selamat berjumpa semoga tidak marah-marah

Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu diri sendiri sedang mereka tidak sadar. (QS. 2:9)

In trying to deceive GOD and those who believe, they only deceive themselves without perceiving


Jumaat, Oktober 05, 2007

Undangan yang dipertimbangkan

Rabu, 12 September 2007.

Setibanya di kantor pagi ini, disampaikan undangan oleh Onie, bahwa nanti sore ada pertemuan di Badan Pengelolah Jalan Tol, bahwa ada pembahasan masalah pengelolaan jalan tol, tetapi saya telah berjanji pada diri sendiri dan keluarga jikalau shalat terawih pertama kali nanti malam tidak bol;eh diabaikan, tidak boleh terlambat sehingga harus dipersiapkan baik- baik.

Sewaktu pak Abdullah datang dan mengetahui adanya undangan tersebut juga mempermasalahkan juga belum tentu undangan tertulis jam 15.00 dan jam itu juga acara dimulai, masih melorot kekanan ke kiri, sehingga efektifnya mulai jam 15.40 dan akan berakhir jam 16.30, sehingga sesampainya di rumah diperkirakan jam 18.30, belum selesai lelahnya sehingga shalat teraweh permulaan bulan Ramadhan ini bisa tidak afdol.

Persiapan menghadapi ramadhan tahun ini agak tidak rapi disebabkan keadaan keuangan yang terguncang, dengan tingginya permintaan Tyas akan dana untuk mendukung kehidupannya di Bali.

Untuk mengurangi tekanan akan belanja lauk pauk di rumah saya mengucurkan dana bantuan darurat Rp 100 000,- yang sewaktu belanja ke carefure bersamaan belanjanya dengan pak Abdullah, sekitar jam 13.00 itu, habis untuk membeli, Daging rawon 400 gram, Bakso dua bungkus, dendeng manis 300 gram,Bandeng super besar 2 ekor, obat nyamuk bakar dan obat nyamuk spray.

Ternyata belanjanya mencapai Rp 109 875,- kekurangannya di pinjami pak Abdullah Rp 10 000,-

Jam 14.00 pulang dari kantor, dalam perjalanan pulang masih harus mengganti olie motor di Buncit, sewaktu menyusuri jalan simatupang dari kejauhan terlihat asap hitam membumbung, semakin mendekat ke arah Pasar rebo, asap kebakaran semakin pekat, yang saya khawatirkan adalah kemacetan yang ditimbulkan, ternyata betul juga di jembatan yang melintas jalan tol di bawahnya di jalan kesehatan itu, banyak orang yang menonton kebakaran yang menghebat itu, untungnya kemacetan tidak parah sehingga saya bisa keluar dari wilayah itu walau dengan memperlambat perjalanan.

Shalat Ashar di lakukan di masjid Jin di kelapa Dua wetan, setelah itu meluncur lurus pulang, perjalanan masih jauh tetapi sesampainya di rumah masih siang shingga persiapan shalat maghrib dan persiapan shalat teraweh masih banyak.

Sekitar jam 18.05 terbaca di televisi jikalau di Bengkulu dan sekitarnya dilanda gempah hebat yang menurut perhitungan seismologi memungkinkan terjadinya stunami, untungnya stunami tidak terjadi.

Jam 23.00 keluar dari rumah untuk melakukan ronda malam di lingkunga RT untuk membangunkan warga jam 03.00 besokidak kepagian bangunnya untuk melakukan sahur, yang ikut jaga malam ini Topo, Kahar, Sihombing, dan Mulyo, untuk melepaskan kejenuhan berjaga itu masing- masing membicarakan perihal yang ia ketahui dan yang lain mendengar dan akan mengomentari apabila ia tertarik dengan ceritra tersebut, saya merasa media ini malahan memperrerat hubungan antar warga untuk semakin mengerti siapa warga disampingnya.

Tiada ulasan: