selamat berjumpa semoga tidak marah-marah

Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu diri sendiri sedang mereka tidak sadar. (QS. 2:9)

In trying to deceive GOD and those who believe, they only deceive themselves without perceiving


Selasa, Februari 28, 2006

Perintah Kepala Pusat SEBRANMAS

Selasa, 28 Februari 2006

Anggaran Kegiatan Swakelolah di Potong

Saya baru tahu secara jelas kemaren sore itu, Senen, sewaktu saya sebagai ketua team mitigasi gizi buruk di Desa Akar-Akar Kecamatan Bayan, kabupaten Lombok Barat bagian Utara – NTB, merupakan desa yang terkenal kering atau sulit air. Penduduknya merupakan petani palawija (jagung).dan desa Oebelo kecamatan Amanuban Selatan, Kabupaten Timor Tengah Selatan – Pulau Timor NTT, merupakan desa yang sulit dijangkau serta sulit air pada musim kemarau (seperti umumnya desa-desa di P.Timor lainnya). Penduduknya merupakan petani lahan kering/kebun dan pengumpul (contoh : buah asam, jamur dll dari hutan untuk dijual). Bahwa ada konsultan yang meminta bagian pengelolaan di NTB dengan mengajukan biaya Rp 188 000 000 ,- padahal alokasi dana untuk NTB sebesar Rp 178 000 000 ,-, masuknya konsultan itu dari mana, sedangkan dalam anggaran team tidak ada anggaran untuk konsultan, berarti ini akan dibayar dengan pertangngungan teman-teman team.

Yang Jelas Pak Pardino sebagai Kepala Pusat pusat penelitian SEBRANMAS telah menunjuk pak Edi eselon tiganya untuk mefasilitasi konsultan tersebut, dan pak Edi secara samar mencoba menerangkan kepada saya tetapi hal itu saya anulir, dengan menyakinkan bahwa ketua teamnya tidak mati, masih ada, kok ngak diajak bicara.

Saya ngak habis pikir bagaimana cara menutupnya.

Pemikiran ini terbawa terus sampai kerumah, sampai sampai ada adik ipar datang kerumah dang nginap semalam di rumah. saya tidak perhatikan.

Sewaktu shalat Tahajud semalam, tergambarkan jikalau dana segitu banyaknya ya ke besaran, kerena dananya besar jadi banyak orang yang meraihnya. sehingga sekarang tinggal bagaimana ketua teamnya, yaitu saya.

Terpikirkan juga kalau begitu saya tinggal saja pekerjaan ini, e, kayaknya kok nggak bertanggung jawab

Diantara kekacauan dalam menentukan sikap tersebut, akhirnya saya melihat diri saya sendiri hingga usia limapuluh tahun begini, sebetulnya siapa sih yang melimpahi rezeki selama ini, Ya Allah Tuhanku.

Akhirnya saya ikuti aja jalannya hari ini, sampai adzan Shubuh terdengar, istri saya naik untuk sama-sama mengerjakan shalat berjamaah.

Didalam hati masih ada rasa tidak enak, tetapi saya harus mengendalikan agar tidak menimbulkan permasalahan baru, tiba-tiba terdengar suara batuk dari Tyas, batuk ini lama tidak pernah terdengar, kalau batuk ini terdengar berarti kondisinya Tyas sudah turun, berarti harus secepatnya ke Rumah Sakit Ciptomangunkusumo.

Sewaktu adik ipar berpamitan saya lagi membaca doa sholat Dlhuha, kemudian saya turun untuk mulai memanaskan kendaraan bermotor, Yasin dan mbak Tyas besok harus ke RSCM kataku, Yasin terlihat merengek minta uang saku seribu rupiah.

Mencari Rujukan Puskesmas Ciledug

Hujan gerimis sepanjang jalan, mantel hujan sudah dikenakan, motor melaju kearah Pondok Indah, tiba-tiba ujung kemacetan terlihat, saya belokan motor kekanan memotong dan menyebrang memasuki daerah larangan sepanjang 500 meter, kemudian memotong arus kendaraan untuk memasuki ujung jalan Pangeran Antasari, melaju sedkit kemudian mulai ketepi sebab kendaraan mobil sudah macet, motor masih bisa melaju, ketemu lampu merah belok kiri hingga ketemu jalan Fatmawatidi D Best, belok kiri menunuju Pondok Labu, ternyata diujung jalan ini pada saat bertemu dengan jalan Simatupang lagi ada pengumuman dilarang belok kanan, padahal tujuan saja ke Carefure Pasar Jumat di Samping Kantor.

Terpaksa putar balik sedkit untuk potong arus kendaraan yang kiri ( arus kendaraan dari Fatmati ke arah Blok M ) setelah bisa memotong ( kerena saat itu ada mobil yang akan masuk dimana arah kedatangan saya, jadi saya menyelinap disisi mobil tersebut ) kemudian saya sudah digang sejajar dengan jalan Simatupang, maju sekitar 1 km belok kiri untuk ketemu jalan Simatupang, saat itu saya diajari orang muda bagaimna caranya memotong arus kendaraan untuk menuju Carefure Pasar Jumat.

Sekarang saya sudah dijalan arteri Simatupang Ruas Fatmawati - Pondok Indah, saya melaju dan mencoba berfikir lewat mana lagi untuk mencapai Ciledug, di perempatan Pondok Indah Simatupang saya berjalan terus didepar Carefure dan tembus dibelakang kantor, saya belok kanan memasuki Pondok Pinang, macet juga, tapi motor masih bisa maju.

Diperempatan Pondok Pinang saya belok kiri ( Pengalaman sewaktu pulang malam-malam dari rumah pak Purwadi ) dan saya jumapai lagi jalan yang waktu itu malam-malam saya lewati, jalan itu lebar, awalnya saya ragu memasuki jalan ini sebab tidak ada kendaraan yang bersamaan saya, apakah saya menyalahi arus jalan pikirku,

Ternyata tidak saya berjalan terus sampai ketemu jalan yang lupa, dan terpaksa saya bertanya kemana arah Ciledug, sesama motor mengarahkan saya untuk belok kekanan, akhirnya memasuki kawasan Bintaro, dan belok kiri sewaktu tertulis Stasiun Sudimara.Ciledug.

Jam 09.00 saya sudah sampai di Puskesmas Ciledug. Puskesmas dalam keadaan ramai. setelah mendapat nomer antrian saya masukan surat rujukan yang lama untuk dibuatkan rujukan untuk Tyas yang baru, banyak penyakit yang terlihat, sempat saya perhatikan adalah penyakit paru-paru yang disandang seorang ibu-ibu, dimana suaminya ikut mengantar, dan penyakit gatal pada leher bayi akibat muntahan air susu ibunya.

Jam 10.15 saya telah tiba kembali di Kantor, pembahasan desa Akar-akar dilanjutkan, saya paparkan, bahwa TIDAK APA-APA DIPOTONG, TETAPI BUATLAH SANGGAHAN SUPAYA DANANYA JANGAN SEBESAR ITU,
Rapat selesai sebelum jam 13.00 saat saya pamitan bahwa besok saya akan ke RSCM.

Tiada ulasan: