selamat berjumpa semoga tidak marah-marah

Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu diri sendiri sedang mereka tidak sadar. (QS. 2:9)

In trying to deceive GOD and those who believe, they only deceive themselves without perceiving


Jumaat, Oktober 05, 2007

Air kembali berlimpah

Jumat, 14 September 2007.

Jam 03.00 ke pos Ronda untuk bergabung dengan rekan- rekan se RT yang sedang giliran jaga malam ini.

Yang jaga malam ini Suparman sang guru, Tono sang manusia beruntung dengan mobilnya yang disewakan dan bisa membeli mobil lagi, sekarang mabilnya ada tiga, Pak Raya si pedagang roti yang sekarang jadi bos pedagang roti, dahulu dia adalah bawahan pedagang roti, kerena sudah waktunya keliling untuk membangunkan warga akhirnya saya berpisah masuk lagi ke rumah.

Pagi ini sengaja tidak membuat jus sayur sebab tadi sore sewaktu buka puasa sudah membuat jus sayur, tapi nyatanya menghadapi siang sangat lemah sebab pekerjaan sepanjang siang ini sangat banyaknya.

Minta air untuk mandi dengan tetangga kiri rumah, sehingga senabis sahur sudah menimbah untuk mengisi bak air yang kosong.


Sehabis makan sahur kembali mengangkat air untuk mengisi air di bak untuk mandi.

Sewaktu pak Parno datang, saat itu waktu jam 08.00 dimana saya sedang membersihkan ruang belakang yang dikamari dengan Tyas dulunya, pak arno adalah orang se RT juga yang sering menerima permintaan warga untuk memperdalam sumur bor nya, say belum tahu kondisi sumur bor di rumah, memang sejak keamren tidak mengalir air, sehingga pagi ini harus minta tolong dengan pak Parno.

Ember-ember bekas menimbah air masih terdampar di depan rumah, dan sewaktu Parno melihat kondisi pompa air ia sudah curiga, bahwa mesin air yang tidak kuat menyedot naik air naik, dan sewaktu batang tegak pipa air yang menancap ke sumur digoyang ternyata masih ada air yang nyemprt keluar, langsung diputuskan ganti pompa.

Pompa air yang diganti adalah pompa air kecil goldstar yang dibeli Rp 100 000,- tahun 1993, sewaktu masih berumah di kontrakan di Ciledug.

Dan pompa yang baru adalah pompa yang dibeli dari hasil arisan istri di lingkungan Rt sekitar 10 bulan yang lalu, saat itu saya mengingatkan untuk membelanjakan uang arisan pada sesuatu yang awet sifatnya sehingga bisa dilihat dan dirasakan hasilnya, apalagi teman sepenirmaan arisan juga membeli pompa air sebagai wujud uang arisan.

Setelah melakukan pemotongan pompa yang lama, dan membuka dari karton pembungkus pompa yang baru, Parno berkomentar, ini buatan china, tapi daya hisabnya kuat dan sekarang mulai diperiksa apa yang harus dibeli untuk melengkapi mesin pompa baru.

Harus membeli dua drat 1 inc untuk saluran pompa yang menuju pipa sumur dan untuk pipa pembagi, kemudian saya mengeluarkan motor dan berkendara bertiga besama Fifi dan Parno menuju rumah haji Mhadum, pak Haji ini selalu menjual alat- alat pompa air di warungnya, sewaktu dirumh pak haji saya sempat menanyakan perihal chlorophile yang saya berikan ternyata belum di minum sampai sekarang.

Setelah sesampainya di rumah dan dipasang kembali maka pompa dihidupkan, untuk pertama kalinya diisi dengan air pemancing dan setelah itu air menguncur deras dari pompa air, cuma diiringi dengan keruhnya air dan bau yang sedkit berbeda.

Shalat Jumat siang hari ini sudah dengan mandi dari pompa air sendiri.

Sehabis shalat langsung mulai membersihkan ruang belakang sebab air sudah berlimpah, sampahnnya sangat banyak dan kelalahan sangat luar biasa.

Sehingga sewaktu akan menghadapi maghrib, sempat membuat jus sayur untuk meningkatkan stamina yang drop.

Shalat Teraweh malam harinya dilakukan dirumah memenuhi permintaan istri , yang sedkit terganggu kosentrasinya shalat di masjid yang banyak anak- anak dan dewasa perempuan yang melewati didepannya orang shalat.

Tiada ulasan: