selamat berjumpa semoga tidak marah-marah

Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu diri sendiri sedang mereka tidak sadar. (QS. 2:9)

In trying to deceive GOD and those who believe, they only deceive themselves without perceiving


Jumaat, Oktober 05, 2007

Ikut Pemantapan Ujian Pengadaan Barang

Kamis, 20 September 2007.

Pagi hari Yasin lambat sekali bangun tidurnya, saat yang sama saya harus berangkat ke kantor, menuju hotel Ambhara, untuk mengikuti ujian Pengadaan Barang, terpaksa Yasin ditinggalkan, sesampainya di BNI Melawai, motor saya parkir disana, kemudian saya naik keatas, satpam bagian dalam dengan seragam biru- biru dengan ramah menyalami semua pelanggan BNI untuk siap membantu, sewaktu saya mengambil formulir pengiriman uang tabungan atas nama Tyas saya berfikir apakah nomernya Tyas masih ada di Tas, seingat saya sudah beberapa hari yang lalu nomer rekeningnya telah saya buang.
Saya menuju ke toilet sebelum menulis rekening, untuk berbenah diri sebelum menghadapi ujuan di hotel Ambhara. kaca mata sempat dicuci, tangan yang penuh dengan debu dan cuci muka segala dibersihkan.
Kemudian mulai duduk untuk mencari nomer rekeningnya Tyas, ternyata setelah dibngkar sekian lama tas kerja hitam yang saya selalu bawa, nomer itu juga ngak ada.
Saya beritahu Satpam bahwa nomer rekeningnya tertinggal, satpam itu dengan terlatih mengucapkan terima kasih atas kedatangannya dan untuk datang kembali di hari lain, saya pikir ternyata dua ucapan selamat datang dan apa yang bisa saya bantu itu diucapkan kalau melihat nasabah datang dan ucapak termakasih dan kelanjutannya apabila nasabah itu keluar, itu adalah hasil latihan berbulan-bulan untuk mefasihkan pengucapan dua kalimat itu.

Pasar Raya pagi itu saya lewati halaman tengahnya sebab ujung pintu di sisi keluarya bertepatan dengan bank BNI dan sisi masuknya berhadapan dengan hotel Ambhara. saya melintas berlawanan arah dengan kedatangan banyak karyawan supermarket besar itu, sehingga saya bisa melihat berbagai wajah – wajah manusia beriman kerena kepucatannya dan masih terbayang rasa kantuknya kerena tidur semalam tidak sempurna sebab acara sahur di masing- masing rumahnya,

Menyebrang di depan Pasar Raya dan langsung memasuki hotel Ambhara, saya lihat banyak juga sepeda motor yang diparkir disisi kanan hotel, tetapi sewaktu saya tanyakan pada penjaga parkir, masing-masing sepeda motor nanti dikenai pembayaran.

Oleh front office hotel saya ditanya mengikuti rombongan yang mana, sebab Departemen Pekerjaan Umum mengklaim 6 point ruang pertemuan hari ini dengan berbeda- beda kegiatan, yang saya ingat adalah kerja sama PU dengan Bappenas, oh pengadaan barang kata pengantar hotel tersebut, dan saya mengiyakan dan langsung menuju penulisan absen.

Disana saya menerangkan bahwa saya terlambat diberitahu, kemaren sehari saya tidak mengikuti acaranya, saya disarankan mengisi daftar isi biodata untuk dikumpulkan pembuatan sertifikat, tetapi saya tidak siap membawa foto.

Saya berusaha mencari teman kerja yang juga mengikuti kegiatan diruangan ini, sebab kantor saya mengirim tiga orang, ternyata mereka semua terlambat datang.

acara pagi ini diawali dengan pengantar menjawab soal- soal yang akan diujikan besok, sehingga saya sempat bertanya pada sesama peserta disamping duduk bahwa kegiatan ujian bukan hari ini, hari ini khusus pmbekalan ujian, berarti saya belum terlambat, kemaren itu hanya menerangkan apa- apa saja yang boleh dilelangkan dan dengan batasa anggara beberapa milyard untuk kelas yang beda-beda.

Shalat dlhuhur dilakukan di basement hotel dibawah, shalat dhluhur bersama dengan karyawan hotel, saya langsung mengambil posisi sebagai imam shalat, sebab saya lihat banyak yang melakukan shalat sendiri- sendiri.

Acara istirahat hanya diisi duduk didalam lobby hotel, sambil melihat harga yang tertera, untuk acara buka puasa hotel itu menarik harga Rp 55 000 satu paket. kemudian rekan duduk beralih pembicaraa menanyakan dimana posisi sekarang, dahulunya dimana sehingga sewaktu pembicaraan bergulir ternyata banyak rekan- rekan sejawat yang telah meninggal dunia, antara lain pak Pamujaeni, pak Aryoko, Pak ... Bsw, sewaktu saya Pimpro di dua tempat Maluku dan Irian Jaya teman- teman ini yang sring saya hubungi.

Acara siang harinya dimulai tepat jam 13.00 dengan melanjutkan pembahasan soal yang diperkirakan besok keluar, sampai tepat jam 16.00, sewaktu jam 15.00 saya keluar untuk melakukan shalat Ashar di basement hortel.

Sore hari saya berjalan melewati Pasar Raya Blok M menuju Bank BNI untuk mengambil motor yang saya parkir sejak pagi.

Saya putuskan untuk pulang secepatnya mengingat ancaman kemacetan bisa datang tiba- tiba kalau hari semakin sore.

Sewaktu melintasi penjual Pulsa HP di Ciracas, saya mampir untuk memberitahukan mengapa pulsa Simpati yang dibeli kemaren tidak bisa diaktifkan, dengan kemampuannya ia bisa menghidupkan kembali pulsa itu dan masa aktifnya berlaku hingga tanggal 19 Oktober 2007.

Ditengah jalan sempat ingat pesan istri kalau sempat membeli jeruk, dan sewaktu saya melintas di Ciracas saya melihat ada jeruk dijual Rp 5 000 sekilonya, saya berhenti untuk membeli 2 kg, kemudian bergerak lagi, sekarang sudah tidak khawatir lagi jikalau ditengah jalan mendengar adzan Maghrib untuk berbuka puasa sebab sudah berbekal jeruk.

Betul juga sewaktu melewati Masjid kuning di kawasan Cibubur hari sudah menjelang maghrib dan terdengar adzan menandakan buka puasa sudah tiba. dan saya melihat diarah depan ada pengendara motor yang meminggirkan motornya dan berbuka puasa, saya berhenti disampingnya sambil merogo jeruk barang sebutir, tetapi sebelumnya saya tepuk pundak anak muda itu dan saya ajak bersalaman dan sambilk tersenyum ia mengangkat minuman dingin yang ia teguk, dan saya menyodorkan jeruk yang saya kupas, dan tak lama kemudian saya melaju lagi melintas jalannan untuk mengejar maghrib, tetapi ternyata hari semakin menggelap, takut jikalau maghrib hilang saya mampir juga di masjid didepan terminal bus cileungsi untuk shalat mahgrib.

Sewaktu motor saya parkir dan saya bergegas untuk melepaskan semua peralatan berkendaraan ada penjual roti yang telah mengerjakan sghalat ia mencoba menawarkan minuman untuk memabatalkan puasa saya tetapi saya tolak dengan halus sebab saya telah membatalkan puasa saya dengan sebutir jeruk.

Malam hari sekitar jam 22.30 terbangun sebab tiang listrik di depan rumah dipukul keras- keras untuk mengingatkan saya bahwa saya bertugas jaga malam hari ini
Mengingat besok ada ujian maka jaga malam hanya saya lakukan sebatas silaturahmi saja.

Tiada ulasan: