selamat berjumpa semoga tidak marah-marah

Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu diri sendiri sedang mereka tidak sadar. (QS. 2:9)

In trying to deceive GOD and those who believe, they only deceive themselves without perceiving


Rabu, Januari 12, 2005

Istri berangkat ke Makasar

11 Januari 2005

Mengimami Shalat Shubuh di bawah tangga

Setibanya di bandara Sukarno Hatta, yang dikerjakan pertama adalah secepatnya mencari tempat shalat shubuh, soalnya jam sudah menunjukan pukul 04.45 wib, Yasin yang ikut serta mengantar ibunya ke bandara ikut berlari perlahan mencari dimana mushola berada, akhirnya diketemukan setelah seorang pembersih lantai bandara menunjukan tempatnya dibawah tangga besar.

Ternyata musholah yang sedemikian sempitnya itu banyak juga yang sholat, hanya terlihat kotor, bekas tiduran semalaman.

Tetapi, sewaktu shalat, Fifinya si bayi yang baru bisa berjalan ini, lepas dari barisan jemaah yang saya imami. begitu salam saya bergegas mencari, untungnya dia ditahan mata oleh penjaga kebersihan ruang shalat.

Keberangkatan ke Bandara tadi pagi diantar tetangga,Warsin, dengan mobil toyota kijang putihnya, sekitar jam 03.00 pagi, sampai di terminal Kampung Rambutan jam 03.40, langsung pindah ke Bus Damri Cengkareng.
Tepat jam 04.01 bus mulai bergerak, dan menembus kesunyian jalan Jakarta menuju Bandara.

Pulang

Setelah Istri dan Fifi memasuki ruang keberangkatan, saya dan Yasin mencoba melihat dari balik jendela kaca besar di dinding bandara, kumelihat mereka berhenti pada pendaftaran penumpang pada tujuan Makasar dengan maskapai penerbangan Adam Air, kemudian terlihat mengeluarkan uang, pasti membayar airport taks pikirku, kemudian kulihat berjalan lagi, Yasin sangat antusias melihat langkah-langkah kaki ibunya bersama adiknya menaiki tangga anjungan, Yasin nya pun ikut mengejar disisi luar, sayapun mengikutinya, dan terkihat ibunya berkali-kali berhenti membetulkan sepatu bayi yang dipakai Fifi, Fifinya nggak mau digendong rupanya, inginnya berjalan dilorong panjang bandara udara. sampai tak terlihat lagi, baru saya putuskan untuk pulang.

Menunggu bus yang akan pulang kembali ke Terminal Kampung Rambutan, sewaktu menunggu bersama keluarga muda dengan anak dua, dari Irian Jaya rupanya, terlihat dari keriting rambut dan panjang badannya, ternyata datang juga bus itu, dan benar juga, Yasin bilang, pa itu mobil yang kita naiki tadi pagi. Bus itu sempat dua kali mengelilingi bandara mencari penumpang yang akan pulang ke Kampung Rambutan. setiap memasuki terminal ( ada banyak terminal I A. I B, C, D E dan F ) banyak pesawat yang parkir dan Yasin selalu bertanya, nama pesawat tersebut.

Selama perjalanan pulang pagi itu, Yasinnnya tertidur, dia tidak mau duduk sendiri, maunya dipangku.

Setibanya di Terminal kampung rambutan, ganti angkot menuju Cileungsi, dan setibanya di Cileungsi ganti angkot lagi menuju Gandoang, sebelum berjalan menuju rumah sejauh 1100 m, mampir terlebih dahulu ke minimarket alfa untuk membeli roti.

Tiada ulasan: