selamat berjumpa semoga tidak marah-marah

Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu diri sendiri sedang mereka tidak sadar. (QS. 2:9)

In trying to deceive GOD and those who believe, they only deceive themselves without perceiving


Khamis, Jun 29, 2006

Perjalanan Malam ke Semarang

Jumat, 23 Juni 2006


Perjalanan Malam ke Semarang

Rapat jalan tol

Disposisi dan undangan untuk mengikuti rapat jalan tol ini kemaren pagi saya terima sekitar jam 10 pagi, berangkat dari rumah memang agak siang mengingat acara rapat dimulai siang hari setelah shalat Jumat, mengetahui jikalau saya berangkat siang, Tyas yang akan berangkat kursus pagi merubah pemberangkatannya untuk bersamaan dengan bapaknya keluar dari rumah jam 08,00

Tiba di kantor Departemen Pekerjaan Umum pusat sekitar jam 09.30, setelah parkir motor, berjalan ke kantornya pak Harjono, untuk meminjam komputer yang bisa internet,
Saat itu pak harjono jam 10.00 akan berangkat mengikuti rapat di bangunan sebelahnya yaitu dimana Dirjen Penataan Ruang berada, agenda rapat saya tidak ketahui pasti, yang jelas sudah mendapat ijin untuk menggunakan komputernya.

Shalat Jumat hampir terlambat.

Terlalu asyik di komputer, pak Harjono sudah datang dari rapat dan berangkat sama-sama ke masjid Al ashar, sesampai disana ternyata khatib sudah naik mimbar, susanah masjid penuh sesak, ternyata yang jadi khotib adalah imasm masjid madinah, sepanjang khotba menggunakan bahasa arab,

Makan siang di kantornya pak Harjono

Setelah selesai shalat, saya menyempat diiri menunggu kedatangan pak Harjono sebab sewaktu akan menentuk tempat shalat, pak Harjono memilih di lantai bawah yang tidak berhadapan dengan Khotib, saya tidak mau, saya tetap naii keatas walau sempit., lama ditunggu tidak dating , tinggalkan saja, ternyata sudah ada diruang kantor, kemudian dilanjutkan makan siang sederhana dikantornya,

Rapat Jalan Tol

Saya berjalan berpindah gedung dan naik kelantai 4, ternyata disana ruangan kosong, semapt mencoba keruangan pak Bambang ternyata pak Bambang sudah keluar dari kantor.
Kembali keruang rapat menunggu sendiri samapi dating satu persatu untdangan, yang dating terakhir malahan pihak konsultan yang meminta diadakannya rapat ini,

Rapat membahas Analisa Dampak pembangunan Jalan tol Semarng – Demak.

Konsultan telah melaksanakan pengumuman kepada masyarakt bahwa akan diselenggarakan pembahasan analisa dampak lingkungan, sehingga jikalau masyarakat ada memberi masukan dipersilahkan ditujukan pada alamat yang diumumkan di Koran, Koran yang terpilih adalah harian Suara Merdeka, yang terbit di Semarang Jawa Tengah.

Kemudian sekarang sedang menyusun rencana Kerangka acuan kerja dan tanggal 3 – 8 besok akan dilakukan pembahasan rencana KAK dengan Komisi Amdal Propinsi Jawa Tengah di Semarang.
Jalan Tol Semarang Demak dimulai dari Genuk, Akhir jalan tol yang sudah jadi di Terboyo.
Panjang jalan tol ini sepanjang 24 km
Melewati 18 Desa dan 5 Kecamatan.
Tanah atau Lahan yang dilewati adalah sebagian besar lahan persawahan, lahan tambak, lahan permukiman, lahan tegalan, lahan kawasan industri

Jam 15.15 menit saya keluar dari rapat untuk mengerjakan shalat Ashar, setelah selesai shalat rapat masih dilangsungkan, saya sudah membatasi diri, sekitar jam 16.00 saya mohon diri,walau rapat masih berlangsung sebab tiket pemberangkatan ke Semarang dengan KA Tawang Jaya sudah ditangan, belum pulang.

Sore itu, perjalan pulang biasa seperti hari jumat adalah sepanjang jalan macet, doa selalu dikumandangkan untuk keselamatan perjalanan dan lowongnya keadaan sehingga ,motor yang dinaiki bisa berjalan cepat.

Masuk rumah hanya 10 menit sebelum adzan maghrib, sehingga saya bergegas, Yasin terlihat belum siap, saya hanya mengatakan jikalau mau ikut ya harus sudah siap dalam waktu lima menit, tidak ada acar makan, minium, semua dianggap sudah dilakukan, apa gunanya waktu sebelumnya.

Tiba-tiba terdengar adzan maghrib, lepas semua pakain ganti, tadi sih rencana tidak ganti, kerena akan mengambil wudhu yan harus ganti pakaian, dan shalat berjamaan Maghrib dan Isya yang dimajukan, kemudian berangkat, kelaur dai rumah naik ojek, dengan pesan kepada penarik ojek untuk meminta uang bayarannya dirumah nanti setelah balik mengantar.

Kemudian naik angkot untuk menuju ke Cileungsi, jarak sejauh 7 Km ini ditempuh hampir 45 menit, sebab macetnya luar biasa, doa selalu dilayangkan agar perjalanan ke Semarang ini tidak menimbulkan kerugian, tidak terlambat kereta api.
Kemacetan ini disebabkan sedang diperbaiki ruas jalan ini pada titik di depan pabnrik garmet citra indah, dan di titik pondok damai.
Sewakatu angkot bisa melepaskan diri dari kemacetan,mendekati perempatan Cileungsi, Bus Pattas AC jalur Cileungsi Pasar Senen stasiun tidak ada, berarti harus naik angkot 56 kembali ke Uki.

Sewaktu sopin angkot mencoba ngetem di depan Cibubur Junction, saya minta dipercepat ngetemnya sebab ada hal yang harus dicapai secepatnya.
Memasuki jalan Tol Cibubur Cawang lancar.
Turun di Cawang pilihan jatuh pada Ojeg Sepeda motor, disetuji biaya mengantar ke Stasiun Jatinegara enam ribu rupiah.

Naik ojeg menembus kemacetan ruas Cawang – Kebun Nenas, setelah itu lancar sampai ke stasiun Jatinegara, tiba di stasiun Jatinegara jam 20.05

Masih banyak waktu menunggu, ramainya masyarakat yang hendak naik berbagai kereta ke segala arah tujuan memadati stasiun malam ini.
Sempat saya makan malam dari bawaan yang dibawa ibunya dari rumah, Yasin saya tawari ia tidak mau, ia asyik melihat kebawah, kok banyak uang dihamburkan, ada dua hamburan uang, tiba-tiba serombongan anak belia lewat, ia hanya melihat uang yang seribu rupiah, dan dipungutnya sedangkan Yasin sedang memperhatikan uang lembaran lima ribuan yang tidak ada yang memungutnya. Akhirnya dipungut juga dengan Yasin.

Banyak kereta yang sudah datang dan pergi, dan mulai menurun jumlah kepadatan yang menunggu, tetapi masih juga banyak terlihat dimata, kereta Api Tawang Jaya yang hendak di naiki ini berangkat dari Stasiun Jatinegara jam 21.30.
Sebelum kedatang Tawang Jaya, sep[ta lewat KA Argo Anggrek yang tidak berhenti di stasiun Jatinegara.
Setelh rangkaian itu lewat baru dating rangkaian Tawang Jaya sebagai kereta Api terakhir yang berangkat.

Sewaktu menaiki KA dengan Yasin, tempat duduk saya, sudah diduduki dengan seorang ibu-ibu, saya terpaksa saya tidak mau berpindah ini adalah bagian tempat duduk saya dengan yasin, sambil bersungut-sungut ibu itu pindah juga.
Setelah duduk mulai program minum susunya Yasin dimulai

Kereta berjalan cukup kencang, sebab ia kereta terakhir, sehingga semua kereta sudah menghilang dari kegelapan malam.

Tiada ulasan: