30 tengah malamn keluar dari rumah bersama Istri, jemput Tyas lagi, sesampainya diujung jalan, duduk didepan toko-toko niaga yang sudah tutup, sementara motor diparkir dipinggir jalan.

Sewaktu duduk ditengah malam berdua an itu, mencoba menghitung berapa kendaraan yang lewat dan jenis apa, dan mengangkut apa, tiba-tiba perhatian dikejutkan oleh terikan istri melihat ada gerobak yang jalan mundur sendiri, rupanya pedagang mie goreng yang lagi berbenah warungnya yang tutup itu, memparkir gerobaknya dijalan yang agak miring, dan ditinggalkan, kerena tidak ada penahan, gerobak itu jalan sendiri.

Udara malam masih dingin, hujan yang redah sejak sore tadi menyisahkan genangan air disisi jalan, teriakan sesaat pedagang malam yang melepas sesak dadanya terdengar sekali, bunyi denting barang pecah belah yang dikemas dalam wadah untuk dibawah pulang mengiringi malam itu, seakan malam hendak ditutup, dengan pulangnya para pedagang malam.

Jam 01.20 Bus-bus yang membawa anak-anak tour ke Tasikmalaya berdatangan, Bus pertama dugaan saya Tyas ada didalamnya, ternyata yang turun anak lelaki tetangga depan rumah, dan anak perempuan di blok barat rumah, Bus kedua dugaan ku Tyas ada didalamnya dan lagi-lagi yang turun dua anak perempuan yang rumahnya sekitar sini juga, disusul bus yang ketiga dan terlihat Tyas turun.

Alhamdulillah, terlihat wajah ibunya segar kembali.

Bertiga naik motor ke rumah, jalannya agak perlahan kalau ada jalan berbatuan, persis masuk rumah jam 02.30

Tiada ulasan: